analisis faktor-faktor yang mempengaruhi …... · tabel 4.1 banyaknya penduduk menurut jenis...

116
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN PENGUSAHA GULA KELAPA (Studi Kasus di Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah) Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : DWI ARGO PAMUJI F0108055 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: lycong

Post on 15-Mar-2019

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

PENGUSAHA GULA KELAPA

(Studi Kasus di Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah)

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

DWI ARGO PAMUJI

F0108055

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Ø Kunci menuju sukses belajar dan bekerja adalah menemukan keunikan gaya belajar

dan gaya bekerja Anda sendiri. (Barbaba Prashing)

Ø Hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu

yang ditakuinya. Maka, bila merasa takut, anda akan punya kesempatan untuk

bersikap berani.(Mario teguh)

Ø Selalu Sabar Mengatasi Kesulitan Dan Bertindak Bijaksana Dalam

Mengatasinya

PERSEMBAHAN

Karya ini Kupersembahkan untuk Bapak dan Ibu tercinta, Kakak dan adik

tersayang, keluarga besarku dan orang-orang terdekatku yang selalu memberikan

semangat dan doa.

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, dan karuni-Nya,

sehingga dengan kemampuan yang ada, akhirnya penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi dengan judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN PENGUSAHA GULA KELAPA (Studi Kasus di

Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah)”.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan,

bimbingan dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak tidak bisa mewujudkan skripsi

ini. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Dr. Wisnu Untoro, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan segenap Pembantu Dekan serta jajaran di Fakultas Ekonomi yang

telah memberikan izin penelitian.

2. Drs. Supriyono, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Dr Guntur Riyanto, M.si. selaku pembimbing skripsi yang dengan sabar telah

membimbing dan memberikan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

penulisan skripsi ini semoga Allah SWT membalasnya dan memberikan kemuliaan

kepadanya.

4. Nurul Istiqomah, S.E, M.Si. selaku pembimbing akademis.

5. Seluruh Dosen dan Staf Administrasi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

6. Orang tuaku tercinta Bapak Dikun dan Ibu Sofingah, Kakakku Eko dan Adikku Lia

serta yang selalu senantisa memberikan dorongan, nasehat, doanya kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Teman-teman Ekonomi Pembangunan angkatan 2008, terima kasih kerjasama,

dukungan, dan bantuanya selama ini.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya sebagai

balasan atas segala budi baik yang telah dilakukan.

Penulis menyadari bahwa skrpsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam rangka

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat dan sumbangan

pikiran untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................... iv

KATA PENGANTAR.......................................................................................... v

DAFTAR ISI......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

ABSTRAK .......................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 11

A. Teori Produksi ................................................................................... 11

B. Tinjauan Tentang Industri................................................................. 19

C. Industri Gula Kelapa ......................................................................... 28

D. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 30

C. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 32

D. Hipotesis ............................................................................................ 35

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 36

A. Bentuk Penelitian .............................................................................. 36

B. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 36

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 36

D. Jenis dan Sumber Data...................................................................... 36

E. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................ 37

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

F. Definisi operasional Variabel ........................................................... 40

G. Metode Analisis Data ....................................................................... 41

1. Analisis Model Regresi Linier berganda ..................................... 41

2. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 43

a. Uji Multikolinieritas ................................................................. 43

b. Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 44

c. Uji Autokorelasi ........................................................................ 45

3. Uji Statistik .................................................................................... 46

a. Uji F-statistik............................................................................. 46

b. Analisis Koefisien Determinasi (R2) ....................................... 48

c. Uji t-statistik .............................................................................. 48

d. Uji Elastisitas ............................................................................ 50

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................... 51

A. Gambaran Umum Kecamatan Kebasen ........................................... 51

B. Analisis Deskriptif ............................................................................ 60

C. Analisis Data ..................................................................................... 67

1. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................... 67

2. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 69

a. Uji Multikolinieritas ................................................................. 70

b. Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 71

c. Uji Autokorelasi ........................................................................ 72

3. Uji Statistik .................................................................................... 74

a. Uji F-statistik............................................................................. 74

b. Analisis Koefisien Determinasi (R2) ....................................... 74

c. Uji t-statistik .............................................................................. 75

d. Uji Elastisitas ............................................................................ 80

4. Interpretasi Hasil Secara Ekonomi ............................................... 81

\

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 85

A. Kesimpulan ........................................................................................ 85

B. Saran................................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Produksi gula kelapa di Indonesia Tahun 2011 ....................... 5

Tabel 1.2 Data Jumlah Produksi Gula Kelapa Per Kecamatan di Kabupaten

Banyumas............................................................................................. 7

Tabel 3.1 Penarikan Sampel Menurut Jumlah Pengrajin ................................ 39

Tabel 3.2 Aturan Keputusan Durbin Watson ................................................... 45

Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di

Kecamatan Kebasen 2011 ................................................................. 55

Tabel 4.2 Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) menurut Desa di Kecamatan Kebasen

Tahun 2011 ....................................................................................... 56

Tabel 4.3 Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Kebasen Menurut

Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2011..... 58

Tabel 4.4 Kontribusi PDRB Kecamatan Kebasen Terhadap Kabupaten Banyumas

Tahun 2011 ....................................................................................... 59

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ........................................ 61

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan ................. 61

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Status Kepemilikan Usaha ..................... 62

Tabel 4.8 Karakteristik Responden Menurut Jam Kerja .................................. 62

Tabel 4.9 Karakteristik Responden Menurut Jumlah Tenaga Kerja ............... 63

Tabel 4.10 Karakteristik Responden Menurut Pengalaman Usaha ................. 63

Tabel 4.11 Karakteristik Responden Menurut Modal Usaha ......................... 64

Tabel 4.12 Karakteristik Responden Menurut Jumlah Pohon Kelapa ........... 65

Tabel 4.13 Karakteristik Responden Menurut Pendapatan Per Hari ............. 65

Tabel 4.14 Karakteristik Responden Menurut Pendapatan Per Bulan ........... 66

Tabel 4.15 Karakteristik Responden Menurut Laba Bersih Per Hari ............. 67

Tabel 4.16 Karakteristik Responden Menurut Laba Bersih Per Bulan ........... 67

Tabel 4.17 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dengan Ordinary Least

Square (OLS) ..................................................................................... 69

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

Tabel 4.18 Hasil Uji Pendekatan Kolerasi Parsial............................................ 70

Tabel 4.19 Hasil Uji White Heteroskedasticity ................................................ 72

Tabel 4.20 Aturan Keputusan Durbin-Watson ................................................ 73

Tabel 4.21 Koefisien Elastisitas Variabel Keuntungan ................................... 81

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Keuntungan Total Pasar Persaingan ............................................. 15

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 33

Gambar 3.1 Daerah Kritis Uji F ....................................................................... 47

Gambar 3.2 Daerah Kritis Uji t.......................................................................... 49

Gambar 4.1 Uji Durbin-Watson ........................................................................ 73

Gambar 4.2 Uji t Untuk Variabel Tenaga Kerja ............................................... 76

Gambar 4.2 Uji t Untuk Variabel Pengalaman ................................................ 77

Gambar 4.2 Uji t Untuk Variabel Modal ........................................................ 78

Gambar 4.2 Uji t Untuk Variabel Jumlah Pohon ............................................. 79

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

ABSTRAKSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN PENGUSAHA GULA KELAPA

(Studi Kasus di Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah)

Dwi Argo Pamuji

F0108055 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan seberapa besar

pengaruh jumlah tenaga kerja, pengalaman, modal dan jumlah pohon terhadap keuntungan pengusaha gula kelapa di Kecamatan Kebasen Kabupeten Banyumas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif melalui survei dengan menggunakan metode proportional random sampling. Penelitian ini mengambil sampel sebesar 92 pengusaha dari populasi di Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik dan uji statistik.

Hasil analisis dengan menggunakan regresi linier berganda menunjukan bahwa variabel independen modal dan jumlah pohon mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap besarnya keuntungan usaha pembuatan gula kelapa. Variabel independen tenaga kerja dan pengalaman tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Secara bersama-sama keempat variabel tenaga kerja, pengalaman usaha, modal, dan bahan baku berpengaruh secara signifikan terhadap keuntungan usaha pembuatan gula kelapa. Hasil penelitian menghasilkan bahwa variabel jumlah pohon kelapa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keuntungan pengusaha gula kelapa.

Guna meningkatkan tingkat keuntungan usaha produksi gula kelapa pengusaha harus menambah modal dan jumlah pohon kelapa, karena terbukti bahwa jumlah pohon berpengaruh signifikan terhadap keuntungan pembuatan gula kelapa. Kebijakan pemerintah juga diperlukan untuk memberikan bantuan-bantuan berupa bibit, permodalan melalui (KUR), penyuluhan-penyuluhan, dan pemberian jaminan/asuransi karena kegiatan usaha ini sangat beresiko bagi para pengusaha gula kelapa. Kata kunci: Usaha pembuatan gula kelapa, Keuntungan, Industri Kecil, Proportional random sampling, Analisis regresi linier berganda.

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu agenda pembangunan Indonesia dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan rakyat adalah melalui pemberdayaan usaha mikro

kecil menengah (UMKM). Peran UMKM dalam perekonomian Indonesia

dapat dilihat dari kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan

ekonomi di berbagai sektor, penyedia lapangan kerja yang terbesar,

pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan

pemberdayaan masyarakat, pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta

sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan

ekspor (Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik

Indonesia).

Secara umum UMKM adalah suatu bentuk usaha kecil masyarakat

yang melakukan usaha untuk menghasikan laba, antara lain di bidang

perdagangan seperti : toko, kedai, kios, warung dan di bidang industri

kecil/industri rumah tangga (IKRT) seperti : usaha kerajinan, usaha

pengolahan/produksi makanan dan minuman maupun usaha jasa seperti

penjahit pakaian, pertukangan dan sebagainya.

UMKM mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan

ekonomi nasional, Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi, penyerapan

tenaga kerja, dan penyumbang lapangan pekerjaan terbesar dalam

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

perekonomian Indonesia UMKM ikut berperan berperan dalam

pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Keunggulan lain dari UMKM

terbukti lebih tangguh menghadapi krisis. Dalam krisis ekonomi yang terjadi

sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang

mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor UMKM terbukti

mampu mengantisipasi perubahan pasar yang terjadi. Perhatian lebih perlu

diberikan oleh pemerintah maupun masyarakat kepada UMKM agar dapat

berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya.

Bentuk usaha di Indonesia di bidang industri Indonesia sangat beragam

mulai dari industri pertambangan besar di pedalaman hingga ribuan industri

rumah tangga yang tersebar di seluruh pelosok negri. Industri Indonesia

terbagi menjadi dua bagian besar yakni industri sektor minyak dan gas (migas)

serta industri lain yang berada di luar sektor minyak dan gas (nonmigas)

(Kuncoro, 2007:107).

Salah satu bentuk IKRT yang menjanjikan untuk dikembangkan di

Indonesia adalah pengembangan produk dari komoditas kelapa, karena kelapa

merupakan komoditi penting bagi kehidupan masyarakat dan perekonomian

Indonesia. Komoditas ini mampu memberi banyak manfaat mulai dari

makanan, minuman, sumber energi, minyak goreng, aneka kerajinan sampai

untuk perkakas rumah tangga. Pohon kelapa dapat ditemukan hampir di

seluruh wilayah Indonesia dari pulau Jawa, Sumatera hingga Papua

Luas perkebunan kelapa di Indonesia saat ini mencapai 3,8 juta hektar

(Ha) atau 31,2 persen dari total areal dunia sekitar 12 juta ha. Sebagian besar

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

(98%) dari total luas perkebunan kelapa di indonesia merupakan perkebunan

rakyat seluas 3,7 juta Ha, dan sisanya berupa perkebunan pemerintah seluas

4.669 Ha dan perkebunan swasta seluas 66.189 Ha (Dewan Kelapa Indonesia).

Persebaran kebun kelapa hampir merata di seluruh Indonesia, dengan sebaran

terbanyak berada di Sumatera mencapai 34,5%, Jawa 23,2%, Bali, NTB dan

NTT 8,0%, Kalimantan 7,2%, Maluku dan Papua 7,5% (Deptan, 2010) Bila

dilihat menurut propinsi, kebun kelapa terluas berada di propinsi Riau

(15,28%), disusul Jawa Tengah (7,68%), Jawa Timur (7,67%), Sulawesi Utara

(7,27%), Sulawesi Tengah (4,78%), dan Jawa Barat (4,60%), serta beberapa

derah lainnya (Departemen Pertanian).

Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak pada daging buahnya

yang dapat diolah menjadi santan, kopra, dan minyak kelapa, tetapi

seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Selain buah

kelapa yang dapat diproses menjadi bermacam-macam produk bernilai

ekonomi tinggi, produk lain yang tak kalah pentingnya dari kelapa adalah nira.

nira merupakan cairan dengan kadar gula tinggi yang disadap dari bunga

kelapa/mayang. Produk yang dapat dikembangkan dari nira antara lain adalah

pakan lebah, gula kelapa, dan bioetanol.

Jenis pohon kelapa yang dapat digunakan sebagai bahan baku

pembuatan gula kelapa yaitu kelapa deres. Luas areal perkebunan yang

ditanami kelapa deres di Kabupaten Banyumas dari tahun 2006 sampai

dengan 2010 mengalami perkembangan fluktuasi naik dan turun begitu

pula dengan jumlah produksi yang dihasilkan kelapa deres juga

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

mengalami fluktuasi naik dan turun. Pada tahun 2006 luas areal

perkebunan kelapa deres luas areal pada tahun 2006 mencapai 4.599,56

Ha , pada tahun 2007 luas areal seluas 5.193,22 Ha , pada tahun 2008

luas areal yang ada mencapai 5.156,43 Ha , pada tahun 2009 sampai

dengan tahun 2010 luas areal sebesar 5.156,43 Ha. Wilayah

pengembangan komoditas andalan perkebunan Kelapa di Kabupaten

Banyumas untuk kelapa deres tersebar merata di setiap kecamatan, antara lain

di wilayah Kecamatan Cilongok, Wangon, Kebasen, Lumbir, Pekuncen dan

Kecamatan Sumpiuh (Sistem Informasi Profil Daerah Kabupaten Banyumas

Tahun 2010).

Ketersedian jumlah pohon kelapa sebagai input produksi (bibit)

memberikan pengaruh yang positif terhadap tingkat keuntungan yang

diperoleh pengusaha gula kelapa. Semakin banyak dan semakin baik kualitas

pohon kelapa maka semakin besar keuntungan yang diterima pengusaha gula

kelapa. Menurut Kameo (2002) semakin besar skala produksi gula kelapa dan

makin tinggi kualitas produk, makin tinggi pula efisiensi dan keuntungan

produsen.

Sampai saat ini gula kelapa masih banyak digunakan khususnya

masyarakat jawa sebagai bumbu masak karena memiliki aroma dan rasa yang

khas karamel palm dan digunakan untuk pemanis minuman, bahan pembuat

kecap, bahan pembuat dodol, dan pembuat kue serta bahan penambah cita rasa

pada makanan.

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Indonesia adalah produsen nomor satu gula kelapa dunia dengan

kapasitas produksi 150.000 ton pertahun. Produsen terbesar kedua adalah

Thailand, dengan kapasitas produksi 15.000 ton per tahun, disusul india dan

Filipina. Pasokan gula kelapa di Indonesia terbesar berasal dari Jawa Tengah.

Tabel 1.1

Data Produksi Gula Kelapa di Indonesia Tahun 2011

Kabupaten Produksi (ton/hari)

Banyumas 169,60

Lampung 110,00

Blitar 90,00

Cilacap 70,00

Kebumen 60,00

Purbalingga 50,00

Banjarnegara 40,00

Purworejo 40,00

Sumber : Disperindagkop Kabupaten Banyumas 2011.

Kabupaten Banyumas merupakan penghasil terbesar produksi gula

kelapa di Indonesia. Sebagai komoditas utama gula kelapa yang dihasilkan

pengusaha (pengrajin) di kabupaten Banyumas mencapai 169,60 ton/hari.

Pasar utama industri gula kelapa adalah industri makanan dan keperluan

rumah tangga dengan perkiraan perbandingan untuk keperluan rumah tangga

menyerap 50 persen, industri kecap 30 persen, industri makanan 10 persen dan

industri lainnya 10 persen. Pemasaran utama produk gula kelapa sebagai gula

konsumsi untuk pasar nasional, ekspor dan bahan baku industri kecap.

