analisis dan perancangan sistem informasi...
TRANSCRIPT
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN
TOKO BESI TATA LOGAM JAYA
NASKAH PUBLIKASI
disusun oleh
Dian Nurmalita
08.12.2833
JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
2011
ANALYSIS AND DESIGN OF INFORMATION SELLING SYSTEM OF
TATA LOGAM JAYA HARDWARE STORE
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN
TOKO BESI TATA LOGAM JAYA
Dian Nurmalita
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Sales information system is part of a system of useful information
to solve problems in the sales transaction. Hardware Store Tata Logam
Jaya Parakan is a shop selling a wide range of building tools or often called a
hardware store, but in the store sales transactions still use manual way. Therefore,
by building computerized systems based on computer sales are
expected to resolve problems in the sales transaction.
This paper discusses how to design and
build a computerized sales system as one way toimprove the
effectiveness and evisiensi amount of labor. Also explained about the process
of selling the system analysis and design process.
So in the end produced a sales information system that will be expected to be
able toimprove the services the better.
Keywords: information systems, sales
1. Pendahuluan
Penggunaan komputer terutama dalam suatu sistem informasi
penjualan menjadi suatu alat pemecahan masalah yang dapat
memberikan manfaat, baik dalam ketelitian, penyampaian informasi,
maupun volume pekerjaan yang ditangani. Sehingga dalam penyajian
informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh secara akurat, tepat waktu,
dan lengkap tanpa harus melalui proses pencatatan secara berulang-
ulang atau manual.
Toko Tata Logam Jaya adalah salah satu toko yang menjual
alat-alat bangunan atau yang sering disebut toko besi. Pada toko tata
logam jaya tersebut aktivitas penjualan dan keluar masuk barang
sering kali terjadi. Namun pencatatan yang kurang baik
mengakibatkan seringnya terjadi kesalahan pencatatan, akibatnya
pencatatan transaksi penjualan, keluar, masuk barang tidak sesuai
dengan keadaan sebenarnya yang bisa mengakibatkan kerugian pada
toko tersebut.
Selain masalah pencatatan yang kurang baik, masalah
pelayanan juga sering dikeluhkan oleh pelanggan Toko Besi Tata
Logam Jaya. Karena keterbatasan pegawai maka pelayanan kepada
pelanggan menjadi kurang cepat.
Melihat masalah seperti diatas, maka dari itu penulis terdorong untuk
mengadakan penelitian tentang pengolahan data penjualan dan akan
diberi judul analisis dan perancangan sistem informasi penjualan toko
besi tata logam jaya.
2. Landasan Teori
2.1 Konsep Dasar Sistem
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan
dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan
saling
bergantung sama lain.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi yang berkualitas memiliki 3 kriteria, yaitu:
1. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan, informasi harus dapat dengan jelas
mencerminkan maksudnya.
2. Tepat pada waktunya (timeliness)
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
3. Relevan (relevance)
Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan
masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Untuk menghasilkan informasi yang berkualitas maka dibuatlah sistem
informasi.
Definisi umum sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian
subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi
yang berguna dalam pengambilan keputusan.
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Penjualan
Sistem informasi penjualan adalah suatu sistem informasi yang
mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang
untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh
informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.
2.5 Konsep Dasar Basis Data
Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi, dapat juga
didefinisikan
dalam berbagai sudut pandang seperti berikut:
1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan dan diorganisasikan
sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan
mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa tanpa perulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk
memenuhi kebutuhan.
3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam
media
penyimpanan elektronik.
2.5.1 Rancangan Model Logika
Rancangan model logika (logical model) dari sistem informasi lebih
menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem
informasi secara logika akan bekerja. Model logika dapat digambar dengan
menggunakan diagram arus data atau disebut dengan DFD (Data Flow
Diagram). DFD menggambarkan arus data dari suatu sistem informasi, baik
sistem lama maupun sistem baru secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut berada.
2.6 Sistem Perangkat Lunak yang digunakan
2.6.1 Microsoft Visual Basic 6.0
Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam lingkup
MSWindows. Visual Basic dapat memanfaatkan kemampuan MS-Windows
secara optimal. Kemampuannya dapat merancang program aplikasi yang
berpenampilan seperti program aplikasi lainnya yang berbasis MS-Windows.
