analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas...

31
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PEMERINTAH DAERAH (studi empiris pada BPK wilayah Lampung) Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris bahwa pengalaman kerja, obyektifitas, integritas, pengetahuan, dan keahlian auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor pemerintah yang bekerja di BPK wilayah Lampung.Berdasarkan populasi tersebut maka di dapat 45 jumlah responden dalam penelitian ini. Kemudian, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda yang sebelumnya dilakukan uji kualitas data dan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel independen yaitu pengalaman kerja auditor, obyektifitas auditor, integritas auditor, pengetahuan auditor dan keahlian auditor terhadap variabel dependen yaitu kualitas audit. Keywords : Pengalaman kerja auditor, obyektifitas auditor, integritas auditor, pengetahuan auditor, keahlian auditor dan kualitas audit

Upload: vonhan

Post on 06-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

PEMERINTAH DAERAH

(studi empiris pada BPK wilayah Lampung)

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris bahwa pengalaman kerja,

obyektifitas, integritas, pengetahuan, dan keahlian auditor berpengaruh terhadap kualitas

audit.

Populasi dalam penelitian ini adalah auditor pemerintah yang bekerja di BPK wilayah

Lampung.Berdasarkan populasi tersebut maka di dapat 45 jumlah responden dalam penelitian

ini. Kemudian, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear

berganda yang sebelumnya dilakukan uji kualitas data dan uji asumsi klasik terlebih dahulu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel independen yaitu

pengalaman kerja auditor, obyektifitas auditor, integritas auditor, pengetahuan auditor dan

keahlian auditor terhadap variabel dependen yaitu kualitas audit.

Keywords : Pengalaman kerja auditor, obyektifitas auditor, integritas auditor, pengetahuan

auditor, keahlian auditor dan kualitas audit

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

NAMA : ANGGUN KARIMA

NPM : 0711031004

NO.TLPN : 081369676526

EMAIL : [email protected]

PEMBIMBING 1 : SARING SUHENDRO, S.E., M.Si, Akt.

PEMBIMBING 2 : HARSONO EDWIN PUSPITA, S.E., M.Si.

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Auditor pemerintah bisa kita lihat dari Inspektorat dan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)

yang merupakan lembaga pemeriksa eksternal yang independen. Telah menjadi pembicaraan

luas, auditing merupakan suatu investigasi independent terhadap beberapa aktivitas khusus.

Mekanisme audit merupakan sebuah mekanisme yang dapat menggerakkan makna

akuntabilitas di dalam pengelolaan sektor pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

atau investasi pengelola aset negara lainnya. Kualitas hasil kerja berhubungan dengan

seberapa baik sebuah pekerjaan diselsaikan dibandingkan dengan criteria yang telah

ditetapkan. Untuk auditor, kualitas kerja dilihat dari kualitas audit yang dihasilkan yang

dinilai dari seberapa banyak auditor memberikan respon yang benar dari setiap pekerjaan

audit yang diselesaikan (Tan dan Alison, 1999). Dalam bukunya, Mulyadi (2002)

menjelaskan bahwa auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi

pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggung-jawaban keuangan yang

disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintahan atau pertanggungjawaban

keuangan yang ditujukan kepada pemerintah.

Standar audit sektor publik secara garis besar mengacu pada Standar Profesional Akuntan

Publik (SPAP) yang berlaku di Indonesia. Standar umum kedua (SA seksi 220 dalam SPAP,

2001) menyebutkan bahwa “Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,

indenpendensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor”. Standar ini

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

mengharuskan bahwa auditor harus bersikap independen (tidak mudah dipengaruhi), karena

ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum.

Di dalam Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan No.1 Tahun 2007 tentang “Standar

Pemeriksaan Keuangan Negara” dijelaskan bahwa Standar Pemeriksaan Keuangan Negara

(SPKN) adalah patokan untuk melakukan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara.

Selain beberapa faktor diatas ada juga beberapa faktor lain yang mempengaruhi kualitas audit

seperti integritas dan keahlian auditor.

Peraturan menteri dalam negeri no.13 tahun 2006 menjelaskan peraturan menteri dalam

negri tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah. Peraturan Pemerintah no.58 tahun

2005 menjelaskan tentang peraturan pemerintah tentang pengelolaan keuangan daerah.

Di Indonesia, audit pemerintah dibedakan menjadi 2 bagian yaitu audit Inspektorat dan audit

BPK. Audit Inspektorat menghasilkan rekomendasi sedangkan audit BPK menghasilkan

opini. Undang-Undang no.15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan negara menerangkan bahwa BPK merupakan satu-satunya auditor eksternal

atas keuangan negara,dan pemeriksa adalah auditor yang bekerja untuk dan atas nama BPK.

Penelitian ini berfokus pada audit pemerintah yaitu pada BPK. Seperti yang telah disebutkan

di atas BPK merupakan badan yang sangat penting dalam audit pemerintah. Badan ini juga

langsung bertanggung jawab ke pemerintah pusat. BPK sering menjadi sorotan masyarakat

karena dengan hasil kerja badan itu akan nampak pula bagaimana akuntabilitas dari

pemerintah pusat.

Mengingat pentingnya peran BPK dalam kelangsungan pemerintah Indonesia ini, maka

dilakukan penelitian terhadap kualitas auditor yang ada di dalamnya. Audit pemerintahan

merupakan salah satu elemen penting dalam penegakan good government. Namun demikian,

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

praktiknya sering jauh dari yang diharapkan.Terdapat beberapa kelemahan dalam audit

pemerintahan di Indonesia, di antaranya tidak tersedianya indikator kinerja yang memadai

sebagai dasar pengukur kinerja pemerintahan baik pemerintah pusat maupun daerah dan hal

tersebut umum dialami oleh organisasi publik karena output yang dihasilkan yang berupa

pelayanan publik tidak mudah diukur. Dengan kata lain, ukuran kualitas audit masih menjadi

perdebatan.

