analisis butir soal

16

Click here to load reader

Upload: ogijayaprana

Post on 08-Aug-2015

275 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Statistika, Pengolahan Data

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Butir Soal

Bab Pendahuluan

1. Latar Belakang

Kegiatan menganalisis tes hasil belajar (butir soal) merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan pendidik untuk meningkatkan mutu soal yang telah ditulis. Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan, peringkasan, dan penggunaan informasi dari jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian (Nitko, 1996: 308). Tujuan penelaahan tersebut adalah untuk mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum soal digunakan. Disamping itu, tujuan analisis tes hasil belajar (analisis butir soal) juga untuk membantu meningkatkan tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif, serta untuk mengetahui informasi diagnostik pada siswa apakah mereka sudah atau belum memahami materi yang telah diajarkan (Aiken, 1994: 63).

Para penulis soal dapat melakukan analisis secara kualitatif, berkaitan dengan isi dan bentuknya, maupun secara kuantitatif yang berkaitan dengan ciri-ciri statistiknya (Anastasi dan Urbina, 1997) atau prosedur peningkatan secara judgement dan prosedur peningkatan secara empirik (Popham, 1995). Analisis kualitatif mencakup pertimbangan validitas isi dan konstruk, sedangkan analisis kuantitatif mencakup pengukuran kesulitan butir soal dan diskriminasi soal yang termasuk validitas soal dan reliabilitasnya.

Menurut Anastasi dan Urbina (1996) penelaahan tes hasil belajar (soal tes) secara kuantitatif maksudnya adalah penelahaan butir soal yang didasarkan pada data empirik dari butir soal yang bersangkutan. Data empirik ini diperoleh dari soal yang telah diujikan. Ada dua pendekatan dalam melakukan analisis kuantitatif, yaitu dengan pendekatan secara klasik dan secara modern. Secara klasik maksudnya, proses penelaahan butir soal dilakukan melalui informasi dari jawaban peserta didik guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan menggunakan teori tes klasik. Sedangkan analisis butir soal secara modern yaitu penelaahan butir soal dengan menggunakan IRT (Item Response Theory) atau teori jawaban butir soal. Teori ini merupakan teori yang menggunakan fungsi matematika untuk menghubungkan antara peluang menjawab benar pada suatu soal dengan kemampuan siswa.

Adapun dalam penelitian kali ini, analisis tes hasil belajar secara kuantitatif memakai pendekatan secara klasik dengan alasan murah dan dapat dilaksanakan sehari-hari dengan cepat menggunakan komputer, sederhana, familiar serta dapat menggunakan data dari beberapa peserta didik atau sampel yang kecil (Millman dan Greene: 1993).

Aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis butir soal secara klasik adalah setiap butir soal ditelaah dari segi: tingkat kesukaran butir, daya pembeda butir, dan penyebaran pilihan jawaban (untuk soal bentuk obyektif) atau frekuensi jawaban pada setiap pilihan jawaban.

2. Rumusan Masalah Perumusan masalah yang dibahas dapat dilukiskan dalam beberapa pertanyaan sebagai

berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan butir soal?

2. Bagaimana cara menganalisis suatu masalah?

3. Kenapa harus dilakukan penganalisisan soal?

Page 2: Analisis Butir Soal

4. Apa langkah-langkah untuk mendapat tes yang baik?

5. Karakteristik apa saja yang menjadi acuan bahwa soal yang di buat sudah baik dan

proporsional?

6. Bagaimana cara agar mendapatkan soal yang berkualitas?

3. Tujuan Penulisan Tujuan penelitian ini adalah :

mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum digunakan.

membantu meningkatkan kualitas tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif

mengetahui informasi diagnostik pada siswa, sudahkan mereka memahami materi yang telah diajarkan

memaparkan pemetaan butir soal terhadap Standar Kompetensi dan mengidentifikasi validitas butir soal memaparkan ketercapaian tujuan pembelajaran butir soal

4. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan ini adalah : membantu para pengguna tes dalam evaluasi atas tes yang digunakan sangat relevan bagi penyusunan tes informal dan lokal (seperti tes yang disiapkan guru

di kelas) mendukung penulisan butir soal yang efektif secara materi dapat memperbaiki tes di kelas meningkatkan validitas dan reliabilitas soal menentukan apakah suatu fungsi butir soal sesuai dengan yang diharapkan memberi masukan kepada guru tentang kesulitan siswa merevisi materi yang dinilai atau diukur meningkatkan keterampilan penulisan soal untuk meningkatkan kualitas soal, yaitu apakah suatu soal itu dapat diterima karena

telah didukung oleh data statistic yang memadai, diperbaiki karena terbukti terdapat beberapa kelemahan, atau bahkan soal itu tidak digunakan sama sekali karena terbukti secara empiris tidak berfungsi sama sekali.

5. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas ini, sistematika penulisan yang direncanakan penulis

sebagai landasan penulis dalam penyusunan bab-bab selanjutnya adalah sebagai

berikut :

Page 3: Analisis Butir Soal

Bab I Pendahuluan. Pada bab ini mengemukakan tentang latar belakang masalah,

masalah dan perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan dan sistematika

pembahasan.

Bab II Pembahasan. Pada bab ini berisi pembahasan tentang penganalisisan butir soal

pilihan ganda

Bab III Kesimpulan. Pada bab ini berisi kesimpulan hasil penulisan dan saran.

Bab Pembahasan

Penganalisisan Butir Soal Butir soal merupakan perangkat utama dalam sistem penilaian terhadap siswa di sekolah.

Untuk itu sangat penting menentukan mana soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi penggunaannya. Kegiatan menganalisis butir soal merupakan proses pengumpulan, peringkasan dan penggunaan informasi dari jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian. Para pembuat soal dapat melakukan analisis secara kualitatif, berkaitan dengan isi dan bentuknya, maupun secara kuantitatif yang berkaitan dengan ciri-ciri statistiknya atau prosedur peningkatan secara judgement dan prosedur peningkatan secara empirik. Analisis kualitatif mencakup pertimbangan validitas isi dan konstruk, sedangkan analisis kuantitatif mencakup pengukuran kesulitan butir soal dan diskriminasi soal yang termasuk validitas soal dan reliabilitasnya.

Penelaahan tes hasil belajar (soal tes) secara kuantitatif maksudnya adalah penelahaan butir soal yang didasarkan pada data empirik dari butir soal yang bersangkutan. Data empirik ini diperoleh dari soal yang telah diujikan. Ada dua pendekatan dalam melakukan analisis kuantitatif, yaitu dengan pendekatan secara klasik dan secara modern. Secara klasik maksudnya, proses penelaahan butir soal dilakukan melalui informasi dari jawaban peserta didik guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan menggunakan teori tes klasik. Sedangkan analisis butir soal secara modern yaitu penelaahan butir soal dengan menggunakan IRT (Item Response Theory) atau teori jawaban butir soal. Teori ini merupakan teori yang menggunakan fungsi matematika untuk menghubungkan antara peluang menjawab benar pada suatu soal dengan kemampuan siswa.

Langkah-langkah untuk mendapatkan tes yang baik meliputi (1) penyusunaan kisi-kisi tes, (2) menyusun tes sesuai dengan kisi-kisi, (3) validitas tes, (4) uji coba tes, dan (5) analisis soal tes. Kita juga perlu meningkatkan kualitas butir soal melalui analisis yang meliputi (1) uji validitas, (2) uji reliabilitas, (3) tingkat kesukaran, (4) daya pembeda, dan (5) pengecoh soal.

Ada dua jenis analisis butir soal yang dapat pendidik laksanakan, yaitu :

1. Analisis secara kualitatif, prosedur peningkatan secara judgement, terkait dengan isi dan bentuk soal

Page 4: Analisis Butir Soal

2. Analisis secara kuantitatif, prosedur peningkatan secara empirik, terkait dengan ciri-ciri statistiknya

1. Validitas Butir Soal Validitas suatu tes menunjukkan tingkat ketepatan suatu tes untuk mengukur apa yang harus diukur.

a) Validitas Teoritik adalah validitas yang didasarkan para ahli. Yang terdiri dari: 1) Validitas isi (validitas kulikuler), Validitas isi merupakan validitas yang diperhitumgkan melalui pengujian

terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional. Pengertian "mencakup keseluruhan kawasan isi" tidak saja menunjukkan bahwa alat ukur tersebut harus komprehensif isinya akan tetapi harus pula memuat hanya isi yang relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan ukur. Walaupun isi atau kandungannya komprehensif tetapi bila suatu alat ukur mengikutsertakan pula item-item yang tidak relevan dan berkaitan dengan hal-hal di luar tujuan ukurnya, maka validitas alat ukur tersebut tidak dapat dikatakan memenuhi ciri validitas yang sesungguhnya.