Kemampuan Visual Basic secara umum adalah menyediakan komponen-
komponen yang memungkinkan untuk membuat program aplikasi yang sesuai
dengan tampilan dan cara kerja Microsoft Windows.
2.6.2 Microsoft Access 2007
Microsoft access 2007 merupakan sebuah program aplikasi
basis data komputer relasional yang ditunjukan untuk kalangan
rumahan dan perusaahaan kecil hingga menengah.
3. Análisis Dan Perancangan
3.1.Tinjauan Umum
Toko besi “TATA LOGAM JAYA”didirikan pada tahun 2006,
usaha ini di didrikan oleh Bapak Edi nur arifin. Awal mulanya Toko besi
“TATA LOGAM JAYA” hanya menyediakan mur dan baut saja dengan
jumlah yang tidak terlalu banyak, namun beberapa bulan kemudian usaha
mulai berkembang dengan lebih memperbanyak barang-barang dagangan
yaitu peralatan bangunan.
Toko besi tata logam jaya buka setiap hari tanpa libur, memiliki 2 orang
karyawan.
Visi dan Misi Tata Logam Jaya
Visi
Menjadi Toko Besi yang terkenal dan terlaris di masyarakat Temanggung
khususnya, dan masyarakat luas pada umumnya.
Misi
Memberi pelayanan yang cepat dan mudah bagi semua kalangan
masyarakat.
3.2.Análisis sistem
3.2.1. Identifikasi masalah
Tahap analisis yang pertama adalah mengidentifikasikan masalah.
Masalah inilah yang menyebabkan tujuan dari sistem tidak tercapai.
Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan di Toko Tata
Logam Jaya, bahwa masih banyak masalah yang harus dicari alternative
solusinya.
Dari subyek-subyek masalah tersebut, penulis mengidentifikasikan
kemungkinan penyeban terjadinya masalah yaitu :
1. Pada masalah pengecekan barang yang masih lamban disebabkan karena
proses pengecekan masih menggunakan arsip dan dokumen.
2. Pada masalah tentang pelayanan kepada konsumen yang kurang maksimal
ini dikarenakan dalam pembuatan nota serta total harga yang harus
dibayarkan masih manual sehingga memerlukan waktu 3 menit.
3. Masalah pengendalian manajemen yang kurang efektif, dapat
diidentivikasikan penyebabnya kurang tersedianya laporan yang
berkualitas terutama sebagai pertimbangan mengambil keputusan.
4. Masalah tercecernya data transaksi dan data-data penting lain.
3.2.2. Análisis kelemahan sistem
Alat ukur yang digunakan untuk menentukan proses
penyelesaian masalah yaitu dengan melakukan peningkatan-
peningkatan pada 6 aspek yang dikenal dengan análisis
PIECES
1. Kinerja (Performance)
Sistem lama Sistem baru
1. Beban kerja personel
terhitung berat
karena proses
pencatatan,
pencarian, dan
pembuatan laporan
yang masih manual
sehingga
membutuhkan waktu
yang tidak seditkit,
kira-kira 1 hari.
2. Kurang tanggung
jawabnya personel
karena sering
kehilangan arsip-
arsip seperti nota-
nota kecil yang tidak
tersimpan dengan
baik.
1. Beban kerja personel
diharapkan akan lebih
ringan karena pengolahan
data tersebut
menggunakan komputer
sehinggawaktu yang
dibutuhkan hanya sekitar
5-10 menit.
2. Tanggung jawab personel
akan semakin ringan
karena penyimpanan data
dalam komputer akan
lebih tertata dan mudah
dalam pencariannya.
2. Informasi (information)
Sistem lama Sistem baru
1. Karena masih bersifat
arsip-arsip kertas yang
terpisah-pisah dan tidak
tersusun dengan baik
maka informasi yang
dihasilkan kurang
lengkap, jelas dan
akurat.
1. Karena penyimpanan
arsip-arsip sudah
dikomputerisasi makan
dalam pencarian data
akan lebih mudah serta
informasi yang
dihasilkanpun akan
lebih jelas, kengkap dan
akurat.