Dalam sektor publik, Government Accountability Office (GAO), mendefinisikan kualitas

audit sebagai ketaatan terhadap standar pofesi dan ikatan kontrak selama melaksanakan audit

(Efendy, 2010).

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah ada pengaruh obyektivitas,

pengalaman kerja, pengetahuan, integritas, dan keahlian auditor terhadap kualitas audit di

lingkungan pemerintah wilayah Lampung dan seberapa besar pengaruhnya antara

obyektivitas, pengalaman kerja, pengetahuan, integritas, dan keahlian auditor terhadap

kualitas audit pada pemerintah wilayah Lampung.

Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian yang dilakukan oleh (Winarna, 2010).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada obyek penelitian ,

penambahan variabel keahlian auditor dan penghapusan variabel independensi. Penelitian

sebelumnya menggunakan objek penelitian pada Inspektorat di Surakarta, Karanganyar,

Sukoharjo dan Wonogiri, sedangkan pada penelitian kali ini peneliti bermaksud mengujinya

pada auditor pemerintah wilayah Lampung. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka

penulis tertarik untuk meneliti dan menelaah kembali beberapa penelitian sebelumnya dalam

skripsi yang berjudul: ”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit

pemerintah daerah (Studi Empiris pada BPK wilayah Lampung)”.

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

Perumusan Masalah

Auditor pemerintah merupakan elemen penting bagi terwujudnya akuntabilitas pemerintahan.

Akuntabilitas sektor publik berhubungan dengan praktik transparansi dan pemberian

informasi kepada publik dalam rangka pemenuhan hak publik. Maka, auditor pemerintah

diharapkan memiliki kredibilitas yang tinggi agar produk yang dihasilkan dapat

dipertanggungjawabkan kualitasnya.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

kualitas audit dan seberapa besarnya pengaruh tersebut. Sehinggga masalah yang

dirumuskan dalam penelitian ini adalah: ”Apakah pengalaman kerja, obyektivitas, integritas,

pengetahuan dan keahlian auditor berpengaruh terhadap kualitas audit?”

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh bukti empiris bahwa pengalaman kerja, obyektivitas, integritas,

pengetahuan, dan keahlian auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.

2. Untuk memperoleh bukti empiris bahwa pengalaman kerja, obyektivitas, integritas.

pengetahuan, dan keahlian auditor berpengaruh secara simultan terhadap kualitas

audit.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai bukti empiris pengaruh pengalaman kerja, obyektivitas, integritas,

pengetahuan, dan keahlian auditor secara simultan terhadap kualitas audit.

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

2. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan akan menambah pengetahuan dan wawasan

terutama penerapan teori yang diperoleh selama studi dalam bidang auditing dan

akuntansi sektor publik.

3. Bagi auditor, dapat digunakan sebagai masukan dan bahan evaluasi dalam rangka

menjaga dan meningkatkan kualitas auditnya.

4. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi penelitian

berikutnya yang sejenis dan mendorong dilakukannya penelitian-penelitian dalam

bidang auditing

LANDASAN TEORI

Kerangka Teoritis

Auditor Pemerintah

Guy, dan Alderman, dan Winters (2002), auditor pemerintah adalah auditor yang

dipekerjakan oleh badan pemerintah federal, negara bagian, dan lokal untuk menentukan

ketaatan dengan hukum, peraturan perundangan, kebijakan, dan prosedur.

Audit pemerintah/sektor publik berbeda dengan audit pada sektor bisnis atau audit sektor

swasta. Audit sektor publik dilakukan pada organisasi pemerintahan yang bersifat nirlaba

seperti sektor pemerintahan daerah (pemda), BUMN, BUMD dan instansi lain yang berkaitan

dengan pengelolaan kekayaan negara. Sedangkan audit sektor bisnis dilakukan pada pada

perusahaan-perusahaan milik swasta yang bersifat mencari laba (Bastian, 2003).

Mulyadi (2002) menyatakan bahwa auditor pemerintah adalah auditor profesional yang

bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas

pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas

pemerintahan atau penanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah.

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

Di dalam peraturan BPK no.1 tahun 2007 menjelaskan bahwa pemeriksaan adalah proses

identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, objektif, dan

profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan,

kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan

negara.

Auditor eksternal dipegang oleh Badan Pemeriksaa Keuangan (BPK). BPK adalah lembaga

tinggi negara yang tugasnya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan Presiden RI

dan aparat di bawahnya kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh pengalaman kerja auditor terhadap kualitas audit

Arens dkk (2004) dalam Sukriah dkk (2009), Sesuai dengan standar umum dalam Standar

Profesional Akuntan Publik bahwa auditor disyaratkan memiliki pengalaman kerja yang

cukup dalam profesi yang ditekuninya, serta dituntut untuk memenuhi kualifikasi teknis dan

berpengalaman dalam bidang industri yang digeluti kliennya.

Nataline (2007), Auditor yang tidak berpengalaman akan melakukan atribusi kesalahan lebih

besar dibandingkan dengan auditor yang berpengalaman, sehingga dapat mempengaruhi

kualitas audit. Menurut Libby dan Trotman dalam Mabruri dan Jaka (2010), seorang auditor

profesional harus mempunyai pengalaman yang cukup tentang tugas dan tanggung jawabnya.

Pengalaman auditor akan menjadi bahan pertimbangan yang baik dalam mengambil

keputusan dalam tugasnya.

Alim dkk. (2007) mengindikasikan bahwa semakin lama masa kerja dan pengalaman yang

dimiliki auditor maka akan semakin baik dan meningkat pula kualitas audit yang dihasilkan.