2) Validitas Muka (validitas bentuk soal) Validitas muka adalah keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam

soal, sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan tafsiran. Tipe validitas yang paling rendah signifikasinya karena hanya didasarkan pada penilaian selintas mengenai isi alat ukur. Apabila isi alat ukur telah tampak sesuai dengan apa yang ingin diukur maka dapat dikatakan validitas muka telah terpenuhi.

b) Validitas Kriterium yaitu validitas yang ditinjau berdasarkan hubungan dengan kriteria tertentu. Tinggi-rendahnya koefisien validitas tes hasil ditentukan berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi. Validitas kriterium terdiri dari: 1) Validitas banding (validitas bersama atau validitas yang sekarang)

Validitas banding yaitu validitas tes yang diperoleh dengan cara menghitung koefisien korelasi antara nilai-nilai hasil tes yang akan diuji validitasnya dengan nilai-nilai hasil tes berstandar yang telah mencerminkan kemampuan siswa. Jika tes berstandar belum tersedia, maka kita dapat menggunakan nilai rata-rata ulangan harian sebagai hasil dari tes berstandar.

2) Validitas Ramal Validitas ramal yaitu validitas yang berkenaan dengan kemampuan suatu tes untuk dapat meramalkan keadaan yang akan datang berdasarkan kondisi yang ada sekarang.

Ada tiga cara mencari validitas suatu tes yaitu:

1. Korelasi produk momen dengan memakai simpangan Untuk memperoleh koefisien validitas digunakan rumus korelasi peoduct moment dari r-pearson sebagai berikut : rxy = Σxiyi

√(Σx²i)(Σy²i)

Page 5: Analisis Butir Soal

2. Korelasi produk momen menggunakan angka kasar (korelasi produk momen Pearson) rxy = n Σxiyi – ΣxiΣyi √(nΣxi² – (Σxi)²)(nΣyi² - (Σyi)²

3. Korelasi Rank Sperman-Brown rxy = 1- 6Σdi² n(n²-1) Keterangan:

rx y = koefisien korelasi antara skor butir soal dan skor total, n = jumlah peserta tes,

∑xiyi = jumlah perkalian x dengan y (skor butir soal dengan skor total) ∑xi = jumlah x (jumlah skor butir soal) ∑yi = jumlay y (jumlah skor total) xi

2 = kuadrat dari x (kuadrat dari skor butir soal) yi

2 = kuadrat dari y (kuadrat dari skor total)

Hasil perhitungan ini berkisar diantara -1,00 sampai +1,00. Sedangkan interpretasi hasil perhitungan ini akan menentukan besarnya koefisien korelasi (validitas item) dengan klasifikasi sebagai berikut:

1. 0,8 < rx y <1,00 : sangat tinggi 2. 0,6 < rx y <0,8 : tinggi 3. 0,4 < rx y <0,6 : cukup 4. 0,2 < rx y <0,4 : rendah 5. 0 < rx y <0,2 : sangat rendah 6. rx y < 0 : tidak valid

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu. a) Tes Tunggal adalah tes yang terdiri dari satu set yang diberikan terhadap

sekelompok subjek dalam satu kali pengetesan, sehingga dari hasil pengetesan hanya diperoleh satu kelompok data.Ada dua teknik untuk perhitungan reliabilitas tes,yaitu: 1. Dilakukan dengan cara membagi tes menjadi dua bagian yang relatif sama

(banyaknya soalnya sama), sehingga masing-masing test mempunyai dua macam skor, yaitu skor belahan pertama(awal/ganjil) dan skor belahan kedua (genap/akhir). Koefisien reliabilitas dinotasikan dengan rtt dan dapat dihitung dengan menggunakan rumus korelasi angka kasar pearson.Koefisien reliabilitas kesesluruhan tes dihitung menggunakan formula Spearman-Brown,yaitu: rtot = 2rtt 1+rtt Salah satu kelemahan perhitungan koefisien reliabilitas dengan menggunakan teknik belah dua adalah : a. Banyaknya butir soal harus genap b. Dapat dilakukan dengan cara yang berbeda

Page 6: Analisis Butir Soal

Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknik non belah dua. Untuk perhitungannya menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR-20) yaitu: rtot = n st

2 – Σpiqi n – 1 st

2

rtt : koefisien reliabilitas seluruh tes n : jumlah soal dalam tes St : simpangan baku skor-skor total tes pi : proporsi orang-orang yang menjawab benar qi : proporsi yang menjawab salah Rumus Kuder-Richardson (KR-21),yaitu : Rtot = n 1 – xt(n-xt)

n-1 nst2

xt = rata-rata skor total

Seperangkat tes diberikan terhadap sekelompok siswa sebanyak dua kali. Reliabilitas tes dihitung dengan cara menghitung koefisien korelasi antara hasil tes pertama dengan hasil tes kedua untuk setiap siswa yang sama.

