analisis determinan respons penawaran minyak … · repon penawaran cpu menggunakan dua variabel...

73
ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK KELAPA SAWIT (CRUDE PALM OIL) DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN AINATUL SAFITRI 10596 01913 15 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

Upload: others

Post on 23-Dec-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK

KELAPA SAWIT (CRUDE PALM OIL) DI PROVINSI

KALIMANTAN SELATAN

AINATUL SAFITRI

10596 01913 15

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 2: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN

MINYAK KELAPA SAWIT (CRUDE PALM OIL)

DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

AINATUL SAFITRI 10596 01913 15

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Strata satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 3: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian
Page 4: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian
Page 5: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis

Determinan Respons Penawaran Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil) Di

Provinsi Kalimantan Selatan adalah benar merupakan hasil karya yang belum

diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber

data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun

tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

dalam daftar pustaka di bagian skripsi ini.

Makassar, 26 Agustus 2019

Ainatul Safitri

10596 01913 15

Page 6: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

ABSTRAK

AINATUL SAFITRI.10596 01913 15. Analisis Determinan Respons Penawaran

Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil) di Provinsi Kalimantan Selatan.

Dibimbing oleh MOHAMMAD NATSIR dan ARDI RUMALLANG.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan utama dan respons

elastisitas penawaran minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) di Provinsi

Kalimantan Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.

Lokasi penelitian dipilih secara purposive yaitu di Provinsi Kalimantan Selatan.

Data yang digunakan adalah data time series selama 12 tahun yaitu dari tahun

2005-2016.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda

yang di lag yaitu untuk memperkirakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model

lag_1 dengan menggunakan persamaan linier.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

respons penawaran minyak kelapa sawit (CPO) yaitu harga CPO Kalimantan

Selatan, harga ekspor CPO Indonesia, dan harga ekspor CPO Dunia. Elastisitas

harga CPO Kalimantan Selatan (X1) sebesar 1.7943 artinya setiap kenaikan 1U$

akan mempengaruhi kenaikan penawaran ekspor CPO sebesar 1.7943/ tahun-nya,

elastisitas harga ekspor CPO Indonesia (X2) sebesar -6.7105 artinya setiap

kenaikan 1U$ akan mempengaruhi atau mengurangi penawaran ekspor CPO

sebesar -6.7105, dan elastisitas harga ekspor CPO Dunia (X3) sebesar 7.8567

artinya setiap kenaikan 1U$ harga CPO akan mempengaruhi kenaikan penawaran

ekspor CPO sebesar 7.8567.

Kata Kunci :Respons Penawaran, Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil), Harga

Ekspor

Page 7: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

ABSTRACT

AINATUL SAFITRI.10596 01913 15. Determinant Analysis of Crude Palm Oil

Supply Response Responses in South Kalimantan Province. Supervised by

MOHAMMAD NATSIR and ARDI RUMALLANG.

This study aims to determine the main determinants and response elasticities

of Crude Palm Oil supply in South Kalimantan Province. The method used is

descriptive method. The research location was chosen purposively in the Province

of South Kalimantan. The data used are time series data for 12 years, namely from

2005-2016.

The data analysis technique used is multiple linear regression analysis in lag

that is to estimate the factors that influence the CPU supply response using two

independent variables with the lag_1 model using linear equations.

The results showed that the factors that influenced the palm oil supply

(CPO) response were South Kalimantan CPO prices, Indonesian CPO export

prices, and World CPO export prices. The South Kalimantan CPO (X1) price

elasticity of 1.7943 means that every 1U $ increase will affect the CP9 export

supply increase of 1.7943 / year, the Indonesian CPO export price elasticity (X2)

of -6.7105 means that every 1U $ increase will affect or reduce the export supply

CPO of -6.7105, and the elasticity of the world CPO export price (X3) of 7.8567

means that every 1U $ increase in CPO prices will affect the increase in CPO

export offers by 7.8567.

Keywords: Supply Response, Crude Palm Oil, Export Prices

Page 8: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam

tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga, sahabat

dan para pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Analisis Determinant Respons Penawaran Minyak Kelapa Sawit (Crude

Palm Oil) di Provinsi Kalimantan Selatan”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Dr. Mohammad Natsir., S.P., M.P, selaku pembimbing I dan Ardi

Rumallang., S.P., M.M. selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan

waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi dapat

diselesaikan.

2. Bapak H. Burhanuddin., S.Pi., M.P selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Dr. Sri Mardiyati., S.P., M.P selaku ketua prodi Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 9: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

4. Kedua Orang tua Ayahanda Alm. Sahamuddin dan Ibunda Mulyati, Kakakku

tercinta Layli Fitriah, Nurdiansyah, Zakaria, serta adik-adikku tercinta

Fikratul Jannah. Islami Rahman, dan segenap keluarga yang senantiasa

memberikan bantuan, baik moril maupun material sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

5. Kepada sahabat- sahabatku tercinta Asmania. Nurmilasari. Andi Nuralfiah

Rais yang senantiasa memberikan bantuan, baik moril atau pun motivasi-

motivasi untuk mengacu semangat penulis.

6. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu kepada

penulis.

7. Kepada pihak pemerintah yang telah menyediakan data di website.

8. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal hingga akhir

yang penulis tidak dapat sebut satu persatu.

Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

terkait dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan. Semoga

Kristal- Kristal Allah Senantiasa tercurah kepadanya. Amin.

Makassar, 26 Agustus 2019

Ainatul Safitri

Page 10: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

DAFTAR ISI

Nomor Halaman

Teks

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ......................................................................... iii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI ................ iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................... vi

DAFTAR ISI .............................................................................................................. viiii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xii

I. PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 6

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................................... 6

II. TINJAUN PUSTAKA ........................................................................................... 7

2.1 Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil) ......................................................... 7

2.2 Teori Penawaran .............................................................................................. 7

2.3 Respons Penawaran ......................................................................................... 9

2.4Teori Penawaran Ekspor .................................................................................. 14

2.5 Fungsi Produksi Cobb-Douglas dan Elastisitas Produksi ............................... 17

2.6 Kerang Pemikiran ............................................................................................ 21

2.7 Hipotesis .......................................................................................................... 22

III. METODE PENELITIAN ..................................................................................... 23

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................... 23

3.2 Teknik Penentuan Sampel ............................................................................... 23

Page 11: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

3.3 Jenis dan Sumber Data .................................................................................... 23

3.4 Teknik Pengempulan Data .............................................................................. 24

3.5 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 25

3.6 Definisi Oprasional.......................................................................................... 27

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ................................................ 29

4.1 Kondisi Umum Provinsi Kalimantan Selatan ................................................. 29

4.1.1 Letak Strategis ....................................................................................... 29

4.1.2 Perkembangan Ekonomi Makro Daerah ............................................... 32

4.1.3 Perembangan Inflasi .............................................................................. 34

4.1.4 Pertumbuhan Ekonomi .......................................................................... 34

4.1.5 Prospek Perekonomian Daerah ............................................................. 35

4.1.6 Perkembangan Ekspor Luar Negeri ...................................................... 36

4.1.7 Sektor Pertanian .................................................................................... 37

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 41

5.1 Hasil Estimasi Multiple Reggresion ................................................................ 41

5.2 Uji F-Statistik (Simultan) ................................................................................ 42

5.3 Koefisien Determinan (R2) .............................................................................. 42

5.4 Uji t-Statistik ................................................................................................... 43

5.5 Uji Standard Eror............................................................................................. 45

5.6 Elastisitas ......................................................................................................... 46

VI. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................ 48

6.1 Kesimpulan ................................................................................................... 48

6.2 Saran ............................................................................................................. 49

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 50

LAMPIRAN ............................................................................................................... 54

Page 12: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

Tabel 1. Daftar Kabupaten dan Kotamadya di Provinsi Kalimantan Selatan .......... 31

Tabel 2. Luas Tanaman Kelapa Sawit (Ha) ............................................................. 39

Tabel 3. Hasil Estimasi Multiple Regression Determinan Ekspor Minyak Kelapa

Sawit di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2005-2016 ........................... 41

Page 13: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Teks

Lampiran 1. Hasil Analisis Regresi Berganda Pada Progeram Eviews 9 Analisis

Determinan Respons Penawaran Minyak Kelapa sawit(Crude Palm

Oil) di Provinsi Kalimantan Selatan ..................................................... 54

Lampiran 2. Grafik Hasil Analisis Regresi Berganda Pada Progeram Eviews 9

Analisis Determinan Respons Penawaran Minyak Kelapa sawit

(Crude Palm Oil) di Provinsi Kalimantan Selatan ............................... 55

Lampiran 3. Hasil Tabulasi Harga Riil CPO Kalimantan Selatan, Harga Ekspor

Riil Indonesia, Harga Ekspor Riil Dunia .............................................. 56

Lampiran 4. Hasil Logaritma Natural (LN) ............................................................... 57

Lampiran 5. Peta Kalimantan Selatan ........................................................................ 58

Page 14: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Minyak sawit adalah salah satu minyak yang paling banyak diproduksi dan

dikonsumsi di dunia. Sebagian besar minyak sawit diproduksi di Asia, Afrika dan

Amerika Selatan, karena pohon sawit membutuhkan suhu hangat, sinar matahari,

dan curah hujan tinggi untuk memaksimalkan produksinya. Perkembangan

industri minyak kelapa sawit saat ini sangat pesat, dimana terjadi peningkatan

jumlah produksi minyak kelapa sawit seiring dengan meningkatnya kebutuhan

masyarakat (Agustina, 2006).

Perkembangan kelapa sawit mempunyai peran yang cukup penting dalam

kegiatan perekonomian Indonesia, Kelapa sawit juga salah satu komoditas ekspor

Indonesia sebagai penghasil devisa negara diluar minyak dan gas. Kelapa sawit

sangat pesat di kedua negara hingga saat ini minyak mentah yang dihasilkan dari

kelapa sawit, atau yang lebih dikenal dengan Crude Palm Oil (CPO) menjadi

komoditas ekspor Malaysia dan Indonesia paling besar pada pasar dunia (Rahmah,

2013).

Indonesia sebelumnya merupakan produsen utama minyak kelapa sawit,

akan tetapi jumlah ekspornya lebih rendah dari pada Malaysia. Hal ini

dikarenakan konsumsi minyak kelapa sawit domestik yang tinggi akibat dari

jumlah penduduk yang banyak. Sejak tahun 2008 Indonesia merupakan negara

produsen sekaligus negara pengekspor kelapa sawit terbesar kedua setelah

Malaysia (Cyirillus Benikrisanto, 2006).

Page 15: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

Peluang Indonesia untuk meningkatkan perannya sebagai eksportir minyak

kelapa sawit sangat terbuka. Ini mengingat hal-hal sebagai berikut :

1. Indonesia masih mempunyai relatif besar potensi cadangan minyak kelapa

sawit.

2. Indonesia merupakan eksportir minyak kelapa sawit terbesar kedua setelah

Malaysia dengan total ekspor 14.290,7 ribu ton pada tahun 2008. Dan saat ini

pasar utama minyak kelapa sawit Indonesia adalah India dengan total ekspor

4.789,7 ribu ton tahun 2008.