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Pelanggan utama gula kelapa sebagai bahan baku industri kecap adalah Pabrik

Kecap Indofood, Pabrik Kecap Henz ABC , dan Pabrik Kecap Bango Pabrik

Kecap Lokal di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Daerah pemasaran gula asal

Banyumas meliputi: Tegal, Cirebon, Bali, Jakarta, Karawang, Pekalongan dan

Jawa Timur. Selain pasar dalam negeri, pemasaran gula kelapa asal Banyumas

juga merambah ke pasar luar negeri seperti Amerika, Korea, Jepang, Canada,

Belanda, Jerman, Singapura dan Arab Saudi (Disperindag Kabupaten

Banyumas 2011).

Pengrajin gula kelapa di Kabupaten Banyumas pada umumnya dan di

kecamatan Kebasen pada khususnya merupakan salah satu wujud usaha mikro

kecil menengah yang bergerak di bidang industri kecil yang peranannya

sangat dibutuhkan, disamping jenis unit usaha kecil lain. Keistimewaan

pengrajin gula kelapa di Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas adalah

jumlahnya cukup banyak dan merata, hasil produksi gula kelapa adalah

komoditas perdagangan yang mampu diserap oleh pasar secara harian,

sehingga sangat sesuai sebagai sumber mata pencaharian baik untuk pengrajin

sendiri maupun orang-orang yang menjadi pengepul.

Produksi gula kelapa tersebar hampir di setiap kecamatan di

Kabupaten Banyumas. Produksi gula kelapa terbesar berada di wilayah

Kecamatan Cilongok dengan jumlah produksi per hari mencapai 48.963,96

Kg. Sisanya tersebar di seluruh kecamatan dengan hasil produksi yang

beragam.

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Berikut ini adalah jumlah produksi gula kelapa di Kabupaten

Banyumas tahun 2011 :

Tabel 1.2 Data Jumlah Produksi Gula Kelapa Per Kecamatan

di Kabupaten Banyumas

No Kecamatan Jumlah Produksi

Per hari/ Kg 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Lumbir Wangon Jatilawang Rawalo Kebasen Kemranjen Sumpiuh Tambak Somagede Kalibagor Banyumas Patikraja Purwojati Ajibarang Gumelar Pekuncen Cilongok Karanglewas Kedungbanteng Baturaden Sumbang Kembaran Sokaraja Purwokerto Selatan Purwokerto Barat Purwokerto Timur Purwokerto Utara

10.251,36 11.149,20 3.327,12 4.175,28 5.272,92 7.203,24 5.832,72 1.222,92 10.109,52 1.300,76 3.093,12 4.102,56 9.253,44 14,643,72 4.023,00 14.551,20 48.963,96 4.449,60 1.976,40 344,16

4.159,80 90,36 115,20

- 70,2

- -

Jumlah 169,601,76 Sumber : Disperindagkop Kabupaten Banyumas 2011.

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Gula kelapa pada umumnya diusahakan secara tradisional oleh para

pengrajin dengan menggunakan peralatan dan pengolahan secara

sederhana. Usaha gula kelapa pada umumnya merupakan usaha industri

kecil atau rumah tangga dan menjadi salah satu produk unggulan komoditas

ekspor. Hal ini dikarenakan gula kelapa banyak dikonsumsi oleh masyarakat

dunia. Permintaan akan gula kelapa saat ini terus meningkat sejalan dengan

pertambahan jumlah penduduk dan meningkatnya pendapatan masyarakat.

Gula kelapa merupakan salah satu komoditas yang memiliki posisi

penting dalam komposisi bahan pangan di masyarakat konsumen maupun

sebagai bahan baku dalam industri makanan, khususnya masyarakat

Kecamatan Kebasen, serta pengrajin gula kelapa merupakan salah satu macam

usaha kecil yang didalamnya ikut berperan serta dalam menghasilkan

lapangan pekerjaan atau ikut berperan serta dalam mengurangi pengangguran.

Berdasarkan uraian dan pertimbangan tersebut, maka dalam penelitian ini

akan dibahas suatu topik yaitu : Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Keuntungan Pengusaha Gula Kelapa (Studi Kasus Di

Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah).

B. Rumusan Masalah

Untuk memberikan pedoman yang jelas dalam arah penelitian dari

latar belakang yang diuraikan maka beberapa masalah yang akan diteliti

adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pengaruh variabel tenaga kerja, pengalaman, modal kerja,

serta jumlah pohon kelapa terhadap keuntungan pengusaha industri

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

pembuatan gula kelapa di wilayah Kecamatan Kebasen Kabupaten

Banyumas?

2. Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap keuntungan

pengusaha industri pembuatan gula kelapa di Kecamatan Kebasen,

Kabupaten Banyumas?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dengan memperhatikan batasan-batasan yang telah ditentukan

pada masalah penelitian, maka diharapkan setelah melakukan penelitian

diharapkan dapat:

a. Untuk mengetahui pengaruh variabel tenaga kerja, pengalaman, modal

kerja, serta jumlah pohon kelapa saat produksi terhadap peningkatan

pendapatan pemilik usaha industri pembuatan gula kelapa di wilayah

Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas.

b. Untuk mengetahui variabel manakah yang paling berpengaruh

terhadap keuntungan pengusaha industri pembuatan gula kelapa di

wilayah Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas.

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian dan latar belakang, perumusan masalah, dan

tujuan penelitian, diharapkan hasil penelitian ini memberikan manfaat:

a. Sebagai pertimbangan instansi yang berwenang untuk pengembangan

dan pembinaan sektor usaha mikro dan kecil terutama pengrajin gula

kelapa.

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

b. Sebagai sumbangan pemikiran bagi peningkatan taraf hidup

masyarakat golongan ekonomi lemah yang belum memiliki

kesempatan kerja.

c. Motivasi kepada para pengrajin gula kelapa untuk lebih meningkatkan

usahanya serta memperbaiki manajemen.

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Produksi

1. Definisi Produksi

Secara umum, istilah produksi diartikan sebagai penggunaan atau

pemanfaatan sumber daya yang mengubah suatu komoditi menjadi

komoditi lainnya yang sama sekali berbeda, baik dalam pengertian apa,

dan dimana atau kapan komoditi-komoditi itu dilokasikan, maupun

dalam pengertian apa yang dapat dikerjakan oleh konsumen terhadap

komoditi itu. Istilah produksi berlaku untuk barang maupun jasa, karena

istilah komoditi memang mengacu pada barang dan jasa. Keduanya sama-

sama dihasilkan dengan mengerahkan modal dan tenaga kerja. Produksi

merupakan konsep arus (flow concept), maksudnya adalah produksi

merupakan kegiatan yang diukur sebagai tingkat-tingkat output per unit

periode/waktu. Sedangkan outputnya sendiri senantiasa diasumsikan

konstan kualitasnya (Miller dan Meiners, 2000:251).

2. Fungsi Produksi

Fungsi produksi adalah jumlah output maksimum yang dapat

diperoleh dari sekumpulan input tertentu. Fungsi produksi menunjukkan

sifat perkaitan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang

diciptakan. Faktor-faktor produksi dikenal dengan istilah input, dan jumlah

produksi disebut sebagai output. Sedangkan Nicholson (2002:159)

menyatakan bahwa fungsi produksi adalah hubungan matematik antara

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

input dengan output. Tujuan setiap perusahaan (firm) adalah mengubah

input menjadi output. Pada model ini hubungan input dan output disusun

dalam fungsi produksi (production function) yang berbentuk :

Q = f (K,L,M,...)

Dimana :

Q = output barang-barang tertentu

K = modal

L = input tenaga kerja

M = bahan mentah yang digunakan

Bentuk dari notasi ini menunjukan adanya kemungkinan variabel-

variabel lain mempengaruhi proses produksi. Fungsi produksi, dengan

demikian menghasilkan kesimpulan tentang apa yang diketahui

perusahaan mengenai bauran berbagi input untuk menghasilkan output.

3. Biaya Produksi

Perusahaan mengeluarakan biaya ketika mereka membeli input

suatu barang dan jasa yang mereka jual (Mankiw, 2006:336). Biaya

produksi adalah semua pengeluaran perusahaan untuk memperoleh faktor-

faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan barang-barang

produksi perusahaan tersebut. Analisis mengenai biaya produksi

perusahaan perlu dibedakan kepada dua jangka waktu, yaitu (1) jangka

panjang, yaitu jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat

mengalami perubahan dan (2) jangka pendek, yaitu jangka waktu dimana

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

sebagian faktor produksi berubah dan sebagian lainnya tidak dapat

berubah.

Dalam Rosyidi (2006:365) biaya produksi adalah biaya yang harus

dikeluarkan oleh pengusaha untuk dapat menghasilkan output. Biaya

produksi setiap output tergantung sepenuhnya pada dua hal , yaitu sebagai

berikut (Rosyidi, 2006:366):

a. Berapa besar biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk

mendapatkan input; yakni harga input.

b. Efisiensi perusahaan yang bersangkutan dalam mempergunakan

inputnya.

Dalam Mankiw (2006:242), Biaya total produksi dapat dibagi

menjadi dua jenis, yaitu (1) Biaya tetap (fixed costs - FC) tidak berubah,

berapapun jumlah barang yang akan diproduksi, biaya ini akan tetap ada

jika perusahaan tidak memproduksi apa-apa. dan (2) Biaya variabel

(variable costs - VC) berubah jika, terjadi perubahan jumlah produksi.

Dalam analisis biaya produksi perlu memperhatikan (1) biaya produksi

rata-rata : yang meliputi biaya produksi total rata-rata, biaya produksi tetap

rata-rata, dan biaya variabel rata-rata : dan (2) biaya produksi marginal,

yaitu tambahan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah satu

unit produksi.

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Dalam analisis jangka pendek konsep-konsep yang digunakan

adalah (Soeharno, 2007:99)

a. Beaya tetap, yaitu biaya yang tidak tergantung pada banyak sedikitnya

produk yang dihasilkan.

b. Beaya variabel, yaitu biaya yang tergantung pada banyak sedikitnya

produk yang dihasilkan.

c. Beaya total (total cost –TC), yaitu beaya tetap daitambah beaya

variabel: TC=FC+VC.

d. Beaya rata-rata (average cost – MC), yaitu biaya total dibagi produk

yang dihasilkan AC=TC/Q

e. Beaya marginal (marginal cost – MC), yaitu tambahan terhadap beaya

total sebagai akibat ditambahnya satu unit produk yang dihasilkan.

4. Keuntungan

Dalam Mankiw (2006:335), keuntungan atau laba dibedakan

menjadi keuntungan ekonomis (economic profit) sebagai pendapatan total

dikurangi biaya total, termasuk biaya eksplisit dan implisit. Keuntungan

akuntansi (accounting profit) sebagai biaya total dikurangi biaya eksplisit

total. Keuntungan usaha merupakan selisih antara penerimaan perusahaan

dan biaya total.

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Keuntungan produsen dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut

(Soeharno, 2007).

p = TR – TC

Dimana p : Keuntungan (Profit)

TR : Penerimaan Total = P.Q

TC : Beaya Total

Semakin besar selisih jumlah penerimaan (TR) dan biaya (TC),

maka semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan. Laba

(keuntungan) maksimum diperoleh jika perbedaaan TR dan TC paling

besar dan kombinasi tingkat output dan biaya marginal.

Gambar 2.1

Keuntungan Total Pada Pasar Persaingan

Sumber : Soeharno, 2007 : 115

Q Q3 Q2 Q1

TR, TC

TR

Q

Keuntungan Total

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Untuk memaksimalkan laba dengan :

p = TR- TC = f (Q)

p akan maksimum bila p = f (Q) = dp = 0

Jika p = 0, MR –MC = 0

Maka untuk p maksimum :

MR = MC

Tujuan dari suatu perusahaan kooperatif adalah menarik

keuntungan semaksimal mungkin, yang sama dengan pendapatan total

dikurangi biaya total Mankiw (2006:361). Keuntungan adalah perbedaan

TR dengan TC, saat perbedaan keduanya mencapai kondisi maksimum

maka tercapailah kondisi keuntungan tertinggi, pemaksimuman

keuntungan juga bisa dicapai pada tingkat produksi dimana MR sama

dengan MC.

Posisi seorang pengusaha apabila dilihat dari keuntungannya, ada

tiga macam kemungkinan, yaitu :

a. Memperoleh laba : terjadi apabila tingkat output tertentu besarnya

penerimaan total (TR) lebih besar dari seluruh pengeluaran untuk

biaya produksi (TC), baik biaya tetap (FL), maupun biaya variabel

(VC).

b. Tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi : terjadi apabila

besarnya penerimaan total sama dengan biaya (TR) = (TC).

c. Menderita kerugian : terjadi karena penerimaan produsen secara total

lebih kecil dari seluruh biayanya. (TR<TC).

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Industri Gula

Kelapa

Faktor produksi merupakan semua unsure yang menopang usaha

penciptaan nilai atau usaha memperbesar nilai barang. Faktor-faktor yang

mempengaruhi dalam proses pembuatan gula kelapa adalah :

a. Tenaga Kerja

Orang-orang yang bekerja untuk bisnis adalah tenaga kerja.

Sering juga disebut sumber daya manusia, tenaga kerja mencangkup

kontribusi orang-orang, baik secara fisik maupun intelektual, saat

berlangsungnya proses produksi di dalam perekonomian

(Griffin,dkk,2006:9). Tenaga kerja merupakan salah satu dari

faktor produksi. Proses produksi suatu usaha tidak akan berjalan

tanpa adanya tenaga kerja. Kualitas sumber daya manusia (SDM)

yang baik juga diperlukan demi berlangsungnya kegiatan produksi

untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

b. Pengalaman Usaha

Pengalaman usaha diartikan sebagai interaksi diri pribadi dengan

lingkungan, dimana di dalamnya seseorang belajar secara aktif dan

interaktif dengan lingkungan tersebut. Istilah pengalaman yang lain

juga dapat diartikan sebagai hasil belajar. Pengalaman yang diperoleh

seseorang meliputi tiga aspek, yaitu :

1) Pengalaman berupa pengetahuan

2) Pengalaman berupa keterampilan

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

3) Pengalaman berupa sikap atau nilai

c. Modal

Dalam Rosyidi (2006:57) modal dibedakan antara barang-barang

modal riil (real capital goods) dan modal modal uang (money capital)

yakni dana yang digunakan untuk membeli barang-barang modal dan

faktor produksi lainnya. Dalam Griffin, dkk (2006:9). Modal adalah

dana yang dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan. Modal

dibutuhkan baik untuk memulai bisnis maupun untuk menjaga

perusaahan tersebut dapat tetap beroprasi dan tumbuh. Bagi kebanyakan

bisnis yang lebih kecil, sumber utama modal adalah investasi pribadi

yang dialkukan oleh pemilik. Investasi pribadi dapat berasal dari

pengusaha individu, mitra bisnis atau investor yang membeli saham

mereka. Penerimaan dari penjualan produk merupakan sumber modal

yang utama dan berkesinambungan sejak awal usaha

d. Jumlah Pohon Kelapa

Pohon kelapa (bibit) merupakan merupakan faktor produksi yang

utama dalam melakukan usaha produksi gula kelapa. Pohon kelapa

merupakan pohon penghasil nira yang digunakan sebagai bahan baku

pembuatan gula kelapa. Semakin banyak pohon kelapa yang dimiliki

maka semakin banyak jumlah nira yang dihasilkan.

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

B. Tinjauan tentang industri

1. Definisi Industri Kecil

Ada dua definisi usaha kecil yang dikenal di Indonesia. Menurut

Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil adalah kegiatan

ekonomi rakyat yang memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp 1

miliar dan memeiliki kekayaan bersih, tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha, paling banyak Rp 200 juta (Sudisman dan Sari, 1996 dalam

Kuncoro, 2007:365).

