analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pdrb …eprints.ums.ac.id/62296/14/naskah publikasi khoirul...
TRANSCRIPT
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PDRB
SEKTOR TRANSPORTASI DI PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2000 - 2015
Disusun sebagai satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Oleh :
KHOIRUL ANDIANI
B 300 130 110
PROGRAN STUDI ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
ii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PDRB SEKTOR TRANSPORTASI DI PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2000 – 2015
Abstrak Penelitian ini berjudul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi PDRB sektor transportasi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2000 - 2015”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis dan mengetahui besarnya jumlah kendaraan bermotor, panjang jalan, dan jumlah penduduk terhadap pertumbuhan PDRB sektor transportasi di Jawa Tengah tahun 2000 - 2015. Dalam Penelitian ini digunakan data data sekunder deret waktu (time series) periode 2000 - 2015 bersumber dari Badan Pusat Statistika dan World Bank. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis regresi linier berganda kuadran terkeceil (Ordinary Least Square). Berdasarkan hasil regresi Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan bahwa variabel jumlah kendaraan bermotor berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan PDRB sektor transportasi di Jawa Tengah, variabel panjang jalan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pertumbuhan PDRB sektor transportasi di Jawa Tengah, variabel jumlah penduduk berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan PDRB sektor transportasi di Jawa Tengah.
Kata Kunci : Pertumbuhan PDRB sektor transportasi, jumlah kendaraan bermotor, panjang jalan, dan jumlah penduduk, Ordinary Least Square
Abstract
This study entitled "Analysis of factors affecting GDP of the transportation sector in Central Java Province in 2000 - 2015". This study was conducted with the aim of analyzing and knowing the amount of motor vehicles, the length of the road, and the number of population on the growth of PDRB transportation sector in Central Java in 2000 - 2015. In this study used data series of time series data (time series) from the Central Statistics Agency and the World Bank. The analytical method used is the analysis of multiple quadrant linear regression (Ordinary Least Square). Based on regression result of Ordinary Least Square (OLS) showed that variable of motor vehicle have a significant positive effect on growth of PDRB of transportation sector in Central Java, variable of road length have no significant positive effect to growth of PDRB of transportation sector in Central Java, GDP growth in the transportation sector in Central Java.
Keywords : GDP growth of transportation sector, number of vehicles, length of road, and population, Ordinary Least Square
1. PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator mengukur
keberhasilan pembangunan ekonomi disuatu negara. Seperti yang
1
diungkapkan Sukirno (2000), pembangunan ekonomi merupakan suatu
proses usaha dalam meningkatkan pemasukkan atau pendapatan perkapita
suatu negara dengan cara mengolah potensi ekonomi menjadi bentuk riil.
Hal ini dilakukan melalui lima tahap penting, yaitu penanaman modal,
pemanfaatan teknologi, peningkatan pengetahuan, dan pengelolaan
keterampilan, serta penambahan kemampuan berorganisasi. Dengan
menggunakan kelima tahap tersebut, maka pembangunan ekonomi dapat
berjalan dan tumbuh dengan baik.
Transportasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Terdapat hubungan erat antara transportasi dengan
jangkauan dan lokasi kegiatan manusia, barang-barang dan jasa. Fungsi
dari transportasi sendiri yaitu melayani mobilitas orang, barang dan jasa
baik lokal, regional maupun internasional serta peranannya sebagai sektor
pendukung lainnya. Transportasi manusia atau barang biasanya bukanlah
merupakan tujuan akhir, oleh karena itu permintaan akan jasa transportasi
dapat disebut sebagai permintaan turunan (derived demand) yang timbul
akibat adanya permintaan akan komoditi atau jasa lainnya. Dengan
demikian permintaan akan transportasi baru akan ada apabila terdapat
faktor- faktor pendorongnya. Permintaan jasa transportasi tidak berdiri
sendiri, melainkan tersembunyi dibalik kepentingan yang lain.
