analisis faktor faktor yang mempengaruhi...

141
i ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENABUNG DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Pada Remaja Masjid di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh Muh. Abdul Azis NIM 213-14-241 PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 08-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG

    MEMPENGARUHI MINAT MENABUNG DI BANK

    SYARIAH

    (Studi Kasus Pada Remaja Masjid di Kecamatan Getasan

    Kabupaten Semarang)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh

    Muh. Abdul Azis

    NIM 213-14-241

    PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2019

  • ii

  • iii

  • iv

    MOTTO

  • v

  • vi

    MOTTO

    “Keberhasilan Adalah Kemampuan Untuk Melewati Dan

    Mengatasi Dari Satu Kegagalan Ke Kegagalan Berikutnya

    Tanpa Harus Patah Semangat”

    (Whinston Chucill)

    “Semua Impian Kita Bisa Terwujud Jika Kita Memiliki Keberanian Untuk Mengejarnya”

    (Walt Disney)

  • vii

    PERSEMBAHAN

    1. Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan sehingga

    penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

    2. Ayahku Supardi Sarifudin dan Ibuku Ummi Mukaromah, yang telah

    memberikan dorongan do’a, moril dan materiil kepada penulis.

    3. Adikku Ida Anis Syarofah yang telah memberikan motivasi dan dukungan

    dalam penulisan skripsi ini.

    4. Ismatun Ni’mah yang telah memberikan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

    5. Teman-teman S1 Perbankan Syariah angkatan 2014.

    6. Teman-teman KKN IAIN Salatiga Posko 67 Watugede tahun 2018.

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Dengan mengucapkan Alhamdulillahi Robbilalamin, segala puji bagi

    Allah SWT yang telah memberikan nikmat, rahmat, hidayah serta pertolongan-

    Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam

    semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.

    Kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penulisan

    skripsi ini, penulis hanya bisa menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan

    setinggi-tingginya, khususnya kepada:

    1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

    Salatiga.

    2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

    3. Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan S1 Perbankan Syariah.

    4. Dr. Mochlasin MA.g selaku dosen pembimbing yang telah membimbing

    penulis dengan sabar dan ikhlas dalam menyelesaikan skripsi ini.

    5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan Program Studi S1

    Perbankan Syariah yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan,

    bimbingan dan pengalaman berharga selama perkuliahan di Studi S1

    Perbankan Syariah IAIN Salatiga.

    6. Seluruh staf dan karyawan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

    7. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Supardi Sarifudin dan Ibu Ummi

    Mukaromah serta adikku Ida Anis Syarofah yang telah memberikan dorongan

    do’a dan moril dan materil kepada penulis.

  • ix

    8. Segenap guru MTs Amal Sholeh yang telah memberikan semangat dan

    motivasi kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini.

    9. Teman-teman Progdi Perbankan Syariah seperjuangan yang telah

    memberikan motivasi serta kesan yang tidak akan pernah terlupakan

    10. Teman-teman KKN posko 67 Watugede, Kebersamaan bersama kalian selalu

    diwarnai dengan senyuman.

    11. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam

    menyelesaikan skripsi ini yang tidak bias saya tuliskan satu persatu.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan

    dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis

    menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga skripsi

    ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.

    Salatiga, 19 Maret 2019

    Muh. Abdul Azis

    NIM 21314241

  • x

    ABSTRAK

    Abdul Azis, Muh. 2019. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Minat

    Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus Pada Remaja

    Masjid di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang).

    Skripsi, Jurusan S1 Perbankan Syariah, Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam

    Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Mochlasin, MA.g.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengetahuan

    mempengaruhi minat remaja masjid menabung di bank syariah, untuk mengetahui

    apakah promosi mempengaruhi minat remaja masjid menabung di bank syariah,

    untuk mengetahui apakah produk mempengaruhi minat remaja masjid menabung

    di bank syariah, dan untuk mengetahui apakah reputasi mempengaruhi minat

    remaja masjid menabung di bank syariah. Metode pengumpulan data dilakukan

    melalui kuesioner yang disebarkan kepada remaja masjid di Kecamatan Getasan .

    Sampel yang diambil sebanyak 120 responden dengan teknik purposive sampling.

    Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS versi

    23. Analisis ini meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji regresi berganda, uji

    asumsi klasik.uji statistik melalui uji Ttest, Ftest serta koefisien determinan (R2).

    Hasil uji Ttest menunjukkan bahwa pengetahuan, promosi, produk dan reputasi

    secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung remaja

    masjid di Kecamatan Getasan. Uji Ftest menunjukkan pengetahuan, promosi,

    produk dan reputasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat

    menabung remaja masjid di Kecamatan Getasan dengan pengaruh sebesar 51,3%

    sisanya 48,7% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model ini.

    Kata Kunci: Pengetahuan, promosi, produk, reputasi, Minat Menabung

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii

    PENGESAHAN ................................................................................................ iii

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .............................................................. v

    MOTTO ........................................................................................................... vi

    PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

    ABSTRAK ......................................................................................................... x

    DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv

    DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii

    BAB I .................................................................................................................. 1

    PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

    A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................................... 8

    C. Tujuan ...................................................................................................... 9

    D. Kegunaan Penelitian .............................................................................. 10

    E. Sistematika Penulisan ............................................................................ 10

    BAB II .............................................................................................................. 13

    KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................... 13

    A. Telaah Pustaka ....................................................................................... 13

  • xii

    B. Kerangka Teori ...................................................................................... 19

    1. Perilaku Konsumen ......................................................................... 19

    a. Pengertian Perilaku Konsumen ................................................. 19

    b. Teori Perilaku Konsumen .......................................................... 20

    c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ......... 21

    2. Theory Of Reasoned Action (TRA) ................................................ 23

    3. Minat Menabung ............................................................................. 30

    a. Pengertian Minat ....................................................................... 30

    b. Pengertian Menabung ................................................................ 31

    c. Beberapa Jenis Tabungan ......................................................... 32

    4. Pengetahuan .................................................................................... 35

    a. Pengertian Pengetahuan............................................................. 35

    b. Macam-Macam Pengetahuan Konsumen .................................. 37

    5. Promosi ........................................................................................... 39

    a. Pengertian Promosi .................................................................... 39

    b. Tujuan Promosi ......................................................................... 40

    c. Promotion mix ........................................................................... 41

    6. Produk ............................................................................................. 46

    a. Pengertian Produk ..................................................................... 46

    b. Jenis Produk Perbankan Syariah ............................................... 47

    7. Reputasi ........................................................................................... 48

    a. Pengertian Reputasi ................................................................... 48

    b. Dimensi Reputasi....................................................................... 49

  • xiii

    C. Kerangka Penelitian .............................................................................. 51

    D. Hipotesis ................................................................................................ 52

    BAB III ............................................................................................................. 57

    METODE PENELITIAN ............................................................................... 57

    A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 57

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 57

    C. Populasi dan Sampel ............................................................................. 57

    D. Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 60

    E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 60

    F. Skala Pengukuran .................................................................................. 60

    G. Definisi Konsep dan Operasional .......................................................... 61

    H. Instrumen Penelitian .............................................................................. 63

    I. Uji Instrumen Penelitian ........................................................................ 64

    J. Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 65

    K. Uji Statistik ............................................................................................ 67

    L. Alat Analisis .......................................................................................... 70

    BAB IV ............................................................................................................. 71

    ANALISIS DATA ........................................................................................... 71

    A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................... 71

    B. Visi dan Misi ......................................................................................... 72

    C. Deskripsi Data Responden .................................................................... 72

    1. Data Sampel yang di Peroleh .......................................................... 73

    2. Karakteristik Responden ................................................................. 73

  • xiv

    D. Uji Instrumen Penelitian ........................................................................ 75

    a. Uji Reliabilitas................................................................................ 75

    b. Uji Validitas ................................................................................... 76

    E. Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 78

    1. Uji Multikolonieritas ...................................................................... 78

    2. Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 79

    3. Uji Normalitas ................................................................................ 80

    4. Uji Linearitas .................................................................................. 81

    F. Uji statistik ............................................................................................ 83

    1. Uji Statistik t................................................................................... 83

    2. Uji Statistik F ................................................................................. 85

    3. Uji Koefiseien Determinasi (R2) .................................................... 86

    G. Pembahasan Pengujian Hipotesis .......................................................... 87

    BAB V ............................................................................................................... 91

    PENUTUP ........................................................................................................ 91

    A. Kesimpulan ............................................................................................ 91

    B. Saran ...................................................................................................... 92

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 93

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Pengaruh Pengetahuan Terhadap Minat Menabung ......................... 13

    Tabel 2.2 Pengaruh Promosi Terhadap Minat Menabung ................................ 14

    Tabel 2.3 Pengaruh Produk Terhadap Minat Menabung .................................. 16

    Tabel 2.4 Pengaruh Reputasi Terhadap Minat Menabung ................................ 17

    Tabel 3.1 Pembobotan Nilai Untuk Jawaban Responden ................................. 61

    Tabel 3.2 Variabel dan Indikator Penelitian ..................................................... 62

    Table 3.3 Koefisien Determinasi....................................................................... 79

    Tabel 4.1 Data Sampel Yang Diperoleh ........................................................... 73

    Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden ................................................................ 74

    Tabel 4.3 Usia Responden................................................................................. 74

    Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 75

    Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ............................................................................. 76

    Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolonieritas ............................................................... 78

    Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedasitas ................................................................ 79

    Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 80

    Tabel 4.9 Hasil Uji Linearitas Pengetahuan dan Minat .................................... 81

    Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas Promosi dan Minat ......................................... 81

    Tabel 4.11 Hasil Uji Linearitas Produk dan Minat ........................................... 82

    Tabel 4.12 Hasil Uji Linearitas Reputasi dan Minat ......................................... 82

    Tabel 4.13 Hasil Uji T Test ............................................................................... 83

    Tabel 4.14 Hasil Uji F Test ............................................................................... 86

    Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................. 87

  • xvi

    Tabel 4.16 Hasi Hipotesis ................................................................................. 90

  • xvii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Teori Perilaku Terencanaan (Theory of Planned Behavioral) ...... 25

    Gambar 2.2 Kerangka Penelitian ...................................................................... 52

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari

    masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat

    untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Apabila dilihat dari

    sejarahnya, kegiatan perbankan pada awalnya dimulai dari jasa penukaran

    uang (Kasmir, 2013: 27).

