analisa strategi preservasi kepentingan keamanan dan ekonomi amerika serikat melalui implementasi...

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Selama 30 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Cina, kedua belah pemerintah belum pernah terlibat dalam kerjasama bilateral tingkat tinggi khususnya untuk membicarakan masalah domestik dan global. Selama ini hubungan AS-Cina selalu dideskripsikan dengan terminologi yang menggambarkan persaingan dan kesalahpahaman. Khususnya ketika hubungan kedua negara diperburuk pasca kejadian Pembantaian Tiananmen 1989 dan friksi Cina-Taiwan. Pada tahap perkembangan politik internasional dewasa ini, Cina juga terlihat semakin jauh dari jangkauan AS, dan lebih memilih untuk menjalin kemitraan strategis dengan Rusia dalam forum Shanghai Cooperation Organization maupun ataupun memberikan bantuan pembangungan kepada berbagai negara di Afrika yang bebas persyaratan politik. Kemajuan ekonomi Cina dan stance politik Cina telah memberikan sinyalmen ancaman kepada kepentingan ekonomi dan keamanan AS. Dua pendapat berseberangan menyatakan bahwa geliat fenomena bisa dilihat sebagai tantangan ataupun peluang bagi AS. Sejak pemerintahan Bush Jr., AS lebih melihat Cina sebagai mitra dialog seperti yang diindikasikan pada proyek hasil inisiatif Presiden George Bush dan Menteri Keuangan, Henry M. Paulson yang mengajak Cina untuk duduk bersama, menyelesaikan permasalahan yang sepertinya mengganjal kepentingan nasional kedua negara terutama dalam isu ekonomi. Pertemuan tahunan ini bersifat eksklusif: dihadiri oleh petinggi negara dan bersifat tertutup untuk Cina dan AS saja. 1

Upload: rainintha

Post on 27-Jul-2015

1.198 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

i like this.

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Strategi Preservasi Kepentingan Keamanan dan Ekonomi Amerika Serikat melalui Implementasi Smart Power dalam Strategic and Economic Dialogue Amerika Serikat-Cina di bawah Pemerintahan

BAB IPENDAHULUAN

11Latar Belakang

Selama 30 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Cina

kedua belah pemerintah belum pernah terlibat dalam kerjasama bilateral tingkat tinggi

khususnya untuk membicarakan masalah domestik dan global Selama ini hubungan AS-

Cina selalu dideskripsikan dengan terminologi yang menggambarkan persaingan dan

kesalahpahaman Khususnya ketika hubungan kedua negara diperburuk pasca kejadian

Pembantaian Tiananmen 1989 dan friksi Cina-Taiwan Pada tahap perkembangan politik

internasional dewasa ini Cina juga terlihat semakin jauh dari jangkauan AS dan lebih

memilih untuk menjalin kemitraan strategis dengan Rusia dalam forum Shanghai

Cooperation Organization maupun ataupun memberikan bantuan pembangungan kepada

berbagai negara di Afrika yang bebas persyaratan politik

Kemajuan ekonomi Cina dan stance politik Cina telah memberikan sinyalmen

ancaman kepada kepentingan ekonomi dan keamanan AS Dua pendapat berseberangan

menyatakan bahwa geliat fenomena bisa dilihat sebagai tantangan ataupun peluang bagi AS

Sejak pemerintahan Bush Jr AS lebih melihat Cina sebagai mitra dialog seperti yang

diindikasikan pada proyek hasil inisiatif Presiden George Bush dan Menteri Keuangan

Henry M Paulson yang mengajak Cina untuk duduk bersama menyelesaikan permasalahan

yang sepertinya mengganjal kepentingan nasional kedua negara terutama dalam isu

ekonomi Pertemuan tahunan ini bersifat eksklusif dihadiri oleh petinggi negara dan bersifat

tertutup untuk Cina dan AS saja Wajah baru diplomasi AS terhadap Cina ini bernama

Strategic Economic Dialogue

Karakter dialog ekslusif ini akhirnya mengalami perluasan lingkup topik di bawah

kepemimpinan Presiden Obama yang tidak hanya membicarakan masalah ekonomi antara

negara namun juga masalah strategis dan geopolitik yang merupakan kepentingan kedua

negara Pertemuan ini sejak Februari 2009 diubah namanya menjadi Strategic amp Economic

Dialogue Dialog ini menjadi unik karena dialog ini adalah pionir komunikasi bilateral

tingkat tinggi AS dan Cina sejak terakhir kali dialog dilakukan untuk mengadakan perjanjian

antara AS-Cina supaya AS mengurangi perdagangan senjata kepada Taiwan dan supaya

Cina menjaga keharmonisan dengan Taiwan1 Meski hubungan Cina dan AS terlihat

konfliktual di permukaan pendekatan Presiden Barack Obama kepada Cina bukanlah

1 StevenILevineSino-American Relations Testing The Limits of Discord dalam Samuel SKim China and the World Chinese Foreign Relations in the Post Cold War Era (Oxford Westview Press 1994)hal79

1

koersif melainkan sangat diplomatis dan cenderung akomodatif Bagi Obama kedua negara

sangat bergantung satu sama lain Dialog ini juga menjawab tantangan aktual mengenai

krisis keuangan AS Sementara Cina tidak terkena imbas krisis finansial global dan malah

sedang menguasai simpanan yang merupakan surat hutang Amerika Serikat sebanyak USD

800 milyar2 AS juga mendapati bahwa Cina telah melakukan manipulasi perdagangan

internasionalnya dengan AS dimana Cina dengan ukuran ekonomi aktualnya bersikeras

tidak ingin merevaluasi mata uang Renminbinya supaya bisa menciptakan keseimbangan

pada neraca perdagangan kedua negara3 Selain itu Obama melihat bahwa ada sebuah

wacana untuk mempertahankan US Leadership dan membangun citra AS yang baru dan

segar di muka petinggi dan publik Cina maka AS harus menjadi AS yang lebih rdquomendengar

sesamardquo dan menjadikan Cina sebagai mitra dialog dan kerja sama khususnya bila

menyadari perkembangan politik dunia akhir-akhir ini Bentuk interaksi seperti inilah yang

akan penulis asumsikan sebagai smart power4 Respon ini bisa bervariasi menyesuaikan pada

kondisinya Gejala perubahan tata dunia kontemporer misalnya melahirkan banyak new

emerging powers yang menggoncang kedudukan AS sebagai hegemoni tunggal Di lain

pihak politik domestik Melalui makalah ini kita akan melihat bahwa konsep dialog bilateral

eksklusif AS terhadap Cina adalah bentuk preservasi kepemimpinannya di kawasan Asia

Timur maupun global dan juga sebuah bentuk kerjasama untuk meraih kepentingan

nasionalnya yang hanya bisa dilakukan dengan keterlibatan Cina

12Rumusan Permasalahan

Bagaimanakah konsep smart power diterapkan dalam diplomasi Amerika Serikat

terhadap Cina melalui Strategic and Economic Dialogue dalam rangka preservasi

kepentingan keamanan dan ekonomi AS di bawah pemerintahan Barack Obama

13Tujuan Penulisan

2 Josef Joffe The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 SepOct2009 Vol 88 Issue 5 Hal 243 C Fred Bergsten A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs MayJune 2009 Vol 88 hal594 Ross Hoffman US Foreign Policy dalam Review Politik vol 5 no4 (Oktober 1973) hal40 diakses dari httpwwwjstororgstable1403997

2

14Kerangka Konsep

Konsep Smart Power merupakan konsep baru yang dicetuskan oleh Suzanne Nosel

Konsep ini merupakan kolaborasi atas penggunaan hard power dan soft power Dalam

kebijakan luar negeri AS istilah hard power merujuk pada pengunjukkan kekuatan

militerSmart Power mengandung arti bahwa pemerintah bisa bekerja sama untuk sebuah

kepentingan bersama dan global Biasanya istilah soft power digunakan untuk menjelaskan

berbagai pentuk persuasi AS dalam bentuk perjanjian dagang bantuan luar negeri diplomasi

dan pengaruh budaya (melalui film atau musik)5 Hal ini juga melibatkan penggunaan

leverage militer diplomasi politik legal budaya dan yang terpenting adalah pemilihan

instrumen yang tepat dengan penyesuaian kebutuhan untuk melancarkan kebijakan luar

negeri6 Smart Power sangat mengedepankan khasanah implementasi kebijakan luar negeri

yang mengedepankan dialog bilateral maupun multilateral maupun kemitraan dan aliansi

Pada penyampaian pidato penerimaan jabatan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton

menambahkan bahwa metode smart power akan menjadi karakteristik implementasi

kebijakan luar negeri AS di bawah kepemimpinan Baarack Obama Dalam hubungan

internasional Pendekatan ini mengurangi bobot penggunaan kekuatan militer namun mulai

mengandalkan dialog dan mkemitraan dalam segala aspek untuk mempertahankan pengaruh

AS7 Smart power yang merupakan strategi Amerika saat ini mempunyai empat prinsip

utama dalam politik Amerika Serikat yaitu mempertahankan kepemimpinan Global baik

dalam lingkup politik ekonomi dan pertahanan keamanan mempertahanakan pola interaksi

beserta Negara yang mempunyai pengaruh kuat diteruskan memperkuat berbagai institusi

internasional yang merupakan perwujudan dalam mekanisme berbagai permasalahan global

yang diselesaikan dan yang terakhir untuk memperluas nilai demokrasi secara menyeluruh8

BAB II

5 Richard L Armitage dan Joseph S Nye Commission on Smart Power A Smarter More Secure AmericaJr diakses dari httpbelfercenterksgharvardedupublication18057csis_commission_on_smart_powerhtml hal136Keith Porter Developing an Integrated Foreign Policy What is Smart Power Diakses dari httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm

7 Richard L Armitage dan Joseph S Nye Opcit hal158 Ibid

3

PEMBAHASAN

21 Diskursus Kebangkitan Cina

Cina adalah salah satu aktor kuat dengan kekuatan ekonomi dan militer yang dianggap

mampu menyaingi kapabilitas Amerika Serikat (AS) dewasa ini Pemerintah Cina memiliki

cadangan USD 800 milyar dalam bentuk simpanan yang merupakan hutang Amerika Serikat

kepada Cina Tingkat pendapatan domestik (GDP) Cina di tahun 2007 bertumbuh dari $33

triliun menjadi $8 triliun dan 9Berbicara mengenai ranah soft power berarti kita akan

membicarakan mengenai penciptaan pengaruh dan legitimasi negara lain Pada beberapa

tahun terakhir Cina telah menjadi pemimpin atau ketua sidang dalamberbagai sidang

multilateral dimana keterlibatan dan kepemimpinan AS memang sedang mengalami

penurunan Untuk melakukan pendekatan terhadap organisasi regional tetangga yakni

ASEAN Cina tidak serta merta meninggalkan konsep ASEAN Way yang sering ditinggalkan

atau diacuhkan oleh AS ASEAN Way sebuah konep non-konfrontatif pengembangan dialog

dan non-intervensionis terhadap kebijakan domestik di masing-masing negara10 Cina sangat

aktif dalam beberapa keanggotaan organisasi internasional seperti ASEAN Regional Forum

(ARF) ASEAN + 3 dan kelompok Shanghai Cooperation Organization (SCO) Cina juga

tidak hanya akan membuka pasarnya bagi negara-negara di Asia Tenggara namun juga

kepada Korea Selatan dan bahkan Utara 11 Di belahan bumi Selatan pengaruh Beijing sudah

mulai ditangkap oleh negara di Amerika Selatan Timur engah maupun Afrika Beijing

membuka pangsa pasar yang besar bagi negara-negara berkembang di kawasan-kawasan

tersebut Selain itu Cina juga kerap melakukan penghapusan utang negara berkembang dan

sering memberikan asistensi politik maupun ekonomi yang bebas dan jauh dari prasyarat

ekonomi maupun politis Bagi negara-negara miskin dan berkembang pengaruh Cina kepada

pembangunan mereka dilihat sebagai alternatif untuk mencari perlindungan dan bantuan

Persepsi ini merupakan substitusi relatif terhadap mundurnya kepeminpinan AS secara relatif

22Pasang Surut Hubungan Luar Negeri AS-Cina

Hubungan kedua negara biasanya dijelaskan dalam deskripsi yang kompleks dan

penuh dengan persaingan Kebanyakan dari persaingan ini adalah produk dari persepsi dan

image mereka terhadap satu sama lain Karakter hubungan keduanya bisa diidentifikasikan

9 Josef Joffe The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 SepOct2009 Vol 88 Issue 5 Hal 2410 ldquo________rdquoChinarsquos Soft Power httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom 11 Ibid

4

sebagai dialektika antara bukan aliansi namun juga bukan musuh Secara umum Pemerintah

AS tidak melihat Cina sebagai musuh melainkan sebagai kompetitor di beberapa isu dan

teman di beberapa isu tertentu lainnya Saat ini ekonomi AS adalah yang terkuat di dunia

sedangkan Cina menempati posisi kedua dengan menggantikan posisi Jepang12 Keduanya

merupakan konsumen energi fosil batu bara dan minyak bumi yang terbesar di dunia

Kedua negara juga merupakan penghasil gas rumah kaca terbesar sehingga memiliki beban

dan tanggung jawab yang besar dalam menanggulangi efek perubahan iklim Sesungguhnya

hubungan AS-Cina sudah relatif stabil kendati mendapati dinamika fluktuatif dalam

beberapa kesempatan seperti pencobaan intervensi AS terhadap isu pelanggaran HAM

pemerintah Cina kepada rakyat di Tibet Xinjiang keterbatasan dalam akses terhadap

informasitidak adanya kebebasan pers minimnya pertumbuhan masyarakat sipil maupun

status politik Taiwan Hubungan antara keduanya diperburuk setelah kejadian di Tiananmen

Beijing Dimana peristiwa tersebut merupakan noda terhadap konsep perlindungan rakyat

oleh Cina dan dianggap sebagai kesalahan fatal di mata Amerika Serikat karena kontradiktif

terhadap kepentingan dan nilai yang dibela oleh AS Pasca Pembantaian Tiananmen

hubungan AS dan Cina bagai berada di ujung tanduk Respon pemerintah AS yang saat itu

berada di bawah kekuasaan Ronald Reagan dan awal pemerintahan Presiden George Bush I

adalah konfrontasi terhadap Cina dalam berbagai bidang Konfrontasi pertama yang

dijatuhkan AS kepada Cina adalah skorsing berupa moratorium terhadap hubungan dagang

investasi Cina ke AS dan pembekuan perusahaan asuransi swasta Cina pada tanggal 5 Juni

198913 Moratorium ini akhirnya dicabut oleh Presiden Bill Clinton pada tahun 2001

Presiden George Bush I juga membebankan embargo ekspor persenjataan AS kepada Cina

dari tahun 1990-1994 AS juga secara eksplisit menolak proposal donasi Cina terhadap

World Bank dan kredit IMF yang ditujukan untuk proyek-proyek pembangunan dan

kesejahteraan masyarakat karena bagi AS Cina telah gagal memberikan kesejahteraan

bahkan bagi rakyat di dalam negerinya sekalipun

Hubungan antara AS-Cina semakin diperburuk ketika NATO meledakkan kedutaan

Cina di Belgrade Serbia pada tahun 1999 NATO mengkonfirmasi bahwa unsur kesalahan

intelijen mereka namun Cina tidak menerima alasan ini dan malah menuduh bahwa

pengeboman tersebut dilakukan secara sengaja dan atas dasar prakarsa AS14 Pasca serangan

911 mulai terlihat hawa segar normalisasi hubungan internasional Cina dan AS terutama

12WM MorrissonChinarsquos Economic Outlookdiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowIB98014pdf 13 Steven I Levine Opcithal9014ldquo_____rdquo US Bombing Of Chinese Embassy Implausible Blunder wwwglobalpolicyorgcomponentcontentarticle38827html

5

setelah Cina menawarkan dukungan publiknya dan juga dukungan Cina di Dewan

Keamanan PBB dalam resolusi 1373 mengenai penggelaran pasukan koalisi ke Afghanistan

dalam misi War on Terrorism15 Cina bukan saja mendukung inisiatif AS namun juga

mendonasika USD 150 juta untuk proyek rekonstruksi Afghanistan pasca jatuhnya Taliban

Banyak klaim dilontarkan bahwa kebijakan luar negeri AS sudah semakin oportunis

Hal ini terlihat pada penerapan kebijakan luar negeri AS ke Cina dimana kendati politik

domestik Cina adalah ancaman bagi nosi demokratisasi AS namun ada beberapa

kepentingan AS dan Cina yang menciptakan interdpendensi sehingga memungkinakan

untuk kedua belah pihak untuk menjadi mitra dialog dan kerja sama Pertumbuhan pesat

Cina secara ekonomi sayangnya paradoks terhadap proteksi pemerintah terhadap HAM

warga sipil sehingga cukup untuk menyatakan bahwa secara gagasan dan implementasi

merupakan ancaman kepada dominasi AS16 Lebih penting lagi kita harus melihat dimensi

bahwa kedua negara adalah mitra dagang terbesar bagi satu sama lain dan memiliki

kepentingan yang sama dalam mencegah dan memberantas terorisme dan proliferasi senjata

pemusnah massal Cina memiliki USD 2 triliundalam bentuk surat hutang Amerika Serikat

yang merupakan konsumsi Cina untuk mendanai paket stimulus AS bagi perusahaan di

dalam negeri dalam rangka memperbaiki keadaan perekonomian domestik AS pada masa

krisis17 Menteri Keuangan AS sebelumnya Henry MPaulson pernah mengindikasikan

bahwa ketidakseimbangan struktural ini juga harus diperbaiki guna membantu AS keluar

krisis finansial Pada tanggal 23 Febrruari 2009 Menteri Luar Negeri Hillary Rodham

Clinton berhasil mengunjungi Cina dan meyakinkan para petinggi Cina untuk memastikan

bahwa pangsa pasar AS di Cina masih merupakan tempat aman bagi Cina untuk

menanamkan investasi dan kedua belah pihak setuju untuk menggalakkan investasi dari

negara masing-masing ke negara satu sama lain18 Meskipun Cina adalah pemegang hutang

AS terbanyak saat ini Cina dianggap sebagai juruselamat untuk memecah kebuntuan di

dalam menyelesaikan krisis finansial global

23STRATEGIC amp ECONOMIC DIALOGUE (Dialog Strategis dan Ekonomi)

231Proses Pembentukan dan Metamorfosis

15ldquo_____rdquoWhat Obama and China Disagree On diakses dari httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom 16 C Fred Bergsten A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs MayJune 2009 Vol 88 hal5717 A Special Report on China and America A Message from Confucius diakses dari httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=1467850718 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS Commission in Chinadiakses dari httpicsleedsacukpapersgdrexhibits808US-Chinapdf hal 11

6

Dialog bilateral ini merupakan bentuk dialog bilateral eksklusif yang pertama kali

pernah terjadi pada sejarah hubungan diplomatik AS dan Cina Dialog ini diprakarsai oleh

Wakil Menteri Keuangan AS bernama Hank Paulson dan atas mandat dari Presiden George

WBush Pertemuan Strategic Economic Dialogue yang pertama kali bertempat di Beijing

pada Desember 2006 Pertemuan pertama di Beijing menghasilkan keputusan bahwa dialog

tersebut bukanlah dialog eksklusif AS-Cina untuk pertama dan teakhir kalinya namun harus

terus dilanjutkan untuk terjadi setiap tahunnya Salah satu keberhasilan diplomasi AS

terhadap Cina pada masa dialog SED di bawah pemerintahan Bush adalah dimana Cina

bersedia untuk mengapresiasikan nilai mata uangnya sebesar 20 terhadap dollar Amerika19

Normalisasi citra AS di mata dunia dan jalinan hubungan diplomatik yang non-koerif

dengan seluruh negara adalah salah satu kunci dari kebijakan luar negeri AS di bawah

pemerintahan Barack Obama 2009-2013 Pada lawatan Hilary Clinton ke Cina pada Februari

2009 Clinton menyampaikan pesan dari Presiden Obama yang menginginkan tetap

diaadakanya pertemuan SED namun dengan perluasan topik pembicaraan dalam dialog

bilateral Dialog tidak hanya akan membahas mengenai masalah ekonomi dan perdagangan

namun juga isu keamanan dan politik yang menajdi agenda dan kepentingan kedua negara

Permintaan ini disambut secara positif oleh Presiden Hu Jin Tao dan Perdana Menteri Wang

Qishan Adapun Strategic amp Economic Dialogue (SampED) memiliki batasan karena hanya

isu yang merupakan kepentingan bersama oleh AS dan Cina sajalah yang menjadi topik-

topik penting yang diangkat ke dalam dialog20 Maka beberapa isu sensitif seperti

perlindungan HAM dan normalisasi hubungan Taiwan dan Cina tidak akan dibahas di sini

Dialog ini menjadi lebih menarik di bawah kepemimpinan Obama terutama ketika Obama

mencantumkan nama Hilary Clinton Menteri Luar Negeri AS dalam daftar nama negosiator

AS kepada Cina Hal ini menegaskan bahwa ranah kerjasama AS dan Cina melalui SampED

bukanlah domain menteri keuangan semata sehingga menegaskan bahwa AS melihat agenda

SampED sadalahagenda penting dalam kebijakan luar negerinya sehingga dirinya harus sampai

melibatkan Menter Luar Negeri dalam dialog Dalam kerangka kerja StrategicampEconomic

Dialogue AS dan Cina bekerja sama dalam Energy and Cooperation Framework yang

sesungguhnya sudah dirintis sejak rezim George WBush Beberapa butir kesepakatannya

yang dihasilkan dari kunjungan Obama ke Cina yang juga disepakati oleh Perdana Menteri

19 Dennis WilderThe US-China Strategic and Economic Dialogue Continuity and Change in Obamarsquos China Policy httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57 20 Thomas Wilkins The New Equlibrium of From US and China httpwwwchinastakescom20098the-new-equilibrium-from-the-us-china-sedhtml

7

Cina Hu Jin Tao Menteri Keuangan AS Timothy Geithner dan Wakil Perdana Menteri Cina

Wang Qishan pada 27-28 Juli 2009 adalah

2311 ISU STRATEGIS DAN GEOPOLITIK

Kerjasama dalam meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mitigasi

perubahan iklim Kedua negara sepakat bahwa energi dan air merupakan sumber

daya alam yang sangat penting bagi kebutuhan ekonomi dan keamanan nasional Saat

ini penggunaan energi oleh Cina dan AS memang lebih difokuskan pada penggunaan

bahan bakar fosil yang kurang ramah lingkungan Penggunaan batu bara dalam skala

masif misalnya telah dilihat sebagai kebutuhan yang tidak terelakkan oleh kedua

negara Namun keduanya menyadari bahwa ekstraksi dan pengolahan batu bara

memiliki dampak ekonomi dan sosial yang destruktif Kerjasama ini akan mendorong

terjadinya komitmen berdasarkan kepada tenggat waktu yang telah disepakati Dalam

hal keamanan energi dan lingkungan hidup AS dan Cina sama-sama melihat bahwa

pertumbuhan ekonomi dan penduduk mereka menyebabkan kerusakan kolateral

terhadap pertumbuhan ekonomi yang tidak hemat energi dan ramah lingkungan

Kerjasama AS-Cina di dalam isu ini tentulah sangat diharapkan oleh kita semua

sebagai bentuk komitmen dan partisipasi mereka untuk menyelesaikan masalah

globalHilary Clinton telah membawa isu lingkungan dan perubahan iklim menjadi

agenda prioritas dalam dialog Rencana pembentukan Clean Development

Mechanism untuk pengembangan ekonomi yang rendah karbon dan ramah

lingkungan antara AS dan Cina yang tidak hanya melibatkan pemerintah dan

pemerintah (government to government) namun juga rakyat biasa dan perusahaan

pelaku bisnis21 Kedua negara juga berhasil merampungkan negosiasi ke dalam a

Memorandum of Understanding to Enhance Cooperation on Climate Change

Energy and the Environment (MOU) yang dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri

AS

Eksplorasi Pengembangan Tenaga Nuklir untuk Kebutuhan Komersil Kerja

sama akan melibatkan diskusi tingkat tinggi dalam komersialisasi tenaga nuklir Cina

sedang giat mengembangkan tenaga nuklirnnya dalam rangka memenuhi kebutuhan

pasokan listrik dalam negeri Sementara itu AS sangat menaruh perhatian kepada

prosedur keselamatan proyek pengembangan nuclear for peace bagi Cina sehingga

21 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS

Commision on Chinadiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowRS22777pdf

8

teknologi manual dan know-how tidak jatuh kepada tangan yang salah dan

disalahgunakan Tiap negara menyumbangkan USD 75 juta untuk proyek

pengembangan kendaraan bertenaga listrik dan sumber-sumber energi yang

terbaharukan22 Namun Obama sendiri mengkhendaki bahwa perjanjian bilateral AS-

Cina mengenai kerjasama pengamanan kebutuhan energi dan wacana mitigasi

perubahan iklim melalui adaptasi model pembangunan ekonomi mereka harus

disesuaikan dengan perjanjian multilateral yang disepakati oleh Konferensi UNFCCC

15 di Copenhagen 23

Kolaborasi dalam Isu Strategis misalnya 1)Eksplorasi Arktik Arktik mulai

menjadi sebuah bahan diskusi hangat terutama semenjak diskursus pemanasan global

telah menciptakan wacana bahwa es disana sedang mencair sehingga telah tercipta

jalur air baru yang enghubungkan Amerika Utara dengan lebih mudah untuk masuk

ke perairan Eropa dan Asia melalui Rusia 2) Kedua belah pihak juga membahas

permasalahan mengenai pemberantasan terorisme dan beberapa rincian mengenai

cara untuk merangkul dan menjalin dialog dengan Iran Korea Utara Sudan dan

Pakistan24 AS dan Cina membahas keamanan perbatasan di bagian Barat Cina

dimana banyak penyelundup narkotika dan obat-obatban terlarang datang dari

Afghanistan dan Myanmar Ini juga sesungguhnya bisa dijadikan sebagai epilog

wicara antara AS dan Cina untuk membahas mengenai masalah di Pakistan

meskipun hingga hari ini agenda dan subjek pmbicaraan demikian belum juga

terlaksana 3) Kedua pihak menekankan pentingnya pengembangan dialog

menangani denuklirisasi Korea Utara dalam kerangka kerja Six Party Talks untuk

meraih stabilitas dan pedamaian di Semenanjung Korea dan Kawasan Asia Timur

2312 Isu Ekonomi dan Keuangan

Perwujudan pertumbuhan ekonomi yang stabil Kedua negara telah memitigasi

daya finansial dalam negeri dengan menggelar program stimulus yang berperan

dalam mengembalikan kepercayaan diri perusahaan domestik terutama bagi

perusahaan yang memiliki banyak peran dalam tingkat global AS dan Cina sepakat

untuk lebih meningkatkan kerja sama untuk meningkatkan daya adaptabilitas

22 Joint Press Release on the First Round of the US-China Strategic and Economic Dialogue httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm 23 Hu Shuli The Effect of the Crisis on the US-China Economic Relationship httpwwwroubinicombriefings34474php44741 24 Pernyataan resmi Menteri Luar Negeri Hilary Roadham Clinton

httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm

9

masing-masing untuk menjaga diri dan memperbaiki perekonomian mereka dari

dampak krisis Untuk mencapai tujuan ini kedua negeri bersepakat untuk

meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi menegani kebijakan ekonomi

makro dan akan bekerja sama untuk menyesuaikan permintaan domestik dan harga

relatif demi menjaga neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih

stabil Untuk itu AS berjanji untuk menekan konsumsi dan memperbanyak

penyimpanan sementara Cina berjanji untuk melakukan sebaliknya Cina berjanji

untuk melksanakan kebijakan ekonomi makro yang akan memaksa rakyatnya untuk

meningkatkan konsumsi Adapun prestasi mengesankan yang didapat dari pilar ini

adalah bagaimana kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia negara sama-sama

membicarakan strategi untuk mengeluarkan diri dari jerat krisis Baik AS dan Cina

telah menyiapkan dana sebesar USD 14 triliun (dimana AS menyumbangkan USD

787 milyar dan Cina memberikan USD 5854 milyar untuk program ini) sebagai dana

stimulus

Pembentukan Fondasi Struktur Keuangan yang kuat Kedua negara menyadari

bahwa institusi keuangan yang transparan dan berdasarkan kepada keijakan pasar

akan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi global yang seimbang Masing-

masing negara melihat bahwa reformasi komprehensif terhadp kebijakan keuangan

dan sistem pengawasan itu penting untuk menyokong terjadinya sistem keuangan

yang lebih stabil Untuk tujuan ini AS akan terus memberikan kemudahan bagi

BUMN (Government-Sponsored Enterprises) mereka sementara Cina berjanji akan

terus membuka diri terhadap investasi bank asing yang sudah memenuhi ketentuan

dan standar pemerintah Cina

Perdagangan dan Investasi AS dan Cina melihat dirinya sebagai pihak yang

diuntungkan karena terjadinya sistem perdagangan global Oleh karena itu kedua

negara akan terus bekerja sama untuk membuka kesempatan agar terjadi liberalisasi

pasar dan menghentikan proteksionisme karena melihat bahwa liberalisasi pasar

telah memberikan efek yang baik bagi diri mereka dan sudah sepatutnya memberikan

keuntungan bagi pihak lain pula AS memberikan konfirmasi kepada Cina bahwa

Commitee on Foreign Investment milik AS akan bersikap konsisten dan adil dalam

memberikan perlakuan terhadap investasi asing tanpa ada diskriminasi berdasarkan

negara asal investasi tersebut25 Cina juga ditekan untuk melakukan hal serupa dan

25 Henry MPaulson Strategic Economic Development A Brief Report diakses dari httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

10

mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan

sahamnya di Cina

Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS

dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral

tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan

terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri

terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan

berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak

dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan

positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam

mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi

24Analisis

Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana

implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang

mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS

faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina

dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara

kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah

bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan

juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah

kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power

Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang

tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran

kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain

pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan

dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami

surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang

Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor

berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di

luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina

memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang

rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk

11

Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman

terhadap pasar domestiknya

Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan

metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS

terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi

dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas

SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan

nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka

terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama

secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan

meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi

asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau

Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk

mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak

bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas

keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia

internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah

sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian

dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya

menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina

Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara

yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement

kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan

juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam

bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan

luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan

pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan

smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini

merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi

negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih

banyak keterbukaan28

26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38

12

Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan

Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan

dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh

Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah

pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin

hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa

adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada

penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar

negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang

menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga

berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry

Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus

memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun

AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama

Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS

dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam

negeri di Cina

Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)

melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang

berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam

dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi

namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan

SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis

yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan

hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di

dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini

adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah

lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS

berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila

dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama

StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai

melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral

secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini

29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136

13

menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan

kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus

mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang

bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-

nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua

negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim

Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki

kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang

namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus

diapresiasikan oleh semua pihak

BAB IIIPENUTUP

31KESIMPULAN

Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush

dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama

merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam

14

diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas

normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia

saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik

internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara

kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan

politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana

Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan

hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya

mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang

bisa menyelesaikannya

Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah

untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti

restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu

yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian

kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan

yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa

penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya

adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan

untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya

untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya

dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan

Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS

membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa

diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS

dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk

konsorsium bilateral paling penting di dunia

15

DAFTAR PUSTAKA

LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH

Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009

Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)

Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009

Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)

KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)

Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)

Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009

Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)

INTERNET

httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html

httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html

httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579

httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom

httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57

httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

httpwwwroubinicombriefings34474php44741

httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx

16

httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm

17

Page 2: Analisa Strategi Preservasi Kepentingan Keamanan dan Ekonomi Amerika Serikat melalui Implementasi Smart Power dalam Strategic and Economic Dialogue Amerika Serikat-Cina di bawah Pemerintahan

koersif melainkan sangat diplomatis dan cenderung akomodatif Bagi Obama kedua negara

sangat bergantung satu sama lain Dialog ini juga menjawab tantangan aktual mengenai

krisis keuangan AS Sementara Cina tidak terkena imbas krisis finansial global dan malah

sedang menguasai simpanan yang merupakan surat hutang Amerika Serikat sebanyak USD

800 milyar2 AS juga mendapati bahwa Cina telah melakukan manipulasi perdagangan

internasionalnya dengan AS dimana Cina dengan ukuran ekonomi aktualnya bersikeras

tidak ingin merevaluasi mata uang Renminbinya supaya bisa menciptakan keseimbangan

pada neraca perdagangan kedua negara3 Selain itu Obama melihat bahwa ada sebuah

wacana untuk mempertahankan US Leadership dan membangun citra AS yang baru dan

segar di muka petinggi dan publik Cina maka AS harus menjadi AS yang lebih rdquomendengar

sesamardquo dan menjadikan Cina sebagai mitra dialog dan kerja sama khususnya bila

menyadari perkembangan politik dunia akhir-akhir ini Bentuk interaksi seperti inilah yang

akan penulis asumsikan sebagai smart power4 Respon ini bisa bervariasi menyesuaikan pada

kondisinya Gejala perubahan tata dunia kontemporer misalnya melahirkan banyak new

emerging powers yang menggoncang kedudukan AS sebagai hegemoni tunggal Di lain

pihak politik domestik Melalui makalah ini kita akan melihat bahwa konsep dialog bilateral

eksklusif AS terhadap Cina adalah bentuk preservasi kepemimpinannya di kawasan Asia

Timur maupun global dan juga sebuah bentuk kerjasama untuk meraih kepentingan

nasionalnya yang hanya bisa dilakukan dengan keterlibatan Cina

12Rumusan Permasalahan

Bagaimanakah konsep smart power diterapkan dalam diplomasi Amerika Serikat

terhadap Cina melalui Strategic and Economic Dialogue dalam rangka preservasi

kepentingan keamanan dan ekonomi AS di bawah pemerintahan Barack Obama

13Tujuan Penulisan

2 Josef Joffe The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 SepOct2009 Vol 88 Issue 5 Hal 243 C Fred Bergsten A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs MayJune 2009 Vol 88 hal594 Ross Hoffman US Foreign Policy dalam Review Politik vol 5 no4 (Oktober 1973) hal40 diakses dari httpwwwjstororgstable1403997

2

14Kerangka Konsep

Konsep Smart Power merupakan konsep baru yang dicetuskan oleh Suzanne Nosel

Konsep ini merupakan kolaborasi atas penggunaan hard power dan soft power Dalam

kebijakan luar negeri AS istilah hard power merujuk pada pengunjukkan kekuatan

militerSmart Power mengandung arti bahwa pemerintah bisa bekerja sama untuk sebuah

kepentingan bersama dan global Biasanya istilah soft power digunakan untuk menjelaskan

berbagai pentuk persuasi AS dalam bentuk perjanjian dagang bantuan luar negeri diplomasi

dan pengaruh budaya (melalui film atau musik)5 Hal ini juga melibatkan penggunaan

leverage militer diplomasi politik legal budaya dan yang terpenting adalah pemilihan

instrumen yang tepat dengan penyesuaian kebutuhan untuk melancarkan kebijakan luar

negeri6 Smart Power sangat mengedepankan khasanah implementasi kebijakan luar negeri

yang mengedepankan dialog bilateral maupun multilateral maupun kemitraan dan aliansi

Pada penyampaian pidato penerimaan jabatan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton

menambahkan bahwa metode smart power akan menjadi karakteristik implementasi

kebijakan luar negeri AS di bawah kepemimpinan Baarack Obama Dalam hubungan

internasional Pendekatan ini mengurangi bobot penggunaan kekuatan militer namun mulai

mengandalkan dialog dan mkemitraan dalam segala aspek untuk mempertahankan pengaruh

AS7 Smart power yang merupakan strategi Amerika saat ini mempunyai empat prinsip

utama dalam politik Amerika Serikat yaitu mempertahankan kepemimpinan Global baik

dalam lingkup politik ekonomi dan pertahanan keamanan mempertahanakan pola interaksi

beserta Negara yang mempunyai pengaruh kuat diteruskan memperkuat berbagai institusi

internasional yang merupakan perwujudan dalam mekanisme berbagai permasalahan global

yang diselesaikan dan yang terakhir untuk memperluas nilai demokrasi secara menyeluruh8

BAB II

5 Richard L Armitage dan Joseph S Nye Commission on Smart Power A Smarter More Secure AmericaJr diakses dari httpbelfercenterksgharvardedupublication18057csis_commission_on_smart_powerhtml hal136Keith Porter Developing an Integrated Foreign Policy What is Smart Power Diakses dari httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm

7 Richard L Armitage dan Joseph S Nye Opcit hal158 Ibid

3

PEMBAHASAN

21 Diskursus Kebangkitan Cina

Cina adalah salah satu aktor kuat dengan kekuatan ekonomi dan militer yang dianggap

mampu menyaingi kapabilitas Amerika Serikat (AS) dewasa ini Pemerintah Cina memiliki

cadangan USD 800 milyar dalam bentuk simpanan yang merupakan hutang Amerika Serikat

kepada Cina Tingkat pendapatan domestik (GDP) Cina di tahun 2007 bertumbuh dari $33

triliun menjadi $8 triliun dan 9Berbicara mengenai ranah soft power berarti kita akan

membicarakan mengenai penciptaan pengaruh dan legitimasi negara lain Pada beberapa

tahun terakhir Cina telah menjadi pemimpin atau ketua sidang dalamberbagai sidang

multilateral dimana keterlibatan dan kepemimpinan AS memang sedang mengalami

penurunan Untuk melakukan pendekatan terhadap organisasi regional tetangga yakni

ASEAN Cina tidak serta merta meninggalkan konsep ASEAN Way yang sering ditinggalkan

atau diacuhkan oleh AS ASEAN Way sebuah konep non-konfrontatif pengembangan dialog

dan non-intervensionis terhadap kebijakan domestik di masing-masing negara10 Cina sangat

aktif dalam beberapa keanggotaan organisasi internasional seperti ASEAN Regional Forum

(ARF) ASEAN + 3 dan kelompok Shanghai Cooperation Organization (SCO) Cina juga

tidak hanya akan membuka pasarnya bagi negara-negara di Asia Tenggara namun juga

kepada Korea Selatan dan bahkan Utara 11 Di belahan bumi Selatan pengaruh Beijing sudah

mulai ditangkap oleh negara di Amerika Selatan Timur engah maupun Afrika Beijing

membuka pangsa pasar yang besar bagi negara-negara berkembang di kawasan-kawasan

tersebut Selain itu Cina juga kerap melakukan penghapusan utang negara berkembang dan

sering memberikan asistensi politik maupun ekonomi yang bebas dan jauh dari prasyarat

ekonomi maupun politis Bagi negara-negara miskin dan berkembang pengaruh Cina kepada

pembangunan mereka dilihat sebagai alternatif untuk mencari perlindungan dan bantuan

Persepsi ini merupakan substitusi relatif terhadap mundurnya kepeminpinan AS secara relatif

22Pasang Surut Hubungan Luar Negeri AS-Cina

Hubungan kedua negara biasanya dijelaskan dalam deskripsi yang kompleks dan

penuh dengan persaingan Kebanyakan dari persaingan ini adalah produk dari persepsi dan

image mereka terhadap satu sama lain Karakter hubungan keduanya bisa diidentifikasikan

9 Josef Joffe The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 SepOct2009 Vol 88 Issue 5 Hal 2410 ldquo________rdquoChinarsquos Soft Power httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom 11 Ibid

4

sebagai dialektika antara bukan aliansi namun juga bukan musuh Secara umum Pemerintah

AS tidak melihat Cina sebagai musuh melainkan sebagai kompetitor di beberapa isu dan

teman di beberapa isu tertentu lainnya Saat ini ekonomi AS adalah yang terkuat di dunia

sedangkan Cina menempati posisi kedua dengan menggantikan posisi Jepang12 Keduanya

merupakan konsumen energi fosil batu bara dan minyak bumi yang terbesar di dunia

Kedua negara juga merupakan penghasil gas rumah kaca terbesar sehingga memiliki beban

dan tanggung jawab yang besar dalam menanggulangi efek perubahan iklim Sesungguhnya

hubungan AS-Cina sudah relatif stabil kendati mendapati dinamika fluktuatif dalam

beberapa kesempatan seperti pencobaan intervensi AS terhadap isu pelanggaran HAM

pemerintah Cina kepada rakyat di Tibet Xinjiang keterbatasan dalam akses terhadap

informasitidak adanya kebebasan pers minimnya pertumbuhan masyarakat sipil maupun

status politik Taiwan Hubungan antara keduanya diperburuk setelah kejadian di Tiananmen

Beijing Dimana peristiwa tersebut merupakan noda terhadap konsep perlindungan rakyat

oleh Cina dan dianggap sebagai kesalahan fatal di mata Amerika Serikat karena kontradiktif

terhadap kepentingan dan nilai yang dibela oleh AS Pasca Pembantaian Tiananmen

hubungan AS dan Cina bagai berada di ujung tanduk Respon pemerintah AS yang saat itu

berada di bawah kekuasaan Ronald Reagan dan awal pemerintahan Presiden George Bush I

adalah konfrontasi terhadap Cina dalam berbagai bidang Konfrontasi pertama yang

dijatuhkan AS kepada Cina adalah skorsing berupa moratorium terhadap hubungan dagang

investasi Cina ke AS dan pembekuan perusahaan asuransi swasta Cina pada tanggal 5 Juni

198913 Moratorium ini akhirnya dicabut oleh Presiden Bill Clinton pada tahun 2001

Presiden George Bush I juga membebankan embargo ekspor persenjataan AS kepada Cina

dari tahun 1990-1994 AS juga secara eksplisit menolak proposal donasi Cina terhadap

World Bank dan kredit IMF yang ditujukan untuk proyek-proyek pembangunan dan

kesejahteraan masyarakat karena bagi AS Cina telah gagal memberikan kesejahteraan

bahkan bagi rakyat di dalam negerinya sekalipun

Hubungan antara AS-Cina semakin diperburuk ketika NATO meledakkan kedutaan

Cina di Belgrade Serbia pada tahun 1999 NATO mengkonfirmasi bahwa unsur kesalahan

intelijen mereka namun Cina tidak menerima alasan ini dan malah menuduh bahwa

pengeboman tersebut dilakukan secara sengaja dan atas dasar prakarsa AS14 Pasca serangan

911 mulai terlihat hawa segar normalisasi hubungan internasional Cina dan AS terutama

12WM MorrissonChinarsquos Economic Outlookdiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowIB98014pdf 13 Steven I Levine Opcithal9014ldquo_____rdquo US Bombing Of Chinese Embassy Implausible Blunder wwwglobalpolicyorgcomponentcontentarticle38827html

5

setelah Cina menawarkan dukungan publiknya dan juga dukungan Cina di Dewan

Keamanan PBB dalam resolusi 1373 mengenai penggelaran pasukan koalisi ke Afghanistan

dalam misi War on Terrorism15 Cina bukan saja mendukung inisiatif AS namun juga

mendonasika USD 150 juta untuk proyek rekonstruksi Afghanistan pasca jatuhnya Taliban

Banyak klaim dilontarkan bahwa kebijakan luar negeri AS sudah semakin oportunis

Hal ini terlihat pada penerapan kebijakan luar negeri AS ke Cina dimana kendati politik

domestik Cina adalah ancaman bagi nosi demokratisasi AS namun ada beberapa

kepentingan AS dan Cina yang menciptakan interdpendensi sehingga memungkinakan

untuk kedua belah pihak untuk menjadi mitra dialog dan kerja sama Pertumbuhan pesat

Cina secara ekonomi sayangnya paradoks terhadap proteksi pemerintah terhadap HAM

warga sipil sehingga cukup untuk menyatakan bahwa secara gagasan dan implementasi

merupakan ancaman kepada dominasi AS16 Lebih penting lagi kita harus melihat dimensi

bahwa kedua negara adalah mitra dagang terbesar bagi satu sama lain dan memiliki

kepentingan yang sama dalam mencegah dan memberantas terorisme dan proliferasi senjata

pemusnah massal Cina memiliki USD 2 triliundalam bentuk surat hutang Amerika Serikat

yang merupakan konsumsi Cina untuk mendanai paket stimulus AS bagi perusahaan di

dalam negeri dalam rangka memperbaiki keadaan perekonomian domestik AS pada masa

krisis17 Menteri Keuangan AS sebelumnya Henry MPaulson pernah mengindikasikan

bahwa ketidakseimbangan struktural ini juga harus diperbaiki guna membantu AS keluar

krisis finansial Pada tanggal 23 Febrruari 2009 Menteri Luar Negeri Hillary Rodham

Clinton berhasil mengunjungi Cina dan meyakinkan para petinggi Cina untuk memastikan

bahwa pangsa pasar AS di Cina masih merupakan tempat aman bagi Cina untuk

menanamkan investasi dan kedua belah pihak setuju untuk menggalakkan investasi dari

negara masing-masing ke negara satu sama lain18 Meskipun Cina adalah pemegang hutang

AS terbanyak saat ini Cina dianggap sebagai juruselamat untuk memecah kebuntuan di

dalam menyelesaikan krisis finansial global

23STRATEGIC amp ECONOMIC DIALOGUE (Dialog Strategis dan Ekonomi)

231Proses Pembentukan dan Metamorfosis

15ldquo_____rdquoWhat Obama and China Disagree On diakses dari httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom 16 C Fred Bergsten A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs MayJune 2009 Vol 88 hal5717 A Special Report on China and America A Message from Confucius diakses dari httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=1467850718 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS Commission in Chinadiakses dari httpicsleedsacukpapersgdrexhibits808US-Chinapdf hal 11

6

Dialog bilateral ini merupakan bentuk dialog bilateral eksklusif yang pertama kali

pernah terjadi pada sejarah hubungan diplomatik AS dan Cina Dialog ini diprakarsai oleh

Wakil Menteri Keuangan AS bernama Hank Paulson dan atas mandat dari Presiden George

WBush Pertemuan Strategic Economic Dialogue yang pertama kali bertempat di Beijing

pada Desember 2006 Pertemuan pertama di Beijing menghasilkan keputusan bahwa dialog

tersebut bukanlah dialog eksklusif AS-Cina untuk pertama dan teakhir kalinya namun harus

terus dilanjutkan untuk terjadi setiap tahunnya Salah satu keberhasilan diplomasi AS

terhadap Cina pada masa dialog SED di bawah pemerintahan Bush adalah dimana Cina

bersedia untuk mengapresiasikan nilai mata uangnya sebesar 20 terhadap dollar Amerika19