(Morlok,1984). Dimana peran ini akan mempengaruhi sektor-sektor
lainnya yang tentunya berpengaruh pada produksi atau pendapatan
sektor tersebut atau sektor-sektor lainnya yang berakhir pada peningkatan
PDRB
2. METODE
Dalam penelitian ini untuk mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi
PDRB sektor transportasi provinsi Jawa Tengah tahun 2000-2015
digunakana alat analisi Regresi OLS (ordinary lest Square). Adapun model
ekonometriknya yang dipakai merupakan replikasi dari penelitian Direja
(2016) yang formulasinya sebagai berikut :
PDRBt = β0 + β1 KDMt + β2 PJt + β3 PDDKt + µt
2
Dimana :
PDRBt : PDRB sektor transportsi
KDMt : Variabel Jumlah kendaraan bermotor
PJt : Variabel Panjang Jalan
PDDKt : Variabel Jumlah penduduk
β0 : Intercep/Konstanta Regresi
Β1, β2, β3 : Koefisien Regresi
µt : Error Term
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisi regresi Ordinary Least Square (OLS) Hasil
estimasi model ekonometri di atas bersama dengan berbagai uji
pelengkapnya terangkum dalam Tabel 1
Tabel 1
Hasil Estimasi Model Ekonometri
PDRBt*t = -11094888+ 0.388587 KDMt + 2851.310 PJt + 0.223625 PDDKt + µt
(0.0000)* (0.2764) (0.0343)**
R2 = 0.993148; DW-Stat = 2.098966; F-Stat = 579.7794; Sig.F-Stat = 0.000000
Uji diagnosis
(1) Multikolieniritas (uji VIF)
KDM = 4.637647 PJ = 1.606408 PDDK = 3.838033
(2) Autokorelasi (uji Breusch Godfrey)
χ2 (3) = 2.391053 sig(χ2) = 0.0689
(3) Linieritas (uji Ramsey Reset)
F (2,10 ) = 0.274351 sig(F) = 0.7656
(4) Normalitas Residual (uji Jarque Bera)
χ2 (3,759234) sig(χ2) = 0,152649
(5) Heteroskedastisitas
χ2 (12) = 5.654566 sig(χ2) = 0.1297
3
Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Tengah, diolah. Keterangan :
*signifikan pada α 0,01 ; ** signifikan pada α 0,05 ; *** signifikan pada α
0,10. Angka di dalam kurung merupakan probabilitas t-statistik.
3.1 Uji Asumsi Klasik
3.1.1 Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas dalam penelitian ini adalah dengan melihat nilai
Variance Inflation Model (VIF). Jika VIF < 10 berarti tidak terdapat
masalah multikolinieritas dalam model, sebaliknya jika VIF > 10 berarti
terdapat masalah multikolinieritas dalam model. Hasil uji multikolinieritas
dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2
Uji multikolinieritas Variance Inflation Factor (VIF)
terhadap PDB
S
umber: Tabel 1
3.1.2. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
Breusch Godfrey. H0 uji Breusch Godfrey: tidak terdapat masalah
autokorelasi dalam model; HA-nya: terdapat masalah autokorelasi dalam
model. H0 diterima jika signifikansi statistik χ2 > α dan H0 ditolak jika
signifikansi χ2 ≤ α.
Dari tabel 2 terlihat nilai Sig(χ2) = 0.0689 (> 0,05) jadi H0 diterima.
Kesimpulan tidak terdapat masalah autokorelasi dalam model.
Variabel Centered VIF Kondisi Keterangan
KDM 4.637647 < 10 Bebas multikolinieritas
PJ 1.606408 < 10 Bebas Multikolinieritas
PDDK 3.838033 < 10 Bebas Multikolinieritas
4
3.1.3. Uji Linieritas Model
Uji Linieritas dalam penelitian ini adalah uji Ramsey Reset. H0:
model linier (spesifikasi model tepat) dan HA: model tidak linier
(spesifikasi model tidak tepat). Dengan kriteria pengujian H0 diterima jika
signifikansi F hitung atau statistik F > α dan H0 ditolak jika signifikansi F
hitung atau F statistik ≤ α.
