analisa pemanfaatan point to point protokol over ethernet (pppoe)
DESCRIPTION
ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)TRANSCRIPT
ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER
ETHERNET (PPPoE)
Oleh
Epi Suryani1)
ToibahUmi Kalsum, M.Kom2)
Khairil, M.Kom3)
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan koneksi antara client dan router yang bersifat secure ataupun lebih aman, digunakan untuk koneksi internet yang bersifat rahasia di jaringan local (LAN), menghindari terjadinya pemotongan jaringan menggunakan aplikasi NetCut dan mengamankan jaringan local dari pihak yang tidak bertanggung jawab
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Pada penelitian ini dilakukan percobaan dan implementasi mengenai kinerja dari point to point protokol over ethernet (PPPoE) dalam hal keamanan saat menggunakan jaringan. Hasil eksprimen selanjutnya didokumentasikan untuk melakukan analisa sehingga dihasilkan rekomendasi yang tepat untuk pemanfaatan point to point protokol over ethernet (PPPoE). Dari hasil analisa tersebut nantinya akan mendapatkan kesimpulan mengenai manfaat serta fungsi yang lebih detail lagi dari PPPoE terutama dari segi kerahasiaan data dan dari segi keamanan dan dapat terhindar dari program pemotong jaringan seperti NetCut pada jaringan komputer.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Point to Point Protokol Over Ethernet (PPPoE) dapat mengamankan jaringan dari serangan aplikasi NetCut. Dengan memanfaatkan PPPoE ini, client yang terhubung kedalam jaringan akan di hiden identitasnya, dalam sebuah komputer indentitas ini berupa MAC-Address. Proses konektifitas dalam jaringan komputer tidak akan terganggu walaupun komputer client itu terhubung melalui PPPoE. Penggunaan PPPoE sangat baik untuk mengamankan proses komunikasi data dalam jaringan komputer.
Kata Kunci : PPPoE, NetCut, Keamanan, Jaringan
1) Penulis2) Dosen Pembimbing I3) Dosen Pembimbing II
ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER
ETHERNET (PPPoE)
By
Epi Suryani1)
ToibahUmi Kalsum, M.Kom2)
Khairil, M.Kom3)
This research aims to implement the connection between the client and routers that are secure or more secure, used for confidential internet connection in a local network (LAN), avoid cutting tissue using NetCut application and securing a local network of the irresponsible.
This research used experimental research. In this research, experimentation and implementation of the performance of point-to-point protocol over Ethernet (PPPoE) in terms of security when using the network. The next experiment results are documented for analysis to produce appropriate recommendations for the use of point-to-point protocol over Ethernet (PPPoE). From the results of this analysis will come to the conclusion about the benefits and functions in more detail than PPPoE especially in terms of confidentiality of data and in terms of safety and can avoid cutting programs such as NetCut networks on computer networks.
Results of this study indicate that the use of Point to Point Protocol Over Ethernet (PPPoE) can secure the network from attacks NetCut application. By utilizing this PPPoE, client connected to the network will be in hiden identity, in a computer's identity in the form of MAC-Address. Connectivity processes in computer networks would not be disturbed even if the client computer was connected via PPPoE. Excellent use of PPPoE to secure data communication processes in computer networks.
Keyword : PPPoE, NetCut, Security, Networking
1) Author2) Supervisor I3) Supervisor II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam proses
perkembangan teknologi informasi
yang samakin hari semakin pesat,
memberikan banyak pilihan dalam
pemanfaatan teknologi tersebut.
Teknologi sudah menjadi bagian
yang penting pula dalam
kehidupan sehari – hari karena
semua aspek kehidupan, baik itu
bagi perorangan, instansi
pemerintahan dan instansi swasta.
Teknologi ini digunakan sebagai
aspek pendukung dalam memenuhi
kebutuhan akan dunia kerja.
Dalam penggunaan
teknologi ini terutama dalam
bidang jaringan internet, terdapat
berbagai ancaman yang sering
terjadi, seperti dari aspek
keamanan. Contoh dari aspek
keamanan ini sering terjadi di
jaringan local (LAN) dimana ada
pengguna yang tidak bertanggung
jawab yang suka memutuskan
jaringan ini dengan memanfaatkan
aplikasi seperti NetCut dan yang
lainnya. Untuk mengatasi hal
tersebut, sudah ada beberapa teori
yang dapat digunakan dalam
mengatasi hal tersebut, seperti anti
NetCut dan memanfaatkan
firewall.
Selain dari aspek keamanan,
jaringan juga masih banyak lagi
jenis gangguan lainnya,
diantaranya DDOS ( Distributed
Denial of Service), Virus dll.
Untuk memenuhi beberapa aspek
dari keamanan dan kenyaman
dalam menggunakan jaringan ini,
ada salah satu teori yang bersipat
private atau secure yaitu Point to
Point. Salah satu teknologi point to
point yang ada yaitu PPPoE ( Point
to Point Protokol Over Ethernet),
dalam pemanfaatannyan sendiri,
PPPoE bekerja pada layer dasar
dari OSI layer, karena PPPoE
menghubungkan antar frame
dalam jaringan, jadi hanya yang
mempunyai user dan password saja
yang bisa terkoneksi dengan
internet, selain itu PPPoE juga
akan menyembunyikan MAC
address dari host dalam jaringan
sehingga host lain tidak bisa
melakukan atau menjalankan
NetCut dalam jaringan tersebut.
Berdasarkan latar belakang
diatas maka penulis merasa tertarik
untuk mengangkat judul ”Analisa
Pemanfaatan Point to Point
Protokol Over Ethernet
(PPPoE)”.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana Analisa
Pemanfaatan Point to Point
Protokol Over Ethernet (PPPoE)
terhadap keamanan jaringan
komputer?
1.3 Batasan Masalah
Untuk pembahasan
penelitian lebih terarah dan
terfokus pada tujuan, maka
penulis memberikan batasan pada
skripsi ini sebagai berikut :
a. Perangkat yang
digunakan adalah
Mikrotik Routerboard.
b. Utilitas yang digunakan
untuk implementasi
yaitu PPP (point to
Point Protokol).
c. Merancang dan
mengkonfigurasi PPPoE
(Point to Point Protokol
Over Ethernet) dalam
jaringan komputer untuk
terkoneksi ke internet.
d. Pengujian Keamanan
menggunakan aplikasi
NetCut.
1.4 Tujuan Penelitian
Beberapa hal yang menjadi
tujuan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Utama
a. Koneksi antara client
dan router yang
bersifat secure
ataupun lebih aman.
b. Digunakan untuk
koneksi internet yang
bersifat rahasia di
jaringan local (LAN)
2. Tujuan Umum
a. Menghindari
terjadinya
pemotongan jaringan
menggunakan
aplikasi NetCut
b. Mengamankan
jaringan local dari
pihak yang tidak
bertanggung jawab
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh
dari penelitian ini adalah :
a. Sebagai sarana
pembelajaran tentang
pengendalian keamanan
dalam jaringan local
(LAN).
b. Memberikan sebuah
solusi untuk menghindari
client yang menggunakan
NetCut dalam jaringan
LAN.
c. Mengamankan jaringan
Local (LAN).
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Analisa
Menurut Wikipedia
(2013:1) dalam linguistik, analisa
atau analisis adalah kajian yang
dilaksanakan terhadap sebuah
bahasa guna meneliti struktur
bahasa tersebut secara mendalam.
Sedangkan pada kegiatan
laboratorium, kata analisa atau
analisis dapat juga berarti kegiatan
yang dilakukan di laboratorium
untuk memeriksa kandungan suatu
zat dalam cuplikan. Namun, dalam
perkembangannya, penggunaan
kata analisa atau analisis mendapat
sorotan dari kalangan akademisis,
terutama kalangan ahli bahasa.