Normalisasi citra AS di mata dunia dan jalinan hubungan diplomatik yang non-koerif

dengan seluruh negara adalah salah satu kunci dari kebijakan luar negeri AS di bawah

pemerintahan Barack Obama 2009-2013 Pada lawatan Hilary Clinton ke Cina pada Februari

2009 Clinton menyampaikan pesan dari Presiden Obama yang menginginkan tetap

diaadakanya pertemuan SED namun dengan perluasan topik pembicaraan dalam dialog

bilateral Dialog tidak hanya akan membahas mengenai masalah ekonomi dan perdagangan

namun juga isu keamanan dan politik yang menajdi agenda dan kepentingan kedua negara

Permintaan ini disambut secara positif oleh Presiden Hu Jin Tao dan Perdana Menteri Wang

Qishan Adapun Strategic amp Economic Dialogue (SampED) memiliki batasan karena hanya

isu yang merupakan kepentingan bersama oleh AS dan Cina sajalah yang menjadi topik-

topik penting yang diangkat ke dalam dialog20 Maka beberapa isu sensitif seperti

perlindungan HAM dan normalisasi hubungan Taiwan dan Cina tidak akan dibahas di sini

Dialog ini menjadi lebih menarik di bawah kepemimpinan Obama terutama ketika Obama

mencantumkan nama Hilary Clinton Menteri Luar Negeri AS dalam daftar nama negosiator

AS kepada Cina Hal ini menegaskan bahwa ranah kerjasama AS dan Cina melalui SampED

bukanlah domain menteri keuangan semata sehingga menegaskan bahwa AS melihat agenda

SampED sadalahagenda penting dalam kebijakan luar negerinya sehingga dirinya harus sampai

melibatkan Menter Luar Negeri dalam dialog Dalam kerangka kerja StrategicampEconomic

Dialogue AS dan Cina bekerja sama dalam Energy and Cooperation Framework yang

sesungguhnya sudah dirintis sejak rezim George WBush Beberapa butir kesepakatannya

yang dihasilkan dari kunjungan Obama ke Cina yang juga disepakati oleh Perdana Menteri

19 Dennis WilderThe US-China Strategic and Economic Dialogue Continuity and Change in Obamarsquos China Policy httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57 20 Thomas Wilkins The New Equlibrium of From US and China httpwwwchinastakescom20098the-new-equilibrium-from-the-us-china-sedhtml

7

Cina Hu Jin Tao Menteri Keuangan AS Timothy Geithner dan Wakil Perdana Menteri Cina

Wang Qishan pada 27-28 Juli 2009 adalah

2311 ISU STRATEGIS DAN GEOPOLITIK

Kerjasama dalam meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mitigasi

perubahan iklim Kedua negara sepakat bahwa energi dan air merupakan sumber

daya alam yang sangat penting bagi kebutuhan ekonomi dan keamanan nasional Saat

ini penggunaan energi oleh Cina dan AS memang lebih difokuskan pada penggunaan

bahan bakar fosil yang kurang ramah lingkungan Penggunaan batu bara dalam skala

masif misalnya telah dilihat sebagai kebutuhan yang tidak terelakkan oleh kedua

negara Namun keduanya menyadari bahwa ekstraksi dan pengolahan batu bara

memiliki dampak ekonomi dan sosial yang destruktif Kerjasama ini akan mendorong

terjadinya komitmen berdasarkan kepada tenggat waktu yang telah disepakati Dalam

hal keamanan energi dan lingkungan hidup AS dan Cina sama-sama melihat bahwa

pertumbuhan ekonomi dan penduduk mereka menyebabkan kerusakan kolateral

terhadap pertumbuhan ekonomi yang tidak hemat energi dan ramah lingkungan

Kerjasama AS-Cina di dalam isu ini tentulah sangat diharapkan oleh kita semua

sebagai bentuk komitmen dan partisipasi mereka untuk menyelesaikan masalah

globalHilary Clinton telah membawa isu lingkungan dan perubahan iklim menjadi

agenda prioritas dalam dialog Rencana pembentukan Clean Development

Mechanism untuk pengembangan ekonomi yang rendah karbon dan ramah

lingkungan antara AS dan Cina yang tidak hanya melibatkan pemerintah dan

pemerintah (government to government) namun juga rakyat biasa dan perusahaan

pelaku bisnis21 Kedua negara juga berhasil merampungkan negosiasi ke dalam a

Memorandum of Understanding to Enhance Cooperation on Climate Change

Energy and the Environment (MOU) yang dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri

AS

Eksplorasi Pengembangan Tenaga Nuklir untuk Kebutuhan Komersil Kerja

sama akan melibatkan diskusi tingkat tinggi dalam komersialisasi tenaga nuklir Cina

sedang giat mengembangkan tenaga nuklirnnya dalam rangka memenuhi kebutuhan

pasokan listrik dalam negeri Sementara itu AS sangat menaruh perhatian kepada

prosedur keselamatan proyek pengembangan nuclear for peace bagi Cina sehingga

21 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS

Commision on Chinadiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowRS22777pdf

8

teknologi manual dan know-how tidak jatuh kepada tangan yang salah dan

disalahgunakan Tiap negara menyumbangkan USD 75 juta untuk proyek

pengembangan kendaraan bertenaga listrik dan sumber-sumber energi yang

terbaharukan22 Namun Obama sendiri mengkhendaki bahwa perjanjian bilateral AS-

Cina mengenai kerjasama pengamanan kebutuhan energi dan wacana mitigasi

perubahan iklim melalui adaptasi model pembangunan ekonomi mereka harus

disesuaikan dengan perjanjian multilateral yang disepakati oleh Konferensi UNFCCC

15 di Copenhagen 23

Kolaborasi dalam Isu Strategis misalnya 1)Eksplorasi Arktik Arktik mulai

menjadi sebuah bahan diskusi hangat terutama semenjak diskursus pemanasan global

telah menciptakan wacana bahwa es disana sedang mencair sehingga telah tercipta

jalur air baru yang enghubungkan Amerika Utara dengan lebih mudah untuk masuk

ke perairan Eropa dan Asia melalui Rusia 2) Kedua belah pihak juga membahas

permasalahan mengenai pemberantasan terorisme dan beberapa rincian mengenai

cara untuk merangkul dan menjalin dialog dengan Iran Korea Utara Sudan dan

Pakistan24 AS dan Cina membahas keamanan perbatasan di bagian Barat Cina

dimana banyak penyelundup narkotika dan obat-obatban terlarang datang dari

Afghanistan dan Myanmar Ini juga sesungguhnya bisa dijadikan sebagai epilog

wicara antara AS dan Cina untuk membahas mengenai masalah di Pakistan

meskipun hingga hari ini agenda dan subjek pmbicaraan demikian belum juga

terlaksana 3) Kedua pihak menekankan pentingnya pengembangan dialog

menangani denuklirisasi Korea Utara dalam kerangka kerja Six Party Talks untuk

meraih stabilitas dan pedamaian di Semenanjung Korea dan Kawasan Asia Timur

2312 Isu Ekonomi dan Keuangan

Perwujudan pertumbuhan ekonomi yang stabil Kedua negara telah memitigasi

daya finansial dalam negeri dengan menggelar program stimulus yang berperan

dalam mengembalikan kepercayaan diri perusahaan domestik terutama bagi

perusahaan yang memiliki banyak peran dalam tingkat global AS dan Cina sepakat

untuk lebih meningkatkan kerja sama untuk meningkatkan daya adaptabilitas

22 Joint Press Release on the First Round of the US-China Strategic and Economic Dialogue httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm 23 Hu Shuli The Effect of the Crisis on the US-China Economic Relationship httpwwwroubinicombriefings34474php44741 24 Pernyataan resmi Menteri Luar Negeri Hilary Roadham Clinton

httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm

9

masing-masing untuk menjaga diri dan memperbaiki perekonomian mereka dari

dampak krisis Untuk mencapai tujuan ini kedua negeri bersepakat untuk

meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi menegani kebijakan ekonomi

makro dan akan bekerja sama untuk menyesuaikan permintaan domestik dan harga

relatif demi menjaga neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih

stabil Untuk itu AS berjanji untuk menekan konsumsi dan memperbanyak

penyimpanan sementara Cina berjanji untuk melakukan sebaliknya Cina berjanji

untuk melksanakan kebijakan ekonomi makro yang akan memaksa rakyatnya untuk

meningkatkan konsumsi Adapun prestasi mengesankan yang didapat dari pilar ini

adalah bagaimana kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia negara sama-sama

membicarakan strategi untuk mengeluarkan diri dari jerat krisis Baik AS dan Cina

telah menyiapkan dana sebesar USD 14 triliun (dimana AS menyumbangkan USD

787 milyar dan Cina memberikan USD 5854 milyar untuk program ini) sebagai dana

stimulus

Pembentukan Fondasi Struktur Keuangan yang kuat Kedua negara menyadari

bahwa institusi keuangan yang transparan dan berdasarkan kepada keijakan pasar

akan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi global yang seimbang Masing-

masing negara melihat bahwa reformasi komprehensif terhadp kebijakan keuangan

dan sistem pengawasan itu penting untuk menyokong terjadinya sistem keuangan

yang lebih stabil Untuk tujuan ini AS akan terus memberikan kemudahan bagi

BUMN (Government-Sponsored Enterprises) mereka sementara Cina berjanji akan

terus membuka diri terhadap investasi bank asing yang sudah memenuhi ketentuan

dan standar pemerintah Cina

Perdagangan dan Investasi AS dan Cina melihat dirinya sebagai pihak yang

diuntungkan karena terjadinya sistem perdagangan global Oleh karena itu kedua

negara akan terus bekerja sama untuk membuka kesempatan agar terjadi liberalisasi

pasar dan menghentikan proteksionisme karena melihat bahwa liberalisasi pasar

telah memberikan efek yang baik bagi diri mereka dan sudah sepatutnya memberikan

keuntungan bagi pihak lain pula AS memberikan konfirmasi kepada Cina bahwa

Commitee on Foreign Investment milik AS akan bersikap konsisten dan adil dalam

memberikan perlakuan terhadap investasi asing tanpa ada diskriminasi berdasarkan

negara asal investasi tersebut25 Cina juga ditekan untuk melakukan hal serupa dan

25 Henry MPaulson Strategic Economic Development A Brief Report diakses dari httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

10

mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan

sahamnya di Cina

Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS

dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral

tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan

terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri

terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan

berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak

dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan

positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam

mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi

24Analisis

Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana

implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang

mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS

faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina

dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara

kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah

bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan

juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah

kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power

Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang

tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran

kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain

pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan

dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami

surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang

Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor

berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di

luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina

memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang

rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk

11

Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman

terhadap pasar domestiknya

Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan

metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS

terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi

dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas

SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan

nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka

terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama

secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan

meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi

asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau

Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk

mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak

bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas

keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia

internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah

sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian

dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya

menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina

Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara

yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement

kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan

juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam

bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan

luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan

pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan

smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini

merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi

negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih

banyak keterbukaan28

26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38

12

Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan

Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan

dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh

Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah

pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin

hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa

adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada

penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar

negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang

menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga

berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry

Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus

memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun

AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama

Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS

dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam

negeri di Cina

Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)

melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang

berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam

dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi

namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan

SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis

yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan

hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di

dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini

adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah

lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS

berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila

dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama

StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai

melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral

secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini

29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136

13

menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan

kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus

mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang

bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-

nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua

negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim

Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki

kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang

namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus

diapresiasikan oleh semua pihak

BAB IIIPENUTUP

31KESIMPULAN

Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush

dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama

merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam

14

diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas

normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia

saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik

internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara

kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan

politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana

Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan

hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya

mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang

bisa menyelesaikannya

Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah

untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti

restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu

yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian

kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan

yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa

penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya

adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan

untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya

untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya

dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan

Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS

membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa

diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS

dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk

konsorsium bilateral paling penting di dunia

15

DAFTAR PUSTAKA

LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH

Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009

Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)

Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009

Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)

KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)

Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)

Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009

Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)

INTERNET

httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html

httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html

httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579

httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom

httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57

httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

httpwwwroubinicombriefings34474php44741

httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx

16

httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm

17

Page 3: Analisa Strategi Preservasi Kepentingan Keamanan dan Ekonomi Amerika Serikat melalui Implementasi Smart Power dalam Strategic and Economic Dialogue Amerika Serikat-Cina di bawah Pemerintahan

14Kerangka Konsep

Konsep Smart Power merupakan konsep baru yang dicetuskan oleh Suzanne Nosel

Konsep ini merupakan kolaborasi atas penggunaan hard power dan soft power Dalam

kebijakan luar negeri AS istilah hard power merujuk pada pengunjukkan kekuatan

militerSmart Power mengandung arti bahwa pemerintah bisa bekerja sama untuk sebuah

kepentingan bersama dan global Biasanya istilah soft power digunakan untuk menjelaskan

berbagai pentuk persuasi AS dalam bentuk perjanjian dagang bantuan luar negeri diplomasi

dan pengaruh budaya (melalui film atau musik)5 Hal ini juga melibatkan penggunaan

leverage militer diplomasi politik legal budaya dan yang terpenting adalah pemilihan

instrumen yang tepat dengan penyesuaian kebutuhan untuk melancarkan kebijakan luar

negeri6 Smart Power sangat mengedepankan khasanah implementasi kebijakan luar negeri

yang mengedepankan dialog bilateral maupun multilateral maupun kemitraan dan aliansi

Pada penyampaian pidato penerimaan jabatan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton

menambahkan bahwa metode smart power akan menjadi karakteristik implementasi

kebijakan luar negeri AS di bawah kepemimpinan Baarack Obama Dalam hubungan

internasional Pendekatan ini mengurangi bobot penggunaan kekuatan militer namun mulai

mengandalkan dialog dan mkemitraan dalam segala aspek untuk mempertahankan pengaruh

AS7 Smart power yang merupakan strategi Amerika saat ini mempunyai empat prinsip

utama dalam politik Amerika Serikat yaitu mempertahankan kepemimpinan Global baik

dalam lingkup politik ekonomi dan pertahanan keamanan mempertahanakan pola interaksi

beserta Negara yang mempunyai pengaruh kuat diteruskan memperkuat berbagai institusi

internasional yang merupakan perwujudan dalam mekanisme berbagai permasalahan global

yang diselesaikan dan yang terakhir untuk memperluas nilai demokrasi secara menyeluruh8

BAB II

5 Richard L Armitage dan Joseph S Nye Commission on Smart Power A Smarter More Secure AmericaJr diakses dari httpbelfercenterksgharvardedupublication18057csis_commission_on_smart_powerhtml hal136Keith Porter Developing an Integrated Foreign Policy What is Smart Power Diakses dari httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm

7 Richard L Armitage dan Joseph S Nye Opcit hal158 Ibid

3

PEMBAHASAN

21 Diskursus Kebangkitan Cina

Cina adalah salah satu aktor kuat dengan kekuatan ekonomi dan militer yang dianggap

mampu menyaingi kapabilitas Amerika Serikat (AS) dewasa ini Pemerintah Cina memiliki

cadangan USD 800 milyar dalam bentuk simpanan yang merupakan hutang Amerika Serikat

kepada Cina Tingkat pendapatan domestik (GDP) Cina di tahun 2007 bertumbuh dari $33

triliun menjadi $8 triliun dan 9Berbicara mengenai ranah soft power berarti kita akan

membicarakan mengenai penciptaan pengaruh dan legitimasi negara lain Pada beberapa

tahun terakhir Cina telah menjadi pemimpin atau ketua sidang dalamberbagai sidang

multilateral dimana keterlibatan dan kepemimpinan AS memang sedang mengalami

penurunan Untuk melakukan pendekatan terhadap organisasi regional tetangga yakni

ASEAN Cina tidak serta merta meninggalkan konsep ASEAN Way yang sering ditinggalkan

atau diacuhkan oleh AS ASEAN Way sebuah konep non-konfrontatif pengembangan dialog

dan non-intervensionis terhadap kebijakan domestik di masing-masing negara10 Cina sangat

aktif dalam beberapa keanggotaan organisasi internasional seperti ASEAN Regional Forum

(ARF) ASEAN + 3 dan kelompok Shanghai Cooperation Organization (SCO) Cina juga

tidak hanya akan membuka pasarnya bagi negara-negara di Asia Tenggara namun juga

kepada Korea Selatan dan bahkan Utara 11 Di belahan bumi Selatan pengaruh Beijing sudah

mulai ditangkap oleh negara di Amerika Selatan Timur engah maupun Afrika Beijing

membuka pangsa pasar yang besar bagi negara-negara berkembang di kawasan-kawasan

tersebut Selain itu Cina juga kerap melakukan penghapusan utang negara berkembang dan

sering memberikan asistensi politik maupun ekonomi yang bebas dan jauh dari prasyarat

ekonomi maupun politis Bagi negara-negara miskin dan berkembang pengaruh Cina kepada

pembangunan mereka dilihat sebagai alternatif untuk mencari perlindungan dan bantuan

Persepsi ini merupakan substitusi relatif terhadap mundurnya kepeminpinan AS secara relatif

22Pasang Surut Hubungan Luar Negeri AS-Cina

Hubungan kedua negara biasanya dijelaskan dalam deskripsi yang kompleks dan

penuh dengan persaingan Kebanyakan dari persaingan ini adalah produk dari persepsi dan

image mereka terhadap satu sama lain Karakter hubungan keduanya bisa diidentifikasikan

9 Josef Joffe The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 SepOct2009 Vol 88 Issue 5 Hal 2410 ldquo________rdquoChinarsquos Soft Power httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom 11 Ibid

4

sebagai dialektika antara bukan aliansi namun juga bukan musuh Secara umum Pemerintah

AS tidak melihat Cina sebagai musuh melainkan sebagai kompetitor di beberapa isu dan

teman di beberapa isu tertentu lainnya Saat ini ekonomi AS adalah yang terkuat di dunia

sedangkan Cina menempati posisi kedua dengan menggantikan posisi Jepang12 Keduanya

merupakan konsumen energi fosil batu bara dan minyak bumi yang terbesar di dunia

Kedua negara juga merupakan penghasil gas rumah kaca terbesar sehingga memiliki beban

dan tanggung jawab yang besar dalam menanggulangi efek perubahan iklim Sesungguhnya

hubungan AS-Cina sudah relatif stabil kendati mendapati dinamika fluktuatif dalam

beberapa kesempatan seperti pencobaan intervensi AS terhadap isu pelanggaran HAM

pemerintah Cina kepada rakyat di Tibet Xinjiang keterbatasan dalam akses terhadap

informasitidak adanya kebebasan pers minimnya pertumbuhan masyarakat sipil maupun

status politik Taiwan Hubungan antara keduanya diperburuk setelah kejadian di Tiananmen

Beijing Dimana peristiwa tersebut merupakan noda terhadap konsep perlindungan rakyat

oleh Cina dan dianggap sebagai kesalahan fatal di mata Amerika Serikat karena kontradiktif

terhadap kepentingan dan nilai yang dibela oleh AS Pasca Pembantaian Tiananmen

hubungan AS dan Cina bagai berada di ujung tanduk Respon pemerintah AS yang saat itu

berada di bawah kekuasaan Ronald Reagan dan awal pemerintahan Presiden George Bush I

adalah konfrontasi terhadap Cina dalam berbagai bidang Konfrontasi pertama yang

dijatuhkan AS kepada Cina adalah skorsing berupa moratorium terhadap hubungan dagang

investasi Cina ke AS dan pembekuan perusahaan asuransi swasta Cina pada tanggal 5 Juni

198913 Moratorium ini akhirnya dicabut oleh Presiden Bill Clinton pada tahun 2001

Presiden George Bush I juga membebankan embargo ekspor persenjataan AS kepada Cina

dari tahun 1990-1994 AS juga secara eksplisit menolak proposal donasi Cina terhadap

World Bank dan kredit IMF yang ditujukan untuk proyek-proyek pembangunan dan

kesejahteraan masyarakat karena bagi AS Cina telah gagal memberikan kesejahteraan

bahkan bagi rakyat di dalam negerinya sekalipun

Hubungan antara AS-Cina semakin diperburuk ketika NATO meledakkan kedutaan

Cina di Belgrade Serbia pada tahun 1999 NATO mengkonfirmasi bahwa unsur kesalahan

intelijen mereka namun Cina tidak menerima alasan ini dan malah menuduh bahwa

pengeboman tersebut dilakukan secara sengaja dan atas dasar prakarsa AS14 Pasca serangan

911 mulai terlihat hawa segar normalisasi hubungan internasional Cina dan AS terutama

12WM MorrissonChinarsquos Economic Outlookdiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowIB98014pdf 13 Steven I Levine Opcithal9014ldquo_____rdquo US Bombing Of Chinese Embassy Implausible Blunder wwwglobalpolicyorgcomponentcontentarticle38827html

5

setelah Cina menawarkan dukungan publiknya dan juga dukungan Cina di Dewan

Keamanan PBB dalam resolusi 1373 mengenai penggelaran pasukan koalisi ke Afghanistan

dalam misi War on Terrorism15 Cina bukan saja mendukung inisiatif AS namun juga

mendonasika USD 150 juta untuk proyek rekonstruksi Afghanistan pasca jatuhnya Taliban

Banyak klaim dilontarkan bahwa kebijakan luar negeri AS sudah semakin oportunis

Hal ini terlihat pada penerapan kebijakan luar negeri AS ke Cina dimana kendati politik

domestik Cina adalah ancaman bagi nosi demokratisasi AS namun ada beberapa

kepentingan AS dan Cina yang menciptakan interdpendensi sehingga memungkinakan

untuk kedua belah pihak untuk menjadi mitra dialog dan kerja sama Pertumbuhan pesat

Cina secara ekonomi sayangnya paradoks terhadap proteksi pemerintah terhadap HAM

warga sipil sehingga cukup untuk menyatakan bahwa secara gagasan dan implementasi

merupakan ancaman kepada dominasi AS16 Lebih penting lagi kita harus melihat dimensi

bahwa kedua negara adalah mitra dagang terbesar bagi satu sama lain dan memiliki

kepentingan yang sama dalam mencegah dan memberantas terorisme dan proliferasi senjata

pemusnah massal Cina memiliki USD 2 triliundalam bentuk surat hutang Amerika Serikat

yang merupakan konsumsi Cina untuk mendanai paket stimulus AS bagi perusahaan di

dalam negeri dalam rangka memperbaiki keadaan perekonomian domestik AS pada masa

krisis17 Menteri Keuangan AS sebelumnya Henry MPaulson pernah mengindikasikan

bahwa ketidakseimbangan struktural ini juga harus diperbaiki guna membantu AS keluar

krisis finansial Pada tanggal 23 Febrruari 2009 Menteri Luar Negeri Hillary Rodham

Clinton berhasil mengunjungi Cina dan meyakinkan para petinggi Cina untuk memastikan

bahwa pangsa pasar AS di Cina masih merupakan tempat aman bagi Cina untuk

menanamkan investasi dan kedua belah pihak setuju untuk menggalakkan investasi dari

negara masing-masing ke negara satu sama lain18 Meskipun Cina adalah pemegang hutang

