analisis dan studi komparatif pemberian fasilitas...

254
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS TAX HOLIDAY DI NEGARA-NEGARA ANGGOTA ASEAN SKRIPSI ADHITYA NOORMA FEBRIANTO 0906607112 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM EKSTENSI AKUNTANSI JAKARTA MEI 2012

Upload: vuongdieu

Post on 02-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS TAX HOLIDAY DI NEGARA-NEGARA

ANGGOTA ASEAN

SKRIPSI

ADHITYA NOORMA FEBRIANTO 0906607112

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM EKSTENSI AKUNTANSI

JAKARTA MEI 2012

Page 2: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS TAX HOLIDAY DI NEGARA-NEGARA

ANGGOTA ASEAN

SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

ADHITYA NOORMA FEBRIANTO 0906607112

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM EKSTENSI AKUNTANSI

JAKARTA MEI 2012

Page 3: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 4: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 5: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas berkah,

rahmat, serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan

skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai

gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak dalam memberikan dukungan, saran,dan masukan yang sangat

berarti baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karenanya penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Christine, S.E., M.In.Tax., selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

2. Pimpinan dan rekan kerja penulis di Badan Kebijakan Fiskal yang telah

membantu dan memberikan kesempatan bagi penulis dalam memperoleh data

dan menyelesaikan skripsi ini.

3. Rekan-rekan kerja penulis di Direktorat Jenderal Pajak yang selalu mendukung

dan memberikan bantuan bagi penyelesaian skripsi ini.

4. Kedua orangtua dan adik tercinta atas doa, bimbingan, motivasi, dan perhatian

serta kasih sayang kepada penulis.

5. Melly Pujasari yang selalu mendampingi penulis dalam suka maupun duka,

dan tak bosan-bosannya selalu menyemangati penulis.

6. Rekan-rekan seperjuangan di Program Ekstensi Akuntansi Universitas

Indonesia atas bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, saya berharap ALLAH SWT berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa

manfaat bagi pengembangan ilmu.

Jakarta, 23 Mei 2012

Penulis

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 6: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 7: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

vi

Universitas Indonesia

ABSTRAK

Nama : Adhitya Noorma Febrianto Program Studi : Akuntansi Judul : Analisis dan Studi Komparatif Pemberian Fasilitas Tax

Holiday di Negara-Negara Anggota ASEAN Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis kriteria yang digunakan oleh negara-negara anggota ASEAN dalam memberikan Tax Holiday, perbedaan dan persamaan kriteria yang digunakan, kekurangan dan kelebihannya, serta mengetahui kriteria yang dapat diterapkan di Indonesia. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa seluruh negara anggota ASEAN menerapkan kriteria-kriteria tertentu dalam pemberian fasilitas Tax Holiday. Kriteria-kriteria yang diterapkan tergantung pada kebijakan masing-masing negara. Dengan menerapkan kriteria-kriteria tersebut dalam memberikan fasilitas Tax Holiday, pemerintah setempat dapat menjaring investasi yang benar-benar dibutuhkan dalam memajukan perekonomian negara di masa datang, terutama apabila seluruh kriteria diterapkan secara konsisten. Namun demikian, penerapan kriteria-kriteria tersebut menimbulkan diskriminasi antar industri. Kata Kunci: Tax Holiday, Fasilitas Pajak Penghasilan, Kriteria, ASEAN

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 8: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

vii

Universitas Indonesia

ABSTRACT

Name : Adhitya Noorma Febrianto Study Program : Accounting Title : Analysis and Comparative Study on the Granting of Tax

Holiday in ASEAN Member Countries This study aims to analyze the criterias implemented by ASEAN member countries on the granting of Tax Holiday, the similarities and the differences of those criterias, pluses and minuses, and to determine criterias that can be implemented in Indonesia. The result of this study concludes that ASEAN member countries are implementing certain criterias on granting the Tax Holiday depending on their national interest. By implement those criterias, governments have greater opportunities to attract the most qualified investment. In other hand, the implementation of those criteria reflects discrimination policy of government in industrial sectors. Keyword: Tax Holiday, Income Tax Incentive, Criteria, ASEAN

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 9: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

viii Universitas Indonesia

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................... v ABSTRAK ........................................................................................................... vi ABSTRACT ......................................................................................................... vii DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii DAFTAR TABEL ................................................................................................ x 1. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1 1.2 Perumusan Masalah ................................................................................. 3 1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 4 1.5 Batasan Penelitian ................................................................................... 5 1.6 Sistematika Penulisan .............................................................................. 5

2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 7 2.1 Insentif Investasi ..................................................................................... 7 2.2 Tax Holiday ............................................................................................. 27 2.3 Peraturan Pelaksanaan Pemberian Insentif Investasi di Indonesia .......... 33

2.3.1 Dasar Hukum Pemberian Insentif Investasi di Indonesia ........... 33 2.3.2 Dasar Hukum Pemberian Insentif Pajak Penghasilan di

Indonesia ..................................................................................... 35 2.3.3 Dasar Hukum Pemberian Tax Holiday di Indonesia ................... 36

3. METODE PENELITIAN ............................................................................ 37 3.1 Pendekatan Penelitian ............................................................................. 37 3.2 Proses Penelitian ..................................................................................... 37

4. GAMBARAN UMUM .................................................................................. 40 4.1 ASEAN .................................................................................................... 40 4.2 Profil Perekonomian Negara-Negara Anggota ASEAN ......................... 41

4.2.1 Brunei Darussalam ...................................................................... 41 4.2.2 Filipina ........................................................................................ 43 4.2.3 Indonesia ..................................................................................... 45 4.2.4 Kamboja ...................................................................................... 47 4.2.5 Laos ............................................................................................. 50 4.2.6 Malaysia ...................................................................................... 52 4.2.7 Myanmar ..................................................................................... 55 4.2.8 Singapura .................................................................................... 57 4.2.9 Thailand....................................................................................... 59 4.2.10 Vietnam ....................................................................................... 61

4.3 Iklim Investasi di Negara-Negara Anggota ASEAN .............................. 64 4.4 Tax Holiday di Negara-Negara Anggota ASEAN .................................. 68

4.4.1 Brunei Darussalam ...................................................................... 68 4.4.2 Filipina ........................................................................................ 80

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 10: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

ix Universitas Indonesia

4.4.3 Indonesia ..................................................................................... 87 4.4.4 Kamboja ...................................................................................... 90 4.4.5 Laos ............................................................................................. 94 4.4.6 Malaysia ...................................................................................... 96 4.4.7 Myanmar ..................................................................................... 110 4.4.8 Singapura .................................................................................... 112 4.4.9 Thailand....................................................................................... 130 4.4.10 Vietnam ....................................................................................... 137

5. PEMBAHASAN ............................................................................................ 148 5.1 Perbandingan Pemberian Fasilitas Tax Holiday di Negara-Negara

Anggota ASEAN ..................................................................................... 148 5.1.1 Perbandingan Kriteria Jenis Bidang-Bidang Usaha Tertentu

serta Jangka Waktu Pemberian Tax Holiday .............................. 149 5.1.2 Perbandingan Kriteria Status Investasi ........................................ 184 5.1.3 Perbandingan Kriteria Nilai Investasi, Lokasi Investasi, dan

Jumlah Tenaga Kerja................................................................... 188 5.1.4 Perbandingan Kriteria Kepemilikan Investasi, Orientasi Ekspor,

Bahan Baku Lokal, dan Nilai Tambah ........................................ 193 5.1.5 Perbandingan Saat Dimulainya Pemanfaatan Fasilitas Tax

Holiday ........................................................................................ 198 5.2 Kekurangan dan Kelebihan Kriteria Pemberian Fasilitas Tax Holiday

di Negara-Negara Anggota ASEAN ....................................................... 206 5.2.1 Kriteria Jenis Bidang-Bidang Usaha Tertentu dan/atau Daerah-

Daerah Tertentu serta Jangka Waktu Pemberian Tax Holiday ... 206 5.2.2 Kriteria Status Investasi .............................................................. 213 5.2.3 Kriteria Nilai Investasi, Lokasi Investasi, dan Tenaga Kerja...... 217 5.2.4 Kriteria Kepemilikan Investasi, Orientasi Ekspor, Bahan Baku

Lokal, dan Nilai Tambah............................................................. 220 5.2.5 Saat Dimulainya Pemanfaatan Fasilitas Tax Holiday ................. 222

5.3 Kriteria Pemberian Fasilitas Tax Holiday yang Dapat Diterapkan di Indonesia ................................................................................................. 229 5.3.1. Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ................ 229 5.3.2. Usulan Pemberian Tax Holiday di Indonesia di Masa Datang .... 230

6. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 233 6.1 Kesimpulan .............................................................................................. 233 6.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 235 6.3 Saran ........................................................................................................ 236

DAFTAR REFERENSI ...................................................................................... 237

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 11: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

x Universitas Indonesia

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tujuan Pemerintahan dan Insentif Pajak yang Ditawarkan ........ 16 Tabel 2.2 Kelebihan dan Kelemahan Jenis-Jenis Insentif Pajak ................. 24 Tabel 4.1 Kondisi Perekonomian Brunei Darussalam ................................ 42 Tabel 4.2 Kondisi Perekonomian Filipina .................................................. 44 Tabel 4.3 Kondisi Perekonomian Indonesia ............................................... 46 Tabel 4.4 Kondisi Perekonomian Kamboja ................................................ 49 Tabel 4.5 Kondisi Perekonomian Laos ....................................................... 51 Tabel 4.6 Kondisi Perekonomian Malaysia ................................................ 53 Tabel 4.7 Kondisi Perekonomian Myanmar ............................................... 56 Tabel 4.8 Kondisi Perekonomian Singapura ............................................... 58 Tabel 4.9 Kondisi Perekonomian Thailand ................................................. 60 Tabel 4.10 Kondisi Perekonomian Vietnam ................................................. 62 Tabel 4.11 The Global Competitiveness Index 2011–2012........................... 65 Tabel 4.12 Doing Business 2012 ................................................................... 66 Tabel 4.13 Kelompok Industri Pionir Brunei Darussalam ............................ 69 Tabel 4.14 Bidang Usaha dan Cakupan Produk Prioritas di Kamboja ......... 91 Tabel 4.15 Pemberian Tax Holiday di Malaysia ........................................... 96 Tabel 4.16 Pemberian Tax Holiday di Singapura ......................................... 112 Tabel 4.17 Pemberian Tax Holiday di Thailand ........................................... 131 Tabel 4.18 Daerah Tertentu dalam Appendix II Government Decree No. 108-2006-ND-CP ................................................................. 143 Tabel 5.1 Perbandingan Kriteria Bidang Usaha dan Jangka Waktu dalam

Pemberian Tax Holiday di Negara-Negara ASEAN ................... 150 Tabel 5.2 Kelompok Negara Berdasarkan Skema Pemberian Tax Holiday ................................................................................. 175 Tabel 5.3 Kriteria Status Investasi dalam Kebijakan Pemberian Tax

Holiday oleh Negara-Negara Anggota ASEAN ......................... 185 Tabel 5.4 Kriteria Nilai Investasi, Lokasi Investasi, dan Tenaga Kerja

dalam Kebijakan Pemberian Tax Holiday oleh Negara- Negara Anggota ASEAN ............................................................ 188 Tabel 5.5 Kriteria Kepemilikan Investasi, Orientasi Ekspor, Bahan Baku Lokal, dan Nilai Tambah dalam Kebijakan Pemberian

Tax Holiday oleh Negara-Negara Anggota ASEAN .................. 194 Tabel 5.6 Saat Dimulainya Pemanfaatan Fasilitas Tax Holiday di Negara-Negara Anggota ASEAN ............................................... 198 Tabel 5.7 Perbandingan Kriteria Pemberian Tax Holiday oleh Negara-

Negara Anggota ASEAN ............................................................ 203 Tabel 5.8 Kekurangan dan Kelebihan Kriteria Pemberian Fasilitas Tax Holiday ................................................................................. 227

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 12: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah

organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara,

yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh

Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan

untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan

kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat

regional. Pada saat ini anggota ASEAN berjumlah 10 negara, yaitu lima negara

pendiri sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, dan lima negara di kawasan

Asia Tenggara lainnya yang kemudian masuk menjadi anggota ASEAN yaitu

Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja.

Negara-negara anggota ASEAN secara umum termasuk ke dalam kategori

negara ekonomi berkembang. Seperti halnya negara ekonomi berkembang

lainnya, negara-negara anggota ASEAN juga mengandalkan investasi asing untuk

meningkatkan perekonomian negara. Arus investasi yang masuk tidak selalu

mengalir dengan lancar. Berbagai perkembangan ekonomi dan politik yang terjadi

di dunia turut mempengaruhi minat investor untuk menanamkan modalnya. Krisis

ekonomi dan moneter yang melanda Asia pada tahun 1997 hingga 2000 sempat

memukul perekonomian negara-negara anggota ASEAN. Industri mengalami

kebangkrutan dan investor menarik modalnya dari beberapa negara anggota

ASEAN. Belum selesai dampak krisis ekonomi dan moneter tersebut, ASEAN

kembali terimbas krisis keuangan yang melanda dunia pada tahun 2007. Krisis

tersebut dipicu oleh adanya subprime mortgage crisis yang terjadi di Amerika

Serikat, yang menyeret dunia ke dalam perlambatan ekonomi. Perlambatan

ekonomi tersebut mengakibatkan banyak industri, terutama industri keuangan dan

perbankan, yang runtuh dan beberapa di antaranya harus dibantu dengan kucuran

dana miliaran dollar Amerika Serikat agar tidak bangkrut dan menyeret dunia ke

dalam krisis yang lebih dalam.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 13: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

2

Universitas Indonesia

Krisis ekonomi dan moneter merupakan faktor eksternal yang menghambat

masuknya investasi dan bersifat insidental. Adapun faktor internal penyebab

terhambatnya arus investasi yang masuk ke suatu negara antara lain:

a. Infrastruktur, antara lain belum tersedianya listrik, gas, jalan, pelabuhan dan

infrastruktur vital lainnya secara memadai;

b. Kepastian hukum dan keamanan yang belum terjamin;

c. Kebijakan tata ruang yang tidak jelas;

d. Kebijakan ketenagakerjaan yang belum berpihak pada peningkatan investasi;

e. Birokrasi yang tidak efisien.

Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya

tarik investasi, serta menetralisir faktor-faktor penghambat masuknya investasi

sebagaimana diuraikan di atas, pemerintah negara-negara anggota ASEAN

memberikan insentif investasi sejalan dengan upaya masing-masing pemerintah

untuk menghilangkan faktor-faktor penghambat tersebut. Salah satu insentif yang

diberikan adalah insentif fiskal berupa pembebasan atau pengurangan Pajak

Penghasilan Badan (Tax Holiday).

Walaupun sama-sama berbentuk Tax Holiday, namun tiap negara di

ASEAN memiliki skema pemberian yang berbeda-beda. Malaysia memberikan

fasilitas ini sebagai salah satu sumber dukungan finansial bagi negaranya.

Thailand memberlakukan zonasi untuk fasilitas ini dengan tujuan tercapainya

pemerataan pembangunan. Demikian juga Laos, yang memberikan fasilitas Tax

Holiday sebagai kompensasi atas kesediaan investor membangun infrastruktur di

daerah penanaman investasinya.

Kriteria atau skema pemberian fasilitas Tax Holiday di masing-masing

negara memiliki kelemahan dan kelebihan. Indonesia sebagai salah satu anggota

ASEAN yang belum lama memberlakukan ketentuan mengenai pemberian

fasilitas Tax Holiday dapat mempelajari dan mencontoh mekanisme pemberian

fasilitas tersebut yang telah berjalan di beberapa negara ASEAN dengan

mempertimbangkan kekurangan dan kelebihan di masing-masing negara dan juga

dengan memperhitungkan kondisi perekonomian dan kebutuhan industri dalam

negeri.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 14: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

3

Universitas Indonesia

Penelitian mengenai kriteria pemberian fasilitas (insentif) perpajakan

sangat jarang dilakukan. Penelitian mengenai fasilitas perpajakan yang banyak

dilakukan adalah penelitian mengenai hubungan dan dampak pemberian fasilitas

terhadap arus investasi asing (Foreign Direct Investment) yang masuk ke suatu

negara. Beberapa penelitian dimaksud antara lain:

a. penelitian oleh Dennis Botman, Alexander Klemm, dan Reza Baqir yang

diterbitkan dalam bentuk working paper dengan judul “Investment Incentives

and Effective Tax Rates in the Philippines: A Comparison With Neighboring

Countries” oleh International Monetary Fund (IMF) pada September 2008;

b. kajian oleh Kevin Fletcher dengan judul “Tax Incentives in Cambodia, Lao

PDR, and Vietnam” yang dipersiapkan untuk IMF Conference on Foreign

Direct Investment: Opportunities and Challenges for Cambodia, Lao PDR

and Vietnam di Hanoi, Vietnam, pada tanggal 16-17 Agustus 2002.

Tidak seperti penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini akan

membandingkan kriteria pemberian fasilitas Tax Holiday yang telah diterapkan di

beberapa negara anggota ASEAN. Penulis juga akan menganalisis kelemahan dan

kelebihan masing-masing kriteria pemberian fasilitas Tax Holiday tersebut. Dari

kriteria-kriteria yang telah ada, penulis akan meneliti kriteria apa saja yang cocok

untuk diterapkan di Indonesia dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian,

serta kebutuhan industri di Indonesia.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penelitian ini diberi judul

“Analisis dan Studi Komparatif Pemberian Fasilitas Tax Holiday di Negara-

Negara Anggota ASEAN”. Penelitian ini merupakan tugas akhir yang diajukan

oleh penulis untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi di Universitas Indonesia.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dikemukakan

penulis dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 15: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

4

Universitas Indonesia

a. Apa saja jenis serta perbedaan dan persamaan kriteria yang digunakan oleh

pemerintah negara-negara anggota ASEAN dalam memberikan fasilitas Tax

Holiday?

b. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari kriteria yang digunakan dalam

pemberian fasilitas Tax Holiday tersebut?

c. Dari kriteria-kriteria yang telah digunakan dalam pemberian fasilitas Tax

Holiday di beberapa negara ASEAN, apa saja yang tepat untuk diterapkan di

Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui apa saja jenis serta perbedaan dan persamaan kriteria yang

digunakan oleh pemerintah negara-negara anggota ASEAN dalam

memberikan fasilitas Tax Holiday.

b. Mengetahui kekurangan dan kelebihan dari masing-masing kriteria pemberian

fasilitas Tax Holiday tersebut.

c. Mengetahui kriteria mana saja dari kriteria pemberian fasilitas Tax Holiday

yang telah diterapkan di Negara-negara ASEAN, yang cocok untuk

diterapkan diterapkan di Indonesia sebagai bahan pertimbangan dalam

mengevaluasi penerapan Tax Holiday di Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai kriteria

pemberian fasilitas Tax Holiday di negara-negara anggota ASEAN dan

kriteria mana saja yang tepat untuk diterapkan dalam pemberian fasilitas

serupa di Indonesia.

b. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan kepada Pemerintah dan

lembaga-lembaga pembuat kebijakan dan pengkajian dalam mengevaluasi

pemberian fasilitas perpajakan berupa Tax Holiday.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 16: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

5

Universitas Indonesia

c. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi bagi kalangan akademisi

yang ingin mendalami mengenai kebijakan pemberian fasilitas Tax Holiday di

ASEAN.

1.5 Batasan Penelitian

Terdapat berbagai macam fasilitas perpajakan yang diberikan oleh

pemerintah di suatu negara, di antaranya penurunan atau pengurangan tarif Pajak

Penghasilan Badan, pemberian subsidi pajak, pengurangan penghasilan neto

dalam rangka penghitungan penghasilan kena pajak dan amortisasi yang

dipercepat. Ruang lingkup penelitian ini akan difokuskan pada kriteria pemberian

fasilitas perpajakan berupa pembebasan Pajak Penghasilan badan (fasilitas Tax

Holiday) yang telah diterapkan di beberapa negara di ASEAN beserta kelemahan

dan kelebihannya.

Adapun batasan-batasan dalam penelitian ini antara lain:

a. Insentif perpajakan yang menjadi obyek penelitian adalah fasilitas

pembebasan Pajak Penghasilan badan (Tax Holiday).

b. Penelitian terbatas pada kriteria pemberian fasilitas Tax Holiday di negara-

negara anggota Association of South East Asian Nations (ASEAN).

c. Data yang digunakan adalah data mengenai pemberian fasilitas Tax Holiday

di negara-negara anggota ASEAN yang menerapkannya.

d. Data utama diperoleh dari publikasi internet masing-masing negara anggota

ASEAN.

e. Data pendukung diperoleh dari internet, kepustakaan, media/surat kabar

maupun sumber-sumber lainnya.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan hasil penelitian direncanakan sebagai berikut:

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 17: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

6

Universitas Indonesia

BAB 1: PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang pengambilan judul yang digunakan, perumusan masalah yang akan dibahas, tujuan dan manfaat penelitian, batasan penelitian, serta sistematika penulisan skripsi.

BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas mengenai konsep-konsep yang digunakan sebagai landasan pemikiran terkait dengan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yang meliputi konsep insentif investasi secara umum, konsep umum Tax Holiday, dan dasar hukum pemberian Tax Holiday di Indonesia.

BAB 3: METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan meliputi pendekatan penelitian dan proses penelitian.

BAB 4: GAMBARAN UMUM Bab ini membahas mengenai gambaran umum tentang ASEAN, kondisi perekonomian dan iklim investasi di negara-negara anggota ASEAN, serta pemberian Tax Holiday di negara-negara anggota ASEAN.

BAB 5: PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai perbandingan kriteria pemberian Tax Holiday di negara-negara anggota ASEAN, kekurangan dan kelebihan dari masing-masing kriteria tersebut, dan kriteria pemberian fasilitas Tax Holiday yang dapat diterapkan di Indonesia.

BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil, keterbatasan penelitian, dan saran yang dapat diberikan atas penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 18: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

7

Universitas Indonesia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Insentif Investasi

Perlakuan terhadap investasi asing langsung, atau lebih dikenal dengan

istilah Foreign Direct Investment (FDI), yang masuk ke dalam suatu negara telah

banyak berubah selama beberapa dekade terakhir, karena sebagian besar negara

memiliki kebijakan yang liberal untuk menarik modal dari perusahaan-perusahaan

multinasional. Adanya harapan bahwa perusahaan-perusahaan multinasional akan

membawa dampak positif bagi perekonomian negara, seperti peningkatan

lapangan kerja, peningkatan ekspor, peningkatan pendapatan dari sektor

perpajakan, atau adanya alih teknologi dan ilmu pengetahuan, telah menyebabkan

pemerintah di seluruh dunia menurunkan hambatan investasi yang ada di seluruh

bidang dan membuka sektor usaha baru bagi investasi asing. Pemerintah di

seluruh dunia juga secara bersamaan menyediakan berbagai bentuk insentif

investasi untuk menarik minat perusahaan asing agar menanamkan modal di

negaranya.

Thomas (2000, 2007a) berpendapat bahwa pemerintahan yang ada di

dunia bersaing untuk menarik investasi dengan menggunakan insentif karena dua

alasan, yaitu mereka membutuhkan investasi tersebut dan dalam kenyataannya,

modal dari perusahaan-perusahaan besar di dunia terus bergerak. Untuk alasan

yang pertama, pemerintah harus bernegosiasi dengan para pemilik modal dengan

segala kondisi iklim investasi yang ada di negaranya. Alasan yang kedua

menciptakan suatu aspek persaingan dalam hubungan antara pemerintah dan

pemilik modal, sepanjang investasi yang akan dilakukan dapat berlokasi di lebih

dari satu negara.

Selain karena kedua alasan tersebut, pemerintah juga dihadapkan pada

adanya tekanan politik untuk memenangkan persaingan dalam menarik investasi

yang diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus memperoleh

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 19: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

8

Universitas Indonesia

penerimaan dari sektor pajak. Selain itu, terdapat tekanan dari pihak lain

mengenai pentingnya pemberian insentif untuk menarik investasi, misalnya dari

pemerintah daerah calon lokasi penanaman modal. Pada akhirnya, kebijakan-

kebijakan penting yang dikeluarkan mengarah kepada perlunya menarik investasi

asing (FDI) sebagai kunci pembangunan ekonomi, yang mengarah pada

kesimpulan bahwa sangat penting untuk menggunakan insentif untuk menarik

FDI.

United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)

(2000) mendefinisikan insentif investasi sebagai keuntungan atau kemudahan

terukur yang diberikan kepada perusahaan tertentu atau kategori perusahaan

tertentu oleh pemerintah atau berdasarkan arahan pemerintah, dalam rangka

mendorong mereka untuk berusaha, yang dilakukan dengan cara-cara tertentu.

Pengertian insentif investasi dalam situs www.businessdictionary.com adalah

suatu skema pemerintah yang ditujukan untuk mendorong minat sektor swasta

dalam melakukan belanja modal jenis tertentu, atau menanamkan modalnya di

daerah yang memiliki tingkat pengangguran tinggi atau daerah tertinggal.

Menurut Thomas (2007), insentif investasi adalah subsidi yang diberikan untuk

mempengaruhi lokasi penanaman modal. Menurutnya, tujuan insentif investasi

tersebut mungkin untuk menarik investasi baru atau untuk mempertahankan

investasi yang telah ada. Dari pengertian-pengertian tersebut, insentif investasi

dapat didefinisikan sebagai kemudahan-kemudahan yang diberikan secara terukur

oleh pemerintah kepada sektor swasta dalam rangka menarik investasi baru dan

atau mempertahankan investasi yang telah ada.

Secara umum, insentif investasi terdiri dari dua kelompok besar, yaitu

insentif non fiskal dan insentif fiskal. Insentif non fiskal merupakan kemudahan-

kemudahan yang diberikan oleh pemerintah yang tidak terkait langsung dengan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN/State Budget), sedangkan

insentif fiskal merupakan kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh pemerintah

yang terkait langsung dengan APBN. Insentif non fiskal yang biasanya dijanjikan

oleh pemerintah antara lain penyederhanaan proses perizinan, pembangunan

infrastruktur dan pemberantasan pungutan liar, sedangkan insentif fiskal yang

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 20: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

9

Universitas Indonesia

dapat diberikan adalah insentif pajak (tax incentive) dan subsidi (termasuk subsidi

pajak yang di Indonesia dikenal dengan istilah Pajak Ditanggung oleh

Pemerintah/Pajak DTP).

Titik awal pemikiran tentang pemberian insentif pajak adalah

pertimbangan mengenai peran pemerintah yang harus dimainkan dalam

mendorong pertumbuhan dan pembangunan (Easson dan Zolt, 2003). Pemerintah

memiliki banyak tujuan sosial dan ekonomi, dan memiliki berbagai cara untuk

mencapai tujuan tersebut. Kebijakan perpajakan hanya merupakan salah satu

alternatif. Pemerintah menggunakan pajak dalam memperoleh pendapatan untuk

membiayai belanja negara, mempengaruhi distribusi pendapatan di masyarakat,

dan untuk mempengaruhi perilaku konsumsi masyarakat.

Dasar pemikiran dalam memberikan insentif terhadap FDI adalah bahwa

investasi asing menciptakan nilai lebih bagi negara tujuan dibandingkan bagi

investor. FDI tidak hanya melibatkan arus modal, tetapi juga melibatkan

penggunaan aset tidak berwujud seperti teknologi dan keahlian manajerial.

Dengan demikian, pengaruh besar dari FDI yang masuk dapat berupa alih

teknologi, keahlian manajerial, keterampilan dan aset tak berwujud lainnya dari

suatu negara ke negara lainnya. Apabila aset tak berwujud tersebut diinternalisasi

secara menyeluruh oleh investor yang merupakan perusahaan multinasional,

tingkat pengembalian (rate of return) akan secara penuh mencakup keuntungan

bersih dari investasi dan pemberian insentif tidak dapat dibenarkan, tetapi apabila

aset tak berwujud tersebut tidak diinternalisasi maka pemberian insentif dapat

dibenarkan (UNCTAD, 2000).

Dalam merancang suatu sistem insentif, perlu dipertimbangkan respon

investasi asing terhadap insentif tersebut. Sebuah kasus sederhana yang dapat

diperhatikan adalah dimana satu-satunya manfaat bagi negara dari suatu proyek

investasi adalah penerimaan pajak. Insentif pajak dianggap bermanfaat bagi

negara tujuan apabila penurunan pendapatan negara sebagai akibat pemberian

insentif tergantikan dengan meningkatnya penerimaan pajak di masa datang

sebagai hasil meningkatnya arus penanaman modal yang masuk ke negara yang

bersangkutan.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 21: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

10

Universitas Indonesia

Pemberian insentif oleh pemerintah juga didasarkan oleh pertimbangan

lain, yaitu kegagalan institusional (institutional failure). Ketika terdapat kegagalan

institusional, manfaat proyek bagi investor (tingkat pengembalian investor)

berbeda dari manfaat proyek terhadap perekonomian. Ada banyak penyebab

kegagalan institusional, beberapa di antaranya bersifat alamiah dan sebagian lagi

disebabkan oleh kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Penyebab alamiah

tersebut antara lain eksternalitas karena adanya efek spillover, misalnya

pengenalan teknologi baru (dimana tingkat pengembalian investor lebih rendah

dibandingkan tingkat pengembalian terhadap perekonomian), polusi dan

kemacetan yang disebabkan oleh proyek tersebut (dalam hal ini, biaya bagi

perekonomian lebih besar dibandingkan biaya bagi investor), dan biaya-manfaat

sosial, dimana tingkat pengembalian investor berbeda dari biaya bagi

perekonomian.

Dari sudut pandang pemerintah dalam memfasilitasi kegiatan ekonomi,

ada dua tujuan utama dari pemberian insentif pajak, sebagai berikut (Downing,

2004).

a. Untuk mempengaruhi pemilihan lokasi suatu proyek investasi, dengan asumsi

ada lokasi lain sebagai pesaingnya. Hal tersebut juga dapat diartikan bahwa

suatu negara ingin memberikan insentif bagi perusahaan untuk berusaha di

wilayah yang sulit secara ekonomi dibandingkan dengan daerah yang lebih

maju; atau

b. Memberikan dukungan fiskal untuk memungkinkan suatu perusahaan

melakukan proyek yang sebenarnya secara ekonomi sulit dilakukan (tidak

feasible).

Menurut Easson dan Zolt (2003), insentif pajak dapat didefinisikan

sebagai suatu pengecualian pengenaan pajak, pembebasan pajak, pengurangan

atau kredit pajak tertentu, tarif pajak khusus, atau kewajiban pajak yang

ditangguhkan. Beberapa pengertian insentif pajak lainnya adalah sebagai berikut.

a. Bolnick (2004) memberikan pengertian insentif pajak sebagai langkah-

langkah fiskal yang digunakan untuk menarik penanaman modal, baik

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 22: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

11

Universitas Indonesia

domestik maupun asing, ke dalam beberapa kegiatan ekonomi tertentu, atau

daerah-daerah tertentu di suatu negara. Pada dasarnya, definisi tersebut juga

digunakan oleh International Bureau for Fiscal Documentation (IBFD).

b. UNCTAD (2000) mendefinisikan insentif pajak sebagai seluruh insentif yang

mengurangi beban pajak perusahaan dalam rangka mendorong perusahaan

tersebut untuk berinvestasi dalam proyek-proyek atau sektor usaha tertentu.

Insentif-insentif tersebut merupakan pengecualian dari ketentuan perpajakan

yang berlaku umum.

c. Fletcher (2002) mendefinisikan insentif pajak sebagai suatu ketentuan

perpajakan yang diberikan kepada suatu proyek investasi dengan kualifikasi

tertentu, yang mencerminkan suatu penyimpangan yang menguntungkan dari

ketentuan perpajakan yang berlaku secara umum.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengertian insentif pajak

adalah langkah-langkah di bidang perpajakan yang digunakan untuk menarik

penanaman modal, baik domestik maupun asing, ke dalam beberapa kegiatan

ekonomi tertentu atau daerah-daerah tertentu di suatu negara.

Secara umum, Downing (2004) menyatakan ada dua tipe program insentif

yang diberikan oleh pemerintah, yaitu:

a. Entitlement, mengacu pada suatu keadaan dimana proyek yang berhak

menerimanya didasarkan pada suatu kriteria atau formula tertentu, biasanya

berdasarkan jumlah lapangan pekerjaan yang diciptakan, nilai penanaman

modal baru dan jumlah pajak yang akan dihasilkan dari proyek tersebut; dan

b. Discretionary, mengacu pada keadaan dimana pemerintah memberikan

insentif berdasarkan negosiasi untuk proyek-proyek yang memenuhi syarat.

Beberapa faktor yang mungkin dipertimbangkan antara lain persaingan usaha

yang ketat, kesenjangan ekonomi antar wilayah, kualitas lapangan pekerjaan

yang disediakan, potensi pertumbuhan perusahaan, manfaat fiskal bagi

pemerintah, tingkat tekanan ekonomi di wilayah proyek, atau kesediaan

perusahaan untuk mempekerjakan orang-orang dengan kebutuhan khusus.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 23: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

12

Universitas Indonesia

Secara umum, pemerintah di banyak negara menawarkan tipe insentif

entitlement kepada sebagian besar perusahaan yang merupakan penanaman modal

baru dan menciptakan lapangan pekerjaan yang baru. Tipe insentif discretionary

biasanya ditawarkan hanya kepada perusahaan yang memiliki skala ekonomi lebih

besar atau proyek yang lebih kompetitif. Jika suatu proyek dievaluasi hanya

berdasarkan bisnis semata di luar kepentingan publik, maka tipe discretionary

akan dipandang lebih efisien karena adanya pertimbangan yang lebih jelas, yaitu

apabila tidak ada investasi pemerintah, maka tidak akan ada proyek investasi.

Dengan demikian, pemerintah dapat mendasarkan penawarannya pada kebutuhan

untuk memenangkan negosiasi tersebut. Di sisi lain, karena keputusan dalam

sektor publik merupakan subjek terhadap pengamatan publik dan dibutuhkan

adanya kesadaran akan keadilan, konsistensi, dan objektivitas, tipe entitlement

lebih dipilih daripada tipe discretionary.

Easson dan Zolt (2003) mengemukakan bahwa mekanisme pemberian

insentif pajak dipengaruhi oleh berbagai macam pertimbangan, antara lain:

a. Jenis kepemilikan investasi, apakah diberikan kepada penanaman modal asing

atau penanaman modal dalam negeri, atau keduanya;

b. Jenis investasi yang berhak memperoleh insentif, apakah diberikan hanya

kepada penanaman modal baru, atau diberikan juga kepada perluasan usaha

dan investasi yang telah ada sebelumnya (existing);

c. Target sektor yang memperoleh insentif pajak;

Beberapa sektor yang umumnya berhak memperoleh insentif pajak di

beberapa negara antara lain manufaktur, industri pionir, dan sektor-sektor

tertentu seperti pengembangan infrastruktur, perfilman, pariwisata dan pusat

keuangan lepas pantai.

d. Lokasi pemberlakuan insentif;

e. Penciptaan lapangan pekerjaan;

f. Alih teknologi; dan

g. Pengembangan ekspor.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 24: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

13

Universitas Indonesia

UNCTAD (2000) mengelompokkan jenis-jenis insentif pajak yang ada di

dunia sebagai berikut:

a. Pengurangan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Badan;

Pemerintah dapat menetapkan tarif PPh badan yang lebih rendah sebagai

pengecualian dari ketentuan perpajakan yang berlaku umum dalam rangka

menarik FDI di bidang-bidang usaha tertentu atau daerah-daerah tertentu.

Hongkong, Indonesia, Irlandia, Laos, Kamboja dan Estonia merupakan

beberapa negara yang menggunakan jenis insentif ini. Insentif tersebut

ditujukan terhadap penghasilan dari investor asing yang memenuhi kriteria

tertentu, atau diterapkan untuk menarik tambahan FDI. Malaysia menerapkan

insentif ini pada pertengahan dekade 1980-an ketika arus investasi yang

masuk di bawah harapan pemerintah.

b. Kompensasi kerugian;

Pemerintah yang menerapkan tarif PPh badan yang rendah seringkali

menggunakan dua mekanisme lain untuk menurunkan tarif pajak efektif. Salah

satu mekanismenya adalah dengan mengizinkan investor untuk melakukan

kompensasi kerugian selama beberapa tahun tertentu (biasanya tiga sampai

lima tahun), untuk tujuan perpajakan. Biasanya, hanya kerugian dengan rasio

tertentu yang bersifat tetap dan dengan batas atas tertentu yang diizinkan

untuk dikompensasi. Kebijakan ini sangat disukai oleh investor yang

proyeknya diperkirakan akan mengalami kerugian dalam beberapa tahun

pertama di mana mereka tengah mencoba meningkatkan produksi dan

menembus pasar.

c. Tax Holiday;

Tax Holiday merupakan bentuk insentif pajak yang paling umum digunakan.

Pembahasan mengenai Tax Holiday disampaikan pada subbab 2.2.

d. Investment allowances;

Investment allowance merupakan pengurangan penghasilan kena pajak

berdasarkan persentase tertentu dari investasi baru. Insentif ini cenderung

menurunkan harga efektif dalam memperoleh modal. Baik investment

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 25: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

14

Universitas Indonesia

allowance maupun investment tax credit diberikan sebagai suatu persentase

tertentu dari pengeluaran investasi yang memenuhi syarat. Karena mengurangi

basis pajak, manfaat insentif ini terhadap investor antara lain tergantung

kepada tarif PPh badan yang diterapkan atas basis pajak tersebut. Sebaliknya,

variasi tarif PPh badan tidak mempengaruhi nilai investment tax credit.

e. Investment tax credits;

Investment tax credits bisa berupa flat investment tax credits atau incremental

investment tax credits. Flat investment tax credits diperoleh sebagai suatu

persentase tetap dari belanja investasi yang dikeluarkan dalam setahun atas

aset tertentu, sedangkan incremental investment tax credits diperoleh sebagai

suatu persentase tetap dari belanja investasi yang memenuhi syarat dalam satu

tahun yang jumlahnya melebihi suatu batas tertentu yang biasanya berupa

dasar rata-rata bergerak (moving-average base), misalnya rata-rata belanja

investasi oleh wajib pajak selama tiga tahun sebelumnya.

Investment tax credits dapat dihubungkan dengan sistem penyusutan. Di

banyak negara, dasar penyusutan aset dari investasi harus dikurangi dengan

suatu jumlah tertentu yang berasal dari investment tax credits dan bantuan dari

pemerintah lainnya terkait dengan investasi. Hal ini menunjukkan bahwa

investor mengakui adanya penurunan biaya dalam memperoleh aset yang

dibutuhkan karena adanya insentif tersebut. Praktek tersebut juga diadopsi

untuk menghindari terjadinya tumpang tindih pemberian insentif investasi.

f. Pengurangan pajak atas dividen dan bunga yang dibayarkan ke luar negeri;

Pemerintah umumnya membebankan pajak-pajak atas dividen yang disetorkan

ke luar negeri oleh investor asing. Pajak-pajak tersebut dapat dikurangi dalam

rangka menarik investasi asing. Pada umumnya, pajak-pajak tersebut

dikenakan dengan tarif 10%. Terlepas dari fenomena pergeseran beban pajak

(tax-shifting), semakin rendah pajak atas dividen, berarti semakin besar

insentif pajak yang diberikan. Di sisi lain, semakin rendah pajak atas dividen,

semakin rendah beban atas pembayaran dividen ke luar negeri, yang berarti

semakin rendah pula insentif untuk menanamkan modalnya kembali.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 26: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

15

Universitas Indonesia

g. Perlakuan khusus atas keuntungan dari long-term capital;

Banyak negara memberi perlakuan perpajakan khusus bagi peningkatan nilai

aset yang dimiliki oleh perusahaan apabila aset tersebut dimiliki dalam suatu

jangka waktu tertentu (biasanya enam bulan sampai satu tahun). Keuntungan

dari aset jangka panjang (aset yang ditahan lebih dari jangka waktu minimal)

biasanya dikenakan pajak dengan tarif setengah dari tarif pajak atas

keuntungan dari aset jangka pendek (aset yang ditahan kurang dari jangka

waktu minimal). Keuntungan dari aset jangka pendek biasanya dikenakan

pajak dengan tarif umum. Perlakuan khusus tersebut dimaksudkan untuk

mendorong investor mempertahankan asetnya dalam waktu yang lebih lama.

h. Pengurangan untuk biaya-biaya tertentu;

Beberapa negara mencoba untuk mendorong beberapa jenis perilaku tertentu

dari investor melalui sistem perpajakan. Mereka memberlakukan lebih dari

sekedar pengurangan penuh atas beberapa biaya tertentu. Sebagai contoh,

beberapa negara memungkinkan adanya pengurangan ganda atas biasa

pelatihan, biaya penelitian dan pengembangan, atau biaya pemasaran untuk

tujuan ekspor. Jenis insentif ini dapat dipertimbangkan untuk mendorong alih

teknologi.

i. Pengurangan tarif hingga menjadi 0%;

Pemerintah dapat menurunkan atau menghapus tarif atas barang modal berupa

impor peralatan dan suku cadang untuk proyek investasi tertentu. Kebijakan

ini memiliki dampak berkurangnya biaya investasi. Di sisi lainnya, pemerintah

dapat menaikkan tarif atas impor barang jadi dalam rangka melindungi pasar

domestik dari persaingan dengan barang impor.

j. Pengurangan berdasarkan penyerapan tenaga kerja;

Di banyak negara, kontribusi jaminan sosial yang bersifat wajib dapat menjadi

beban bagi perusahaan, terutama perusahaan baru. Untuk mendorong investasi

di sektor-sektor atau daerah-daerah tertentu, pemerintah dapat mengurangi

besarnya kontribusi tersebut atau memberikan kredit pajak atau allowance

berdasarkan jumlah pegawai yang dipekerjakan. Bulgaria, sebagai contoh,

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 27: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

16

Universitas Indonesia

menawarkan insentif pajak untuk mencapai tujuan sosialnya yaitu

menyediakan lapangan pekerjaan kepada orang dengan kebutuhan khusus.

k. Kredit pajak untuk nilai tambah;

Dalam rangka meningkatkan kapasitas industri dalam negeri dan mengurangi

ekspor komoditas bahan baku, pemerintah dapat memberikan kredit pajak atau

allowance bagi produsen yang menghasilkan nilai tambah atau menggunakan

komponen lokal dalam jumlah yang signifikan.

l. Pengurangan atau kredit pajak untuk penghasilan dalam bentuk mata uang

asing.

Salah satu alasan banyak negara berkembang meningkatkan ekspor adalah

untuk memperoleh mata uang asing yang dibutuhkan dalam jumlah besar.

Tidak hanya dalam bidang ekspor, tetapi juga banyak industri di sektor jasa

(misalnya pariwisata dan perhotelan) yang diberikan pengurangan atau kredit

pajak berdasarkan banyaknya mata uang asing yang diperoleh.

Tabel 2.1 Tujuan Pemerintahan dan Insentif Pajak yang Ditawarkan

Tujuan Pertimbangan Insentif yang Ditawarkan

Memajukan kegiatan

ekspor

Skala ekonomi dalam

kegiatan ekspor;

Pembangunan citra

negara;

Perbedaan antara nilai

tukar aktual dan nilai

tukar ekuilibrium.

Pembebasan Bea Masuk

barang modal, peralatan

atau bahan baku, suku

cadang dan barang lain

yang terkait dengan

proses produksi;

Pembebasan Bea Keluar;

Perlakuan khusus atas

penghasilan dari ekspor

dan atau pengurangan

PPh atas keuntungan

dari nilai tukar;

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 28: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

17

Universitas Indonesia

Kredit pajak untuk

penjualan domestik

sebagai imbalan dari

kinerja ekspor;

Pengurangan bea dan

kredit pajak atas bea dan

pajak yang dibayar atas

impor bahan baku;

kredit PPh atas

penggunaan konten lokal

dalam produk ekspor;

pembebanan biaya-biaya

di luar negeri dan capital

allowance untuk industri

yang berorientasi ekspor;

pengurangan atau kredit

PPh bagi nilai tambah

bersih.

Alih teknologi Dampak tidak langsung;

Keengganan untuk

menerima risiko.

Penyusutan mesin

dipercepat;

Pengurangan PPh/Tax

Holiday;

Allowance untuk

investasi dan penanaman

modal kembali;

Allowance untuk

pelatihan keahlian;

Pengurangan pajak atas

royalti dan dividen.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 29: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

18

Universitas Indonesia

Peningkatan jumlah

lapangan pekerjaan

atau pelatihan

keahlian

Ketidaksempurnaan

pasar tenaga kerja

seperti tingginya upah

minimal;

Dampak tidak langsung.

Tax Holidays;

Allowances untuk biaya-

biaya pelatihan;

Pengurangan tarif

berdasarkan jumlah total

tenaga kerja;

Pengurangan dalam

pembayaran jaminan

sosial.

Peningkatan nilai

tambah domestik

Permasalahan dalam

pengembangan

pemasok;

Dampak tidak langsung

terhadap industri hilir.

Tax Holidays;

Pengurangan tarif PPh;

Kompensasi kerugian

untuk tujuan PPh;

Pengurangan PPh

berdasarkan pemasaran

dan promosi;

Pengurangan PPh

berdasarkan total

penjualan

Investasi

berdasarkan sektor

Dampak tidak langsung;

Kebijakan dan strategi

industri;

Keamanan nasional.

Pembebasan Bea Masuk

atas barang modal,

peralatan atau bahan

baku, suku cadang dan

barang-barang lainnya

terkait proses produksi;

Penyusutan mesin

dipercepat;

Pengurangan PPh/Tax

Holiday;

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 30: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

19

Universitas Indonesia

Allowance untuk

investasi atau

penanaman modal

kembali;

Allowance untuk

pelatihan keahlian;

Kompensasi kerugian

untuk tujuan PPh;

Perlakuan khusus atas

keuntungan dari modal

(capital gain).

Insentif regional Bagian infrastruktur;

Pertimbangan rasa

keadilan.

Pembebasan bea masuk

atas barang modal,

peralatan atau bahan

baku, suku cadang dan

barang-barang lainnya

terkait proses produksi;

Penyusutan mesin

dipercepat;

Pengurangan PPh/Tax

Holiday;

Allowance untuk

investasi atau

penanaman modal

kembali;

Allowance untuk

pelatihan keahlian;

Kompensasi kerugian

untuk tujuan PPh;

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 31: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

20

Universitas Indonesia

Perlakuan khusus atas

keuntungan dari modal

(capital gain).

Sumber: Tax Incentives and Foreign Direct Investment: A Global Survey, UNCTAD (2000)

Efektivitas dari pemberian insentif pajak berbeda-beda tergantung pada

kegiatan perusahaan dan motivasi untuk menanamkan modal di luar negeri.

Perkembangan bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa insentif pajak

merupakan faktor yang penting bagi perusahaan yang aktif dan perusahaan yang

beroperasi di berbagai pasar seperti perbankan, perusahaan asuransi dan

perusahaan yang bergerak di bidang internet, karena perusahaan-perusahaan

tersebut dapat merasakan dengan lebih baik berbagai macam rezim pajak yang

berbeda di berbagai negara. Strategi tersebut dapat menjelaskan keberhasilan tax

haven dalam menarik minat perusahaan global untuk mendirikan anak

perusahaan. Hal yang serupa berlaku juga pada tarif pajak yang secara umum

memiliki pengaruh yang lebih besar kepada keputusan investasi perusahaan yang

berorientasi ekspor dibandingkan dengan perusahaan yang mencari pasar

domestik atau mencari keuntungan di lokasi-lokasi tertentu, karena perusahaan

yang berorientasi ekspor tidak hanya lebih aktif, tetapi juga beroperasi di pasar

yang kompetitif dengan keuntungan yang sangat tipis.

Seperti halnya kebijakan-kebijakan lain yang diambil oleh pemerintah,

kebijakan pemberian insentif pajak dalam rangka menarik investasi asing juga

menuai pro dan kontra dari masyarakat. Pro dan kontra yang timbul umumnya

terkait dengan manfaat yang diperkirakan dapat diraih oleh pemerintah di masa

mendatang sehubungan dengan pemberian insentif dibandingkan dengan beban

yang harus ditanggung oleh pemerintah dalam melakukan kebijakan tersebut.

Pihak yang mendukung kebijakan pemberian insentif pada umumnya

berpendapat bahwa kebijakan tersebut diperlukan untuk meningkatkan investasi,

yang pada akhirnya akan menciptakan lapangan pekerjaan dan mendatangkan

manfaat sosial dan ekonomi lainnya. Dalam mempertimbangkan pendapat

tersebut, perlu diingat bahwa insentif pajak utamanya merupakan pembedaan

perlakuan perpajakan terhadap suatu investasi tertentu. Dengan demikian, insentif

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 32: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

21

Universitas Indonesia

pajak akan meningkatkan investasi secara umum hanya jika proyek yang lebih

sensitif terhadap pajak mendapatkan perlakuan perpajakan yang dianggap lebih

menguntungkan. Halvorsen (1995) menyatakan bahwa dalam kenyataannya,

pengalaman yang ada menunjukkan bahwa dalam banyak kasus, proyek yang

paling menguntungkan (yang tetap akan berjalan walaupun tanpa adanya insentif)

adalah proyek yang paling banyak mendapatkan insentif pajak dibandingkan

dengan proyek yang lebih sensitif terhadap pajak. Dalam kasus semacam itu,

insentif pajak hanya akan menghasilkan hilangnya pendapatan pajak dalam

jumlah yang signifikan.

Beberapa pihak juga mendukung pemberian insentif pajak atas dasar

pertimbangan bahwa insentif pajak akan mengalihkan investasi ke daerah yang

lebih membutuhkan. Pertimbangan tersebut timbul karena adanya perhatian

terhadap redistribusi pendapatan (misalnya insentif investasi untuk daerah

miskin), dampak positif yang diharapkan (misalnya insentif untuk industri

teknologi tinggi yang diharapkan akan melakukan alih teknologi), atau keinginan

untuk melakukan diversifikasi ekonomi. Namun demikian, pertimbangan tersebut

juga menimbulkan banyak kritik yaitu secara politis sangat sulit untuk

mengidentifikasi dampak-dampak investasi secara tepat (Fletcher, 2002). Bolnick

(2004) mengemukakan sepuluh alasan yang mendukung pemberian insentif pajak

sebagai berikut.

a. Insentif pajak akan memperbesar tingkat pengembalian bersih investor yang

pada akhirnya akan digunakan untuk meningkatkan nilai investasinya.

b. Insentif pajak akan menghasilkan eksternalitas positif seperti adanya alih

teknologi dan ilmu pengetahuan.

c. Insentif pajak merupakan instrumen yang praktis dan fleksibel yang dapat

digunakan untuk mencapai keberhasilan suatu kebijakan seperti peningkatan

investasi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan daerah tertinggal dan

meningkatkan angkatan kerja.

d. Insentif pajak merupakan sinyal bagi investor yang menunjukkan komitmen

pemerintah untuk mendukung investasi di negaranya.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 33: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

22

Universitas Indonesia

e. Insentif pajak dapat menarik modal yang terus bergerak untuk dapat

ditanamkan di suatu negara.

f. Insentif pajak merupakan sarana bagi suatu negara untuk bersaing dengan

negara lainnya dalam mendapatkan investasi.

g. Insentif pajak merupakan kompensasi yang diberikan pemerintah karena tidak

kondusifnya iklim investasi di negara yang bersangkutan, seperti biaya

infrastruktur yang tinggi, ketidakstabilan ekonomi makro atau lemahnya

penegakan hukum.

h. Insentif pajak dapat menghasilkan peningkatan pendapatan bagi negara di

masa yang akan datang.

i. Insentif pajak dapat menjadi senjata politik bagi pemerintah dalam menarik

simpati masyarakat, terutama kalangan investor.

j. Pengalaman di beberapa negara, seperti Malaysia, Irlandia, Kosta Rika, dan

Mauritius, menunjukkan bahwa insentif pajak berhasil meningkatkan

investasi asing yang masuk ke dalam suatu negara.

Pihak-pihak yang tidak setuju dengan pemberian insentif pajak

berpendapat bahwa pemberian insentif pajak dapat mengurangi efektivitas dan

efisiensi investasi. Sebagai contoh, investor lebih memilih suatu bidang usaha

karena banyaknya insentif yang dijanjikan oleh pemerintah, padahal secara sosial

ekonomi, ada bidang usaha lain yang dapat mendatangkan manfaat lebih besar

bagi masyarakat. Dalam kasus lain, insentif pajak bukan mekanisme terbaik dalam

mencapai tujuan yang diinginkan. Misalnya, jika pemerintah ingin membantu

daerah miskin, akan lebih efektif dan efisien apabila bantuan diberikan dalam

bentuk transfer dana langsung, peningkatan kesempatan menikmati pendidikan

dan kesehatan, atau menanamkan modal dalam bidang infrastruktur seperti jalan

raya, dibandingkan memberikan insentif pajak.

Pendapat lain yang menentang pemberian insentif pajak adalah bahwa

insentif pajak akan memperburuk masalah tata kelola negara dan korupsi.

Masalah-masalah tersebut akan muncul khususnya jika insentif pajak diberikan

berdasarkan penilaian (judgment) pemerintah semata tanpa adanya prosedur dan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 34: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

23

Universitas Indonesia

aturan yang jelas, karena hal tersebut akan memberikan kesempatan bagi pejabat

pemerintah untuk mendapatkan imbalan atau keuntungan politis dari pemberian

insentif tersebut. Selain sepuluh alasan yang mendukung pemberian insentif

sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, Bolnick (2004) juga memaparkan

sepuluh alasan mengapa beberapa pihak menolak pemberian insentif pajak,

sebagai berikut.

a. Pemberian insentif dapat mengakibatkan hilangnya pendapatan pemerintah

yang mungkin akan sangat dibutuhkan dalam menjalankan pemerintahan dan

pembangunan.

b. Insentif pajak dapat disalahgunakan untuk penghindaran pembayaran pajak

sehingga menimbulkan kebocoran pendapatan negara.

c. Insentif pajak meningkatkan biaya administrasi perpajakan baik bagi

pemerintah maupun bagi wajib pajak yang memperoleh insentif tersebut.

d. Hilangnya pendapatan negara akibat pemberlakuan insentif pajak

mengharuskan adanya penyesuaian fiskal sehingga dapat menimbulkan biaya

ekonomi yang cukup besar.

e. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa insentif pajak dapat mendistorsi

ekonomi karena mengurangi efisiensi dan produktivitas investasi sebagai

akibat dilakukannya upaya pemenuhan syarat untuk memperoleh insentif

pajak yang dilakukan oleh investor.

f. Pemberian insentif pajak secara selektif dapat mengakibatkan ketidakadilan

bagi investor, baik antara investor asing dan domestik maupun antara investor

baru dan investor yang telah ada.

g. Pemberian insentif pajak seringkali dilakukan dengan tidak transparan

sehingga menjadi tidak efektif.

h. Pemberian insentif pajak dipengaruhi proses politik sehingga sering

menimbulkan konflik kepentingan yang pada akhirnya tujuan pemberian

insentif pajak menjadi tidak tercapai.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 35: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

24

Universitas Indonesia

i. Masih banyak instrumen yang dapat digunakan untuk menarik investasi asing

selain insentif pajak, antara lain:

• Pendidikan profesional dan teknis;

• Pembangunan infrastruktur industri dan jasa;

• Pembentukan standar kualitas;

• Menghilangkan kebijakan yang menghambat investasi;

• Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

• Kebijakan yang mendukung pemasaran ekspor.

j. Beberapa pengalaman menunjukkan bahwa insentif pajak tidak berhasil

meningkatkan aliran investasi asing yang masuk ke dalam suatu negara.

Negara-negara yang mengklaim keberhasilan pemberian insentif pajak,

misalnya Malaysia, Irlandia, Kosta Rika, dan Mauritius, dalam kenyataannya

didukung oleh beberapa faktor yang sangat mempengaruhi masuknya

investasi asing seperti kondisi politik dan ekonomi yang stabil, angkatan kerja

yang terdidik dan terampil, infrastruktur yang sangat baik, keterbukaan bagi

perdagangan lintas batas, kepastian hukum, dan sistem promosi investasi

yang efektif. Di beberapa negara yang kekurangan atau bahkan tidak

memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi masuknya investasi, seperti di

Uganda dan Indonesia, insentif pajak yang diberikan gagal meningkatkan

masuknya investasi asing.

Tabel 2.2 Kelebihan dan Kelemahan Jenis-Jenis Insentif Pajak

Kelebihan Kelemahan

1. Tarif PPh Badan Rendah

Administrasi sederhana;

Beban pendapatan lebih transparan.

Manfaat terbesar dirasakan oleh

perusahaan dengan tingkat

pengembalian yang tinggi, yang

tetap dapat berjalan tanpa adanya

insentif;

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 36: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

25

Universitas Indonesia

Mengundang penghindaran pajak

dengan cara mengalihkan laba dari

perusahaan dengan beban pajak yang

tinggi kepada perusahaan dengan

beban pajak yang rendah melalui

transfer pricing baik dalam satu

negara maupun antar negara;

Seolah-olah merupakan “berkah

dadakan” bagi investasi yang telah

ada;

Ada kemungkinan tidak terdapat

kebijakan tax sparing di negara asal

sehingga sama saja memberikan

pendapatan pajak ke negara lain.

2. Tax Holiday

Administrasi sederhana;

Menghindari bertemunya wajib

pajak dengan petugas pajak,

terutama di negara yang tingkat

korupsinya sangat tinggi.

Sama seperti insentif berupa tarif

PPh badan rendah;

Menarik proyek jangka pendek;

Mengundang penghindaran pajak

melalui penambahan Tax Holiday

dengan cara mendesain ulang

investasi yang telah ada menjadi

investasi baru;

Menciptakan distorsi dalam

persaingan antara investasi lama dan

investasi baru;

Beban pendapatan tidak transparan,

kecuali wajib pajak tetap diwajibkan

mengisi SPT.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 37: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

26

Universitas Indonesia

3. Investment Allowance dan Kredit Pajak

Dapat ditujukan bagi beberapa tipe

investasi tertentu dengan dampak

positif tertinggi;

Beban pendapatan lebih transparan.

Mendistorsi pemilihan aset modal ke

dalam aset dengan masa manfaat

yang pendek dan menguntungkan

karena allowance tambahan tersedia

tiap kali suatu aset diganti;

Perusahaan yang memenuhi syarat

dapat mencoba untuk

menyalahgunakan sistem dengan

cara menjual dan membeli aset yang

sama untuk memperoleh insentif

lebih;

Beban administrasi yang lebih besar;

Diskriminasi terhadap investasi

dengan imbal hasil yang tertunda

apabila ketentuan mengenai

kompensasi kerugian tidak memadai.

4. Penyusutan Dipercepat

Memiliki semua manfaat dari

insentif berupa investment allowance

dan kredit pajak;

Secara umum tidak terdapat

diskriminasi terhadap aset dengan

masa manfaat yang panjang;

Membuat PPh badan menjadi lebih

dekat kepada pajak berdasarkan

konsumsi, mengurangi distorsi

terhadap investasi yang biasanya

dihasilkan oleh PPh badan secara

umum.

Beberapa beban administrasi;

Diskriminasi terhadap investasi

dengan imbal hasil yang tertunda

apabila ketentuan mengenai

kompensasi kerugian tidak memadai.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 38: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

27

Universitas Indonesia

5. Pembebasan dari Pajak Tidak Langsung (Pajak Pertambahan Nilai/PPN, Bea Masuk dan sebagainya)

Menghindari bertemunya wajib pajak

dengan petugas pajak, terutama di

negara yang tingkat korupsinya sangat

tinggi.

