analisis deskriptif format siaran manajemen...
TRANSCRIPT
51
ANALISIS DESKRIPTIF
FORMAT SIARAN MANAJEMEN QOLBU
DI RADIO 102.7 MQFM
BANDUNG
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S. Sos.I)
Oleh
Indah Choirunnisa
NIM: 105051102012
PROGRAM STUDI KONSENTRASI JURNALISTIK
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/2009 M
52
ANALISIS DESKRIPTIF
FORMAT SIARAN MANAJEMEN QOLBU
DI RADIO 102.7 MQFM
BANDUNG
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S. Sos.I)
Indah Choirunnisa
NIM: 105051102012
Dibawah Bimbingan
Dr. H. Arief Subhan, MA
NIP: 19660110 199303 1 004
PROGRAM STUDI KONSENTRASI JURNALISTIK
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/2009 M
53
PENGESAHAN PANITIA UJIANPENGESAHAN PANITIA UJIANPENGESAHAN PANITIA UJIANPENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul ANALISIS DESKRIPTIF ANALISIS DESKRIPTIF ANALISIS DESKRIPTIF ANALISIS DESKRIPTIF FORMAT SIARAN FORMAT SIARAN FORMAT SIARAN FORMAT SIARAN
MANAJEMEN QOLBU DI RADIO 102.7 MQFM BANDUNGMANAJEMEN QOLBU DI RADIO 102.7 MQFM BANDUNGMANAJEMEN QOLBU DI RADIO 102.7 MQFM BANDUNGMANAJEMEN QOLBU DI RADIO 102.7 MQFM BANDUNG telah diujikan
dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada 16 Juni 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.)
pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Konsentrasi
Jurnalistik.
Jakarta, 16 Juni
2009
Sidang MunaqasyahSidang MunaqasyahSidang MunaqasyahSidang Munaqasyah
Ketua merangkap anggota,
Drs. Study Rizal LK, MA Drs. Study Rizal LK, MA Drs. Study Rizal LK, MA Drs. Study Rizal LK, MA
NIP 19640428 199303 1 002
Sekretaris merangkap anggota,
Rubiyanah, MARubiyanah, MARubiyanah, MARubiyanah, MA
NIP 19730822 199803 2 001
54
Anggota,
Penguji I
Dra. Hj Asriati Jamil, M. HumDra. Hj Asriati Jamil, M. HumDra. Hj Asriati Jamil, M. HumDra. Hj Asriati Jamil, M. Hum
NIP 19610422 199003 2 001
Penguji II
Dra. Hj. Dra. Hj. Dra. Hj. Dra. Hj. Musfirah NurlailyMusfirah NurlailyMusfirah NurlailyMusfirah Nurlaily, M, M, M, MAAAA
NIP 150 299 344
.
Pembimbing
Dr. H. Arief Subhan, MADr. H. Arief Subhan, MADr. H. Arief Subhan, MADr. H. Arief Subhan, MA
NIP 19660110 199303 1 004
55
LEMBAR PERNYATAANLEMBAR PERNYATAANLEMBAR PERNYATAANLEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya
asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka
saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 16 Juni 2009
Indah Choirunnisa
56
KATA PENGANTAR
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim
Tiada tempat untuk mengucapkan rasa syukur selain kepada-MU yaa
Rabb, karena-Nya peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Shalawat serta
salam peneliti haturkan kepada Junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.
Selanjutnya peneliti juga mengucapkan rasa terima kasih yang sangat mendalam
kepada kedua orang tua yang peneliti sangat cintai, yaitu Ayahanda dan Ibunda
tercinta, semoga Allah SWT memberikan sehat wal’afiat di masa senjanya.
Karena berkat dukungan beliau, baik moril maupun materil peneliti dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “ANALISIS DESKRIPTIF
FORMAT SIARAN MANAJEMEN QOLBU DI RADIO 102.7 MQFM
BANDUNG”.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak yang
berhubungan dengan penelitian ini, baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Oleh karena itu peneliti ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak
tersebut, diantaranya adalah:
1. Ayahanda H. M. Tarwa dan Ibunda Hj. Sudirah Wiriadisastra tercinta yang
telah memberi support baik moril maupun materil, dan mengajarkan hal-
hal yang baik kepada peneliti. Terutama Doa yang terucap dari lafadz
beliau, yang selalu mengiringi perjalanan pendidikan yang peneliti hadapi
hingga selesainya skripsi ini.
2. Keluarga besar Aa Yoyo dan Ceu Nina, keluarga besar Aa Ali dan Ceu
Dyah, keluarga besar Aa Cecep dan Teh Novi, keluarga besar Aa Opik dan
57
Teh Kathia, terima kasih semuanya atas bimbingan, support, dan segala
bantuannya selama ini, baik moril terlebih materil.
3. Keponakan-keponakan tersayang, Amanda, Kesya, Raffi, Dimas, Reyhan,
Raja, dan Satria yang selalu menghibur peneliti saat datangnya rasa jenuh
dalam pembuatan skripsi.
4. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, Pudek I dan dosen pembimbing bagi peneliti, terima kasih
atas bimbingan dan support yang telah bapak berikan selama penelitian ini
berlangsung, karena bimbingan, support, dan kesabarannyalah peneliti
dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini dengan baik.
5. Bapak Drs. Mahmud Jalal, MA selaku Pembantu Dekan II dan bapak Drs.
Study Rizal LK, MA selaku Pembantu Dekan III, terima kasih atas
support yang telah beliau berikan.
6. Bapak Drs. Suhaimi, M.Si dan Ibu Rubiyanah, MA selaku Ketua
Konsentrasi Jurnalistik dan Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik, yang telah
membantu dan men-support peneliti selama penyusunan skripsi.
7. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah banyak
membantu dalam penelitian ini, terutama untuk Bapak Zakaria, MA yang
telah memberi support dan masukan pada proses penyelesaian skripsi ini,
dan Bapak Rully Nasrullah, M.Si selaku asisten dosen pembimbing yang
juga telah membimbing dan bersabar terhadap kekurangan peneliti
8. Seluruh staff Perpustakaan Dakwah dan Perpustakaan Utama yang telah
membantu peneliti dalam mengumpulkan bahan-bahan skripsi (buku) yang
58
diperlukan, terutama Mas Awi, Mas Prio dan ibu Muniroh yang telah
mempermudah peneliti dalam proses peminjaman buku.
9. K.H. Abdullah Gymnastiar selaku pendiri Pesantren Daarut Tauhid dan
Radio 102.7 MQFM yang telah memberi kesempatan kepada peneliti
untuk melakukan penelitian di radio 102.7 MQFM. Teh Ninih dan Ustadz
Mulyadi Al Fadhil selaku narasumber Manajemen Qolbu yang telah
membantu dalam kelancaran penelitian. Kang Agus Al Muhajir, selaku
penyiar acara Manajemen Qolbu, yang telah meluangkan waktunya dan
membantu peneliti selama berada di Bandung, dan seluruh staff 102.7
MQFM, yang telah menerima dan membantu peneliti dalam melakukan
penelitiannya.
10. My Beloved, Muhammed Razib Dwinaldi Putra yang telah memberi
motivasi dan membantu peneliti selama penelitian. Support dan
senyumnya yang selalu menjadi penyemangat dalam penyusunan skripsi
ini. Thank’s for everything you do !!
11. Maya, Dwika, Zulfahmi, Helmi, dan Akmal. Terima kasih sahabat . .
karena support kalian peneliti menjadi termotivasi untuk menyelesaikan
skripsi ini.
12. Teman-teman seperjuangan Jurnalistik angkatan 2004, 2005, 2006, 2007
dan 2008 khususnya Ka Dania, Lukman, Hilma, Rina, Wilda, Istianah, Iin,
Bangkyur, Liga, Akbar, Nanda, Asep, Asih, Echie, Lastri, Dwita, Elly, Ka
Yudin, Wildan, Tria. Terima kasih atas segala bantuan dan support kepada
peneliti dalam suka duka selama perkuliahan.
59
13. For all my dear friend who always beside me when i happiness, sahabat
Barisan Asik Jurnalistik (BATIK): Feby, Nia, Yefhi, Vika, Emy, Irma,
Haia, Aris, Ichan, Arifin, Alfan, Tedy, dan Angga.
14. Rekan-rekan RIAF Senior dan Junior, sahabat-sahabat 04/07 yang selalu
menemani, men-support, dan membantu peneliti. Rika, Acie, Rheno,
Debrita, shofa, dan Ady Geeeetu. Terima kasih untuk semuannya, karena
kalian peneliti menjadi termotivasi dalam mengerjakan dan menyelesaikan
skripsi ini.
15. Aa Yudi, Dinda, Widya Alia, huliska, listya, dan semua pihak yang telah
membantu peneliti selama penelitian di Bandung. Terima kasih untuk
semuanya.
16. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih
untuk semua bantuan yang telah diberikan.
Akhirnya, peneliti hanya dapat berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pihak, meskipun peneliti menyadari bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih banyak sekali kekurangan, yang tidak lain karena
keterbatasan peneliti sendiri.
Semoga seluruh bantuan dan motivasi yang telah mereka berikan kepada
peneliti selama ini semuanya dinilai sebagai amal shaleh dan diterima disisi-Nya.
Amin Yaa Rabbal Alamin.
Jakarta, 16 Juni 2009
Indah Choirunnisa
60
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... vi
DARTAR TABEL ................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Batasan dan Perumusan Masalah ...................................... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................... 3
1. Tujuan Akademis ..................................................... 3
2. Tujuan Praktis .......................................................... 4
3. Manfaat Akademis ................................................... 4
4. Manfaat Praktis ........................................................ 4
D. Tinjauan Pustaka .............................................................. 5
E. Metodologi Penelitian ...................................................... 6
1. Metode Penelitian .................................................... 6
2. Subjek dan Objek Penelitian ..................................... 6 3. Teknik Pengumpulan Data ....................................... 7
4. Waktu Penelitian ...................................................... 9 F. Sistematika Penulisan ...................................................... 9
BAB II TINJAUAN TEORI A. Format Siaran .................................................................. 12
1. Pengertian Format Siaran ........................................... 12
2. Proses Penyusunan Format Siaran .............................. 15
a............................................................................ Penyus
unan Segmen Siaran ............................................. 15
b............................................................................ Penggo
longan Jenis-jenis Acara Siaran ............................ 17
c............................................................................ Penent
uan Format ........................................................... 18
B. Ruang Lingkup Radio ...................................................... 20
1. Pengertian Radio ........................................................ 20
2. Sejarah dan Perkembangan Radio .............................. 22
3. Struktur Organisasi Radio .......................................... 29
4. Karakteristik Radio .................................................... 30 5. Keunggulan dan Kelemahan Radio ............................. 36
C. Manajemen Qolbu ............................................................ 42 1. Karakteristik Qolbu .................................................... 43
2. Dasar-Dasar Manajemen Qolbu .................................. 43 a. Ikhlas ................................................................... 45
b. Sabar .................................................................... 46
61
c. Tawadhu .............................................................. 49
BAB III GAMBARAN UMUM RADIO 102.7 MQFM BANDUNG A. Sejarah Berdirinya ........................................................... 51
B. Profil Perusahaan .............................................................. 52 C. Visi dan Misi ................................................................... 53
D. Struktur Organisasi Radio ................................................ 57 E. Gambaran Umum Acara Manajemen Qolbu ..................... 58
F. Jadwal Acara Radio ......................................................... 59
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA LAPANGAN
A. Latar Belakang Format Siaran .......................................... 62
B. Proses Penyusunan Format Siaran .................................... 63
C. Format Siaran Manajemen Qolbu ..................................... 67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................... 70
B. Saran-Saran ..................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 72
LAMPIRAN ............................................................................................ 74
62
DAFTAR TABELDAFTAR TABELDAFTAR TABELDAFTAR TABEL
Tabel 1 : Data Perusahaan Radio 102.7 MQFM .............................. 52
Tabel 2 : Target Audien 102.7 MQFM ............................................ 54
Tabel 3 : Perusahaan yang me-relay Manajemen Qolbu ................. 55
Tabel 4 : Jadwal Acara MQ FM ..................................................... 59
Tabel 5 : Format Roundown Manajemen Qolbu 102.7 MQFM .......... 65
Tabel 6 : Format Siaran bersama Manajemen Qolbu 102.7 MQFM ... 66
Tabel 7 : Format Manajemen Qolbu 102.7 MQFM ........................... 67
63
BAB IBAB IBAB IBAB I
PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN
A.A.A.A. Latar BelakangLatar BelakangLatar BelakangLatar Belakang
Pada awalnya radio sebagai media penyiaran dipandang
sebelah mata oleh banyak orang, namun hal tersebut berubah saat
media penyiaran ini menyelamatkan banyak orang yang berada di
dalam sebuah kapal dan akhirnya tahun 1925-1930, sebanyak 17 juta
pesawat radio terjual pada masyarakat dan di mulailah era radio
menjadi media massa.1 Radio identik dengan musik atau lagu sehingga
dijadikan media utama dalam mendengarkan musik atau lagu.2
Kini, radio telah berkembang dengan pesat, hal ini ditandai
dengan adanya frekuensi Amplitudo Modulasi (AM) dan Frekuensi
Modulasi (FM) yang bisa menjangkau ke seluruh dunia. Dalam sejarah
perkembangan radio, terdapat lebih dari 100 format siaran.
Diantaranya terdapat 10 format siaran yang populer, tertua dan
melahirkan turunan (derivasi) format siaran selanjutnya.
Pengertian format sendiri menurut Morissan, M.A. dalam
bukunya yang berjudul ”Manajemen Media Penyiaran: Strategi
Mengelola Radio dan Televisi” menjelaskan bahwa format adalah
1 Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi
(Jakarta: PT. Prenada Media Group, 2008), h. 3. 2 Fatmasari Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar, Scriptwriter, dan Reporter Radio (Jakarta:
Penebar Swadaya, 2007) h. 6.
64
penyajian program dan musik yang memilki ciri-ciri tertentu oleh
stasiun radio.3
Sedangkan siaran adalah suatu pesan atau rangkaian pesan
dalam bentuk suara, gambar atau suara dan gambar atau yang
berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak
melalui sebuah perangkat penerima siaran.4
Ada beberapa jenis format dalam stasiun radio, diantaranya
adalah format radio anak-anak, remaja, dewasa, dan tua.5 Peneliti
memfokuskan tulisan ini pada format religi “Manajemen Qolbu” yang
ada di radio 102.7 MQFM. Acara Manajemen Qolbu berlangsung pada
pukul 05.00 s/d 06.00 WIB. Program religi ini menyiarkan siaran ke
berbagai tempat yang berbeda dengan menggunakan relay yang
berfungsi untuk menerima gelombang elektromagnetik dari stasiun
pemancar, kemudian memancarkan siaran radio itu di daerahnya.6 Hal
ini dikarenakan, 102.7 MQFM bekerja sama dengan banyak
perusahaan radio di Indonesia dan mancanegara.
Hal inilah yang membuat peneliti akhirnya tertarik dan
memutuskan untuk meneliti lebih lanjut mengenai format siaran pada
sebuah perusahaan radio 102.7 MQFM dan mengambil judul ““““ANALISIS ANALISIS ANALISIS ANALISIS
DESKRIPTIF FORMAT SIARAN MANAJEMEN QOLBU DI RADIO 102.7 DESKRIPTIF FORMAT SIARAN MANAJEMEN QOLBU DI RADIO 102.7 DESKRIPTIF FORMAT SIARAN MANAJEMEN QOLBU DI RADIO 102.7 DESKRIPTIF FORMAT SIARAN MANAJEMEN QOLBU DI RADIO 102.7
MQFM BANDUNGMQFM BANDUNGMQFM BANDUNGMQFM BANDUNG””””.
3 Morissan, Manajemen Media Penyiaran, h. 220.
4 Ibid., h. 32.
5 Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar, h. 11.