    Kegiatan operasional perbankan kemudian berkembang lagi menjadi

    tempat penitipan uang yang sekarang disebut dengan kegiatan simpanan.

    Uang yang disimpan oleh masyarakat pada bank dipinjamkan kembali kepada

    masyarakat yang membutuhkannya. Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai

    dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin

    beragam.

    Gagasan untuk mendirikan bank syariah di Indonesia sebenarnya

    sudah muncul sejak pertengahan tahun 1970-an. Hal ini dibicarakan pada

    seminar nasional hubungan Indonesia-Timur tengah pada tahun 1974 dan

    pada tahun 1976 dalam seminar inernasional yang diselenggarakan oleh

    Lembaga Studi Ilmu-ilmu Kemasyarakatan (LSIK) dan Yayasan Bhineka

    Tunggal Ika (Sudarsono, 2003: 53).

    Lembaga keuangan syariah merupakan lembaga keuangan yang dalam

    operasionalnya berlandaskan pada prinsip-prinsip Islam. Penerapan prinsip

    Islam inilah yang membedakan lembaga keuangan syariah dengan

  • 2

    lembaga keuangan konvensional lainnya, yaitu dengan sistem bagi hasil.

    Bukan hanya berdimensi materi yaitu juga imateril karena akan berdampak

    pada pertanggung jawaban seseorang di dunia dan di akhirat kelak.

    Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang berfungsi untuk

    memperlancar mekanisme perekonomian terutama disektor riil (Yudiana,

    2014:1). Pada umumnya lembaga keuangan di Indonesia sendiri terbagi

    menjadi dua, yaitu perbankan konvensional dan perbankan syariah. bank

    syariah merupakan suatu lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan

    dana dengan pihak lain yang membutuhkan dana. Peran bank syariah menjadi

    sangat sentral karena disini penghimpunan dana haruslah seimbang dengan

    dana yang disalurkan.

    Penerapanya bukan hanya ditunjukan untuk meningkatkan volume

    penjualan, akan tetapi juga perlu memperhatikan peningkatan minat

    menabung masyarakat. Bank memiliki beberapa sarana yang harus dicapai,

    salah satunya adalah memberikan informasi yang benar-benar dibutuhkan

    nasabah dalam hal keuanganya pada saat dibutuhkan (Kasmir, 2008:3).

    Pada kenyataannya, Masyarakat masih banyak yang menganggap

    bahwa menabung di bank syariah dan konvensional sama saja karena

    kurangnya sosialisasi dan pemahaman masyarakat tentang operasional dari

    lembaga keuangan syariah. Munculnya bank konvensional yang lebih banyak

    daripada bank syariah juga dapat menyebabkan kurangnya minat masyarakat

    yang menabung di bank syariah.

  • 3

    Minat merupakan salah satu hal yang penting bagi sektor perbankan.

    Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan

    mengenang beberapa aktivitas. Menurut Chaplin (2011: 255), minat adalah

    satu keadaan motivasi, atau satu set motivasi yang menuntun tingkah laku

    menuju satu arah (sasaran) tertentu.

    Seseorang yang berminat terhadap aktivitas akan memperhatikan

    aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang Di dalam dunia perbankan

    sendiri minat masyarakat untuk menabung juga sangat penting (Djamarah

    2008: 43).

    Bagaimana sektor perbankan menarik pelanggan dan

    mempertahankannya agar perusahaannya dapat berkembang merupakan

    masalah utama yang dihadapi oleh lembaga keuangan syariah. Strategi

    pemasaran yang tepat sangat diperlukan demi terwujudnya tujuan tersebut

    dikarenakan pemasaran merupakan hal yang penting dalam setiap kegiatan

    yang berhubungan langsung dengan konsumen.

    Agar pemasaran sesuai dengan sasaran maka diperlukan perhatian

    seputar perilaku konsumen dengan baik. Seperti penciptaan produk,

    penentuan sasaran dan promosi yang tepat. Perilaku konsumen dipengaruhi

    oleh beberapa faktor antara lain: faktor budaya, kelas sosial, keluarga, status,

    usia, pekerjaan, gaya hidup dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut yang akan

    menjadi penunjuk bagi pemasar untuk memasarkan produknya secara efektif

    (Kotler 2009:123).

  • 4

    Dalam membentuk perilaku konsumen salain faktor-faktor yang

    berpengaruh yang telah disebutkan tadi, ada faktor lain yang juga

    mempengaruhi, yaitu pengetahuan.

    Pengetahuan juga mempengaruhi masyarakat dalam menentukan

    pilihan. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dengan adanya informasi

    berbagai produk serta kemudahan yang diberikan pada anggota diharapkan

    mampu memberikan kemudahan bagi anggota untuk memutuskan menabung

    (Notoatmodjo 2003: 127). Pengetahuan seseorang tentang bank syariah akan

    mempengaruhi minat nasabah.

    Seseorang yang terbuka terhadap informasi dan mengetahui tentang

    bank syariah dengan baik cenderung akan tetap menjadi nasabah bank syariah

    (Maski 2010: 54). Untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap bank

    syariah yang sampai saat ini masih rendah maka akan sangat diperlukan

    sekali informasi atau pengetahuan. Hal ini sesuai dengan faktor-faktor yang

    mempengaruhi perilaku konsumen antara lain pengalaman belajar dan

    kelompok anutan. Seorang nasabah akan menentukan tindakan pengambilan

    keputusan atau minat membeli setelah mempelajari produk, pelayanan dan

    juga lokasi.

    Selain faktor pengetahuan, promosi juga sangat penting dalam

    menarik minat nasabah. Dalam hal ini setiap bank berusaha untuk

    mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik secara

    langsung maupun tidak langsung. Tanpa promosi masyarakat tidak akan

    mengenal bank. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana paling ampuh

  • 5

    untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi

    bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan

    berusaha menarik calon nasabah yang baru.

    Faktor lain yang turut mempengaruhi strategi promosi perusahaan

    adalah jenis produknya. Apakah produk yang ditawarkan tersebut benar-benar

    sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen atau tidak. Kualitas produk adalah

    segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian,

    dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau

    kebutuhan (Kotler 2009:143). Produk berpengaruh positif terhadap keputusan

    nasabah menabung diperbankan syariah (Rusdianto 2006:66). Hal itu

    menunjukan bahwa keragaman produk dapat mempengaruhi konsumen untuk

    menabung di perbankan syariah.

    Selain itu reputasi juga berpengaruh dalam keputusan masyarakat

    menabung di bank syariah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

    oleh (Wardayati, 2016: 20-21), reputasi memegang peran yang penting dalam

    menjalin hubungan kerjasama antar bank dengan nasabah. Reputasi menjadi

    dasar penilaian dalam menentukan apakah suatu bank syariah layak untuk

    dijadikan mitra kerjasma oleh nasabah. Reputasi dan kepercayaan yang pada

    akhirnya akan mengarah pada terciptanya hubungan kemitraan untuk jangka

    panjang.

    Penelitian yang dilakukan oleh Gampu, Kawet & Uhing (2015)

    menunjukan hasil variabel pengetahuan berpengaruh secara signifikan

    terhadap keputusan nasabah memilih PT Bank Sulutgo Cabang Utama

  • 6

    Manado. Namun penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2015), menunjukan

    hasil bahwa pengetahuan tidak berpengaruh terhadap preferensi menabung

    pada perbankan syariah.

    Variabel promosi, penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Safi’i

    (2011), mengatakan bahwa promosi merupakan faktor yang mempengaruhi

    kecenderungan atau preferensi nasabah. Bagitu juga dengan Firmansyah

    (2008) yang menyatakan bahwa promosi berpengaruh positif terhadap

    keputusan menabung. Penelitian yang dilakukan oleh Hasanah (2016) dan

    Zainab (2016), menyimpulkan bahwa periklanan berpengaruh positif terhadap

    minat menabung nasabah.

    Akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh Chusnul Khotimah (2015)

    menyimpulkan bahwa promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap

    keputusan nasabah. Dari beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat

    disimpulkan bahwa variabel promosi mempunyai pengaruh signifikan positif

    terhadap keputusan menjadi nasabah.

    Variabel produk, penelitian yang dilakukan oleh Ramli (2010), hasil

    penelitiannya menyatakan bahwa produk-poduk bank syariah yang sesuai

    dengan kebutuhan merupakan salah satu faktor yang melatarbelakangi sikap

    yang positif terhadap bank syariah. Sedangkan penelitian oleh Firmansyah

    (2008) menyatakan bahwa produk berpengaruh positif terhadap keputusan

    untuk menabung. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauzi

    dan Anisa Pulungan (2015) yang menyimpulkan bahwa produk berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap minat masyarakat menabung.

  • 7

    Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Muasyaroh (2013) dan

    Chusnul Khotimah (2015) mengatakan bahwa variabel produk tidak

    berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah. Dari beberapa hasil

    penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa variabel produk

    mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap minat menabung.

    Dalam penelitian yang dilakukan oleh Asnawi (2015) dan Devi

    Dilvana reputasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah

    non muslim menjadi nasabah di pegadaian, sedangkan menurut Neng Nadya

    Syaima (2017 ), tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kosntruk

    reputasi terhadap keputusan nasabah.