Penggunaan yang seharusnya
adalah kata analisis. Hal ini
dikarenakan kata analisis
merupakan kata serapan dari bahasa
asing (inggris) yaitu analisys. Dari
akhiran -isys bila diserap ke dalam
bahasa Indonesia menjadi -isis. Jadi
sudah seharusnya bagi kita untuk
meluruskan penggunaan setiap
bahasa agar tercipta praktik
kebahasaan yang baik dan benar
demi tatanan bangsa Indoesia yang
semakin baik.
Menurut Hidayat
(2007:266), analisis adalah
kemampuan pemecahan masalah
subjek kedalam elemen-elemen
konstituen, mencari hubungan-
hubungan internal dan diantara
elemen-elemen, serta mengatur
format-format pemecahan masalah
secara keseluruhan yang ada pada
akhirnya menjadi sebuah nilai-nilai
ekspektasi. Daya analisis juga
merupakan gambaran dari abilitas
dalam fungsi-fungsi
mencirikhaskan fakt-fakta yang
berbasis pada hipotesis yang
dibangun. Serta abilitas dalam
fungsi-fungsi evaluasi material-
material yang bersifat ekstrak dan
kompleks. Daya analisis dapat
mempertegas asumsi-asumsi
pemecahan masalah-masalah yang
ada. Identifikasi pemecahan
masalah tersebut akan diakhiri
dengan kesimpulan yang dibangun
kedalam susunan pernyataan-
pernyataan yang jauh lebih tegas
dan pasti.
2.2 Pemanfaatan
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) versi
online, Pemanfaatan berasal dari
kata dasar manfaat yang berarti
guna, faedah, laba, untung.
Sedangkan pemanfaatan
mempunyai arti proses, cara,
perbuatan memanfaatkan.
2.3 Point To Point Protokol Over
Ethernet (PPPoE)
Menurut Towidjojo (2013 :
200), point to point protokol over
ethernet (PPPoE) adalah
pengembangan dari PPP. Perbedaan
keduanya terletak pada media
dimana protokol ini
diimplementasikan. Jika PPP
digunakan pada jaringan yang
menggunakan koneksi serial
modem, maupun GSM Modem
tadi, maka PPPoE digunakan untuk
membuat topologi point to point
pada jaringan ethernet.
Gambar 2.1 Point to Point Protokol
Over Ethernet
Koneksi PPPoE terdiri dari
client dan access Controller (AC).
Pada gambar diatas , komputer
client bertindak sebagai PPPoE
client sedangkan router bertindak
sebagai PPPoE server. hampir
semua sistem operasi yang
digunakan pada komputer personal
sudah mendukung koneksi PPPoE,
sehingga tidak kesulitan untuk
menjadi PPPoE client.
Router mikrotik sendiri,
dapat saja bertindak sebagai PPPoE
server maupun PPPoE client.
Adapun interface router yang dapat
digunakan pada saat akan membuat
koneksi PPPoE adalah interface
ethernet (ether), interface wireless
(wlan) maupun interface EoIP.
2.4 Mikrotik Router
Menurut Mikrotik.co.id,
MikroTik Router adalah sistem
operasi dan perangkat lunak yang
dapat digunakan untuk menjadikan
komputer manjadi router network
yang handal, mencakup berbagai
fitur yang dibuat untuk ip network
dan jaringan wireless, cocok
digunakan oleh ISP dan provider
hotspot.
Menurut Wikipedia.org ,
MikroTik Router OS merupakan
sistem operasi yang diperuntukkan
sebagai network router. MikroTik
routerOS sendiri adalah sistem
operasi dan perangkat lunak yang
dapat digunakan untuk menjadikan
komputer biasa menjadi router
network yang handal, mencakup
berbagai fitur yang dibuat untuk ip
network dan jaringan wireless.
Fitur-fitur tersebut diantaranya:
Firewall & Nat, Routing, Hotspot,
Point to Point Tunneling Protocol,
DNS server, DHCP server,
Hotspot, dan masih banyak lagi
fitur lainnya. MikroTik routerOS
merupakan sistem operasi Linux
base yang diperuntukkan sebagai
network router. Didesain untuk
memberikan kemudahan bagi
penggunanya. Administrasinya
bisa dilakukan melalui Windows
Application (WinBox). Selain itu
instalasi dapat dilakukan pada
Standard komputer PC (Personal
Computer). PC yang akan
dijadikan router mikrotik pun tidak
memerlukan resource yang cukup
besar untuk penggunaan standard,
misalnya hanya sebagai gateway.
Untuk keperluan beban yang besar
(network yang kompleks, routing
yang rumit) disarankan untuk
mempertimbangkan pemilihan
sumber daya PC yang memadai.
2.5 Jaringan Komputer
Menurut Sofana (2011 : 4),
jaringan komputer (computer
networks) adalah himpunan
interkoneksi sejumlah komputer
autonomous. Kata “autonomous”
mengandung pengertian bahwa
komputer tersebut kendali atas
dirinya sendiri. Bukan merupakan
bagian komputer lain, seperti
sistem terminal yang biasa
digunakan pada komputer
mainframe.
Menurut Daryanto (2010 :
22), jaringan komputer adalah
kumpulan dua atau lebih komputer
yang saling berhubungan untuk
melakukan komunikasi data.
Komunikasi data yang biasa
dilakukan melalui jaringan
komputer dapat berupa data teks,
gambar, video, dan suara.
Dinamakan sebagai jaringan
komputer (computer networks) jika
dalam sekumpulan komputer
tersebut dihubungkan melalui
media fisik dan software yang
memfasilitasi komunikasi antara
komputer – komputer tersebut.
A. Perangkat Keras Jaringan
Menurut Daryanto
(2010 : 24), klasifikasi jaringan
komputer ada dua yaitu
dibedakan berdasarkan
teknologi transmisi dan jarak.
1. Teknologi Transmisi
Secara garis besar ada dua
jenis teknologi transmisi :
a. Jaringan broadcast
memiliki saluran
komunikasi tunggal
yang dipakai bersama –
sama oleh semua mesin
yang ada pada jaringan.
b. Jaringan point – to –
point terdiri dari
beberapa koneksi
pasangan individu dari
mesin – mesin.
Sebagai pegangan
umum (walaupun banyak
pengecualian), jaringan
yang lebih kecil dan
terlokalisasi secara
geografis cendrung
memakai broadcasting,
sedangkan jaringan yang
lebih besar umumnya
menggunakan point – to –
point.
2. Jarak
Jarak adalah hal yang
penting sebagai ukuran
klasifikasi karena
diperlukan teknik – teknik
yang berbeda untuk jarak
yang berbeda.
B. Fungsi Komputer dalam
Jaringan
1. Jaringan Client Server
Dalam jaringan ini satu
komputer berfungsi sebagai
pusat pelayanan (server)
dan komputer yang lain
berfungsi meminta
pelayanan (client). Sesuai
dengan namanya, client –
server berarti adanya
pembagian kerja
pengolahan data antara
client dan server.
2. Jaringan Peer – to – Peer
Dalam jaringan ini tidak ada
komputer yang berfungsi
khusus, dan semua
komputer dapat berfungsi
sebagai client dan server
dalam satu saat yang
bersamaan. Pengguna
masing – masing komputer
bertanggung jawab terhadap
administrasi resource
komputer (dengan membuat
nama user, membuat share,
menandai izin mengakses
share tersebut).
C. Jangkauan Area Jaringan
Berdasarkan wilayahnya atau letak
geografisnya, jaringan
komputer dibedakan menjadi 3:
1. Local Area Network (LAN)
LAN
menggambarkan suatu
jaringan yang menjangkau
area yang terbatas, misalnya
satu kantor satu gedung, di
mana komputer yang
mempunyai jaringan fisik
berdekatan atau dengan
lainnya. Biasanya antarnode
tidak jauh dari sekitar 200
m.