Hasil penelitian Herliansyah dkk. (2006) menunjukkan bahwa pengalaman mengurangi

dampak informasi tidak

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

relevan terhadap judgement auditor. Sejalan dengan hal tersebut, Sukriah dkk (2009)

menyimpulkan bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap kualitas hasil

pemeriksaan. Dengan demikian semakin banyak pengalaman kerja maka semakin baik

kualitas hasil pemeriksaan yang dilakukannya. Berdasarkan pernyataan di atas, maka ditarik

hipotesis sebagai berikut:

H1: Pengalaman kerja auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Pengaruh obyektivitas auditor terhadap kualitas audit

Pusdiklatwas BPKP (2008) mendefinisikan obyektivitas adalah suatu kualitas yang

memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Standar umum dalam Standar Audit APIP

menyatakan bahwa dengan prinsip obyektivitas mensyaratkan agar auditor melaksanakan

audit dengan jujur dan tidak mengkompromikan kualitas. Hubungan keuangan dengan klien

dapat mempengaruhi obyektivitas dan dapat mengakibatkan pihak ketiga berkesimpulan

bahwa obyektivitas auditor tidak dapat dipertahankan. Dengan adanya kepentingan keuangan,

seorang auditor jelas berkepentingan dengan laporan hasil pemeriksaan yang diterbitkan.

Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat obyektivitas auditor maka semakin baik kualitas

hasil pemeriksaannya.

Sukriah dkk. (2009) mengintepretasikan objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan

nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap

adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari

benturangan kepentingan atau berada dibawah pengaruh pihak lain. Hasil penelitiannya

menyimpulkan bahwa obyektivitas berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan.

Penelitian mengenai hubungan obyektivitas dengan kualitas audit juga dilakukan olek

Mabruri dan Jaka (2010). Hasil penelitiannya juga menunjukkan obyektivitas mempunyai

pengaruh positif terhadap kualitas audit di lingkungan pemerintah daerah. Dengan demikian,

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

semakin obyektif auditor maka semakin baik kualitas hasil audit yang dilakukannya.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah:

H2: Obyektivitas auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Pengaruh integritas auditor terhadap kualitas audit

Pusdiklatwas BPKP (2008) menyatakan bahwa integritas dapat menerima kesalahan yang

tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak dapat menerima kecurangan

prinsip. Dengan integritas yang tinggi, maka auditor dapat meningkatkan kualitas hasil

pemeriksaannya.

Kepercayaan masyarakat dan pemerintah atas hasil kerja auditor ditentukan oleh keahlian,

independensi, serta integritas moral/kejujuran para auditor dalam menjalankan pekerjaannya.

Artinya semakin tinggi integritas seorang auditor, semakin terpercaya atau baik pula kualitas

auditnya (Pusdiklatwas BPKP, 2008).

Mabruri dan Jaka (2010) menyimpulkan bahwa integritas mempunyai pengaruh positif

signifikan terhadap kualitas audit. Artinya semakin tinggi integritas seorang auditor semakin

baik kualitas hasil auditnya. Akan tetapi, penelitian yang dilakukan Sukriah, dkk. (2009) yang

menguji pengaruh integritas terhadap kualitas audit, hasilnya tidak signifikan. Oleh karena

itu, dalam penelitian ini penulis ingin menguji kembali pengaruh integritas terhadap kualitas

audit, dengan hipotesis sebagai berikut:

H3: Integritas auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Pengaruh pengetahuan auditor terhadap kualitas audit

Kartika Widhi (2006) dalam Elfarini (2007), menyatakan bahwa pengetahuan memiliki

pengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian yang dilakukan Tan dan Alison

(1999), membuktikan bahwa pengetahuan dapat mempengaruhi hubungan akuntabilitas

dengan kualitas hasil kerja auditor jika kompleksitas pekerjaan yang dihadapi

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

sedang/menengah. Adapun SPAP 2001 tentang standar umum, menjelaskan bahwa dalam

melakukan audit, auditor harus memiliki keahlian dan struktur pengetahuan yang cukup.

Adapun secara umum ada 5 pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang auditor

(Kusharyanti, 2003), yaitu : (1) Pengetahuan pengauditan umum, (2) Pengetahuan area

fungsional, (3) Pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi yang paling baru, (4) Pengetahuan

mengenai industri khusus, (5) Pengetahuan mengenai bisnis umum serta penyelesaian

masalah. Menurut Brown dan Stanner (1983) dalam Mardisar dan Sari (2007), perbedaan

pengetahuan di antara auditor akan berpengaruh terhadap cara auditor menyelesaikan sebuah

pekerjaan. Berdasar uraian diatas , maka hipotesis yang dibangun adalah :

H4 : Pengetahuan auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Pengaruh keahlian auditor terhadap kualitas Audit

Menurut Webster’s ninth New Collegiate Dictionary (1983) dalam Murtanto & gudono

(1999) mendefinisikan keahlian (expertise) adalah ketrampilan dari seorang yang ahli. Ahli

(experts) didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki tingkat ketrampilan tertentu atau

pengetahuan yang tinggi dalam subjek tertentu yang diperoleh dari pengalaman atau

pelatihan. Trotter (1986) mendefinisikan ahli adalah orang yang dengan ketrampilannya

mengerjakan pekerjaan secara mudah, cepat, intuisi, dan sangat jarang atau tidak pernah

membuat kesalahan. Menurut Hayes-Roth, dkk (1983) mendefinisikan keahlian sebagai

keberadaan dari pengetahuan tentang suatu lingkungan tertentu, pemahaman terhadap

masalah yang timbul dari lingkungan tersebut dan ketrampilan untuk memecahkan masalah

tersebut. Menurut Tan dan Libby (1997), keahlian audit dapat dikelompokkan ke dalam dua

golongan yaitu: keahlian teknis dan keahlian non teknis. Keahlian teknis adalah kemampuan

mendasar seorang auditor berupa pengetahuan prosedural dan kemampuan klerikal lainnya

dalam lingkup akuntansi dan auditing secara umum. Sedangkan keahlian non teknis

merupakan kemampuan dari dalam diri seorang auditor yang banyak dipengaruhi oleh faktor-