Pembebasan PPN hanya

mendatangkan manfaat yang sedikit

karena telah berlaku mekanisme

pengkreditan PPN;

Rawan penyalahgunaan, yaitu

mudah mengalihkan pembelian yang

dibebaskan PPN-nya kepada pihak

yang tidak diinginkan.

6. Export Processing Zones

Menghindari bertemunya wajib pajak

dengan petugas pajak, terutama di

negara yang tingkat korupsinya sangat

tinggi.

Mendistorsi keputusan pemilihan

lokasi investasi;

Biasanya terjadi kebocoran barang

yang tidak dikenakan pajak ke dalam

pasar domestik dalam jumlah besar,

mengikis basis pajak.

Sumber: Fletcher (2002), "Tax Incentives in Cambodia, Lao PDR, and Vietnam", Makalah yang dipersiapkan untuk “The IMF Conference on Foreign Direct Investment: Opportunities and Challenges for Cambodia, Lao P.D.R., and Vietnam”, Hanoi, Vietnam, 16-17 Agustus 2002

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa secara keseluruhan,

insentif pajak dapat mendistorsi investasi, mengurangi pendapatan negara,

meningkatkan korupsi, dan meningkatkan biaya administrasi perpajakan. Namun

demikian, insentif pajak dapat bermanfaat untuk beberapa kasus tertentu seperti

adanya kebijakan untuk memajukan investasi yang sensitif terhadap pajak.

2.2 Tax Holiday

Bolnick (2004) mendefinisikan Tax Holiday sebagai suatu tarif pajak yang

diberlakukan secara khusus dengan masa berlaku yang terbatas. Menurut Easson

dan Zolt (2003) Tax Holiday juga dapat berbentuk pembebasan dari PPh (dan

terkadang juga pajak-pajak lainnya), pengurangan tarif pajak, atau kombinasi dari

keduanya. Secara umum Tax Holiday dapat didefinisikan sebagai pengurangan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 39: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

28

Universitas Indonesia

atau pembebasan pajak dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian, Tax

Holiday tidak bisa diberlakukan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh UNCTAD di beberapa

negara, Tax Holiday merupakan bentuk insentif pajak yang paling umum

digunakan di negara berkembang untuk menarik investasi asing. Dengan

pemberian Tax Holiday, perusahaan, yang merupakan investasi baru dan

memenuhi persyaratan, dibebaskan dari membayar PPh badan untuk suatu jangka

waktu tertentu, misalnya lima tahun. Pemberian Tax Holiday bisa juga diikuti

dengan dibebaskannya perusahaan dari kewajiban membayar pajak-pajak lainnya.

Tax Holiday, yang menghilangkan beban pajak atas pendapatan bersih dari proyek

investasi selama periode tertentu, cenderung dapat mendorong investasi

tergantung pada karakteristik investasi yang memperoleh insentif tersebut. Pada

saat yang sama, pemberian Tax Holiday mengakibatkan perusahaan yang

mendapatkannya tidak dapat membebankan beberapa biaya untuk tujuan

perpajakan (misalnya beban penyusutan dan beban bunga) selama periode

pemberian Tax Holiday, untuk mengimbangi setidaknya sebagian efek stimulatif

dari pemberian Tax Holiday.

Tax Holiday dipandang sebagai suatu insentif pajak yang sederhana

dengan beban pemenuhan kewajiban perpajakan yang cenderung rendah

(misalnya tidak perlu menghitung PPh selama periode Tax Holiday). Hal tersebut

cenderung membuat Tax Holiday menjadi bentuk insentif pajak yang paling

menarik, khususnya di negara-negara yang sedang membangun suatu sistem pajak

perusahaan. Dalam memberikan Tax Holiday, pemerintah tetap dapat mengenakan

kewajiban perpajakan kepada perusahaan penerima Tax Holiday sehubungan

dengan pajak-pajak tertentu, misalnya pemotongan PPh karyawan. Untuk proyek

investasi jangka panjang, investor seringkali akan diwajibkan untuk menyimpan

pembukuan dan catatan dari belanja modal dan hal-hal lainnya sebelum dan

selama periode Tax Holiday dalam rangka melaksanakan sistem perpajakan yang

akan diberlakukan setelah periode Tax Holiday berakhir.

Insentif investasi, termasuk Tax Holiday, harus dirancang sedemikian rupa

dengan mempertimbangkan jenis investasi yang ingin ditarik ke dalam suatu

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 40: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

29

Universitas Indonesia

negara. Secara umum, Tax Holiday dianggap tidak efektif dalam mendatangkan

manfaat dari investasi jangka panjang. Tax Holiday dianggap lebih menarik bagi

perusahaan yang dapat menghasilkan keuntungan di tahun-tahun awal usahanya,

seperti perusahaan dagang atau konstruksi jangka pendek. Perusahaan manufaktur

tipe perakitan juga dapat mengambil keuntungan dari pemberian fasilitas Tax

Holiday dengan cara yang tidak sesuai dengan maksud diberikannya insentif

tersebut. Setelah periode Tax Holiday yang diperoleh berakhir, perusahaan

tersebut akan pergi dan membangun usaha yang baru di negara tetangga yang

menawarkan Tax Holiday yang baru. Kelemahan tersebut dapat diatasi melalui

mekanisme pemberian insentif Tax Holiday yang tepat.

Salah satu poin penting dalam merancang mekanisme pemberian insentif

Tax Holiday agar memberikan manfaat sebesar-besarnya dengan biaya yang

serendah-rendahnya adalah penetapan saat dimulainya Tax Holiday. Terdapat

beberapa alternatif dalam menentukan saat dimulainya Tax Holiday, misalnya

tahun dimana surat persetujuan investasi diterbitkan, saat mulai berproduksi, saat

mulai memperoleh laba, atau tahun pertama dari diperolehnya suatu jumlah laba

bersih kumulatif tertentu. Pemilihan alternatif tersebut dapat memberikan dampak

yang signifikan pada daya tarik Tax Holiday yang ditawarkan dan beban yang

harus ditanggung oleh pemerintah dalam hal berkurangnya penerimaan pajak

selama periode Tax Holiday. Dalam hal kemudahan administrasi dan memperkecil

kemungkinan kebocoran penerimaan pajak bagi pemerintah, penetapan mulai

berlakunya Tax Holiday pada saat perusahaan mulai berproduksi merupakan

pilihan yang lebih baik. Namun demikian, dari sudut pandang investor, mulai

berlakunya Tax Holiday pada tahun pertama dari diperolehnya suatu jumlah laba

bersih kumulatif merupakan pilihan yang lebih baik karena present value dari

beban pajak yang akan ditanggung menjadi lebih rendah. Manfaat atas insentif

yang diberikan pada akhirnya akan tergantung pada saat dimulainya periode Tax

Holiday, perlakuan perpajakan atas beban penyusutan dan perlakuan perpajakan

atas kerugian yang terjadi selama periode Tax Holiday (UNCTAD, 2000).

Selain masalah saat mulai berlaku, jangka waktu periode Tax Holiday juga

merupakan faktor yang sangat penting dalam memberikan insentif tersebut.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 41: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

30

Universitas Indonesia

Jangka waktu periode Tax Holiday beraneka ragam, umumnya berkisar antara 1

hingga 20 tahun. Dalam menentukan lama periode Tax Holiday, terdapat trade-off

yang jelas antara daya tarik bagi investor dan beban pendapatan bagi anggaran

pendapatan negara tuan rumah. Sebagian besar penelitian menyimpulkan bahwa

Tax Holiday dengan periode yang pendek memiliki nilai dan daya tarik yang

terbatas bagi sebagian besar investor potensial dan kurang efektif dalam menarik

investasi. Investasi-investasi yang penting biasanya membutuhkan waktu

beberapa tahun sebelum mulai memperoleh laba, yang bisa jadi periode Tax

Holiday telah berakhir pada saat itu. Tax Holiday dengan periode yang pendek

akan mendatangkan manfaat terbesar bagi investasi yang diperkirakan akan

memperoleh laba dalam waktu singkat dan akibatnya cukup efektif dalam menarik

investasi di bidang usaha yang berorientasi ekspor. Karena jenis bidang usaha

yang berorientasi ekspor, contohnya tekstil, sangat mobile, bukan suatu hal yang

biasa bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang tersebut untuk

menikmati Tax Holiday di satu negara saja. Ketika periode Tax Holiday berakhir,

perusahaan-perusahaan tersebut akan memindahkan seluruh usahanya ke negara

yang bersedia memberikan insentif Tax Holiday yang baru. Dengan demikian,

manfaat investasi yang dapat dirasakan oleh negara tuan rumah akan sangat

terbatas (Easson dan Zolt, 2003).

Apabila kerugian yang terjadi selama periode Tax Holiday tidak dapat

dibebankan setelah periode Tax Holiday berakhir, pemberian Tax Holiday dapat

meningkatkan beban pajak bagi investor. Hal ini sangat relevan untuk proyek

dengan biaya pendirian yang sangat besar di tahun-tahun awal berproduksi

(misalnya biaya pelatihan tenaga kerja, biaya promosi dan biaya pemasaran

lainnya). Bagi perusahaan semacam itu, kebijakan mengenai kompensasi kerugian

dapat memberikan stimulus yang lebih besar dibandingkan memberikan Tax

Holiday dengan ketentuan pembatasan kompensasi kerugian.

Penggunaan Tax Holiday dalam menarik investasi, sebagai lawan dari

insentif berupa penurunan tarif pajak, memiliki satu kelemahan utama, yaitu

terjadi diskriminasi terhadap investasi berikutnya setelah periode Tax Holiday

berakhir. Penurunan tarif pajak diterapkan terhadap pendapatan yang dihasilkan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 42: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

31

Universitas Indonesia

oleh investasi yang dibuat selama masa proyek investasi tersebut (diasumsikan

pengurangan pajak tersebut tidak bersifat sementara). Di sisi lain, Tax Holiday

hanya diterapkan atas pendapatan yang dihasilkan selama periode Tax Holiday.

Dengan kata lain, Tax Holiday melakukan diskriminasi terhadap investasi yang

dilakukan berurutan. Hal ini akan menjadi kekurangan utama dari Tax Holiday

dalam menarik investasi yang berkelanjutan. Untuk mengatasi masalah tersebut,

beberapa negara telah memberikan insentif Tax Holiday tambahan terhadap

penambahan investasi dalam jumlah yang signifikan, tetapi mekanisme ini sangat

rumit untuk diterapkan.

Berdasarkan uraian di atas, seperti halnya penerapan insentif investasi

secara umum, penerapan Tax Holiday juga mendatangkan pro dan kontra di

masyarakat sehubungan dengan biaya dan manfaat penerapan Tax Holiday.

Pendapat yang mendukung pemberian Tax Holiday adalah bahwa Tax Holiday

memiliki keuntungan yang jelas dalam hal kesederhanaan penerapan baik bagi

investor maupun pemerintah. Kesalahan persepsi yang umum terjadi adalah

bahwa apabila tidak ada pajak yang terutang selama periode Tax Holiday, tidak

ada ketentuan formal yang wajib dilaksanakan, seperti pemberian informasi atau

pengisian Surat Pemberitahuan (SPT), dan dengan demikian, tidak ada biaya

administrasi yang terjadi. Dalam pelaksanaannya, pengisian SPT masih

dibutuhkan selama periode Tax Holiday. Sebagai contoh, apabila perusahaan

diizinkan untuk melakukan kompensasi kerugian yang terjadi selama periode Tax

Holiday, atau untuk mengklaim depreciation allowance setelah berakhirnya Tax

Holiday atas pengeluaran yang terjadi selama periode Tax Holiday, perusahaan

jelas-jelas akan butuh untuk mengisi SPT atau setidaknya menyimpan pembukuan

yang relevan.

Bolnick (2004) mengemukakan bahwa dampak administrasi dari

pemberian Tax Holiday bermacam-macam. Banyak negara tidak mewajibkan

perusahaan yang memperoleh Tax Holiday untuk mengisi SPT selama periode

Tax Holiday, yang dimaksudkan untuk menyederhanakan administrasi. Tetapi ada

pertimbangan yang akhirnya meniadakan kebijakan tersebut, sebagai berikut:

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 43: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

32

Universitas Indonesia

a. Pemberian Tax Holiday hampir selalu membutuhkan penyaringan secara

administrasi yang rumit.

b. Tax Holiday dibuat sedemikian rupa bagi perencanaan pajak, untuk

melindungi penghasilan yang berasal dari kegiatan usaha perusahaan induk

lainnya.

Pencegahan penyalahgunaan Tax Holiday secara akuntansi membutuhkan

administrasi pajak yang sangat terlatih dan selalu siaga. Untuk mengurangi

penyalahgunaan tersebut, perusahaan diwajibkan untuk mengisi SPT selama

periode Tax Holiday, yang juga berguna untuk memantau pemenuhan kewajiban

perpajakan lainnya. Pengisian SPT selama periode Tax Holiday menjadi mahal

karena membutuhkan keterampilan administrasi tanpa menghasilkan pendapatan

secara langsung, tetapi apabila tidak dilakukan, akan menimbulkan masalah

transisional yang sulit di akhir masa pemberlakuan Tax Holiday. Selain itu,

banyak negara memiliki pengalaman pahit dengan perusahaan yang hanya

mencari keuntungan dari pemberian Tax Holiday dan kemudian menutup

usahanya ketika periode insentif tersebut berakhir.

Menurut Easson dan Zolt (2003), Tax Holiday juga rawan terhadap

manipulasi dan memberikan kesempatan terhadap tindakan penghindaran dan

penyalahgunaan pajak. Kelemahan lainnya adalah beban pendapatan dari

pemberlakuan Tax Holiday tidak dapat diperkirakan secara tepat sebelumnya, juga

tidak dapat diperkirakan besarnya biaya terkait dengan jumlah investasi atau

manfaat yang dapat diakui oleh negara tujuan investasi. Selain itu, Tax Holiday

membebaskan penghasilan dari pengenaan pajak tanpa memperhatikan tingkat

atau jumlah penghasilan yang diperoleh. Untuk investasi potensial yang investor

yakin akan memperoleh keuntungan di atas tingkat pengembalian pasar, Tax

Holiday akan menyebabkan hilangnya pendapatan pajak tanpa adanya manfaat

yang diperoleh, karena dengan tingginya tingkat pengembalian tersebut, investor

tetap akan menanamkan modalnya walaupun tanpa adanya Tax Holiday.

Terkait dengan hilangnya pendapatan karena pemberian Tax Holiday,

Bolnick (2004) menyatakan bahwa hal tersebut tergantung pada berbagai macam

faktor, termasuk ukuran dan ruang lingkup pembebasan pajak, lama periode Tax

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 44: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

33

Universitas Indonesia

Holiday dan karakteristik setiap proyek investasi. Tax Holiday berupa tarif 0%

dengan periode yang panjang menghasilkan hilangnya pendapatan dengan jumlah

terbesar. Sama halnya dengan pemberlakuan tarif khusus, Tax Holiday

mendatangkan nilai terbesar bagi proyek dengan potensi keuntungan yang tinggi,

yang tetap akan berjalan walaupun tanpa adanya keringanan pajak.

Karena insentif investasi berupa Tax Holiday mengandung banyak

kelemahan sebagaimana diuraikan sebelumnya, beberapa pihak, terutama ahli

fiskal, tidak sependapat dengan pemberian Tax Holiday. Namun demikian,

pemberian insentif tersebut masih layak dilakukan dengan didahului adanya

pertimbangan dan kajian yang matang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi

perekonomian masing-masing negara.

2.3 Peraturan Pelaksanaan Pemberian Insentif Investasi di Indonesia

2.3.1 Dasar Hukum Pemberian Insentif Investasi di Indonesia

Pemberian insentif investasi di Indonesia, baik insentif fiskal maupun non

fiskal diatur secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal (Undang-Undang Penanaman Modal). Berdasarkan Undang-

Undang Penanaman Modal, insentif investasi dapat diberikan atas investasi

berupa perluasan usaha maupun investasi baru. Insentif investasi yang dapat

diberikan adalah insentif fiskal dan/atau insentif non fiskal. Insentif fiskal yang

dapat diberikan menurut ketentuan dalam undang-undang tersebut adalah:

a. pengurangan penghasilan neto sampai tingkat tertentu terhadap jumlah

penanaman modal yang dilakukan dalam waktu tertentu;

b. pembebasan atau pengurangan PPh badan dalam jumlah dan waktu tertentu

(Tax Holiday);

c. pembebasan atau keringanan bea masuk atas impor barang modal, mesin, atau

peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam

negeri;

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 45: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

34

Universitas Indonesia

d. pembebasan atau keringanan bea masuk bahan baku atau bahan penolong

untuk keperluan produksi untuk jangka waktu tertentu dan persyaratan

tertentu;

e. pembebasan atau penangguhan PPN atas impor barang modal atau mesin atau

peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam

negeri selama jangka waktu tertentu;

f. penyusutan atau amortisasi yang dipercepat; dan

g. keringanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), khususnya untuk bidang usaha

tertentu, pada wilayah atau daerah atau kawasan tertentu.

Insentif non fiskal yang diatur dalam Undang-Undang Penanaman Modal adalah

pemberian kemudahan pelayanan dan/atau perizinan kepada investor untuk

memperoleh:

a. hak atas tanah;

b. fasilitas pelayanan keimigrasian; dan

c. fasilitas perizinan impor.

Untuk dapat memperoleh insentif fiskal sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang Penanaman Modal, investor wajib memenuhi salah satu dari

kriteria berikut:

a. menyerap banyak tenaga kerja;

b. termasuk skala prioritas tinggi;

c. termasuk pembangunan infrastruktur;

d. melakukan alih teknologi;

e. melakukan industri pionir;

f. berada di daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah perbatasan, atau daerah

lain yang dianggap perlu;

g. menjaga kelestarian lingkungan hidup;

h. melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, dan inovasi;

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 46: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

35

Universitas Indonesia

i. bermitra dengan usaha mikro, kecil, menengah atau koperasi; atau

j. industri yang menggunakan barang modal atau mesin atau peralatan yang

diproduksi di dalam negeri.

Investasi asing berhak memperoleh insentif fiskal tersebut sepanjang berbentuk

perseroan terbatas (PT). Khusus insentif fiskal berupa Tax Holiday, Undang-

Undang Penanaman Modal memberikan batasan bahwa insentif tersebut hanya

dapat diberikan kepada penanaman modal baru yang merupakan industri pionir,

yaitu industri yang:

• memiliki keterkaitan yang luas,

• memberi nilai tambah dan eksternalitas yang tinggi,

• memperkenalkan teknologi baru, serta

• memiliki nilai strategis bagi perekonomian nasional.

2.3.2 Dasar Hukum Pemberian Insentif Pajak Penghasilan di Indonesia

Pemberian insentif Pajak Penghasilan (PPh) secara khusus diatur dalam

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana

telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 (Undang-

Undang PPh). Bentuk-bentuk insentif PPh yang diatur dalam undang-undang

tersebut antara lain:

a. Penyederhanaan dan penurunan tarif secara umum, yaitu bagi Wajib Pajak

badan dari sebelumnya dikenakan tarif pajak progresif dengan tarif maksimal

30% diubah menjadi tarif tunggal sebesar 28% dan kemudian diturunkan

kembali menjadi 25% yang berlaku mulai Tahun Pajak 2010.

b. Penurunan tarif 5% lebih rendah dari tarif umum, bagi Wajib Pajak badan

dalam negeri berbentuk perseroan terbuka yang paling sedikit 40% dari

keseluruhan saham yang disetor diperdagangkan di bursa efek di Indonesia.

c. Pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif umum bagi Wajib Pajak badan dalam

negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp50.000.000.000,00.

Pengurangan tarif tersebut dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian

peredaran bruto sampai dengan Rp4.800.000.000,00.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 47: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

36

Universitas Indonesia

d. Fasilitas PPh bagi bidang-bidang usaha tertentu dan/atau di daerah-daerah

tertentu yang mendapat prioritas tinggi dalam skala nasional (fasilitas Pasal

31A), sebagai berikut:

1) pengurangan penghasilan neto paling tinggi 30% dari jumlah penanaman

yang dilakukan;

2) penyusutan dan amortisasi yang dipercepat;

3) kompensasi kerugian yang lebih lama, tetapi tidak lebih dari 10 tahun; dan

4) pengenaan PPh atas dividen yang dibayarkan atau terutang kepada Subjek

Pajak Luar Negeri sebesar 10%, kecuali apabila tarif menurut perjanjian

perpajakan yang berlaku menetapkan lebih rendah.

Insentif Tax Holiday tidak diatur dalam Undang-Undang PPh sehingga perlu

ketentuan yang dapat “menjembatani” antara Undang-Undang Penanaman Modal

dengan peraturan perunndang-undangan PPh. Ketentuan dimaksud tertuang dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010.

2.3.3 Dasar Hukum Pemberian Tax Holiday di Indonesia

Tidak seperti insentif PPh lainnya, Tax Holiday di Indonesia tidak diatur

dalam Undang-Undang PPh melainkan diatur dalam Pasal 18 ayat (5) Undang-

Undang Penanaman Modal. Dalam rangka harmonisasi kebijakan yang mengatur

mengenai perpajakan, pemberian insentif Tax Holiday kemudian diatur dalam

Pasal 29 dan Pasal 30 Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010 tentang

Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam

Tahun Berjalan. Pasal 29 mengatur bahwa Tax Holiday hanya diberikan kepada

Wajib Pajak yang melakukan investasi baru di bidang industri pionir sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 18 ayat (5) Undang-Undang Penanaman Modal, yang tidak

mendapatkan fasilitas berdasarkan Pasal 31A Undang-Undang Pajak Penghasilan.

Mekanisme pelaksanaan pemberian fasilitas Tax Holiday selanjutnya diatur dalam

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.011/2011 tentang Pemberian

Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan yang ditetapkan

pada tanggal 15 Agustus 2011.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 48: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

37 Universitas Indonesia

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu

suatu pendekatan penelitian, dimana peneliti membuat suatu kesimpulan ilmiah

berdasarkan sudut pandang konstruktivis (misalnya beberapa pemaknaan

berdasarkan pengalaman individual, dengan tujuan untuk mengembangkan suatu

teori atau pola), atau berdasarkan sudut pandang advokasi/partisipatif (misalnya

orientasi atas isu-isu politik atau perubahan-perubahan), atau keduanya. Peneliti

mengumpulkan data yang tersedia secara terbuka dengan maksud

mengembangkan tema dari data-data yang ada (Cresswell, 1994).

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam melakukan

pembahasan atas permasalahan yang diajukan karena melalui penelitian ini

peneliti ingin mengetahui kriteria apa saja yang digunakan oleh negara-negara

ASEAN dalam memberikan fasilitas pembebasan dan/atau pengurangan Pajak

Penghasilan badan (Tax Holiday). Selain itu, peneliti juga ingin mengkaji lebih

dalam masing-masing kriteria tersebut dan mencari kelebihan dan kelemahan

masing-masing kriteria. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan

pertimbangan bagi Pemerintah Indonesia dalam melakukan evaluasi terhadap

kebijakan pemberian fasilitas Tax Holiday di Indonesia.

3.2 Proses Penelitian

Dalam melakukan penenelitian ini, tahapan yang dilakukan oleh peneliti

dalam melakukan analisis adalah sebagai berikut:

a. Penentuan Fokus Penelitian

Peneliti mengambil fokus penelitian pada kebijakan fasilitas Tax Holiday di

negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN karena ingin

mengetahui bagaimana negara-negara anggota ASEAN memberikan fasilitas

tersebut, mengingat Indonesia merupakan negara terakhir di ASEAN yang

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 49: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

38

Universitas Indonesia

memberikan fasilitas perpajakan dimaksud. Dalam penelitian ini, peneliti

lebih fokus kepada analisis komparasi pemberian fasilitas tersebut di negara-

negara anggota ASEAN, sedangkan yang menjadi fokus masalah dalam

penelitian ini adalah kriteria apa saja yang menjadi persyaratan dan

pertimbangan pemerintah-pemerintah negara anggota ASEAN dalam

memberikan fasilitas Tax Holiday, persamaan dan perbedaan, serta

kelemahan dan kelebihan masing-masing kriteria.

b. Pengambilan Data

Data yang digunakan merupakan data sekunder yang bersumber dari internet.

Peneliti menggunakan data-data pemberian fasilitas Tax Holiday yang

dipublikasikan oleh negara-negara anggota Tax Holiday melalui website

kementerian atau lembaga yang menangani masalah investasi di masing-

masing negara, dan juga lembaga non-pemerintah yang melakukan penelitian

mengenai pemberian Tax Holiday di negara-negara anggota ASEAN. Data

tambahan diperoleh dari Badan Koordinasi Penanaman Modal dan

Kementerian Keuangan.

c. Pemetaan Kriteria

Setelah data-data terkumpul, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti

adalah melakukan pemetaan kriteria-kriteria yang digunakan secara umum

oleh seluruh negara-negara anggota ASEAN dalam memberikan fasilitas Tax

Holiday.

d. Pembandingan Kriteria

Setelah diketahui kriteria-kriteria yang digunakan dalam pemberian fasilitas

Tax Holiday di negara-negara ASEAN, peneliti membandingkan penerapan

masing-masing kriteria tersebut antar negara ASEAN. Dari pembandingan

yang dilakukan, dapat diketahui bahwa penerapan masing-masing kriteria

tersebut oleh negara-negara anggota ASEAN memiliki persamaan dan

perbedaan.

e. Analisis

Setelah diketahui perbandingan penerapan masing-masing kriteria pemberian

Tax Holiday oleh negara-negara anggota ASEAN, maka peneliti melakukan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 50: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

39

Universitas Indonesia

analisis mengenai persamaan dan juga perbedaan penerapan masing-masing

kriteria pemberian fasilitas Tax Holiday di negara-negara anggota ASEAN.

Hasil analisis menunjukkan bahwa persamaan dan perbedaan tersebut terjadi

karena kondisi perekonomian dan juga kebutuhan investasi dari masing-

masing negara. Selain itu, analisis juga dilakukan untuk mencari kelemahan

dan kelebihan penerapan masing-masing kriteria dan menentukan kriteria

yang peneliti anggap tepat untuk diterapkan di Indonesia apabila dilakukan

evaluasi dan perbaikan pemberian fasilitas Tax Holiday di Indonesia.

f. Pengambilan Kesimpulan

Dalam tahapan ini, peneliti menyimpulkan hasil analisis yang telah dilakukan

sekaligus mengidentifikasi batasan-batasan yang dihadapi dalam penelitian

ini. Berdasarkan keterbatasan yang ada, peneliti memberikan saran untuk

penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 51: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

40 Universitas Indonesia

BAB 4

GAMBARAN UMUM

4.1 ASEAN

Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (PERBARA) atau lebih

populer dengan sebutan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)

merupakan sebuah organisasi geopolitik dan ekonomi dari negara-negara di

kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui

Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik

(Indonesia), Narciso Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S.

Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).

Pada saat ini, ASEAN beranggotakan sepuluh negara, yaitu lima negara

pendiri sebagaimana telah diuraikan sebelumnya dan lima negara di kawasan Asia

Tenggara lainnya yang kemudian masuk menjadi anggota ASEAN yaitu Brunei

Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja.

Di bidang kerjasama investasi, ASEAN membentuk ASEAN

Comprehensive Investment Area (ACIA) yang akan mendorong aliran investasi ke

dalam ASEAN. Prinsip-prinsip utama ACIA adalah sebagai berikut.

a. Seluruh industri harus terbuka untuk investasi, dengan beberapa pengecualian

yang akan dihapus sesuai dengan jadwal.

b. Perlakuan nasional segera diberikan kepada investor ASEAN dengan

beberapa pengecualian.

c. Penghapusan hambatan-hambatan investasi.

d. Memperlancar prosedur dan proses investasi.

e. Meningkatkan transparansi.

f. Melakukan langkah-langkah untuk memfasilitasi investasi.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 52: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

41

Universitas Indonesia

Hubungan perekonomian yang telah dijalin ASEAN dengan negara-negara

ekonomi maju seperti Amerika Serikat, Jepang, China, dan Korea Selatan dapat

memberikan manfaat bagi negara-negara anggota ASEAN, khususnya Indonesia,

antara lain berupa aliran investasi yang akan masuk dari negara-negara mitra

ASEAN tersebut ke dalam negara-negara anggota ASEAN yang umumnya

merupakan negara berkembang. Investasi tersebut dapat meningkatkan

penerimaan negara melalui pajak, pengurangan pengangguran serta adanya

kemungkinan alih teknologi. Di sisi lain, hubungan tersebut dapat mendatangkan

kerugian bagi negara-negara anggota ASEAN. Investasi yang dilakukan oleh

negara-negara mitra ASEAN seringkali mendatangkan eksternalitas negatif di

negara-negara anggota ASEAN, misalnya pencemaran lingkungan. Kerjasama

ekonomi, seperti perdagangan bebas, yang dilakukan juga seringkali merugikan

negara anggota ASEAN karena mengakibatkan produk-produk dalam negeri kalah

bersaing dengan produk-produk impor dari negara mitra. Kerjasama ekonomi

yang dilakukan hendaknya didahului oleh pertimbangan yang matang dari

masing-masing pemerintah negara anggota ASEAN agar tidak menimbulkan

kerugian bagi perekonomian negara.

4.2 Profil Perekonomian Negara-Negara Anggota ASEAN

4.2.1 Brunei Darussalam

Brunei Darussalam merupakan negara kedua terkecil di ASEAN.

Walaupun memiliki gross domestic product (GDP) sebesar US$19,88 miliar, yang

merupakan terkecil kedua di ASEAN setelah Laos, dengan jumlah penduduk

sebanyak 401.890 jiwa, Brunei Darussalam memiliki GDP per kapita terbesar

kedua di ASEAN setelah Singapura sekaligus terbesar kesembilan di dunia, yaitu

sebesar US$50.300,00.

Perekonomian Brunei termasuk kecil bila dibandingkan dengan negara-

negara tetangganya tetapi memiliki struktur yang sangat baik yang meliputi

gabungan dari kewirausahaan dalam dan luar negeri, peraturan perundang-

undangan, langkah-langkah menuju kesejahteraan, dan tradisi masyarakat

pedesaan. Produksi minyak mentah dan gas alam menyumbangkan setidaknya

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 53: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

42

Universitas Indonesia

setengah dari pendapatan domestik bruto (GDP) dan lebih dari 90% ekspor

Brunei. GDP per kapita Brunei termasuk yang tertinggi di Asia dan juga di dunia,

dan beberapa pendapatan negara yang cukup besar dari investasi di luar negeri

melengkapi pendapatan dari produksi domestik. Pemerintah Brunei menyediakan

seluruh jasa kesehatan bagi warganya dan pendidikan gratis hingga ke jenjang

perguruan tinggi, serta memberikan subsidi beras dan juga perumahan. Sebuah

otoritas moneter baru telah didirikan di bulan Januari 2011 dengan tanggung

jawab meliputi kebijakan moneter, pengawasan lembaga keuangan, dan kegiatan

perdagangan mata uang. Gambaran perekonomian Brunei Darussalam dapat

dilihat pada 4.1.

Tabel 4.1 Kondisi Perekonomian Brunei Darussalam

No. Uraian Data

1. Jumlah penduduk 408.786 jiwa

2. Sumber daya alam Minyak bumi, gas alam, dan kayu

3. GDP (PPP) US$21,11 miliar

4. Pertumbuhan GDP riil 2,8%

5. GDP per kapita (PPP) US$49,400.00

6. GDP sektoral Pertanian : 0,9%

Industri : 72,3%

Jasa : 26,8%

7. Inflasi 2%

8. Produk pertanian Beras, sayuran, buah-buahan, ayam,

kerbau, sapi, kambing, dan telur.

9. Industri Minyak bumi, pengolahan minyak

mentah, pencairan gas alam, dan

konstruksi.

10. Cadangan minyak 1,1 miliar barrel

11. Ekspor minyak 153.000 barrel per hari

12. Impor minyak 138 barrel per hari

13. Cadangan gas (m3) 390,8 miliar m3

14. Ekspor gas 8,81 miliar m3

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 54: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

43

Universitas Indonesia

15. Impor gas 0 m3

16. Total ekspor US$10,67 miliar

17. Komoditas ekspor Minyak mentah, gas alam, dan garmen.

18. Total impor US$2,61 miliar

19. Komoditas impor Mesin dan peralatan transportasi,

barang-barang pabrikan, makanan, dan

bahan kimia.

20. Angkatan kerja 188.800 jiwa

21. Tenaga kerja sektoral Pertanian : 4,2%

Industri : 62,8%

Jasa : 33,0%

22. Tingkat pengangguran 3,7%

23. Tingkat kemiskinan NA Sumber: CIA World Factbook per 8 Februari 2012

4.2.2 Filipina

GDP Filipina tumbuh sebesar 7,3% di tahun 2010, dipicu oleh permintaan

konsumen, peningkatan ekspor dan investasi, dan pengeluaran terkait

penyelenggaraan pemilihan umum. Perekonomian Filipina mampu mengatasi

krisis global 2008-2009 lebih baik dari beberapa negara tetangganya karena hanya

sedikit terkena dampak dari sekuritas internasional yang bermasalah,

ketergantungan yang lebih rendah dari kegiatan ekspor, konsumsi domestik yang

cukup baik, kiriman uang dengan jumlah yang sangat besar dari empat sampai

lima juta pekerja Filipina di luar negeri, dan pertumbuhan proses bisnis industri

outsourcing.

Pertumbuhan ekonomi di Filipina rata-rata 4,5% selama pemerintahan

Macapagal-Arroyo dan pertumbuhan pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 7,3%.

Walaupun mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, kemiskinan di

Filipina terus memburuk, karena tingginya tingkat pertumbuhan penduduk dan

distribusi pendapatan yang tidak merata. Pemerintahan Aquino bekerja untuk

mengurangi defisit pemerintah dari 3,9% dari GDP menjadi 2% dari GDP pada

tahun 2013. Pemerintah mengalami sedikit kesulitan dalam menerbitkan surat

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 55: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

44

Universitas Indonesia

utang baik di dalam negeri maupun di luar negeri untuk membiayai defisit.

Anggaran belanja pertama pemerintahan Aquino memperbesar dana untuk

pendidikan, kesehatan, transfer dana khusus untuk orang miskin, dan belanja

program sosial lainnya, tergantung pada sektor swasta untuk membiayai proyek-

proyek infrastruktur yang penting. Pemungutan pajak yang lemah, diperburuk

oleh keringanan dan insentif pajak yang baru, telah membatasi kemampuan

pemerintah untuk menghadapi permasalahan-permasalahan utama. Pemerintahan

Aquino telah berjanji untuk lebih fokus pada peningkatan efisiensi pemungutan

pajak daripada membebankan pajak baru sebagai bagian dari program tata kelola

pemerintahan yang baik.

Tabel 4.2 Kondisi Perekonomian Filipina

No. Uraian Data

1. Jumlah penduduk 103.775.002 jiwa

2. Sumber daya alam Kayu, minyak bumi, nikel, kobalt, perak,

emas, garam, dan tembaga.

3. GDP (PPP) US$393,4 miliar

4. Pertumbuhan GDP riil 4,7%

5. GDP per kapita (PPP) US$4,100.00

6. GDP sektoral Pertanian : 12,3%

Industri : 33,3%

Jasa : 54,4%

7. Inflasi 5,3%

8. Produk pertanian Tebu, kelapa, beras, jagung, pisang,

singkong, nanas, mangga, daging babi,

telur, daging sapi, dan ikan.

9. Industri Perakitan elektronik, garmen, alas kaki,

farmasi, bahan kimia, produk kayu,

pengolahan makanan, pengolahan

minyak bumi, dan perikanan.

10. Cadangan minyak 168 miliar barrel

11. Ekspor minyak 60.460 barrel per hari

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 56: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

45

Universitas Indonesia

12. Impor minyak 338.400 barrel per hari

13. Cadangan gas (m3) 98,54 miliar m3

14. Ekspor gas 0 m3

15. Impor gas 0 m3

16. Total Ekspor US$54,17 miliar

17. Komoditas ekspor Semikonduktor dan produk elektronik,

peralatan transportasi, garmen, produk

tembaga, produk minyak bumi, minyak

kelapa, dan buah-buahan.

18. Total Impor US$ 68,84 miliar

19. Komoditas impor Produk elektronik, bahan bakar mineral,

mesin dan peralatan transportasi, besi

dan baja, kain tekstil, biji padi, bahan

kimia, dan plastik.

20. Angkatan kerja 39,81 juta jiwa

21. Tenaga kerja sektoral Pertanian : 33%

Industri : 15%

Jasa : 52%

22. Tingkat pengangguran 7,2%

23. Tingkat kemiskinan 32,9% Sumber: CIA World Factbook per 8 Februari 2012

4.2.3 Indonesia

Indonesia, yang merupakan bangsa dengan beragam budaya dan bahasa,

telah berhasil melalui krisis keuangan dunia dengan relatif lancar karena memiliki

ketergantungan yang besar terhadap konsumsi domestik sebagai penggerak

pertumbuhan ekonomi. Peningkatan investasi baik oleh investor domestik maupun

asing juga telah mendukung pertumbuhan yang solid. Walaupun pertumbuhan

ekonomi sempat melambat menjadi 4,5% pada tahun 2009 dari sebelumnya yang

tercatat lebih dari 6% pada tahun 2007 dan 2008, pada tahun 2010 pertumbuhan

ekonomi kembali ke tingkat 6%. Selama krisis keuangan berlangsung, Indonesia

berhasil mengungguli negara-negara tetangganya. Pemerintah membuat kemajuan

ekonomi di bawah pemerintahan Presiden Yudhoyono, yang memulai reformasi

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 57: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

46

Universitas Indonesia

signifikan di sektor keuangan, termasuk reformasi perpajakan dan kepabeanan,

penggunaan Surat Berharga Negara, serta pengembangan dan pengawasan pasar

modal. Rasio utang terhadap GDP Indonesia dalam beberapa tahun terakhir terus

menurun karena pertumbuhan GDP semakin kuat dan kebijakan fiskal yang sehat,

membuat dua dari tiga lembaga pemeringkat terkemuka menaikkan rating

Indonesia menjadi satu tingkat di bawah investment grade. Namun demikian,

Indonesia masih harus berjuang mengatasi kemiskinan, pengangguran,

infrastruktur yang buruk, korupsi, peraturan-peraturan yang rumit dan tumpang

tindih, dan persebaran sumber daya yang tidak merata antar wilayah di Indonesia.

Di akhir tahun 2010, meningkatnya inflasi yang didorong oleh kenaikan

dan volatilitas harga pangan membuat tantangan yang harus dihadapi oleh para

pembuat kebijakan ekonomi menjadi lebih berat, dan akan mendorong jutaan

masyarakat yang hampir miskin ke bawah garis kemiskinan. Di tahun 2011,

pemerintah menghadapi tantangan yang berkelanjutan untuk meningkatkan

infrastruktur dalam rangka menghilangkan hambatan-hambatan pertumbuhan.

Selain itu, Indonesia juga harus menangani masalah perubahan iklim, terutama

yang terkait dengan pelestarian hutan Indonesia dan lahan gambut.

Tabel 4.3 Kondisi Perekonomian Indonesia

No. Uraian Data

1. Jumlah penduduk 248.216.193 jiwa

2. Sumber daya alam Minyak bumi, timah, gas alam, nikel,

kayu, bauksit, tembaga, tanah subur,

batu bara, emas, dan perak.

3. GDP (PPP) US$1,121 triliun

4. Pertumbuhan GDP riil 6,4%

5. GDP per kapita (PPP) US$4,700.00

6. GDP sektoral Pertanian : 14,9%

Industri : 46%

Jasa : 39,1%

7. Inflasi 5,7%

8. Produk pertanian Padi, singkong (tapioka), kacang tanah,

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 58: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

47

Universitas Indonesia

karet, kakao, kopi, kelapa sawit, kopra,

unggas, daging sapi, daging babi, dan

telur.

9. Industri Minyak dan gas bumi, tekstil, pakaian

jadi, alas kaki, pertambangan, semen,

pupuk kimia, kayu lapis, karet, makanan,

dan pariwisata.

10. Cadangan minyak 4,05 miliar barrel

11. Ekspor minyak 404.100 barrel per hari

12. Impor minyak 767.400 barrel per hari

13. Cadangan gas (m3) 3,001 triliun m3

14. Ekspor gas 42,33 miliar m3

15. Impor gas 0 m3

16. Total ekspor US$208,9 miliar

17. Komoditas ekspor Minyak dan gas, peralatan listrik, kayu

lapis, tekstil, dan karet.

18. Total impor US$171,1 miliar

19. Komoditas impor Mesin dan peralatan, bahan kimia, bahan

bakar, dan bahan makanan.

20. Angkatan kerja 117 juta jiwa

21. Tenaga kerja sektoral Pertanian : 38,3%

Industri : 12,8 %

Jasa : 48,9 %

22. Tingkat pengangguran 6,7%

23. Tingkat kemiskinan 13,33% Sumber: CIA World Factbook per 8 Februari 2012

4.2.4 Kamboja

Dari tahun 2004 hingga 2007, ekonomi tumbuh sekitar 10% per tahun,

didorong oleh perluasan sektor garmen, konstruksi, pertanian, dan pariwisata

secara besar-besaran. GDP Kamboja mengalami kontraksi sebesar 1,5% di tahun

2009 sebagai akibat dari perlambatan ekonomi global, tetapi kembali meningkat

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 59: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

48

Universitas Indonesia

lebih dari 4% di tahun 2010, didorong oleh pembaruan ekspor. Dengan

berakhirnya Perjanjian World Trade Organization (WTO) atas Tekstil dan

Pakaian pada bulan Januari 2005, produsen tekstil Kamboja dipaksa untuk

bersaing secara langsung dengan produk murah dari China, India, Vietnam, dan

Bangladesh. Industri garmen saat ini mempekerjakan lebih dari 280.000 orang

(sekitar 5% dari angkatan kerja) dan menyumbang lebih dari 70% ekspor

Kamboja.

Di tahun 2005, cadangan minyak yang dapat dieksploitasi ditemukan di

bawah perairan wilayah Kamboja, yang mencerminkan aliran pendapatan baru

bagi Pemerintah Kamboja jika ekstraksi komersial dimulai. Pertambangan

tersebut juga akan menarik minat investor secara signifikan, khususnya di wilayah

bagian utara negara tersebut. Pemerintah telah mengatakan adanya kesempatan

untuk menambang bauksit, emas, besi, dan permata. Pada tahun 2006, Persetujuan

Kerangka Kerja Investasi dan Perdagangan Amerika Serikat-Kamboja

ditandatangani, dan beberapa putaran pembahasan telah dilakukan sejak tahun

2007. Ekspor karet meningkat sekitar 25% di tahun 2009 karena meningkatnya

permintaan global. Industri pariwisata terus meningkat dengan pesat dengan

kedatangan wisatawan asing mencapai lebih dari dua juta orang per tahun di tahun

2007 dan 2008, namun demikian, masalah perekonomian global turut

melemahkan pertumbuhan di tahun 2009. Krisis keuangan global melemahkan

permintaan ekspor dari Kamboja, dan sektor konstruksi menurun akibat sulitnya

pemberian kredit perbankan. Pembangunan perekonomian jangka panjang tetap

merupakan tantangan yang menakutkan. Pemerintah Kamboja bekerja dengan

donor bilateral dan multilateral, termasuk Bank Dunia dan International Monetary

Fund (IMF), untuk mengatasi banyaknya tekanan kebutuhan negara. Tantangan

ekonomi utama yang akan dihadapi oleh Kamboja selama dekade berikutnya

adalah menciptakan suatu perekonomian dimana sektor swasta dapat menciptakan

lapangan kerja yang cukup untuk mengatasi ketidakseimbangan demografis

Kamboja. Lebih dari 50% penduduk Kamboja berusia kurang dari 25 tahun.

Penduduk Kamboja tersebut kurang mendapatkan pendidikan dan keterampilan

yang produktif, khususnya di daerah pedesaan yang dilanda kemiskinan, yang

menderita kekurangan hampir seluruh infrastruktur dasar.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 60: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

49

Universitas Indonesia

Tabel 4.4 Kondisi Perekonomian Kamboja

No. Uraian Data

1. Jumlah penduduk 14.952.665 jiwa

2. Sumber daya alam Minyak bumi dan gas alam, kayu, batu

permata, bijih besi, mangan, fosfat,

potensi tenaga air

3. GDP (PPP) US$32,95 miliar

4. Pertumbuhan GDP riil 6,7%

5. GDP per kapita (PPP) US$2,300.00

6. GDP sektoral Pertanian : 30,9%

Industri : 22%

Jasa : 40%

7. Inflasi 6,2%

8. Produk pertanian Beras, karet, jagung, sayuran, kacang

mete, tapioka, sutra.

9. Industri Pariwisata, garmen, konstruksi,

penggilingan padi, perikanan, kayu dan

produk kayu, karet, semen,

pertambangan permata, tekstil.

10. Cadangan minyak 0 barrel

11. Ekspor minyak 0 barrel per hari

12. Impor minyak 33.200 barrel per hari

13. Cadangan gas (m3) 0 m3

14. Ekspor gas 0 m3

15. Impor gas 0 m3

16. Total ekspor US$6,72 miliar

17. Komoditas ekspor Pakaian, kayu, karet, beras, ikan,

tembakau, alas kaki.

18. Total impor US$ 9,08 miliar

19. Komoditas impor Produk minyak bumi, rokok, emas,

bahan bangunan, mesin, kendaraan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 61: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

50

Universitas Indonesia

bermotor, dan produk farmasi.

20. Angkatan kerja 8,8 juta jiwa

21. Tenaga kerja sektoral Pertanian : 57,6%

Industri : 15,9%

Jasa : 26,5%

22. Tingkat pengangguran 3,5%

23. Tingkat kemiskinan 31% Sumber: CIA World Factbook per 8 Februari 2012

4.2.5 Laos

Pemerintah Laos, satu dari sedikit negara komunis satu partai yang masih

ada, mulai mengurangi kendali dan mendorong perusahaan swasta di tahun 1986.

Hasilnya, mulai dari basis yang sangat rendah kemudian secara mencolok

mencapai pertumbuhan rata-rata 6% per tahun sejak tahun 1988 hingga 2008

kecuali selama krisis keuangan yang melanda Asia yang dimulai pada tahun 2007.

Meskipun pertumbuhan ekonominya cukup tinggi, Laos tetap merupakan negara

dengan infrastruktur yang terbelakang, khususnya di daerah pedesaan. Laos

memiliki sistem jalan yang sederhana tetapi terus ditingkatkan kualitasnya, dan

telekomunikasi internal dan eksternal yang terbatas. China telah menandatangani

persetujuan dengan Laos untuk membangun sistem kereta api berkecepatan tinggi

di negara tersebut. Pembangunan proyek senilai US$7 miliar tersebut dijadwalkan

untuk dimulai pada bulan April 2011 dan akan memakan waktu lima tahun.

Listrik telah tersedia di daerah-daerah perkotaan dan dan di banyak wilayah

pedesaan. Sektor pertanian, yang didominasi oleh budidaya padi di dataran

rendah, membukukan sekitar 30% GDP dan menyediakan 80% lapangan

pekerjaan. Pemerintah di periode 2009/2010 menerima dana sebesar US$596 juta

dari donor-donor internasional. Pertumbuhan ekonomi telah mengurangi tingkat

kemiskinan dari 46% di tahun 1992 menjadi 26% di tahun 2010. Perekonomian

telah diuntungkan dari investasi asing di sektor tenaga air, pertambangan, dan

konstruksi. Laos memperoleh status “Normal Trade Relations” dengan Amerika

Serikat di tahun 2004, dan mengambil langkah yang diperlukan untuk bergabung

dengan WTO, seperti reformasi perizinan impor. Reformasi kebijakan

perdagangan yang terkait akan meningkatkan iklim bisnis di Laos. Di sisi fiskal,

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 62: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

51

Universitas Indonesia

Laos memberlakukan sistem Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di tahun 2010.

Penyederhanaan prosedur investasi dan perluasan kredit perbankan kepada petani

dan pengusaha kecil akan meningkatkan prospek ekonomi Laos. Pemerintah

tampaknya berkomitmen untuk meningkatkan citra negara di kalangan investor.

Bank Dunia telah menyatakan bahwa tujuan Laos untuk keluar dari daftar negara-

negara terbelakang Program Pembangunan PBB pada tahun 2020 dapat tercapai.

Menurut pejabat Laos, Rencana Pembangunan Sosial-Ekonomi untuk tahun 2011

hingga 2015 akan menguraikan upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai

Millennium Development Goals.

Tabel 4.5 Kondisi Perekonomian Laos

No. Uraian Data

1. Jumlah penduduk 6.586.266 jiwa

2. Sumber daya alam Kayu, tenaga air, gipsum, timah, emas,

batu permata.

3. GDP (PPP) US$17,44 miliar

4. Pertumbuhan GDP riil 8,3%

5. GDP per kapita (PPP) US$2,700.00

6. GDP sektoral Pertanian : 27,8%

Industri : 34,8%

Jasa : 37,4%

7. Inflasi 7,8%

8. Produk pertanian Ubi jalar, sayuran, jagung, kopi, tebu,

tembakau, kapas, teh, kacang, padi,

kerbau, babi, sapi, unggas.

9. Industri Pertambangan tembaga, timah, emas,

dan gips, kayu, tenaga listrik,

pengolahan hasil pertanian, konstruksi,

garmen, semen, dan pariwisata.

10. Cadangan minyak 0 barrel

11. Ekspor minyak 0 barrel per hari

12. Impor minyak 1.918 barrel per hari

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 63: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

52

Universitas Indonesia

13. Cadangan gas 0 m3

14. Ekspor gas 0 m3

15. Impor gas 0 m3

16. Total ekspor US$1,84 miliar

17. Komoditas ekspor Produk kayu, kopi, listrik, timah,

tembaga, dan emas.

18. Total impor US$2,37 miliar

19. Komoditas impor Mesin dan peralatan, kendaraan, bahan

bakar, dan barang-barang konsumsi.

20. Angkatan kerja 3,69 juta jiwa

21. Tenaga kerja sektoral Pertanian : 75,1%

Industri dan jasa : 20,0%

22. Tingkat pengangguran 2,5%

23. Tingkat kemiskinan 26% Sumber: CIA World Factbook per 8 Februari 2012

4.2.6 Malaysia

Selama 22 tahun pemerintahan Perdana Menteri Mahathir Mohammad

(1981-2003), Malaysia berhasil mengembangkan perekonomiannya dari

ketergantungan yang besar terhadap ekspor bahan mentah menjadi negara yang

mengembangkan industri manufaktur, jasa, dan pariwisata. Perdana Menteri saat

ini, Mohammed Najib bin Abdul Razak (yang menjabat sejak April 2009) telah

melanjutkan kebijakan-kebijakan yang pro-business tersebut.

Malaysia, negara berpenghasilan menengah, telah mengubah dirinya sejak

tahun 1970-an dari penghasil bahan baku menjadi negara dengan perekonomian

multi-sektor. Di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Najib, Malaysia mencoba

untuk meraih status negara perpenghasilan tinggi pada tahun 2020 dan bergerak

lebih jauh untuk menghasilkan nilai tambah dalam rantai produksi dengan

menarik investasi dalam bidang keuangan Islam, industri teknologi tinggi,

bioteknologi, dan jasa. Pemerintahan Najib juga melanjutkan usaha-usaha untuk

mendorong permintaan domestik dan mengurangi ketergantungan ekonomi atas

ekspor. Namun demikian, ekspor (khususnya elektronik, minyak bumi dan gas

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 64: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

53

Universitas Indonesia

alam, minyak sawit, dan karet) tetap menjadi penggerak perekonomian yang

signifikan. Sebagai eksportir minyak bumi dan gas alam, Malaysia telah

diuntungkan dari tingginya harga energi dunia, walaupun kenaikan harga bahan

bakar diesel dan bensin di dalam negeri, dikombinasikan dengan pengetatan

keuangan pemerintah, telah memaksa Kuala Lumpur untuk mulai mengurangi

subsidi pemerintah. Pemerintah juga mencoba untuk mengurangi

ketergantungannya pada perusahaan minyak negara Petronas, yang

menyumbangkan lebih dari 40% pendapatan negara.

Bank sentral mempertahankan cadangan devisa yang sehat dan peraturan

perundang-undangan yang dikembangkan dengan baik telah membatasi Malaysia

dari pengaruh instrumen keuangan yang lebih berisiko dan krisis keuangan global.

Namun demikian, penurunan permintaan dari seluruh dunia atas barang-barang

konsumsi telah mencederai ekspor Malaysia dan pertumbuhan ekonomi di tahun

2009, walaupun kedua indikator tersebut menunjukkan tanda-tanda pemulihan di

tahun 2010. Dalam rangka meningkatkan investasi, Perdana Menteri Najib telah

melakukan revisi-revisi yang mungkin dilakukan terhadap kebijakan perlakuan

ekonomi dan sosial secara khusus atas etnis Melayu berdasarkan New Economic

Policy 1970, tetapi mendapat penentangan yang sangat kuat dari nasionalis-

nasionalis Melayu dan kepentingan-kepentingan lainnya.

Tabel 4.6 Kondisi Perekonomian Malaysia

No. Uraian Data

1. Jumlah penduduk 29.179.952 jiwa

2. Sumber daya alam Timah, minyak bumi, kayu, tembaga,

bijih besi, gas alam, bauksit.

3. GDP (PPP) US$447 miliar

4. Pertumbuhan GDP riil 5,2%

5. GDP per kapita (PPP) US$15,600.00

6. GDP sektoral Pertanian : 10,2%

Industri : 42,1%

Jasa : 47,8%

7. Inflasi 3,3%

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 65: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

54

Universitas Indonesia

8. Produk pertanian Karet, kelapa sawit, kakao, padi,

tanaman subsisten, kelapa, beras, karet,

kayu, karet, kayu, lada.

9. Industri Karet, pengolahan dan manufaktur

minyak sawit, manufaktur ringan,

farmasi, teknologi medis, elektronik,

pertambangan dan peleburan timah,

penebangan dan pengolahan kayu,

pengolahan hasil pertanian, serta

produksi dan penyulingan minyak bumi.

10. Cadangan minyak 2,9 miliar barrel

11. Ekspor minyak 644.900 barrel per hari

12. Impor minyak 355.300 barrel per hari

13. Cadangan gas (m3) 2,35 triliun m3

14. Ekspor gas 30,79 miliar m3

15. Impor gas 1,27 m3

16. Total ekspor US$ 212,7 miliar

17. Komoditas ekspor Peralatan elektronik, minyak bumi dan

gas alam cair, kayu dan produk kayu,

kelapa sawit, karet, tekstil, dan bahan

kimia.

18. Total impor US$ 168 miliar

19. Komoditas impor Elektronik, mesin, produk minyak,

plastik, kendaraan, produk besi dan baja,

dan bahan kimia.

20. Angkatan kerja 11,9 juta jiwa

21. Tenaga kerja sektoral Pertanian : 13,0%

Industri : 36,0%

Jasa : 51,0%

22. Tingkat pengangguran 3,1%

23. Tingkat kemiskinan 3,6% Sumber: CIA World Factbook per 8 Februari 2012

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 66: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

55

Universitas Indonesia

4.2.7 Myanmar

Perekonomian Myanmar menderita ketidakseimbangan makroekonomi

yang serius, termasuk inflasi yang sulit diprediksi, defisit fiskal, banyaknya nilai

tukar resmi yang menilai Kyat Myanmar terlalu tinggi, rezim suku bunga yang

terdistorsi, ststistik yang tidak terpercaya, dan ketidakmampuan untuk

merekonsiliasi rekening nasional. Iklim investasi Myanmar yang buruk

menghambat arus investasi asing yang masuk. Dalam beberapa tahun terakhir,

investor asing menghindari hampir semua sektor investasi di Myanmar, kecuali

gas alam, pembangkit listrik, kayu, dan pertambangan. Eksploitasi sumber daya

alam tidak memberikan manfaat bagi masyarakat umum. Iklim usaha secara luas

dianggap suram, korup, dan sangat tidak efisien. Lebih dari 60% anggaran belanja

tahun 2009 hingga 2010 dialokasikan untuk perusahaan negara, yang sebagian

besar dalam kondisi defisit.

Industri ekstraktif akan terus dianggap sebagai sektor yang paling

produktif, khususnya minyak bumi dan gas alam, pertambangan umum, dan

perkayuan, dengan dua industri yang disebut terakhir menyebabkan kerusakan

lingkungan yang parah. Sektor lainnya, seperti manufaktur, pariwisata, dan jasa,

berjuang menghadapi kurangnya infrastruktur, kebijakan perdagangan yang tidak

dapat diprediksi, sistem pendidikan dan kesehatan yang terabaikan, dan korupsi

yang parah. Krisis perbankan yang besar terjadi pada tahun 2003 menyebabkan

ditutupnya 20 bank swasta. Perbankan swasta masih beroperasi dengan

pembatasan yang sangat ketat, membatasi akses sektor swasta untuk memperoleh

pinjaman. Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Kanada telah mengenakan sanksi

ekonomi dan keuangan kepada Myanmar. Sanksi Amerika Serikat melarang

sebagian besar transaksi keuangan dengan perusahaan Myanmar, mengenakan

larangan bepergian terhadap pemimpin senior baik sipil maupun militer Myanmar

dan orang-orang yang memiliki hubungan dengan rezim yang berkuasa, dan

melarang impor produk-produk Myanmar. Sanksi-sanksi tersebut mempengaruhi

industri garmen milik negara, mengisolasi usaha sektor perbankan, dan

meningkatkan biaya berusaha dengan perusahaan Myanmar, khususnya

perusahaan yang dekat dengan pemimpin rezim yang berkuasa. Krisis global

2008-2009 menyebabkan turunnya permintaan ekspor dan konsumsi dalam

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 67: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

56

Universitas Indonesia

negeri. Uang kiriman dari pekerja Myanmar di luar negeri, yang memberikan

dukungan finansial yang besar bagi keluarganya, melambat atau mengering

karena mereka kehilangan pekerjaan dan kembali pulang. Walaupun pemerintah

Myanmar memiliki hubungan ekonomi yang cukup baik dengan tetangganya,

peningkatan yang signifikan dalam tata kelola perekonomian, iklim usaha, dan

situasi politik dibutuhkan untuk meningkatkan investasi asing.

Tabel 4.7 Kondisi Perekonomian Myanmar

No. Uraian Data

1. Jumlah penduduk 54.584.650 jiwa

2. Sumber daya alam Minyak bumi, kayu, timah, antimon,

seng, tembaga, tungsten, timah, batu

bara, marmer, kapur, batu mulia, gas

alam, dan tenaga air.

3. GDP (PPP) US$82,72 miliar

4. Pertumbuhan GDP riil 5,5%

5. GDP per kapita (PPP) US$1,300.00

6. GDP sektoral Pertanian : 43%

Industri : 20,5%

Jasa : 36,6%

7. Inflasi 8,9%

8. Produk pertanian Beras, kacang-kacangan, buncis, wijen,

kacang tanah, tebu, kayu, ikan dan

produk ikan.

9. Industri Pengolahan hasil pertanian, kayu dan

produk kayu, tembaga, timah, tungsten,

besi, semen, bahan bangunan, farmasi,

pupuk, minyak dan gas alam, garmen,

giok dan permata.