Dua buah tes dengan soal-soal pada tes pertama ekuivalen dengan soal-soal pada tes kedua. Kedua soal diujikan kepada sekelompok siswa yang sama kemudian dihitung koefisien korelasi antara hasil tes pertama dengan hasil tes kedua.

Kriteria koefisien reliabilitas :

1. 0,8 < rx y <1,00 : sangat tinggi 2. 0,6 < rx y <0,8 : tinggi 3. 0,4 < rx y <0,6 : cukup 4. 0,2 < rx y <0,4 : rendah 5. -1 < rx y <0,2 : sangat rendah

3. Daya pembeda Soal

Daya pembeda butir soal adalah angka yang menyatakan kesanggupan suatu soal untuk membedakan siswa pandai dengan yang kurang pandai. Indeks daya pembeda setiap butir soal biasanya juga dinyatakan dalam bentuk proporsi. Semakin tinggi indeks daya pembeda soal berarti semakin mampu soal yang bersangkutan membedakan peserta didik yang telah memahami materi dengan peserta didik yang belum memahami materi. Indeks daya pembeda berkisar antara -1,00 sampai dengan +1,00. Semakin tinggi daya pembeda suatu soal, maka semakin kuat/baik soal itu. Jika daya pembeda negatif (<0) berarti lebih banyak kelompok bawah (peserta didik yang tidak memahami materi) menjawab benar dibanding dengan kelompok atas (peserta didik yang memahami materi yang diajarkan pendidik). Analisis daya pembeda soal bentuk pilihan ganda adalah dengan menggunakan rumus berikut ini:

D = Ba Bb Ja Jb

Page 7: Analisis Butir Soal

D adalah daya pembeda soal, Ba adalah jumlah jawaban benar pada kelompok atas, Bb adalah jumlah jawaban benar pada kelompok bawah, Ja adalah jumlah peserta kelompok atas yang mengerjakan tes, Jb adalah jumlah peserta kelompok atas yang mengerjakan tes.

Kriteria Daya Pembeda soal

1. 0,7 < rx y <1,00 : baik sekali 2. 0,4 < rx y <0,7 : baik 3. 0,2 < rx y <0,4 : cukup 4. 0,0 < rx y <0,2 : jelek 5. rx y < 0 : jelek sekali

Indeks Dsikriminasi Item (D)

Klasifikasi Interpretasi

< 0,20 Poor

Butir item yang bersangkutan daya

pembedanya lemah sekali (jelek),

dianggap tidak memiliki daya

pembeda yang baik

0,20 – 0,40 Satisfactory

Butir item yang bersangkutan telah

memiliki daya pembeda yang

cukup (sedang)

0,40 – 0,70 Good Butir item yang bersangkutan telah

memiliki daya pembeda yang baik

0,70 – 1,00 Excellent

Butir item yang bersangkutan

telah memiliki daya pembeda yang

baik sekali

Bertanda negatif (-) -

Butir item yang bersangkutan daya

pembedanya negative sekali (jelek

sekali)

Page 8: Analisis Butir Soal

4. Indeks Kesukaran

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00 – 1,00 . Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil penghitungan, berarti semakin mudah soal itu. Rumus untuk menghitung tingkat kesukaran (TK) adalah sebagai berikut:

P = B JS P = Indeks kesukaran B = Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan betul JS = Jumlah siswa seluruhnya