2. Dibutuhkan waktu yang
lama dalam pencarian
data-data mengenai
transaksi yang dilakukan
setiap harinya karena
harus membuka arsip
kertas bukti transaksi
yang jumlahnya sangat
banyak dengan urutan
2. Dibutuhkan waktu yang
lebih singkat untuk
mencari data-data.
Karena data-data
tersebut tersimpan rapi
dalam komputer dengan
pengurutan yang jelas.
yang membingungkan,
dengan kata lain
informasi yang
dihasilkan tidak tepat
waktu.
3. Karena pengurutan
waktu penataan arsip
sering tidak sesuai
dengan urutan yang
benar maka informasi
yang dihasilkan tidak
relefan lagi.
3. Pengurutan waktu
penataan arsip membuat
sistem baru ini lebih
relefan.
3. Ekonomi (Economic)
Sistem lama Sistem baru
1. Memerlukan biaya
untuk membeli peralatan
tulis dan kertas yang
banyak jika dihitung
dalam jangka waktu
lama sehingga
menimbulkan biaya
operasional yang besar.
1. Pengolahan data lebih
cepat dan seimbang
dengan biaya yang
dikeluarkan.
4. Pengendalian (control)
Sistem lama Sistem baru
1. kontrol terhadap jumlah
aktiva dan pasiva tidak
terkendali karena tidak
diketahui secara pasti
jumlah seluruh aktiva
dan pasiva toko
1. pembuatan laporan
dengan data yang sama
secara otomatis bisa
dilakukan sehingga
tidak boros
2. tidak adanya proteksi
terhadap data yang ada
sehingga sering terjadi
kehilangan data
2. adanya penggunaan
password untuk proteksi
sehingga data tida
mudah hilang.
5. Efisiensi (efficiency)
Sistem lama Sistem baru
1. Pembuatan laporan
dengan data yang
sama secara
berulang-ulang
sehingga menjadi
pemborosan waktu.
1. pembuatan laporan dengan
data yang sama secara
otomatis bisa dilakukan
sehingga tidak boros
2. sember daya manusia
yang dibutuhkan
lebih banyak.
2. Sumber daya manusia yang
dibutuhkan tidak banyak
karena sistem telah
terkomputerisasi.
6. Pelayanan (service analisys)
Sistem lama Sistem baru
1. Pelayanan terhadap
konsumen masih
membutuhkan waktu
yang agak lama karena
pembuatan nota
transaks dan
pencatatannya masih
manual
1. Pelayanan terhadap
konsumen lebih cepat
karena pencatatannya
yang menggunakan
komputer.
3.3.Análisis kelayakan sistem
Tujuan utama dari analisis kelayakan sistem adalah mengetahui apakah
sistem yang baru yang akan diterapkan sudah layak pakai atau belum. Dalam hal
ini tentunya diperlukan pertimbangan yang matang seberapa besar kegunaan atau
keuntungan yang didapat dan berapa biaya yang diperlukan dari sistem baru.
3.3.1. Kelayakan teknologi
Secara teknik, teknologi yang digunakan adalah teknologi yang
mudah dioperasikan. Pengerjaannya yang mengutamakan kebutuhan user
dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat sistem ini user friendly
walaupun tidak semua orang dapat mengaksesnya tanpa login dari user.
3.3.2. Kelayakan Hukum
Pengembangan sistem dikatakan layak secara hukum jika tidak
melanggar peraturan dan hukum yang berlaku. Penerapan sistem yang
baru tidak boleh menimbulkan masalah dikemudian hari akibat melanggar
hukum yang akan berlaku, terutama dalam penggunaan software berlisensi
terkait penggunaan aplikasi pendukung sistem. Dalam hal ini perangkat
lunak yang digunakan merupakan software resmi, berlisensi, sehingga
tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
3.3.3. Kelayakan Operasional
Sistem ini tidak memerlukan operator dengan keahlian khusus
untuk dapat mengoperasikannya. Sistem dirancang untuk mudah
dioperasikan dan proses pengembangannya dilakukan dengan teknik
penerapan kebutuhan informasi melalui penelitian yang seksama dan hati-
hati. Selain itu juga dilakukan pelatihan terlebih dahulu sehingga akan
memudahkan user untuk menjalankannya.