10. Cadangan minyak 50 miliar barrel

11. Ekspor minyak 0 barrel per hari

12. Impor minyak 19.700 barrel per hari

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 68: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

57

Universitas Indonesia

13. Cadangan gas 283,2 miliar m3

14. Ekspor gas 8,29 miliar m3

15. Impor gas 0 miliar m3

16. Total ekspor US$ 9,543 miliar

17. Komoditas ekspor Gas alam, produk kayu, kacang-

kacangan, buncis, ikan, beras, pakaian,

giok dan permata.

18. Total impor US$ 5,498 miliar

19. Komoditas impor Kain, produk minyak bumi, pupuk,

plastik, mesin, peralatan transportasi,

semen, bahan bangunan, minyak

mentah, produk makanan, dan minyak

nabati.

20. Angkatan kerja 32,53 juta jiwa

21. Tenaga kerja sektoral Pertanian : 70,0%

Industri : 7,0%

Jasa : 23,0%

22. Tingkat pengangguran 5,5%

23. Tingkat kemiskinan 32,7% Sumber: CIA World Factbook per 8 Februari 2012

4.2.8 Singapura

Singapura memiliki ekonomi pasar bebas yang sangat maju dan sukses.

Singapura menikmati kondisi perekonomian yang sangat terbuka dan bebas

korupsi, harga yang stabil, dan GDP per kapita yang lebih tinggi dari kebanyakan

negara berkembang. Ekonomi sangat bergantung pada ekspor, khususnya barang-

barang elektronik, produk teknologi informasi, farmasi, dan bergantung pada

sektor jasa keuangan yang terus tumbuh. Pertumbuhan GDP riil rata-rata 7,1%

antara 2004 dan 2008. Ekonomi mengalami kontraksi 1,3% di tahun 2009 sebagai

akibat dari krisis keuangan global, tetapi kembali menguat mendekati 14,7% di

tahun 2010, karena menguatnya ekspor. Dalam jangka panjang, pemerintah

berharap untuk membangun jalur pertumbuhan baru yang berfokus pada

peningkatan produktivitas, yang telah tenggelam dalam pertumbuhan 1% per

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 69: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

58

Universitas Indonesia

tahun dalam dekade yang lalu. Singapura telah menarik investasi besar dalam

bidang farmasi dan produksi teknologi kesehatan, dan akan melanjutkan usaha

untuk menjadikan Singapura sebagai pusat keuangan dan teknologi tinggi Asia

Tenggara.

Tabel 4.8 Kondisi Perekonomian Singapura

No. Uraian Data

1. Jumlah penduduk 5.353.494 jiwa

2. Sumber daya alam Perikanan dan pelabuhan air dalam

3. GDP (PPP) US$314,5 miliar

4. Pertumbuhan GDP riil 5,3%

5. GDP per kapita (PPP) US$59,900.00

6. GDP sektoral Pertanian : 0,0%

Industri : 28,3%

Jasa : 71,7%

7. Inflasi 4,6%

8. Produk pertanian Anggrek, sayuran, unggas, telur, ikan,

dan ikan hias.

9. Industri Elektronik, bahan kimia, jasa keuangan,

peralatan pengeboran minyak,

penyulingan minyak bumi, pengolahan

karet dan produk karet, makanan olahan

dan minuman, perbaikan kapal,

konstruksi platform lepas pantai, ilmu

pengetahuan, perantara perdagangan.

10. Cadangan minyak 0 barrel

11. Ekspor minyak 1,37 juta barrel per hari

12. Impor minyak 2,05 juta barrel per hari

13. Cadangan gas 0 m3

14. Ekspor gas 0 m3

15. Impor gas 9,66 miliar m3

16. Total ekspor US$432,1 miliar

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 70: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

59

Universitas Indonesia

17. Komoditas ekspor Mesin dan peralatan (termasuk

elektronik), barang konsumsi, farmasi

dan bahan kimia lainnya, dan bahan

bakar mineral.

18. Total impor US$386,7 miliar

19. Komoditas impor Mesin dan peralatan, bahan bakar

mineral, bahan kimia, makanan, dan

barang-barang konsumsi.

20. Angkatan kerja 3,212 juta jiwa

21. Tenaga kerja sektoral Pertanian : 0,1%

Industri : 30,2%

Jasa : 69,7%

22. Tingkat pengangguran 1,9%

23. Tingkat kemiskinan NA Sumber: CIA World Factbook per 8 Februari 2012

4.2.9 Thailand

Thailand menikmati pertumbuhan yang solid dari tahun 2000 hingga 2008,

rata-rata lebih dari 4% per tahun, setelah pulih dari krisis keuangan Asia tahun

1997-1998, karena meiliki infrastruktur yang sangat baik, perekonomian bebas,

kebijakan-kebijakan yang secara umum pro-investasi, dan industri orientasi

ekspor yang kuat. Ekspor Thailand (sebagian besar berupa mesin dan komponen

elektronik, komoditas pertanian, dan perhiasan) terus menggerakkan

perekonomian, membukukan lebih dari setengah GDP. Krisis keuangan global

tahun 2008-2009 mengurangi ekspor Thailand secara signifikan, dengan sebagian

besar sektor mengalami penurunan dua digit. Di tahun 2009, ekonomi mengalami

kontraksi 2,2%. Pada tahun 2010, ekonomi Thailand berkembang 7,6%, tercepat

sejak 1995, sebagai hasil pulihnya kegiatan ekspor dari keterpurukan pada tahun

2009. Unjuk rasa anti-pemerintah selama Maret-Mei dan kondisi politik yang

memburuk telah mempengaruhi sebagian besar kegiatan bisnis dan juga tingkat

kepercayaan konsumen untuk sementara waktu. Walaupun sektor pariwisata

mengalami pukulan yang hebat selama unjuk rasa berlangsung, cepatnya

pemulihan sektor tersebut membantu mendorong tingkat kepercayaan konsumen

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 71: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

60

Universitas Indonesia

ke level tinggi yang baru. Selain itu, sentimen bisnis dan investasi masih tetap

baik sehingga pasar saham Thailand tumbuh hampir 5% selama tiga bulan.

Perekonomian mungkin akan terus mengalami pertumbuhan tinggi yang baik di

tahun 2011.

Tabel 4.9 Kondisi Perekonomian Thailand

No. Uraian Data

1. Jumlah penduduk 67.091.089 jiwa

2. Sumber daya alam Timah, karet, gas alam, tungsten,

tantalum, kayu, timah, ikan, gipsum,

lignit, fluorit, dan tanah subur.

3. GDP (PPP) US$609,8 miliar

4. Pertumbuhan GDP riil 1,5%

5. GDP per kapita (PPP) US$9,700.00

6. GDP sektoral Pertanian : 12,2%

Industri : 45,3%

Jasa : 42,5%

7. Inflasi 4,1%

8. Produk pertanian Padi, singkong (tapioka), karet, jagung,

tebu, kelapa, kedelai.

9. Industri Pariwisata, tekstil dan garmen,

pengolahan hasil pertanian, minuman,

tembakau, semen, manufaktur ringan

seperti perhiasan dan peralatan listrik,

komputer dan suku cadang, integrated

circuit, furnitur, plastik, mobil dan suku

cadang otomotif, produsen tungsten

kedua terbesar di dunia dan produsen

timah ketiga terbesar di dunia.

10. Cadangan minyak 430 juta barrel

11. Ekspor minyak 269.100 barrel per hari

12. Impor minyak 807.100 barrel per hari

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 72: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

61

Universitas Indonesia

13. Cadangan gas 312,2 miliar m3

14. Ekspor gas 0 m3

15. Impor gas 8,29 miliar m3

16. Total ekspor US$244,4 miliar

17. Komoditas ekspor Tekstil dan alas kaki, produk perikanan,

beras, karet, perhiasan, mobil, komputer

dan peralatan listrik.

18. Total impor US$214,9 miliar

19. Komoditas impor Barang modal, barang setengah jadi dan

bahan baku, barang-barang konsumsi,

dan bahan bakar.

20. Angkatan kerja 39,28 juta jiwa

21. Tenaga kerja sektoral Pertanian : 42,4%

Industri : 19,7%

Jasa : 37,9%

22. Tingkat pengangguran 1%

23. Tingkat kemiskinan 9,6% Sumber: CIA World Factbook per 8 Februari 2012

4.2.10 Vietnam

Vietnam merupakan negara berkembang dengan populasi penduduk yang

padat, yang dalam 30 tahun terakhir telah pulih dari kerusakan akibat perang,

hilangnya bantuan keuangan dari blok Uni Soviet, dan kakunya perekonomian

terpusat. Sementara ekonomi Vietnam tetap didominasi oleh perusahaan negara,

yang masih menghasilkan 40% GDP, Pemerintah Vietnam menegaskan kembali

komitmennya untuk meningkatkan liberalisasi ekonomi dan integrasi dengan

dunia internasional. Mereka telah bergerak untuk menerapkan reformasi struktural

yang dibutuhkan untuk memperbarui perekonomian dan menciptakan industri

berorientasi ekspor yang lebih kompetitif. Vietnam bergabung dengan WTO pada

bulan Januari 2007 melalui proses negosiasi yang sangat lama. Vietnam menjadi

mitra negosiasi resmi dalam perkembangan perjanjian perdagangan Trans-Pacific

Partnership di tahun 2010.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 73: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

62

Universitas Indonesia

Porsi sektor pertanian dalam perekonomian terus menurun dari sekitar

25% di tahun 2000 menjadi sekitar 20% di tahun 2010, sedangkan porsi sektor

industri meningkat dari 36% menjadi 41% dalam periode yang sama. Kemiskinan

telah menurun dengan signifikan dan Vietnam terus bekerja untuk menciptakan

lapangan pekerjaan baru dalam rangka memenuhi tantangan dari angkatan kerja

yang tumbuh lebih dari satu juta orang tiap tahunnya. Krisis global telah

mencederai perekonomian Vietnam yang berorientasi ekspor, dengan GDP tahun

2009-2010 tumbuh kurang dari 7% per tahun yang merupakan rata-rata GDP yang

berhasil dicapai pada dekade sebelumnya. Di tahun 2010, ekspor meningkat lebih

dari 25% (year-on-year), tetapi defisit perdagangan tetap tinggi sehingga

mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan langkah-langkah administratif

untuk membatasi defisit tersebut.

Mata uang Vietnam, dong, terus mengalami tekanan penurunan akibat

ketidakseimbangan perdagangan yang terus terjadi, dan sejak 2008 pemerintah

melakukan devaluasi dong hingga 20% melalui serangkaian devaluasi kecil.

Donor asing menjanjikan hampir US$8 miliar dalam bentuk bantuan

pembangunan baru untuk tahun 2011. Kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintah

yang berorientasi pada pertumbuhan yang kuat telah menyebabkan negara

tersebut harus berjuang melawan tingkat inflasi yang merupakan salah satu inflasi

tertinggi di Asia Tenggara, yang mencapai 11,8% di tahun 2010. Perekonomian

Vietnam juga menghadapi tantangan berupa penurunan cadangan devisa,

kekurangan modal pada sektor perbankan, dan biaya pinjaman yang tinggi.

Kesulitan keuangan dan gagal bayar yang dialami oleh perusahaan negara

Vinashin, perusahaan pembuat kapal terkemuka, menyebabkan penurunan

peringkat utang Vietnam, memperburuk kesulitan pinjaman yang dialami oleh

Vietnam.

Tabel 4.10 Kondisi Perekonomian Vietnam

No. Uraian Data

1. Jumlah penduduk 91.519.289 jiwa

2. Sumber daya alam Fosfat, batubara, mangan, , bauksit,

chromate, cadangan minyak bumi dan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 74: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

63

Universitas Indonesia

gas alam lepas pantai, kayu, dan tenaga

air.

3. GDP (PPP) US$299,2 miliar

4. Pertumbuhan GDP riil 5,8%

5. GDP per kapita (PPP) US$3,300.00

6. GDP sektoral Pertanian : 20%

Industri : 41,4%

Jasa : 38,6%

7. Inflasi 18,9%

8. Produk pertanian Padi, kopi, karet, kapas, teh, lada,

kedelai, kacang mete, gula tebu, kacang

tanah, pisang, unggas, ikan, dan

makanan laut.

9. Industri Pengolahan makanan, garmen, sepatu,

mesin bangunan, pertambangan batubara

dan baja, semen, pupuk kimia, kaca, ban,

minyak, dan kertas.

10. Cadangan minyak 4,7 miliar barrel

11. Ekspor minyak 277.300 barrel per hari

12. Impor minyak 182.300 barrel per hari

13. Cadangan gas 192,5 miliar m3

14. Ekspor gas 0 m3

15. Impor gas 905.800 m3

16. Total ekspor US$96,81 miliar

17. Komoditas ekspor Pakaian, sepatu, hasil laut, minyak

mentah, elektronik, produk kayu, beras,

dan mesin.

18. Total impor US$103,7 miliar

19. Komoditas impor Mesin dan peralatan, produk minyak

bumi, produk baja, bahan baku untuk

industri pakaian dan sepatu, elektronik,

plastik, dan mobil.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 75: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

64

Universitas Indonesia

20. Angkatan kerja 48,23 juta jiwa

21. Tenaga kerja sektoral Pertanian : 53,9%

Industri : 20,3%

Jasa : 25,8%

22. Tingkat pengangguran 4,1%

23. Tingkat kemiskinan 10,6% Sumber: CIA World Factbook per 8 Februari 2012

4.3 Iklim Investasi di Negara-Negara Anggota ASEAN

Baik atau buruknya iklim investasi di suatu negara dapat dilihat dari daya

saing negara tersebut serta kemudahan dalam menjalankan usaha di negara

tersebut. World Economic Forum (WEF) mendefinisikan daya saing sebagai

seperangkat institusi, kebijakan, dan faktor-faktor yang menentukan tingkat

produktivitas suatu negara. Menurut WEF, produktivitas dan daya saing suatu

negara ditentukan oleh banyak komponen dalam perekonomian. WEF

menerjemahkan komponen-komponen tersebut menjadi 12 pilar ekonomi yang

terbagi dalam tiga kelompok besar sebagai berikut.

a. Persyaratan Dasar (Basic Requirement):

1) Hubungan kelembagaan antara individu, perusahaan, dan pemerintah

(institutions);

2) Infrastruktur yang baik dan memadai (infrastructure);

3) Stabilitas makroekonomi (macroeconomic environment);

4) Tingkat kesehatan dan pendidikan dasar angkatan kerja (health and

primary education);

b. Faktor-Faktor Peningkat Efisiensi (Efficiency Enhancers):

5) Kualitas pelatihan dan pendidikan tinggi (higher education and

training);

6) Efisiensi pasar barang (goods market efficiency);

7) Efisiensi pasar tenaga kerja (labor market efficiency);

8) Pengembangan pasar uang (financial market development);

9) Kesiapan teknologi (technological readiness);

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 76: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

65

Universitas Indonesia

10) Ukuran pasar (market size).

c. Faktor-Faktor Inovasi dan Modernisasi (Innovation and Sophistication

Factors):

11) Modernisasi kegiatan bisnis (business sophistication);

12) Inovasi (innovation).

WEF memberikan nilai untuk masing-masing pilar dari suatu negara.

Makin besar nilai yang diberikan berarti negara tersebut makin berdaya saing dan

memiliki kemungkinan menarik investasi yang lebih besar dibanding negara

dengan nilai yang lebih rendah. Penilaian daya saing dari negara-negara ASEAN

tampak dari Tabel 4.11 di bawah ini.

Tabel 4.11 The Global Competitiveness Index 2011–2012

Negara Overall Index

Basic

Requirements

Efficiency

Enhancers

Innovation and

Sophistication

Factors

Rank Skor Rank Skor Rank Skor Rank Skor

Singapura 2 5,63 1 6,63 1 5,58 11 5,23

Malaysia 21 5,08 25 5,45 20 4,88 22 4,65

Brunei Darussalam 28 4,78 24 5,48 71 4,03 73 3,45

Thailand 39 4,52 46 4,88 43 4.38 51 3,75

Indonesia 46 4,38 53 4,74 56 4,18 41 3,90

Vietnam 65 4,24 76 4,41 66 4,05 75 3,44

Filipina 75 4,08 100 4,17 70 4.03 75 3,44

Kamboja 97 3,85 108 3,99 98 3,69 91 3,31

Laos N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A

Myanmar N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A

Sumber: The Global Competitiveness Report 2011–2012

Berdasarkan penilaian WEF, Singapura menjadi negara dengan daya saing

tertinggi di ASEAN, dan juga menduduki peringkat kedua terbaik di dunia. Posisi

kedua terbaik di ASEAN berhasil diraih oleh Malaysia, sedangkan Indonesia

berada di posisi kelima di bawah Brunei Darussalam dan Thailand. WEF tidak

memasukkan Laos dan juga Myanmar dalam laporan tersebut.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 77: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

66

Universitas Indonesia

Dalam hal kemudahan melakukan usaha, Bank Dunia melalui salah satu

organisasinya, yaitu International Finance Corporation (IFC) membuat suatu

kajian mengenai kemudahan berusaha dengan membandingkan regulasi bisnis di

183 negara di dunia, yang lebih dikenal dengan istilah “Doing Business”. IFC

memberikan peringkat terhadap 183 tersebut, dimana negara yang memperoleh

peringkat paling atas dinilai sebagai negara yang paling ramah terhadap investor

dan pengusaha. Dengan demikian, makin atas peringkatnya, makin baik pula

iklim investasi dan berusaha di negara tersebut. Peringkat untuk tahun 2012

tampak pada tabel 4.12 berikut.

Tabel 4.12 Doing Business 2012

Peringkat di

ASEAN 2011 Negara

Peringkat

Dunia 2012

Peringkat

Dunia 2011

1 Singapura 1 1

2 Thailand 17 16

3 Malaysia 18 23

4 Brunei Darussalam 83 86

5 Vietnam 98 90

6 Indonesia 129 126

7 Filipina 136 134

8 Kamboja 138 138

9 Laos 165 163

- Myanmar N/A N/A

Sumber: Doing Business 2012

Selain dinilai sebagai negara dengan daya saing tertinggi di dunia,

Singapura juga dinilai sebagai negara terbaik di dunia dalam hal kemudahan

berusaha dan berinvestasi. Thailand merupakan negara terbaik kedua di ASEAN

dalam hal kemudahan berusaha dan berinvestasi dengan menduduki peringkat 17

di dunia, turun satu peringkat dibanding tahun sebelumnya. Indonesia sebagai

negara terbesar di ASEAN terpuruk di peringkat 129 dunia, turun tiga peringkat

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 78: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

67

Universitas Indonesia

dibanding tahun sebelumnya, membuat Pemerintah Indonesia harus bekerja lebih

keras dalam memperbaiki iklim investasi di negaranya. Tidak dinilainya Myanmar

baik oleh WEF, IFC atau pun beberapa lembaga lainnya, tidak terlepas dari

kondisi politik dan ekonomi negara tersebut yang sangat tertutup.

Penilaian WEF dalam “Doing Business” didasarkan pada faktor-faktor

sebagai berikut.

a. Proses memulai suatu usaha, yang terdiri dari jumlah prosedur yang harus

dijalankan, jumlah hari yang dibutuhkan, biaya yang dikeluarkan, serta modal

minimal yang harus tersedia.

b. Proses izin konstruksi, terdiri dari jumlah prosedur yang harus dijalankan,

jumlah hari yang dibutuhkan, dan biaya yang dikeluarkan.

c. Pendaftaran properti, terdiri dari jumlah prosedur yang harus dijalankan,

jumlah hari yang dibutuhkan, dan biaya yang dikeluarkan.

d. Kemudahan memperoleh kredit.

e. Perlindungan terhadap investor.

f. Pembayaran pajak, meliputi jumlah pembayaran per tahun, jumlah waktu

(jam) yang dibutuhkan untuk mengurus perpajakan per tahun, dan tarif efektif

pajak.

g. Perdagangan lintas batas, meliputi jumlah dokumen yang dibutuhkan untuk

ekspor dan impor, jumlah hari yang dibutuhkan untuk ekspor dan impor, serta

biaya kegiatan ekspor dan impor per kontainer.

h. Pemberlakuan kontrak, mencakup jumlah prosedur yang harus dijalankan,

jumlah hari yang dibutuhkan, dan biaya yang dikeluarkan.

i. Penutupan usaha, mencakup waktu, biaya dan tingkat pengembalian usaha.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 79: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

68

Universitas Indonesia

4.4 Tax Holiday di Negara-Negara Anggota ASEAN

4.4.1 Brunei Darussalam

Tax Holiday di Brunei Darussalam diberikan secara luas dalam bentuk

pembebasan Pajak Penghasilan badan dari perusahaan-perusahaan di Brunei yang

mendapatkan status:

a. Pioneer Industries;

b. Pioneer Service Companies;

c. Post-Pioneer Companies;

d. Expansion of Established Enterprises;

e. Expanding Service Companies;

f. Production for Export;

g. Service for Export;

h. International Trade Incentives;

i. Investment Allowances; dan/atau

j. Warehousing and Service Incentives.

Perusahaan yang ingin mendapatkan status tersebut harus mendaftar ke

Kementerian Industri dan Sumber Daya Utama (Ministry of Industry and Primary

Resources),

Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Utama akan memberikan status

tersebut berdasarkan ketentuan dalam Incentives Investment Order 2001 tanpa

adanya syarat spesifik (diberikan dengan diskresi pemerintah). Ketentuan

pemberian status berdasarkan Incentives Investment Order 2001, serta fasilitas

Tax Holiday yang dapat diberikan untuk tiap status adalah sebagai berikut.

a. Pioneer Industries

Status Pioneer Industries diberikan terhadap setiap Perusahaan

Terbatas yang memenuhi syarat sebagai berikut.

1) Memiliki cukup bukti pendukung yang dapat meyakinkan Menteri

Perindustrian dan Sumber Daya Utama bahwa perusahaan tersebut benar-

benar sesuai dengan kepentingan bangsa dan negara.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 80: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

69

Universitas Indonesia

2) Industri tersebut belum pernah ada sebelumnya dalam skala yang

mencukupi kebutuhan ekonomi Brunei.

3) Ada prospek yang menguntungkan bagi pengembangan industri pionir dan

produk-produknya untuk menjadi produk pionir.

Kelompok industri yang telah ditetapkan sebagai industri pionir dan

produk-produk pionir oleh Pemerintah Brunei dapat dilihat pada tabel 4.13

berikut.

Tabel 4.13 Kelompok Industri Pionir Brunei Darussalam

No. Industri Pionir Produk Pionir

1. Jasa Katering Pesawat * Berbagai jenis makanan yang disiapkan untuk

penerbangan.

2. Penggilingan Akhir Semen

(Cement Finishing Mill) *

Semen

3. Farmasi * Berbagai jenis obat-obatan, vitamin, tablet, dan

sirup.

4. Aluminium Wall Tile * Ubin dinding almunium dan ubin hiasan

lainnya.

5. Rolling Mill Plant * Berbagai jenis bahan kimia untuk industri

minyak dan industri lainnya.

6. Bahan Kimia Industri * Berbagai jenis bahan kimia untuk industri

minyak dan industri lainnya.

7. Galangan Kapal * Perbaikan dan pemeliharaan kapal.

8. Kertas Tisu Kertas tisu dan serbet (lap) dapur.

9. Tekstil * Berbagai jenis pakaian.

10. Pengalengan, Pembotolan dan

Pengepakan

Berbagai jenis pengalengan, pembotolan dan

pengepakan makanan.

11. Furnitur Furnitur kayu dan rotan yang dapat dibongkar-

pasang (knock-down).

12. Kaca

Lembaran kaca, kaca optik industri dan kaca

untuk fotografi, bahan kaca untuk pencahayaan

dan dekorasi, dan sebagainya.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 81: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

70

Universitas Indonesia

13. Keramik dan Gerabah Ubin, peralatan toilet dan kamar mandi, barang

pecah belah, periuk-belanga, barang dari

gerabah, barang dari porselen.

14. Perkayuan * Kayu lapis (plywood) dan perlengkapan

konstruksi dari kayu.

15. Plastik dan Sintetis Pipa tabung PVC, plastik, botol, kotak

penyimpan (containers), berbagai macam

produk karet untuk medis, pembedahan, dan

rumah tangga.

16. Pupuk dan Pestisida Berbagai jenis pupuk dan pestisida.

17. Mainan Mainan mekanis, elektronik, mainan yang

terbuat dari kayu, plastik, dan karet.

18. Gas Berbagai jenis gas industri.

19. Lembaran Logam * Lembaran logam untuk atap, dinding, tiang

penopang atap, bingkai (kusen), instalasi dan

instalasi permanen, saluran, kontainer untuk

penyimpanan dan transportasi, serta material

bangunan lainnya.

20. Manufaktur Mesin dan

Peralatan Elektrik untuk

Industri *

Pembuatan dan renovasi motor listrik, generator

dan generator turbin lengkap, dan generator

turbin dan set mesin generator lengkap,

transformator, peralatan switchgear dan

switchboard, rectifier, peralatan distribusi dan

transmisi listrik lainnya, peralatan kendali

elektrik untuk industri seperti motor starter dan

controller, kopling dan rem elektromagnet,

peralatan las elektrik dan peralatan industri

elektrik lainnya.

21. Jasa Penunjang Transportasi

Air *

Jasa untuk seluruh jenis transportasi air seperti

pemeliharaan dan pengoperasian dermaga, dok,

dan fasilitas serta bangunan terkait, jasa pandu

kapal, pemeliharaan dan pengoperasian

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 82: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

71

Universitas Indonesia

mercusuar dan jasa perbantuan navigasi

lainnya, jasa bongkar-muat kapal, pemeliharaan

dan pengoperasian kanal (terusan),

penyelamatan kapal dan kargo dari keadaan

bahaya, dan leasing serta penyewaan kapal.

22. Penyembelihan, Penyiapan,

dan Pengawetan Daging Halal

*

Tempat penjagalan dan pengepakan dahing

halal; penghilangan bulu dan pengepakan

lembu, biri-biri, domba, unggas, dan kelinci.

Termasuk juga kegiatan pemrosesan dan

pengepakan seperti pengawetan, pengasapan,

penggaraman, pengasaman, pengepakan dalam

kemasan hampa udara dan quick-freezing,

pembuatan sosis, sop daging halal, puding dan

pai daging halal, dan lemak daging halal yang

dapat dikonsumsi lainnya.

23. Industri Terkait Limbah * Produk dan jasa terkait lingkungan hidup,

pengolahan dan daur ulang limbah berminyak,

pembuangan limbah organik dan anorganik

berbahaya, pengolahan dan pembuangan limbah

cair, jasa laboratorium pengendali polusi udara,

dan jasa terkait lainnya.

24. Pembuatan Produk Mineral

Bukan Logam *

Pembuatan macam-macam produk mineral

bukan logam, seperti produk beton, gipsum, dan

plaster, termasuk beton siap campur, produk

isolator fibreglass, mineral wool, produk sabak,

cut-stone, amplas, grafit, silika, dan produk

mineral bukan logam lainnya kecuali asbes.

25. Pembuatan Peralatan

Komunikasi

Pembuatan telepon dan alat komunikasi data

dengan sinyal elektronik, baik melalui kabel

atau udara, seperti peralatan komunikasi untuk

menyiarkan program radio dan televisi.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 83: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

72

Universitas Indonesia

26. Pembuatan Barang-Barang

dari Kertas dan Paperboard*

Pembuatan kertas higienis untuk keperluan

pribadi maupun rumah tangga dan produk-

produk bahan kapas selulosa:

• Tisu pembersih;

• Sapu tangan, handuk, serbet makan;

• Tisu toilet;

• Handuk sanitary dan tampon, serbet dan

serbet untuk bayi;

• Cangkir, piring, dan nampan;

• Pembuatan bahan kapas tekstil dan barang-

garang dari kapas: handuk sanitary, tampon,

dan lain-lain;

• Pembuatan kertas cetak dan tulis siap pakai;

• Pembuatan kertas printer siap pakai;

• Pembuatan kertas self-copy siap pakai;

• Pembuatan kertas karbon dan pengganda

stensil siap pakai;

• Pembuatan kertas berperekat siap pakai;

• Pembuatan amplop dan kartu pos siap pakai;

• Pembuatan buku register, buku untuk

pembukuan, binder, album, dan alat tulis

untuk pendidikan dan komersial lainnya;

• Pembuatan kotak, kantong, dompet, dan

ringkasan tulisan yang mengandung macam-

macam kertas;

• Pembuatan kertas dinding dan penutup

dinding sejenis, termasuk kertas dinding

tekstil dan yang dilapisi dengan vinyl;

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 84: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

73

Universitas Indonesia

• Pembuatan label;

• Pembuatan kertas penyaring dan

paperboard;

• Pembuatan gulungan, gelondong, kop, dan

lain-lain dari kertas dan paperboard;

• Pembuatan tempat telur dan produk

pengepakan lainnya dari cetakan pulp;

• Pembuatan kertas jenis baru.

27. Pembuatan radio, televisi, dan

peralatan komunikasi. *

Pembuatan set penerima sinyal radio dan

televisi, peralatan reproduksi dan perekam

suara, termasuk public address systems,

gramafon, mesin pendikte dan tape recorder,

rekaman gramafon dan kaset magnetik;

peralatan telepon dan telegraf dengan dan tanpa

kabel; peralatan transmisi, pensinyalan dan

pendeteksi radio dan televisi; instalasi dan

peralatan radar; suku cadang dan perlengkapan

yang secara khusus digunakan untuk peralatan

elektronik dalam kelompok ini; semi-konduktor

dan peralatan terkait semi-konduktor yang

sensitif; kondensor dan kapasitor elektronik

tetap dan variabel; radiograf, fluoroskopik dan

peralatan dan tabung x-ray lainnya. Keterangan: * Sertifikat Pioneer telah diberikan kepada perusahaan.

Sumber: Brunei Economic Development Board

Terhadap perusahaan yang memperoleh status pionir dapat diberikan

fasilitas Tax Holiday dengan ketentuan jangka waktu sebagai berikut.

1) Perusahaan yang mengeluarkan belanja modal tetap minimal

B$500,000.00 tetapi kurang dari B$2,500,000.00 diberikan selama lima

tahun.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 85: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

74

Universitas Indonesia

2) Perusahaan yang mengeluarkan belanja modal tetap lebih dari

B$2,500,000.00 diberikan selama delapan tahun.

3) Perusahaan yang berlokasi di Hi-Tech Park diberikan selama 11 tahun.

4) Perpanjangan jangka waktu dapat diberikan selama tiga tahun sekali

pemberian namun tidak melebihi total 11 tahun.

5) Perpanjangan jangka waktu khusus bagi perusahaan yang berlokasi di Hi-

Tech Park dapat diberikan selama lima tahun tetapi tidak melebihi total 20

tahun.

b. Pioneer Service Companies

Perusahaan jasa yang termasuk pionir dapat diberikan Tax Holiday

sepanjang Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Utama mendapat

keyakinan yang memadai bahwa perusahaan tersebut sejalan dengan

kepentingan publik dan berusaha dalam bidang:

1) rekayasa teknologi dan jasa teknik termasuk laboratorium, konsultansi,

dan kegiatan penelitian dan pengembangan;

2) informasi berbasis komputer dan jasa-jasa terkait komputer lainnya*;

3) pengembangan atau produksi beberapa desain industri;

4) jasa dan kegiatan terkait kebutuhan rekreasi;

5) jasa penerbitan;

6) jasa terkait kebutuhan pendidikan;

7) jasa-jasa medis*;

8) jasa dan kegiatan yang terkait dengan teknologi pertanian;

9) jasa terkait organisasi atau manajemen pameran dan konferensi;

10) jasa keuangan*;

11) konsultansi bisnis, manajemen, dan jasa konsultansi profesional*;

12) kegiatan pendanaan modal ventura;

13) pemeliharaan dan pengoperasian museum swasta;

14) jasa-jasa yang disediakan oleh rumah lelang;

15) jasa dan kegiatan terkait kebutuhan fasilitas pergudangan;

16) operasional atau manajemen sistem transportasi masal; dan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 86: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

75

Universitas Indonesia

17) jasa-jasa dan kegiatan lainnya yang ditentukan oleh Kementerian

Perindustrian dan Sumber Daya Utama.

Catatan: * Sertifikat Jasa Pionir telah diberikan kepada perusahaan yang

berhak.

Tax Holiday diberikan sejak tanggal pendaftaran status, tergantung

pada belanja modal tetap, untuk jangka waktu delapan tahun dan dapat

diperpanjang untuk periode tertentu tidak melebihi 11 tahun secara

keseluruhan. Khusus jasa keuangan, Tax Holiday diberikan selama lima tahun

dan dapat diperpanjang lima tahun lagi tetapi tidak melebihi 10 tahun secara

keseluruhan.

c. Post-Pioneer Companies

Perusahaan post-pioneer dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1) perusahaan pionir yang telah beroperasi sejak atau setelah 1 Mei 1975;

2) perusahaan pionir atau perusahaan jasa pionir; atau

3) perusahaan ekspor yang telah menjadi perusahaan pionir sesaat sebelum

dimulainya periode insentif bagi perusahaan ekspor.

Perusahaan yang mendapatkan status post-pioneer dapat diberikan Tax

Holiday sejak tanggal ditetapkan status post-pioneer-nya untuk suatu periode

tidak lebih dari enam tahun dan dapat diperpanjang tetapi tidak melebihi 11

tahun secara keseluruhan.

d. Expansion of Established Enterprises

Setiap perusahaan yang ingin mengeluarkan belanja modal baru untuk

tujuan produksi atau meningkatkan produksi produk-produk yang tertentu

yang disetujui dapat mengajukan permohonan kepada Menteri Perindustrian

dan Sumber Daya Utama untuk memperoleh Expansion Certificate. Untuk

mendapatkan sertifikat tersebut, perusahaan harus memenuhi ketentuan

berikut.

1) Perusahaan harus mengeluarkan belanja modal baru untuk pembelian

peralatan produksi dengan nilai lebih dari B$1,000,000.00; atau

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 87: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

76

Universitas Indonesia

2) nilainya kurang dari B$1,000,000.00 tetapi lebih dari B$500,000.00, dan

akan menghasilkan peningkatan tidak kurang dari 30% dalam nilai

original cost dari keseluruhan peralatan produksi di perusahaan tersebut.

Tax Holiday dapat diberikan kepada perusahaan yang memperoleh

Expansion Certificate dengan ketentuan jangka waktu sebagai berikut.

1) Perusahaan yang mengeluarkan belanja modal baru sampai dengan

B$1,000,000.00 diberikan selama tiga tahun.

2) Perusahaan yang mengeluarkan belanja modal baru lebih dari

B$1,000,000.00 diberikan selama lima tahun.

3) Jangka waktu Tax Holiday dapat diperpanjang tiga tahun sekali pemberian

tetapi tidak melebihi 15 tahun secara keseluruhan.

e. Expanding Service Companies

Periode Tax Holiday bagi perluasan perusahaan jasa akan:

ditetapkan pada hari saat dimulainya perluasan terjadi;

jika hari dimulainya perluasan jatuh pada periode Tax Holiday yang telah

diberikan untuk setiap sertifikat yang sebelumnya diterbitkan kepada

perusahaan untuk kualifikasi kegiatan yang sama atau serupa, periode Tax

Holiday yang baru akan dimulai segera setelah periode Tax Holiday yang

sebelumnya berakhir.

Tax Holiday bagi perusahaan jasa yang memperoleh status perluasan

diberikan selama 11 tahun dimulai sejak tanggal sebagaimana diuraikan di

atas. Fasilitas ini dapat diperpanjang selama lima tahun tetapi tidak melebihi

20 tahun secara keseluruhan.

f. Production for Export

Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Utama dapat menyetujui

suatu perusahaan, yang mengajukan permohonan untuk membuat beberapa

produk ekspor atau bergerak dalam bidang pertanian, kehutanan dan perikanan

yang produknya baik secara keseluruhan maupun sebagian ditujukan untuk

ekspor, sebagai perusahaan ekspor dan menerbitkan sertifikat apabila

dianggap sesuai dengan kepentingan publik.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 88: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

77

Universitas Indonesia

Setiap perusahaan yang mendapat status perusahaan ekspor harus

menunjukkan periode akuntansinya yang mana diperkirakan bahwa nilai

penjualan produk ekspor atau produksinya tidak akan kurang dari 20% dari

nilai keseluruhan penjualan atau tidak akan kurang dari B$20,000.00.

Perusahaan dengan status perusahaan ekspor yang bukan merupakan

perusahaan pionir dapat memperoleh Tax Holiday selama delapan tahun,

sedangkan perusahaan yang menjadi perusahaan pionir diberikan untuk

periode enam tahun. Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang dengan tidak

melebihi 11 tahun secara keseluruhan.

Apabila perusahaan ekspor tersebut telah atau ingin mengeluarkan

belanja modal tetap:

tidak kurang dari B$50,000,000.00; atau

tidak kurang dari B$500,000.00 tetapi kurang dari B$50,000,000.00 dan

lebih dari 40% modal yang disetor dikuasai oleh warga lokal dan/atau

orang yang memiliki resident permit yang diberikan berdasarkan Undang-

Undang Imigrasi, dan perusahaan ekspor yang akan mempromosikan atau

meningkatkan pengembangan teknologi atau ekonomi Brunei Darussalam,

dapat diberikan Tax Holiday selama 15 tahun baik bagi perusahaan yang

merupakan pionir maupun bukan pionir, tetapi tidak ada ketentuan

perpanjangan jangka waktu.

g. Service for Export

Jasa yang dapat memperoleh status ini adalah:

1) jasa teknik termasuk konstruksi, distribusi, desain, dan jasa rekayasa

teknologi;

2) konsultansi, jasa pengawasan atau penasehat manajemen terkait beberapa

masalah teknis atau perdagangan atau bisnis;

3) fabrikasi mesin-mesin dan peralatan, dan pengadaan bahan baku,

komponen dan peralatan;

4) pengolahan data, pemrograman, pengembangan piranti lunak komputer,

telekomunikasi, dan jasa komputer lainnya;

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 89: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

78

Universitas Indonesia

5) jasa profesional termasuk akuntansi, hukum, medis, dan jasa arsitektur;

6) pendidikan dan jasa pelatihan; dan

7) beberapa jasa lainnya yang ditetapkan oleh Menteri Perindustrian dan

Sumber Daya Utama.

Periode Tax Holiday untuk perusahaan dengan status ekspor jasa

diberikan sejak saat hari pengukuhan status dengan jangka waktu tidak

melebihi 11 tahun. Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang selama tiga

tahun pada satu waktu dan tidak lebih dari 20 tahun secara keseluruhan.

h. International Trade Incentives

Insentif ini umumnya diberikan untuk perusahaan yang bergerak dalam

bidang:

1) perdagangan internasional barang-barang pabrikan tertentu atau produk

domestik Brunei dimana nilai penjualan ekspor, secara terpisah atau

gabungan, lebih dari atau diperkirakan lebih dari B$3,000,000.00 per

tahun;

2) entrepot perdagangan beberapa komoditas tertentu dan nilai penjualan

ekspor dari komoditas yang bersangkutan lebih dari atau diperkirakan

lebih dari B$5,000,000.00 per tahun.

Tax Holiday untuk perusahaan perdagangan internasional, sehubungan

dengan beberapa sertifikat yang diterbitkan atas perusahaan yang

bersangkutan, dimulai sejak hari pengukuhan dan diberikan untuk jangka

waktu delapan tahun.

i. Investment Allowances

Investment allowance dianggap sebagai Tax Holiday oleh Pemerintah

Brunei. Investment allowance diberikan kepada proyek ekonomi, teknik dan

lainnya, dan diterapkan sehubungan dengan belanja modal tetap untuk

kegiatan berikut:

1) pembuatan atau peningkatan produksi beberapa produk;

2) jasa rekayasa teknologi khusus atau jasa teknik;

3) penelitian dan pengembangan;

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 90: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

79

Universitas Indonesia

4) konstruksi;

5) daur ulang limbah industri domestik;

6) kegiatan yang terkait dengan aktivitas tertentu berdasarkan sertifikat

perusahaan jasa pionir; atau

7) promosi industri pariwisata (selain hotel) di Brunei.

Setiap sertifikat yang diterbitkan mencantumkan tanggal sejak tanggal

dimulainya investasi.

Investment allowance diberikan dalam bentuk persentase atas jumlah

belanja modal tetap yang dikeluarkan atas setiap barang yang ditetapkan,

dalam jangka waktu tidak lebih dari lima tahun sejak tanggal dimulainya

investasi, dan dalam hal promosi industri pariwisata tidak lebih dari 11 tahun

sejak tanggal mulai investasi.

j. Warehousing and Service Incentives

Insentif ini ditujukan untuk setiap perusahaan yang akan mengeluarkan

belanja modal tetap tidak kurang dari B$2,000,000.00 untuk:

pembangunan atau peningkatan fasilitas pergudangan yang seluruhnya

atau sebagian besar untuk penyimpanan dan distribusi atau pembuatan

barang untuk dijual dan diekspor oleh perusahaan tersebut, pengolahan

dan jasa lain terkait dengan perusahaan, atau

dengan tujuan menyediakan jasa teknik atau rekayasa teknologi (atau jasa

lain yang ditetapkan Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Utama) yang

seluruhnya atau sebagian besar ditujukan kepada orang bukan warga

negara Brunei Darussalam.

Jangka waktu Tax Holiday untuk perusahaan pergudangan diberikan

tidak lebih dari 11 tahun dimulai sejak tanggal pengukuhan sebagai

perusahaan pergudangan. Perpanjangan jangka waktu dapat diberikan paling

lama tiga tahun tiap persetujuan dan tidak melebihi 20 tahun secara

keseluruhan.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 91: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

80

Universitas Indonesia

4.4.2 Filipina

Pemerintah Filipina melaksanakan berbagai program insentif baik fiskal

maupun non-fiskal dalam usaha menarik investasi asing dan juga teknologi untuk

melengkapi sumber daya dalam negeri. Skema insentif yang diberikan, termasuk

Tax Holiday, berbeda-beda tergantung lokasi dan tempat terdaftar kegiatan usaha

yang diajukan. Berikut ini skema Tax Holiday yang diberikan oleh Pemerintah

Filipina.

a. Proyek Investasi yang Terdaftar di Board of Investment (BOI).

Board of Investment (BOI) adalah unit Pemerintah Filipina di bawah

Departemen Perdagangan dan Industri yang bertugas untuk

mengkoordinasikan promosi investasi di Filipina. Proyek investasi yang

terdaftar di BOI adalah proyek yang masuk dalam daftar Investment Priorities

Plan (IPP) yang berlaku, yaitu daftar investasi prioritas Filipina yang disusun

setiap tahun (annually) berdasarkan masukan dari seluruh unit Pemerintah

Filipina dan diformulasikan oleh BOI untuk kemudian disahkan oleh Presiden

Filipina.

Proyek investasi yang tidak termasuk dalam daftar IPP masih dapat

memperoleh fasilitas dari BOI sepanjang:

1) sekurang-kurangnya 50% hasil produksi diekspor (untuk perusahaan

dengan 60% kepemilikan dikuasai warga negara Filipina dan 40% dimiliki

warga negara asing); atau

2) sekurang-kurangnya 70% hasil produksi diekspor (untuk perusahaan

dengan kepemilikan warga negara asing lebih dari 40%).

Tax Holiday berupa pembebasan Pajak Penghasilan (PPh) badan bagi

proyek yang terdaftar di BOI diberikan sejak tanggal mulai beroperasi

komersial dalam jangka waktu sebagai berikut:

1) Proyek baru dengan status pionir diberikan selama enam tahun.

2) Proyek baru dengan status bukan pionir diberikan selama empat tahun.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 92: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

81

Universitas Indonesia

3) Proyek perluasan (pengembangan) diberikan selama tiga tahun, terbatas

pada bagian penghasilan berupa peningkatan pendapatan atau volume

penjualan.

4) Proyek baru atau perluasan di daerah tertinggal (yang ditetapkan oleh

pemerintah) diberikan selama enam tahun tanpa memperhatikan statusnya.

5) Modernisasi proyek diberikan selama tiga tahun, terbatas pada bagian

penghasilan berupa peningkatan pendapatan atau volume penjualan.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Nomor 5186, status pionir diberikan

kepada perusahaan terdaftar yang:

1) bergerak dalam bidang manufaktur, pengolahan, atau produksi, dan tidak

hanya perakitan atau pengemasan, barang, produk, komoditas, atau bahan

baku yang belum atau tidak diproduksi di Filipina dalam skala komersial;

atau

2) menggunakan desain, rumus, skema, metode, proses atau sistem produksi

atau pengubahan bentuk zat, unsur, atau bahan baku menjadi bahan baku

lainnya atau barang jadi yang benar-benar baru dan belum pernah dicoba

di Filipina, sepanjang produk akhirnya melibatkan atau akan melibatkan

secara signifikan penggunaan atau pengolahan bahan baku lokal, jika

tersedia.

Perusahaan baru, baik pionir maupun bukan pionir, yang berlokasi di daerah

tertinggal dapat memperoleh perpanjangan jangka waktu dalam hal:

1) bahan baku asli Filipina yang digunakan dalam pembuatan produk

terdaftar minimal 50% dari total biaya bahan baku pada tahun sebelumnya,

kecuali BOI menetapkan persentase yang lebih tinggi; atau

2) memenuhi ketentuan rasio total peralatan modal impor dan domestik

terhadap jumlah tenaga kerja dalam suatu proyek, yang ditetapkan oleh

BOI;

3) jumlah cadangan atau pendapatan mata uang asing sekurang-kurangnya

US$500,000.00 per tahun selama tiga tahun beroperasi.

Dalam hal apapun, perusahaan pionir dapat menikmati Tax Holiday tidak

lebih dari delapan tahun.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 93: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

82

Universitas Indonesia

b. Proyek Investasi yang Terdaftar di Regional Board of Investments –

Autonomous Region in Muslim Mindanao (RBOI-ARMM)

Regional Board of Investments – Autonomous Region in Muslim

Mindanao (RBOI-ARMM) merupakan desentralisasi tugas dan fungsi BOI

Nasional atas investasi di Daerah Otonomi Khusus Muslim Mindanao. Tax

Holiday bagi perusahaan yang terdaftar di RBOI-ARMM diberikan selama

enam tahun kepada perusahaan yang memenuhi syarat sebagai berikut.

1) Produk atau kegiatannya termasuk dalam daftar IPP.

2) Dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan Filipina, dengan

sekurang-kurangnya 60% saham yang beredar dimiliki dan dikuasai oleh

warga negara Filipina.

3) Proyek yang termasuk pionir dan menargetkan 70% sampai dengan 100%

hasil produksinya untuk tujuan ekspor tidak dikenakan syarat minimum

kepemilikan saham sebagaimana dimaksud pada nomor 2. Namun, apabila

perusahaan tersebut bergerak dalam bidang garmen, 100% hasil

produksinya harus diekspor.

c. Proyek Investasi yang Terdaftar di Otoritas Kawasan Ekonomi dan Pelabuhan

Bebas.

1) Philippine Economic Zone Authority

Philippine Economic Zone Authority (PEZA) adalah unit

Pemerintah Filipina yang merupakan bagian dari Departemen

Perdagangan dan Industri, dan bertugas untuk memajukan investasi,

memberikan bantuan, menerima pendaftaran, memberikan insentif, dan

memfasilitasi kegiatan usaha investor yang bergerak dalam bidang

manufaktur yang berorientasi ekspor dan fasilitas jasa, di dalam daerah

tertentu yang ditetapkan sebagai PEZA Special Economic Zones oleh

Presiden Filipina.

Tax Holiday bagi perusahaan yang terdaftar di PEZA diberikan

kepada perusahaan berorientasi ekspor yang berlokasi di kawasan ekonomi

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 94: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

83

Universitas Indonesia

PEZA. Tax Holiday yang diberikan berbeda-beda tergantung pada bidang

usahanya, sebagai berikut.

a) Perusahaan Manufaktur Tujuan Ekspor dan Perusahaan Teknologi

Informasi

Tax Holiday berupa pembebasan PPh badan diberikan selama enam

tahun bagi perusahaan pionir dan empat tahun bagi perusahaan bukan

pionir. Tambahan jangka waktu Tax Holiday dapat diberikan apabila

perusahaan memenuhi persyaratan sebagai berikut (satu kriteria sama

dengan satu tahun tambahan, sehingga Tax Holiday yang diperoleh

tidak akan lebih dari delapan tahun):

1) Rata-rata keuntungan yang diperoleh dari kurs mata uang asing

selama tiga tahun pertama beroperasi minimal US$500,000.00, dan

rasio peralatan modal terhadap jumlah tenaga kerja tidak lebih dari

US$10,000.00 : 1 pada tahun sebelum jangka waktu tambahan

diterapkan.

2) Rata-rata biaya bahan baku asli dalam negeri yang digunakan

dalam pembuatan produk yang didaftarkan minimal 50% dari total

biaya bahan baku pada tahun sebelum jangka waktu tambahan

diterapkan.

b) Industri Pariwisata, Wisata Kesehatan, dan Pertanian

Tax Holiday berupa pembebasan PPh badan diberikan selama empat

tahun. Untuk industri wisata kesehatan, Tax Holiday hanya diberikan

terbatas pada penghasilan dari jasa yang diberikan kepada warga

negara asing. Khusus industri pariwisata, Tax Holiday diberikan atas

penghasilan dari kegiatan yang termasuk dalam daftar IPP nasional.

2) Subic Bay Metropolitan Authority and Clark Freeport Zone

Subic Bay Metropolitan Authority and Clark Freeport Zone

dibentuk untuk mempercepat pengembangan ekonomi di Pulau Luzon. Di

kawasan ekonomi tersebut, berbagai jenis perusahaan, seperti manufaktur,

pariwisata, dan perusahaan jasa, yang dimiliki seluruhnya oleh warga

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 95: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

84

Universitas Indonesia

negara asing berhak memperoleh fasilitas Tax Holiday yang diberikan oleh

BOI. Jangka waktu pemberian Tax Holiday adalah enam tahun dan dapat

diperpanjang sampai dengan total delapan tahun.

3) Cagayan Economic Zone Authority

Cagayan Economic Zone Authority (CEZA) dibentuk untuk

mengawasi dan mengelola pengembangan kawasan ekonomi khusus dan

pelabuhan bebas Cagayan untuk menjadi pusat dan pelabuhan bebas

industri, komersial, keuangan, dan pariwisata yang mandiri dengan

wilayah pemukiman yang tepat. Tax Holiday dalam wilayah ini diberikan

kepada industri yang memenuhi syarat, selama enam tahun bagi

perusahaan pionir dan empat tahun bagi perusahaan bukan pionir.

Untuk dapat masuk ke dalam kawasan ini, setiap perusahaan harus

memenuhi syarat sebagai berikut.

a) Pemohon wajib menanamkan modal ke dalam Pelabuhan Bebas

Cagayan, baik dalam bentuk perjanjian leasing, joint venture, atau

perjanjian bangun-guna-serah (Build-Operate-Transfer/BOT), atau

metode investasi lainnya;

b) perusahaan yang akan menjadi bagian dari Pelabuhan Bebas Cagayan

harus berdomisili atau didirikan berdasarkan hukum Filipina atau

negara lainnya;

c) perusahaan wajib memiliki perwakilan atau agen yang merupakan

warga negara resmi Filipina;

d) jika terafiliasi dengan perusahaan lain di Filipina di luar Pelabuhan

Bebas Cagayan, perusahaan harus membentuk organisasi bisnis yang

terpisah, untuk melakukan kegiatan usaha sendiri di Pelabuhan Bebas

Cagayan yang akan menjadi entitas kena pajak tersendiri; dan

e) apabila mendatangkan manfaat yang lebih besar, CEZA dapat

mengizinkan pendirian entitas bisnis terpisah bukan badan usaha

dengan syarat dan kondisi tertentu.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 96: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

85

Universitas Indonesia

4) Zamboanga City Special Economic Zone Authority

Zamboanga City Special Economic Zone Authority (ZCSEZA)

dibentuk sebagai surga ekonomi di kawasan Zamboanga. Di ZCSEZA,

investor asing maupun domestik dengan pasar ekspor dan/atau domestik

dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan Tax Holiday. Tax

Holiday untuk perusahaan di kawasan ekonomi ini diberikan selama enam

tahun bagi perusahaan dengan status pionir dan empat tahun bagi

perusahaan bukan pionir. Khusus untuk perluasan atau pengembangan

industri, Tax Holiday diberikan selama tiga tahun.

5) Aurora Special Economic Zone Authority

Aurora Special Economic Zone Authority (ASEZA) diciptakan

sebagai gerbang Filipina dalam menjadi pusat pelabuhan laut dan bandara

di Pasifik. Di ASEZA, investor asing maupun domestik dengan pasar

ekspor dan/atau domestik dapat mengajukan permohonan untuk

mendapatkan Tax Holiday. Pembatasan jangka waktu Tax Holiday di

kawasan ini dilakukan melalui diskresi pemerintah.

d. Proyek Investasi yang Terdaftar di Cabang Bases Conversion and

Development Authority

Bases Conversion and Development Authority (BCDA) didirikan

dengan tugas pokok meningkatkan pengambangan kondisi sosial dan ekonomi

Luzon Tengah dan Filipina pada umumnya, melalui pengelolaan aset militer

termasuk aset bekas militer Amerika Serikat. Dalam melaksanakan tugasnya,

BCDA membentuk dua cabang, yaitu John Hay Management Corporation

(JHMC) untuk Kawasan Ekonomi Khusus John Hay dan Poro Point

Management Corporation (PPMC) untuk Kawasan Pelabuhan Bebas Poro

Point. Tax Holiday berupa pembebasan pajak berdasarkan National Revenue

Code (NRC) hanya diberikan terhadap perusahaan yang berada di Kawasan

Ekonomi Khusus John Hay.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 97: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

86

Universitas Indonesia

e. Proyek Investasi yang Terdaftar di Tourism Infrastructure and Enterprise

Zone Authority

Tourism Infrastructure and Enterprise Zone Authority (TIEZA)

merupakan unit Pemerintah Filipina bagian dari Departemen Pariwisata yang

bertugas untuk merancang, mengatur, dan mengawasi Kawasan Perusahaan

Pariwisata (Tourism Enterprise Zones/TEZs), khususnya pengembangan TEZs

secara berkelanjutan di bidang budaya, ekonomi, dan lingkungan hidup untuk

meningkatkan investasi. Yang berhak memperoleh fasilitas di kawasan TEZs

adalah operator TEZ dan perusahaan pariwisata, yaitu setiap orang dan badan

usaha yang terdaftar sebagai perusahaan pariwisata.

Tax Holiday untuk kawasan TEZs diberikan sebagai berikut.

1) Perusahaan baru di Kawasan Pariwisata Greenfield dan Brownfield dapat

diberikan Tax Holiday selama enam tahun sejak saat mulai beroperasi

komersial. Greenfield mengacu kepada wilayah yang sangat sedikit atau

bahkan tidak memiliki infrastruktur dan pembangunan terkait pariwisata,

yang ditetapkan oleh TIEZA, sedangkan Brownfield mengacu pada

wilayah yang telah memiliki infrastruktur dan pembangunan terkait

pariwisata, yang juga ditetapkan oleh TIEZA.

2) Perpanjangan jangka waktu dapat diberikan dalam hal perusahaan

melakukan pengembangan atau peningkatan kualitas (upgrade) fasilitas

yang dimilikinya sebelum berakhirnya jangka waktu enam tahun yang

pertama.

3) Perusahaan yang telah ada di Kawasan Pariwisata Brownfield berhak

memperoleh Tax Holiday yang tidak dapat diperpanjang apabila

melakukan pengembangan atau peningkatan kualitas secara signifikan

terhadap fasilitas yang dimilikinya.

Perusahaan pariwisata yang berlokasi di luar TEZs masih dapat diberikan Tax

Holiday sepanjang perusahaan yang bersangkutan pengembangan, perbaikan,

atau peningkatan kualitas fasilitas yang dimilikinya secara signifikan

dibandingkan dengan nilai investasi awalnya. Ketentuan mengenai pemberian

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 98: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

87

Universitas Indonesia

fasilitas Tax Holiday tersebut dirumuskan oleh BOI dan Departemen

Pariwisata.

f. Proyek Investasi yang Terdaftar Sebagai Regional Headquarters

Perusahaan yang terdaftar sebagai Regional Headquarters (RHQ)

wajib memenuhi syarat sebagai berikut.

1) Tidak memperoleh penghasilan dari sumber di Filipina dan tidak terlibat

dalam seluruh kegiatan manajemen dari anak perusahaan atau kantor

cabang yang ada di Filipina.

2) Wajib memiliki modal minimal US$50,000.00 per tahun untuk menutupi

biaya operasional.

Perusahaan dengan status RHQ dibebaskan dari pengenaan PPh badan tetapi

wajib mengisi Surat Pemberitahuan Tahunan PPh Badan.

4.4.3 Indonesia

Berdasarkan Undang-Undang Penanaman Modal, Tax Holiday di

Indonesia hanya dapat diberikan kepada investasi baru yang merupakan Industri

Pionir, yaitu industri yang memiliki keterkaitan yang luas, memberi nilai tambah

dan eksternalitas yang tinggi, memperkenalkan teknologi baru, dan memiliki nilai

strategis bagi perekonomian nasional. Bidang usaha yang ditetapkan sebagai

Industri Pionir dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.011/2011

adalah:

a. Industri logam dasar;

b. Industri pengilangan minyak bumi dan/atau kimia dasar organik yang

bersumber dari minyak bumi dan gas alam;

c. Industri permesinan;

d. Industri di bidang sumberdaya terbarukan; dan

e. Industri peralatan komunikasi.

Insentif Tax Holiday di Indonesia diberikan sebagai berikut:

a. Pembebasan PPh badan dalam jangka waktu lima sampai dengan 10 tahun

terhitung sejak Tahun Pajak dimulainya produksi komersial; dan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 99: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

88

Universitas Indonesia

b. Pengurangan PPh badan sebesar 50% dari PPh yang terutang dalam jangka

waktu dua tahun setelah berakhirnya pemberian fasilitas pembebasan PPh

badan.

Dengan mempertimbangkan kepentingan untuk mempertahankan daya saing

industri nasional dan nilai strategis dari kegiatan usaha tertentu, Menteri

Keuangan dapat memberikan Tax Holiday melebihi jangka waktu yang telah

ditetapkan, dan dapat memperluas bidang usaha yang ditetapkan sebagai Industri

Pionir.

Agar dapat menikmati insentif Tax Holiday, investor yang akan

menanamkan modalnya di Indonesia wajib memenuhi kriteria dan persyaratan

berikut:

a. Wajib Pajak badan baru yang merupakan Industri Pionir;

b. Berbadan hukum Indonesia yang pengesahannya ditetapkan paling lama 12

bulan sebelum Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, atau

pengesahannya ditetapkan sejak atau setelah berlakunya Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 130/PMK.011/2011;

c. Melakukan penanaman modal baru dengan jumlah paling sedikit

Rp1.000.000.000.000,00; dan

d. Menempatkan dana di perbankan di Indonesia paling sedikit 10% dari total

rencana penanaman modal dan tidak boleh ditarik sebelum saat dimulainya

pelaksanaan realisasi penanaman modal.