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

faktor personal dan pengalaman. Auditor harus memiliki keahlian yang diperlukan dalam

tugasnya, keahlian ini meliputi keahlian mengenai audit yang mencakup antara lain:

merencanakan program kerja pemeriksaan, menyusun program kerja pemeriksaan,

melaksanakan program kerja pemeriksaan, menyusun kertas kerja pemeriksaan, menyusun

berita pemeriksaan, dan laporan hasil pemeriksaan (Praptomo,2002). Keahlian merupakan

unsur penting yang harus dimiliki oleh seorang auditor independen untuk bekerja sebagai

tenaga profesional. Sifat-sifat

professional adalah kondisi-kondisi kesempurnaan teknik yang dimiliki seseorang

melalui latihan dan belajar selama bertahun-tahun yang berguna untuk mengembangkan

teknik tersebut, dan keinginan untuk mencapai kesempurnaan dan keunggulan dibandingkan

rekan sejawatnya. Jadi, professional sejati harus

mempunyai sifat yang jelas dan pengalaman yang luas. Jasa yang diberikan klien

harus diperoleh dengan cara-cara yang professional yang diperoleh dengan belajar, latihan,

pengalaman dan penyempurnaan keahlian auditing.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2009), keahlian auditor sangat berpengaruh

positif terhadap kualitas audit.

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang dibangun adalah:

H5 : Keahlian auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Kerangka Konseptual

Penjelasan mengenai hubungan antara pengalaman kerja, independensi, obyektivitas,

integritas, kompetensi, pengetahuan dan keahlian auditor terhadap kualitas audit dapat dilihat

secara singkat melalui kerangka konseptual. Kerangka konseptual yang dibuat berupa gambar

skema untuk lebih menjelaskan mengenai hubungan antara variabel independen dan variabel

dependen

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesa yang berupa hubungan atau pengaruh antar

variabel. Dalam penelitian ini hubungan atau pengaruh yang diteliti meliputi pengalaman

kerja, independensi, objektifitas, integritas, kompetensi, pengetahuan dan keahlian auditor

terhadap kualitas hasil audit pada pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung.

Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor pemerintah yang bekerja di BPK

wilayah Lampung.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengambilan data yang digunakan adalah survey method. Data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data diperoleh melalui kuesioner yang

diberikan secara langsung kepada auditor di BPK. Setiap jawaban dari pernyataan dalam

kuisioner tersebut menggunakan skala likert 5 poin, yaitu

Sangat Tidak Setuju (STS) dengan nilai 1, Tidak Setuju (TS) dengan nilai 2, Nertral (N)

dengan nilai 3, Setuju (S) dengan nilai 4, serta Sangat Setuju (SS) dengan nilai 5. Kuesioner

yang digunakan dalam penelitian ini mengadopsi dari Jurnal Sukriah dkk, 2009 yang dimuat

dalam jurnal SNA XII Palembang.

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel Dependen

Kualitas Audit

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit. De Angelo (1981) dalam Alim

dkk (2010) mendefinisikan kualitas audit sebagai probabilitas dimana seorang auditor

menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi

kliennya. Indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas audit dalam penelitian ini

diadobsi dari penelitian Sukriah dkk. (2009) yaitu (1) kesesuaian pemeriksaan dengan standar

audit dan (2) kualitas laporan hasil pemeriksaan. Masing-masing item pertanyaan tersebut

diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin, dimana semakin mengarah ke poin 1

menunjukkan bahwa kualitas audit yang dimiliki auditor semakin rendah, sedangkan semakin

mengarah ke poin 5 menunjukkan bahwa kualitas audit yang dimiliki auditor semakin tinggi.

Variabel Independen

Pengalaman Kerja Auditor

Menurut Loeher (2002) dalam Elfarini (2007), pengalaman merupakan akumulasi gabungan

dari semua yang diperoleh melalui berhadapan dan berinteraksi secara berulang-ulang dengan

sesama benda alam, keadaan, gagasan, dan penginderaan. Libby dan Frederick (1990) dalam

Elfarini (2007) menemukan bahwa auditor yang lebih berpengalaman mempunyai

pemahaman yang lebih baik atas laporan keuangan sehingga keputusan yang diambil bisa

lebih baik. Mereka juga lebih mampu memberi penjelasan yang masuk akal atas kesalahan

dalam laporan keuangan. Selain itu mereka dapat mengelompokkan kesalahan berdasarkan

tujuan audit dan struktur dari sistem akuntansi yang mendasari.

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

Indikator yang digunakan untuk mengukur pengalaman kerja auditor dalam penelitian ini

diadobsi dari penelitian Sukriah dkk. (2009), yaitu (1) lamanya bekerja sebagai auditor dan

(2) banyaknya tugas pemeriksaan. Masing-masing item pertanyaan tersebut diukur dengan

menggunakan skala likert 5 poin, dimana semakin mengarah ke poin 1 menunjukkan bahwa

pengalaman yang dimiliki auditor semakin rendah dalam mempengaruhi kualitas audit,

sedangkan semakin mengarah ke poin 5 menunjukkan bahwa pengalaman yang dimiliki

auditor semakin tinggi dalam mempengaruhi kualitas audit.

Obyektivitas Auditor

Pusdiklatwas BPKP (2008) menyatakan bahwa obyektivitas adalah suatu kualitas yang

memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan

anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias,

serta bebas dari benturangan kepentingan atau berada dibawah pengaruh pihak lain (Prinsip

etika, Kode etik IAI dalam Sukriah dkk, 2009).

Indikator yang digunakan untuk mengukur obyektivitas auditor dalam penelitian ini diadobsi

dari penelitian Sukriah dkk. (2009), yaitu (1) bebas dari benturan kepentingan dan (2)

pengungkapan kondisi sesuai fakta. Masing-masing item pertanyaan tersebut diukur dengan

menggunakan skala likert 5 poin, dimana semakin mengarah ke poin 1 menunjukkan bahwa

obyektivitas auditor semakin rendah dalam mempengaruhi kualitas audit, sedangkan semakin

mengarah ke poin 5 menunjukkan bahwa obyektivitas auditor semakin tinggi dalam

mempengaruhi kualitas audit.

