analisis ekonomi proses pembuatan batik
DESCRIPTION
lTRANSCRIPT
ANALISIS EKONOMI PROSES PEMBUATAN BATIK
DENGAN PEWARNA SINTESIS NAPTOL
I. Pendahuluan
Batik merupakan salah satu kesenian asli Indonesia yang sudah sejak lama tumbuh dan
berkembang sehingga menjadi warisan sejarah budaya Indonesia. Membatik pada
dasarnya adalah melukis pada selembar kain. Adapun tahapan-tahapan membatik meliputi:
1. Proses Awal, yaitu pencucian bahan, pengeloyoran dengan tujuan untuk mendapatkan
daya serap zat warna yang lebih baik, warna yang lebih tajam dan melembutkan
bahan, dan menjaga benang dalam keadaan baik.
2. Nyorek (Mola), yaitu menggambar motif dasar di atas kain dengan menggunakan
pensil, sebagai dasar dalam membatik. Terkadang nyorek bisa langsung dilakukan
dengan canting di atas permukaan kain.
3. Nyanthing, yaitu memasukkan lilin panas menggunakan canting untuk membuat
outline (nglowong) dan diakhiri dengan pembuatan detil (isen-isen).
4. Medel, yaitu mencelup kain bermalam ke dalam pewarna cair (pewarnaan pertama)
beberapa kali sampai mendapatkan warna yang diinginkan.
5. Ngerok dan Mbirah, yaitu mengelupas malam dari kain dengan alat logam dan bilas
dengan air bersih. Kemudian dikeringkan dengan sempurna.
6. Mbironi, yaitu menutupi warna biru dan corak “isen” yang berupa “cecek” atau titik-
titik dengan lilin panas dengan canting. Proses “Ngrining’ adalah beberapa bagian kain
yang belum diwarnai diisi dengan motif tertentu.
7. Medel 2, yaitu mencelup kain ke dalam pewarna cairyang kedua untuk mendapatkan
warna-warna lain.
8. Nglorot, yaitu menghilangkan lilin dari kain menggunakan air mendidih agar malam
yang menutupi motif mudah mengelupas. Proses selanjutnya kain dibilas dengan air
bersih untuk membersihkan secara keseluruhan.
9. Penjemuran, yaitu mengangin-anginkan kain hingga kering sebagai proses akhir dalam
membatik.
II.Analisis Ekonomi Proses Pembuatan Batik
Analsis ekonomi ini dibuat dengan perhitungan untuk 5 kain sekali proses
pewarnaan sampai dengan penglorotan sehingga perhitungan menjadi lebih ekonomis.
Masing-masing kain memiliki panjang 2,25 meter.
Secara umum, analisis ekonomi dibagi dalam tahap-tahap proses ditambah dengan
biaya tenaga.
1. Proses Pencantingan
a. Pembelian kain : 5 x 2,25 m x Rp 10.000,00/m = Rp 112.500,00
b. Malam : 5 x … kg x Rp 24.000,00/kg = Rp ……….,00
c. Minyak tanah : 5 x … liter x Rp 11.000,00/liter = Rp ……….,00
Total keseluruhan = Rp ……….,00
2. Pewarnaan dengan Naptol
a. Pewarnaan I
Pewarna dasar :
- Naptol ASLB = Rp
- TRO = Rp
- Kostik = Rp
Total = Rp
Garam Diazo :
- Biru B = Rp
Total = Rp
Total keseluruhan = Rp
b. Pewarnaan II *)
Pewarna dasar :
- Naptol AS = Rp
- TRO = Rp
- Kostik = Rp
Total = Rp
Garam Diazo :
- Merah R = Rp
Total = Rp
Total keseluruhan = Rp
Keterangan: *) Pewarnaan II dilakukan untuk menghasilkan kain batik dengan dua
warna.
3. Pelorotan
Biaya pelorotan diamsumsikan setiap kain membutuhkan Rp 5.000,00 per kain,
sehinga:
Total biaya = 5 x Rp 5.000,00 = Rp 25.000,00
4. Biaya kerja
Biaya kerja dihitung dengan mencari selisih antara harga jual terhadap total biaya
pembelian ditambah keuntungan yang diambil.
Harga jual batik : Rp …………………..,00
Biaya pembelian : Rp …………………..,00
Keuntungan : Rp …………………..,00
Biaya kerja : Rp …………………..,00