Investor yang ingin memperoleh Tax Holiday mengajukan permohonan

kepada Menteri Keuangan melalui Menteri Perindustrian atau Kepala Badan

Koordinasi Penanaman Modal (Kepala BKPM). Setelah menerima permohonan

dimaksud, Menteri Perindustrian atau Kepala BKPM melakukan penelitian

mengenai:

a. ketersediaan infrastruktur di lokasi investasi;

b. penyerapan tenaga kerja domestik;

c. pemenuhan kriteria sebagai Industri Pionir;

d. rencana tahapan alih teknologi yang jelas dan konkret; dan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 100: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

89

Universitas Indonesia

e. ketentuan tax sparing di negara domisili.

Setelah berkoordinasi dengan menteri terkait, Menteri Perindustrian atau Kepala

BKPM menyampaikan usulan kepada Menteri Keuangan dengan melampirkan

fotokopi:

a. kartu Nomor Pokok Wajib Pajak;

b. surat persetujuan penanaman modal baru yang diterbitkan oleh Kepala Badan

Koordinasi Penanaman Modal, yang dilengkapi dengan rinciannya; dan

c. bukti penempatan dana di perbankan di Indonesia,

disertai dengan hasil penelitian tersebut dalam jangka waktu tiga tahun terhitung

sejak diundangkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.011/2011.

Atas usulan yang disampaikan, Menteri Keuangan menugaskan Komite

Verifikasi untuk melakukan penelitian dan verifikasi dengan mempertimbangkan

dampak strategis bagi perekonomian nasional dan berkonsultasi dengan Menteri

Koordinator Bidang Perekonomian. Keputusan pemberian Tax Holiday

diputuskan oleh Menteri Keuangan berdasarkan hasil penelitian dan verifikasi

serta rekomendasi yang disampaikan oleh Komite Verifikasi setelah berkonsultasi

dengan Presiden Republik Indonesia. Fasilitas Tax Holiday dapat dimanfaatkan

oleh Wajib Pajak sepanjang telah merealisasikan seluruh penanaman modalnya

dan telah berproduksi secara komersial.

Wajib Pajak yang telah memperoleh Tax Holiday secara otomatis

dibebaskan dari pemotongan dan pemungutan pajak atas penghasilan yang

mendapat insentif Tax Holiday selama jangka waktu pembebasan, tetapi atas

penghasilan yang diperoleh dari kegiatan di luar yang memperoleh insentif Tax

Holiday tetap dikenakan pemotongan atau pemungutan pajak. Wajib Pajak yang

telah memperoleh fasilitas Tax Holiday juga tetap diwajibkan melakukan

pemotongan dan pemungutan pajak kepada pihak lain sesuai dengan peraturan

perundang-undangan di bidang perpajakan yang berlaku di Indonesia. Selain itu,

Wajib Pajak yang telah memperoleh Tax Holiday juga diwajibkan menyampaikan

laporan secara berkala kepada Direktur Jenderal Pajak dan Komite Verifikasi

mengenai laporan penggunaan dana yang ditempatkan di perbankan di Indonesia

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 101: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

90

Universitas Indonesia

dan realisasi penanaman modal yang telah diaudit. Tax Holiday yang telah

diberikan dapat dicabut oleh Pemerintah Indonesia dalam hal Wajib Pajak yang

telah memperoleh Tax Holiday ternyata tidak memenuhi kriteria dan persyaratan

serta ketentuan pelaporan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 130/PMK.011/2011.

4.4.4 Kamboja

Berdasarkan Undang-Undang tentang Investasi di Kamboja, pemerintah

dapat memberikan insentif pajak, termasuk Tax Holiday, kepada Qualified

Investment Project (QIP), yaitu proyek investasi yang telah memperoleh Sertifikat

Pendaftaran Akhir (Final Registration Certificate). Insentif pajak diberikan untuk

menarik investasi dalam bidang-bidang usaha yang dinilai penting oleh

Pemerintah Kamboja, yaitu:

a. industri pionir dan/atau industri berteknologi tinggi;

b. industri yang menciptakan banyak lapangan pekerjaan;

c. industri berorientasi ekspor;

d. industri pariwisata;

e. industri pertanian dan transformasi;

f. infrastruktur fisik dan energi;

g. pengembangan pedesaan dan provinsi;

h. perlindungan lingkungan hidup; dan

i. investasi di Special Promotion Zone (SPZ).

Tax Holiday diberikan sejak tahun pertama diperolehnya laba dengan

jangka waktu yang dirumuskan sebagai berikut.

Trigger Period + 3 tahun + Priority Period

Trigger period maksimal adalah yang terlebih dahulu antara tahun pertama

diperolehnya laba atau tiga tahun sejak QIP memperoleh pendapatan pertamanya.

Priority Period ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan tertentu. QIP yang berlokasi di SPZ dan atau kawasan ekonomi

lainnya memperoleh Tax Holiday sama dengan QIP yang berlokasi di wilayah

lain, hanya saja memiliki nilai tambah bagi pemerintah dalam menentukan

lamanya jangka waktu yang diberikan. Bidang usaha dan cakupan produk

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 102: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

91

Universitas Indonesia

prioritas yang berhap memperoleh Tax Holiday ditunjukkan dalam Tabel 4.14

berikut.

Tabel 4.14 Bidang Usaha dan Cakupan Produk Prioritas di Kamboja

No. Bidang Usaha Cakupan Produk dan Persyaratan

1. Pertanian • Pertanian padi dengan luas lebih dari 1.000 hektar (ha).

• Segala jenis hasil pertanian dengan luas lebih dari 500 ha.

• Sayur-sayuran dengan luas lebih dari 50 ha.

2. Peternakan - Hewan ternak lebih dari 1.000 ekor. - Peternakan sapi perah lebih dari 100

ekor. - Peternakan unggas dan telur lebih

dari 10.000 ekor.

3. Perikanan • Pembenihan ikan lebih dari 2 ha.

• Peternakan udang dan biota air lainnya lebih dari 10 ha.

4. Industri dan Pengolahan Makanan dan Produk Terkait

Minuman, minyak dan lemak, pabrik gula, produk daging, produk susu, buah dan sayuran yang diawetkan, produk biji-bijian pabrikan, produk roti, dan produk makanan hewan, dengan modal investasi lebih dari US$500,000.00.

5. Industri Produk Tekstil Pabrikan Tenunan kapas pabrikan, wool dan bahan buatan tangan, kain tipis pabrikan, penutup lantai pabrikan, dan produk rajutan pabrikan, dengan modal investasi lebih dari US$1,000,000.00.

6. Industri Pakaian dan Produk Tekstil Lainnya

Modal investasi lebih dari US$1,000,000.00.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 103: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

92

Universitas Indonesia

7. Industri Furnitur dan Instalasi Permanen

Furnitur rumah tangga, furnitur kantor, dan partisi serta instalasi permanen gedung, dengan modal investasi lebih dari US$1,000,000.00.

8. Industri Kertas dan Produk Terkait

Penanaman pohon untuk pabrik kertas dan bubur kertas, produksi kertas, paperboard pabrikan, kotak penyimpan dari paperboard, dengan modal investasi lebih dari US$1,000,000.00.

9. Industri Bahan Kimia dan Produk Terkait

Segala jenis bahan kimia termasuk untuk pertanian, plastik dan bahan sintetis lainnya, obat-obatan, produk pembersih, dan cat serta produk terkait, dengan modal investasi lebih dari US$1,000,000.00.

10. Industri Karet dan Macam-Macam Plastik

Modal investasi lebih dari US$500,000.00.

11. Industri Produk Kulit dan Produk Lainnya

Modal investasi lebih dari US$500,000.00.

12. Industri Produk Logam Pabrikan Modal investasi lebih dari US$1,000,000.00.

13. Industri Peralatan Listrik dan Elektronik

Modal investasi lebih dari US$500,000.00.

14. Industri Peralatan Transportasi Mobil dan suku cadangnya, pesawat terbang dan suku cadangnya, pembangunan dan sarana transportasi air, peralatan dan sarana kereta api, serta sepeda dan sepeda motor.

15. Pembangunan Infrastruktur Fisik Termasuk Penyediaan Listrik dan Air Bersih

Kegiatan usaha terkait.

16. Industri Mesin dan Peralatan Industri

Modal investasi lebih dari US$1,000,000.00.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 104: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

93

Universitas Indonesia

17. Pembangunan Hotel Hotel kelas bintang tiga dan yang lebih tinggi.

18. Komplek Sarana Kesehatan dan Pendidikan Berstandar Internasional serta Pusat Pelatihan Kejuruan

Kegiatan usaha terkait.

19. Fasilitas Infrastruktur Fisik untuk Menunjang Sektor Pariwisata dan Budaya

Kegiatan usaha terkait.

20. Kegiatan Produksi dan Pertambangan untuk Melindungi Lingkungan Hidup

Kegiatan usaha terkait.

Sumber: Anukret/88ANK-BK/29Dec97 dan perubahannya

Tax Holiday dapat diberikan hingga delapan tahun. Penentuan lamanya

jangka waktu Tax Holiday dilakukan melalui pembobotan oleh Pemerintah dalam

bentuk matriks yang diisi dengan gambaran umum masing-masing proyek,

sebagai berikut.

a. Lokasi

Pemerintah menetapkan empat kawasan khusus untuk mengembangkan

daerah tertinggal, yaitu:

1) Kawasan 1: Phnom Penh, Kandal, Siem Reap, dan Sihanoukville;

2) Kawasan 2: Kampong Chain, Kampong Chhnang, Kampong Speu,

Kampot, Prey Veng, Svay Rieng, dan Takeo;

3) Kawasan 3: Battambang, Kampong Thom, dan Pursat;

4) Kawasan 4: Banteay Mean Chey, Kratie, Koh Kong, Mundul Kiri, Preah

Vihear, Ratanak Kiri, dan Steung Treng.

Perusahaan yang berlokasi di kawasan tersebut memiliki bobot penilaian yang

lebih berat, sehingga memiliki kesempatan untuk memperoleh Tax Holiday

yang lebih lama.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 105: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

94

Universitas Indonesia

b. Nilai Investasi

Nilai investasi adalah biaya investasi (dalam dolar Amerika Serikat) dan

kapitalisasi aset tetap seperti peningkatan lahan, instalasi dan instalasi

permanen konstruksi, mesin dan peralatan, furnitur, dan peralatan kantor.

c. Tenaga Kerja

Kriteria ini dinyatakan dalam jumlah warga negara Kamboja yang

dipekerjakan penuh waktu.

d. Ekspor

Kriteria ini dinyatakan dalam persentase rasio hasil produksi yang diekspor

dibandingkan total seluruh hasil produksi (dinyatakan dalam jumlah kuantitas

atau volume).

e. Nilai Tambah

Nilai tambah dihitung sebagai nilai produksi dikurangi konsumsi barang

antara. Konsumsi barang antara termasuk seluruh pembelian barang dan

penggunaan jasa oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya.

f. Penggunaan Sumber Daya Lokal

Kriteria ini dinyatakan dalam persentase rasio pembelian sumber daya lokal

dibandingkan dengan total pembelian.

g. Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kriteria ini dinyatakan dalam rasio jumlah orang per hari dari pelatihan bagi

staf warga Kamboja dibagi dengan jumlah hari pelatihan.

h. Kriteria Sosial

Kriteria sosial berupa jumlah wanita dan orang berkebutuhan khusus yang

dipekerjakan, dinyatakan dalam persentase dari jumlah tenaga kerja.

4.4.5 Laos

Insentif pajak, termasuk Tax Holiday, di Laos diberikan kepada

perusahaan asing yang bergerak dalam bidang usaha yang ditetapkan oleh

Pemerintah Laos berdasarkan Undang-Undang tentang Investasi, yaitu:

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 106: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

95

Universitas Indonesia

a. produksi tujuan ekspor;

b. kegiatan kehutanan dan pertanian serta kerajinan tangan;

c. kegiatan terkait industri pengolahan, kegiatan industri yang menggunakan

teknologi maju, kegiatan dan pengembangan analisis dan studi ilmu

pengetahuan, serta kegiatan terkait perlindungan terhadap lingkungan hidup

dan keanekaragaman hayati;

d. pembangunan sumber daya manusia, pengembangan keterampilan, dan

perlindungan terhadap kesehatan masyarakat;

e. pembangunan infrastruktur;

f. produksi bahan baku dan peralatan untuk digunakan pada kegiatan industri

utama;

g. pengembangan pariwisata dan jasa singgah.

Pemberian Tax Holiday di Laos berbeda-beda tergantung pada zona

ekonomi di mana proyek investasi itu berada. Zona ekonomi di Laos diatur dalam

Undang-Undang tentang Investasi dan ditetapkan berdasarkan kondisi geografis

dan sosial-ekonomi setempat. Terdapat tiga zona ekonomi di Laos dengan skema

pemberian Tax Holiday sebagai berikut.

Zona 1 : daerah pegunungan, dataran, dan dataran tinggi yang tidak memiliki

infrastruktur ekonomi untuk memfasilitasi investasi.

Untuk perusahaan yang terletak di zona ini dapat diberikan Tax Holiday

berupa pembebasan PPh badan selama tujuh tahun.

Zona 2 : daerah pegunungan, dataran, dan dataran tinggi, dengan infrastruktur

ekonomi yang cukup memadai untuk mengembangkan investasi.

Kepada perusahaan yang terletak di zona ini, dapat diberikan Tax

Holiday berupa pembebasan PPh badan selama lima tahun dan

pengurangan tarif PPh badan sebesar 50% dari tarif normal di zona

tersebut selama tiga tahun, setelah periode pembebasan berakhir.

Zona 3 : daerah pegunungan, dataran, dan dataran tinggi, dengan infrastruktur

ekonomi yang sangat baik.

Perusahaan yang terletak di zona ini, dapat diberikan Tax Holiday

berupa pembebasan PPh badan selama dua tahun dan pengurangan tarif

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 107: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

96

Universitas Indonesia

PPh badan sebesar 50% dari tarif normal di zona tersebut selama dua

tahun, setelah periode pembebasan berakhir.

Periode Tax Holiday dimulai sejak tanggal pengukuhan dimulainya

kegiatan bisnis perusahaan asing tersebut. Untuk beberapa usaha penanaman

pohon, periode Tax Holiday ditetapkan sejak saat dimana perusahaan tersebut

memperoleh keuntungan. Laba perusahaan asing yang digunakan untuk

pengembangan kegiatan usaha yang telah mendapatkan lisensi dari pemerintah

juga dapat diberikan Tax Holiday pada tahun buku yang bersangkutan.

4.4.6 Malaysia

Insentif perpajakan di Malaysia, baik langsung maupun tidak langsung

termasuk Tax Holiday, diatur dalam Promotion of Investments Act 1986, Income

Tax Act 1967, Customs Act 1967, Sales Tax Act 1972, Excise Act 1976, dan Free

Zones Act 1990. Insentif perpajakan dalam undang-undang tersebut diberikan

kepada bidang-bidang usaha tertentu seperti manufaktur, pertanian, pariwisata

(termasuk perhotelan), dan beberapa jasa tertentu termasuk penelitian dan

pengembangan, pelatihan, dan perlindungan lingkungan hidup. Insentif Tax

Holiday di Malaysia selengkapnya disajikan dalam Tabel 4.15 berikut.

Tabel 4.15 Pemberian Tax Holiday di Malaysia

No. Bidang Usaha dan Cakupan Usaha Jenis Tax Holiday Jangka Waktu

1. Manufaktur

1.1 Perusahaan manufaktur dengan

status pionir:

a. di seluruh wilayah,

b. di negara bagian Sabah,

Sarawak, Perlis, Kelantan,

Trengganu, Pahang, dan distrik

Mersing di Johor.

Pembebasan PPh atas

70% penghasilan neto.

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

Lima tahun sejak

saat mulai

berproduksi (saat

produksi mencapai

30% kapasitas).

1.2 Manufaktur status pionir yang

memindahkan usahanya ke

Promoted Area.

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

Lima tahun

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 108: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

97

Universitas Indonesia

1.3 Perusahaan teknologi tinggi

pionir, dengan syarat:

a. pengeluaran penelitian dan

pengembangan minimal 1%

dari penjualan bruto per tahun,

selama tiga tahun berturut-turut

sejak saat mulai beroperasi atau

saat pengukuhan kegiatan

usaha, dan

b. memiliki staf bidang teknik dan

sains dengan pendidikan

minimal sarjana atau diploma

sekurang-kurangnya 7% dari

total pegawai.

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

Lima tahun

1.4 Proyek strategis dengan status

pionir yang menghasilkan produk

atau kegiatan bagi kepentingan

nasional, yang biasanya memiliki

nilai investasi yang sangat besar

dengan jangka waktu yang lama,

menggunakan teknologi tinggi,

terintegrasi, memiliki keterkaitan

yang luas, dan memiliki dampak

yang signifikan bagi

perekonomian negara.

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

10 tahun

1.5 Perusahaan manufaktur pionir

skala kecil dan menengah, dengan

syarat:

a. dana pemegang saham tidak

lebih dari RM500,000.00;

b. modal milik warga negara

dan/atau perusahaan Malaysia

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

Lima tahun

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 109: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

98

Universitas Indonesia

minimal 60%; dan

c. menghasilkan nilai tambah

minimal 15%, atau

d. meningkatkan sosial-ekonomi

masyarakat di pedesaan.

1.6 Perusahaan pionir, termasuk skala

kecil dan menengah, yang

mengajukan diri untuk membuat

produk atau ikut serta dalam

bidang usaha yang termasuk

dalam Industrial Linkage

Programmes.

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

Lima tahun

1.7 Industri Mesin dan Peralatan

Pionir:

a. Produksi mesin dan peralatan

khusus, yaitu peralatan mesin,

mesin injeksi plastik, mesin

ekstrusi plastik, material

pemeliharaan peralatan, mesin

kemasan, robot dan peralatan

otomasi pabrik, mesin atau

peralatan khusus untuk industri

tertentu, dan komponen atau

suku cadang dari mesin dan

peralatan tersebut.

b. Perusahaan alat berat lokal

yang telah ada, yang melakukan

penambahan investasi.

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

Tambahan insentif

berupa pembebasan

PPh atas 70% (khusus

promoted area 100%)

penghasilan neto yang

diperoleh dari

penambahan investasi.

10 tahun

Lima tahun

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 110: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

99

Universitas Indonesia

c. Perusahaan produsen mesin dan

peralatan khusus lokal yang

telah ada, yang melakukan

penambahan investasi.

Tambahan insentif

berupa pembebasan

PPh atas 70% (khusus

promoted area 100%)

penghasilan neto yang

diperoleh dari

penambahan investasi.

Lima tahun

1.8 Perusahaan baru dan yang telah

ada dengan status pionir, yang

melakukan perancangan,

penelitian dan pengembangan, dan

produksi sistem atau modul

komponen kendaraan bermotor

tertentu.

Perusahaan yang khusus

memproduksi:

sistem transmisi; sistem pengereman; sistem airbag; dan sistem kemudi.

serta komponen kendaraan hibrid

dan listrik berikut:

motor listrik; baterai listrik; Sistem Manajemen Baterai; inverter; penyejuk udara elektrik; dan kompresor udara.

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

Lima tahun

10 tahun

1.9 Perusahaan dengan status pionir

yang menggunakan biomasa

minyak kelapa sawit untuk

membuat produk bernilai tambah:

a. Perusahaan baru;

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

10 tahun

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 111: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

100

Universitas Indonesia

b. Perusahaan yang telah ada. Pembebasan PPh atas

100% penghasilan neto

yang diperoleh dari

penambahan investasi.

10 tahun

2. Pertanian 2.1 Seluruh perusahaan berstatus

pionir yang terkait dengan pertanian termasuk: asosiasi dan koperasi berbasis

pertanian; perusahaan perorangan dan

partnership, yang memproduksi barang atau terlibat dalam kegiatan usaha, yang termasuk dalam List of Promoted Activities and Products – General.

Pembebasan PPh atas 30% penghasilan neto.

Lima tahun

2.2 Perusahaan dengan status pionir yang memproduksi makanan, yang disetujui oleh Menteri Keuangan: a. perusahaan baru; b. perusahaan yang telah ada yang

melakukan penambahan investasi;

Pembebasan PPh atas seluruh penghasilan yang diterima atau diperoleh. Pembebasan PPh atas seluruh penghasilan yang diterima atau diperoleh.

10 tahun sejak tahun pertama memperoleh keuntungan. Lima tahun sejak tahun pertama memperoleh keuntungan.

2.3 Perusahaan pengolahan makanan dengan status pionir yang melakukan penambahan investasi dan minimal 60% sahamnya dimiliki oleh warga negara Malaysia.

Pembebasan PPh atas 70% (khusus promoted area sebesar 100%) penghasilan neto.

Lima tahun

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 112: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

101

Universitas Indonesia

2.4 Perusahaan produsen produk

berbasis karet, minyak kelapa

sawit, dan kayu tujuan ekspor

dengan status pionir yang

melakukan penambahan investasi

dan minimal 51% sahamnya

dimiliki oleh warga negara

Malaysia.

Pembebasan PPh atas

70% (khusus promoted

area sebesar 100%)

penghasilan neto.

Lima tahun

2.5 Perusahaan dengan berstatus

pionir yang menyediakan jasa dan

fasilitas cold chain untuk produk

makanan:

a. perusahaan baru;

b. perusahaan yang telah ada milik

warga negara Malaysia yang

melakukan penambahan

investasi.

Pembebasan PPh atas

70% (khusus promoted

area sebesar 100%)

penghasilan neto.

Pembebasan PPh atas

70% (khusus promoted

area sebesar 100%) peningkatan penghasilan

neto yang diperoleh

dari penambahan

investasi.

Lima tahun

Lima tahun

3. Industri Dirgantara

3.1 Perusahaan yang merancang,

membuat, dan merakit

sekelompok kegiatan termasuk

penelitian, perancangan dan

pengembangan serta integrasi

sistem.

Pembebasan PPh atas

seluruh penghasilan

yang diterima atau

diperoleh.

Lima sampai

dengan 15 tahun

tergantung tingkat

investasi, nilai

tambah, teknologi,

dan kriteria lain.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 113: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

102

Universitas Indonesia

3.2 Perusahaan penunjang termasuk

pemeliharaan, perbaikan dan

kegiatan overhaul (MRO), dan

pelatihan penerbangan, sertifikasi,

dan pemeliharaan:

a. perusahaan yang menawarkan

jasa MRO dan jasa terkait

produksi produk akhir peralatan

penerbangan;

b. perusahaan yang terlibat dalam

konversi, uprading dan

pembaruan, atau pembuatan

kembali produk akhir peralatan

penerbangan.

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

Sampai dengan 10

tahun.

Sampai dengan 15

tahun.

3.3 Perusahaan berstatus pionir yang

bergerak dalam bidang pengaturan

di dunia dirgantara, termasuk

perusahaan yang membuat

sertifikasi, pengembangan standar,

pengujian dan evaluasi, dan

kegiatan pemberian lisensi.

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

Lima tahun

4. Industri Bioteknologi

Perusahaan yang melakukan

kegiatan bioteknologi dan

memperoleh status BioNexus dari

Malaysian Biotechnology Corp.

Sdn. Bhd.:

a. kegiatan usaha baru;

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

10 tahun sejak

tahun pertama

memperoleh

penghasilan neto

dari usaha baru.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 114: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

103

Universitas Indonesia

b. kegiatan usaha yang telah ada

dan pengembangan.

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

Lima tahun sejak

tahun pertama

memperoleh

penghasilan neto

dari usaha yang

telah ada dan

pengembangan.

5. Industri Pariwisata

5.1 Perusahaan berstatus pionir yang

bergerak dalam bidang pariwisata

dan perhotelan, termasuk proyek

eco-tourism dan pariwisata argo,

perhotelan, dan pembangunan

tempat liburan, rekreasi, theme

park, dan convention center

dengan kapasitas minimal 3.000

orang.

Pembebasan PPh atas

30% penghasilan neto.

Lima tahun sejak

saat mulai

berproduksi, yang

ditetapkan oleh

Menteri

Perindustrian dan

Perdagangan

Internasional.

5.2 Perusahaan berstatus pionir yang

melakukan investasi baru berupa

hotel bintang empat dan lima di

Sabah dan Sarawak.

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

Lima tahun

5.3 Perusahaan berstatus pionir yang

melakukan penambahan investasi

berupa pengembangan,

modernisasi, renovasi, dan

pembaruan hotel dan proyek

pariwisata.

Tambahan insentif

berupa pembebasan

PPh atas 70% (khusus

promoted area 100%)

penghasilan neto.

Lima tahun

5.4 Industri Yacht Mewah:

a. Perusahaan yang membangun

yacht mewah.

Pembebasan dan atau

pengurangan PPh yang

ditentukan oleh

Malaysian Industrial

Ditentukan oleh

MIDA.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 115: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

104

Universitas Indonesia

b. Kegiatan perbaikan dan

pemeliharaan yacht mewah di

Langkawi.

c. Jasa penyewaan yacht mewah

di Malaysia.

Development Authority

(MIDA).

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

Lima tahun

Lima tahun

5.5 Agen Perjalanan Wisata:

a. Agen perjalanan wisata

mancanegara yang terdaftar di

Kementerian Pariwisata, yang

mendatangkan minimal 500

orang turis asing per tahun.

b. Agen perjalanan wisata yang

menyelenggarakan paket wisata

domestik bagi minimal 1.200

orang wisatawan dalam negeri

per tahun.

Pembebasan PPh atas

penghasilan yang

diperoleh dari paket

wisata terkait.

Pembebasan PPh atas

penghasilan yang

diperoleh dari paket

wisata terkait.

-

-

5.6 Promosi Konferensi dan Pameran Perdagangan Internasional: a. Perusahaan lokal yang

mempromosikan konferensi internasional di Malaysia, yang mendatangkan minimal 500 peserta asing.

b. Penyelenggara pameran perdagangan internasional di Malaysia, yang mendatangkan minimal 500 pengunjung asing per tahun.

Pembebasan PPh atas penghasilan yang diperoleh dari kegiatan yang bersangkutan. Pembebasan PPh atas penghasilan yang diperoleh selama kegiatan berlangsung.

- -

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 116: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

105

Universitas Indonesia

5.7 Penyedia jasa kesehatan yang

ditujukan bagi warga negara asing.

Pembebasan PPh atas

50% penghasilan

(khusus tahun pajak

2010-2014 sebesar

100%) berupa

peningkatan nilai

ekspor setara dengan

70% penghasilan neto.

Per tahun pajak.

6. Manajemen Lingkungan Hidup

6.1 Perusahaan berstatus pionir yang melakukan kegiatan penanaman hutan.

Pembebasan PPh atas 100% penghasilan neto dimulai sejak tahun pertama memperoleh penghasilan neto.

10 tahun

6.2 Perusahaan berstatus pionir yang membangun fasilitas penyimpanan, pengolahan, dan pembuangan limbah beracun dan berbahaya.

Pembebasan PPh atas 70% (khusus promoted area 100%) penghasilan neto.

Lima tahun

6.3 Perusahaan berstatus pionir yang mendaur ulang limbah, yang memiliki nilai tambah yang tinggi dan menggunakan teknologi tinggi.

Pembebasan PPh atas 70% (khusus promoted area 100%) penghasilan neto.

Lima tahun

6.4 Perusahaan berstatus pionir yang menyediakan jasa konservasi energi.

Pembebasan PPh atas 100% penghasilan neto.

10 tahun

6.5 Perusahaan berstatus pionir yang bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik menggunakan biomasa, tenaga air (tidak lebih dari 10 Mw), dan tenaga surya yang dapat diperbarui dan ramah lingkungan.

Pembebasan PPh atas 100% penghasilan neto.

10 tahun

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 117: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

106

Universitas Indonesia

7. Penelitian dan Pengembangan (R&D)

7.1 Perusahaan R&D yang menyediakan jasa R&D kepada perusahaan lain yang tidak memiliki hubungan istimewa. Kegiatan R&D di Malaysia yang berhak mendapat insentif pajak tidak termasuk: pengendalian kualitas atas

produk atau pengujian rutin atas material, peralatan, atau hasil produksi,

penelitian dalam ilmu sosial atau humaniter,

pengumpulan data rutin, survei efisiensi atau manajemen

penelitian, dan penelitian pasar atau promosi

penjualan.

Pembebasan PPh atas 100% penghasilan neto.

Lima tahun dan dapat diperpanjang lima tahun lagi.

7.2 Anak perusahaan berstatus pionir yang melakukan komersialisasi penemuan R&D, yang memenuhi syarat: minimal 70% saham

perusahaan dan perusahaan induk dimiliki warga negara Malaysia,

kepemilikan saham oleh perusahaan induk minimal 70%, dan

komersialisasi penemuan R&D tersebut harus dapat diterapkan dalam waktu satu tahun sejak tanggal persetujuan insentif.

Pembebasan PPh atas 100% penghasilan neto.

10 tahun

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 118: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

107

Universitas Indonesia

8. Industri Peralatan Medis

Perusahaan berstatus pionir yang

melakukan investasi baru berupa

laboratorium pengujian untuk

peralatan pengujian medis.

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

Lima tahun

9. Proyek Jasa yang Disetujui (Approved Service Projects/ASPs)

Perusahaan yang melakukan

proyek jasa sektor transportasi,

komunikasi, dan utilitas yang

disetujui oleh Menteri Keuangan,

atau ASPs.

Khusus proyek yang berlokasi

di Sabah, Sarawak, Perlis, dan

“Eastern Corridor” di

Semenanjung Malaysia.

Proyek yang memiliki

kepentingan strategis dalam

skala nasional.

Pembebasan PPh atas

70% penghasilan neto.

Pembebasan PPh atas

85% penghasilan neto.

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

Lima tahun

Lima tahun

10 tahun

10. Industri Transportasi dan Perkapalan

Perusahaan perkapalan yang

mengoperasikan kapal berbendera

Malaysia, selain kapal berbentuk:

ferry, barge, kapal tunda, supply vessel, crew boat, lighter, dredger, kapal ikan, atau kapal lain sejenis.

Pembebasan PPh atas

penghasilan dari

operasional kapal

berbendera Malaysia.

-

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 119: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

108

Universitas Indonesia

11. Multimedia Super Corridor (MSC) Malaysia

Perusahaan multimedia yang

memperoleh status pionir serta

MSC dari Multimedia

Development Corporation

(MDeC) dan beroperasi di wilayah

MSC Malaysia.

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

10 tahun

12. Industri Teknologi Informasi dan Komunikasi

Perusahaan yang bergerak dalam

bidang teknologi informasi dan

komunikasi.

Pembebasan PPh atas

bagian penghasilan

neto sebesar nilai yang

setara dengan 50%

peningkatan nilai

ekspor.

-

13. Kegiatan Berbasis Ilmu Pengetahuan

Perusahaan dengan karakteristik:

potensial dalam menciptakan konten ilmu pengetahuan,

memiliki nilai tambah yang tinggi,

menggunakan teknologi tinggi, memiliki pekerja terdidik dalam

jumlah besar, dan memiliki master plan

perusahaan berbasis ilmu pengetahuan,

yang memperoleh status

“Strategic Knowledge-based” dan

status pionir.

Pembebasan PPh atas

100% penghasilan

neto.

Lima tahun

14. Manufaktur Terkait Jasa

Perusahaan berstatus pionir yang

bergerak dalam bidang

manufaktur sehubungan dengan

jasa, sebagai berikut:

Pembebasan PPh atas

70% (khusus promoted

area 100%)

penghasilan neto.

Lima tahun

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 120: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

109

Universitas Indonesia

Jasa logistik terpadu yang

terdiri dari kegiatan usaha di

sepanjang supply chain logistik.

Jasa penunjang pemasaran

terpadu yang terdiri dari

kegiatan pengembangan merek,

pengembangan pasar, desain

kemasan, iklan dan promosi.

Fasilitas kebutuhan umum

terpadu yang menyediakan jasa

seperti pemasok tenaga uap,

penyulingan air, dan gas

industri.

Fasilitas cold chain yang

menyediakan jasa secara luas.

15. Operational Headquarters

Perusahaan yang memperoleh

status sebagai Operational

Headquarter (OHQ), yaitu

mengacu pada perusahaan yang

menyediakan jasa-jasa tertentu

kepada kantor pusatnya atau

perusahaan lain yang memiliki

hubungan istimewa, baik secara

regional maupun global.

Pembebasan seluruh

PPh terutang.

10 tahun

16. International Procurement Centres (IPC) / Regional Distribution Centres (RDC)

Perusahaan yang memperoleh

status IPC atau RDC dengan

syarat:

Perputaran penjualan tahunan

minimal RM100,000,000.00,

dan

Pembebasan seluruh

PPh terutang.

10 tahun

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 121: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

110

Universitas Indonesia

Penjualan domestik dibatasi

maksimal 20% dari perputaran

penjualannya.

17. Industri Modal Ventura

17.1 Perusahaan modal ventura dengan

syarat:

Minimal 50% dana yang

ditanamkan pada perusahaan

ventura harus dalam bentuk

seed capital, atau

Minimal 70% dana yang

ditanamkan pada perusahaan

ventura dalam bentuk

pembiayaan tahap awal atau

permulaan.

Pembebasan PPh 10 tahun

17.2 Perusahaan modal ventura yang

menanamkan modalnya pada

perusahaan ventura dengan

minimal 30% dana tersebut dalam

bentuk seed capital, pembiayaan

tahap awal atau permulaan.

Pembebasan PPh 5 tahun

Sumber: Malaysian Industrial Development Authority (MIDA)

4.4.7 Myanmar

Tax Holiday di Myanmar diberikan dalam bentuk pembebasan PPh selama

tiga tahun berturut-turut, dan dapat diberikan perpanjangan secara per kasus

(case-by-case basis). Tax Holiday diberikan secara diskresi oleh pemerintah,

terutama kepada perusahaan yang bergerak dalam bidang-bidang usaha yang

dipromosikan oleh pemerintah, yaitu:

a. pertanian

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 122: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

111

Universitas Indonesia

b. peternakan dan perikanan, kecuali pembenihan dan produksi ikan dan udang

di daerah tangkapan yang telah dilindungi oleh pemerintah untuk tujuan

penelitian;

c. kehutanan, kecuali:

pengambilan kayu jati dan penjualannya, dan

penanaman dan konservasi tanaman hutan;

d. pertambangan, kecuali:

eksplorasi, ekstraksi, dan penjualan minyak bumi dan gas alam, serta

pembuatan produk-produk minyak bumi dan gas alam,

eksplorasi dan ekstraksi serta ekspor mutiara, batu giok, dan batu-batu

mulia lainnya, dan

eksplorasi dan ekstraksi serta ekspor barang tambang logam;

e. industri:

bahan makanan;

tekstil;

barang keperluan pribadi;

barang keperluan rumah tangga;

produk kulit dan yang sejenis;

peralatan transportasi;

bahan bangunan;

kertas dan bubur kertas;

bahan kimia, produk kimia, dan farmasi;

besi dan baja; dan

pabrik dan mesin;

f. konstruksi;

g. transportasi dan komunikasi, kecuali:

jasa pos dan telekomunikasi,

jasa transportasi udara dan kereta api, dan

jasa penyiaran dan televisi;

h. perdagangan; dan

i. kegiatan yang dikecualikan pada huruf a sampai h di atas, serta:

jasa perbankan dan asuransi,

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 123: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

112

Universitas Indonesia

jasa pembangkitan tenaga listrik, dan

manufaktur barang-barang terkait keamanan dan pertahanan negara,

yang telah mendapat izin dari pemerintah.

Tambahan Tax Holiday dapat diberikan apabila perusahaan memasukkan

keuntungan yang diperoleh dalam dana cadangan dan menginvestasikannya

kembali dalam waktu satu tahun.

4.4.8 Singapura

Seperti halnya di Malaysia, Tax Holiday di Singapura juga diberikan

berbeda-beda di setiap sektor usaha. Insentif Tax Holiday yang ada di Singapura

disajikan dalam Tabel 4.16 berikut.

Tabel 4.16 Pemberian Tax Holiday di Singapura

No. Bidang Usaha dan Cakupan Usaha Jenis Tax Holiday Jangka Waktu

1. Manufaktur dan Jasa

1.1 Perusahaan pionir yang membuat

industri baru atau perluasan

industri secara strategis di

Singapura.

Pembebasan PPh atas

jumlah laba tertentu.

Lima sampai

dengan 15 tahun.

1.2 Perusahaan yang melakukan kegiatan usaha tertentu dengan syarat: kontribusi aset terhadap

efisiensi yang lebih besar atau memperkenalkan teknologi baru dalam industri;

aset tersebut harus digunakan di Singapura, kecuali proyek terkait pesawat dan satelit luar angkasa;

investasi harus direalisasikan paling lama lima tahun (10 tahun khusus proyek promosi industri pariwisata) sejak

Pembebasan PPh atas bagian penghasilan kena pajak setara dengan persentase tertentu yang disetujui tetapi tidak melebihi 100% belanja modal atas aset berikut. a. Peralatan Fabrikasi

dan Mesin b. Bangunan Pabrik c. Akuisisi Hak Paten

- Proyek berupa jasa overhaul, perbaikan, dan pemeliharaan pesawat terbang harus disetujui sebelum 9 September 2009.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 124: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

113

Universitas Indonesia

tanggal persetujuan investasi (Investment Day) kecuali untuk aset yang dibeli atau dimiliki sejak tanggal 15 Februari 2007 atau setelahnya; dan

aset tidak dapat dipindahtangankan selama periode insentif dan dua tahun setelahnya tanpa persetujuan.

1.3 Investasi dalam proyek bidang retail, makanan dan minuman, dan hiburan dengan syarat: konsep utamanya merupakan

yang pertama di Asia Tenggara; memiliki daya tarik

internasional yang luas; meningkatkan daya tarik

pariwisata Singapura; disetujui dalam periode antara 1

April 2005 sampai dengan 31 Maret 2010; dan

proyek harus selesai dalam jangka waktu dua tahun sejak disetujui.

Pembebasan PPh atas bagian penghasilan kena pajak setara dengan 30% atau 50% belanja modal atas aset berikut. a. Peralatan Khusus

atau Teknologi Tinggi.

b. Leasehold improvement items.

-

1.4 Perusahaan pionir jasa yang membuat industri baru atau perluasan industri secara strategis di Singapura.

Pembebasan PPh atas jumlah laba tertentu.

Lima sampai 15 tahun.

1.5 Partnership di Singapura yang: menyediakan jasa audit,

akuntansi, dan hukum; minimal 50% modal dimiliki

oleh warga negara Singapura; telah mapan dalam bidang

Pembebasan PPh atas 50% tambahan penghasilan dari luar negeri.

Lima tahun

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 125: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

114

Universitas Indonesia

usahanya dan mencapai ukuran yang optimal dalam hal modal, aset, pegawai, pangsa pasar, dan lain-lain);

membentuk pusat kompetensi, yang harus menjadi pusat kegiatan dalam hal penyediaan manajemen dan pengendalian, penelitian dan pengembangan, pelatihan, dan nasihat dalam skala regional, dengan jumlah minimal lima tenaga ahli pada akhir tahun ketiga periode insentif;

memiliki pegawai yang berada di Singapura;

mempekerjakan minimal 10 tenaga ahli pada akhir tahun kelima periode insentif;

mengeluarkan tambahan biaya usaha di Singapura minimal Sin$2,000,000.00 pada akhir tahun ketiga periode insentif.

1.6 Perusahaan Singapura yang

memiliki jaringan global dan

rekam jejak yang baik, yang:

merupakan pemilik dan/atau

operator armada kapal laut, atau

perusahaan leasing kapal yang

kapal-kapalnya disewa untuk

tujuan tertentu berdasarkan

operating lease;

memiliki total pengeluaran

Pembebasan PPh atas:

a. penghasilan dari

pelayaran dan

penyewaan kapal;

dan

b. operasional kapal

untuk kegiatan

minyak dan gas

lepas pantai.

10 tahun dan dapat

diperpanjang

maksimal 30

tahun.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 126: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

115

Universitas Indonesia

kegiatan usaha di Singapura

minimal Sin$4,000,000.00 per

tahun;

menjalankan usaha yang besar

dan memiliki suatu tim pegawai

utama di Singapura untuk

mengatur dan mengendalikan

armadanya (kapal-kapal

floating production, storage

and offloading (FPSO) dan

floating storage and offloading

(FSO);

1.7 Perusahaan yang memiliki atau

mengoperasikan:

a. Kapal berbendera Singapura di

lalu lintas internasional;

b. Kapal berbendera asing di lalu

lintas internasional.

Pembebasan PPh atas

penghasilan dari

pelayaran dan

penyewaan kapal.

Pembebasan PPh atas

penghasilan dari

pelayaran.

-

-

1.8 Perusahaan pemilik dan penyewa

kapal yang memperoleh

pendapatan dari muat barang dari

Singapura.

Pembebasan PPh atas

penghasilan dari

kegiatan yang

bersangkutan.

-

1.9 Praktik hukum resmi yang

menyediakan jasa hukum terkait

sidang arbitrase internasional yang

diselenggarakan di Singapura,

yang:

a. mempekerjakan minimal tiga

pengacara penuh waktu yang

Pembebasan PPh atas

50% tambahan

keuntungan (tidak

termasuk penghasilan

dari jasa yang di-

outsourcing-kan.

Sampai dengan

lima tahun.

Periode persetujuan

mulai 1 Juli 2007

sampai 30 Juni

2012

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 127: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

116

Universitas Indonesia

terlibat dengan arbitrase

internasional yang bekerja di

Singapura selama periode

insentif; dan

b. memenuhi kualifikasi target

pendapatan tahunan yang telah

disepakati.

2. Perdagangan

2.1 Organisasi nirlaba yang dengan

fokus kegiatan regional dan

internasional dan memiliki kaitan

yang erat dengan kelompok

industri utama dan yang

memberikan kontribusi terhadap

pengembangan ekonomi

Singapura.

Pembebasan PPh Hingga 10 tahun.

Jangka waktu

pendaftaran mulai

15 Januari 2007

sampai 14 Februari

2017. Perpanjangan jangka

waktu diberikan

selama periode

tersebut.

3. Investasi

3.1 Perusahaan Approved Special

Purpose Vehicle (ASPV) yang

berbadan hukum Singapura yang

didirikan untuk melakukan

kegiatan sekuritisasi aset.

ASPV tersebut harus:

a. menerapkan prinsip arm’s

length transaction untuk

semua transaksi usahanya

tanpa adanya motif

keuntungan;

b. tidak melakukan usaha lainnya

selain yang menunjang

Pembebasan PPh atas

penghasilan yang

berasal dari sekuritisasi

aset, yang dimulai

antara 27 Februari

2004 dan 31 Desember

2013

Mulai tanggal

pengalihan aset

kepada ASPV

sampai tanggal

jatuh tempo

terakhir dari

sekuritas yang

diterbitkan dalam

jangka waktu sejak

27 Februari 2004

sampai 31

Desember 2013;

dan jangka waktu

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 128: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

117

Universitas Indonesia

kegiatan utamanya yaitu

sekuritisasi aset;

c. tidak menggunakan

sekuritisasi aset untuk tujuan

penghindaran pajak;

d. memiliki modal disetor dan

saham yang diterbitkan tidak

lebih dari Sin$10,000.00 Mulai

5 November 2007, syarat ini

tidak berlaku bagi Special

Purpose Reinsurance Vehicles

(SPRVs) yang terdaftar

berdasarkan Insurance Act;

e. memastikan bahwa seluruh

saham yang diterbitkannya

dikelola dalam trust untuk

kepentingan satu atau lebih

organisasi atau lembaga yang

didirikan untuk tujuan amal,

kemanusiaan atau filantropis;

trust tersebut harus dikelola

oleh trust company di

Singapura;

f. bertransaksi lintas mata uang

dan suku bunga swap dengan

rekanan swap di Singapura;

g. menjadi tax resident di

Singapura;

h. memastikan bahwa seluruh

sekuritas utang yang

diterbitkan memenuhi syarat

dan total nilai yang diterbitkan

kontrak secara

keseluruhan

dimulai antara 27

Februari 2004 dan

31 Desember

2013.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 129: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

118

Universitas Indonesia

tidak kurang dari

Sin$20,000,000.00. Mulai 16

Februari 2008, ASPV

diizinkan untuk menerbitkan

sekuritas utang yang tidak

memenuhi syarat; dan

i. 30% atau lebih sekuritas utang

yang diterbitkan tidak

dipegang atau didanai oleh

penerbit dengan tujuan

mencari keuntungan.

3.2 Approved Ship Investment Vehicle

(ASIV), yaitu perusahaan yang

berbadan hukum dan menjadi tax

resident di Singapura atau trust

company yang terdaftar, yang

berusaha dalam bidang penyewaan

atau financial leasing atas:

• kapal kepada non-tax residents

Singapura; dan

• kapal berbendera Singapura

atau kapal berbendera asing

kepada perusahaan Approved

International Shipping (AIS);

untuk beroperasi di jalur

internasional.

Partnerships juga berhak

mendapatkan insentif ini dengan

ketentuan yang sama, berlaku

mulai 1 April 2008.

Pembebasan PPh atas

penghasilan dari

leasing.

Seluruh usia kapal

yang diakuisisi

selama 10 tahun

periode insentif.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 130: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

119

Universitas Indonesia

3.3 Investor asing dari Trust Funds,

dengan ketentuan dananya harus:

a. berbentuk trust dan dikelola

oleh trustee yang merupakan

residen Singapura;

b. sebagian besar dimiliki investor

asing, contohnya tidak lebih

dari 20% secara langsung

maupun tidak langsung oleh

warga negara atau residen

Singapura;

c. dikelola oleh fund manager

yang merupakan induk

perusahaan, atau bukan induk

perusahaan tetapi menjalankan

usaha penyediaan jasa pasar

modal yang memiliki lisensi

pengelolaan dana sesuai

Securities and Futures Act; dan

d. diinvestasikan dalam aset

tertentu.

Investor harus merupakan

beneficial owner dari dana yang

dikelola.

Pembebasan PPh atas

penghasilan yang

diterima atau diperoleh.

-

Aplikasi harus

dibuat paling

lambat tanggal 31

Maret 2014.

3.4 Investor asing, yang dananya

harus:

a. merupakan akun orang pribadi

yang bukan warga negara atau

residen Singapura, atau suatu

perusahaan/trust yang tidak

seluruhnya dimiliki investor di

Singapura. Perusahaan atau

Pembebasan PPh atas

penghasilan yang

diterima oleh investor.

-

Aplikasi harus

dibuat paling

lambat tanggal 31

Maret 2014.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 131: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

120

Universitas Indonesia

trustee harus bukan residen

Singapura yang tidak memiliki

BUT di Singapura dan tidak

melakukan bisnis di Singapura;

b. dikelola oleh fund manager

yang merupakan perusahaan

yang memiliki, atau

dikecualikan dari memiliki,

lisensi jasa pasar modal untuk

pengelolaan dana sesuai

Securities and Futures Act; dan

c. diinvestasikan dalam aset

tertentu.

3.5 Resident Funds dengan ketentuan

dananya harus:

a. berbentuk perusahaan yang

berbadan hukum dan

merupakan tax resident

Singapura;

b. menggunakan pengelola dana

yang berkedudukan di

Singapura dan dikelola secara

langsung oleh perusahaan

pengelola dana di Singapura

yang memiliki, atau

dikecualikan dari memiliki,

lisensi jasa pasar modal untuk

pengelolaan dana sesuai

Securities and Futures Act; dan

c. mengeluarkan biaya minimal

Sin$200,000.00 di setiap tahun

anggaran.

Pembebasan PPh atas

penghasilan tertentu

dari investasi yang

dilakukan.

-

Jangka waktu

pendaftaran mulai

17 Februari 2006

sampai 31 Maret

2014.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 132: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

121

Universitas Indonesia

3.6 Enhanced-Tier Funds dengan

ketentuan dananya harus:

a. berbentuk perusahaan, trust

(selain dana pensiun, provident

fund dan CPF unit trust yang

disetujui, unit trust tertentu atau

REIT) atau limited partnership;

b. memiliki ukuran minimal

Sin$50,000,000.00 pada saat

aplikasi;

c. dikelola atau diberikan nasihat

secara langsung oleh fund

manager yang merupakan

perusahaan yang memiliki, atau

dikecualikan dari memiliki,

lisensi jasa pasar modal untuk

pengelolaan dana sesuai

Securities and Futures Act;

d. mempekerjakan minimal tiga

orang ahli investasi yang

memperoleh bayaran lebih dari

Sin$3,500.00 per bulan dan

terlibat dalam sebagian besar

kegiatan yang memenuhi

syarat;

e. mengeluarkan sekurang-

kurangnya Sin$200,000.00

untuk pengeluaran usaha di

Singapura setiap tahun

anggaran;

f. menggunakan pengelola dana

Singapura jika perusahaan

Pembebasan PPh atas

penghasilan tertentu

dari investasi yang

dilakukan.

-

Jangka waktu

pendaftaran mulai

17 April 2009

sampai 31 Maret

2014.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 133: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

122

Universitas Indonesia

tersebut berbadan hukum dan

residen pajak di Singapura;

g. tidak ada perubahan tujuan atau

strategi investasi di kemudian

hari;

h. tidak sedang menikmati insentif

pajak lainnya.

3.7 Beberapa skema unit trust yang

disetujui untuk tujuan beberapa

skema investasi berdasarkan

Central Provident Fund Act.

Pembebasan pajak

untuk unit trust atas

penghasilan dan

keuntungan dari

investasi tertentu.

Pembebasan pajak

untuk pemegang

unit yang

merupakan residen

Singapura yang

berinvestasi dalam

dana kas.

-

3.8 Unit trust yang:

a. merupakan Skema Investasi

Kolektif (CIS) yang disahkan

berdasarkan Section 286

Securities and Futures Act dan

terbuka bagi masyarakat umum,

diotorisasi sebagai Restricted

Authorised Scheme (RAS) atau

dibebaskan dari otorisasi;

b. trustee-nya merupakan residen

pajak di Singapura;

c. bukan suatu REIT/property

trust yang berinvestasi secara

Pembebasan PPh

atas penghasilan

dan keuntungan dari

investasi yang

dilakukan oleh unit

trust tertentu.

Pembebasan PPh

untuk pemegang

unit individual dan

investor asing atas

distribusi unit trust

tertentu.

-

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 134: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

123

Universitas Indonesia

langsung di real estate

Singapura;

d. manajer investasinya

merupakan badan hukum

Singapura dan memiliki lisensi

yang valid untuk melakukan

kegiatan manajemen dana atau

yang dibebaskan dari memiliki

lisensi tersebut;

e. tidak lebih dari 50%

investasinya dimiliki oleh

pihak-pihak yang memiliki

hubungan dengan manajer

investasi;

f. investornya tidak memiliki

kendali penuh atas manajemen

investasi, hak untuk

memberikan pendapat ahli, atau

memberikan arahan terhadap

manajemen tersebut, atau

beberapa kendali atau pengaruh

atas kebijakan distribusi unit

trust bersangkutan;

g. asetnya tidak dialihkan dari

beberapa perusahaan di

Singapura yang penghasilan

dari aset tersebut tidak

dibebaskan pajaknya.

3.9 Suatu trust yang:

a. dibuat secara tertulis;

b. semua settlor-nya adalah orang

pribadi;

Pembebasan pajak

untuk trust dan

induk perusahaan yang mendasarinya,

-

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 135: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

124

Universitas Indonesia

c. semua penerima manfaatnya

adalah orang pribadi atau badan

amal;

d. penerima manfaatnya bukan

settlor dari trust tersebut;

e. aset yang dikuasainya bukan

pengalihan dari badan usaha

Singapura sehubungan dengan

investasi oleh beberapa orang,

dan penghasilan yang diterima

oleh orang tersebut dari usaha

dimaksud tidak atau tidak akan

dibebaskan dari pajak; dan

f. dikelola oleh suatu trustee

company di Singapura.

yang memenuhi

syarat, atas pendapatan investasi

dari sumber

Singapura maupun

asing yang diterima/

diperoleh pada 17

Februari 2006 atau

setelahnya.

Pembebasan pajak

atas keuntungan/

manfaat dari

pendistribusian

keluar penghasilan

trust yang

memenuhi syarat.

3.10 Approved Family Owned

Investment Holding Company

(FIHC), perusahaan yang

berbadan hukum sebelum 1 April

2013 yang:

a. pada prinsipnya memegang atau

melakukan investasi;

b. seluruhnya dimiliki oleh orang

pribadi atau kumpulan orang

pribadi yang merupakan

“connected person”

berdasarkan Trust Companies

Act, baik secara langsung

maupun melalui trust,

perusahaan nominee, atau FIHC

lainnya;

Pembebasan PPh atas

penghasilan dari

investasi, baik dari

sumber Singapura

maupun sumber asing.

-

Pendaftaran mulai

1 April 2008

sampai 31 Maret

2013.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 136: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

125

Universitas Indonesia

c. melibatkan lembaga keuangan

di Singapura untuk mengelola

perusahaan, mengelola aset

keuangannya atau memberikan

nasihat kepada manajemen

mengenai aset keuangannya;

d. bertransaksi dengan pihak-

pihak yang memiliki hubungan

istimewa berdasarkan arm’s

length basis;

e. walaupun berdasarkan arm’s

length basis, aset-asetnya tidak

boleh merupakan pengalihan

dari bisnis di Singapura yang

penghasilannya dari aset

tersebut tidak atau tidak akan

dibebaskan dari pajak;

f. walaupun berdasarkan arm’s

length basis, tidak boleh

sahamnya dialihkan untuk

memenuhi persyaratan

kepemilikan modal seperti yang

ditetapkan pada poin kedua di

atas jika perusahaan tersebut

menjalankan usaha di

Singapura yang tidak atau tidak

akan dibebaskan pajaknya

sebelum transfer tersebut.

3.11 Trust yang dibentuk secara tertulis

atau suatu unit trust yang settlor

dan penerima manfaatnya adalah:

a. orang pribadi yang bukan

Pembebasan PPh

atas penghasilan

tertentu yang

diterima oleh trust.

-

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 137: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

126

Universitas Indonesia

warga negara Singapura dan

bukan residen Singapura;

b. perusahaan asing;

c. trustee dari trust asing lainnya;

d. akun asing dari trust yang

bertujuan filantropis;

e. orang dan badan hukum yang

bukan residen Singapura dan

tidak didirikan atau terdaftar

berdasarkan hukum tertulis

Singapura.

Pembebasan pajak

untuk penerima

manfaat dari

pendistribusian

penghasilan trust.

3.12 Akun asing dari suatu trust

bertujuan amal yang dibuat untuk

kepentingan umum, dan induk

perusahaan yang berhak.

Akun asing tersebut merupakan

bagian dari trust yang

aset/dananya disuntikkan oleh

settlor yang merupakan:

a. orang pribadi yang bukan

warga negara Singapura dan

bukan residen Singapura;

b. perusahaan atau trust asing;

c. akun asing lainnya dari trust

tujuan amal;

d. orang dan badan hukum lainnya

yang bukan residen Singapura

dan tidak didirikan atau

terdaftar berdasarkan hukum

tertulis Singapura.

Induk perusahaan yang berhak:

a. perusahaan yang berbadan

Pembebasan PPh atas:

a. Penghasilan tertentu

yang diperoleh dari

investasi tertentu

oleh induk

perusahaan yang

berhak; dan

b. Penghasilan yang

diperoleh dari

investasi tertentu,

yang diterima oleh

akun asing dari

suatu trust yang

bertujuan amal yang

dikelola oleh

perusahaan trustee.

-

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 138: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

127

Universitas Indonesia

hukum di luar Singapura dan

seluruhnya dimiliki oleh trustee

dari trust tersebut atau nominee

mereka;

b. didirikan untuk memegang aset

dari suatu trust yang bertujuan

filantropis;

c. terlibat semata-mata dalam

memperdagangkan atau

melakukan investasi untuk

tujuan trust tersebut; dan

d. tidak mengklaim beberapa

kredit pajak asing luar negeri di

Singapura.

4. Keuangan

4.1 Pengelola dana awal pendirian

(start-up) suatu perusahaan yang:

a. memiliki lisensi jasa pasar

modal untuk pengelolaan dana

berdasarkan Securities and

Futures Act atau yang

dibebaskan dari memiliki

lisensi tersebut; dan

b. memiliki catatan berusaha

kurang dari tiga tahun dalam

bidang pengelolaan dana.

Pembebasan PPh atas

penghasilan tertentu

yang diperoleh

investor, baik lokal

maupun asing, dari

investasi yang

dilakukan.

12 bulan pertama

dari dana baru

yang dibentuk

selama periode 18

Februari 2005

sampai 17

Februari 2010

4.2 Asuransi umum yang disetujui,

yang mempekerjakan sekurang-

kurangnya satu penjamin emisi

dengan pengalaman yang relevan

minimal 3 tahun dan menunjukkan

Pengurangan PPh atas

dana cadangan khusus

yang disisihkan untuk

risiko tertentu di luar

negeri.

10 tahun

Periode pendaftaran

mulai 2 Juli 2002

sampai 1 Juli 2012.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 139: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

128

Universitas Indonesia

komitmen yang substansial

terhadap pengembangan usaha di

Singapura.

4.3 Perusahaan asuransi dan

reasuransi umum langsung yang:

a. mempekerjakan sekurang-

kurangnya satu penjamin

marine hull and liability yang

berdedikasi dengan pengalaman

yang relevan minimal lima

tahun;

b. Memiliki premi marine hull

and liability sekurang-

kurangnya Sin$3,000,000.00 di

tahun anggaran sebelumnya;

dan

c. Menunjukkan tingkat keahlian

dan jangkauan penjaminan dan

perkembangan kemampuan

dalam asuransi marine hull and

liability di Singapura.

Pembebasan PPh atas

penghasilan dari

asuransi dan reasuransi

risiko yang relevan.

Hingga 10 tahun

4.4 Perusahaan captive insurance

yang disetujui.

Pembebasan PPh atas

penghasilan dari

asuransi dan reasuransi

risiko di luar negeri

yang relevan.

10 tahun

Periode pendaftaran

dari 17 Februari

2006 sampai 16

Februari 2011.

4.5 Asuransi khusus lintas batas yang:

a. menjamin sekurang-kurangnya

satu dari risiko asuransi khusus

di luar negeri (risiko terorisme,

politik, energi serta

penerbangan dan antariksa);

Pembebasan PPh atas

penghasilan dari

asuransi dan reasuransi

risiko di luar negeri

yang relevan.

5 tahun

Periode pendaftaran

dari 1 September

2006 sampai 31

Agustus 2011.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 140: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

129

Universitas Indonesia

dan

b. mempekerjakan setidaknya dua

profesional asuransi tambahan

yang salah satunya memiliki

pengalaman yang relevan

selama tujuh tahun.

4.6 Dealer utama yang

memperdagangkan sekuritas

Pemerintah Singapura.

Pembebasan PPh atas

penghasilan dari

perdagangan sekuritas

Pemerintah Singapura.

Hingga 31

Desember 2013

4.7 Investor dalam pasar obligasi. Pembebasan PPh atas

penghasilan dari

sekuritas utang tertentu

yang merupakan:

a. sekuritas utang

Islami;

b. berjangka panjang

dengan tenor

minimal 10 tahun.

Hingga 31

Desember 2013

4.8 Produk keuangan terstruktur yang

ditawarkan oleh lembaga

keuangan di Singapura.

Pembebasan PPh atas

penghasilan yang

diterima oleh non-

residen yang bukan

orang pribadi.

Kontrak yang

mulai berlaku

selama periode 1

Januari 2007

sampai 31

Desember 2011 Sumber: PricewaterhouseCoopers: Tax Facts & Figures 2009 Singapore

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 141: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

130

Universitas Indonesia

4.4.9 Thailand

Pemberian insentif pajak, termasuk Tax Holiday, di Thailand secara umum

ditujukan untuk pengembangan daerah tertentu. Thailand dibagi ke dalam tiga

Zona berdasarkan tingkat perekonomian dan/atau kedekatan dengan Bangkok,

sebagai berikut.