    Berdasarkan permasalahan yang mendasari penelitian ini karena

    ditemukan perbedaan pendapat (research gap) antara hasil penelitian

    terdahulu mengenai minat untuk menabung pada bank syariah, maka peneliti

    menggunakan remaja masjid di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

    sebagai koresponden. Remaja masjid di Kecamatan Getasan sudah

    mendapatkan pendidikan agama sejak kecil, baik disekolah maupun di

    lingkungan mereka. Mayoritas remaja masjid berumur 18-30 tahun,

    merupakan masa dimana menggunakan media sosial sebagai alat untuk

    mengakses informasi dan pengetahuan, baik berita maupun materi pendidikan

    ataupun mengakses informasi lainnya.

    Namun remaja zaman sekarang banyak yang belum mengetahui

    perbankan syariah disebabkan kurangnya sosialisasi yang dilakukan terhadap

    prinsip dan sistem ekonomi syariah dan juga karena jarang membaca berita

  • 8

    atau informasi tentang bank syariah. Dengan demikian hal tesebut

    mempengaruhi presepsi dan sikap masyarakat terhadap bank syariah.

    Kemudian tidak adanya papan iklan atau brosur yang berisikan informasi

    tentang bank syariah.

    Berdasarkan gambaran keadaan tersebut, dapat diasumsikan bahwa

    pemahaman remaja masjid Kecamatan Getasan belum tepat terhadap kegiatan

    operasional bank syariah atau masyarakat belum mengetahui banyak tentang

    bank syariah. Karena kurangnya mengakses informasi mengenai bank

    syariah. Sehingga dengan demikian minat masyarakat menabung di bank

    syariah juga semakin rendah.

    Melihat kondisi tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk

    mengetahui apakah faktor pengetahuan, promosi, produk, dan reputasi

    memiliki pengaruh terhadap minat masyarakat untuk menabung di bank

    syariah.

    Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

    dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

    Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus Pada Remaja Masjid Kecamatan

    Getasan Kabupaten Semarang)”

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka

    peneliti mengambil rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian

    tersebut:

  • 9

    1. Bagaimana pengaruh pengetahuan terhadap minat Remaja Masjid

    Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang menabung di bank syariah?

    2. Bagaimana pengaruh promosi terhadap minat Remaja Masjid

    Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang menabung di bank syariah?

    3. Bagaimana pengaruh produk terhadap minat Remaja Masjid

    Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang menabung di bank syariah?

    4. Bagaimana pengaruh reputasi terhadap minat Remaja Masjid

    Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang menabung di bank syariah?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka

    peneliti mengemukakan bahwa tujuan penelitian sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap minat remaja masjid

    menabung di bank syariah.

    2. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap minat remaja masjid

    menabung di bank syariah.

    3. Untuk mengetahui pengaruh produk terhadap minat remaja masjid

    menabung di bank syariah.

    4. Untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap minat remaja masjid

    menabung di bank syariah.

  • 10

    D. Kegunaan Penelitian

    1. Manfaat Teoritis

    Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan secara umum dan

    informasi khususnya tentang fackor-faktor yang mempengaruhi

    kurangnya minat masyarakat menabung pada bank syariah.

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi pembaca,

    penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang

    faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya minat masyarakat

    menabung di bank syariah.

    b. Bagi akademisi

    Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

    informasi atau referensi penelitian selanjutnya yang berkaitan

    dengan dengan minat menabung di bank syariah.

    c. Bagi masyarakat

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi

    masyarakat dalam Minat menabung di Bank syariah. Di samping

    itu juga sebagai bahan pertimbangan masyarakat dalam memilih

    Bank syariah.

    E. Sistematika Penulisan

    Sistematika pembahasan ini bertujuan untuk menggambarkan alur

    pemikiran penulis dari awal hingga kesimpulan akhir. Adapun rencana

  • 11

    sistematika pembahasan dari awal hingga akhir kesimpulan adalah sebagai

    berikut:

    Bab pertama adalah Bab ini berisi mengenai latar belakang

    masalah, yang menampilkan landasan pemikiran secara garis besar baik

    dalam teori maupun fakta yang ada, yang menjadi alasan dibuatnya

    penelitian ini. Perumusan masalah berisi mengenai pernyataan tentang

    keadaan, fenomena dan atau konsep yang memerlukan jawaban melalui

    penelitian. Tujuan dan kegunaan penelitian yang merupakan hal yang

    diharapkan dapat dicapai mengacu pada latar belakang masalah,

    perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Pada bagian akhir dari

    bab ini yaitu sistem penulisan, diuraikan ringkasan materi yang akan

    dibahas pada setiap bab yang ada dalam skripsi.

    Bab kedua adalah telaah pustaka dan landasan teori. Untuk

    mempermudah menetukan jenis permasalahan yang akan diteliti, maka

    penulis membutuhkan berbagai literature penelitian terdahulu. Hal tersebut

    bertujuan untuk memberikan gambaran tentang hasil penelitian terdahulu

    dalam bidang yang akan diteliti. Selanjutnya akan disusun kerangka teori

    sebagai pondasi penelitian agar penelitin yang akan dilaksanakan memiliki

    dasar serta bersifat relevan terhadap permasalahan yang akan dibahas.

    Bab ketiga adalah metode penelitian yang menjelaskan mengenai

    jenis dan sifat penelitian yang relevan terhadap model penelitian yang

    telah ditentukan dalam kerangka berpikir. Selanjutnya menentukan

    populasi dan sampel penelitian secara acak, metode pengumpulan data,

  • 12

    definisi operasional variable dan teknik analisis data sebagai alat analisis

    yang digunakan untuk melakukan penelitian.

    Bab keempat adalah gambaran umum yang diarahkan pada analisis

    data, dan pembahasan yang berisi tentang hasil analisis dari pengolahan

    data, baik analisis data yang bersifat eksploratif, deskriptif, maupun

    analisis hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan. Selanjutnya,

    dilakukan pembahasan mengenai pengaruh variable dependen dan variable

    independen yang diteliti selama periode penelitian.

    Bab lima adalah penutup, bab ini memaparkan kesimpulan,

    kesimpulan diperoleh dari ringkasan hasil analisis data pada bab empat.

  • 13

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Telaah Pustaka

    Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian yang

    telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan

    dengan penelitian yang akan dilakukan. Hasil-hasil penelitian yang

    berkaitan dengan pengetahuan, produk, reputasi, dan promosi terhadap

    minat menabung pada bank syariah telah diteliti pada berbagai penelitian

    terdahulu.

    Tabel 2.1 Pengaruh pengetahuan terhadap minat menabung

    No Peneliti

    (tahun)

    Variabel Hasil

    Independen X Dependen Y

    1. Fadli

    (2017)

    X1 Pengetahuan

    X2 Iklan

    Y : Minat

    Menabung

    pada bank

    syariah

    Pengetahuan

    berpengaruh positif

    dan signifikan

    terhadap minat

    mahasiswa menabung

    di bank syariah

    2. Ayu

    Retnosari

    (2015)

    X1 Lokasi

    X2 Fasilitas

    Pelayanan

    X3 Pengetahuan

    X4 Lokasi

    Y: Minat

    menabung

    pengetahuan, fasilitas

    pelayanan serta

    promosi berpengaruh

    signifikan terhadap

    kurangnya minat

    masyarakat muslim

    menabung di bank

    syariah

  • 14

    Tabel 2.2 Pengaruh promosi terhadap minat menabung

    NO

    Peneliti

    (Tahun)

    Variabel Hasil

    Independen X Dependen Y

    1. Mawardi

    (2018)

    X1 : Iklan

    X2 : Publisitas

    X3 : Promosi

    penjualan

    X4 : Penjualan

    pribadi

    Y : Minat

    menabung di

    perbankan

    syariah

    Promosi berpengaruh

    positif dan signifikan

    terhadap minat

    menabung di bank

    syariah

    2. Titik X1 : Produk

    X2 : Pelayanan

    Y : Minat Promosi berpengaruh

    3. Saidah

    Mushoffa

    Rohmah

    (2017)

    X1 Pengetahuan

    X2 Promosi

    X3 Kualitas

    pelayanan

    Y: Minat

    menabung

    Adanya pengaruh

    yang positif signifikan

    pada pengetahuan

    masyarakat terhadap

    minat menabung di

    bank syariah.

    4. Alfi

    Mulikhah

    Lestari

    (2015)

    X1 Religiusitas

    X2 Produk

    X3 Kepercayaan

    X4 Pengetahuan

    Y : Preferensi

    menabung

    pada

    Perbankan

    Syariah

    Pengetahuan tidak

    berpengaruh terhadap

    preferensi menabung

    pada perbankan

    syariah.

    5. Muhamma

    d Aris

    Sulistyo

    (2016)

    X1 Pengetahuan

    X2 Religiusitas

    X3 Promosi

    X4 Pendapatan

    Y : Minat

    menabung

    Pengetahuan tidak

    berpengaruh terhadap

    minat menjadi

    nasabah bank syariah

    6. Nurul

    Saraswati

    (2016)

    X1 Pengetahuan

    Y : Minat

    menjadi

    nasabah

    Pengetahuan

    berpengaruh positif

    dan signifikan

    terhadap minat

    menjadi nasabah.

