analisis ekonomi proses pembuatan batik

4
ANALISIS EKONOMI PROSES PEMBUATAN BATIK DENGAN PEWARNA SINTESIS NAPTOL I. Pendahuluan Batik merupakan salah satu kesenian asli Indonesia yang sudah sejak lama tumbuh dan berkembang sehingga menjadi warisan sejarah budaya Indonesia. Membatik pada dasarnya adalah melukis pada selembar kain. Adapun tahapan-tahapan membatik meliputi: 1. Proses Awal, yaitu pencucian bahan, pengeloyoran dengan tujuan untuk mendapatkan daya serap zat warna yang lebih baik, warna yang lebih tajam dan melembutkan bahan, dan menjaga benang dalam keadaan baik. 2. Nyorek (Mola), yaitu menggambar motif dasar di atas kain dengan menggunakan pensil, sebagai dasar dalam membatik. Terkadang nyorek bisa langsung dilakukan dengan canting di atas permukaan kain. 3. Nyanthing, yaitu memasukkan lilin panas menggunakan canting untuk membuat outline (nglowong) dan diakhiri dengan pembuatan detil (isen-isen). 4. Medel, yaitu mencelup kain bermalam ke dalam pewarna cair (pewarnaan pertama) beberapa kali sampai mendapatkan warna yang diinginkan. 5. Ngerok dan Mbirah, yaitu mengelupas malam dari kain dengan alat logam dan bilas dengan air bersih. Kemudian dikeringkan dengan sempurna.

Upload: ekrar-winata

Post on 26-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

l

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Ekonomi Proses Pembuatan Batik

ANALISIS EKONOMI PROSES PEMBUATAN BATIK

DENGAN PEWARNA SINTESIS NAPTOL

I. Pendahuluan

Batik merupakan salah satu kesenian asli Indonesia yang sudah sejak lama tumbuh dan

berkembang sehingga menjadi warisan sejarah budaya Indonesia. Membatik pada

dasarnya adalah melukis pada selembar kain. Adapun tahapan-tahapan membatik meliputi:

1. Proses Awal, yaitu pencucian bahan, pengeloyoran dengan tujuan untuk mendapatkan

daya serap zat warna yang lebih baik, warna yang lebih tajam dan melembutkan

bahan, dan menjaga benang dalam keadaan baik.

2. Nyorek (Mola), yaitu menggambar motif dasar di atas kain dengan menggunakan

pensil, sebagai dasar dalam membatik. Terkadang nyorek bisa langsung dilakukan

dengan canting di atas permukaan kain.

3. Nyanthing, yaitu memasukkan lilin panas menggunakan canting untuk membuat

outline (nglowong) dan diakhiri dengan pembuatan detil (isen-isen).

4. Medel, yaitu mencelup kain bermalam ke dalam pewarna cair (pewarnaan pertama)

beberapa kali sampai mendapatkan warna yang diinginkan.

5. Ngerok dan Mbirah, yaitu mengelupas malam dari kain dengan alat logam dan bilas

dengan air bersih. Kemudian dikeringkan dengan sempurna.

6. Mbironi, yaitu menutupi warna biru dan corak “isen” yang berupa “cecek” atau titik-

titik dengan lilin panas dengan canting. Proses “Ngrining’ adalah beberapa bagian kain

yang belum diwarnai diisi dengan motif tertentu.

7. Medel 2, yaitu mencelup kain ke dalam pewarna cairyang kedua untuk mendapatkan

warna-warna lain.

8. Nglorot, yaitu menghilangkan lilin dari kain menggunakan air mendidih agar malam

yang menutupi motif mudah mengelupas. Proses selanjutnya kain dibilas dengan air

bersih untuk membersihkan secara keseluruhan.

9. Penjemuran, yaitu mengangin-anginkan kain hingga kering sebagai proses akhir dalam

membatik.

II.Analisis Ekonomi Proses Pembuatan Batik

Page 2: Analisis Ekonomi Proses Pembuatan Batik

Analsis ekonomi ini dibuat dengan perhitungan untuk 5 kain sekali proses

pewarnaan sampai dengan penglorotan sehingga perhitungan menjadi lebih ekonomis.

Masing-masing kain memiliki panjang 2,25 meter.

Secara umum, analisis ekonomi dibagi dalam tahap-tahap proses ditambah dengan

biaya tenaga.

1. Proses Pencantingan

a. Pembelian kain : 5 x 2,25 m x Rp 10.000,00/m = Rp 112.500,00

b. Malam : 5 x … kg x Rp 24.000,00/kg = Rp ……….,00

c. Minyak tanah : 5 x … liter x Rp 11.000,00/liter = Rp ……….,00

Total keseluruhan = Rp ……….,00

2. Pewarnaan dengan Naptol

a. Pewarnaan I

Pewarna dasar :

- Naptol ASLB = Rp

- TRO = Rp

- Kostik = Rp

Total = Rp

Garam Diazo :

- Biru B = Rp

Total = Rp

Total keseluruhan = Rp

b. Pewarnaan II *)

Pewarna dasar :

- Naptol AS = Rp

- TRO = Rp

- Kostik = Rp

Total = Rp

Garam Diazo :

- Merah R = Rp

Total = Rp

Page 3: Analisis Ekonomi Proses Pembuatan Batik

Total keseluruhan = Rp

Keterangan: *) Pewarnaan II dilakukan untuk menghasilkan kain batik dengan dua

warna.

3. Pelorotan

Biaya pelorotan diamsumsikan setiap kain membutuhkan Rp 5.000,00 per kain,

sehinga:

Total biaya = 5 x Rp 5.000,00 = Rp 25.000,00

4. Biaya kerja

Biaya kerja dihitung dengan mencari selisih antara harga jual terhadap total biaya

pembelian ditambah keuntungan yang diambil.

Harga jual batik : Rp …………………..,00

Biaya pembelian : Rp …………………..,00

Keuntungan : Rp …………………..,00

Biaya kerja : Rp …………………..,00