Zona 1 : Bangkok, Nakhon Pathom, Nonthaburi, Pathoum Thani, Samut Prakan,

dan Samut Sakhon

Zona 2 : Ang Thong, Ayutthaya, Chachoengsao, Chon Buri, Kanchanaburi,

Nakorn Nayok, Ratchaburi, Samut Songkhram, Saraburi, Supanburi,

Phuket, dan Rayong.

Zona 3 (Zona Promosi Investasi):

Kelompok 36 provinsi: Krabi, Kamphaeng Phet, Khon Kaen, Chanthaburi,

Chai Nat, Chumphon, Chiang Rai, Chiang Mai, Trang, Trat, Tak, Nakhon

Ratchsima, Nakhon Si Thammarat, Nakhon Sawan, Prachuab Khiri Khan,

Prachin Buri, Phangnga, Phattalug, Pichit, Phitsanulok, Phetchaburi,

Phetchabun, Mukdahan, Mae Hong Son, Ranong, Lop Buri, Lamphang,

Lamphun, Loei, Songkhla, Sa Kaew, Sing Buri, Sukhothai, Surat Thani,

Uttaradit, dan Uthai Thani.

Kelompok 22 provinsi: Kalasin, Nakhon Phanom, Narathiwat, Nan, Buri Ram,

Pattani, Phayao, Phrae, Maha Sarakham, Yasothon, Yala, Roi Et, Si Sa Ket,

Sakhon Nakhon, Satun, Nong Bua Lamphu, Chaiyaphum, Nong Khai, Ubon

Ratchatani, Udon Thani, dan Amnatcharoen.

Zona 1 yang meliputi Bangkok dan lima provinsi di sekitarnya mendapat insentif

pajak paling sedikit dibandingkan dengan Zona 3 yang memperoleh insentif pajak

yang paling banyak dibandingkan dengan Zona 1 dan Zona 2.

Pemberian Tax Holiday di Thailand selengkapnya disajikan dalam Tabel

4.17 berikut.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 142: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

131

Universitas Indonesia

Tabel 4.17 Pemberian Tax Holiday di Thailand

No. Lokasi dan/atau Bidang Usaha Jenis Tax Holiday Jangka Waktu

1. Proyek yang berlokasi di Zona 1,

dengan syarat:

a. berlokasi di kawasan industri

atau daerah promosi industri;

b. nilai investasi minimal

THB10,000,000.00 tidak

termasuk biaya tanah dan

modal kerja; dan

c. memperoleh ISO 9000, ISO

14000, atau sertifikat standar

internasional yang serupa dalam

waktu dua tahun sejak tanggal

pendirian.

Pembebasan PPh

badan

Tiga tahun

(Dikurangi satu

tahun bagi proyek

yang tidak

memenuhi syarat)

2. Proyek yang:

berlokasi Zona 2, atau

berlokasi di kawasan industri

atau daerah promosi industri,

atau

direlokasi dari Zona 1 ke

kawasan industri atau daerah

promosi industri di Zona 2,

kecuali Kawasan Industri Laem

Chabang, atau kawasan industri

atau daerah promosi industri di

Provinsi Rayong,

dengan syarat:

a. nilai investasi minimal

THB10,000,000.00 tidak

termasuk biaya tanah dan

modal kerja; dan

Pembebasan PPh

badan

Tiga tahun bagi

proyek di luar

kawasan industri

atau daerah

promosi investasi.

Tujuh tahun bagi

proyek yang

berlokasi di

kawasan industri

atau daerah

promosi industri.

Jangka waktu

dikurangi satu

tahun bagi yang

tidak memenuhi

syarat.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 143: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

132

Universitas Indonesia

b. memperoleh ISO 9000, ISO

14000, atau sertifikat standar

internasional yang serupa dalam

waktu dua tahun sejak tanggal

pendirian.

3. Proyek yang:

berlokasi di Zona 3, atau

direlokasi ke kawasan industri

atau daerah promosi industri di

Zona 3, termasuk Kawasan

Industri Laem Chabang, dan

kawasan industri atau daerah

promosi industri di Provinsi

Rayong,

dengan syarat:

a. nilai investasi minimal

THB10,000,000.00 tidak

termasuk biaya tanah dan

modal kerja; dan

b. memperoleh ISO 9000, ISO

14000, atau sertifikat standar

internasional yang serupa dalam

waktu dua tahun sejak tanggal

pendirian.

Pembebasan PPh

badan, dan

pengurangan PPh

Badan sebesar 50%.

Delapan tahun

(Dikurangi satu

tahun bagi proyek

yang tidak

memenuhi syarat)

Lima tahun setelah

berakhirnya jangka

waktu pembebasan.

4. Kegiatan usaha di semua Zona

yang diklasifikasikan sebagai

kegiatan usaha prioritas. Yang

termasuk kegaiatan usaha prioritas

antara lain:

pertanian hidroponik;

manufaktur baja antara

terintegrasi dengan baja hulu;

Pembebasan PPh

badan dengan batasan

tertentu.

Delapan tahun.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 144: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

133

Universitas Indonesia

manufaktur suku cadang dari

baja tempa;

manufaktur peralatan medis.

5. Kegiatan usaha di semua Zona

yang memberikan manfaat dan

memiliki kepentingan nasional

bagi negara (ditetapkan oleh

pemerintah), misalnya:

penanaman hutan;

manufaktur makanan yang

diawetkan siap saji;

manufaktur alkohol atau bahan

bakar dari produk pertanian

termasuk bahan sisa dan/atau

sampah;

manufaktur nano material.

Pembebasan PPh

badan tanpa batasan

tertentu.

Delapan tahun

6. Investasi di seluruh wilayah di

Thailand selain Bangkok pada

industri target pemerintah yaitu:

kegiatan konservasi energi dan

energi alternatif;

kegiatan usaha terkait produk

dan bahan ramah lingkungan;

dan

kegiatan usaha berteknologi

tinggi.

Pembebasan PPh

badan tanpa batasan

tertentu.

Pengurangan PPh

badan sebesar 50%.

Delapan tahun

Lima tahun

7. Kegiatan usaha yang

mempromosikan konservasi

energi, penggunaan energi

alternatif, atau pengurangan

polusi.

Pembebasan PPh atas

pendapatan dari

proyek yang telah ada

senilai 70% nilai

investasi selain biaya

tanah dan modal kerja.

Tiga tahun

Dimulai sejak saat

memperoleh

pendapatan setelah

penerbitan sertifikat

insentif.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 145: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

134

Universitas Indonesia

Pemohon wajib mengajukan

rancana investasi berupa

pengubahan mesin untuk

menghemat energi,

memperkenalkan energi alternatif,

atau mengurangi kerusakan

lingkungan, dengan menerapkan

salah satu hal berikut.

a. Meng-upgrade mesin dengan

teknologi tinggi untuk

mengurangi konsumsi energi

pada rasio tertentu.

b. Meng-upgrade mesin agar

dapat menggunakan energi

alternatif dengan rasio tertentu

dari total konsumsi energi.

c. Meng-upgrade mesin untuk

mengurangi kerusakan

lingkungan, mengurangi

sampah, limbah cair, atau

polusi udara hingga kriteria

tertentu.

8. Kegiatan usaha yang

mempromosikan peningkatan

efisiensi produksi dengan meng-

upgrade teknologi untuk

pembuatan produk baru.

Investor wajib berinvestasi dalam

peningkatan kapasitas produksi

yang ada untuk memproduksi

produk baru. Produk baru tersebut

harus berbeda dengan produk

Pembebasan PPh atas

pendapatan dari

produksi produk baru

dengan nilai tidak

lebih dari 100% dana

yang dikeluarkan

untuk meningkatkan

kapasitas produksi.

Tiga tahun

Dimulai sejak saat

memperoleh

pendapatan setelah

penerbitan sertifikat

insentif.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 146: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

135

Universitas Indonesia

yang telah ada dan memiliki nama

yang berbeda.

9. Kegiatan usaha terkait manajemen

lingkungan hidup dengan

persyaratan sebagai berikut.

a. Pemohon wajib memenuhi

syarat dan kriteria manajemen

lingkungan yang ditentukan

oleh pemerintah dengan nilai

polutan kurang dari tingkat

pengendalian resmi dan harus

bergerak dalam usaha:

pengilangan dan pemurnian

minyak bumi;

pemisahan gas alam;

bahan kimia dan

petrokimia; dan/atau

mineral dan logam dasar.

b. Proyek tersebut harus

mengurangi dampak

lingkungan menurut kriteria dan

metode yang ditentukan oleh

Board of Investment.

Pembebasan PPh atas

pendapatan dari

proyek yang telah ada

senilai 70% nilai

investasi untuk

peningkatan terkait

manajemen lingkungan

selain biaya tanah dan

modal kerja.

Tiga tahun

Dimulai sejak saat

memperoleh

pendapatan setelah

penerbitan sertifikat

insentif.

10. Perusahaan melakukan belanja

penelitian dan pengembangan atau

disain, dalam bentuk pelatihan

teknologi tinggi, dukungan

terhadap lembaga penelitian atau

pendidikan, atau donasi kepada

Technology and Human

Resources Development Fund,

dengan nilai biaya minimal:

Tambahan insentif

berupa pembebasan

PPh badan.

(Maksimal jangka

waktu pembebasan

PPh badan yang

diperoleh adalah

delapan tahun.)

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 147: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

136

Universitas Indonesia

a. yang lebih rendah antara 1%

pendapatan usaha selama tiga

tahun pertama usaha atau

THB150,000,000.00;

b. yang lebih rendah antara 2%

pendapatan usaha selama tiga

tahun pertama usaha atau

THB300,000,000.00; atau

c. yang lebih rendah antara 3%

pendapatan usaha selama tiga

tahun pertama usaha atau

THB450,000,000.00.

Satu tahun

Dua tahun

Tiga tahun

11. Proyek kerjasama penelitian dan

pengembangan antara sektor

industri dan lembaga pendidikan,

dengan syarat sebagai berikut.

a. Proyek tersebut telah berjalan,

tanpa mempedulikan apakah

telah memperoleh insentif atau

belum.

b. Proyek tersebut harus dalam

teknologi, kegiatan, atau

industri target yang ditentukan

oleh Board of Investment.

c. Kegiatan yang berhak

mendapatkan harus dalam

kategori yang diumumkan oleh

Board of Investment telah

memenuhi kualifikasi promosi.

d. Minimal 51% modalnya

dimiliki oleh warga negara

Thailand.

Tambahan insentif

berupa pembebasan

PPh badan atas

pendapatan yang

diperoleh dari

kerjasama dimaksud,

senilai 70% nilai

investasi dan biaya

penelitian dan

pengembangan tetapi

tidak melebihi

THB10.000.000,00.

Tiga tahun

Dimulai sejak saat

memperoleh

pendapatan setelah

sertifikat insentif

diterbitkan.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 148: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

137

Universitas Indonesia

e. Kerjasama penelitian dan

pengembangan harus dilakukan

dengan lembaga penelitian atau

lembaga pendidikan yang

disetujui oleh Board of

Investment sesuai dengan

kriteria dan metode yang

ditetapkan oleh Board of

Investment. Sumber: Thailand Office of Board of Investment

4.4.10 Vietnam

Tax Holiday di Vietnam diberikan kepada bidang-bidang usaha tertentu

atau di daerah-daerah tertentu sebagaimana diatur dalam Government Decree No.

108-2006-ND-CP, dengan skema sebagai berikut.

a. Pembebasan PPh badan diberikan selama dua sampai empat tahun, tergantung

pada apakah investasi tersebut berada di daftar bidang-bidang usaha tertentu

dalam Appendix I atau daerah-daerah tertentu dalam Appendix II Government

Decree No. 108-2006-ND-CP.

b. Pembebasan PPh badan tersebut diikuti oleh pengurangan 50% PPh badan

selama dua sampai sembilan tahun tergantung pada apakah investasi tersebut

berada di daftar bidang-bidang usaha tertentu dalam Appendix I atau daerah-

daerah tertentu dalam Appendix II Government Decree No. 108-2006-ND-CP.

c. Untuk investasi yang berada di kawasan ekonomi dan proyek investasi yang

khusus didorong oleh pemerintah, Perdana Menteri berhak menetapkan tarif

PPh badan yang diterapkan, dan juga jangka waktu Tax Holiday yang

diberikan, paling lama empat tahun bagi pembebasan PPh badan dan sembilan

tahun bagi pengurangan PPh badan.

d. Pembebasan dan pengurangan PPh secara khusus dapat diberikan kepada

kegiatan usaha yang menanamkan modalnya dalam pembangunan lini

produksi baru, pengembangan skala usaha, peningkatan teknologi, perbaikan

lingkungan hidup, dan peningkatan kapabilitas produksi.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 149: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

138

Universitas Indonesia

e. Tambahan insentif PPh badan dapat diberikan bagi proyek yang memproduksi

dan menjual barang dengan tujuan ekspor, dengan nilai ekspor lebih dari 50%

dari total barang yang diproduksi atau dijual dalam satu tahun pajak.

f. Pembebasan PPh badan juga dapat diberikan kepada perusahaan atas bagian

penghasilan usaha yang diperoleh dari:

kontrak penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi, dan jasa informasi

teknologi dan ilmu pengetahuan;

kontrak jasa teknik yang diberikan secara langsung kepada kegiatan usaha

di sektor pertanian;

pelatihan kejuruan yang diperuntukkan khusus bagi warga etnis minoritas,

penyandang cacat, anak-anak yang hidup dalam kondisi sulit, dan orang

yang terlibat dalam kejahatan sosial seperti penyalahgunaan narkotika dan

obat-obatan terlarang atau alkohol; dan/atau

produksi, kegiatan usaha, dan kegiatan jasa yang secara khusus dilakukan

oleh para penyandang cacat.

Bidang usaha tertentu yang berhak memperoleh Tax Holiday di Vietnam

sebagaimana diatur dalam Appendix I Government Decree No. 108-2006-ND-CP

adalah sebagai berikut.

a. Pembuatan bahan baru dan produksi energi baru; pembuatan produk teknologi

tinggi, bioteknologi, atau teknologi informasi; dan manufaktur mekanis,

sebagai berikut.

1) Pembuatan bahan kedap suara, isolator listrik, atau isolator panas; bahan

buatan yang digunakan sebagai pengganti kayu; bahan anti api; plastik

konstruksi; serat kaca; dan semen khusus.

2) Pembuatan logam bukan besi dan pemurnian besi curah (cast iron).

3) Pembuatan cetakan dan prototipe untuk produk logam dan bukan logam.

4) Investasi dalam pembangunan pembangkit listrik baru, distribusi dan

transmisi listrik.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 150: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

139

Universitas Indonesia

5) Pembuatan peralatan dan perlengkapan medis, pembangunan gudang

untuk penyimpanan produk farmasi, cadangan obat-obatan untuk

digunakan jika terjadi bencana alam dan epidemi penyakit berbahaya.

6) Pembuatan alat uji racun pada makanan.

7) Pengembangan industri petrokimia.

8) Produksi kokas dan batubara aktif.

9) Produksi obat perlindungan tanaman, pestisida, obat-obatan preventif dan

kuratif untuk hewan dan makhluk air; obat-obatan hewan.

10) Bahan baku untuk produksi obat-obatan atau obat-obatan untuk

pencegahan atau pengobatan penyakit masyarakat; vaksin; produk

biologis; obat-obatan yang dibuat dari bahan farmasi; obat-obatan

tradisional.

11) Investasi dalam pembangunan fasilitas untuk percobaan biologi dan

penilaian ketersediaan obat-obatan, serta perusahaan farmasi yang

memenuhi standar GMP dalam produksi, pengawetan, pengujian, dan

pelaksanaan uji klinis obat-obatan, penanaman, pemeliharaan, atau

pemanenan dan pengolahan bahan baku farmasi.

12) Pengembangan sumber-sumber bahan farmasi dan produksi obat dari

bahan-bahan farmasi; proyek penelitian dan pembuktian dasar-dasar

ilmiah dari resep obat tradisional; survei dan statistik jenis-jenis bahan

farmasi yang digunakan untuk pembuatan obat; pengumpulan, pelestarian

dan penggunaan resep obat tradisional, penemuan, eksploitasi dan

penggunaan bahan farmasi baru.

13) Produksi peralatan elektronik.

14) Pembuatan mesin, peralatan, dan perakitan detail untuk sektor eksploitasi

minyak dan gas bumi, pertambangan, energi, dan semen; pembuatan

peralatan pengangkat skala besar; pembuatan peralatan mesin untuk

pengolahan logam dan peralatan metalurgi.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 151: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

140

Universitas Indonesia

15) Investasi dalam pembuatan peralatan listrik tegangan tinggi dan

menengah atau generator berkapasitas besar.

16) Investasi dalam pembuatan mesin diesel; investasi dalam perbaikan atau

pembuatan kapal; peralatan dan suku cadang kapal transportasi dan kapal

ikan; produksi mesin dinamik dan hidrolik dan suku cadang dan mesin

kompresi.

17) Produksi peralatan, kendaraan, dan mesin konstruksi; peralatan teknis

untuk sektor transportasi, lokomotif dan kereta barang.

18) Investasi dalam pembuatan peralatan mesin, mesin, peralatan dan

komponen untuk produksi pertanian dan kehutanan; mesin untuk

pengolahan makanan; dan peralatan irigasi.

19) Investasi dalam produksi peralatan, mesin untuk tekstil, garmen, dan

industri kulit.

b. Pembenihan, pemeliharaan, budidaya, dan pengolahan hasil pertanian,

kehutanan, dan perikanan; pembuatan garam; produksi strain buatan; varietas

tanaman baru dan pembenihan ternak, sebagai berikut.

20) Budidaya tanaman untuk tujuan farmasi.

21) Investasi dalam pengawetan hasil panen produk pertanian, pengawetan

produk pertanian, perikanan dan bahan makanan.

22) Produksi jus buah dalam botol atau kaleng.

23) Produksi dan pemurnian pakan ternak, unggas, dan sumber daya perairan.

24) Jasa teknik untuk tanaman penanaman pohon perhutanan dan industri,

peternakan, perikanan, perlindungan tanaman dan ternak.

25) Produksi, pembiakan, atau persilangan untuk varietas tanaman baru atau

pembenihan ternak.

c. Penggunaan teknologi tinggi dan teknik modern; perlindungan lingkungan

hidup; penelitian, pengembangan, dan pengenalan teknologi tinggi, sebagai

berikut.

26) Pembuatan peralatan untuk menangani tumpahan minyak.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 152: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

141

Universitas Indonesia

27) Pembuatan peralatan penanganan sampah.

28) Investasi dalam pembangunan fasilitas dan pekerjaan teknik seperti

laboratorium dan tempat percobaan unruk mengaplikasikan teknologi

baru untuk produksi; investasi dalam pendirian lembaga penelitian.

d. Industri padat karya, sebagai berikut.

29) Proyek yang secara rutin mempekerjakan antara 500 sampai 5.000

pekerja.

e. Pembangunan dan pengembangan infrastruktur, sebagai berikut.

30) Pembangunan infrastruktur untuk melayani kegiatan usaha dan produksi

dari koperasi dan komunitas masyarakat di pedesaan.

31) Investasi dan operasi komersial dalam bidang infrastruktur dan investasi

dalam kegiatan produksi di kawasan industri, titik industri, dan kawasan

perdagangan pedesaan.

32) Pembangunan pompa air dan sistem pasokan air untuk penggunaan

masyarakat sipil dan industri; investasi dalam pembangunan sistem

drainase air.

33) Pembangunan dan penambahan kapasitas jembatan, jalan raya, terminal,

bandara, pelabuhan, stasiun kereta api, dan area parkir; pembangunan rute

kereta api baru.

34) Pembangunan infrastruktur teknik bagi daerah padat penduduk di wilayah

yang termasuk dalam daftar daerah tertentu di Appendix II Government

Decree No. 108-2006-ND-CP.

f. Pengembangan pendidikan, pelatihan, perawatan kesehatan, pelatihan fisik,

olahraga, dan kebudayaan nasional.

35) Investasi dalam pembangunan infrastruktur pendidikan dan lembaga

pelatihan; investasi dalam pembangunan sekolah-sekolah dan lembaga

pendidikan dan pelatihan swasta dan milik perorangan pada tingkat

pendidikan pra-sekolah; pendidikan umum, sekolah menengah kejuruan,

dan pendidikan tinggi.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 153: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

142

Universitas Indonesia

36) Pembangunan rumah sakit swasta dan milik perorangan.

37) Pembangunan pusat olahraga atau latihan fisik, fasilitas latihan, dan klub

olahraga dan latihan fisik; perusahaan untuk produksi, pembuatan dan

perbaikan peralatan, perlengkapan dan peralatan untuk olahraga dan

latihan fisik.

38) Pembangunan rumah budaya nasional; kelompok tari, musik, dan lagu

nasional; teater, studio film, bioskop; perusahaan untuk produksi,

pembuatan, dan perbaikan instrumen musik nasional; pemeliharaan dan

pelestarian museum, rumah budaya nasional, dan sekolah seni.

39) Investasi dalam pembangunan tempat pariwisata nasional, wisata

lingkungan, dan taman budaya untuk olahraga, hiburan, dan rekreasi.

g. Pengembangan perdagangan dan pekerjaan tradisional, sebagai berikut.

40) Pembangunan dan pengembangan perdagangan dan pekerjaan tradisional

untuk barang seni dan kerajinan tangan, pengolahan produk pertanian dan

bahan makanan, dan produk budaya.

h. Sektor manufaktur dan jasa lainnya, sebagai berikut.

41) Penyedia jasa sambungan, akses, dan aplikasi internet dan akses telepon

umum di daerah tertentu sebagaimana termasuk di Appendix II

Government Decree No. 108-2006-ND-CP.

42) Pengembangan transportasi masal termasuk transportasi dengan kapal

laut, pesawat terbang; transportasi kereta api; transportasi jalan raya

dengan mobil berkapasitas 24 tempat duduk atau lebih; transportasi

perairan darat dengan kendaraan modern dan berkecepatan tinggi;

transportasi kontainer.

43) Investasi dalam relokasi kegiatan produksi ke daerah-daerah non-

perkotaan.

44) Investasi dalam pembangunan pasar dan tempat pameran kelas standar

internasional.

45) Pembuatan mainan anak-anak.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 154: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

143

Universitas Indonesia

46) Kegiatan usaha dalam mengerahkan modal dan meminjamkan modal

dalam bentuk dana kredit masyarakat.

47) Konsultansi hukum, jasa konsultansi hak milik intelektual, dan transfer

teknologi.

48) Produksi beberapa jenis bahan untuk produksi pestisida.

49) Produksi bahan kimia dasar, bahan kimia yang dimurnikan, bahan kimia

dengan penggunaan khusus, dan pewarna.

50) Produksi bahan baku untuk pembuatan deterjen dan bahan aditif untuk

industri bahan kimia.

51) Produksi kertas, karton, papan buatan dari bahan baku hasil hutan dan

pertanian dalam negeri; produksi bubur kertas (pulp).

52) Penenunan dan pembuatan produk tekstil; produksi sutera dan segala

jenis serat; penyamakan dan pengolahan kulit.

53) Proyek investasi atas kegiatan produksi di kawasan industri yang

dibangun berdasarkan keputusan Perdana Menteri.

Daerah tertentu yang berhak memperoleh Tax Holiday di Vietnam

sebagaimana diatur dalam Appendix II Government Decree No. 108-2006-ND-CP

adalah sebagai berikut.

Tabel 4.18 Daerah Tertentu dalam Appendix II Government Decree No. 108-2006-ND-CP

No. Provinsi Daerah Dengan Kondisi Sosial-Ekonomi yang Sangat

Sulit

Daerah Dengan Kondisi Sosial-Ekonomi yang Sulit

1 Bac Kan Semua distrik dan kota. -

2 Cao Bang Semua distrik dan kota. -

3 Ha Giang Semua distrik dan kota. -

4 Lai Chau Semua distrik dan kota. -

5 Son La Semua distrik dan kota. -

6 Dien Bien Semua distrik dan Kota Dien Bien.

-

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 155: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

144

Universitas Indonesia

7 Lao Cai Semua distrik. Kota Lao Cai

8 Tuyen Quang Distrik Na Hang dan Chiem Hoa.

Distrik Ham Yen, Son Duong dan Yen Son dan Kota Tuyen Quang.

9 Bac Giang Distrik Son Dong. Distrik Luc Ngan, Luc Nam, Yen The dan Hiep Hoa.

10 Hoa Binh Distrik Da Bac dan Mai Chau. Distrik Kim Boi, Ky Son, Luong Son, Lac Thuy, Tan Lac, Cao Phong, Lac Son dan Yen Thuy.

11 Lang Son Distrik Binh Gia, Dinh Lap, Cao Loc, Loc Binh, Trang Dinh, Van Lang dan Van Quan.

Distrik Bac Son, Chi Lang dan Huu Lung.

12 Phu Tho Distrik Thanh Son dan Yen Lap.

Distrik Doan Hung, Ha Hoa, Phu Ninh, Song Thao, Thanh Ba, Tam Nong dan Thanh Thuy.

13 Thai Nguyen Distrik Vo Nhai dan Dinh Hoa. Distrik Dai Tu, Pho Yen, Phu Luong, Phu Binh dan Dong Hy.

14 Yen Bai Distrik Luc Yen, Mu Cang Chai dan Tram Tau.

Distrik Tran Yen, Van Chan, Van Yen dan Yen Binh dan Kota Nghia Lo.

15 Quang Ninh Distrik Ba Che dan Binh Lieu, Pulau Co To, dan kepulauan yang ada di dalam otoritas provinsi.

Distrik Van Don

16 Hal Phong Distrik Kepulauan Bach Long Vy dan Cat Hal.

-

17 Ha Nam - Distrik Ly Nhan dan Thanh Liem.

18 Nam Dinh - Distrik Giao Thuy, Xuan Truong, Hai Hau dan Nghia Hung.

19 Thai Binh - Distrik Thai Thuy dan Tien Hai.

20 Ninh Binh - Distrik Nho Quan, Gia Vien,

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 156: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

145

Universitas Indonesia

Kim Son, Tam Diep dan Yen Mo.

21 Thanh Hoa Distrik Muong Lat, Quan Hoa, Ba Thuoc, Lang Chanh, Thuong Xuan, Cam Thuy, Ngoc Lac, Nhu Thanh dan Nhu Xuan.

Distrik Thach Thanh dan Nong Cong.

22 Nghe An Distrik Ky Son, Tuong Duong, Con Cuong, Que Phong, Quy Hop, Quy Chau dan Anh Son.

Distrik Tan Ky, Nghia Dan dan Thanh Chuong.

23 Ha Tinh Distrik Huong Khe, Huong Son dan Vu Quang.

Distrik Duc Tho, Ky Anh, Nghi Xuan, Thach Ha, Cam Xuyen dan Can Loc.

24 Quang Binh Distrik Tuyen Hoa, Minh Hoa dan Bo Trach.

Distrik lainnya.

25 Quang Tri Distrik Huong Hoa dan Dac Krong.

Distrik lainnya.

26 Thua Thien Hue

Distrik A Luoi dan Nam Dong. Distrik Phong Dien, Quang Dien, Huong Tra, Phu Loc dan Phu Vang.

27 Da Nang Distrik Pulau Hoang Sa. -

28 Quang Nam Distrik Dong Giang, Tay Giang, Nam Giang, Phuoc Son, Bac Tra My, Nam Tra My, Hiep Duc, Tien Phuoc dan Nui Thanh dan Pulau Cu Lao Cham.

Distrik Dai Loc dan Duy Xuyen.

29 Quang Ngai Distrik Ba To, Tra Bong, Son Tay, Son Ha, Minh Long, Binh Son, Tay Tra dan Pulau Ly Son.

Distrik Nghia Hanh dan Son Tinh.

30 Binh Dinh Distrik An Lao, Vinh Thanh, Van Canh, Phu Cat dan Tay Son.

Distrik Hoai An dan Phu My.

31 Phu Yen Distrik Song Hinh, Dong Xuan, Son Hoa dan Phu Hoa.

Distrik Song Cau, Tuy Hoa dan Tuy An.

32 Khanh Hoa Distrik Khanh Vinh and Khanh Distrik Van Ninh, Dien

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 157: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

146

Universitas Indonesia

Son, Pulau Truong Sa dan pulau-pulau di bawah manajemen provinsi.

Khanh dan Ninh Hoa, dan Kota Cam Ranh.

33 Ninh Thuan Semua distrik. -

34 Binh Thuan Distrik Pulau Phu Quy. Distrik Bac Binh, Tuy Phong, Duc Linh, Tanh Linh, Ham Thuan Bac dan Ham Thuan Nam.

35 Dak Lak Semua distrik. -

36 Gia Lai Semua distrik dan kota -

37 Kon Tum Semua distrik dan kota. -

38 Dak Nong Semua distrik. -

39 Lam Dong Semua distrik. Kota Bao Loc

40 Ba Ria - Vung Tau

Distrik Pulau Con Dao Distrik Tan Thanh

41 Tay Ninh Distrik Tan Bien, Tan Chau, Chau Thanh dan Ben Cau.

Distrik lainnya.

42 Binh Phuoc Distrik Loc Ninh, Bu Dang dan Bu Dop.

Distrik Dong Phu, Binh Long, Phuoc Long dan Chon Thanh.

43 Long An - Distrik Duc Hue, Moc Hoa, Tan Thanh, Duc Hoa, Vinh Hung dan Tan Hung.

44 Tien Giang Distrik Tan Phuoc Distrik Go Cong Dong dan Go Cong Tay.

45 Ben Tre Distrik Thanh Phu, Ba Chi dan Binh Dai.

Distrik lainnya.

46 Tra Vinh Distrik Chau Thanh dan Tra Cu.

Distrik Cau Ngang, Cau Ke dan Tieu Can.

47 Dong Thap Distrik Hong Ngu, Tan Hong, Tam Nong dan Thap Muoi.

Distrik lainnya.

48 Vinh Long - Distrik Tra On

49 Soc Trang Semua distrik. Kota Soc Trang

50 Hau Giang Semua distrik. Kota Vi Thanh

51 An Giang Distrik An Phu, Tn Ton, Thoai Distrik lainnya.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 158: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

147

Universitas Indonesia

Son, Tan Chau dan Tinh Bien.

52 Bac Lieu Semua distrik. Kota Bac Lieu

53 Ca Mau Semua distrik. Kota Ca Mau

54 Kien Giang Semua distrik dan pulau di bawah under manajemen provinsi.

Kota Ha Tien dan Rach Gia.

Lokalitas Lainnya

Kawasan ekonomi dan kawasan teknologi tinggi yang berhak mendapat perlakuan istimewa berdasarkan keputusan Perdana Menteri.

Kawasan industri yang dibangun berdasarkan keputusan Perdana Menteri.

Sumber: Department of Planning and Investment Vietnam

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 159: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

148 Universitas Indonesia

BAB 5

PEMBAHASAN

5.1 Perbandingan Pemberian Fasilitas Tax Holiday di Negara-Negara Anggota

ASEAN

Fasilitas fiskal dibutuhkan hampir oleh seluruh negara di dunia ini, namun

adanya fasilitas fiskal bukan merupakan faktor yang paling penting untuk

memperbaiki iklim usaha. Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan,

peningkatan ketersediaan dan kualitas infrastruktur, terutama pelabuhan, jalan

raya, listrik, dan gas, serta penegakan hukum dalam rangka memberikan kepastian

hukum bagi investor merupakan faktor utama yang harus dilakukan untuk

memperbaiki kondisi penanaman modal di suatu negara. Namun demikian,

pemerintah di banyak negara, terutama negara dengan tingkat perekonomian

menengah ke bawah termasuk Indonesia, cenderung membesar-besarkan

pemberian fasilitas fiskal sebagai alat utama dalam memperbaiki iklim penanaman

modal di negaranya. Hal ini terjadi karena membuat suatu peraturan mengenai

fasilitas fiskal jauh lebih mudah dibanding dengan meningkatkan ketersediaan dan

kualitas infrastruktur serta menegakkan kepastian hukum, terutama di negara-

negara yang terkurung oleh budaya korupsi seperti halnya di Indonesia.

Tujuan pemberian fasilitas fiskal termasuk Tax Holiday secara umum

adalah untuk menarik investasi, meningkatkan daya saing, mendukung hilirisasi

dan pengembangan industri pionir, pemerataan dan percepatan pembangunan pada

daerah tertentu, serta keberpihakan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah

(UMKM). Bagi negara-negara dengan kondisi infrastruktur yang sangat buruk,

Tax Holiday menjadi alat utama dalam menarik investasi. Di beberapa negara, Tax

Holiday diberikan sebagai trade-off bagi investor, karena dalam mendirikan

usahanya, investor masih harus membangun sendiri infrastruktur dasar seperti

jalan, pelabuhan, dan bahkan pembangkit listrik yang seharusnya menjadi

tanggung jawab pemerintah setempat. Tax Holiday juga seringkali dijadikan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 160: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

149

Universitas Indonesia

sebagai alat penentu daya saing suatu negara dalam berkompetisi dengan negara

tetangganya untuk mendapatkan modal asing dari negara maju. Dalam kasus di

Indonesia sebagai contoh, Tax Holiday digunakan oleh Pemerintah sebagai alat

tawar dengan suatu perusahaan telekomunikasi asal Kanada agar membatalkan

niatnya menanamkan modalnya di Malaysia dan mengalihkannya ke Indonesia,

mengingat Indonesia merupakan pasar terbesar produk mereka. Tax Holiday juga

digunakan oleh Pemerintah Indonesia dalam bernegosiasi dengan pemilik modal

asal Timur Tengah yang akan menanamkan modalnya di Indonesia dalam bentuk

pembangunan kilang minyak. Selain itu, Tax Holiday dapat juga digunakan dalam

rangka pemerataan dan percepatan pembangunan di daerah tertentu. Dalam hal

ini, Filipina dan Thailand merupakan contoh negara ASEAN yang

memberlakukan Tax Holiday dalam rangka pengembangan daerah tertentu. Bagi

negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, Tax Holiday dapat

digunakan dalam rangka hilirisasi produk sumber daya alam sehingga negara yang

bersangkutan tidak hanya menjual komoditas bahan baku, tetapi juga dapat

menjual produk olahan yang bernilai tinggi sehingga dapat meningkatkan

perekonomian negara. Tax Holiday juga diutamakan untuk diberikan kepada

industri baru yang belum pernah ada di suatu negara (pionir) dalam rangka

mendukung diversifikasi industri. Namun demikian, industri pionir tersebut harus

sejalan dengan kebijakan perekonomian negara.

5.1.1 Perbandingan Kriteria Jenis Bidang-Bidang Usaha Tertentu serta

Jangka Waktu Pemberian Tax Holiday

Pemberian Tax Holiday harus sesuai dengan kebutuhan negara yang

menerapkannya. Pemerintah negara yang bersangkutan sebaiknya memiliki

daftar industri prioritas yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan

perekonomian negara. Industri tersebut yang seharusnya diberikan Tax

Holiday sehingga dapat berkembang dan kebutuhan negara dapat terpenuhi.

Beberapa negara, terutama negara berkembang, tidak memiliki arah

pengembangan industri yang jelas, sehingga pemberian Tax Holiday serta

fasilitas lainnya menjadi tidak tepat sasaran. Akibatnya, negara kehilangan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 161: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

150

Universitas Indonesia

potensi pendapatan, dan tidak mendapat kontribusi dari industri yang telah

memperoleh Tax Holiday.

Terdapat perbedaan bidang-bidang usaha yang berhak memperoleh

Tax Holiday di tiap-tiap negara ASEAN. Negara dengan perekonomian

modern yang telah maju umumnya memberikan Tax Holiday sangat selektif

kepada industri yang memiliki nilai tambah yang sangat tinggi dan

merupakan industri padat modal, misalnya industri jasa keuangan dan

industri teknologi informasi. Tax Holiday di negara berbasis sumber daya

alam dengan perekonomian pas-pasan umumnya diberikan kepada industri-

industri yang bergerak dalam bidang pengolahan hasil alam dengan tujuan

untuk mendukung hilirisasi, pemenuhan kebutuhan dalam negeri, dan

penyerapan tenaga kerja.

Jangka waktu Tax Holiday yang diberikan berbeda-beda tergantung

jenis industri dan juga kebutuhan negara atas industri tersebut. Makin kecil

perhitungan tingkat pengembalian investasi atau Internal Rate of Return

(IRR) dari investasi suatu bidang usaha di suatu negara, maka Tax Holiday

akan diberikan dalam jangka waktu yang lebih lama. Tax Holiday juga

dapat diberikan dalam jangka waktu yang lebih lama terhadap penanaman

modal yang sangat dibutuhkan oleh negara dalam pemenuhan kebutuhan

domestik serta pembangunan suatu wilayah. Lamanya jangka waktu yang

diberikan tersebut bertujuan agar investor tertarik untuk menanamkan

modalnya lebih lama lagi, sehingga perekonomian negara dapat

berkembang. Perbandingan pemberian Tax Holiday di ASEAN dapat dilihat

dalam Tabel 5.1 berikut.

Tabel 5.1 Perbandingan Kriteria Bidang Usaha dan Jangka Waktu dalam Pemberian Tax Holiday di Negara-Negara ASEAN

Negara Bidang Usaha yang Berhak Jangka Waktu

Brunei Darussalam Industri Pengolahan Makanan

Industri Farmasi dan Bahan Kimia

3 (tiga) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun tergantung pada status penanaman modal,

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 162: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

151

Universitas Indonesia

Industri Mesin Industri Produk Logam

dan Mineral Industri Kertas Industri Elektronik Jasa Terkait Teknologi

dan Ilmu Pengetahuan Jasa Medis Jasa Keuangan Industri Lain yang

Ditetapkan oleh Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Utama.

nilai investasi, dan lokasi investasi.

Filipina Seluruh Industri 3 (tiga) tahun sampai dengan 8 (delapan) tahun tergantung status (pionir/non pionir) dan tempat terdaftar.

Indonesia Industri Pionir, yaitu • Industri logam dasar; • Industri pengilangan

minyak bumi dan/atau kimia dasar organik yang bersumber dari minyak bumi dan gas alam;

• Industri permesinan; • Industri di bidang

sumberdaya terbarukan; dan/atau

• Industri peralatan komunikasi.

Dalam kondisi tertentu, industri yang termasuk dalam Industri Pionir dapat diperluas oleh Menteri Keuangan.

Pembebasan selama 5 (lima) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun, dan Pengurangan selama

2 (dua) tahun Total selama 6 (enam) sampai dengan 11 (sebelas) tahun pembebasan PPh badan, dan dalam kondisi tertentu dapat diberikan lebih lama oleh Menteri Keuangan. Jangka waktu pendaftaran dibatasi selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal 15 Agustus 2011.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 163: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

152

Universitas Indonesia

Kamboja Industri Pertanian, Peternakan, dan Perikanan

Industri Pengolahan Makanan

Industri Tekstil dan Pakaian Jadi

Industri Furnitur Industri Kertas dan Karet Industri Permesinan dan

Peralatan Industri Pariwisata dan

Perhotelan Penyedia Sarana

Kesehatan dan Pendidikan

Industri Pertambangan Ramah Lingkungan

3 (tiga) sampai dengan 8 (delapan) tahun dan dihitung dengan matriks kriteria.

Laos Industri Tujuan Ekspor Industri Pertanian dan

Kehutanan Industri Kerajinan

Tangan Industri Pengolahan

Berteknologi Tinggi Kegiatan Perlindungan

Lingkungan Hidup Pembangunan Sumber

Daya Manusia dan Kesehatan

Pembangunan Infrastruktur

Industri Hulu (Bahan Antara)

Industri Pariwisata

2 (dua) sampai dengan 7 (tujuh) tahun tergantung lokasi investasi.

Malaysia Manufaktur Mesin, Komponen Kendaraan Bermotor, dan lain-lain

Industri Pertanian Industri Dirgantara

Paling singkat 5 (lima) tahun.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 164: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

153

Universitas Indonesia

Industri Bioteknologi Industri Pariwisata Pengelolaan Lingkungan Kegiatan Penelitian dan

Pengembangan Industri Peralatan Medis Jasa Transportasi,

Komunikasi, dan Utilitas Industri Transportasi dan

Perkapalan Industri Multimedia Industri Teknologi

Informasi dan Komunikasi

Kegiatan Berbasis Ilmu Pengetahuan

Manufaktur Terkait Jasa Tertentu

Myanmar Pertanian Peternakan dan Perikanan Pertambangan Selain

Minyak Bumi dan Gas Alam, Logam, dan Batu Mulia

Industri Pengolahan, Bahan Kimia, Kertas, Tekstil dan Permesinan

Jasa Konstruksi Industri Transportasi dan

Komunikasi Selain Jasa Pos dan Telekomunikasi, Jasa Transportasi Udara dan Kereta Api, dan Jasa Penyiaran

Jasa Perdagangan

Tidak ditentukan, tergantung pada keputusan Pemerintah.

Singapura Seluruh Industri, terutama Jasa Investasi dan Keuangan, dan Perkapalan

Paling singkat 5 (lima) tahun, dan dengan pembatasan masa pendaftaran.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 165: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

154

Universitas Indonesia

Thailand Semua Industri, terutama industri baja, permesinan, biomasa, nano material, konservasi energi dan lingkungan hidup, dan penelitian dan pengembangan.

3 (tiga) sampai dengan 8 (delapan) tahun tergantung pada lokasi dan jenis investasi.

Vietnam Ditetapkan melalui peraturan pemerintah, yaitu: Manufaktur bahan baru

dan teknologi tinggi. Pertanian dan Peternakan. Industri padat karya. Pembangunan dan

pengembangan infrastruktur. Pengembangan Sumber

Daya Manusia. Pengembangan

perdagangan dan pekerjaan tradisional.

Pembebasan PPh badan 2 (dua) sampai dengan 4 (empat) tahun. Pengurangan PPh

badan selama 50% selama 2 (dua) tahun sampai dengan 9 (sembilan) tahun.

Total pembebasan PPh badan 3 tahun sampai dengan 8,5 tahun.

Pada dasarnya, pemberian Tax Holiday diberikan kepada industri

tertentu sesuai kebijakan investasi di negara yang bersangkutan. Tidak

semua industri mendapat kesempatan yang sama untuk dapat memperoleh

Tax Holiday. Kebijakan investasi suatu negara tidak terlepas dari kebutuhan

industri di negara itu sendiri. Negara-negara berkembang umumnya

membutuhkan industri dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri

terlebih dahulu, untuk kemudian industri orientasi ekspor dalam rangka

memperoleh pendapatan negara dalam bentuk mata uang asing (devisa).

Namun demikian, ada negara yang secara hukum tidak membatasi jenis

industri yang dapat memperoleh Tax Holiday, misalnya Filipina dan

Singapura. Di negara tersebut, semua jenis industri memiliki kesempatan

yang sama untuk dapat memperoleh fasilitas dimaksud. Terbuka luasnya

kesempatan industri yang berhak memperoleh fasilitas Tax Holiday tersebut

dilandasi oleh dua alasan yang saling bertolak belakang. Bagi negara

dengan perekonomian yang lebih rendah, hal tersebut menunjukkan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 166: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

155

Universitas Indonesia

kebutuhan industri yang sangat besar untuk meningkatkan perekonomian

negara. Hal ini dapat terlihat di negara Filipina, yang merupakan negara

kelompok perekonomian menengah dan sedang menghadapi tingginya

tingkat kemiskinan dan pengangguran, seperti halnya Indonesia. Filipina

memerlukan banyak investasi terutama yang dapat menyerap banyak tenaga

kerja dan menggerakkan perekonomian membuka seluas-luasnya keran

investasi, salah satunya melalui pemberian fasilitas Tax Holiday. Kebijakan

serupa namun dengan latar belakang yang berbeda terjadi di Singapura.

Singapura merupakan negara maju yang termasuk dalam negara ekonomi

paling maju di dunia. Sistem pemerintahan, infrastruktur, dan penegakan

hukum yang sangat baik telah membuat arus investasi asing yang masuk ke

dalam negara tersebut mengalir sangat deras, bahkan apabila tanpa

diberikan fasilitas perpajakan sekalipun. Namun demikian, sebagai negara

maju, Singapura masih memiliki ambisi untuk menjadi yang terbaik dan

terbesar di dunia bagi beberapa industri yang secara tradisional pada saat ini

masih dikuasai oleh negara-negara maju di belahan barat dunia, misalnya

industri keuangan, galangan kapal, dan teknologi informasi. Dengan alasan

itulah, Singapura memberikan fasilitas Tax Holiday secara luas tanpa

pembatasan jenis investasi untuk menarik investasi-investasi besar dari

segala bidang usaha agar ambisi negara tersebut menjadi pusat

perekonomian dunia dapat terwujud.

Salah satu persamaan negara-negara di ASEAN dalam memberikan

fasilitas Tax Holiday adalah bahwa seluruh negara di ASEAN memberikan

fasilitas tersebut kepada bidang usaha yang disebut sebagai Industri Pionir.

Pionir berasal dari bahasa Inggris yaitu pioneer, yang berdasarkan kamus

online http://dictionary.reference.com, didefinisikan sebagai “one who is

first or among the earliest in any field of inquiry, enterprise, or progress”.

Berdasarkan pengertian tersebut, Industri Pionir seharusnya diartikan

sebagai bidang usaha yang pertama kali ada di suatu negara atau bidang

usaha yang pertama kali melakukan suatu jenis usaha di bidangnya. Dalam

praktiknya, pengertian Industri Pionir terkait pemberian fasilitas Tax

Holiday berbeda-beda di setiap negara ASEAN, tergantung pada kebijakan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 167: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

156

Universitas Indonesia

perindustrian di tiap negara. Di Indonesia, pengertian Industri Pionir

berdasarkan Undang-Undang Penanaman Modal adalah industri yang

memiliki keterkaitan yang luas, memberi nilai tambah dan eksternalitas

yang tinggi, memperkenalkan teknologi baru, serta memiliki nilai strategis

bagi perekonomian nasional.

Pemberian status pionir juga dilakukan berbeda-beda di tiap negara

anggota ASEAN. Status Industri Pionir di Brunei Darussalam diberikan

oleh pemerintah melalui Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Utama.

Status Industri Pionir di Brunei Darussalam diberikan bagi bidang usaha

manufaktur maupun jasa, baik penanaman modal baru maupun perluasan.

Di Filipina, status pionir diberikan oleh Presiden kepada industri

manufaktur yang melakukan usaha yang benar-benar baru dan belum pernah

ada di Filipina sebelumnya. Pemerintah Indonesia menetapkan bidang usaha

yang termasuk Industri Pionir melalui Peraturan Menteri Keuangan

mengenai pemberian fasilitas Tax Holiday. Pemberian status Industri Pionir

di Vietnam, Kamboja dan Laos tidak begitu jelas, tetapi seperti halnya

negara lain, penentuan bidang usaha yang termasuk dalam Industri Pionir

dilakukan melalui penerbitan peraturan oleh pemerintah. Di negara

Malaysia, status Industri Pionir ditetapkan oleh Malaysian Industrial

Development Authority (MIDA). Myanmar memberikan Tax Holiday

kepada beberapa industri tertentu tanpa ada industri yang diberikan status

pionir. Status Industri Pionir di Thailand dan Singapura ditentukan oleh

Badan Penanaman Modal (Board of Investment) di negara yang

bersangkutan.

Secara garis besar, kebijakan investasi di negara-negara ASEAN

memiliki persamaan di beberapa bidang usaha, antara lain industri

permesinan dan industri pengolahan sumber daya alam, misalnya industri

logam, industri pengolahan hasil pertanian, dan industri pengolahan hasil

kehutanan. Secara umum, negara-negara ASEAN merupakan negara dengan

perekonomian berbasis sumber daya alam. Bumi ASEAN, baik di dalam

perut bumi maupun di permukaan, memiliki kandungan sumber daya alam

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 168: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

157

Universitas Indonesia

yang sangat melimpah. Indonesia bersama Malaysia dikenal sebagai

penghasil timah, karet, dan minyak sawit terbesar di dunia. Sejak ratusan

tahun yang lalu Asia Tenggara dikenal sebagai pemasok bahan baku yang

sangat penting bagi industri-industri besar di benua Eropa dan Amerika.

Hingga akhir abad ke-20, ekspor negara-negara ASEAN masih didominasi

oleh komoditas bahan mentah yang kemudian diolah kembali oleh negara-

negara maju menjadi produk-produk konsumsi bernilai tinggi yang

kemudian dijual ke seluruh negara di dunia, termasuk negara-negara

ASEAN. Semakin menipisnya cadangan sumber daya alam di negara-

negara ASEAN serta semakin majunya teknologi membuat para pemimpin

di negara-negara ASEAN mulai berpikir untuk mengurangi ekspor bahan

mentah dan mulai beralih untuk menjual produk jadi yang memiliki nilai

tambah tinggi. Untuk mendirikan industri pengolahan dibutuhkan modal

yang tidak sedikit, yang sulit dipenuhi oleh pemilik modal dalam negeri.

Karena itu negara-negara berkembang di ASEAN yang memiliki cadangan

sumber daya alam yang cukup besar berlomba-lomba menarik investor

asing agar bersedia menanamkan modalnya di negara tersebut. Salah satu

instrumen yang paling banyak digunakan sebagai daya tarik sekaligus daya

tawar pemerintah dalam menarik investasi adalah fasilitas perpajakan

berupa Tax Holiday. Investor asing tersebut diharapkan bersedia untuk

mendirikan industri manufaktur yang bahan bakunya berasal dari dalam

negeri. Bentuk investasinya dapat berupa pendirian perusahaan modal asing

yang sebagian besar atau seluruh sahamnya dimiliki oleh investor asing

yang bersangkutan. Di beberapa negara termasuk Indonesia, pola yang

umum digunakan oleh investor asing dalam menanamkan modalnya adalah

berupa pendirian perusahaan patungan antara investor asing yang

bersangkutan dengan pemilik modal dalam negeri, misalnya perusahaan

pembuat baja PT Krakatau POSCO yang merupakan perusahaan patungan

antara PT Krakatau Steel dan Pohang Iron and Steel Company (POSCO)

dari Korea Selatan.

Industri manufaktur, dan juga industri lainnya memerlukan mesin

industri yang canggih agar dapat memproduksi barang jadi yang baik dan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 169: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

158

Universitas Indonesia

bernilai tinggi. Mesin industri yang digunakan perusahaan-perusahaan

manufaktur di negara-negara ASEAN hampir seluruhnya merupakan buatan

negara-negara di luar ASEAN, terutama Jepang, China, dan negara-negara

belahan barat. Hal tersebut mengakibatkan biaya pembelian serta

pemeliharaan mesin menjadi sangat mahal yang berimbas pada tingginya

biaya produksi sehingga hasil produksi di negara-negara ASEAN menjadi

kurang kompetitif. Belum adanya industri mesin dalam negeri juga

mengakibatkan negara-negara ASEAN memiliki ketergantungan yang

sangat tinggi terhadap negara lain sehingga menghambat kemajuan dan

kemandirian bangsa. Oleh karena itu, selain menarik investasi pada bidang

usaha manufaktur, negara-negara ASEAN juga berusaha menarik investasi

dalam bidang industri permesinan melalui pemberian fasilitas Tax Holiday.

Dengan adanya investasi asing dalam industri mesin di dalam negeri,

diharapkan ketergantungan industri dalam negeri terhadap negara lain dapat

dikurangi sekaligus terjadi alih teknologi dari negara maju ke negara

berkembang. Penggunaan mesin produksi dalam negeri juga dapat

mengurangi biaya mesin dalam produksi sehingga diharapkan dapat

menurunkan biaya produksi yang dapat meningkatkan daya saing produk di

mancanegara.

Selain industri manufaktur berbahan baku sumber daya alam yang

melimpah di kawasan negara-negara ASEAN serta industri permesinan,

industri lain yang berhak memperoleh fasilitas Tax Holiday adalah sesuai

dengan kebutuhan masing-masing negara anggota ASEAN. Kebutuhan

industri suatu negara umumnya tertuang dalam roadmap industri yang

ditetapkan oleh pemerintah. Adanya kebutuhan yang besar terhadap suatu

jenis industri tidak terlepas dari kondisi perekonomian negara yang

bersangkutan. Negara dengan tingkat kemakmuran yang rendah dan tingkat

pengangguran yang tinggi cenderung berusaha untuk menarik investasi yang

dapat menyerap banyak tenaga kerja (labor intensive). Sebaliknya, negara

dengan tingkat kemakmuran yang tinggi dan tingkat pengangguran yang

rendah cenderung lebih banyak menarik investasi berteknologi tinggi dan

padat modal (capital intensive).

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 170: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

159

Universitas Indonesia

Brunei Darussalam merupakan negara termakmur di ASEAN setelah

Singapura. Dengan tingkat pengangguran sebesar 3,7% dari jumlah

penduduk yang hanya sebanyak 401.890 jiwa, serta Produk Domestik Bruto

(GDP) per kapita yang mencapai US$50,300.00 (sekitar

Rp450.000.000,00), Brunei cenderung menarik investasi yang bersifat padat

modal. Selama beberapa tahun terakhir, Pemerintah Brunei Darussalam

secara aktif mengundang investasi asing untuk masuk ke negaranya. Brunei

menduduki peringkat ketiga di ASEAN dalam hal daya saing global

berdasarkan penilaian World Economic Forum (WEF), dan peringkat

keempat di ASEAN dalam hal kemudahan berinvestasi menurut penilaian

International Finance Corporation (IFC).

Beberapa jenis investasi padat modal yang diberikan fasilitas Tax

Holiday di Brunei Darussalam antara lain industri semen, farmasi, industri

galangan kapal, industri gas, peralatan komunikasi, jasa rekayasa teknologi,

jasa teknologi informatika, jasa medis, dan jasa keuangan. Industri semen

dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi penduduk Brunei

mengingat potensi pertumbuhan penduduk Brunei yang cukup tinggi

sebagai akibat dari tingginya kesejahteraan hidup di negara tersebut. Produk

semen juga dibutuhkan untuk membangun infrastruktur sebagai bagian dari

komitmen pemerintah dalam memberikan kemudahan bagi calon investor

untuk menanamkan modalnya di negara tersebut. Selain itu, dalam rangka

mengurangi ketergantungan perekonomian negara dari sektor sumber daya

alam, terutama sumber daya alam tidak terbarukan berupa minyak dan gas

bumi yang jumlahnya terus berkurang, Pemerintah Brunei berusaha menarik

investor untuk menanamkan modalnya dalam kegiatan ekonomi yang

ditujukan untuk menjadi sektor unggulan dalam perekonomian negara.

Bidang usaha yang berhubungan langsung dengan pertambangan minyak

bumi tidak ada yang diberikan Tax Holiday oleh Pemerintah Brunei.

Brunei memiliki cita-cita untuk menyaingi Malaysia dalam

pengembangan sektor medis, terutama pariwisata kesehatan. Pengembangan

sektor medis juga dilakukan untuk tetap menjamin tingkat kesehatan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 171: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

160

Universitas Indonesia

masyarakat sehingga beban negara dalam pemeliharaan kesehatan

masyarakat dapat berkurang. Berdasarkan hal tersebut, maka Pemerintah

memberikan fasilitas Tax Holiday bagi investasi dalam bidang jasa medis

dan farmasi. Selain sektor kesehatan, Brunei juga menjadikan sektor

keuangan sebagai kegiatan ekonomi utama. Dengan banyaknya orang kaya

di Brunei, Pemerintah ingin menjaga agar aset penduduk Brunei tidak

disimpan di perbankan luar negeri yang akan memberikan keuntungan bagi

negara lain, tetapi tetap berada di Brunei dan dapat digunakan untuk

menggerakkan perekonomian negara. Untuk itu, Pemerintah memberikan

fasilitas Tax Holiday bagi investasi dalam bidang jasa keuangan, antara lain

perbankan dan pengelolaan kekayaan (wealth management). Sebagai salah

satu negara berkembang yang tengah bergerak menuju negara maju, Brunei

sepertinya telah menyadari bahwa perekonomian dunia akan sangat

dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Karena itu, Pemerintah juga

membuka fasilitas Tax Holiday bagi industri teknologi tinggi, yaitu industri

mesin, industri produk logam dan mineral, industri elektronik, dan jasa

terkait teknologi dan ilmu pengetahuan.

Berbeda dengan Brunei Darussalam, Filipina memberikan fasilitas

Tax Holiday dengan menggunakan pendekatan otoritas penanaman modal.

Bidang-bidang usaha yang berhak memperoleh Tax Holiday di Filipina

harus tercantum dalam Investment Priorities Plan (IPP) yang disusun setiap

tahun oleh Pemerintah. Hampir seluruh jenis industri masuk ke dalam daftar

IPP yang disusun oleh Pemerintah tersebut. Dengan adanya perubahan IPP

secara tahunan maka seluruh bidang usaha berkesempatan untuk

memperoleh fasilitas Tax Holiday di Filipina. Perbedaan pemberian fasilitas

Tax Holiday terletak pada otoritas penanaman modal tempat pendaftaran

investasi. Pemerintah Filipina membagi otoritas penanaman modal menjadi

lima otoritas utama yaitu:

a. Board of Investment (BOI), dengan cakupan lokasi penanaman modal di

seluruh wilayah Filipina;

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 172: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

161

Universitas Indonesia

b. Regional Board of Investments – Autonomous Region in Muslim

Mindanao (RBOI-ARMM), dengan cakupan lokasi penanaman modal

di Daerah Otonomi Khusus Muslim Mindanao;

c. Otoritas Kawasan Ekonomi dan Pelabuhan Bebas, dengan cakupan

lokasi di lima Kawasan Ekonomi Khusus (Special Economic Zones),

yaitu Philippine Economic Zone Authority (PEZA), Subic Bay

Metropolitan Authority and Clark Freeport Zone (Kawasan Ekonomi

Khusus Pulau Luzon), Cagayan Economic Zone Authority (CEZA),

Zamboanga City Special Economic Zone Authority (ZCSEZA), dan

Aurora Special Economic Zone Authority (ASEZA).

d. Bases Conversion and Development Authority (BCDA) yang didirikan

khusus untuk mengembangkan perekonomian melalui pengelolaan aset

militer dengan cakupan lokasi penanaman modal di dua Kawasan

Ekonomi Khusus yaitu John Hay dan Poro Point Management

Corporation (PPMC); dan

e. Tourism Infrastructure and Enterprise Zone Authority (TIEZA) yang

mengatur dan mengawasi kawasan ekonomi khusus pariwisata di

Filipina.

Dari kelima otoritas penanaman modal tersebut terlihat bahwa pembagian

otoritas didasarkan pada kebutuhan pengembangan ekonomi di tiap-tiap

wilayah di Filipina sesuai dengan karakteristik khusus dari masing-masing

wilayah tersebut.

Dalam hal daya saing global, Filipina tidak begitu baik dengan

menduduki peringkat ketujuh di ASEAN berdasarkan penilaian WEF, dan

peringkat ketujuh di ASEAN dalam hal kemudahan berinvestasi menurut

penilaian IFC. Dibukanya fasilitas Tax Holiday secara luas di Filipina

merupakan salah satu usaha Pemerintah dalam mengembangkan industri di

dalam negeri dalam rangka penyerapan tenaga kerja sekaligus peningkatan

perekonomian masyarakat, serta sebagai kompensasi bagi investor atas

kurang baiknya kondisi perekonomian dan kepastian hukum di Filipina.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 173: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

162

Universitas Indonesia

Filipina merupakan salah satu eksportir tenaga kerja asing terbesar ke

seluruh dunia, namun demikian, tingkat pengangguran di negara tersebut

masih cukup tinggi. Dengan adanya peningkatan investasi di Filipina di

berbagai bidang usaha diharapkan mampu menyerap banyak tenaga kerja

sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran. Sesuai kebijakan

Pemerintah, fasilitas Tax Holiday akan diprioritaskan untuk investasi di

wilayah-wilayah Filipina bagian selatan yang kurang berkembang

perekonomiannya karena adanya pemberontakan selama bertahun-tahun.

