analisis-butir-soal
TRANSCRIPT
Analisis Butir Soal
Kedudukan evaluasi dalam proses belajar mengajar sangat penting
dan tidak dapat dipisahkan. Demikian juga, agar proses evaluasi itu
berfungsi dengan semestinya dan sesuai tujuan, maka alat evaluasi itu
sendiri harus baik. Hal ini seringkali dilupakan oleh para praktisi
pendidikan di lapangan, mereka hanya berhenti pada pelaporan hasil
evaluasi tanpa merasa perlu untuk mengetahui seberapa baik alat
evaluasi yang telah mereka gunakan. Alat evaluasi yang dimaksud adalah
tes hasil belajar yang berisi butir-butir soal (item soal).
Untuk mengukur seberapa baik tes hasil belajar dilakukan analisis
berupa :
- analisis butir soal (item analysis),dan
- analisis validitas dan realibilitas.
Pada kesempatan ini akan dibahas analisis butir soal (item analysis),
validitas dan realibilitas soal akan dibahas pada kesempatan lain.
Analisis butir soal (item análisis) ádalah proses menilai jawaban
peserta terhadap soal yang diberikan untuk menguji baik setiap butir soal
maupun secara keseluruhan. Menurut Thorndike dan Hagen tujuan analisis
butir soal adalah :
Pertama, jawaban-jawaban soal merupakan informasi diagnostik
untuk meneliti pelajaran di kelas itu dan kegagalan-kegagalan belajarnya
untuk segera dicarikan solusinya.
Kedua, mencari soal-soal yang baik untuk dikumpulkan dalam bank
soal dan digunakan pada tes berikutnya.
Melalui analisis, setiap butir soal akan memberikan informasi
mengenai :
- Tingkat kesukaran (difficulty level),
- Keberfungsian distraktor/pengecoh, sejauh mana pengecoh (bukan
jawaban benar) dapat menarik perhatian peserta untuk dipilih.
- Daya pembeda (discriminating power), yaitu kemampuan untuk
membedakan kelompok siswa yang pandai dan yang tidak pandai,
--------------------------------Oleh Abd. Aziz Rofiq. Disajikan sebagai bahan kuliah di STAI Fatahillah Tangerang, Fak. Tarbiyah/PAI smtr V
1
Adapun langkah-langkah menganalisis butir soal adalah sebagai
berikut:
LANGKAH KEGIATAN
1 Mengkoreksi jawaban peserta, memberikan skor (nilai), dan meranking dari nilai tertinggi sampai nilai terendah
2
Membagi peserta menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok atas/KA (25% dari peringkat atas), kelompok bawah/KB (25% dari peringkat bawah) dan kelompok tengah (50%), yang dianalisis adalah KA dan KB sajaBila jumlah KA dan KB cukup banyak, bisa diambil sampelnya secara representatif (27%).
3 Mengisi lembar 1 untuk mengisi nama peserta beserta jawaban masing-masing pada setiap butir soal
4 Mengisi lembar 2 untuk mengisi rekapitulasi jawaban peserta dan mengetahui keberfungsian distraktor.
5 Mengisi lembar 3 untuk mengetahui daya pembeda, tingkat kesukaran soal dan keputusan akhir setiap butir soal
1. Tingkat Kesukaran Soal (Difficulty Level)
Soal yang ideal adalah soal yang sesuai dengan kemampuan peserta
tes. Dengan demikian soal yang terlalu sulit bukan merupakan soal yang
baik karena hanya dapat dikerjakan oleh sedikit peserta, khususnya
kelompok atas (upper group) atau bahkan tidak ada seorangpun yang
mampu menyelesaikannya. Demikian pula soal yang terlalu mudah
sehingga dapat dikerjakan dengan benar oleh seluruh peserta, sehingga
tidak mampu membedakan peserta yang pandai dan yang tidak pandai.
Kesimpulannya soal yang baik adalah yang berada pada level sedang.
Kondisi soal sebagaimana telah dijelaskan disebut dengan tingkat
kesukaran soal (difficulty level). Tingkat kesukaran (TK) soal pada
dasarnya adalah perbandingan antara banyaknya peserta yang menjawab
benar dengan jumlah seluruh peserta, dan dinyatakan dalam bentuk
kuantitatif.