6 Morissan, Manajemen Media Penyiaran, h. 5.
65
B.B.B.B. Batasan dan Perumusan MasalahBatasan dan Perumusan MasalahBatasan dan Perumusan MasalahBatasan dan Perumusan Masalah
Untuk menghasilkan penelitian yang maksimal, maka dalam
penelitian skripsi ini peneliti hanya membatasi pada format siaran
dakwah Manajemen Qolbu yang ada di radio 102.7 MQFM Bandung.
Kemudian timbulah perumusan masalah sebagai berikut:
1. Faktor apa saja yang melatarbelakangi penyusunan format
siaran Manajemen Qolbu di Radio 102.7 MQFM?
2. Bagaimana proses penyusunan format siaran Manajemen Qolbu
di Radio 102.7 MQFM?
3. Bagaimana format siaran dakwah Manajemen Qolbu di Radio
102.7 MQFM?
C.C.C.C. Tujuan dan Manfaat PenelitianTujuan dan Manfaat PenelitianTujuan dan Manfaat PenelitianTujuan dan Manfaat Penelitian
1.1.1.1. Tujuan AkademisTujuan AkademisTujuan AkademisTujuan Akademis
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
a. Mengetahui faktor apa yang melatarbelakangi penyusunan
format siaran Manajemen Qolbu di Radio 102.7 MQFM
66
b. Mengetahui proses penyusunan format siaran Manajemen
Qolbu di Radio 102.7 MQFM.
c. Untuk mendapatkan pengetahuan dan menambah wawasan
mengenai bagaimana format siaran radio 102.7 MQFM
khususnya acara Manajemen Qolbu.
2.2.2.2. Tujuan Praktis Tujuan Praktis Tujuan Praktis Tujuan Praktis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi
terhadap sesuatu yang merujuk ke pembahasan mengenai format
siaran acara radio. Serta diharapkan juga agar dapat dipergunakan
sebagai bahan kajian yang bermanfaat bagi mahasiswa dan
mahasiswi Universitas Islam Negeri Jakarta, khususnya
Konsentrasi Jurnalistik.
3.3.3.3. Manfaat AkadeManfaat AkadeManfaat AkadeManfaat Akademismismismis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
nyata dalam memberikan gambaran mengenai seluk beluk format
siaran di radio bagi Universitas Islam Negeri Jakarta, pada
Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Konsentrasi Jurnalistik
khususnya.
4.4.4.4. ManfManfManfManfaat Praktisaat Praktisaat Praktisaat Praktis
67
a. Diharapkan dapat memberikan masukan bagi peneliti
selanjutnya, yang membahas permasalahan seputar format
siaran.
b. Dapat menjadi kontribusi ilmiah bagi studi Konsentrasi
Jurnalistik khususnya.
c. Serta dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada media
massa khususnya pada institusi radio 102.7 MQFM dalam
menyajikan format siaran.
D.D.D.D. Tinjauan PustakaTinjauan PustakaTinjauan PustakaTinjauan Pustaka
Penelitian tentang format siaran radio, khususnya yang
berkaitan dengan dakwah sudah pernah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya, tetapi pada penelitian ini, peneliti membahas tentang
format siaran dalam suatu acara dakwah di salah satu stasiun radio
Bandung, yaitu 102.7 MQFM, yang menyatakan bahwa format dalam
acara tersebut termasuk dalam format yang berdasarkan umur audien.
Dalam penulisan ini peneliti meninjau skripsi Bunga Wanti yang
berjudul “Format Siaran Acara Ibadah Staradio Tangerang-Banten”,
Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, 2007. Pada penelitian tersebut,
Bunga memfokuskan pada bagaimana format siaran acara ibadah
staradio, pesan dan metode yang digunakan dalam penyampaian
acara ibadah staradio.
68
Sebagian besar pembahasan yang diteliti oleh Bunga
diantaranya adalah pembagian format-format yang berdasarkan umur
audien dan makna dari penyampaian dakwah yang disampaikan dari
sebuah stasiun radio kepada masyarakat banyak.
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang
dilakukan oleh Bunga terletak pada batasan dan rumusan masalah
yang diteliti, dimana pada penelitiannya itu, selain membahas tentang
format dan dakwah, Bunga wanti juga membahas pesan-pesan yang
ada pada acara ibadah staradio dan metode penyampainnya,
sedangkan pada penelitian ini, peneliti membahas latarbelakang
penyusunan format, proses penyusunan format, dan format siaran
dakwah tersebut.
Penelitian ini juga dikuatkan oleh beberapa sumber-sumber
literatur radio, format, dan acara Manajemen Qolbu 102.7 MQFM
sebagai topik pembahasan yang diambil.
Namun, hal ini cukup menjadi sebuah tinjauan bagi peneliti
untuk menjadikan penelitian ini sebagai salah satu karya ilmiah, selain
itu bisa juga dijadikan sebagai bahan referensi bagi penelitian
selanjutnya.
E.E.E.E. MetodMetodMetodMetodologiologiologiologi Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian
1.1.1.1. Metode PenelitianMetode PenelitianMetode PenelitianMetode Penelitian
Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan jenis
penelitian berdasarkan pada pendekatan kualitatif dengan metode
69
deskriptif analisis. Pendekatan penelitian kualitatif adalah sebuah
riset yang tidak mengutamakan besar atau banyaknya populasi
atau sampling. Riset ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena
sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data yang dalam dengan
wawancara.7
2.2.2.2. Subjek dan ObjeSubjek dan ObjeSubjek dan ObjeSubjek dan Objek Penelitiank Penelitiank Penelitiank Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah acara radio 102.7 MQFM
yaitu Manajemen Qolbu, sedangkan yang menjadi objek penelitian
adalah format siaran Manajemen Qolbu di radio 102.7 MQFM.
Adapun sumber data utama penelitian adalah hasil wawancara dan
observasi lapangan.
3.3.3.3. Teknik Pengumpulan DataTeknik Pengumpulan DataTeknik Pengumpulan DataTeknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi adalah suatu pengumpulan data dengan
mengamati langsung terhadap objeknya atau hal-hal yang perlu
diperhatikan lainnya. Teknik observasi ini dibantu dengan
seperangkat peralatan, seperti: kamera, tape recorder, dan
buku catatan, hal ini bertujuan agar peneliti mencatat keadaan
di lapangan, seperti kelebihan dan keunggulan yang terdapat di
lapangan, juga hasil wawancara dan lain-lain. Observasi ini
7 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2006), h. 58.
70
dilakukan dengan mengadakan kunjungan ke stasiun radio
102.7 MQFM yang berada di Bandung sebanyak empat kali
kunjungan, mulai tanggal 13 Februari sampai dengan 16
Februari 2009.
b. Interview atau Wawancara
Interview atau wawancara adalah proses percakapan
dengan maksud tertentu percakapan itu dilakukan oleh dua
pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu.8 Teknis yang digunakan adalah
interview bebas terpimpin, yaitu peneliti mengajukan beberapa
pertanyaan kepada K.H. Abdullah Gymnastiar sebagai pendiri
Pesantren Daarut Tauhid dan Radio 102.7 MQFM, Teh ninih
sebagai satu-satunya ustadzah tetap yang mengisi tausiyah
kajian muslimah di 102.7 MQFM, Ustadz Agus Al Muhajir sebagai
penyiar radio MQFM, dan Ustadz Mulyadi Al Fadhil sebagai
pengganti ceramah Aa Gym saat beliau sedang tidak ada di
tempat, kemudian langsung dijawab oleh narasumber dengan
bebas terbuka, menjawab pertanyaan apa saja yang timbul dari
permasalahan yang ada.
c. Dokumentasi
8 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
Cetakan ke-23, 2007), h. 186.
71
Metode ini digunakan untuk melengkapi data-data yang
tidak tercatat dengan cara melampirkan dokumen-dokumen
yang berupa foto atau rekaman formal suatu lembaga kegiatan.
Seperti kegiatan sehari-hari, properti dan profil dari 102.7
MQFM.
d. Teknik Analisis Data
Dalam pengolahan datanya skripsi ini menggunakan
analisis deskriptif, yaitu peneliti berusaha menggambarkan
objek penelitian apa adanya sesuai dengan kenyataan
berdasarkan pada teori yang ada dan berusaha memberikan
pemecahan masalah sehingga menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati.9
Pada skripsi ini peneliti memperoleh data dari berbagai
sumber yang ada, lalu dibedakan menjadi sumber primer dan
sumber sekunder. Sumber primer yang ada dalam skripsi ini
adalah literatur yang terkait langsung dengan strategi
penyiaran dakwah yang diterapkan oleh 102.7 MQFM, misalnya
roundown acara dan situs resmi 102.7 MQFM
http://mediahaydar.blogspot.com/2008/12/dpu-dt-mqfm-saling-
menguatkan.html dan
http://langitcirrus.wordpress.com/2009/03/02/news-daftar-
radio-yg-me-relay-mq-fm/.Dimana itu semua adalah acuan,
9 Ibid., h. 5.
72
bahan referensi dan alat sosialisasi akan keberadaan radio
102.7 MQFM.
Adapun sumber sekunder pada skripsi ini adalah literatur
yang memiliki kaitan secara langsung dengan objek penelitian,
seperti misalnya audien dan stasiun-stasiun yang merelay acara
Manajemen Qolbu.
Teknik penulisan dan penyusunan skripsi ini berpedoman
pada buku: “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis,
dan Disertasi) yang disusun oleh tim penulis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2007”.10
4.4.4.4. WaktWaktWaktWaktu Penelitian u Penelitian u Penelitian u Penelitian
Penelitian ini dilakukan di stasiun radio 102.7 MQFM
Bandung. Jl. Gegerkalong Girang Baru No: 11 Graha Edukasi,
Bandung 40154 Indonesia. Telephone: (022) 2005131 Fax (022)
2002827. Adapun waktu pelaksaan penelitiannya dilakukan pada
bulan Februari sampai dengan Mei 2009.
F.F.F.F. Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan
10
Tim Penulis, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) CeQDA,
Cetakan ke- II, 2007.
73
Untuk bisa memahami skripsi ini dengan jelas berdasarkan
urutan, maka peneliti menyusun skripsi ini dengan sistematika
penulisan yang lebih objektif dalam permasalahan yang dibahas.
Bab I Pendahuluan, terdiri atas tujuh sub bab, yaitu: Latar belakang
kenapa peneliti membuat sebuah karya ilmiah dengan judul
“Analisis Deskriptif Format Siaran Manajemen Qolbu di Radio
102.7 MQFM Bandung”, batasan dan rumusan masalah yang
akan dibahas seputar format. Peneliti juga mempunyai tujuan
dan manfaat tersendiri, dikarenakan penelitian ini meninjau
dari penelitian sebelumnya, pada bab ini tinjauan pustaka
yang dipakai oleh peneliti sebagai bahan tinjauan adalah
penelitian yang diambil oleh Bunga Wanti yang berjudul
“Format Siaran Acara Ibadah Staradio Tangerang-Banten”
2007, selanjutnya adalah metodologi penelitian melalui
pendekatan kualitatif analisis deskriptif, dan Sistematika
Penulisan.
Bab II Peneliti membahas tinjauan teori, yang terdiri dari format
siaran yang menjelaskan tentang pengertian format siaran,
proses penyusunan format siaran yang berisi tentang
penyusunan segmen siaran, penggolongan jenis-jenis acara
siaran, dan penentuan format siaran. Pada ruang lingkup
radio yang menjelaskan pengertian radio, sejarah dan
perkembangan radio, struktur organisasi radio, karakteristik
radio, serta keunggulan dan kelemahan radio. Selanjutnya
menjelaskan tentang pengertian Manajemen Qolbu yang
74
terdiri dari karakteristik Qolbu dan dasar-dasar Manajemen
Qolbu.
Bab III Gambaran umum 102.7 MQFM Bandung, terdiri dari profil
radio 102.7 MQFM yaitu: profil perusahaan, sejarah berdirinya,
visi dan misi, struktur organisasi, gambaran umum acara
Manajemen Qolbu, dan jadwal acara radio 102.7 MQFM
Bandung.
Bab IV Temuan dan analisa data lapangan yang terdiri dari faktor apa
saja yang melatarbelakangi penyusunan format siaran
Manajemen Qolbu, bagaimana proses penyusunan format
siaran Manajemen Qolbu dan bagaimana format siaran
Manajemen Qolbu di radio 102.7 MQFM Bandung.
Bab V Kesimpulan dan saran-saran mengakhiri penulisan karya
ilmiah ini.
75
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Format Siaran
1. Pengertian Format Siaran
Dalam dunia bisnis tingkat persaingan stasiun radio di kota-kota
besar dewasa ini cukup tinggi dalam merebut perhatian audien. Program
radio harus dikemas sedemikian rupa agar menarik perhatian dan dapat
diikuti sebanyak mungkin orang. Hal ini pada akhirnya menentukan
format stasiun penyiaran yang harus dipilih.
Format adalah penyajian program dan musik yang memiliki ciri-
ciri tertentu oleh stasiun radio. Secara lebih sederhana dapat dikatakan
format stasiun penyiaran atau format siaran radio dapat didefinisikan
sebagai upaya pengelola stasiun radio untuk memproduksi program siaran
yang dapat memenuhi kebutuhan audiennya.11
Program siaran harus mengacu pada pilihan format siaran tertentu
seiring makin banyaknya stasiun penyiaran dan makin tersegmennya
audien. Format siaran diwujudkan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar
tentang apa, untuk siapa dan bagaimana proses pengolahan suatu siaran
hingga dapat diterima oleh audien. Proses penentuan format dimulai dari
penentuan visi dan misi yang ingin dicapai. Pemahaman tentang
pendengar yang dituju melalui riset ilmiah untuk mengetahui apa
kebutuhan dan bagaimana perilaku sosiologis-psikologis mereka.
11 Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi
(Jakarta: PT. Prenada Media Group, 2008), h. 220.
76
Tujuan penentuan format siaran adalah untuk memenuhi sasaran
khalayak secara spesifik dan untuk kesiapan berkompetisi dengan media
lainnya disuatu lokasi siaran. Format siaran lahir dan berkembang seiring
dengan tuntunan spesialisasi siaran akibat maraknya pendirian stasiun
radio. Format siaran dapat ditentukan dari berbagai aspek, misalnya aspek
demografis audien seperti kelompok umur, jenis kelamin, profesi hingga
geografi.
Pada stasiun penyiaran radio terdapat beberapa format, misalnya
radio anak-anak, remaja, muda, dewasa dan tua. Berdasarkan profesi,
perilaku atau gaya hidup ada radio berformat: profesional, intelektual,
petani, buruh, mahasiswa, nelayan, dan sebagainya. 12
Penyajian format dalam menyampaikan informasi terbagi menjadi
dua bagian, yaitu dominasi berita (all news) dan dominasi perbincangan
(all talk atau talk news). Ada juga yang mengkombinasikan kedua format
tersebut, dinamakan dengan news talk atau talk news. Format all news,
misalnya, terdiri atas (berita lokal, regional, nasional dan internasional),
laporan feature, analisis, komentar dan editorial. Target audien format ini
adalah pendengar berusia antara 25 hingga 54 tahun dengan tingkat
pendidikan yang baik. Sementara format khusus (specialty) adalah format
yang dikhususkan untuk audien berdasarkan etnis dan agama. Dengan
demikian, format khusus ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu format etnik
dan format agama.
12 Morissan, Manajemen Media Penyiaran, h. 221.
77
Program atau segmen yang disiarkan oleh radio sampai sekarang
belum mempunyai format yang baku. Dalam perencanaan dan pembuatan
program siaran radio, masing-masing Negara masih menggunakan
formatnya sendiri sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Negara-negara
Eropa misalnya format siarannya masih terpaku pada hitungan waktu.
