analisis 5 rumah karya arsitek richard meier

Upload: anthya-dwita-mahatidana

Post on 19-Oct-2015

430 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

ANALISIS 5 RUMAH KARYA ARSITEK RICHARD MEIERGrotta HouseSmith House http://en.wikiarquitectura.com/index.php/Grotta_Househttp://en.wikiarquitectura.com/index.php/Smith_House

Neugebaurer Houde michaelmlynek.cgsociety.org Giovannitti House http://en.wikiarquitectura.com/index.php/Giovannitti_HouseDouglas Househttp://en.wikiarquitectura.com/index.php/Douglas_House

Lima rumah karya Richad Meier yang saya analisis adalah Douglas house (1971-1973), Giovannitti House (1979-1983), Grotta house (1985-1989), Smith House (1965-1967) dan Neugebaurer House (1995-1998). Secara keseluruhan, kelimanya merupakan bangunan yang dibangun pada abad 20 dan bentuknya masih kental dengan zaman modernisme dimana sangat terpengaruh oleh gaya Le Corbusier yaitu fasad serba putih dan mempunyai karakteristik principal cubic house. Richard Meier juga dikenal sebagai salah satu arsitek abad 20 yang terkenal akan berbagai karyanya yang bervariasi tetapi mempunyai tema yang khas ditiap karyanya, yaitu neo-corbusier yang di dominasi warna putih. Persamaan yang juga ada di kelima rumah ini adalah Meier selalu membuat jembatan entrance menuju volume utama, baik berupa jembatan, ramp atau tangga. Ini berkaitan juga dengan ciri khas Meier yaitu selalu bermain dengan volume, yaitu dengan menambahkan atau mengurangi volume. Permainan volume ini diartikan sebagai sebuah progression, sebuah interaksi dari entrance menuju ke dataran. Prinsip progression ini diterapkan di Smith House, Douglas House, Grotta Hiuse dan Giovannitti House dimana bangunan itu terletak di dataran tinggi, di alam terbuka dan Grotta House yang terletak di pedesaan dengan masih asari alamnya. Mungkin progression disini adalah menyatukan unsur bangunan yang sangat kontras yaitu kubikal dengan alam disekitarnya sebagai sebuah interaksi. Kelima karya Meier ini juga didominasi oleh material kaca yang bisa memberikan efek shadow yang menarik bila bertemu cahaya. Terutama pada Neugebaurer House yang bentuknya agak tidak biasa (bila dibandingkan dengan karya-karyanya yang cenderung vertikal, Neugebaurer cenderung berfasad horizontal), disana ia bisa memainkan efek pencahayaan dengan menarikNamun bila dianalisis lebih dalam lagi, dari kelima rumah itu terdapat dua rumah yang memiliki bentuk yang agak berbeda dari ketiga rumah lainnya. Dua rumah yang berbeda tersebut adalah Grotta House (1985-1989) dan Neugebaurer House (1995-1998). Pada ketiga rumah lainnya, sistem yang dimiliki kurang lebih memiliki form yang sama satu dengan yang lainnya, yaitu bentuk kubik berwarna putih, bermain pada unsur volume dengan substaction dan addition pada volume utama sedangkan di kedua rumah ini bentuknya tidak sebatas kubik putih yang memiliki volume utama dan memiliki akses entrance untuk masuk kedalam.Pada Grotta House, Meier melakukan gebrakan baru yang berbeda dari rancangan-rancangan sebelumnya, yaitu di rancangan ini ia menerapkan konsep dimana tidak ada seorangpun yang bisa mengenali volume dasarnya. Bagian utama bangunan ini berbentuk U untuk tipikal meeting staff, tapi tipologi ini segera dipatahkan oleh sebuah struktur silinder setinggi 6.7 meter untuk area living room. Saya menduga hal ini dikarenakan pada tahun proyek ini dibangun yaitu pada tahun 1985-1989, fenomena post-modern sudah mulai berkembang, era dimana modernisme dibawa ke titik ekstrem den keluar dari pakem pakem yang sudah ada terdahulu. Menurut America Heritage Dictionary, Post-modern adalah Of or relating to art, architecture, or literature that reacts against earlier modernist principles, as by reintroducing traditional or classical elements of style or by carrying modernist styles or practices to extremes. Di berbagai sumber juga menyatakan bahwa pada karya Grotta House ini, Meier seakan telah keluar dari pakem rasionalism murninya dan menyebrang ke central artikulasi khas Richard Neutra (reintroducing traditional or classical elements of style or by carrying modernist styles or practices to extremes).Sedangkan pada kasus Neugebaurer House, saya menduga karya Meier ini masih terinfluence dari phenomena post-modern. Neugebaurer memiliki fasad horizontal yang berbeda dari karya rumah-rumahnya yang terdahulu. Bila diperhatikan, bagian atapnya juga memiliki bentuk yang tidak biasa, dimana pada era modernism, atap yang booming pada bangunan adalah flat roof seperti pada Smith House, Douglas House, Giovannitti House dan juga Grotta House. Walau begitu, atap berbentuk unik itu bukanlah sekedar untuk lucu-lucuan belaka, The inverted roof pitch provided an unexpected way to meet the local design code requiring a pitched roof and at the same time reinforces the house's orientation toward the water. The double-layered roof is finished with 2-foot by 3-foot square panels in pulverized composite stone; its soffit is finished in plaster. The stone paneling on the roof serves solely as a rain screen, with the water drained away beneath. The roof is also integrated into an elaborate sun-screening system made up of one-inch-diameter aluminum tubes placed at two-inch center that screen the upper part of the oceanfront and span openings in the roof. (http://www.arcspace.com)

REFERENSIWesite: http://www.arcspace.com/architects/meier/neugebauer/index.html