Integritas Auditor

Pusdiklatwas BPKP (2008), Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari

timbulnya pengakuan professional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi

kepercayaan publik dan merupakan patokan bagi anggota dalam menguji semua keputusan

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

yang di ambilnya. Integritas mengharuskan seorang auditor untuk bersikap jujur dan terus

terang/transparan, berani, bijaksana dan bertanggung jawab dalam melaksanakan audit tanpa

harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Keempat unsur itu diperlukan untuk membangun

kepercayaan dan memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang andal.

Indikator yang digunakan untuk mengukur integritas auditor dalam penelitian ini diadobsi

dari penelitian Sukriah dkk. (2009) yaitu (1) kejujuran auditor, (2) keberanian auditor, dan (3)

sikap bijaksana auditor. Masing-masing item pertanyaan tersebut diukur dengan

menggunakan skala likert 5 poin, dimana semakin mengarah ke poin 1 menunjukkan bahwa

integritas auditor semakin rendah dalam mempengaruhi kualitas audit, sedangkan semakin

mengarah ke poin 5 menunjukkan bahwa integritas auditor semakin tinggi dalam

mempengaruhi kualitas audit

Pengetahuan Auditor

Variabel ini menggambarkan segala atau semua ilmu yang dimiliki auditor yang berguna

dalam melaksanakan pemeriksaan baik itu akuntansi, ekonomi, dan lain-lain.

Pengukurannya menggunakan pengukuran skala likert 5 poin,. Indikator dari pengetahuan

auditor dikembangkan berdasarkan:

1) Tingkat/jenjang pendidikan auditor tersebut.

2) Partisipasi auditor dalam seminar/pelatihan.

3) Frekuensi auditor dalam membaca majalah/jurnal/bacaan lain yang berhubungan dengan

dunia ekonomi dan akuntansi.

Keahlian Auditor

Variabel ini menggambar tingkat keahlian auditor yang diukur berdasarkan keahlian auditing

yang dikembangkan dari Pusdiklat BPKP (Praptomo, 2004 dalam Asih, 2006), terdiri dari

lima item dilihat dari keahlian yang diperlukan auditor dalam tugasnya. Pengukurannya

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

menggunakan pengukuran skala likert 5 poin, keahlian audit yang diukur meliputi:

1) Keahlian dibidang auditing.

2) Keahlian khusus.

Alat Analisis

Analisa data adalah cara-cara mengolah data yang telah terkumpul kemudian dapat

memberikan interpretasi. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk menjawab masalah yang

telah dirumuskan.

Uji Kualitas Data

Uji Validitas

Dalam penggunaan alat analisis kuesioner, maka uji validitas wajib untuk dilakukan. Uji

validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2007).

Valid yang dimaksud terlihat dari pertanyaan pada kuesioner, pertanyaan tersebut harus dapat

menggambarkan sesuatu yang akan diukur.

Uji validitas yang digunakan adalah dengan menggunakan korelasi Confirmatory Factor

Analysis (CFA). Uji ini digunakan untuk menguji apakah indikator-indikator yang digunakan

dapat mengonfirmasikan sebuah konstruk atau variabel. Jika masing-masing indikator

merupakan indikator pengukur konstruk maka akan memiliki nilai loading factor yang tinggi.

Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi kuesioner dalam mengukur suatu

konstruk yang sama atau stabilitas kuesioner jika digunakan dari waktu ke waktu (Ghozali,

2007). Uji reliabilitas dilakukan dengan metode internal consistency. Reliabilitas instrumen

penelitian diuji menggunakan rumus koefisien Cronbach’s Alpha. Jika nilai koefisien alpha

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

lebih besar dari 0,60 maka disimpulkan bahwa intrumen penelitian tersebut handal atau

reliabel (Ghozali, 2007).

Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik,

pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya asumsi asumsi dalam model regresi

berganda dan untuk menginterprestasikan data agar lebih relevan dalam menganalisis. Jadi,

sebelum data dianalisis lebih lanjut menggunakan analisis regresi berganda, terlebih dahulu

akan diuji normalitas,uji autokorelasi, uji multikolinieritas, dan uji heterokedastisitas.

Uji Normalitas

Ghozali (2007), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Analisis yang digunakan

yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Dari grafik terlihat bahwa model regresi dalam

penelitian ini berdistribusi normal jika membentuk suatu garis lurus diagonal dan ploting data

residual mengikuti garis diagonalnya. Grafik histogram membentuk lonceng, yang

menandakan berdistribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan

bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Uji normalitas menggunakan uji statistik

non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Uji K-S digunakan dengan cara menciptakan

variable unstandardized residual. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 yang berarti data

tersebut berdistribusi normal.

Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas. Persamaan regresi berganda yang baik adalah yang tidak

adanya multikolonieritas antar variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai

tolerance dan lawannya Variance Inflation Factors (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Cut

off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah jika nilai

tolerance < 0,10 dan VIF > 10 (Ghozali, 2007).

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk

melihat adanya autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik Durbin-

Watson (D-W) dengan ketentuan model regresi yang baik yaitu:

Tabel 2. Nilai Durbin Watson

Durbin Watson Kesimpulan

0<d<1,2874 Ada korelasi

1,2874≤d≤1,7762 Tanpa kesimpulan

2,7126<d<4 Ada korelasi

2,2238≤d≤2,7126 Tanpa kesimpulan

1,7762<d<2,2238 Tidak ada autokorelasi

Sumber : Ghozali, 2007

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamataan ke pengamatan yang lain. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang homoskedastisitas, tidak heteroskedastisitas (Ghozali, 2007).