Artinya penyajian siaran-siaran tertentu disesuaikan dengan waktu yang
disesuaikan, sedangkan Negara Amerika khususnya voice of America,
penyajian siarannya berdasarkan intonasi. Artinya pembacaan atau
penyiaran mendominasi, misalnya suara penyiar (announcer) dan
kecepatan pembacaan (Speed). Format seperti ini membuat segmen atau
siaran yang disajikan terasa sangat formal.13
Negara di Asia-Pasific termasuk Indonesia mencontoh gaya Eropa
BBC London dan ABC Australia. Format ini lebih cocok jika disesuaikan
dengan masyarakat kita yang mempunyai perhatian yang sangat terbatas,
cenderung mengikuti segmen atau siaran yang ada hubungannya dengan
kehidupannya sendiri, serta tidak bisa mengikuti acara secara keseluruhan.
Format penyajian siaran radio mulai berkembang di beberapa
Negara sekitar tahun 1980-an. Pembacaan siaran bisa dibubuhi dengan
insert voice berupa laporan pendek (voice report), statement pejabat,
wawancara singkat langsung dari lokasi, pidato tokoh, insert telepon dan
news conference. Bahkan ada yang memasukan sound efek sebagai
ilustrasi seperti jingle, gamelan, musik dan sebagainya.14
13 Totok Djuroto, Mengelola Radio Siaran (Semarang: Dahara Prize, 2007), h. 131.
14 Ibid., h. 132.
78
Di Indonesia format siaran menjadi wajib dimiliki setiap stasiun
penyiaran sebagaimana ketentuan Undang-Undang penyiaran yang
menyatakan bahwa pemohon izin penyiaran yang ingin membuka stasiun
penyiaran wajib mencantumkan nama visi, misi dan format siaran yang
akan diselenggarakan serta memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang.15
Pada umumnya stasiun radio memproduksi sendiri program
siarannya. Hal ini menyebabkan stasiun radio hampir tidak pernah
melibatkan pihak-pihak luar dalam proses produksinya. Memproduksi
program radio memerlukan kemampuan dan keterampilan sehingga
menghasilkan produksi program yang menarik untuk didengar.
Secara umum program radio terdiri atas dua jenis, yaitu musik dan
informasi. Kedua jenis program ini kemudian dikemas dalam berbagai
bentuk yang pada intinya harus bisa memenuhi kebutuhan audien dalam
hal musik dan informasi.16
2. Proses Penyusunan Format Siaran
a. Penyusunan Segmen Siaran
Penyusunan segmen siaran meliputi: pembagian bahan siaran
(materi), pembagian waktu siaran, dan perencanaan siaran. Programming
atau redaksional organisasi perusahaan radio secara departemental berikut
15 Pasal 33 Ayat (2), Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.
16 Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional (Yogyakarta: Pustaka Populer, 2004), h.
69-103.
79
mengacu kepada bagan organisasi jenis atau tipe stasiun yang beritanya di
bawah supervisi programnya.17
1) Pembagian Bahan Siaran
Setiap segmen acara yang akan disiarkan terlebih dahulu
dikelompokkan ke dalam beberapa golongan konsep sesuai
dengan format yang akan digunakan. Materi siaran dapat
dibedakan menjadi beberapa bagian, seperti misalnya umur,
berita, dan hiburan.
2) Pembagian Waktu Siaran
Pembagiannya terdiri dari empat waktu: pagi, siang, petang dan
malam. Pembagian waktu ini penting dalam pemikiran dan
perencanaan penata acara siaran mengingat pendengarnya
berbeda dalam kebiasaan sehari-hari di tiap-tiap waktu tersebut,
seperti penyesuaian berita, drama, pendidikan atau penerangan,
dan penyajian hiburan.
3) Pelaksanaan Siaran
Melaksanakan materi-materi (segmen acara) sesuai dengan
waktu-waktu yang direncanakan berdasarkan pembagian bahan
siaran yang telah ditetapkan bersama.
4) Evaluasi
Setelah melakukan tahap-tahap di atas, kemudian muncul suatu
permasalahan dan ide gagasan terbaru sesuai dengan keadaan
17 Alexander dan Henny. Manajemen Media Massa (Jakarta: Modul 1-9 Universitas
Terbuka, 2004), h. 7.12.
80
yang berkembang, maka hal-hal tersebut perlu dibahas kembali
agar mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
b. Penggolongan Jenis-jenis Acara Siaran
Penggolongan ini terdiri dari empat golongan:18
1) Siaran pemberitaan dan penerangan (news and information
programme) yang mencangkup: Warta Berita (straight news),
Reportase (current affair), Penerangan Umum (general
information), dan pengumuman (public service).
2) Siaran pendidikan (education programme) mencangkup: Siaran
Anak-anak (children hour), Siaran Remaja (youth programme),
Siaran Sekolah (school broadcasting), Siaran Pedesaan (plural
broadcasting), Siaran Keluarga Berencana (family planning
programme), Siaran Agama (religi programme), Ruangan
Wanita (womans hour), dan Pengetahuan Umum (adult
education).
3) Siaran Kebudayaan (culture programme) mencangkup: Musik
Daerah Popular (local music), Musik Indonesia Popular
(national music), Musik Asing (foreign music), dan Hiburan
Ringan (light entertaint).
4) Siaran Lain-lain (miss cellaneous) meliputi: Ruangan Iklan
(komersial sport announcement), dan Pembukaan atau Penutup
Siaran (opening atau closing tune).
18 Ibid., 7. 13.
81
c. Penentuan Format
Proses penentuan format dimulai dari penentuan visi dan misi
yang harus dicapai, pemahaman tentang audience yang dituju melalui
riset ilmiah untuk mengetahui apa kebutuhan dan bagaimana perilaku
sosiologis-psikologi mereka. Hal inilah yang menentukan format
siaran relevan beserta implementasinya pada wilayah program dan
pemasaran.
Target audience adalah memilih satu atau beberapa segmen
audience yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran
program, promosi, dan penentuan format yang akan dipakai.
Targeting disebut juga dengan selecting karena audience harus
diseleksi. Pemilihan suatu audience hendaknya dilakukan berdasarkan
berdasarkan riset yang memadai, sebelum suatu segmen audience
dimasuki ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi:19
1) Apakah segmen itu cukup besar? ini berarti segmen yang dipilih
hendaknya cukup potensial, dalam arti terdapat populasi yang
cukup besar, sehingga dapat menjamin continuitas program dan
produksi program.
2) Apakah ada daya belinya? populasi yang besar dalam sebuah
segmen belum menjamin keberhasilan.
3) Apakah dapat dibedakan dengan segmen lainnya? sebuah segmen
yang baik harus dapat dibedakan dengan jelas dengan segmen-
segmen lainnya.
19 Morissan, Manajemen Media Penyiaran, h. 184.
82
4) Apakah sudah ada pesaing lain yang menguasai segmen itu?
sebuah segmen yang menarik tidak selalu terbuka untuk semua
pendatang baru.
5) Apakah segmen itu dapat dijangkau? segmen yang baik harus dapat
dijangkau. Dalam hal ini, media penyiaran harus memiliki sarana
pemancar dan promosi yang dapat menjangkau segmen yang
dituju.
Menurut Clancy dan Shulman (1991) ada empat kriteria yang
harus dipenuhi oleh pengelola media penyiaran untuk mendapatkan
audience sasaran yang optimal. Keempat kriteria itu adalah :20
a) Responsif, audience sasaran harus responsive terhadap program
yang ditayangkan sesuai dengan format segmen.
b) Potensi Penjualan, setiap program yamg akan disiarkan harus
memiliki potensi penjualan yang cukup luas. Semakin besar
kemungkinan program untuk mendapatkan audience sasaran, maka
semakin besar nilainya.
c) Pertumbuhan Memadai, audience tidak dapat dengan segera
bereaksi. Audience bertambah secara perlahan-lahan sampai
akhirnya meningkat dengan pesat.
d) Jangkauan Iklan, pemasangan iklan biasanya menyesuaikan dengan
format yang ada, media penyiaran yang paling tepat untuk
memasarkan produknya. Audience sasaran dapat dicapai dengan
20 Ibid., h. 186.
83
optimal kalau pemasang iklan dapat dengan tepat memilih media
untuk mempromosikan dan memperkenalkan produknya.
B. Ruang Lingkup Radio
1. Pengertian Radio
Radio merupakan “dunia” yang tidak asing lagi bagi masyarakat.
Dari lapisan bawah, menengah, hingga lapisan atas, baik tua maupun
muda, semuanya pasti sudah akrab dengan media yang satu ini.21 Radio
juga merupakan media auditif (hanya bisa didengar), tetapi murah,
merakyat dan bisa dibawa atau didengarkan dimana-mana. Radio
berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan dan
hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi, sebab
sebagai media yang buta, radio menstimulasi begitu banyak suara, dan
berupaya memvisualisasikan suara penyiaran ataupun informasi faktual
melalui telinga pendengarnya.22
Radio sebagai salah satu pilihan media hiburan dan informasi
ternyata tidak kalah pamor dengan media cetak maupun elektronik
lainnya. Info kesehatan, teknologi, gaya hidup, info seni dan budaya berita
politik, ekonomi, kriminalitas, agama bahkan gosip artis bisa didengar
secara gratis dari shubuh hingga tengah malam.23
21 Fatmasari Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar, Scriptwriter dan Reporter (Jakarta:
Penebar Swadaya, 2007), h. 5. 22
Masduki, Jurnalistik Radio, Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar,
(Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, Cetakan-ke IV, 2006), h. 9. 23 Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar, 2007, h. 5.
84
Di dunia radio terdapat dua macam istilah, yaitu siaran radio dan
radio. Dilihat dari konotasinya siaran radio merujuk pada isi segmen atau
siarannya, seperti berita, obrolan, pidato, uraian, sandiwara, musik,
gamelan, iklan dan sebagainya, sedangkan radio mengarah kepada institusi
atau lembaganya. Radio adalah nama dari stasiun penyelenggara penyiaran
radio yang bersangkutan. Misalnya, Radio Republik Indonesia, Radio Tri
Jaya Jakarta, Radio Suara Surabaya, Radio Gajah Mada Semarang.
Dalam radio (Broadcasting) istilah radio mempunyai arti yang
luas. Radio bisa berarti benda alat elektronik yang dapat mengeluarkan
suara, yaitu pesawat radio. Radio juga berarti sebutan dari lembaga atau
tempat dimana siaran atau segmen disiarkan sehingga benda-benda
tersebut mengeluarkan bunyi.
“Sedangkan menurut Encyclopedia of Science and
Technology, radio berarti alat komunikasi yang dapat menyampaikan dan menerima pesan tanpa kabel dengan
menggunakan gelombang elektromagnetik. Jadi, pengertian radio
adalah suatu media massa yang menyampaikan pesan dalam
bentuk modulasi berupa tanda-tanda (morse), suara (voice), kalimat
(talk), bunyi-bunyian (sounds), dan sebagainya. Dipancarkan
melalui gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tinggi ke
udara melalui antena yang bisa disebut dengan transmitter. Sinyal-
sinyal modulasi tersebut kemudian diterima oleh alat penerima
yang disebut radio penerima (receiver).” 24
Di Indonesia sampai saat ini, medium radio yang digunakan untuk
berkomunikasi ada tiga yaitu: Pertama, Radio Panggil (pager), Kedua,
Radio Komunikasi (walky-talky), dan Ketiga, Radio (broadcast).
24 Djuroto, Mengelola Radio, h. 2.
85
Menurut cara kerjanya, ketiga radio ini sama-sama berfungsi
sebagai media komunikasi penyampaian informasi. Tetapi mempunyai
sifat dan spesifikasi yang berbeda. 25
a) Radio Panggil (pager) sifat komunikasinya searah (linier). Artinya
si penerima (komunikan) hanya dapat menerima pesan saja tanpa
bisa merespon langsung
b) Radio komunikasi (walky-talky) bisa berkomunikasi dua arah (two
way traffic communication) antara komunikator dan komunikan
bisa berhubungan secara langsung meskipun tidak secara face to
face.
c) Radio (broadcast) lebih komplit lagi, karena selain bisa
berkomunikasi dua arah (request program) radio bisa menyiarkan
musik sehingga dapat berfungsi sebagai media hiburan.
2. Sejarah dan Perkembangan Radio
Seperti saat ini, perkembangan dunia modern ditandai dengan
makin meningkatnya ilmu pengetahuan, dari ilmu eksakta sampai ke
elektronika modern. Munculnya radio merupakan bukti adanya
perkembangan tentang elektronika modern ini.
Radio lahir melalui penyelidikan-penyelidikan para ilmuwan yang
dengan gigih mengembangkan teori tentang gelombang elektromagnetik,
melalui berbagai eksperimen yang kemudian merupakan prinsip kerja dari
suatu pesawat radio. Banyak tokoh ilmuwan yang mencoba
25 Ibid., h. 9.
86
mengembangkan teori tentang gelombang elektronik ini sejak tahun 1865.
Namun demikian, radio itu sendiri baru dikemukakan pada tahun 1898
oleh seorang pemuda italia bernama Gugliemo Marconi, setelah dalam
beberapa tahun secara tekun mempelajari teori gelombang elektromanetik,
dengan mencoba membuat pemancar atau transmitter, serta alat penerima
yang di sebut radio atau receiver.26
Munculnya radio di Indonesia, sudah tidak lagi dipengaruhi dari
sudut tekniknya saja. Radio di Indonesia, timbul dan berkembang akibat
langsung dihadapkan dalam tugas dan peranannya sehari-hari dalam
kehidupan sosial bermasyarakat. Proses berdirinya radio di Indonesia
bermula dari kekhawatiran pemerintah kolonial Belanda terhadap tanah
jajahannya Nederlands Indie atau Indonesia.
Radio yang pertama kali didirikan oleh pemerintah Belanda adalah
Botaniasche Radio Vereeniging (BRV) berkedudukan di Batavia (sekarang
Jakarta) pada tahun 1925. Lima tahun kemudian Belanda mendirikan
sebuah radio yang lebih besar lagi dan merupakan suatu badan yang
bertugas mengurusi soal siaran melalui radio. Badan tersebut adalah
Nederlands Indische Radio Omroep Maatschappij (NIROM).
Siaran-siaran NIROM ini mendapat simpati dari masyarakat,
karena isi siarannya yang ternyata menarik perhatian dan sangat digemari
rakyat kecil. Karena itu pemerintah kebudayaan dan kesenian asli bangsa
Indonesia termasuk kesenian daerahnya.
26 Ibid., h. 31-32.
87
Sejarah radio di Indonesia mencatat masa prihatin yang paling
mendalam, ketika kekuasaan pemerintah Belanda beralih kepada
pemerintahan Jepang. Jepang yang datang dan menang mengusir Belanda,
mencabut semua izin radio swasta maupun radio yang didirikan oleh
pemerintah Hindia Belanda. Tidak itu saja, Jepang mem-bereidel pesawat
radio milik rakyat dengan menutup (meng-lak) semua gelombang radio
yang ada dalam pesawat milik rakyat, kecuali gelombang radio milik
pemerintah Jepang. Dengan demikian, rakyat yang memiliki pesawat radio
hanya bisa mendengarkan siaran radio yang disiarkan oleh pemerintah
Jepang.27
Sebagai gantinya pemerintah Jepang hanya mendirikan dua radio.
Pertama, yang disebut radio Hoso Kanri Kyoku (HKK). Radio ini,
merupakan radio pemerintah Jepang yang siarannya ditujukan kepada
bangsa Indonesia, dengan pengantar bahasa Indonesia. Tujuan utama dari
siaran radio ini adalah, Jepang mempengaruhi rakyat Indonesia dengan
siaran-siarannya, agar rakyat Indonesia mau membantu Dai Nipon (tentara
Jepang), apabila suatu saat menghadapi perlawanan tentara sekutu sebagai
musuh Jepang. Bila mereka memperebutkan kembali Indonesia.
Radio Jepang yang kedua adalah Taigaihoso Bu, radio ini
menyiarkan siaran militer dari pemerintah Jepang yang ditujukan ke luar
Negeri berupa propaganda-propaganda perang dengan pengantar bahasa
Inggris.
