analisis
DESCRIPTION
resepTRANSCRIPT
ANALISIS RESEP
Oleh:DIAN AYU ISMAWATI ROSITHA
Kelengkapan Resep :Nama, alamat, dan Nomor Izin Praktek DokterTanggal penulisan resepTanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan
resep, nama setiap obat, atau komposisi obatAturan pemakaian obat yang tertulisTanda tangan atau paraf dokter penulis resep Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang
mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimal
THIAMFENICOL
Komposisi : Thiamphenicol 500 mgIndikasi : Infeksi yang disebabkan H. influenza, ricketsia,
lymphogranuloma – psittacosis, bakteri gram negative penyebab bacteremia – meningitis.
Kontra indikasi : Hipersensitif, anuria, gangguan fungsi hati atau ginjal berat.Efek samping : Gangguan pencernaan, ruam kulit, anoreksia, vertigo, sakit
kepala, diskrasia darah, sindrom kelabu.Interaksi obat : Phenobarbital dan parasetamol, menurunkan efek terapi. Efek
potensiasi dengan antikoagulan oral hipoglikemi oral, siklofosfamid, fenitoin.
Pemberian obat : Berikan pada saat perut kosong, 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.
Efek samping : Depresi sumsum tulang, anemia aplastik, gangguan ginjal, reaksi neurologi.
Dosis : Dewasa : 250 – 500 mg 3x/hariAnak : 30 – 50 mg/kg BB/ hari
Cara kerja obat :Tiamfenikol adalah antibiotika yang secara
klinis efektif untuk pengobatan infeksi berat yang disebabkan organisme yang sensitif. Aktivitas antibakteri tiamfenikol dengan jalan menghambat sintesa protein dengan jalan mengikat ribosom subunit 50S, yang merupakan langkah penting dalam pembentukan ikatan peptida. Tiamfenikol mempunyai aktivitas bakteriostatik yang luas baik terhadap organisme gram-positif maupun gram-negatif.
ERLAMOLKomposisi : Paracetamol 500 mgIndikasi : Rasa nyeri pada sakit kepala, sakit gigi, dan
menurunkan demam.Kontra indikasi : Hipersensitif, gangguan fungsi hati berat.Interaksi obat : Alkohol, antikoagulan oral, kloram fenicol, aspirin,
fenobarbital, penginduksi enzim hati, obat hepatotolsik.
Pemberian obat : Berikan pada saat perut kosong untuk memperoleh hasil optimal. Tiap kaplet harus diberikan bersama 50 ml air minum.
Efek samping : Hipersensitivitas, kerusakan hati (dosis tinggi, penggunaan jangka lama).
Dosis : Dewasa termasuk lansia dan anak-anak12 th 1 – 2 kaplet 3 – 4 x/hariMaksimal 8 kaplet / 24 jam
Cara kerja obat :
Analgesik – antipiretik Sebagai analgesik bekerja dengan
meningkatkan ambang rangsang rasa sakit.Sebagai antipiretik, diduga bekerja langsung
pada pusat pengatur panas di hipotalamus.
ANTASIDA
Komposisi : Allumunium Hidroksida gel kering yang setara dengan allumunium hidroksida 200 mg, magnesium hidroksida 200 mg.
Indikasi : Obat sakit maag untuk mengurangi nyeri lambung yang disebabkan oleh kelebihan asam lambung dengan gejala seperti mual dan perih.
Kontra indikasi : Disfungsi ginjal berat, hipersensitif Efek samping : Konstipasi, diare, mual, muntah.
Dosis :* Dewasa : 3 – 4 x sehari 1 – 2 tablet* Anak : 6 – 12 tahun 3 – 4 x sehari ½ -1 tablet
Cara kerja obat :Kombinasi Alumunium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida merupakan antasida yang menetralkan asam lambung dan menginaktifkan pepsin, sehingga rasa nyeri ulu hati akibat iritasi oleh asam lambung dan pepsin berkurang. Di samping itu, efek laksatif dari Magnesium Hidroksida akan mengurangi efek konstipasi dari Alumunium Hidroksida.
Sakaneuron
Komposisi : Vitamin B1 mononitrat 100 mg, Vitamin B6 200 mg, Vitamin B12 250 mg.
Indikasi : Pencegahan dan penyembuhan kurang vitamin, neurotropic, gangguan pada sistem saraf seperti neuralgia, sindrom bahu lengan, rasa pusing dan muntah waktu hamil, terapi tambah pada pengobatan penyakit kulit, migrain, masa penyembuhan, kelelahan kerja dan kelelahan akibat ketuaan.
Dosis : 1 drag 2 – 3 x / hariPemberian obat : Dapat diberikan bersama makanan
untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada ginjal.
Cara kerja obat :Vitamin B1 berperan sebagai koenzim pada
dekarboksilasi asam alfa-keto dan berperan dalam metabolisme karbohidrat.
Vitamin B6 di dalam tubuh berubah menjadi piridoksal fosfat yang dapat membantu dalam metabolisme protein dan asam amino.
Vitamin B12 berperan dalam sintesa asam nukleat dan berpengaruh pada pematangan sel dan memelihara integritas jaringan saraf.
Diagnosa Penyakit:
Terapi yang diberikan sudah tepat untuk pengobatan typus. Pasien menderita demam typus akibat infeksi bakteri Salmonella Sp. Penyakit ini sering menimbulkan gejala antara lain: gangguan saluran gastro intestinal (saluran pencernaan), demam. Terapi yang diberikan:
Diberikan antibiotik (thyamphenikol) yang diindikasikan sebagai antibiotik untuk infeksi yang disebabkan bakteri Salmonella Sp., H. Influenza, Shigella dll.
Pamol (Parasetamol), diberikan sebagai terapi anti demam dengan mekanisme kerja menghambat/bekerja langsung pada pusat pengaturan panas di hipotalamus
Antasida, diberikan sebagai terapi untuk gangguan saluran E1 karena asam lambung, dengan menetralkan asam lambung
Sakaneuron (vitamin B kompleks) diberikan sebagai terapi daya tahan tubuh, serta sebagai terapi antimual karena mengandung vitamin B6.
Thiamfenicole 500 mg no. x
ᶴ3 dd IErlamol tab no.xᶴ3 dd IAntasid tab no.xᶴ 3 dd ISakaneuron tab no.vᶴ 1 dd I
Nama : Desi Umur : 16 thAlamat : Jatibogor 2/13