2. Metropolitan Area Network
(MAN)
MAN merupakan
jaringan dengan area lebih
luas dari LAN, yang bisa
terdiri dari dua atau lebih
LAN yang dihubungkan
bersama-sama dalam batas-
batas kira-kira suatu
kawasan metropolitan atau
satu kota. Jarak maksimum
yang dijangkau MAN kira-
kira 80 kilometer.
3. Wide Area Network (WAN)
WAN adalah
jaringan yang jangkauan
area geografik paling luas,
bisa antarpulau, Negara,
benua, bahkan bisa keluar
angkasa. WAN biasanya
sudah menggunakan media
wireless, sarana satelit,
ataupun kabel serat optic,
karena jangkauannya yang
lebih luas. Contoh terbaik
dan sangat terkenal
adalah Internet.
D. Topologi Jaringan
Topologi Jaringan
adalah suatu cara
menghubungkan komputer yang
satu dengan yang lainya
sehingga membentuk sebuah
Jaringan. Cara yang saat ini
banyak di gunakan adalah Bus,
Ring (Cincin), Star (Bintang).
Masing-masing topologi ini
mempunyai ciri khas, dengan
kelebihan dan kekurannya
sendiri.
1. Topologi Bus
Pada Topologi ini
digunakan sebuah kabel
tunggal atau kabel Pusat
dimana seluruh Workstation
dan Server dihubungkan.
Merupakan Topologi fisik
yang mengunakan Kabel
Coaxial dengan
mengunakan T-Connector
dengan terminal 50 omh
pada ujung Jaringan.
Topologi Bus mengunakan
satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup dimana
sepanjang kabel terdapat
node-node.
Gambar 2.2 Topologi bus
Keuntungan :
a. Hemat kabel
b. Layout kabel sederhana
c. Mudah dikembangkan
Kerugian :
a. Deteksi dan isolasi kesalahan
sangat kecil
b. Kepadatan lalu lintas
c. Bila salah satu client rusak, maka
jaringan tidak bisa berfungsi
d. Diperlukan repeater untuk jarak
jauh
2. Topologi Ring (Cincin)
Di dalam Topologi
Ring semua Workstation
dan Server dihubungakn
sehingga terbentuk suatu
pola lingkaran atau cincin.
Tiap Workstation atau
Server akan menerima dan
melewatkan Informasi dari
satu komputer ke komputer
yang lainnya, bila alamat-
alamat yang di maksud
sesuai maka informasi
diterima dan bila tidak
informasi akan di lewatkan.
Gambar 2.3 Topologi Ring
Keuntungan :
a. Hemat Kabel
Kerugian :
a. Peka kesalahan
b. Pengembangan jaringan lebih
kaku
3. Topologi Star
Pada Topologi Star,
masing-masing Workstation
dihubungkan secara
langsung ke Server atau
Hub/Swich. Hub/Swich
berfungsi menerima sinyal -
sinyal dari komputer dan
meneruskannya ke semya
komputer yang terhubung
dengan Hub/Swich tersebut.
Jaringan dengan Topologi
ini lebih mahal dan cukup
sulit pemasangannya .
Setiap komputer
mempunyai kabel sendiri-
sendiri sehingga lebih
mudah dalam mencari
kesalahan pada jaringan.
Kabel yang digunakan
biasanya menggunakan
Kabel UTP CAT5.
Gambar 2.4 Topologi star
Keuntungan :
a. Paling fleksibel
b. Pemasangan/perubahan stasiun
sangat mudah dan tidak
mengganggu bagian jaringan lain
c. Kontrol terpusat
d. Kemudahan deteksi dan isolasi
kesalahan/kerusakan
e. Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian :
a. Boros kabel
b. Perlu penanganan khusus
c. Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen
kritis.
E. Komponen Pembentuk
Jaringan
1. Media Transmisi Data
a. Kabel UTP
Jaringan
komputer sekarang
menggunakan kabelUTP
(Unshielded Twisted
Pair) dengan standar 100
base- TX Fast Ethernet.
Kabel UTP terdiri dari 4
pasangkawat berulir
(twistwed Pair Wire)
sehingga pada kabelitu
semuanya terdapat 8
kawat. Setiap pasang
akawatini di beri kode
warna, yang pertama
warna penuh
(Biru,Jingga, Hijau atau
cokelat) dan
pasangannya yangberulir
seputar yang utama tadi
dengan warna putih
danstrip warna yang
sesuai dengan
pasangannya
Gambar 2.5 Kabel UTP
b. Kabel Coaxial
Kabel ini mempunyai sifat-
sifat sebagai berikut:
a. Paling populer
digunakan pada
Local Area Network
(LAN)
b. Memiliki bandwidth
yang lebar, sehingga
bisadigunakan
untuk komunikasi
broadband
(multiplechannel)
c. Ada bermacam-
macam jenis kabel
coax sepertikabel
TV, thick, ARCnet,
dan thin coax.
d. Thick coaxial
dikenal dengan
nama
10Base5,biasanya
digunakan untuk
kabel backbone
padainstalasi
jaringan ethernet
antar gedung. Kabel
inisulit ditangani
secera fisik karena
tidak flexibel
danberat, namun
dapat menjangkau
jarak 500 mbahkan
2500 m dengan
repeater.
e. Thin coaxial lebih
dikenal dengan
nama RG-
58,cheapernet,
10Base2, dan
thinnet,
biasanyadigunakan
untuk jaringan antar
workstation.
Dapatdigunakan
untuk implementasi
topologi bus dan
ringkarena mudah
ditangani secara
fisik.
Gambar 2.6 Kabel coaxial
c. Kabel Fiber Optik
Kabel ini mempunyai sifat
sebagai berikut :
a. Mahal
b. Bandwidth lebar
c. hampir tidak ada
resistansi dan loss
d. Tidak bisa di-tap di
tengah
e. Tidak terganggu
oleh cuaca dan
panas
f. Merupakan salah
satu kabel utama di
masa depan
Gambar 2.7 Kabel fiber optic
d. Wireless
Media ini memiliki sifat
sebagai berikut :
a. instalasi mudah
dilakukan
b. setiap workstation
berhubungan
dengan hub
ataucosentrator
melalui gelombang
radio atau
inframerah
2. Hardware Jaringan
1. NIC (Network Interface
Card)
Adalah computer
circuit board or card
yang dipasang dalam
komputer (server
maupun workstation)
sehingga komputer
dapat dihubungkan
kedalam jaringan.
Dilihatdari jenis
interfacenya umumnya
terbagi dua yaitu PCI
dan ISA. Terdapat juga
beberapa card
diperuntukkan khusus
untuk laptop atau
notebook dengan socket
PCMCIA. Sering
disebut dengan ethernet
card, Networkcard.
Gambar 2.8 Network interface
card
2. HUB dan HUB Switch
Merupakan
konsentrator yang
membagi sinyal data
bagi network interface
card (NIC).
Gambar 2.9 Hub switch
3. Router
Merupakan
peralatan yang
menentukan rute (jalur)
yang akan dilewati oleh
data dalam jaringan.
Gambar 2.10 Wireless router
4. Konektor
Merupakan
peralatan yang
digunakan untuk
menghubungkan suatu
media transmisi tertentu
dengan network
interface card.
a. Konektor RG – 45
Konektor RG – 45
digunakan untuk
pemakaian kabel
UTP/STP.
Gambar 2.11 Konektor RG - 45
b. Konektor BNC
Konektor BNC
digunakan untuk
pemakaian kabel
coaxial.
