analisis butir soal
DESCRIPTION
metode analisis butir soalTRANSCRIPT
ANALISIS BUTIR SOAL &
SOAL BENTUK OBJEKTIF
ANALISIS BUTIR SOAL
A. Analisis Rasional
B. Analisis Empiris
Analisis rasional dilakukan dengan tolok ukur GBPP dan TK, yakni mencermati secara rasional apakah butir soal yang dianalisis telah sesuai dengan TIK (artinya memang akan mengevaluasi hasil belajar sesuai dengan TIK yang akan dicapai). Jadi tidak diterapkan analisis statistik.
Analisis empiris dilakukan melalui hasil uji coba (empiris), kemudian dianalisis secara statistik.
Analisis empiris terhadap butir soal dilakukan mengarah kepada dua jenis analisis, yaitu:1. Analisis tingkat kesukaran (TK)2. Analisis daya pembeda (DP)
SOAL BENTUK ESAI/UJI LISAN
auau
au
au
nnnnJKJK
XXt
112
1. Analisis Tingkat Kesukaran (TK)
• 27% - Lulus : TK Tinggi (sukar)
• 73% - Lulus : TK Sedang (sedang)
• 90 – 100% : TK Rendah (mudah)
Rumus:
Dilakukan dengan menerapkan rumus uji t (uji beda) mengenai skor rata-rata kelompok unggul (Xu) dengan kelompok asor (Xa) pada butir yang bersangkutan. Jumlah subyek kelompok unggul: 27% dari N total demikian pula kelompok asor juga 27% dari N total.
2. Analisis Daya Pembeda (DP) Ket:
t : harga t
: rata-rata = ∑X/n
JK : Jumlah kuadrat =∑X2-(∑X)2/n
n : Jumlah subjek
X
TABEL DATA
UNGGUL ASOR
- -
- -
- -
STATISTIK u a
n - -
∑X - -
∑X2 - -
- -
JK - -
X
Harga t dikonsultasikan dengan tabel t untuk uji signifikansi, dengan db = (nu – 1) + (na – 1)
SAOL BENTUK OBJEKTIFA. Analisis Tingkat Kesukaran (TK)
1. Dengan rumus:
TK : tingkat kesukaranBu : betul dari kelompok unggulBa : betul dari kelompok asornu : jumlah subjek kelompok unggul (27% x N total)Na : jumlah subjek kelompok asor (27% x N total)
TK maksimum = 1, berarti sangat mudah.Semakin kecil harga TK berarti semakin sukar.
2. Dengan menghitung jumlah subjek yang salah menjawab dari masing-masing kelompok (unggul dan asor), kemudan dicocokkan pada tabelRoos dan Stanley.
au
au
nn
BBTK
LANJUTAN...
Percentage of Three who “do not know” the correct answer to the item
Number of Options Each Item has
2 3 4 5
16 0,160 n 0,213 n 0,240 n 0,256 n Mudah
50 0,500 n 0,667 n 0,750 n 0,800 n Sedang
84 0,840 n 1,120 n 1,260 n 1,344 n Sukarn = 27% x N total
na = ½ n ; nu = ½ n
Jika N diketahui, maka a dapat dihitung, kemudian dimasukkan dalam tabel.
Setelah dihitung jumlah subyek yang salah menjawab dari kelompok unggul
dan kelompok asor, maka kemudian dicocokkan ke dalam tabel, akhirnya
dapat diketahui posisi butir soal yang bersangkutan (termasuk kategori
mudah, sedang atau sukar)
Formulas for finding (WL + WH) at three Difficulty Levels
B. Analisis Daya Beda (DP)
Untuk analisis Daya Beda (DP) terhadap butir soal bentuk objektif, yang mendasarkan skor kelompok unggul dan kelompok asor, dapat dilakukan seperti pada analisis soal bentuk esai, yaitu dengan menerapkan rumus uji-t.
Analisis empiris terhadap butir soal (baik analisis TK maupun DP) yang mendasarkan pada skor kelompok unggul dan kelompok asor tersebut di atas, memiliki kelemahan, yakni mengabaikan kelompok sedang. Oleh sebab itu untuk mengatasinya, sering dilakukan analisis dengan menggunakan N total (TK: Frisbie, DP : Korelasi Biserial Titik)
Namun demikian masih ada suatu model analisis TK dan DP sekaligus yang sifatnya sangat praktis, meski masih mendasarkan pada skor kelompok unggul dan kelompok asor, yaitu model analisis yang dikemukakan oleh John F. Irard, yang disebut Segi Tiga ABAC.
BENTUK TES OBJEKTIF: yang mendasarkan pada skor seluruh subjek yang dites.
1. Analisis Tingkat Kesukaran (TK)Dengan menggunakan rumus
Frisbie : TKi = [n (2pi – 1) – 1] / (n – 1) Ket.TKi : TK butir soal tes yang ke in : banyaknya alternatif jawabanPi : proporsi testi yang dapat
menjawab betul butir i
Interpretasi Hasil : TK = 0 (sedang), < 0 (sukar), > 0 (mudah)
i
ipipbis q
p
st
MMr
1
2. Analisis Daya Pembeda (DP)Dengan menggunakan Teknik Korelasi Biserial, rumusnya:
Ket.rpbis : harga r daya pembeda (DP_Mpi : Mean testi yang dapat menjawab dengan
benar butir soal yang dianalisis (ke i)M1 : Mean totalpi : proporsi testi yang dapat menjawab
betul butir iqi : 1 – pi (yang menjawab salah)st : Simpangan baku (standar deviasi) total.
Harga r dikonsultasikan dengan tabel D (tabel t, R) dengan df = (n – 2), dimana n adalah jumlah testi yang menjawab benar.
n
XXSt
21
FORMAT TABEL DATA
ButirSubyek
1 2 3 4 5 Xt Xt2 Xt – X (Xt – X)2
1 ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... .....
2 ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... .....
3 ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... .....
4 ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... .....
5 ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... .....
6 ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... .....
Betul ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... .....
Salah ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... .....
p ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... .....
q ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... .....
pq ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... .....
Rumus Frisbie untuk TK seluruh tes (total) :
: skor rata-rata kelompokK : banyaknya butir soal tesn : banyaknya alternatif jawaban
1/12 nKnKXnTK tX