27 Ibid., h. 33-34.
88
Meskipun pesawat radio milik rakyat gelombangnya ditutup
dengan lak, kenyataannya banyak teknisi radio bangsa Indonesia sendiri,
masih bisa menyadap siaran radio dari luar Negeri guna mengetahui secara
jelas perkembangan situasi dunia.
Sebenarnya politik Jepang menutup semua gelombang pada
pesawat radio milik rakyat, secara tidak langsung mendidik bangsa
Indonesia untuk mampu berfikir terhadap pemanfaatan radio yang
sebenarnya. Terbukalah pengetahuan mereka bahwa sebenarnya radio
dapat digunakan sebagai sarana propaganda perang, mampu digunakan
untuk mempengaruhi lawan dengan membalikan fakta yang sebenarnya,
guna megelabui lawan. Selain itu bangsa Indonesia juga menyadari adanya
pengaruh yang ditimbulkan dari siaran radio tersebut, sehingga mereka
lebih memahami fungsi dan peranan radio.28
Indonesia, secara resmi memiliki radio sendiri setahun setelah
negeri ini merdeka, tepatnya tahun 1946. Sebenarnya radio di Indonesia
sudah berdiri sejak tanggal 11 september 1945 bernama Radio Republik
Indonesia. Namun, berdirinya Radio Republik Indonesia ini belum sempat
diresmikan oleh pemerintah kita yang baru merdeka.
Rintisan berdirinya Radio Republik Indonesia diprakarsai oleh Dr.
Abdulrachman Saleh, ketika terjadi pecah perang kemerdekaan Republik
Indonesia tahun 1945. Dr Abdulrachman Saleh bersama rekan-rekannya
secara diam-diam mendirikan radio yang terletak di jalan Gondangdia
Jakarta. Melalui radio inilah para pemimpin Indonesia memberikan pidato-
28 Ibid., h. 37-38.
89
pidatonya membakar semangat bangsa Indonesia untuk berjuang mengusir
penjajah.
Melalui radio ini pula proklamasi Republik Indonesia
disebarluaskan dan didengar oleh Negara-negara lain. Setelah itu,
bermunculan kembali radio-radio milik pribumi yang dulunya dibekukan
oleh pemerintah penjajah Jepang. Radio milik rakyat Indonesia itu tersebar
diseluruh Indonesia.
Tanggal 10 September 1945 diselenggarakan pertemuan antar
pemilik radio pribumi diseluruh Indonesia. Pertemuan itu memutuskan,
meminta pemerintah Republik Indonesia yang baru merdeka agar
mendesak Jepang yang sudah menyerah, untuk menyerahkan seluruh
peralatan radio yang dulunya disita dari rakyat Indonesia, maupun radio
milik Jepang sendiri, dalam keadaan itu, baik dan lengkap dengan
pemancarnya kepada pemerintah Republik Indonesia.
Tanggal 11 September 1945, pertemuan antara pemilik radio
diseluruh Indonesia dilanjutkan kembali bertempat di Gang Mentang Kecil
Jakarta. Dari hasil pertemuan, mufakat untuk mendirikan radio Republik
Indonesia ini dengan nama Radio Republik Indonesia. Semula yang
menjadi anggota baru Sembilan radio saja yang ke semuanya berada di
pulau jawa, yaitu radio dari Jakarta, Bandung, Semarang, Purwokerto,
Solo (Surakarta), Yogyakarta, Madiun, Malang, dan Surabaya.
Sejak saat itulah radio yang mengikuti pertemuan mempunyai
kesepakatan mendirikan Radio Republik Indonesia itu, mulai menamakan
dirinya sebagai Radio Republik Indonesia Jakarta, Bandung, Semarang,
90
Solo, Surabaya, dan sebagainya. Semula yang menjadi perintis itu baru
Sembilan stasiun radio, maka perkembangan selanjutnya Radio Republik
Indonesia sudah tersebar diseluruh wilayah tanah air berjumlah 49 stasiun,
dengan nama Radio Republik Indonesia.
Medium radio di Indonesia, dari tahun ke tahun berkembang
semakin pesat. Saat radio berdiri digunakan sebagai alat revolusi untuk
mencapai kemenangan dalam perang memperebutkan kemerdekaan
bangsa dari tangan penjajah, maka saat ini fungsi dan peranannya terus
ditingkatkan sebagai salah satu media komunikasi dan informasi. Isi siaran
Radio Republik Indonesia, diarahkan untuk mencangkup tiga sasaran,
yaitu pendidikan, penerangan, dan hiburan.
Kehidupan radio di Indonesia terus berkembang dengan cepat.
Disamping 49 stasiun Radio Republik Indonesia ini bermunculan radio-
radio yang dikelola oleh pihak swasta. Bernaung dalam wadah radio non
pemerintah yang jumlahnya mencapai ratusan stasiun di seluruh Indonesia.
Munculnya radio swasta tersebut dimulai sekitar tahun 1960-an.
Ketika itu para teknisi elektronika kita sedang membuat pemancar radio
(transmitter), hanya dengan memakai alat yang mereka sebut variable
sebagai pengantar gelombangnya. Variable ini berupa tumpukan
lempengan alumunium yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa
digunakan sebagai penghantar gelombang elektromagnetik.
Peralatan ini bahannya mudah di dapat, apalagi ditambah dengan
munculnya transistor yaitu suatu alat yang dapat berfungsi pengganti bola-
bola lampu hampa udara (focum tube) yang biasanya digunakan untuk
91
membuat pemancar ataupun radio. Dengan kemudahan membuat
pemancar radio (transmitter) dengan lempengan alumunium (variable) ini,
terjadilah suatu euphoria (kebebasan dalam hal mendirikan radio).
Kemudian muncul radio-radio yang didirikan oleh perseorangan ataupun
kelompok-kelompok masyarakat yang hanya berdasarkan kesenangan.
Tahun 1970 pemerintah memberlakukan peraturan suatu tata tertib
dalam undang-undang yang berhubungan dengan radio. Peraturan dalam
undang-undang ini berisikan pengaturan pemakaian gelombang radio,
penyusunan acara siaran, dan cara kerja organisasinya. Ke semuanya itu
dibuat agar dalam mengelola radio selain berdasarkan kesenangan dapat
menjadi suatu sarana yang bernuansa bisnis sehingga radio dapat
dimanfaatkan oleh semua masyarakat dan pengelolanya memperoleh
keuntungan (profit oriented).29
Penataan RRI sebagai Radio Republik Indonesia diatur di dalam
PP No. 12 Tahun 2005, dimana RRI di tempatkan sebagai PERJAN
(Perusahaan Jawatan) yang berstatus sebagai lembaga penyiaran publik
dibubarkan sesuai dengan ketentuan pasal 2 ayat 2 PP No.12 Tahun 2005.
Sebagai Radio Republik Indonesia, RRI diharuskan memberikan
pelayanan informasi pendidikan dan hiburan yang sehat, kontrol dan
perekat sosial serta melestarikan budaya bangsa. Oleh karena itu RRI
sebagai lembaga penyiaran publik harus nonprofit, independent, dan lebih
mengutamakan fungsi-fungsi penyiaran publik.30
29 Djuroto, Mengelola Radio, h. 31-44.
30 Tommy Suprapto, Berkarier di Bidang Broadcasting (Jakarta: Media Pressindo, 2006),
h. 55.
92
3. Struktur Organisasi Radio
Status stasiun penyiaran mempengaruhi bentuk, srtuktur, dan tata
kerja organisasi. Bahkan perbedaan status stasiun penyiaran
mempengaruhi pola fikir dan tindak personil dalam pengelolaan stasiun
penyiaran termasuk programming atau redaksional siaran. Di sini
dihindarkan prosedur birokrasi yang ketat dan kuat, dengan demikian perlu
ditata hubungan kerja yang lancar antara pimpinan dan pelaksana serta
antar pimpinan maupun antar pelaksana.
Untuk memperlancar prosedur kerja organisasi penyiaran, biasanya
disusun skema prosedur, dan tata kerja organisasi yang lebih menjelaskan
siapa bertanggung jawab kepada siapa, dan bidang apa yang
dikerjakannya.
93
Berikut ini adalah struktur organisasi penyiaran radio:31
Gambar 1: Struktur Organisasi Radio
4. Karakteristik Radio
Radio memiliki karakteristik yang tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan manusia, karena memberikan kontribusi yang besar bagi
perkembangan komunikasi massa. Karakteristik radio memberikan
manfaat yang unik, baik ditinjau dari sisi keunggulan maupun
kelemahannya.
31 Henny, Manajemen Media Massa, h. 7.13.
Executive
Producer
Writer Director
Audio Director Lighting Dasar Technical director Camera Operator Videotape Set Designer Operator
Talent Graphic Coordinator
Gater Assistant Assistant Set Construction
Hair
Make-up
Wardrobe
94
D.Cary, Tannenbaum dalam bukunya “ The Radio & Television
Commercial “ menulis beberapa karakteristik radio. 32
a. Radio itu terdapat dimana-mana.
Dalam bukunya ini, Carry menyebutkan terdapat sekitar setengah
milyar pesawat radio, 73% diantaranya berada di rumah, toko-toko,
tempat potong rambut, dan di kantor-kantor. Radio-radio yang
berada di mobil dan truk terhitung sekitar 100 jutaan. Dan radio
portable yang berjumlah jutaan berada dimana-mana bahkan dalam
kegiatan olah raga yang disiarkan secara langsung. Terlebih, tidak
seperti media cetak, radio tidak dapat diabaikan. Jika anda dalam
jarak dengar sebuah radio yang sedang menyala, anda akan
mendengar nya baik anda menginginkannya ataupun tidak. jumlah
ini masih bisa di katakan tidak real, mengingat masih banyak radio
transistor yang bisa diperjualbelikan secara bebas oleh pedagang
asongan, belum lagi jika melihat feature ponsel yang sekarang
banyak yang memiliki feature radio.
b. Radio itu bersifat memilih.
Geografis, demografis, dan keragaman program stasiun radio
membantu pengiklan menetapkan target pendengar. Fleksibilitas
semacam ini berarti bahwa spot iklan dapat disiarkan dalam
jaringan regional atau nasional. Dapat diudarakan setiap jam di
siang atau malam hari. Para pengiklan bisa memilih dari berbagai
macam stasiun radio baik AM ataupun FM, masing-masing dengan
32 Harley Prayudha, Radio, Penyiar It’s Not Just a Talk (Malang: Bayumedia Publishing,
2006), h. 13-15.
95
format yang berbeda. Semua berita, musik kontemporer dewasa,
country, black musik, oldies, top forty, musik indah, middle of the
road (MOR), klasik, acara wawancara, etnik, ataupun bahasa asing.
Keragaman semacam ini memungkinkan untuk “berbicara” secara
langsung pada prospek-prospek.
c. Radio itu ekonomis.
Dalam satu minggu, radio dapat mencapai sembilan dari sepuluh
pendengar yang berusia 12 tahun ke atas. Mereka yang berusia 18
tahun ke atas mendengarkan radio selama hampir tiga setengah jam
sehari. Seorang pengiklan biasanya dapat mempercayakan pada
kombinasi yang efektif atas jangkauan dan frekuensi dengan biaya
yang relatif rendah per-ribuan pendengar. Sendirian atau dalam
kumpulan dengan media lain, radio bisa secara efektif membantu
memperketat anggaran iklan. Spot bisa dijadwalkan untuk sedikit
atau sebanyak mungkin sebagaimana yang ditentukan oleh sasaran
dan anggaran. Pemikiran ekonomi yang lain: iklan radio relatif
tidak mahal. Semua pesan bisa dihasilkan dari sebuah lembar fakta
spontan atau naskah yang digunakan oleh seorang penyiar secara
langsung, atau dengan produksi spot yang dianggarkan
menggunakan musik, efek pengisi suara.
d. Radio itu cepat.
Jika timbul kebutuhan, pengiklan dapat mengiklankan produk
langsung diudarakan dalam hitungan jam. Spot yang menggunakan
efek suara, musik atau jingle dan beberapa suara dapat di ulangi
96
lagi, direkam, dicampur, di dubbing dan kemudian diudarakan
dalam hitungan hari. Hal ini sangat menguntungkan bagi pengiklan
jika memerlukan media radio sebagai media promosi dalam
keadaan-keadaan darurat.
e. Radio itu bersifat partisipasif.
Rasa persahabatan dan kesetiaan pada sebuah stasiun radio
tertentu, para pendengar, mengembangkan sebuah rasa
keterlibatan. Radio membutuhkan imajinasi. “cerita-cerita”
komersial tidak dibatasi pada tempat dan waktu. Efek-efek suara
dan musik secara seketika menciptakan sebuah adegan. Deskripsi
dan dialog dapat menarik sebagaimana yang dimungkinkan oleh
selera dan karakter-karakter dapat dimainkan baik dengan
sederhana. Pendengar menggunakan imajinasi untuk mengisi
“warna” siaran radio.
Sedangkan menurut Candra Novriadi dalam makalah “Mengapa
Menggunakan Radio” menyebutkan 8 karakteristik radio diantaranya
adalah:33
a. Radio itu memiliki kelompok sasaran yang spesifik
Pada waktu-waktu yang berbeda, bisa menjangkau berbagai
kelompok yang berbeda: Ibu rumah tangga, pengendara mobil,
anak muda, dan lain-lain. Setiap stasiun radio punya profil
pendengarnya masing-masing, dan dengan menempatkan iklan
33
Dekry Hartana, “Plus Minusnya Radio” Artikel diakses pada 25 Maret 2009 dari
http://inspirasipakde.com/2009/01/24/plus-minus-radio/
97
pada jam-jam yang tepat bisa menjangkau sasaran iklan yang tepat
pula secara efektif dan dengan demikian mengurangi biaya “Cost
Per Thousand” dan memperkecil penggunaan space yang sia-sia.
b. Radio itu lebih banyak orang lebih banyak waktu
Daya jangkau radio sangatlah luas, bisa didengar di desa, di kota,
dalam ruangan, luar ruangan, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 52
minggu setahun. Radio menjangkau khalayak potensial setiap saat,
dimana pun mereka berada.
c. Radio itu terkait dengan aktifitas
Radio mampu menjangkau khalayak ketika mereka sedang
mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk atau jasa.
Misalnya menjangkau ibu rumah tangga ketika sedang memasak,
menjangkau pengendara ketika dalam perjalanan. Dengan
mengenali pola perilaku pendengar dan menjangkau mereka pada
waktu yang tepat, pesan yang dikirimkan akan diterima lebih
terbuka.
d. Radio itu kesegera-an dan keluwesan
Radio itu sifatnya (segera), ia didengar pada saat sedang siaran
tidak seperti di media cetak. Radio juga bisa beradaptasi sangat
cepat terhadap situasi lapangan yang berubah cepat. Suatu
(Campaign) bisa disesuaikan segera dengan segala perubahan yang
ada dilapangan, seperti: cuaca, penjualan, anggaran, dan lain-lain.
98
e. Radio itu pesan bersifat “stand alone”
Di radio iklan-iklan ditayangkan secara sendiri-sendiri dan tidak
bisa ditumpuk-tumpuk atau dikompensasi dengan (design layout)
yang indah-indah. Jadi iklan klien-klien akan didengar sebagai
iklan yang berdiri sendiri-sendiri.
f. Radio itu informasi yang dipercaya (kredibel)
Orang mendengar radio untuk memperoleh informasi yang dapat
dipercaya seperti berita, laporan lalu-lintas, laporan perjalanan, dan
lain-lain. Jadi orang akan mendengarkan iklan klien sebagai suatu
informasi yang kredibel karena ditayangkan beriringan dengan
semua informasi tadi.
g. Radio itu media personal
Radio berbicara kepada khalayak secara pribadi. Pendengar punya
hubungan “satu-dengan-satu” dengan stasiun dan penyiar
favoritnya dan karena hubungan yang sangat dekat itu, mereka
menjadi lebih terbuka terhadap pesan yang ingin disampaikan
klien, radio itu jauh lebih dekat kepada khalayaknya dibandingkan
dengan media lain.
h. Radio itu memiliki kepribadian
Radio bukan hanya memiliki kepribadian, melainkan bisa juga
memberikan “Kepribadian” bagi produk klien, suatu “Kepribadian”
yang membuat orang dekat dengannya dan meresponnya. Radio itu
Memberikan Hasil.