3. Meningkatnya permintaan ekspor minyak kelapa sawit terhadap negara India

dengan volume permintaan (impor) yang cenderung meningkatkan dan

memberi peluang Indonesia sebagai eksportir minyak kelapa sawit.

Ekspor kelapa sawit Indonesia tidak hanya ke negara berkembang akan

tetapi ke beberapa negara maju. India merupakan negara tujuan ekspor kelapa

sawit terbesar, akan tetapi ekspor kelapa sawit Indonesia ke India tidak selalu

mengalami peningkatan karena banyak faktor yang mempengaruhi. Pada tahun

2006-2011 ekspor kelapa sawit Indonesia ke India tidak stabil setiap tahunnya

misalnya saja pada tahun 2009 ekspor kelapa sawit Indonesia ke India sebesar

5.496,3 ribu ton, sedangkan pada tahun 2011 sebesar 4.980,0 ribu ton

(Kementerian Perdagangan, 2012).

Perkembangan Perkebunan merupakan bagian dari sektor pertanian,

melalui tanaman kelapa sawit sebagai salah satu primadonanya telah menjadi

sumber penghasil devisa non migas bagi Indonesia, penyerap tenaga kerja

perkebunan, dan sumber pendapatan bagi petani. Cerahnya prospek tanaman

Page 16: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

kelapa sawit ini telah mendorong pemerintah Indonesia untuk memacu

pengembangan areal perkebunan kelapa sawit.

Kebutuhan kelapa sawit dalam negeri dan dunia akan terus mengalami

peningkatan sebagai akibat dari pertumbuhan jumlah penduduk di dalam negeri

dan luar negeri yang terus mengalami peningkatan. Kelapa sawit yang diproduksi

diIndonesia sebagian kecil dikonsumsi di dalam negeri sebagai bahan mentah

dalam pembuatan minyak goreng, oleochemical, sabun, margarine, dan sebagian

besar lainnya diekspor dalam bentuk minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO)

dan minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil (PKO). Dari total kelapa sawit yang

dihasilkan, menurut Kementerian Keuangan (2011), ekspor CPO pada tahun 2010

sebesar 50%, sementara Crude Palm Kernel Oil (CPKO) mencapai 85% dari total

minyak sawit yang dihasilkan oleh Indonesia. PKO mempunyai produk turunan

yang relative lebih sedikit dibandingkan dengan CPO (Badan Pusat Statistik,

2011).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia (2013), produksi

kelapa sawit Indonesia sebesar 4.574,5ton pada tahun 2000 menjadi 17.390,5ton

pada tahun 2013, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 7,7% per tahun pada

periode 2000-2013. Sementara karet hanya mengalami pertumbuhan produksi

sebesar 2,95%, lada 2,33%, cengkeh, 2,69%, dan kakao sebesar 3,11%.

Total produksi ini membawa Indonesia menduduki peringkat pertama

dalam hasil produksi tahunan kelapa sawit karena total produksi Indonesia lebih

tinggi dibandingkan pembuatan minyak sawit atau CPO (Crude Palm Oil). Jika

produksi kelapa sawit meningkat maka begitu pula dengan produksi minyak

Page 17: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

sawit. Hal ini berdampak sangat positif karena jumlah permintaan akan minyak

sawit yang semakin tinggi. Indonesia sebagai negara penghasil kelapa sawit

terbesar di dunia memiliki peluang yang sangat baik dengan Malaysia (Van

Gelder, 2006).

Perkembangan ekspor minyak kelapa sawit (CPO) Indonesia dipengaruhi

oleh harga minyak kelapa sawit (CPO), baik di pasar dalam negeri maupun luar

negeri. Faktor utama pendorong kenaikan permintaan minyak kelapa sawit (CPO)

adalah harga yang relatif rendah dibandingkan dengan harga kompetitornya

seperti minyak kedelai, minyak biji matahari, minyak kacang tanah, minyak kapas

dan minyak lobak. Sebagian besar negara pengimpor minyak kelapa sawit (CPO),

tidak hanya memanfaatkannya sebagai bahan pangan atau bahan baku industri

namun juga sebagai biodiesel, sumber energi alternatif minyak bumi (Abidin,

2008).

Harga CPO dunia yang pada tahun 2008 melonjak naik lebih tinggi

dibanding tahun-tahun sebelumnya telah memberikan andil yang cukup besar atas

gejolak harga minyak goreng sawit curah yang terjadi di berbagai daerah di

Indonesia. Lonjakan harga CPO diindikasi karena adanya peningkatan permintaan

dunia dan permintaan pelaku pasar di lantai bursa. Peningkatan permintaan yang

tidak sebanding dengan produksi dan suplai CPO di pasar internasional

mengakibatkan naiknya harga CPO dunia.

Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian (2012), produksi kelapa

sawit Indonesia sebesar 17,54 juta ton pada tahun 2008 menjadi 23,52 juta ton

pada tahun 2012, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 7,7% pertahun pada

Page 18: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

periode 2008-2012. Sementara karet hanya mengalami pertumbuhan produksi

sebesar 2,95%, lada 2,33%, cengkeh 2,69%, dan kakao sebesar 3,11%. Dengan

tingkat produksi kelapa sawit yang cukup tinggi maka tidaklah mengherankan jika

Indonesia menjadi salah satu Negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di

dunia.

Perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan jasa maupun

faktor-faktor lain yang melewati perbatasan suatu negara, dan memberikan

dampak terhadap perekonomian domestik maupun global. Indonesia merupakan

negara yang kaya akan sumber daya alam baik dalam bidang pertanian ataupun

perkebunan, Salah satu komoditas yang dimiliki Indonesia adalah Crude Palm Oil

(CPO) yang berasal dari ekstrak buah Kelapa sawit. Crude Palm Oil (CPO) biasa

di gunakan untuk bahan baku makanan seperti minyak goreng, lemak nabati untuk

susu dan es krim. Selain untuk bahan baku makanan, Crude Palm Oil juga dapat

digunakan sebagai bahan baku minyak Biodiesel (BBN). Produksi Crude Palm

Oil di Indonesia merupakan komoditas perkebunan paling tinggi di banding

dengan komoditas lainnya (Setyamidjaja, D., 1991).

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penulis

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Determinant Respons Penawaran

Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil) di Provinsi Kalimantan Selatan”.

Untuk mengetahui harga minyak kelapa sawit di pasar internasional.

Page 19: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi respons penawaran minyak kelapa

sawit (CPO)?

2. Apa Faktor utama yang mempengaruhi respons penawaran minyak kelapa sawit

(CPO)?

3. Bagaimana elastisitas respons penawaran minyak kelapa sawit (CPO)?

1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi respons penawaran

minyak kelapa sawit (CPO).

2. Untuk mengetahui factor utama yang mempengaruhi respons penawaran

minyak kelapa sawit (CPO).

3. Untuk mengetahui elastisitas respons penawaran minyak kelapa sawit (CPO).

Adapun kegunaan dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagi mahasiswa, dapat memperoleh informasi mengenai factor-faktor yang

mempengaruhi respons penawaran minyak kelapa sawit (Crude palm oil) di

Provinsi Kalimantan Selatan.

2. Memberikan informasi mengenai model ekonometrika dari respons penawaran

ekspor minyak kelapa sawit (CPO).

3. Dapat dijadikan sebagai referensi oleh mahasiswa lain dalam pembuatan

laporan serta bahan pembelajaran untuk penelitian selanjutnya.

Page 20: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Minyak Kelapa Sawit(Crude Palm Oil)

Salah satu dari beberapa tanaman golongan palm yang dapat menghasilkan

minyak adalah kelapa sawit (Elaeis Guinensis JACQ). Kelapa sawit terdiri dari

empat macam tipe atau varietas, yaitu tipe Macrocarya, Dura, Tenera dan

Pisifera. Masing-masing tipe dibedakan berdasarkan tebal tempurung (Ketaren,

2002).

Menurut dari United States Department of Agriculture, Indonesia adalah

produsen dan eksportir minyak kelapa sawit terbesar diseluruh dunia yang

menghasilkan 85%-90% dari total produksi minyak sawit dunia. Hal ini didukung

oleh jumlah total luas area perkebunan sawit di Indonesia yang mencapai 8 juta

hektar dan direncanakan akan meningkat menjadi 13 juta hektar pada tahun 2020

(Priyambada, 2014).

Minyak CPO adalah minyak kelapa sawit yang diperoleh dari mesokarp

buah kelapa sawit, melalui ekstraksi dan mengandung sedikit air serta halus yang

berwarna kuning sampai merah dan berbentuk semi solid pada suhu ruang yang

disebabkan oleh kandungan asam lemak jenuh yang tinggi. Dengan adanya air dan

serat halus tersebut menyebabkan minyak kelapa sawit mentah ini tidak dapat

langsung digunakan sebagai bahan pangan maupun nonpangan (Naibaho, 1988).

2.2 Teori Penawaran

Penawaran adalah banyaknya jumlah barang yang ditawarkan pada suatu

pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan

Page 21: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

dalam periode tertentu. Pengertian lain dari penawaran adalah gabungan seluruh

jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual pada pasar tertentu, periode

tertentu,dan pada berbagai macam tingkat harga tertentu (Putong, 2003).

Menurut Mankiw (2003) Jumlah penawaran (quantity supplied) dari suatu

barang adalah jumlah barang yang rela dan mampu dijual oleh penjual. Ada

banyak hal yang menentukan jumlah penawaran barang, tapi ketika kita

mengalisis bagaimana pasar bekerja, salah satu penentunya adalah harga barang

itu.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, diantaranya:

a. Harga barang tersebut

Hubungan antara harga dan penawaran barang itu adalah berbanding lurus.

Semakin murah harga maka jumlah barang yang ditawarkan akan semakin

sedikit dan semakin mahal harga, maka jumlah barang yang ditawarkan

semakin banyak.

b. Harga barang lain

Semakin mahal harga barang substitusi maka semakin sedikit penawaran

barang itu.

c. Harga faktor - faktor produksi

Bila harga faktor - faktor produksi semakin meningkat maka akan

menyebabkan biaya produksi menjadi mahal. Bila biaya produksi semakin

mahal, maka produsen menjadi berkurang kemampuannya untuk berproduksi.

Page 22: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

d. Ekspektasi harga di masa yang akan datang

Bila ada anggapan bahwa di masa yang akan datang akan terjadi kenaikan

harga pada suatu barang maka penawaran akan barang tersebut akan semakin

menurun.

e. Jumlah produsen

Apabila jumlah produsen bertambah maka semakin banyak penawaran.

f. Teknologi

Dengan adanya teknologi yang semakin meningkat, berarti biaya untuk

memproduksi menjadi lebih rendah, dengan demikian jumlah barang yang

dapat diproduksi menjadi lebih banyak.

2.3 Respons Penawaran

Konsep penawaran digunakan untuk menunjukkan keinginan para penjual

(produsen) di suatu pasar. Jumlah barang yang ditawarkan seorang penjual

berhubungan dengan banyak factor. Harga yang ditawarkan, harga-harga input

yang digunakan untuk memproduksi barang tersebut, harapan pada masa dating,

harga barang-barang lainnya yang dihasilkan oleh penjual tersebut merupakan

variabel-variabel penting dalam fungsi penawaran (Arsyad, 1987).