AS terbanyak saat ini Cina dianggap sebagai juruselamat untuk memecah kebuntuan di

dalam menyelesaikan krisis finansial global

23STRATEGIC amp ECONOMIC DIALOGUE (Dialog Strategis dan Ekonomi)

231Proses Pembentukan dan Metamorfosis

15ldquo_____rdquoWhat Obama and China Disagree On diakses dari httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom 16 C Fred Bergsten A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs MayJune 2009 Vol 88 hal5717 A Special Report on China and America A Message from Confucius diakses dari httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=1467850718 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS Commission in Chinadiakses dari httpicsleedsacukpapersgdrexhibits808US-Chinapdf hal 11

6

Dialog bilateral ini merupakan bentuk dialog bilateral eksklusif yang pertama kali

pernah terjadi pada sejarah hubungan diplomatik AS dan Cina Dialog ini diprakarsai oleh

Wakil Menteri Keuangan AS bernama Hank Paulson dan atas mandat dari Presiden George

WBush Pertemuan Strategic Economic Dialogue yang pertama kali bertempat di Beijing

pada Desember 2006 Pertemuan pertama di Beijing menghasilkan keputusan bahwa dialog

tersebut bukanlah dialog eksklusif AS-Cina untuk pertama dan teakhir kalinya namun harus

terus dilanjutkan untuk terjadi setiap tahunnya Salah satu keberhasilan diplomasi AS

terhadap Cina pada masa dialog SED di bawah pemerintahan Bush adalah dimana Cina

bersedia untuk mengapresiasikan nilai mata uangnya sebesar 20 terhadap dollar Amerika19

Normalisasi citra AS di mata dunia dan jalinan hubungan diplomatik yang non-koerif

dengan seluruh negara adalah salah satu kunci dari kebijakan luar negeri AS di bawah

pemerintahan Barack Obama 2009-2013 Pada lawatan Hilary Clinton ke Cina pada Februari

2009 Clinton menyampaikan pesan dari Presiden Obama yang menginginkan tetap

diaadakanya pertemuan SED namun dengan perluasan topik pembicaraan dalam dialog

bilateral Dialog tidak hanya akan membahas mengenai masalah ekonomi dan perdagangan

namun juga isu keamanan dan politik yang menajdi agenda dan kepentingan kedua negara

Permintaan ini disambut secara positif oleh Presiden Hu Jin Tao dan Perdana Menteri Wang

Qishan Adapun Strategic amp Economic Dialogue (SampED) memiliki batasan karena hanya

isu yang merupakan kepentingan bersama oleh AS dan Cina sajalah yang menjadi topik-

topik penting yang diangkat ke dalam dialog20 Maka beberapa isu sensitif seperti

perlindungan HAM dan normalisasi hubungan Taiwan dan Cina tidak akan dibahas di sini

Dialog ini menjadi lebih menarik di bawah kepemimpinan Obama terutama ketika Obama

mencantumkan nama Hilary Clinton Menteri Luar Negeri AS dalam daftar nama negosiator

AS kepada Cina Hal ini menegaskan bahwa ranah kerjasama AS dan Cina melalui SampED

bukanlah domain menteri keuangan semata sehingga menegaskan bahwa AS melihat agenda

SampED sadalahagenda penting dalam kebijakan luar negerinya sehingga dirinya harus sampai

melibatkan Menter Luar Negeri dalam dialog Dalam kerangka kerja StrategicampEconomic

Dialogue AS dan Cina bekerja sama dalam Energy and Cooperation Framework yang

sesungguhnya sudah dirintis sejak rezim George WBush Beberapa butir kesepakatannya

yang dihasilkan dari kunjungan Obama ke Cina yang juga disepakati oleh Perdana Menteri

19 Dennis WilderThe US-China Strategic and Economic Dialogue Continuity and Change in Obamarsquos China Policy httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57 20 Thomas Wilkins The New Equlibrium of From US and China httpwwwchinastakescom20098the-new-equilibrium-from-the-us-china-sedhtml

7

Cina Hu Jin Tao Menteri Keuangan AS Timothy Geithner dan Wakil Perdana Menteri Cina

Wang Qishan pada 27-28 Juli 2009 adalah

2311 ISU STRATEGIS DAN GEOPOLITIK

Kerjasama dalam meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mitigasi

perubahan iklim Kedua negara sepakat bahwa energi dan air merupakan sumber

daya alam yang sangat penting bagi kebutuhan ekonomi dan keamanan nasional Saat

ini penggunaan energi oleh Cina dan AS memang lebih difokuskan pada penggunaan

bahan bakar fosil yang kurang ramah lingkungan Penggunaan batu bara dalam skala

masif misalnya telah dilihat sebagai kebutuhan yang tidak terelakkan oleh kedua

negara Namun keduanya menyadari bahwa ekstraksi dan pengolahan batu bara

memiliki dampak ekonomi dan sosial yang destruktif Kerjasama ini akan mendorong

terjadinya komitmen berdasarkan kepada tenggat waktu yang telah disepakati Dalam

hal keamanan energi dan lingkungan hidup AS dan Cina sama-sama melihat bahwa

pertumbuhan ekonomi dan penduduk mereka menyebabkan kerusakan kolateral

terhadap pertumbuhan ekonomi yang tidak hemat energi dan ramah lingkungan

Kerjasama AS-Cina di dalam isu ini tentulah sangat diharapkan oleh kita semua

sebagai bentuk komitmen dan partisipasi mereka untuk menyelesaikan masalah

globalHilary Clinton telah membawa isu lingkungan dan perubahan iklim menjadi

agenda prioritas dalam dialog Rencana pembentukan Clean Development

Mechanism untuk pengembangan ekonomi yang rendah karbon dan ramah

lingkungan antara AS dan Cina yang tidak hanya melibatkan pemerintah dan

pemerintah (government to government) namun juga rakyat biasa dan perusahaan

pelaku bisnis21 Kedua negara juga berhasil merampungkan negosiasi ke dalam a

Memorandum of Understanding to Enhance Cooperation on Climate Change

Energy and the Environment (MOU) yang dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri

AS

Eksplorasi Pengembangan Tenaga Nuklir untuk Kebutuhan Komersil Kerja

sama akan melibatkan diskusi tingkat tinggi dalam komersialisasi tenaga nuklir Cina

sedang giat mengembangkan tenaga nuklirnnya dalam rangka memenuhi kebutuhan

pasokan listrik dalam negeri Sementara itu AS sangat menaruh perhatian kepada

prosedur keselamatan proyek pengembangan nuclear for peace bagi Cina sehingga

21 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS

Commision on Chinadiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowRS22777pdf

8

teknologi manual dan know-how tidak jatuh kepada tangan yang salah dan

disalahgunakan Tiap negara menyumbangkan USD 75 juta untuk proyek

pengembangan kendaraan bertenaga listrik dan sumber-sumber energi yang

terbaharukan22 Namun Obama sendiri mengkhendaki bahwa perjanjian bilateral AS-

Cina mengenai kerjasama pengamanan kebutuhan energi dan wacana mitigasi

perubahan iklim melalui adaptasi model pembangunan ekonomi mereka harus

disesuaikan dengan perjanjian multilateral yang disepakati oleh Konferensi UNFCCC

15 di Copenhagen 23

Kolaborasi dalam Isu Strategis misalnya 1)Eksplorasi Arktik Arktik mulai

menjadi sebuah bahan diskusi hangat terutama semenjak diskursus pemanasan global

telah menciptakan wacana bahwa es disana sedang mencair sehingga telah tercipta

jalur air baru yang enghubungkan Amerika Utara dengan lebih mudah untuk masuk

ke perairan Eropa dan Asia melalui Rusia 2) Kedua belah pihak juga membahas

permasalahan mengenai pemberantasan terorisme dan beberapa rincian mengenai

cara untuk merangkul dan menjalin dialog dengan Iran Korea Utara Sudan dan

Pakistan24 AS dan Cina membahas keamanan perbatasan di bagian Barat Cina

dimana banyak penyelundup narkotika dan obat-obatban terlarang datang dari

Afghanistan dan Myanmar Ini juga sesungguhnya bisa dijadikan sebagai epilog

wicara antara AS dan Cina untuk membahas mengenai masalah di Pakistan

meskipun hingga hari ini agenda dan subjek pmbicaraan demikian belum juga

terlaksana 3) Kedua pihak menekankan pentingnya pengembangan dialog

menangani denuklirisasi Korea Utara dalam kerangka kerja Six Party Talks untuk

meraih stabilitas dan pedamaian di Semenanjung Korea dan Kawasan Asia Timur

2312 Isu Ekonomi dan Keuangan

Perwujudan pertumbuhan ekonomi yang stabil Kedua negara telah memitigasi

daya finansial dalam negeri dengan menggelar program stimulus yang berperan

dalam mengembalikan kepercayaan diri perusahaan domestik terutama bagi

perusahaan yang memiliki banyak peran dalam tingkat global AS dan Cina sepakat

untuk lebih meningkatkan kerja sama untuk meningkatkan daya adaptabilitas

22 Joint Press Release on the First Round of the US-China Strategic and Economic Dialogue httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm 23 Hu Shuli The Effect of the Crisis on the US-China Economic Relationship httpwwwroubinicombriefings34474php44741 24 Pernyataan resmi Menteri Luar Negeri Hilary Roadham Clinton

httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm

9

masing-masing untuk menjaga diri dan memperbaiki perekonomian mereka dari

dampak krisis Untuk mencapai tujuan ini kedua negeri bersepakat untuk

meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi menegani kebijakan ekonomi

makro dan akan bekerja sama untuk menyesuaikan permintaan domestik dan harga

relatif demi menjaga neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih

stabil Untuk itu AS berjanji untuk menekan konsumsi dan memperbanyak

penyimpanan sementara Cina berjanji untuk melakukan sebaliknya Cina berjanji

untuk melksanakan kebijakan ekonomi makro yang akan memaksa rakyatnya untuk

meningkatkan konsumsi Adapun prestasi mengesankan yang didapat dari pilar ini

adalah bagaimana kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia negara sama-sama

membicarakan strategi untuk mengeluarkan diri dari jerat krisis Baik AS dan Cina

telah menyiapkan dana sebesar USD 14 triliun (dimana AS menyumbangkan USD

787 milyar dan Cina memberikan USD 5854 milyar untuk program ini) sebagai dana

stimulus

Pembentukan Fondasi Struktur Keuangan yang kuat Kedua negara menyadari

bahwa institusi keuangan yang transparan dan berdasarkan kepada keijakan pasar

akan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi global yang seimbang Masing-

masing negara melihat bahwa reformasi komprehensif terhadp kebijakan keuangan

dan sistem pengawasan itu penting untuk menyokong terjadinya sistem keuangan

yang lebih stabil Untuk tujuan ini AS akan terus memberikan kemudahan bagi

BUMN (Government-Sponsored Enterprises) mereka sementara Cina berjanji akan

terus membuka diri terhadap investasi bank asing yang sudah memenuhi ketentuan

dan standar pemerintah Cina

Perdagangan dan Investasi AS dan Cina melihat dirinya sebagai pihak yang

diuntungkan karena terjadinya sistem perdagangan global Oleh karena itu kedua

negara akan terus bekerja sama untuk membuka kesempatan agar terjadi liberalisasi

pasar dan menghentikan proteksionisme karena melihat bahwa liberalisasi pasar

telah memberikan efek yang baik bagi diri mereka dan sudah sepatutnya memberikan

keuntungan bagi pihak lain pula AS memberikan konfirmasi kepada Cina bahwa

Commitee on Foreign Investment milik AS akan bersikap konsisten dan adil dalam

memberikan perlakuan terhadap investasi asing tanpa ada diskriminasi berdasarkan

negara asal investasi tersebut25 Cina juga ditekan untuk melakukan hal serupa dan

25 Henry MPaulson Strategic Economic Development A Brief Report diakses dari httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

10

mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan

sahamnya di Cina

Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS

dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral

tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan

terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri

terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan

berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak

dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan

positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam

mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi

24Analisis

Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana

implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang

mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS

faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina

dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara

kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah

bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan

juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah

kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power

Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang

tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran

kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain

pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan

dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami

surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang

Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor

berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di

luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina

memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang

rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk

11

Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman

terhadap pasar domestiknya

Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan

metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS

terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi

dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas

SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan

nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka

terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama

secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan

meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi

asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau

Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk

mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak

bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas

keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia

internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah

sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian

dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya

menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina

Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara

yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement

kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan

juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam

bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan

luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan

pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan

smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini

merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi

negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih

banyak keterbukaan28

26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38

12

Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan

Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan

dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh

Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah

pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin

hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa

adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada

penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar

negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang

menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga

berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry

Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus

memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun

AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama

Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS

dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam

negeri di Cina

Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)

melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang

berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam

dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi

namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan

SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis

yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan

hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di

dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini

adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah

lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS

berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila

dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama

StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai

melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral

secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini

29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136

13

menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan

kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus

mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang

bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-

nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua

negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim

Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki

kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang

namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus

diapresiasikan oleh semua pihak

BAB IIIPENUTUP

31KESIMPULAN

Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush

dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama

merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam

14

diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas

normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia

saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik

internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara

kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan

politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana

Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan

hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya

mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang

bisa menyelesaikannya

Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah

untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti

restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu

yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian

kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan

yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa

penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya

adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan

untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya

untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya

dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan

Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS

membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa

diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS

dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk

konsorsium bilateral paling penting di dunia

15

DAFTAR PUSTAKA

LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH

Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009

Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)

Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009

Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)

KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)

Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)

Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009

Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)

INTERNET

httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html

httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html

httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579

httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom

httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57

httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

httpwwwroubinicombriefings34474php44741

httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx

16

httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm

17

Page 4: Analisa Strategi Preservasi Kepentingan Keamanan dan Ekonomi Amerika Serikat melalui Implementasi Smart Power dalam Strategic and Economic Dialogue Amerika Serikat-Cina di bawah Pemerintahan

PEMBAHASAN

21 Diskursus Kebangkitan Cina

Cina adalah salah satu aktor kuat dengan kekuatan ekonomi dan militer yang dianggap

mampu menyaingi kapabilitas Amerika Serikat (AS) dewasa ini Pemerintah Cina memiliki

cadangan USD 800 milyar dalam bentuk simpanan yang merupakan hutang Amerika Serikat

kepada Cina Tingkat pendapatan domestik (GDP) Cina di tahun 2007 bertumbuh dari $33

triliun menjadi $8 triliun dan 9Berbicara mengenai ranah soft power berarti kita akan

membicarakan mengenai penciptaan pengaruh dan legitimasi negara lain Pada beberapa

tahun terakhir Cina telah menjadi pemimpin atau ketua sidang dalamberbagai sidang

multilateral dimana keterlibatan dan kepemimpinan AS memang sedang mengalami

penurunan Untuk melakukan pendekatan terhadap organisasi regional tetangga yakni

ASEAN Cina tidak serta merta meninggalkan konsep ASEAN Way yang sering ditinggalkan

atau diacuhkan oleh AS ASEAN Way sebuah konep non-konfrontatif pengembangan dialog

dan non-intervensionis terhadap kebijakan domestik di masing-masing negara10 Cina sangat

aktif dalam beberapa keanggotaan organisasi internasional seperti ASEAN Regional Forum

(ARF) ASEAN + 3 dan kelompok Shanghai Cooperation Organization (SCO) Cina juga

tidak hanya akan membuka pasarnya bagi negara-negara di Asia Tenggara namun juga

kepada Korea Selatan dan bahkan Utara 11 Di belahan bumi Selatan pengaruh Beijing sudah

mulai ditangkap oleh negara di Amerika Selatan Timur engah maupun Afrika Beijing

membuka pangsa pasar yang besar bagi negara-negara berkembang di kawasan-kawasan

tersebut Selain itu Cina juga kerap melakukan penghapusan utang negara berkembang dan

sering memberikan asistensi politik maupun ekonomi yang bebas dan jauh dari prasyarat

ekonomi maupun politis Bagi negara-negara miskin dan berkembang pengaruh Cina kepada

pembangunan mereka dilihat sebagai alternatif untuk mencari perlindungan dan bantuan

Persepsi ini merupakan substitusi relatif terhadap mundurnya kepeminpinan AS secara relatif

22Pasang Surut Hubungan Luar Negeri AS-Cina

Hubungan kedua negara biasanya dijelaskan dalam deskripsi yang kompleks dan

penuh dengan persaingan Kebanyakan dari persaingan ini adalah produk dari persepsi dan

image mereka terhadap satu sama lain Karakter hubungan keduanya bisa diidentifikasikan

9 Josef Joffe The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 SepOct2009 Vol 88 Issue 5 Hal 2410 ldquo________rdquoChinarsquos Soft Power httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom 11 Ibid

4

sebagai dialektika antara bukan aliansi namun juga bukan musuh Secara umum Pemerintah

AS tidak melihat Cina sebagai musuh melainkan sebagai kompetitor di beberapa isu dan

teman di beberapa isu tertentu lainnya Saat ini ekonomi AS adalah yang terkuat di dunia

sedangkan Cina menempati posisi kedua dengan menggantikan posisi Jepang12 Keduanya

merupakan konsumen energi fosil batu bara dan minyak bumi yang terbesar di dunia

Kedua negara juga merupakan penghasil gas rumah kaca terbesar sehingga memiliki beban

dan tanggung jawab yang besar dalam menanggulangi efek perubahan iklim Sesungguhnya

hubungan AS-Cina sudah relatif stabil kendati mendapati dinamika fluktuatif dalam

beberapa kesempatan seperti pencobaan intervensi AS terhadap isu pelanggaran HAM

pemerintah Cina kepada rakyat di Tibet Xinjiang keterbatasan dalam akses terhadap

informasitidak adanya kebebasan pers minimnya pertumbuhan masyarakat sipil maupun

status politik Taiwan Hubungan antara keduanya diperburuk setelah kejadian di Tiananmen

Beijing Dimana peristiwa tersebut merupakan noda terhadap konsep perlindungan rakyat

oleh Cina dan dianggap sebagai kesalahan fatal di mata Amerika Serikat karena kontradiktif

terhadap kepentingan dan nilai yang dibela oleh AS Pasca Pembantaian Tiananmen

hubungan AS dan Cina bagai berada di ujung tanduk Respon pemerintah AS yang saat itu

berada di bawah kekuasaan Ronald Reagan dan awal pemerintahan Presiden George Bush I

adalah konfrontasi terhadap Cina dalam berbagai bidang Konfrontasi pertama yang

dijatuhkan AS kepada Cina adalah skorsing berupa moratorium terhadap hubungan dagang

investasi Cina ke AS dan pembekuan perusahaan asuransi swasta Cina pada tanggal 5 Juni

198913 Moratorium ini akhirnya dicabut oleh Presiden Bill Clinton pada tahun 2001

Presiden George Bush I juga membebankan embargo ekspor persenjataan AS kepada Cina

dari tahun 1990-1994 AS juga secara eksplisit menolak proposal donasi Cina terhadap

World Bank dan kredit IMF yang ditujukan untuk proyek-proyek pembangunan dan

kesejahteraan masyarakat karena bagi AS Cina telah gagal memberikan kesejahteraan

bahkan bagi rakyat di dalam negerinya sekalipun

Hubungan antara AS-Cina semakin diperburuk ketika NATO meledakkan kedutaan

Cina di Belgrade Serbia pada tahun 1999 NATO mengkonfirmasi bahwa unsur kesalahan

intelijen mereka namun Cina tidak menerima alasan ini dan malah menuduh bahwa

pengeboman tersebut dilakukan secara sengaja dan atas dasar prakarsa AS14 Pasca serangan

911 mulai terlihat hawa segar normalisasi hubungan internasional Cina dan AS terutama

12WM MorrissonChinarsquos Economic Outlookdiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowIB98014pdf 13 Steven I Levine Opcithal9014ldquo_____rdquo US Bombing Of Chinese Embassy Implausible Blunder wwwglobalpolicyorgcomponentcontentarticle38827html

5

setelah Cina menawarkan dukungan publiknya dan juga dukungan Cina di Dewan

Keamanan PBB dalam resolusi 1373 mengenai penggelaran pasukan koalisi ke Afghanistan

dalam misi War on Terrorism15 Cina bukan saja mendukung inisiatif AS namun juga

mendonasika USD 150 juta untuk proyek rekonstruksi Afghanistan pasca jatuhnya Taliban

Banyak klaim dilontarkan bahwa kebijakan luar negeri AS sudah semakin oportunis

Hal ini terlihat pada penerapan kebijakan luar negeri AS ke Cina dimana kendati politik

domestik Cina adalah ancaman bagi nosi demokratisasi AS namun ada beberapa

kepentingan AS dan Cina yang menciptakan interdpendensi sehingga memungkinakan

untuk kedua belah pihak untuk menjadi mitra dialog dan kerja sama Pertumbuhan pesat

Cina secara ekonomi sayangnya paradoks terhadap proteksi pemerintah terhadap HAM

warga sipil sehingga cukup untuk menyatakan bahwa secara gagasan dan implementasi

merupakan ancaman kepada dominasi AS16 Lebih penting lagi kita harus melihat dimensi

bahwa kedua negara adalah mitra dagang terbesar bagi satu sama lain dan memiliki

kepentingan yang sama dalam mencegah dan memberantas terorisme dan proliferasi senjata

pemusnah massal Cina memiliki USD 2 triliundalam bentuk surat hutang Amerika Serikat

yang merupakan konsumsi Cina untuk mendanai paket stimulus AS bagi perusahaan di

dalam negeri dalam rangka memperbaiki keadaan perekonomian domestik AS pada masa

krisis17 Menteri Keuangan AS sebelumnya Henry MPaulson pernah mengindikasikan

bahwa ketidakseimbangan struktural ini juga harus diperbaiki guna membantu AS keluar

krisis finansial Pada tanggal 23 Febrruari 2009 Menteri Luar Negeri Hillary Rodham

Clinton berhasil mengunjungi Cina dan meyakinkan para petinggi Cina untuk memastikan

bahwa pangsa pasar AS di Cina masih merupakan tempat aman bagi Cina untuk

menanamkan investasi dan kedua belah pihak setuju untuk menggalakkan investasi dari

negara masing-masing ke negara satu sama lain18 Meskipun Cina adalah pemegang hutang

AS terbanyak saat ini Cina dianggap sebagai juruselamat untuk memecah kebuntuan di

dalam menyelesaikan krisis finansial global

23STRATEGIC amp ECONOMIC DIALOGUE (Dialog Strategis dan Ekonomi)

231Proses Pembentukan dan Metamorfosis

15ldquo_____rdquoWhat Obama and China Disagree On diakses dari httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom 16 C Fred Bergsten A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs MayJune 2009 Vol 88 hal5717 A Special Report on China and America A Message from Confucius diakses dari httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=1467850718 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS Commission in Chinadiakses dari httpicsleedsacukpapersgdrexhibits808US-Chinapdf hal 11

6

Dialog bilateral ini merupakan bentuk dialog bilateral eksklusif yang pertama kali

pernah terjadi pada sejarah hubungan diplomatik AS dan Cina Dialog ini diprakarsai oleh