3.3.4. Kelayakan ekonomi
Untuk pengadaan proyek sistem informasi penjualan ini tentu
membutuhkan biaya yang dalam hal ini termasuk dalam biaya investasi.
Dalam hal ini perusahaan harus mengeluarkan sumber daya demi
mendapatkan manfaat di masa yang akan datang dan juga keuntungan
yang lebih bila dibanding keuntungan dengan menggunakan sistem yang
lama. Agar tidak terjadi pemborosan dalam pemakaian sumber daya maka
perlu dilakukan analisis, perhitungan atas biaya dan manfaat untuk
menentukan apakah proyek sistem informasi tersebut layak atau tidak
untuk dilaksanakan.
3.4.Perancangan Sistem
Design atau perancangan sistem dapat diidentifikasikanc sebagai
pekerjaan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa, atau
penyususnan beberapa elemen kedalam kesatuan unit yang utuh. Desain
sistem berhubungan dengan upaya pengembanagn sistem unutk memenuhi
kebutuhan pelanggan.
Dalam tahap ini dilakukan desain sistem yang meliputi desain
menggunakan analisis model yang dapat merepresentasikan sistem sesuai
kebutuhan. Desain sitem meliputi desain basis data,desain proses, dan
desain antar muka. Unutk desain basis data dan desain proses, metode
analisis model yang digunakan adalah analisis terstruktur (structured
analysis). Metode ini merupakan metode klasik yang mengunakan notasi
untuk menggambarkan ini informasi (data dan kontrol) dan alirannya
yakni dengan membagi sistem secara fungsional dan perilakunya,
kemudian menggambarkan hal-hal yang harus dibangun (pressman, 1997).
3.4.1. Perancangan proses
Diagram arus data (Data Flow Diagram) adalah suatu gambaran
grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk simbol-simbol
untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang
saling berkaitan. Terdiri dari empat simbol-simbol DFD ( Leod, 1995, h:403
)
Konteks diagram atau DFD level 0 menerangkan entitas-entitas
yang terlibat dalam sistem. Pada sistem ini terdapat 4 entitas luar yang
terlibat yaitu entitas admin, operator, siswa, dan bagian keuangan
merupakan penerima laporan pembayaran tunggakan.
0
Sistem penjualanPEMILIK
ADMIN
KASIR
NamapenggunaPassword
Data pengguna/kasirData barang
Data jenis barangData suplier
Data transaksi penjualanData tansaksi penjualan
Hak aksesInformasi pengguna
Informasi barangInformasi jenis barang
Informasi kasir/penggunaInformasi supplier
Informasi transaksi penjualanInformasi transaksi pembelian
Nama penggunaPassword
Data transaksi penjualan
Hak aksesInformasi transaksi penjualan
Nama penggunaPassword
Data barangData jenis barangData penggunaData supplier
Data transaksi penjualanData transaksi pembelian
Hak aksesLaporan penjualaninformasi transaksi
penjualanLaporan pembelianInformasi transaksi
pembelianLaporan data barang
Informasi data barang
Laporan data supplier
Informasi data supplier
Laporan data pengguna/kasirInformasi data
pengguna/ kasirLaporan jenis barang
Informasi jenis barang
Gambar 3.2. DFD level 0
Gambar 3.3 DFD level 1
pemilik
Supplier BarangTransaksiPembelian
2.1.Pengolahan
Data Supplier
2.2PengolahanData Barang
2.3Pengolahan
Data TransaksiPembelian
DataSupplier
nformasiSupplier Data
Barang
InformasiBarang
Data Transaksi Pembelian
Informasi Transaksi Pembelian
DataSupplier
DataTransaksiPembelian
Kode SupplierNama Supplier
AlamatTelepon
fax
DataBarang
Kode BarangNama Barang
Harga BeliStok BarangHarga jual
StokBarang
2.4Pengolahan
Data TransaksiBayar hutang
Data hutang
Informasi hutang
Gambar 3.4 DFD level 2 proses 2
Gambar 3.5 DFD level 2 proses 3
Gambar 3.6 DFD level 2 proses 4
Gambar 3.7. DFD level 3 proses 2.1
Gambar 3.8 DFD level 3 proses 2.2
pemilik
Supplier BarangTransaksiPembelian
2.3.1Penambahan
TransaksiPembelian