Penawaran adalah banyaknya komoditas pertanian yang ditawarkan oleh

produsen atau penjual. Sedangkan hokum penawaran pada dasarnya menyatakan

makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang tersebut yang

ditawarkan oleh produsen/penjual, dengan anggapan factor-faktor lain tidak

berubah (Daniel, 2004).

Page 23: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

Hukum penawaran merupakan suatu dalil/rumusan yang menerangkan

hubungan antara tingkat harga dan kuantitas barang yang ditawarkan. Hubungan

tersebut adalah semakin tinggi harga maka semakin banyak kuantitas yang

ditawarkan. Sebaliknya, jika semakin rendah harga suatu barang maka semakin

sedikit jumlah barang tersebut ditawarkan. Secara grafis hubungan ini

digambarkan oleh kurva penawaran (Sukirno, 2006).

Kurva penawaran memperlihatkan apa yang terjadi dengan kuantitas

barang yang ditawarkan ketika harganya berubah, dengan menganggap seluruh

factor penentu lainnya konstan. Jika satu ari factor-faktor tersebut berubah, kurva

penawaran akan bergeser (Mankiw, 2000).

Harga (P) Penawaran (S)

_ _ _ _ _ _ _ _

_ _ _ _ _

Kuantitas (Q)

Gambar 1. Kurva Penawaran

Pergeseran kurva penawaran berarti pada setiap harga akan ditawarkan

jumlah yang berbeda dari pada jumlah sebelumnya. Kenaikan jumlah yang

ditawarkan alan menunjukkan pergeseran kurva kearah kanan. Sebaliknya,

penurunan jumlah yang ditawarkan pada tiap tingkat harga diwujudkan dalam

pergeseran kurva penawaran ke kiri. Pergeseran kurva penawaran tentunya

merupakan akibat dari perubahan salah satu factor yang mempengaruhi jumlah

yang ditawarkan, kecuali harga komoditi itu sendiri (Lipsey, 1990).

Page 24: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

Fungsi penawaran adalah suatu fungsi yang menyatakan hubungan antara

produksi atau jumlah produksi yang ditawarkan dengan harga, menganggap factor

lain sebagai teknologi dan harga input yang digunakan adalah tetap. Penawaran

individu adalah penawaran yang disediakan oleh individu produsen, diperoleh dari

produksi yang dihasilkan. Besarnya jumlah produksi yang ditawarkan ini akan

sama dengan jumlah permintaan, sedangkan penawaran agregat ini merupakan

penjumlahan penawaran individu (Soekartawi, 1993).

Menurut Ghatak dan Ingersent (1984), dalam ilmu ekonomi respon

penawaran pada suatu Negara yang sedang berkembang diartikan sebagai variasi

dari hasil pertanian dan luas areal panen dan berkaitan pula dengan variasi harga.

Q merupakan banyaknya hasil pertanian dan P mengindikasikan tingkatan harga,

W adalah keadaan cuaca (seperti curah hujan), A adalah luas areal panen, dan T

merupakan suatu periode waktu. Secara sederhana fungsi respon penawaran dapat

ditulis:

Qt = f (Pt-1, At, Wt, Ut)………………………………………………………..(1)

Dimana Pt-1 sangat mewakili harga yang diharapkan dan Ut adalah istilah

eror pada statistic. Seperti respon penawaran menandai pada banyaknya hasil

pertanian akan bergantung pada harga produk yang bersangkutan pada waktu

sebelumnya, luas areal panen pada waktu bersangkutan dan tingkat curah hujan

pada waktu tersebut ditambah dengan variabel pengganggu lain yang ditulis

dengan huruf Ut.

Page 25: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

Menurut Nerlove (1958), rumus diatas dikembangkan yaitu dengan

memasukkan unsur dinamis dari fungsi penawaran, sehingga bentuk fungsinya

dapat ditulis sebagai berikut:

A*t= b0 + b1Pt-1 + b2Wt + b3Qt_1 + e……………………………………….(3)

Dimana:

A*t : Penawaran jangka panjang

bo : Konstanta

b1-b3 : Koefisien regresi

Pt-1 : Harga komoditi pada tahun tanam sebelumnya

Wt : Rata-rata curah hujan tahunan

Qt-1 : Jumlah produksi pada tahun tanam sebelumnya

Oleh karena itu A*t tidak dapat diketahui secara langsung, maka Nerlove

membuat hipotesis yang disebut “partial adjustment or stock adjustment

hypothesis” sebagai berikut:

At-At-1= λ (A*t-At-1)………………………………………………………..(4)

Persamaan tersebut menyatakan bahwa perubahan yang sebenarnya

(actual change) dalm jumlah penawaran dalam suatu periode waktu tertentu T

merupakan pecahan dari perubahan yang diinginkan untuk periode tersebut.

Persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:

At = λ A*t + (1 – λ) At-1……………………………………………………..(5)

Keterangan:

At-At-1 : Perubahan penawaran sebenarnya pada tahun T

A*t-At-1 : perubahan penawaran yang diinginkan pada tahun T

Page 26: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

λ : Koefisien penyesuaian nilainya adalah 0< λ < 1

Untuk menaksirkan atau mengestimasi fungsi penawaran pada persamaan

(3) disubstitusikan dalam persamaan (5), maka akan diperoleh persamaan sebagai

berikut:

At = λ (b0 + b1Pt-1 + b2Wt + b3Qt-1 + e) + (1 – λ) At-1

Atau

At = λ b0 + λ b1Pt-1 + λ b2Wt + λ b3Qt-1 + λ e + (1 + λ) At-1…………………(6)

Menurut Soekartawi (1993), beberapa factor yang mempengaruhi

perubahan penawaran adalah:

a. Teknologi

Adanya perbaikan teknologi, misalnya menggunakan teknologi baaru

sebagai pengganti teknologi lama, maka produksi akan semakin meningkat. Tentu

saja teknologi ini mungkin memerlukan biaya produksi yang relative tinggi,

memerlukan kesempatan khusus, dan sebagainya. Tetapi bila keteratasan ini dapat

dipecahkan maka produksi akan semakin besar.

b. Harga Input

Besar kecilnya harga input juga akan mempengaruhi besar kecilnya

jumlah input yang akan dipakai. Bila harga factor produksi (input) turun, maka

petani akan cenderung membelinya pada jumlah yang lebih besar. Dengan

demikian dari penggunaan factor produksi yang biasanya dalam jumlah yang

terbatas, maka dengan adanya penambahan penggunaan factor produksi (sebagai

akibat dari turunnya factor produksi), maka produksi akan meningkat.

Page 27: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

c. Harga produksi yang lain

Harga produksi yang lainb adalah adanya perubahan harga produksi

alternatif. Pengaruh perubahan harga produksi alternative ini, akan menyebabkan

terjadinya jumlah produksi yang semakin meningkat atau sebaliknya semakin

menurun.

d. Jumlah produsen

Seringkali karena adanya rangsangan harga untuk komoditi pertanian

tertentu, maka petani cenderung mengusahakan tanaman perkebunan. Misalnya,

dari semula produsen tanaman perkebunan cengkeh kemudian karena harga

tanaman perkebunan kelapa sawit cukup tinggi, maka perubahan dari petani

cengkeh ke petani kelapa sawit. Dengan kata lain, dengan bertambahnya produsen

tanaman perkebunan kelapa sawit, maka produksi atau barang yang ditawarkan

menjadi bertambah.

e. Harapan produsen terhadap harga produksi di masa mendatang

seringkali juga ditemukan suatu peristiwa perusahaan perkebunan meramal

besar harga dimasa mendatang, apakah harga suatu komoditi akan menaik atau

menurun. Hal ini disebabkan karena pengalaman yang mereka punyai selama

beberapa tahun mengusahakan komoditi tersebut.

2.4 Teori Penawaran Ekspor

Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam

negeri ke luar wilayah Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku

(Hutabarat, 1989). Berdasarkan dari pengertian ekspor tersebut, maka kita dapat

memahami bahwa kegiatan ekspor yang dilakukan oleh setiap negara bertujuan

Page 28: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

untuk meningkatkan pendapatan sesuatu negara, hal ini disebabkan karena

kegiatan ekspor merupakan salah satu komponen pengeluaran agregat karena

ekspor dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional yang akan dicapai.

Apabila ekspor bertambah, pengeluaran agregat bertambah tinggi dan selanjutnya

akan menaikkan pendapatan nasional pula.

Teori penawaran adalah suatu teori yang menjelaskan mengenai jumlah

barang yang mampu diproduksi dan ditawarkan oleh produsen kepasa konsumen

di pasar. Harga tidak hanya mempengaruhi jumlah barang yang diminta tetapi

juga jumlah yang dijual. Pada saat harga rendah tidak menuup kemungkinan

menurunkan jumlah barang tertntu yang akan dijual. Semakin tinggi harga maka

semakin banyak barang yang dijual. Dalam teori penawaran terdapat hubungan

antara berbagai jumlah yang akan dijual pada berbagai tingkat harga (Nopirin,

1994).

Penawaran adalah berbagai jumlah (kuantitas) barang dimana produsen

bersedia menjualnya pada berbagai tingkat harga yang berlaku pada suatu pasar

tertentu dan dalam waktu tertentu pula dengan asusmsi cateris paribus. Hukum

penawaran berbunyi jika harga suatu barang naik maka jumlah barang yang

ditawarkan akan turun oleh penjual dengan asumsi cateris paribus (Suhartiti,

2003). Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa penawaran

ekspor dapat terjadi bilamana suatu negara sebagai eksportir akan melakukan

kegiatan perdagangan ekspor ketika terdapat hubungan yang positif antara harga

barang yang diekspor dengan valume barang yang ditawarkan untuk diekspor ke

Page 29: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

negara lain, sehigga terbentuklah kurva keseimbangan penawaran oleh negara

eksportir di pasar barang.

Berdasarkan pernyataan di atas terdapat beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi valume ekspor komoditas barang tertentu di suatu negara, antara

lain:

1. Nilai Tukar Mata Uang

Nilai tukar mata uang (kurs) adalah pertukaran antara dua mata uang yang

berbeda, yaitu merupakan perbandingan nilai atau harga diantara atau kedua mata

uang tersbut. Perbandingan nilai inilah saring disebut dengan kurs (exchange

rate). Nilai tukar biasanya berubah-ubah, perubahan kurs dapat berupa depresiasi

dan apresiasi. Depresiasi mata uang rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat

artinya suatu penurunan harga Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah.

Depresiasi mata uang negara membuat harga barang-barang domestik menjadi

lebih murah bagi pihak luar negeri. Sedangkan apresiasi terhadap Dollar Amerika

Serikat adalah kenaikan Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat. Apresiasi mata

uang suatu negara membuat harga barang-barang domestik menjadi mahal bagi

pihak luar negeri (Sukirno, 2000) dalam (Ahmad Fahrudin Saeroji, 2011).