99
Beberapa atau seluruh dari karakteristik radio ini dapat
dimanfaatkan oleh para pengiklan kreatif dan biro iklan untuk
mempersiapkan dan menyiarkan komersial-komersial yang dapat menjual.
5. Keunggulan dan Kelemahan Radio
Radio tidak kalah saing dengan media informasi dan hiburan yang
lain seperti Televisi, Surat Kabar, Majalah maupun tabloid. Selain murah
dan mudah, kenggulan radio adalah sebagai berikut:34
a. Cepat dan langsung
Radio merupakan sarana tercepat dalam penyampaian informasi
dibandingkan TV atau Koran. Peristiwa yang baru saja terjadi bisa
didapatkan dan langsung disampaikan kepada para pendengar
tanpa proses yang rumit.
b. Akrab
Radio adalah alat yang akrab dengan pemiliknya. Jarang sekali ada
sekelompok orang mendengarkan siaran radio di suatu tempat.
Biasanya, seseorang mendengar radio di kamar, di dapur atau di
dalam mobil.
c. Dekat
Radio begitu dekat dengan pendegarnya. Penyiar radio menyapa
para pendengarnya secara professional. Sang penyiar seakan
berbicara dengan satu pendengar bukan banyak pendengar.
34 Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar, h. 7.
100
d. Hangat
Paduan kata-kata, lagu dan efek suara dalam siaran radio begitu
terasa hangat dan mampu mempengaruhi emosi pendegarnya.
Penyiar radio yang sering kali menanyakan kabar pendengarnya,
memberikan semangat hidup, menghibur di kala sedih dengan
lagu-lagu, bertindak seakan teman baik bagi pendengarnya.
e. Tanpa Batas
Siaran radio bisa disimak oleh siapa saja, menembus batas-batas
geografis, demografis, suku, ras, agama dan antar golongan juga
kelas sosial hanya tunarunggu yang tidak mampu menikmati siaran
radio.
Radio Indonesia mempunyai semboyan “Sekali di udara tetap di
udara”. Itulah semboyan yang sudah kita kenal sejak dulu. Secara implisit,
semboyan tersebut menggambarkan tekad para kru radio untuk terus
berkarya dan mempertahankan siaran radionya tetap berlangsung. Secara
eksplisit, menggambarkan bahwa siaran radio disiarkan melalui medium
udara. Sekarang ini siaran radio tidak harus melalui udara dengan
peralatan antena dan pemancar, namun juga melalui medium kabel (radio
kabel) dan internet (web radio). Internet memang telah mengubah semua
definisi mengenai media, kita mengenal koran internet, TV internet,
sampai bioskop internet.
Banyak sistem yang bisa digunakan untuk melakukan siaran radio
di internet. Salah satunya adalah sistem ShoutCast, yang dikembangkan
oleh Nullsoft Inc, pembuat Winamp, dan software MP3 player terpopuler.
101
Salah satu keuntungan sistem ShoutCast adalah softwarenya dapat
diperoleh secara gratis, file lagu yang digunakan adalah format mp3,
dengan demikian lebih mudah diproduksi. Di bawah ini akan diterangkan
langkah-langkah setup siaran radio melalui internet menggunakan
ShoutCast: 35
1) Persiapkan PC yang akan digunakan sebagai server (yang diakses
oleh pendengar), bisa berbasis Windows atau Linux. Persiapkan
juga PC yang akan digunakan sebagai streamer (yang digunakan
untuk menyiarkan). PC kedua ini bisa digabung dengan server dan
harus berbasis Windows.
2) Setup jaringan TCP/IP di PC server dan streamer.
3) Downloadlah software-software penunjangnya di
http://www.shoutcast.com. Yang perlu di download adalah:
ShoutCast Server (for Windows/Linux, sesuaikan dengan server),
ShoutCast DSP plugin for Winamp, dan Winamp versi terakhir
(jika anda belum mempunyainya). Selain itu anda harus menginstal
MP3 codec dari Fraunhoffer yang bisa anda dapatkan dari
Windows Media Player versi terakhir.
4) Installah ShoutCast server di PC server dan Winamp serta DSP
pluginnya di PC streamer. Ikuti petunjuk pada program
installernya.
5) Jalankan ShoutCast server di PC server. Untuk versi windows
dapat dijalankan dalam mode prompt atau GUI.
35 Imam Indra Prayudi, “Siaran Radio Lewat Internet Menggunakan ShoutCast”, artikel
diakses pada 25 Maret 2009 dari http://www.geocities.com/imamindrap/guides/radio.co.id.
102
6) Nyalakan Winamp pada PC streamer, persiapkan playlist lagu,
mikrofon (bila ada). Buka preferences --> plugins --> DSP/effects,
pilih ShoutCast source for Winamp, klik configure, cek pada
advanced recording jika ingin menggunakan mikrofon, lalu tutup
preferences. Pada ShoutCast source window, klik edit di sebelah
kanan tulisan server, akan muncul window server. Pada server
window, isi alamat IP PC server, jika menggunakan PC yang sama
isikan: localhost. Pada Server Information isikan informasi
mengenai nama radio yang ingin digunakan, misalnya: Radio
Lawnosta (description) Oldies and 70s, 80s musik (genre)
http://lawnosta.cjb.net (URL) lawnosta (IRC channel), 52379822
(ICQ#), lawnosta (AIM name), lalu klik OK. Lalu klik edit di
sebelah kanan Format, akan muncul window Format selection.
Pilihlah format dan atribut yang akan digunakan. Sebagai default,
digunakan format MP3, 20 Kb/s, 12.000 Hz mono, 2 Kb/s. Pilihan
ini mempertimbangkan kecepatan stream dan jaringan. Untuk
LAN, gunakan kualitas tertinggi 56Kb/s, 24.000 Hz stereo, 7 Kb/s,
lalu klik OK. Jika menggunakan mikrofon atur level musik dan
mikrofon pada advanced mode, lalu klik connect, tunggu sampai
tersambung, lalu mainkan playlist Winamp.
7) Untuk mendengarkan siaran ShoutCast, dapat menggunakan
Winamp, Sonique, MusicMatch Jukebox, FreeAmp, STP, atau
MP3 player lain favorit anda yang mendukung streaming. Gunakan
103
open --> URL lalu isikan alamat server ShoutCast (misal
http://lawnosta.cjb.net:8000 atau http://192.168.0.2:8000).
8) Pengaturan lebih lanjut dilakukan dengan mengedit file sc_serv.ini
pada folder tempat anda menginstalasikan ShoutCast server.
(defaultnya c:\Program Files\SHOUTcast).
9) Jika anda menggunakan mikrofon, anda dapat menjadi penyiar di
radio anda sendiri. Tekan tombol Push to Talk dan mulailah
berbicara lewat mikrofon. Gunakan tombol lock untuk menahan
tombol Push to Talk dan jika telah selesai tekan tombol lock sekali
lagi.
Begitulah langkah-langkah melakukan siaran radio melalui internet
menggunakan ShoutCast. Sedangkan kelemahan radio dibandingkan
media massa lainnya adalah sebagai berikut:36
a. Selintas
Siaran radio cepat hilang dan mudah dilupakan oleh para
pendengarnya. Hal ini dikarenakan sangat jarang segmen acara di
radio yang pembicaraannya dapat diulang.
b. Global
Siaran informasi yang disajikan oleh radio tidak begitu lengkap
dan detail, sering sekali informasi yang berupa angka langsung
dibulatkan dengan ditambahkannya kata-kata “rata-rata atau
sekitarnya”.
36 Ibid., h. 8.
104
c. Batasan Waktu
Waktu siaran radio terbatas, umumnya siaran dibuka mulai pukul
05.00-24.00, maksimal 20 jam bila memungkinkan.
d. Beralur Linier
Program acara disajikan dan dinikmati pendengar berdasarkan
urutan yang sudah ada. Tidak seperti koran atau majalah, pembaca
bisa langsung ke halaman tengah atau terakhir sesuai yang
diinginkan.
e. Mengandung Gangguan
Saat mendengarkan program acara radio, pendengar terkadang
mengalami gangguan secara teknis. Misalnya suara yang timbul-
tenggelam atau tidak jelas.
Sedangkan menurut Howard Gough, dalam buku Programa Radio.
Beliau mengatakan bahwa Radio juga mempunyai beberapa gangguan dan
hambatan yang potensial, diantaranya adalah alat-alat yang mekanis, aspek
teknis pada peralatan, persoalan bahasa, sosial, gangguan suara yang
mengganggu pancaran siaran, mengganggu kejelasan secara teknis dan
gangguan pada penerimaan pesan.37
Berdasarkan keunggulan dan kekurangan dari radio seperti yang
dijelaskan di atas, maka pengelolaan terhadap radio harus dikelola dengan
baik. Hal ini dikarenakan agar pendengar mendapatkan informasi
selengkap-lengkapnya dan hiburan sesuai dengan kebutuhan.
37 Howard Gough, Perencanaan-Penyajian-Produksi Programa Radio (Jakarta: 1999), h.
9.
105
C. Manajemen Qolbu
K.H. Abdullah Gymnastiar (2005), melaksanakan manajemen qolbu
pada prinsipnya mempunyai dua kunci. Pertama, terbiasa untuk melakukan
pembersihan atau pelurusan hati dengan bersungguh-sungguh. Kedua,
berkemauan kuat untuk meningkatkan kepribadian dan keprofesionalan dalam
bidang apapun.
Qolbu ialah memahami diri, mau, dan mampu mengendalikan diri
sehingga membuat kita mendapatkan ridha dan derajat yang mulia di sisi
Allah SWT.38
Secara jasmani Al-Qalb ialah segumpal daging yang berbentuk
bulat panjang seperti jantung pisang yang terletak di rongga dada sebelah
kiri. Al-Qalb ini berisi darah hitam kental dan mempunyai tugas-tugas sesuai dengan fungsi pencintaannya di dalam tubuh. Al-Qalb yang
berkaitan dengan agama dan kemanusiaan adalah makna hati yang ditinjau berdasarkan rohani atau psikis.39
Manajemen Qolbu terdiri dari komponen kata, manajemen dan qolbu.
Manajemen merupakan pengaturan yang dilakukan melalui proses
berdasarkan fungsi agar mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan qolbu
atau qalb memiliki makna jantung, isi, semangat, keberanian, bagian dalam
dan bagian tengah. Qalb juga merupakan bentuk mashdar (berbolak-balik)
juga sebagai tempat bersemayamnya niat, yakni yang menentukan amal
ibadah seseorang berharga atau sia-sia. 40
38 K.H. Abdullah Gymnastiar, Aa Gym dan Fenomena Daarut Tauhiid, Memperbaiki Diri
Lewat Manajemen Qolbu (Bandung: PT Mizan Pustaka, Cetakan ke-XIV, 2005), h. 225-226. 39
Imam Al-Ghazali, Manajemen Qolbu Titian Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
(Yogyakarta: Harapan Utama, 2003), h. 1-2. 40
Enung Asmaya, Aa Gym Dai Sejuk Dalam Masyarakat Majemuk (Jakarta: Hikmah,
2003), h. 112.
106
1. Karakteristik Qolbu
Fungsi utama dari qalb adalah sebagai alat untuk memahami
realitas amal ibadah dalam kehidupan seseorang. Qolbu juga berperan
sebagai pemandu, pengontrol, dan pengendali emosi serta tingkah laku
manusia. Oleh karena itu, qalb mempunyai beberapa karakteristik,
diantaranya adalah:41
Pertama, qalbun mayyit (hati yang mati) adalah hati
yang tidak mengenal Tuhannya dan tidak mau beribadah kepadan-Nya
baik itu menjalankan perintah-Nya maupun menjauhi larangan-Nya.
Kedua, qalbun maridh (qolbu yang sakit) yaitu hati yang hidup,
mampu menerima logika namun, mengandung penyakit. Qalb ini
mempunyai potensi untuk beribadah kepada Allah SWT dan juga menuruti
emosi nafsunya.
Ketiga, Qalbun Salim (hati yang selamat) yaitu hati yang selamat
dari nafsu yang menyalahi perintah dari Allah SWT, selamat dari bahaya
dan kesalahfahaman yang bertentangan dengan kebaikan serta selamat dari
penghambaan dari Allah SWT.
Dari karakteristik di atas mengatakan bahwa qolbu adalah sesuatu
yang bersifat hidup, mempunyai suatu pemikiran sendiri yang mempunyai
potensi untuk menerima kebenaran illahi.
2. Dasar-Dasar Manajemen Qolbu
Dalam memanaje qalb, seorang muslim selayaknya memahami
bahwa keindahan cinta yang paling hakiki adalah kepada Allah SWT.
41 Ibid., h. 114.
107
Untuk itu sebelum mencintai Allah SWT, sebuah keyakinan hendaknya
ada terlebih dahulu dengan cara mengenal Allah SWT (ma’rifatullah).
Bagi seorang muslim ma’rifatullah adalah bekal yang dapat
menyelamatkan dan membawanya ke jalan yang benar untuk meraih
kedudukan yang tinggi di akhirat serta prestasi hidup yang mulia di dunia.
Ma’rifatullah juga bisa berarti sebagai pengarah qalb yang akan
meluruskan orientasi hidup seorang muslim.42
Manajemen qolbu merupakan upaya mengatur hati dengan cara
melatihnya secara terus menerus, namun tetap seirama, seimbang dan
selaras dengan qalb pada kehidupan sehari-hari.43
Berdasarkan konsep manajemen secara umum, manajemen
mempunyai beberapa ciri khas, diantaranya adalah Pertama, manajemen
qolbu mempunyai tujuan yang jelas dan ingin dicapai, yaitu niat dan
perbuatannya mengharapkan ridha Allah SWT, sehingga bernilai mulia,
dapat dipertanggungjawabkan di dunia maupun di akhirat.
Kedua, manajemen qolbu memerlukan kolaburasi atau perpaduan
antara ilmu dengan seni. Qalb mampu menyikapi persoalan itu dan
memahami ilmu juga memiliki seni untuk menerapkannya pada
kehidupan.
Ketiga, dari kedua ciri tersebut menjelaskan ada suatu tujuan
tertentu dalam manajemen qolbu, oleh karena itu diperlukan proses
pelatihan dan pembiasaan yang sistematis dan berkesinambungan.
42 K.H. Abdullah Gymnastiar, Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu (Jakarta:
Gema Insani Press, Cetakan ke-2, 2003), h. 2. 43 Asmaya, Aa Gym Dai Sejuk, h. 115-116.
108
Manajemen qolbu sebagai pengarah kehidupan juga mempunyai
visi tersendiri, yaitu menyatukan dimensi zikir, fakir, dan ikhtiar. Dimensi
zikir sangat menekankan keikhlasan dan ketawakalan. Dimensi fikir
menegaskan pentingnya rasionalitas dalam setiap pemikiran dan tindakan.
Sedangkan dimensi ikhtiar memfokuskan pada esensi kerja dengan ikhlas
dan sabar.
