analisis-butir-soal

7
Analisis Butir Soal Kedudukan evaluasi dalam proses belajar mengajar sangat penting dan tidak dapat dipisahkan. Demikian juga, agar proses evaluasi itu berfungsi dengan semestinya dan sesuai tujuan, maka alat evaluasi itu sendiri harus baik. Hal ini seringkali dilupakan oleh para praktisi pendidikan di lapangan, mereka hanya berhenti pada pelaporan hasil evaluasi tanpa merasa perlu untuk mengetahui seberapa baik alat evaluasi yang telah mereka gunakan. Alat evaluasi yang dimaksud adalah tes hasil belajar yang berisi butir-butir soal (item soal). Untuk mengukur seberapa baik tes hasil belajar dilakukan analisis berupa : - analisis butir soal (item analysis),dan - analisis validitas dan realibilitas. Pada kesempatan ini akan dibahas analisis butir soal (item analysis), validitas dan realibilitas soal akan dibahas pada kesempatan lain. Analisis butir soal (item análisis) ádalah proses menilai jawaban peserta terhadap soal yang diberikan untuk menguji baik setiap butir soal maupun secara keseluruhan. Menurut Thorndike dan Hagen tujuan analisis butir soal adalah : Pertama, jawaban-jawaban soal merupakan informasi diagnostik untuk meneliti pelajaran di kelas itu dan kegagalan-kegagalan belajarnya untuk segera dicarikan solusinya. Kedua, mencari soal-soal yang baik untuk dikumpulkan dalam bank soal dan digunakan pada tes berikutnya. 1

Upload: tunggul-s-adjie

Post on 21-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: analisis-butir-soal

Analisis Butir Soal

Kedudukan evaluasi dalam proses belajar mengajar sangat penting

dan tidak dapat dipisahkan. Demikian juga, agar proses evaluasi itu

berfungsi dengan semestinya dan sesuai tujuan, maka alat evaluasi itu

sendiri harus baik. Hal ini seringkali dilupakan oleh para praktisi

pendidikan di lapangan, mereka hanya berhenti pada pelaporan hasil

evaluasi tanpa merasa perlu untuk mengetahui seberapa baik alat

evaluasi yang telah mereka gunakan. Alat evaluasi yang dimaksud adalah

tes hasil belajar yang berisi butir-butir soal (item soal).

Untuk mengukur seberapa baik tes hasil belajar dilakukan analisis

berupa :

- analisis butir soal (item analysis),dan

- analisis validitas dan realibilitas.

Pada kesempatan ini akan dibahas analisis butir soal (item analysis),

validitas dan realibilitas soal akan dibahas pada kesempatan lain.

Analisis butir soal (item análisis) ádalah proses menilai jawaban

peserta terhadap soal yang diberikan untuk menguji baik setiap butir soal

maupun secara keseluruhan. Menurut Thorndike dan Hagen tujuan analisis

butir soal adalah :

Pertama, jawaban-jawaban soal merupakan informasi diagnostik

untuk meneliti pelajaran di kelas itu dan kegagalan-kegagalan belajarnya

untuk segera dicarikan solusinya.

Kedua, mencari soal-soal yang baik untuk dikumpulkan dalam bank

soal dan digunakan pada tes berikutnya.

Melalui analisis, setiap butir soal akan memberikan informasi

mengenai :

- Tingkat kesukaran (difficulty level),

- Keberfungsian distraktor/pengecoh, sejauh mana pengecoh (bukan

jawaban benar) dapat menarik perhatian peserta untuk dipilih.

- Daya pembeda (discriminating power), yaitu kemampuan untuk

membedakan kelompok siswa yang pandai dan yang tidak pandai,

--------------------------------Oleh Abd. Aziz Rofiq. Disajikan sebagai bahan kuliah di STAI Fatahillah Tangerang, Fak. Tarbiyah/PAI smtr V

1

Page 2: analisis-butir-soal

Adapun langkah-langkah menganalisis butir soal adalah sebagai

berikut:

LANGKAH KEGIATAN

1 Mengkoreksi jawaban peserta, memberikan skor (nilai), dan meranking dari nilai tertinggi sampai nilai terendah

2

Membagi peserta menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok atas/KA (25% dari peringkat atas), kelompok bawah/KB (25% dari peringkat bawah) dan kelompok tengah (50%), yang dianalisis adalah KA dan KB sajaBila jumlah KA dan KB cukup banyak, bisa diambil sampelnya secara representatif (27%).

