analisis bumn 2013

8

Click here to load reader

Upload: ibrahim-ajie

Post on 14-Apr-2017

242 views

Category:

News & Politics


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis bumn 2013

Penjualan Anak Usaha BUMN, Siapa yang diuntungkan?

Studi Kasus Anak Usaha PT. Telkom Tbk.

Uchok Sky KhadafiDirektur Investigasi Dan Advokasi

Seknas FITRA

Page 2: Analisis bumn 2013

Peta BUMNNo BUMN Kesehatan 2012 PMN1 PT Perkebunan Nusantara II Kurang Sehat BBB 2,765,252,000,000 2 PT Perkebunan Nusantara XIV Kurang Sehat BB 993,730,000,000 3 PT Inhutani II Kurang Sehat BB 214,981,000,000 6,785,000,000 4 PT Inhutani III Kurang Sehat B 163,869,000,000 2,302,000,000 5 PT Sang Hyang Seri Kurang Sehat BBB 2,058,745,000,000 6 PT Batan Teknologi Kurang Sehat BB 30,691,000,000 7 PT PAL Indonesia Kurang Sehat BB 3,887,232,000,000

8 PT Krakatau Steel Tbk Kurang Sehat BB 24,774,027,000,000 1,130,965,000,000 9 PT INKA Kurang Sehat BB 1,291,694,000,000

10 PT Boma Bisma Indra Kurang Sehat BB 160,392,000,000 13,245,000,000 11 PT Dok dan Kodja Bahari Kurang Sehat B 1,539,724,000,000 239,000,000

12PT Dok dan Perkapalan Surabaya Kurang Sehat B 305,967,000,000 402,000,000

13 PT Industri Kapal Indonesia Kurang Sehat BBB 511,781,000,000 200,000,000,000 14 PT Industri Sandang Nusantara Kurang Sehat B 695,533,000,000 15 PT Primissima Kurang Sehat BB 85,644,000,000 121,000,000 16 PT Iglas Tidak Sehat CC 281,611,000,000 94,583,000,000 17 PT Kertas Leces Tidak Sehat CCC 1,193,145,000,000 18 PT Kertas Kraft Aceh Tidak Sehat C 479,464,000,000 19 PT Hotel Indonesia Natour Kurang Sehat BBB 783,872,000,000 82,000,000 20 PT Berdikari Kurang Sehat BB 557,109,000,000 21 PT Pengerukan Indonesia Kurang Sehat BBB 446,670,000,000

Jumlah 43,221,133,000,000 1,448,724,000,000

Catatan: 1). Dari 141 BUMN, ada 21 Perusahaan BUMN yang “tidak sehat” atau menuju perusahaan Bangkrut mempunyai total aset sebesar Rp.43.221.133.000.0002).Dari 21 perusahaan ini, pada tahun 2012, pemerintah memberikan tambahaan modal disetor untuk 10 perusahaan BUMN dengan total anggaran sebesar Rp.1.4 Triliun. 3). 21 Perusahaan sedang menuju kebangkrutan, telah menjadi beban negara setiap tahun sebesar Rp. 2 Triliun.4). Perusahaan BUMN ini menjadi Bisnis Bancakan ketika butuh suntikan modal segar. Misalnya, untuk 21 BUMN ini, pada tahun 2012 saja, ada modal yang disetor sebesar Rp.1.4 Triliun. Artinya, modal yang disetorkan ke dalam BUMN yang sedang menuju bangkrut bukan pemberian yang gratis baik oleh legislatif maupun eksekutif. Ada fee atau upah yang harus diberikan ketika ingin mendapatkan suntikan modal.

Page 3: Analisis bumn 2013

Menutup Defesit Anggaran,Lebih menguntungkan menjual BUMN daripada berutang

No BUMN Status Jumlah Saham Saham Negara Kepemilikan Negara1 PT Antam Tbk Sehat AAA 12,832,316,000,000 65% 8,340,991,000,000 2 PT. Timah Tbk sehat AA 4,558,200,000,000 65% 2,962,603,000,000 3 PT. Bukit Asam Tbk Sehat AAA 8,505,169,000,000 65,02% 5,474,111,000,000 4 PT. Perusahaan Gas Negara sehat AAA 22,770,838,000,000 56,97% 12,105,168,000,000 5 PT. Semen Indonesia Tbk 18,164,540,000,000 51,01% 8,848,098,000,000 6 PT Primissima Kurang Sehat BB 85,644,000,000 53% 6,057,000,000 7 PT Primissima Kurang Sehat BB 85,644,000,000 53% 6,057,000,000 8 PT. Indofarma Tkb sehat A 650,102,000,000 80,66% 524,371,000,000 9 PT. Kimia farma Tbk Sehat A 1,441,534,000,000 90,03% 1,248,275,000,000

10 PT. Telkom Tbk sehat AAA 66,978,000,000,000 53,90% 27,780,599,000,000 11 PT. Telkom Tbk sehat AAA 66,978,000,000,000 53,90% 27,780,599,000,000 12 PT. Garuda indonesia sehat AA 10,781,664,000,000 69,14% 7,441,934,000,000 13 PT. Adhi Karya Tbk sehat AA 1,180,919,000,000 51,00% 598,814,000,000

14PT. Pembangunan perumahaan Tbk 1,655,849,000,000 51% 844,483,000,000

15 PT. Wijaya Karya Tbk 2,814,006,000,000 65,51% 1,686,274,000,000 16 PT. Kawasan Berikat Nusantara sehat A 622,452,000,000 73,15% 455,324,000,000

17PT. Kawasan Industri Wijayakusuma sehat AA 52,676,000,000 51,09% 26,912,000,000

18 PT. Bank Mandiri Tbk

PeringkatKomposit/PK - 1(Sangat Sehat) 76,532,865,000,000 60,00% 44,748,072,000,000

19 PT. Bank BRI Tbk Pk - 1,31 (Sangat sehat) 64,881,779,000,000 56,75% 36,777,835,000,000 20 PT. Bank BNI Tbk Pk- 2 (sehat) 43,525,291,000,000 60% 26,083,814,000,000 21 PT. Bank BTN Tbk sehat 10,278,871,000,000 61,35% 6,306,088,000,000 22 PT. Surveyor Indonesia Sehat AAA 426,612,000,000 85,12% 362,935,000,000 23 PT. Sucofindo sehat AA 597,884,000,000 95% 567,989,000,000 24 PT. Jasa Marga Tbk 9,787,786,000,000 70% 6,027,803,000,000

Jumlah 426,188,641,000,000 227,005,206,000,000

Catatan: 1). Pada tahun 2012, menjelang Pemilu 2014, sudah 27 BUMN, yang saham sudah dijual kepada publik, dan ada 3 BUMN, dijual kemana-mana sudah tidak investor yang berminat yaitu, PT. Semen Kupang, PT. Kertas Kraft aceh, dan PT. Merpati Nusantara Air, negara sudah tidak punya saham, dan malahaan negara berutang.

Page 4: Analisis bumn 2013

Sambungan……4). Kemudian, jumlah nilai saham dalam 24 BUMN sebesar Rp.426,1 Triliun. Dan kepemilikan negara dari 426,1 Triliun, tinggal sebesar Rp.227 Triliun lagi.5). 24 BUMN sudah tergerus atau sahamnya berpindah dari negara ke pihak swasta sebesar Rp.199,1 Triliun. Dan berkurang saham dalam 24 BUMN disebabkan banyak faktor. Salah satu faktor adalah untuk menutup defesit anggaran.6). Sebetulnya, pemerintah tidak usah melakukan penjualan terhadap BUMN yang sehat dan selalu memberikan kontribusi kepada penerimaan negara. Akan lebih baik, menutup defesit anggaran dengan mengambil “hutang siaga” saja dari negara donor. Tetapi, pemerintah tidak melakukannya, akibatnya, Indonesia harus bayar manajemen fee dan bunga atas persetujuan pinjaman utang tersebut.7). Malahan Pemerintah lebih asyik menjual Perusahaan BUMN karena lebih menguntungkan secara pribadi. Jadi maksud dari Penjualan BUMN bukan disebabkan oleh latarbelakang ingin mengembangkan corner bisnis Perusahaan atau perusahaan butuh dana segar Tetapi lebih disebabkan, kepentingan politik atau kesepakatan jahat antara pejabat negara dengan kroni-kroni yang memiliki perusahaan, dan mengambil BUMN seolah-olah legal untuk menghindari jeratan pidana korupsi.

