analisa pemanfaatan point to point protokol over ethernet (pppoe)

92
ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE) Oleh Epi Suryani 1) ToibahUmi Kalsum, M.Kom 2) Khairil, M.Kom 3) Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan koneksi antara client dan router yang bersifat secure ataupun lebih aman, digunakan untuk koneksi internet yang bersifat rahasia di jaringan local (LAN), menghindari terjadinya pemotongan jaringan menggunakan aplikasi NetCut dan mengamankan jaringan local dari pihak yang tidak bertanggung jawab Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Pada penelitian ini dilakukan percobaan dan implementasi mengenai kinerja dari point to point protokol over ethernet (PPPoE) dalam hal keamanan saat menggunakan jaringan. Hasil eksprimen selanjutnya didokumentasikan untuk melakukan analisa sehingga dihasilkan rekomendasi yang tepat untuk pemanfaatan point to point protokol over ethernet (PPPoE). Dari hasil analisa tersebut nantinya akan mendapatkan kesimpulan mengenai manfaat serta fungsi yang lebih detail lagi dari PPPoE terutama dari segi kerahasiaan data dan dari segi keamanan dan dapat terhindar dari program pemotong jaringan seperti NetCut pada jaringan komputer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Point to Point Protokol Over Ethernet (PPPoE) dapat mengamankan jaringan dari serangan aplikasi NetCut. Dengan memanfaatkan PPPoE ini, client yang terhubung kedalam jaringan akan di hiden identitasnya, dalam sebuah komputer indentitas ini berupa MAC-Address. Proses konektifitas dalam jaringan komputer tidak akan terganggu walaupun komputer client itu terhubung melalui PPPoE. Penggunaan PPPoE sangat baik untuk

Upload: riska-putra-iskandar

Post on 04-Jan-2016

30 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER

ETHERNET (PPPoE)

Oleh

Epi Suryani1)

ToibahUmi Kalsum, M.Kom2)

Khairil, M.Kom3)

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan koneksi antara client dan router yang bersifat secure ataupun lebih aman, digunakan untuk koneksi internet yang bersifat rahasia di jaringan local (LAN), menghindari terjadinya pemotongan jaringan menggunakan aplikasi NetCut dan mengamankan jaringan local dari pihak yang tidak bertanggung jawab

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Pada penelitian ini dilakukan percobaan dan implementasi mengenai kinerja dari point to point protokol over ethernet (PPPoE) dalam hal keamanan saat menggunakan jaringan. Hasil eksprimen selanjutnya didokumentasikan untuk melakukan analisa sehingga dihasilkan rekomendasi yang tepat untuk pemanfaatan point to point protokol over ethernet (PPPoE). Dari hasil analisa tersebut nantinya akan mendapatkan kesimpulan mengenai manfaat serta fungsi yang lebih detail lagi dari PPPoE terutama dari segi kerahasiaan data dan dari segi keamanan dan dapat terhindar dari program pemotong jaringan seperti NetCut pada jaringan komputer.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Point to Point Protokol Over Ethernet (PPPoE) dapat mengamankan jaringan dari serangan aplikasi NetCut. Dengan memanfaatkan PPPoE ini, client yang terhubung kedalam jaringan akan di hiden identitasnya, dalam sebuah komputer indentitas ini berupa MAC-Address. Proses konektifitas dalam jaringan komputer tidak akan terganggu walaupun komputer client itu terhubung melalui PPPoE. Penggunaan PPPoE sangat baik untuk mengamankan proses komunikasi data dalam jaringan komputer.

Kata Kunci : PPPoE, NetCut, Keamanan, Jaringan

1) Penulis2) Dosen Pembimbing I3) Dosen Pembimbing II

Page 2: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER

ETHERNET (PPPoE)

By

Epi Suryani1)

ToibahUmi Kalsum, M.Kom2)

Khairil, M.Kom3)

This research aims to implement the connection between the client and routers that are secure or more secure, used for confidential internet connection in a local network (LAN), avoid cutting tissue using NetCut application and securing a local network of the irresponsible.

This research used experimental research. In this research, experimentation and implementation of the performance of point-to-point protocol over Ethernet (PPPoE) in terms of security when using the network. The next experiment results are documented for analysis to produce appropriate recommendations for the use of point-to-point protocol over Ethernet (PPPoE). From the results of this analysis will come to the conclusion about the benefits and functions in more detail than PPPoE especially in terms of confidentiality of data and in terms of safety and can avoid cutting programs such as NetCut networks on computer networks.