Menjadi pribadi yang terpuji dalam kehidupan ini merupakan hal
yang sangat penting. Oleh karena itu, sebagai insan mulia kita harus
menjaga hati (qolbu) dan perilaku agar selalu tetap dalam lindungan Allah
SWT. Dalam masalah ini peneliti membagi pengertian Qolbu menjadi tiga,
yaitu:
a. Ikhlas
Dalam melakukan suatu amal, setiap muslim harus memiliki
niat atau motivasi, yakni niat yang ikhlas karena Allah SWT. Amal
manusia memang sangat tergantung pada niatnya. Secara harfiah,
ikhlas artinya bersih, murni dan tidak ada campuran. Maksudnya
adalah bersihnya hati dan fikiran seseorang dari motif-motif selain
Allah dalam melakukan suatu amal. Orang yang ikhlas adalah orang
yang melakukan sesuatu karena Allah dan mengharapkan ridha Allah
SWT.44
Sedangkan menurut Imam Al-Qusyairy an-Naissabury (1997)
arti dari ikhlas adalah menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya
sembahan. Sikap yang di maksudkan adalah taqarrub (mendekatkan
44 Ahmad Yani, Be Excellent Menjadi Pribadi Terpuji (Jakarta: Al-Qalam, 2007), h. 65.
109
diri) kepada Allah SWT, mengesampingkan yang lain dari mahkluk-
makhluk ciptaan-Nya. Keikhlsan juga dapat dikatakan sebagai
mensucikan amal-amal perbuatan dari campur tangan semua
makhluk.45
Dalam bukunya yang berjudul Nasehat Agama dan Wasiat
Iman, karangan Imam Habib Abdullah Haddad makna ikhlas adalah,
menyengajakan semua amal ibadah, ketaatan dan perbuatan semata-
mata kepada Allah SWT. Untuk mendekatkan diri dan memperoleh
keridhaan-Nya. Bukan untuk tujuan-tujuan yang lain, seperti berpura-
pura mengerjakan ketaatan, menampilkan diri dihadapan orang
banyak, mengharap pujian orang atau tamak untuk mendapat suatu
pemberian.46
b. Sabar
Kata sabar berasal dari kata arab sabr, yang akar katanya
sabara, yang berarti mengekang atau menahan.47
Dalam konteks
tasawuf, sabar adalah tunduk sepenuhnya tanpa syarat kepada
kehendak Allah SWT dengan menerima apa saja yang maujud dalam
waktu yang tak terbagi. Al-Muhasibi, seorang sufi, mendefinisikan
sabar dengan tetap tenang di bawah pukulan-pukulan takbir.
45 Imam al-Qusyairy an-Naisabury, Risalatul Qusyairiyah; Induk Ilmu Tasawuf (Jakarta:
Gusti, 1997), h. 243. 46
Imam Habib Abdullah Haddad, Nasehat Agama dan Wasiat Iman (Semarang: CV.
Toha Putra Semarang, 1993), h. 457. 47 Ensiklopedia Tasawuf, Angkasa (Bandung: 2008), h. 107.
110
Al-Ghazali menyebutkan, bahwa sabar adalah proses kesediaan
kita untuk mengubah perilaku tawbah dan menaklukan hawa dengan
mengikuti tuntunan agama. Dengan kata lain, sabar adalah kemampuan
kita untuk tetap mengikuti tuntunan agama dalam menghadapi segala
desakan hawa nafsu. Kemampuan untuk mengendalikan ini telah ada
dalam setiap jiwa manusia. Berdasarkan jenis desakan hawa, sabar
mengacu kepada berbagai istilah yaitu sabar terhadap syahwat perut
disebut qonaah (rasa puas), lawannya adalah syarah (rakus), sabar
terhadap syahwat farj (kemaluan) disebut iffah (menjaga kehormatan)
lawannya adalah syabq (mengumbar syahwat) dan masih banyak lagi
sabar dalam bentuk lainnya.
Sikap sabar sangat diperlukan sepanjang hidup seorang
muslim, hal ini untuk menghadapi nafsu yang berlebihan dalam hal
yang berlebihan. Sabar merupakan sarana kebajikan yang mutlak
penting karena sebagian besar sifat-sifat jiwa yang baik tergantung
kepada sabar.
Sabar juga bisa dikatakan menahan diri dalam menanggung
suatu penderitaan baik dalam menemukan sesuatu yang tidak
diinginkan. Sabar mempunyai tiga unsur, yaitu ilmu, hal, dan amal.
Sabar merupakan bagian dari iman, tanpa kesabaran maka iman akan
terhapus dari hati. Keterkaitan sabar dengan iman mengakibatkan
kadar kesabaran menjadi bertingkat-tingkat sebagaimana bertingkatnya
kadar iman.
111
Menurut Imam Al-Qusyairy an-Naissabury (1997), sabar
dibagi menjadi dua macam, yaitu sabar terhadap apa yang diupayakan
dan sabar terhadap apa yang tanpa diupayakan. Mengenai sabar
dengan upaya sabar terbagi menjadi dua, yaitu sabar dalam
menjalankan perintah Allah SWT dan sabar dalam menjauhi
larangannya. Mengenai sabar terhadap hal-hal yang tidak melalui
upaya maka kesabaran adalah sabar dalam menjalani ketentuan Allah
SWT yang menimbulkan kesusahan baginya.48
Menurut pandangan Islam, untuk menghadapi banyak
perselisihan dan perbedaan, penyimpangan moral dan pemahaman
yang salah ditengah-tengah masyarakat adalah dengan bersabar dan
memaafkan tanpa harus ribut, saling berdebat bahkan terkadang
sampai terjadi pertikaian, Tim akhlak (2003).49
Sedangkan, Imam Khomeini (2004), mengatakan sabar (shabr)
adalah tidak menampakan kecemasan dalam latin dan tidak mengeluh
atas perkara-perkara yang tidak disenangi.50
Sifat sabar itu mempunyai
keutamaan-keutamaan yang besar. Hajat manusia akan sifat sabar
sangat nyata dalam keadaannya.51
Dalam pandangan kacamata Islam, orang yang perkasa
bukanlah seseorang yang mempunyai fisik dan otot kuat, mampu
menaklukan dan mengalahkan lawan-lawannya. Tetapi orang yang
48 an-Naissabury, Risalatul Qusyairiyah, h. 209.
49 Tim Akhlak, Etika Islam (Jakarta: Al-Huda, 2003), h. 88.
50 Imam Khomeini, Insan Ilahiah (Jakarta: Pustaka Zahra, 2004), h. 399.
51 Abdullah Haddad, Nasehat Agama, h. 435.
112
perkasa adalah seseorang yang dapat bertindak penuh pertimbangan
dan sabar serta mampu mengendalikan nafsunya.52
Amru Khalid (2006), makna dari kata sabar yang indah ini
adalah mengajarkan bahwa tidak ada kemenangan bagi agama dan
pertolongan untuk kaum muslim kecuali dengan kesabaran.53
c. Tawadhu
Tawadhu adalah kebalikan dari kibr, bukan kebalikan dari
takabur. Ia harus dipandang sebagai salah satu dari sifat kejiwaan
(nafsaniyah), sebagaimana kibr juga merupakan sifat nafsaniyah.
Secara harfiah tawadhu artinya rendah hati, tanpa merasa hina dan
rendah diri. Orang yang tawadhu adalah orang yang memandang
dirinya tidak lebih dari orang lain tanpa merasa tinggi hati, walaupun
sebenarnya ia adalah orang yang mempunyai suatu kelebihan.54
Apapun tingkat kedudukan seorang muslim, merupakan suatu
kehormatan dan kemuliaan bagi dirinya sendiri, karena mereka tidak
mengenal atau dirinya sendiri lebih mulia dan utama. Tim akhlak
“Etika Islam” menjelaskan beberapa pengertian dari tawadhu.55
a) Tawadhu adalah suatu ukuran yang mengharapkan petunjuk
dan ridha Allah SWT, serta hanya dikarenakan oleh Allah
SWT. Oleh karena itu orang-orang mukmin tidak
52 Muhammad Ali Hasyimi, Apakah Anda Berkepribadian Muslim (Jakarta: Gema Insani
Press, 1994), h. 53. 53
Amru Khalid, Wahai Saudara’ku Bersabarlah (Jakarta: PT. Mizan Puplika, 2006), h.
15. 54
Yani, Be Excellent, h. 101. 55 Tim Akhlak, Etika Islam, h. 63.
113
diperbolehkan untuk bertawadhu dihadapan orang-orang
musyrik dan kafir.
b) Tawadhu adalah keimanan dan ketaqwaan seseorang. Maka
kekayaan, kedudukan derajat seseorang dan sebagainya tidak
dapat dijadikan suatu ukuran dalam tawadhu.
c) Dalam mengamalkan tawadhu yang harus diperhatikan adalah
kesesuaian, keselarasan, dan keseimbangan yang tidak
berlebihan, karena tawadhu yang berlebihanpun akan
menjadikan sikap takabur dan kehinaan.
Karena mulianya sifat tawadhu ini hendaknya setiap mukmin
selalu rendah hati, tunduk kepada perintah dan menjauhi larangan
Allah SWT. Maka derajatnya akan diangkat oleh Allah SWT dan
ditempatkan di sisi-Nya.56
Seorang muslim jika melihat dirinya sebagaimana mestinya
dan menyamaratakan kedudukannya dengan setiap muslim lainnya
(kecuali taqwa), maka ia akan selalu berprasangka baik terhadap orang
lain dan membesarkan makhluk Allah SWT serta perwujudan dari
keindahan dan keagungan Allah SWT. Keadaan inilah tawadhu yang
sebenarnya tanpa pengaruh duniawi sehingga ia menjadi tawadhu dan
mutawadhi (yang rendah hati).57
56 Ali Hasyimi, Berkepribadian Muslim, h. 85.
57 Khomeini, Insan Ilahiah, h. 332.
114
BAB III
GAMBARAN UMUM RADIO 102.7 MQFM BANDUNG
A. Sejarah Berdirinya
Hadirnya radio 102.7 MQFM terinspirasi dari sebuah sarana dakwah
Pesantren Daarut Tauhid yaitu sebuah stasiun radio 102.6 AM Radio Umat.
Radio Umat dibangun dari hasil sumbangan umat pendengar siaran
Manajemen Qolbu yang disiarkan tahun 1999 atas kerjasama dengan Radio
Paramuda 93.9 FM Bandung.58
Radio Umat pertama kali mengudara (on air) pada bulan Ramadhan
1420 Hijriyah, tepatnya tanggal 9 Desember 1999. Kemudian, karena
permasalahan kualitas radio yang berfrekuensi AM serta masalah aspek legal
belum terselesaikan, maka dibangunlah Radio 102.7 MQFM dengan frekuensi
modulasi di 102.65 FM yang dilegalisasinya dibeli dari PT. Radio
Madinatussalam Bandung.
Radio 102.7 MQFM digagas dan didirikan oleh K.H. Abdullah
Gymnastiar pada tanggal 3 Agustus 2001 yang berposisi di Jl. Gegerkalong
Girang No.32 Bandung. Manajemen Qolbu lahir di tengah masyarakat dengan
sajian-sajian program acara yang menyejukan hati nan penuh hikmah sebagai
58 Company Profile 102.7 MQFM.
115
alternatif dari warna radio lain yang sudah ada. Dengan membawa nuansa
berbeda layaknya sebuah oase di tengah kegersangan. Kehadiran Manajemen
Qolbu membawa identitas Islam damai, Islam Rahmatan Lil’alamin dan
membangun profesionalisme Muslim serta jiwa entrepreneurship. Untuk itu
radio 102.7 MQFM harus menjadi media perubahan masyarakat dan bangsa ke
arah yang lebih baik.59
B. Profil Perusahaan
Berikut adalah profil dari perusahaan Radio 102.7 MQFM Bandung:60
Nama Perusahaan PT. Madinatussalam Bandung
Nama di Udara 102.7 MQFM
Call Sign PM3FRT
Frekuensi 102.7 FM
No. Anggota PRSSNI 012-1/1971
Alamat Jl. Gegerkalong Girang 11 Bandung 40154
Telepon/Fax 0222005131/0222002992
Pemilik K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) Tabel 1: Data Perusahaan Radio 102.7 MQFM
Dengan membawa nuansa berbeda layaknya sebuah oase di tengah
kegersangan rutinitas kehidupan, 102.7 MQFM hadir menemani aktifitas
pendengar yang membutuhkan sentuhan ruhiyah untuk mengisi relung hati
yang merindukan kedamaian, ketenangan, dan kebeningan melalui sajian
musik dan format siaran 102.7 MQFM berupa pencerahan dan kesejukan yang
memberi manfaat, hikmah serta nilai-nilai akhlak yang mulia.
59 al-Haydar, “Sejarah MQ 102.7 FM”, artikel diakses pada 26 Februari 2009 dari
http://mediahaydar.blogspot.com/2008/12/dpu-dt-mqfm-saling-menguatkan.html 60 Company Profile 102.7 MQFM.
116
Hal inilah yang membuat Aa Gym berhasil membentuk komunitas
yang loyal dengan latar belakang usia, gaya hidup, dan status ekonomi sosial
yang heterogen, mengingat MQ bersifat Universal dan terbuka bagi semua
kalangan masyarakat yang secara langsung, hal tersebut merupakan potensi
menjaring para pendengar loyal bagi 102.7 MQFM.
C. Visi dan Misi
Visi 102.7 MQFM adalah menjadi media perubahan masyarakat atau
umat menuju akhlak mulia dengan pendekatan Manajemen Qolbu.
Sedangkan misi 102.7 MQFM adalah: 61
1. Menyajikan informasi dan pendidikan yang dipahami masyarakat
2. Menyajikan informasi dan pendidikan dalam membentuk opini
masyarakat atau umat menuju nilai Islami, sebagai Rahmatan
Lil’alamin.
3. Menyajikan informasi dan pendidikan yang bertahap, sistematis,
berkesinambungan dan terstruktur.
4. Menyajikan informasi dan pendidikan dalam bentuk jiwa
enierpreneur dan profesionalisme masyarakat atau umat.
5. Menyajikan hiburan yang dapat memotivasi serta mendidik
masyarakat atau umat.
Berdasarkan visi misi diatas, maka 102.7 MQFM menargetkan
audiensinya pada tiga jenis bagian, yaitu :62
61 Company Profile 102.7 MQFM.
62 Company Profile.
117
1 Jenis Kelamin Pria 35%
Wanita 65%
2 Status Pendidikan Tamat SLTA 40%
Tamat Univesitas 60%
3 Status Pekerjaan Pegawai Negeri 5%
Pegawai Swasta 15%
Wiraswasta 10%
Pensiunan 5%
Pelajar/Mahasiswa 25%
Ibu Rumah Tangga 40% Tabel 2: Target Audien 102.7 MQFM
Seiring dengan perkembangannya, 102.7 MQFM berpindah lokasi
untuk bergabung dengan media dakwah yang lainnya yaitu bertempat di Jl.
Gegerkalong Girang Baru No.11 Bandung Graha Edukasi, dan karena ada
pembenahan semua frekuensi radio di Indonesia oleh Komisi Penyiaran Islam
(KPI) pada tahun 2004 MQFM merubah frekuensi menjadi 102.7 FM. Karena
meningkatnya minat masyarakat akan program FM, pada tahun 2004 FM
membuka cabang di kota Solo dengan nama Radio 100.9 MQFM Solo dan
95.3 MQFM Lampung pada bulan Juni 2005 lalu dan seterusnya.63
Program
acara Manajemen Qolbu yang disiarkan setiap pagi ini, kini telah di relay oleh
109 radio di Indonesia berkat kerjasama MQFM dengan RRI Pro 2 Jakarta.
Tidak hanya itu, kini 102.7 MQFM juga bisa dinikmati di berbagai Negara
dalam format audio streaming dengan URL:http://www.cybermq.com/ juga di
indovision pada channel 209. MQFM juga telah bekerja sama dengan PT.