Beberapa ahli penilaian memberikan skala tingkat kesukaran (TK)
yang berbeda, namun yang banyak dipakai di kalangan pendidikan adalah
skala yang dikemukakan oleh Thorndike dan Hagen (Measurement and
Evaluation in Psychology and Education) sebagai berikut :
TINGKAT KESUKARAN (TK) atau p
0,71 - 1,00 : mudah (Md)0,30 - 0,70 : sedang (Sd) 0,00 - 0,29 : sukar (Sk)
2
Sedangkan rumus untuk mencari derajat tingkat kesukaran adalah :
TK = PB : JP
Ket :TK = Tingkat kesukaran JP = Jumlah seluruh pesertaPB = Peserta yang menjawab benar
Setelah setiap butir soal dianalisis pada tahap ini, kita akan
mengetahuii adanya tiga kelompok soal, yaitu soal yang sukar (indeks
kurang dari 0,30), soal sedang (indeks 0,30 – 0,70) dan soal mudah
(indeks 0,71 – 1,00). Tindak lanjut terhadap tiap-tiap kelompok soal ini
adalah :
INDEKS SOAL TINDAK LANJUT
Sukar(0,00 – 0,29)
- Didrop (tidak digunakan pada tes mendatang)- Dikaji ulang untuk menemukan penyebab soal dianggap
sukar (redaksi,pertanyaan, dll)- Digunakan untuk tes tingkat tinggi
Sedang(0,30 – 0,70)
- Dicatat pada bank soal dan dikeluarkan lagi pada tes di waktu yang akan datang
Mudah(0,71 – 1,00)
- Didrop (tidak digunakan pada tes mendatang)- Dikaji ulang untuk menemukan penyebab soal terlalu
mudah dijawab- Digunakan untuk tes yang tidak terlalu ketat
2. Daya Pembeda (Discriminating Power)
Daya pembeda soal adalah kemampuan item tes untuk membedakan
peserta pandai dan peserta yang kurang pandai. Kemampuan peserta tes
menyelesaikan suatu soal dengan benar memberikan gambaran akan
kepandaiannya yang tentu saja berbeda dengan peserta yang tidak
mampu menjawabnya dengan benar.
Seberapa baik sebuah butir soal mampu membedakan kedua
kelompok tersebut dapat dilihat pada besar kecilnya indeks diskriminasi
item (discriminatory power disingkat D) sebagai berikut:
INDEKS D KLASIFIKASI INTERPRETASI
0,70 – 1,00 Excellent Memiliki daya pembeda yang sangat baik
0,40 – 0,70 Good Memiliki daya pembeda yang baik
0,20 – 0,40 Satisfactory Memiliki daya pembeda yang cukup/sedang
Kurang dari 0,20
Poor Memiliki daya pembeda yang lemah
Negatif - Kelompok atas banyak yang menjawab salah.
Rumus untuk mendari daya pembeda adalah :3
D = JKA – JKB ½ n
Ket. :D = daya pembedaKA = Jumlah Kelompok Atas yang menjawab dengan benarKB = Jumlah Kelompok Bawah yang menjawab dengan benarn = Jumlah seluruh peserta tes
3. Analisis Pilihan Jawaban
Pada setiap body soal pilihan ganda terdapat pernyataan dan
alternatif jawaban. Di dalam alternatif jawaban terdapat kunci jawaban
(jawaban yang benar) dan pengecoh/distraktor (jawaban yang salah).
Contoh :3. Berlari-lari kecil antara bukit Shafa
dan Marwa pada saat melaksana-kan ibadah Haji disebut :
Pernyataan
a. Sa’ib. Melontar jumrahc. Tahalluld. Thawaf
Kunci jawaban
Distraktor Alternatif jawaban
Analisis pilihan jawaban terutama ditujukan untuk menganalisis
keberfungsian distraktor. Distraktor berfungsi menarik perhatian siswa
untuk menguji ketelitiannya dalam memilih jawaban benar. Suatu
pengecoh dikatakan berfungsi dengan baik bila sedikitnya dipilih oleh 5%
peserta tes. Bila dipilih secara merata maka dikatakan sangat baik. Tetapi
bila lebih banyak dipilih oleh kelompok atas atau tidak dipilih, maka
pengecoh tersebut tidak baik.
PREDIKAT KONDISI - SB (sangat baik) : dipilih secara merata oleh peserta tes - B (baik) : dipilih sedikitnya oleh 5% peserta tes. - TB (tidak baik) : lebih banyak dipilih oleh kelompok atas atau tidak dipilih.
4. Keputusan Akhir
Setelah mengetahui tingkat kesukaran soal, daya pembeda dan
keberfungsian alternatif jawaban, kita dapat menentukan apakah suatu
soal dapat dikatakan baik ataukah tidak. Tindak lanjut atas hasil analisis
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Butir soal yang memiliki daya pembeda yang baik (satisfactory,
good dan excellent) dapat langsung dicatat pada bank soal dan
4
dikeluarkan lagi pada tes mendatang, karena kualitasnya
memadai.
b. Butir-butir soal yang daya pembedanya rendah (poor) ada dua
kemungkinan :
1) Dikaji ulang dan diperbaiki, selanjutnya dianalisis lagi untuk
mengetahui apakah TK dan DPnya semakin baik.
2) Didrop atau dibuang artinya tidak digunakan lagi sebagai soal.
c. Butir-butir soal yang bertanda negatif (-) tidak perlu digunakan
lagi karena terbukti kualitasnya buruk, artinya peserta kelompok
atas lebih banyak menjawab salah dibanding kelompok bawah.
Demikian teknik analisis butir soal pilihan ganda secara sederhana.
Untuk lebih jelasnya buatlah analisis butir soal dengan menggunakan form
yang tersedia.
Tangerang, 22 Nopember 2007
Referensi :- Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Raja Grafindo Persada- M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pendidikan, Rajawali- Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interprretasi Hasil Tes, Rosdakarya.- http:// www.uleth.ca/edu- http://www.washington.edu/oea/score1.htm
***************
5