Menurut kategori Badan Pusat Statistik (BPS), usaha kecil identik

dengan industri kecil dan industri rumah tangga. BPS mengklasifikasikan

industri berdasarkan jumlah pekerjanya yaitu (BPS, 1999 dalam Kuncorro,

2007:365):

a. Industri ruamah tangga dengan pekerja 1-4 oarang

b. Industri kecil dengan pekerja 5-19 orang

c. Industri menengah dengan pekerja 20-99 orang, serta

d. Industri besar dengan pekerja 100 orang atau lebih

Dari beberapa definisi industri kecil terdapat beberapa kesamaan

Karakteristik usaha kecil yaitu (Kuncoro, 2007:365) :

a. Tidak ada pembagian tugas yang jelas antara bidang administrasi dan

operasi.

b. Rendahnya akses industri kecil terhadap lembaga-lembaga kredit

formal sehingga mereka cenderung menggantungkan pembiayaan

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

usahanya dari modal sendiri atau sumber-sumber lain seperti keluarga,

kerabat, pedagang perantara, bahkan rentenir.

c. Sebagian besar usaha kecil ditandai dengan belum memiliki status

badan hokum.

d. Dilihat menurut golongan industri tampak hampir sepertiga bagian dari

industri kecil bergerak pada kelompok usaha industri makanan,

minuman, dan tembakau.

Usaha kecil dalam arti luas memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

(Harman,2001):

a. Industri kecil adalah industri berskala kecil, baik dalam ukuran

modal, jumlah produksi maupun tenaga kerjanya.

b. Perolehan modal umumnya berasal dari sumber tidak resmi seperti

tabungan keluarga, pinjaman dari kerabat dan mungkin dari “lintah

darat”.

c. Karena skala kecil, maka sifat pengelolaannya terpusat, demikian

pula pengambilan, keputusan tanpa atau dengan sedikit pendelegasian

fungsi dalam bidang-bidang pemasaran, keuangan, produksi dan lain

sebagainya.

d. Tenaga kerja yang ada umumnya terdiri dari anggota keluarga atau

kerabat dekat, dengan sifat hubungan kerja yang “informal” dengan

kualifikasi teknis yang apa adanya atau dikembangkan sambil bekerja.

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

e. Hubungan antara keterampilan teknis dan keahlian dalam

pengelolaan usaha industri kecil ini dengan pendidikan formal yang

dimiliki para pekerjanya umumnya lemah.

f. Peralatan yang digunakan adalah sederhana dengan kapasitas

output yang rendah pula.

Dengan ciri-ciri tersebut usaha kecil dapat terhambat perannya

yang sangat potensial dan secara nyata menunjang pembangunan di sektor

ekonomi yaitu (Harman,2001):

a. Usaha kecil merupakan penyerap tenaga kerja.

b. Usaha kecil merupakan penghasil barang dan jasa pada tingkat harga

yang terjangkaubagi kebutuhan rakyat banyak yang berpenghasilan

rendah.

c. Usaha kecil merupakan penghasil devisa negara yang potensial,

karena keberhasilannya dalam memproduksi komoditi non migas.

Berdasarkan eksistensi dinamisnya industri kecil (dan kerajinan

rumah tangga) Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga kelompok kategori

yaitu : (Saleh,1986)

a. Industri lokal, yaitu kelompok jenis industri yang menggantungkan

kelangsungan hidupnya kepada pasar setempat yang terbatas, serta

relatif tersebar dari segi lokasinya.

b. Industri sentra, yaitu kelompok jenis industri yang dari segi satuan

usaha mempunyai skala kecil, tetapi membentuk suatu pengelompokan

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

atau kawasan produksi yang terdiri dari kumpulan unit usaha yang

menghasilkan barang sejenis.

c. Industri mandiri, yaitu kelompok jenis industri yang masih mempunyai

sifat-sifat industri kecil, namun telah berkemampuan mengadakan

teknologi produksi yang cukup canggih. Pemasaran hasil produksinya

relatif tidak tergantung pada pedagang perantatara.

2. Arti Penting Industri Kecil

Industri kecil mempunyai peranan dan arti yang penting terhadap

perekonomian nasional. Beberapa manfaat sosial (social benefits) industri

kecil yang sangat berarti bagi perekonomian nasional, yaitu

(Saleh,1986:5):

a. Menciptakan peluang usaha yang dapat dilakukan dengan pembiayaan

yang relatif murah.

b. Industri kecil turut mengambil peran dalam peningkatkan dan

memobilisasi tabungan domestik. Hal ini dikarenakan karena modal

industri kecil sebagian besar berasal dari modal sendiri, tabungan

keluarga, atau kerbatnya.

c. Industri kecil mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri

besar dan sedang, karena industri kecil menghasilkan produk yang

relatif murah dan sederhana yang biasanya tidak dihasilkan oleh

industri sedang dan besar.

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Dalam hubungannya terhadap perekonomian nasional, ada

beberapa alasan kuat yang mendasari resistensi keberadaan industri

kecil, antara lain (Saleh,1986:11) :

a. Sebagian besat populasi industri kecil dan kerajinan rumah tangga

sebagian berada di daerah pedesaan. Apabila dikaitkan dengan

masalah tenaga kerja yang semakin meningkat dan luas tanah yang

relatif berkurang maka industri kecil merupakan jalan keluar.

b. Beberapa industri dan kerajinan rumah tangga banyak menggunakan

bahan baku dari sumber-sumber terdekat. Selain itu biaya upah yang

murah menyebabkan biaya ditekan rendah.

c. Harga jual yang relatif murah merupakan kondisi tersendiri yang

memberikan peluang bagi industri kecil dan kerajinan rumah tangga

untuk tetap bertahan.

d. Tetap adanya permintaan terhadap beberapa komoditi yang telah

diproduksi secara maksimal merupakan salah satu aspek pendukung

yang kuat.

3. Tantangan dan Masalah Industri Kecil

Cukup berat tantangan yang dihadapi untuk memperkuat struktur

perekonomian nasional. Pembianaan pengusaha kecil harus lebih

diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pengusaha kecil menjadi

pengsaha menengah.

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Beberapa masalah dasar yang dihadapi pengusaha kecil adalah

(Kuncoro, 2007:368):

a. Kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan memperbesar

pangsa pasar.

b. Kelamahan dalam struktur permodalan dan keterbatasan untuk

memperoleh jalur terhadap sumber-sumber permodalan.

c. Kelemahan di bidang organisasi dan manajemen sumber daya

manusia.

d. Keterbatasan jaringan usaha kerjasama antar pengusaha kecil (sistem

informasi pemasaran).

e. Iklim usaha yang kurang kondusif karena persaingan yang saling

mematikan.

f. Pembinaan yang dilakukan masih kurang terpadu dan kurangnya

kepercayaan serta kepedulian masyarakat terhadap usaha kecil.

Secara garis besar, tantangan yang dihadapi pengusaha kecil dapat

dibagi dalam dua kategori. Pertama, bagi pengusaha kecil dengan omset

kurang dari Rp 50 juta umumnya tantangan yang dihadapi adalah

bagaimana menjaga kelangsungan hidup usahanya. Kedua, bagi pengusaha

kecil dengan omset antara Rp 50 juta hingga Rp 1 miliar, tantangan yang

dihadapi lebih kompleks. Umumnya mereka mulai memikirkan untuk

melakukan ekspansi usaha lebih lanjut. Berdasarkan pengamatan Pusat

Konsultasi Pengusaha Kecil UGM, urutan prioritas permasalahan yang

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dihadapi pengusaha kecil ini adalah (Kuncoro, 1997 dalam Kuncoro,

2007:368):

a. Masalah belum dipunyainya system administrasi keuangan dan

manajemen yang baik karena belum dipisahakan kepemilikan dan

pengeloaan perusahaan.

b. Masalah bagaimana menyusun proposal dan membuat studi kelayakan

untuk memperoleh pinjaman.

c. Masalah menyusun perencanaan bisnis karena persaingan dalam

merebut pasar semakin ketat.

d. Masalah akses terhadap teknologi, terutama bila pasar dikuasai oleh

perusahaan atau grup bisnis tertentu dan selera konsumen cepat

berubah.

e. Masalah memperoleh bahan baku, terutama karena adanya persaingan

yang ketat dalam mendapatkan bahan baku, bahan baku berkualitas

rendah, dan tingginya bahan baku.

f. Masalah perbaikan kualitas barang dan efisiensi, terutama bagi yang

sudah menggarap pasar ekspor karena pasar konsumen berubah cepat,

pasar dikuasai perusahaan tertentu,dan banyak barang pengganti.

g. Masalah tenaga kerja karena sulit mendapatkan tenaga kerja yang

terampil.

Masalah-masalah yang dihaadapi oleh pengusaha kecil dapat

diatasi dengan cara menerapakan teknologi tepat guna, untuk

meningkatkan skala usaha dan manajemen yang lebih efisien dibutuhkan

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

perubahan- perubahan fungsional dan struktural dalam aspek kelembagaan

organisasi.

4. Pembianan dan pengembangan usaha kecil

Ruang lingkup pembinaan dan pengembangan usaha kecil meliputi

bidang produksi dan pengolahan,pemasaran,sumber daya manusia dan

teknologi. Pembinaan dan pengembangan usaha kecil dilakukan melalui

langkah-langkah sebagai berikut (Harman,2001) :

a. Identifikasi potensi dan masalah yang dihadapi oleh usaha kecil.

b. Penyiapan program pembinaan dan pengembangan sesuai potensi

dan masalah yang dihadapi oleh usaha kecil.

c. Pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan.

d. Pemantauan dan pengendalian pelaksanaan program pembinaan

dan pengembangan bagi usaha kecil.

Pembinaan dan pengembangan usaha kecil dibidang produksi dan

pengolahan, dilaksanakan dengan:

a. Meningkatkan kemampuan manajemen serta teknis produksi

dan pengolahan.

b. Meningkatkan kemampuan rancang bangun dan perekayasaan.

c. Memberikan kemudahan dalam pengadaan sarana dan prasarana

produksi dan pengolahan, bahan baku, bahan penolong dan kemasan.

d. Menyediakan tenaga konsultan profesional di bidang produksi

dan pengolahan.

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Pembinaan dan pengembangan usaha kecil di bidang pemasaran,

dilaksanakan dengan:

a. Melaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran.

b. Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran.

c. Menyediakan sarana serta dukungan promosi dan uji coba pasar.

d. Mengembangkan lembaga pemasaran dan jaringan distribusi.

e. Memasarkan produk usaha kecil.

f. Menyediakan tenaga konsultan profesional di bidang pemasaran.

g. Menyediakan rumah dagang dan promosi usaha kecil.

h. Memberikan peluang pasar.

Pembinaan dan pengembangan usaha kecil di bidang sumber daya

manusia, dilaksanakan dengan:

a. Memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan.

b. Meningkatkan ketrampilan teknis dan manajerial.

c. Membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan, pelatihan dan

konsultasi usaha kecil.

d. Menyediakan tenaga penyuluh dan konsultan usaha kecil.

e. Menyediakan modul manajemen usaha kecil.

f. Menyediakan tempat magang, studi banding, dan konsultasi untuk

usaha kecil.

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Pembinaan dan pengembangan usaha kecil di bidang teknologi

dilaksanakan dengan:

a. Meningkatkan kemampuan di bidang teknologi produksi dan

pengendalian mutu.

b. Meningkatkan kemampuan di bidang penelitian untuk

mengembangkan desain dan teknologi baru.

c. Memberikan insentif kepada usaha kecil yang menerapkan teknologi

baru danmelestarikan lingkungan hidup.

d. Meningkatkan kerjasama dan alih teknologi.

e. Meningkatkan kemampuan dalam memenuhi standarisasi teknologi.

f. Menumbuhkan dan mengembangkan lembaga penelitian dan pengem-

bangan di bidang desain dan teknologi bagi usaha kecil.

g. Menyediakan tenaga konsultan profesional di bidang teknologi.

h. Memberikan bimbingan dan konsultasi berkenaan dengan hak atas

kekayaan intelektual.

C. Industri gula kelapa

Industri gula kelapa adalah industri yang mengolah bahan baku berupa

air nira menjadi gula kelapa cetak. Gula kelapa adalah gula yang dihasilkan

dari nira pohon kelapa. Gula kelapa juga dikenal sebagai gula jawa atau gula

merah, biasa ditemui dalam bentuk setengah mangkok, yang dihasilkan

dari cetakan berupa setengah tempurung kelapa, ada pula yang bentuknya

bulat silindris, yang dihasilkan dari cetakan bambu.

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Nira merupakan cairan bening yang terdapat di dalam mayang kelapa

yang pucuknya belum membuka. Nira didapat dengan cara penyadapan

atau penderesan. Satu buah mayang dapat disadap selama 10 – 35 hari,

namun produksi optimal selama 15 hari. Hasil nira sekitar 0,5 – 1 liter

nira permayang, atau sekitar 2 -4 liter nira perpohon setiap hari.

Proses pengolahan nira menjadi gula kelapa :

a. Nira dimasukkan ke dalam wajan, dimasak pada suhu sekitar 110)0C

sambil diaduk. Kotoran-kotoran halus terapung di permukaan bersama

busa nira dibuang menggunakan serok. Nira yang telah diperoleh

disaring, selanjutnya dimasukkan kedalam wajan/panci yang meluap-luap,

agar tidak meluap dari wajan, selalu diaduk dan ditambah minyak

kelapa 1 sendok untuk setiap 25 liter nira.

b. Semula cairan ini berwarna putih kekuningan, lama-lama akan jadi

tua dan buih-buih nira turun, hal tersebut berarti mendidih perlahan

karena nira mulai pekat.

c. Untuk mengetahui nira sudah masak caranya nira diambil dengan

pengaduk, diteteskan ke air, jika terdapat benang-benang gula dan kalau

dipegang mudah putus, berarti sudah masak.

d. Cara lain ambil nira dengan pengaduk, teteskan di atas masakan nira

tersebut. Jika ada benang-benang putus dan melayang-layang, berarti nira

sudah masak.

e. Nira segera diangkat dari tungku, tetap diaduk sampai mulai dingin.

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

f. Cetakan dari tempurung kelapa dibasahi dengan air, agar gula mudah

dilepas. Selanjutnya nira dicetak . Tunggu hingga dingin.

g. Gula dilepaskan dari cetakan dan siap dikemas.

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian oleh Syarifudin Mandaka dkk (2005) yang berjudul

“Analisis Fungsi Keuntungan, Efisiensi Dan Kemungkinanan Skema Kredit

Bagi Pengembangan Skala Peternakan Sapi Perah Rakyat Di Kelurahan

Kebon Pedes, Kota Bogor”. Penelitian ini merupakan kajian yang dilakukan

dengan menggunakan kasus di usaha peternakan sapi perah sebagai unit

analisisnya. Usaha sapi perah yang dijalankan masih didominasi oleh usaha

peternakan sapi perah skala kecil dan menengah namun telah bersifat

komersial. Dengan menggunakan funngsi keuntungan Cobb-Douglas dan

fungsi translog. Sebagai variabel dependen adalah besarnya keuntungan (π)

sedangkan sebagai variabel independen adalah harga konsentrat, harga

hijauan, upah tenaga kerja, harga perlengkapan kandang, harga nilai obat-

obatan, jumlah sapi produktif, dan pengalaman beternak. Berdasarkan analisis

dengan metode OLS dapat diketahui bahwa semua variabel berpengaruh

terhadap keuntungan usaha ternak pada tingkat kepercayaan 99 persen.

Parameter penduga pada tingkat kepercayaan yang bernilai negatif adalah

variabel pakan hijauan, tenaga kerja, dan obat-obatan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Asmie Poniwati (2008)

dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan

Pedagang Pasar Tradisional di Kota Yogyakarta”. Lokasi penelitian dilakukan

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

di empat pasar tradisional yang berada di Kota Yogyakarta. Sampel

menggunakan metode Purposive Sampling, sampling diambil berdaskan

kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Pendapatan adalah variabel dependen

dalam penelitian ini, sedangkan variabel independen adalah modal usaha, jam

kerja, jumlah tenaga kerja, dan lama usaha. Hasil penelitian menunjukan

bahwa jumlah modal usaha yang, digunakan, jumlah tenaga kerja dan lama

usaha yang dijalankan (signifikan) mempengaruhi tingkat pendapatan

pedagang tradisional di Kota Yogyakarta. Faktor-faktor yang tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pendapatan yaitu jam kerja.

Modal usaha merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi

tingkat pendapatan pedagang pasar diantara ketiga faktor-faktor yang lain.