JDFI sehingga siaran Manajemen Qolbu bisa dinikmati oleh pendengar Delta
63 Ibid.,
118
di seluruh Nusantara. Berikut adalah perusahaan radio yang me-relay acara
Manajemen Qolbu di Indonesia: 64
64 Bagus Kelana, “Daftar perusahaan radio yang me-relay”, artikel diakses pada 20 Maret
2009 dari http://langitcirrus.wordpress.com/2009/03/02/news-daftar-radio-yg-me-relay-mq-fm/
119
No Nama Perusahaan Radio
1 RRI Pro 2 FM Jakarta 105.0 FM Jakarta
2 Delta Jakarta 99.1 FM Jakarta
3 MQFM Bandung 102.7 FM Bandung-Jawa Barat
4 Delta Bandung 94.4 FM Bandung-Jawa Barat
5 Abilawa 107.7 FM Subang-Jawa Barat
6 PT. Radio Gema Annisa Bekasi-Jawa Barat
7 Radio Nurani FM Cianjur-Jawa Barat
8 Kiwari 95.4 FM Sukabumi-Jawa Barat
9 Buanajaya FM Tasikmalaya-Jawa Barat
10 Style 105.1 FM Tasikmalaya-Jawa Barat
11 Passway 106.9 FM Tasikmalaya-Jawa Barat
12 Emdikei 102.9 FM Tasikmalaya-Jawa Barat
13 Citra 99.4 FM Sumedang-Jawa Barat
14 Radio Jusyan Sumedang-Jawa Barat
15 Antares 981 AM Garut-Jawa Barat
16 Satria FM Garut-Jawa Barat
17 Dik's FM Ciamis-Jawa Barat
18 MQG FM Ciamis-Jawa Barat
19 Stara 106.9 FM Majalengka-Jawa Barat
20 Indraswara Majalengka-Jawa Barat
21 TrendFM 101.2 FM Purwakarta-Jawa Barat
22 MG FM 97.8 FM Indramayu-Jawa Barat
23 Cirebon 89.2 FM Cirebon-Jawa Barat
24 Yasfi FM Cilacap-Jawa Barat
25 Pesona cilacap Cilacap-Jawa Barat
26 Kisi 91.8 FM Bogor-Jawa Barat
27 Top FM 91.80 FM Cilegon-Banten
28 DM FM 104.8 FM Kuningan-Jawa Barat
29 Astia FM 104 Mhz Kuningan-Jawa Barat
30 Wira FM Batam
31 IN FM Kebumen-Jawa Tengah
32 DVK AM Kebumen-Jawa Tengah
33 Ardana FM Kebumen-Jawa Tengah
34 PT. Radio Artha Prima Perdana Kebumen-Jawa Tengah
35 Prima Kebumen (Leonita) Kebumen-Jawa Tengah
36 Gita Nada FM Jombang-Jawa Tengah
37 MQFM Yogyakarta Yogyakarta
38 RRI Yogyakarta
39 Arko FM Yogyakarta
40 Prima (Citra mandala) Yogyakarta
41 MQFM solo Solo-Jawa Tengah
42 Mitra FM Purwokerto-Jawa Tengah
43 King Purwokerto-Jawa Tengah
44 Pro 2 Semarang Semarang-Jawa Tengah
45 Dipayuda Banjarnegara-Jawa tengah
46 CBS Magelang Magelang-Jawa Tengah
47 Pesona Salatiga Salatiga-Jawa Tengah
48 GSP Kutoarjo Kutoarjo-Jawa Tengah
49 Pesona Sukoharjo Sukoharjo-Jawa Tengah
50 Citra Wonosobo Wonosobo-Jawa Tengah
51 Radio Angkasa Tujuh Temanggung-Jawa Tengah
52 Radio Ardi Lawet FM Purbalingga-Jawa Tengah
53 Radio Dirgantara Kendal-Jawa Tengah
54 Patria Blitar-Jawa Timur
55 Gema Panca Arga Pacitan-Jawa Timur
56 Liiur FM Tulung Agung-Jawa Timur
57 Swara Semenu FM Lumajang-Jawa Timur
58 Swit FM Muncar-Jawa Timur
59 Andika FM 106.5 FM Kediri-Jawa Timur
60 VIS Radio Banyuwangi-Jawa Timur
61 Sri Tanjung Banyuwangi-Jawa Timur
62 Nada FM Madura Madura-Jawa Timur
63 Karimata 103.3 FM Pamekasan-Jawa Timur
64 Pro 2 Surabaya Surabaya-Jawa Timur
65 Delta Surabaya 96.8 FM Surabaya-Jawa Timur
66 MQFM Lampung Bandar Lampung
67 Andalas Bandar Lampung
68 Delta Medan 105.8 FM Medan-Sumatera Utara
69 Safasindo 98.2 FM Payakumbuh-Sumatera Barat
70 Padang FM Padang-Sumatera Barat
71 (IKMI) Riau FM 90.4 FM Pekanbaru-Riau
72 Soreram Pekanbaru-Riau
73 Nada Berlian Jambi
74 Lolita FM Lahat-Sumatera Selatan
75 Nada Santika Lahat-Sumatera Selatan
76 Serasan FM Muara Enim-Sumatera Selatan
77 Warasta Palembang-Sumatera Selatan
78 MUSI Sekayu-Sumatera Selatan
79 Kelana Curup-Bengkulu
80 Namora Curup-Bengkulu
81 Setiawan Nada Bengkulu Utara
82 Gema al Falah 93 FM Sigli-Nangroe Aceh Darusalam
83 Megaphone 105.6 FM Sigli-Nangroe Aceh Darusalam
84 Bomantara Singkawang-Kalimantan Barat
85 Volare FM Pontianak-Kalimantan Barat
86 Pro 3 RRI Pontianak Pontianak-Kalimantan Barat
87 Pro 2 FM Pontianak Pontianak-Kalimantan Barat
88 Gita Kenari Pontianak-Kalimantan Barat
90 Suara Eka Primadona Pontianak-Kalimantan Barat
91 Primadona 100 FM Pangkalan Bun-Kalimantan Tengah
92 Radio M Matapura-Kalimantan Selatan
93 RRI Nusantara III Banjarmasin Banjarmasin-Kalimantan Selatan
94 Pro 2 Banjarmasin Banjarmasin-Kalimantan Selatan
95 BI-Q FM 99.9 FM Balikpapan-Kalimantan Timur
96 Bimareksa Sanggau-Kalimantan Barat
97 Suara Melati Gramedia Mempawah-Kalimantan Barat
98 Suara Sambas Sambas-Kalimantan Barat
99 Delta Manado 99.3 FM Manado-Sulawesi Utara
100 Radio Matahari 96.2 FM Poso-Sulawesi Tengah
101 Al-Ikhwan 101.9 FM Makassar-Sulawesi Selatan
102 TS FM 92.5 FM Makassar-Sulawesi Selatan
103 Delta Makassar 99.2 FM Makassar-Sulawesi Selatan
104 Rama Gentara Sungai pinyuh
105 Gema Suara Ngabang Ngabang
106 Suara Dodo Daya Indah Watangpone-Sulawesi Selatan
107 Ash Habut 93.25 FM Papua-Irian Jaya
108 Gemini Perkasa Lombok-NTB
109 Haccandra Lombok-NTB
Tabel 3: Daftar Perusahaan yang me-relay Acara Manajemen Qolbu
120
Hal ini membuktikan bahwa 102.7 MQFM merupakan salah satu
perusahaan radio yang banyak diminati oleh para pendengar radio di
Indonesia.
Selain radio-radio nusantara (lokal) yang me-relay acara Manajemen
Qolbu, ada juga perusahaan radio mencanagera yang me-relay acara ini, baik
secara langsung (kabel) atau pun melalui internet.
Berikut ini adalah daftar perusahaan mancanegara yang merelay
segmen acara Manajemen Qolbu 102.7 MQFM:65
Daftar akses live streaming radio internet : (Menggunakan Program WinAmp atau RealPlayer)
1. http://radio.albarokah.or.id/listen.pls (Indonesia/IIX)
2. http://www.radiotarbiyah.net/listen.pls (Jepang)
3. http://radio1.imsa.us:16000/listen.pls (USA) 4. http://radio2.imsa.us:8000/listen.pls (USA)
5. http://www.qommunityradio.de/listen.pls (Universal)
Forum webradio dakwah ( http://www.radiodakwah.or.id)
1. Akses dari dalam Negeri (via IIX):
Webradio Albarokah - Indonesia (http://www.albarokah.or.id) Akses : http://radio.albarokah.or.id/listen.plshttp://radio.albarokah.or.id/listen.pls
2. Akses dari luar Negeri:
Webradio Tarbiyah - Jepang (http://www.radiotarbiyah.net)
Akses : http://www.radiotarbiyah.net/listen.pls
3. Khusus USA
Webradio IMSA (3 Channel) - Pittsburgh,
Philadelphia, Madison (http://www.imsa.us)
Akses1 : http://radio1.imsa.us:16000/listen.pls
Akses2 : http://radio2.imsa.us:8000/listen.pls
4. Khusus Jerman (dan sekitarnya):
Webradio QommunityRadio - Aachen
(http://www.qommunityradio.de)
Akses : http://play.qommunityradio.de:8100/listen.pls
65 Prayudi, “Siaran Radio Lewat Internet”.
121
D. Struktur Organisasi Radio
Berikut ini adalah struktur keorganisasian dari perusahaan radio 102.7
MQFM:66
Gambar 2: Struktur Organisasi Radio 102.7 MQFM
66 Company Profile 102.7 MQFM.
SPV Program
Radio
Trafic dan
Humas Production
House
Music Direktur
Staf Bagian
Umum
Staf
Keuangan
Account
Executive News Direktur
Mobile Broadcast
Staf Off
Air
SPV OFF AIR
Manajer operasional Manajer Produksi Radio Manajer Marketing
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Direktur
Penyiar Reporter Operator Scriptwriter
122
E. Gambaran Umum Acara Manajemen Qolbu
Manajemen Qolbu siaran setiap hari Senin sampai dengan Minggu,
pukul 05.00-06.00 WIB. Mempunyai narasumber yang berkompeten di
bidangnya masing-masing, seperti: K.H. Abdullah Gymnastiar, Ustadzah
Ninih, Ustadz Hilman Rosyad Shihab, K.H. Miftah Faridh, Ustadz Dudung,
Ustadz Mulyadi Al Fadhil.
Di acara Manajemen Qolbu ini banyak yang didapatkan oleh para
pendengar, seperti bertambahnya ilmu dalam bidang agama Islam, terutama
ilmu Tauhid. Ilmu inilah yang sangat difokuskan oleh Aa Gym di setiap
ceramahnya, karena ilmu ini mengajarkan tentang bagaimana cara
membersihkan hati agar benar-benar lurus dalam menghamba kepada Allah
SWT untuk menjadi khalifah yang melakukan dakwah yang benar dan
terpercaya.67
Di acara ini juga para sahabat MQ (pendengar radio) bisa
bertanya hal-hal yang tidak di mengerti, berbagi hikmah, sumbang saran
bahkan curhat masalah pribadi, seperti yang diungkapkan Aa Gym pada
wawancara 15 Februari 2009 lalu, Beliau mengharapkan sahabat MQ
mendapatkan solusi permasalahannya dengan menyimak acara Manajemen
Qolbu ini.
Acara Manajemen Qolbu ini menggunakan metode dakwah yang
dinamakan BASIS yang mempunyai arti : 68
67 Wawancara Pribadi dengan K.H. Abdullah Gymnastiar, Bandung, 15 Februari 2009.
68 Wawancara Pribadi dengan K.H. Abdullah Gymnastiar.
123
B: Benar, setiap perkataan yang keluar dari mulut kita sebaiknya tidak
diragukan kebenarannya dan diamalkan terlebih dahulu sebelum
disampaikan kepada khalayak ramai.
A: Aplikatif, membahas tentang kehidupan yang dekat dengan kita.
S: Simple, penyampaian yang dilakukan harus sesederhana mungkin
sehingga orang lebih mudah memahaminya.
I: Inovatif, penyampaian yang dilakukan harus terus berkembang, aktual
dan sesuai dengan kehidupan (update).
S: Solutif, sahabat MQ bisa memecahkan permasalahan dengan
menyimak acara Manajemen Qolbu di pagi hari.
F. Jadwal Acara Radio
Secara keseluruhan kegiatan dan acara pada radio 102.7 MQFM adalah
sebagai berikut:69
Tabel 4: Jadwal Acara 102.7 MQFM
69 Company Profile 102.7 MQFM.
124
Keterangan :
1. Opening Program
Salam pembuka sebelum program acara dimulai. Acara dibuka dengan
rangkaian kata, sebagai berikut:
“102.7 MQFM Media Bening Hati dipancarluaskan dari
kawasan siar Daarut Tauhid Bandung, hadir sebagai media
perubahan menuju akhlak mulia, dengan positioning radio
keluarga muslim siap menemani anda dengan berbagai rangkaian
acara”.70
2. Manajemen Qolbu
Berisikan ceramah Manajemen Qolbu dan tanya jawab langsung
(interaktif) antara penceramah dan audien.
3. Risalah Pagi
Menghadirkan informasi terkini, dialog interaktif, perbincangan
bersama narasumber dan para pakar terpercaya, dengan topik-topik
aktual dan ruang layanan publik.
4. Ensiklopedia Islam
Acara yang menginformasikan istilah-istilah dalam Islam dan berbagi
kekayaan alam.
5. Rumahku Syurgaku
Membahas berbagai masalah keluarga bersama narasumber yang
kompeten dan kredibel.71
70 Pembicaraan dari Ustadz Agus Al Muhajir sebagai penyiar radio 102.7 MQFM acara
Manajemen Qolbu pada siaran langsung tanggal 14 Februari 2009. 71 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Agus Al Muhajir, Bandung, 15 Februari 2009.
125
6. Senandung MQ
Sebuah acara yang menemani sahabat MQ di waktu siang hari dengan
deretan senandung pilihan dan salam silaturahmi.
7. Cakrawala Islam
Kajian Islam klasik yang menghadirkan narasumber kompeten yang
membahas pokok ajaran Islam seperti akidah, syariah, dan akhlak.
8. Q on Air
Ruang belajar baca Al-Quran dengan metode tahsin bersama Lembaga
Tahsin Qur’an (LTQ) jendela hati.
9. Bincang Malam (OASE)
Talk show di malam hari yang membahas tentang berbagi topik
kontemporer seperti: Motivasi, bisnis, sains, remaja, dan lain-lain.72
10. Senandung Malam
Sebuah acara yang menemani sahabat MQ di waktu malam hari
dengan pilihan dan salam silaturahmi.
11. Nuansa malam
Ruang berbagi dengan sesama pendengar tentang berbagai topik yang
dipandu oleh penyiar sambil menikmati suasana malam hari.
72 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Agus Al Muhajir.
126
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISA DATA LAPANGAN
A. Latar Belakang Format Siaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ustadz Agus Al Muhajir sebagai
penyiar radio Manajemen Qolbu dan data-data yang di dapat dari hasil
observasi dan lain-lain, maka dapat disimpulkan bahwa segmen acara
Manajemen Qolbu cukup besar, populasi terlihat dari jumlah stasiun radio
yang me-relay acara ini sangat banyak. Dalam populasi yang besar seperti ini
jelas mempunyai daya beli yang cukup besar pula, hal ini juga di karenakan
Manajemen Qolbu adalah acara keluarga muslim, maka seluruh acaranya
berorientasi pada segmen itu. Selain itu segmen yg dimiliki oleh radio 102.7
MQFM berbeda dengan radio-radio lain, oleh karena itu persaingan pada
segmen ini tidak terlalu banyak, sehingga setiap segmen acara yang ada di
stasiun radio 102.7 MQFM ataupun segmen di salah satu acara Manajemen
Qolbu dapat dijangkau atau diterima dengan baik oleh banyak stasiun radio,
hal ini dibuktikan dengan banyaknya kerjasama yang terjalin dengan stasiun
radio di dalam dan luar Negeri.73
73 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Agus Al Muhajir via email pada tanggal 21 Juni
2009.
127
Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi penyusunan format siaran
Manajemen Qolbu 102.7 MQFM, yaitu:74
1. Kebutuhan masyarakat akan siaran dakwah melalui radio dengan
sajian yang berbeda, dengan ciri khas Tausiyah dari Aa Gym
tersendiri.
2. Menyebarkan konsep Manajemen Qolbu yang menjadi ciri khas Aa
Gym melalui metode pendekatan kepada sahabat MQ secara langsung
via radio.
3. Membahas dan memecahkan masalah sosial keagamaan yang dialami
audien.
4. Memberikan solusi yang tepat terhadap setiap permasalahan yang
timbul di masyarakat.