2. Harga

Tingkat harga merupakan rata-rata penimbangan harga dari barang dan

jasa yang berbeda di dalam suatu perekonomian. Pemerintah menghitung tingkat

harga dengan menyusun indeks harga, yang merupakan rata-rata harga barang dan

jasa (Samuelson, 2004) dalam (Ahmad Fahrudin Saeroji). Kenaikan harga akan

menurunkan ekspor neto (ekspor dikurangi impor). Pengaruh ekspor neto akan

Page 30: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

menurunkan pengeluaran agregat dan pendapatan nasional riil (Sukirno, 2010).

Berdasarkan penjelasan diatas kita pahami bahwa harga adalah suatu

tingkat nilai tertentu yang terbentuk sebagai akibat dari kesempatan bersama

antara produsen suatu harga barang sangat ditentukan oleh keseimbangan antara

permintaan dengan penawaran di pasar barang dan jasa, artinya harga barang tidak

dapat seketika terbentuk oleh kehendak produsen yang menginginkan harga

barang yang mahal sesuai dengan hukum penawaran ataupun kehendak konsumen

yang menginginkan harga barang yang murah sesuai dengan hukum permintaan.

2.5 Fungsi Produksi COBB-DOUGLAS dan Elastisitas Produksi

a. Fungsi Produksi COBB-DOUGLAS

Fungsi produksi Cobb-Douglas (Cobb-Douglas production function) ini

sering disebut sebagai fungsi produksi eksponensial. Fungsi produksi ini berbeda

satu dengan yang lain, tergantung pada ciri data yang ada dan digunakan. Fungsi

produksi eksponensial atau Cobb-Douglas ini sudah banyak digunakan dalam

studi-studi tentang fungsi produksi secara empiris, terutama sejak Charles

W.Cobb dan Paul H. Douglas memulai menggunakannya pada akhir 1920.

Fungsi atau persamaan ini melibatkan dua variabel atau lebih, yang mana variabel

yang satu disebut sebagai variabel dependen atau yang dijelaskan (dependent

variable), dan yang lain disebut sebagai variabel independen atau yang

menjelaskan (independent variable). Penggunaan bentuk fungsi ini sudah sangat

populer dalam penelitian empiris. Keuntungan menggunakan fungsi ini adalah

hasil pendugaan garis melalui fungsi ini akan menghasilkan koefisien regresi yang

Page 31: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

sekaligus juga menunjukkan tingkat RTS. Namun demikian, penggunaan fungsi

produksi Cobb-Douglas masih harus memerlukan berbagai asumsi, antara lain :

a. Sampel yang digunakan secara acak

b. Terjadi persaingan sempurna diantara masing-masing sampel, sehingga masing-

masing dari mereka bertindak sebagai price taker, yang mana baik Y maupun

X diperoleh secara bersaing pada harga yang bervariasi.

c. Teknologi diasumsikan netral, artinya bahwa intercept boleh berbeda, tetapi

slope garis penduga Cobb-Douglas dianggap sama karena menyebabkan

kenaikan output yang diperoleh dengan tidak merubah faktor-faktor produksi

yang digunakan.

d. Fungsi Cobb-Douglas lebih mudah diselesaikan dengan fungsi logaritma, maka

tidak boleh terjadi adanya pengamatan atau perolehan data yang bernilai nol.

e. Karena merupakan fungsi linier dalam logaritma, maka pendugaan parameter

yang dilakukan harus menggunakan penaksiran Ordinary Least Square (OLS)

yang memenuhi persyaratan BLUE (Beast Linear Unbiassed Estimators).

Secara matematis, fungsi produksi Cobb-Douglas dapat ditulis sebagai berikut :

Y = α Tβ2

TKβ2

Kβ2

……………………………..…(2.3.3.1)

Dimana :

Y = output

T,Tk,K = faktor-faktor produksi

β1, β2,β3 = parameter yang ditaksir nilainya.

Kemudahan dalam estimasi atau pendugaan terhadap persamaan diatas

dapat dilakukan dengan mengubah bentuk linier berganda dengan cara

Page 32: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

menjadikan bentuk linier berganda dengan cara menjadikan bentuk logaritma,

sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut :

Log Y = logα + β1 log T + β2 log TK + β3 log K...........(2.3.3.2)

Interpretasi terhadap parameter-parameter persamaan di atas dapat artikan

sebagai berikut :

a. α menunjukkan tingkat efisiensi proses produksi secara keseluruhan. Semakin

besar α maka semakin efisien organisasi produksi,

b. Parameter β mengukur elastisitas produksi untuk masing-masing faktor

produksi,

c. Jumlah β menunjukkan tingkat skala hasil

d. Parameter β dapat digunakan untuk mengukur intensitas penggunaan faktor

produksi.

Cobb-Douglass menjelaskan hubungan antara (Y) dengan faktor-faktor

yang mempengaruhinya (X). Model fungsi persamaan yang digunakan untuk

menjelaskan hubungan antara Y dan X menggunakan fungsi persamaan Cobb-

Douglass yang telah di trasformasikan ke dalam bentuk linier logaritmatik dimana

variabel yang dijelaskan atau dependen (Y) dan variabel yang menjelaskan adalah

atau independen (X) adalah harga CPO Kalimantan Selatan, harga CPO

Indonesia, dan harga CPO Dunia. Secara matematik fungsi produksi Cobb-

Douglass dapat ditulis sebagai berikut:

Y = b0 X1b1

X2b2

X3b3

DB e (Soekartawi, 2003).

Model fungsi tersebut di trasformasikan ke dalam model linier

logaritmatik, maka model fungsi pendapatannya dapat ditulis sebagai berikut.

Page 33: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

Ln Y = a0 + a1 Ln X1CPO Kalsel + a2 Ln X2 CPO Indo + a3 Ln X3 CPO Dunia + e

Keterangan:

Ln X1CPO Kalsel = Harga CPO Kalimantan Selatan

Ln X2 indo = Harga CPO Indonesia

Ln X3 dunia = Harga CPO dunia

a1-a3 = Koefisien regresi (nilai elastisitas)

e = Kesalahan (disturbance term)

b. Elastisitas Produksi

Elastisitas Produksi parsial yang berkenaan dengan faktor produksi

merupakan ukuran perubahan proporsional outputnya yang disebabkan oleh

perubahan proporsional pada faktor produksi ketika faktor-faktor produksi lainnya

konstan (Beathe dan Taylor, 1994). Elastisitas produksi ini dapat dituliskan

dengan formula seperti berikut :

ɛ= %ΔQ 1 …………………………………………………….(2.4.1)

%ΔQ Q

Dimana :

Q = output;X = input.

Pada fungsi Cobb-Douglas, parameter β1 dapat ditafsirkan sebagai

elastisitas produksi untuk masing-masing faktor produksi. Jadi elastisitas produksi

untuk faktor-faktor produksi T, TK, K, dinyatakan oleh besaran β1, β2, β3.

Interpretasi dari besaran elastisitas produksi adalah jika ε = 0,8 yang berarti bahwa

apabila input (faktor produksi) ditambah 10%, maka akan menaikkan output

sebesar 8%.

Page 34: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

2.6 Kerangka Pemikiran

Banyak faktor yang akan menentukan hal ini dan pada dasarnya

kepentingan ekspor disuatu negara selalu berbeda dengan negara lain.

Berdasarkan pernyataan tersebut secara garis besar kita dapat menjelaskan

determinan yang mempengaruhi ekspor CPO sehingga dapat di buat gambar

kerangka pemikiran dalam penelitian sebagai berikut:

Gambar 2. Kerangka Fikir Analisis Determinan Respons Penawaran Minyak

Kelapa Sawit (Crude Palm Oil) di Provinsi Kalimantan Selatan

Produksi Minyak Kelapa Sawit

(CPO) di Provinsi Kalimantan

Selatan

Ekspor

(Time Series)

Produksi CPO Harga CPO

Elastisitas Respons Penawaran

Uji F Model

Uji T Model

Page 35: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

2.7 Hipotesis

Hipotesis diartikan sebagai suatu pernyataan yang masih lemah

kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara

(Hasan, 2000). Hipotesis merupakan pernyataan penelitian mengenai hubungan

antara variabel yang mempengaruhi dengan variabel yang dipengaruhi di dalam

penelitian. Maka dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis sebagai berikut :

1. Diduga harga CPO Kalimantan Selatan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap determinan harga CPO Kalimantan Selatan.

2. Diduga harga CPO Indonesia berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

determinan ekspor CPO Indonesia.

3. Diduga harga Dunia berpengaruh positif dan signifikan terhadap determinan

ekspor CPO Dunia.

Page 36: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu P enelitian

Penelitian ini dilakasanakan di Provinsi Kalimantan Selatan yaitu di Badan

Pusat Statistik, Kementrian Pertanian, Kementrian Perdagangan dan

Perindustrian, dan Food Agriculture Organization (FAO) dalam waktu kurang

lebih 2 bulan. Pemilhan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan

bahwa Kalimantan Selatan adalah salah satu Provinsi yang ada di Indonesia yang

memproduksi CPO, dan datanya diambil dari Badan Pusat Statistik (BPS),

Kementrian Pertanian, kementrian Perdagangan dan Perindustrian, dan Food

Agriculture Organization (FAO) merupakan salah satu tempat penyedian data

produksi ekspor dan impor minyak kelapa sawit (CPO).

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Pada data sekunder, populasi yang ada berupa keseluruhan data yang

dimiliki oleh sumber pemerintahan dalam negeri maupun dunia, dalam hal ini

berupa keseluruhan data dari KEMENTAN RI yaitu data produksi CPO

Kalimantan Selatan dan FAOSTAT yaitu data ekspor CPO Indonesia dan data

ekspor CPO dunia. Keseluruhan data yang ada berupa data tahunan (t). sampel

yang digunakan termasuk dalam sampel skala besar yaitu data 12 tahun(2005-

2016).

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menurut sumbernya adalah

data runtut waktu (Time Series) yaitu data yang secara kronologis disusun

Page 37: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

menurut waktu pada suatu variabel tertentu (Kuncoro, 2007). Data dalam

penelitian ini berbentuk data tahunan selama 12 tahun (2005-2016).

Adapaun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data

kuantitatif. Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat di ukur atau dihitung

secara langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan

bilangan atau berbentuk angka.

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi

mengenai data. Adapun sumber data yang digunakan yaitu dengan menggunakan

data primer. Data sekunder sebagai data penunjang dikumpulkan melalui studi

pustaka seperti buku, literature-literatur, sumber bacaan lainnya yang berkaitan

dengan topik penelitian, instansi lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang

akan dilakukan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam

penelitian ini adalah metode dokumentasi, menurut (Suharsimi, 2006) metode

dokumentasi merupakan salah satu cara unt uk memperoleh data informasi

mengenai berbagai hal yang ada kaitannya dengan penelitian dengan jalan melihat

kembali laporan-laporan tulisan, baik berupa angka maupun keterangan. Selain

data-data laporan tertulis, untuk kepentingan penelitian ini juga digali berbagai

data, informasi dan referensi dan berbagai sumber pustaka, media massa dan

internet.