Results of this study indicate that the use of Point to Point Protocol Over Ethernet (PPPoE) can secure the network from attacks NetCut application. By utilizing this PPPoE, client connected to the network will be in hiden identity, in a computer's identity in the form of MAC-Address. Connectivity processes in computer networks would not be disturbed even if the client computer was connected via PPPoE. Excellent use of PPPoE to secure data communication processes in computer networks.

Keyword : PPPoE, NetCut, Security, Networking

1) Author2) Supervisor I3) Supervisor II

Page 3: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam proses

perkembangan teknologi informasi

yang samakin hari semakin pesat,

memberikan banyak pilihan dalam

pemanfaatan teknologi tersebut.

Teknologi sudah menjadi bagian

yang penting pula dalam

kehidupan sehari – hari karena

semua aspek kehidupan, baik itu

bagi perorangan, instansi

pemerintahan dan instansi swasta.

Teknologi ini digunakan sebagai

aspek pendukung dalam memenuhi

kebutuhan akan dunia kerja.

Dalam penggunaan

teknologi ini terutama dalam

bidang jaringan internet, terdapat

berbagai ancaman yang sering

terjadi, seperti dari aspek

keamanan. Contoh dari aspek

keamanan ini sering terjadi di

jaringan local (LAN) dimana ada

pengguna yang tidak bertanggung

jawab yang suka memutuskan

jaringan ini dengan memanfaatkan

aplikasi seperti NetCut dan yang

lainnya. Untuk mengatasi hal

tersebut, sudah ada beberapa teori

yang dapat digunakan dalam

mengatasi hal tersebut, seperti anti

NetCut dan memanfaatkan

firewall.

Selain dari aspek keamanan,

jaringan juga masih banyak lagi

jenis gangguan lainnya,

diantaranya DDOS ( Distributed

Denial of Service), Virus dll.

Untuk memenuhi beberapa aspek

dari keamanan dan kenyaman

dalam menggunakan jaringan ini,

ada salah satu teori yang bersipat

private atau secure yaitu Point to

Point. Salah satu teknologi point to

point yang ada yaitu PPPoE ( Point

to Point Protokol Over Ethernet),

Page 4: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

dalam pemanfaatannyan sendiri,

PPPoE bekerja pada layer dasar

dari OSI layer, karena PPPoE

menghubungkan antar frame

dalam jaringan, jadi hanya yang

mempunyai user dan password saja

yang bisa terkoneksi dengan

internet, selain itu PPPoE juga

akan menyembunyikan MAC

address dari host dalam jaringan

sehingga host lain tidak bisa

melakukan atau menjalankan

NetCut dalam jaringan tersebut.

Berdasarkan latar belakang

diatas maka penulis merasa tertarik

untuk mengangkat judul ”Analisa

Pemanfaatan Point to Point

Protokol Over Ethernet

(PPPoE)”.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana Analisa

Pemanfaatan Point to Point

Protokol Over Ethernet (PPPoE)

terhadap keamanan jaringan

komputer?

1.3 Batasan Masalah

Untuk pembahasan

penelitian lebih terarah dan

terfokus pada tujuan, maka

penulis memberikan batasan pada

skripsi ini sebagai berikut :

a. Perangkat yang

digunakan adalah

Mikrotik Routerboard.

b. Utilitas yang digunakan

untuk implementasi

yaitu PPP (point to

Point Protokol).

c. Merancang dan

mengkonfigurasi PPPoE

(Point to Point Protokol

Over Ethernet) dalam

jaringan komputer untuk

terkoneksi ke internet.

d. Pengujian Keamanan

menggunakan aplikasi

NetCut.

Page 5: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

1.4 Tujuan Penelitian

Beberapa hal yang menjadi

tujuan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Utama

a. Koneksi antara client

dan router yang

bersifat secure

ataupun lebih aman.

b. Digunakan untuk

koneksi internet yang

bersifat rahasia di

jaringan local (LAN)

2. Tujuan Umum

a. Menghindari

terjadinya

pemotongan jaringan

menggunakan

aplikasi NetCut

b. Mengamankan

jaringan local dari

pihak yang tidak

bertanggung jawab

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh

dari penelitian ini adalah :

a. Sebagai sarana

pembelajaran tentang

pengendalian keamanan

dalam jaringan local

(LAN).

b. Memberikan sebuah

solusi untuk menghindari

client yang menggunakan

NetCut dalam jaringan

LAN.

c. Mengamankan jaringan

Local (LAN).

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Analisa

Menurut Wikipedia

(2013:1) dalam linguistik, analisa

atau analisis adalah kajian yang

dilaksanakan terhadap sebuah

bahasa guna meneliti struktur

Page 6: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

bahasa tersebut secara mendalam.