Kriteria Indeks Kesukaran Kategori Tingkat Kesukaran

Nilai p Kategori

P < 0.3 Sukar

0.3 ≤ p ≤ 0.7 Sedang

P > 0.7 Mudah

5. Fungsi Distraktor Pada saat membicarakan tes objektif bentuk multiple choice item tersebut untuk

setiap butir item yang dikeluarkan dalam tes hasil belajar telah dilengkapi dengan

beberapa kemungkinan jawab, atau yang sering dikenal dengan istilah option atau

alternatif. Option atau alternatif itu jumlahnya berkisar antara 3 sampai dengan 5 buah,

dan dari kemungkinan-kemungkinan jawaban yang terpasang pada setiap butir item itu,

salah satu diantaranya adalah merupakan jawaban betul (kunci jawaban), sedangkan

sisanya adalah merupakan jawaban salah. Jawaban-jawaban salah itulah yang biasa

dikenal dengan istilah distractor (pengecoh). Menganalisis fungsi distraktor sering

dikenal dengan istilah lain, yaitu : menganalisis pola penyebaran jawaban item. Adapun

yang dimaksud dengan pola penyebaran jawaban item adalah suatu pola yang dapat

menggambarkan bagaimana testee menentukan pilihan jawabnya terhadap

kemungkinan-kemungkinan jawab yang telah dipasangkan pada setiap butir item. Suatu

kemungkinan dapat terjadi, yaitu bahwa dari keseluruhan alternatif yang dipasang pada

butir item tertentu, sama sekali tidak dipilih oleh testee. Dengan kata lain, testee

menyatakan “blangko”. Pernyataan blangko ini sering dikenal dengan istilah omiet dan

Page 9: Analisis Butir Soal

biasa diberi lambang dengan huruf O. Distraktor dinyatakan telah dapat menjalankan

fungsinya dengan baik apabila distraktor tersebut sekurang-kurangnya sudah dipilih oleh

5 % dari seluruh peserta tes. Sebagai tindak lanjut atas hasil penganalisaan terhadap

fungsi distraktor tersebut maka distraktor yang sudah dapat menjalankan fungsinya

dengan baik dapat dipakai lagi pada tes-tes yang akan datang, sedangkan distraktor

yang belum dapat berfungsi dengan baik sebaiknya diperbaiki atau diganti dengan

distraktor yang lain.

Metode Penelitian

1. Objek Penelitian a. Populasi Penelitian

Pelaksanaan penelitian selalu berhadapan dengan objek yang diteliti. Keseluruhan objek penelitian disebut populasi penelitian. Arikunto (2002:107) menyebutkan bahwa populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kerja dalam suatu lingkup dan waktu yang kita tentukan. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah soal ulangan tengah semester ganjil bidang studi Matematika kelas IX-A SMPN Negeri 3 Cimahi tahun ajaran 2011/2012.

b. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti.Sampel dalam penelitian ini adalah soal ulangan tengah semester ganjil bidang studi Matematika kelas IX-A SMPN Negeri 3 Cimahi tahun ajaran 2011/2012. Digunakan lembar jawaban tes ulangan tengah semester ganjil bidang studi Matematika dari siswa-siswa kelas IX-A SMPN Negeri 3 Cimahi untuk menganalisis soal Ulangan Tengah Semester bidang studi Matematika kelas IX-A SMPN Negeri 3 Cimahi tahun ajaran 2011/2012. Adapun yang dianalisis dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda sejumlah 30 butir dengan opsi yaitu A,B,C dan D.

c. Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah lembar soal ulangan tengah semester ganjil bidang studi Matematika kelas IX-A SMPN Negeri 3 Cimahi tahun ajaran

Page 10: Analisis Butir Soal

2011/2012, lembar jawaban dan daftar nama siswa SMPN 3 Cimahi, kisi-kisi penulisan soal-soal ulangan tengah semester ganjil bidang studi Matematika kelas IX-A SMPN Negeri 3 Cimahi tahun ajaran 2011/2012, serta data mengenai stardar kompetensi mata pelajaran Matematika di SMPN 3 Cimahi.

d. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variabel penelitian adalah variabel berupa validitas dan reliabilitas dari butir soal Ulangan Tengah Semester ganjil bidang studi Matematika kelas IX-A SMPN Negeri 3 Cimahi tahun ajaran 2011/2012.

Page 11: Analisis Butir Soal
Page 12: Analisis Butir Soal
Page 13: Analisis Butir Soal

Kesimpulan Analisis Butir Soal Pilihan Ganda

No Butir Soal Tingkat Kesukaran

Daya Pembeda

Koefisien Validitas

koefisien reliabilitas

1 Soal no. 1 0.9 mudah 0.01 jelek 0.2 jelek awal 0.6

2 Soal no. 2 0.9 mudah 0.01 jelek 0.01 jelek kriteria cukup

3 Soal no. 3 1 mudah 0.01 jelek 0.4 kurang akhir 0.8

4 Soal no. 4 0.9 mudah 0.1 jelek 0.4 kurang kriteria baik

5 Soal no. 5 0.8 mudah 0.1 jelek 0.1 jelek

6 Soal no. 6 0.8 mudah 0.1 jelek 0.3 kurang

7 Soal no. 7 0.3 sukar -0.2 jelek sekali 0.1 jelek

8 Soal no. 8 0.6 sedang 0.3 cukup 0.4 kurang

9 Soal no. 9 0.9 mudah 0.01 jelek 0.2 jelek

10 Soal no. 10 0.9 mudah 0.1 jelek 0.4 kurang

11 Soal no. 11 0.8 mudah -0.1 jelek sekali 0.01 jelek

12 Soal no. 12 0.9 mudah 0.1 jelek 0.4 kurang

13 Soal no. 13 0.7 sedang 0.3 cukup 0.5 cukup

14 Soal no. 14 0.9 mudah 0.1 jelek 0.3 kurang

15 Soal no. 15 0.8 mudah 0.1 jelek 0.01 jelek

16 Soal no. 16 0.5 sedang 0.1 jelek 0.2 jelek

17 Soal no. 17 0.8 mudah 0.1 jelek 0.1 jelek

18 Soal no. 18 1 mudah 0.01 jelek 0.3 kurang

19 Soal no. 19 0.8 mudah 0.2 jelek 0.6 cukup

20 Soal no. 20 0.8 mudah 0.2 jelek 0.6 cukup

21 Soal no. 21 0.6 sedang 0.2 jelek 0.1 jelek

22 Soal no. 22 0.9 mudah 0.1 jelek 0.4 kurang

23 Soal no. 23 0.8 mudah 0.1 jelek 0.3 kurang

24 Soal no. 24 0.9 mudah 0.1 jelek 0.4 kurang

25 Soal no. 25 0.7 sedang 0.3 cukup 0.6 cukup

26 Soal no. 26 0.8 mudah 0.1 jelek 0.2 jelek

27 Soal no. 27 0.5 sedang 0.3 cukup 0.3 kurang

28 Soal no. 28 0.3 sukar 0.4 cukup 0.1 jelek

29 Soal no. 29 0.1 sukar -0.2 jelek sekali 0.2 jelek

30 Soal no. 30 0.7 sedang 0.1 jelek 0.01 jelek

Page 14: Analisis Butir Soal

a. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Ulangan Tengah Semester Ganjil Bidang studi Matematika Kelas IX-A SMPN Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2011/2012.

No Tingkat Kesukaran Butir soal

1 Jumlah soal sukar 3

2 Jumlah soal sedang 7

3 Jumlah soal mudah 20

Berdasarkan hasil pengukuran tingkat kesukaran soal-soal pilihan ganda ternyata dari Jumlah keseluruhan semua soal yaitu 30 butir soal terdapat jumlah soal yang sukar ada 3, jumlah soal yang sedang ada 7 dan jumlah soal yang mudah ada 20 soal.

b. Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Ulangan Tengah Semester Ganjil Bidang studi Matematika Kelas IX-A SMPN Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2011/2012.

No Daya Pembeda Butir soal 1 J.soal baik sekali 0 2 J.soalbaik 0 3 J.soal cukup 5 4 J.soal jelek 22 5 J.soal jelek sekali 3

Berdasarkan hasil pengukuran daya pembeda soal-soal pilihan ganda ternyata dari Jumlah keseluruhan semua soal yaitu 30 butir soal terdapat jumlah soal yang jelek sekali ada 3, jumlah soal yang jelek ada 22, jumlah soal yang cukup ada 5 soal, tidak terdapat soal yang memiliki daya pembeda baik dan baik sekali.

c. Hasil Analisis Koefisien Validasi Butir Soal Ulangan Tengah Semester Ganjil Bidang studi Matematika Kelas IX-A SMPN Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2011/2012.

No Koefisien Validitas

Butir soal

1 J.soal sangat baik 0 2 J.soal baik 0 3 J.soal cukup 4 4 J.soal kurang 12 5 J.soal jelek 14

Berdasarkan hasil pengukuran koefisien validasi soal-soal pilihan ganda ternyata dari jumlah keseluruhan semua soal yaitu 30 butir soal terdapat jumlah soal yang jelek ada 14, jumlah soal yang kurang ada 12, jumlah soal yang cukup ada 4 soal, tidak terdapat soal yang memiliki koefisien validasi baik dan sangat baik.

d. Hasil Analisis Koefisien Reabilitas Butir Soal Ulangan Tengah Semester Ganjil Bidang studi Matematika Kelas IX-A SMPN Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2011/2012.

Page 15: Analisis Butir Soal

koefisien reliabilitas nilai awal 0.6 kriteria cukup akhir 0.8 kriteria baik

Berdasarkan hasil pengukuran koefisien reliabilitas nilai belahan awal dari keseluruhan soal adalah 0,6 dengan kriteria cukup sedangkan nilai belahan akhir dari kesesluruhan soal adalah 0.8 dengan kriteria baik. Ternyata soal pilihan ganda Ulangan Tengah Semester Ganjil bidang studi Matematika kelas IX-A SMPN Negeri 3 Cimahi tahun ajaran 2011/2012 memiliki reliabilitas yang sangat tinggi,dengan harga koefisisen korelasi sebesar 0,8.

e. Hasil Analisis Pencapaian Soal Ulangan Tengah Semester Ganjil Bidang studi Matematika Kelas IX-A SMPN Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2011/2012.

No Kopetensi yang harus dicapai Nomor soal Jumlah

1 Menentukan perbandingan-perbandingan suatu bangun datar. 1,2,3,4,5,6 6

2 Menentukan syarat-syarat kekongruenan 7,8 2 3 Menentukan panjang suatu bangun datar 9,10 2

4 Menentukan perbandingan-perbandingan suatu kasus masalah matematika 11,12,13 3

5 Menentukan volume suatu benda 14,18,23,25,26,27 6

6 Menentukan luas permukaan dan luas selimut suatu benda 15,16,17,,19,20,21,22,24,28,29,30 11

Dilihat dari hasil pencapaian kompetensi dapat diketahui bahwa soal ulangan tengah semester ganjil bidang studi Matematika kelas IX-A SMPN Negeri 3 Cimahi tahun ajaran 2011/2012 telah mampu mengukur semua kompetensi yang harus di capai siswa pada semester ganjil. Hal ini dapat diketahui dari kisi-kisi soalnya, soal ulangan tengah semester ganjil bidang studi Matematika kelas IX-A SMPN Negeri 3 Cimahi tahun ajaran 2011/2012 telah sesuai dengan kisi-kisi pembuatan soalnya dan dapat mengukur semua kompetensi dasar yang diharapkan tercapai pada semester tersebut.

Dengan merunjuk pada sumber-sumber yang telah diuraikan sebelumnya, soal yang baik adalah soal yang memenuhi syarat validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran yang sedang. Dari hasil rekapitulasi analisis soal bahwa terdapat soal-soal yang memenuhi kriteria dari persyaratan tersebut ada 5 soal. Soal tersebut adalah no.8,13,25,27 dan 28. Soal-soal yang telah memenuhi persyaratan dapat disimpan dalam bank soal sehingga setiap saat dapat dipergunakan lagi.

Sedangkan soal yang tidak memenuhi persyaratan artinya soal tersebut tidak valid, tidak reliabel, memiliki daya pembeda jelek dan taraf kesukaran yang terlalu sukar dan terlalu mudah,perlu dibenahi lagi atau sama sekali diganti untuk tujuan pengukuran kompetensi yang sama. Soal-soal yang belum memenuhi persyaratan tersebut ada 25 soal yaitu no.1,2,3,4,5,6,7,9,10,11,12,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,26,29,30.

Page 16: Analisis Butir Soal

Daftar Pustaka

Slide Pengembangan Instrumen dari dosen mata kuliah pengolahan data.

http://www.docstoc.com/docs/88999681/Membuat-Analisis-Butir-Soal

http://www.docstoc.com/docs/36726316/ANALISIS-VALIDITAS-DAN-RELIABILITAS-BUTIR-SOAL-ULANGAN-AKHIR

http://www.docstoc.com/docs/1991857/25ANALISIS-BUTIR-SOAL-HASIL-UJIAN_-180208

http://budies.wordpress.com/2010/01/05/analisis-butir-soal-menggunakan-excel/

http://www.scribd.com/doc/17764815/Perhitungan-Analisis-Butir-Soal

http://www.slideshare.net/smpbudiagung/pengembangan-bahan-ujian-dan-analisis-hasil-ujian

http://teguhsasmitosdp1.files.wordpress.com/2010/05/analisis_soal1.pdf