2.3.2Penghapusan
TransaksiPembelian
2.3.3PencarianTransaksiPembelian
DataTransaksiPembelian Informasi
TransaksiPembelian
DataTransaksiPembelian
DataTransaksiPembelian
Informasi Transaksi Pembelian
Kode SupplierNama Supplier
AlamatTelepon
faxKode BarangNama Barang
Harga BeliStok Barang
Stok Barang
DataTransaksiPembelian
DataTransaksiPembelian Data
TransaksiPembelian
2.3.4Update transaksi
pembelian
Data transaksipembelian
Dat transaksipembelian
Kode barang Nama barang
Harga beli Stok barang
Kode supplierNama supplier
AlamatTelepon
fax
Kode supplierNama supplier
AlamatTelepon
fax
Kode barangNama barang
Harga beliStok barang
Gambar 3.9 DFD Level 3 proses 2.3
admin
3.1.1PenambahanData Supplier
Supplier
3.1.2Perubahan
Data Supplier
3.1.3PenghapusanData Supplier
3.1.4Pencarian
Data Supplier
DataSupplier
DataSupplier
DataSupplier
DataSupplier
Data Supplier
DataSupplier
InformasiSupplier
DataSupplier
InformasiSupplier
Data Supplier
Informasi Supplier
Gambar 3.10. DFD level 3 proses 3.1
admin
3.2.1PenambahanData Barang
Barang
3.2.2Perubahan
Data Barang
3.2.3PenghapusanData Barang
3.2.4Pencarian
Data Barang
DataBarang
DataBarang
DataBarang
DataBarang
Data Barang
DataBarang
InformasiBarang
DataBarang
InformasiBarang
Data Barang
Informasi Barang
Gambar 3.11. DFD level 3 proses 3.2
Gambar 3.12. DFD level 3 proses 3.3
Gambar 3.13 DFD level 3 proses 3.4
gambar 3.14. DFD level 3 proses 3.5
3.4.2. Perancangan basis data
Perancangan database harus dilakukan secara cermat agar
dihasilkan database yang efisien dalam penggunaan ruang
penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam manipulasi
data.
Nama kolom Tipe data Lebar Not null Keterangan lain
Kode_Barang Text 6 Primary key
Nama_barang Text 50
Harga_beli Single
Harga_jual Single
Stock Single
Tabel 3.8. struktur tabel barang
Nama Kolom Tipe_data Lebar Not null Keterangan
Kode_pelanggan Text 6 Primary key
Nama pelanggan Text 50
Alamat Text 50
No telp Text 15
Tabel 3.9 struktur table pelanggan
Nama kolom Tipe data Lebar Not
null
Keterangan
Kode_pembelian Text 6 Primary key
Tanggal pembelian Date time
Kode_ supplier Text 10 Foreign key
Total Single
Table 3.10 struktur table pembelian
Nama_kolom Tipe_data Lebar Not null Keterangan
Id_pengguna Text 10 Primary key
Nama_pengguna Text 50
Alamat Text 50
No_telp Text 50
Table 3.11 struktur table pengguna
Nama kolom Tipe data Lebar Not null Keterangan
Kode_supplier Text 6 Primary key
Nama_supplier Text 50
Alamat Text 50
Telp Number
Fax Number
Tabel 3.12 struktur table supplier
Nama kolom Tipe data Lebar Not null Keterangan
No_Faktur Text 6 Primary key
Tanggal_nota Date time
Total_bayar Single
Tabel 3.13 struktur tabel penjualan
Gambar 3.14 struktur tabel pembelian rinci
Nama kolom Tipe data Lebar Not null Keterangan
kode_pembelian Text 10 Primary
key
Kode_barang Text 10 Foreign key
Jumlah Single
Discount Single
Total Single
Nama kolom Tipe data Lebar Not null Keterangan
No_faktur Text 10 Primary key
Kode_barang Text 10 Foreign key
Jumlah Single
Discount Single
Gambar 3.15 struktur tabel penjualan rinci
4. Implementasi Sistem
Sebelum melakukan implementasi sistem kita melakuakan pengetesan sistem
terlebih dahulu. Pengetesan sistem dilakukan setelah pengetesan program. Tujuan
pengetesan sistem untuk mengetahui bahwa komponen-komponen dari sistem
telah berfungsi dengan sebaik-baiknya. Tujuan lain dari proses ini adalah untuk
mengetahui bentuk-bentuk kelemahan atau kesalahan yang ada, serta perlu
dilakukan perbaikan. Pada tahap ini, personil yang terkait yaitu user sebagai
personil yang melakukan kegiatan pengolahan data serta pihak-pihak manajemen
yang memperoleh hasil proses pengolahan data.