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

Untuk melihat ada tidaknya heteroskedisitas, maka digunakan Grafik Plot. Dengan Grafik

Plot tersebut akan dilihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Menurut Ghozali

(2007), dasar analisis yang digunakan adalah:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah

terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar di atas dan di bawah angka 0

pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Regresi Linear Berganda

Uji regeresi linear berganda digunakan untuk melihat hubungan antara variable bebes dan

terikat, yaitu pengaruh pengalaman kerja, pengetahuan auditor obyektivitas, integritas, dan

keahlian auditor terhadap kualitas audit. Dalam penelitian ini, variabel dependen dinotasikan

dengan Y dan untuk variabel independen dinotasikan dengan X. Analisa data dilakukan

dengan menggunakan regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e

Keterangan:

Y = Kualitas Audit

a = Nilai intersep (Konstanta)

b = Koefisien arah regresi

X1 = Pengalaman Kerja Auditor

X2 = Obyektivitas Auditor

X3 = Integritas Auditor

X4 = Pengetahuan Auditor

X5 = Keahlian Auditor

e = error (kesalahan)

Uji Hipotesis

Untuk melakukan pengujian pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat

dengan menggunakan uji signifikansi simultan (uji F) dan uji signifikansi parameter

individual/parsial (uji t).

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Ghozali (2007), uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel

dependen/terikat.

Dalam uji F dapat dilihat dari besarnya probabilitas value (p value) dibandingkan dengan

0,05 (Taraf signifikansi α = 5%). Adapun Kriteria pengujian yang digunakan adalah :

Jika p value < 0,05 maka Ha ditolak

Jika p value > 0,05 maka Ha diterima

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan dari variabel

independen ( X1, X2, X3, X4, dan X5 ) secara bersama-sama terhadap kualitas audit sebagai

variabel dependen dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi (R2). Dimana R

2

menjelaskan seberapa besar variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini mampu

menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali, 2007).

Uji Signifikansi Parameter Individual/ Parsial (Uji t).

Ghozali (2007), uji t pada dasrnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t

tersebut dapat pula dilihat dari besarnya probabilitas value (p value) dibandingkan dengan

0,05 (Taraf signifikansi α = 5%). Adapun Kriteria pengujian yang digunakan adalah:

Jika p value < 0,05 maka Ha ditolak

Jika p value > 0,05 maka Ha diterima

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk memberikan penjelasan yang

memudahkan dalam menginterprestasikan hasil analisis lebih lanjut. Salah satu caranya

dengan mengelompokkan data yang diperoleh dan menyajikannya dalam bentuk tabel.

Hal ini dimaksudkan untuk menggambarkan responden agar dapat diketahui secara

keseluruhan berdasarkan karakteristiknya. Deskriptif variabel dalam penelitian ini

meliputi kisaran skor jawaban responden berdasarkan data yang dikumpulkan oleh

peneliti.

Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari enam bagian pertanyaan, yaitu pertama bagian

pengalaman kerja (variabel X1) meliputi 8 pertanyaan untuk variabel pengalaman kerja ,

kedua bagian obyektivitas (X2) meliputi 7 pertanyaan untuk variabel obyektivitas, ketiga

bagian integritas (X3) meliputi 14 pertanyaan untuk variabel integritas, keempat bagian

pengetahuan (X4) meliputi 5 pertanyaan untuk variabel pengetahuan, kelima bagian

keahlian auditor (X5) meliputi 4 pertanyaan untuk variabel keahlian auditor, dan keenam

bagian kualitas audit (Y) meliputi 10 pertanyaan untuk variabel kualitas audit

Penelitian ini menggunakan 54 eksemplar kuesioner yang disebarkan kepada para auditor

di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) wilayah Lampung. Peneliti mendatangi langsung

Badan Pemeriksa Keuangan untuk menyebarkan kuesioner kepada para auditor di BPK.

Dari 54 eksemplar kuesioner yang disebarkan, sebanyak 45 eksemplar (83,33%) yang

kembali dan layak dijadikan sumber data dalam penelitian ini.

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

Tabel 3. Penyebaran Kuesioner.`

No. Penyebaran Kuesioner Jumlah Persentase

1. Kembali 45 83,33%

2. Tidak Kembali 9 16,67%

Total Disebar 54 100%

Sumber : hasil olahan peneliti

Objek penelitian meliputi seluruh auditor yang bekerja di Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK) wilayah Lampung. Peneliti belum memisahkan antara senior maupun junior,

karena penelitian ini masih bersifat dasar untuk menguji pengaruh pengalaman kerja,

obyektivitas, integritas, pengetahuan, keahlian auditor terhadap kualitas audit pada

pemerintah wilayah Lampung.

Berikut ini disajikan distribusi frekuensi karakteristik berdasarkan demografi responden:

1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.

Untuk mengetahui karakteristik responden yang dijadikan sampel, maka berikut ini

akan disajikan distribusi frekuensi karakteristik berdasarkan jenis kelamin:

Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 26 57,78%

Perempuan 19 42,22%

Total 45 100,00%

Sumber : hasil olahan peneliti

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

Tabel 4 tersebut menjelaskan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 26 orang (57,78%) dan responden yang berjenis kelamin perempuan

sebanyak 19 orang (42,22%) serta ada 9 orang yang tidak menjawab. Kemungkinan

ada responden yang tidak memberikan jawaban dikarenakan identitas responden ingin

dirahasiakan, sehingga dengan tidak memberikan identitas, responden dapat dengan

leluasa mengisi daftar pertanyaan koesioner.

2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan.

Tabel berikut ini menyajikan distribusi karakteristik responden berdasarkan tingkat

pendidikan

Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

D3 6 13,33%

S1 32 71,11%

S2 7 15,66%

Total 45 100,00%

Sumber : hasil olahan peneliti

Tabel 5 tersebut menjelaskan bahwa responden yang menjawab daftar pertanyaan

kuesioner memiliki tingkat pendidikan D3 sebanyak 6 orang (13,33%), S1 sebanyak

32 orang (71,11%), S2 sebanyak 7 orang (15,66%). Dari gambaran tersebut di atas,

jumlah responden yang mengembalikan kuesioner paling banyak memiliki tingkat

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

pendidikan S1.Dapat diartikan bahwa auditor pemerintah yang bekrja di BPK wilayah

lampung mempunyai pendidikan rata-rata S1.