Sedangkan pada kegiatan

laboratorium, kata analisa atau

analisis dapat juga berarti kegiatan

yang dilakukan di laboratorium

untuk memeriksa kandungan suatu

zat dalam cuplikan. Namun, dalam

perkembangannya, penggunaan

kata analisa atau analisis mendapat

sorotan dari kalangan akademisis,

terutama kalangan ahli bahasa.

Penggunaan yang seharusnya

adalah kata analisis. Hal ini

dikarenakan kata analisis

merupakan kata serapan dari bahasa

asing (inggris) yaitu analisys. Dari

akhiran -isys bila diserap ke dalam

bahasa Indonesia menjadi -isis. Jadi

sudah seharusnya bagi kita untuk

meluruskan penggunaan setiap

bahasa agar tercipta praktik

kebahasaan yang baik dan benar

demi tatanan bangsa Indoesia yang

semakin baik.

Menurut Hidayat

(2007:266), analisis adalah

kemampuan pemecahan masalah

subjek kedalam elemen-elemen

konstituen, mencari hubungan-

hubungan internal dan diantara

elemen-elemen, serta mengatur

format-format pemecahan masalah

secara keseluruhan yang ada pada

akhirnya menjadi sebuah nilai-nilai

ekspektasi. Daya analisis juga

merupakan gambaran dari abilitas

dalam fungsi-fungsi

mencirikhaskan fakt-fakta yang

berbasis pada hipotesis yang

dibangun. Serta abilitas dalam

fungsi-fungsi evaluasi material-

material yang bersifat ekstrak dan

kompleks. Daya analisis dapat

mempertegas asumsi-asumsi

pemecahan masalah-masalah yang

ada. Identifikasi pemecahan

masalah tersebut akan diakhiri

dengan kesimpulan yang dibangun

Page 7: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

kedalam susunan pernyataan-

pernyataan yang jauh lebih tegas

dan pasti.

2.2 Pemanfaatan

Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI) versi

online, Pemanfaatan berasal dari

kata dasar manfaat yang berarti

guna, faedah, laba, untung.

Sedangkan pemanfaatan

mempunyai arti proses, cara,

perbuatan memanfaatkan.

2.3 Point To Point Protokol Over

Ethernet (PPPoE)

Menurut Towidjojo (2013 :

200), point to point protokol over

ethernet (PPPoE) adalah

pengembangan dari PPP. Perbedaan

keduanya terletak pada media

dimana protokol ini

diimplementasikan. Jika PPP

digunakan pada jaringan yang

menggunakan koneksi serial

modem, maupun GSM Modem

tadi, maka PPPoE digunakan untuk

membuat topologi point to point

pada jaringan ethernet.

Gambar 2.1 Point to Point Protokol

Over Ethernet

Koneksi PPPoE terdiri dari

client dan access Controller (AC).

Pada gambar diatas , komputer

client bertindak sebagai PPPoE

client sedangkan router bertindak

sebagai PPPoE server. hampir

semua sistem operasi yang

digunakan pada komputer personal

sudah mendukung koneksi PPPoE,

sehingga tidak kesulitan untuk

menjadi PPPoE client.

Router mikrotik sendiri,

dapat saja bertindak sebagai PPPoE

Page 8: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

server maupun PPPoE client.

Adapun interface router yang dapat

digunakan pada saat akan membuat

koneksi PPPoE adalah interface

ethernet (ether), interface wireless

(wlan) maupun interface EoIP.

2.4 Mikrotik Router

Menurut Mikrotik.co.id,

MikroTik Router adalah sistem

operasi dan perangkat lunak yang

dapat digunakan untuk menjadikan

komputer manjadi router network

yang handal, mencakup berbagai

fitur yang dibuat untuk ip network

dan jaringan wireless, cocok

digunakan oleh ISP dan provider

hotspot.

Menurut Wikipedia.org ,

MikroTik Router OS merupakan

sistem operasi yang diperuntukkan

sebagai network router. MikroTik

routerOS sendiri adalah sistem

operasi dan perangkat lunak yang

dapat digunakan untuk menjadikan

komputer biasa menjadi router

network yang handal, mencakup

berbagai fitur yang dibuat untuk ip

network dan jaringan wireless.

Fitur-fitur tersebut diantaranya:

Firewall & Nat, Routing, Hotspot,

Point to Point Tunneling Protocol,

DNS server, DHCP server,

Hotspot, dan masih banyak lagi

fitur lainnya. MikroTik routerOS

merupakan sistem operasi Linux

base yang diperuntukkan sebagai

network router. Didesain untuk

memberikan kemudahan bagi

penggunanya. Administrasinya

bisa dilakukan melalui Windows

Application (WinBox). Selain itu

instalasi dapat dilakukan pada

Standard komputer PC (Personal

Computer). PC yang akan

dijadikan router mikrotik pun tidak

memerlukan resource yang cukup

besar untuk penggunaan standard,

misalnya hanya sebagai gateway.