4.1.Konversi sistem
Merupakan suatu proses dalam peletakan sistem yang baru yang siap
digunakan. Adapun pendekatan yang diperlukan untuk pelaksanaan konversi
sistem adalah sebagai berikut :
1. Konversi langsung (Direct Conversion)
Pada konversi langsung sistem yang baru langsung menggantikan sistem
lama. Keuntungan dengan cara ini adalah biaya yang diperlukan kecil
karena biaya untuk sistem yang lama sudah tidak ada. Adapun
Total Single
kelemahannya adalah resiko yang tinggi jika sistem baru gagal beroperasi
dan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
2. Konversi parallel (Paralel Conversion)
Pengganti siste dilaksanakan dengan cara kedua sistem dioperasikan
secara bersama-sama untuk meyakinkan bahwa sistem yang baru telah
dapat dioperasikan dengan baik sebelum sistem lama dihentikan.
Kelebihan sistem ini adalah jika sistem baru gagal , maka sistem yang
lama masih tetap bisa beroprasi sedangkan kelemahannya terletak pada
besarnya biaya operasi yang harus dikeluarkan untuk membiayai dua buah
sistem sekaligus.
3. Konversi pencontohan (Pilot Approach)
konversi ini dilakukan dengan carar diterapkan pada berbagai unit
organisasi terlebih dahulu dan dinilai operasinya, baru setelah hasil
konversi diterapkan pada unit-unit lain. Kelebihan adalah resiko
kegagalan hanya terjadi pada unit organisasi tertentu saja, sehingga
kesalahan tidak terjadi pada unit yang lain sedangkan kelemahannya
adalah membutuhkan waktu lama.
4. Konvesi bertahap (Stipped COnversion)
Pada konversi ini dilakukan dengan cara penerapan konversi sistem pada
masing-masing modul sistem yang berbeda secara urut. Jika modul
tersebut berhasil, maka akan dilanjutkan pada modul berikutnya sampai
selesai. Kelemahannya adalah akan menghabiskan waktu yang lama dalam
penerapan sistem.
4.2.Tampilan program
Menu utama
Gambar 4.3. menu utama
pada menu utama ini terdapat menu-menu pendukung yaitu
file yang besisi menú keluar dan setting pengguna
data barang yang berisi menu tambah, ubah dan hapus data barang.
