analisis ekonomi biaya transaksi

4
Analisis Biaya Transaksi Analisis biaya transaksi dipelopori oleh Ronald Coase dalam tulisannya yang terkenal yang ditulis tahun 1937, “ the nature of the firm “. Coase mengemukakan bahwa pilihan antara mengkoordinasikan produksi melalui pasar atau perusahaan bergantung pada biaya (komparatif) relative dari kedua alternative tersebut. Analisis biaya transaksi ini juga berguna untuk mengukur efisien tidaknya aktivitas dalam perekonomian. Biaya transaksi bisa didefinisikan sebagai biaya-biaya untuk melakukan proses negosisasi, pengukuran, dan pertukaran dalam aktivitas ekonom. Biaya transaksi melalui pasar biasanya terjadi secara langsung dalam proses pertukaran dalam ekonomi contohnya aktivitas ekonomi dalam pasar dimana pembeli dan penjual melakukan negosiasi sehingga mekanisme harga berada didalam pasar sedangkan pada perusahaan biaya transaksi lebih bersifat pada pembuatan kontrak. Menurut Williamson biaya transaksi dibedakan menjadi dua yaitu biaya ex ante dan biaya expost, Biaya ex ante ini adalah biaya sebelum kontrak yang meliputi biaya pembuatan draf dan negosisasi. Sedangkan biaya transaksi ex post contohnya adalah biaya setelah kontrak yang meliputi biaya kegagalan adaptasi ketika transaksi menyimpang dari kesepakatan yang telah dipersyaratkan. Williamson juga memperkenalkan dua asumsi perilaku dalam analisis biaya transaksi yaitu rasionalitas terbatas dan perilaku oportunis. Rasionalitas terbatas adalah tingkat

Upload: ahmad-zakariya

Post on 19-Nov-2015

32 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Ekonomi Kelembagaan

TRANSCRIPT

Analisis Biaya Transaksi Analisis biaya transaksi dipelopori oleh Ronald Coase dalam tulisannya yang terkenal yang ditulis tahun 1937, the nature of the firm . Coase mengemukakan bahwa pilihan antara mengkoordinasikan produksi melalui pasar atau perusahaan bergantung pada biaya (komparatif) relative dari kedua alternative tersebut. Analisis biaya transaksi ini juga berguna untuk mengukur efisien tidaknya aktivitas dalam perekonomian. Biaya transaksi bisa didefinisikan sebagai biaya-biaya untuk melakukan proses negosisasi, pengukuran, dan pertukaran dalam aktivitas ekonom. Biaya transaksi melalui pasar biasanya terjadi secara langsung dalam proses pertukaran dalam ekonomi contohnya aktivitas ekonomi dalam pasar dimana pembeli dan penjual melakukan negosiasi sehingga mekanisme harga berada didalam pasar sedangkan pada perusahaan biaya transaksi lebih bersifat pada pembuatan kontrak. Menurut Williamson biaya transaksi dibedakan menjadi dua yaitu biaya ex ante dan biaya expost, Biaya ex ante ini adalah biaya sebelum kontrak yang meliputi biaya pembuatan draf dan negosisasi. Sedangkan biaya transaksi ex post contohnya adalah biaya setelah kontrak yang meliputi biaya kegagalan adaptasi ketika transaksi menyimpang dari kesepakatan yang telah dipersyaratkan. Williamson juga memperkenalkan dua asumsi perilaku dalam analisis biaya transaksi yaitu rasionalitas terbatas dan perilaku oportunis. Rasionalitas terbatas adalah tingkat dan batasan kemampuan individu untuk mengelola informasi yang tersedia. Sedangkan perilaku oportunis upaya untuk mendapatkan keuntungan melalui praktik yang tidak jujur dalam kegiatan ekonomi.

Teori Agensi Teori Agensi merupakan basis teori yang mendasari praktik bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Teori tersebut berakar dari sinergi teori ekonomi, teori keputusan, sosiologi, dan teori organisasi. Teori ini didasarkan atas prinsip adanya hubungan antar dua pelaku yaitu prinsipal dan agen. Prinsipal yaitu pihak yang memperkerjakan seorang agen untuk melakukan suatu pekerjaan, contohnya dalam perusahaan yaitu pemilik saham Sedangkan agen adalah seorang yang diperkerjakan oleh agen untuk melakukan suatu pekerjaan, contohnya dalam perusahaan yaitu CEO Teori ini muncul pada dasarnya akibat adanya asymetric information ketidakseimbangan informasi dimana agen berada pada posisi yang memiliki informasi yang lebih banyak tentang perusahaan dibandingkan dengan principal. Disini diasumsikan bahwa agen bertindak sesuai kepentingan diri sendiri sedangkan principal diasumsikan hanya tertarik kepada hasil keuangan yang bertambah atau investasi mereka di dalam perusahaan Sedangkan menurut Coleman (2007), Masalah utama keagenan timbul pada pihak principal tentang penyeleksian manajer yang cakap dan masalah moral. Pihak principal wajib memberikan intensif yang tepat untuk agen untuk membuat keputusan sesuai dengan kepentingan pemangku kepentingan PadaAgency Theory, kerugian yang dialami olehprincipalsdapat dicegah lewat pengendalian secara ketat terhadapagents melalui monitoring dan sanksi, atau lewat perikatan (bonding). Selalin itu untuk mengurangi masalah keagenan ini perusahaan dapat membuat sebuah kontrak yang memenuhi dua faktor yaitu 1) Agen dan pinsipal memiliki informasi yang simetris artinya baik agen maupun majikan memiliki kualitas dan jumlah informasi yang sama sehingga tidak terdapat informasi tersembunyi yang dapat digunakan untuk keuntungan dirinya sendiri2)Risiko yang dipikul agen berkaitan dengan imbal jasanya adalah kecil yang berarti agen mempunyai kepastian yang tinggi mengenai imbalan yang diterimanya..

Reaksi Sosiologi kepada Organisasi EkonomiSebuah artikel tentang kritik dalam organisasi ekonomi dapat ditemukan dalam artikel Mark Granovetter di embeddedness. Granovetter menyatakan bahwa ekonom tidak pandai dalam mengalisis hubungan sosial, dia memandang relasi sosial antar perusahaan di semua level lebih penting ketimbang mekanisme otoritas dalam perusahaan. Relasi di semua level dapat menciptakan suppliers dan pembeli baru. Pada level tertentu, embeddedness dalam relasi sosial dapat menghadirkan trust dan solidaritas. Jaringan sosial yang berdiri diatas modal sosial tersebut pada akhirnya mampu mengembangkan ekonomi dalam hal pasar kerja, entrepreneurship, dan perusahaan