Dengan peningkatan perekonomian di kawasan selatan Filipina diharapkan

dapat meredam gerakan pemberontakan sehingga perekonomian secara

nasional dapat lebih maju.

Indonesia baru memberikan fasilitas Tax Holiday kembali setelah

memberikan fasilitas serupa pada dekade 1960-an yang pada saat itu

beberapa kalangan termasuk Pemerintah menyatakan bahwa fasilitas

tersebut tidak berhasil meningkatkan investasi di Indonesia. Iklim usaha di

Indonesia sendiri saat ini dinilai belum cukup baik. Dalam hal daya saing

global, Indonesia menduduki peringkat kelima di ASEAN berdasarkan

penilaian WEF, dan peringkat keenam di ASEAN dalam hal kemudahan

berinvestasi menurut penilaian IFC, dimana Indonesia tertinggal oleh

Vietnam. Hingga saat ini, belum terlihat jelas kebijakan perindustrian

jangka panjang di Indonesia sehingga Pemerintah Indonesia menetapkan

industri yang berhak menerima Tax Holiday berdasarkan kebutuhan dalam

negeri pada saat ini dan bukan kepada kebutuhan negara dalam jangka

panjang. Fasilitas Tax Holiday kali ini diberikan secara sangat terbatas

hanya kepada lima bidang usaha yang ditetapkan oleh Pemerintah sebagai

industri pionir dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor

130/PMK.011/2011 yaitu industri logam dasar, industri pengilangan minyak

bumi dan/atau kimia dasar organik yang bersumber dari minyak bumi dan

gas alam, industri permesinan, industri di bidang sumber daya terbarukan,

dan industri peralatan komunikasi. Namun demikian, dengan

mempertimbangkan kepentingan mempertahankan daya saing industri

nasional dan nilai strategis dari kegiatan usaha tertentu, Menteri Keuangan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 174: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

163

Universitas Indonesia

Republik Indonesia dapat menetapkan industri pionir yang berhak

memperoleh Tax Holiday selain lima industri yang telah ditetapkan tersebut.

Ketentuan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya

kebutuhan investasi dalam bidang usaha tertentu di masa datang yang sangat

dibutuhkan oleh Indonesia, dan investor yang bersangkutan mensyaratkan

pemberian Tax Holiday tetapi tidak termasuk dalam lima industri pionir

yang telah ditetapkan.

Sesuai kebijakan Pemerintah Indonesia, fasilitas Tax Holiday bagi

industri logam dasar akan diprioritaskan bagi industri baja dan pengolahan

logam dasar seperti alumunium, timah, nikel, dan tembaga. Indonesia

membutuhkan pasokan baja dalam jumlah besar untuk mendukung industri

di dalam negeri terutama industri otomotif dan industri pertahanan. Selama

ini, Indonesia sangat bergantung kepada negara lain dalam memenuhi

kebutuhan baja, terutama China. Dengan dibukanya fasilitas Tax Holiday

bagi industri baja, diharapkan akan banyak investor yang menanamkan

modalnya untuk membangun pabrik baja di Indonesia sehingga dapat

mengurangi ketergantungan dari negara lain. Indonesia juga banyak

mengekspor logam dasar seperti alumunium, timah, nikel, dan tembaga

dalam bentuk bahan mentah. Hal ini dirasa sangat merugikan, karena bahan

mentah tersebut akan diolah di negara lain untuk menjadi barang antara bagi

industri yang dijual kembali ke berbagai negara termasuk Indonesia. Oleh

karena itu, melalui pemberian fasilitas Tax Holiday, Pemerintah Indonesia

berharap dapat menarik investasi dalam bidang usaha pengolahan logam

dasar sehingga dapat digunakan sebagai bahan antara bagi industri dalam

negeri atau dijual sebagai bahan antara yang memiliki nilai tambah tinggi.

Sebagai negara penghasil minyak dan gas bumi, Indonesia

mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak bagi

penduduknya yang berjumlah lebih dari 230 juta jiwa. Kesulitan tersebut

terutama disebabkan oleh sangat kurangnya fasilitas penyulingan minyak

(oil refinery) di Indonesia. Selama ini Indonesia mengekspor minyak

mentah dalam jumlah besar ke negara lain untuk diolah menjadi berbagai

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 175: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

164

Universitas Indonesia

jenis bahan bakar, yang kemudian dijual kembali kepada Indonesia dengan

harga internasional. Hal ini mengakibatkan ekonomi biaya tinggi dan

ketergantungan Indonesia terhadap pasokan bahan bakar dari negara lain.

Untuk mengurangi ketergantungan tersebut, Pemerintah Indonesia

memberikan fasilitas Tax Holiday untuk menarik investasi dalam

pembangunan kilang pengolahan minyak dan gas bumi. Selain itu, untuk

mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya minyak bumi yang

cadangannya di Indonesia diperkirakan akan habis dalam beberapa tahun

mendatang, Pemerintah juga memberikan fasilitas Tax Holiday bagi

investor yang bergerak dalam bidang pengusahaan sumber daya terbarukan.

Kebijakan Pemerintah ini terutama ditujukan bagi pengembangan panas

bumi bagi penyediaan tenaga listrik, mengingat sumber daya panas bumi di

Indonesia termasuk yang terbesar di dunia.

Untuk mengembangkan industri manufaktur di Indonesia, fasilitas

Tax Holiday diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada industri

permesinan. Mesin-mesin industri di Indonesia hampir seluruhnya

merupakan produk impor dari negara lain seperti Jepang, China, dan negara-

negara Eropa. Pemberian Tax Holiday bagi industri permesinan akan

diutamakan bagi industri tekstil. Sebagai salah satu eksportir produk tekstil

terbesar di dunia, Indonesia saat ini harus berjuang keras menghadapi

serbuan tekstil dari China. Secara teknis, salah satu kesulitan Indonesia

dalam bersaing dengan China adalah kondisi mesin-mesin tekstil di

Indonesia yang sudah tua dan perlu segera diganti. Penggantian dan

revitalisasi mesin-mesin tersebut bukanlah perkara mudah mengingat

mesin-mesin tersebut merupakan produk impor dengan harga yang tidak

murah. Dengan diberikannya fasilitas Tax Holiday, investasi berupa industri

manufaktur mesin-mesin tekstil diharapkan dapat segera masuk ke

Indonesia. Dengan demikian, proses penggantian dan revitalisasi mesin-

mesin tekstil di Indonesia dapat lebih mudah dilaksanakan. Selain

permesinan, Pemerintah Indonesia juga berkeinginan untuk menarik

investor di bidang peralatan komunikasi. Sebagai salah satu negara

berpenduduk terbanyak di dunia dengan wilayah yang juga termasuk paling

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 176: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

165

Universitas Indonesia

luas di dunia, sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia merupakan

pasar terbesar dan paling potensial bagi produsen peralatan telekomunikasi

asal Eropa, Amerika, dan Asia, tetapi belum ada produsen alat komunikasi

yang mendirikan pabriknya di Indonesia. Untuk itu, Pemerintah Indonesia

berusaha menarik minat produsen-produsen alat komunikasi kelas dunia

untuk menanamkan modalnya di Indonesia dengan cara memberikan

fasilitas Tax Holiday.

Seperti halnya di Indonesia, Tax Holiday di Kamboja diberikan

secara sangat selektif. Pemerintah Kamboja hanya membuka Tax Holiday

bagi 20 jenis industri, antara lain industri agro dan pengolahan makanan,

industri tekstil dan garmen, industri logam pabrikan, industri peralatan

elektronik dan transportasi, industri mesin, pembangunan sarana kesehatan,

pendidikan, dan pariwisata, serta pembangunan infrastruktur fisik. Kamboja

merupakan salah satu negara ASEAN yang masih harus berjuang

mengembangkan perekonomiannya setelah mengalami perang yang

berkepanjangan dan pemerintahan dibawah rezim diktator selama bertahun-

tahun. Iklim usaha di Kamboja masih buruk. Dalam hal daya saing global,

Kamboja terpuruk di peringkat kedelapan di ASEAN berdasarkan penilaian

WEF, dan peringkat kedelapan di ASEAN dalam hal kemudahan

berinvestasi menurut penilaian IFC. Kondisi negara yang masih buruk

tersebut membuat Pemerintah Kamboja mengutamakan pembangunan

infrastruktur dasar dalam perekonomiannya. Oleh karena itu, pemberian Tax

Holiday diprioritaskan bagi investasi dalam bidang pembangunan

infrastruktur fisik seperti jalan dan jembatan, sarana kesehatan, sarana

pendidikan, serta penyediaan listrik dan air bersih. Kamboja tidak memiliki

kekayaan alam yang melimpah. Perekonomian Kamboja sangat bergantung

pada sektor pertanian dan pariwisata. Satu-satunya industri yang bisa

dikatakan maju di Kamboja adalah industri tekstil dan garmen. Dalam

rangka mendukung perekonomian dalam negeri, Pemerintah Kamboja juga

memberikan Tax Holiday bagi industri utama, yaitu industri agro,

pariwisata, tekstil dan garmen, serta industri mesin untuk menunjang

industri tekstil dalam negeri.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 177: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

166

Universitas Indonesia

Laos, seperti halnya Kamboja, masih harus berjuang keras

memajukan perekonomian negara setelah bertahun-tahun dikuasai rezim

pemerintahan yang tertutup. Walaupun pada saat ini masih dikuasai oleh

pemerintahan komunis, perekonomian Laos mulai bergerak ke arah

perekonomian pasar yang lebih liberal. Pemerintah mulai mengurangi

kendali atas perekonomian. Pemerintah Laos mulai membuka diri terhadap

investasi dari pihak swasta baik nasional maupun asing. Pada tahun 2011,

Laos tidak masuk dalam penilaian WEF mengenai daya saing global, dan

terpuruk di peringkat kesembilan di ASEAN dalam hal kemudahan

berinvestasi menurut penilaian IFC.

Dalam rangka memajukan perekonomian dan pembangunan negara,

Pemerintah Laos memberikan Tax Holiday secara selektif bagi tujuh

kelompok bidang usaha yang secara garis besar hampir sama dengan

Kamboja, yaitu industri agro dan lingkungan hidup, industri manufaktur,

pembangunan infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia, dan

pariwisata. Pemerintah Laos menyadari bahwa infrastruktur merupakan

faktor utama dalam menarik investasi, sehingga memberikan fasilitas Tax

Holiday bagi investor yang melakukan usaha berupa pembangunan

infrastruktur seperti jalan raya dan jembatan. Seperti halnya Kamboja, Laos

tidak memiliki kekayaan alam yang melimpah. Perekonomian masyarakat

digerakkan oleh kegiatan usaha pertanian, kehutanan, dan pariwisata. Oleh

karena itu, Tax Holiday juga diberikan bagi investasi dalam bidang industri

agro dan pariwisata. Namun demikian, untuk memajukan perekonomian

negara, Pemerintah Laos harus mendorong perekonomian menjadi lebih

kuat, yaitu dengan menarik investasi dalam bidang usaha manufaktur

sehingga kebutuhan penduduk Laos dapat dipenuhi oleh industri dalam

negeri. Untuk dapat menarik investasi dalam bidang usaha manufaktur,

Pemerintah Laos juga membuka Tax Holiday bagi kegiatan terkait industri

pengolahan dan kegiatan industri yang menggunakan teknologi maju.

Malaysia telah berhasil mengembangkan perekonomiannya dari

negara yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap ekspor

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 178: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

167

Universitas Indonesia

barang mentah seperti kelapa sawit, karet, dan timah, menjadi negara

industri yang mengembangkan industri manufaktur dan jasa dalam dua

dekade terakhir. Pada tahun 2011, Malaysia menduduki peringkat dua di

ASEAN dalam penilaian WEF mengenai daya saing global, dan peringkat

ketiga di ASEAN dalam hal kemudahan berinvestasi menurut penilaian IFC.

Hal tersebut menunjukkan iklim usaha di Malaysia yang sudah cukup baik

di mata investor asing.

Dalam rangka mewujudkan cita-cita Malaysia untuk menjadi pusat

perekonomian di Asia Tenggara dan juga di dunia, mengalahkan Singapura,

Malaysia kini banyak memberikan fasilitas fiskal utamanya Tax Holiday

dan juga kemudahan lainnya bagi investor yang ingin menanamkan

modalnya di Malaysia. Tax Holiday diberikan bagi industri-industri

unggulan Malaysia yang dijadikan sebagai motor penggerak kemajuan

perekonomian Malaysia di masa datang. Sesuai peraturan perundang-

undangan di bidang investasi yang berlaku di Malaysia, terdapat 14

kelompok industri utama yang dapat diberikan Tax Holiday. Sebagian besar

kelompok industri tersebut merupakan industri berteknologi tinggi berbasis

ilmu pengetahuan, yaitu industri bioteknologi, industri dirgantara, industri

peralatan medis, industri transportasi dan perkapalan, industri multimedia,

dan industri teknologi informatika. Banyaknya industri berteknologi tinggi

yang diberikan Tax Holiday mencerminkan kesadaran para pembuat

kebijakan di negara tersebut bahwa industri yang akan menguasai

perekonomian dunia di masa datang merupakan industri-industri yang padat

teknologi. Penghargaan dan keseriusan Pemerintah Malaysia untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan dan melakukan inovasi dalam berbagai

bidang ditunjukkan dengan diberikannya fasilitas Tax Holiday bagi kegiatan

penelitian dan pengembangan di bidang industri yang dilakukan oleh

lembaga penelitian dan pengembangan, dan hasilnya ditujukan bagi

perusahaan yang tidak memiliki hubungan istimewa.

Bersama dengan Indonesia, Malaysia dikenal sebagai negara

penghasil energi berupa minyak bumi dan gas yang cukup besar di dunia.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 179: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

168

Universitas Indonesia

Namun demikian, Malaysia telah memiliki fasilitas pengolahan minyak

mentah dan gas yang telah memadai untuk memenuhi kebutuhan energi

dalam negeri dan juga untuk tujuan ekspor, berbeda dengan Indonesia yang

masih memiliki ketergantungan terhadap negara lain dalam memenuhi

kebutuhan bahan bakar minyak di dalam negeri. Keberhasilan Malaysia

sebagai salah satu negara penghasil energi dibuktikan dengan semakin

berkibarnya perusahaan minyak asal Malaysia, yaitu PETRONAS, di dunia

internasional. Keberhasilan Malaysia sebagai negara penghasil energi di

dunia membuat Pemerintah Malaysia memutuskan untuk tidak memberikan

Tax Holiday secara khusus bagi perusahaan yang bergerak di bidang

perminyakan. Keberhasilan PETRONAS menjadi perusahaan terkemuka di

dunia akan segera diikuti oleh perusahaan otomotif Malaysia yaitu Proton.

Proton telah berhasil membuat Malaysia memiliki mobil nasional yang

mulai dikenal di seluruh dunia. Namun demikian, Pemerintah Malaysia

menyadari bahwa masih diperlukan usaha dan waktu yang sangat panjang

untuk menjadikan Proton sebagai perusahaan otomotif kelas dunia yang

sejajar dengan General Motor, Toyota, Honda, dan perusahaan otomotif

raksasa lainnya. Dalam upaya menjadikan Proton menjadi perusahaan

otomotif kelas dunia, Pemerintah Malaysia berupaya untuk memperkuat

industri penunjang di dalam negeri. Oleh karena itu, Pemerintah Malaysia

memutuskan untuk membuka fasilitas Tax Holiday bagi bidang usaha

pendukung industri otomotif, antara lain industri manufaktur komponen

kendaraan bermotor, industri manufaktur mesin robotik, industri

pengembangan dan penelitian, industri jasa transportasi dan utilitas, serta

industri transportasi itu sendiri.

Selain transportasi darat, Malaysia juga mulai serius untuk

mengembangkan industri dirgantara. Melalui Composites Technology

Research Malaysia Sdn. Bhd. (CTRM), Malaysia mulai menunjukkan

kemajuan yang sangat signifikan di bidang kedirgantaraan. CTRM telah

dipercaya perusahaan-perusahaan raksasa produsen pesawat terbang seperti

Boeing dan Airbus untuk mengerjakan beberapa komponen utama dari

beberapa tipe pesawat terbaru mereka. Walaupun belum sampai membuat

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 180: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

169

Universitas Indonesia

dan merakit pesawat terbang seperti halnya dilakukan oleh PT Dirgantara

Indonesia, CTRM telah menjadi ancaman serius bagi BUMN dirgantara

milik Indonesia tersebut, terlebih dengan adanya kabar yang menyebutkan

bahwa banyak ahli dirgantara yang sebelumnya bekerja di PT Dirgantara

Indonesia namun kemudian dipecat dan akhirnya bekerja di CTRM.

Dukungan nyata Pemerintah Malaysia bagi pengembangan industri

dirgantara sebagai bagian dari industri pertahanan ditunjukkan dengan

dibukanya kesempatan bagi industri pembuatan dan perakitan peralatan

penerbangan serta industri penunjangnya untuk dapat memperoleh Tax

Holiday hingga 15 tahun.

Di samping industri manufaktur, sektor pariwisata merupakan

andalan Malaysia dalam meningkatkan perekonomian di masa datang.

Dengan slogannya “Malaysia Truly Asia”, negara tersebut berusaha untuk

menjadi daerah tujuan wisata utama dunia. Selain menjadi tempat wisata

secara umum, Malaysia juga memiliki ambisi untuk menjadi daerah tujuan

wisata kesehatan utama di dunia. Salah satu daerah di Malaysia yang

dikembangkan menjadi pusat wisata kesehatan adalah Pulau Penang. Untuk

mewujudkan ambisi tersebut, Pemerintah Malaysia memberikan Tax

Holiday bagi industri pariwisata dan juga bagi industri peralatan medis.

Sebagai negara dengan rezim pemerintahan komunis yang tertutup,

tidak banyak bidang usaha di Myanmar yang dapat dimasuki oleh investor

asing. Hampir seluruh kegiatan usaha yang ada di Myanmar dikuasai oleh

negara baik melalui BUMN maupun perusahaan-perusahaan swasta milik

anggota-anggota junta militer yang berkuasa, tetapi masih terdapat beberapa

bidang usaha yang diizinkan oleh pemerintah setempat untuk dimasuki oleh

investor secara umum. Namun demikian, iklim usaha di Myanmar yang

dianggap suram, penuh ketidakpastian, korup, dan sangat tidak efisien

membuat investor asing menghindari hampir semua bidang usaha yang

terbuka bagi investasi secara umum di Myanmar, kecuali gas alam,

pembangkit listrik, kayu, dan pertambangan, karena keempat bidang usaha

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 181: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

170

Universitas Indonesia

yang merupakan industri ekstraktif tersebut akan terus dianggap sebagai

sektor yang paling produktif.

Upaya yang dilakukan Pemerintah Myanmar dalam menarik minat

investor untuk menanamkan modalnya di bidang usaha yang membutuhkan

investasi dari masyarakat umum adalah dengan memberikan fasilitas Tax

Holiday kepada bidang-bidang usaha tersebut. Bidang-bidang usaha yang

diberikan Tax Holiday sebagian besar merupakan industri pengambilan

sumber daya alam seperti pertanian, peternakan dan perikanan, kehutanan,

dan pertambangan. Industri manufaktur yang diberikan Tax Holiday

sebagian besar merupakan industri padat karya dan tidak memerlukan

teknologi tinggi, misalnya industri bahan makanan, tekstil, barang keperluan

pribadi dan rumah tangga, serta bahan bangunan. Industri jasa yang

diberikan Tax Holiday sangat terbatas dan hanya berupa jasa dasar yang

dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, yaitu jasa perbankan

dan asuransi, pembangkitan listrik, serta transportasi dan penyiaran.

Kebijakan Pemerintah Myanmar yang memajukan industri-industri dasar

dengan jalan memberikan fasilitas Tax Holiday tidak terlepas dari kondisi

sosial ekonomi di negara tersebut. Tingkat kemiskinan yang tinggi dan

tingkat pendidikan masyarakat yang sangat rendah membuat pendirian

industri berteknologi tinggi yang padat modal dan padat teknologi menjadi

hampir mustahil dilakukan. Kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat yang

masih sangat jauh dari tercukupi juga membuat pengembangan industri

dasar menjadi prioritas.

Singapura merupakan negara anggota ASEAN yang paling makmur

dengan GDP per kapita terbesar di Asia Tenggara dan terbesar keenam di

dunia. Infrastruktur yang sangat lengkap dan memadai dan didukung dengan

kepastian hukum dan kestabilan perekonomian selama beberapa dekade,

menjadikan Singapura negara kedua yang paling kompetitif di dunia dan

nomor satu di ASEAN menurut penilaian WEF, serta negara peringkat

pertama yang paling ramah terhadap investor di dunia versi IFC. Hal-hal

tersebut menjadi modal yang cukup bagi Singapura untuk menarik investasi

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 182: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

171

Universitas Indonesia

ke berbagai bidang usaha di negara tersebut tanpa memberikan fasilitas

perpajakan sekalipun, investasi akan mengalir deras ke Singapura

mengingat hampir seluruh infrastruktur yang dibutuhkan dalam pendirian

usaha telah tersedia. Namun demikian, Singapura masih memiliki keinginan

untuk menjadi pemimpin perekonomian Asia dan dunia, khususnya dalam

beberapa bidang usaha. Oleh karena itu, Pemerintah Singapura memberikan

fasilitas Tax Holiday bagi investor yang menanamkan modalnya di negara

tersebut. Pada dasarnya, Pemerintah Singapura tidak membatasi bidang

usaha yang berhak memperoleh Tax Holiday. Seluruh bidang usaha yang

ada di Singapura berhak untuk mendapatkan Tax Holiday, tetapi dalam

memberikan Tax Holiday, Pemerintah Singapura tetap mengutamakan

bidang usaha tertentu yang merupakan bidang usaha unggulan yang akan

dikembangkan oleh Pemerintah Singapura di masa datang. Bidang usaha

utama yang ditujukan untuk dikembangkan sebagai kegiatan usaha andalan

untuk memajukan perekonomian Singapura adalah jasa keuangan dan

investasi, industri perkapalan dan jasa pelayaran, serta usaha perdagangan.

Dengan luas wilayah negara yang sangat kecil dan jumlah penduduk yang

terus bertambah, Pemerintah Singapura menyadari bahwa industri yang

harus dikembangkan sebagai penopang perekonomian negara adalah

industri padat modal yang tidak memerlukan lahan daratan yang luas. Oleh

karena itu, sektor jasa keuangan dan investasi menjadi pilihan untuk

dikembangkan secara serius. Selain itu, posisi Singapura yang tepat berada

di persimpangan jalur pelayaran internasional yang sangat strategis juga

sangat tepat bagi kegiatan perdagangan di negara tersebut. Selain itu, posisi

tersebut juga menjadikan Singapura sebagai pelabuhan internasional

tersibuk di dunia. Dengan demikian, sangat tepat apabila Pemerintah

Singapura memilih untuk mengembangkan industri perkapalan dan

pelayaran di negara tersebut. Dengan pendirian galangan kapal, baik untuk

pembuatan maupun perbaikan kapal, serta jasa pelayaran lainnya, akan

banyak menghasilkan penerimaan negara mengingat ramainya lalu lintas

pelayaran internasional yang melalui negara tersebut.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 183: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

172

Universitas Indonesia

Pada tahun 2011, Thailand menduduki peringkat keempat di ASEAN

dalam penilaian WEF mengenai daya saing global, dan peringkat kedua di

ASEAN dalam hal kemudahan berinvestasi menurut penilaian IFC. Hal

tersebut menunjukkan iklim usaha di Thailand yang sudah cukup baik di

mata investor asing. Persepsi investor asing terhadap iklim investasi di

Thailand yang cukup baik menjadi modal utama negara tersebut dalam

menarik investasi. Namun demikian, masih diperlukan upaya lebih dari

Pemerintah Thailand untuk menarik investasi dalam rangka membawa

Thailand menuju perekonomian yang lebih maju dan modern.

Pemberian Tax Holiday di Thailand pada dasarnya dilakukan

berdasarkan daerah tempat tujuan investasi dan bukan berdasarkan bidang

usahanya. Thailand membagi daerah tujuan investasi menjadi tiga

kelompok, yaitu Zona 1, Zona 2, dan Zona 3 yang juga dikenal sebagai

Zona Promosi Investasi. Pembagian kelompok daerah tersebut didasarkan

pada kedekatan dengan ibukota negara (Bangkok) dan tingkat

perekonomian masing-masing wilayah. Semakin jauh suatu daerah dari

ibukota negara dan semakin rendah tingkat perekonomian dimaksud,

semakin besar pula Tax Holiday yang diberikan. Semakin besar angka zona

tersebut menunjukkan semakin jauh dari ibukota negara sekaligus semakin

rendah tingkat perekonomian daerah yang bersangkutan. Dengan demikian,

investor yang melakukan penanaman modal di Zona 3 akan mendapatkan

Tax Holiday yang paling besar.

Seperti halnya negara berkembang lainnya, Thailand memiliki

industri unggulan yang dijadikan sebagai sumber utama penopang

perekonomian negara. Oleh karena itu, di samping memberikan Tax

Holiday berdasarkan kelompok daerah, Tax Holiday juga diberikan bagi

investor yang melakukan penanaman modal di bidang-bidang usaha yang

mendukung industri unggulan Thailand. Saat ini, industri unggulan Thailand

adalah industri otomotif dan industri pariwisata termasuk wisata kesehatan.

Berdasarkan hal tersebut, fasilitas Tax Holiday diberikan bagi investor yang

bergerak di bidang-bidang usaha penunjang kedua industri unggulan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 184: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

173

Universitas Indonesia

tersebut, antara lain industri manufaktur baja, manufaktur suku cadang dari

baja tempa, dan manufaktur nano material, serta manufaktur peralatan

medis dan manufaktur makanan yang diawetkan siap saji, yang dilakukan di

seluruh wilayah Thailand. Dalam rangka pelestarian lingkungan dan tindak

lanjut Pemerintah Thailand atas isu pemanasan global dan perubahan iklim,

tambahan Tax Holiday juga dapat diberikan bagi investor yang melakukan

kegiatan konservasi energi dan menggunakan energi alternatif, melakukan

kegiatan usaha terkait produk dan bahan ramah lingkungan, serta

penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dan hemat energi, yang

berlokasi di seluruh Thailand kecuali Bangkok. Selain itu, investor yang

menanamkan modal di seluruh wilayah Thailand yang mengeluarkan biaya

untuk melakukan penelitian dan pengembangan, termasuk dalam bentuk

pelatihan teknologi dan donasi kepada lembaga penelitian Thailand, atau

melakukan kerjasama penelitian dengan lembaga pendidikan, juga berhak

memperoleh tambahan Tax Holiday.

Seperti halnya pemberian Tax Holiday di Thailand, Tax Holiday di

Vietnam diberikan baik berdasarkan bidang-bidang usaha tertentu maupun

daerah-daerah tertentu. Bidang-bidang usaha tertentu dan daerah-daerah

tertentu tersebut ditetapkan oleh Pemerintah Vietnam melalui Peraturan

Pemerintah Nomor 108-2006-ND-CP. Dalam Peraturan Pemerintah

tersebut, ditetapkan 53 jenis kegiatan usaha yang dapat diberikan Tax

Holiday dan 55 lokasi investasi yang dapat diberikan fasilitas Tax Holiday.

Vietnam merupakan salah satu kekuatan ekonomi baru di Asia

Tenggara dengan laju perkembangan perekonomian yang cukup cepat.

Pesatnya perkembangan ekonomi negara tersebut membuat beberapa

kalangan meramalkan bahwa secara ekonomi, Vietnam akan mengungguli

Indonesia. Sebagai kekuatan ekonomi baru, Pemerintah Vietnam terus

berusaha menarik investasi masuk ke negaranya. Berdasarkan penilaian

WEF, Vietnam satu peringkat lebih rendah dibanding Indonesia yang

menduduki peringkat kelima dalam hal daya saing perekonomian secara

global, tetapi Vietnam dinilai lebih menarik sebagai tempat penanaman

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 185: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

174

Universitas Indonesia

modal berdasarkan penilaian IFC dengan menduduki peringkat kelima, satu

peringkat lebih baik dibanding Indonesia.

Vietnam telah menyadari pentingnya industri berbasis teknologi

tinggi serta bahan dan energi baru bagi perekonomian negara di masa

datang. Oleh karena itu, Tax Holiday diberikan bagi investasi dalam

kegiatan usaha pembuatan bahan baru dan produksi energi baru, pembuatan

produk teknologi tinggi, bioteknologi, atau teknologi informasi, dan

manufaktur mekanis. Selain itu, dengan kekayaan sumber daya alam berupa

tumbuhan obat-obatan yang dimilikinya, Vietnam berupaya untuk menjadi

pusat industri farmasi di Asia Tenggara. Oleh karena itu, Pemerintah

setempat juga memberikan Tax Holiday bagi industri farmasi dan bahan

kimia yang memproduksi obat-obatan baik obat bagi manusia, hewan,

maupun tumbuhan, termasuk obat-obatan tradisional. Untuk mewujudkan

Vietnam sebagai kekuatan ekonomi dunia, Pemerintah Vietnam berupaya

untuk membangun infrastruktur yang lengkap dan memadai. Oleh karena

itu, Tax Holiday juga diberikan oleh Pemerintah Vietnam bagi investasi

dalam proyek pembangunan dan pengembangan infrastruktur seperti

pembangunan atau pengembangan jembatan, jalan raya, terminal, bandara,

pelabuhan, dan jalur kereta api.

Sebagai kekuatan ekonomi yang baru berkembang, Pemerintah

Vietnam menyadari bahwa kesejahteraan masyarakat merupakan faktor

utama bagi terciptanya perekonomian negara yang tangguh. Dengan

demikian, diperlukan investasi dalam bidang-bidang terkait pengembangan

kualitas masyarakat seperti pembangunan sekolah, rumah sakit, pusat

olahraga dan latihan fisik, dan infrastruktur pendidikan dan pelatihan

lainnya. Selain itu, diperlukan juga investasi dalam bidang ketahanan

pangan, utamanya di sektor pertanian dan peternakan termasuk industri

pengolahan makanan, agar dapat menyediakan bahan pangan dengan

kualitas dan kuantitas yang mencukupi dengan harga terjangkau. Untuk

menarik investasi dalam bidang-bidang usaha terkait kesejahteraan

masyarakat tersebut, Pemerintah Vietnam memberikan fasilitas Tax

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 186: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

175

Universitas Indonesia

Holiday. Selain itu, untuk menurunkan angka pengangguran yang

berpotensi menjadi penghambat kemajuan perekonomian, Tax Holiday juga

diberikan bagi seluruh perusahaan atau proyek yang secara rutin

mempekerjakan antara 500 sampai 5.000 pekerja. Dengan demikian,

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 108-2006-ND-CP tersebut,

seluruh bidang usaha dapat diberikan Tax Holiday sepanjang

mempekerjakan antara 500 sampai 5.000 pekerja.

Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa skema pemberian Tax

Holiday oleh negara-negara anggota ASEAN secara garis besar terbagi

menjadi tiga jenis, yaitu pemberian berdasarkan bidang-bidang usaha

tertentu, pemberian berdasarkan daerah-daerah tertentu lokasi penanaman

modal dilakukan, dan pemberian berdasarkan bidang-bidang usaha tertentu

dan/atau daerah-daerah tertentu (campuran).

Tabel 5.2 Kelompok Negara Berdasarkan Skema Pemberian Tax Holiday

Pemberian Tax Holiday Berdasarkan: Bidang Usaha Tertentu Daerah Tertentu Campuran

1. Brunei Darussalam 2. Indonesia 3. Kamboja 4. Laos 5. Malaysia 6. Myanmar 7. Singapura

Filipina 1. Vietnam 2. Thailand

Dari Tabel 5.2 dapat diketahui bahwa 70% negara-negara di ASEAN

memberikan fasilitas Tax Holiday terhadap bidang-bidang usaha tertentu,

20% memberikannya terhadap bidang-bidang usaha tertentu dan daerah-

daerah tertentu, dan sisanya memberikan fasilitas Tax Holiday daerah-

daerah tertentu. Menurut sifat dari masing-masing bidang usaha, pemberian

Tax Holiday berdasarkan bidang-bidang usaha tertentu dapat dibagi lagi

menjadi tiga kelompok, yaitu:

a. diberikan kepada bidang usaha konvensional berbasis sumber daya

alam;

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 187: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

176

Universitas Indonesia

b. diberikan kepada bidang usaha modern, berteknologi tinggi, dan tidak

berbasis sumber daya alam; dan

c. diberikan kepada kedua kelompok tersebut.

Pemberian Tax Holiday pada huruf a umumnya dilakukan oleh negara-

negara yang memiliki tingkat perekonomian dan kesejahteraan masyarakat

yang masih sangat rendah dan masih sangat bergantung pada hasil sumber

daya alam untuk menggerakkan roda perekonomiannya. Negara-negara

ASEAN yang termasuk dalam kelompok huruf a tersebut adalah Myanmar,

Laos, dan Kamboja. Pemberian Tax Holiday pada huruf b umumnya

dilakukan oleh negara maju yang sudah tidak bergantung pada hasil sumber

daya alam untuk menggerakkan roda perekonomiannya. Pemberian Tax

Holiday secara spesifik ini juga menunjukkan adanya perencanaan industri

yang matang dari suatu negara, yang telah dipersiapkan sebagai industri

andalan di masa datang. Singapura menjadi satu-satunya negara anggota

ASEAN yang memberikan Tax Holiday kelompok huruf b ini. Ketiadaan

sumber daya alam membuat Singapura “dipaksa” untuk mengembangkan

industri yang tidak berbasis sumber daya alam tetapi dapat mendatangkan

penerimaan negara yang sangat besar. Pemberian Tax Holiday pada huruf c,

yaitu gabungan huruf a dan huruf b pada umumnya dilakukan oleh negara

perekonomian kelas menengah yang tengah berjalan menuju kelompok

negara maju, dimana ketergantungan perekonomian terhadap hasil sumber

daya alam masih cukup besar tetapi telah memiliki perencanaan untuk

menggeser tumpuan perekonomian dari industri konvensional berbasis

sumber daya alam menjadi industri yang lebih modern yang tidak berbasis

sumber daya alam. Negara-negara ASEAN yang menganut pemberian Tax

Holiday tipe huruf c ini adalah Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Vietnam, Thailand, dan Filipina juga dapat dimasukkan dalam kelompok

ini.

Pemberian Tax Holiday berdasarkan daerah-daerah tertentu

dilakukan untuk menciptakan pemerataan pendapatan di seluruh wilayah

negara yang bersangkutan sehingga dapat mengurangi potensi gejolak di

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 188: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

177

Universitas Indonesia

daerah-daerah yang termasuk miskin di negara tersebut. Negara ASEAN

yang memberikan Tax Holiday berdasarkan daerah-daerah tertentu ini, yaitu

Filipina, memiliki permasalahan di wilayah-wilayah tertentu dalam negara

yang bersangkutan. Permasalahan tersebut disebabkan oleh kesenjangan

perekonomian yang cukup mencolok antara masyarakat di wilayah selatan

dengan saudara-saudara mereka di wilayah lainnya. Permasalahan tersebut

mengakibatkan munculnya gerakan untuk memisahkan diri (separatis) yang

membuat kondisi keamanan menjadi tidak stabil dan pada akhirnya

mengganggu roda perekonomian negara secara keseluruhan. Oleh karena

itu, pemberian Tax Holiday yang secara spesifik ditujukan bagi daerah-

daerah tertentu diharapkan dapat mengurangi tingkat kesenjangan

perekonomian sehingga permasalahan-permasalahan keamanan tersebut

dapat dihilangkan.

Pemberian fasilitas Tax Holiday berdasarkan bidang-bidang usaha

tertentu dan daerah-daerah tertentu dilakukan oleh Thailand dan Vietnam

karena negara tersebut mengalami peningkatan perekonomian yang sangat

pesat. Pesatnya perkembangan perekonomian negara disadari oleh

pemerintah setempat tidak didukung oleh pemerataan pendapatan di seluruh

wilayah, sehingga berpotensi menimbulkan gejolak di beberapa bagian

negara terutama yang jauh dari pusat negara. Untuk menjaga tingkat

pertumbuhan perekonomian negara yang cukup tinggi dan mengurangi

potensi terjadinya gejolak di masyarakat akibat kesenjangan perekonomian

di daerah-daerah tertentu, dalam rangka mewujudkan Thailand dan Vietnam

sebagai negara maju di kawasan Asia Tenggara, pemerintah kedua negara

memberikan Tax Holiday bagi investor yang melakukan penanaman modal

di bidang-bidang usaha tertentu atau di daerah-daerah tertentu.

Setelah diketahui industri apa saja yang dapat diberikan Tax Holiday,

maka pertanyaan berikutnya yang disampaikan oleh hampir seluruh investor

yang membutuhkan fasilitas tersebut adalah berapa lama fasilitas Tax

Holiday dapat mereka nikmati. Jangka waktu pemberian Tax Holiday

tersebut sangat penting bagi investor untuk membuat perhitungan bisnis

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 189: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

178

Universitas Indonesia

sehingga dapat memperoleh tingkat pengembalian investasi dan keuntungan

yang optimal. Lamanya jangka waktu Tax Holiday yang dibutuhkan dapat

berbeda-beda untuk tiap industri. Dari sudut pandang pemerintah, lamanya

jangka waktu Tax Holiday tergantung pada sejauh mana kebutuhan negara

atas investasi yang hendak ditarik serta tingkat daya saing negara yang

bersangkutan. Apabila terdapat suatu penawaran investasi di suatu bidang

usaha yang hendak ditarik karena sangat dibutuhkan bagi perekonomian

negara, dan negara-negara tetangga juga hendak menarik investasi yang

sama karena juga sangat membutuhkannya, padahal iklim investasi di

negara tersebut dinilai lebih buruk dari negara-negara tetangganya, maka

negara yang bersangkutan akan memberikan Tax Holiday kepada investor

dengan jangka waktu yang lebih lama dari investasi pada bidang usaha

lainnya dan juga lebih lama dari negara-negara tetangga yang menjadi

pesaingnya. Dari sudut pandang investor, jangka waktu Tax Holiday yang

diminta umumnya disesuaikan dengan tingkat pengembalian investasi,

break event point (BEP), serta waktu yang dibutuhkan oleh investor mulai

dari pendirian usaha sampai dengan perolehan keuntungan setelah BEP.

Namun demikian, apabila investor menyadari bahwa bidang usaha yang

hendak dimasuki sangat dibutuhkan oleh negara setempat dan tidak ada lagi

penawaran investasi dari investor lainnya, maka investor yang bersangkutan

akan meminta jangka waktu Tax Holiday yang paling menguntungkan,

bahkan hingga seumur hidup proyek.

Penetapan jangka waktu Tax Holiday yang diberikan oleh suatu

negara biasanya ditetapkan dalam regulasi yang diterbitkan oleh

pemerintah, misalnya dalam undang-undang, peraturan pemerintah, atau

peraturan menteri, tetapi pada umumnya hanya mengatur jangka waktu

minimal, maksimal, atau keduanya. Penetapan jangka waktu Tax Holiday

yang spesifik diberikan dilakukan melalui mekanisme tertentu lainnya.

Selain itu beberapa negara juga membedakan jangka waktu yang diberikan

untuk masing-masing bidang usaha.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 190: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

179

Universitas Indonesia

Brunei Darussalam memberikan Tax Holiday dengan jangka waktu

paling singkat 3 tahun dan paling lama 20 tahun. Jangka waktu spesifik

yang diberikan untuk masing-masing investasi tergantung pada penilaian

(diskresi) pemerintah berdasarkan status pionir atau non-pionir yang

ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian dan Sumber Daya Utama, nilai

investasi, dan lokasi investasi. Perusahaan yang mendapatkan status pionir,

memiliki nilai investasi yang besar (lebih dari B$1.000.000,00), dan

berlokasi di kawasan ekonomi khusus yang dibentuk oleh pemerintah, dapat

memperoleh fasilitas Tax Holiday dengan jangka waktu yang lebih lama

hingga batas maksimum sesuai ketentuan yang berlaku. Sangat lamanya

jangka waktu Tax Holiday yang dapat diberikan oleh Pemerintah Brunei

mencerminkan kebutuhan negara tersebut yang sangat besar terhadap

penanaman modal terutama investasi yang tidak terkait dengan

pertambangan minyak dan gas bumi serta investasi yang ditujukan untuk

meningkatkan ekspor. Dihindarinya pemberian Tax Holiday oleh

Pemerintah Brunei kepada bidang usaha yang terkait minyak dan gas bumi

dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan perekonomian Brunei dari

sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui tersebut. Pemerintah

menginginkan agar pada saat cadangan sumber daya yang saat ini masih

menjadi andalan Brunei tersebut habis, telah ada industri andalan lain yang

menopang laju perekonomian Brunei yang telah sangat baik sehingga

tingkat kesejahteraan masyarakat tetap terjaga dan semakin baik.

Tax Holiday di Filipina diberikan dalam jangka waktu paling singkat

3 tahun dan tidak terdapat batasan maksimum jangka waktu Tax Holiday

yang dapat diberikan. Jangka waktu spesifik yang diberikan tergantung pada

diskresi pemerintah yang dilakukan berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan berupa status pionir atau non-pionir yang ditetapkan oleh

pemerintah bagi investasi yang bersangkutan berdasarkan Undang-Undang

Republik Nomor 5186, dan lokasi dimana investasi tersebut terdaftar.

investasi yang mendapatkan status pionir dapat menikmati Tax Holiday

hingga lebih dari 8 tahun. Investasi yang telah mendapatkan status pionir

dan terdaftar di daerah yang sulit atau di kawasan promosi investasi yang

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 191: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

180

Universitas Indonesia

ditetapkan oleh Pemerintah dapat menikmati Tax Holiday dengan jangka

waktu yang lebih lama dibanding investasi yang tidak termasuk bidang

usaha pionir dan/atau terdaftar di lokasi yang sudah memiliki infrastruktur

yang memadai.

Di Indonesia, Tax Holiday diberikan dalam jangka waktu paling

singkat lima tahun dan paling lama 10 tahun, dan secara otomatis diikuti

pengurangan PPh badan sebesar 50% selama dua tahun, sehingga secara

keseluruhan Tax Holiday dapat dinikmati paling lama 11 tahun. Jangka

waktu spesifik Tax Holiday yang diberikan kepada masing-masing investor

dapat berbeda-beda sesuai penilaian pemerintah yang didasarkan pada

pertimbangan-pertimbangan berupa:

a. ketersediaan infrastruktur di lokasi investasi;

b. penyerapan tenaga kerja domestik;

c. pemenuhan kriteria industri pionir;

d. rencana tahapan alih teknologi yang disampaikan oleh investor; dan

e. adanya ketentuan tax sparing di negara domisili investor.

Penilaian pemerintah tersebut dilakukan oleh Komite Verifikasi Pemberian

Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan yang dibentuk oleh

Menteri Keuangan Republik Indonesia. Seperti halnya cakupan industri

yang dapat ditambah, Menteri Keuangan Republik Indonesia juga dapat

memberikan Tax Holiday lebih lama dari jangka waktu maksimum yang

telah ditetapkan dengan mempertimbangkan kepentingan mempertahankan

daya saing industri nasional dan nilai strategis dari kegiatan usaha tertentu.

Tax Holiday di Kamboja diberikan dalam jangka waktu paling

singkat tiga tahun dan paling lama delapan tahun. Di antara negara-negara

ASEAN lainnya, Kamboja merupakan negara yang memiliki mekanisme

paling jelas dan adil dalam menentukan jangka waktu spesifik Tax Holiday

yang diberikan untuk masing-masing investasi. Penentuan tersebut

dilakukan dengan menggunakan matriks kriteria yang diisi berdasarkan

gambaran umum dari masing-masing investasi sebagaimana telah diuraikan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 192: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

181

Universitas Indonesia

dalam Bab 4, yang meliputi lokasi investasi, nilai investasi, jumlah tenaga

kerja Kamboja yang dipekerjakan penuh waktu, rasio nilai ekspor terhadap

total hasil produksi, nilai tambah produk yang dihasilkan, penggunaan

sumber daya lokal, pelatihan dan pengembangan pekerja asal Kamboja, dan

kriteria sosial seperti jumlah wanita dan penyandang cacat yang

dipekerjakan. Tiap pokok-pokok gambaran umum proyek tersebut diberi

bobot antara 1 sampai dengan 10. Makin besar bobot yang diperoleh maka

semakin lama Tax Holiday yang diberikan.

Tax Holiday di Laos dapat diberikan dengan jangka waktu paling

singkat dua tahun dan paling lama tujuh tahun. Penentuan jangka waktu

spesifik Tax Holiday oleh Pemerintah Laos juga sangat jelas karena hanya

terdapat tiga skema jangka waktu spesifik Tax Holiday yaitu:

a. pembebasan PPh badan selama tujuh tahun,

b. pembebasan PPh badan selama lima tahun disertai pengurangan tarif

PPh badan sebesar 50% selama tiga tahun setelah periode pembebasan

berakhir, dan

c. pembebasan PPh badan selama dua tahun disertai pengurangan PPh

badan sebesar 50% selama dua tahun setelah periode pembebasan

berakhir.

Penentuan jangka waktu spesifik Tax Holiday tersebut belum cukup adil

bagi investor, karena dilakukan hanya berdasarkan lokasi investasi, yaitu

Zona 1 untuk skema huruf a, Zona 2 untuk skema huruf b, dan Zona 3 untuk

skema huruf c. Padahal, tingkat pengembalian investasi untuk masing-

masing bidang usaha berbeda-beda sesuai karakteristik usahanya, sehingga

seharusnya pemberian Tax Holiday tidak dipukul rata untuk semua jenis

bidang usaha.

Tax Holiday di Malaysia umumnya diberikan dalam jangka waktu

paling singkat lima tahun dan paling lama 15 tahun, tetapi khusus bagi

industri pembangunan yacht mewah, agen perjalanan wisata, industri

promosi konferensi dan pameran internasional, dan industri jasa wisata

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 193: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

182

Universitas Indonesia

kesehatan yang disediakan bagi warga negara asing dapat menikmati Tax

Holiday dalam jangka waktu tidak terbatas. Jangka waktu spesifik Tax

Holiday yang diberikan bagi industri selain industri terkait pariwisata

tersebut ditentukan melalui diskresi pemerintah berdasarkan ketentuan

maksimum jangka waktu tiap jenis bidang usahanya, lokasi investasi, nilai

investasi, jumlah tenaga kerja, dan lain-lain. Khusus bagi industri

pembangunan yacht, jangka waktu spesifik ditentukan oleh Malaysian

Industrial Development Authority (MIDA) berdasarkan negosiasi dengan

investor dan penilaian MIDA atas gambaran umum proyek investasi.

Sedangkan bagi agen perjalanan wisata, industri promosi konferensi dan

pameran internasional, dan industri jasa wisata kesehatan yang disediakan

bagi warga negara asing, Tax Holiday diberikan per tahun sepanjang

memenuhi persyaratan sebagaimana diuraikan dalam Bab 4 tanpa batas

waktu, sehingga dapat dinikmati hingga berakhirnya proyek investasi atau

terjadi perubahan ketentuan perundang-undangan.

Seperti halnya kondisi iklim investasi secara umum yang suram dan

dipenuhi ketidakpastian, tidak ada kepastian hukum mengenai jangka waktu

Tax Holiday yang dapat diberikan di Myanmar. Jangka waktu tersebut

ditentukan oleh Pemerintah Myanmar berdasarkan negosiasi secara

langsung oleh investor yang mengajukan permohonan. Ketidakpastian

tersebut membuat investor kesulitan dalam menghitung potensi keuntungan

yang akan diperoleh sehingga membuat sebagian besar pemilik modal

enggan menanamkan modalnya di Myanmar.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, Tax Holiday di Singapura pada

dasarnya dapat diberikan bagi seluruh jenis bidang usaha, tetapi Pemerintah

Singapura tetap memiliki industri unggulan yang membutuhkan investasi

besar. Untuk mendatangkan investasi tersebut, Pemerintah Singapura

memberikan fasilitas Tax Holiday dengan jangka waktu yang dapat tidak

terbatas. Tax Holiday di Singapura diberikan dalam jangka waktu paling

singkat lima tahun. Pemberian jangka waktu secara spesifik sangat

tergantung pada negosiasi investor dengan Pemerintah Singapura secara

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 194: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

183

Universitas Indonesia

langsung. Kondisi perekonomian Singapura yang stabil dan terbuka serta

tingkat korupsi yang sangat rendah menjadikan proses negosiasi tersebut

nyaman dilakukan oleh semua investor. Namun demikian, dalam

menentukan jangka waktu Tax Holiday yang akan diberikan, Pemerintah

Singapura tetap mempertimbangkan data-data proyek seperti nilai investasi

dan jumlah tenaga kerja.

Investor yang menanamkan modal di Thailand berkesempatan untuk

mendapatkan Tax Holiday dengan jangka waktu paling singkat tiga tahun

dan paling lama delapan tahun. Jangka waktu Tax Holiday yang secara

spesifik ditentukan bagi masing-masing investasi tergantung pada lokasi

investasi tersebut dilakukan. Seperti telah dibahas sebelumnya, di Thailand

terdapat tiga zona investasi, yaitu Zona 1, Zona 2, dan Zona 3. Investasi

yang dilakukan di Zona 1 berhak untuk memperoleh fasilitas Tax Holiday

selama tiga tahun sepanjang memenuhi seluruh persyaratan yang telah

ditetapkan sebagaimana telah diuraikan dalam Bab 4. Dalam hal seluruh

persyaratan tersebut tidak terpenuhi maka investor hanya berhak menikmati

Tax Holiday selama dua tahun.

Investasi yang dilakukan di Zona 2 berkesempatan untuk

memperoleh fasilitas Tax Holiday selama tiga tahun sepanjang memenuhi

seluruh persyaratan. Khusus bagi investasi yang berlokasi di dalam kawasan

industri atau daerah promosi investasi di Zona 2, atau relokasi investasi dari

Zona 1 ke dalam kawasan industri atau daerah promosi industri di Zona 2

kecuali Laem Chabang dan Rayong, berhak untuk menikmati Tax Holiday

selama tujuh tahun sepanjang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Dalam hal seluruh persyaratan tidak dipenuhi, seluruh jangka waktu tersebut

dikurangi satu tahun.

Investasi yang dilakukan di Zona 3, atau yang berada di kawasan

industri atau daerah promosi investasi di dalam Zona 3 atau relokasi

investasi ke dalam kawasan industri atau daerah promosi investasi di Zona 3

termasuk Laem Chabang dan Rayong, dapat memperoleh Tax Holiday

selama delapan tahun ditambah pengurangan PPh badan sebesar 50%

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 195: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

184

Universitas Indonesia

selama lima tahun. Dengan demikian, pada dasarnya investasi di Zona 3

dapat menikmati Tax Holiday hingga lebih dari 10 tahun.

Tax Holiday di Vietnam diberikan dalam jangka waktu paling

singkat dua tahun dan paling lama empat tahun, dan secara otomatis diikuti

pengurangan PPh badan sebesar 50% dalam jangka waktu paling singkat

dua tahun dan paling lama sembilan tahun. Dengan demikian, pembebasan

PPh badan di Vietnam secara umum dapat dinikmati dalam jangka waktu

tiga tahun hingga lebih dari delapan tahun. Namun demikian, seperti halnya

di Indonesia, Pemerintah Vietnam dapat memberikan Tax Holiday melebihi

jangka waktu maksimum yang telah ditetapkan sepanjang proyek investasi

yang akan dilakukan memiliki nilai yang sangat strategis bagi

perekonomian negara. Jangka waktu spesifik bagi masing-masing proyek

investasi ditentukan berdasarkan diskresi pemerintah dengan

mempertimbangkan lokasi dan nilai investasi serta faktor lainnya.

Berdasarkan uraian mengenai jangka waktu tersebut, dapat terlihat

bahwa penentuan jangka waktu yang akan diberikan untuk masing-masing

investasi dalam pemberian Tax Holiday oleh negara-negara ASEAN

sebagian besar dilakukan berdasarkan diskresi pemerintah dengan

mempertimbangkan faktor-faktor tertentu utamanya lokasi dan nilai

investasi serta penyerapan tenaga kerja. Penggunaan diskresi pemerintah

tersebut berkaitan erat dengan tingkat kebutuhan negara terhadap investasi

yang akan ditarik serta posisi daya saing negara yang bersangkutan terhadap

negara tetangga yang juga memiliki kebutuhan terhadap investasi yang

sama. Dengan menggunakan diskresi, pemerintah akan lebih fleksibel dalam

mengupayakan penarikan investasi ke dalam negeri dengan tetap menjaga

penerimaan negara agar tetap pada tingkat yang aman bagi perekonomian

negara.

5.1.2 Perbandingan Kriteria Status Investasi

Dalam memberikan Tax Holiday, perlu diketahui kebijakan masing-

masing negara terkait kriteria status investasi yang dapat diberikan Tax

Holiday. Di beberapa negara, kriteria status investasi ini digunakan untuk

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 196: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

185

Universitas Indonesia

menentukan eligibilitas penerima Tax Holiday, sedangkan di negara lainnya

hanya digunakan untuk menentukan lamanya jangka waktu Tax Holiday

yang diberikan. Kriteria status investasi yang digunakan hampir seluruh

negara di dunia dalam mekanisme pemberian Tax Holiday adalah:

industri pionir atau bukan pionir, dan

penanaman modal baru atau perluasan.

Penerapan kriteria investasi dalam kebijakan pemberian Tax Holiday oleh

negara-negara ASEAN dapat dilihat pada Tabel 5.3 berikut.

Tabel 5.3 Kriteria Status Investasi dalam Kebijakan Pemberian Tax Holiday oleh Negara-Negara Anggota ASEAN

Negara Pionir Bukan Pionir

Investasi Baru

Perluasan Investasi

Brunei Darussalam Ya Ya Ya Ya

Filipina Ya Ya Ya Ya

Indonesia Ya Tidak Ya Tidak

Kamboja Ya Ya Ya Ya

Laos Ya Ya Ya Ya

Malaysia Ya Ya Ya Ya

Myanmar Ya Ya Ya Ya

Singapura Ya Ya Ya Ya

Thailand Ya Ya Ya Ya

Vietnam Ya Ya Ya Ya

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa hampir seluruh negara

ASEAN memberikan Tax Holiday kepada bidang-bidang usaha tertentu

baik yang berstatus pionir maupun yang bukan pionir. Pada dasarnya,

ketentuan perundang-undangan Myanmar tidak mengatur batasan,

persyaratan, dan kriteria pemberian Tax Holiday karena pemberian Tax

Holiday murni diskresi pemerintah setempat berdasarkan negosiasi dengan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 197: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

186

Universitas Indonesia

investor. Dengan demikian, seluruh status penanaman modal tersebut

memiliki kesempatan memperoleh Tax Holiday di Myanmar. Indonesia

menjadi satu-satunya negara ASEAN yang memberikan Tax Holiday hanya

kepada industri yang ditetapkan sebagai industri pionir. Sedangkan

Malaysia memberikan Tax Holiday bagi bidang usaha yang tidak

mendapatkan status pionir terbatas pada industri dirgantara, industri

bioteknologi, jasa transportasi, komunikasi, dan utilitas, jasa operasional

perkapalan, dan industri teknologi informasi dan komunikasi. Dalam

pelaksanaan pemberian fasilitas Tax Holiday di negara-negara ASEAN

kecuali Indonesia, status pionir dan bukan pionir tersebut digunakan dalam

menentukan jangka waktu Tax Holiday yang dapat diberikan kepada

masing-masing proyek investasi. Investasi yang mendapat status pionir

diberikan Tax Holiday dalam jangka waktu yang lebih lama dari investasi

berstatus bukan pionir.

Bidang usaha yang mendapatkan status pionir di seluruh negara-

negara ASEAN ditetapkan oleh pemerintah setempat melalui unit-unit

pemerintah yang menangani masalah investasi atau perindustrian dengan

didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu, misalnya jumlah

perusahaan dalam bidang usaha tersebut yang telah ada, rasio hasil produksi

bidang usaha yang bersangkutan terhadap total kebutuhan negara, serta nilai

strategis bidang usaha tersebut bagi perekonomian negara. Bidang usaha

yang ditetapkan sebagai industri pionir oleh Pemerintah Indonesia

didasarkan pada kriteria sebagai berikut:

a. memiliki keterkaitan yang luas,

b. memberi nilai tambah dan eksternalitas yang tinggi,

c. memperkenalkan teknologi baru, dan

d. memiliki nilai strategis bagi perekonomian nasional.

Selain harus memenuhi empat kriteria tersebut, penentuan industri pionir

oleh Pemerintah Indonesia juga didasarkan pada pertimbangan-

pertimbangan tertentu, antara lain:

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 198: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

187

Universitas Indonesia

belum terdapat perusahaan dalam bidang usaha tersebut yang berdiri di

Indonesia,

sudah ada perusahaan yang berdiri di Indonesia namun belum mampu

menghasilkan produk sesuai spesifikasi yang dibutuhkan; atau

sudah ada perusahaan yang berdiri di Indonesia dengan hasil produksi

yang telah memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan, namun jumlahnya

belum mencukupi kebutuhan industri.

Pemerintah Indonesia memutuskan hanya memberikan Tax Holiday bagi

industri pionir dengan kriteria-kriteria dan pertimbangan-pertimbangan

tersebut karena tidak ingin pemberian fasilitas tersebut mematikan industri

yang telah berdiri di Indonesia.

Selain status pionir atau bukan pionir, status investasi yang

umumnya digunakan sebagai kriteria dalam pemberian Tax Holiday adalah

status penanaman modal sebagai investasi baru atau perluasan investasi.

Sama seperti status pionir atau bukan pionir, seluruh negara ASEAN

membuka Tax Holiday baik bagi penanaman modal baru maupun perluasan

atau pengembangan investasi yang telah ada, kecuali Indonesia yang hanya

memberikan Tax Holiday bagi investasi baru. Tax Holiday bagi perluasan

investasi diberikan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh pengusaha

yang berasal dari perluasan investasi tersebut. Status penanaman modal baru

atau perluasan ini pada umumnya juga digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam menentukan jangka waktu Tax Holiday yang diberikan.

Penanaman modal baru diberikan Tax Holiday dalam jangka waktu yang

lebih lama bila dibandingkan perluasan penanaman modal karena

penanaman modal baru dilakukan benar-benar dari awal sehingga

kemungkinan timbulnya kerugian di periode awal investasi berjalan sangat

besar. Hal ini berbeda dengan perluasan usaha, dimana usaha sebelumnya

telah berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan, walaupun di masa

awal periode perluasan kemungkinan besar terjadi kerugian, tetapi secara

persentase tidak akan sebesar penanaman modal baru.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 199: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

188

Universitas Indonesia

5.1.3 Perbandingan Kriteria Nilai Investasi, Lokasi Investasi, dan Jumlah

Tenaga Kerja

Setelah status penanaman modal, kriteria berikutnya yang secara

umum digunakan oleh banyak negara dalam memberikan fasilitas Tax

Holiday adalah nilai investasi, lokasi investasi, serta jumlah tenaga kerja

yang terserap oleh masing-masing proyek investasi.