3 Mengisi lembar 1 untuk mengisi nama peserta beserta jawaban masing-masing pada setiap butir soal

4 Mengisi lembar 2 untuk mengisi rekapitulasi jawaban peserta dan mengetahui keberfungsian distraktor.

5 Mengisi lembar 3 untuk mengetahui daya pembeda, tingkat kesukaran soal dan keputusan akhir setiap butir soal

1. Tingkat Kesukaran Soal (Difficulty Level)

Soal yang ideal adalah soal yang sesuai dengan kemampuan peserta

tes. Dengan demikian soal yang terlalu sulit bukan merupakan soal yang

baik karena hanya dapat dikerjakan oleh sedikit peserta, khususnya

kelompok atas (upper group) atau bahkan tidak ada seorangpun yang

mampu menyelesaikannya. Demikian pula soal yang terlalu mudah

sehingga dapat dikerjakan dengan benar oleh seluruh peserta, sehingga

tidak mampu membedakan peserta yang pandai dan yang tidak pandai.

Kesimpulannya soal yang baik adalah yang berada pada level sedang.

Kondisi soal sebagaimana telah dijelaskan disebut dengan tingkat

kesukaran soal (difficulty level). Tingkat kesukaran (TK) soal pada

dasarnya adalah perbandingan antara banyaknya peserta yang menjawab

benar dengan jumlah seluruh peserta, dan dinyatakan dalam bentuk

kuantitatif.

Beberapa ahli penilaian memberikan skala tingkat kesukaran (TK)

yang berbeda, namun yang banyak dipakai di kalangan pendidikan adalah

skala yang dikemukakan oleh Thorndike dan Hagen (Measurement and

Evaluation in Psychology and Education) sebagai berikut :

TINGKAT KESUKARAN (TK) atau p

0,71 - 1,00 : mudah (Md)0,30 - 0,70 : sedang (Sd) 0,00 - 0,29 : sukar (Sk)  

2

Page 3: analisis-butir-soal

Sedangkan rumus untuk mencari derajat tingkat kesukaran adalah :

TK = PB : JP

Ket :TK = Tingkat kesukaran JP = Jumlah seluruh pesertaPB = Peserta yang menjawab benar

Setelah setiap butir soal dianalisis pada tahap ini, kita akan

mengetahuii adanya tiga kelompok soal, yaitu soal yang sukar (indeks

kurang dari 0,30), soal sedang (indeks 0,30 – 0,70) dan soal mudah

(indeks 0,71 – 1,00). Tindak lanjut terhadap tiap-tiap kelompok soal ini

adalah :

INDEKS SOAL TINDAK LANJUT

Sukar(0,00 – 0,29)

- Didrop (tidak digunakan pada tes mendatang)- Dikaji ulang untuk menemukan penyebab soal dianggap

sukar (redaksi,pertanyaan, dll)- Digunakan untuk tes tingkat tinggi

Sedang(0,30 – 0,70)

- Dicatat pada bank soal dan dikeluarkan lagi pada tes di waktu yang akan datang

Mudah(0,71 – 1,00)

- Didrop (tidak digunakan pada tes mendatang)- Dikaji ulang untuk menemukan penyebab soal terlalu

mudah dijawab- Digunakan untuk tes yang tidak terlalu ketat

2. Daya Pembeda (Discriminating Power)

Daya pembeda soal adalah kemampuan item tes untuk membedakan

peserta pandai dan peserta yang kurang pandai. Kemampuan peserta tes

menyelesaikan suatu soal dengan benar memberikan gambaran akan

kepandaiannya yang tentu saja berbeda dengan peserta yang tidak

mampu menjawabnya dengan benar.