Gambar 2.12 Konektor BNC
c. Konektor ST
Konektor ST digunakan
untuk pemakaian
kabel Fiber Optic.
Gambar 2.13 Konektor ST
5. Crimp Tools
Crimp tool /
Crimping tool adalah
alat untuk memasang
kabel UTP ke konektor
RJ-45/RJ-11 tergantung
kebutuhan. Bentuknya
macam-macam ada yang
besar dengan fungsi
yang banyak, seperti
bisa memotong kabel,
mengupas dan lain
sebagainya. Ada juga
yang hanya
diperuntukan untuk
crimp RJ-45 atau RJ-11
saja.
Gambar 2.14
Crimping tools
3. Jenis Pengkabelan dalam
Jaringan
a. Straight Cable
Kabel straight
merupakan kabel yang
memiliki cara
pemasangan yang sama
antara ujung satu
dengan ujung yang
lainnya. Kabel straight
digunakan untuk
menghubungkan 2
device yang berbeda.
Tabel dibawah adalah
susunan standar kabel
straight.
Tabel 2.1 Straight Cable
PIA B
1Putih Orange
Putih Orange
2 Orange Orange3 Putih Hijau Putih Hijau4 Biru Biru5 Putih Biru Putih Biru6 Hijau Hijau
7Putih
CoklatPutih Coklat
8 Coklat Coklat
Contoh penggunaan kabel
straight adalah sebagai
berikut :
a. Menghubungkan
antara computer
dengan switch
b. Menghubungkan
computer dengan
LAN pada modem
cable/DSL
c. Menghubungkan
router dengan LAN
pada modem
cable/DSL
d. Menghubungkan
switch ke router
e. Menghubungkan
hub ke router
b. Cross Over cable
Kabel cross over
merupakan kabel yang
memiliki susunan
berbeda antara ujung
satu dengan ujung dua.
Kabel cross over
digunakan untuk
menghubungkan 2
device yang sama. Tabel
dibawah adalah susunan
standar kabel cross over.
Tabel 2.2 Cross over cable
PIA B
1Putih Orange
Putih Hijau
2 Orange Hijau3 Putih Hijau Putih Orange
4 Biru Biru5 Putih Biru Putih Biru6 Hijau Orange
7Putih
CoklatPutih Coklat
8 Coklat Coklat
Contoh penggunaan kabel
cross over adalah
sebagai berikut :
a. Menghubungkan 2
buah komputer
secara langsung
b. Menghubungkan 2
buah switch
c. Menghubungkan 2
buah hub
d. Menghubungkan
switch dengan hub
e. Menghubungkan
komputer dengan
router
F. Protokol TCP / IP
TCP / IP adalah salah
satu perangkat lunak jaringan
komputer (networking
software) yang terdapat dalam
sistem, dan dipergunakan dalam
komunikasi data dalam local
area network (LAN) maupun
Internet. TCP singkatan dari
Transmission Control Protocol
dan IP singkatan dari Internet
Protocol. TCP/IP menjadi satu
nama karena fungsinya selalu
bergandengan satu sama lain
dalam komunikasi data.
TCP/IP saat ini
dipergunakan dalam banyak
jaringan komputer lokal (LAN)
yang terhubung ke Internet,
karena memiliki sifat:
1. Merupakan protokol
standar yang terbuka, gratis
dan dikembangkan terpisah
dari perangkat keras
komputer tertentu. Karena
itu protokol ini banyak
didukung oleh vendor
perangkat keras, sehingga
TCP/IP merupakan
pemersatu perangkat keras
komputer yang beragam
merek begitu juga sebagai
pemersatu berbagai
perangkat lunak yang
beragam merk sehingga
walau memakai perangkat
keras dan perangkat lunak
komputer yang berlainan,
komputer dan komputer
lainnya dapat
berkomunikasi data melalui
Internet.
2. Berdiri sendiri dari
perangkat keras jaringan
apapun. Sifat ini
memungkinkan TCP/IP
bergabung dengan banyak
jaringan komputer. TCP/IP
bisa beroperasi melalui
sebuah Ethernet, sebuah
saluran dial-up, dan secara
virtual melalui berbagai
media fisik transmisi data.
3. Bisa dijadikan alamat
umum sehingga tiap
perangkat yang memakai
TCP/IP akan memiliki
sebuah alamat unik dalam
sebuah jaringan komputer
lokal, atau dalam jaringan
kumputer global seperti
Internet.
G. Model OSI
1. Macam – macam Lapisan
OSI
Model referensi
jaringan terbuka OSI atau
OSI Reference Model for
open networking adalah
sebuah model arsitektural
jaringan yang
dikembangkan oleh badan
International Organization
for Standardization (ISO)
di Eropa pada tahun 1977.
OSI sendiri merupakan
singkatan dari Open
System Interconnection.
Model ini disebut juga
dengan model “Model
tujuh lapis OSI” (OSI seven
layer model).
Gambar 2.15 Model OSI
Struktur tujuh lapis
model OSI, bersamaan
dengan protocol data unit
pada setiap lapisan OSI
Reference Model memiliki
tujuh lapis, yakni sebagai
berikut :
Tabel 2.3 Model OSI
Lapisan ke-Nama lapisan
Keterangan
7Application
layer
Berfungsi sebagai
antarmuka
dengan aplikasi
dengan
fungsionalitas
jaringan,
mengatur
bagaimana
aplikasi dapat
mengakses
jaringan, dan
kemudian
membuat pesan-
pesan kesalahan.
Protokol yang
berada dalam
lapisan ini adalah
HTTP, FTP,
SMTP, dan NFS
6 Presentation
layer
Berfungsi untuk
mentranslasikan
data yang hendak
ditransmisikan
oleh aplikasi ke
dalam format
yang dapat
ditransmisikan
melalui jaringan.
Protokol yang
berada dalam
level ini adalah
perangkat lunak
redirektor
(redirector
software), seperti
layanan
Workstation
(dalam Windows
NT) dan juga
Network shell
(semacam
Virtual Network
Computing
(VNC) atau
Remote Desktop
Protocol (RDP)).
5 Session layer
Berfungsi untuk
mendefinisikan
bagaimana
koneksi dapat
dibuat,
dipelihara, atau
dihancurkan.
Selain itu, di
level ini juga
dilakukan
resolusi nama.
4 Transport
layer
Berfungsi untuk
memecah data ke
dalam paket-
paket data serta
memberikan
nomor urut ke
paket-paket
tersebut sehingga
dapat disusun
kembali pada sisi
tujuan setelah
diterima. Selain
itu, pada level ini
juga membuat
sebuah tanda
bahwa paket
diterima dengan
sukses
(acknowledgeme
nt), dan
mentransmisikan
ulang terhadp
paket-paket yang
hilang di tengah
jalan.
3 Network
layer
Berfungsi untuk
mendefinisikan
alamat-alamat IP,
membuat header
untuk paket-
paket, dan
kemudian
melakukan
routing melalui
internetworking
dengan
menggunakan
router dan switch
layer-3.
2Data-link
layer
Befungsi untuk
menentukan
bagaimana bit-bit
data
dikelompokkan
menjadi format
yang disebut
sebagai frame.
Selain itu, pada
level ini terjadi
koreksi
kesalahan, flow
control,
pengalamatan
perangkat keras
(seperti halnya
Media Access
Control Address
(MAC Address)),
dan menetukan
bagaimana
perangkat-
perangkat
jaringan seperti
hub, bridge,
repeater, dan
switch layer 2
beroperasi.
Spesifikasi IEEE
802, membagi
level ini menjadi
dua level anak,
yaitu lapisan
Logical Link
Control (LLC)
dan lapisan
Media Access
Control (MAC).