  • 15

    Ernawati

    (2015)

    X3 : Promosi

    X4 : Lokasi

    X5 : Bagi hasil

    masyarakat

    menabung di

    Bank Syariah

    positif dan signifikan

    terhadap terhadap

    minat masyarakat

    menabung di bank

    syariah

    3. Hasanah

    dan

    Zainab

    (2016)

    X1 : Pelayanan

    X2 : Promosi

    X3 : Produk

    Y : Minat

    menabung

    Periklanan

    berpengaruh positif

    terhadap minat

    masyarakat menabung

    di Bank Syariah

    4. Chusnul

    Khotimah

    (2015)

    X1: Produk

    X2: Pelayanan

    X3: Promosi

    X4: Lokasi

    Y : Minat

    Menabung

    Promosi tidak

    berpengaruh

    signifikan terhadap

    minat masyarakat

    memilih bank syariah

    5. Zahrah

    Nabila

    Azka

    (2017)

    X1 : Promosi

    X2 : Kualitas

    pelayanan

    Y : Minat Promosi berpengaruh

    signifikan terhadap

    minat nasabah

    masyarakat menabung

    di Bank Syariah

    6. Khanif

    Rahmanto

    (2016)

    X1 : Religiusitas

    X2 : Kualitas

    pelayanan

    X3 : Promosi

    Y : Minat

    memilih bank

    syariah

    Promosi berpengaruh

    positif dan signifikan

    terhadap minat

    masyarakat memilih

    bank syariah

  • 16

    Tabel 2.3 Pengaruh produk terhadap minat menabung

    NO

    Peneliti

    (Tahun)

    Variabel

    Hasil

    Independen X Dependen Y

    1. Chusnul

    Khotimah

    (2015)

    X1: Produk

    X2: Pelayanan

    X3: Promosi

    X4: Lokasi

    Y : Minat

    Menabung

    Poduk tidak

    berpengaruh

    signifikan terhadap

    minat masyarakat

    memilih bank syariah

    2. Fauzi dan

    Anisa

    Pulungan

    (2015)

    X1 Religiusitas

    X2 Kepercayaan

    X3 Produk

    Y : Minat

    menabung

    Produk berpengaruh

    positif dan signifikan

    terhadap minat

    masyarakat menabung

    3. Imam

    Jamaluddi

    n (2016)

    X1 : Produk

    X2 : Pelayanan

    X3 : Promosi

    X4 : Lokasi

    Y: Keputusan

    menabung

    Bahwa produk

    berpengaruh

    signifikan terhadap

    keputusan nasabah

    nasabah menabung

    pada BRI Syariah

    4. Intan Suti

    (2016)

    X1 : Produk

    X2 : Religuitas

    X3 : Promosi

    Y : Minat

    menabung di

    bank syariah

    Produk berpengaruh

    positif dan signifikan

    terhadap minat

    masyarakat menabung

    5. Istifakhiya

    h (2016),

    X1 : Promosi

    X2 : Produk

    X3 : Kualitas

    Pelayanan

    Y : Minat

    Menabung

    Produk berpengaruh

    signifikan terhadap

    minat menabung

    masyarakat

    6. Sumarsih

    (2014)

    X1 : Pelayanan

    X2 : Bagi hasil

    X3 : Produk

    Y: Minat

    menabung

    Faktor produk yang

    lebih dominan sebagai

  • 17

    X4 : Religuitass

    faktor pendorong

    menabung di bank

    syariah

    Tabel 2.4 Pengaruh reputasi terhadap minat menabung

    NO

    Peneliti

    (Tahun)

    Variabel

    Hasil

    Independen X Dependen Y

    1. Asnawi

    (2015)

    X1 : Lokasi

    X2 : Pelayanan

    X3 : Religius

    X4 : Reputasi

    X5 : Profit

    sharing

    X6 : Promosi

    X7 : Campaign

    Y : Minat

    menabung

    Variabel reputasi

    berpengaruh

    signifikan terhadap

    keputusan menjadi

    nasabah

    2. Devi

    Silviana

    (2016)

    X1 : Reputasi

    X2 : Promosi

    X3 : Produk

    Y : minat

    nasabah

    Reputasi berpengaruh

    positif dan signifikan

    terhadap minat

    nasabah non muslim

    menjadi nasabah di

    pegadaian

    3. Nur Laili

    Maghfiroh

    (2018),

    X1 : Pelayanan

    X2 : Bagi hasil

    X3 : Reputasi

    X4 : Produk

    X5 : Lokasi

    X6 : Referensi

    X7 : Ekonomi

    Y : Minat

    menabung

    Bahwa reputasi

    berpengaruh secara

    signifikan terhadap

    minat menabung

  • 18

    4. Muhamma

    d

    Abdallah

    (2017),

    X1 : Reputasi

    X2 : Keyakinan

    X3 : Lokasi

    Y : Minat

    menabung

    Faktor reputasi

    mempengaruhi minat

    siswa menabung pada

    bank syariah

    5. Ayun

    Sekar

    Widowati

    (2018),

    X1 Pengetahuan

    X2 : Produk,

    X3 : Reputasi

    X4 : Persepsi

    Y : Keputusan

    menabung

    Reputasi berpengaruh

    positif terhadap

    keputusan menabung

    nasabah

    6. Neng

    Nadiyya

    Syaima

    (2017),

    X1 : Pengaruh

    Merek

    X2 : Reputasi

    X3: Kualitas

    Pelayanan

    X4 : Lokasi

    Y : Minat

    menjadi

    Nasabah

    Tidak terdapat

    pengaruh yang

    signifikan antara

    kosntruk Reputasi

    terhadap minat

    menjadi Nasabah

    Berdasarkan penelitian terdahulu di atas, maka ditemukan perbedaan

    penelitian yaitu pada penelitian terdahulu, masing-masing penelitian

    memiliki hasil yang berbeda-beda sehingga peneliti ingin membuktikan

    hasil penelitian yang lebih baik. Beda penelitian selanjutnya yaitu pada

    objek dan sampel penelitian, serta tahun pengambilan data baik itu pada data

    jumlah penduduk maupun data perkembangan bank syariah yaitu pada tahun

    2018.

  • 19

    B. Kerangka Teori

    1. Perilaku Konsumen

    a. Pengertian Perilaku Konsumen

    Menurut Engel dalam Sunyoto (2013) mendefinisikan perilaku

    konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam

    mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa,

    termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan

    ini. Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Suryani (2008) bahwa

    perilaku konsumen merupakan studi yang mengkaji bagaimana

    individu membuat keputusan membelanjakan sumber daya yang

    tersedia dan dimiliki (waktu, uang dan usaha) untuk mendapatkan

    barang atau jasa yang nantinya akan dikonsumsi. Perilaku konsumen

    adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih,

    membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau

    pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka

    (Kotler 2009: 214).

    Jadi perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang

    dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang

    berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam

    mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang

    dapat dipengaruhi lingkungan (Sunyoto, 2014: 4).

  • 20

    b. Teori Perilaku Konsumen

    Menurut Swastha dan Handoko dalam Sunyoto (2014) teori-

    teori yang berkaitan dengan perilaku konsumen dapat dibedakan

    menjadi empat bagian, yaitu:

    1) Teori Ekonomi Mikro

    Teori ekonomi mikro atau teori ekonomi mikro klasik ini

    dikembangkan oleh ahli-ahli ekonomi klasik seperti Adam

    Smith dan kawan-kawannya. Menurut teori ini keputusan untuk

    membeli merupakan hasil perhitungan ekonomis, rasional yang

    sadar. Jeremy Bethom memandang manusia sebagai makhluk

    yang memperhitungkan dan mempertimbangkan untung dan

    rugi yang akan didapat dari segala tingkah laku yang akan

    dilakukan.

    Teori ini disempurnakan oleh Alfred Marshall yang

    sekarang dikenal dengan teori kepuasan modern. Menurut teori

    ini, konsumen akan berusaha mendapatkan kepusaan maksimal,

    dan konsumen akan meneruskan pembeliannya terhadap suatu

    produk untuk jangka waktu yang lama, bila ia telah

    mendapatkan kepuasan dari yang telah dikonsumsinya.

    2) Teori Psikologis

    Teori psikologis ini mendasarkan diri dari pada faktor-

    faktor psikologis individu yang selalu dipengaruhi oleh

    kekuatan-kekuatan lingkungan.

  • 21

    3) Teori Sosiologis

    Teori sosiologis atau disebut juga teori psikologis sosial,

    lebih menitik beratkan pada hubungan dan pengaruh antara

    individu-individu yang dikaitkan dengan perilaku mereka.

    4) Teori Antropologis

    Teori antropologi menekankan periku pembelian dari suatu

    kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas seperti

    kebudayaan, subbudaya dan kelas sosial.

    c. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

    Perilaku konsumen merupakan tingkah laku konsumen dalam

    membeli suatu produk yang dipengaruhi sebagai unsur baik dari

    dalam maupun dari luar. Unsur-unsur tersebut membentuk suatu

    kekuatan yang dapat mempengaruhi konsumen sehingga

    memutuskan untuk membeli produk tertentu. Ada beberapa faktor

    yang mempengaruhi perilaku konsumen atau perilaku pembelian

    yaitu (Kotler, 2002:183)

    1) Faktor Budaya

    Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling

    mendalam dalam perilaku konsumen.

    a) Kultur (kebudayaan) merupakan determinan yang paling

    fundamental dari keinginan perilaku konsumen.

  • 22

    b) Sub-Kultur setiap kultur memiliki bagian-bagian kecil

    yang memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya

    yang lebih spesifik.

    c) Kelas Sosial merupakan bagian-bagian yang relatif

    homogen dan tetap dalam satu masyarakat, yang tersusun

    secara hirarki dan anggota-anggotanya memilki tata nilai,

    minat, dan perilaku yang mirip.

    2) Faktor Sosial

    Perilaku seseorang juga dipengaruhi oleh faktor-faktor

    sosial, yaitu:

    a) Kelompok Acuan, yang terdiri dari semua kelompok

    yang mempengaruhi pengaruh besar baik secara

    langsung maupun tidak langsung terhadap pendirian

    atau perilaku seseorang. Semua kelompok ini

    merupakan kelompok dimana orang tersebut

    merupakan kelompok primer dimana orang tersebut

    secara terus menerus berinteraksi dengan mereka

    sedangkan kelompok sekunder yang bersifat formal

    dan mempunyai interaksi yang tidak mungkin rutin.

    b) Keluarga, yang terdiri dari orang tua seseorang.

    c) Peran dan status seseorang berpartisipasi dalam

    banyak kelompok.