Data supplier yang berisi menu tambah, hapus dan ubah data
supplier
Data transaksi yang berisi menu penjualan, pembelian, retur beli,
dan bayar hutang
Laporan-laporan yang berisi data laporan
Menu tambah data barang
gambar 4.4. tambah data barang
Pada menu tambah barang ini terdapat :
Kode barang : untuk mengisikan kode barang
Nama Barang : untuk mengisikan nama barang berdasarkan kode
Merk barang : untuk mengisikan merk barang jika ada
Harga Beli : untuk mengisikan harga beli barang
Harga jual : untuk mengisikan Harga jual barang
Batas stok : untuk mengisikan batasan stok minimum barang
Form tambah data supplier
Gambar 4.5 form tambah data supplier
Pada menu tambah data supplier terdapat fungsi-fungsi untuk mengisikan
data supplier seperti :
Nama supplier : untuk mengisikan nama supplier
Alamat : untuk mengisikan alamt supplier
Telp : untuk mengisi nomor telp supplier
Form pembelian
Gambar 4.6 form pembelian
Pada menu pembelian terdapat fungsi-fungsi untuk memasukkan data
pembelian
Kode barang : untuk mengisikan kode barang yang dibeli
Nama barang : untuk mengisikan nama barang yang dibeli
Merek barang : untuk mengisikan merk barang yang dibeli
Harga beli : untuk mengisikan harga beli barang
Pilih supplier : untuk memilih dari supplier mana kita membeli
barang
Jumlah barang : untuk mengisikan banyak barang yang kita beli
Total harga : untuk mengisikan total harga yang harus dibayar
Dibayar : untuk mengisikan dengan uang berapa kita
membayar
Kembalian : untuk mengetahui banyak uang kembalian
Hutang ; untuk mengetahui hutang jika kita berhutan
Form penjualan
Gambar 4.7 menu penjualan
Pada menu penjualan ini terdapat menu-menu penjualan seperti :
Kode barang : untuk mengisikan kode barang yang dijual
Nama barang : untuk mengisikan nama barang yang dijual
Merek barang : untuk mengisikan merk barang yang dijual
Harga satuan : untuk mengisikan harga satuan barang
Jumlah barang : untuk mengisikan banyak barang yang kita jual
Diskon : untuk mengisikan besarnya diskon yang kita
berikan
Total harga : untuk mengisikan total harga yang harus dibayar
Jumlah bayar : untuk mengisikan dengan uang berapa kita
membayar
Kembalian : untuk mengetahui banyak uang kembalian
5. Penutup
5.1. Kesimpulan
Dari penelitian yang penulis lakukan dapat dilihat bahwa
pengolahan data pada toko besi Tata Logam Jaya untuk menghasilkan
informasi yang dibutuhkan dengan menggunakan sistem manual tidak
efektif dan efisien.
Sedangkan menggunakan sistem baru dengan berbasis komputer
khususnya dengan software asli vb 6.0 dapat menghasilkan informasi yang
berkulaitas dan membantu dalam proses pengambilan keputusan, karena
sistem komputerisasi mempunyai banyak keuntungan, terutama dalam hal
pengelolaan data. Adapun keuntungannya antara lain :
1.Dapat menghasilkan sistem informasi penjualan di toko besi Tata
Logam Jaya yang lebih cepat yaitu karena dengan sistem informasi
penjualan yang terkomputerisasi ini kita tidak perlu melakukan
kegiatan sama dengan berulang-ulang, tepat karena dengan sistemyang
terkomputerisasi maka kesalahan perhitungan maupun pemasukan data
yang sama dapat terkontrol, akurat karena dengan komputerisasi maka
kesalahan dapat diminimalisir, dinamis karena data dapat berubah-
ubah dalam jangka waktu yang singkat ataupun lama, dan terintegerasi
karena data yang kita simpan mudah untuk dicari kembali dan tidak
memakan banyak tempat.
2.Dengan sistem penjualan di toko besi Tata Logam Jaya ini, data-data
penting tidak akan hilang dan tercecer serta mudah dalam
pencariannya karena data telah disimpan dalam komputer.
3.Sistem Penjualan di Toko besi Tata Logam Jaya dirancang untuk dapat
memudahkan user dalam menggunakannya.
5.2. saran
1. untuk menghindari kesalahan dan kurang efektifitasnya penangannya
terhadap data yang ada, selayaknya pengolahan data penjualan di Toko
besi Tata Logam Jaya dirubah sebagaimana pengolahan data penjualan
yang diusulkan oleh penulis.
2. pemanfaatan media komputer di toko besi Tata Logam Jaya sebagai
penghubung arus informasi dan pendukung kemajuan teknologi
seharusnya diterapkan semua bagian yang selama ini masih
menggunakan cara kerja manual.
3. program pengolahan data penjualan di toko besi Tata Logam Jaya yang
telah dirancang oleh penulis dalam satu paket khusus dengan
menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dapat menjadi
bahan pertimbangan dan media alternative untuk proses pengolahan
data menjadi informasi dimasa yang akan datang.
4. back up data sangat diperlukan untuk mengantisipasi kerusakan atau
kehilangan data yang akibatnya sangat fatal.