1Physical
layer
Berfungsi untuk
mendefinisikan
media transmisi
jaringan, metode
pensinyalan,
sinkronisasi bit,
arsitektur
jaringan (seperti
halnya Ethernet
atau Token
Ring), topologi
jaringan dan
pengabelan.
Selain itu, level
ini juga
mendefinisikan
bagaimana
Network
Interface Card
(NIC) dapat
berinteraksi
dengan media
kabel atau radio.
Layer-layer
tersebut disusun
sedemikian sehingga
perubahan pada satu layer
tidak membutuhkan
perubahan pada layer lain.
Layer teratas (5, 6 and 7)
adalah lebih cerdas
dibandingkan dengan layer
yang lebih rendah. Layer
Application dapat
menangani protocol dan
format data yang sama
yang digunakan oleh layer
lain, dan seterusnya. Jadi
terdapat perbedaan yang
besar antara layer Physical
dan layer Application.
2. FUNGSI LAYER
a. Layer Physical
Ini adalah layer
yang paling sederhana,
berkaitan dengan
electrical (dan optical)
koneksi antar
peralatan. Data biner
dikodekan dalam
bentuk yang dapat
ditransmisi melalui
media jaringan,
sebagai contoh kabel,
transceiver dan
konektor yang
berkaitan dengan layer
Physical. Peralatan
seperti repeater, hub
dan network card
adalah berada pada
layer ini.
b. Layer Data-link
Layer ini
sedikit lebih “cerdas”
dibandingkan dengan
layer physical, karena
menyediakan transfer
data yang lebih nyata.
Sebagai penghubung
antara media network
dan layer protocol
yang lebih high-level,
layer data link
bertanggung-jawab
pada paket akhir dari
data binari yang
berasal dari level yang
lebih tinggi ke paket
diskrit sebelum ke
layer physical. Akan
mengirimkan frame
(blok dari data) melalui
suatu network.
Ethernet (802.2 &
802.3), Tokenbus
(802.4) dan Tokenring
(802.5) adalah protocol
pada layer Data-link.
c. Layer Network
Tugas utama
dari layer network
adalah menyediakan
fungsi routing sehingga
paket dapat dikirim
keluar dari segment
network lokal ke suatu
tujuan yang berada
pada suatu network
lain. IP, Internet
Protocol, umumnya
digunakan untuk tugas
ini. Protocol lainnya
seperti IPX, Internet
Packet eXchange.
Perusahaan Novell
telah memprogram
protokol menjadi
beberapa, seperti SPX
(Sequence Packet
Exchange) & NCP
(Netware Core
Protocol). Protokol ini
telah dimasukkan ke
sistem operasi
Netware. Beberapa
fungsi yang mungkin
dilakukan oleh Layer
Network: membagi
aliran data biner ke
paket diskrit dengan
panjang tertentu,
mendeteksi Error,
memperbaiki error
dengan mengirim
ulang paket yang
rusak, mengendalikan
aliran
d. Layer Transport
Layer transport
data, menggunakan
protocol seperti UDP,
TCP dan/atau SPX
(Sequence Packet
eXchange, yang satu
ini digunakan oleh
NetWare, tetapi khusus
untuk koneksi
berorientasi IPX).
Layer transport adalah
pusat dari mode-OSI.
Layer ini menyediakan
transfer yang reliable
dan transparan antara
kedua titik akhir, layer
ini juga menyediakan
multiplexing, kendali
aliran dan pemeriksaan
error serta
memperbaikinya.
e. Layer Session
Layer Session,
sesuai dengan
namanya, sering
disalah artikan sebagai
prosedur logon pada
network dan berkaitan
dengan keamanan.
Layer ini menyediakan
layananke dua layer
diatasnya, Melakukan
koordinasi komunikasi
antara entiti layer yang
diwakilinya. Beberapa
protocol pada layer ini:
NETBIOS: suatu
session interface dan
protocol,
dikembangkan oleh
IBM, yang
menyediakan layanan
ke layer presentation
dan layer application.
NETBEUI, (NETBIOS
Extended User
Interface), suatu
pengembangan dari
NETBIOS yang
digunakan pada produk
Microsoft networking,
seperti Windows NT
dan LAN Manager.
ADSP (AppleTalk
Data Stream Protocol).
PAP (Printer Access
Protocol), yang
terdapat pada printer
Postscript untuk akses
pada jaringan
AppleTalk.
f. Layer Presentation
Layer
presentation dari model
OSI melakukan hanya
suatu fungsi tunggal:
translasi dari berbagai
tipe pada syntax
sistem. Sebagai contoh,
suatu koneksi antara
PC dan mainframe
membutuhkan konversi
dari EBCDIC
character-encoding
format ke ASCII dan
banyak faktor yang
perlu dipertimbangkan.
Kompresi data (dan
enkripsi yang
mungkin) ditangani
oleh layer ini.
g. Layer Application
Layer ini
adalah yang paling
“cerdas”, gateway
berada pada layer ini.
Gateway melakukan
pekerjaan yang sama
seperti sebuah router,
tetapi ada perbedaan
diantara mereka. Layer
Application adalah
penghubung utama
antara aplikasi yang
berjalan pada satu
komputer dan
resources network
yang membutuhkan
akses padanya. Layer
Application adalah
layer dimana user akan
beroperasi padanya,
protocol seperti FTP,
telnet, SMTP, HTTP,
POP3 berada pada
layer Application.
2.6 Komputer
2.6.1 Pengertian Komputer
Menurut Sutono
(2010 : 1), komputer dapat
didefinisikan sebagai
kumpulan rangkaian
elektronik yang berfungsi
untuk menerima input,
mengolahnya dan
menghasilkan suatu output.
Input dapat berasal dari
keyboard, mouse, dan
perangkat lainnya.
Pengelolah input berupa
CPU yang terdiri dari
prosesor, motherboard,
memori dan harddisk drive.
Output yang dihasilkan
dapat berupa gambar visual
yang ditampilkan di layar
monitor, printer (hasil
cetakan), speaker dan
media lainnya.
Menurut Mulyono
(2008 : 1), komputer adalah
seperangkat alat elektronik
yang terdiri atas peralatan
input, alat yang mengolah
input, dan peralatan output
yang memberikan
informasi, serta bekerja
secara otomatis. Literatur
terbaru menggolongka
komputer berdasarkan
empat hal, yaitu data yang
diolah, penggunaaan,
bentuk dan ukuran, serta
generasinya.
1. Data yang diolah
a. Komputer Analog
Digunakan
untuk mengolah data
kualitatif, bekerja
secara kontinu dan
paralel. Biasanya
tidak memerlukan
bahaasa perantara.
Contohnya,
komputer yang
digunakan untuk
mengukur suhu,
kecepatan suara, dan
voltase listrik.
b. Komputer Digital
Digunakan
untuk mengolah data
kuantitatif (huruf,
angka, kombinasi
huruf dan angka,
serta karakter
khusus). Biasanya
memerlukan bahasa
perantara. Salah satu
contohnya adalah
komputer PC.
c. Komputer Hybrid
Kombinasi
antara komputer
analog dan digital,
contohnya faksimile.
2. Penggunaan
a. Komputer untuk
tujuan khusus
(special purpose
computer).
Digunakan
secara umum,
misalnya untuk
pengolahan grafis,
pengolahan
multimedia,
pengolahan data
base, dan
pengolahan program
lainnya.
b. Komputer untuk
tujuan umum (
general purpose
computer)
Digunakan
secara khusus, dan
mempunyai satu
fungsi kerja saja,
misalnya sebagai
server, PC router,
atau terminal dumb.