Page 38: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan bagian dari proses pengujian data yang hasilnya

digunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik kesimpulan penelitian

(Indriantoro dan Supomo, 2002). Menurut Sugiyono (2012) analisis data

merupakan kegiatan setelah data dari seluruh sumber terkumpul menggunakan

statistik.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian adalah dan analisis

regresi linier berganda. Analisis linier berganda adalah teknik statistik yang

digunakan untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi harga

CPO Kalimantan Selatan, harga ekspor CPO Indonesia, dan harga ekspor CPO

Dunia.

Persamaan regresi tersebut ad alah sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 Lag1 + b2 X2 Lag 1 + e

= a + b1 YL-1 + b2 PL-1 + e

Keterangan :

Y = Respon Penawaran/ produksi (ton/ tahun)

X1 = YL-1= Penawaran 1 tahun sebelumnya

X2 = PL-1 = Harga 1 tahun sebelumnya

a. Uji serentak (Uji F hitung)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Imam Ghozali, 2005).

Pengujian F ini dilakukan dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan

Page 39: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

dengan F tabel, maka kita menerima hipotesis alternative yang menyatakan bahwa

semua variabel independen secara serentak dan signifikasi mempunyai variabel

dependen. Prosedur penguraian F adalah sebagai berikut:

1. Membuat hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha).

2. Menghitung nilai F hitung dengan rumus:

Dimana: R2 = Koefisien determinan

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah sampel

3. Mencari nilai kritis (F tabel) ; df (k-1, n-k)

Dimana k = jumlah parameter termasuk intersep.

b. Pengujian Parsial (Uji t)

Pengujian secara parsial menggunakan uji t yang merupakan uji t yang

pengaruh signifikan variabel independen terhadap variabel dependen secara

individual. Uji signifikan adalah prosedur dimana hasil sampel digunakan untuk

menentuk keputusan untuk menerima atau menolak Ho berdasarkan nilai uji

statistik yang diperoleh dari data.

Prosedur dari uji t adalah sebagai berikut (Agus Widarjono, 2007):

1. Membuat hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha).

2. Menghitung t dengan rumus:

Fn = R2 : k

(1-R2) : (n-k-1)

t = (bi – b +)

Sbi

Page 40: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

Keterangan:

bi = Koefisien bebas ke – i

bi* = Nilai hipotesis dari nol

Sbi = Simpangan baku dari variabel bebas ke i

3. Mencari nilai kritis t dari tabel t dengan df + n-k dan α yang tertentu

c. Uji Koefisien Determinan (R2)

Dalam suatu penelitian atau observasi, perlu dilihat seberapa jauh model

yang terbentuk dapat menerangkan kondisi yang sebenarnya. Dalam analisis

regresi dikenal suatu ukuran yang dapat dipergunakan untuk keperluan tersebut,

yang dikenal dengan koefisien determian. Nilai koefisien determinasi merupakan

suatu ukuran yang menunjukkan besar sumbangan dari variabel independen

terhadap variabel dependen, atau dengan kata lain koefisien determinasi

menunjukkan variasi turunnya yang diberi simbol R2 mendekati angka 1, maka

variabel indevenden makin mendekati hubungan dengan variabel dependen

sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan model tersebut dapat dibenarkan

(Gujarati, 1997).

3.6 Definisi Oprasional

1. CPO merupakan salah satu komoditas perkebunan yang penting sebagai

sumber devisa migas bagi Kalimantan Selatan, sehingga memiliki prospek

yang cerah.

2. Perdagangan atau pertukaran CPO keluar negeri adalah salah satu bentuk

transaksi atau kerja sama dalam proses tukar-menukar yang didasarkan atas

kehendak sukarela dari Negara lain.

Page 41: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

3. Ekspor merupakan salah satu komponen pengeluaran agregat karena ekspor

dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional yang akan dicapai

pemerintah Kalimantan Selatan.

4. Penawaran CPO adalah salah satu bentuk kerja sama dimana produsen bersedia

menjualnya pada berbagai tingkat harga yang berlaku pada suatu pasar tertentu

dan dalam waktu tertentu pula dengan asumsi cateris paribus.

5. Model fungsi persamaan yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara

Y dan X menggunakan fungsi pendapatan Cobb-Douglass yang telah di

trasformasikan ke dalam bentuk linier logaritmatik dimana variabel yang

dijelaskan atau dependen (Y) dan variabel yang menjelaskan adalah atau

independen (X) adalah: harga CPO Kalimantan Selatan, harga CPO Indonesia,

dan harga CPO Dunia.

Page 42: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Kondisi Umum Provinsi Kalimantan Selatan

4.1.1. Letak Strategis

Kalimantan Selatan adalah salah sebuah provinsi di Indonesia yang

terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin. Secara

administrasi wilayah Provinsi Kalimantan Selatan terdiri atas 11 kabupaten dan 2

kota. Jumlah kecamatan seluruhnya sebanyak 138 kecamatan, bertambah 19

kecamatan dibanding tahun 2005. Pada tahun 2006 jumlah desa/kelurahan

sebanyak 1.958 bertambah 11 desa dibanding tahun 2005.

Letak geografis Propinsi Kalimantan Selatan terletak di sebelah selatan

pulau Kalimantan dengan batas-batas: sebelah barat dengan propinsi Kalimantan

Tengah, sebelah timur dengan Selat Makasar, sebelah selatan dengan Laut Jawa

dan di sebelah utara dengan propinsi Kalimantan Timur. Propinsi Kalimantan

Selatan secara geografis terletak di antara 114 19" 33" Bujur Timur - 116 33' 28

Bujur Timur dan 1 21' 49" Lintang Selatan 1 10" 14" Lintang Selatan, dengan luas

wilayah 37.377,53 km² atau hanya 6,98 persen dari luas pulau Kalimantan secara

keseluruhan. Sampai dengan tahun 2004 membawahi kabupaten/kota sebanyak 9

kabupaten/kota dan pada tahun 2005 menjadi 11 kabupaten/kota sebagai akibat

dari adanya pemekaran wilayah kabupaten Hulu Sungai Utara dengan Kabupaten

Balangan dan Kabupaten Kotabaru dengan Kabupaten Tanah Bumbu. Luas

wilayah propinsi tersebut sudah termasuk wilayah laut provinsi dibandingkan

provinsi Kalimantan Selatan. Pada tahun 2007, panjang jalan keseluruhan di

Page 43: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

wilayah administrasi Kalimantan Selatan adalah sepanjang 11.149,23 km yang

terdiri dari 876 km jalan negara, 1.056,38 km jalan provinsi, dan 9.216,85 km

jalan kabupaten/kota. Kondisi jalan di Kalimantan Selatan keadaannya kurang

baik, karena dari panjang jalan yang ada hanya 32,85% yang dalam kondisi baik,

sedangkan 25,69% kondisinya sedang, 24,61% dalam kondisi yang rusak, dan

16,85% kondisinya rusak berat.

Page 44: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

Tabel 1. Daftar Kabupaten dan Kotamadya di Provinsi Kalimantan Selatan

KABUPATEN/KOTA IBUKOTA JUMLAH

KECAMATAN

JUMLA

H DESA

Kabupaten/Regency

Tanah Laut Pelaihari 9 133

Kotabaru Kotabaru 20 195

Banjar Martapura 16 288

Barito Kuala Marabahan 17 200

Tapin Rantau 12 131

Hulu Sungai Selatan Kandangan 10 148

Hulu Sungai Tengah Barabai 11 169

Hulu Sungai Utara Amuntai 7 219

Tabalong Tanjung 12 131

Tanah Bumbu Batulicin 10 117

Balangan Paringin 6 160

Kota/Municipality

Banjarmasin Banjarmasin 5 50

Banjarbaru Banjarbaru

Kota

3 17

Propinsi Kalimantan

Selatan

Banjarmasin 138 1958

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Selatan

Luas wilayah masing-masing Kabupaten Tanah Laut 9,94 %; Tanah

Bumbu 13,50%; Kotabaru 25,11%; Banjar 12,45%; Tapin 5,80%; Tabalong

9,59%; Balangan 5,00%; Batola 6,33%; Banjarbaru 0,97% dan Banjarmasin

0,19%. Daerah aliran sungai yang terdapat di Propinsi Kalimantan Selatan adalah:

Page 45: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

Barito, Tabanio, Kintap, Satui, Kusan, Batulicin, Pulau Laut, Pulau Sebuku,

Cantung, Sampanahan, Manunggal dan Cengal. Dan memiliki catchment area

sebanyak 10 (sepuluh) lokasi yaitu Binuang, Tapin, Telaga Langsat, Mangkuang,

Haruyan Dayak, Intangan, Kahakan, Jaro, Batulicin dan Riam Kanan.

4.1.2. Perkembangan Ekonomi Makro Daerah

Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan III-2018 tumbuh sebesar

5,16% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh

sebesar 4,61% (yoy). Pada sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan ekonomi

bersumber dari peningkatan pertumbuhan ekspor luar negeri dan investasi.

Peningkatan ekspor luar negeri terjadi pada komoditas CPO dan batubara.

Sedangkan peningkatan investasi didukung baik oleh investasi bangunan maupun

investasi nonbangunan. Di sisi lain, konsumsi RT dan konsumsi pemerintah

tumbuh melambat, masing-masing disebabkan oleh normalisasi permintaan pasca

Idul Fitri serta relatif tidak adanya belanja operasional (pegawai) yang signifikan

sebagaimana triwulan sebelumnya.

Page 46: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

Grafik 1. Pertumbuhan PDRB Berdasarkan Kelompok Pertambangan dan

Nonpertambangan

Sumber: Bank Indonesia, 2018

Dari sisi penawaran, peningkatan pertumbuhan ekonomi utamanya

bersumber dari peningkatan kinerja sektor pertambangan, pertanian, industri

pengolahan dan konstruksi. Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan III-

2018 yang tumbuh meningkat dari triwulan sebelumnya tersebut sesuai dengan

arah tracking perekonomian. Memasuki paruh kedua tahun 2018, perusahaan

batubara memaksimalkan utilisasi untuk mencapai target tahun 2018 sehingga

produksi batubara pada triwulan III-2018 terdorong meningkat. Sementara itu

pada sektor pertanian, selain didukung oleh masuknya periode panen raya padi

lokal, terdapat peningkatan produksi tandan buah segar (TBS) yang berdampak

kepada peningkatan produksi CPO. Sedangkan peningkatan kinerja sektor

konstruksi didukung oleh peningkatan investasi bangunan khususnya pada proyek

pemerintah.

Meski tidak sesignifikan peningkatan pertumbuhan PDRB sektor tambang,

pertumbuhan PDRB nontambang juga tercatat tumbuh meningkat.