Wakil Menteri Keuangan AS bernama Hank Paulson dan atas mandat dari Presiden George

WBush Pertemuan Strategic Economic Dialogue yang pertama kali bertempat di Beijing

pada Desember 2006 Pertemuan pertama di Beijing menghasilkan keputusan bahwa dialog

tersebut bukanlah dialog eksklusif AS-Cina untuk pertama dan teakhir kalinya namun harus

terus dilanjutkan untuk terjadi setiap tahunnya Salah satu keberhasilan diplomasi AS

terhadap Cina pada masa dialog SED di bawah pemerintahan Bush adalah dimana Cina

bersedia untuk mengapresiasikan nilai mata uangnya sebesar 20 terhadap dollar Amerika19

Normalisasi citra AS di mata dunia dan jalinan hubungan diplomatik yang non-koerif

dengan seluruh negara adalah salah satu kunci dari kebijakan luar negeri AS di bawah

pemerintahan Barack Obama 2009-2013 Pada lawatan Hilary Clinton ke Cina pada Februari

2009 Clinton menyampaikan pesan dari Presiden Obama yang menginginkan tetap

diaadakanya pertemuan SED namun dengan perluasan topik pembicaraan dalam dialog

bilateral Dialog tidak hanya akan membahas mengenai masalah ekonomi dan perdagangan

namun juga isu keamanan dan politik yang menajdi agenda dan kepentingan kedua negara

Permintaan ini disambut secara positif oleh Presiden Hu Jin Tao dan Perdana Menteri Wang

Qishan Adapun Strategic amp Economic Dialogue (SampED) memiliki batasan karena hanya

isu yang merupakan kepentingan bersama oleh AS dan Cina sajalah yang menjadi topik-

topik penting yang diangkat ke dalam dialog20 Maka beberapa isu sensitif seperti

perlindungan HAM dan normalisasi hubungan Taiwan dan Cina tidak akan dibahas di sini

Dialog ini menjadi lebih menarik di bawah kepemimpinan Obama terutama ketika Obama

mencantumkan nama Hilary Clinton Menteri Luar Negeri AS dalam daftar nama negosiator

AS kepada Cina Hal ini menegaskan bahwa ranah kerjasama AS dan Cina melalui SampED

bukanlah domain menteri keuangan semata sehingga menegaskan bahwa AS melihat agenda

SampED sadalahagenda penting dalam kebijakan luar negerinya sehingga dirinya harus sampai

melibatkan Menter Luar Negeri dalam dialog Dalam kerangka kerja StrategicampEconomic

Dialogue AS dan Cina bekerja sama dalam Energy and Cooperation Framework yang

sesungguhnya sudah dirintis sejak rezim George WBush Beberapa butir kesepakatannya

yang dihasilkan dari kunjungan Obama ke Cina yang juga disepakati oleh Perdana Menteri

19 Dennis WilderThe US-China Strategic and Economic Dialogue Continuity and Change in Obamarsquos China Policy httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57 20 Thomas Wilkins The New Equlibrium of From US and China httpwwwchinastakescom20098the-new-equilibrium-from-the-us-china-sedhtml

7

Cina Hu Jin Tao Menteri Keuangan AS Timothy Geithner dan Wakil Perdana Menteri Cina

Wang Qishan pada 27-28 Juli 2009 adalah

2311 ISU STRATEGIS DAN GEOPOLITIK

Kerjasama dalam meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mitigasi

perubahan iklim Kedua negara sepakat bahwa energi dan air merupakan sumber

daya alam yang sangat penting bagi kebutuhan ekonomi dan keamanan nasional Saat

ini penggunaan energi oleh Cina dan AS memang lebih difokuskan pada penggunaan

bahan bakar fosil yang kurang ramah lingkungan Penggunaan batu bara dalam skala

masif misalnya telah dilihat sebagai kebutuhan yang tidak terelakkan oleh kedua

negara Namun keduanya menyadari bahwa ekstraksi dan pengolahan batu bara

memiliki dampak ekonomi dan sosial yang destruktif Kerjasama ini akan mendorong

terjadinya komitmen berdasarkan kepada tenggat waktu yang telah disepakati Dalam

hal keamanan energi dan lingkungan hidup AS dan Cina sama-sama melihat bahwa

pertumbuhan ekonomi dan penduduk mereka menyebabkan kerusakan kolateral

terhadap pertumbuhan ekonomi yang tidak hemat energi dan ramah lingkungan

Kerjasama AS-Cina di dalam isu ini tentulah sangat diharapkan oleh kita semua

sebagai bentuk komitmen dan partisipasi mereka untuk menyelesaikan masalah

globalHilary Clinton telah membawa isu lingkungan dan perubahan iklim menjadi

agenda prioritas dalam dialog Rencana pembentukan Clean Development

Mechanism untuk pengembangan ekonomi yang rendah karbon dan ramah

lingkungan antara AS dan Cina yang tidak hanya melibatkan pemerintah dan

pemerintah (government to government) namun juga rakyat biasa dan perusahaan

pelaku bisnis21 Kedua negara juga berhasil merampungkan negosiasi ke dalam a

Memorandum of Understanding to Enhance Cooperation on Climate Change

Energy and the Environment (MOU) yang dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri

AS

Eksplorasi Pengembangan Tenaga Nuklir untuk Kebutuhan Komersil Kerja

sama akan melibatkan diskusi tingkat tinggi dalam komersialisasi tenaga nuklir Cina

sedang giat mengembangkan tenaga nuklirnnya dalam rangka memenuhi kebutuhan

pasokan listrik dalam negeri Sementara itu AS sangat menaruh perhatian kepada

prosedur keselamatan proyek pengembangan nuclear for peace bagi Cina sehingga

21 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS

Commision on Chinadiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowRS22777pdf

8

teknologi manual dan know-how tidak jatuh kepada tangan yang salah dan

disalahgunakan Tiap negara menyumbangkan USD 75 juta untuk proyek

pengembangan kendaraan bertenaga listrik dan sumber-sumber energi yang

terbaharukan22 Namun Obama sendiri mengkhendaki bahwa perjanjian bilateral AS-

Cina mengenai kerjasama pengamanan kebutuhan energi dan wacana mitigasi

perubahan iklim melalui adaptasi model pembangunan ekonomi mereka harus

disesuaikan dengan perjanjian multilateral yang disepakati oleh Konferensi UNFCCC

15 di Copenhagen 23

Kolaborasi dalam Isu Strategis misalnya 1)Eksplorasi Arktik Arktik mulai

menjadi sebuah bahan diskusi hangat terutama semenjak diskursus pemanasan global

telah menciptakan wacana bahwa es disana sedang mencair sehingga telah tercipta

jalur air baru yang enghubungkan Amerika Utara dengan lebih mudah untuk masuk

ke perairan Eropa dan Asia melalui Rusia 2) Kedua belah pihak juga membahas

permasalahan mengenai pemberantasan terorisme dan beberapa rincian mengenai

cara untuk merangkul dan menjalin dialog dengan Iran Korea Utara Sudan dan

Pakistan24 AS dan Cina membahas keamanan perbatasan di bagian Barat Cina

dimana banyak penyelundup narkotika dan obat-obatban terlarang datang dari

Afghanistan dan Myanmar Ini juga sesungguhnya bisa dijadikan sebagai epilog

wicara antara AS dan Cina untuk membahas mengenai masalah di Pakistan

meskipun hingga hari ini agenda dan subjek pmbicaraan demikian belum juga

terlaksana 3) Kedua pihak menekankan pentingnya pengembangan dialog

menangani denuklirisasi Korea Utara dalam kerangka kerja Six Party Talks untuk

meraih stabilitas dan pedamaian di Semenanjung Korea dan Kawasan Asia Timur

2312 Isu Ekonomi dan Keuangan

Perwujudan pertumbuhan ekonomi yang stabil Kedua negara telah memitigasi

daya finansial dalam negeri dengan menggelar program stimulus yang berperan

dalam mengembalikan kepercayaan diri perusahaan domestik terutama bagi

perusahaan yang memiliki banyak peran dalam tingkat global AS dan Cina sepakat

untuk lebih meningkatkan kerja sama untuk meningkatkan daya adaptabilitas

22 Joint Press Release on the First Round of the US-China Strategic and Economic Dialogue httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm 23 Hu Shuli The Effect of the Crisis on the US-China Economic Relationship httpwwwroubinicombriefings34474php44741 24 Pernyataan resmi Menteri Luar Negeri Hilary Roadham Clinton

httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm

9

masing-masing untuk menjaga diri dan memperbaiki perekonomian mereka dari

dampak krisis Untuk mencapai tujuan ini kedua negeri bersepakat untuk

meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi menegani kebijakan ekonomi

makro dan akan bekerja sama untuk menyesuaikan permintaan domestik dan harga

relatif demi menjaga neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih

stabil Untuk itu AS berjanji untuk menekan konsumsi dan memperbanyak

penyimpanan sementara Cina berjanji untuk melakukan sebaliknya Cina berjanji

untuk melksanakan kebijakan ekonomi makro yang akan memaksa rakyatnya untuk

meningkatkan konsumsi Adapun prestasi mengesankan yang didapat dari pilar ini

adalah bagaimana kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia negara sama-sama

membicarakan strategi untuk mengeluarkan diri dari jerat krisis Baik AS dan Cina

telah menyiapkan dana sebesar USD 14 triliun (dimana AS menyumbangkan USD

787 milyar dan Cina memberikan USD 5854 milyar untuk program ini) sebagai dana

stimulus

Pembentukan Fondasi Struktur Keuangan yang kuat Kedua negara menyadari

bahwa institusi keuangan yang transparan dan berdasarkan kepada keijakan pasar

akan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi global yang seimbang Masing-

masing negara melihat bahwa reformasi komprehensif terhadp kebijakan keuangan

dan sistem pengawasan itu penting untuk menyokong terjadinya sistem keuangan

yang lebih stabil Untuk tujuan ini AS akan terus memberikan kemudahan bagi

BUMN (Government-Sponsored Enterprises) mereka sementara Cina berjanji akan

terus membuka diri terhadap investasi bank asing yang sudah memenuhi ketentuan

dan standar pemerintah Cina

Perdagangan dan Investasi AS dan Cina melihat dirinya sebagai pihak yang

diuntungkan karena terjadinya sistem perdagangan global Oleh karena itu kedua

negara akan terus bekerja sama untuk membuka kesempatan agar terjadi liberalisasi

pasar dan menghentikan proteksionisme karena melihat bahwa liberalisasi pasar

telah memberikan efek yang baik bagi diri mereka dan sudah sepatutnya memberikan

keuntungan bagi pihak lain pula AS memberikan konfirmasi kepada Cina bahwa

Commitee on Foreign Investment milik AS akan bersikap konsisten dan adil dalam

memberikan perlakuan terhadap investasi asing tanpa ada diskriminasi berdasarkan

negara asal investasi tersebut25 Cina juga ditekan untuk melakukan hal serupa dan

25 Henry MPaulson Strategic Economic Development A Brief Report diakses dari httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

10

mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan

sahamnya di Cina

Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS

dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral

tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan

terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri

terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan

berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak

dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan

positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam

mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi

24Analisis

Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana

implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang

mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS

faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina

dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara

kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah

bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan

juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah

kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power

Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang

tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran

kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain

pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan

dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami

surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang

Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor

berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di

luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina

memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang

rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk

11

Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman

terhadap pasar domestiknya

Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan

metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS

terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi

dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas

SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan

nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka

terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama

secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan

meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi

asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau

Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk

mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak

bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas

keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia

internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah

sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian

dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya

menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina

Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara

yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement

kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan

juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam

bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan

luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan

pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan

smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini

merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi

negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih

banyak keterbukaan28

26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38

12

Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan

Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan

dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh

Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah

pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin

hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa

adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada

penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar

negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang

menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga

berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry

Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus

memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun

AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama

Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS

dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam

negeri di Cina

Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)

melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang

berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam

dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi

namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan

SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis

yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan

hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di

dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini

adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah

lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS

berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila

dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama

StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai

melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral

secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini

29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136

13

menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan

kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus

mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang

bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-

nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua

negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim

Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki

kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang

namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus

diapresiasikan oleh semua pihak

BAB IIIPENUTUP

31KESIMPULAN

Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush

dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama

merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam

14

diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas

normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia

saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik

internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara

kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan

politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana

Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan

hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya

mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang

bisa menyelesaikannya

Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah

untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti

restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu

yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian

kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan

yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa

penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya

adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan

untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya

untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya

dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan

Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS

membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa

diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS

dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk

konsorsium bilateral paling penting di dunia

15

DAFTAR PUSTAKA

LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH

Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009

Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)

Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009

Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)

KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)

Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)

Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009

Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)

INTERNET

httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html

httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html

httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579

httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom

httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57

httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

httpwwwroubinicombriefings34474php44741

httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx

16

httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm

17

Page 5: Analisa Strategi Preservasi Kepentingan Keamanan dan Ekonomi Amerika Serikat melalui Implementasi Smart Power dalam Strategic and Economic Dialogue Amerika Serikat-Cina di bawah Pemerintahan

sebagai dialektika antara bukan aliansi namun juga bukan musuh Secara umum Pemerintah

AS tidak melihat Cina sebagai musuh melainkan sebagai kompetitor di beberapa isu dan

teman di beberapa isu tertentu lainnya Saat ini ekonomi AS adalah yang terkuat di dunia

sedangkan Cina menempati posisi kedua dengan menggantikan posisi Jepang12 Keduanya

merupakan konsumen energi fosil batu bara dan minyak bumi yang terbesar di dunia

Kedua negara juga merupakan penghasil gas rumah kaca terbesar sehingga memiliki beban

dan tanggung jawab yang besar dalam menanggulangi efek perubahan iklim Sesungguhnya

hubungan AS-Cina sudah relatif stabil kendati mendapati dinamika fluktuatif dalam

beberapa kesempatan seperti pencobaan intervensi AS terhadap isu pelanggaran HAM

pemerintah Cina kepada rakyat di Tibet Xinjiang keterbatasan dalam akses terhadap

informasitidak adanya kebebasan pers minimnya pertumbuhan masyarakat sipil maupun

status politik Taiwan Hubungan antara keduanya diperburuk setelah kejadian di Tiananmen

Beijing Dimana peristiwa tersebut merupakan noda terhadap konsep perlindungan rakyat

oleh Cina dan dianggap sebagai kesalahan fatal di mata Amerika Serikat karena kontradiktif

terhadap kepentingan dan nilai yang dibela oleh AS Pasca Pembantaian Tiananmen

hubungan AS dan Cina bagai berada di ujung tanduk Respon pemerintah AS yang saat itu

berada di bawah kekuasaan Ronald Reagan dan awal pemerintahan Presiden George Bush I

adalah konfrontasi terhadap Cina dalam berbagai bidang Konfrontasi pertama yang

dijatuhkan AS kepada Cina adalah skorsing berupa moratorium terhadap hubungan dagang

investasi Cina ke AS dan pembekuan perusahaan asuransi swasta Cina pada tanggal 5 Juni

198913 Moratorium ini akhirnya dicabut oleh Presiden Bill Clinton pada tahun 2001

Presiden George Bush I juga membebankan embargo ekspor persenjataan AS kepada Cina

dari tahun 1990-1994 AS juga secara eksplisit menolak proposal donasi Cina terhadap

World Bank dan kredit IMF yang ditujukan untuk proyek-proyek pembangunan dan

kesejahteraan masyarakat karena bagi AS Cina telah gagal memberikan kesejahteraan

bahkan bagi rakyat di dalam negerinya sekalipun

Hubungan antara AS-Cina semakin diperburuk ketika NATO meledakkan kedutaan

Cina di Belgrade Serbia pada tahun 1999 NATO mengkonfirmasi bahwa unsur kesalahan

intelijen mereka namun Cina tidak menerima alasan ini dan malah menuduh bahwa

pengeboman tersebut dilakukan secara sengaja dan atas dasar prakarsa AS14 Pasca serangan

911 mulai terlihat hawa segar normalisasi hubungan internasional Cina dan AS terutama

12WM MorrissonChinarsquos Economic Outlookdiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowIB98014pdf 13 Steven I Levine Opcithal9014ldquo_____rdquo US Bombing Of Chinese Embassy Implausible Blunder wwwglobalpolicyorgcomponentcontentarticle38827html

5

setelah Cina menawarkan dukungan publiknya dan juga dukungan Cina di Dewan

Keamanan PBB dalam resolusi 1373 mengenai penggelaran pasukan koalisi ke Afghanistan

dalam misi War on Terrorism15 Cina bukan saja mendukung inisiatif AS namun juga

mendonasika USD 150 juta untuk proyek rekonstruksi Afghanistan pasca jatuhnya Taliban

Banyak klaim dilontarkan bahwa kebijakan luar negeri AS sudah semakin oportunis

Hal ini terlihat pada penerapan kebijakan luar negeri AS ke Cina dimana kendati politik

domestik Cina adalah ancaman bagi nosi demokratisasi AS namun ada beberapa

kepentingan AS dan Cina yang menciptakan interdpendensi sehingga memungkinakan

untuk kedua belah pihak untuk menjadi mitra dialog dan kerja sama Pertumbuhan pesat

Cina secara ekonomi sayangnya paradoks terhadap proteksi pemerintah terhadap HAM

warga sipil sehingga cukup untuk menyatakan bahwa secara gagasan dan implementasi

merupakan ancaman kepada dominasi AS16 Lebih penting lagi kita harus melihat dimensi

bahwa kedua negara adalah mitra dagang terbesar bagi satu sama lain dan memiliki

kepentingan yang sama dalam mencegah dan memberantas terorisme dan proliferasi senjata

pemusnah massal Cina memiliki USD 2 triliundalam bentuk surat hutang Amerika Serikat

yang merupakan konsumsi Cina untuk mendanai paket stimulus AS bagi perusahaan di

dalam negeri dalam rangka memperbaiki keadaan perekonomian domestik AS pada masa

krisis17 Menteri Keuangan AS sebelumnya Henry MPaulson pernah mengindikasikan

bahwa ketidakseimbangan struktural ini juga harus diperbaiki guna membantu AS keluar

krisis finansial Pada tanggal 23 Febrruari 2009 Menteri Luar Negeri Hillary Rodham

Clinton berhasil mengunjungi Cina dan meyakinkan para petinggi Cina untuk memastikan

bahwa pangsa pasar AS di Cina masih merupakan tempat aman bagi Cina untuk

menanamkan investasi dan kedua belah pihak setuju untuk menggalakkan investasi dari

negara masing-masing ke negara satu sama lain18 Meskipun Cina adalah pemegang hutang

AS terbanyak saat ini Cina dianggap sebagai juruselamat untuk memecah kebuntuan di

dalam menyelesaikan krisis finansial global

23STRATEGIC amp ECONOMIC DIALOGUE (Dialog Strategis dan Ekonomi)

231Proses Pembentukan dan Metamorfosis

15ldquo_____rdquoWhat Obama and China Disagree On diakses dari httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom 16 C Fred Bergsten A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs MayJune 2009 Vol 88 hal5717 A Special Report on China and America A Message from Confucius diakses dari httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=1467850718 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS Commission in Chinadiakses dari httpicsleedsacukpapersgdrexhibits808US-Chinapdf hal 11

6

Dialog bilateral ini merupakan bentuk dialog bilateral eksklusif yang pertama kali

pernah terjadi pada sejarah hubungan diplomatik AS dan Cina Dialog ini diprakarsai oleh

Wakil Menteri Keuangan AS bernama Hank Paulson dan atas mandat dari Presiden George

WBush Pertemuan Strategic Economic Dialogue yang pertama kali bertempat di Beijing

pada Desember 2006 Pertemuan pertama di Beijing menghasilkan keputusan bahwa dialog

tersebut bukanlah dialog eksklusif AS-Cina untuk pertama dan teakhir kalinya namun harus

terus dilanjutkan untuk terjadi setiap tahunnya Salah satu keberhasilan diplomasi AS

terhadap Cina pada masa dialog SED di bawah pemerintahan Bush adalah dimana Cina

bersedia untuk mengapresiasikan nilai mata uangnya sebesar 20 terhadap dollar Amerika19

Normalisasi citra AS di mata dunia dan jalinan hubungan diplomatik yang non-koerif

dengan seluruh negara adalah salah satu kunci dari kebijakan luar negeri AS di bawah

pemerintahan Barack Obama 2009-2013 Pada lawatan Hilary Clinton ke Cina pada Februari

2009 Clinton menyampaikan pesan dari Presiden Obama yang menginginkan tetap

diaadakanya pertemuan SED namun dengan perluasan topik pembicaraan dalam dialog

bilateral Dialog tidak hanya akan membahas mengenai masalah ekonomi dan perdagangan

namun juga isu keamanan dan politik yang menajdi agenda dan kepentingan kedua negara

Permintaan ini disambut secara positif oleh Presiden Hu Jin Tao dan Perdana Menteri Wang

Qishan Adapun Strategic amp Economic Dialogue (SampED) memiliki batasan karena hanya

isu yang merupakan kepentingan bersama oleh AS dan Cina sajalah yang menjadi topik-

topik penting yang diangkat ke dalam dialog20 Maka beberapa isu sensitif seperti

perlindungan HAM dan normalisasi hubungan Taiwan dan Cina tidak akan dibahas di sini

Dialog ini menjadi lebih menarik di bawah kepemimpinan Obama terutama ketika Obama

mencantumkan nama Hilary Clinton Menteri Luar Negeri AS dalam daftar nama negosiator

AS kepada Cina Hal ini menegaskan bahwa ranah kerjasama AS dan Cina melalui SampED

bukanlah domain menteri keuangan semata sehingga menegaskan bahwa AS melihat agenda

SampED sadalahagenda penting dalam kebijakan luar negerinya sehingga dirinya harus sampai

melibatkan Menter Luar Negeri dalam dialog Dalam kerangka kerja StrategicampEconomic

Dialogue AS dan Cina bekerja sama dalam Energy and Cooperation Framework yang

sesungguhnya sudah dirintis sejak rezim George WBush Beberapa butir kesepakatannya

yang dihasilkan dari kunjungan Obama ke Cina yang juga disepakati oleh Perdana Menteri

19 Dennis WilderThe US-China Strategic and Economic Dialogue Continuity and Change in Obamarsquos China Policy httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57 20 Thomas Wilkins The New Equlibrium of From US and China httpwwwchinastakescom20098the-new-equilibrium-from-the-us-china-sedhtml

7

Cina Hu Jin Tao Menteri Keuangan AS Timothy Geithner dan Wakil Perdana Menteri Cina