3. Generasi
Komputer terbagi
menjadi beberapa generasi
sebagai berikut.
a. Komputer generasi
pertama (1946 –
1959)
b. Komputer generasi
kedua (1959 - 1964)
c. Komputer generasi
ketiga (1964 – 1970)
d. Komputer generasi
keempat (1979 –
sekarang)
e. Komputer generasi
kelima (sekarang)
4. Bentuk dan ukurana
a. Super computer
Jenis
komputer yang
digunakan untuk
menyelesaikan
masalah yang
membutuhkan
perhitungan yang
sangat komplek.
Karena bentuk
daharganya relatif
mahal, komputer ini
jarang kita temui.
Biasanya, digunakan
di Univesitas,
pemerintah, dan
perusahaan besar.
b. Mainframe
Computer
Jenis
komputer yang
digunakan pada
lingkungan ketika
pengguna
memerlukan akses
untuk menjalankan
program, dan
memakai data secara
bersama – sama.
Biasanya, komputer
jenis ini banyak
diguakan sebagai
server e-commerce
yang melayani
transaksi melalui
internet.
c. Mini computer
Komputer
jenis ini lebih kecil
dari computer
mainframe, tetapi
lebih besar dari jenis
micro computer.
Biasanya, memiliki
beberapa terminal.
Komputer jenis ini
biasanya digunakan
sebagai server
jaringan komputer
atau server internet.
d. Workstation
computer
Computer
single – user
(digunakan oleh satu
orang) yang sangat
powerful. Biasanya
digunakan untuk
aplikasi yang
membutuhkan
perhitungan
kompleks dan
pekerjaan yang
berat, misalnya
pembuatan animasi
komputer.
e. Micro computer /
personal computer
(PC)
Jenis
komputer pribadi
yang digunakan oleh
satu orang, yang
kinerjanya
bergantung pada
kebutuhan. Jenis
komputer ini
mencakup desktop
computer, laptop,
dan PDA.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa
komputer memiliki
pengertian sebagai
alat elektronik yang
menerima input dan
kemudian
memprosesnya
menjadi sebuah
output dalam bentuk
informasi baik yang
berbentuk soft copy
maupun hard copy.
Selain itu komputer
juga bekerja secara
otomatis, komputer
juga terdapat berbgai
macam bentuk dan
ukuran yang
bervariasi
tergantung
kebutuhan dan akan
digunakan untuk
keperluan yang
berbeda pula.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
3.1.1 Tempat dan Waktu
Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian
dilakukan pada
Laboratorium Pusat
Komputer (PUSKOM)
Universitas Dehasen
Bengkulu.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini
dilakukan dengan dua
tahap yaitu :
a. Pra – Penelitian
Pra – penelitian ini
dilakukan dari
bulan September
2014 sampai
dengan bulan
bulan Januari
2015.
b. Penelitian
Penelitian ini
dilakukan dari
bulan Februari
2015 sampai
dengan bulan
Maret 2015.
3.1.2 Sejarah Berdirinya
Tempat Penelitian
a. Cikal bakal Universitas
Dehasen Bengkulu
adalah Sekolah Tinggi
Manajemen
Informatika dan
Komputer (STMIK)
Dehasen dan Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi
(STIE) Dehasen serta
Akademi Teknologi
Pertanian (ATP)
Dehasen yang
didirikan oleh
Yayasan Dehasen di
Bengkulu.
b. Berdasarkan
Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional
Nomor 39/D/O/2008
tanggal 17 Maret 2008
yang merupakan
penggabungan dan
pengembangan STMIK
Dehasen, STIE
Dehasen dan ATP
Dehasen, kemudian
ditetapkan menjadi
Universitas Dehasen
Bengkulu.
c. Universitas ini
bernama Universitas
Dehasen Bengkulu dan
disingkat Unived.
d. Universitas Dehasen
Bengkulu
berkedudukan di
Bengkulu.
e. Dasar Universitas
Dehasen Bengkulu
adalah Pancasila,
Undang-Undang Dasar
1945 serta kaidah
moral dan keilmuan.
3.1.3 Struktur Organisasi
Suatu organisasi
akan berjalan dengan baik
apabila memiliki tujuan
yang jelas. Tujuan
organisasi merupakan
landasan bagi organisasi
yang bersangkutan
sehingga tujuan tersebut
menjadi pedoman dalam
megambil suatu kebijakan
yang akan menentukan
macam-macam tugas
pekerjaan dan aktivitas
yang dilakukan. Untuk
lebih jelasnya struktur
organisasi terdapat pada
lampiran.
3.1.4 Tugas dan Wewenang
A. Kepala Pusat
Komputer
Tugas dan
wewenang kepala
pusat komputer
(puskom) adalah
sebagai berikut :
1. Menyusun rencana
induk teknologi
informasi Unived.
2. Menyelenggarakan
perkuliahan dan
praktikum
komputer.
3. Melakukan
perencanaan
standar peralatan
teknologi
informasi,
pengoperasian,
pendayagunaan,
dan pemeliharaan
jaringan
dilingkungan
Unived.
4. Memasyarakatkan
layanan teknologi
informasi kepada
pengguna dan
calon pengguna.
5. Melakukan
pengendalian
keamanan dan
keandalan kinerja
jaringan baik dari
sisi hardware
maupun software
sesuai dengan
kemajuan
teknologi.
6. Melaksanakan
pengelolaan
layanan teknologi
informasi yang
antisipatif
terhadap
kebutuhan
Universitas dan
responsive
terhadap keluhan
pengguna.
7. Menetapkan
kualifikasi dan
memberikan
pertimbangan
dalam rekruitmen
dan penerimaan
teknisi teknologi
informasi pada
semua unit
dilingkungan
Unived.
8. Melakukan
koordinasi dan
memberikan
konsultasi teknis
jaringan secara
berkala kepada
para teknisi
teknologi
informasi
dilingkungan
Unived.
9. Mengelola dan
menjamin
kelancaran akses
informasi ke
jaringan lokal
Universitas dan
jaringan global
bagi semua
pengguna.
10. Membuat laporan
secara periodic
kepada pimpinan
Unived.
B. Staf Administrasi
1. Menyusun RKAT
pusat computer
2. Mewakili tugas
kepala pusat
komputer
3. Melaksanakan
urusan keuangan
4. Melakukan
tatalaksana dan
kepegawaian
5. Melaksanakan
urusan rumah
tangga
6. Melaksanakan
sosialisasi layanan
puskom
7. Melaksanakan
administrasi
layanan puskom
8. Membina
kelompok tenaga
ahli
9. Membuat laporan
pelaksanaan
kegiatan puskom
10. Melaksanakan
tugas lain yang
diberikan oleh
pimpinan
C. Ka.Unit Pelaksana
1. Pengampu
matakuliah wajib
Unived
2. Menyiapkan
fasilitas
perkuliahan
dan/atau
praktikum
komputer
D. Ka.Unit Teknologi
Informasi
1. Menyusun RKAT
di lingkungan
layanan teknologi
informasi
2. Layanan e-mail
dan web server
3. Layanan aplikasi
teknologi
informasi
4. Bantuan teknis
operasional sistem
informasi
manajemen
5. Sistem
pencadangan data
(backup system)
6. Layanan instalasi
software aplikasi
7. Mengembangkan
software teknologi
informasi
8. Melaksanakan
pelatihan
operasional
software
manajemen
informasi
dilingkungan
Unived
E. Staf Jaringan
1. Menyusun RKAT
di lingkungan
seksi layanan
jaringan komputer
2. Memelihara
hardware,
software, dan
sistem operasi
komputer
3. Cabling dan
Switching
4. Routing, Bandwith
Management, dan
firewall
5. Penataan/
pemetaan
(topologi) jaringan
6. Melakukan
pelatihan
pengoperasian
jaringan di
lingkungan
Unived.