Tabel 5.4 Kriteria Nilai Investasi, Lokasi Investasi, dan Tenaga Kerja dalam Kebijakan Pemberian Tax Holiday oleh Negara-Negara

Anggota ASEAN

Negara Nilai Investasi Lokasi Investasi Jumlah Tenaga Kerja

Brunei Darussalam

Syarat nilai minimal diterapkan hanya untuk investasi dengan status: Pionir (B$500,000.00

atau sekitar Rp3.600.000.000,00) Perluasan atau

pengembangan industri (B$1,000,000.00 atau sekitar Rp7.100.000.000,00) Pergudangan atau jasa

teknik (B$2,000,000.00 atau sekitar Rp14.200.000.000,00)

Seluruh Wilayah Tidak Ditentukan

Filipina Tidak Ditentukan Ditentukan di lima otoritas investasi utama.

Tidak Ditentukan

Indonesia Minimal Rp1.000.000.000.000,00

Seluruh Wilayah Tidak Ditentukan

Kamboja Hanya ditetapkan untuk industri tertentu. Nilai investasi minimal yang ditetapkan hanya dua besaran tergantung jenis industrinya, paling sedikit adalah US$500,000.00 (sekitar

Seluruh Wilayah.

Tidak Ditentukan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 200: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

189

Universitas Indonesia

Rp4.500.000.000,00) dan yang satu lagi adalah US$1,000,000.00 (sekitar Rp9.000.000.000,00).

Laos Tidak Ditentukan Seluruh Wilayah yang Terbagi Dalam Tiga Zona Ekonomi.

Tidak Ditentukan

Malaysia Tidak Ditentukan Seluruh Wilayah Tidak Ditentukan

Myanmar Tidak Ditentukan Tidak Ditentukan

Tidak Ditentukan

Singapura Tidak Ditentukan Seluruh Wilayah Tidak Ditentukan

Thailand Minimal THB10,000,000.00 (sekitar Rp3.000.000.000,00).

Ditentukan di tiga zona ekonomi. Khusus industri prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah dapat di seluruh wilayah.

Tidak Ditentukan

Vietnam Tidak Ditentukan Ditetapkan dalam peraturan pemerintah.

Tidak Ditentukan

Berdasarkan data-data tersebut, hanya Brunei Darussalam, Indonesia,

Kamboja, dan Thailand yang mempersyaratkan nilai investasi tertentu yang

dapat diberikan fasilitas Tax Holiday.

Di Brunei Darussalam, tidak semua bidang usaha ditetapkan batasan

nilai investasi minimal yang dapat memperoleh Tax Holiday. Batasan

minimal yang ditetapkan juga berbeda-beda tergantung pada status

penanaman modalnya. Batasan minimal sebesar B$500,000.00, yang

merupakan nilai batasan paling sedikit, hanya berlaku bagi investasi dengan

status Industri Pionir. Batasan yang berbeda diterapkan bagi investasi

berstatus perluasan atau pengembangan industri manufaktur, yaitu paling

sedikit B$1,000,000,00. Syarat nilai investasi minimal dalam pemberian Tax

Holiday di Brunei paling tinggi diterapkan bagi investasi dalam bidang

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 201: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

190

Universitas Indonesia

pergudangan dan jasa teknik atau rekayasa teknologi, yaitu sebesar

B$2,000,000.00.

Berbeda dengan Brunei, Indonesia menentukan syarat minimal nilai

investasi yang berhak memperoleh Tax Holiday cukup tinggi, yaitu

Rp1.000.000.000.000,00. Ketentuan tersebut juga diberlakukan terhadap

seluruh Industri Pionir yang berhak memperoleh Tax Holiday, termasuk

Industri Pionir yang akan ditetapkan kemudian selain lima Industri Pionir

yang telah ditetapkan. Sama halnya dengan Indonesia, Thailand

memberlakukan syarat minimal nilai investasi dengan perlakuan yang sama

terhadap seluruh penanaman modal yang dilakukan di seluruh zona

investasi yang ditetapkan oleh Pemerintah Thailand, yaitu sebesar

THB10,000,000.00 atau sekitar Rp3.000.000.000,00.

Penentuan syarat minimal nilai investasi yang dapat diberikan Tax

Holiday di Kamboja hampir sama dengan yang dilakukan oleh Brunei

Darussalam, hanya saja, Kamboja membedakan besaran syarat minimal

nilai investasi berdasarkan jenis industrinya dan bukan status penanaman

modalnya. Kamboja hanya mensyaratkan nilai investasi minimal bagi

beberapa bidang usaha tertentu saja, dan hanya terdapat dua besaran, yaitu:

a. Minimal sebesar US$500,000.00 (sekitar Rp4.500.000.000,00) bagi

Industri dan Pengolahan Makanan dan Produk Terkait, Industri Karet

dan Macam-Macam Plastik, Industri Produk Kulit dan Produk Lainnya,

serta Industri Peralatan Listrik dan Elektronik; dan

b. Minimal sebesar US$1,000,000.00 (sekitar Rp9.000.000.000,00) bagi

Industri Produk Tekstil Pabrikan, Industri Pakaian dan Produk Tekstil

Lainnya, Industri Furnitur dan Instalasi Permanen, Industri Kertas dan

Produk Terkait, Industri Bahan Kimia dan Produk Terkait, Industri

Produk Logam Pabrikan, serta Industri Mesin dan Peralatan Industri.

Bagi negara-negara yang tidak mempersyaratkan nilai minimal

investasi dalam menentukan investasi yang berhak memperoleh Tax

Holiday, serta bidang-bidang usaha yang untuk dapat diberikan Tax Holiday

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 202: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

191

Universitas Indonesia

tidak dipersyaratkan besaran minimal nilai investasi, besarnya nilai investasi

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan berapa lama

jangka waktu Tax Holiday dapat diberikan. Semakin besar nilai investasi

tersebut maka semakin lama jangka waktu Tax Holiday dapat diberikan.

Penerapan syarat batasan nilai minimal investasi yang berhak

memperoleh Tax Holiday serta besar atau kecilnya batasan minimal nilai

investasi yang dipersyaratkan tergantung pada kebijakan masing-masing

negara. Suatu negara tidak mensyaratkan besaran minimal nilai investasi

tersebut karena belum adanya atau belum berkembangnya investasi dalam

bidang usaha tersebut, atau investasi yang telah ada dinilai belum

mencukupi. Dari segi perekonomian, negara tersebut telah sangat maju

sehingga nilai investasi yang ditawarkan tidak terlalu penting, namun

keberadaan investasi yang hendak ditarik sangat penting guna mewujudkan

cita-cita negara tersebut menjadi pemimpin pasar dalam bidang usaha yang

bersangkutan. Hal ini terlihat pada kebijakan yang diambil oleh Pemerintah

Malaysia dan Singapura. Di lain sisi, tidak dibatasinya nilai investasi oleh

suatu negara dalam pemberian Tax Holiday mencerminkan kebutuhan

negara tersebut yang sangat besar atas investasi yang hendak ditarik guna

menggerakkan perekonomian dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat.

Berapa pun nilai investasi yang ditawarkan harus bisa masuk ke negaranya

sehingga kondisi perekonomian negara menjadi semakin baik. Hal ini

tampak pada kebijakan yang diambil oleh Myanmar, Laos, Filipina, dan

Vietnam.

Penerapan syarat minimal nilai investasi dalam pemberian Tax

Holiday oleh suatu negara merupakan suatu bentuk penyaringan yang

dilakukan oleh negara tersebut terhadap investasi yang hendak ditarik.

Besarnya batasan minimal tersebut disesuaikan dengan karakteristik bidang

usaha yang hendak diberikan Tax Holiday. Misalnya di Indonesia, lima

industri pionir yang berhak memperoleh Tax Holiday merupakan industri

padat modal. Agar dapat memperoleh investasi yang benar-benar

berkualitas, maka ditetapkan batasan nilai investasi yang cukup tinggi.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 203: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

192

Universitas Indonesia

Tingginya nilai investasi di satu sisi juga dapat menimbulkan multiplier

effect yang positif bagi perekonomian masyarakat dan industri penunjang

dari investasi yang bersangkutan, yang berada di sekitar lokasi investasi.

Namun demikian, bukan berarti batasan nilai investasi yang cenderung

rendah tidak dapat membawa dampak positif yang besar bagi

perekonomian. Batasan minimal nilai investasi yang cukup rendah dapat

menarik lebih banyak investor, sehingga pemerintah memiliki lebih banyak

pilihan investasi yang dinilai tepat bagi negaranya, dan juga lebih menarik

minat masyarakat dengan kemampuan yang tidak setinggi investor asing

untuk menanamkan modal di negaranya sehingga dapat menciptakan

banyak pengusaha lokal, yang pada akhirnya dapat meningkatkan dan

memperkuat perekonomian negara secara signifikan di masa datang. Hal ini

dapat dilihat dari kebijakan yang diambil oleh Brunei dan Thailand.

Untuk persyaratan memperoleh Tax Holiday berupa lokasi investasi,

di ASEAN hanya Filipina, Thailand, dan Vietnam yang memasukkan

otoritas atau daerah-daerah tertentu sebagai syarat memperoleh Tax

Holiday. Kebijakan penerapan syarat tersebut berkaitan erat dengan

kebijakan negara untuk melakukan pemerataan pendapatan dalam rangka

menghindari konflik dalam negeri akibat kesenjangan perekonomian antar

wilayah. Konflik tersebut dapat terjadi selama bertahun-tahun dan akhirnya

mengganggu perekonomian negara secara keseluruhan sebagaimana terjadi

di Filipina dan Thailand. Bagi negara lainnya, lokasi investasi menjadi

bahan pertimbangan dalam memberikan jangka waktu Tax Holiday

sebagaimana dilakukan oleh Indonesia. Semakin sulit akses lokasi investasi

serta semakin buruk kondisi infrastruktur di lokasi tersebut, maka semakin

lama Tax Holiday dapat diberikan.

Persyaratan mengenai tenaga kerja tidak diterapkan oleh seluruh

negara-negara ASEAN. Namun demikian, Vietnam memberikan Tax

Holiday bagi seluruh jenis bidang usaha yang tidak berhak memperoleh Tax

Holiday menurut ketentuan yang berlaku sepanjang mempekerjakan 500

sampai dengan 5.000 pekerja secara rutin. Tidak adanya persyaratan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 204: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

193

Universitas Indonesia

mengenai jumlah tenaga kerja karena setiap investasi yang dilakukan pasti

akan menyerap tenaga kerja sehingga membantu mengurangi angka

pengangguran. Jumlah tenaga kerja yang akan diserap pada umumnya

digunakan sebagai bahan pertimbangan lain dalam memberikan persetujuan

pemberian fasilitas Tax Holiday atau penentuan jangka waktu yang dapat

diberikan bagi suatu investasi tertentu. Jumlah tenaga kerja yang dapat

diserap tentu saja disesuaikan dengan karakteristik bidang usaha dari

investasi tersebut.

5.1.4 Perbandingan Kriteria Kepemilikan Investasi, Orientasi Ekspor,

Bahan Baku Lokal, dan Nilai Tambah

Kriteria berikutnya yang pada umumnya digunakan oleh suatu

negara dalam memberikan fasilitas Tax Holiday adalah ketentuan mengenai

kepemilikan investasi, orientasi tujuan ekspor, penggunaan bahan baku

lokal, serta nilai tambah produk yang dihasilkan. Pembatasan kepemilikan

modal dalam pemberian Tax Holiday penting bagi suatu negara agar subsidi

yang diberikan dalam bentuk pembebasan PPh badan tersebut dapat

dirasakan manfaatnya bagi warga lokal dan tidak memberikan keuntungan

terlalu besar bagi investor asing bermodal besar. Pembatasan tersebut juga

dilakukan dalam rangka melindungi perekonomian masyarakat agar tidak

mati karena terlindas perusahaan asing bermodal besar. Persyaratan berupa

keharusan mengekspor produk dalam jumlah tertentu (orientasi ekspor)

biasanya diterapkan secara selektif, yaitu hanya terhadap bidang usaha yang

hendak dijadikan bidang usaha unggulan oleh negara yang bersangkutan,

baik dalam skala regional maupun internasional. Persyaratan mengenai

kewajiban penggunaan bahan baku lokal diterapkan sesuai kebijakan negara

untuk melakukan hilirisasi produk sumber daya alamnya sehingga memiliki

nilai tambah bagi perekonomian. Selain itu, penggunaan bahan baku lokal

juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar terutama para

petani atau penambang lokal.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 205: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

194

Universitas Indonesia

Tabel 5.5 Kriteria Kepemilikan Investasi, Orientasi Ekspor, Bahan Baku Lokal, dan Nilai Tambah dalam Kebijakan Pemberian Tax Holiday

oleh Negara-Negara Anggota ASEAN

Negara Kepemilikan Investasi

Orientasi Ekspor

Bahan Baku Lokal

Nilai Tambah

Brunei Darussalam

Diterapkan terbatas.

Diterapkan terbatas.

Tidak Tidak

Filipina Diterapkan terbatas.

Diterapkan terbatas.

Tidak Tidak

Indonesia Tidak Tidak Tidak Tidak

Kamboja Tidak Tidak Tidak Tidak

Laos Tidak Diterapkan terbatas.

Tidak Tidak

Malaysia Diterapkan terbatas.

Diterapkan terbatas.

Tidak Diterapkan terbatas.

Myanmar Tidak Tidak Tidak Tidak

Singapura Tidak Tidak Tidak Tidak

Thailand Diterapkan terbatas.

Tidak Tidak Tidak

Vietnam Tidak Tidak Tidak Tidak

Brunei Darussalam menerapkan syarat tambahan berupa kepemilikan

investasi ini terhadap perusahaan dengan status perusahaan tujuan ekspor,

yang ingin memperoleh fasilitas Tax Holiday tetapi melakukan belanja

modal tetap kurang dari syarat yang ditetapkan, yaitu B$50,000,000.00,

tetapi lebih dari B$500,000.00. Terhadap perusahaan dengan kondisi

semacam itu diterapkan syarat tambahan yaitu lebih dari 40% modal disetor

perusahaan harus dikuasai oleh warga negara Brunei dan/atau orang asing

yang memiliki izin tinggal (resident permit) yang diberikan berdasarkan

Undang-Undang Imigrasi. Syarat ini diberikan salah satunya agar usaha

menengah Brunei tidak sampai dikuasai warga asing sehingga tingkat

pertumbuhan ekonomi warga negara Brunei tetap terjaga. Sesuai dengan

namanya, status perusahaan tujuan ekspor tersebut memiliki syarat wajib

produk yang dihasilkan bertujuan untuk diekspor. Status perusahaan

bertujuan ekspor tersebut terbagi tiga yaitu bagi perusahaan manufaktur,

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 206: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

195

Universitas Indonesia

perusahaan jasa, dan perusahaan perdagangan internasional. Batasan

minimal produk yang diekspor diterapkan bagi perusahaan manufaktur dan

perdagangan internasional. Bagi perusahaan manufaktur, status tujuan

ekspor diberikan apabila mampu membuktikan bahwa nilai penjualan

produk ekspor atau produksinya tidak akan kurang dari 20% dari nilai

keseluruhan penjualan atau tidak akan kurang dari B$20,000.00 di setiap

periode akuntansi. Bagi perusahaan perdagangan internasional batasan

ditetapkan berupa nilai ekspor lebih dari B$3,000,000.00 per tahun bagi

ekspor barang-barang pabrikan tertentu atau produk domestik Brunei, atau

lebih dari B$5,000,000.00 per tahun bagi entrepot perdagangan beberapa

komoditas tertentu.

Di Filipina, syarat berupa persentase kepemilikan investasi

diberlakukan khusus bagi investasi yang terdaftar di tingkat nasional

melalui otoritas Board of Investment (BoI) dan yang terdaftar di wilayah

otonomi khusus Muslim Mindanao melalui otoritas Regional Board of

Investments – Autonomous Region in Muslim Mindanao (RBOI-ARMM).

Pada dasarnya investasi yang terdaftar di BoI dapat diberikan Tax Holiday

sepanjang bidang usaha yang bersangkutan termasuk dalam daftar

Investment Priorities Plan (IPP) yang berlaku. Namun demikian, Proyek

investasi yang tidak termasuk dalam daftar IPP masih dapat memperoleh

fasilitas dari BOI sepanjang:

a. sekurang-kurangnya 50% hasil produksi diekspor (untuk perusahaan

dengan 60% kepemilikan dikuasai warga negara Filipina dan 40%

dimiliki warga negara asing); atau

b. sekurang-kurangnya 70% hasil produksi diekspor (untuk perusahaan

dengan kepemilikan warga negara asing lebih dari 40%).

Syarat minimal kepemilikan modal dalam investasi yang dilakukan, yaitu

sebesar 60% saham yang beredar dimiliki dan dikuasai oleh warga negara

Filipina menjadi syarat wajib selain termasuk dalam daftar IPP. Syarat ini

bisa tidak dipenuhi sepanjang termasuk industri pionir dan menargetkan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 207: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

196

Universitas Indonesia

minimal 70% hasil produksinya (khusus garmen wajib 100%) untuk tujuan

ekspor.

Selain dijadikan salah satu syarat bagi pemberian Tax Holiday untuk

investasi yang terdaftar di BoI dan RBOI-ARMM, orientasi ekspor juga

dijadikan syarat untuk memperoleh Tax Holiday bagi proyek investasi yang

terdaftar di otoritas kawasan ekonomi Philippine Economic Zone Authority

(PEZA). Filipina mensyaratkan tujuan ekspor karena negara tersebut

mengandalkan ekspor untuk menggerakkan roda perekonomian. Tingkat

kemiskinan yang cukup tinggi membuat banyak produk industri di negara

tersebut tidak terserap di dalam negeri. Investor yang terdaftar di BoI dan

kawasan ekonomi PEZA, yang ingin mendapatkan tambahan jangka waktu

Tax Holiday, wajib menggunakan bahan baku lokal minimal 50% dari total

biaya bahan baku pada tahun sebelumnya.

Persyaratan produksi bertujuan ekspor juga menjadi salah satu syarat

alternatif bagi pemberian fasilitas Tax Holiday di Laos. Investor yang

menanamkan modal pada bidang usaha yang tidak dapat memperoleh Tax

Holiday tetap berhak memperoleh fasilitas tersebut sepanjang hasil

produksinya ditujukan untuk ekspor. Penentuan seberapa besar nilai ekspor

produk sehingga berhak memperoleh Tax Holiday ditentukan oleh

Pemerintah Laos berdasarkan karakteristik masing-masing bidang usaha.

Malaysia menerapkan persyaratan kepemilikan investasi, produksi

tujuan ekspor, dan nilai tambah secara terbatas pada beberapa bidang usaha

yang berhak memperoleh Tax Holiday. Pembatasan persyaratan

kepemilikan investasi sejalan dengan kebijakan proteksi Malaysia terhadap

warga negaranya terutama masyarakat Melayu. Sebagai negara berkembang

yang bersiap menjadi negara maju, Malaysia telah menyadari pentingnya

nilai tambah produk domestik yang dihasilkannya bagi perekonomian

negara serta memperkuat ekspor untuk memperbesar pangsa pasar

Malaysia.

Pemerintah Malaysia mensyaratkan minimal 60% modal dimiliki

oleh warga negara Malaysia bagi investasi dalam bidang manufaktur skala

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 208: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

197

Universitas Indonesia

kecil dan menengah yang telah mendapatkan status pionir, yang ingin

mendapatkan fasilitas Tax Holiday. Selain persyaratan kepemilikan,

investasi yang bersangkutan juga diwajibkan menghasilkan nilai tambah

minimal sebesar 15%. Kedua persyaratan tersebut diterapkan dengan tujuan

untuk menumbuhkan jiwa wirausaha pada warga Malaysia sehingga dapat

mengembangkan perekonomian mereka sendiri tanpa terlalu bergantung

pada negara lain. Persyaratan kepemilikan modal serupa juga diwajibkan

bagi perusahaan pengolahan makanan berstatus pionir yang melakukan

penambahan investasi, produsen produk berbasis karet, minyak kelapa

sawit, dan kayu tujuan ekspor yang melakukan perluasan usaha, serta anak

perusahaan berstatus pionir yang melakukan komersialisasi penemuan

berdasarkan hasil riset, yang ingin mendapatkan Tax Holiday. Selain pada

industri manufaktur skala kecil dan menengah serta produsen produk

berbasis karet, minyak kelapa sawit, dan kayu yang melakukan perluasan

usaha, persyaratan produksi tujuan ekspor diterapkan Pemerintah Malaysia

bagi penyedia jasa wisata kesehatan yang ingin membutuhkan Tax Holiday.

Di samping industri manufaktur skala kecil dan menengah, persyaratan nilai

tambah diterapkan Pemerintah Malaysia pada investasi pengolahan limbah

seperti perusahaan pengguna biomasa kelapa sawit dan perusahaan pendaur

ulang limbah berteknologi tinggi. Hal tersebut dilakukan agar limbah-

limbah pertanian yang banyak terdapat di Malaysia dapat ditangani dengan

tepat dan menghasilkan tambahan penerimaan bagi masyarakat. Nilai

tambah juga dijadikan syarat bagi perusahaan yang memperoleh status

“Strategic Knowledge-based” dan status pionir yang ingin mendapatkan Tax

Holiday. Kebijakan tersebut ditempuh agar hasil penelitian yang dilakukan

dapat benar-benar diterapkan dan berguna bagi masyarakat, bukan sekadar

pengisi perpustakaan di Malaysia.

Pada dasarnya Thailand tidak menerapkan keempat syarat tersebut

dalam memberikan fasilitas Tax Holiday, karena fasilitas tersebut diberikan

berdasarkan lokasi penanaman modal, tetapi bagi proyek kerjasama

penelitian dan pengembangan antara sektor industri dan lembaga pendidikan

yang ingin mendapatkan tambahan fasilitas Tax Holiday paling sedikit 51%

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 209: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

198

Universitas Indonesia

modalnya dimiliki oleh warga negara Thailand. Pembatasan ini untuk

mengamankan sektor pendidikan Thailand agar tidak terpengaruh budaya

asing dan tetap mempertahankan perkembangan budaya Thailand.

Indonesia, Kamboja, Myanmar, Singapura, dan Vietnam tidak

memberlakukan terlalu banyak persyaratan dalam pemberian Tax Holiday

karena ingin agar banyak investor yang tertarik sehingga leluasa dalam

memilih investor yang cocok. Bagi negara-negara tersebut, kriteria-kriteria

dimaksud digunakan dalam menentukan jangka waktu Tax Holiday yang

akan diberikan. Begitu juga kriteria-kriteria di atas yang tidak sepenuhnya

digunakan sebagai syarat pemberian Tax Holiday, akan digunakan untuk

menentukan lamanya Tax Holiday dapat diberikan oleh masing-masing

negara.

5.1.5 Perbandingan Saat Dimulainya Pemanfaatan Fasilitas Tax Holiday

Setelah investor berhasil mendapatkan fasilitas Tax Holiday, maka

pertanyaan berikutnya adalah sejak kapan fasilitas tersebut dapat mulai

dimanfaatkan oleh investor. Saat dimulainya pemanfaatan fasilitas

umumnya berbeda-beda di tiap negara dan juga bisa berbeda tergantung

karakteristik masing-masing bidang usahanya.

Tabel 5.6 Saat Dimulainya Pemanfaatan Fasilitas Tax Holiday di Negara-Negara Anggota ASEAN

Negara Pemanfaatan Tax Holiday

Brunei Darussalam Sejak tanggal ditetapkan status dari bidang usaha yang bersangkutan.

Filipina Saat mulai berproduksi komersial.

Indonesia Saat mulai berproduksi komersial.

Kamboja Sejak tahun pertama diperolehnya laba.

Laos Sejak tanggal pengukuhan dimulainya kegiatan usaha perusahaan.

Malaysia Saat mulai berproduksi.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 210: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

199

Universitas Indonesia

Myanmar Tidak ditentukan.

Singapura Berbeda tergantung industrinya.

Thailand Sejak tanggal sertifikat insentif diterbitkan.

Vietnam Sejak tahun pertama perusahaan memperoleh penghasilan kena pajak. Jika sampai dengan tahun ketiga belum ada penghasilan kena pajak, jangka waktu Tax Holiday dihitung mulai tahun keempat.

Investor yang akan menanamkan modalnya pada bidang-bidang

usaha yang ada di Brunei Darussalam dan ingin mendapatkan Tax Holiday

mengajukan permohonan pemberian status industri kepada Pemerintah

melalui Menteri Industri dan Sumber Daya Utama sesuai karakteristik

bidang usaha yang dijalankan. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, terdapat

10 status industri yang disediakan oleh Pemerintah Brunei, yang masing-

masing status tersebut memiliki skema fasilitas Tax Holiday yang berbeda.

Menteri Industri dan Sumber Daya Utama selanjutnya memeriksa

pemenuhan persyaratan oleh investor serta kesesuaian bidang usaha investor

yang bersangkutan dengan status industri yang diajukan. Setelah dinyatakan

sesuai dan memenuhi syarat, maka Menteri Industri dan Sumber Daya

Mineral akan memutuskan apakah kepada investor yang bersangkutan dapat

diberikan fasilitas Tax Holiday atau tidak. Apabila diputuskan untuk

memberikan Tax Holiday bagi investor tersebut, maka akan diterbitkan

sertifikat status industri bagi investor yang bersangkutan sesuai status yang

dimohonkan. Tanggal penetapan status dalam sertifikat tersebut menjadi

saat dimulainya pemanfaatan Tax Holiday di Brunei Darussalam.

Saat dimulainya pemanfaatan fasilitas Tax Holiday di Brunei serupa

dengan yang dilakukan oleh Pemerintah Thailand. Investor di Thailand

mengajukan permohonan Tax Holiday melalui BoI sesuai dengan lokasi

investasinya. BoI kemudian memeriksa pemenuhan syarat dan kelengkapan

administrasi. Setelah dinyatakan lengkap maka akan diputuskan apakah Tax

Holiday dapat diberikan atau tidak. Jangka waktu Tax Holiday diberikan

sesuai zona lokasi investasi, kecuali bagi bidang usaha tertentu sebagaimana

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 211: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

200

Universitas Indonesia

telah dijelaskan sebelumnya. Keputusan persetujuan pemberian Tax Holiday

di Thailand diberikan dalam bentuk sertifikat insentif. Tax Holiday di

Thailand baru dapat dimanfaatkan sejak tanggal sertifikat insentif tersebut

diterbitkan.

Filipina dan Indonesia menempuh kebijakan yang sama dalam hal

saat dimulainya pemanfaatan fasilitas Tax Holiday, yaitu pada saat mulai

berproduksi komersial. Saat berproduksi komersial secara bebas dapat

diartikan sebagai suatu titik waktu dimana investasi yang baru berdiri atau

bagian perluasan dari suatu investasi berhasil memproduksi barang atau jasa

dan menjualnya kepada konsumen untuk pertama kali.

Investor di Filipina yang ingin mendapatkan Tax Holiday

mengajukan permohonannya kepada otoritas penanaman modal sesuai

lokasi investasi tersebut terdaftar. Di Indonesia, investor mengajukan

permohonan kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

atau Menteri Perindustrian. Permohonan tersebut kemudian diproses lebih

lanjut sesuai kebijakan masing-masing pemerintah sesuai dengan

pemenuhan syarat-syarat dan kelengkapan administrasi. Di Indonesia,

permohonan diproses lebih lanjut oleh suatu komite yang dibentuk oleh

Menteri Keuangan. Apabila Tax Holiday disetujui untuk diberikan, maka

diterbitkan surat keputusan yang ditandatangani oleh pejabat yang

berwenang (di Indonesia adalah Menteri Keuangan).

Berbeda dengan investor di Brunei dan Thailand yang langsung

dapat memanfaatkan Tax Holiday sejak terbitnya surat keputusan, investor

di Filipina dan Indonesia belum tentu dapat langsung memanfaatkannya.

Investor di Filipina dan Indonesia harus dapat menunjukkan dan

membuktikan bahwa mereka telah mulai berproduksi secara komersial

untuk dapat mulai memanfaatkan fasilitas Tax Holiday. Di Indonesia,

penentuan saat mulai berproduksi komersial ditetapkan oleh Direktur

Jenderal Pajak berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan untuk tujuan lain

atas permohonan Wajib Pajak. Penentuan saat berproduksi komersial di

Indonesia didasarkan pada dua hal, yaitu saat seluruh rencana penanaman

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 212: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

201

Universitas Indonesia

modal direalisasikan dan saat penjualan hasil produksi ke pasaran

dilakukan.

Saat dimulainya pemanfaatan Tax Holiday di Malaysia hampir sama

dengan Filipina dan Indonesia. Mekanisme pengajuan permohonan di

Malaysia juga serupa dengan di Filipina dan Indonesia, yaitu diajukan

kepada Malaysian Investment Development Authority (MIDA) sesuai

dengan bidang usaha dan persyaratan sebagaimana telah dijelaskan

sebelumnya. Keputusan persetujuan pemberian Tax Holiday akan

diterbitkan oleh MIDA dalam bentuk surat keputusan. Seperti halnya di

Indonesia dan Filipina, Tax Holiday juga tidak otomatis dapat langsung

dinikmati oleh investor di Malaysia setelah diterbitkannya surat keputusan

persetujuan. Investor harus dapat menunjukkan dan membuktikan bahwa

mereka telah memasuki tahap produksi untuk dapat menikmati fasilitas

yang telah diberikan. Hanya saja, investor di Malaysia tidak harus

menunggu sampai produk tersebut dijual ke pasaran secara komersial untuk

dapat menikmati Tax Holiday. Sepanjang mereka telah membuat satu

produk walaupun itu hanya untuk contoh, jangka waktu Tax Holiday telah

mulai dihitung.

Kebijakan yang dilakukan Pemerintah Kamboja terkait saat

dimulainya pemanfaatan Tax Holiday berbeda dengan kelima negara

ASEAN sebagaimana telah dibahas sebelumnya. Bagi investor di Kamboja,

meskipun mereka telah memiliki surat keputusan persetujuan pemberian

Tax Holiday, telah memasuki masa produksi dan telah berhasil menjual

produknya ke pasaran, mereka belum dapat menikmati fasilitas Tax Holiday

apabila laporan keuangan mereka masih menunjukkan kerugian. Tax

Holiday di Kamboja baru dapat dinikmati sejak tahun pertama investor yang

bersangkutan memperoleh laba usaha, yang dibuktikan dengan laporan

keuangan yang telah diaudit dan disetujui otoritas yang berwenang. Setelah

memperoleh laba, investor di Kamboja baru bisa memanfaatkan Tax

Holiday yang telah diberikan. Walaupun pada tahun berikutnya investor

tersebut mengalami kerugian, argo Tax Holiday tetap berjalan.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 213: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

202

Universitas Indonesia

Kebijakan yang hampir sama dengan negara Kamboja dilakukan oleh

negara tetangga mereka yaitu Vietnam. Investor di Vietnam yang telah

mengantongi persetujuan pemberian Tax Holiday dan telah berproduksi

secara komersial, tidak otomatis dapat langsung menggunakan fasilitas yang

telah diberikan. Mereka baru dapat menggunakan fasilitas Tax Holiday

setelah memiliki penghasilan kena pajak. Namun demikian, Pemerintah

Vietnam memberlakukan batasan waktu kapan paling lambat Tax Holiday

sudah harus dimanfaatkan. Jika sampai dengan tahun ketiga setelah surat

keputusan pemberian Tax Holiday diterbitkan investor belum juga

memperoleh penghasilan kena pajak, jangka waktu Tax Holiday dihitung

mulai tahun keempat.

Saat dimulainya pemanfaatan fasilitas Tax Holiday di Laos

merupakan yang paling berbeda dari negara-negara ASEAN lainnya. Laos

menentukan saat dimulainya pemanfaatan fasilitas tidak berdasarkan

tanggal persetujuan pemberian Tax Holiday dan tidak pula berdasarkan

operasionalisasi perusahaan. Argo Tax Holiday di Laos mulai berjalan sejak

tanggal pengukuhan dimulainya kegiatan bisnis perusahaan yang

bersangkutan. Sehingga apabila surat keputusan pemberian Tax Holiday

baru diterbitkan satu tahun setelah pengukuhan kegiatan usaha maka Tax

Holiday diberlakukan surut satu tahun ke belakang.

Karena pada dasarnya pemberian Tax Holiday di Singapura hanya

ditujukan pada bidang usaha yang benar-benar khusus dan serius untuk

dikembangkan menjadi industri unggulan Singapura, maka perlakuan Tax

Holiday juga berbeda-beda untuk tiap bidang usaha yang berhak

memperoleh Tax Holiday. Penentuan saat dimulainya pemanfaatan Tax

Holiday disesuaikan dengan karakteristik masing-masing bidang usaha yang

bersangkutan.

Myanmar tidak menentukan saat dimulainya pemanfaatan Tax

Holiday. Kemungkinan besar, Tax Holiday di Myanmar mulai dapat

dimanfaatkan sejak surat keputusan persetujuan pemberian Tax Holiday

diterbitkan.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 214: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

203

Universitas Indonesia

Berdasarkan uraian mengenai saat dimulainya pemanfaatan Tax

Holiday tersebut, dapat kita lihat bahwa sebagian besar terdapat selang

waktu antara saat dimulainya kegiatan usaha dengan dimulainya periode

Tax Holiday. Pertanyaan yang sering timbul adalah bagaimana perlakuan

perpajakan pada selang waktu tersebut? Selama selang waktu tersebut

diberlakukan ketentuan perpajakan secara umum sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan di bidang perpajakan yang berlaku di masing-masing

negara. Selang waktu tersebut merupakan masa-masa awal kegiatan usaha

dimana pada umumnya perusahaan belum dapat menjual hasil usahanya dan

masih mengalami kerugian usaha, sehingga secara otomatis tidak akan

terutang pajak. Selama selang waktu tersebut, pajak-pajak yang telah

dipotong atau dipungut oleh pihak ketiga (withholding tax) dapat

dimintakan kembali oleh investor yang bersangkutan melalui mekanisme

restitusi.

Berdasarkan uraian di atas, perbandingan kriteria pemberian fasilitas Tax

Holiday yang diterapkan oleh negara-negara anggota ASEAN secara umum

adalah sebagai berikut:

Tabel 5.7 Perbandingan Kriteria Pemberian Tax Holiday oleh Negara-Negara Anggota ASEAN

Kriteria Perbandingan

Jenis Bidang Usaha Terbagi menjadi dua kelompok bidang usaha, yaitu:

Bidang usaha konvensional berbasis sumber daya alam. Umumnya diberikan oleh negara menegah ke bawah yang perekonomiannya masih bergantung pada sumber daya alam seperti Indonesia, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam, dengan pertimbangan hilirisasi, peningkatan nilai tambah, dan ketersediaan bahan baku yang melimpah.

Bidang usaha modern, berteknologi tinggi, dan tidak berbasis sumber daya alam. Umumnya diberikan oleh negara menengah ke atas yang perekonomiannya tidak bergantung pada sumber daya alam seperti Singapura dan Malaysia, dengan pertimbangan merupakan bidang usaha modern yang akan berkembang pesat di masa depan.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 215: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

204

Universitas Indonesia

Jangka Waktu Fasilitas Negara-negara dengan perekonomian yang kuat seperti Brunei, Singapura, dan Malaysia memberikan Tax Holiday dalam jangka waktu yang lama hinggal lebih dari 15 tahun untuk menjaring investor besar yang dapat mempertahankan aset lebih lama di negaranya. Negara-negara ASEAN lain dengan perekonomian menengah ke bawah memberikan rata-rata dua sampai 10 tahun dengan mempertimbangkan kemampuan fiskal negaranya.

Status Pionir dan Bukan Pionir

Hanya Indonesia yang tidak memberikan Tax Holiday bagi bidang usaha yang tidak termasuk dalam Industri Pionir, dengan pertimbangan telah disediakan fasilitas perpajakan lainnya seperti investment allowance.

Penanaman Modal Baru dan Perluasan Usaha

Hanya Indonesia yang tidak memberikan Tax Holiday bagi investasi berupa perluasan usaha, dengan pertimbangan:

Telah disediakan fasilitas perpajakan lainnya seperti investment allowance.

Pemberian Tax Holiday harus dapat mendatangkan manfaat bagi negara di masa datang, misalnya penambahan Wajib Pajak dan pendirian perusahaan-perusahaan baru yang menyerap tenaga kerja.

Nilai Investasi Hanya Brunei Darussalam, Indonesia, Kamboja, dan Thailand yang mempersyaratkan nilai investasi tertentu yang dapat diberikan fasilitas Tax Holiday, dengan pertimbangan untuk menarik investor besar yang benar-benar serius melakukan investasi. Negara-negara ASEAN lainnya tidak membatasi nilai investasi karena ingin menarik lebih banyak investor termasuk investor lokal yang bermodal terbatas.

Daerah Tertentu (Lokasi Investasi)

Hanya Filipina, Vietnam, dan Thailand yang memberikan Tax Holiday berdasarkan lokasi investasi, dengan pertimbangan pemerataan distribusi pendapatan dan pencegahan gerakan separatis di wilayah-wilayah tertentu. Negara anggota ASEAN lainnya tidak mempersyaratkan lokasi investasi dalam pemberian Tax Holiday dan hanya sebagai bahan pertimbangan penentuan jangka waktu, dengan alasan memberikan keleluasaan bagi investor dalam memilih lokasi investasi yang dinilai tepat sesuai bidang usahanya.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 216: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

205

Universitas Indonesia

Jumlah Tenaga Kerja Seluruh negara-negara ASEAN tidak menerapkan kriteria jumlah tenaga kerja dalam pemberian Tax Holiday mengingat kebutuhan tenaga kerja berbeda-beda tiap jenis usaha, dan sulitnya memenuhi tenaga kerja terlatih, terampil, dan berpendidikan tinggi yang sesuai dengan persyaratan investor.

Kepemilikan Investasi Kriteria kepemilikan investasi merupakan bentuk diskriminasi Pemerintah yang tidak diperbolehkan oleh WTO untuk diterapkan. Kriteria ini hanya diterapkan secara terbatas di negara:

Brunei, untuk perusahaan tujuan ekspor yang melakukan belanja modal kurang dari B$50,000,000.00.

Filipina, untuk investasi di Mindanao.

Malaysia, untuk manufaktur UMKM.

Thailand, untuk proyek di lembaga pendidikan.

Tujuan pembatasan kepemilikan tersebut adalah untuk melindungi usaha warga lokal dan melindungi kepentingan nasional.

Orientasi Ekspor Oleh WTO, kriteria orientasi ekspor tidak diperbolehkan untuk digunakan karena dapat menyuburkan praktik dumping. Oleh karena itu, kriteria ini hanya diterapkan terbatas di negara:

Brunei, untuk perusahaan yang ingin mendapat status manufaktur tujuan ekspor, jasa tujuan ekspor, dan perusahaan perdagangan internasional, yang berhak mendapatkan Tax Holiday.

Filipina, untuk investasi di Philippine Economic Zone Authority dan industri yang tidak termasuk dalam Investment Priorities Plan.

Laos, untuk semua industri yang tidak termasuk daftar prioritas.

Malaysia, untuk manufaktur skala kecil dan menengah, produsen produk berbasis karet, minyak kelapa sawit, dan kayu yang melakukan perluasan usaha, serta industri wisata kesehatan.

Kriteria ini tetap diterapkan untuk memajukan industri unggulan sehingga bisa menguasai pasar internasional.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 217: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

206

Universitas Indonesia

Penggunaan Bahan Baku Lokal

Seluruh negara di ASEAN tidak menerapkan kriteria ini karena investor perlu jaminan ketersediaan bahan baku, sedangkan produsen bahan baku dalam negeri sudah terikat kontrak penjualan dengan pihak lain.

Nilai Tambah Kriteria nilai tambah tidak diterapkan oleh negara-negara anggota ASEAN karena pengukuran nilai tambah cukup sulit, tetapi Malaysia menerapkan terbatas untuk sektor UMKM dengan tujuan agar sektor UMKM tidak hanya sebagai pedagang atau distributor sehingga dapat berkembang menjadi industri besar.

Saat Pemanfaatan Tax Holiday

Penentuan saat dimulainya pemanfaatan Tax Holiday berbeda-beda di tiap negara, tergantung pada kebijakan pemerintah setempat untuk mengantisipasi hilangnya pendapatan negara serta kemungkinan penghindaran pajak. Saat pemanfaatan Tax Holiday misalnya saat berproduksi komersial, saat penetapan status investasi, saat berproduksi, dan saat memperoleh laba pertama.

5.2 Kekurangan dan Kelebihan Kriteria Pemberian Fasilitas Tax Holiday di

Negara-Negara Anggota ASEAN

5.2.1 Kriteria Jenis Bidang-Bidang Usaha Tertentu dan/atau Daerah-

Daerah Tertentu serta Jangka Waktu Pemberian Tax Holiday

Kriteria utama dalam pemberian fasilitas Tax Holiday di seluruh

negara ASEAN adalah Tax Holiday diberikan terhadap bidang-bidang usaha

tertentu atau daerah-daerah tertentu. Pemberian Tax Holiday berdasarkan

jenis bidang usahanya dinilai lebih tepat sasaran dalam hal negara ingin

memajukan bidang usaha tertentu sebagai sektor ekonomi unggulan.

Dengan memberikan Tax Holiday terbatas pada bidang usaha tertentu,

investor yang bergerak dalam bidang usaha tersebut akan banyak yang

tertarik dan berniat untuk menanamkan modalnya, sehingga investasi yang

akan banyak masuk adalah investasi yang mendukung penguatan bidang

usaha unggulan dimaksud. Selain itu, pemerintah juga akan lebih leluasa

untuk memilih investor yang benar-benar serius dan memiliki potensi besar

dalam memajukan perekonomian. Pemberian Tax Holiday bagi industri

tertentu juga dapat dijadikan sebagai mekanisme perlindungan bagi industri

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 218: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

207

Universitas Indonesia

lokal. Tax Holiday yang dibuka terbatas bagi bidang usaha yang belum ada

di dalam negeri akan memberikan perlindungan terhadap industri lokal yang

telah ada karena kemungkinan tergilas oleh investor asing bermodal besar

menjadi lebih kecil. Selain itu, dengan masuknya investasi dalam bidang

usaha yang memiliki keterkaitan luas dengan industri lokal, terutama

industri skala kecil dan menengah, dapat meningkatkan perekonomian

masyarakat setempat melalui penggunaan hasil produksi lokal dalam

kegiatan usaha investor yang bersangkutan. Dengan memberikan Tax

Holiday berdasarkan bidang usaha tertentu, pemerintah juga dapat

menghindari terjadinya pemberian fasilitas tersebut pada footloose industry,

yaitu jenis industri yang didirikan dengan hanya mempertimbangkan biaya

produksi murah atau pemberian fasilitas perpajakan seperti Tax Holiday di

lokasi baru, dan lokasi pabriknya mudah dipindah ke negara lain tanpa

menanggung kerugian berarti atas investasi yang sudah ditanam.

Karakteristik footloose industry adalah:

menggunakan komponen-komponen yang kecil dan ringan,

produk yang dihasilkan berukuran kecil dan mudah untuk dipindahkan

untuk dijual,

sumber tenaga listrik berasal dari perusahaan listrik yang ada dan tidak

memiliki pembangkit sendiri,

membutuhkan lahan yang luas dengan harga murah,

dekat dengan industri lainnya sehingga dapat bertukar ide dan informasi,

berlokasi di lingkungan yang bagus dengan jaringan jalan yang baik,

tingkat polusi yang rendah, dan

membutuhkan pekerja dengan keterampilan khusus.

Jenis bidang usaha yang umum dikategorikan sebagai footloose industry

antara lain industri tekstil, sepatu, dan elektronika. Jenis industri tersebut

biasanya akan meminta Tax Holiday dengan jangka waktu selama mungkin

dan setelah jangka waktu pemberian fasilitas tersebut selesai mereka akan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 219: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

208

Universitas Indonesia

memindahkan investasinya ke negara yang akan memberikan fasilitas

kembali.

Di sisi lain, pemberian Tax Holiday berdasarkan bidang-bidang

usaha tertentu juga memiliki beberapa kelemahan. Apabila bidang tertentu

diberikan yang diberikan Tax Holiday bukan merupakan bidang usaha yang

baru di negara yang bersangkutan, dimana telah ada industri sejenis berdiri

sebelumnya tanpa menerima fasilitas Tax Holiday atau fasilitas tersebut

belum ada ketika dia berdiri, maka pemberian fasilitas tersebut bisa

dikatakan tidak adil dan dapat mengancam eksistensi industri yang telah ada

tersebut. Masalah akan bertambah jika industri yang telah ada merupakan

milik warga lokal sedangkan investor yang memperoleh Tax Holiday

merupakan investor asing dengan modal jauh lebih besar. Hal tersebut akan

mematikan jiwa wirausaha warga lokal dan dalam jangka panjang akan

menggagalkan upaya pemerintah untuk memperkuat perekonomian

nasional. Selain itu, pemberian Tax Holiday hanya semata-mata berdasarkan

bidang usahanya akan mengakibatkan daerah yang telah maju menjadi

semakin padat, dan daerah tertinggal menjadi semakin tertinggal, karena

investor pada umumnya akan memilih menanamkan modalnya pada daerah

yang telah memiliki infrastruktur dan fasilitas yang lengkap serta dekat

dengan pasar mereka. Untuk menghindari hal tersebut, salah satu cara yang

dapat dilakukan adalah menetapkan syarat daerah tertentu sebagai lokasi

tujuan investasi. Investasi diarahkan pada daerah yang belum didirikan

industri pada bidang usaha sejenis, sehingga tidak akan saling bersaing

tetapi dapat saling melengkapi. Hal lain yang dapat dilakukan adalah

dengan membatasi maksimal nilai investasi disesuaikan dengan rata-rata

nilai investasi pada jenis bidang usaha yang bersangkutan, sehingga pada

akhirnya dapat bersaing dengan lebih sehat. Namun demikian, hal terbaik

yang dapat dilakukan adalah memberikan fasilitas Tax Holiday pada bidang

usaha yang benar-benar belum ada sebelumnya pada negara yang

bersangkutan, atau apabila telah ada jumlahnya masih sedikit sehingga

produknya belum mampu memenuhi kebutuhan negara yang bersangkutan.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 220: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

209

Universitas Indonesia

Pemberian Tax Holiday berdasarkan daerah tertentu akan lebih

efektif dalam hal membantu upaya pemerintah dalam memeratakan

pendapatan negara dan memajukan perekonomian daerah tertinggal. Daerah

tertentu yang ditetapkan sebagai lokasi investasi yang berhak mendapatkan

Tax Holiday biasanya merupakan wilayah yang sulit dengan akses yang

terbatas dan sangat minim atau bahkan belum terdapat fasilitas dan

infrastruktur dasar yang diperlukan bagi suatu pendirian industri karena

ketidakmampuan pemerintah dalam memenuhinya. Investor yang hendak

mendirikan industri di daerah tersebut terpaksa mengeluarkan biaya

tambahan yang sangat besar untuk membangun infrastruktur dan fasilitas

yang diperlukan, misalnya jalan raya dan pembangkit listrik, sebelum

akhirnya benar-benar mendirikan industri di lokasi tersebut. Infrastruktur

dan fasilitas yang dibangun oleh investor tersebut pada dasarnya akan dapat

dimanfaatkan oleh warga sekitar sehingga dapat menggerakkan roda

perekonomian. Sebagai timbal balik atau balas jasa karena telah membantu

program pemerintah dalam memajukan daerah tertinggal, investor tersebut

diberikan fasilitas Tax Holiday dalam jangka waktu tertentu yang

disesuaikan dengan tingkat pengembalian investasinya. Dengan demikian,

makin tertinggal dan makin minim infrastruktur di suatu lokasi investasi,

makin lama Tax Holiday dapat diberikan. Pemberian Tax Holiday

berdasarkan daerah tertentu juga dapat menjaring lebih banyak investasi

dengan berbagai macam bidang usaha sehingga berbagai kebutuhan

masyarakat dapat terpenuhi tanpa harus tergantung pada barang impor.

Pemberian Tax Holiday berdasarkan daerah tertentu ini juga

mengandung beberapa kelemahan seperti halnya pemberian berdasarkan

bidang usaha tertentu. Dibanding pemberian berdasarkan bidang usaha

tertentu, dalam pemberian model ini bidang usaha yang dapat diberikan Tax

Holiday menjadi tidak tersaring dan lebih terbuka bagi seluruh bidang

usaha. Tidak tersaringnya jenis bidang usaha tersebut menimbulkan

kemungkinan pemberian fasilitas pada suatu investasi, padahal di lokasi

yang menjadi tujuan investasi tersebut telah terdapat industri dalam bidang

usaha yang sama yang mungkin didirikan oleh warga lokal. Hal ini akan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 221: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

210

Universitas Indonesia

mengakibatkan matinya industri yang telah ada dan pada akhirnya

mengurangi kemandirian bangsa. Selain itu, tidak tersaringnya jenis bidang

usaha yang dapat memperoleh Tax Holiday dapat mengakibatkan

diberikannya fasilitas kepada footloose industry sebagaimana telah

dijelaskan sebelumnya.

Bidang usaha yang diberikan fasilitas Tax Holiday di hampir seluruh

negara anggota ASEAN adalah industri permesinan. Industri permesinan

merupakan industri strategis yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar

negara ASEAN yang merupakan negara berkembang, yang sedang dalam

proses transformasi perekonomian menuju negara industri. Menurut

karakteristik usahanya, industri permesinan tidak termasuk dalam footloose

industry mengingat produk yang dihasilkan berupa mesin industri yang

umumnya berukuran besar dan memerlukan usaha khusus untuk

memindahkannya. Pemberian Tax Holiday bagi industri permesinan dapat

menarik investasi dalam bidang usaha tersebut, sehingga kebutuhan mesin

bagi industri dalam negeri dapat terpenuhi tanpa harus selalu bergantung

pada negara lain. Namun demikian, industri permesinan tidak akan

berkembang tanpa dukungan industri komponen dan juga pasokan baja yang

cukup. Dengan demikian, negara yang hendak menarik investasi dalam

bidang permesinan haruslah memiliki industri komponen dan industri baja

yang mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri.

Seperti telah disebutkan sebelumnya, berbagai jenis bidang usaha

yang diberikan fasilitas Tax Holiday di ASEAN pada dasarnya dapat

dikelompokkan menjadi dua, kelompok pertama adalah industri

konvensional berbasis sumber daya alam, dan kelompok yang kedua adalah

industri modern yang umumnya berteknologi tinggi dan tidak berbasis

sumber daya alam. Contoh industri yang termasuk dalam kelompok pertama

adalah industri pertanian, peternakan, dan perikanan, industri pengolahan

makanan, industri pertambangan, industri produk logam dan mineral,

industri kertas dan karet, industri furnitur, industri pengilangan dan

pengolahan minyak bumi, dan industri di bidang sumber daya terbarukan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 222: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

211

Universitas Indonesia

seperti panas bumi. Contoh industri yang termasuk dalam kelompok kedua

adalah industri farmasi, industri permesinan, industri tekstil, industri

elektronik, industri peralatan komunikasi, industri otomotif dan

komponennya, industri dirgantara, industri perkapalan, industri

bioteknologi, industri peralatan medis, industri nanomaterial, serta industri

jasa seperti jasa keuangan dan investasi, jasa terkait teknologi informasi,

pariwisata kesehatan, dan jasa konstruksi.

Investasi pada bidang usaha yang termasuk dalam kelompok pertama

membutuhkan kepastian mengenai jaminan ketersediaan sumber daya alam

yang digunakan dalam kegiatan usahanya. Dengan demikian, industri

kelompok pertama umumnya didirikan mendekati sumber daya alam yang

menjadi bahan baku utamanya. Selain pertimbangan ketersediaan bahan

baku, pemilihan lokasi tersebut juga dengan mempertimbangkan biaya yang

dikeluarkan untuk mengangkut bahan baku. Semakin dekat dengan sumber

bahan baku, biaya yang dikeluarkan akan semakin rendah. Sumber bahan

baku bagi industri kelompok pertama ini umumnya berada diluar pusat kota,

misalnya areal pertanian yang berada di pinggiran kota, atau bahkan di

daerah-daerah terpencil seperti areal perikanan tangkap yang berada di

pulau-pulau terpencil di perbatasan dan cadangan barang tambang di

pedalaman yang belum memiliki infrastruktur dasar. Pemberian Tax

Holiday pada kelompok pertama tersebut akan dapat menarik investor untuk

menanamkan modalnya sehingga dapat digunakan oleh pemerintah dalam

meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah-daerah terpencil dan

juga di perbatasan sekaligus mengurangi kepadatan industri di daerah-

daerah maju. Pemberian Tax Holiday pada industri pertanian dan

pengolahan makanan akan membantu mencukupi kebutuhan pangan

penduduk negara bersangkutan dan mengurangi ketergantungan impor

pangan dari negara lain. Selain itu, industri kelompok pertama juga sebagian

besar tidak tergolong footloose industry, karena membutuhkan waktu yang

lama untuk dapat menghasilkan keuntungan, misalnya industri

pertambangan yang dapat membutuhkan waktu belasan bahkan puluhan

tahun untuk bisa menghasilkan keuntungan, sehingga pemberian Tax

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 223: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

212

Universitas Indonesia

Holiday tidak akan disalahgunakan oleh investor dan tidak akan merugikan

negara. Tax Holiday yang diberikan kepada industri pengolah barang

tambang juga dapat memberikan nilai tambah yang cukup tinggi bagi

perekonomian, karena negara akan menjual hasil tambang yang siap untuk

digunakan dalam industri lainnya, bukan menjual barang mentah. Hal ini

juga akan dapat menunjang perkembangan industri hilir dalam negeri

misalnya industri otomotif dan dirgantara. Pemberian Tax Holiday bagi

industri pengusahaan sumber daya terbarukan seperti yang dilakukan oleh

Indonesia merupakan suatu kebijakan yang tepat, karena investasi awal

dalam bidang tersebut memerlukan nilai investasi yang sangat besar.

Dengan diberikannya fasilitas perpajakan, akan banyak investor yang

tertarik untuk menanamkan modalnya bagi pengembangan sumber daya

terbarukan yang dapat dijadikan sebagai sumber energi terbarukan yang

ramah lingkungan, misalnya panas bumi, angin, arus laut, matahari, dan

biofuel.

Namun demikian, terdapat beberapa kelemahan dalam pemberian

Tax Holiday bagi kelompok pertama ini. Kegiatan usaha pertanian,

peternakan, perikanan, pengolahan makanan, dan furnitur merupakan jenis

kegiatan perekonomian yang sejak puluhan dan bahkan ratusan tahun lalu

telah dijalankan oleh penduduk di seluruh negara-negara ASEAN dalam

skala kecil dan menengah dan menjadi sumber penghasilan mereka.

Pemberian Tax Holiday bagi investor yang akan menanamkan modalnya

dalam kegiatan-kegiatan usaha tersebut dapat membuat sebagian besar

penduduk kehilangan sumber penghasilannya karena kalah bersaing dengan

investor-investor bermodal besar tersebut. Pada akhirnya, sebagian besar

penduduk hanya akan menjadi buruh dan kehilangan kemandiriannya. Hal

ini tentu saja akan mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk setempat.

Selain itu, isu negatif mengenai kerusakan lingkungan juga mendera

industri-industri yang termasuk dalam kelompok pertama. Industri kertas,

sawit, dan pertambangan termasuk pengusahaan panas bumi telah lama

dianggap sebagai penyebab rusaknya hutan dan lingkungan di beberapa

negara. Pemberian Tax Holiday bagi jenis industri “perusak lingkungan”

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 224: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

213

Universitas Indonesia

seperti itu akan membawa citra negatif bagi negara yang bersangkutan

karena dianggap mendukung perusakan lingkungan hidup. Selain itu,

pemberian Tax Holiday bagi industri pertambangan akan mengakibatkan

semakin banyaknya industri pertambangan yang berdiri dan mempercepat

habisnya sumber daya alam yang tidak terbarukan.

Jangka waktu Tax Holiday yang diberikan oleh negara-negara

ASEAN berkisar antara dua tahun sampai dengan 10 tahun. Penentuan

jangka waktu Tax Holiday disesuaikan dengan karakteristik masing-masing

bidang usaha, terutama dengan tingkat pengembalian modal dan BEP-nya.

Jangka waktu yang terlalu singkat, yaitu di bawah lima tahun, cenderung

lebih aman bagi penerimaan negara tetapi hanya memberikan sangat sedikit

manfaat bagi investor karena umumnya suatu industri baru dapat

menghasilkan keuntungan setelah lima tahun sejak didirikan. Oleh karena

itu, penentuan saat dimulainya pemanfaatan Tax Holiday menjadi sangat

penting. Di sisi lain, pemberian Tax Holiday dalam jangka waktu yang

sangat lama, yaitu lebih dari 10 tahun, cenderung lebih efektif dalam

menarik investasi yang dibutuhkan tetapi sangat membebani keuangan

negara karena kehilangan sumber penerimaan dalam waktu yang lama. Oleh

karena itu, jangka waktu yang sangat lama bahkan tidak terbatas, hanya

diberikan oleh negara-negara yang telah memiliki tingkat kesejahteraan

tinggi dan kondisi perekonomian yang sudah sangat baik di ASEAN, yaitu

Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura.

5.2.2 Kriteria Status Investasi

Status investasi yang diberikan terkait pemberian Tax Holiday

fasilitas adalah status pionir. Melihat dari asal katanya, bidang usaha yang

mendapatkan status pionir seharusnya merupakan jenis bidang usaha yang

belum pernah ada sebelumnya di negara pemberi Tax Holiday, atau bidang

usaha yang memproduksi barang atau jasa yang belum pernah ada

sebelumnya. Namun dalam praktiknya, pemberian status suatu investasi

apakah termasuk pionir atau bukan di seluruh negara-negara ASEAN

ditetapkan oleh pemerintah masing-masing negara. Di antara negara-negara

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 225: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

214

Universitas Indonesia

anggota ASEAN, hanya Indonesia yang tidak memberikan Tax Holiday bagi

seluruh bidang usaha yang tidak mendapatkan status pionir. Di negara

ASEAN lainnya, status pionir dan bukan pionir tersebut hanya diberlakukan

untuk bidang usaha tertentu dan digunakan dalam menentukan lamanya

jangka waktu Tax Holiday yang diberikan.

Tax Holiday yang diberikan terbatas hanya bagi industri yang

mendapatkan status pionir, akan lebih efektif dalam mendorong

pengembangan industri unggulan sesuai tujuan pemerintah. Investasi yang

datang akan lebih banyak pada bidang usaha tertentu yang diunggulkan,

sehingga program perekonomian pemerintah dapat segera menampakkan

hasil yang menggembirakan. Selain itu, pemberian Tax Holiday terbatas

bagi bidang usaha pionir yang belum ada atau masih sangat sedikit

investasinya, dapat menghindari matinya industri sejenis yang telah ada.