Page 9: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

Untuk keperluan beban yang besar

(network yang kompleks, routing

yang rumit) disarankan untuk

mempertimbangkan pemilihan

sumber daya PC yang memadai.

2.5 Jaringan Komputer

Menurut Sofana (2011 : 4),

jaringan komputer (computer

networks) adalah himpunan

interkoneksi sejumlah komputer

autonomous. Kata “autonomous”

mengandung pengertian bahwa

komputer tersebut kendali atas

dirinya sendiri. Bukan merupakan

bagian komputer lain, seperti

sistem terminal yang biasa

digunakan pada komputer

mainframe.

Menurut Daryanto (2010 :

22), jaringan komputer adalah

kumpulan dua atau lebih komputer

yang saling berhubungan untuk

melakukan komunikasi data.

Komunikasi data yang biasa

dilakukan melalui jaringan

komputer dapat berupa data teks,

gambar, video, dan suara.

Dinamakan sebagai jaringan

komputer (computer networks) jika

dalam sekumpulan komputer

tersebut dihubungkan melalui

media fisik dan software yang

memfasilitasi komunikasi antara

komputer – komputer tersebut.

A. Perangkat Keras Jaringan

Menurut Daryanto

(2010 : 24), klasifikasi jaringan

komputer ada dua yaitu

dibedakan berdasarkan

teknologi transmisi dan jarak.

1. Teknologi Transmisi

Secara garis besar ada dua

jenis teknologi transmisi :

a. Jaringan broadcast

memiliki saluran

komunikasi tunggal

yang dipakai bersama –

Page 10: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

sama oleh semua mesin

yang ada pada jaringan.

b. Jaringan point – to –

point terdiri dari

beberapa koneksi

pasangan individu dari

mesin – mesin.

Sebagai pegangan

umum (walaupun banyak

pengecualian), jaringan

yang lebih kecil dan

terlokalisasi secara

geografis cendrung

memakai broadcasting,

sedangkan jaringan yang

lebih besar umumnya

menggunakan point – to –

point.

2. Jarak

Jarak adalah hal yang

penting sebagai ukuran

klasifikasi karena

diperlukan teknik – teknik

yang berbeda untuk jarak

yang berbeda.

B. Fungsi Komputer dalam

Jaringan

1. Jaringan Client Server

Dalam jaringan ini satu

komputer berfungsi sebagai

pusat pelayanan (server)

dan komputer yang lain

berfungsi meminta

pelayanan (client). Sesuai

dengan namanya, client –

server berarti adanya

pembagian kerja

pengolahan data antara

client dan server.

2. Jaringan Peer – to – Peer

Dalam jaringan ini tidak ada

komputer yang berfungsi

khusus, dan semua

komputer dapat berfungsi

sebagai client dan server

dalam satu saat yang

bersamaan. Pengguna

Page 11: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

masing – masing komputer

bertanggung jawab terhadap

administrasi resource

komputer (dengan membuat

nama user, membuat share,

menandai izin mengakses

share tersebut).

C. Jangkauan Area Jaringan

Berdasarkan wilayahnya atau letak

geografisnya, jaringan

komputer dibedakan menjadi 3:

1. Local Area Network (LAN)

LAN

menggambarkan suatu

jaringan yang menjangkau

area yang terbatas, misalnya

satu kantor satu gedung, di

mana komputer yang

mempunyai jaringan fisik

berdekatan atau dengan

lainnya. Biasanya antarnode

tidak jauh dari sekitar 200

m.

2.  Metropolitan Area Network

(MAN)

MAN merupakan

jaringan dengan area lebih

luas dari LAN, yang bisa

terdiri dari dua atau lebih

LAN yang dihubungkan

bersama-sama dalam batas-

batas kira-kira suatu

kawasan metropolitan atau

satu kota. Jarak maksimum

yang dijangkau MAN kira-

kira 80 kilometer.

3. Wide Area Network (WAN)

WAN adalah

jaringan yang jangkauan

area geografik paling luas,

bisa antarpulau, Negara,

benua, bahkan bisa keluar

angkasa. WAN biasanya

sudah menggunakan media

wireless, sarana satelit,

ataupun kabel serat optic,

karena jangkauannya yang

Page 12: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

lebih luas. Contoh terbaik

dan sangat terkenal

adalah Internet.

D. Topologi Jaringan

Topologi Jaringan

adalah suatu cara

menghubungkan komputer yang

satu dengan yang lainya

sehingga membentuk sebuah

Jaringan. Cara yang saat ini

banyak di gunakan adalah Bus,

Ring (Cincin), Star (Bintang).