Page 47: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

4.1.3. Perkembangan Inflasi

Inflasi IHK Kalimantan Selatan pada triwulan III-2018 menurun

dibandingkan triwulan II-2018, baik secara tahunan (yoy) maupun triwulanan

(qtq). Secara tahunan (yoy), realisasi inflasi tercatat sebesar 2,12% (yoy), lebih

rendah dari triwulan lalu (2,74% yoy). Inflasi yang lebih rendah bersumber dari

melambatnya laju inflasi komponen Diatur Pemerintah (Administered Price/AP)

dan Bergejolak (Volatile Foods/VF). Dari sisi kelompoknya, rendahnya inflasi

triwulan III-2018 bersumber dari kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa

Komunikasi (TKJK) dan Bahan Makanan. Secara triwulanan, Kalimantan Selatan

mengalami deflasi 0,08% (qtq), lebih rendah dibandingkan triwulan lalu yang

mencatatkan inflasi sebesar 1,21% qtq. Selesainya momen Idulfitri dan libur

panjang menyebabkan penurunan pada komponen inflasi Bergejolak (VF) dan

Diatur Pemerintah (AP). Berdasarkan kelompoknya, penurunan inflasi utamanya

bersumber dari kelompok TKJK mengingat dikarenakan deflasi angkutan udara.

Realisasi inflasi Kalimantan Selatan pada triwulan III-2018 (2,12% yoy) masih

dalam sasaran inflasi Kalimantan Selatan yang sebesar 3,75±1%, sebagai sasaran

antara menuju target inflasi nasional yang sebesar 3,5±1%.

4.1.4. Pertumbuhan ekonomi

Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan diukur dari besaran PDRB

baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan tahun dasar 2000,

menunjukkan perkembangan yang terus meningkat selama periode 2006-2008.

Nilai PDRB Kalimantan Selatan atas dasar harga konstan tahun 2007 naik sebesar

Page 48: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

4,77 triliun rupiah dibanding tahun 2006 yang tercatat 34,67 triliun rupiah.

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan dengan minyak bumi pada tahun 2006

adalah 4,98 %, pada tahun 2007 mengalami peningkatan menjadi 6,01 %,

sementara pada tahun 2008 diprediksi pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan

akan meningkat menjadi 6,39%.

Pertumbuhan yang positif ini dikarenakan adanya pertumbuhan positif pada

hampir semua sektor terutama dari sektor pertanian, pertambangan dan

penggalian, listrik, gas dan air minum, serta sektor perdagangan, hotel dan

restoran. Pertumbuhan pada sektor pertanian ditunjang oleh subsektor tanaman

perkebunan dan subsektor peternakan. Dari sektor perdagangan hotel dan restoran

pertumbuhannya ditunjang oleh semua subsektor yaitu subsektor perdagangan

besar dan eceran, subsektor perhotelan dan subsektor restoran.

4.1.5 Prospek Perekonomian Daerah

Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan I-2019 diprakirakan

tumbuh melambat, dikarenakan oleh perlambatan ekspor luar negeri, investasi,

dan konsumsi pemerintah. Perlambatan ekspor luar negeri utamanya disebabkan

oleh aktivitas coal getting yang relatif tidak seagresif menjelang akhir tahun.

Produksi karet juga diprakirakan kembali turun. Realisasi belanja operasional dan

investasi pemerintah juga akan rendah pada awal tahun sebagaimana pola belanja

setiap tahunnya. Di sisi lain, adanya peringatan Haul Guru Sekumpul akan

mendorong belanja lembaga nonprofit RT serta menahan konsumsi RT untuk

stabil. Inflasi triwulan I-2019 akan lebih rendah dibandingkan triwulan IV-2018.

Hal ini disebabkan oleh selesainya tekanan inflasi yang bersumber dari tingginya

Page 49: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

permintaan pada saat momen peringatan Hari Keagamaan pada triwulan

sebelumnya.

4.1.6 Perkembangan Ekspor luar negeri

Peningkatan produksi batubara sejalan dengan upaya korporasi untuk

memenuhi target tahunan sedangkan peningkatan produksi CPO didukung oleh

peningkatan pasokan TBS. Nilai ekspor luar negeri luar negeri Kalimantan

Selatan pada triwulan III-2018 tercatat sebesar 2,29 miliar Dollar AS atau tumbuh

19,86% (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 10,52%

(yoy). Terdapat peningkatan pertumbuhan volume ekspor luar negeri CPO,

plywood, dan karet. Sementara itu perlambatan pertumbuhan volume ekspor luar

negeri batubara lebih moderat bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Grafik 2. Pertumbuhan Volume Ekspor luar negeri Berdasarkan Komoditas

Sumber: Bank Indonesia, 2018

Komposisi nilai ekspor luar negeri pada triwulan III-2018 berdasarkan

komoditas menunjukkan pangsa ekspor luar negeri batubara sebesar 79,21%, CPO

Page 50: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

sebesar 12,32%, kayulapis sebesar 3,92%, dan karet sebesar 1,94%. Berdasarkan

negara tujuan ekspor luar negeri, nilai ekspor luar negeri Kalimantan Selatan pada

triwulan III-2018 tercatat paling besar ke Tiongkok (34,04%), disusul India

(19,32%), ASEAN (16,58%) dan Jepang (9,28%). Pertumbuhan nilai ekspor luar

negeri ke seluruh kawasan meningkat kecuali ke Tiongkok. Ekspor luar negeri

Kalimantan Selatan pada triwulan IV-2018 diprakirakan akan kembali tumbuh

meningkat, ditopang oleh potensi meningkatnya produksi batubara dan CPO.

4.1.7 Sektor Pertanian

Sektor pertanian Kalimantan Selatan pada triwulan III-2018 tumbuh

sebesar 6,04% (yoy), meningkat bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yang tumbuh sebesar 3,92% (yoy). Peningkatan kinerja sektor pertanian didukung

oleh masuknya periode panen raya bagi subsektor tabama (padi lokal) dan

subsektor perkebunan (TBS). Di sisi lain, produksi karet tumbuh melambat,

dengan volume produksi merupakan yang terendah dalam dua tahun terakhir.

Produksi padi Kalimantan Selatan tercatat sebesar 547,87 ton GKG6 pada

triwulan III-2018, tumbuh meningkat dari triwulan sebelumnya. Produktivitas

padi Kalimantan Selatan pada tahun 2018 diprakirakan sebesar 4,08 ton per

hektar, terus membaik pasca-El Nino di tahun 2015. Kabupaten Hulu Sungai

Tengah (HST) menjadi Kabupaten dengan produktivitas padi paling tinggi di

Kalimantan Selatan pada tahun 2018.

Produksi TBS Kalimantan Selatan juga tercatat tumbuh meningkat,

tercermin dari kinerja industri makanan dan minuman (didominasi oleh CPO).

Berdasarkan informasi liaison, jumlah luasan lahan tanaman menghasilkan (TM)

Page 51: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

dan tanaman belum menghasilkan (TBM) di Kalimantan Selatan meningkat

sekitar kisaran 5% (yoy) pada tahun 2018. Penambahan tersebut terindikasi

berasal dari spot-spot lahan kecil yang menjadi perkebunan rakyat atau terhimpun

menjadi koperasi dan sebagian merupakan konversi lahan.

Sementara itu perlambatan pertumbuhan produksi karet utamanya

dipengaruhi oleh harga karet yang dalam dalam tren menurun sejak pertengahan

tahun 2017. Komitmen pembatasan produksi karet tidak dapat terlaksanan dengan

baik di Thailand dan Vietnam.

Meskipun dalam semester pertama tumbuh positif, volume produksi karet

Indonesia, Malaysia dan India pada triwulan III-2018 tercatat tumbuh negatif

kecuali Thailand dan Vietnam. Bahkan untuk menyelamatkan harga karet,

Kementrian Pertanian dan Koperasi Thailand berencana menawarkan 3000

baht/rai (1600 m2) bagi petani yang bersedia untuk tidak menyadap karet selama

tiga bulan. Hal tersebut nantinya akan menahan penurunan harga karet

internasional hingga April 2019 mengingat kontribusi Thailand terhadap 50%

pasokan karet dunia. Sektor pertanian Kalimantan Selatan pada triwulan IV-2018

akan kembali tumbuh meningkat meski bersifat lebih moderat, utamanya ditopang

oleh peningkatan produksi TBS.

Page 52: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

Tabel 2. Luas Tanaman Kelapa Sawit (Ha)

Jenis Tanaman

Kind of Crops

Luas Tanaman (Ha)

Planting Area

Produksi

Production

(Ton)

Jml KK

Tani

(KK) TBM TM TTR

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Karet / Rubber 47 076 96 670 18 868 91 335,90 136 522

2. Kelapa / Coconut 3 430 37 433 3 911 30 129,85 130 688

3. Klp Hibrida /

Hybrida Cnt

1 578 2 390 29 2 638,31 3

4. Kelapa Sawit /

Palm Oil

44 863 110

796

9 1 338 291,80 15 379

5. K o p i / Coffee 651 4 807 530 1 902,12 21 919

6. L a d a / Papper 217 711 187 479,51 7 234

7. Cengkeh / Clove 93 1 122 294 250,21 9 305

8. Kakao / Cocoa 1 328 1 761 426 293,80 4 166

9. Pinang / Areca Nut 126 325 66 110,97 6 247

10.A r e n / Palm 301 1 153 200 1 457,23 5 500

11.Rumbia 1 299 2 530 163 11 697,92 14 291

12.Kemiri / Gundle Nut 667 2 288 90 1 961,65 8 557

13.Kayu Manis /

Cassievera

703 1 066 1 1 095,30 2 310

14.Kapuk / Capoc 130 255 28 74,49 2 625

15.Jambu Mete /Cashew

Nuts

17 208 79 76,02 5 418

16.Kenanga 2 49 5 12,51 2 307

17.Panili / Vanilla 2 4 0 2,82 10

18.Melinjo 1 1 0 0,35 45

19.J a h e / Ginger 12 105 0 222,75 1 175

20.Kapulaga

/Cardamom

0 24 0 10,44 1 217

21.Purun 155 332 0 787,96 1 338

22.T e b u 0 0 0 0,00 0

23.Rosela / Jute / Kenaf 0 0 0 0,00 0

24.Kunyit 6 6 0 12,73 350

25.Kencur 6 86 0 117,29 470

Jumlah 102 663 264122 24 886 1 482 961,93 377 076

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Selatan

Keterangan :

Page 53: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

TBM = Tanaman Belum Menghasilkan

TM = Tanaman Menghasilkan

TTR = Tanaman Tua/Rusak

Page 54: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Estimasi Multiple Reggresion

Tabel 1.5 Hasil Estimasi Multiple Reggresion Determinan Respons Penawaran

Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil) di Provinsi Kalimantan

Selatan Tahun 2005-2016.