Dari tabel 1 terlihat nilai Sig(F) 0.7656 (>0,10), jadi H0 diterima.
Kesimpulan model yang digunakan merupakan model yang linier dan
spesifikasi model benar.
3.1.4. Uji Normalitas Residual
Uji Normalitas pada penelitian ini menggunakan Uji Jarque Bera.
Uji Jarque Bera : H0 distribusi ut normal dan HA-nya: distribusi ut tidak
normal. H0 diterima jika signifikansi statistik JB > α dan H0 ditolak jika
signifikansi statistik JB ≤ α.
Dari Tabel 1 terlihat nilai Sig(χ2) = 0,152649 (> 0,10), jadi H0
diterima. Kesimpulan distribusi residual (ut) normal.
3.1.5. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini adalah uji White. H0 uji
White tidak terdapat masalah heterokedastisitas dalam model dan HA-nya:
terdapat masalah heterokedastisitas dalam model. H0 diterima jika
signifikansi statistik χ2 > α dan H0 ditolak jika signifikansi χ2 ≤ α.
Dari Tabel 1 terlihat nilai Sig(χ2) = 0.1297 (> 0,10), jadi Ho
diterima, sehingga dapat ditarik kesimpulan tidak ada masalah
heterokedastisitas dalam model.
3.2. Uji Kebaikan Model (Goodness of Fit)
3.2.1. Uji Eksistensi Model (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah parameterisasi
model yang digunakan eksis atau tidak eksis. Uji eksistensi model dalam
penelitian ini adalah uji F. Ho uji F : β1= β2 = β3= 0; model yang dipakai
eksis dan HA nya: β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0; model yang dipakai tidak eksis. Ho
5
diterima jika probabilitas F statistik > α dan Ho ditolak bila probabilitas F
statistik ≤ α.
Dari Tabel 1 terlihat nilai probabilitas F statistik sebesar 0,000000
≤ (0,01), jadi Ho ditolak. Oleh sebab itu hasil pengujian hipotesisnya
mengatakan bahwa H0 ditolak yang berarti model yang dipakai dalam
penelitian ini eksis.
3.2.2. Interpretasi Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi adalah proporsi atau persentase total varian
dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Dari Tabel 1 terlihat
R-squared (R2) sebesar 0.993148 atau 99,3148 persen Artinya variabel
indepeden dalam model (jumlah kendaraan bermotor, panjang jalan, dan
jumlah penduduk) mampu menjelaskan terhadap PDRB sektor transportasi
sebesar 99,3148 persen, dan sisanya 0,06852 persen variasi dari variabel
yang mempengaruhi PDRB sektor transportasi di Jawa Tengah dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
3.2.3. Uji Validitas Pengaruh Variabel Independen (Uji t)
Pengujian validitas pengaruh digunakan untuk mengetahui validitas
pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Ho uji t : βi = 0 ; variabel independen ke i tidak memiliki pengaruh
signifikan dan HA-nya: βi ≠ 0 ; variabel independen ke i memiliki
pengaruh signifikan. Ho ditolak bila signifikansi statistik ti < α dan Ho
diterima bila signifikansi statistik ti > α. Hasil uji t dapat dilihat pada
Tabel 3
Tabel 3
Uji Validitas Pengaruh Variabel Independen terhadap PDB
Variabel Probabilitas t Kondisi Keterangan
KDM 0.0000 <0,01 KDM Berpengaruh Signifikan
PJ 0.2764 >0,10 PJ Tidak Berpengaruh Signifikan
PDDK 0.0343 < 0,05 PDDK Berpengaruh Signifikan
Sumber: Dari Tabel 1
6
4. PENUTUP
Penelitian yang dilakukan tentang analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi PDRB (produk domestik regional bruto) sektor transportasi di
Provinsi Jawa Tengah tahun 2000 – 2015 dengan menggunakan metode Ordinary
Least Square (OLS), dapat ditentukan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
a) Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa variabel kendaraan
bermotor memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap
pembentukan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) sektor
transportasi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2000 -2015 dengan
koefisien regresi sebesar 0.0000.
b) Berdasarkan hasil estimasi dapat dikatahui bahwa variabel panjang
jalan memberikan pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) sektor transportasi di
Provinsi Jawa Tengah tahun 2000 – 2015 dengan koefisien regresi
sebesar 0.2764.
c) Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa variabel jumlah
penduduk memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap
PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) sektor transportasi di
Provinsi Jawa Tengah tahun 2000 – 2015 dengan koefisien regresi
sebesar 0.0343.