Penelitian oleh Mohd. Nur dan Rachmad (2009) yang berjudul

“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kota

Banda Aceh”. Penelitian ini mempelajari pengaruh modal kerja, teknologi,

jam kerja nelayan, dan ikan pada pendapatan nelayan, dan perbedaan

pendapatan nelayan pada musim barat dan timur di Banda Aceh. Sampel

penelitian adalah 92 nelayan di mana sampel diambil pada empat kecamatan

di Banda Aceh. Model analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda

dan uji perbedaan pada cara (z-test). Hasil dari penelitian ini adalah Modal

kerja , Jam Kerja Melaut , Harga Ikan, dan Teknologi berpengaruh positif

terhadap pendapatan nelayan di Kota Banda Aceh. Diantara keempat variabel

independen tersebut, faktor harga memiliki pengaruh paling dominan. Selain

itu, faktor musim juga secara signifikan menentukan ukuran pendapatan

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

nelayan di mana musim timur menguntungkan atau nelayan itu bukan musim

barat.

Penelitian oleh Pratiwi, Affifudin, Tafbu, dan Rujiman (2010). yang

berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Industri Kecil

Sepatu Dan Konveksi Di Kota Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi industri kecil sepatu

dan konveksi di Kota Medan. Variabel dalam independen penelitian adalah

modal usaha, tenaga kerja, jam kerja, pengalaman usaha. Pengambilan sampel

dilakukan dengan metode simple random sampling dari populasi yang

tersedia. Hasil dari penelitian ini yaitu modal usaha, tenaga kerja, dan jam

bekerja berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil produksi industri

sepatu, sedangkan pengalaman berusaha berpengaruh positf tetapi tidak

signifikan terhadap peningkatan hasil produksi industri sepatu. Faktor modal

sangat dominan mempengaruhi peningkatan hasil produksi industri sepatu.

Hasil dari penelitian industri konveksi menunjukan bahwa modal usaha dan

pengalaman berusaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan

hasil produksi industri kecil konveksi. Variabel tenaga kerja dan jam kerja

berpengaruh positif tetapi pengaruhnya tidak signifikan terhadap peningkatan

hasil produksi industri kecil konveksi.

E. Kerangka Pemikiran

Pemikiran teoritis yang diwujudkan melalui suatu kerangka

menunjukkan tahapan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan analisis

yang sebenarnya. Berdasarkan telaah pustaka dan merujuk pada penelitian

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

terdahulu, ada beberapa variabel yang direncanakan masuk dalam model

penelitian ini, yaitu : jumlah modal, tenaga kerja, pengalaman, dan jumlah

pohon kelapa. maka dapat disusun kerangka pemikiran teoritis tentang faktor-

faktor yang mempengaruhi keuntungan pengusaha gula kelapa, sebagai

berikut :

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

Keterangan:

1. Keuntungan ( π ) selisih antara penerimaan total rata-rata perproduksi

dan pengeluaran ( biaya total ) rata-rata perproduksi

2. Penerimaan ( Revenue ) dipengaruhi oleh hasil penjualan gula kelapa

rata-rata perhari

Tenaga kerja

Jumlah pohon

Modal kerja

Pengalaman

Keuntungan

π = TR - TC

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

3. Pengeluaran (Costs) yang akan dipelajari pada penelitian ini yang

berpengaruh terhadap keuntungan terdiri dari Biaya Produksi ( BP ):

(biaya oprasional pembuatan gula kelapa).

4. Faktor yang mempengaruhi keuntungan (π) terdiri dari :

a. Tenaga kerja pengrajin gula kelapa dalam proses produksi

pembuatan gula kelapa

b. Pengalaman usaha pengrajin gula kelapa dalam menjalankan

usahanya.

c. Modal pengrajin gula kelapa

d. Jumlah pohon yang dimiliki pengrajin gula kelapa

Seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya bahwa tujuan dari suatu

perusahaan kooperatif adalah menarik keuntungan semaksimal mungkin, yang

sama dengan pendapatan total dikurangi biaya total (Mankiw, 2006 : 361).

Besarnya keuntungan yang diperoleh suatu usaha merupakan

keberhasilan suatu usaha. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi

keberhasilan suatu usaha. Untuk mempelajari faktor-faktor yang

mempengaruhi keuntungan pengusaha gula kelapa digunakan beberapa

variabel. Penelitian ini menggunakan empat variabel untuk mempresentasikan

tingkat keuntungan pengusaha gula kelapa, variabel yang digunakan yaitu

variabel tenaga kerja, pengalaman, modal usaha, jumlah pohon. Setiap

variabel akan diuji pengaruhnya terhadap keuntungan pengusaha gula kelapa

di Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas.

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

F. Hipotesis

1. Faktor tenaga kerja diduga mempunyai pengaruh positif terhadap

keuntungan yang diperoleh pengusaha gula kelapa di Kecamatan Kebasen

Kabupaten Banyumas.

2. Faktor lama usaha / pengalaman usaha diduga mempunyai pengaruh

positif terhadap keuntungan yang diperoleh pengusaha gula kelapa kelapa

di Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas.

3. Faktor modal diduga mempunyai pengaruh positif terhadap keuntungan

yang diperoleh pengusaha gula kelapa kelapa di Kecamatan Kebasen

Kabupaten Banyumas.

4. Faktor jumlah pohon diduga mempunyai pengaruh positif terhadap

keuntungan yang diperoleh pengusaha gula kelapa kelapa di Kecamatan

Kebasen Kabupaten Banyumas.

5. Faktor modal diduga mempuyai pengaruh paling besar terhadap

keuntungan yang diperoleh pengusaha gula kelapa kelapa di Kecamatan

Kebasen Kabupaten Banyumas.

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Bentuk penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan, data utama yang digunakan

adalah data primer yang diperoleh secara langsung dari responden dengan

media kuisioner dan wawancara, sedangkan data pendukung yaitu data

sekunder yang diperoleh dari beberapa instansi yang berhubungan dengan

penelitian ini.

B. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus di Kecamatan Kebasen,

Kabupaten Banyumas, Pengambilan sampel dilakukan pada pengrajin gula

kelapa di seluruh wilayah Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini:

1. Penelitian ini dilakukan pada usaha produksi gula kelapa di Kecamatan

Kebasen Kabupaten Banyumas.

2. Keadaan atau faktor-faktor produksi diluar model dianggap konstan

(Cateris Paribus).

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu :

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya baik yang

bersifat kualitatif maupun yang bersifat kuantitatif.

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

a. Interview, yaitu cara pengumpulan data dengan cara peneliti

melakukan tanya jawab secara langsung kepada narasumbernya.

b. Kuisioner, yaitu sekumpulan pertanyaan tertulis yang disebarkan

kepada responden menyangkut masalah-masalah yang berkaitan

dengan penelitian.

c. Observasi, yaitu cara pengumpulan data dengan meninjau langsung ke

obyek yang diteliti. Kegiatan ini dilakukan jika interview tidak

mencukupi dalam pengumpulan data.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari beberapa sumber, dengan

mengambil data statistik yang telah ada serta dokumen-dokumen lain yang

terkait dan diperlukan. Data sekunder digunakan untuk mendukung

penelitian diperoleh dari instansi terkait, yaitu Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Banyumas, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Banyumas, BPS Kabupaten Banyumas, Kantor Kecamatan

Kebasen.

E. Teknik pengambilan sampel

Populasi dari penelitian ini adalah pengrajin gula kelapa yang ada di

wilayah Kecamatan kebasen Kabupaten Banyumas. Jumlah populasi

pengrajin gula kelapa yang ada di Kecamatan Kebasen adalah 1.102

pengrajin yang tersebar di 10 desa.

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan rumus Slovin yaitu (A.H. Hoddi, 2011) :

Dimana:

n : jumlah sampel

N : jumlah populasi

e : tingkat kekeliruan pengambilan sampel yang bisa ditolerir

1 : angka konstanta

Populasi pengrajin gula kelapa di Kecamatan Kebasen Kabupaten

Banyumas sebanyak 1.102. Sesuai dengan rumus Slovin tersebut, maka

jumlah sampel yang akan diambil dengan tingkat ketepatan 90% dalam

penelitian ini adalah :

responden

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Sehingga diperoleh sampel sebanyak 92 pengrajin gula kelapa dengan

perhitungan terlampir.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 92 pengrajin

gula kelapa yang tersebar di seluruh Kecamatan Kebasen Kabupaten

Banyumas. Sampel akan diambil di masing-masing pengrajin yang tersebar

di 10 desa yang ada di Kecamatan Kebasen (Tabel 3.1). Secara rinci

mengenai jumlah sampel yang akan diambil dari tiap-tiap desa di Kecamatan

Kebasen Kabupaten Banyumas.

Penarikan sampel dilakukan berdasarkan banyaknya jumlah populasi

pengrajin gula kelapa di masing-masing desa.

Tabel 3.1 Penarikan Sampel Menurut Jumlah Pengrajin

No. Desa Jumlah Populasi

Sampel yang Diambil (orang)

1. Kalisalak 534 45 2. Kaliwedi 142 12 3. Sawangan 96 8 4. Kebasen 112 9 5. Randegan 48 4 6. Cindaga 30 2 7. Adisana 31 2 8. Gambarsari 32 3 9. Karangsari 57 5 10. Bangsa 20 2

Jumlah 1102 92 Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2011, diolah

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode

proportional random sampling (Sampling Acak Sederhana) dalam A.H.

Hoddi (2011) yaitu suatu metode pemilihan ukuran sampel dari populasi

yang dibagi-bagi dalam kelompok area/geografis. Kemudian sampel diambil

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

dari kelompok-kelompok tersebut secara acak. Area dalam penelitian ini

didasarkan pada wilayah penyebaran populasi pengusaha gula kelapa di

seluruh desa yang ada di Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas. Setiap

anggota populasi di tiap daerah mempunyai peluang yang sama untuk dipilih

menjadi anggota sampel.

F. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Tak Bebas/Dependen

Keuntungan (laba) adalah selisih antara penerimaan (jumlah

produksi dikalikan harga produksi) dengan total biaya variabel (jumlah

seluruh input faktor variabel dan faktor tetap dikalikan dengan harga input

masing-masing).

2. Variabel bebas/Independen meliputi:

a. Tenaga kerja ( HOK)

Adalah orang yang bekerja dalam proses produksi/pembuatan

gula kelapa. Hari Orang Kerja (HOK) diperhitungkan sebagai berikut :

1) 1 laki-laki = 7 Jam per hari ; 1 HOK

2) 1 wanita = 10 Jam per hari ; 1 HOK

3) 1 anak = 14 Jam per hari ; 1 HOK

b. Pengalaman usaha ( LAMA)

Lama usaha/ pengalaman usaha adalah interaksi diri pribadi

pengusaha gula kelapa dengan lingkungan, dimana didalamnya

pengrajin belajar secara aktif dan interaktif dengan lingkungan yang

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

berhubungan dengan industri pembuatan gula kelapa. Pengalaman

usaha pengrajin gula kelapa dalam menjalankan usahanya dinyatakan

dalam tahun.

c. Modal kerja (MDL)

Modal kerja yaitu semua bentuk kekayaan yang dapat

digunakan secara langsung/tidak langsung guna menjalankan usaha

pembuatan gula kelapa. Modal terdiri dari aktiva lancar berupa kas,

sedangkan aktiva tetap berupa peralatan-peralatan untuk memproduksi

gula kelapa yaitu diantaranya sabit, tempat nira, peralatan memasak,

cetakan dan lain-lain. Modal dalam penelitian ini dinyatakan dalam

rupiah.

d. Jumlah pohon (PHN)

Merupakan faktor produksi yaitu banyaknya pohon yang

dibutuhkan dalam setiap proses produksi gula kelapa, dalam penelitian

ini banyaknya pohon kelapa (bahan baku) adalah banyaknya jumlah

pohon kelapa yang dimiliki pengrajin gula.

G. Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan statistik deskriptif,

regresi berganda dan uji asumsi klasik untuk pengujian hipotesis. Perhitungan

dilakukan dengan menggunakan bantuan program Eviews 3.1.

1. Analisis model regresi linier berganda

Untuk menguji hipotesis digunakan metode analisis regresi linier

berganda untuk mengetahui pengaruh beberapa faktor internal terhadap

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

besarnya pendapatan peternak dilakukan analisis regresi dengan model

persamaan menurut Gujarati (1995) dalam saleh (2012) sbb :

Y = b0+b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+e

LABA = f (HOK, LAMA, MDL, PHN )

LABA = tingkat keuntungan pemilik usaha kecil

HOK = Tenaga kerja (X1)

LAMA= Pengalaman Usaha (X2)

MDL = Modal kerja (X3)

PHN = Jumlah pohon (X4)

Fungsi keuntungan tersebut ditransformasikan ke dalam bentuk

double logaritma natural (ln), sehingga merupakan bentuk linier berganda.

Adapun model persamaannya adalah :

LnYi= lnβ0 + lnβ1HOKi + ln β2LAMAi + lnβ3MDLi + lnβ4PHNi + ei

Keterangan :

LABA = Laba/keuntungan pengusaha gula kelapa

Β0, β 1, β 2, β 3, β 4 = konstanta

HOK = Tenaga Kerja

LAMA = Pengalaman Usaha

MDL = Modal Kerja

PHN = Jumlah Pohon

e = Faktor Pengganggu

i = Responden 1-92 Orang/pengrajin

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

selanjutnya dengan Ordinary Least Square akan diperoleh

koefisien regresi dari masing-masing variabel. Dari masing-masing

koefisien regresi tersebut dilakukan pengujian. Untuk menguji hipotesis

tersebut, peneliti menguji dengan Uji Asumsi Klasik dan Uji Statistik.

2. Uji Asumsi Klasik

Dalam regresi linear terdapat faktor pengganggu, model yang

baik mengharapkan faktor – faktor pengganggu tidak muncul. Untuk

mengetahui ada tidaknya faktor pengganggu dalam suatu model

digunakan pengujian asumsi klasik terhadap model tersebut.

a. Uji Multikolinieritas

Multikolinearitas merupakan keadaan dimana antara variabel

independen yang satu dengan variabel independen lainnya mempunyai

hubungan korelasi linier. Korelasi dapat mendekati sempurna atau

sempurna yang ditandai dengan koefisien korelasinya tinggi atau

mendekati satu. Adanya hubungan multikolinearitas antara variabel

independen menyebabkan masing-masing variabel independen sulit

dibedakan. Semakin rendah tingkat korelasi multikolinear berarti

model regresi semakin baik.

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dilakukan

Pengujian Korelasi Parsial (Gujarati, 2001) yaitu dengan

membandingkan nilai R2 dengan nilai r2 x1, r2

x2, dan r2 x3 (nilai R-

squared diantara masing-masing variabel bebas atau independen),

Setelah itu apabila nilai r2 x1, r2

x2, dan r2 x3 < R2 maka pada model tidak

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

terjadi masalah multikolinearitas, apabila nilai R2 < r2 x1, r2

x2, dan r2 x3

maka pada model terjadi masalah multikolinearitas. Apabila nilai

R2>(r2) berarti tidak terjadi gejala multikolinearitas dan jika nilai

R2<(r2) berarti terjadi multikolonearitas.

b. Uji Heterokedastisitas

Tujuan heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lainnya. Bila varians dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut

homoskedastisitas dan bila berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari

gejala heteroskedastisitas. Pelanggaran pada asumsi ini akan

menyebabkan parameter yang kita duga menjadi tidak efisien.

Dalam penelitian ini untuk menguji heterokedastis maka digunakan

metode white Heteroskedasticity (Gujarati,2001)

Pedoman dari penggunaan metode White adalah menolak

hipotesis yang mengatakan bahwa terdapat masalah heteroskedastisitas

dalam model yang sedang diestimasi, dengan asumsi terjadi jika:

1) Obs*R2 < X2 tabel α=5%, maka dinyatakan bahwa model yang

sedang di estimasi tidak terdapat masalah heteroskedastisitas

2) ObsR2 > X2 tabel α=5%, maka terjadi masalah heteroskedastisitas.

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah pengujian suatu keadaan dimana

variabel-variabel pengganggu yang satu dengan yang lain saling

berhubungan. Autokorelasi terjadi karena adanya korelasi antara

variabel gangguan sehingga penaksir tidak lagi efisien baik dalam

sampel kecil maupun sampel besar.(Gujarati:2001).

Pengujian ini menggunakan Uji Durbin-Watson (D-W).