Variabel Koefisien Estimasi

(Elastisitas)

Standard

Error

Uji t

(t Statistik)

Probabilitas

Intersep -13.6937** 4.4915 -3.0488 0.0186

Harga Riil

CPO

Kalimantan

Selatan

1.7943** 0.7927 2.2636 0.0580

Harga Riil

Ekspor CPO

Indonesia

-6.7105** 2.0372 -3.2940 0.0132

Harga Riil

Ekspor CPO

Dunia

7.8567*** 2.1677 3.6242 0.0085

R2 = 0,7192 ***) : Signifikan ( = 1%)

Uji F = 5.9762 **) : Signifikan ( = 5%)

Probabilitas (Uji F) = 0,0241 *) : Signifikan ( = 10%) ns : Non Signifikan

(lnY)t = -13.6937+ 1.7943 (ln X1)L-1 – 6.7105 (ln X2)L-1 + 7.8567 (ln X3)L-1 + e

Sumber : Data Perimer Setelah Diolah, 2019

Rata-rata:

Y (833.000/ ton/tahun) = Produksi CPO Kalimantan Selatan

X1 ($ 966/ ton/tahun) = Harga Riil CPO Kalimantan Selatan

X2 ($ 822/ ton/tahun) = Harga Ekspor Riil Indonesia

X3 ($ 856/ ton/tahun) = Harga Ekspor Riil Dunia

Page 55: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

5.2 Uji F-Statistik (Simultan)

Mengetahui pangaruh variabel bebas (Independen), terhadap variabel

terikat (Dependen) secara bersama-sama (Simultan) maka dilakukan uji F. Uji F

yaitu uji yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Dalam analisis ini dilakukan dengan

menggunakan program eviews 9. Berdasarkan hasil estimasi pada tabel diatas

dapat diliat bahwa nilai F Statistik sebesar 5.9762 nilai Probabilitas (F-Statistik)

sebesar 0,0241. Maka dapat diketahui bahwa variabel independen (harga riil CPO

Kalimantan Selatan, harga riil ekspor CPO Indonesia, dan harga riil ekspor CPO

Dunia ) secara bersama-sama mempengaruhi determinan harga riil CPO secara

signifikan pada taraf kepercayaan sebesar 95% (α = 5%).

5.3 Koefisien Determinan (R2)

Koefisisen determinan (R2) mencerminkan besarnya pengaruh perubahan

variabel-variabel bebas (independen variabel) dalam menjelaskan perubahan-

perubahan pada variabel terikat (dependen variabel) secara bersama-sama, dengan

tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antara variabel dalam

model yang digunakan. Besarnya nilai koefisien determinan adalah antara 0

hingga 1 (0<R2<1), dimana nilai koefisien mendekati 1, maka model tersebut

dikatakan baik karena semakin dekat hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat.

Berdasarkan hasil estimasi Multiple Reggresion dengan menggunakan

program eviews 9 diketahui bahwa koefisien determinan (R2) sebesar 0,7192 yang

bermakna bahwa variabel bebas (independen), harga ekspor CPO Indonesia, harga

Page 56: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

CPO dunia memiliki proporsi terhadap ekspor CPO Kalimantan Selatan sebesar

72% sedangkan sisanya sebesar 28% (100% - 72%) dipengaruhi oleh varibel yang

tidak diteliti. Signifikan pada taraf kepercayaan sebesar 99% (α = 1%).

5.4 Uji t-Statistik

Mengetahui pengaruh secara signifikan variabel independen (harga riil

CPO Kalimantan Selatan, harga riil ekspor CPO Indonesia, dan harga riil ekspor

CPO Dunia, maka dapat dilakukan uji t-statistik (uji secara parsial) terhadap

variabel dependen (variabel terikat).

Berdasarkan hasil estimasi dapat dilihat bahwa ketiga variabel independen

yang berpengaruh secara signifikan terhadap determinan ekspor CPO Kalimantan

Selatan, adapun variabel tersebut yaitu harga CPO Kalimantan Selatan (X1)

berpengaruh positif terhadap determinan harga riil CPO Kalimantan Selatan

sebesar 1.7943** artinya setiap kenaikan 1US$ akan mempengaruhi kenaikan

penawaran harga CPO Kalimantan Selatan sebesar 1.7943** ribu ton/tahun-nya,

signifikan pada taraf kepercayaan 95% (α = 5%) selain dipengaruhi oleh tinggi

rendahnya dollar ekspor CPO Kalimantan Selatan juga dipengaruhi oleh harga

domestik dan harga internasional itulah sebabnya harga CPO bertanda positif,

karena harga domestik yang rendah sehingga lebih mengutamakan melakukan

ekspor keluar negeri dari pada menjual dalam negeri. Harga riil ekspor CPO

Indonesia (X2) berpengaruh negatif terhadap determian ekspor CPO sebesar -

6.7105** artinya setiap kenaikan 1US$ akan mempengaruhi atau menambah

ekspor CPO sebesar -6.7105** ribu ton/tahun-nya, berpengaruh signifikan pada

taraf kepercayaan 95% (α = 5%), harga CPO Indonesia bertanda negatif selain

Page 57: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

dipengaruhi oleh tinggi rendahnya dollar ekspor juga dipengaruhi oleh harga

domestik dan harga internasional itulah sebabnya harga CPO bertanda negatif

karena harga domestik yang rendah sehingga lebih mengutamakan melakukan

ekspor keluar negeri dari pada menjual dalam negeri. Harga riil ekspor CPO

Dunia (X3) berpengaruh positif terhadap determinan ekspor CPO Kalimantan

Selatan sebesar 7.8567*** artinya setiap kenaikan 1US$ harga CPO ini sangat

berpengaruh terhadap ekspor CPO Kalimantan Selatan sebesar 7.8567*** , pada

taraf kepercayaan 99% (α = 1%). Dari ketiga variabel tersebut harga CPO Dunia

yang paling signifikan karena koefisien estimasi (elastisitas-nya) berpengaruh

positif sebesar 7.8567*** ribu ton sedangkan nilai Probabilitas-nya sebesar

0.0085 signifikan pada taraf kepercayaan 1% (α = 1%).

1. Harga riil CPO Kalimantan Selatan (X1)

Berdasarkan tabel di atas hasil estimasi terlihat bahwa nilai t-statistik untuk

variabel harga CPO Kalimantan Selatan sebesar 2.2636 dan nilai probabilitas t-

statistik sebesar 0.0580 yang lebih kecil dari tingkat kesalahan 0,05 (α = 5%)

yang berarti bahwa harga CPO Kalimantan Selatan berpengaruh signifikan

terhadap determinan ekspor CPO Kalimantan Selatan pada taraf kepercayaan

95% (α = 5%).

2. Harga CPO Indonesia (X2)

Berdasarkan tabel di atas hasil estimasi terlihat bahwa nilai t-statistik

untuk variabel harga CPO Indonesia sebesar -3.2940 dan nilai probabilitas t-

statistik sebesar 0.0132 yang lebih kecil dari tingkat kesalahan 0,05 (α = 5%)

yang berarti bahwa harga CPO Indonesia berpengaruh signifikan terhadap

Page 58: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

determinan ekspor komoditas CPO Kalimantan Selatan pada taraf kepercayaan

95% (α = 5%).

3. Harga CPO Dunia (X3)

Berdasarka tabel di atas hasil estimasi terlihat bahwa nilai t-statistik untuk

variabel harga CPO Dunia sebesar 3.6242 dan nilai probabilitias t-statistik

sebesar 0.0085 yang lebih kecil dari tingkat kesalahan 0,05 (α = 1%) yang

berarti bahwa harga ekspor CPO Dunia berpengaruh signifikan terhadap

determianan ekspor komoditas CPO Kalimantan selatan pada taraf kepercayaan

99% (α = 1%).

5.5 Uji Standard Eror

Standard error adalah standar deviasi dari distribusi sampling suatu

statistik. Standard error adalah istilah statistik yang mengukur keakuratan sampel

dalam merepresentasikan populasi. Jika statistiknya rata-rata sampel maka

dinamakan standard error mean. Semakin kecil nilai standard error, maka

semakin representatif terhadap populasinya. Standard error berkebalikan dengan

ukuran sampel. Semakin besar ukuran sampel, maka akan semakin kecil standard

error karena statistik mendekati nilai yang sebenarnya.

Berdasarkan hasil estimasi Multiple Reggresion dengan menggunakan

program eviews 9 diketahui bahwa standard eror paling rendah yaitu pada harga

CPO Kalimantan Selatan yang artinya bahwa harga ekspor yang berpengaruh

lebih mementingkan harga produksi CPO Kaliamantan Selatan sebesar 0.7927

dengan tingkat kepercayaan 95%.

Page 59: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

5.6 Elastisitas

Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah

variabel dengan variabel lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa

besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.

Berdasarkan hasil estimasi diatas, dapat dilihat bahwa elastisitas harga

minyak kelapa sawit (CPO) yaitu elastisitas harga CPO Kalimantan Selatan (X1)

sebesar 1.7943 artinya setiap kenaikan 1U$ akan mempengaruhi kenaikan

penawaran ekspor CPO sebesar 1.7943/tahun-nya, elastisitas harga ekspor CPO

Indonesia (X2) sebesar -6.7105 artinya setiap kenaikan 1U$ akan mempengaruhi

atau menambah ekspor CPO sebesar -6.7105, dan elastisitas harga ekspor CPO

Dunia (X3) sebesar 7.8567 artinya setiap kenaikan 1U$ harga CPO akan

mempengaruhi kenaikan penawaran ekspor CPO sebesar 7.8567.

Grafik 3. Hasil estimasi Multiple Reggresion Determinan Respons Penawaran

Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil) di Provinsi Kalimantan

Selatan Tahun 2005-2016.

-.8

-.4

.0

.4

.8

5.5

6.0

6.5

7.0

7.5

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Residual Actual Fitted

Sumber : Data Perimer Setelah Diolah, 2019

Page 60: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

Berdasarkan dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa grafik yang bergaris

biru menunjukkan data residual atau data selisih harga CPO Indonesia dengan

harga CPO duniayang artinya bahwa pengaruh CPO Indonesia kurang terhadap

produksi CPO Kalimantan Selatan. Pada grafik yang bergaris merah menunjukkan

data actual atau data harga real CPO Kalimantan Selatan dan grafik yang bergaris

hijau menunjukkan data fitted atau data hasil analisis yang berpengaruh terhadap

produksi Kalimantan Selatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa grafik tersebut

terjadi heteroskedastisitas atau dengan kata lain grafik tersebut memiliki nilai

residual yang sifatnya tidak sama dan berubah sepanjang waktu.

Page 61: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

VI. KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian Analisis Determinan Respons Penawaran

Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil) di Provinsi Kalimantan Selatan sebagai

berikut :

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi respons penawaran minyak kelapa sawit

(CPO) dapat dilihat dari nilai koefisien regresi hasil estimasi. Dari masing-

masing determinan harga ekspor miyak kelapa sawit CPO yang bertanda positif

(signifikan) yaitu harga CPO Kalimantan Selatan (X1) dan harga CPO Dunia

(X3), yang menunjukkan bahwa tingkat pengaruh faktor determinan ekspor

minyak kelapa sawit (CPO) yang berpengaruh positif akan meningkatkan hasil

ekspor minyak kelapa sawit (CPO). Sedangkan faktor determinan ekspor yang

bernilai negatif yaitu harga ekspor minyak kelapa sawit (CPO) Indonesia (X2)

maka akan mengurai ekspor CPO setiap tahun-nya sebesar -6.7105.

2. Faktor utama yang mempengaruhi respons penawaran minyak kelapa sawit

(CPO) dapat dilihat dari nilai koefisien regresi hasil estimasi. Dari masing-

masing determinan harga ekspor minyak kelapa sawit yang nilainya paling

kecil yaitu harga CPO Kalimantan Selatan (X1) Sebesar 1.7943.