Masing-masing topologi ini

mempunyai ciri khas, dengan

kelebihan dan kekurannya

sendiri.

1. Topologi Bus

Pada Topologi ini

digunakan sebuah kabel

tunggal atau kabel Pusat

dimana seluruh Workstation

dan Server dihubungkan.

Merupakan Topologi fisik

yang mengunakan Kabel

Coaxial dengan

mengunakan T-Connector

dengan terminal 50 omh

pada ujung Jaringan.

Topologi Bus mengunakan

satu kabel yang kedua

ujungnya ditutup dimana

sepanjang kabel terdapat

node-node.

Gambar 2.2 Topologi bus

Keuntungan :

a. Hemat kabel

b. Layout kabel sederhana

c. Mudah dikembangkan

Kerugian :

a. Deteksi dan isolasi kesalahan

sangat kecil

b. Kepadatan lalu lintas

c. Bila salah satu client rusak, maka

jaringan tidak bisa berfungsi

Page 13: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

d. Diperlukan repeater untuk jarak

jauh

2. Topologi Ring (Cincin)

Di dalam Topologi

Ring semua Workstation

dan Server dihubungakn

sehingga terbentuk suatu

pola lingkaran atau cincin.

Tiap Workstation atau

Server akan menerima dan

melewatkan Informasi dari

satu komputer ke komputer

yang lainnya, bila alamat-

alamat yang di maksud

sesuai maka informasi

diterima dan bila tidak

informasi akan di lewatkan.

Gambar 2.3 Topologi Ring

Keuntungan :

a. Hemat Kabel

Kerugian :

a. Peka kesalahan

b. Pengembangan jaringan lebih

kaku

3. Topologi Star

Pada Topologi Star,

masing-masing Workstation

dihubungkan secara

langsung ke Server atau

Hub/Swich. Hub/Swich

berfungsi menerima sinyal -

sinyal dari komputer dan

meneruskannya ke semya

komputer yang terhubung

dengan Hub/Swich tersebut.

Jaringan dengan Topologi

ini lebih mahal dan cukup

sulit pemasangannya .

Setiap komputer

mempunyai kabel sendiri-

sendiri sehingga lebih

mudah dalam mencari

kesalahan pada jaringan.

Kabel yang digunakan

Page 14: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

biasanya menggunakan

Kabel UTP CAT5.

Gambar 2.4 Topologi star

Keuntungan :

a. Paling fleksibel

b. Pemasangan/perubahan stasiun

sangat mudah dan tidak

mengganggu bagian jaringan lain

c. Kontrol terpusat

d. Kemudahan deteksi dan isolasi

kesalahan/kerusakan

e. Kemudahaan pengelolaan jaringan

Kerugian :

a. Boros kabel

b. Perlu penanganan khusus

c. Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen

kritis.

E. Komponen Pembentuk

Jaringan

1. Media Transmisi Data

a. Kabel UTP

Jaringan

komputer sekarang

menggunakan kabelUTP

(Unshielded Twisted

Pair) dengan standar 100

base- TX Fast Ethernet.

Kabel UTP terdiri dari 4

pasangkawat berulir

(twistwed Pair Wire)

sehingga pada kabelitu

semuanya terdapat 8

kawat. Setiap pasang

akawatini di beri kode

warna, yang pertama

warna penuh

(Biru,Jingga, Hijau atau

cokelat) dan

pasangannya yangberulir

seputar yang utama tadi

dengan warna putih

danstrip warna yang

Page 15: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

sesuai dengan

pasangannya

Gambar 2.5 Kabel UTP

b. Kabel Coaxial

Kabel ini mempunyai sifat-

sifat sebagai berikut:

a. Paling populer

digunakan pada

Local Area Network

(LAN)

b. Memiliki bandwidth

yang lebar, sehingga

bisadigunakan

untuk komunikasi

broadband

(multiplechannel)

c. Ada bermacam-

macam jenis kabel

coax sepertikabel

TV, thick, ARCnet,

dan thin coax.

d. Thick coaxial

dikenal dengan

nama

10Base5,biasanya

digunakan untuk

kabel backbone

padainstalasi

jaringan ethernet

antar gedung. Kabel

inisulit ditangani

secera fisik karena

tidak flexibel

danberat, namun

dapat menjangkau

jarak 500 mbahkan

2500 m dengan

repeater.

e. Thin coaxial lebih

dikenal dengan

nama RG-

58,cheapernet,

10Base2, dan

Page 16: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

thinnet,

biasanyadigunakan

untuk jaringan antar

workstation.

Dapatdigunakan

untuk implementasi

topologi bus dan

ringkarena mudah

ditangani secara

fisik.