Besarnya nilai D-W dapat diketahui dari perhitungan komputer. D-W

tabel dalam pengujian ini digunakan taraf signifikansi 5%. Besarnya

dU dan dL dapat diketahui dari D-W tabel, dimana dU = batas atas dan

dL adalah batas bawah. Untuk membuktikan ada tidaknya autokorelasi

dapat diketahui dengan cara melakukan pengujian dua sisi. Mekanisme

tes Durbin-Watson adalah sebagai berikut (Gujarati, 2001:112) :

Tabel 3.2

Aturan keputusan Durbin-Watson

Hipotesis nol keputusan jika Tidak ada autokolerasi positif Tidak ada autokolerasi positif Tidak ada autokolerasi negatif Tidak ada autokolerasi negatif Tidak ada autokolerasi positif & negatif

Tolak Tidak ada keputusan Tolak Tidak ada keputusan Jangan tolak

0 < d < dL

dL d du 4 - dL < d < 4 4 - du d 4 - dL

du < d < 4 - du

Sumber: Gujarati, 2001

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

3. Uji statistik

Pengujian statistik dilakukan untuk mengetahui keabsahan suatu

model. Hal ini dilakukan agar suatu model tidak diragukan lagi (Gujarati,

2003):

a. Uji F-statistik/Pengujian keseluruhan

Uji F-statistik digunakan untuk untuk mengetahui apakah

semua variabel independen yang terdapat dalam persamaan secara

bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Dengan derajat

keyakinan 95% ( = 5%), derajat kebebasan pembilang (numerator)

adalah k-1 dan penyebut (denumerator) adalah n-k.

Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut:

1) Menentukan Hipotesis

a) Ho : = = = = = 0

Artinya semua variabel bebas secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap variabel tidak bebas.

b) Ha : 0

Artinya semua variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel tidak bebas.

2) Mencari nilai F tabel, berdasarkan rumus F tabel sebagai berikut:

Nilai F tabel =

Keterangan:

N = jumlah sampel / data

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

K = banyaknya parameter

3) Mencari nilai F hitung

Nilai F hitung =

Keterangan:

= koefisien regresi

N = jumlah sampel / data

K = banyaknya parameter

4) Daerah Kritis Uji F

Gambar 3.1. Daerah Kritis Uji F.

Sumber: Gujarati,2003

5) Kriteria pengujian

a) Apabila nilai F hitung < F tabel, maka Ho diterima. Artinya

variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen secara signifikan.

b) Apabila nilai F hitung > F tabel, maka Ho ditolak. Artinya

variabel independen secara bersama-sama mampu

mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

0 Fα;k-1; n-k

H0 diterima H0 ditolak

F

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

b. Analisis koefsien determinasi ( )

Koefisien determinasi merupakan suatu bilangan yang

dinyatakan dalam bentuk persen, yang menunjukkan besarnya

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya.

Koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengukur

kebenaran hubungan dari model yang dipakai yaitu angka yang

menunjukkan besarnya kemampuan varians / penyebaran dari variabel

independen yang menerangkan variabel dependen. Besarnya nilai

R2adalah 0 ≤ R2 ≤1, di mana semakin mendekati 1 berarti model

tersebut dapat dikatakan baik karena semakin dekat hubungan antar

variabel independent dengan variabel dependent, demikian sebaliknya

(Gujarati, 2003).

c. Uji t-statistik / Pengujian parsial

Uji t-statistik digunakan untuk menguji pengaruh parsial dari

variabel-variabel independen terhadap variabel dependennya atau

pengujian ini dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi setiap

variabel bebas (independent) dalam mempengaruhi variabel tak bebas

(dependent)(Gujarati, 2003). Langkah-langkah pengujiannya adalah

sebagai berikut:

1) Menentukan Hipotesisnya

a) Ho : b1 = 0, berarti variabel independen secara individu

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

b) Ha : b1 ≠ 0, berarti variabel independen secara individu

berpengaruh terhadap variabel dependen.

2) Mencari nilai t tabel, dan nilai t hitung berdasarkan rumus sebagai

berikut:

Nilai t tabel = ; N - K

Keterangan:

= derajat signifikansi

N = jumlah sampel (banyaknya observasi)

K = banyaknya parameter

Nilai t hitung =

Keterangan:

= koefisien regresi

= standard error koefisien regresi

3) Daerah Kritis Uji t

Gambar 3.2. Daerah Kritis Uji t.

Sumber: Gujarati,2003

H0 diterima H0 ditolak

tα/2 ; n-k -tα/2 ; n-k

H0 ditolak

0 t

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

4) Kriteria pengujian

a) Apabila nilai t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima.

Artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen secara signifikan.

b) Apabila nilai t hitung > t tabel atau t hitung < - t tabel,

maka Ho ditolak. Artinya variabel independen mampu

mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

d. Uji Elastisitas

Uji elastisitas digunakan untuk mengetahui variabel

independen yang memberikan pengaruh yang paling besar terhadap

variabel dependen. Untuk mengetahui variabel yang paling

berpengaruh maka menggunakan koefisien beta (Arif, 1993). Variabel

yang dapat dibandingkan koefisien beta-nya satu sama lain hanyalah

variabel idependen yang mempunyai t-hitung yang signifikan. dengan

demikian, variabel yang mempunyai t-hitungnya tidak signifikan maka

tidak diperbandingkan. Variabel yang koefisien betanya paling tinggi

adalah variabel yang pengaruhnya paling kuat pengaruhnya terhadap

variabel dependen.

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kecamatan Kebasen

1. Aspek Geografis

a. Kondisi Geografis

Wilayah Kecamatan Kebasen merupakan bagian dari wilayah

Kabupaten Banyumas yang terletak di bagian selatan ibukota

Kabupaten Banyumas dengan ibukota kecamatan terletak di Desa

Kebasen. Batas wilayah Kecamatan Kebasen adalah : sebelah utara

berbatasan dengan Kecamatan Patikraja, sebelah timur berbatasan

dengan Kecamatan Banyumas, sebelah selatan berbatasan dengan

Kabupaten Cilacap, dan sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan

Rawalo. Secara administrasi, Kecamatan Kebasen terbagi dalam 12

desa, yaitu : Desa Adisana, Desa Bangsa, Desa Cindaga, Desa

Gambarsari, Desa Kalisalak, Desa Kaliwedi, Desa Karangsari, Desa

Kebasen, Desa Mandirancan, Desa Randegan, Desa Sawangan, Desa

Tumiyang (Kecamatan Kebasen Dalam Angka).

Secara geografis Kecamatan Kebasen dilewati oleh jalan utama

lintas provinsi dan jalur kereta api yang dapat menghubungkan

wilayah Kecamatan Kebasen dengan wilayah sekitar baik di Povinsi

Jawa Tengah maupun di luar wilayah Jawa Tengah. Kecamatan

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Kebasen mempunyai dua stasiun kereta api yang berada di Desa

Kebasen, dan Randegan.

b. Luas Daerah

Luas wilayah Kecamatan Kebasen sebesar 54 Km2 (5,4 Ha),

atau 4,067 % dari luas wilayah Kabupaten Banyumas yang memiliki

luas sekitar 1.327,59 Km2 (132,759 Ha).

c. Topografi

Keadaan topografi Kecamatan Kebasen terdiri atas daerah yang

datar dan berbukit-bukit dan didukung dengan jenis tanah yang subur

serta curah hujan yang bervariasi, dengan rata-rata curah hujan dalam

satu tahun adalah 15 mm. Posisi ketinggian wilayah dari permukaan

laut Kecamatan Kebasen berada pada ketinggian 16 m diatas

permukaan laut (Kecamatan Kebasen Dalam Angka).

d. Keadaan Iklim

Seperti sebagian besar daerah-daerah di Indonesia, Kecamatan

Kebasen serta kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Banyumas

memiliki iklim tropis dengan temperatur sedang dan mempunyai dua

musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan, dengan suhu

rata-rata 320 C dengan banyaknya hari hujan 114 hari, yang pada

umumnya terbagi tidak merata sepanjang tahun. Dengan jumlah curah

hujan terbesar terdapat antara bulan Oktober hingga Maret, dan curah

hujan yang paling sedikit serta tidak terdapat curah hujan terdapat pada

bulan April sampai September (Kecamatan Kebasen Dalam Angka).

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

e. Kondisi Hidrologis, Flora dan Fauna

Kondisi Hidrologis Kecamatan Kebasen yang memiliki

bendungan dari aliran sungai serayu yang berada di Desa Gambarsari

dan mampu mengairi persawahan serta kepentingan irigasi, wisata dan

merupakan cadangan air bersih pada waktu musim kering.

Seacara biotik Kecamatan Kebasen memiliki flora yang terdiri

atas tumbuhan dan tanaman yang beraneka ragam dalam bentuk

tumbuhan hutan, perkebunan tanaman pertanian, dan pekarangan. Jenis

tanaman pertanian dan pekarangan pada umumnya tersebar secara

merata di seluruh wilayah Kecamatan Kebasen. Sedangkan untuk

tanaman perkebunan yang terdapat di Kelurahan Karangsari, Kaliwedi,

Kalisalak, dan Gambarsari merupakan wilayah dengan keadaan tanah

yang lebih tinggi dari wilayah Kecamatan Kebasen lainnya. Jenis

fauna yang ada di Kecamatan Kebasen termasuk tipe fauna asia yang

sekarang masih dapat terpelihara dengan baik untuk diternakan. Antara

lain berupa ternak besar (sapi, kerbau, kuda) ternak kecil (Kambing,

domba, kelinci) serta unggas (ayam potong, ayam petelur, ayam

kampung, bebek). Sedangkan jenis fauna lain yaitu beberapa jenis

ikan.

f. Geologis

Di Kabupaten Banyumas pada umumnya dan Kecamatan

Kebasen pada khususnya sampai saat ini belum pernah ditemukan

sumber mineral maupun energi yang dapat digunakan untuk bahan-

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

bahan industri skala besar kecuali untuk bahan-bahan industri batu

bata dan bahan bangunan antara lain batu andesit, batu kali dan pasir

yang mempunyai nilai ekonomis bagi masyarakat Kebasen.

2. Aspek Demografis

Penduduk Indonesia pada umumnya dan masyarakat

Kecamatan Kebasen pada khususnya merupakan masyarakat agraris

yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di bidang

agraris, namun jumlah penduduk yang besar apabila dapat dibina

menjadi tenaga kerja yang efektif akan menjadi modal pembangunan

yang besar.

a. Jumlah Penduduk Menurut Umur

Pada akhir tahun 2011 jumlah penduduk Kecamatan

Kebasen tercatat sebesar 55.975 jiwa, yang terdiri dari penduduk

laki-laki sebanyak 28.223 jiwa atau sebesar 50,42% dan penduduk

perempuan sebanyak 27.752 jiwa atau sebesar 49,58%.

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sebagian penduduk

Kecamatan Kebasen termasuk dalam usia produktif (15-59 tahun)

yaitu 34.064 jiwa atau sebesar 60,85%. Sedangkan yang termasuk

dalam kelompok usia belum produktif (0-14 tahun) adalah 16.049

jiwa atau sebesar 28,67% dan yang termasuk dalam kelompok usia

tidak produktif (60-65+ tahun) adalah 5.907 jiwa atau sebesar

10,55%.

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok

Umur di Kecamatan Kebasen Tahun 2011

Kelompok Umur

Laki-laki Perempuan Jumlah

0-4 5-9

10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+

2.611 2.712 2.906 2.252 1.663 1.965 2.103 2.143 2.094 1.918 1.610 1.408 878 751 507 702

2.513 2.541 2.721 1.923 1.586 2.062 2.186 2.212 2.136 1.980 1.632 1.191 872 782 644 711

5.124 5.253 5.672 4.175 3.249 4.027 4.289 4.355 4.230 3.898 3.242 2.599 1.750 1.533 1.151 1.473

Jumlah 28.223 27.752 55.975 Sumber data : BPS Kabupaten Banyumas 2011

b. Kepadatan Penduduk Geografis

Kepadatan penduduk geografis adalah permasalahan yang

sering dihadapi oleh sebagian besar negara-negara yang sedang

berkembang, dengan pusat kepadatan terletak di wilayah

perkotaan. Jumlah penduduk Kecamatan Kebasen Pada tahun 2011

tercatat 55.975 jiwa yang terdiri dari 28.223 penduduk laki-laki

atau 50,42% dan 27.752 penduduk perempuan atau 49,58%.

Dari angka tersebut menunjukan bahwa kepadatan

penduduk di Kecamatan Kebasen adalah 1.036,6 jiwa per

kilometer persegi untuk tahun 2011. Secara terperinci jumlah dan

Page 70: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

kepadatan penduduk tiap desa di Kecamatan Kebasen seperti pada

Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) menurut Desa di Kecamatan

Kebasen Tahun 2011

No Desa Luas (km2)

Jumlah Penduduk

Kepadatan Tiap

(Jiwa/km2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Adisana Bangsa Karangsari Randegan Kaliwedi Sawangan Kalisalak Cindaga Kebasen Gambarsari Tumiyang Mandirancan

4.23 3.62 4.54 2.34 6,.21 3.78 9.66 4.90 3.99 1.86 4.75 4.12

5.497 4.835 2.976 2.998 5.488 2.537 8.962 9.527 5.770 2.658 1.222 3.505

1.194 1.242 687

1.211 920 698 904

1.764 1.464 1.510 334 334

Jumlah 45,00 55.975 Sumber data : BPS Kabupaten Banyumas 2011

c. Penduduk dan Mata Pencaharian

Karakteristik penduduk di Kabupaten Banyumas pada

umunya dan Kecamatan Kebasen pada khususnya adalah Petani,

dengan tanaman pertanian dominan adalah tanaman pangan. Selain

untuk memenuhi kebutuhan makanan pokok, sebagian dari

produksi tersebut digunakan sebagai bahan baku pengolahan

makanan.

Page 71: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

3. Kondisi Perekonomian

a. Produk Domestik Regional Bruto

PDRB merupakan jumlah nilai tambah yang ditimbulkan

dari semua unit produk dalam suatu wilayah tertentu dalam jangka

waktu tertentu. Menurut jenis lapangan usaha sektor-sektor

penyusun PDRB dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok

yaitu kelopok primer yang terdiri dari berbagai jenis sektor

pertanian, pertambangan, dan penggalian. Kelompok sekunder

terdiri dari sektor industri, listrik, gas, air bersih, dan kelompok

bangunan. Kelompok tersier terdiri dari sektor pengangkutan dan

komunikasi, perdagangan, hotel dan restoran, keuangan, sewa dan

jasa perusahaan serta sektor jasa. PDRB Kecamatan Kebasen

menurut lapangan usahnya dapat dilihat pada Tabel 4.3. Pada

Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa PDRB Kecamatan Kebasen

mengalami peningkatan sebesar 11,9 persen dari tahun 2009

hingga tahun 2010 yang didominasi oleh sektor pertanian yang

member kontribusi sebesar 77.159.566.000 pada tahun 2009, dan

85.674.884.000 pada tahun 2010.

Page 72: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel 4.3

Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Kebasen Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun

2009-2010 (Ribuan Rupiah)

No Lapangan Usaha Tahun

2009 2010

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pertanian

Pertambangan & penggalian

77.159.566

3.412.107

85.674.884

3.830.309

Jumlah Primer 80.571.673 89.505.193

Industri Pengolahan

Listrik, Gas, & Air Bersih

Bangunan

20.809.009

2.146.049

10.165.571

23.080.309

2.204.047

10.711.471

Jumlah Sekunder 33,120,629 35.995.827

Perdagangan

Angkutan/komunikasi

Keuangan, Persewaan, dan

Jasa-jasa

31.725.807

5.286.445

10.864.128

28.935.017

35.504.538

5.452.308

12.175.890

34.445.642

Jumlah Tersier 76.811.397 87.578.378

PDRB 190.553.700 213.277.455

Penduduk pertengahan

tahun

56.146 55.746

PDRB Perkapita (Rupiah) 3.393.898 3.835.879

Sumber data : BPS Kabupaten Banyumas 2011

b. Kontribusi PDRB Kecamatan Kebasen Terhadap Kabupaten

Banyumas.

Dalam peranannya penyumbang PDRB yang ditunjukan

Tabel 4.4 Kecamatan Kebasen menempati urutan ke delapan

belas sebagai penyumbang PDRB Kabupaten Banyumas. Sebagai

Page 73: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

penyumbang potensial yang mendominasi bagi PDRB Kabupaten

Banyumas adalah Kecamatan Purwokerto Timur, Karanglewas dan

Purwokerto Barat.