  • 23

    3) Faktor Pribadi

    Keputusan seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh

    karakteristik pribadi yaitu:

    a) Usia dan tahap siklus hidup, konsumen akan membeli

    barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya.

    b) Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola

    konsumsinya.

    c) Keadaan Ekonomi, meliputi pendapatan yang dapat

    dibelanjakan.

    d) Gaya hidup orang-orang yang berasal dari sub kultur,

    kelas sosial dan pekerjan yang sama bisa jadi

    memiliki gaya hidup yang berbeda.

    e) Kepribadian dan konsep pribadi, kepribadian

    didefinisikan sebagai karakteristik psikologi yang

    berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan

    yang konsisten dan tetap terhadap lingkungannya.

    2. Theory of reasoned action (TRA)

    Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan

    oleh Martin Fishbein dan Ajzen dalam Jogiyanto (2007). Teori ini

    menghubungkan antara keyakinan (belief), sikap (attitude), kehendak

    (intention) dan perilaku (behavior). Kehendak merupakan prediktor

    terbaik perilaku, artinya jika ingin mengetahui apa yang akan dilakukan

    seseorang, cara terbaik adalah mengetahui kehendak orang tersebut.

  • 24

    Namun, seseorang dapat membuat pertimbangan berdasarkan

    alasan-alasan yang sama sekali berbeda (tidak selalu berdasarkan

    kehendak). Konsep penting dalam teori ini adalah fokus perhatian

    (salience), yaitu mempertimbangkan sesuatu yang dianggap penting.

    Kehendak (intetion) ditentukan oleh sikap dan norma subyektif

    (Jogiyanto, 2007).

    Ajzen (1991) yang mengatakan bahwa sikap mempengaruhi

    perilaku lewat suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan

    beralasan dan dampaknya terbatas hanya pada tiga hal, yaitu:

    1. Perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap umum tapi oleh sikap

    yang spesifik terhadap sesuatu.

    2. Perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tapi juga oleh norma-

    norma objektif (subjective norms) yaitu keyakinan kita mengenai

    apa yang orang lain inginkan agar kita perbuat.

    3. Sikap terhadap suatu perilaku bersama norma- norma subjektif

    membentuk suatu intensi atau niat berperilaku tertentu.

    Teori perilaku beralasan diperluas dan dimodifikasi oleh

    (Ajzen dalam Jogiyanto 2007) dan dinamai Teori Perilaku Terencana

    (theory of planned behavior). Theory of Planned Behavior (TPB)

    yang merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned Action

    (TRA) (Ajzen dalam Jogiyanto, 2007). Jogiyanto (2007).

    Mengembangkan teori ini dengan menambahkan konstruk yang

  • 25

    belum ada di TRA. Konstruk ini di sebut dengan kontrol perilaku

    persepsian (perceived behavioral control).

    Konstruk ini ditambahkan di TPB untuk mengontrol perilaku

    individual yang dibatasi oleh kekurangan-kekurangannya dan

    keterbatasan-keterbatasan dari kekurangan sumber-sumber daya

    yang digunakan untuk melekakan perilakunya (Hsu and Chiu 2002).

    Dengan menambahkan sebuah konstruk ini, yaitu kontrol perilaku

    persepsian (Perceived behavioral control), maka bentuk dari model

    teori perilaku rencanaan (Theory of planned behavior atau TPB)

    seperti di gambar berikut ini.

    Gambar 2.1 Teori Perilaku

    Terencanaan (Theory of Planned Behavioral).

    Sumber: Jogiyanto (2007).

    Dari Gambar 1, teori perilaku rencanaan (Theory of Planned

    Behavior) dapat mempunyai dua fitur (Jogiyanto, 2007) sebagai

    berikut:

    Sikap terhadap perilaku

    (attitude towards

    behavioral)

    Norma Subyektif

    (Subjective Norm)

    Kontrol perilaku

    Persepsian (Perceived

    Behavioral Control)

    Minat perilaku

    (Behavioral

    Intention)

    Perilaku

    (Behavior)

  • 26

    1. Teori ini mengansumsi bahwa kontrol persepsi perilaku (perceived

    behavioral control) mempunyai implikasi motivasional terhadap

    minat.

    2. Fitur kedua adalah kemungkinan hubungan langsung antara

    kontrol persepsi perilaku (perceived behavioral control) dengan

    perilaku.

    3. Kontrol perilaku yang dirasakan dipengaruhi oleh pengalaman

    masa lalu dan perkiraan seseorang mengenai sulit atau tidaknya

    untuk melakukan perilaku tertentu (Azwar, 2003).

    TPB mengganggap bahwa teori sebelumnya mengenai

    perilaku yang tidak dapat dikendalikan sebelumnya oleh individu

    melainkan, juga dipengaruhi oleh faktor mengenai faktor non

    motivasional yang dianggap sebagai kesempatan atau sumber daya

    yang dibutuhkan agar perilaku dapat dilakukan.

    Sehingga dalam teorinya, Ajzen menambahkan satu

    dertiminan lagi, yaitu kontrol persepsi perilaku mengenai mudah

    atau sulitnya perilaku yang dilakukan. Oleh karena itu menurut TPB,

    intensi dipengaruhi oleh tiga hal yaitu: sikap, norma subjektif,

    kontrol perilaku (Ajzen dalam Jogiyanto 2007).

    a. Sikap

    Sikap terhadap perilaku ditentukan oleh keyakinan yang

    diperoleh mengenai konsekuensi dari suatu perilaku atau disebut

  • 27

    juga behavioral beliefs (Ajzen 2005). Belief berkaitan dengan

    penilaian-penilaian subjektif seseorang terhadap dunia sekitarnya,

    pemahaman mengenai diri dan lingkungannya.

    Bagaimana cara mengetahui belief, dalam teori perilaku

    direncanakan ini, Ajzen menyatakan bahwa belief dapat

    diungkapkan dengan cara menghubungkan suatu perilaku yang

    akan kita prediksi dengan berbagai manfaat atau kerugian yang

    mungkin diperoleh apabila kita melakukan atau tidak melakukan

    perilaku itu. Keyakinan ini dapat memperkuat sikap terhadap

    perilaku berdasarkan evaluasi dari data yang diperoleh bahwa

    perilaku itu dapat memberikan keuntungan bagi pelakunya.

    1. Komponen Sikap

    Fishbein dan Ajzen dalam Rahma (2011), berpendapat

    bahwa ada dua kelompok dalam pembentukan sikap yaitu:

    a. Behavioral belief adalah keyakinan-keyakinan yang dimiliki

    seseorang terhadap perilaku dan merupakan keyakinan yang

    akan memdorong terbentuknya sikap.

    b. Evaluation of behavioral belief merupakan evaluasi positif

    atau negatif individu terhadap perilaku tertentu berdasarkan

    keyakinan-keyakinan yang dimilikinya.

    Sikap memainkan peranan utama dalam membentuk

    perilaku (Latief, 2011). Dalam memutuskan merek apa yang

    akan dibeli, atau toko mana untuk dijadikan langganan,

  • 28

    konsumen secara khas memilih merek atau toko yang

    dievaluasi secara paling menguntungkan. Sikap mewakili

    perasaan senang atau tidak senang seseorang terhadap suatu

    obyek.

    Namun dapat diambil pengertian yang memiliki

    persamaan karakteristik; sikap ialah tingkah laku yang terkait

    dengan kesediaan untuk merespon objek sosial yang membawa

    dan menuju ke tingkah laku yang nyata dari seseorang. Hal itu

    berarti suatu tingkah laku dapat diprediksi apabila telah

    diketahui sikapnya. Walaupun manifestasi sikap itu tidak dapat

    dilihat langsung tapi sikap dapat ditafsirkan sebagai tingkah

    laku yang masih tertutup (Suharyat, 2009).

    b. Norma Subjektif.

    Norma subjektif adalah perasaan atau dugaan-dugaan

    seseorang terhadap harapan-harapan dari orang-orang yang ada di

    dalam kehidupannya tentang dilakukan atau tidak dilakukannya

    perilaku tertentu, karena perasaan ini sifatnya subjektif maka

    dimensi ini disebut norma subjektif (subjective norm). Hubungan

    sikap terhadap perilaku sangat menentukan, maka norma subjektif

    juga dipengaruhi oleh keyakinan, bedanya adalah apabila

    hubungan sikap terhadap perilaku merupakan fungsi dari

    keyakinan terhadap perilaku yang akan dilakukan (behavioral

    belief) maka norma subjektif adalah fungsi dari keyakinan

  • 29

    seseorang yang diperoleh atas pandangan orang-orang lain yang

    berhubungan dengannya (normative belief).

    c. Persepsi kontrol perilaku atau perceived behavioral control

    Persepsi kontrol perilaku atau disebut juga dengan kontrol

    perilaku adalah perasaan seseorang mengenai mudah atau sulitnya

    mewujudkan suatu perilaku tertentu, (Ajzen, 2005).

    Ajzen menjelaskan tentang perasaan yang berkaitan dengan

    perilaku kontrol dengan cara membedakannya dengan locus of

    control atau pusat kendali yang dikemukakan oleh Rotter’s. Pusat

    kendali berkaitan dengan keyakinan seseorang yang relatif stabil

    dalam segala situasi. Persepsi kontrol perilaku dapat berubah

    tergantung situasi dan jenis perilaku yang akan dilakukan.

    Pusat kendali berkaitan dengan keyakinan individu bahwa

    keberhasilannya melakukan segala sesuatu tergantung pada

    usahanya sendiri (Rotter’s, 1966). Keyakinan ini berkaitan

    dengan pencapaian yang spesifik, misalnya keyakinan dapat

    menguasai keterampilan menggunakan komputer dengan baik

    disebut kontrol perilaku (perceived behavioral control).

