analisis debit limpasan

2
5.2 Analisis Debit Air Limpasan Debit air limpasan adalah volume baik aliran permukaan, aliran yang tertunda pada cekungan-cekungan, maupun aliran bawah permukaan atau aliran dalam dimensi saluran yang tidak mengalami infiltrasi sehingga harus dialirkan melalui saluran drainase. Debit air limpasan terdiri dari tiga komponen yaitu koefisien run off (C), data intensitas hujan (I), dan catchment area (A). 5.2.1 Koefisien run off (C) Koefisien run off atau koefisien limpasan merupakan nilai banding antara bagian hujan yang run off di muka bumi dengan hujan total terjadi. Berikut berbagai nilai koefisien run off dari permukaan bumi. Koefisien run off tersebut sebagian besar mempunyai nilai antara, tetapi sebaiknya untuk analisis, dipergunakan nilai terbesar atau nilai maksimum. 5.2.2 Intensitas hujan (I) Intensitas hujan adalah yang dinyatakan dalam tinggi hujan atau volume hujan tiap satuan waktu. Nilai intensitas hujan tergantung lama curah hujan dan frekuensi hujan dan waktu konsentrasi. Intensitas hujan dianalisis dari data empiris atau secara statistika. Dalam studi ini, rumus empiris untuk menghitung intensitas hujan dalam menentukan debit puncak dengan metode Rasional Modifikasi, digunakan rumus Mononobe. Hal ini dikarenakan menyesuaikan dengan kondisi luas wilayahnya. Langkah pertama dalam metode ini adalah menentukan curah hujan maksimun pada masing masing-masing tahun untuk kemudian dilakukan perhitungan hujan rancangan dengan metode Log-Pearson Type III. Adapun metode Log-Pearson Type III adalah sebagai berikut: 1) mengubah data curah hujan maksimum ke bentuk logaritma 2) menghitung harga rata-rata log X 3) menghitung selisih antara logX dengan log Xrata-rata; 4) mengkuadratkan selisih antara logX dengan log Xrata-rata; 5) selisih antara logX dengan log Xrata-rata dipangkatkan 3; 6) menghitung standar deviasinya

Upload: yunita-ratih

Post on 12-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

iweuhfiulaheilfuhacnviwehtvouhwenotuivweutoqweygtyweuytgnowehotivwhero8nutvhweurhntnhvpe4htnvheouthsurhgvuonnweoruithoei

TRANSCRIPT

5.2 Analisis Debit Air LimpasanDebit air limpasan adalah volume baik aliran permukaan, aliran yang tertunda pada cekungan-cekungan, maupun aliran bawah permukaan atau aliran dalam dimensi saluran yang tidak mengalami infiltrasi sehingga harus dialirkan melalui saluran drainase. Debit air limpasan terdiri dari tiga komponen yaitu koefisien run off (C), data intensitas hujan (I), dan catchment area (A).5.2.1 Koefisien run off (C)Koefisien run off atau koefisien limpasan merupakan nilai banding antara bagian hujan yang run off di muka bumi dengan hujan total terjadi. Berikut berbagai nilai koefisien run off dari permukaan bumi. Koefisien run off tersebut sebagian besar mempunyai nilai antara, tetapi sebaiknya untuk analisis, dipergunakan nilai terbesar atau nilai maksimum. 5.2.2 Intensitas hujan (I)Intensitas hujan adalah yang dinyatakan dalam tinggi hujan atau volume hujan tiap satuan waktu. Nilai intensitas hujan tergantung lama curah hujan dan frekuensi hujan dan waktu konsentrasi. Intensitas hujan dianalisis dari data empiris atau secara statistika. Dalam studi ini, rumus empiris untuk menghitung intensitas hujan dalam menentukan debit puncak dengan metode Rasional Modifikasi, digunakan rumus Mononobe. Hal ini dikarenakan menyesuaikan dengan kondisi luas wilayahnya.Langkah pertama dalam metode ini adalah menentukan curah hujan maksimun pada masing masing-masing tahun untuk kemudian dilakukan perhitungan hujan rancangan dengan metode Log-Pearson Type III. Adapun metode Log-Pearson Type III adalah sebagai berikut: 1) mengubah data curah hujan maksimum ke bentuk logaritma2) menghitung harga rata-rata log X3) menghitung selisih antara logX dengan log Xrata-rata; 4) mengkuadratkan selisih antara logX dengan log Xrata-rata; 5) selisih antara logX dengan log Xrata-rata dipangkatkan 3; 6) menghitung standar deviasinya7) menghitung koefisien kemencengannyaSetelah menghitung parameter statistiknya, kemudian menghitung hujan rancangan dengan menggunakan metode Log-Person Tipe III dengan langkah-langkah seperti di bawah ini: 1) menentukan tahun interval kejadian / kala ulang (Tr); 2) menghitung prosentase peluang terlampaui3) menentukan variabel standar (K) berdasarkan prosentase peluang dan koefisien kemencengan (Cs) pada tabel distribusi Log-Person Tipe III; dan 4) menghitung hujan rancangan (R) kemudian hasilnya di-antilog-kan.5.2.3 Catchment area (A)Catchment Area (A) merupakan daerah tangkapan air hujan. Catchemnt Area ditentukan dengan perkiraan dan melihat pada garis kontur daerah tersebut. Penentuan Catchment Area didasari pada kesamaan aliran saluran conveyor yang menuju ke main drain. Perhitungan debit air limpasan dapat dirumuskan sebagai berikut