Untuk membuat suatu siaran atau segmen yang berhubungan langsung
dengan kehidupan sehari-hari sahabat MQ, dimana acara ini dikemas
sedemikian rupa dan sesederhana mungkin, akan tetapi acara ini mampu
menarik perhatian kahalayak ramai hingga ke mancanegara dan apa yang
disampaikan mudah dimengerti oleh sahabat MQ.
Tekanan hidup yang dirasa semakin tinggi, telah mengakibatkan
banyak diantara umat Islam yang hidup dalam tekanan. Hal ini menyebabkan
terjadinya kehausan umat Islam akan tausiyah yang menyejukan dan
menenteramkan hati. Maka diperlukan sebuah metode pendekatan yang
74 Wawancara Pribadi dengan K.H. Abdullah Gymnastiar, Bandung, 15 Februari 2009.
128
berbeda yang harus diambil untuk menyampaikan Islam. Untuk itulah diambil
sebuah format tausiyah yang bukan sekedar Khutbah sebagai sebuah solusi.75
B. Proses Penyusunan Format Siaran
Proses penyusunan format yang dilakukan oleh radio 102.7 MQFM
pada acara Manajemen Qolbu adalah sebagai berikut:76
1. Tim asatidz melakukan observasi ke lapangan yang terbagi dua.
Pertama, mengetahui kondisi masyarakat lingkungan. Kedua,
mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
2. Rumusan besar dari K.H. Abdullah Gymnastiar.
Materi yang disampaikan tergantung pada konsep yang diberikan Aa
Gym dan keadaan yang sedang berkembang di masyarakat.
3. Rapat tim asatidz Daarut Tauhid dan kru MQFM bersama Aa Gym.
Di dalam rapat ini, Aa Gym, Asatidz, dan kru MQFM membahas
rumusan besar yang diusulkan oleh Aa Gym sendiri dengan melalui
proses pemyusunan segmen siaran, penggolongan jenis-jenis acara
siaran dan kemudian barulah menentukan format siarannya. Hal ini
dilakukan untuk menentukan format apa yang akan digunakan dalam
siaran Manajemen Qolbu termasuk waktu siaran dari Manajemen
Qolbu.
4. Pembagian waktu siaran
Sesuai dengan acaranya (Manajemen Qolbu) maka waktu yang diambil
pada penyusunan format ini adalah di pagi hari, tepatnya pada pukul
75 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Agus Al Muhajir, Bandung, 15 Februari 2009.
76 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Agus Al Muhajir.
129
05.00-06.00 WIB. Waktu yang digunakan pada acara Manajemen
Qolbu ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu: format roundown
reguler dan format siaran bersama. Adapun penjabaran tentang segmen
acaranya adalah sebagai berikut:
a. Format roundown reguler: Pembukaan acara yang
disampaikan oleh penyiar, segmen dakwah yang disampaikan
oleh Aa Gym yang berada di mesjid Daarut Tauhid sekaligus
melakukan interaktif dengan audien sahabat MQ, dan
kemudian closing acara yang kembali di sampaikan oleh
penyiar MQ dengan backsound lagu-lagu Islami. Berikut ini
adalah jadwal acara dari siaran Manajemen Qolbu format
roundown regular:
05.00-05.05 Opening By Anouncer
05.05-05-30 On Air dari Mesjid
05.30-05.55 Interaktif
05.55-.06.00 Closing Tabel 5: Format Roundown Manajemen Qolbu 102.7 MQFM
b. Format siaran bersama: Pada dasarnya segmen acara
Manajemen Qolbu pada format siaran bersama hampir sama
dengan format roundown reguler, hanya saja terdapat
perbedaan waktu dan tempat pada saat Aa Gym ceramah
memberikan tausiyahnya. Format siaran bersama ini biasanya
digunakan ketika Aa Gym sedang berada di luar kota ataupun
luar Negeri. Ketika Aa Gym sedang tidak ada di tempat,
biasanya Aa Gym hanya melakukan siaran ceramah melalui
handphone selama 10 sampai 15 menit, kemudian dilanjutkan
130
oleh tim asatidz Daarut Tauhid seperti Ustadz Mulyadi Al
Fadhil, dan lain-lain selama 15 menit, selanjutnya penyiar
membuka termin pertanyaan (interaktif) melalaui telephone
dan live kepada sahabat MQ yang berada di Mesjid Daarut
Tauhid. Sebagai closing acara dikembalikan kembali kepada
penyiar dan di tutup dengan ucapan salam, sebagai berikut:
“Alhamdulillah, demikian sahabat MQ untuk
kesempatan pagi hari ini dalam MQ pagi, mari kita terus
optimalkan hari-hari untuk meningkatkan segala amal
ibadah kita dan untuk meluruskan segala dan niat kita dan
Allah SWT maha mengetahui apa yang kita lakukan.
Wassalamuaalaikum Wr.Wb.”77
Lalu dilanjutkan dengan lagu-lagu Islami. Berikut ini adalah
jadwal acara dari siaran Manajemen Qolbu format siaran
bersama:
05.00-05.05 Opening By Anouncer
05.05-05-15 On Air Aa Gym
05.15-05.30 On Air Asatidz
05.30-05.55 Interaktif
05.55-06.00 Closing Tabel 6: Format Siaran bersama Manajemen Qolbu 102.7 MQFM
5. Evaluasi
Seperti khalayak umumnya perusahaan ataupun organisasi, setelah
melakukan pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya,
maka akan timbul suatu permasalahan atau pokok pikiran yang baru
sesuai dengan kejadian yang berkembang ditengah-tengah masyarakat.
77 Pembicaraan dari Ustadz Agus Al Muhajir sebagai penyiar radio 102.7 MQFM acara
Manajemen Qolbu pada siaran langsung tanggal 14 Februari 2009.
131
Untuk itulah perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui kekurangan
dan memperbaiki acara Manajemen Qolbu pada segmen selanjutnya
barulah kemudian melakukan perencanaan kegiatan atau acara-acara
apa yang akan dilaksanakan dikemudian hari, hal ini bertujuan agar
mendapatkan hasil yang lebih baik dari setiap segmen acara atau
kegiatan sebelumnya.78
C. Format Siaran Manajemen Qolbu
Tausiyah Islam dengan pendekatan Manajemen Qolbu, yaitu
pendekatan praktis berdasarkan rumus-rumus singkat yang aplikatif. Dalam
pelaksanaannya, format Manajemen Qolbu 102.7 MQFM adalah dengan
ceramah dan interaktif. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:79
1. Ceramah
Materi tausiyah yang disampaikan oleh Aa Gym dan Tim Asatidz
berdurasi 15 sampai 30 menit (kondisonal), adapun materi dan isi
tausiyahnya disesuaikan dengan jadwal roundown siaran Manajemen
Qolbu yang telah ditentukan setiap harinya.
Adapun jadwal roundown acara Manajemen Qolbu adalah sebagai
berikut:80
No Hari Acara Penceramah
1 Senin Ma'rifatullah Aa Gym
2 Selasa Ma'rifaturrasul Aa Gym dan Ustadz Hilman Rosyad
78 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Agus Al Muhajir via telephon pada tanggal 21 Juni
2009. 79
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Agus Al Muhajir, Bandung, 15 Februari 2009. 80 Company Profile 102.7 MQFM.
132
3 Rabu Dunia Muslimah Teh Ninih
4 Kamis Fiqh Aa Gym dan K.H. Miftah Faridh
5 Jumat Manajemen Diri Aa Gym
6 Sabtu MQ Umum Aa Gym
7 Minggu Dunia Remaja Aa Gym dan Ustadz Dudung Tabel 7: Format Manajemen Qolbu 102.7 MQFM
Keterangan:
a. Senin membahas tentang Ma’rifatullah, dalam arti
ma’rifatullah itu mendalami aqidah (ke-Tuhanan) yang pada
intinya mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara lebih
mengenal sifat-sifat ke-Tuhanan. Narasumber ini dibawakan
oleh Aa Gym.
b. Selasa membahas Ma’rifaturrasul, dalam arti pengenalan
sejarah, sifat dan segala sesuatu tentang Rasul SAW yang
disampaikan oleh Aa Gym dan Ustadz Hilman Rosyad.
c. Khusus pada hari rabu ini, Teh ninih menyampaikan informasi
dakwah hanya seputar muslimah, seperti tata cara menjadi
muslimah yang baik.
d. Kajian fiqh sebagai salah satu ilmu Islam yang mempelajari
tata cara beribadah, baik mahdoh (ibadah langsung kepada
Allah SWT) maupun ghair (ibadah yang tidak langsung kepada
Allah SWT). Segmen ini dikemas pada hari kamis, dimana Aa
Gym dan K.H. Miftah Faridh sebagai narasumbernya.
e. Pada hari jumat Aa Gym hanya membahas tentang tafsir
(menerjemahkan) dari beberapa ayat Al-Qur’an. Tim asatidz
terkadang membantu Aa Gym dalam membacakan ayat-ayat
Al-Qur’an yang akan dibahas.
133
f. Hari sabtu adalah hari dimana Aa Gym beserta tokoh-tokoh
masyarakat membahas tentang kejadian yang sedang
berkembang, seperti RUU APP, tahun baru hijriah, dan lain-
lain tentunya pada tokoh ahlinya langsung.
g. Tausiyah dan dialog sahabat MQ bersama Aa Gym dan Ustadz
Dudung membahas tema yang berkisar tentang dunia remaja,
seperti hari kasih sayang (valentine day’s), bahayanya
pergaulan bebas, dan lain-lain yang di bahas pada hari
minggu.81
2. Interaktif
Setelah menyelesaikan ceramah dakwahnya, para sahabat MQ boleh
mananyakan beberapa pertanyaan seputar materi yang dibahas atau
permasalahan yang sedang dihadapi secara langsung kepada
narasumber tanpa melalui moderator. Audien atau sahabat MQ yang
bertanya pada acara Manajemen Qolbu ini kebanyakan adalah dari
kaum hawa dan dijawab langsung tanpa menunggu pertanyaan dari
penanya yang lain.82
Adapun nomer interaktif yang dapat ditelepon
oleh sahabat MQ adalah 022-2005131. Selain melalui telepon, sahabat
MQ juga bisa berinteraktif melalui via sms dengan nomer interaktif
0855-2102650.83
Layanan interaktif ini bertujuan untuk memberikan
81 Wawancara Pribadi dengan Agus Al Muhajir.
82 Ibid.,
83 Company Profile 102.7 MQFM.
134
solusi terhadap permasalahan dari sahabat MQ juga sharing dari materi
yang sedang dibahas.
135
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi penyusunan format siaran
Manajemen Qolbu 102.7 MQFM, yaitu:
5. Kebutuhan masyarakat akan siaran dakwah melalui radio dengan
sajian yang berbeda.
6. Menyebarkan konsep Manajemen Qolbu yang menjadi ciri khas Aa
Gym.
7. Membahas dan memecahkan masalah sosial keagamaan yang dialami
sahabat MQ.
8. Memberikan solusi yang tepat terhadap setiap permasalahan yang
timbul di masyarakat.
Proses penyusunan format yang dilakukan oleh radio 102.7 MQFM
pada acara Manajemen Qolbu adalah sebagai berikut:
6. Tim asatidz melakukan observasi ke lapangan.
7. Rumusan besar dari K.H. Abdullah Gymnastiar.
8. Rapat tim asatidz Daarut Tauhid dan kru MQFM bersama Aa Gym.
9. Pembagian waktu siaran.
10. Evaluasi
136
B. Saran-Saran
1. Format yang dipakai oleh setiap perusahaan radio harus saling
berinterferensi antara perusahaan radio yang satu dengan yang lainnya,
termasuk segmen acara yang akan disiarkan. Hal ini dapat membuat
audien sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam persaingan bisnis
radio bisa dengan bijak menentukan acara apa yang ingin didengar dan
disebarluaskan kepada audien lainnya.
2. Radio 102.7 MQFM tetap mempertahankan kredibilitas Manajemen
Qolbu dan siaran-siaran dakwah khas Daarut Tauhid dari K.H
Abdullah Gymnastiar.
3. Lebih diperluas lagi jangkauan frekuensi radionya agar pendengar
yang berada di daerah terpencil dan di Negara lainnya bisa
mendengarkan siaran Manajemen Qolbu melalui sistem relay serta
meningkatkan kualitas jaringan radio 102.7 MQFM.
4. Program acara Manajemen Qolbu juga lebih meningkatkan
kekreatifitasan dalam mengemas suatu acara secara apik dan menarik
di setiap pembahasan dalam tausiyah Manajemen Qolbu-nya, sehingga
sahabat MQ lebih tertarik.
137
DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA
Abdullah Haddad, Imam Habib. Nasehat Agama dan Wasiat Iman. Semarang:
CV. Toha Putra Semarang, 1993.
al-Ghazali, Imam. Manajemen Qolbu Titian Kebahagiaan Dunia dan Akhirat.
Yogyakarta: Harapan Utama, 2003.
Ali Hasyimi, Muhammad. Apakah Anda Berkepribadian Muslim. Jakarta: Gema
Insani Press, 1994.
an-Naisabury, Imam al-Qusyairy. Risalatul Qusyairiyah; Induk Ilmu Tasawuf.
Jakarta: Gusti, 1997.
Asmaya, Enung. Aa Gym Dai Sejuk Dalam Masyarakat Majemuk. Jakarta:
Hikmah, 2003.
Djuroto, Totok. Mengelola Radio Siaran. Semarang: Dahara Prize, 2007
Ensiklopedia Tasawuf, Angkasa, Bandung: 2008.
Gough, Howard. Perencanaan-Penyajian-Produksi Programa Radio. Jakarta:
1999.
Gymnastiar, K.H, Abdullah. Aa Gym dan Fenomena Daarut Tauhiid,
Memperbaiki Diri Lewat Manajemen Qolbu. Bandung: PT Mizan Pustaka,
2005.
Gymnastiar, K.H, Abdullah. Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu.
Jakarta: Gema Insani Press, 2003.
Henny, dan Alexander. Manajemen Media Massa. Jakarta: Modul 1-9 Universitas Terbuka, 2004.
Khalid, Amru. Wahai Saudara’ku Bersabarlah. Jakarta: PT. Mizan Puplika, 2006.
Khomeini, Imam. Insan Ilahiah. Jakarta: Pustaka Zahra, 2004.
Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2006.
138
Masduki. Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: Pustaka Populer, 2004.
. Jurnalistik Radio, Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2006.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.
Morissan. Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi.
Jakarta: PT. Prenada Media Group, 2008.
Ningrum, Fatmasari. Sukses Menjadi Penyiar, Scriptwriter, dan Reporter Radio.
Jakarta: Penebar Swadaya, 2007.
Pasal 33 Ayat (2), Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.
Prayudha, Harley. Radio; Penyiar It’s Not Just a Talk. Malang: Bayumedia
Publishing, 2006.
Profile Company MQ 102.7 FM.
Suprapto, Tommy. Berkarier di Bidang Broadcasting. Jakarta: Media Pressindo, 2006.
Tim Akhlak. Etika Islam. Jakarta: Al-Huda, 2003.
Tim Penulis. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
CeQDA. 2007.
Yani, Ahmad. Be Excellent Menjadi Pribadi Terpuji. Jakarta: Al-Qalam, 2007.
Al-Haydar. “Sejarah MQ 102.7 FM.” artikel diakses pada 26 Februari 2009 dari
http://mediahaydar.blogspot.com/2008/12/dpu-dt-mqfm-saling-
menguatkan.html
Hartana, Dekry. “Plus Minusnya Radio.” artikel diakses pada 25 Maret 2009 dari
http://inspirasipakde.com/2009/01/24/plus-minus-radio/
Kelana, Bagus. “Daftar Perusahaan Radio Yang Me-relay.” artikel diakses pada
20 Maret 2009 dari http://langitcirrus.wordpress.com/2009/03/02/news-
daftar-radio-yg-me-relay-mq-fm/
Prayudi, Imam Indra. “Siaran Radio lewat Internet Menggunakan ShoutCast.”
artikel diakses pada 25 Maret 2009 dari http://www.geocities.com/imamindrap/guides/radio.co.id.