Wang Qishan pada 27-28 Juli 2009 adalah

2311 ISU STRATEGIS DAN GEOPOLITIK

Kerjasama dalam meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mitigasi

perubahan iklim Kedua negara sepakat bahwa energi dan air merupakan sumber

daya alam yang sangat penting bagi kebutuhan ekonomi dan keamanan nasional Saat

ini penggunaan energi oleh Cina dan AS memang lebih difokuskan pada penggunaan

bahan bakar fosil yang kurang ramah lingkungan Penggunaan batu bara dalam skala

masif misalnya telah dilihat sebagai kebutuhan yang tidak terelakkan oleh kedua

negara Namun keduanya menyadari bahwa ekstraksi dan pengolahan batu bara

memiliki dampak ekonomi dan sosial yang destruktif Kerjasama ini akan mendorong

terjadinya komitmen berdasarkan kepada tenggat waktu yang telah disepakati Dalam

hal keamanan energi dan lingkungan hidup AS dan Cina sama-sama melihat bahwa

pertumbuhan ekonomi dan penduduk mereka menyebabkan kerusakan kolateral

terhadap pertumbuhan ekonomi yang tidak hemat energi dan ramah lingkungan

Kerjasama AS-Cina di dalam isu ini tentulah sangat diharapkan oleh kita semua

sebagai bentuk komitmen dan partisipasi mereka untuk menyelesaikan masalah

globalHilary Clinton telah membawa isu lingkungan dan perubahan iklim menjadi

agenda prioritas dalam dialog Rencana pembentukan Clean Development

Mechanism untuk pengembangan ekonomi yang rendah karbon dan ramah

lingkungan antara AS dan Cina yang tidak hanya melibatkan pemerintah dan

pemerintah (government to government) namun juga rakyat biasa dan perusahaan

pelaku bisnis21 Kedua negara juga berhasil merampungkan negosiasi ke dalam a

Memorandum of Understanding to Enhance Cooperation on Climate Change

Energy and the Environment (MOU) yang dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri

AS

Eksplorasi Pengembangan Tenaga Nuklir untuk Kebutuhan Komersil Kerja

sama akan melibatkan diskusi tingkat tinggi dalam komersialisasi tenaga nuklir Cina

sedang giat mengembangkan tenaga nuklirnnya dalam rangka memenuhi kebutuhan

pasokan listrik dalam negeri Sementara itu AS sangat menaruh perhatian kepada

prosedur keselamatan proyek pengembangan nuclear for peace bagi Cina sehingga

21 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS

Commision on Chinadiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowRS22777pdf

8

teknologi manual dan know-how tidak jatuh kepada tangan yang salah dan

disalahgunakan Tiap negara menyumbangkan USD 75 juta untuk proyek

pengembangan kendaraan bertenaga listrik dan sumber-sumber energi yang

terbaharukan22 Namun Obama sendiri mengkhendaki bahwa perjanjian bilateral AS-

Cina mengenai kerjasama pengamanan kebutuhan energi dan wacana mitigasi

perubahan iklim melalui adaptasi model pembangunan ekonomi mereka harus

disesuaikan dengan perjanjian multilateral yang disepakati oleh Konferensi UNFCCC

15 di Copenhagen 23

Kolaborasi dalam Isu Strategis misalnya 1)Eksplorasi Arktik Arktik mulai

menjadi sebuah bahan diskusi hangat terutama semenjak diskursus pemanasan global

telah menciptakan wacana bahwa es disana sedang mencair sehingga telah tercipta

jalur air baru yang enghubungkan Amerika Utara dengan lebih mudah untuk masuk

ke perairan Eropa dan Asia melalui Rusia 2) Kedua belah pihak juga membahas

permasalahan mengenai pemberantasan terorisme dan beberapa rincian mengenai

cara untuk merangkul dan menjalin dialog dengan Iran Korea Utara Sudan dan

Pakistan24 AS dan Cina membahas keamanan perbatasan di bagian Barat Cina

dimana banyak penyelundup narkotika dan obat-obatban terlarang datang dari

Afghanistan dan Myanmar Ini juga sesungguhnya bisa dijadikan sebagai epilog

wicara antara AS dan Cina untuk membahas mengenai masalah di Pakistan

meskipun hingga hari ini agenda dan subjek pmbicaraan demikian belum juga

terlaksana 3) Kedua pihak menekankan pentingnya pengembangan dialog

menangani denuklirisasi Korea Utara dalam kerangka kerja Six Party Talks untuk

meraih stabilitas dan pedamaian di Semenanjung Korea dan Kawasan Asia Timur

2312 Isu Ekonomi dan Keuangan

Perwujudan pertumbuhan ekonomi yang stabil Kedua negara telah memitigasi

daya finansial dalam negeri dengan menggelar program stimulus yang berperan

dalam mengembalikan kepercayaan diri perusahaan domestik terutama bagi

perusahaan yang memiliki banyak peran dalam tingkat global AS dan Cina sepakat

untuk lebih meningkatkan kerja sama untuk meningkatkan daya adaptabilitas

22 Joint Press Release on the First Round of the US-China Strategic and Economic Dialogue httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm 23 Hu Shuli The Effect of the Crisis on the US-China Economic Relationship httpwwwroubinicombriefings34474php44741 24 Pernyataan resmi Menteri Luar Negeri Hilary Roadham Clinton

httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm

9

masing-masing untuk menjaga diri dan memperbaiki perekonomian mereka dari

dampak krisis Untuk mencapai tujuan ini kedua negeri bersepakat untuk

meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi menegani kebijakan ekonomi

makro dan akan bekerja sama untuk menyesuaikan permintaan domestik dan harga

relatif demi menjaga neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih

stabil Untuk itu AS berjanji untuk menekan konsumsi dan memperbanyak

penyimpanan sementara Cina berjanji untuk melakukan sebaliknya Cina berjanji

untuk melksanakan kebijakan ekonomi makro yang akan memaksa rakyatnya untuk

meningkatkan konsumsi Adapun prestasi mengesankan yang didapat dari pilar ini

adalah bagaimana kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia negara sama-sama

membicarakan strategi untuk mengeluarkan diri dari jerat krisis Baik AS dan Cina

telah menyiapkan dana sebesar USD 14 triliun (dimana AS menyumbangkan USD

787 milyar dan Cina memberikan USD 5854 milyar untuk program ini) sebagai dana

stimulus

Pembentukan Fondasi Struktur Keuangan yang kuat Kedua negara menyadari

bahwa institusi keuangan yang transparan dan berdasarkan kepada keijakan pasar

akan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi global yang seimbang Masing-

masing negara melihat bahwa reformasi komprehensif terhadp kebijakan keuangan

dan sistem pengawasan itu penting untuk menyokong terjadinya sistem keuangan

yang lebih stabil Untuk tujuan ini AS akan terus memberikan kemudahan bagi

BUMN (Government-Sponsored Enterprises) mereka sementara Cina berjanji akan

terus membuka diri terhadap investasi bank asing yang sudah memenuhi ketentuan

dan standar pemerintah Cina

Perdagangan dan Investasi AS dan Cina melihat dirinya sebagai pihak yang

diuntungkan karena terjadinya sistem perdagangan global Oleh karena itu kedua

negara akan terus bekerja sama untuk membuka kesempatan agar terjadi liberalisasi

pasar dan menghentikan proteksionisme karena melihat bahwa liberalisasi pasar

telah memberikan efek yang baik bagi diri mereka dan sudah sepatutnya memberikan

keuntungan bagi pihak lain pula AS memberikan konfirmasi kepada Cina bahwa

Commitee on Foreign Investment milik AS akan bersikap konsisten dan adil dalam

memberikan perlakuan terhadap investasi asing tanpa ada diskriminasi berdasarkan

negara asal investasi tersebut25 Cina juga ditekan untuk melakukan hal serupa dan

25 Henry MPaulson Strategic Economic Development A Brief Report diakses dari httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

10

mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan

sahamnya di Cina

Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS

dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral

tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan

terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri

terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan

berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak

dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan

positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam

mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi

24Analisis

Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana

implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang

mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS

faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina

dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara

kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah

bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan

juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah

kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power

Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang

tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran

kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain

pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan

dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami

surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang

Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor

berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di

luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina

memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang

rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk

11

Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman

terhadap pasar domestiknya

Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan

metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS

terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi

dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas

SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan

nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka

terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama

secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan

meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi

asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau

Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk

mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak

bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas

keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia

internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah

sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian

dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya

menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina

Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara

yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement

kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan

juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam

bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan

luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan

pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan

smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini

merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi

negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih

banyak keterbukaan28

26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38

12

Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan

Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan

dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh

Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah

pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin

hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa

adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada

penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar

negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang

menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga

berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry

Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus

memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun

AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama

Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS

dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam

negeri di Cina

Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)

melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang

berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam

dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi

namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan

SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis

yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan

hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di

dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini

adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah

lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS

berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila

dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama

StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai

melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral

secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini

29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136

13

menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan

kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus

mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang

bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-

nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua

negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim

Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki

kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang

namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus

diapresiasikan oleh semua pihak

BAB IIIPENUTUP

31KESIMPULAN

Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush

dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama

merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam

14

diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas

normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia

saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik

internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara

kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan

politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana

Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan

hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya

mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang

bisa menyelesaikannya

Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah

untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti

restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu

yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian

kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan

yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa

penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya

adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan

untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya

untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya

dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan

Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS

membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa

diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS

dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk

konsorsium bilateral paling penting di dunia

15

DAFTAR PUSTAKA

LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH

Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009

Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)

Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009

Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)

KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)

Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)

Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009

Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)

INTERNET

httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html

httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html

httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579

httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom

httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57

httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

httpwwwroubinicombriefings34474php44741

httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx

16

httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm

17

Page 6: Analisa Strategi Preservasi Kepentingan Keamanan dan Ekonomi Amerika Serikat melalui Implementasi Smart Power dalam Strategic and Economic Dialogue Amerika Serikat-Cina di bawah Pemerintahan

setelah Cina menawarkan dukungan publiknya dan juga dukungan Cina di Dewan

Keamanan PBB dalam resolusi 1373 mengenai penggelaran pasukan koalisi ke Afghanistan

dalam misi War on Terrorism15 Cina bukan saja mendukung inisiatif AS namun juga

mendonasika USD 150 juta untuk proyek rekonstruksi Afghanistan pasca jatuhnya Taliban

Banyak klaim dilontarkan bahwa kebijakan luar negeri AS sudah semakin oportunis

Hal ini terlihat pada penerapan kebijakan luar negeri AS ke Cina dimana kendati politik

domestik Cina adalah ancaman bagi nosi demokratisasi AS namun ada beberapa

kepentingan AS dan Cina yang menciptakan interdpendensi sehingga memungkinakan

untuk kedua belah pihak untuk menjadi mitra dialog dan kerja sama Pertumbuhan pesat

Cina secara ekonomi sayangnya paradoks terhadap proteksi pemerintah terhadap HAM

warga sipil sehingga cukup untuk menyatakan bahwa secara gagasan dan implementasi

merupakan ancaman kepada dominasi AS16 Lebih penting lagi kita harus melihat dimensi

bahwa kedua negara adalah mitra dagang terbesar bagi satu sama lain dan memiliki

kepentingan yang sama dalam mencegah dan memberantas terorisme dan proliferasi senjata

pemusnah massal Cina memiliki USD 2 triliundalam bentuk surat hutang Amerika Serikat

yang merupakan konsumsi Cina untuk mendanai paket stimulus AS bagi perusahaan di

dalam negeri dalam rangka memperbaiki keadaan perekonomian domestik AS pada masa

krisis17 Menteri Keuangan AS sebelumnya Henry MPaulson pernah mengindikasikan

bahwa ketidakseimbangan struktural ini juga harus diperbaiki guna membantu AS keluar

krisis finansial Pada tanggal 23 Febrruari 2009 Menteri Luar Negeri Hillary Rodham

Clinton berhasil mengunjungi Cina dan meyakinkan para petinggi Cina untuk memastikan

bahwa pangsa pasar AS di Cina masih merupakan tempat aman bagi Cina untuk

menanamkan investasi dan kedua belah pihak setuju untuk menggalakkan investasi dari

negara masing-masing ke negara satu sama lain18 Meskipun Cina adalah pemegang hutang

AS terbanyak saat ini Cina dianggap sebagai juruselamat untuk memecah kebuntuan di

dalam menyelesaikan krisis finansial global

23STRATEGIC amp ECONOMIC DIALOGUE (Dialog Strategis dan Ekonomi)

231Proses Pembentukan dan Metamorfosis

15ldquo_____rdquoWhat Obama and China Disagree On diakses dari httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom 16 C Fred Bergsten A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs MayJune 2009 Vol 88 hal5717 A Special Report on China and America A Message from Confucius diakses dari httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=1467850718 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS Commission in Chinadiakses dari httpicsleedsacukpapersgdrexhibits808US-Chinapdf hal 11

6

Dialog bilateral ini merupakan bentuk dialog bilateral eksklusif yang pertama kali

pernah terjadi pada sejarah hubungan diplomatik AS dan Cina Dialog ini diprakarsai oleh

Wakil Menteri Keuangan AS bernama Hank Paulson dan atas mandat dari Presiden George

WBush Pertemuan Strategic Economic Dialogue yang pertama kali bertempat di Beijing

pada Desember 2006 Pertemuan pertama di Beijing menghasilkan keputusan bahwa dialog

tersebut bukanlah dialog eksklusif AS-Cina untuk pertama dan teakhir kalinya namun harus

terus dilanjutkan untuk terjadi setiap tahunnya Salah satu keberhasilan diplomasi AS

terhadap Cina pada masa dialog SED di bawah pemerintahan Bush adalah dimana Cina

bersedia untuk mengapresiasikan nilai mata uangnya sebesar 20 terhadap dollar Amerika19

Normalisasi citra AS di mata dunia dan jalinan hubungan diplomatik yang non-koerif

dengan seluruh negara adalah salah satu kunci dari kebijakan luar negeri AS di bawah

pemerintahan Barack Obama 2009-2013 Pada lawatan Hilary Clinton ke Cina pada Februari

2009 Clinton menyampaikan pesan dari Presiden Obama yang menginginkan tetap

diaadakanya pertemuan SED namun dengan perluasan topik pembicaraan dalam dialog

bilateral Dialog tidak hanya akan membahas mengenai masalah ekonomi dan perdagangan

namun juga isu keamanan dan politik yang menajdi agenda dan kepentingan kedua negara

Permintaan ini disambut secara positif oleh Presiden Hu Jin Tao dan Perdana Menteri Wang

Qishan Adapun Strategic amp Economic Dialogue (SampED) memiliki batasan karena hanya

isu yang merupakan kepentingan bersama oleh AS dan Cina sajalah yang menjadi topik-

topik penting yang diangkat ke dalam dialog20 Maka beberapa isu sensitif seperti

perlindungan HAM dan normalisasi hubungan Taiwan dan Cina tidak akan dibahas di sini

Dialog ini menjadi lebih menarik di bawah kepemimpinan Obama terutama ketika Obama

mencantumkan nama Hilary Clinton Menteri Luar Negeri AS dalam daftar nama negosiator

AS kepada Cina Hal ini menegaskan bahwa ranah kerjasama AS dan Cina melalui SampED

bukanlah domain menteri keuangan semata sehingga menegaskan bahwa AS melihat agenda

SampED sadalahagenda penting dalam kebijakan luar negerinya sehingga dirinya harus sampai

melibatkan Menter Luar Negeri dalam dialog Dalam kerangka kerja StrategicampEconomic

Dialogue AS dan Cina bekerja sama dalam Energy and Cooperation Framework yang

sesungguhnya sudah dirintis sejak rezim George WBush Beberapa butir kesepakatannya

yang dihasilkan dari kunjungan Obama ke Cina yang juga disepakati oleh Perdana Menteri

19 Dennis WilderThe US-China Strategic and Economic Dialogue Continuity and Change in Obamarsquos China Policy httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57 20 Thomas Wilkins The New Equlibrium of From US and China httpwwwchinastakescom20098the-new-equilibrium-from-the-us-china-sedhtml

7

Cina Hu Jin Tao Menteri Keuangan AS Timothy Geithner dan Wakil Perdana Menteri Cina

Wang Qishan pada 27-28 Juli 2009 adalah

2311 ISU STRATEGIS DAN GEOPOLITIK

Kerjasama dalam meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mitigasi

perubahan iklim Kedua negara sepakat bahwa energi dan air merupakan sumber

daya alam yang sangat penting bagi kebutuhan ekonomi dan keamanan nasional Saat

ini penggunaan energi oleh Cina dan AS memang lebih difokuskan pada penggunaan

bahan bakar fosil yang kurang ramah lingkungan Penggunaan batu bara dalam skala

masif misalnya telah dilihat sebagai kebutuhan yang tidak terelakkan oleh kedua

negara Namun keduanya menyadari bahwa ekstraksi dan pengolahan batu bara

memiliki dampak ekonomi dan sosial yang destruktif Kerjasama ini akan mendorong

terjadinya komitmen berdasarkan kepada tenggat waktu yang telah disepakati Dalam

hal keamanan energi dan lingkungan hidup AS dan Cina sama-sama melihat bahwa

pertumbuhan ekonomi dan penduduk mereka menyebabkan kerusakan kolateral

terhadap pertumbuhan ekonomi yang tidak hemat energi dan ramah lingkungan

Kerjasama AS-Cina di dalam isu ini tentulah sangat diharapkan oleh kita semua

sebagai bentuk komitmen dan partisipasi mereka untuk menyelesaikan masalah

globalHilary Clinton telah membawa isu lingkungan dan perubahan iklim menjadi

agenda prioritas dalam dialog Rencana pembentukan Clean Development

Mechanism untuk pengembangan ekonomi yang rendah karbon dan ramah

lingkungan antara AS dan Cina yang tidak hanya melibatkan pemerintah dan

pemerintah (government to government) namun juga rakyat biasa dan perusahaan

pelaku bisnis21 Kedua negara juga berhasil merampungkan negosiasi ke dalam a

Memorandum of Understanding to Enhance Cooperation on Climate Change

Energy and the Environment (MOU) yang dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri

AS

Eksplorasi Pengembangan Tenaga Nuklir untuk Kebutuhan Komersil Kerja

sama akan melibatkan diskusi tingkat tinggi dalam komersialisasi tenaga nuklir Cina

sedang giat mengembangkan tenaga nuklirnnya dalam rangka memenuhi kebutuhan

pasokan listrik dalam negeri Sementara itu AS sangat menaruh perhatian kepada

prosedur keselamatan proyek pengembangan nuclear for peace bagi Cina sehingga

21 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS

Commision on Chinadiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowRS22777pdf

8

teknologi manual dan know-how tidak jatuh kepada tangan yang salah dan

disalahgunakan Tiap negara menyumbangkan USD 75 juta untuk proyek

pengembangan kendaraan bertenaga listrik dan sumber-sumber energi yang

terbaharukan22 Namun Obama sendiri mengkhendaki bahwa perjanjian bilateral AS-

Cina mengenai kerjasama pengamanan kebutuhan energi dan wacana mitigasi

perubahan iklim melalui adaptasi model pembangunan ekonomi mereka harus

disesuaikan dengan perjanjian multilateral yang disepakati oleh Konferensi UNFCCC

15 di Copenhagen 23

Kolaborasi dalam Isu Strategis misalnya 1)Eksplorasi Arktik Arktik mulai

menjadi sebuah bahan diskusi hangat terutama semenjak diskursus pemanasan global

telah menciptakan wacana bahwa es disana sedang mencair sehingga telah tercipta

jalur air baru yang enghubungkan Amerika Utara dengan lebih mudah untuk masuk

ke perairan Eropa dan Asia melalui Rusia 2) Kedua belah pihak juga membahas

permasalahan mengenai pemberantasan terorisme dan beberapa rincian mengenai

cara untuk merangkul dan menjalin dialog dengan Iran Korea Utara Sudan dan

Pakistan24 AS dan Cina membahas keamanan perbatasan di bagian Barat Cina

dimana banyak penyelundup narkotika dan obat-obatban terlarang datang dari

Afghanistan dan Myanmar Ini juga sesungguhnya bisa dijadikan sebagai epilog

wicara antara AS dan Cina untuk membahas mengenai masalah di Pakistan

meskipun hingga hari ini agenda dan subjek pmbicaraan demikian belum juga

terlaksana 3) Kedua pihak menekankan pentingnya pengembangan dialog

menangani denuklirisasi Korea Utara dalam kerangka kerja Six Party Talks untuk

meraih stabilitas dan pedamaian di Semenanjung Korea dan Kawasan Asia Timur

2312 Isu Ekonomi dan Keuangan

Perwujudan pertumbuhan ekonomi yang stabil Kedua negara telah memitigasi

daya finansial dalam negeri dengan menggelar program stimulus yang berperan

dalam mengembalikan kepercayaan diri perusahaan domestik terutama bagi

perusahaan yang memiliki banyak peran dalam tingkat global AS dan Cina sepakat

untuk lebih meningkatkan kerja sama untuk meningkatkan daya adaptabilitas

22 Joint Press Release on the First Round of the US-China Strategic and Economic Dialogue httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm 23 Hu Shuli The Effect of the Crisis on the US-China Economic Relationship httpwwwroubinicombriefings34474php44741 24 Pernyataan resmi Menteri Luar Negeri Hilary Roadham Clinton

httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm

9

masing-masing untuk menjaga diri dan memperbaiki perekonomian mereka dari

dampak krisis Untuk mencapai tujuan ini kedua negeri bersepakat untuk

meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi menegani kebijakan ekonomi

makro dan akan bekerja sama untuk menyesuaikan permintaan domestik dan harga

relatif demi menjaga neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih

stabil Untuk itu AS berjanji untuk menekan konsumsi dan memperbanyak

penyimpanan sementara Cina berjanji untuk melakukan sebaliknya Cina berjanji

untuk melksanakan kebijakan ekonomi makro yang akan memaksa rakyatnya untuk

meningkatkan konsumsi Adapun prestasi mengesankan yang didapat dari pilar ini

adalah bagaimana kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia negara sama-sama

membicarakan strategi untuk mengeluarkan diri dari jerat krisis Baik AS dan Cina

telah menyiapkan dana sebesar USD 14 triliun (dimana AS menyumbangkan USD

787 milyar dan Cina memberikan USD 5854 milyar untuk program ini) sebagai dana

stimulus

Pembentukan Fondasi Struktur Keuangan yang kuat Kedua negara menyadari

bahwa institusi keuangan yang transparan dan berdasarkan kepada keijakan pasar

akan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi global yang seimbang Masing-

masing negara melihat bahwa reformasi komprehensif terhadp kebijakan keuangan

dan sistem pengawasan itu penting untuk menyokong terjadinya sistem keuangan

yang lebih stabil Untuk tujuan ini AS akan terus memberikan kemudahan bagi

BUMN (Government-Sponsored Enterprises) mereka sementara Cina berjanji akan

terus membuka diri terhadap investasi bank asing yang sudah memenuhi ketentuan

dan standar pemerintah Cina

Perdagangan dan Investasi AS dan Cina melihat dirinya sebagai pihak yang

diuntungkan karena terjadinya sistem perdagangan global Oleh karena itu kedua

negara akan terus bekerja sama untuk membuka kesempatan agar terjadi liberalisasi

pasar dan menghentikan proteksionisme karena melihat bahwa liberalisasi pasar

telah memberikan efek yang baik bagi diri mereka dan sudah sepatutnya memberikan

keuntungan bagi pihak lain pula AS memberikan konfirmasi kepada Cina bahwa

Commitee on Foreign Investment milik AS akan bersikap konsisten dan adil dalam

memberikan perlakuan terhadap investasi asing tanpa ada diskriminasi berdasarkan

negara asal investasi tersebut25 Cina juga ditekan untuk melakukan hal serupa dan