Tabel 4.4 Kontribusi PDRB Kecamatan Kebasen

Terhadap Kabupaten Banyumas Tahun 2011

No Kecamatan Andil (%) 2011

ADHB ADHK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Lumbir Wangon Jatilawang Rawalo Kebasen Kemranjen Sumpiuh Tambak Somagede Kalibagor Banyumas Patikraja Purwojati Ajibarang Gumelar Pekuncen Cilongok Karanglewas Kedungbanteng Baturaden Sumbang Kembaran Sokaraja Purwokerto Selatan Purwokerto Barat Purwokerto Timur Purwokerto Utara

2,19 5,29 3,49 2,53 2,06 2,53 2,67 2,02 2,20 2,99 3,42 2,36 2,06 5,85 1,63 2,69 6,26 2,73 2,49 2,91 3,00 3,57 4,90 5,51 6,13 13,43 3,08

2,09 5,20 3,35 2,40 2,15 2,46 2,66 2,02 2,17 2,88 3,47 2,34 2,18 5,74 1,61 2,51 6,13 2,61 2,37 2,72 2,91 3,51 5,02 5,72 6,28 14,33 3,19

Jumlah 100% 100% Sumber data : BPS Kabupaten Banyumas 2011

Page 74: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

4. Tinjauan Umum Pengrajin Gula Kelapa

Kecamatan Kebasen terletak di selatan pusat pemerintahan

Kabupaten Banyumas, dengan masyarakatnya sebagian besar bermata

pencaharian sebagai petani tanaman pangan yaitu padi. Umumnya

pengrajin gula kelapa menjalankan usahanya secara turun temurun

dan telah puluhan tahun menjalankan usahanya. Usaha produksi gula

kelapa bersifat sebagai industri rumahan/milik perorangan, bermodal

relatif kecil, dan menggunakan tanaga kerja yang merupakan anggota

keluarga sendiri. Bahan baku pembuatan gula kelapa berasal dari nira

yang diambil dari pohon kelapa. Teknologi yang digunakan pengrajin

gula kelapa di kecamatan Kebasen pada umumnya hampir sama yaitu

dengan menggunakan peralatan tradisional dalam pengolahannya.

Sebagai sektor informal yang menjanjikan industri gula kelapa

memberikan peranan penting bagi penyediaan lapangan kerja bagi

masyarakat di wilayah Kecamatan Kebasen serta sebagai mata

pencaharian yang layak bagi pengrajin gula kelapa tersebut.

B. Analisis Deskriptif

1. Kelompok Umur

Dari 92 jumlah responden yaitu pengrajin gula kelapa dalam

penelitian ini semua berjenis kelamin laki-laki. Tabel 4.5 menjelaskan

pengelompokan pengrajin gula kelapa berdasarkan umur. Persentase

jumlah pengrajin gula kelapa paling banyak pada kelompok usia 48-54

tahun yaitu sebesar 30,43%

Page 75: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Menurut Umur

No Kelompok Umur (Tahun)

Total Jumlah %

1 2 3 4 5 6

27-33 34-40 41-47 48-54 55-61 62-68

7 20 19 28 14 4

7,61 21,73 20,66 30,43 15,22 4,35

Total 92 100% Sumber : Penelitian Lapangan 2012

2. Tingkat Pendidikan

Tabel 4.6 menunjukan tingkat pendidikan atau lama reponden

dalam mendapatkan pendidikan formal. Dari 92 responden rata-rata

berpendidikan sekolah dasar sebanyak 85 orang dan sisanya

berpendidikan SMP sebanyak 7 orang.

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Menurut Tingkat pendidikan

Tingkat

Pendidikan Total

Jumlah % SD

SMP 85 7

92,39 7,61

Total 92 100% Sumber : Penelitian Lapangan 2012

3. Status Usaha

Status kepemilikan usaha pengrajin gula kelapa dari 92 responden

dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebesar 64,13 % dari seluruh responden

adalah usaha patungan. Sebanyak 35,87 % merupakan usaha milik

sendiri, dan tidak terdapat usaha milik orang lain.

Page 76: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Menurut Status Kepemilikan Usaha

Status Usaha Jumlah % Usaha Sendiri Patungan Milik Orang Lain

33 59 0

35,87 64,13

0 Total 92 100%

Sumber : Penelitian Lapangan 2012

4. Jam Kerja Per Hari

Pada Tabel 4.8 dapat dilihat jumlah jam kerja dari pengrajin gula

kelapa. Rata-rata pengrajin gula kelapa berkerja dalam satu hari antara

6 sampai 8 jam hal ini ditunjukan dari besarnya pesentase jam kerja

per hari sebesar 56,52% dari seluruh responden. Sedangkan sisanya

memiliki jam kerja 4 sampai 6 jam sehari sebesar 18,48% dan 8

sampai 10 jam sebesar 15,21%.

Tabel 4.8 Karakteristik Responden Menurut Jam Kerja

Jam Kerja Per Hari

(Jam) Jumlah %

2-<4 4-<6 6-<8 8-<10 10-<12 12-<14 14-<16

2 8 31 15 4 2 1

2,18 18,48 56,52 15,21 4,34 2,18 1,09

Total 92 100% Sumber : Penelitian Lapangan 2012

5. Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh pengrajin gula kelapa dapat

dilihat pada Tabel 4.9 dari 92 responden pengrajin gula kelapa.

Sebanyak 4,34% diantaranya memilki tenaga kerja sebanyak 1 orang,

Page 77: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Penelitian menunjukan bahwa pemilik termasuk dalam tenaga kerja,

maka pemilik bekerja sendiri. Sebagian besar pengrajin gula kelapa

memiliki tenaga kerja sebanyak 2 orang sesuai dengan hasil penelitian

yaitu 78,26% pengrajin gula kelapa menggunakan tenaga kerja

sebanyak 2 orang.

Tabel 4.9 Karakteristik Responden Menurut Jumlah tenaga kerja

Jumlah Tenaga

Kerja (Orang)

Jumlah %

1 2 3 4

4 72 10 6

4,34 78,26 10,88 6,52

Total 92 100% Sumber : Penelitian Lapangan 2012

6. Pengalaman Usaha

Pengalaman usaha pengrajin gula kelapa dapat dilihat dari Tabel

4.10.

Tabel 4.10 Karakteristik Responden Menurut Pengalaman Usaha

Lama Usaha

(tahun) Jumlah %

1-8 9-16 17-24 25-32 33-40 41-48 49-56

12 28 17 26 6 1 2

13,04 30,43 18,48 28,26 6,52 1,09 2,18

Total 92 100 Sumber : Penelitian Lapangan 2012

Page 78: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Sebanyak 13,04% telah bekerja selama 1 sampai dengan kurang

dari 8 tahun, 30,43% telah bekerja selama 9 sampai dengan kurang

dari 16 tahun. 18,48% telah bekerja selama 17 sampai dengan kurang

dari 24 tahun.

7. Modal Usaha

Besar modal yang digunakan pengrajin gula kelapa untuk

menjalankan usahanya rata-rata Rp 250.000 sampai dengan Rp

500.000. Pada Tabel 4.11 terlihat bahwa pengrajin gula kelapa yang

memiliki modal Rp 250.000-<Rp500.000 sebesar 53,26% dari seluruh

responden.

Tabel 4.11 Karakteristik Responden Menurut Modal Usaha

Modal Usaha

(Rupiah) Jumlah %

250.000-<500.000 500.000-<750.000 750.000-<1000.000

>1000.000

49 31 8 4

53,26 33,70 8,69 4,35

Total 92 100 Sumber : Penelitian Lapangan 2012

8. Jumlah Pohon

Dapat diketahui bahwa jumlah bahan baku dipengaruhi oleh

jumlah pohon yang dimiliki pengrajin gula kelapa. Tabel 4.12

menunjukan banyaknya jumlah pohon yang dimiliki pengrajin. Dalam

penelitian ini pengrajin gula kelapa yang mempunyai jumlah pohon

sebanyak 15-19 sebesar 19,57%, Sedangkan pengrajin yang

mempunyai jumlah pohon sebanyak 35 -39 sebesar 4,34%.

Page 79: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Tabel 4.12 Karakteristik Responden Menurut Jumlah Pohon Kelapa

Jumlah Pohon Jumlah %

5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39

15 19 18 15 13 8 4

16,31 20,65 19,57 16,31 14,13 8,69 4,34

Total 92 100 Sumber : Penelitian Lapangan 2012

9. Rata-Rata Pendapatan Per Hari

Tabel 4.13 dan 4.14 menunjukan jumlah pendapatan yang

diperoleh pengrajin gula kelapa per hari dan per bulannya. Pendapatan

rata-rata per bulan dihitung dari pendapatan rata-rata perhari dikalikan

1 bulan (30 hari).

Tabel 4.13 Karakteristik Responden Menurut Pendapatan Per Hari

Pendapatan

(Rupiah) Jumlah %

0-<31.500 31.500-<63.000 63.000-<94.500 94.500-<126.000 126.000-<157.500 157.500-<189.000

25 38 17 8 3 1

27,17 41,30 18,47 8,70 3,27 1,09

Total 92 100

Sumber : Penelitian Lapangan 2012

Page 80: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Tabel 4.14 Karakteristik Responden Menurut Pendapatan Per Bulan

Pendapatan

(Rupiah) Jumlah %

0-<945.000 945.000-<1.890.000

1.890.000-<2.835.000 2.835.000-<3.780.000 3.780.000-<5.670.000

5.670.000-<6.615.000P

25 38 17 8 3 1

27,17 41,30 18,47 8,70 3,27 1,09

Total 92 100 Sumber : Penelitian Lapangan 2012

Pengrajin gula kelapa yang rata-rata pendapatan per harinya kurang

dari Rp 31.500,- (Rp 945.000,-per bulan) sebesar 27,17% dari 92

responden. Pengrajin gula kelapa yang rata-rata pendapatann per

harinya Rp 31.500,- sampai dengan kurang dari Rp 63.000,- (Rp

945.000,- sampai dengan Rp 1.890.000,- per bulan) sebesar 41,30%

dari 92 responden.

10. Laba Bersih Per Hari

Jumlah keuntungan atau laba bersih yang diperoleh pengrajin

gula kelapa dapat diketahui pada Tabel 4.15 dan Tabel 4.16 yang

merupakan laba bersih pengrajin gula kelapa dalam satu hari serta laba

bersih pengrajin gula kelapa dalam setiap bulannya yaitu selama 30

hari jam kerja. Dari 92 reponden, jumlah pengrajin gula kelapa yang

memperoleh laba bersih per hari sekitar Rp 20.000 – 29.900 ( Rp

600.000 – 899.000 dalam satu bulan ) sebesar 30,43%. Rp 10.000 –

19.900 ( Rp 300.000 – 599.000 dalam satu bulan ) sebesar 26,09%

Page 81: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Tabel 4.15 Karakteristik Responden Menurut Laba Bersih Per Hari

Laba

(Rupiah) Jumlah %

10.000 – 19.900 20.000 - 29.900 30.000 - 39.900 40.000 - 49.900 50.000 - 59.900

>60.000

24 28 12 14 4 10

26,09 30,43 13,04 15,22 4,35 10,87

Total 92 100 Sumber : Penelitian Lapangan 2012

Tabel 4.16 Karakteristik Responden Menurut Laba Bersih Per Bulan

Laba

(Rupiah) Jumlah %

300.000 – 599.000 600.000 – 899.000

900.000 – 1.199.000 1.200.000 – 1.499.000 1500.000 – 1.799.000

>1800.000

24 28 12 14 5 10

26,09 30,43 13,04 15,22 4,35 10,87

Total 92 100 Sumber : Penelitian Lapangan 2012

C. Analisis Data

1. Analisis regesi linier berganda

Untuk menguji hipotesis digunakan metode regresi linier

berganda untuk mengetahui bagaimana pengaruh jumlah tenaga kerja,

pengalaman, modal, dan jumlah pohon terhadap keuntungan

pengusaha gula kelapa.

Page 82: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Adapun model yang digunakan sebagai berikut:

LABAi = + i + I + i + + ei

Keterangan :

LABA : Keuntungan pengusaha gula kelapa

HOK : Jumlah tenaga kerja yang digunakan

LAMA : Pengalaman usaha

MDL : Modal usaha

PHN : Banyaknya pohon Kelapa yang dimiliki petani

: Konstanta

: Koefisien regresi

: Standard error

: Responden 1-92 orang/pengrajin

Hasil regresi estimasi keuntungan pengusaha gula kelapa

dengan menggunakan bantuan software Eviews3.1 dapat disajikan

dalam Tabel 4.17 sebagai berikut :

Page 83: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Tabel 4.17

Hasil Analisis Regresi Berganda dengan Ordinary Least Square (OLS)

Variable independen Koefisin regresi t-hitung Konstanta 5,114661 3,688527 Tenaga Kerja 0,303210 1,843261 Pengalaman -0,045432 -1,058786 Modal 0,223687 2,145489 Jumlah Pohon 0,752191 11,67480 R-Squared (R2) 0,656363 - F-hitung 41,54353 - Durbin-Watson stat 1,648958 -

Sumber : Data diolah, Program EViews3.1

Dari hasil analisis regresi diatas diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut :

Tahap selanjutnya setelah dilakukan estimasi regresi maka

dilakukan uji asumsi klasik dan uji statistik. Pengujian tersebut

dilakukan untuk mengetahui apakah dugaan sementara (hipotesis)

terhadap parameter sudah sesuai secara teori dan statistik.

2. UJi Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dengan tujuan agar dapat

menghindari terjadinya regresi linear langsung pada model. Dalam

pengujian kali ini akan dilakukan uji multikolinearitas, uji

heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

Page 84: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

a. Uji Multikolinieritas

Multikolinearitas merupakan keadaan dimana antara

variabel independen yang satu dengan variabel independen lainnya

mempunyai hubungan korelasi linier. Untuk mendeteksi ada

tidaknya multikolinearitas dilakukan pengujian kolerasi parsial,

yaitu membandingkan nilai (r2 ) dengan nilai R2. Dengan kriteria

pengujian (Gujarati, 2001) :

1) Jika nilai r2 > R2 maka ada masalah multikolinieritas

2) Jika nilai r2 < R2 maka tidak ada masalah multikolinieritas

Jika dalam model tersebut terdapat multikolinieritas maka model

tersebut memiliki kesalahan standar yang besar sehingga koefisien

tidak dapat di taksir dengan ketepatan tinggi.

Tabel 4.18 Hasil Uji Pendekatan Kolerasi Parsial

Variabel r2 R2

Kesimpulan

HOK C LAMA MDL PHN

0,017423 0,656363 Tidak terjadi masalah

multikolinearitas LAMA C HOK MDL PHN

0,016006 0,656363 Tidak terjadi masalah

multikolinearitas MDL C HOK LAMA PHN

0,067298 0,656363 Tidak terjadi masalah

multikolinearitas PHN C HOK LAMA MDL

0,048423 0,656363 Tidak terjadi masalah

multikolinearitas Sumber : Data diolah, Program EViews3.1

Page 85: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Pendekatan Korelasi Parsial terhadap model menunjukkan

semua hasil estimasi antar variabel independen atau bebas

memiliki nilai r2 x1, r2

x2, r2 x3, dan r2

x4 < R2 , artinya tidak terjadi

masalah multikolinearitas pada semua variabel independen atau

bebas.

b. Uji Heterokedastisitas

Tujuan heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Bila varians dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka

disebut homoskedastisitas dan bila berbeda disebut

heteroskedastisitas. Uji white digunakan untuk membuktikan

apakah data observasi dalam penelitian ini terbebas dari pengaruh

heteroskedastisitas (Gujarati, 2001).

Pedoman dari penggunaan metode White adalah menolak

hipotesis yang mengatakan bahwa terdapat masalah

heteroskedastisitas dalam model yang sedang diestimasi, dengan

asumsi terjadi jika:

1) Obs*R2 < X2 tabel α=5%, maka dapat dinyatakan bahwa model

yang sedang di estimasi tidak terdapat masalah

heteroskedastisitas

2) Obs*R2 > X2 tabel α=5%, maka terjadi masalah

heteroskedastisitas.

Page 86: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Tabel 4.19 Hasil Uji White Heteroskedasticity

Obs*R-squared Probability

14,02713 0,081061

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas 4.19 di atas,

diketahui bahwa nilai Obs*R-squared adalah 14,02713, dan nilai

probabilitasnya adalah 0,081061 (lebih besar dari α=5%) maka

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah pengujian suatu keadaan dimana

variabel-variabel pengganggu yang satu dengan yang lain saling

berhubungan. Autokorelasi terjadi karena adanya korelasi antara

variabel gangguan sehingga penaksir tidak lagi efisien baik dalam

sampel kecil maupun sampel besar (Gujarati :2001).