3. Elastisitas determinan respons penawaran harga ekspor minyak kelapa sawit

(CPO) dapat dilihat dari nilai koefisien regresi hasil estimasi. Elastisitas harga

harga CPO Kalimantan Selatan sebesar 1.7943 sedangkan elastisitas harga

ekspor CPO Indonesia sebesar -6.7105.

Page 62: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

6.1 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti menyarangkan bahwa :

1. Dalam menentukan kebijakan ekspor yang terkait dengan pendapatan nasional

suatu negara maka selaku pimpinan khusus mengenai penanganan ekspor atau

bahkan pemerintah yang secara langsung memberikan bantuan modal atau

sarana dan prasarana untuk industri-industri pengolahan agar komoditas yang

akan di ekspor dapat bersaing di pasar Internasional, karena jika jumlah ekspor

sangat meningkat maka pendapatan negara juga akan meningkat sehingga

tingkat kesejahteraan bisa tercapai.

2. Faktor-faktor ekspor komoditas minyak kelapa sawit (Crude palm oil)

Kalimantan Selatan sangat mempengaruhi besar kecilnya jumlah ekspor yang

akan dilakukan, maka dari itu Indonesia harus mampu bersaing di pasar

Internasional yaitu dengan cara meningkatkan mutu atau kulitas komoditas

CPO yang dihasilkan.

Page 63: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Abidin. 2008. Analisis Ekspor Minyak Kelapa Sawit (CPO) Indonesia. Jurnal

Aplikasi Manajemen Volume 6 Nomor 1. Fakultas Ekonomi Universitas

Brawijaya. Malang.

Agustina. 2006. Analisis Dinamika Ekspor dan Keunggulan Komparatif Minyak

Kelapa sawit (CPO) di Indonesia (Analisis of Export Dynamics and

Comparative Advantage of Indonesian Crude Palm Oil). Pusat Penelitian

Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Bogor.

Arsyad. 1987. Ekonomi Manajerial- Ekonomi Makro Terapan untuk Manajemen

Bisnis. BPEF. Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik, 2011. Statistik Perkebunan Kelapa Sawit. Jakarta

Badan Pusat Statistik, 2013. Data Statistik Perkebunan Komoditas Kelapa Sawit.

Jakarta.

Badan Pusat Statistik, 2006. KEKR Provinsi Kalimantan Selatan TriWulan III.

Kalimantan Selatan.

Bank Indonesia, 2018. Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi

Kalimantan Selatan.

Bank Indonesia, 2018. Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi

Kalimantan Selatan.

Benikrisanto, Cyirillus. 2006. Crude Palm Oil and Refiining. European Journal of

Lipid Sciense and Technologi. Vol 109

Daniel. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta

Dinas Perkebunan. 2007. Data Statistik Komoditas Perkebunan Tahun 2006.

Badan Pusat Statistik.

Dinas Perkebunan. 2007. Data Statistik Komoditas Perkebunan Tahun 2006.

Badan Pusat Statistik.

Dinas Perkebunan. 2007. Data Statistik Komoditas Perkebunan Tahun 2006.

Hal.4. Badan Pusat Statistik.

Indriantoro dan Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan kedua.

Yogyakarta: Penerbit BFEE UGM.

Page 64: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Perkebunan. 2012. Statistik

Perkebunan Kelapa Sawit. Jakarta.

Kementerian Perdagangan, 2012. Kebijakan Perdagangan Internasional

Komoditas Pertanian.

Ghatak dan Ingersent. 1984. Agriculture Land Economic Development. Harvester

Press. Brighton.

Halwani. 2003. Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi Edisi Kedua.

Ghalia Indonesia: Bogor

Kuncoro, Mudrajad. 2007. Metode Kuantitatif Teori Dan Aplikasi Untuk Bisnis

Dan Ekonomi Edisi Ketiga. UPP STIM YKPN. Yogyakarta

Lipsey. 1990. Pengantar Mikroekonomi. Alih Bahasa: A. Jaka

Wasana,Kirbrandoko, dan Budijanto. Binarupa Aksara. Jakarta.

Mankiw. 2000. Teori Makroekonomi. Alih Bahasa: Imam Nurmawan Erlangga.

Jakarta.

Nerlove. 1958. The Dynamics of Supply: Estimation of Farmers Response to

Price. The Johns Hopkins Press. Baltimore. USA

Nopirin. 1994. Ekonomi Moneter. Buku II. BPFE. UGM. Yogyakarta

Putong. 2003. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Ghalia Indonesia

Prasetyani, dan Miranti. 2004. Potensi dan Prospek Bisnis Kelapa Sawit

Indonesia.Retrived from www.bni.co.id.

Sadono, Sukirno. 2015. Pengantar Ekonomi Makro. PT. Raja Grasindo Persada.

Jakarta

Saeroji Ahmad Fahrudin. 2011. Ekonomi Internasional. Edisi Pertama. BPPFE.

Yogyakarta.

Saeroji Ahmad Fahrudin. 2011. Teransaksi Ekspor Impor. Edisi Kedua.

Erlangga. Jakarta.

Salvatore, Dominick, dalam Flora Felina Aditasari. 1997. Ekonomi Internasional.

Edisi ketiga. Erlangga. Jakarta

Salvatore, Dominick, dalam Flora Felina Aditasari. 1997. Ekonomi Internasional.

Edisi ketiga. Erlangga. Jakarta

Page 65: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

Sihotang, Benidiktus. 2010. Budidaya Kelapa Sawit. Jakarta: Bumi Aksara.

Soekartawi. 1993. Manajemen Pemasaran Dalam Bisnis Modern. Pustaka

harapan. Jakarta.

Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekata Praktik. PT. Rineka

Cipta. Jakarta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Bandung.

Suhartiti, 2003. Teori Ekonomi Mikro. PT. Salemba Emban Patria. Jakarta.

Sukirno. 2006. Pengantar Teori Mikro ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Page 66: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 67: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

Lampiran 1. Hasil Analisis Regresi Berganda Pada Program Eviews 9 Analisis

Determinan Respons Penawaran Minyak Kelapa Sawit (Crude

Palm Oil) di Provinsi Kalimantan Selatan

Dependent Variable: LOG(Y)

Method: Least Squares

Date: 11/21/19 Time: 20:45

Sample (adjusted): 2 12

Included observations: 11 after adjustments

HAC standard errors & covariance (Bartlett kernel, Newey-West fixed

bandwidth = 3.0000)

No d.f. adjustment for standard errors & covariance Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -13.69375 4.491480 -3.048829 0.0186

LOG(X1(-1)) 1.794384 0.792725 2.263564 0.0580

LOG(X2(-1)) -6.710501 2.037174 -3.294024 0.0132

LOG(X3(-1)) 7.856260 2.167712 3.624217 0.0085 R-squared 0.719200 Mean dependent var 6.632233

Adjusted R-squared 0.598857 S.D. dependent var 0.635232

S.E. of regression 0.402329 Akaike info criterion 1.292197

Sum squared resid 1.133083 Schwarz criterion 1.436886

Log likelihood -3.107082 Hannan-Quinn criter. 1.200990

F-statistic 5.976260 Durbin-Watson stat 1.181497

Prob(F-statistic) 0.024137 Wald F-statistic 72.02316

Prob(Wald F-statistic) 0.000013

Page 68: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

Lampiran 2. Grafik Analisis Linier Berganda Pada Program Eviews 9 Analisis

Determinan Respons Penawaran Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm

Oil) di Provinsi Kalimantan Selatan

-.8

-.4

.0

.4

.8

5.5

6.0

6.5

7.0

7.5

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Residual Actual Fitted

Page 69: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

Lampiran 3. Hasil Tabulasi Harga Riil CPO Kalimantan Selatan, Harga Ekspor

Riil CPO Indonesia, Harga Ekspor Riil CPO Dunia.

Produksi CPO

Kalimantan

Selatan

Harga Riil

CPO

Kalimantan

Selatan

Harga

Ekspor Riil

Indo.

Harga

Ekspor Riil

Dunia

tahun No (1.000 ton) ($/ton) ($/ton) ($/ton)

Y X1 X2 X3

2005 1 126 813 362 386

2006 2 307 931 411 438

2007 3 337 955 814 779

2008 4 387 851 936 983

2009 5 424 1.079 671 724

2010 6 699 1.288 911 934

2011 7 1.044 925 1.188 1.229

2012 8 1.165 1.035 1.057 1.104

2013 9 1.244 993 968 1.020

2014 10 1.461 1.046 958 1.000

2015 11 1.049 1.021 757 800

2016 12 1.750 1.016 835 873

Rata-rata 833 996 822 856

Page 70: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

Lampiran 4. Hasil Logaritma Natural (LN)

Produksi CPO

Kalimantan

Selatan

Harga Riil

CPO

Kalimantan

Selatan

Harga Ekspor

Riil Indo.

Harga

Ekspor

Riil Dunia

tahun No (1.000 ton) ($/ton) ($/ton) ($/ton)

lnY lnX1 lnX2 lnX3

2005 1 4,835234 6,701008 5,891672 5,956371

2006 2 5,728052 6,836695 6,01823 6,081144

2007 3 5,821269 6,861395 6,701522 6,658005

2008 4 5,957747 6,746662 6,841685 6,890617

2009 5 6,050462 6,983549 6,508527 6,584228

2010 6 6,549224 7,160608 6,814323 6,839735

2011 7 6,951286 6,829691 7,079934 7,114198

2012 8 7,060195 6,942053 6,963002 7,006946

2013 9 7,126119 6,901153 6,875671 6,927226

2014 10 7,286579 6,952763 6,864828 6,907279

2015 11 6,956034 6,928969 6,628723 6,685145

2016 12 7,467593 6,923892 6,727306 6,771956

Lampiran 5. Peta Administrasi Kalimantan Selatan

Page 71: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian
Page 72: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian
Page 73: ANALISIS DETERMINAN RESPONS PENAWARAN MINYAK … · repon penawaran CPU menggunakan dua variabel independen dengan model lag_1 dengan menggunakan persamaan linier. Hasil penelitian

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kerasian pada tanggal 10 Juni 1996

dari ayah Alm. Sahamuddin dan ibu Mulyati. Penulis

merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dan hidup dalam

keluarga yang sederhana, ayah penulis meninggal pada

tanggal 02 Desember 2018 sebelum penulis berangkat KKP.

Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah TK Al-Ikhlas, SDN P.Kerasian,

SMPN 3 Pamboang dan SMAN 1 Pulau Laut Selatan. Pada tahun 2015, penulis

penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar melalui jalur tes. Pendidikan nonformal

yang dilalui penulis adalah DAD (Darul Arqam Dasar) tahun 2015. Selama kuliah

penulis pernah magang di PT.Malino Highlands Kabupaten Gowa.

Selama kuliah Penulis pernah mengikuti organisasi kampus yaitu di

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Periode 2016/2017, Periode 2017/2018 dan

periode 2018/2019. Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan

menulis skripsi yang berjudul “Analisis Determinan Respons Penawaran Minyak

Kelapa Sawit di Provinsi Kalimantan Selatan” dibawah bimbingan Dr.

Mohammad Natsir., S.P., M.P, dan Ardi Rumallang, S.P., M.M.