25 Henry MPaulson Strategic Economic Development A Brief Report diakses dari httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

10

mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan

sahamnya di Cina

Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS

dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral

tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan

terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri

terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan

berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak

dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan

positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam

mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi

24Analisis

Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana

implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang

mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS

faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina

dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara

kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah

bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan

juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah

kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power

Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang

tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran

kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain

pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan

dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami

surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang

Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor

berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di

luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina

memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang

rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk

11

Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman

terhadap pasar domestiknya

Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan

metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS

terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi

dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas

SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan

nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka

terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama

secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan

meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi

asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau

Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk

mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak

bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas

keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia

internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah

sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian

dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya

menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina

Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara

yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement

kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan

juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam

bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan

luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan

pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan

smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini

merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi

negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih

banyak keterbukaan28

26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38

12

Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan

Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan

dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh

Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah

pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin

hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa

adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada

penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar

negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang

menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga

berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry

Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus

memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun

AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama

Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS

dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam

negeri di Cina

Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)

melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang

berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam

dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi

namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan

SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis

yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan

hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di

dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini

adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah

lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS

berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila

dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama

StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai

melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral

secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini

29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136

13

menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan

kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus

mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang

bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-

nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua

negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim

Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki

kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang

namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus

diapresiasikan oleh semua pihak

BAB IIIPENUTUP

31KESIMPULAN

Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush

dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama

merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam

14

diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas

normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia

saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik

internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara

kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan

politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana

Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan

hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya

mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang

bisa menyelesaikannya

Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah

untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti

restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu

yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian

kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan

yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa

penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya

adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan

untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya

untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya

dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan

Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS

membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa

diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS

dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk

konsorsium bilateral paling penting di dunia

15

DAFTAR PUSTAKA

LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH

Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009

Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)

Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009

Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)

KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)

Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)

Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009

Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)

INTERNET

httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html

httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html

httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579

httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom

httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57

httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

httpwwwroubinicombriefings34474php44741

httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx

16

httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm

17

Page 7: Analisa Strategi Preservasi Kepentingan Keamanan dan Ekonomi Amerika Serikat melalui Implementasi Smart Power dalam Strategic and Economic Dialogue Amerika Serikat-Cina di bawah Pemerintahan

Dialog bilateral ini merupakan bentuk dialog bilateral eksklusif yang pertama kali

pernah terjadi pada sejarah hubungan diplomatik AS dan Cina Dialog ini diprakarsai oleh

Wakil Menteri Keuangan AS bernama Hank Paulson dan atas mandat dari Presiden George

WBush Pertemuan Strategic Economic Dialogue yang pertama kali bertempat di Beijing

pada Desember 2006 Pertemuan pertama di Beijing menghasilkan keputusan bahwa dialog

tersebut bukanlah dialog eksklusif AS-Cina untuk pertama dan teakhir kalinya namun harus

terus dilanjutkan untuk terjadi setiap tahunnya Salah satu keberhasilan diplomasi AS

terhadap Cina pada masa dialog SED di bawah pemerintahan Bush adalah dimana Cina

bersedia untuk mengapresiasikan nilai mata uangnya sebesar 20 terhadap dollar Amerika19

Normalisasi citra AS di mata dunia dan jalinan hubungan diplomatik yang non-koerif

dengan seluruh negara adalah salah satu kunci dari kebijakan luar negeri AS di bawah

pemerintahan Barack Obama 2009-2013 Pada lawatan Hilary Clinton ke Cina pada Februari

2009 Clinton menyampaikan pesan dari Presiden Obama yang menginginkan tetap

diaadakanya pertemuan SED namun dengan perluasan topik pembicaraan dalam dialog

bilateral Dialog tidak hanya akan membahas mengenai masalah ekonomi dan perdagangan

namun juga isu keamanan dan politik yang menajdi agenda dan kepentingan kedua negara

Permintaan ini disambut secara positif oleh Presiden Hu Jin Tao dan Perdana Menteri Wang

Qishan Adapun Strategic amp Economic Dialogue (SampED) memiliki batasan karena hanya

isu yang merupakan kepentingan bersama oleh AS dan Cina sajalah yang menjadi topik-

topik penting yang diangkat ke dalam dialog20 Maka beberapa isu sensitif seperti

perlindungan HAM dan normalisasi hubungan Taiwan dan Cina tidak akan dibahas di sini

Dialog ini menjadi lebih menarik di bawah kepemimpinan Obama terutama ketika Obama

mencantumkan nama Hilary Clinton Menteri Luar Negeri AS dalam daftar nama negosiator

AS kepada Cina Hal ini menegaskan bahwa ranah kerjasama AS dan Cina melalui SampED

bukanlah domain menteri keuangan semata sehingga menegaskan bahwa AS melihat agenda

SampED sadalahagenda penting dalam kebijakan luar negerinya sehingga dirinya harus sampai

melibatkan Menter Luar Negeri dalam dialog Dalam kerangka kerja StrategicampEconomic

Dialogue AS dan Cina bekerja sama dalam Energy and Cooperation Framework yang

sesungguhnya sudah dirintis sejak rezim George WBush Beberapa butir kesepakatannya

yang dihasilkan dari kunjungan Obama ke Cina yang juga disepakati oleh Perdana Menteri

19 Dennis WilderThe US-China Strategic and Economic Dialogue Continuity and Change in Obamarsquos China Policy httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57 20 Thomas Wilkins The New Equlibrium of From US and China httpwwwchinastakescom20098the-new-equilibrium-from-the-us-china-sedhtml

7

Cina Hu Jin Tao Menteri Keuangan AS Timothy Geithner dan Wakil Perdana Menteri Cina

Wang Qishan pada 27-28 Juli 2009 adalah

2311 ISU STRATEGIS DAN GEOPOLITIK

Kerjasama dalam meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mitigasi

perubahan iklim Kedua negara sepakat bahwa energi dan air merupakan sumber

daya alam yang sangat penting bagi kebutuhan ekonomi dan keamanan nasional Saat

ini penggunaan energi oleh Cina dan AS memang lebih difokuskan pada penggunaan

bahan bakar fosil yang kurang ramah lingkungan Penggunaan batu bara dalam skala

masif misalnya telah dilihat sebagai kebutuhan yang tidak terelakkan oleh kedua

negara Namun keduanya menyadari bahwa ekstraksi dan pengolahan batu bara

memiliki dampak ekonomi dan sosial yang destruktif Kerjasama ini akan mendorong

terjadinya komitmen berdasarkan kepada tenggat waktu yang telah disepakati Dalam

hal keamanan energi dan lingkungan hidup AS dan Cina sama-sama melihat bahwa

pertumbuhan ekonomi dan penduduk mereka menyebabkan kerusakan kolateral

terhadap pertumbuhan ekonomi yang tidak hemat energi dan ramah lingkungan

Kerjasama AS-Cina di dalam isu ini tentulah sangat diharapkan oleh kita semua

sebagai bentuk komitmen dan partisipasi mereka untuk menyelesaikan masalah

globalHilary Clinton telah membawa isu lingkungan dan perubahan iklim menjadi

agenda prioritas dalam dialog Rencana pembentukan Clean Development

Mechanism untuk pengembangan ekonomi yang rendah karbon dan ramah

lingkungan antara AS dan Cina yang tidak hanya melibatkan pemerintah dan

pemerintah (government to government) namun juga rakyat biasa dan perusahaan

pelaku bisnis21 Kedua negara juga berhasil merampungkan negosiasi ke dalam a

Memorandum of Understanding to Enhance Cooperation on Climate Change

Energy and the Environment (MOU) yang dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri

AS

Eksplorasi Pengembangan Tenaga Nuklir untuk Kebutuhan Komersil Kerja

sama akan melibatkan diskusi tingkat tinggi dalam komersialisasi tenaga nuklir Cina

sedang giat mengembangkan tenaga nuklirnnya dalam rangka memenuhi kebutuhan

pasokan listrik dalam negeri Sementara itu AS sangat menaruh perhatian kepada

prosedur keselamatan proyek pengembangan nuclear for peace bagi Cina sehingga

21 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS

Commision on Chinadiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowRS22777pdf

8

teknologi manual dan know-how tidak jatuh kepada tangan yang salah dan

disalahgunakan Tiap negara menyumbangkan USD 75 juta untuk proyek

pengembangan kendaraan bertenaga listrik dan sumber-sumber energi yang

terbaharukan22 Namun Obama sendiri mengkhendaki bahwa perjanjian bilateral AS-

Cina mengenai kerjasama pengamanan kebutuhan energi dan wacana mitigasi

perubahan iklim melalui adaptasi model pembangunan ekonomi mereka harus

disesuaikan dengan perjanjian multilateral yang disepakati oleh Konferensi UNFCCC

15 di Copenhagen 23

Kolaborasi dalam Isu Strategis misalnya 1)Eksplorasi Arktik Arktik mulai

menjadi sebuah bahan diskusi hangat terutama semenjak diskursus pemanasan global

telah menciptakan wacana bahwa es disana sedang mencair sehingga telah tercipta

jalur air baru yang enghubungkan Amerika Utara dengan lebih mudah untuk masuk

ke perairan Eropa dan Asia melalui Rusia 2) Kedua belah pihak juga membahas

permasalahan mengenai pemberantasan terorisme dan beberapa rincian mengenai

cara untuk merangkul dan menjalin dialog dengan Iran Korea Utara Sudan dan

Pakistan24 AS dan Cina membahas keamanan perbatasan di bagian Barat Cina

dimana banyak penyelundup narkotika dan obat-obatban terlarang datang dari

Afghanistan dan Myanmar Ini juga sesungguhnya bisa dijadikan sebagai epilog

wicara antara AS dan Cina untuk membahas mengenai masalah di Pakistan

meskipun hingga hari ini agenda dan subjek pmbicaraan demikian belum juga

terlaksana 3) Kedua pihak menekankan pentingnya pengembangan dialog

menangani denuklirisasi Korea Utara dalam kerangka kerja Six Party Talks untuk

meraih stabilitas dan pedamaian di Semenanjung Korea dan Kawasan Asia Timur

2312 Isu Ekonomi dan Keuangan

Perwujudan pertumbuhan ekonomi yang stabil Kedua negara telah memitigasi

daya finansial dalam negeri dengan menggelar program stimulus yang berperan

dalam mengembalikan kepercayaan diri perusahaan domestik terutama bagi

perusahaan yang memiliki banyak peran dalam tingkat global AS dan Cina sepakat

untuk lebih meningkatkan kerja sama untuk meningkatkan daya adaptabilitas

22 Joint Press Release on the First Round of the US-China Strategic and Economic Dialogue httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm 23 Hu Shuli The Effect of the Crisis on the US-China Economic Relationship httpwwwroubinicombriefings34474php44741 24 Pernyataan resmi Menteri Luar Negeri Hilary Roadham Clinton

httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm

9

masing-masing untuk menjaga diri dan memperbaiki perekonomian mereka dari

dampak krisis Untuk mencapai tujuan ini kedua negeri bersepakat untuk

meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi menegani kebijakan ekonomi

makro dan akan bekerja sama untuk menyesuaikan permintaan domestik dan harga

relatif demi menjaga neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih

stabil Untuk itu AS berjanji untuk menekan konsumsi dan memperbanyak

penyimpanan sementara Cina berjanji untuk melakukan sebaliknya Cina berjanji

untuk melksanakan kebijakan ekonomi makro yang akan memaksa rakyatnya untuk

meningkatkan konsumsi Adapun prestasi mengesankan yang didapat dari pilar ini

adalah bagaimana kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia negara sama-sama

membicarakan strategi untuk mengeluarkan diri dari jerat krisis Baik AS dan Cina

telah menyiapkan dana sebesar USD 14 triliun (dimana AS menyumbangkan USD

787 milyar dan Cina memberikan USD 5854 milyar untuk program ini) sebagai dana

stimulus

Pembentukan Fondasi Struktur Keuangan yang kuat Kedua negara menyadari

bahwa institusi keuangan yang transparan dan berdasarkan kepada keijakan pasar

akan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi global yang seimbang Masing-

masing negara melihat bahwa reformasi komprehensif terhadp kebijakan keuangan

dan sistem pengawasan itu penting untuk menyokong terjadinya sistem keuangan

yang lebih stabil Untuk tujuan ini AS akan terus memberikan kemudahan bagi

BUMN (Government-Sponsored Enterprises) mereka sementara Cina berjanji akan

terus membuka diri terhadap investasi bank asing yang sudah memenuhi ketentuan

dan standar pemerintah Cina

Perdagangan dan Investasi AS dan Cina melihat dirinya sebagai pihak yang

diuntungkan karena terjadinya sistem perdagangan global Oleh karena itu kedua

negara akan terus bekerja sama untuk membuka kesempatan agar terjadi liberalisasi

pasar dan menghentikan proteksionisme karena melihat bahwa liberalisasi pasar

telah memberikan efek yang baik bagi diri mereka dan sudah sepatutnya memberikan

keuntungan bagi pihak lain pula AS memberikan konfirmasi kepada Cina bahwa

Commitee on Foreign Investment milik AS akan bersikap konsisten dan adil dalam

memberikan perlakuan terhadap investasi asing tanpa ada diskriminasi berdasarkan

negara asal investasi tersebut25 Cina juga ditekan untuk melakukan hal serupa dan

25 Henry MPaulson Strategic Economic Development A Brief Report diakses dari httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

10

mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan

sahamnya di Cina

Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS

dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral

tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan

terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri

terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan

berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak

dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan

positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam

mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi

24Analisis

Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana

implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang

mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS

faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina

dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara

kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah

bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan

juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah

kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power

Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang

tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran

kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain

pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan

dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami

surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang

Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor

berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di

luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina

memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang

rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk

11

Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman

terhadap pasar domestiknya

Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan

metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS

terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi

dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas

SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan

nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka

terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama

secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan

meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi

asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau

Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk

mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak

bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas

keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia

internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah

sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian

dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya

menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina

Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara

yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement

kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan

juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam

bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan

luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan

pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan

smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini

merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi

negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih

banyak keterbukaan28

26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38

12

Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan

Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan

dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh

Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah

pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin

hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa

adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada

penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar

negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang

menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga

berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry

Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus

memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun

AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama

Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS

dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam

negeri di Cina

Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)

melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang

berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam

dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi

namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan

SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis

yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan

hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di

dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini

adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah

lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS

berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila

dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama

StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai

melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral

secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini

29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136

13

menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan

kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus

mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang

bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-

nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua

negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim

Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki

kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang

namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus

diapresiasikan oleh semua pihak

BAB IIIPENUTUP

31KESIMPULAN

Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush

dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama

merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam

14

diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas

normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia

saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik

internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara

kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan

politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana

Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan

hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya

mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang

bisa menyelesaikannya

Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah

untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti

restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu

yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian

kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan

yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa

penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya

adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan

untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya

untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya

dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan

Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS

membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa

diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS

dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk

konsorsium bilateral paling penting di dunia

15

DAFTAR PUSTAKA

LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH

Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009

Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)

Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009

Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)

KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)

Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)

Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009

Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)

INTERNET

httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html

httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html

httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579

httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom

httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57

httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

httpwwwroubinicombriefings34474php44741

httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx

16

httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm

17

Page 8: Analisa Strategi Preservasi Kepentingan Keamanan dan Ekonomi Amerika Serikat melalui Implementasi Smart Power dalam Strategic and Economic Dialogue Amerika Serikat-Cina di bawah Pemerintahan

Cina Hu Jin Tao Menteri Keuangan AS Timothy Geithner dan Wakil Perdana Menteri Cina

Wang Qishan pada 27-28 Juli 2009 adalah

2311 ISU STRATEGIS DAN GEOPOLITIK

Kerjasama dalam meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mitigasi

perubahan iklim Kedua negara sepakat bahwa energi dan air merupakan sumber

daya alam yang sangat penting bagi kebutuhan ekonomi dan keamanan nasional Saat

ini penggunaan energi oleh Cina dan AS memang lebih difokuskan pada penggunaan

bahan bakar fosil yang kurang ramah lingkungan Penggunaan batu bara dalam skala

masif misalnya telah dilihat sebagai kebutuhan yang tidak terelakkan oleh kedua

negara Namun keduanya menyadari bahwa ekstraksi dan pengolahan batu bara

memiliki dampak ekonomi dan sosial yang destruktif Kerjasama ini akan mendorong

terjadinya komitmen berdasarkan kepada tenggat waktu yang telah disepakati Dalam

hal keamanan energi dan lingkungan hidup AS dan Cina sama-sama melihat bahwa

pertumbuhan ekonomi dan penduduk mereka menyebabkan kerusakan kolateral

terhadap pertumbuhan ekonomi yang tidak hemat energi dan ramah lingkungan

Kerjasama AS-Cina di dalam isu ini tentulah sangat diharapkan oleh kita semua

sebagai bentuk komitmen dan partisipasi mereka untuk menyelesaikan masalah

globalHilary Clinton telah membawa isu lingkungan dan perubahan iklim menjadi

agenda prioritas dalam dialog Rencana pembentukan Clean Development

Mechanism untuk pengembangan ekonomi yang rendah karbon dan ramah

lingkungan antara AS dan Cina yang tidak hanya melibatkan pemerintah dan

pemerintah (government to government) namun juga rakyat biasa dan perusahaan

pelaku bisnis21 Kedua negara juga berhasil merampungkan negosiasi ke dalam a

Memorandum of Understanding to Enhance Cooperation on Climate Change

Energy and the Environment (MOU) yang dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri

AS

Eksplorasi Pengembangan Tenaga Nuklir untuk Kebutuhan Komersil Kerja

sama akan melibatkan diskusi tingkat tinggi dalam komersialisasi tenaga nuklir Cina

sedang giat mengembangkan tenaga nuklirnnya dalam rangka memenuhi kebutuhan

pasokan listrik dalam negeri Sementara itu AS sangat menaruh perhatian kepada

prosedur keselamatan proyek pengembangan nuclear for peace bagi Cina sehingga

21 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS

Commision on Chinadiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowRS22777pdf

8

teknologi manual dan know-how tidak jatuh kepada tangan yang salah dan

disalahgunakan Tiap negara menyumbangkan USD 75 juta untuk proyek

pengembangan kendaraan bertenaga listrik dan sumber-sumber energi yang

terbaharukan22 Namun Obama sendiri mengkhendaki bahwa perjanjian bilateral AS-

Cina mengenai kerjasama pengamanan kebutuhan energi dan wacana mitigasi

perubahan iklim melalui adaptasi model pembangunan ekonomi mereka harus

disesuaikan dengan perjanjian multilateral yang disepakati oleh Konferensi UNFCCC

15 di Copenhagen 23

Kolaborasi dalam Isu Strategis misalnya 1)Eksplorasi Arktik Arktik mulai

menjadi sebuah bahan diskusi hangat terutama semenjak diskursus pemanasan global

telah menciptakan wacana bahwa es disana sedang mencair sehingga telah tercipta

jalur air baru yang enghubungkan Amerika Utara dengan lebih mudah untuk masuk

ke perairan Eropa dan Asia melalui Rusia 2) Kedua belah pihak juga membahas

permasalahan mengenai pemberantasan terorisme dan beberapa rincian mengenai

cara untuk merangkul dan menjalin dialog dengan Iran Korea Utara Sudan dan

Pakistan24 AS dan Cina membahas keamanan perbatasan di bagian Barat Cina

dimana banyak penyelundup narkotika dan obat-obatban terlarang datang dari

Afghanistan dan Myanmar Ini juga sesungguhnya bisa dijadikan sebagai epilog

wicara antara AS dan Cina untuk membahas mengenai masalah di Pakistan

meskipun hingga hari ini agenda dan subjek pmbicaraan demikian belum juga

terlaksana 3) Kedua pihak menekankan pentingnya pengembangan dialog

menangani denuklirisasi Korea Utara dalam kerangka kerja Six Party Talks untuk

meraih stabilitas dan pedamaian di Semenanjung Korea dan Kawasan Asia Timur

2312 Isu Ekonomi dan Keuangan

Perwujudan pertumbuhan ekonomi yang stabil Kedua negara telah memitigasi

daya finansial dalam negeri dengan menggelar program stimulus yang berperan

dalam mengembalikan kepercayaan diri perusahaan domestik terutama bagi

perusahaan yang memiliki banyak peran dalam tingkat global AS dan Cina sepakat

untuk lebih meningkatkan kerja sama untuk meningkatkan daya adaptabilitas

22 Joint Press Release on the First Round of the US-China Strategic and Economic Dialogue httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm 23 Hu Shuli The Effect of the Crisis on the US-China Economic Relationship httpwwwroubinicombriefings34474php44741 24 Pernyataan resmi Menteri Luar Negeri Hilary Roadham Clinton

httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm

9

masing-masing untuk menjaga diri dan memperbaiki perekonomian mereka dari

dampak krisis Untuk mencapai tujuan ini kedua negeri bersepakat untuk

meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi menegani kebijakan ekonomi

makro dan akan bekerja sama untuk menyesuaikan permintaan domestik dan harga

relatif demi menjaga neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih

stabil Untuk itu AS berjanji untuk menekan konsumsi dan memperbanyak

penyimpanan sementara Cina berjanji untuk melakukan sebaliknya Cina berjanji

untuk melksanakan kebijakan ekonomi makro yang akan memaksa rakyatnya untuk

meningkatkan konsumsi Adapun prestasi mengesankan yang didapat dari pilar ini

adalah bagaimana kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia negara sama-sama

membicarakan strategi untuk mengeluarkan diri dari jerat krisis Baik AS dan Cina

telah menyiapkan dana sebesar USD 14 triliun (dimana AS menyumbangkan USD

787 milyar dan Cina memberikan USD 5854 milyar untuk program ini) sebagai dana

stimulus

Pembentukan Fondasi Struktur Keuangan yang kuat Kedua negara menyadari

bahwa institusi keuangan yang transparan dan berdasarkan kepada keijakan pasar

akan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi global yang seimbang Masing-

masing negara melihat bahwa reformasi komprehensif terhadp kebijakan keuangan

dan sistem pengawasan itu penting untuk menyokong terjadinya sistem keuangan

yang lebih stabil Untuk tujuan ini AS akan terus memberikan kemudahan bagi

BUMN (Government-Sponsored Enterprises) mereka sementara Cina berjanji akan

terus membuka diri terhadap investasi bank asing yang sudah memenuhi ketentuan

dan standar pemerintah Cina

Perdagangan dan Investasi AS dan Cina melihat dirinya sebagai pihak yang

diuntungkan karena terjadinya sistem perdagangan global Oleh karena itu kedua

negara akan terus bekerja sama untuk membuka kesempatan agar terjadi liberalisasi

pasar dan menghentikan proteksionisme karena melihat bahwa liberalisasi pasar

telah memberikan efek yang baik bagi diri mereka dan sudah sepatutnya memberikan

keuntungan bagi pihak lain pula AS memberikan konfirmasi kepada Cina bahwa

Commitee on Foreign Investment milik AS akan bersikap konsisten dan adil dalam

memberikan perlakuan terhadap investasi asing tanpa ada diskriminasi berdasarkan

negara asal investasi tersebut25 Cina juga ditekan untuk melakukan hal serupa dan

