analisis domain taksonomi perencanaan

8
PENDAHULUAN Analisis Domain (Domain analysis). Analisis domain pada hakikatnya adalah upaya peneliti untuk memperoleh gambaran umum tentang data untuk menjawab fokus penelitian. Caranya ialah dengan membaca naskah data secara umum dan menyeluruh untuk memperoleh domain atau ranah apa saja yang ada di dalam data tersebut. Pada tahap ini peneliti belum perlu membaca dan memahami data secara rinci dan detail karena targetnya hanya untuk memperoleh domain atau ranah. Hasil analisis ini masih berupa pengetahuan tingkat “permukaan” tentang berbagai ranah konseptual. Dari hasil pembacaan itu diperoleh hal-hal penting dari kata, frase atau bahkan kalimat untuk dibuat catatan pinggir. Dengan analisis domain, hasil yang diperoleh merupakan kumpulan jenis domain atau kategori konseptual beserta simbol yang dirangkumnya. Teknik analisis ini sangat relevan untuk dipakai dalam studi yang bersifat eksploratif. Artinya, analisis hasil studi hanya ditargetkan untuk memperoleh gambaran seutuhnya dari sang tokoh, tanpa harus dirinci unsur-unsurnya secara detail. Dalam situasi sosial terdapat ratusan atau ribuan kategori. Suatu domain adalah merupakan katagori budaya yang terdiri atas tiga elemen : Cover terms (nama suatu domain budaya), included terms (nama suatu kategori atau rincian domain), semantic relationship (hubungan semantik antar kategori). Hasilnya masih berupa pengetahuan atau pengertian di tingkat permukaan tentang berbagai domain atau kategori-kategori konseptual (kategori simbolis yang mencakup atau mewadahi sejumlah kategori atau simbol lain secara tertentu). Domain atau kategori simbolis tersebut memiliki makna atau pengertian yang lebih luas dari kategori atau simbol yang merangkum. Pada analisis ini akan kita bahas mengenai fenomena Perencanaan yang terjadi di Indonesia, Studi kasus kemacetan di Jakarta dari perspektif perencanaan transportasi.

Upload: rendra-wahyu

Post on 14-Sep-2015

13 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

perencanaan

TRANSCRIPT

PENDAHULUANAnalisis Domain (Domain analysis). Analisis domain pada hakikatnya adalah upaya peneliti untuk memperoleh gambaran umum tentang data untuk menjawab fokus penelitian. Caranya ialah dengan membaca naskah data secara umum dan menyeluruh untuk memperoleh domain atau ranah apa saja yang ada di dalam data tersebut. Pada tahap ini peneliti belum perlu membaca dan memahami data secara rinci dan detail karena targetnya hanya untuk memperoleh domain atau ranah. Hasil analisis ini masih berupa pengetahuan tingkat permukaan tentang berbagai ranah konseptual. Dari hasil pembacaan itu diperoleh hal-hal penting dari kata, frase atau bahkan kalimat untuk dibuat catatan pinggir.Dengan analisis domain, hasil yang diperoleh merupakan kumpulan jenis domain atau kategori konseptual beserta simbol yang dirangkumnya. Teknik analisis ini sangat relevan untuk dipakai dalam studi yang bersifat eksploratif. Artinya, analisis hasil studi hanya ditargetkan untuk memperoleh gambaran seutuhnya dari sang tokoh, tanpa harus dirinci unsur-unsurnya secara detail.Dalam situasi sosial terdapat ratusan atau ribuan kategori. Suatu domain adalah merupakan katagori budaya yang terdiri atas tiga elemen : Cover terms (nama suatu domain budaya), included terms (nama suatu kategori atau rincian domain), semantic relationship (hubungan semantik antar kategori).Hasilnya masih berupa pengetahuan atau pengertian di tingkat permukaan tentang berbagai domain atau kategori-kategori konseptual (kategori simbolis yang mencakup atau mewadahi sejumlah kategori atau simbol lain secara tertentu). Domain atau kategori simbolis tersebut memiliki makna atau pengertian yang lebih luas dari kategori atau simbol yang merangkum.Pada analisis ini akan kita bahas mengenai fenomena Perencanaan yang terjadi di Indonesia, Studi kasus kemacetan di Jakarta dari perspektif perencanaan transportasi.

PEMBAHASANFenomena :KEMACETAN LALU LINTAS KOTA JAKARTA SEBAGAI SALAH SATU FENOMENA MASALAH PERKOTAAN DI INDONESIA Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah alat yang bisa digerakkkan oleh manusia maupun mesin. Tujuan dari penggunaan transportasi ini adalah untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiki lebih dari 17.000 pulau dengan total wilayah 735.355 mil persegi. Indonesia dan menempati peringkat keempat dari 10 negara berpopulasi terbesar di dunia (sekitar 220 juta jiwa). Tanpa sarana transportasi yang memadai maka akan sulit untuk menghubungkan seluruh daerah di kepulauan ini. Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand) akibat aktivitas ekonomi, sosial, dan sebagainya. Dalam kerangka makro-ekonomi, transportasi merupakan tulang punggung perekonomian nasional, regional, dan lokal, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Harus diingat bahwa sistem transportasi memiliki sifat sistem jaringan di mana kinerja pelayanan transportasi sangat dipengaruhi oleh integrasi dan keterpaduan jaringan. Sarana transportasi terdiri atas 3 bagian, yaitu transportasi darat, laut, maupun udara yang ketiganya memegang peranan vital dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan daerah yang lain. Distribusi barang, manusia, dan lain-lain akan menjadi lebih mudah dan cepat bila sarana transportasi yang ada berfungsi sebagaimana mestinya sehingga transportasi dapat menjadi salah satu sarana untuk mengintegrasikan berbagai wilayah di Indonesia. Melalui transportasi penduduk antara wilayah satu dengan wilayah lainya dapat ikut merasakan hasil produksi yang rata maupun hasil pembangunan yang ada. Perkembangan transportasi mengikuti euphoria perkembangan informasi serta pembangunan yang berkembang pesat. Dalam hal ini, transportasi berperan sebagai penghemat biaya produksi dalam hal mempersingkat jarak dan waktu, alat-alat transportasi juga memudahkan manusia untuk menempuh satu titik dari satu titik yang lain tanpa terbatas jarak. Transportasi terkait dengan produktivitas, transportasi meningkatkan mobilitas manusia, mobilitas dalam hal produksi dan pemasaran. Semakin tinggi mobilitas yang terjadi, maka semakin tinggi pula tingkat produktivitas. Peningkatan produktivitas merupakan kendali penting dalam peningkatan kesejahteraan manusia dan penunjang kemajuan ekonomi. Kemajuan teknologi transportasi dan teknologi menjadi pendorong proses globalisasi. Perkembangan transportasi yang pesat berimbas pada perkembangan ekonomi serta masyarakat yang menghilangkan batas pemisah dalam segi ekonomi negara-negara di dunia. Lingkup kegiatan transportasi telah melampaui batas-batas negara. Namun, kemajuan teknologi transportasi juga tidak luput dari dampak negatif. Dijaman yang serba canggih ini, arus pergerakan manusia juga dituntut semakin cepat. Terutama pada kota-kota besar seperti Jakarta, kebutuhan akses untuk mobile secepet mungkin sangat diperlukan. Masyarakat kemudian memilih untuk memiliki kendaraan pribadi agar pergerakan mereka bisa cepat sesuai kebutuhan mereka. Seiring dengan semakin banyaknya warga yang memakai kendaraan pribadi karena tuntutan waktu, maka kendaraan yang memenuhi jalan raya akan semakin banyak. Dan ini lah sebenarnya sumber utama kemcetan jalan raya, penggunaan kendaraan pribadi yang sangat banyak. Kemacetan di Jakarta menimbulkan kerugian yang sangat besar. Dalam satu tahun kerugian tersebut hampir dirasakan berbagai kalangan, mulai dari pemerintah hingga masyarakat kecil. Berdasarkan riset 2008, estimasi total kerugian DKI 28.1 triliun rupiah per tahun, , jumlah kerugian tersebut tidak sebanding dengan jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI pada 2008 yang besarnya mencapai Rp 20.59 triliun. Tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan jumlah APBD DKI. Rincian kerugian tersebut bisa dilihat dari beberapa sektor. Akibat kemacetan, terjadi pemborosan bahan bakar yang menimbulkan kerugian sekitar Rp10,7 triliun pertahun. Sedangkan pemilik angkutan umum di seluruh Jakarta juga terkena dampak kemacetan dengan merugi 1,9 triliun rupiah pertahun,.Selain itu, kemacetan juga merugikan waktu produktif masyarakat. Akibatnya masyarakat dirugikan sekitar Rp 9,7 triliun pertahun. Sementara itu, kemacetan juga menjadi penyumbang polusi udara tertinggi di Jakarta. Kemacetan, telah menyumbang sekitar 90 persen polusi udara Jakarta.