3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan.

Berikut ini disajikan tabel 6 yang menggambarkan sebaran responden berdasarkan

jabatannya.

Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan.

Jabatan Jumlah Persentase

Pemeriksa Madya 2 4,44%

Pemeriksa Muda 6 13,33%

Pemeriksa Pertama 30 66,66%

Adiministrasi umum 7 15,57%

Total 45 100,00%

Sumber : hasil olahan peneliti.

Tabel 6 tersebut terlihat bahwa komposisi peemeriksa pertama menempati jumlah

yang terbanyak yaitu 30 orang (66,66%), diikuti administrasi umum sebanyak 7 orang

(15,57%). Diikuti pemeriksa muda sebanyak 6 orang (13,33%), dan diikuti pemeriksa

madya sebanyak 2 orang (4,44%).

Pengujian terhadap sampel 45 orang auditor Badan Pemeriksa Keuangan wilayah

Lampung untuk mengetahui apakah kualitas audit dipengaruhi oleh pengalaman

kerja, obyektivitas, integritas, pengetahuan, dan keahlian auditor. Dalam pengujian

tersebut dapat dibuktikan bahwa variabel pengalaman kerja, obyektivitas, integritas,

pengetahuan, dan keahlian auditor sebagai variabel bebas dapat mempengaruhi

variabel kualitas audit sebagai variabel terikatnya.

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

Pengujian variabel pengalaman kerja auditor terhadap kualitas audit mempunyai

pengaruh yang signifikan. Hal ini didukung oleh hasil uji regresi linier berganda yang

menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja auditor berpengaruh signifikan

terhadap kualitas audit. Ini dapat diketahui dari hasil output SPSS yang menunjukkan

tingkat signifikansi sebesar 0,020 yang lebih kecil dari patokan tingkat signifikansi

yang digunakan yaitu sebesar 0,05. Koefisien korelasi variabel ini sebesar 0,324;

angka ini menunjukkan nilai yang positif, berarti pengaruh pengalaman kerja auditor

terhadap tingkat kualitas audit bersifat searah, semakin tinggi tingkat pengalaman

kerja seorang auditor maka semakin

tinggi tingkat kualitas audit.

Pengujian variabel obyektivitas terhadap kualitas audit mempunyai pengaruh yang

signifikan. Hal ini didukung oleh hasil uji regresi linier berganda yang menunjukkan

bahwa variabel kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Ini dapat

diketahui dari hasil output SPSS yang menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,042

yang lebih kecil dari patokan tingkat signifikansi yang digunakan yaitu sebesar 0,05.

Koefisien korelasi variabel ini sebesar 0,345; angka ini menunjukkan nilai yang

positif, berarti pengaruh obyektivitas auditor terhadap tingkat kualitas audit bersifat

searah, semakin tinggi tingkat obyektivitas seorang auditor maka semakin tinggi

tingkat kualitas audit.

Pengujian variabel integritas terhadap kualitas audit mempunyai pengaruh yang

signifikan. Hal ini didukung oleh hasil uji regresi linier berganda yang menunjukkan

bahwa variabel integritas berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Ini dapat

diketahui dari hasil output SPSS yang menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,019

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

yang lebih kecil dari patokan tingkat signifikansi yang digunakan yaitu sebesar 0,05.

Koefisien korelasi variabel ini sebesar 0,223; angka ini menunjukkan nilai yang

positif, berarti pengaruh integritas auditor terhadap tingkat kualitas audit bersifat

searah, semakin tinggi tingkat integritas seorang auditor maka semakin tinggi tingkat

kualitas audit.

Pengujian variabel pengetahuan terhadap kualitas audit mempunyai pengaruh yang

signifikan. Hal ini didukung oleh hasil uji regresi linier berganda yang menunjukkan

bahwa variabel pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Ini dapat

diketahui dari hasil output SPSS yang menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,045

yang lebih kecil dari patokan tingkat signifikansi yang digunakan yaitu sebesar 0,05.

Koefisien korelasi variabel ini sebesar -0,298; angka ini menunjukkan nilai yang

negatif, berarti pengaruh pengetahuan auditor terhadap tingkat kualitas audit bersifat

tidak searah, berarti pengetahuan seorang auditor tidak menjamin kualitas audit yang

baik, pengetahuan diikuti dengan pengalaman dan keahlian khusus yang dimiliki oleh

seorang auditor kemungkinan kualitas audit yang dihasilkan akan menjadi lebih baik.

dilihat dari data responden, banyak responden yang basic nya bukan spesifik bidang

accounting, tapi seiring pengalaman dan keahlian khusus yang dimiliki oleh mereka

itu sudah banyak dan cukup, sehingga mereka bisa menghasilkan kualitas audit yang

baik.

Pengujian variabel keahlian auditor terhadap kualitas audit mempunyai pengaruh

yang signifikan. Hal ini didukung oleh hasil uji regresi linier berganda yang

menunjukkan bahwa variabel keahlian auditor berpengaruh signifikan terhadap

kualitas audit. Ini dapat diketahui dari hasil output SPSS yang menunjukkan tingkat

signifikansi sebesar 0,036 yang lebih kecil dari patokan tingkat signifikansi yang

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

digunakan yaitu sebesar 0,05. Koefisien korelasi variabel ini sebesar 0,431; angka ini

menunjukkan nilai yang positif, berarti pengaruh keahlian auditor terhadap tingkat

kualitas audit bersifat searah, semakin tinggi tingkat keahlian seorang auditor maka

semakin tinggi tingkat kualitas audit.