    Berdasarkan teori ini, sikap seseorang dalam menampakkan

    perilaku berkaitan erat dengan keyakinannya bahwa

    menampakkan suatu perilaku akan membawa konsekuensi dan ia

    sudah melakukan evaluasi atas konsekuensi itu (Fishbein,

    1975:16).

  • 30

    3. Minat Menabung

    a. Pengertian Minat

    Minat merupakan kesukaan (kecenderungan hati) kepada

    sesuatu (Poerwadaminta 2006: 43). Minat juga bias diartikan sebagai

    suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau

    aktifitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarmya adalah

    penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu

    diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin

    besar minat (Slameto, 1988:182).

    Minat dapat menunjukkan kemampuan untuk memberikan

    stimulasi yang mendorong kita untuk memperhatikan seseorang,

    suatu barang atau kegiatan atau suatu yang dapat memberi pengaruh

    terhadap pengalaman yang telah distimulasi oleh kegiatan itu sendiri.

    Dengan kata lain minat dapat menjadi sebab suatu kegiatan

    dan hasil dari turut sertanya dalam kegiatan tersebut (Crow dan

    Crow, 1984:351).

    1) Dimensi Minat

    Minat beli dapat diidentifikasikan melalui indikator-

    indikator sebagai berikut (Ferdinand 2002:192):

    a) Minat transaksional

    Minat transaksional yaitu kecenderungan seseorang

    untuk membeli produk.

  • 31

    b) Minat refrensional

    Minat refrensional yaitu menggambarkan perilaku

    seseorang yang cenderung merefrensikan produk yang

    sudah dibelinya, agar juga dibeli oleh orang lain dengan

    refrensi pengalaman konsumennya.

    c) Minat prefrensi

    Minat prefrensi yaitu minat yang menggambarkan

    perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada

    produk tersebut. Prefrensi ini hanya dapat diganti jika

    terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya.

    d) Minat eksploratif

    Minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang

    selalu mencari informasi mengenai produk yang

    diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung

    sifat-sifat positif dari produk tersebut.

    Proses perubahan secara umum, terjadi hampir sepanjang

    kehidupan. Perubahan-perubahan minat dalam proses itu dapat

    disebabkan oleh perubahan pola kehidupan, perubahan tugas

    dan tanggung jawab dan perubahan status (Mappiare, 1983:59).

    b. Pengertian Menabung

    Menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh Islam, karena

    dengan menabung berarti seseorang muslim mempersiapkan diri

    untuk pelaksanaan perencanaan masa yang akan datang sekaligus

  • 32

    untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan (Antonio, 2001:

    153). Secara luas menabung dapat diartikan sebagai suatu kegiatan

    meyisihkan dari pendapatannya untuk dikumpulkan sebagai

    cadangan di hari depan (Rini, 2006:96).

    Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang secara tidak

    langsung telah memerintahkan kaum muslimin untuk

    mempersiapkan hari esok secara lebih baik.

    َ يَّةً ِضَعافًا َخافُىا َعلَْيِهْم فَْليَتَّقُىا َّللاَّ َوْليَْخَش الَِّريَن لَْى تََسُكىا ِمْن َخْلفِِهْم ُذزِّ

    َوْليَقُىلُىا قَْىًًل َسِديًدا

    “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang

    seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang

    lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.

    Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan

    hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.(Q.S An

    Nisa: 9)

    Ayat tersebut memerintahkan kita untuk bersiap-siap dan

    mengantisipasi masa depan keturunan, baik secara rohani

    (iman/takwa) maupun secara ekonomi harus dipikirkan langkah-

    langkah perencanaannya. Salah satu langkah perencanaan adalah

    dengan menabung.

    c. Beberapa Jenis Tabungan Di Bank Syariah

    1) Memilih antara Wadiah dan Mudharabah

    Seseorang yang ingin menabung di bank syariah dapat

    memilih antara akad al-wadi’ah atau al-mudharabah. Meskipun

  • 33

    jenis produk tabungan di bank syariah mirip dengan bank

    konvensional, yaitu giro, tabungan, dan deposito, namun dalam

    bank syariah terdapat perbedaan-perbedaan yang prinsipil

    seperti yang dijelaskan berikut ini.

    a) Giro

    pada umumnya, bank syariah menggunakan akad al-

    wadi’ah pada rekening giro. Nasabah yang membuka

    rekening giro berarti melakukan akad wadiah “titipan”.

    Dalam fiqih muamalah, wadiah dibagi menjadi dua macam:

    wadiah yad al-amanah dan wadiah yad ad-dhamanah.

    Akad wadiah yad al-amanah adalah akad titipan yang

    dilakukan dengan kondisi penerima titipan (dalam hal ini

    bank) tidak wajib mengganti jika terjadi kerusakan.

    Biasanya, akad ini diterapkan bank pada titipan murni,

    seperti safe deposit box. Dalam hal ini, bank hanya

    bertanggung jawab atas kondisi barang (uang) yang

    dititipkan.

    Adapun wadiah yad adh-dhamah adalah titipan yang

    dilakukan dengan kondisi penerima titipan bertanggung

    jawab atas nilai (bukan fisik) dari uang yang dititipkan.

    Bank syariah menggunakan akad wadiah yad adh-dhamah

    untuk rekening giro.

  • 34

    b) Tabungan

    Bank syariah menerapkan dua akad dalam tabungan,

    yaitu wadi’ah dan mudharabah. Tabungan yang

    menerangkan akad wadi’ah mengikuti prinsip-prinsip

    wadia’ah yad adh-dhamah seperti yang dijelaskan di atas.

    Artinya tabungan ini tidak mendapatkan keuntungan karena

    ia titipan dan dapat diambil sewaktu-waktu dengan

    menggunakan buku tabungan atau media lain seperti kartun

    ATM. Tabungan berdasarkan akad wadi’ah ini tidak

    mendapatkan keuntungan dari bank karena sifatnya titipan.

    Akan tetapi, bank tidak dilarang jika ingin memberikan

    semacam bonus/hadiah.

    Tabungan yang menerapkan akad mudharabah

    mengikuti prinsip-prinsip akad mudharabah. Di antaranya

    sebagai berikut. Pertama, keuntungan dari dana yang

    digunakan harus dibagi antara shahibul maal (dalam hal ini

    nasabah) dan mudharib (dalam hal ini bank). Kedua,

    adanya tenggang waktu antara dana yang diberikan dan

    pembagian keuntungan, karena untuk melakukan investasi

    dengan memutarkan dana itu diperlukan waktu yang cukup.

    c) Deposito

    Bank syariah menerapkan akad mudharabah untuk

    deposito. Seperti dalam tabungan, dalam hal ini nasabah

  • 35

    (deposan) bertindak sebagai shahibul maal dan bank selaku

    mudharib. Penerapan mudharabah terdapat deposito

    dikarenakan kesesuaian yag terdapat diantara keduanya.

    Misalnya, seperti yang dikemukakan di atas bahwa akad

    mudarabah mensyaratkan adanya tenggang waktu antara

    penyetor dan penarikan agar dana itu bisa diputarkan.

    Tenggang waktu ini merupakan salah satu sifat deposito,

    bahkan dalam deposito terdapat pengaturan waktu, seperti

    30 hari, 90 hari, dan seterusnya.

    4. Pengetahuan

    a. Pengertian Pengetahuan

    Pengetahuan merupakan salah satu faktor pendukung penting

    bagi seseorang atau masyarakat dalam menentukan pilihan terhadap

    suatu hal, termasuk dalam menentukan pilihan dimana mereka akan

    menitipkan dananya. Pengetahuan yaitu hasil penginderaan manusia

    atau hasil “tahu” seseorang terhadap objek melalui indera yang

    dimilikinya, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa

    dan raba (Notoatmodjo 2005:13),.

    Pengetahuan adalah keadaan tahu atas semua yang diketahui

    Tafsir (2003: 16). Pengetahuan muncul ketika seseorang

    menggunakan akal pikirannya untuk mengenali benda atau kejadian

    tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya,

    misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya,

  • 36

    ia akan mendapat pengetahuan tetang bentuk, rasa dan aroma

    masakan tersebut.

    Pengetahuan konsumen merupakan suatu informasi yang

    dimilki oleh konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa

    serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa serta

    pengetahuan yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan

    informai yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen

    (Sumarwan, 2014: 147).

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

    pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki

    konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta

    pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut

    dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai

    konsumen.

    Pengetahuan konsumen tentang bank syariah dapat menjadi

    pertimbangan bagi konsumen untuk memilih antara bank

    konvensional dan bank syariah. jika pemasar berhasil memberikan

    pengetahuan yang jelas mengenai bank syariah, maka bisa jadi

    konsumen akan mempertimbangkan memilih jasa bank syariah.

    perbankan syariah akan semakin tinggi lagi pertumbuhannya apabila

    masyarakat mempunyai permintaan dan antusias yang tinggi

    dikarenakan faktor peningkatan pemahaman dan pengetahuan

  • 37

    tentang bank syariah, disamping faktor penyebab lainnya. (Gaffar,

    2014:6-7).

    Pengetahuan calon nasabah atau nasabah dapat diukur melalui

    beberapa indikator yang meliputi pengetahuan umum seperti dari

    bank syariah, perbeaab bank syariah dan bank konvensional, produk-

    produk bank syariah, akad yang digunakan dalam bank syariah,

    syarat-syarat untuk membuka rekening dan minimal setoran awal

    saat pembukaan rekening Sumarwan (2014:149),.