25 Henry MPaulson Strategic Economic Development A Brief Report diakses dari httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

10

mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan

sahamnya di Cina

Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS

dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral

tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan

terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri

terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan

berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak

dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan

positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam

mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi

24Analisis

Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana

implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang

mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS

faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina

dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara

kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah

bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan

juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah

kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power

Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang

tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran

kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain

pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan

dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami

surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang

Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor

berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di

luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina

memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang

rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk

11

Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman

terhadap pasar domestiknya

Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan

metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS

terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi

dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas

SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan

nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka

terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama

secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan

meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi

asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau

Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk

mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak

bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas

keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia

internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah

sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian

dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya

menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina

Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara

yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement

kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan

juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam

bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan

luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan

pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan

smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini

merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi

negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih

banyak keterbukaan28

26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38

12

Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan

Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan

dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh

Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah

pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin

hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa

adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada

penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar

negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang

menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga

berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry

Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus

memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun

AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama

Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS

dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam

negeri di Cina

Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)

melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang

berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam

dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi

namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan

SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis

yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan

hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di

dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini

adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah

lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS

berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila

dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama

StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai

melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral

secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini

29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136

13

menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan

kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus

mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang

bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-

nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua

negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim

Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki

kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang

namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus

diapresiasikan oleh semua pihak

BAB IIIPENUTUP

31KESIMPULAN

Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush

dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama

merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam

14

diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas

normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia

saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik

internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara

kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan

politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana

Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan

hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya

mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang

bisa menyelesaikannya

Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah

untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti

restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu

yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian

kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan

yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa

penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya

adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan

untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya

untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya

dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan

Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS

membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa

diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS

dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk

konsorsium bilateral paling penting di dunia

15

DAFTAR PUSTAKA

LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH

Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009

Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)

Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009

Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)

KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)

Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)

Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009

Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)

INTERNET

httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html

httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html

httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579

httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom

httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57

httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

httpwwwroubinicombriefings34474php44741

httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx

16

httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm

17

Page 9: Analisa Strategi Preservasi Kepentingan Keamanan dan Ekonomi Amerika Serikat melalui Implementasi Smart Power dalam Strategic and Economic Dialogue Amerika Serikat-Cina di bawah Pemerintahan

teknologi manual dan know-how tidak jatuh kepada tangan yang salah dan

disalahgunakan Tiap negara menyumbangkan USD 75 juta untuk proyek

pengembangan kendaraan bertenaga listrik dan sumber-sumber energi yang

terbaharukan22 Namun Obama sendiri mengkhendaki bahwa perjanjian bilateral AS-

Cina mengenai kerjasama pengamanan kebutuhan energi dan wacana mitigasi

perubahan iklim melalui adaptasi model pembangunan ekonomi mereka harus

disesuaikan dengan perjanjian multilateral yang disepakati oleh Konferensi UNFCCC

15 di Copenhagen 23

Kolaborasi dalam Isu Strategis misalnya 1)Eksplorasi Arktik Arktik mulai

menjadi sebuah bahan diskusi hangat terutama semenjak diskursus pemanasan global

telah menciptakan wacana bahwa es disana sedang mencair sehingga telah tercipta

jalur air baru yang enghubungkan Amerika Utara dengan lebih mudah untuk masuk

ke perairan Eropa dan Asia melalui Rusia 2) Kedua belah pihak juga membahas

permasalahan mengenai pemberantasan terorisme dan beberapa rincian mengenai

cara untuk merangkul dan menjalin dialog dengan Iran Korea Utara Sudan dan

Pakistan24 AS dan Cina membahas keamanan perbatasan di bagian Barat Cina

dimana banyak penyelundup narkotika dan obat-obatban terlarang datang dari

Afghanistan dan Myanmar Ini juga sesungguhnya bisa dijadikan sebagai epilog

wicara antara AS dan Cina untuk membahas mengenai masalah di Pakistan

meskipun hingga hari ini agenda dan subjek pmbicaraan demikian belum juga

terlaksana 3) Kedua pihak menekankan pentingnya pengembangan dialog

menangani denuklirisasi Korea Utara dalam kerangka kerja Six Party Talks untuk

meraih stabilitas dan pedamaian di Semenanjung Korea dan Kawasan Asia Timur

2312 Isu Ekonomi dan Keuangan

Perwujudan pertumbuhan ekonomi yang stabil Kedua negara telah memitigasi

daya finansial dalam negeri dengan menggelar program stimulus yang berperan

dalam mengembalikan kepercayaan diri perusahaan domestik terutama bagi

perusahaan yang memiliki banyak peran dalam tingkat global AS dan Cina sepakat

untuk lebih meningkatkan kerja sama untuk meningkatkan daya adaptabilitas

22 Joint Press Release on the First Round of the US-China Strategic and Economic Dialogue httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm 23 Hu Shuli The Effect of the Crisis on the US-China Economic Relationship httpwwwroubinicombriefings34474php44741 24 Pernyataan resmi Menteri Luar Negeri Hilary Roadham Clinton

httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm

9

masing-masing untuk menjaga diri dan memperbaiki perekonomian mereka dari

dampak krisis Untuk mencapai tujuan ini kedua negeri bersepakat untuk

meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi menegani kebijakan ekonomi

makro dan akan bekerja sama untuk menyesuaikan permintaan domestik dan harga

relatif demi menjaga neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih

stabil Untuk itu AS berjanji untuk menekan konsumsi dan memperbanyak

penyimpanan sementara Cina berjanji untuk melakukan sebaliknya Cina berjanji

untuk melksanakan kebijakan ekonomi makro yang akan memaksa rakyatnya untuk

meningkatkan konsumsi Adapun prestasi mengesankan yang didapat dari pilar ini

adalah bagaimana kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia negara sama-sama

membicarakan strategi untuk mengeluarkan diri dari jerat krisis Baik AS dan Cina

telah menyiapkan dana sebesar USD 14 triliun (dimana AS menyumbangkan USD

787 milyar dan Cina memberikan USD 5854 milyar untuk program ini) sebagai dana

stimulus

Pembentukan Fondasi Struktur Keuangan yang kuat Kedua negara menyadari

bahwa institusi keuangan yang transparan dan berdasarkan kepada keijakan pasar

akan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi global yang seimbang Masing-

masing negara melihat bahwa reformasi komprehensif terhadp kebijakan keuangan

dan sistem pengawasan itu penting untuk menyokong terjadinya sistem keuangan

yang lebih stabil Untuk tujuan ini AS akan terus memberikan kemudahan bagi

BUMN (Government-Sponsored Enterprises) mereka sementara Cina berjanji akan

terus membuka diri terhadap investasi bank asing yang sudah memenuhi ketentuan

dan standar pemerintah Cina

Perdagangan dan Investasi AS dan Cina melihat dirinya sebagai pihak yang

diuntungkan karena terjadinya sistem perdagangan global Oleh karena itu kedua

negara akan terus bekerja sama untuk membuka kesempatan agar terjadi liberalisasi

pasar dan menghentikan proteksionisme karena melihat bahwa liberalisasi pasar

telah memberikan efek yang baik bagi diri mereka dan sudah sepatutnya memberikan

keuntungan bagi pihak lain pula AS memberikan konfirmasi kepada Cina bahwa

Commitee on Foreign Investment milik AS akan bersikap konsisten dan adil dalam

memberikan perlakuan terhadap investasi asing tanpa ada diskriminasi berdasarkan

negara asal investasi tersebut25 Cina juga ditekan untuk melakukan hal serupa dan

25 Henry MPaulson Strategic Economic Development A Brief Report diakses dari httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

10

mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan

sahamnya di Cina

Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS

dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral

tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan

terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri

terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan

berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak

dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan

positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam

mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi

24Analisis

Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana

implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang

mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS

faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina

dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara

kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah

bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan

juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah

kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power

Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang

tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran

kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain

pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan

dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami

surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang

Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor

berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di

luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina

memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang

rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk

11

Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman

terhadap pasar domestiknya

Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan

metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS

terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi

dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas

SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan

nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka

terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama

secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan

meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi

asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau

Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk

mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak

bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas

keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia

internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah

sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian

dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya

menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina

Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara

yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement

kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan

juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam

bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan

luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan

pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan

smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini

merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi

negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih

banyak keterbukaan28

26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38

12

Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan

Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan

dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh

Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah

pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin

hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa

adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada

penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar

negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang

menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga

berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry

Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus

memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun

AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama

Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS

dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam

negeri di Cina

Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)

melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang

berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam

dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi

namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan

SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis

yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan

hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di

dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini

adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah

lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS

berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila

dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama

StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai

melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral

secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini

29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136

13

menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan

kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus

mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang

bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-

nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua

negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim

Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki

kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang

namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus

diapresiasikan oleh semua pihak

BAB IIIPENUTUP

31KESIMPULAN

Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush

dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama

merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam

14

diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas

normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia

saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik

internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara

kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan

politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana

Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan

hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya

mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang

bisa menyelesaikannya

Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah

untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti

restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu

yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian

kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan

yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa

penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya

adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan

untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya

untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya

dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan

Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS

membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa

diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS

dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk

konsorsium bilateral paling penting di dunia

15

DAFTAR PUSTAKA

LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH

Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009

Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)

Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009

Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)

KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)

Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)

Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009

Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)

INTERNET

httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html

httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html

httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579

httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom

httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57

httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

httpwwwroubinicombriefings34474php44741

httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx

16

httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm

17

Page 10: Analisa Strategi Preservasi Kepentingan Keamanan dan Ekonomi Amerika Serikat melalui Implementasi Smart Power dalam Strategic and Economic Dialogue Amerika Serikat-Cina di bawah Pemerintahan

masing-masing untuk menjaga diri dan memperbaiki perekonomian mereka dari

dampak krisis Untuk mencapai tujuan ini kedua negeri bersepakat untuk

meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi menegani kebijakan ekonomi

makro dan akan bekerja sama untuk menyesuaikan permintaan domestik dan harga

relatif demi menjaga neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih

stabil Untuk itu AS berjanji untuk menekan konsumsi dan memperbanyak

penyimpanan sementara Cina berjanji untuk melakukan sebaliknya Cina berjanji

untuk melksanakan kebijakan ekonomi makro yang akan memaksa rakyatnya untuk

meningkatkan konsumsi Adapun prestasi mengesankan yang didapat dari pilar ini

adalah bagaimana kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia negara sama-sama

membicarakan strategi untuk mengeluarkan diri dari jerat krisis Baik AS dan Cina

telah menyiapkan dana sebesar USD 14 triliun (dimana AS menyumbangkan USD

787 milyar dan Cina memberikan USD 5854 milyar untuk program ini) sebagai dana

stimulus

Pembentukan Fondasi Struktur Keuangan yang kuat Kedua negara menyadari

bahwa institusi keuangan yang transparan dan berdasarkan kepada keijakan pasar

akan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi global yang seimbang Masing-

masing negara melihat bahwa reformasi komprehensif terhadp kebijakan keuangan

dan sistem pengawasan itu penting untuk menyokong terjadinya sistem keuangan

yang lebih stabil Untuk tujuan ini AS akan terus memberikan kemudahan bagi

BUMN (Government-Sponsored Enterprises) mereka sementara Cina berjanji akan

terus membuka diri terhadap investasi bank asing yang sudah memenuhi ketentuan

dan standar pemerintah Cina

Perdagangan dan Investasi AS dan Cina melihat dirinya sebagai pihak yang

diuntungkan karena terjadinya sistem perdagangan global Oleh karena itu kedua

negara akan terus bekerja sama untuk membuka kesempatan agar terjadi liberalisasi

pasar dan menghentikan proteksionisme karena melihat bahwa liberalisasi pasar

telah memberikan efek yang baik bagi diri mereka dan sudah sepatutnya memberikan

keuntungan bagi pihak lain pula AS memberikan konfirmasi kepada Cina bahwa

Commitee on Foreign Investment milik AS akan bersikap konsisten dan adil dalam

memberikan perlakuan terhadap investasi asing tanpa ada diskriminasi berdasarkan

negara asal investasi tersebut25 Cina juga ditekan untuk melakukan hal serupa dan

25 Henry MPaulson Strategic Economic Development A Brief Report diakses dari httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

10

mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan

sahamnya di Cina

Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS

dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral

tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan

terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri

terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan

berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak

dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan

positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam

mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi

24Analisis

Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana

implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang

mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS

faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina

dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara

kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah

bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan

juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah

kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power

Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang

tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran

kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain

pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan

dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami

surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang

Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor

berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di

luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina

memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang

rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk

11

Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman

terhadap pasar domestiknya

Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan

metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS

terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi

dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas

SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan

nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka

terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama

secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan

meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi

asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau

Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk

mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak

bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas

keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia

internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah

sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian

dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya

menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina

Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara

yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement

kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan

juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam

bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan

luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan

pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan

smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini

merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi

negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih

banyak keterbukaan28

26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38

12

Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan

Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan

dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh

Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah

pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin

hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa

adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada

penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar

negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang

menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga

berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry

Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus

memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun

AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama

Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS

dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam

negeri di Cina

Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)

melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang

berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam

dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi

namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan

SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis

yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan

hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di

dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini

adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah

lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS

berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila

dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama

StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai

melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral

secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini

29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136

13

menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan

kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus

mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang

bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-

nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua

negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim

Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki

kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang

namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus

diapresiasikan oleh semua pihak

BAB IIIPENUTUP

31KESIMPULAN

Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush

dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama

merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam

14

diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas

normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia

saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik

internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara

kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan

politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana

Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan

hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya

mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang

bisa menyelesaikannya

Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah

untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti

restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu

yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian

kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan

yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa

penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya

adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan

untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya

untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya

dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan

Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS

membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa

diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS

dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk

konsorsium bilateral paling penting di dunia

15

DAFTAR PUSTAKA

LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH

Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009

Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)

Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009

Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)

KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)

Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)

Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009

Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)

INTERNET

httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html

httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html

httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579

httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom

httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57

httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

httpwwwroubinicombriefings34474php44741

httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx

16

httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm

17

Page 11: Analisa Strategi Preservasi Kepentingan Keamanan dan Ekonomi Amerika Serikat melalui Implementasi Smart Power dalam Strategic and Economic Dialogue Amerika Serikat-Cina di bawah Pemerintahan

mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan

sahamnya di Cina

Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS

dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral

tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan

terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri

terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan

berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak

dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan

positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam

mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi

24Analisis

Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana

implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang

mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS

faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina

dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara

kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah

bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan

juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah

kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power

Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang

tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran

kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain

pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan

dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami

surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang

Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor

berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di

luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina

memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang

rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk

11

Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman

terhadap pasar domestiknya

Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan

metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS

terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi

dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas

SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan

nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka

terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama

secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan

meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi

asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau

Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk

mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak

bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas

keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia

internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah

sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian

dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya

menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina

Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara

yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement

kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan

juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam

bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan

luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan

pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan

smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini

merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi

negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih

banyak keterbukaan28

26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38

12

Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan

Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan

dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh

Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah

pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin

hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa

adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada

penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar

negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang

menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga

berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry

Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus

memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun

AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama

Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS

dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam

negeri di Cina

Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)

melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang

berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam

dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi

namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan

SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis

yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan

hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di

dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini

adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah

lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS

berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila

dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama

StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai

melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral

secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini

29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136

13

menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan

kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus

mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang

bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-

nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua

negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim

Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki

kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang

namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus

diapresiasikan oleh semua pihak

BAB IIIPENUTUP

31KESIMPULAN

Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush

dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama

merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam

14

diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas

normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia

saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik

internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara

kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan

politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana

Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan

hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya

mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang

bisa menyelesaikannya

Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah

untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti

restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu

yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian

kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan

yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa

penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya

adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan

untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya

untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya

dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan

Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS

membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa

diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS

dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk

konsorsium bilateral paling penting di dunia

15

DAFTAR PUSTAKA

LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH

Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009

Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)

Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009

Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)

KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)

Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)

Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009

Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)

INTERNET

httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html

httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html

httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579

httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom

httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57

httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

httpwwwroubinicombriefings34474php44741

httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx

16

httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm

17

Page 12: Analisa Strategi Preservasi Kepentingan Keamanan dan Ekonomi Amerika Serikat melalui Implementasi Smart Power dalam Strategic and Economic Dialogue Amerika Serikat-Cina di bawah Pemerintahan

Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman

terhadap pasar domestiknya

Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan

metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS

terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi

dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas

SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan

nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka

terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama

secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan

meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi

asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau

Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk

mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak

bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas

keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia

internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah

sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian

dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya

menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina

Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara

yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement

kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan

juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam

bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan

luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan

pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan

smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini

merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi

negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih

banyak keterbukaan28

26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38

12

Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan

Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan

dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh

Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah

pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin

hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa

adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada

penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar

negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang

menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga

berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry

Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus

memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun

AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama

Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS

dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam

negeri di Cina

Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)

melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang

berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam

dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi

namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan

SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis

yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan

hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di

dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini

adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah

lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS

berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila

dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama

StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai

melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral

secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini

29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136

13

menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan

kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus

mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang

bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-

nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua

negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim

Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki

kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang

namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus

diapresiasikan oleh semua pihak

BAB IIIPENUTUP

31KESIMPULAN

Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush

dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama

merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam

14

diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas

normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia

saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik

internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara

kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan

politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana

Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan

hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya

mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang

bisa menyelesaikannya

Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah

untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti

restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu

yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian

kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan

yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa

penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya

adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan

untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya

untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya

dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan

Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS

membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa

diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS

dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk

konsorsium bilateral paling penting di dunia

15

DAFTAR PUSTAKA

LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH

Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009

Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)

Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009

Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)

KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)

Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)

Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009

Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)

INTERNET

httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html

httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html

httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579

httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom

httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57

httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

httpwwwroubinicombriefings34474php44741

httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx

16

httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm

17

Page 13: Analisa Strategi Preservasi Kepentingan Keamanan dan Ekonomi Amerika Serikat melalui Implementasi Smart Power dalam Strategic and Economic Dialogue Amerika Serikat-Cina di bawah Pemerintahan

Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan

Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan

dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh

Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah

pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin

hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa

adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada

penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar

negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang

menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga

berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry

Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus

memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun

AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama

Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS

dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam

negeri di Cina

Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)

melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang

berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam

dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi

namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan

SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis

yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan

hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di

dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini

adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah

lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS

berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila

dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama

StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai

melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral

secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini

29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136

13

menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan

kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus

mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang

bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-

nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua

negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim

Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki

kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang

namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus

diapresiasikan oleh semua pihak

BAB IIIPENUTUP

31KESIMPULAN

Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush

dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama

merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam

14

diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas

normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia

saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik

internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara

kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan

politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana

Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan

hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya

mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang

bisa menyelesaikannya

Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah

untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti

restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu

yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian

kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan

yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa

penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya

adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan

untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya

untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya

dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan

Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS

membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa

diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS

dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk

konsorsium bilateral paling penting di dunia

15

DAFTAR PUSTAKA

LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH

Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009

Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)

Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009

Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)

KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)

Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)

Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009

Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)

INTERNET

httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html

httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html

httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579

httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom

httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57

httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

httpwwwroubinicombriefings34474php44741

httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx

16

httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm

17

Page 14: Analisa Strategi Preservasi Kepentingan Keamanan dan Ekonomi Amerika Serikat melalui Implementasi Smart Power dalam Strategic and Economic Dialogue Amerika Serikat-Cina di bawah Pemerintahan

menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan

kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus

mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang

bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-

nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua

negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim

Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki

kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang

namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus

diapresiasikan oleh semua pihak

BAB IIIPENUTUP

31KESIMPULAN

Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush

dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama

merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam

14

diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas

normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia

saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik

internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara

kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan

politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana

Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan

hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya

mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang

bisa menyelesaikannya

Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah

untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti

restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu

yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian

kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan

yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa

penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya

adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan

untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya

untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya

dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan

Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS

membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa

diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS

dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk

konsorsium bilateral paling penting di dunia

15

DAFTAR PUSTAKA

LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH

Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009

Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)

Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009

Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)

KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)

Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)

Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009

Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)

INTERNET

httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html

httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html

httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579

httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom

httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57

httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

httpwwwroubinicombriefings34474php44741

httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx

16

httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm

17

Page 15: Analisa Strategi Preservasi Kepentingan Keamanan dan Ekonomi Amerika Serikat melalui Implementasi Smart Power dalam Strategic and Economic Dialogue Amerika Serikat-Cina di bawah Pemerintahan

diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas

normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia

saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik

internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara

kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan

politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana

Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan

hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya

mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang

bisa menyelesaikannya

Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah

untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti

restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu

yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian

kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan

yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa

penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya

adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan

untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya

untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya

dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan

Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS

membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa

diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS

dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk

konsorsium bilateral paling penting di dunia

15

DAFTAR PUSTAKA

LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH

Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009

Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)

Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009

Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)

KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)

Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)

Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009

Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)

INTERNET

httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html

httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html

httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579

httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom

httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57

httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

httpwwwroubinicombriefings34474php44741

httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx

16

httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm

17

Page 16: Analisa Strategi Preservasi Kepentingan Keamanan dan Ekonomi Amerika Serikat melalui Implementasi Smart Power dalam Strategic and Economic Dialogue Amerika Serikat-Cina di bawah Pemerintahan

DAFTAR PUSTAKA

LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH

Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009

Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)

Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009

Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)

KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)

Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)

Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009

Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)

INTERNET

httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html

httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html

httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579

httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom

httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57

httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement

httpwwwroubinicombriefings34474php44741

httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx

16

httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm

17

Page 17: Analisa Strategi Preservasi Kepentingan Keamanan dan Ekonomi Amerika Serikat melalui Implementasi Smart Power dalam Strategic and Economic Dialogue Amerika Serikat-Cina di bawah Pemerintahan

httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm

17