Pengujian variabel pengalaman kerja, obyektivitas, integritas, pengetahuan, dan

keahlian auditor berpengaruh terhadap tingkat kualitas audit. Hasil ini didukung oleh

tabel11. yang menunjukkan bahwa kelima variabel tersebut berpengaruh terhadap

kualitas audit yang dapat diketahui dari hasil output SPSS yang menunjukkan tingkat

signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05.

KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN

SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi auditor pemerintah dalam menilai pengalaman kerja, obyektivitas,

integritas, pengetahuan, dan keahlian auditor berpengaruh signifikan terhadap

kualitas audit.

2. Besarnya adjusted R2 (koefisien determinasi yang telah disesuaikan) yang

ditunjukkan dalam output model summary adalah 0,839. Nilai ini menunjukkan

bahwa 83,9% variasi kualitas audit dapat dijelaskan oleh variasi dari kelima

variabel independen yaitu pengalaman kerja, obyektivitas, integritas,

pengetahuan, dan keahlian auditor, sedangkan sisanya 16,1% dijelaskan oleh

sebab lain di luar model.

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

Keterbatasan Penelitian

Peneliti mengakui bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat

keterbatasan-keterbatasan yang ada. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yang

perlu diperhatikan bagi penelitian yang akan datang adalah sebagai berikut:

1. Ruang lingkup penelitian hanya auditor pemerintah yang bekerja di BPK wilayah

Lampung.

2. Masih terdapat variabel independen lain yang mempengaruhi variasi dalam

variabel kualitas audit yang belum tergali dalam penelitian ini.

Saran

Saran-saran yang dapat disampaikan oleh penulis sebagai hasil dari penelitian,

pembahasan, kesimpulan serta keterbatasan di atas adalah:

1. Memperluas wilayah penelitian sehingga kesimpulan yang diperoleh dapat

digeneralisasikan secara umum atau mengambil sampel penelitian di wilayah lain

sehingga hasil penelitian bisa diperbandingkan.

2. Melakukan pengujian lebih lanjut terhadap variabel dengan memasukan variabel

lain yang mempengaruhi kualitas audit, misalnya akuntabilitas, etika audit,

kompleksitas tugas, skeptisisme profesional auditor dan sebagainya.

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik). Edisi

Ketiga. LPFE: UI. Jakarta.

Alim, M. Nizarul. Trisni Hapsari dan Lilik Purwanti. 2007. Pengaruh Kompetensi Dan

Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel

Moderasi. Jurnal SNA X. Makassar.

Ariyanto, Dodik dan Ardani Mutia Jati. 2009. Pengaruh Independensi, Kompetensi, Dan

Sensitivitas Etika Profesi Terhadap Produktivitas Kerja Auditor Eksternal. Jurnal.

Universitas Udayana. Bali.

Asih, Dwi Ananing Tyas. 2006. Pengaruh Pengalaman Terhadap Peningkatan Keahlian

Auditor Dalam Bidang Auditing. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Indonesia. Yogyakarta.

Bastian, Indra. 2003. Audit Sektor Publik. Edisi 1. Visi Global Media. Jakarta.

Christiawan, Yulius Jogi. 2002. Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil

Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol.4, No. 2, November, 79 - 92.

Efendy, Muh. Taufiq. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Motivasi Terhadap

Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah. Tesis.

Universitas Diponegoro. Semarang.

Elfarini, Eunike Christina. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap

Kualitas Audit. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit

Universitas Diponogoro. Semarang.

Guy, Dan M., C. Wayne Alderman, dan Alan J. Winters. 2002. Auditing. Edisi Kelima.

Erlangga. Jakarta.

Herliansyah, Yudhi. Meifida Ilyas. 2006. Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap

Penggunaan Bukti Tidak Relevan Dalam Auditor Judgment. Jurnal SNA IX. Padang.

Indah, Siti Nur Mawar. 2010. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap

Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP Di Semarang). Skripsi. Universitas

Diponegoro. Semarang.

Lubis, Haslinda. 2009. Pengaruh Keahlian, Independensi, Kecermatan Profesional, Dan

Kepatuhan pada kode etik terhadap Kualitas Auditor Pada Inspektorat Provinsi

Sumatra Utara. Thesis. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatra Utara.

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS …fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/30052012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT

Mabruri, Havidz dan Jaka Winarna. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Kualitas Audit di Lingkungan Pemerintah Daerah. Jurnal Simpsium Nasional

Akuntansi XIII. Purwokerto.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Buku I. Salemba Empat. Jakarta.

Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor Publik. Edisi 2. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Mayangsari, Sekar. 2003. Pengaruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat

Audit: Sebuah Kuasiaeksperimen. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol 6, hal 1-22.

Nataline. 2007. Pengaruh Batasan Waktu Audit, Pengetahuan Akuntansi dan Auditing, Bonus

Serta Pengalaman Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Di

Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Pradita, Rima Dewi. 2010. Hubungan Antara Kualitas Auditor dan Human Capital Di Badan

Pemeriksa Keuangan (Bpk) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

(Bpkp). Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Pusdiklatwas BPKP. 2008. Kode Etik dan Standar Audit. Edisi Kelima.

Sekar, Mayangsari. 2003. Pengaruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat

Audit: Sebuah Kuasiaeksperimen. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol 6, hal 1-22.

Singgih, Elisha Muliani dan Icuk Rangga Bawono. 2010. Pengaruh Independensi,

Pengalaman, Due Professional Care dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit.

Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.

Sukriah, Ika, Akram, dan Biana Adha Inapty,. 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja,

Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil

Pemeriksaan. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XII. Palembang.

Suraida, Ida. 2005. Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Risiko Audit

terhadap Skeptisisme Profesional Auditor dan Ketepatan Pemberian Opini Akuntan

Publik. Sosiohumaniora, Vol. 7 No. 3, November 2005: 186-202.

Tim Penyusun. 2007. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Penerbit

Universitas Lampung: Bandar Lampung.

Trisnaningsih, Sri. 2007. Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi Sebagai Mediasi

Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya

Organisasi Terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi X.

Makasar.