    Mowen dan Minor dalam Sumarwan (2011:148) membagi

    pengetahuan konsumen menjadi tiga kategori:

    1. Pengetahuan objektif (Objective knowledge)

    Informasi yang benar mengenai kelas produk yang

    disimpan melalui memori jangka panjang konsumen.

    2. Pengetahuan subjektif (Subjective knowledge)

    Persepsi konsumen mengenai apa dan berapa banyak yang

    dia ketahui mengenai kelas produk.

    3. Informasi mengenai pengetahuan lainnya

    b. Macam-macam Pengetahuan Konsumen

    Engel, Blakwell, dan Miniard dalam Sumarwan (2016:148)

    membagi pengetahuan konsumen ke dalam 3 macam:

    1. Pengetahuan produk

    Pengetahuan produk yaitu kumpulan berbagai informasi

    mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk,

  • 38

    merek, terminology produk, atribut atu fitur produk, harga produk

    dan kepercayaan mengenai produk.

    2. Pengetahuan pembelian

    Berbagai informasi yang diproses oleh konsumen untuk

    memperoleh suatu produk. Pengetahuan pembelian terdiri atas

    pengetahuan tentang dimana membeli produk kapan membeli

    produk. Ketika konsumen memutuskan akan membeli suatu

    produk, maka ia akan menentukan dimana ia membeli produk

    tersebut dan kapan ia akan membelinya. Keputusan konsumen

    mengenai tempat pembelian produk akan sangat ditentukan oleh

    pengetahuannya. Implikasi penting bagi strategi pemasaran adalah

    memberikan informasi kepada konsumen dimana konsumen bisa

    membeli produk tersebut.

    3. Pengetahuan pemakaian

    Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika

    produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen.

    Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal

    dan kepuasan yang tinggi kepada konsumen, maka harus bisa

    menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar.

    Kesalahan yang dilakukan konsumen dalam menggunkan suatu

    produk akan menyebabkan produk tidak dapat berfungsi dengan

    baik. Ini akan menyebabkan konsumen kecewa, padahal

    kesalahan terletak pada diri konsumen. Produsen tidak

  • 39

    menginginkan konsumen menghadapi hal tersebut, karena itu

    produsen sangat berkepentingan untuk memberitahu konsumen

    bagaimana cara menggunakan produknya dengan benar.

    5. Promosi

    a. Pengertian Promosi

    Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh

    perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan-keistimewaan

    produknya dan membujuk konsumen sasaran agar membelinya

    Kotler (2002:175). Dalam mempromosikan produk hendaknya dapat

    dipertimbangkan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi

    pertimbangan konsumen dalam memilih suatu produk, sehingga

    bentuk promosi yang diberikan harus mencakup hal-hal yang bersifat

    persuasif agar konsumen tertarik untuk menggunakan produk yang

    ditawarkan.

    Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan

    pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku

    pembeli, yang sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal

    sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut

    Saladin (1991:66). Sedangkan menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel,

    promosi adalah komunikasi dari para penjual yang

    menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para calon

    pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka

    atau memperoleh suatu respon.

  • 40

    Dari beberapa pengertian tersebut, sebagai suatu istilah

    penawaran, promosi adalah upaya perusahaan mempengaruhi para

    pelanggan atau konsumen agar mau menggunakan produk ataupun

    jasa yang di tawarkan oleh perusahaan. Promosi meliputi unsur-

    unsur pemberian informasi dan pengaruh terhadap perilaku

    pelanggan. Bisa juga diartikan bahwa promosi sebagai suatu upaya

    produsen untuk berkomunikasi dengan para pelanggan guna

    mempengaruhi pelanggan agar membawa kepada tindakan yang

    diinginkan perusahaan yaitu mempunyai konsumen.

    b. Tujuan Promosi

    Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik

    dan mempertahankan nasabah. Salah satu tujuan promosi bank

    adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan

    berusaha menarik calon nasabah yang baru. Kemudian promosi juga

    berfungsi mengingatkan nasabah terhadap produk, mempengaruhi

    nasabah untuk membeli dan akhirnya promosi akan meningkatkan

    citra bank dimata para nasabahnya.

    Dalam praktiknya promosi dapat dilakukan berdasarkan pada

    tujuan-tujuan sebagai berikut:

    1) Modifikasi tingkah laku

    Promosi berusaha untuk merubah tingkah laku dan

    pendapatan serta memperkuat tingkah laku yang ada. Penjualan

    (sebagai sumber) selalu menciptakan kesan baik tentang dirinya

  • 41

    (promosi kelembagaan) atau mendorong pembelian barang dan

    jasa perusahaan.

    2) Memberitahu

    Kegiatan promosi itu dapat ditujukan untuk memberitahu

    pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan. Promosi yang

    bersifat informatif ini penting bagi konsumen karena dapat

    membantu dalam pengambilan keputusan untuk membeli.

    3) Membujuk

    Promosi yang bersifat membujuk diarahkan untuk

    mendorong pembelian. Perusahaan tidak ingin memperoleh

    tanggapan secepatnya tetapi lebih mengutamakan untuk

    menciptakan kesan positif. Hal ini dimaksudkan agar dapat

    memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku

    pembeli.

    4) Mengingatkan

    Promosi dilakukan terutama untuk mempertahankan

    merek produk dihati masyarakat. Ini berarti perusahaan juga

    berusaha untuk mempertahankan pembeli yang ada.

    c. Promotion mix

    Promotion mix merupakan program komunikasi pemasaran

    total sebuah perusahaan yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi,

    promosi penjualan, dan hubungan masyarakat yang dipergunakan

    perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya.

  • 42

    Menurut Kotler dan Gery A, Promotion mix adalah rumusan

    khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan, dan hubungan

    masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan

    iklan dan pemasarannya. Promotion mix adalah kombinasi strategi

    yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling,

    dan alat promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk

    mencapai tujuan program penjualan Basu Swasatha (2014:40-41).

    Jadi dapat disimpulkan bahwa Promotion mix atau bauran

    promosi merupakan unsur-unsur pemasaran yang saling terkait,

    dibaurkan, diorganisir dan digunakan dengan tepat, sehingga

    perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran dengan efektif,

    sekaligus memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut

    Basu Swastha & Irwan (1997:345-353), di dalam promotional mix

    berpendapat bahwa ada lebih dari empat variabel, yaitu:

    1. Personal selling

    Personal selling adalah presentasi lisan dalam suatu

    percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan

    untuk mencapai penjualan. Dalam personal selling terjadi

    interaksi langsung, saling bertatap muka antara pembeli dan

    penjual.

    2. Periklanan

    Periklanan adalah bentuk presentasi dan promosi non

    pribadi tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor

  • 43

    tertentu. Komunikasi yang dilakukan oleh sponsor bersifat massal

    karena menggunakan media massa seperti : radio, televisi, surat-

    kabar, majalah, surat pos, papan nama, dan sebagainya.

    Dalam kegiatan periklanan terdapat dua keputusan penting

    yang harus diambil yaitu M. Mursid (2003:96): menentukan iklan

    yang harus disampaikan kepada pasar yang dituju dan memilih

    media yang paling sesuai. Periklanan memiliki lima fungsi utama

    yaitu:

    a) Memberikan informasi

    b) Mempengaruhi atau membujuk

    c) Menciptakan kesan (image)

    d) Memuaskan keinginan

    e) Sebagai alat komunikasi

    3. Promosi Penjualan

    Promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran selain

    personal selling, periklanan, dan publisitas yang mendorong

    pembelian konsumen dan efektivitas pengecernya. Kegiatan-

    kegiatan tersebut antara lain: peragaan, pertunjukan, pameran,

    demonstrasi, dan sebagainya. Biasanya kegiatan ini dilakukan

    bersama-sama dengan kegiatan promosi lain, dan biayanya relatif

    lebih murah dibandingkan periklanan dan personal selling.

  • 44

    Selain itu promosi penjualan juga lebih fleksibel karena

    dapat dilakukan setiap saat dengan biaya yang tersedia dan

    dimana saja. Adapun tujuan dari promosi penjualan yaitu:

    a) Merangsang/mendorong pelanggan untuk membeli

    b) Memperoleh pelanggan baru

    c) Mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan

    d) Memperkenalkan produk baru

    e) Menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik

    pelanggan.

    4. Publisitas

    Publisitas adalah pendorong permintaan secara non pribadi

    untuk suatu produk, jasa, atau ide dengan menggunakan berita

    komersial di dalam media massa dan sponsor tidak dibebani

    sejumlah bayaran secara langsung. Publisitas merupakan bagian

    dari fungsi yang lebih luas, disebut hubungan masyarakat, dan

    meliputi usaha-usaha untuk menciptakan serta mempertahankan

    hubungan yang menguntungkan antara organisasi pemerintah,

    penyalur, serikat buruh, di samping juga calon pembeli.

    Komunikasi dengan masyarakat luas dengan hubungan

    masyarakat ini dapat mempengaruhi kesan terhadap sebuah

    organisassi maupun produk atau jasa yang ditawarkan. Jika

    sebuah perusahaan atau lembaga keuangan berusaha mengadakan

    hubungan yang menguntungkan masyarakat dengan membuat

  • 45

    berita komersial dalam media, kegiatan humas seperti ini disebut

    publisitas. Berbeda dengan periklanan, komunikasi yang

    disampaikan dalam publisitas ini berupa berita, bukan iklan.

    5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Promotinal Mix

    Pada umumnya periklanan dan personal selling merupakan

    alat promosi utama untuk produk dan jasa, dalam praktek kedua

    kegiatan tersebut dapat didukung serta dilengkapi dengan promosi

    penjualan. Sedangkan publisitas dapat membantu dalam

    pemberian kesan positif bagi perusahaan maupun product line.

    Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan

    kombinasi terbaik dari variabel-variabel promotion mix (M.