DAFTAR PUSTAKAAcharya, rekha. 2015. Contribution of telecom sector to growth of indian
service: an empirical study. Indian Journal of scince and technoloy.
Ditelusuri pada tanggal 29 Agustus 2017.
Aulia Rahman, Yozi. 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi PDRB
Kabupaten/Kota jawa Tengah tahun 2008-2012. Journal of
economics and policy. Di telusuri pada tanggal 6 september 2017.
Bustan, 2015. Effect of government spending on transportation sector against
economic growth and income distribution. Journal of economic and
sustainable development, Vol. 6, No. 24, 20015. Ditelusi pada
tanggal 29 Agustus 2017.
7
BPS peovinsi Jawa Tengah 2009. “PDRB Jawa Tengah Atas Dasar Harga
Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2000 –
2014. BPS. Provinsi Jawa Tengah.
Clement, Ezeanyeji, and Lord’nuel, Ifebi Ogonna. 2016. Impact of Foreign
Direct Investment on Sectoral Performance in the Nigerian
Economy: A Study of Telecommunications Sector. International
Journal of Humanities Social Sciences and Education (IJHSSE),
Vol.3, Issue 2, februari 2016. Ditelusuri pada tanggal 29 Agustus
2017.
Daud, Nahu. 2017. The Effect of Sector Economic Growth on the
Performance of Employment and Welfare of People. International
Journal of Business and Management, Vol. 12, No. 9, 2017.
Ditelusuri pada tanggal 29 Agustus 2017.
Hayaloglu, Pinar. 2015. The Impact of Developments in the Logistics Sector
on Economic Growth: The Case of OECD Countries. International
Journal of Economics and Financial Issue. Di telusuri pada tanggal
29 Agustus 2017.
Ikhsantono. 2009. Analisis pengaruh pengeluaran pemerintah pada sector
transportasi terhadap pertumbuhan sector transportasi di kota
medan. Skirpsi dalam publikasi 2009, ditelusuri pada tanggal 6
september 2017.
Ivanova, Eva, and Masarova, Jana. 2013. Importance Of Road Infrastructure
In The Economic Development And Competitiveness. Journal
Economics And Management. Ditelusuri pada tanggal 29 Agustus
2017.
Judiantono, Tonny. 2013. Analisis indicator transportasi jalan raya dan
pertumbuhan ekonomi di provinsi jawa barat. Jurnal PWSK
UNISBA. Ditelusuri pada tanggal 6 september 2017.
Kuar, Kawalett and malhotra, Neena. 2014. Telecommunications And
Economic Growth In India: Causality Analysis. Journal
8
International Journal of Research in Business Management.
Ditelusuri pada tanggal 29 Agustus 2017.
Novita Direja, Brama. 2017. Analisis factor-faktor yang mempengaruhi
PDRB sector transportasi provinsi lampung tahun 1998-2012.
Skripsi tidak dipublikasikan. Ditelusiri pada tanggal 6 september
2017.
Obionma, Nwaogbe, dkk. 2013. An analysis of the impact of air transport
sector to ecoomic development in nigeria. Journal Of Bussiness and
Management, Vol 14, issue 5. Ditelusuri pada tanggal 29 Agustus
2017.
Saripudn Hasibuan, Jasman. 2013. Analisis kontribusi sector industry
terhadap PDRB kota medan. Jurnal ekonomi vol VII. Ditelusi pada
tanggal 6 September 2017.
9
10