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dari

model yang disusun tersebut mengandung autokorelasi yaitu

adanya korelasi/hubungan antara variabel independen dalam

mempengaruhi variabel dependen dengan menggunakan Uji

Durbin-Watson (D-W). Besarnya nilai D-W dapat diketahui dari

perhitungan komputer. D-W tabel dalam pengujian ini digunakan

taraf signifikansi 5%. Besarnya dU dan dL dapat diketahui dari D-

W tabel, dimana dU = batas atas dan dL adalah batas bawah.

Untuk membuktikan ada tidaknya autokorelasi dapat diketahui

Page 87: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

dengan cara melakukan pengujian dua sisi. Mekanisme tes Durbin-

Watson adalah sebagai berikut (Gujarati, 2001:112) :

Tabel 4.20 Aturan Keputusan Durbin-Watson

Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokolerasi positif Tidak ada autokolerasi positif Tidak ada autokolerasi negatif Tidak ada autokolerasi negatif Tidak ada autokolerasi positif & negatif

Tolak Tidak ada keputusan Tolak Tidak ada keputusan Jangan tolak

0 < d < dL

dL d du 4 - dL < d < 4 4 - du d 4 - dL

du < d < 4 - du

Sumber : Gujarati (2001)

Kriteria Pengujian

Gambar 4.1 Uji Durbin-Watson

Hasil uji statistik Durbin-Watson diperoleh d sebesar

1,648958 Dengan menggunakan derajat keyakinan 5%, dengan

jumlah sampel 92 dan 4 variabel penjelas, maka diperoleh niali dL

= 1,5713; dU = 1,7523 ; 4 - dU ; 4 - 1,7523 = 2,2477, Besarnya nilai

koefisien Durbin-Watson dari hasil pengujian sebesar 1,648958 (dL

Autokolerasi Positif

Autokolerasi Negatif

Ragu-ragu Ragu-ragu Tidak Ada

Autokolerasi

0 4 2,4287 2,2477 1.7523 1.5713

Page 88: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

< d < 4 - du) = 1,5713 < 1,648958 < 2,2477 ; hal ini menunjukkan

bahwa terjadi autokolerasi.

3. Uji statistik

e. Uji F-statistik/Pengujian keseluruhan

Uji F-statistik digunakan untuk untuk mengetahui apakah

semua variabel independen yang terdapat dalam persamaan secara

bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.

Nilai F hitung sebesar dengan menggunakan tingkat

signifikansi 0,05. Nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel atau

41,54353 > 2,37. Kesimpulannya variabel tenaga kerja,

pengalaman, modal, dan jumlah pohon secara bersama-sama

berpengaruh terhadap keuntungan pengrajin gula kelapa di

Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas.

f. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan suatu bilangan yang

dinyatakan dalam bentuk persen, yang menunjukkan besarnya

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya.

Koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengukur

kebenaran hubungan dari model yang dipakai yaitu angka yang

menunjukkan besarnya kemampuan varians/penyebaran dari

variabel independen yang menerangkan variabel dependen.

Besarnya nilai R2adalah 0 ≤ R2 ≤1, di mana semakin mendekati

1 berarti model tersebut dapat dikatakan baik karena semakin

Page 89: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

dekat hubungan antar variabel independent dengan variabel

dependent, demikian sebaliknya (Gujarati, 2003).

Hasil penelitian menunjukan nilai R2 Sebesar 0,656363,

Artinya 65,63% faktor tenaga kerja, pengalaman, modal, dan

jumlah pohon kelapa pengusaha gula kelapa di Kecamatan

Kebasen, Kabupaten Banyumas dapat menjelaskan variasi

perubahan keuntungan pengusaha gula kelapa di Kecamatan

Kebasen, Kabupaten Banyumas sedangkan sisanya 34,37%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model.

g. Uji t

Uji t-statistik digunakan untuk menguji pengaruh parsial

dari variabel -variabel independen terhadap variabel dependennya

atau pengujian ini dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi

setiap variabel bebas/independent dalam mempengaruhi variabel

tak bebas/dependent (Gujarati, 2003).

1) Pengujian terhadap (variabel tenaga kerja pengrajin gula

kelapa)

a) Menentukan Hipotesis

Ho : = 0 ( variabel tenaga kerja tidak signifikan

mempengaruhi besarnya laba usaha)

Ha : 0 (variabel tenaga kerja signifikan

mempengaruhi besarnya laba usaha )

b) Menentukan derajat signifikan ) = 0,05

Page 90: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Penghitungan Nilai t

Nilai t hitung = 1,843261 (Tabel 4.17)

Nilai t tabel = t 0,05 ; df : 92 = 1,96 (Tabel distribusi t)

Gambar 4.2 Uji t Untuk Variabel Tenaga Kerja

c) Kesimpulan : t hitung < t tabel atau 1,843261 < 1,96

Dengan menggunakan kriteria pengujian dua sisi dan pada

taraf signifikansi 0,05, karena t hitung (1,843261) lebih

kecil dari t tabel (1,96), maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Kesimpulannya variabel tenaga kerja tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap keuntungan yang

diperoleh pengrajin gula kelapa.

2) Pengujian terhadap (variabel pengalaman pengrajin gula

kelapa)

a) Menentukan Hipotesis

Ho : = 0 ( variabel pengalaman tidak signifikan

mempengaruhi besarnya laba usaha)

H0 diterima H0 ditolak

1,96 - 1,96

H0 ditolak

1,84

Page 91: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Ha : 0 (variabel pengalaman signifikan

mempengaruhi besarnya laba usaha )

b) Menentukan derajat signifikan ) = 0,05

c) Penghitungan Nilai t

Nilai t hitung = -1,058786 (Tabel 4.17)

Nilai t tabel = t 0,05 ; df : 92 = 1,96 (Tabel distribusi t)

Gambar 4.3 Uji t Untuk Variabel Pengalaman

d) Kesimpulan : t hitung < t tabel atau -1,058786 < 1,96

Dengan menggunakan kriteria pengujian dua sisi dan pada

taraf signifikansi 0,05, karena t hitung (-1,058786) lebih

kecil dari t tabel (1,96), maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Kesimpulannya variabel pengalaman tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap keuntungan yang

diperoleh pengrajin gula kelapa.

3) Pengujian terhadap (variabel modal pengrajin gula kelapa)

a) Menentukan Hipotesis

H0 diterima H0 ditolak

1,96 -1,96

H0 ditolak

-1,05

Page 92: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Ho : = 0 ( variabel modal tidak signifikan

mempengaruhi besarnya laba usaha)

Ha : 0 (variabel modal signifikan mempengaruhi

besarnya laba usaha )

b) Menentukan derajat signifikan ) = 0,05

c) Penghitungan Nilai t

Nilai t hitung = 2,145489 (Tabel 4.17)

Nilai t tabel = t 0,05 ; df : 92 = 1,96 (Tabel distribusi t)

Gambar 4.4 Uji t Untuk Variabel Modal

d) Kesimpulan : t hitung > t tabel atau 2,145489 > 1,96

Dengan menggunakan kriteria pengujian dua sisi dan pada

taraf signifikansi 0,05, karena t hitung (2,145489) lebih

besar dari t tabel (1,96), maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Kesimpulannya variabel modal mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap keuntungan yang diperoleh pengrajin

gula kelapa.

H0 diterima H0 ditolak

1,96 -1,96

H0 ditolak

2,14

Page 93: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

4) Pengujian terhadap (variabel jumlah pohon pengrajin gula

kelapa)

a) Menentukan Hipotesis

Ho : = 0 ( variabel jumlah pohon tidak signifikan

mempengaruhi besarnya laba usaha)

Ha : 0 (variabel jumlah pohon signifikan

mempengaruhi besarnya laba usaha )

b) Menentukan derajat signifikan ) = 0,05

c) Penghitungan Nilai t

Nilai t hitung = 11,67480 (Tabel 4.17)

Nilai t tabel = t 0,05 ; df : 92 = 1,96 (Tabel distribusi t)

Gambar 4.5 Uji t Untuk Variabel Jumlah Pohon

d) Kesimpulan : t hitung > t tabel atau 11,67480 >1,96

Dengan menggunakan kriteria pengujian dua sisi dan pada

taraf signifikansi 0,05, karena t hitung (11,67480) lebih

besar dari t tabel (1,96), maka Ho ditolak dan Ha diterima.

H0 diterima H0 ditolak

1,96 -1,96

H0 ditolak

11,6

Page 94: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Kesimpulannya variabel jumlah pohon mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap keuntungan yang

diperoleh pengrajin gula kelapa.

h. Uji Elastisitas

Uji elastisitas digunakan untuk mengetahui variabel

independen yang memberikan pengaruh yang paling besar terhadap

variabel dependen. Untuk mengetahui variabel yang paling

berpengaruh maka menggunakan koefisien beta (Arif, 1993).

Variabel yang dapat dibandingkan koefisien beta-nya satu sama

lain hanyalah variabel idependen yang mempunyai t-hitung yang

signifikan. dengan demikian, variabel yang t-hitungnya tiadak

signifiakan maka tidak diperbandingkan, Dan koefisien betanya

paling tinggi adalah variabel yang pengaruhnya paling kuat

pengaruhnya terhadapa variabel dependen.

Dari perhitungan analisis regresi linier berganda sebelumnya

dapat diketahui bahwa variabel bebas memilki t hitung yang

signifikan yaitu modal (2,145489), dan jumlah pohon (11,67480),.

Dari perhitungan dengan Eviews3.1 didapatkan nilai elastisitas

masing-masing variabel. Untuk lebih jelanya dapat dilihat pada

Tabel berikut ini.

Page 95: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Tabel 4.21 Koefisien Elastisitas Variabel Keuntungan

Variabel Bebas Elastisitas Produksi Modal 0,223687 Jumlah Pohon 0,752191

Sumber : Data diolah, Program EViews3.1

1) Elastisitas Modal

Dari Tabel 4.20 dapat diketahui bahwa nilai elastisitas

produksi variabel modal adalah sebesar 0,223687 yang berarti

bahwa peningkatan variabel modal satu persen akan

menyebankan kenaikan keuntungan pengusaha gula kelapa

sebesar 0,223 persen.

2) Elastisitas Jumlah pohon

Dari Tabel 4.20 dapat diketahui bahwa nilai elastisitas

produksi variabel jumlah pohon adalah sebesar 0,752191 yang

berarti bahwa peningkatan variabel jumlah pohon satu persen

akan menyebankan kenaikan keuntungan pengusaha gula kelapa

sebesar 0,752 persen.

4. Interpretasi Hasil Secara Ekonomi

a. Pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap keuntungan pengrajin

gula kelapa

Hasil analisis regresi linier berganda menunjukan bahwa

variabel tenaga kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

dan berpengaruh positif terhadap keuntungan pengusaha gula

Page 96: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

kelapa dengan koefisien regresi sebesar 0,303210. Hubungan

antara variabel tenaga kerja dan variabel keuntungan tidak sesuai

dengan hipotesis yang diajukan, yaitu faktor tenaga kerja diduga

mempunyai pengaruh positif terhadap keuntungan pengrajin gula

kelapa. Hampir seluruh pengrajin gula kelapa di Kecamatan

Kebasen merupakan industri rumahan, sehingga tenaga kerja yang

digunakan adalah keluarga pengrajin dan pengrajin sendiri.

Penelitian ini memperoleh hasil yang berbeda dengan

penelitian yang dilakukan oleh Syarifudin dan M.parulian Hutagaol

(2005) yang menyebutkan tenaga kerja berpengaruh negatif dan

Asmie Poniwati (2008) yang menyebutkan tenaga kerja

berpengaruh secara signifikan.

b. Pengaruh pengalaman terhadap keuntungan pengrajin gula

kelapa

Hasil analisis regresi linier berganda menunjukan bahwa

variabel pengalaman mempunyai hubungan yang negatif terhadap

keuntungan pengusaha gula kelapa dengan koefisien regresi

sebesar -0,045432. Hasil t statistik dari variabel pengalaman -

1,058786, hasil uji t untuk taraf signifikansi 5% diketahui bahwa

faktor pengalaman tidak mempunyai pengaruh terhadap besarnya

keuntungan yang diperoleh dari pengrajin gula kelapa. Peryataan

ini tidak sesuai dengan hipotesis bahwa faktor pengalaman diduga

mempunyai pengaruh positif terhadap keuntungan yang diperoleh

Page 97: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

pengusaha gula kelapa. Semakin lama pengalaman usaha seseorang

sebagai pengrajin gula kelapa tidak menambah keuntungan yang

diperoleh pengusaha gula kelapa.

Penelitian ini memperoleh hasil yang sama dengan

penelitian yang dilakukan oleh Syarifudin dan M.parulian Hutagaol

(2005), dimana pengalaman peternak terbukti secara statistik tidak

signifikan mempengaruhi keuntungan. Berbeda dengan penelitian

Pratiwi (2010) yaitu variabel pengalaman berpengaruh positif dan

tidak signifikan. Sedangkan penelitian Asmie Poniwatie (2008)

menyebutkan bahwa variabel lama usaha berpengaruh signifikan

terhadap terhadap pendapatan dan tingkat pendapatan usaha.

c. Pengaruh jumlah modal usaha terhadap keuntungan

pengrajin gula kelapa

Hasil analisis regresi linier berganda untuk taraf

signifikansi 5% menunjukan bahwa variabel modal tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan dan bernilai positif terhadap

keuntungan pengusaha gula kelapa dengan koefisien regresi

sebesar 0,223687 dan nilai t statistik dari variabel modal sebesar

2,145489. Peryataan ini sesuai dengan hipotesis bahwa faktor

modal diduga mempunyai pengaruh positif terhadap keuntungan

yang diperoleh pengusaha gula kelapa. Setiap penambahan jumlah

modal sebesar 1 persen , maka akan menaikan keuntungan

sebesar 0,223687 persen, hal tersebut belum sesuai dengan jumlah

Page 98: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

pengorbanan yang dikeluarkan serta diketahui bahwa modal usaha

pengrajin gula kelapa sebagian besar digunakan dalam wujud

peralatan dan perlengkapan.

Penelitian ini memperoleh hasil yang sama dengan Pratiwi,

Mohd. Nur dan Rachmad (2009) dan Asmie Poniwati (2008) yang

menyebutkan bahwa modal usaha mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap pendapatan dan tingkat keuntungan usaha.

d. Pengaruh jumlah jumlah pohon terhadap keuntungan

pengrajin gula kelapa

Hasil analisis regresi linier berganda untuk taraf

signifikansi 5% menunjukan bahwa variabel jumlah pohon

mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap

keuntungan pengusaha gula kelapa dengan koefisien regresi

sebesar 0,752191 dan nilai t statistik dari variabel jumlah pohon

sebesar 11,67480. Artinya setiap penambahan jumlah pohon

sebesar 1 persen , maka akan menaikan keuntungan sebesar

0,752191 persen dengan asumsi variabel independen yang lain

tetap.

Penelitian ini memperoleh hasil yang sama dengan

penelitian Syarifudin dan M.parulian Hutagaol (2005) yang

menyebutkan variabel jumlah bibit berpengaruh nyata terhadap

tingkat keuntungan secara statistik.

Page 99: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Page 100: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

keuntungan pengusaha gula kelapa dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian mengenai pengaruh variabel tenaga kerja, pengalaman,

modal dan jumlah pohon terhadap keuntungan pengusaha gula kelapa

menunjukan bahwa:

a. Variabel tenaga kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dan

berpengaruh positif terhadap keuntungan yang diperoleh pengusaha

gula kelapa di Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas.

b. Variabel pengalaman berpengaruh negatif terhadap keuntungan yang

diperoleh pengusaha gula kelapa di Kecamatan Kebasen Kabupaten

Banyumas.

c. Variabel modal mempunyai pengaruh yang signifikan dan

berpengaruh positif terhadap keuntungan yang diperoleh pengusaha

gula kelapa di Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas.

d. Variabel jumlah pohon mempunyai pengaruh yang signifikan dan

berpengaruh positif terhadap keuntungan yang diperoleh pengusaha

gula kelapa di Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas.

e. Secara bersama-sama keempat variabel tenaga kerja, pengalaman

usaha, modal, dan bahan baku dengan tingkat signifikansi 5% dalam

Page 101: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

penelitian ini berpengaruh secara signifikan terhadap keuntungan

usaha pembuatan gula kelapa di Kecamatan Kebasen Kabupaten

Banyumas.