Gambar 2.6 Kabel coaxial

c. Kabel Fiber Optik

Kabel ini mempunyai sifat

sebagai berikut :

a. Mahal

b. Bandwidth lebar

c. hampir tidak ada

resistansi dan loss

d. Tidak bisa di-tap di

tengah

e. Tidak terganggu

oleh cuaca dan

panas

f. Merupakan salah

satu kabel utama di

masa depan

Gambar 2.7 Kabel fiber optic

d. Wireless

Media ini memiliki sifat

sebagai berikut :

a. instalasi mudah

dilakukan

b. setiap workstation

berhubungan

dengan hub

ataucosentrator

melalui gelombang

radio atau

inframerah

2. Hardware Jaringan

Page 17: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

1. NIC (Network Interface

Card)

Adalah computer

circuit board or card

yang dipasang dalam

komputer (server

maupun workstation)

sehingga komputer

dapat dihubungkan

kedalam jaringan.

Dilihatdari jenis

interfacenya umumnya

terbagi dua yaitu PCI

dan ISA. Terdapat juga

beberapa card

diperuntukkan khusus

untuk laptop atau

notebook dengan socket

PCMCIA. Sering

disebut dengan ethernet

card, Networkcard.

Gambar 2.8 Network interface

card

2. HUB dan HUB Switch

Merupakan

konsentrator yang

membagi sinyal data

bagi network interface

card (NIC).

Gambar 2.9 Hub switch

3. Router

Merupakan

peralatan yang

menentukan rute (jalur)

yang akan dilewati oleh

data dalam jaringan.

Page 18: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

Gambar 2.10 Wireless router

4. Konektor

Merupakan

peralatan yang

digunakan untuk

menghubungkan suatu

media transmisi tertentu

dengan network

interface card.

a. Konektor RG – 45

Konektor RG – 45

digunakan untuk

pemakaian kabel

UTP/STP.

Gambar 2.11 Konektor RG - 45

b. Konektor BNC

Konektor BNC

digunakan untuk

pemakaian kabel

coaxial.

Gambar 2.12 Konektor BNC

c. Konektor ST

Konektor ST digunakan

untuk pemakaian

kabel Fiber Optic.

Gambar 2.13 Konektor ST

5. Crimp Tools

Crimp tool /

Crimping tool adalah

alat untuk memasang

kabel UTP ke konektor

RJ-45/RJ-11 tergantung

kebutuhan. Bentuknya

Page 19: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

macam-macam ada yang

besar dengan fungsi

yang banyak, seperti

bisa memotong kabel,

mengupas dan lain

sebagainya. Ada juga

yang hanya

diperuntukan untuk

crimp RJ-45 atau RJ-11

saja.

Gambar 2.14

Crimping tools

3. Jenis Pengkabelan dalam

Jaringan

a. Straight Cable

Kabel straight

merupakan kabel yang

memiliki cara

pemasangan yang sama

antara ujung satu

dengan ujung yang

lainnya. Kabel straight

digunakan untuk

menghubungkan 2

device yang berbeda.

Tabel dibawah adalah

susunan standar kabel

straight.

Tabel 2.1 Straight Cable

PIA B

1Putih Orange

Putih Orange

2 Orange Orange3 Putih Hijau Putih Hijau4 Biru Biru5 Putih Biru Putih Biru6 Hijau Hijau

7Putih

CoklatPutih Coklat

8 Coklat Coklat

Contoh penggunaan kabel

straight adalah sebagai

berikut :

a. Menghubungkan

antara computer

dengan switch

b. Menghubungkan

computer dengan

LAN pada modem

cable/DSL

Page 20: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

c. Menghubungkan

router dengan LAN

pada modem

cable/DSL

d. Menghubungkan

switch ke router

e. Menghubungkan

hub ke router

b. Cross Over cable

Kabel cross over

merupakan kabel yang

memiliki susunan

berbeda antara ujung

satu dengan ujung dua.

Kabel cross over

digunakan untuk

menghubungkan 2

device yang sama. Tabel

dibawah adalah susunan

standar kabel cross over.

Tabel 2.2 Cross over cable

PIA B

1Putih Orange

Putih Hijau

2 Orange Hijau3 Putih Hijau Putih Orange

4 Biru Biru5 Putih Biru Putih Biru6 Hijau Orange

7Putih

CoklatPutih Coklat

8 Coklat Coklat

Contoh penggunaan kabel

cross over adalah

sebagai berikut :

a. Menghubungkan 2

buah komputer

secara langsung

b. Menghubungkan 2

buah switch

c. Menghubungkan 2

buah hub

d. Menghubungkan

switch dengan hub

e. Menghubungkan

komputer dengan

router

F. Protokol TCP / IP

TCP / IP adalah salah

satu perangkat lunak jaringan

komputer (networking

software) yang terdapat dalam

sistem, dan dipergunakan dalam

Page 21: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

komunikasi data dalam local

area network (LAN) maupun

Internet. TCP singkatan dari

Transmission Control Protocol

dan IP singkatan dari Internet

Protocol. TCP/IP menjadi satu

nama karena fungsinya selalu

bergandengan satu sama lain

dalam komunikasi data.