    Mursid 2003:96). Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :

    a. Besarnya dan yang digunakan untuk promosi jumlah dana yang

    tersedia merupakan faktor penting yang mempengaruhi

    promotional mix. Perusahaan atau lembaga keuangan yang

    memiliki dana lebih besar, kegiatan promosinya akan lebih

    efektif dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai

    sumber dana lebih terbatas.

    b. Sifat pasar

    Beberapa macam sifat pasar yang mempengaruhi

    promotional mix meliputi: luas pasar secara geografis,

    konsentrasi pasar, macam-macam pembeli.

  • 46

    1) Luas pasar secara geografis

    Bagi perusahaan yanag mempunya pasar lokal

    mungkin sudah cukup menggunakan personal selling saja,

    tetapi bagi perusahaan yang mempunyai pasar nasional

    paling tidak harus menggunakan periklanan.

    2) Konsentrasi pasar

    Konsentrasi pasar ini dapat mempengaruhi strategi

    promosi yang dilakukan oleh perusahaan terhadap: jumlah

    calon pembeli, jumlah pembeli potensial yang macamnya

    berbeda-beda, dan konsentrasi secara nasional. Perusahaan

    yang hanya memusatkan penjualannya pada satu kelompok

    pembeli saja, maka penggunaan alat promosinya akan

    berbeda dengan perusahaan yang menjual pada semua

    kelompok pembeli.

    3) Macam-macam pembeli

    Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan juga

    dipengaruhi oleh obyek atau sasaran dalam kampanye

    penjualannya, apakah pembeli industri, konsumen rumah

    tangga, atau pembeli lainnya

    6. Produk

    a. Pengertian Produk

    Produk merupakan semua hal yang dapat ditawarkan kepada

    pasar untuk menarik perhatian, akuisi, penggunaan, atau konsumsi

  • 47

    yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan (Adisaputro,

    2014).

    Produk ialah seperangkat atribut baik berwujud, termasuk

    didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko

    yang menjual ,dan pelayanan pabrik serta pelayan penjual, yang

    diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya Bukhari Alma

    (W.J Stanton:2007).

    Adapun terkait dengan produk bank syariah sebagi produk

    jasa tentu sangat tergantung pula pada kualitas dan keragaman

    produk yang dibutuhkan konsumen untuk memberikan kepuasan

    kepada konsumen sehingga mampu menarik minat

    masyarakat/nasabah untuk menggunkan jasa bank syariah.

    Apabila seseorang membutuhkan produk, terbayang terlebih

    dahulu manfaat produk, setelah itu baru mempertimbangkan faktor-

    faktor lain diluar manfaat.

    b. Jenis Produk Perbankan syariah

    1. Giro

    Giro adalah simpanan pada bank yang penarikannya

    dapat dilakukan setiap saat.

    2. Tabungan

    Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya

    dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi

    tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat

  • 48

    lainnya yang dipersamakan dengan itu. Jika nasabah hendak

    mengambil simpanannya dapat datang langsung ke bank

    dengan membawa buku tabungan, slip penarikan, atau melalui

    fasilitas ATM.

    Dalam menyalurkan dana kepada nasabah, secara garis besar

    produk penyaluran dana kepada masyarakat adalah berupa

    pembiayaan yang didasarkan pada akad jual beli yang menghasilkan

    produk murabahah, salam dan istishna. Berdasarkan pada akad sewa

    menyewa yang menghasilkan produk berupa ijarah.

    7. Reputasi

    a. Pengertian Reputasi

    Reputasi perusahaan merupakan persepsi konsumen atau

    pelanggan terhadap perusahaan tentang kredibilitas, pengalaman

    memakai produk atau pelayanan. Reputasi menurut Fombrun (1996)

    dalam (Rosidah, 2011:57) memiliki pengertian sebagai gambaran

    secara keseluruhan akan tindakan perusahaan di masa lalu dan

    prospek yang di miliki perusahaan di masa yang akan datang melalui

    segala kebijakan yang telah diambil apabila dibandingkan dengan

    perusahaan pesaingnya. Bagi suatu perusahaan dimana produk utama

    yang dihasilkan adalah suatu jasa, maka reputasi dan nama baik

    sangat menentukan.

    Upaya pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan,

    terutama merujuk adanya anggapan bahwa reputasi yang berua citra

  • 49

    merek (brand image), citra oerusahaan (company image), reputasi

    merk (brand reputation), nama yang terbaik (the best name),

    pelayanan prima (service excelent), dan semua yang berhubungan

    dengan kepuasan nasabah mendapatkan prioritas. (Aziz, 2001: 16)

    b. Dimensi Reputasi

    Asker dan Keller dalam Tjiptono (2016) juga menyatakan

    bahwa reputasi perusahaan (corporate reputation) adalah persepsi

    pelanggan mengenai kualitas yang dihubungkan dengan nama

    perusahaan. Ini berarti nama perusahaan memberi pengaruh positif

    pada respon pelanggan terhadap produk atau jasa yang dihasilkan

    tetapi sering dihubungkan dengan reputasi perusahaan secara

    keseluruhan.

    Pada dasarnya reputasi perusahaan merupakan penghargaan

    yang didapat oleh perusahaan karena adanya keunggulan-

    keunggulan yang ada pada perusahaan tersebut, yaitu kemampuan

    yang dimiliki oleh perusahaan sehingga perusahaan akan terus dapat

    mengembangkan dirinya untuk terus dapat menciptakan hal-hal baru

    bagi pemenuhan kebutuhan konsumen.Menurut Zeithml dalam

    (Subhan, 2006:23) kualitas jasa yang dirasakan dari suatu produk

    atau jasaerat hubungannya dengan reputasi yang diasosiasikan

    dengan nama merek. Artinya pelanggan hanya akan

    mengasosiasikan suatu produk atau jasa dengan mereknya, dan

  • 50

    karenanya reputasi perusahaan juga dapat diukur pada tingkatan

    produk atau jasa.

    Menurut selness (1993) dalam (Subhan, 2006: 24)

    menyatakan bahwa dalam industri jasa dan bisnis, merek seringkali

    dikaitkan dengan reputasi perusahaan daripada produk atau jasa itu

    sendiri. Berarti kualitas yang diterima dari sebuah produk atau jasa

    adalah berhubungan dengan reputasi perusahaan yang digabungkan

    dengan nama merek produk atau jasanya. Menurut Dick,

    Chakravarty dan Biehal (1990) dalam (Subhan, 2006: 24) melalui

    penelitiannya mengemukakan suatu bukti bahwa reputasi perusahaan

    secara langsung membentuk kepercayaan pelanggan terhadap produk

    atau jasa dari perusahaan yang bersangkutan sehingga akan

    mempengaruhi pelanggan dalam menentukan pilihan.

    Herbig, Milewicz dan Golden (1994) dalam (Subhan, 2006:

    24) menyatakan bahwa reputasi perusahan dapat dilihat dari

    kompetisi perusahaan tersebut dan keunggulannya dibandingkan

    para perusahaan kompetitor yang lain. Sedang Moorman dan Miner

    (1997) dalam (Subhan, 2006: 24) membuktikan bahwa keberhasilan

    perusahaan tersebut fokus terhadap bisnis intinya (core business)

    karena dengan kefokusan tersebut akan menunjukan kompetensi

    intinya (core competencies) sehingga membuat pelanggan percaya

    terhadap keahlian perusahaan yang tercermin dalam pengetahuan

  • 51

    dan pengalaman perusahaan tersebut dalam bisnis yang telah

    dijalaninnya.

    Berdasarkan hal-hal yang telah disampaikan para peneliti

    diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa indikator-indikator reputasi

    perusahaan yang dipakai dalam penelitian (Subhan, 2006) adalah :

    (1) Kepercayaan Pelanggan terhadap perusahaan (2) Kompetensi

    Perusahaan (3) Keunggulan Perusahaan (4) Pengalaman Perusahaan.

    C. Kerangka Penelitian

    Minat merupakan salah satu hal yang penting bagi sektor

    perbankan. Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk

    memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang

    berminat terhadap aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara

    konsisten dengan rasa senang (Djamarah 2008:33). Di dalam dunia

    perbankan

    Kerangka pemikiran menunjukkan atara pengaruh variabel

    independen dengan variabel dependen. Variabel dependen dalam

    penelitian ini adalah Minat Menabung (Y). Variabel independen terdiri

    dari Pengetahuan (X1), Promosi (X2), dan Produk (X3) dan Reputasi

    (X4).

    Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu

    maka dapat disusun model riset dalam penelitian ini, seperti yang

    disajikan dalam gambar berikut:

  • 52

    Pengetahuan (X1)

    Promosi (X2)

    Produk (X3)

    Reputasi (X4)

    Minat Menabung (Y)

    Gambar 2.2 Kerangka penelitian

    D. Hipotesis

    Hipotesis merupakan suatu keterangan sementara dari suatu fakta

    yang dapat diamati (Nazir, 2011:151). Selain sebagai jawaban

    sementara hipotesis dapat dikatakan sebagai ramalan yang paling

    mendekati dasar teorinya (Sandjaja dan Heriyanto, 2011:73).

    Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut maka hipotesis dalam

    penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

    1. Pengaruh pengetahuan terhadap minat masyarakat menabung

    pada bank syariah

    Pengetahuan adalah suatu perubahan dalam perilaku suatu individu

    yang berasal dari pengalaman. Seseorang yang mempunyai

    informasi berupa pengetahuan mengenai bank syariah berarti telah

  • 53

    mengenal bank syariah baik langsung maupun tidak langsung

    (Kotler, 2002). Seseorang yang mengetahui bank syariah

    kemungkinan besar akan menabung di bank syariah.

    Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Nisak,

    2012) yang menguji pengaruh pengetahuan masyarakat terhadap

    minat menabung di perbankan syariah. hasil penelitiannya

    menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif signifikan pada

    pengetahuan masyarakat terhadap minat