Seberapa baik sebuah butir soal mampu membedakan kedua

kelompok tersebut dapat dilihat pada besar kecilnya indeks diskriminasi

item (discriminatory power disingkat D) sebagai berikut:

INDEKS D KLASIFIKASI INTERPRETASI

0,70 – 1,00 Excellent Memiliki daya pembeda yang sangat baik

0,40 – 0,70 Good Memiliki daya pembeda yang baik

0,20 – 0,40 Satisfactory Memiliki daya pembeda yang cukup/sedang

Kurang dari 0,20

Poor Memiliki daya pembeda yang lemah

Negatif - Kelompok atas banyak yang menjawab salah.

Rumus untuk mendari daya pembeda adalah :3

Page 4: analisis-butir-soal

D = JKA – JKB ½ n

Ket. :D = daya pembedaKA = Jumlah Kelompok Atas yang menjawab dengan benarKB = Jumlah Kelompok Bawah yang menjawab dengan benarn = Jumlah seluruh peserta tes

3. Analisis Pilihan Jawaban

Pada setiap body soal pilihan ganda terdapat pernyataan dan

alternatif jawaban. Di dalam alternatif jawaban terdapat kunci jawaban

(jawaban yang benar) dan pengecoh/distraktor (jawaban yang salah).

Contoh :3. Berlari-lari kecil antara bukit Shafa

dan Marwa pada saat melaksana-kan ibadah Haji disebut :

Pernyataan

a. Sa’ib. Melontar jumrahc. Tahalluld. Thawaf

Kunci jawaban

Distraktor Alternatif jawaban

Analisis pilihan jawaban terutama ditujukan untuk menganalisis

keberfungsian distraktor. Distraktor berfungsi menarik perhatian siswa

untuk menguji ketelitiannya dalam memilih jawaban benar. Suatu

pengecoh dikatakan berfungsi dengan baik bila sedikitnya dipilih oleh 5%

peserta tes. Bila dipilih secara merata maka dikatakan sangat baik. Tetapi

bila lebih banyak dipilih oleh kelompok atas atau tidak dipilih, maka

pengecoh tersebut tidak baik.

PREDIKAT KONDISI - SB (sangat baik) : dipilih secara merata oleh peserta tes - B (baik) : dipilih sedikitnya oleh 5% peserta tes. - TB (tidak baik) : lebih banyak dipilih oleh kelompok atas atau tidak dipilih.

4. Keputusan Akhir

Setelah mengetahui tingkat kesukaran soal, daya pembeda dan

keberfungsian alternatif jawaban, kita dapat menentukan apakah suatu

soal dapat dikatakan baik ataukah tidak. Tindak lanjut atas hasil analisis

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Butir soal yang memiliki daya pembeda yang baik (satisfactory,

good dan excellent) dapat langsung dicatat pada bank soal dan

4

Page 5: analisis-butir-soal

dikeluarkan lagi pada tes mendatang, karena kualitasnya

memadai.

b. Butir-butir soal yang daya pembedanya rendah (poor) ada dua

kemungkinan :

1) Dikaji ulang dan diperbaiki, selanjutnya dianalisis lagi untuk

mengetahui apakah TK dan DPnya semakin baik.

2) Didrop atau dibuang artinya tidak digunakan lagi sebagai soal.

c. Butir-butir soal yang bertanda negatif (-) tidak perlu digunakan

lagi karena terbukti kualitasnya buruk, artinya peserta kelompok

atas lebih banyak menjawab salah dibanding kelompok bawah.

Demikian teknik analisis butir soal pilihan ganda secara sederhana.

Untuk lebih jelasnya buatlah analisis butir soal dengan menggunakan form

yang tersedia.

Tangerang, 22 Nopember 2007

Referensi :- Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Raja Grafindo Persada- M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pendidikan, Rajawali- Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interprretasi Hasil Tes, Rosdakarya.- http:// www.uleth.ca/edu- http://www.washington.edu/oea/score1.htm

***************

5