F. Staf Teknisi Operator
1. Membantu kepala
pusat komputer
dalam menyusun
kegiatan
pemeliharaan dan
perawatan teknisi
komputer di
Unived.
2. Membuat lapoaran
kepada kepala
pusat komputer
tentang
pemeliharaan dan
perawatan
komputer di
Unived
3. Melakukan
pemeliharaan dan
perawatan
komputer
4. Melaksanakan
tugas yang
diberikan oleh
kepala pusat
komputer
G. Ka.Unit Hardware
1. Menyusun RKAT
di lingkungan
labortorium
hardware
2. Menyiapkan
semua kebutuhan
praktikum yang
berkenaan dengan
hardware.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang
digunakan adalah metode
eksprimen. Pada penelitian ini
dilakukan percobaan dan
implementasi mengenai kinerja
dari point to point protokol over
ethernet (PPPoE) dalam hal
keamanan saat menggunakan
jaringan. Hasil eksprimen
selanjutnya didokumentasikan
untuk melakukan analisa sehingga
dihasilkan rekomendasi yang tepat
untuk pemanfaatan point to point
protokol over ethernet (PPPoE).
Dari hasil analisa tersebut nantinya
akan mendapatkan kesimpulan
mengenai manfaat serta fungsi
yang lebih detail lagi dari PPPoE
terutama dari segi kerahasiaan data
dan dari segi keamanan dan dapat
terhindar dari program pemotong
jaringan seperti NetCut pada
jaringan komputer.
3.3 Instrumen Perangkat Lunak dan
Perangkat Keras
Dalam pembuatan point to
point protokol over ethernet
(PPPoE) untuk menjaga
kerahasiaan (secure) dalam
jaringan local pada jaringan ini,
alat dan bahan yang digunakan
meliputi perangkat lunak
(Software), dan perangkat keras
(Hardware).
1. Perangkat Lunak (Software)
Adapun perangkat lunak
(software) yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
a. Mikrotik Operating System
b. Winbox
2. Perangkat Keras (Hardware)
Adapun spesifikasi dari
perangkat keras (hardware)
dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Tabel 3.1 Perangkat keras (hardware)
No Jenis Spesifikasi 1 Laptop Acer2 Mikrotik
RouterBoardRB750
3 Switch Tp-Link
3.4 Metode Pengumpulan Data
Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan
dalam penyusunan laporan
penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Studi pustaka
Mempelajari buku-
buku, e-book dan artikel
tentang komputer, jaringan
komputer, keamanan dalam
jaringan local menggunakan
PPPoE, dan fungsi PPPoE
sehingga dapat membantu
penulis menyelesaikan
penelitian ini. Buku – buku
yang digunakan tersebut
didapat dari perpustakaan
Universitas Dehasen
Bengkulu, ada juga buku yang
sengaja dibeli dan
mendownload e-book serta
artikel yang berhubungan
dengan penelitian yang
penulis lakukan.
2. Studi Laboratorium
Data penelitian
dikumpulkan dengan
melakukan percobaan di
Laboratorium Komputer
Universitas Dehasen
Bengkulu.
3.5 Metode Perancangan Sistem
3.5.1 Blok Diagram Global
Blok diagram global
yang digunakan dalam
perancangan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Blok Diagram
Global
Pada gambar 3.1
blok diagram global diatas ,
terdapat sebuah
routerboard yang menjadi
gateway untuk terhubung
ke internet serta
routerboard ini juga yang
akan menjadi server
PPPoE. Routerboard ini
dikonfigurasi dengan
menggunakan salah satu
jenis point to point (PPP)
yaitu PPPoE untuk
membuat koneksi yang
secure (rahasia). Setelah
Persiapan Alat dan Bahan
Konfigurasi Ip Address Pada Notebook
Konfigurasi Mikrotik RouterBoard
Implementasi Point to Point Protokol Over Ethernet
(PPPoE)
Pengujian dan Analisa
Hasil Pengujian dan Analisa
konfigurasi pada router
selesai, maka kedua client
di setting sebagai PPPoE
client sehingga kedua client
ini dapat mengakses
internet melalui router yang
sudah dikonfigurasi. Saat
menggunakan sambungan
PPPoE kedua client akan
mendapatkan ip secara
otomatis dari Router.
3.5.2 Prinsip Kerja Sistem
Point to Point
Protokol Over Ethernet
(PPPoE) ini bekerja dengan
sistem point to point,
koneksi PPPoE terdiri dari
client dan Access
Concentrator (AC) atau
lebih sering disebut dengan
PPPoE Server. Komputer
client bertindak sebagai
PPPoE client sedangkan
router gateway bertindak
sebagai PPPoE Server atau
AC. Dalam pemanfaatan
PPPoE ini, hampir seluruh
komputer personal ataupun
notebook sudah
mendukung koneksi
PPPoE, sehingga tidak
kesulitan untuk menjadi
PPPoE client.
3.5.3 Rencana Kerja
Rencana kerja sistem
Analisa pemanfaatan Point
to Point Protokol Over
Ethernet adalah sebagai
berikut :
Gambar 3.2 Rencana Kerja
Keterangan :
1. Persiapan alat dan
bahan
Adapun alat
dan bahan yang
harus disiapkan,
antara lain sebagai
berikut :
a. Mikrotik
RouterBoard
b. Software
pendukung
seperti winbox
c. Komputer /
Laptop
d. Kabel UTP
e. Konektor
f. Switch
g. Tang
Crimmping
2. Konfigurasi IP
address pada
Notebook
Dalam
tahapan ini yang
perlu dilakukan
adalah membuat
konfigurasi pada IP
address di
notebook / laptop
yang nantinya akan
digunaka untuk
mengkonfigurasi
routerboard
mikrotik.
3. Konfigurasi
Mikrotik
RouterBoard
Adapun
konfigurasi yang
dilakukan pada
tahap ini adalah
sebagai berikut :
a. Setting IP pada
RouterBoard
Mikrotik.
b. Setting
Interface pada
masing –
masing port
pada mikrotik.
c. Setting NAT
agar dapat
terhubung ke
internet.
d. Setting Route
untuk
menentukan
jalur yang akan
digunakan.
4. Implementasi Point
to Point Protokol
Over Ethernet
(PPPoE)
Untuk
mengimplementasik
an PPPoE dalam
jaringan local
(LAN), maka ada
beberapa
pengaturan yang
harus dibuat,
adapun pengaturan
yang harus
dilakukan adalah
sebagai berikut :
a. Setting PPPoE
server pada
RouterBoard
Mikrotik
b. Setting PPPoE
client pada
masing –
masing host
atau client.
5. Pengujian dan
Analisa
Adapun
pengujian dan
analisa yang
dilakukan pada
sistem ini adalah
sebagai berikut :
a. Keamanan
konektifitas
dalam jaringan
1. Menggun
akan
aplikasi
NetCut
dengan
PPPoE
client
2. Menggun
akan
aplikasi
NetCut
tanpa
PPPoE
client
b. PING antar
client
1. Client
dengan
PPPoE
client.
2. Client
tanpa
PPPoE
client
c. T
roubleshooting
6. Hasil Pengujian
Pada tahapan
ini, merupakan hasil
dari pengujian dan
analisa yang
dilakukan yang
nantinya akan
disajikan dalam
bentuk tabel
pengujian.
3.6 Perancangan Pengujian
Pengujian ini dilakukan
dengan metode blackbox, yaitu
sebuah metode yang digunakan
untuk menemukan kesalahan dan
mendemonstrasikan fungsional
aplikasi saat dioperasikan, apakah
input diterima dengan benar dan
output yang dihasilkan telah
sesuai dengan yang diharapkan,
sehingga dapat membuktikan
kebenarannya.