Page 5: Analisis bumn 2013

Kasus Mitratel• Mitratel adalah Anak perusahaan Telkom. Setiap Perusahaan BUMN, ingin

melakukan “penjualan” BUMN, biasanya mendirikan anak perusahaan dulu, atau ada alih kelola aset dari perusahaan induk kepada anak Perusahaan. Setelah ada pengalihan aset, baru ada penjualan saham atau aset. Ini artinya, aset telah dibagi dua, agar dapat menghindari pantau atau peretujuan dari DPR sesuai UU Perbendaharaan negara Pasal 46, dimana pemindahaan barang milik negara sebesar Rp.10 miliar hanya persetujuan menteri keuangan; 10 milyar sampat 100 miliar persetujuan presiden, dan diatas

• Padahal tidak usah anak perusahaan atau telkom dijual karena, tidak membebani keuangaan negara, dan kedua, pendapatan Telkom pada tahun 2012 sebesar Rp.77.1 Triliun, dan beban usaha hanya sebesar Rp.52 Triliun, dan laba sebesar Rp.25.1 Triliun, dan kontrobusi kepada negara sebesar Rp.3.8 Triliun. Walaupun pada audit BPK semester 1 tahun 2013 ditemukan penyimpangan anggaran sebesar Rp.243.9 milyar, dan USD.9.659.080.

Page 6: Analisis bumn 2013

Sejarah PT Mitratel• PT. Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) didirikan pada tahun 1995 berawai dari

perusahaan mitra KSO di wilayah Kalimantan dengan nama PT, Dayamitra Malindo yang sahamnya dimiliki oleh beberapa perusahaan swasta nasional dan swasta asing. Dalam perjalanannya kepemilikan sahamtelah mengalami beberapa kali perubahan dan akhirnya pada tanggal 3 Desember 2004 saham Mitratel 100% dimiliki PT. Telekomunikasi indonesia, Tbk

Sejak penghujung tahun 2007 Mitratel mengalami transformasi bisnis dengan mulai memasuki bisnis penyediaan infrastruktur telekomunikasi yang salah satu diantaranya berupa penyediaan menara telekomunikasi (tower provider) untuk memenuhi kebutuhan penempatan BTS bagi para operator telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini perusahaan telah menyediakan penyewaan tower untuk beberapa operator teiekomunikasi antara lain : PT. Telekomunikasi Selular, PT. XL Axiata, Tbk, PT. Indosat, Tbk, PT. Axis Telekom Indonesia, PT. Hutchison CP Telecommunications, PT. Bakrie Telecom, Tbk, PT. Smartfren Telecom, Tbk, Divisi Telkom Flexi yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur,Bali, Nusa Tenggara, Sumatra Utara, Sumatra Barat,Batam, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara, Maluku hingga ke Papua

Page 7: Analisis bumn 2013

Kerjasama antara Mitratel, dengan Telkomsel dan Telkom

• Pada tanggal 12 Agustus 2010 PT Telkomsel dan PT Mitratel menandatangani perjanjian alih kelola site (tower dan perangkat lainnya) dimana PT Mitratel diberikan hak untuk melakukan penjualan kembali (reseller) atas site-site milik PT Telkomsel kepada operator telekomunikasi lainnya. Perjanjian ini berlaku 10 tahun sejak tanggal efektif perjanjian. Berdasarkan perjanjian tersebut, Telkomsel juga menunjuk Mitratel untuk melakukan pemeliharaan atas tower dan perangkat lainnya milik Telkomsel.

Page 8: Analisis bumn 2013

Proses bisnis pengelolaan tower • Pengelolaan tower milik PT Telkom dan PT Telkomsel dilakukan oleh PT Dayamitra

Telekomunikasi/PT Mitratel (anak perusahaan PT Telkom). Alih kelola tower dari PT Telkom kepada PT Mitratel dituangkan dalam Perjanjian Alih Kelola Site (Tower dan sarana Penunjang) Nomor: 10/HK810/COO-A0000000/2011 dan Nomor: 129/DMT/RC2/CEO-030/IV/2011 tanggal 21 April 2011. Perjanjian ini berlaku selama lima tahun sejak 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2015.

• Alih kelola yang dimaksud disini adalah alih kelola bisnis dan operasional sehingga aset masih tetap milik PT Telkom. Pengalihan bisnis dan operasional site dari PT Telkom ke PT Mitratel meliputi pelaksanaan marketing dan penjualan site (tower dan sarana penunjang), pendapatan terkait sewa site, dan pengelolaan operasi dan pemeliharaan site. Hal ini dimaksudkan agar PT Telkom dapat fokus mengelola core bisnis yang dimiliki. Atas kerjasama ini PT Telkom akan menerima Minimum Telkom Revenue (MTR) dari Mitratel sebagai kompensasi pendapatan langsung atas tower.

• Jumlah site yang dialihkelolakan PT Telkom ke PT Mitratel mencapai 1.401 site yang terdiri dari 1.358 site yang sebelumnya dikelola Divisi Infrastuktur Telekomunikasi dan 43 site yang sebelumnya dikelola Divisi Telkom Flexi.