TCP/IP saat ini

dipergunakan dalam banyak

jaringan komputer lokal (LAN)

yang terhubung ke Internet,

karena memiliki sifat:

1. Merupakan protokol

standar yang terbuka, gratis

dan dikembangkan terpisah

dari perangkat keras

komputer tertentu. Karena

itu protokol ini banyak

didukung oleh vendor

perangkat keras, sehingga

TCP/IP merupakan

pemersatu perangkat keras

komputer yang beragam

merek begitu juga sebagai

pemersatu berbagai

perangkat lunak yang

beragam merk sehingga

walau memakai perangkat

keras dan perangkat lunak

komputer yang berlainan,

komputer dan komputer

lainnya dapat

berkomunikasi data melalui

Internet.

2. Berdiri sendiri dari

perangkat keras jaringan

apapun. Sifat ini

memungkinkan TCP/IP

bergabung dengan banyak

jaringan komputer. TCP/IP

bisa beroperasi melalui

sebuah Ethernet, sebuah

saluran dial-up, dan secara

virtual melalui berbagai

media fisik transmisi data.

Page 22: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

3. Bisa dijadikan alamat

umum sehingga tiap

perangkat yang memakai

TCP/IP akan memiliki

sebuah alamat unik dalam

sebuah jaringan komputer

lokal, atau dalam jaringan

kumputer global seperti

Internet.

G. Model OSI

1. Macam – macam Lapisan

OSI

Model referensi

jaringan terbuka OSI atau

OSI Reference Model for

open networking adalah

sebuah model arsitektural

jaringan yang

dikembangkan oleh badan

International Organization

for Standardization (ISO)

di Eropa pada tahun 1977.

OSI sendiri merupakan

singkatan dari Open

System Interconnection.

Model ini disebut juga

dengan model “Model

tujuh lapis OSI” (OSI seven

layer model).

Gambar 2.15 Model OSI

Struktur tujuh lapis

model OSI, bersamaan

dengan protocol data unit

pada setiap lapisan OSI

Reference Model memiliki

tujuh lapis, yakni sebagai

berikut :

Page 23: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

Tabel 2.3 Model OSI

Lapisan ke-Nama lapisan

Keterangan

7Application

layer

Berfungsi sebagai

antarmuka

dengan aplikasi

dengan

fungsionalitas

jaringan,

mengatur

bagaimana

aplikasi dapat

mengakses

jaringan, dan

kemudian

membuat pesan-

pesan kesalahan.

Protokol yang

berada dalam

lapisan ini adalah

HTTP, FTP,

SMTP, dan NFS

6 Presentation

layer

Berfungsi untuk

mentranslasikan

data yang hendak

ditransmisikan

oleh aplikasi ke

dalam format

yang dapat

ditransmisikan

melalui jaringan.

Protokol yang

berada dalam

level ini adalah

perangkat lunak

redirektor

(redirector

software), seperti

layanan

Workstation

(dalam Windows

NT) dan juga

Network shell

(semacam

Virtual Network

Computing

(VNC) atau

Remote Desktop

Page 24: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

Protocol (RDP)).

5 Session layer

Berfungsi untuk

mendefinisikan

bagaimana

koneksi dapat

dibuat,

dipelihara, atau

dihancurkan.

Selain itu, di

level ini juga

dilakukan

resolusi nama.

4 Transport

layer

Berfungsi untuk

memecah data ke

dalam paket-

paket data serta

memberikan

nomor urut ke

paket-paket

tersebut sehingga

dapat disusun

kembali pada sisi

tujuan setelah

diterima. Selain

itu, pada level ini

juga membuat

sebuah tanda

bahwa paket

diterima dengan

sukses

(acknowledgeme

nt), dan

mentransmisikan

ulang terhadp

paket-paket yang

hilang di tengah

jalan.

3 Network

layer

Berfungsi untuk

mendefinisikan

alamat-alamat IP,

membuat header

untuk paket-

paket, dan

kemudian

melakukan

routing melalui

internetworking

dengan

Page 25: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

menggunakan

router dan switch

layer-3.

2Data-link

layer

Befungsi untuk

menentukan

bagaimana bit-bit

data

dikelompokkan

menjadi format

yang disebut

sebagai frame.

