analisa rasio keuangan terhadap likuiditas bank

6
Analisa Rasio Solvabilitas dan Rentabilitas Terhadap Rasio Likuiditas Perbankan Abstrak Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan bank mencakup kelembagaan kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Perbankan berfungsi sebagai lembaga intermediasi yang mengubah asset tidak lancar menjadi asset lancar. Selain itu, perbankan berfungsi sebagai penunjang sistem kelancaran pembayaran, pelaksana sistem kebijakan moneter dan pencapaian stabilitas keuangan. Akan tetapi, kasus likuidasi perbankan yang terjadi pada tahun 1997 mengakibatkan fungsi perbankan sebagai penunjang stabilitas keuangan serta pelaksana kebijakan moneter mengalami gangguan. Makalah ini membahas mengenai hubungan antara rasio-rasio keuangan dengan rasio likuiditas dengan tujuan agar pengguna makalah dapat memahami pengaruh rasio keuangan terhadap tingkat likuidasi perbankan. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah rasio solvabilitas serta rasio likuiditas bank konvesional pada tahun 2008 dimana rasio solvabilitas dan rentabilitas sebagai variabel bebas (Xi) serta rasio likuiditas sebagai variabel tak bebas (Yi). Kata kunci: Likuidasi, rasio solvabilitas, rasio likuiditas

Upload: cynthia-maulina

Post on 27-Jun-2015

697 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Rasio Keuangan Terhadap Likuiditas Bank

Analisa Rasio Solvabilitas dan Rentabilitas Terhadap Rasio Likuiditas Perbankan

Abstrak

Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan bank mencakup kelembagaan kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Perbankan berfungsi sebagai lembaga intermediasi yang mengubah asset tidak lancar menjadi asset lancar. Selain itu, perbankan berfungsi sebagai penunjang sistem kelancaran pembayaran, pelaksana sistem kebijakan moneter dan pencapaian stabilitas keuangan.

Akan tetapi, kasus likuidasi perbankan yang terjadi pada tahun 1997 mengakibatkan fungsi perbankan sebagai penunjang stabilitas keuangan serta pelaksana kebijakan moneter mengalami gangguan. Makalah ini membahas mengenai hubungan antara rasio-rasio keuangan dengan rasio likuiditas dengan tujuan agar pengguna makalah dapat memahami pengaruh rasio keuangan terhadap tingkat likuidasi perbankan. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah rasio solvabilitas serta rasio likuiditas bank konvesional pada tahun 2008 dimana rasio solvabilitas dan rentabilitas sebagai variabel bebas (Xi) serta rasio likuiditas sebagai variabel tak bebas (Yi).

Kata kunci: Likuidasi, rasio solvabilitas, rasio likuiditas

Page 2: Analisa Rasio Keuangan Terhadap Likuiditas Bank

Pendahuluan

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan harta lancarnya (current asset). Sedangkan dari sudut aktiva, likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah seluruh asset menjadi bentuk tunai dan apabila ditinjau dari sudut pasiva maka likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi kebutuhan dana melalui peningkatan portfolio reliabilitas

Kasus likuidasi bank konvensional yang terjadi pada tahun 1997 mengakibatkan perbankan khsusunya perbankan konvensional tidak dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik. Berkaca pada kasus tersebut bank konvensional dirasa perlu menerapkan manajemen likuiditas agar kejadian serupa tidak kembali terulang sehingga kestabilan perbankan tetap terjaga.

Makalah ini membahas mengenai rasio-rasio solvabilitas dan rentabilitas serta hubungannya terhadap rasio likuiditas seperti current ratio dan quick ratio. Diharapkan dengan adanya analisa terhadap rasio tersebut pihak manajemen bank konvensional dapat meminimalisir resiko likuiditas.

Page 3: Analisa Rasio Keuangan Terhadap Likuiditas Bank

Pembahasan

1. LikuiditasLikuiditas dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana dengan

segera dan dengan biaya yang sesuai. Apabila kita melihat likuiditas dari sudut aktiva maka likuiditas dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengubah seluruh asset menjadi bentuk tunai (cash) sedangkan dari sudut passive likuiditas diartikan sebagai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana melaui portfolio reliabilitas.

Secara umum fungsi dari likuiditas khususnya bank konvensional adalah sebagai berikut:i. Menjalankan kegiatan bisnis secara harian

ii. Mengatasi kebutuhan dana yang mendesakiii. Memuaskan permintaan nasabah khususnya dalam hal pinjamaniv. Memberikan fleksibilitas dalam meraih kesempatan investasi yang menarik dan menguntungkan

Selain fungsi likuiditas sebagaimana telah disebutkan diatas faktor likuiditas perbankan juga berfungsi dalam menjaga stabilitas perbankan, karena apabila kita berkaca pada kasus likuidasi 16 bank yang terjadi pada tahun 1997 maka likuiditas secara general berfungsi dalam menjaga kestabilan perbankan serta menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bank. Apabila bank tidak mampu memenuhi fungsi likuditas sebagaimana telah disebutkan sebelumnya maka munculah resiko likuiditas.