2. Variabel jumlah pohon mempunyai pengaruh paling besar terhadap

keuntungan yang diperoleh pengusaha gula kelapa di Kecamatan Kebasen

Kabupaten Banyumas.

3. Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

keuntungan pengusaha gula kelapa masih mengandung masalah

autokolerasi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi keuntungan pengusaha gula kelapa, maka diajukan saran

sebagai berikut :

1. Hasil dari penelitian yang menunjukan bahwa jumlah modal mempunyai

pengaruh terhadap keuntungan usaha pembuatan gula kelapa di

Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas, pengusaha disarankan untuk

menambah jumlah modal untuk mdapat meningkatkan keuntungan.

Pemerintah disarankan menyediakan bantuan berupa penyediaan dana

permodalan melalui (KUR).

2. Hasil dari penelitian yang menunjukan bahwa jumlah pohon mempunyai

pengaruh terhadap keuntungan usaha pembuatan gula kelapa di

Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas, pengusaha/pengrajin

disarankan untuk menambah jumlah pohon kelapa untuk dapat

Page 102: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

meningkatkan tingkat keuntungan usaha produksi gula kelapa. Pemerintah

disarankan untuk memberikan bantuan berupa pemberian bibit yang bisa

menunjang usaha sekaligus upaya pelestarian lingkungan.

3. Dalam penelitian ini dapat dilihat peran usaha kecil termasuk pengusaha

gula kelapa dalam mengembangkan perekonomian di Kabupaten

Banyumas. Diharapkan Pemerintah Kabupaten Banyumas sebaiknya dapat

ikut berperan dalam usaha pengembangan usaha pembuatan gula kelapa.

Melakukan upaya-upaya bantuan melalui pembentukan kembali Asosiasi

Industri Gula Kelapa yang bisa menyediakan bantuan berupa permodalan

melalui (KUR), bibit, penyuluhan-penyuluhan, dan pemberian

jaminan/asuransi karena kegiatan usaha ini sangat beresiko bagi para

pengrajin gula kelapa. Peran LSM juga diperlukan sebagai lembaga

perantara untuk menjembatani keterbatasan pemerintah dan swasta dalam

menjangkau industri gula kelapa.

Page 103: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

DAFTAR PUSTAKA

A.H. Hoddi, M.B.Rombe, Fahrul. 2011. Analisis Pendapatan Peternakan Sapi Potong Di Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru. Jurnal Agribisnis. Vol. X (3) September 2011.

Arief, Sritua. 1993. Metodologi Penelitian Ekonomi. Jakarta : UI Press.

Asmie Poniwati, (2008), “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional di Kota Yogyakarta”, Jurnal Ekonomi Bisnis Vol. 2 No 2, hal. 197 – 210

Badan Pusat Statistik. Banyumas Dalam Angka tahun 2010. Banyumas : Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas.

_____ .Kecamatan Kebasen Dalam Angka 2011. Banyumas. Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas.

.(Sistem Informasi Profil Daerah) Kabupaten Banyumas Tahun 2010.

Disperindagkop. Industri Gula Kelapa Tahun 2011. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Banyumas.

Gujarati, Damodar. 2001. Ekonometrika Dasar. Jakarta: PT. Erlangga

______,Damodar, 2003, Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain, Jakarta: Erlangga.

Griffin, Ricky W. Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis. Edisi kedelapan. Erlangga. Jakarta.

Harman, Sentot Glendoh. (2001). “ Pembinaan Dan Pengembangan Usaha Kecil”. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan. Vol. 3, No.1. Maret 2001 : 1-13

Kameo Daniel D. (2002). “Analysis of the production structure of the coconut sugar industry”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis (Dian Ekonomi) Vol. VIII No. 1 Maret 2002 : 53 – 74

Kuncoro, Mudrajat. 2007. Ekonomika Industri Indonesia. Yogyakarta. Andy Offset.

Mankiw, Gregory. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi Ketiga. Penerjemah Chirswan Sungkono. Salemba Empat. Jakarta.

Miller, Roger LeRoy dan Roger E. Meiners. 2000. Teori Mikroekonomi Intermediate. penerjemah Haris Munandar. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Page 104: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Mohd. Nur Syechalad dan Rachmad Hardiyanto. (2009). “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Kota Banda Aceh”.Jurnal ekonomi dan Bisnis. Vol.8. No.2 Agustus 2009 :106-120

Nicholson, Water. 2002. Mikroekonomi Intermediate dan aplikasinya . Edisi Kedelapan. Alih bahasa. Ign Bayu Mahendra. Erlangga. Jakarta.

Pratiwi, Sri.,Afifudin.,Ritonga dan Rujiman. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Industri Kecil Sepatu Dan Konveksi Di Kota Medan.www.jurnalmepaekonomi.blogspot.com

Rosyidi, Suherman. 2006. Pengantar Teori Ekonomi Mikro dan Makro. Ed Revisi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Saleh, Irsan Ashary. 1986. Industri Kecil : sebuah tinjauan dan perbandingan. LP3ES. Jakarta.

Saleh. Mohammad (2012). “Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Kelompok Petani Tebu Di Desa Gunung Anyar Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso”. Jurnal ISEI Jember. Volume 2 Nomor 1 . April 2012 : 61 – 72

Soeharno. 2007. Teori Mikro Ekonomi. Yogyakarta. Penerbit Andi.

Syafrudin Mandaka dan M.Parulian Hutagaol. (2005). “Analisis Fungsi Keuntungan, Efisiensi Dan Kemungkinanan Skema Kredit Bagi Pengembangan Skala Peternakan Sapi Perah Rakyat Di Kelurahan Kebon Pedes. Kota Bogor”. Jurnal Agro Ekonomi. Volume 23 No.2. Oktober 2005

http://www.smecda.com/deputi7/file_makalah/Peran_ukm. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. Peran Usaha Kecil Mikro dan Menengah Dalam Pembangunan Ekonomi Nasioanal. 6 mei 2012

http://www.dekindo.com Dewan Kelapa Indonesia . 6 april 2012

http://www.deptan.go.id. Departemen Pertanian. 6 april 2012

http://potensidesangablak.blogspot.com Pembuatan Gula Kelapa. 10 april 2012

Page 105: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

LAMPIRAN

Page 106: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Page 107: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Page 108: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Page 109: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Page 110: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Page 111: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

DATA SAMPEL PENGRAJIN/PENGUSAHA GULA KELAPA

KECAMATAN KEBASEN KABUPATEN BANYUMAS 2012

Observasi Laba HOK Pengalaman Modal Jumlah

Pohon

1 32000 0,757143 10 500000 11 2 47000 0,764286 1 745000 10 3 27000 0,928571 12 575000 15 4 40000 0,957143 2 650000 19 5 12000 0,928571 2 375000 5 6 18500 1,128571 35 420000 7 7 28000 0,728571 10 1370000 14 8 41500 1,428571 25 700000 21 9 27000 0,971429 20 600000 15

10 39000 0,757143 5 539500 30 11 45800 0,828571 8 750000 22 12 12000 1,171429 20 520000 5 13 17600 0,728571 1 450000 15 14 45500 1,028571 25 523000 15 15 41800 0,321429 12 550000 18 16 32000 1,114286 14 460000 25 17 29000 1,428571 2 450000 20 18 14000 0,964286 40 380000 10 19 63400 0,785714 16 760000 30 20 12500 0,857143 25 550000 9 21 16200 0,542857 27 570000 16 22 22600 0,442857 34 420000 19 23 26900 0,685714 15 420000 20 24 66000 1,042857 30 950000 35 25 24400 0,614286 21 420000 24 26 31000 0,757143 10 1452000 12 27 40400 0,685714 22 474000 12 28 11500 0,828571 42 430000 9 29 27000 0,857143 15 485000 29 30 21600 0,442857 7 375000 12 31 16200 0,685714 31 350000 9 32 12000 0,685714 14 450000 5 33 20000 0,635714 13 400000 9

Page 112: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Observasi Laba HOK Pengalaman Modal Jumlah

Pohon

34 41800 0,757143 25 760000 25 35 36400 0,857143 19 450000 15 36 18800 0,714286 3 530000 7 37 15000 0,592857 20 450000 24 38 24000 0,542857 18 1700000 10 39 30300 0,785714 30 500000 16 40 25000 0,542857 12 750000 20 41 21600 0,564286 27 700000 12 42 18200 0,442857 10 750000 25 43 27000 0,542857 14 450000 15 44 26300 0,857143 29 450000 12 45 25600 0,735714 30 400000 16 46 39000 0,721429 26 850000 20 47 47900 0,928571 11 450000 24 48 43000 0,828571 6 575000 24 49 18900 0,735714 30 400000 14 50 79400 0,857143 32 450000 25 51 36400 0,757143 30 470000 15 52 32400 0,735714 30 480000 25 53 27000 0,685714 21 575000 15 54 36400 0,735714 12 530000 15 55 31000 0,614286 36 400000 26 56 23000 0,785714 17 575000 18 57 20800 0,757143 50 475000 10 58 14500 0,764286 12 550000 11 59 44700 0,928571 6 510000 30 60 12300 0,957143 17 320000 5 61 50000 0,928571 20 400000 24 62 19700 1,128571 12 470000 15 63 10000 0,728571 30 375000 6 64 70000 1,428571 10 550000 31 65 45000 1,028571 16 575000 22 66 76000 0,714286 26 890000 34 67 84000 0,685714 20 700000 35 68 29800 0,685714 21 500000 27

Page 113: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Observasi Laba HOK Pengalaman Modal Jumlah

Pohon

69 24200 0,571429 18 1400000 10 70 22900 0,428571 7 380000 11 71 29700 0,785714 28 450000 20 72 14800 0,685714 16 530000 10 73 70000 0,857143 26 850000 38 74 30000 0,878571 40 600000 14 75 74000 1,071429 10 450000 39 76 16000 0,928571 14 425000 7 77 24000 1,121429 30 300000 12 78 15000 0,878571 55 350000 5 79 57000 0,685714 23 400000 30 80 57500 0,714286 20 760000 30 81 50000 0,735714 15 540000 26 82 12700 0,664286 30 410000 5 83 23000 0,807143 28 624000 25 84 23100 0,828571 36 430000 25 85 14800 0,814286 32 650000 10 86 11500 0,785714 29 350000 9 87 29000 1,128571 31 450000 20 88 29000 0,778571 9 400000 20 89 82200 0,664286 19 400000 30 90 60000 0,757143 15 350000 25 91 45000 0,971429 10 800000 19 92 45500 0,757143 12 420000 25

Page 114: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

REGRESI DOUBLE LOG

MULTIKOLINIERITAS HOK C LOG(LAMA) LOG(MDL) LOG(PHN) Dependent Variable: HOK Method: Least Squares Date: 08/13/12 Time: 01:51 Sample: 1901 1992 Included observations: 92

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.722213 0.879644 1.957852 0.0534 LOG(LAMA) -0.017187 0.027747 -0.619409 0.5372 LOG(MDL) -0.071551 0.067132 -1.065819 0.2894 LOG(PHN) 0.025659 0.041663 0.615870 0.5396

R-squared 0.017423 Mean dependent var 0.802640 Adjusted R-squared -0.016073 S.D. dependent var 0.205786 S.E. of regression 0.207433 Akaike info criterion -0.265513 Sum squared resid 3.786501 Schwarz criterion -0.155870 Log likelihood 16.21359 F-statistic 0.520151 Durbin-Watson stat 1.585688 Prob(F-statistic) 0.669519

Method: Least Squares Date: 08/13/12 Time: 01:48 Sample: 1901 1992 Included observations: 92

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 5.114661 1.386640 3.688527 0.0004 HOK 0.303210 0.164497 1.843261 0.0687

LOG(LAMA) -0.045432 0.042910 -1.058786 0.2926 LOG(MDL) 0.223687 0.104259 2.145489 0.0347 LOG(PHN) 0.752191 0.064429 11.67480 0.0000

R-squared 0.656363 Mean dependent var 10.25936 Adjusted R-squared 0.640564 S.D. dependent var 0.533906 S.E. of regression 0.320093 Akaike info criterion 0.612404 Sum squared resid 8.913969 Schwarz criterion 0.749457 Log likelihood -23.17057 F-statistic 41.54353 Durbin-Watson stat 1.648958 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 115: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

LOG(LAMA) C HOK LOG(MDL) LOG(PHN) Dependent Variable: LOG(LAMA) Method: Least Squares Date: 08/13/12 Time: 01:51 Sample: 1901 1992 Included observations: 92

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 6.572670 3.372799 1.948729 0.0545 HOK -0.252575 0.407768 -0.619409 0.5372

LOG(MDL) -0.276667 0.257324 -1.075168 0.2852 LOG(PHN) 0.019920 0.160045 0.124465 0.9012

R-squared 0.016006 Mean dependent var 2.779628 Adjusted R-squared -0.017539 S.D. dependent var 0.788318 S.E. of regression 0.795201 Akaike info criterion 2.422061 Sum squared resid 55.64630 Schwarz criterion 2.531703 Log likelihood -107.4148 F-statistic 0.477149 Durbin-Watson stat 1.873877 Prob(F-statistic) 0.698996

LOG(MDL) C HOK LOG(LAMA) LOG(PHN) Dependent Variable: LOG(MDL) Method: Least Squares Date: 08/13/12 Time: 01:53 Sample: 1901 1992 Included observations: 92

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 13.08076 0.256333 51.03025 0.0000 HOK -0.178115 0.167115 -1.065819 0.2894

LOG(LAMA) -0.046865 0.043588 -1.075168 0.2852 LOG(PHN) 0.133289 0.064325 2.072120 0.0412

R-squared 0.067298 Mean dependent var 13.17616 Adjusted R-squared 0.035502 S.D. dependent var 0.333250 S.E. of regression 0.327281 Akaike info criterion 0.646508 Sum squared resid 9.425917 Schwarz criterion 0.756151 Log likelihood -25.73936 F-statistic 2.116525 Durbin-Watson stat 2.145190 Prob(F-statistic) 0.103834

Page 116: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …... · Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Umur ... Kalimantan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

LOG(PHN) C HOK LOG(LAMA) LOG(MDL) Dependent Variable: LOG(PHN) Method: Least Squares Date: 08/13/12 Time: 01:54 Sample: 1901 1992 Included observations: 92

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -1.992063 2.284417 -0.872022 0.3856 HOK 0.167260 0.271583 0.615870 0.5396

LOG(LAMA) 0.008836 0.070990 0.124465 0.9012 LOG(MDL) 0.349031 0.168442 2.072120 0.0412

R-squared 0.048423 Mean dependent var 2.765636 Adjusted R-squared 0.015983 S.D. dependent var 0.533894 S.E. of regression 0.529610 Akaike info criterion 1.609152 Sum squared resid 24.68280 Schwarz criterion 1.718795 Log likelihood -70.02098 F-statistic 1.492700 Durbin-Watson stat 2.115150 Prob(F-statistic) 0.222083

HETEROSKEDASTISITAS White Heteroskedasticity Test:

F-statistic 1.866437 Probability 0.076328 Obs*R-squared 14.02713 Probability 0.081061

Test Equation: Dependent Variable: RESID 2̂ Method: Least Squares Date: 08/13/12 Time: 01:54 Sample: 1901 1992 Included observations: 92

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -13.03318 16.48993 -0.790373 0.4316 HOK -0.411620 0.369617 -1.113638 0.2686

HOK^2 0.141289 0.205118 0.688821 0.4929 LOG(LAMA) -0.151492 0.070049 -2.162644 0.0334

(LOG(LAMA)) 2̂ 0.032001 0.015618 2.048971 0.0436 LOG(MDL) 2.050886 2.466809 0.831392 0.4081

(LOG(MDL)) 2̂ -0.078506 0.091952 -0.853774 0.3957 LOG(PHN) 0.029769 0.244390 0.121811 0.9033

(LOG(PHN)) 2̂ 0.006389 0.046032 0.138795 0.8899

R-squared 0.152469 Mean dependent var 0.096891 Adjusted R-squared 0.070779 S.D. dependent var 0.139747 S.E. of regression 0.134711 Akaike info criterion -1.078669 Sum squared resid 1.506201 Schwarz criterion -0.831972 Log likelihood 58.61878 F-statistic 1.866437 Durbin-Watson stat 1.969654 Prob(F-statistic) 0.076328