Tabel 3.2 Pengujian dan analisa
No
Jenis
Pengu
jian
Kriteri
aHasil
Ke
1 Keamanan konektifitas dalam jaringan
Mengg
unakan
aplikasi
NetCut
dengan
PPPoE
Client
Mengg
unakan
aplikasi
NetCut
tanpa
PPPoE
client
2 Ping antar client
Client
dengan
PPPoE
client
Client
tanpa
PPPoE
client
3 Troubl Kesalah
eshooting
an saat instalasi, konfigurasi dan kesalahan saat penggunaan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Point to Point Protocol
Over Ethernet (PPPoE)
Berdasarkan penguraian
pada bab sebelumnya tentang
rencana kerja dalam penelitian ini,
pada bab ini akan dijelaskan
mengenai hasil dari implementasi
penelitian yang penulis lakukan.
Penelitian yang penulis lakukan ini
adalah mengimplementasikan
point to point protocol over
ethetnet (PPPoE) dan menganalisa
manfaat dari PPPoE tersebut.
Berikut ini adalah hasil
implementasi dari point to point
protocol over ethernet (PPPoE).
Adapun hasil dari implementasi
tersebut dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
Gambar 4.1 Hasil Point to Point Protocol Over Ethetnet (PPPoE)
Pada gambar 4.1, terlihat
dua user yang sedang aktif, dua
user ini dapat dilihat pada menu
active connection karena kedua
user ini telah menggunakan atau
terhubung melalui PPPoE. Dengan
menggunakan jalur PPPoE, kedua
user ini mendapatkan address yang
sama sebab, pada PPPoE hanya
akan dikenal IP address yang
sudah di konfigurasi pada PPPoE
service, dengan cara inilah PPPoE
akan mengamankan semua user
yang terhubung melalui PPPoE,
karena semua user akan
mendapatkan called id dan address
yang sama sehingga sulit untuk
menggandakan ataupun
memutuskan koneksi dari masing -
masing user terutama dari serangan
aplikasi seperti NetCut.
4.2 Pembahasan
Pada subbab ini akan dibahas
mengenai alur kerja yang akan
dilakukan pada penelitian ini.
Adapun renca kerja pada penelitian
ini adalah sebagai berikut :
A. Persiapan Alat dan Bahan
Adapun alat dan
bahan yang harus
disiapkan, antara lain
sebagai berikut :
a. Perangkat keras
PC / Notebook
b. Mikrotik
RouterBoard
RB750
c. Switch
d. Tang Crimping
e. Kabel UTP beserta
konektornya
4.3.1 Hasil Pengujian dan
Analisa
Tabel 4.1 Hasil pengujian dan analisa
No
Jenis
Pengu
jian
Krite
ria
Hasi
l
Keter
anga
n
1 Keama
nan
konekt
ifitas
dalam
jaringa
n
Meng
gunak
an
aplika
si
NetC
ut
denga
n
PPPo
e
client
Aktif
Kom
pute
r
clien
t
yang
terh
ubun
g
mela
lui
PPP
oE
tidak
bisa
di
cut
off
oleh
Net
Cut
PPPo
E
sanga
t
berfu
ngsi
untuk
meng
aman
kan
jaring
an
dari
NetC
ut
Meng
gunak
an
aplika
Kom
pute
r
clien
Tanpa
adany
a
NetC
si
NetC
ut
tanpa
PPPo
E
client
t
yang
tidak
terh
ubun
g
mela
lui
PPP
oE
bisa
di
cut
off
oleh
Net
Cut
ut
client
akan
denga
n
muda
h di
cut
off
oleh
Aplik
asi
NetC
ut
2 Ping antar client
Client
denga
n
PPPo
E
client
Dap
at
terk
onek
si
deng
an
baik
Denga
n
adany
a
PPPo
E
ataup
un
tdak
ada
PPPo
E,
client
akan
tetap
Client
tanpa
PPPo
E
client
Dapat terkoneksi dengan baik
bisa
terhu
bung
ke
router
.
3 Troubleshooting
Kesal
ahan
saat
instal
asi,
konfi
gurasi
dan
kesala
han
saat
pengg
unaan
1. C
lient
tidak
bisa
terh
ubun
g
deng
an
PPP
oE
Serv
er.
2. T
idak
bisa
mela
kuka
n
PIN
1. Me
ng-
hubun
gkan
router
denga
n
intern
et dan
mema
stikan
user
dan
passw
ord
yang
dimas
ukkan
benar.
2. Me
non-
aktifk
an
firew
all
pada
G
antar
kom
pute
r
clien
t
windo
ws.
Dari hasil pengujian dan
analisa pada table 4.1, terlihat
bahwa penggunaan Point to Point
Protokol Over Ethernet (PPPoE)
dapat mengamankan jaringan dari
serangan aplikasi NetCut. Dengan
memanfaatkan PPPoE ini, client
yang terhubung kedalam jaringan
akan di hiden identitasnya, dalam
sebuah komputer indentitas ini
berupa MAC-Address. Proses
konektifitas dalam jaringan
komputer tidak akan terganggu
walaupun komputer client itu
terhubung melalui PPPoE.
Penggunaan PPPoE sangat baik
untuk mengamankan proses
komunikasi data dalam jaringan
komputer.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.3 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang
dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Pemanfaatan Point to Point
Protocol Over Ethetnet
(PPPoE) dapat digunakan
sebagai solusi keamanan dari
serangan aplikasi NetCut.
2. Pemanfaatan PPPoE tidak
mengganggu proses
komunikasi data dalam
jaringan komputer.
3. Dalam mengamankan jaringan
PPPoE membuat id dan
address yang sama pada tiap
user, sehingga id dan address
setiap user akan aman.
4.4 Saran
Setelah melakukan
penelitian, penulis ingin
menyarankan kepada pembaca
pada umumnya, jika ingin
membuat point to point protocol
over ethernet (PPPoE), ada
baiknya lebih di tingkatkan lagi
seperti digabung dengan firewall
dan buatlah keamanan yang lebih
baik lagi dari pada penelitian yang
penulis lakukan, karena penulis
yakin kemajuan akan
perkembangan teknologi akan
semakin pesat.
Untuk tempat penulis
melakukan penelitian yaitu Pusat
Komputer Universitas Dehasen
Bengkulu, dalam jaringan yang
sifatnya rahasia ada baiknya
menggunakan PPPoE ataupun
jenis dari PPP lain seperti PPTP.
Karena dengan membuat jalur
khusus seperti itu, maka proses
komunikasi data dalam jaringan
akan lebuh aman.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Anang, 2007, Strategi Six Sigma, Elex Media Komputindo, Jakarta, 256 Halaman
Mulyono, Hasyim, 2008, Buku Pintar Komputer. Kriya Pustaka, Jakarta. 228
Halaman.
Sofana, iwan, 2011, Teori & Modul Praktikum Jaringan Komputer. Modula, Bandung. 376 halaman
Sutono, 2010,Perangkat Keras Komputer dan Tools Pendukungnya. Modula,
Bandung. 208 halaman.
Towidjojo, Rendra, 2013, Mikrotik Kung FU Kitab 2, Jasakom, Jakarta, 261 Halaman
Towidjojo, Rendra, 2014, Mikrotik Kung FU Kitab 3 Kitab Manajemen Banwith, Jasakom, Jakarta, 321 Halaman
Utomo, 2011, Membangun Jaringan Komputer dan Internet. Mediakom, Yogyakarta.
Wagito, 2007, Jaringan Komputer Teori dan Implementasi Berbasis Linux. Gava Media, Yogyakarta. 231 halaman
Wikipedia, (2013, 16 Agustus). Analisis, Diperoleh 5 Agustus 2014, dari http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis