analisis anion dan kation

7
ANALISIS KATION DAN ANION DISUSUN OLEH: RETNO SETIAWATI X FARMASI II

Upload: awanempoe

Post on 23-Jun-2015

6.717 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Anion Dan Kation

ANALISIS KATION DAN ANION

DISUSUN OLEH:

RETNO SETIAWATI

X FARMASI II

SMK BINA NUSA SLAWI

2010

Page 2: Analisis Anion Dan Kation

ANALISIS KATION DAN ANION

A. ANALISIS KATION

Metode dalam melakukan analisis kualitatif ini dilakukan secara

konvensional, yaitu memakai cara visual yang berdasarkan kelarutan. Pengujian

kelarutan dilakukan pertama-tama dengan mengelompokkan ion-ion yang

mempunyai kemiripan sifat. Pengelompokan dilakukan dalam bentuk pengendapan

di mana penambahan pereaksi tertentu mampu mengendapkan sekelompok ion-ion.

Cara ini menghasilkan 6 kelompok yang namanya disesuaikan dengan pereaksi

pengendap yang digunakan untuk mengendapkan kelompok ion tersebut.

Kelompok ion-ion tersebut adalah: golongan klorida (I), golongan sulfide

(II), golongan hidroksida (III), golongan sulfide (IV), golongan karbonat (V), dan

golongan sisa (VI).

Yang berarti pada golongan I yang dihasilkan adalah endapan klorida,

golongan II menghasilkan sejumlah endapan garam sulfida, golongan III

menghasilkan endapan hidroksida, golongan IV menghasilkan endapan sulfida yang

larut dalam asam klorida, dan golongan V menghasilkan endapan karbonat.

Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut

analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi

zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu

sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan

dan mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis kuantitatif berurusan dengan

penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel atau contoh

(Underwood, 1986).

Analisis kualitatif membahas tentang pengidentifikasian za-zat yang terdapat

dalam suatu sampel. Tujuan utama analisis kualitatif adalah memisahkan dan

mengidentifikasi sejumlah unsur. (Underwood, 1986)

Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan kelarutan

dari klorida, sulfida, dan karbonat kation tersebut. Kation diklasifikasikan dalam 5

golongan berdasarkan sifat-sifat kation tersebut terhadap beberapa reagensia.

(Vogel, 1990)

Page 3: Analisis Anion Dan Kation

Golongan-golongan kation memiliki ciri-ciri khas, yaitu:

- golongan I: membentuk endapan dengan asam klorida encer, ion-ion yang

termasuk dalam golongan ini adalah timbal, raksa, dan perak.

- golongan II: membentuk endapan dengan hydrogen sulfide dalam suasana asam

mineral encer. Ion-ion yang termasuk dalam golongan ini adalah merkurium (II),

tembaga, cadmium, bismuth, stibium, timah.

- golongan III: membentuk endapan dengan ammonium sulfide dalam suasana

netral. Kation golongan ini antara lain nikel, besi, kromium, aluminium, seng,

mangan, dan kobalt.

- golongan IV: membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya

ammonium klorida dalam suasana netral atau sedikit asam.

- golongan V: disebut juga golongan sisa karena tidak bereaksi dengan reagensia-

reagensia golongan sebelumnya. Ion kation yang termasuk dalam golongan ini

antara lain magnesium, natrium, kalium. Ammonium, litium, dan hydrogen

(Vogel, 1990).

Suatu pereaksi menyebabkan sebagian kation mengendap dan sebagian larut,

maka setelah dilakukan penyaringan terhadap endapan terbentuk dua kelompok

campuran yang massa masing-masingnya kurang dari campuran sebelumnya. Reaksi

yang terjadi saat pengidentifikasian menyebabkan terbentuknya zat-zat baru yang

berbeda dari zat semula dan berbeda sifat fisiknya (Harjadi, 1993).

B. ANALISIS ANION

Kemungkinan adanya Anion dapat diperkirakan dengan mengetahui

kepastian kation apa saja yang terdapat dalam larutan sampel pada percobaan

terdahulu yaitu Percobaan Analisis Kation.

Pengujian antara reaksi asam sulfat encer dan pekat merupakan salah satu

cara untuk mengetahui anion apa saja yang terdapat dalam larutan sampel. Hal

tersebut dikarenakan asam sulfat yang merupakan asam kuat mampu mendesak

anion lemah keluar dari senyawanya. Sebagai contoh, larutan yang mengandung

garam karbonat akan keluar dan terurai menjadi air dan gas karbondioksida dengan

bantuan asam sulfat yang mendesak asam karbonat.

Page 4: Analisis Anion Dan Kation

Dengan memperhatikan daftar kelarutan berbagai garam dalam air dan

pelarut yang lain, jenis anion yang terdapat dalam larutan bisa diperkirakan.

Misalnya garam sulfida tidak larut dalam asam, garam karbonat tidak larut dalam

sulfida. Untuk mendeteksi anion tidak diperlukan metode sistematik seperti pada

kation. Anion dapat dipisahkan dalam golongan-golongan utama, bergantung pada

kelarutan garam peraknya, garam kalsium atau bariumnya, dan garam zinknya.

Namun, ini hanya dianggap berguna untuk memberi indikasi dari keterbatasan pada

metode ini. (Vogel, 1985)

Proses-proses yang dipakai dapat dibagi kedalam (A) proses yang

melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap, dan (B) proses yang

bergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan. (Vogel, 1985)

Secara kasar, reagensia atau pereaksi yang dapat dipakai adalah:

a. Zat kimia kualitas teknis.

b. Reagensia C.P, seringkali jauh lebih murni daripada reagensia U.S.P.

c. Reagensia U.S.P yaitu memenuhi persyaratan kemurnian yang ditetapkan oleh

United States Pharmacopoeia.

d. Zat kimia bermuu ragensia (reagent-grade) memenuhi spesifikasi yang

ditetapkan oleh Komite Reagensia Analitis dari Masyarakat Kimia Amerika

Serikat. (Underwood, 1986)

Pengujian anion dalam larutan hendaknya dilakukan menurut urutan:

1. Uji sulfat

2. Uji untuk zat pereduksi

3. Uji untuk zat pengoksid

4. Uji dengan larutan perak nitrat

5. Uji dengan larutan Kalsium klorida

6. Uji dengan larutan besi (III) klorida. (Vogel, 1985)

Untuk keperluan sampel didihkan dengan larutan Na2CO3 jenuh, praktis

semua ion logam mengendap sebagai karbonat, dan filtrat atau ekstrak soda (ES)

dipakai untuk pengujian anion.

1. Kelompok Nitrat

2. Kelompok Sulfat

3. Kelompok Halogenida