Pemberian Tax Holiday terbatas hanya pada industri pionir tertentu juga

menunjukkan keseriusan dan fokus pemerintah pada pengembangan industri

tersebut sehingga dapat menjadi kekuatan ekonomi negara yang

bersangkutan di masa datang. Di sisi lain, penetapan status pionir yang tidak

didasarkan pada belum adanya industri dalam bidang usaha yang

bersangkutan sebelumnya, dapat menimbulkan rasa ketidakadilan bagi

industri yang bergerak dalam bidang usaha lainnya karena merasa

diperlakukan berbeda oleh pemerintah. Padahal, pemerintah sebagai

regulator dalam perekonomian seharusnya memberi perlakuan yang sama

terhadap seluruh pelaku kegiatan perekonomian yang ada di negaranya.

Rasa ketidakadilan dan ketidakpuasan tersebut dapat berujung pada

pemindahan investasi ke negara lain yang dirasa lebih adil dalam

memberikan perlakuan perpajakan.

Di satu sisi, pemberian Tax Holiday kepada seluruh bidang usaha

baik yang mendapatkan status pionir maupun yang tidak memperoleh status

tersebut dapat mendorong masuknya investasi dalam banyak bidang usaha

sehingga mendorong diversifikasi perekonomian yang dinilai dapat

memperkuat struktur ekonomi suatu negara. Tetapi di sisi lain, banyaknya

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 226: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

215

Universitas Indonesia

jenis investasi yang masuk dapat membuat pemerintah tidak memiliki

industri prioritas yang layak dikembangkan menjadi industri andalan di

masa datang. Beragamnya jenis investasi yang masuk membuat fokus

pemerintah terpecah dalam memajukan perindustrian di negaranya. Dalam

jangka panjang, hal ini mengakibatkan negara tidak memiliki industri yang

benar-benar terbangun dengan baik dan menjadi industri kebanggaan

nasional yang memberi nilai jual pada negara yang bersangkutan.

Selanjutnya, perlukah memberikan Tax Holiday pada investasi bagi

perluasan usaha yang telah ada, ataukah terbatas diberikan pada investasi

baru saja? Indonesia kembali menjadi satu-satunya negara ASEAN yang

hanya memberikan Tax Holiday bagi penanaman modal baru. Pertimbangan

Pemerintah Indonesia dalam mengambil kebijakan tersebut adalah bahwa

investasi berupa perluasan usaha telah diberikan insentif dalam bentuk

investment allowance.

Pemberian Tax Holiday yang terbatas hanya bagi penanaman modal

baru dapat mendorong investor untuk membentuk perusahaan baru

dibanding mengakuisisi dan mengembangkan perusahaan yang telah ada.

Dengan demikian, akan membuka semakin banyak lapangan pekerjaan dan

membawa multiplier effect yang lebih besar bagi perekonomian. Produk

yang dihasilkan juga menjadi beraneka ragam pilihan karena perusahaan

yang baru berdiri dituntut untuk melakukan inovasi demi merebut pangsa

pasar dari produk yang telah ada. Hal ini akan membuat pengusaha yang

telah ada untuk juga melakukan inovasi demi mempertahankan konsumen

dan memperluas pangsa pasar, sehingga tercipta kompetisi yang pada

akhirnya menguntungkan konsumen. Selain itu, bertambahnya jumlah

perusahaan baru juga berarti menambah jumlah Wajib Pajak sehingga

pemerintah dapat memperoleh sumber penerimaan pajak baru setelah

berakhirnya periode Tax Holiday. Di sisi lain, pemberian Tax Holiday

terbatas pada penanaman modal baru dapat mengakibatkan tidak

berkembangnya industri yang telah ada. Pengusaha menjadi malas untuk

memperluas usahanya karena menganggap pemerintah juga tidak memberi

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 227: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

216

Universitas Indonesia

perhatian pada penambahan investasi yang dilakukan, sehingga kegiatan

perekonomian menjadi tidak berkembang. Selain itu, kebijakan tersebut

juga akan menyuburkan footloose industry dan juga penyalahgunaan oleh

pengusaha dalam bidang usaha tertentu. Pengusaha akan membubarkan

usahanya untuk kemudian membentuk perusahaan baru dengan tujuan

mendapatkan Tax Holiday. Setelah mendapatkan Tax Holiday dan habis

jangka waktu pemanfaatannya, pengusaha tersebut akan kembali

membubarkan usahanya dan membentuk perusahaan yang baru lagi agar

dapat memperoleh fasilitas serupa. Hal ini tentu saja merugikan negara

karena negara kehilangan penerimaan dari sektor perpajakan dan tidak ada

nilai tambah dari investasi tersebut yang bermanfaat bagi perekonomian.

Kondisi sebaliknya akan terjadi apabila Tax Holiday juga diberikan

bagi investasi berupa perluasan usaha. Investor akan lebih senang

mengakuisisi dan mengembangkan perusahaan yang telah ada daripada

mendirikan perusahaan baru, karena selain prosedur perizinan di sebagian

besar negara ASEAN masih sulit dan memakan waktu lama, sehingga

penambahan jumlah Wajib Pajak juga tidak signifikan. Investor umumnya

juga lebih senang mengembangkan produk yang sudah ada dan jelas

pasarnya ketimbang berusaha mencari pasar yang baru. Akibatnya, produk

yang ditawarkan kepada konsumen juga tidak berkembang sehingga

konsumen tidak memiliki banyak pilihan. Tenaga kerja yang terserap dari

kegiatan perluasan juga tidak sebanyak perusahaan baru dan multiplier

effect yang dihasilkan juga tidak besar. Namun demikian, kebijakan ini

dapat bermanfaat bagi pengembangan kegiatan usaha tertentu sehingga

dapat menjadi industri unggulan negara yang bersangkutan. Kebijakan ini

juga dapat mengurangi kemungkinan pemindahan investasi ke negara lain

serta mengurangi kemungkinan terjadinya penyalahgunaan oleh pengusaha

sebagaimana terjadi pada pemberian Tax Holiday yang semata ditujukan

bagi penanaman modal baru.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 228: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

217

Universitas Indonesia

5.2.3 Kriteria Nilai Investasi, Lokasi Investasi, dan Tenaga Kerja

Pembatasan nilai investasi merupakan syarat penting dalam

pemberian fasilitas Tax Holiday. Setidaknya, jumlah nilai investasi

digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan jangka waktu Tax

Holiday yang diberikan. Sebagian besar negara-negara ASEAN tidak

memberikan batasan minimal nilai investasi dalam memberikan Tax

Holiday. Brunei Darussalam, Indonesia, Kamboja, dan Thailand adalah

negara ASEAN yang memberlakukan pembatasan nilai investasi dalam

memberikan Tax Holiday, namun hanya Indonesia dan Thailand yang

memberlakukan syarat tersebut untuk seluruh bidang usaha. Brunei

Darussalam dan Kamboja hanya menerapkannya bagi bidang usaha tertentu

saja. Indonesia menjadi negara yang menetapkan batasan minimal nilai

investasi paling besar, yaitu Rp1.000.000.000.000,00. Brunei hanya

menetapkan rata-rata sekitar Rp8.300.000.000,00, Kamboja rata-rata hanya

sekitar Rp6.750.000.000,00, dan Thailand hanya sekitar

Rp3.000.000.000,00.

Pembatasan nilai investasi dilakukan agar investasi yang masuk

dilakukan oleh investor yang benar-benar berkualitas dan berpengalaman.

Besarnya nilai investasi yang ditawarkan menunjukkan bahwa investor yang

bersangkutan merupakan pengusaha yang sukses dengan pengalaman yang

cukup panjang. Besarnya investasi juga menunjukkan keseriusan investor

yang bersangkutan dalam melakukan kegiatan usaha di suatu negara.

Semakin besar nilai suatu investasi, maka tenaga kerja yang dapat diserap

semakin banyak, penggunaan bahan baku lokal dan produk industri dalam

negeri akan semakin besar, sehingga manfaatnya semakin bagi

perekonomian. Pembatasan nilai investasi juga mengurangi risiko

dimanfaatkannya Tax Holiday oleh footloose industry.Selain itu, investasi

dengan nilai yang besar akan menciptakan industri dengan skala ekonomi

yang besar pula sehingga produksinya mampu memenuhi kebutuhan dalam

negeri dan bahkan dapat diekspor untuk menambah pendapatan negara.

Dengan diberikannya Tax Holiday terhadap investasi dengan nilai yang

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 229: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

218

Universitas Indonesia

signifikan, diharapkan pengorbanan pemerintah berupa kehilangan

penerimaan pajak dalam waktu tertentu dapat tergantikan dengan manfaat

ekonomi lainnya dalam nilai yang lebih besar. Hal inilah yang mendasari

Indonesia menerapkan syarat minimal nilai investasi yang sangat besar.

Selain kelebihan tersebut, pembatasan nilai investasi juga memiliki

kekurangan. Pembatasan investasi yang dapat memperoleh Tax Holiday

pada suatu nilai tertentu dapat mengurangi minat investor, terutama yang

memiliki modal tidak terlalu besar, untuk menanamkan modalnya. Hal ini

mengakibatkan sedikitnya tawaran investasi yang hendak masuk ke negara

tersebut. Selain itu, pembatasan nilai investasi yang cukup tinggi juga dapat

menghilangkan kesempatan pengusaha lokal untuk dapat memperoleh Tax

Holiday karena pada umumnya, pengusaha lokal ASEAN memiliki modal

sebesar pengusaha asing terutama dari Amerika, Eropa Barat, atau Asia

Timur. Sebagai jalan tengah, Brunei dan Kamboja memberlakukan syarat

minimal nilai investasi terbatas pada bidang usaha tertentu saja yang

memang memerlukan investasi dalam nilai yang cukup besar, dan nilai yang

dibatasi juga tidak terlalu besar sehingga pengusaha lokal dengan modal

yang tidak terlalu besar juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan Tax

Holiday.

Apabila pemberian Tax Holiday tidak dibatasi nilai investasinya,

maka akan banyak investor yang mengajukan diri untuk melakukan

penanaman modal, sehingga pemerintah memiliki banyak pilihan. Namun

demikian, akan banyak pula investor yang kurang berpengalaman dan hanya

ingin menghindari pembayaran pajak, seperti footloose industry, yang ikut

masuk sehingga justru akan merugikan perekonomian.

Kriteria berikutnya yang biasanya dijadikan syarat dalam pemberian

fasilitas Tax Holiday adalah lokasi investasi. Seperti telah dijelaskan

sebelumnya, hanya tiga negara ASEAN yang menjadikan lokasi investasi

sebagai syarat diberikannya Tax Holiday, yaitu Filipina, Vietnam, dan

Thailand. Syarat lokasi investasi penting untuk diterapkan bagi pemberian

Tax Holiday di negara yang memiliki ketimpangan besar dalam hal

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 230: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

219

Universitas Indonesia

perekonomian dan kondisi infrastruktur antar wilayah. Investor diarahkan

untuk menanamkan modal di lokasi yang sulit dan minim infrastruktur

sehingga membantu pemerintah dalam meningkatkan perekonomian

masyarakat di wilayah tersebut. Sebagai imbalan bagi investor karena telah

menyediakan infrastruktur, diberikanlah fasilitas Tax Holiday. Pemerintah

Laos juga telah mencoba menerapkan syarat lokasi investasi walaupun

hanya sebagai penentu jangka waktu Tax Holiday.

Namun demikian, penentuan syarat lokasi investasi juga harus

disesuaikan dengan karakteristik bidang usaha yang diberikan Tax Holiday,

terutama yang terkait dengan pengelolaan sumber daya alam. Sebagai

contoh, bidang usaha penambangan dan pengolahan bijih besi hendaknya

jangan dipersyaratkan harus di lokasi tertentu yang tidak terdapat cadangan

bijih besi, karena pemberian Tax Holiday akan menjadi sia-sia. Penentuan

syarat lokasi juga tidak akan bermanfaat apabila diterapkan pada investasi

bernilai kecil. Investor dengan nilai investasi tidak lebih dari

Rp10.000.000.000,00 tetap tidak akan mau menanamkan modalnya di

daerah yang belum tersedia listrik atau jalan raya walaupun diberi Tax

Holiday selama puluhan tahun, karena biaya untuk membangun fasilitas dan

infrastruktur saja akan menghabiskan dana lebih dari Rp10.000.000.000,00.

Jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan tidak dijadikan syarat bagi

pemberian Tax Holiday di seluruh negara ASEEAN, tetapi digunakan

sebagai pertimbangan dalam menentukan jangka waktu Tax Holiday yang

diberikan. Pembatasan jumlah tenaga kerja sulit dilakukan karena jumlah

tenaga kerja yang dibutuhkan berbeda-beda sesuai kebijakan masing-masing

perusahaan. Selain itu, tingkat pendidikan di sebagian besar negara ASEAN

masih rendah, sehingga investor tidak dapat dipaksakan untuk menyerap

tenaga kerja lokal dalam jumlah tertentu. Jumlah tenaga kerja yang terserap

umumnya berbanding lurus dengan nilai investasi, terutama pada bidang

usaha manufaktur, sehingga pemerintah cukup memberikan batasan nilai

investasi. Makin besar nilai investasinya, akan semakin besar penyerapan

tenaga kerja.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 231: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

220

Universitas Indonesia

5.2.4 Kriteria Kepemilikan Investasi, Orientasi Ekspor, Bahan Baku

Lokal, dan Nilai Tambah

Kriteria yang juga banyak digunakan sebagai syarat dalam

pemberian fasilitas Tax Holiday adalah batasan kepemilikan atas investasi

yang mengajukan fasilitas tersebut. Negara ASEAN yang memberlakukan

syarat ini dalam memberikan Tax Holiday adalah Brunei Darussalam,

Filipina, Malaysia, dan Thailand. Namun demikian, syarat kepemilikan

investasi hanya diterapkan secara terbatas terhadap beberapa bidang usaha

atau diterapkan oleh otoritas penanaman modal tertentu saja, dan tidak

diberlakukan kepada seluruh pemohon secara umum.

Syarat pembatasan kepemilikan yang mewajibkan sebagian besar

atau seluruh investasi dimiliki warga negara lokal diterapkan agar bidang-

bidang usaha tertentu tidak dikuasai oleh pihak asing karena akan

mengancam kepentingan nasional dan kedaulatan negara. Bidang-bidang

usaha dimaksud antara lain sektor pendidikan dan sektor pertahanan. Selain

itu, pembatasan kepemilikan juga sering diimplementasikan dalam

melindungi pengusaha lokal agar tidak kalah bersaing dengan investor

asing, khususnya dalam bidang usaha yang banyak dijalankan oleh

pengusaha lokal seperti sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Namun

demikian, proteksi pemerintah berupa pembatasan kepemilikan ini

mengandung beberapa kelemahan. Proteksi berlebihan yang diberikan oleh

pemerintah dapat membuat pengusaha lokal menjadi manja dan kurang

memiliki daya saing di pasar global. Akibatnya, pengusaha tersebut tidak

mampu mengembangkan usahanya di mancanegara. Kebijakan ini juga

dipandang sebagai suatu bentuk diskriminasi berdasarkan yang secara jelas

dilakukan oleh pemerintah, dimana pemerintah sebagai regulator seharusnya

memberlakukan suatu kebijakan secara merata dan sama untuk semua

pelaku usaha. Kebijakan proteksi dan diskriminasi ini bertentangan dengan

perjanjian World Trade Organization (WTO) yang menganut prinsip

persaingan bebas, sehingga pada dasarnya setiap anggota WTO yang

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 232: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

221

Universitas Indonesia

memberikan fasilitas Tax Holiday diminta untuk tidak memberlakukan

syarat pembatasan kepemilikan.

Persyaratan tujuan ekspor juga merupakan persyaratan cukup banyak

diterapkan dalam memberikan Tax Holiday. Brunei Darussalam, Filipina,

Laos, dan Malaysia merupakan negara ASEAN yang mewajibkan investasi

yang ingin mendapatkan Tax Holiday mengekspor hasil produksinya dalam

jumlah tertentu, tetapi hanya bagi beberapa bidang usaha tertentu saja.

Bidang usaha yang dikenakan syarat ini adalah bidang usaha yang

dipersiapkan oleh negara yang bersangkutan sebagai penghasil produk

ekspor unggulan yang akan menguasai pasar global, misalnya industri

berbasis karet, minyak kelapa sawit, dan kayu serta industri pariwisata di

Malaysia. Seperti yang telah kita ketahui, produk karet, CPO, dan kayu asal

Malaysia kini menguasai pasar dunia. Pemberian Tax Holiday dengan syarat

orientasi ekspor ini akan menjaring banyak investasi yang khusus bergerak

dalam kegiatan ekspor sehingga akan memperkuat posisi negara dalam

perdagangan internasional. Namun demikian, kewajiban pemenuhan ekspor

menyebabkan investor melakukan praktek dumping, yaitu menjual

produknya dengan harga jual ekspor jauh lebih murah dari harga jual di

dalam negeri. Praktek ini akan merugikan negara importir sehingga dilarang

oleh WTO. Oleh karena itu, WTO juga tidak memperkenankan anggotanya

memberikan fasilitas Tax Holiday dengan syarat orientasi ekspor.

Kriteria yang juga digunakan sebagai syarat oleh beberapa negara

dalam memberikan Tax Holiday adalah penggunaan bahan baku lokal atau

komponen lokal dalam jumlah tertentu. Penerapan syarat ini pada dasarnya

dapat meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam yang dimiliki

negara sehingga dapat meningkatkan perekonomian negara terutama dari

eskpor. Namun demikian, kewajiban penggunaan bahan baku atau

komponen lokal akan sulit dipenuhi. Perusahaan penyedia bahan baku

misalnya perusahaan pertambangan dan pengolahan hasil tambang

umumnya telah memiliki kontrak penjualan kepada suatu perusahaan baik

dalam maupun luar negeri, sehingga tidak dapat menjual produknya kepada

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 233: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

222

Universitas Indonesia

perusahaan baru. Padahal di sisi lain, investor membutuhkan jaminan

pasokan bahan baku agar dapat menjalankan usaha. Karena penerapan

syarat tersebut sangat sulit dilakukan, maka tidak ada negara anggota

ASEAN yang menerapkannya.

Syarat berikutnya dalam memberikan Tax Holiday yang diterapkan

oleh beberapa negara adalah diwajibkannya nilai tambah atas produk yang

dihasilkan pada persentase tertentu. Kewajiban menghasilkan produk

dengan nilai tambah tertentu sangat bermanfaat bagi perekonomian. Dengan

syarat tersebut, investor didorong untuk menghasilkan produk akhir yang

siap digunakan. Tetapi seperti halnya syarat penggunaan bahan baku lokal,

syarat nilai tambah ini sangat sulit dipenuhi oleh investor. Mengukur nilai

tambah suatu produk pada suatu persentase tertentu termasuk sulit untuk

dilakukan. Selain itu, nilai tambah suatu produk dapat berbeda-beda

tergantung jenis bidang usaha, kegunaan produk, dan pangsa pasar produk

itu sendiri. Oleh sebab itu, hanya Malaysia yang menerapkan syarat ini dan

terbatas pada bidang usaha tertentu sebagaimana telah dijelaskan

sebelumnya.

5.2.5 Saat Dimulainya Pemanfaatan Fasilitas Tax Holiday

Penentuan tanggal saat dimulainya pemanfaatan fasilitas Tax

Holiday bukan merupakan kriteria atau syarat bagi pemberian fasilitas

tersebut, tetapi merupakan bagian paling penting dalam proses pemberian

Tax Holiday. Sejauh apa manfaat Tax Holiday bagi investor sangat

bergantung pada saat dimulainya pemanfaatan fasilitas tersebut, bukan

tanggal pemberiannya. Penentuan tanggal saat dimulainya pemanfaatan Tax

Holiday berbeda-beda tergantung kebijakan masing-masing negara.

Brunei Darussalam dan Thailand menentukan bahwa Tax Holiday

dapat dinikmati sejak tanggal penetapan status bidang usaha yang

bersangkutan, yaitu tanggal diterbitkannya sertifikat status. Penentuan

berdasarkan tanggal tersebut memiliki keunggulan berupa kepastian hukum

yang kuat dan dapat mengurangi kemungkinan penggeseran keuntungan

oleh investor yang dapat merugikan negara dari sisi penerimaan pajak.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 234: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

223

Universitas Indonesia

Namun demikian, apabila penetapan status tersebut bersamaan dengan

tanggal pendirian usaha, maka Tax Holiday akan berkurang manfaatnya

bagi investor yang bersangkutan, terutama bila hanya diberikan dalam

jangka waktu kurang dari 10 tahun. Kurang bermanfaatnya Tax Holiday

tersebut disebabkan oleh sifat alami usaha, yaitu mengalami kerugian di

awal masa pendirian yang umumnya berkisar paling singkat lima tahun

karena belum dapat menjual produk dan masih dalam tahap pengujian.

Perusahaan yang rugi sudah pasti tidak membayar PPh, sehingga apabila

argo Tax Holiday telah berjalan, fasilitas tersebut kurang bermanfaat.

Filipina dan Indonesia menerapkan kebijakan yang lebih baik dalam

menentukan saat dimulainya pemanfaatan fasilitas Tax Holiday, yaitu saat

berproduksi komersial. Di awal berjalannya usaha, investor di kedua negara

tidak dikenai PPh karena masih mengalami kerugian akibat belum mampu

berproduksi. Saat perusahaan telah mampu menghasilkan barang dan

menjualnya kepada konsumen sehingga memperoleh penghasilan, ada

kemungkinan perusahaan dikenai PPh. Agar perusahaan dapat membuat

pijakan lebih mantap dalam mengembangkan pasar, maka sejak saat

penjualan komersial pertama kali tersebut, perusahaan diberi fasilitas Tax

Holiday oleh pemerintah dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian,

hasil penjualan seluruhnya dapat digunakan perusahaan untuk memantapkan

usahanya. Bagaimanapun juga, penentuan saat pemanfaatan pada saat mulai

berproduksi komersial juga memiliki sedikit kelemahan. Walaupun telah

berhasil menjual produk, umumnya perusahaan masih mengalami kerugian

pada awal usaha, karena jumlah penjualan belum mampu menutupi biaya

operasional. Hal ini mengakibatkan selama dua tahun sampai tiga tahun

pertama operasi, yaitu selama perusahaan melakukan pencarian dan

penetrasi pasar, Tax Holiday menjadi kurang bermanfaat. Selain itu

penetapan saat mulai berproduksi juga harus dilakukan melalui pemeriksaan

oleh otoritas yang berwenang, sehinggga menambah biaya administrasi baik

bagi pemerintah maupun pengusaha. Selain telah berproduksi secara

komersial, Pemerintah Indonesia juga mensyaratkan realisasi penanaman

modal sebesar 100% dari rencana penanaman modal bagi Wajib Pajak

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 235: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

224

Universitas Indonesia

penerima Tax Holiday agar dapat memanfaatkan fasilitas tersebut. Wajib

Pajak dianggap layak memanfaatkan Tax Holiday apabila telah memenuhi

komitmen penanaman modalnya dengan merealisasikan seluruh rencana

penanaman modal. Namun demikian, dalam kenyataannya, sangat jarang

investor yang realisasi penanaman modalnya sama persis dengan rencana

penanaman modal yang diajukan sebelumnya, sehingga syarat tersebut akan

mempersulit investor dalam memanfaatkan Tax Holiday yang telah

diterimanya. Di samping itu, investasi dengan nilai yang sangat besar

seringkali dilakukan dalam lebih dari satu tahapan penanaman modal, tetapi

penjualan komersial telah dapat dilakukan sejak selesainya tahapan pertama

atau tahapan awal. Dengan syarat tambahan tersebut, investor penerima Tax

Holiday dengan lebih dari satu tahapan investasi baru dapat memanfaatkan

fasilitas yang diterimanya setelah seluruh tahapan selesai dilakukan. Hal

tersebut dapat disalahgunakan oleh investor dengan menunda perolehan laba

dengan cara membuat banyak tahapan investasi sehingga mengakibatkan

semakin besarnya potensi penerimaan pajak yang hilang.

Malaysia menetapkan saat pemanfaatan Tax Holiday sejak

perusahaan mulai berproduksi. Saat pemanfaatan ini lebih mudah ditetapkan

dibanding saat mulai berproduksi komersial. Saat perusahaan berhasil

membuat satu produk yang memenuhi standar produksi, walaupun hanya

sebagai contoh, otomatis Tax Holiday mulai berlaku. Namun demikian,

dibanding saat berproduksi komersial, saat pemanfaatan ini memiliki

kemungkinan berkurangnya manfaat Tax Holiday lebih besar bagi investor.

Hal tersebut terjadi karena selang waktu antara menghasilkan produk

pertama kali sampai dengan memperoleh keuntungan yang dapat dikenakan

pajak lebih panjang dari selang waktu antara pertama kali melakukan

penjualan sampai dengan memperoleh keuntungan. Selama selang waktu

tersebut sangat dimungkinkan perusahaan masih mengalami kerugian

karena masih harus menyempurnakan produk dan melakukan promosi

besar-besaran dalam rangka penetrasi pasar.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 236: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

225

Universitas Indonesia

Kebijakan penentuan saat mulai pemanfaatan Tax Holiday oleh

Pemerintah Kamboja sudah sangat baik, lebih baik dibandingkan Filipina

dan Indonesia. Tax Holiday mulai dapat dimanfaatkan oleh investor di

Kamboja pada tahun pertama investor yang bersangkutan memperoleh laba.

Dengan diperolehnya laba usaha dapat dipastikan terdapat PPh yang

terutang. Dengan demikian, manfaat dari Tax Holiday benar-benar dapat

dirasakan oleh investor yang bersangkutan.

Di sisi lain, penentuan saat pemanfaatan Tax Holiday pada tahun

pertama memperoleh laba sangat rawan disalahgunakan oleh investor.

Dengan berbagai cara investor dapat melakukan pergeseran laba sehingga

selalu mengaku masih mengalami kerugian. Berdasarkan hal tersebut, maka

kebijakan yang ditempuh Vietnam menjadi yang paling baik di antara

negara-negara anggota ASEAN lainnya. Vietnam menetapkan saat

dimulainya pemanfaatan Tax Holiday sama seperti Kamboja, yaitu pada

tahun pertama memperoleh penghasilan kena pajak. Namun demikian,

apabila sampai dengan tahun ketiga setelah surat keputusan pemberian Tax

Holiday diterbitkan investor belum juga memperoleh penghasilan kena

pajak, jangka waktu Tax Holiday dihitung mulai tahun keempat. Hal ini

dapat mengurangi kemungkinan disalahgunakannya fasilitas Tax Holiday

oleh investor.

Kebijakan penentuan saat dimulainya fasilitas Tax Holiday oleh

Pemerintah Laos merupakan yang paling buruk di ASEAN. Tax Holiday

mulai berjalan di Laos sejak tanggal penetapan dimulainya kegiatan usaha

investor yang bersangkutan. Penetapan ini memiliki kepastian yang sama

kuatnya dengan penetapan berdasarkan tanggal sertifikat persetujuan

fasilitas Tax Holiday sebagaimana diterapkan oleh Brunei Darussalam dan

Thailand. Namun demikian, kebijakan ini menyebabkan fasilitas yang

diberikan menjadi sia-sia atau hampir tak berguna, karena waktu yang

dibutuhkan oleh perusahaan mulai dari saat kegiatan usaha dikukuhkan

sampai dengan memperoleh laba yang dikenai pajak cukup panjang, dan

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 237: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

226

Universitas Indonesia

kemungkinan sama lamanya dengan jangka waktu Tax Holiday yang

diberikan, atau bahkan lebih lama.

Berdasarkan uraian di atas, walaupun telah menetapkan kriteria

dalam memberikan Tax Holiday, misalnya status pionir, minimal nilai

investasi, dan nilai tambah, tetapi keputusan akhir pemberian Tax Holiday

tersebut di seluruh negara-negara anggota ASEAN tetap berdasarkan

diskresi pemerintah (tipe disretionary). Tidak ada satu pun negara ASEAN

yang termasuk dalam tipe entitlement murni dalam memutuskan disetujui

atau tidaknya pemberian Tax Holiday bagi suatu investasi. Hal tersebut

dikarenakan status pionir atau bukan pionir yang menjadi kriteria awal

dalam pemberian Tax Holiday ditetapkan oleh pemerintah masing-masing

negara secara diskresi. Tidak ada batasan yang jelas mengenai apa itu

pionir. Selain itu, walaupun investor telah memenuhi seluruh syarat untuk

memperoleh Tax Holiday, belum pasti telah mendapatkan Tax Holiday,

semua tergantung pada penilaian pemerintah melalui otoritas yang

berwenang. Negosiasi antara investor dengan pemerintah menjadi kunci

pokok dalam memperoleh fasilitas tersebut. begitu pula dengan penentuan

jangka waktu Tax Holiday yang diberikan, hanya Kamboja dan Laos yang

mengarah pada tipe entitlement. Kamboja menggunakan matriks kriteria

yang diberi bobot, sedangkan Laos menentukan jangka waktu berdasarkan

lokasi investasi tanpa ada range jangka waktu. Delapan negara ASEAN

lainnya menerapkan diskresi dalam menentukan jangka waktu, walaupun

tetap memberikan kriteria-kriteria yang menjadi dasar pertimbangan.

Diskresi oleh pemerintah merupakan cara yang paling cepat dan

efisien dalam mengambil keputusan diberikan atau tidaknya Tax Holiday

bagi investor pemohon. Keputusan cepat dibutuhkan oleh investor yang

hendak melakukan penanaman modal. Dengan diskresi tidak banyak rantai

birokrasi yang ditempuh, misalnya meminta persetujuan parelemen, yang

menyebabkan proses pengambilan keputusan menjadi berlarut-larut. Selain

itu, dengan diskresi pemerintah akan lebih leluasa untuk mengambil

langkah-langkah dan strategi tertentu dalam menarik investasi yang sangat

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 238: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

227

Universitas Indonesia

dibutuhkan oleh negara. Berdasarkan hal tersebut, tipe discretionary

sebaiknya hanya diterapkan kepada investasi yang memiliki skala ekonomi

sangat besar atau proyek yang sangat kompetitif.

Di sisi lain, diskresi merupakan kebijakan yang remang-remang.

Tidak ada kepastian dalam memperoleh Tax Holiday. Keputusan dilakukan

berdasarkan negosiasi tertutup yang dilakukan oleh investor dan

pemerintah. Apabila cara ini dilakukan oleh pemerintah suatu negara yang

tingkat korupsinya tinggi, sudah dipastikan tipe ini merupakan lahan subur

berkembangnya korupsi. Pemberian secara diskresi merupakan suatu bentuk

ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah, karena atas permohonan

yang diajukan oleh dua investor dengan nilai investasi dan skala investasi

yang sama belum tentu diberikan keputusan yang sama. Mengingat tidak

adanya keadilan dan keterbukaan dalam mekanisme diskresi, maka

penggunaan diskresi harus dihindari dan ditekan serendah mungkin.

Ringkasan kekurangan dan kelebihan penerapan masing-masing kriteria

dalam pemberian Tax Holiday dapat dilihat dalam Tabel 5.8 berikut.

Tabel 5.8 Kekurangan dan Kelebihan Kriteria Pemberian Fasilitas Tax Holiday

Kriteria Kelebihan Kekurangan Jenis Bidang Usaha

Cenderung lebih tepat sasaran dalam memajukan sektor industri tertentu sesuai tujuan pengembangan ekonomi negara.

Melindungi industri lokal apabila dibuka bagi jenis industri yang belum ada.

Memajukan usaha industri pendukung.

Menghindari pemberian Tax Holiday bagi footloose industry.

Mematikan industri lokal apabila dibuka bagi jenis industri yang telah ada.

Apabila tidak dibatasi lokasinya, akan membuat industri cenderung berkumpul di satu tempat.

Daerah Tertentu (Lokasi Investasi)

Memeratakan pendapatan negara.

Memajukan daerah tertinggal.

Apabila tidak dibatasi jenis bidang usahanya, dapat mematikan industri sejenis dan terdapat kemungkinan fasilitas dinikmati oleh footloose industry.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 239: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

228

Universitas Indonesia

Jangka Waktu Fasilitas

Semakin lama jangka waktu diberikan, semakin banyak dan semakin besar investor yang tertarik.

Semakin lama jangka waktu diberikan, semakin membebani keuangan negara.

Status Investasi (Status Pionir)

Lebih selektif dalam menarik investasi sehingga Tax Holiday diberikan hanya bagi investasi yang sangat dibutuhkan.

Menghindari matinya industri sejenis yang telah ada.

Penetapan status pionir tanpa didasarkan pada keberadaan industri sejenis menimbulkan ketidakadilan.

Penetapan status pionir semata berdasarkan diskresi pemerintah membuka peluang korupsi yang sangat besar.

Penanaman Modal Baru

Memperbanyak pendirian perusahaan baru yang akan menyerap tenaga kerja.

Meningkatkan inovasi produk.

Menambah jumlah Wajib Pajak.

Menghambat pengembangan industri yang telah ada.

Menyuburkan footlose industry dan penyalahgunaan izin fasilitas.

Perluasan Usaha Mendorong pengembangan industri yang telah ada.

Mengurangi footlose industry dan penyalahgunaan izin fasilitas.

Mengurangi potensi penyerapan tenaga kerja.

Menghambat inovasi produk.

Mengurangi potensi peningkatan jumlah Wajib Pajak.

Nilai Investasi Menyaring investasi yang berkualitas dan benar-benar serius.

Menghindari pemanfaatan Tax Holiday oleh footloose industry.

Memperbesar manfaat bagi perekonomian negara berupa pemenuhan kebutuhan dalam negeri, penyerapan tenaga kerja, dan ekspor.

Menutup kesempatan investor kecil, termasuk investor lokal, yang memiliki potensi tinggi untuk mendapatkan Tax Holiday.

Kepemilikan Investasi

Melindungi investor lokal. Melindungi kepentingan

nasional dan kedaulatan negara.

Mengurangi daya juang pengusaha lokal.

Termasuk dalam kebijakan proteksi yang dilarang WTO.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 240: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

229

Universitas Indonesia

Orientasi Ekspor Meningkatkan pasar ekspor negara yang bersangkutan.

Meningkatkan posisi negara dalam perdagangan internasional.

Mendorong terjadinya dumping yang dilarang oleh WTO.

Penggunaan Bahan Baku Lokal

Mengurangi ekspor bahan mentah, sehingga mendorong hilirisasi dan meningkatkan nilai jual ekspor.

Sangat sulit dilakukan mengingat pada umumnya tidak ada jaminan kecukupan pasokan bahan baku lokal.

Nilai Tambah Mendorong hilirisasi dan meningkatkan nilai jual ekspor.

Mengukur nilai tambah suatu produk sangat sulit untuk dilakukan.

5.3 Kriteria Pemberian Fasilitas Tax Holiday yang Dapat Diterapkan di

Indonesia

5.3.1. Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini

Seperti telah diuraikan sebelumnya, Indonesia telah memberikan Tax

Holiday sejak tanggal 15 Agustus 2011. Bidang usaha yang berhak

diberikan, jangka waktu, dan saat pemanfaatan fasilitas telah ditetapkan,

begitu juga dengan syarat yang harus dipenuhi. Syarat yang ditetapkan oleh

Pemerintah Indonesia adalah:

a. status bidang usaha, yaitu hanya bagi industri pionir yang merupakan

penanaman modal baru,

b. nilai minimal penanaman modal sebesar Rp1.000.000.000.000,00, dan

harus direalisasikan sebelum pemanfaatan fasilitas,

c. ketentuan penempatan dana di perbankan di Indonesia paling sedikit

10% dari total penanaman modal dan tidak boleh ditarik sebelum saat

dimulainya pelaksanaan realisasi penanaman modal, dan

d. berstatus badan hukum Indonesia yang pengesahannya dilakukan paling

lama 12 bulan sebelum PMK Nomor 130/PMK.011/2011 mulai

berlaku.

Jangka waktu Tax Holiday yang diberikan di Indonesia ditetapkan

oleh Menteri Keuangan secara diskresi berdasarkan rekomendasi dari

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 241: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

230

Universitas Indonesia

Komite Verifikasi Pemberian Pembebasan atau Pengurangan Pajak

Penghasilan Badan. Rekomendasi tersebut didasarkan pada uraian hasil

penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian berupa:

ketersediaan infrastruktur di lokasi investasi,

penyerapan tenaga kerja domestik,

kajian mengenai pemenuhan kriteria sebagai Industri pionir,

rencana tahapan alih teknologi yang jelas dan konkret, dan

adanya ketentuan mengenai tax sparing di negara domisili.

Selain itu, diskresi juga diberikan kepada Menteri Keuangan dalam

menetapkan cakupan Industri Pionir di luar cakupan yang telah ada, serta

pemberian jangka waktu yang melebihi ketentuan jangka waktu maksimal.

Mengingat banyaknya diskresi yang diberikan kepada Pemerintah, maka

sangat rawan terjadi negosiasi antara Wajib Pajak dan Pemerintah yang

melanggar ketentuan di bidang tindak pidana korupsi.

5.3.2. Usulan Pemberian Tax Holiday di Indonesia di Masa Datang

Mengingat peraturan sebagai dasar hukum pemberian Tax Holiday di

Indonesia yang juga mengatur persyaratan dan kriteria tersebut telah

diterbitkan, maka tidak dapat diberlakukan persyaratan dan kriteria lain di

luar yang telah ditetapkan dalam peraturan dimaksud. Namun demikian,

apabila berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pemerintah peraturan

tersebut perlu direvisi, sebaiknya ditambahkan kriteria tambahan sebagai

syarat untuk dapat memperoleh Tax Holiday, yaitu lokasi investasi. Di

wilayah Indonesia yang sangat luas ini, terdapat banyak daerah dengan

sumber daya yang melimpah tetapi belum terolah dengan baik karena

sulitnya akses menuju daerah tersebut serta belum terdapat infrastruktur

dasar yang dibutuhkan bagi pembangunan industri. Penentuan lokasi

tersebut tentu saja harus sesuai dengan karakteristik masing-masing bidang

usaha yang telah ditetapkan sebagai Industri Pionir.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 242: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

231

Universitas Indonesia

Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, dalam peraturan yang

diterbitkan tersebut terbuka peluang bagi Pemerintah Indonesia untuk

menambah cakupan industri pionir sekaligus memberikan jangka waktu

yang lebih lama. Dalam memutuskan bidang usaha yang dapat diberikan

status pionir, selain harus memenuhi empat kriteria sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang Penanaman Modal yang berlaku, juga sebaiknya

harus memenuhi kriteria:

a. Jumlah tenaga kerja Indonesia yang diserap, agar investasi yang

dilakukan dapat membantu pemerintah dalam mengurangi angka

pengangguran yang cukup tinggi saat ini. Jumlah tenaga kerja tersebut

dapat dinyatakan dalam jumlah jiwa dan persentase jumlah tenaga kerja

Indonesia terhadap keseluruhan tenaga kerja yang ada.

b. Penggunaan bahan baku lokal dan nilai tambah, agar komoditas ekspor

Indonesia tidak lagi bergantung pada bahan mentah yang jumlahnya

terus menyusut, tetapi lebih banyak bahan antara atau bahan jadi siap

konsumsi yang memiliki nilai tambah tinggi. Penggunaan bahan baku

lokal dapat dinyatakan dalam persentase terhadap keseluruhan

penggunaan bahan baku. Sedangkan nilai tambah dapat dinyatakan

dalam persentase harga jual terhadap harga pokok produksi serta jenis

produk berdasarkan pohon industri yang dimiliki oleh Kementerian

Perindustrian.

Dalam menentukan jangka waktu pemberian Tax Holiday, peraturan

tersebut juga mengatur kriteria-kriteria yang harus dipertimbangkan

sebagaimana telah disebutkan dalam subbab sebelumnya. Namun demikian,

belum diatur mekanisme penilaian yang baku dalam menentukan jangka

waktu pemberian Tax Holiday yang sesuai bagi suatu investasi. Dalam hal

ini Indonesia sebaiknya menerapkan cara yang digunakan Kamboja, yaitu

membuat matriks kriteria berdasarkan kriteria yang ada dan memberikan

bobot bagi setiap kriteria yang dipenuhi oleh investasi yang bersangkutan.

Makin berat bobot akhirnya, makin lama Tax Holiday dapat diberikan. Di

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 243: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

232

Universitas Indonesia

samping itu, perlu dihindari penggunaan mekanisme diskresi oleh

Pemerintah.

Terlepas dari sebaik apapun mekanisme pemberian Tax Holiday

dilakukan, fasilitas tersebut bukan merupakan faktor utama keberhasilan

Pemerintah Indonesia dalam menarik investasi. Fasilitas perpajakan hanya

merupakan pemanis agar investor semakin tertarik menanamkan modalnya.

Faktor utama yang sangat menentukan adalah penegakan hukum yang

memberikan adanya kepastian hukum bagi investor, serta penyediaan

infrastruktur dasar yang dibutuhkan dalam pendirian industri secara

memadai. Oleh karena itu, kriteria dan persyaratan dalam pemberian Tax

Holiday jangan sampai merugikan keuangan negara. Perlu dicari kriteria

ideal dalam pemberian Tax Holiday yang memenuhi harapan investor

sekaligus mendatangkan manfaat sebesar-besarnya bagi negara. Pencarian

tersebut membutuhkan penelitian lebih lanjut yang lebih luas dan

menyeluruh.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 244: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

233 Universitas Indonesia

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

a. Dalam pemberian Tax Holiday, diperlukan kriteria-kriteria tertentu yang harus

dipenuhi oleh investor yang ingin mendapatkan Tax Holiday. Kriteria-kriteria

yang diterapkan oleh negara-negara anggota ASEAN adalah:

jenis bidang usaha;

lokasi investasi;

status bidang usaha (pionir atau bukan pionir);

status investasi (penanaman modal baru dan/atau perluasan);

nilai investasi;

kepemilikan investasi;

persentase ekspor;

persentase penggunaan bahan baku lokal; dan

nilai tambah produk yang dihasilkan.

Persamaan kriteria-kriteria dalam pemberian Tax Holiday di negara-negara

anggota ASEAN adalah mengutamakan pemberian Tax Holiday bagi industri

baru dan industri yang mendapat status pionir. Perbedaan utama pemberian

Tax Holiday di negara-negara anggota ASEAN terletak pada jenis bidang

usaha yang berhak memperoleh fasilitas tersebut. Penetapan bidang usaha

yang berhak mendapat fasilitas sangat tergantung pada kebijakan

pengembangan industri negara yang bersangkutan.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 245: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

234

Universitas Indonesia

b. Kekurangan utama dalam pemberian Tax Holiday dengan menerapkan

kriteria-kriteria tersebut adalah timbulnya diskriminasi antar industri, terutama

industri bermodal lemah dengan industri bermodal kuat, dan terdapat potensi

yang sangat besar bahwa industri yang memperoleh fasilitas tersebut akan

mematikan industri serupa yang bermodal kecil yang telah ada sebelumnya.

Sedangkan kelebihannya adalah pemerintah akan mendapatkan investasi

dalam bidang-bidang usaha yang benar-benar dibutuhkan dalam memajukan

perekonomian negara di masa datang, terutama apabila seluruh kriteria

diterapkan secara konsisten.

c. Dari kriteria-kriteria yang diterapkan oleh negara-negara anggota ASEAN,

kriteria yang dapat diterapkan di Indonesia adalah jenis bidang usaha, status

pionir, jumlah penyerapan tenaga kerja, penggunaan bahan baku lokal, dan

besar nilai tambah yang dihasilkan.

d. Setiap negara anggota ASEAN seharusnya memiliki peta jalan (roadmap)

kebijakan pengembangan industri unggulan, sehingga dalam memberikan Tax

Holiday dan juga fasilitas lainnya benar-benar ditujukan bagi pengembangan

industri unggulan tersebut.

e. Pemberian Tax Holiday harus benar-benar dilakukan secara selektif sehingga

potensi penerimaan pajak yang hilang dapat tergantikan dengan peningkatan

sektor perekonomian lainnya seperti penyerapan tenaga kerja dan ketersediaan

infrastruktur.

f. Penentuan jangka waktu Tax Holiday dan saat dimulainya pemanfaatan Tax

Holiday harus dilakukan berbeda sesuai karakteristik masing-masing industri

agar fasilitas yang diberikan benar-benar mendatangkan manfaat bagi

penerimanya.

g. Dalam menentukan diberikan atau tidaknya Tax Holiday di negara-negara

anggota ASEAN hampir seluruhnya masih menggunakan diskresi Pemerintah.

Penentuan tersebut sebaiknya tidak dengan diskresi, tetapi dibuat pembobotan

berdasarkan pemenuhan masing-masing kriteria yang telah ditetapkan dalam

peraturan perundang-undangan terkait. Hal tersebut dilakukan untuk menutup

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 246: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

235

Universitas Indonesia

peluang terjadinya korupsi dan kolusi antara investor dan oknum aparat

pemerintah yang dapat merugikan perekonomian secara keseluruhan.

h. Dalam pemberian Tax Holiday perlu mempertimbangkan adanya tax sparing

antara negara pemberi Tax Holiday dengan negara asal investor. Tax sparing

adalah pengakuan pemberian fasilitas pembebasan dan pengurangan dari

negara pemberi Tax Holiday dalam penghitungan Pajak Penghasilan di negara

domisili investor sebesar fasilitas yang diberikan. Dengan adanya tax sparing,

negara domisili tidak akan mengenakan pajak atas penghasilan yang

memperoleh Tax Holiday sehingga investor benar-benar merasakan manfaat

dari Tax Holiday yang diberikan dan negara pemberi Tax Holiday tidak akan

dirugikan.

i. Tax Holiday hendaknya diberikan bagi bidang usaha yang belum ada di negara

pemberi, atau bidang usaha yang masih sangat sedikit industri yang berdiri

sehingga produk yang dihasilkan belum mencukupi kebutuhan nasional. Hal

ini dimaksudkan agar tidak merugikan industri yang telah ada.

j. Tax Holiday dan fasilitas perpajakan lainnya hanya pemanis dalam usaha

pemerintah menarik investasi. Hal pertama yang wajib dilakukan oleh

pemerintah apabila ingin menarik investasi masuk ke negaranya adalah

menegakkan hukum sehingga memberikan kepastian hukum bagi investor,

dan menyediakan infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan gas yang

dibutuhkan dalam pendirian suatu industri.

k. Pengaturan mengenai ketentuan perpajakan, termasuk di dalamnya pemberian

fasilitas perpajakan, sebaiknya hanya diatur dalam peraturan perundang-

undangan di bidang perpajakan, agar tercipta harmonisasi peraturan

perpajakan dan tidak terjadi tumpang tindih atau benturan peraturan.

6.2 Keterbatasan Penelitian

Dalam tahap penyusunan skripsi ini ditemukan beberapa keterbatasan

penelitian, antara lain:

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 247: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

236

Universitas Indonesia

a. Keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga sehingga penelitian ini belum dapat

menggali lebih dalam pola-pola pemberian Tax Holiday di masing-masing

negara ASEAN.

b. Penelitian ini dilakukan dengan asumsi bahwa tidak terdapat perubahan

kebijakan dalam pemberian fasilitas Tax Holiday di negara-negara ASEAN,

sehingga hasil penelitian ini hanya berlaku apabila tidak ada perubahan.

6.3 Saran

Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Perlu penelitian lebih lanjut dan mendalam mengenai kriteria ideal pemberian

fasilitas Tax Holiday yang dapat menarik investasi tanpa mengakibatkan

adanya kerugian pada keuangan negara.

b. Perlu dilakukan evaluasi atas efektivitas pemberian fasilitas Tax Holiday di

Indonesia.

c. Perlu melakukan penelitian mengenai pemberian fasilitas Tax Holiday di

ASEAN secara berkala, terutama jika terjadi perubahan kebijakan dalam

pemberian Tax Holiday di ASEAN.

d. Perlu kajian komparatif mengenai pemberian Tax Holiday yang lebih luas,

tidak terbatas pada negara-negara anggota ASEAN, misalnya pada negara-

negara anggota G-20.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 248: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

237 Universitas Indonesia

DAFTAR REFERENSI

Kingdom of Cambodia. (1994). Law on Investment of the Kingdom of Cambodia.

-------------. (1997). Anukret/88ANK-BK/29Dec97: Anukret on the Implementation

of the Law on Investment of the Kingdom of Cambodia.

-------------. (1999). Anukret/53ANK-BK/11Jun99. Sub-decree on the Amendment

of the Sub-decree on the Implementation of the Law on Investment of the

Kingdom of Cambodia (Anukret/88ANK-BK/29Dec97).

-------------. (2003). Law on the Amendment to the Law on Investment of the

Kingdom of Cambodia.

Lao PDR. (2004). Law on the Promotion of Foreign Investment No. 11/NA.

Republik Indonesia. (1967). Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang

Penanaman Modal Asing.

-------------. (1968). Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman

Modal Dalam Negeri.

-------------. (1970). Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 tentang Perubahan

dan Tambahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman

Modal Asing.

-------------. (1970). Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1970 tentang Perubahan

dan Tambahan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman

Modal Dalam Negeri.

-------------. (1983). Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak

Penghasilan.

-------------. (1991). Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1991 tentang Perubahan

atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.

-------------. (1994). Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994 tentang Perubahan

atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1991.

-------------. (2000). Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Perubahan

Ketiga atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak

Penghasilan.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 249: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

238

Universitas Indonesia

-------------. (2007). Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman

Modal.

-------------. (2008). Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan

Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak

Penghasilan.

-------------. (2010). Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010 tentang

Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan

Dalam Tahun Berjalan.

-------------. (2008). Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan

Industri Nasional.

-------------. (2011). Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130 Tahun 2008 tentang

Pemberian Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan

Badan.

-------------. (2011). Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-45/PJ/2011

tentang Tata Cara Penetapan Saat Dimulainya Berproduksi Secara

Komersial bagi Wajib Pajak Badan yang Mendapatkan Fasilitas

Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan.

Socialist Republic of Vietnam. (2006). Government Decree No. 108-2006-ND-

CP: Decree Providing Detailed Provisions and Guidelines for

Implementation of A Number of Articles of Law on Investment.

Bird, Richard M., & Zolt, Eric M.. (2008). Tax policy in emerging countries.

Environment and Planning C: Government and Policy, 26, 73-86. January 10,

2011. Jstor database.

Bird, Richard M., & Zolt, Eric M.. (2010). Dual Income Taxation And

Developing Countries. Columbia Journal of Tax Law, 1, 174-217. January

10, 2011. Jstor database.

Bolnick, Bruce. (February, 2004). Effectiveness and Economic Impact of Tax

Incentives in the SADC Region. Paper presented as a technical report

submitted to USAID/RCSA SADC Tax Subcommittee, SADC Trade,

Industry, Finance and Investment Directorate.

Botman, Dennis., Klemm, Alexander., & Baqir, Reza. (September 2008).

Investment Incentives and Effective Tax Rates in the Philippines: A

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 250: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

239

Universitas Indonesia

Comparison With Neighboring Countries. Paper prepared for International

Monetary Fund.

Buettner, Thiess., & Ruf, Martin. (2005). Tax incentives and the location of FDI:

evidence from a panel of German multinationals. Deutsche Bundesbank

Discussion Paper Series 1: Economic Studies, no. 17/2005. January 10, 2011.

Jstor database.

Central Intelligence Agency. (2012, February 8). The World Factbook: Brunei.

February 19, 2012. https://www.cia.gov/library/publications/the-world-

factbook/geos/bx.html.

-------------. (2012, February 8). The World Factbook: Burma. February 19, 2012.

https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/bm.html.

-------------. (2012, February 8). The World Factbook: Cambodia. February 19,

2012. https://www.cia.gov/library/publications/the-world-

factbook/geos/cb.html.

-------------. (2012, February 8). The World Factbook: Indonesia. February 19,

2012. https://www.cia.gov/library/publications/the-world-

factbook/geos/id.html.

-------------. (2012, February 8). The World Factbook: Laos. February 19, 2012.

https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/la.html.

-------------. (2012, February 8). The World Factbook: Malaysia. February 19,

2012. https://www.cia.gov/library/publications/the-world-

factbook/geos/my.html.

-------------. (2012, February 8). The World Factbook: Philippines. February 19,

2012. https://www.cia.gov/library/publications/the-world-

factbook/geos/rp.html.

-------------. (2012, February 8). The World Factbook: Singapore. February 19,

2012. https://www.cia.gov/library/publications/the-world-

factbook/geos/sn.html.

-------------. (2012, February 8). The World Factbook: Thailand. February 19,

2012. https://www.cia.gov/library/publications/the-world-

factbook/geos/th.html.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 251: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

240

Universitas Indonesia

-------------. (2012, February 8). The World Factbook: Vietnam. February 19,

2012. https://www.cia.gov/library/publications/the-world-

factbook/geos/vm.html.

Creswell, John W. (1994). Research Design: Qualitative and Quantitative

Approach. California: Sage Publication.

Downing, Mike. (2004). Incentives for Economic Development. Economic

Development Journal. 3, 2; 73. January 10, 2011. ABI/INFORM Global

(Proquest) database.

Easson, Alex. (2004). Tax Incentives for Foreign Direct Investment. Netherland:

Kluwer Law International.

Easson, Alex., & Zolt, Eric M. (April 28-May 1, 2003). Tax Incentives. Paper

presented at the World Bank Course on Practical Issues of Tax Policy in

Developing Countries.

Edmiston, Kelly D., Mudd, Shannon., Valev, Neven T. (2004). Incentive

Targeting, Influence Peddling, and Foreign Direct Investment. International

Tax and Public Finance, 11, 647-660. January 10, 2011. Jstor database.

Elzweig, Brian., & Chambers, Valrie. (2009). Location Tax Incentive Not Federal

Taxable Income. Journal of Accountancy, 207, 4, 70. January 10, 2011. Jstor

database.

Fletcher, Kevin. (August 16-17, 2002). Tax Incentives in Cambodia, Lao PDR,

and Vietnam. Paper presented at the IMF Conference on Foreign Direct

Investment: Opportunities and Challenges for Cambodia, Lao PDR and

Vietnam, Hanoi, Vietnam.

Fox, William F., & Murray, Matthew N.. (2004). Do Economic Effects Justify the

Use of Fiscal Incentives?. Southern Economic Journal, 71(1), 78-92. January

10, 2011. Jstor database.

Gunawardana, Pemasiri J., & Sisombat, Somalla. (2008). An Overview of Foreign

Investment Laws and Regulations of Lao PDR. International Journal of

Business and Management, Vol. 3, No.5, 31-43. January 10, 2011. Jstor

database.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 252: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

241

Universitas Indonesia

Halvorsen, R. (1995). Fiscal Incentives for Investment in Thailand. In A. Shah

(Ed). Fiscal Incentives for Investment and Innovation (pp. 399–436). New

York: Oxford University Press.

Irawan, Prasetya. (2006). Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif untuk Ilmu–Ilmu

Sosial. Depok: Departemen Ilmu Administrasi FISIP UI.

Lauraya, Bayani. (2008, Vol. 2). Tax Incentives to Stimulate Thailand’s

Economy. Thai-American Business, 38. January 10, 2011. Jstor database.

Loser, Claudio. (2009). Cross-Border Trade and Investment among Emerging

Economies: Lessons from differing experiences in Africa, Asia and Latin

America. Paper presented as discussion draft for Emerging Market Forum.

Ministry of National Planning and Economic Development of Myanmar. (2011).

Myanmar Investment Guide. May 23, 2011.

http://www.dica.gov.mm/investmentguide.htm.

Moleong, Lexy J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosadakarya.

Morriset, Jacques. & Pirnia, Neda. (tanpa tahun). How Tax Policy and Incentives

Affect Foreign Direct Investment: A Review. New Directions for Research in

FDI. January 10, 2011. Jstor database.

Morriset, Jacques. (2003). Tax Incentives: Using Tax Incentives to Attract

Foreign Direct Investment. Public Policy for Private Sector, note number

253. January 10, 2011. Jstor database.

Neuman, William Lawrence. (2000). Social Research Methods, Qualitative and

Quantitative Approaches, 4th edition. USA: Allyn & Bacon.

Organization for Economic Co-operation and Development. (2002). Tax

Incentives For Research And Development: Trends And Issues. Paper

presented as a report of discussions at a Joint Roundtable held on 6 June

2002.

Parjiono. (July 3-6, 2007). FDI and Growth in Indonesia. Paper presented at the

2007 Australasian Meeting Of The Econometric Society, Australia.

Poole, William. (2009). The Way Forward: Incentives, Not Regulations. Cato

Journal, 29, No. 1. January 10, 2011. Jstor database.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 253: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

242

Universitas Indonesia

Prakosa, Bambang Kesit. (2003). Analisis Pengaruh Kebijakan Tax Holiday

Terhadap Perkembangan Penanaman Modal Asing di Indonesia (Tahun 1970-

1999). Jurnal Ekonomi Pembangunan, 8, 19-37. January 10, 2011. Jstor

database.

Prasetyo, Bambang & Lina M. Jannah. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif:

Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Price WaterhouseCoopers. (2009). Singapore Tax Facts and Figures 2009.

Singapore: Author.

Sulalai, Humpeng. (June 10, 2010). Investment Opportunities in Lao PDR (the

Landlinked Country). Paper presented at the 2010 Investment Seminar,

Mukdaharn, Thailand.

Sun, Xiaolun. (December 10-13, 2002). Foreign Direct Investment and Economic

Development What Do the States Need To Do? Paper presented at the

Capacity Development Workshops and Global Forum on Reinventing

Government on Globalization, Role of the State and Enabling Environment,

Marrakech, Morocco.

The Brunei Economic Development Board. (2011). Business and Investment

Incentives. March 4, 2011. http://www.bedb.com.bn/doing_incentives.htm.

The Malaysian Investment Development Authority. (2011). Invest in Malaysia:

Incentives for Investments. June 12, 2011.

http://www.mida.gov.my/en_v2/index.php?page=incentives-for-investment.

The Philippines Board of Investments. (2010). Primer on Doing Business in the

Philippines. March 1, 2011. http://www.boi.gov.ph/pdf/primer.pdf.

The Thailand Board of Investments. (2011). A Guide to the Board of Investment

2011. February 27, 2011.

http://www.thinkasiainvestthailand.com/download/A%20Guide%20to%20the

%20Board%20of%20Investment.pdf.

Thomas, Kenneth P. (2000). Competing for Capital: Europe and North America

in a Global Era. Washington: Georgetown University Press.

-------------. (2007). The sources and processes of tax and subsidy competition. In

Ann Markusen (Ed). Reining in the Competition for Capital. Kalamazoo:

W.E. Upjohn Institute for Employment Research.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012

Page 254: ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308350-Spdf-Adhitya Noorma... · Kondisi Pemberian Tax Holiday di Indonesia Saat ini ..... 229

243

Universitas Indonesia

-------------. (November, 2007). Investment incentives: Growing use, uncertain

benefits, uneven controls. Paper prepared for the For the Global Subsidies

Initiative (GSI) of the International Institute for Sustainable Development

(IISD) Geneva, Switzerland.

United Nations Conference on Trade and Development. (2000). Tax Incentives

and Foreign Direct Investment: A Global Survey. New York and Geneva:

Author.

Wirahman, Harry. (Desember, 2008). Analisis Rumusan Kebijakan Fasilitas

Pajak Penghasilan Untuk Penanaman Modal Di Bidang-Bidang Usaha

Tertentu Dan Atau Di Daerah-Daerah Tertentu (Catatan Kritis Atas

Peraturan Pemerintah No.62 Tahun 2008). Skripsi Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

World Bank & International Finance Corporation. (2012). Doing Business 2012.

Washington, D.C.: Author.

World Economic Forum. (2011). The Global Competitiveness Report 2011 -

2012. February 19, 2012. http://reports.weforum.org/global-competitiveness-

2011-2012/.

Analisis dan..., Adhitya Noorma Febrianto, FE UI, 2012