Analisis Domain (Spradley) :NoRincian DomainHubungan SemantikDomain

1 Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah. Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih tinggi. Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans,pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya.Sebab DariKemacetan Jakarta

2 Buruknya layanan transportasi umum yang ada(tidak adanya time table (atau terjadwal), tidak berhenti di halte, buruknya kualitas kendaraan, buruknya pelayanan sopir dan kondektur.) Jumlah kendaraan bermotor yang sangat banyak Arus urbanisasi yang tidak bisa dibendung Infrastruktur jalan di Jakarta sangat kurang dibanding dengan jumlah kendaraan yang ada.Alasan/RasionalKemacetan Jakarta

3 Busway Kopaja Taxi KRL Bus Kota Angkutan KotaJenisModa Transportasi Publik/umum di Jakarta

4 Jalan bebas hambatan tol di dalam kota sepertijalan tol Grogol - Cawang, jalan tol Cawang Tanjung priok dan jalan tol pelabuhan, Jalan lingkar luar yakni jalan yang melingkari DKI Jakarta pada prinsipnya usaha untuk mengalihkan pergerakan lalu lintas menerus (through traffic) agar jangan memasuki DKI Jakarta. Jalan penghubung baru (arteri) yang menghubungkan dua zona yang sangat tinggi tingkat lalu lintasnya seperti jalan arteri baru menghubungkan Rawamangun Jatinegara.CaraMenghindari kemacetan Kemacetan Lalu lintas di Jakarta

5 Perbaikan perencanaan sistem jaringan jalan yang yang ada termask jaringan jalan KA, jalan raya, bus. Penerapan manajemen transportasi antara lain kebijakan perpakiran, perbaikan fasilitas pejalan kaki, jalur khusus bus.Digunakanuntuk menunjang Sistem Angkutan Umum Terpadu Perkotaan terpadu (SAUTPT) dan mengurangi kemacetan di Jakarta

Analisis Taksonomi :Pemborosan APBN terkait subsidi BBMMeningkatnya Antrean di SPBUKelangkaan BBMPemborosan energiKeterlambatan jadwal perjalanan Transportasi umumProses distribusi barang dan Jasa yang lambatKerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah.

Kebakaran semakin membesar dan meluasMeningkatnya tingkat D.O.A (Dead On Arrival)Keterlambatan penanganan MedisMengganggu perjalanan pemadam kebakaranMengganggu perjalanan Ambulans Mengganggu kelancaran kendaraan daruratKampas kopling tidak berfungsi dengan baikKendaraan mogokKecelakaan Kampas rem tidak berfungsi dengan baik radiator tidak berfungsi dengan baikKeausan kendaraan lebih tinggi