Resiko likuiditas adalah resiko yang timbul akibat adanya perbedaan yang signifikan antara sumber pendanaan yang umumnya berjangka pendek dengan aktiva yang umumnya berjangka panjang dimana kesenjangan tersebut dapat menurunkan kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo tersebut oleh karena itu dalam meminimalisir resiko likuiditas diperlukan adanya manajemen likuiditas dimana dalam penerapan manajemen likuiditas bank konvensional umumnya melakukan aktivitas sebagai berikut.

i. Melakukan pengawasan harian terhadap jumlah dana yang ditarik oleh nasabah baik berupa penarikan secara kliring maupun tunai

ii. Melakukan pengawasan harian terhadap jumlah dana yang masuk baik melalui incoming transfer maupun melalui setoran tunai

iii. Membuat analisa sensitivitas likuiditas serta menganalisa resiko likuiditas itu sendiri, dimana dalam menganalisa resiko likuiditas bank konvensional secara garis besar memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Kecermatan dalam perencanaan arus kas, fluktuasi kas, serta struktur dana Nilai asset yang siap di konversi menjadi kas Akses ke pasar antar bank atau sumber dana lainnya.

iv. Menetapkan cash holding limit pada kantor cabang bank serta melaksanakan fungsi ALCO (Asset & Liability Committee) untuk mengatur tingkat bunga dalam usaha dan meningkatkan/menurunkan sumber dana tertentu.Akan tetapi, bank konvensional tetap harus mengawasi tingkat likuiditas untuk mencegah

terjadinya ‘over-liquid’ pada bank konvensional, karena apabila jumlah likuiditas terlalu besar maka akan mengakibatkan turunnya tingkat efisiensi bank yang akan berdampak pada turunnya profitabilitas bank.

2. Rasio SolvabilitasRasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam

memenuhi kewajiban jangka panjangnya, secara tidak langsung rasio solvabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank untuk melunasi kewajiban apabila terjadi likuidasi. Adapun rasio solvabilitas yang dijadikan penelitian dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

i. Debt to equity ratioDebt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menutup seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Debt to equity ratio juga dapat didefinisikan sebagai rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar asset bank yang dibiayai dari kewajiban

ii. Long term debt to asset ratioLong term debt to asset ratio merupakan rasio yang digunakan dalam mengukur proporsi asset bank yang dibiayai oleh kewajiban jangka panjang.

Page 4: Analisa Rasio Keuangan Terhadap Likuiditas Bank

3. Rasio RentabilitasRasio rentabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha yang

dijalankan oleh bank konvensional. Adapun rasio rentabilitas yang digunakan dalam makalah ini adalah sebagai berikuti. Net profit margin

Net profit margin merupakan rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan (laba) yang diperoleh oleh bank dibandingkan dengan pendapatan atas kegiatan operasional

ii. Return on Investment (ROI)Retrun on Investment merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan manajemen dalam mengelola laba secara general

iii. Return on Equity (ROE)Return on Equity ratio merupakan rasio yang menggambarkan perbandingan antara laba bersih bank dengan modal sendiri

4. Rasio LikuiditasRasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan dalam mengukur tingkat kemampuan bank

dalam memenuhi kewajiban jatuh tempo. Adapun rasio likuiditas dalam menilai kinerja bank konvensional yang digunakan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:a. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to deposit ratio merupakan rasio yang mengukur jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima bank

b. Loan to Asset ratioLoan to asset ratio merupakan rasio yang mengukur tingkat likuiditas bank dimana rasio ini menunjukkan kemampuan bank dalam memberikan kredit dengan menggunakan asset milik bank.

5. Objek dan Metode PenelitianObjek penelitian ini adalah rasio solvabilitas, rentabilitas, dan likuiditas bank konvensional pada

tahun 2008 adapun bank konvensional yang menjadi objek penelitian adalah sebagai berikut:6. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan adalah analisa regresi linear sederhana dimana rasio rentabilitas dan solvabilitas diregresikan terhadap rasio likuiditas dengan rasio rentabilitas dan solvabilitas sebagai variabel bebas dan rasio likuiditas sebagai variabel tidak bebas

7. Hasil PenelitianAdapun penjabaran dari hasil penelitian secara ringkas adalah sebagai berikut, lampiran rinci atas

hasil penelitian dilampirkan pada halaman terpisah1) Analisa Regresi ROI dengan Reserve Requirement

Y=-0.0823945-0.0385483X2) Analisa regeresi ROI Dengan LDR

Y=-0.1867833-0.015419X3) Analisa Regresi ROA Dengan Resrve Requirement

Y=-0.0753941-2.6596167X4) Analisa Regresi ROA Dengan LDR

Y=-0.6734212-5.0922613X5) Analisa Regresi NPM dengan Reserve Requirement

Y=-0.51446-0.2344X6) Analisa Regresi NPM dengan LDR

Y=-4.8972+2.516504X7) Analisa Regresi CAR dengan Reserve Requirement

Y=-0.0375-0.04145X8) Analisa Regresi CAR dengan LDR

Y=-0.18174-0.06411X

Page 5: Analisa Rasio Keuangan Terhadap Likuiditas Bank

8. KesimpulanKesimpulan atas penelitian diatas adalah sebagai berikut

i. ROI memiliki pengaruh negative terhadap Reserve Requirementdan LDR bankii. ROA memiliki pengaruh negative terhadap Reserve Requirement dan LDR bankiii. NPM memiliki pengaruh negarive terhadap Reserve Requirement serta pengaruh positif terhadap

LDR bankiv. CAR memiliki pengaruh negative terhadap Reserve Requirement dan LDR bank

Berdasarkan keempat kesimpulan diatas maka dapat dikatakan bahwa kegiatan operasional bank-lah yang berperan dalam menentukan likuiditas suatu bank.