Selain itu, pada

level ini terjadi

koreksi

kesalahan, flow

control,

pengalamatan

perangkat keras

(seperti halnya

Media Access

Control Address

(MAC Address)),

dan menetukan

bagaimana

perangkat-

perangkat

jaringan seperti

hub, bridge,

repeater, dan

switch layer 2

beroperasi.

Spesifikasi IEEE

802, membagi

level ini menjadi

dua level anak,

yaitu lapisan

Logical Link

Control (LLC)

dan lapisan

Media Access

Control (MAC).

1Physical

layer

Berfungsi untuk

mendefinisikan

media transmisi

jaringan, metode

pensinyalan,

sinkronisasi bit,

arsitektur

Page 26: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

jaringan (seperti

halnya Ethernet

atau Token

Ring), topologi

jaringan dan

pengabelan.

Selain itu, level

ini juga

mendefinisikan

bagaimana

Network

Interface Card

(NIC) dapat

berinteraksi

dengan media

kabel atau radio.

Layer-layer

tersebut disusun

sedemikian sehingga

perubahan pada satu layer

tidak membutuhkan

perubahan pada layer lain.

Layer teratas (5, 6 and 7)

adalah lebih cerdas

dibandingkan dengan layer

yang lebih rendah. Layer

Application dapat

menangani protocol dan

format data yang sama

yang digunakan oleh layer

lain, dan seterusnya. Jadi

terdapat perbedaan yang

besar antara layer Physical

dan layer Application.

2. FUNGSI LAYER

a. Layer Physical

Ini adalah layer

yang paling sederhana,

berkaitan dengan

electrical (dan optical)

koneksi antar

peralatan. Data biner

dikodekan dalam

bentuk yang dapat

ditransmisi melalui

media jaringan,

sebagai contoh kabel,

Page 27: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

transceiver dan

konektor yang

berkaitan dengan layer

Physical. Peralatan

seperti repeater, hub

dan network card

adalah berada pada

layer ini.

b. Layer Data-link

Layer ini

sedikit lebih “cerdas”

dibandingkan dengan

layer physical, karena

menyediakan transfer

data yang lebih nyata.

Sebagai penghubung

antara media network

dan layer protocol

yang lebih high-level,

layer data link

bertanggung-jawab

pada paket akhir dari

data binari yang

berasal dari level yang

lebih tinggi ke paket

diskrit sebelum ke

layer physical. Akan

mengirimkan frame

(blok dari data) melalui

suatu network.

Ethernet (802.2 &

802.3), Tokenbus

(802.4) dan Tokenring

(802.5) adalah protocol

pada layer Data-link.

c. Layer Network

Tugas utama

dari layer network

adalah menyediakan

fungsi routing sehingga

paket dapat dikirim

keluar dari segment

network lokal ke suatu

tujuan yang berada

pada suatu network

lain. IP, Internet

Protocol, umumnya

digunakan untuk tugas

Page 28: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

ini. Protocol lainnya

seperti IPX, Internet

Packet eXchange.

Perusahaan Novell

telah memprogram

protokol menjadi

beberapa, seperti SPX

(Sequence Packet

Exchange) & NCP

(Netware Core

Protocol). Protokol ini

telah dimasukkan ke

sistem operasi

Netware. Beberapa

fungsi yang mungkin

dilakukan oleh Layer

Network: membagi

aliran data biner ke

paket diskrit dengan

panjang tertentu,

mendeteksi Error,

memperbaiki error

dengan mengirim

ulang paket yang

rusak, mengendalikan

aliran

d. Layer Transport

Layer transport

data, menggunakan

protocol seperti UDP,

TCP dan/atau SPX

(Sequence Packet

eXchange, yang satu

ini digunakan oleh

NetWare, tetapi khusus

untuk koneksi

berorientasi IPX).

Layer transport adalah

pusat dari mode-OSI.

Layer ini menyediakan

transfer yang reliable

dan transparan antara

kedua titik akhir, layer

ini juga menyediakan

multiplexing, kendali

aliran dan pemeriksaan

error serta

memperbaikinya.

Page 29: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

e. Layer Session

Layer Session,

sesuai dengan

namanya, sering

disalah artikan sebagai

prosedur logon pada

network dan berkaitan

dengan keamanan.

Layer ini menyediakan

layananke dua layer

diatasnya, Melakukan

koordinasi komunikasi

antara entiti layer yang

diwakilinya. Beberapa

protocol pada layer ini:

NETBIOS: suatu

session interface dan

protocol,

dikembangkan oleh

IBM, yang

menyediakan layanan

ke layer presentation

dan layer application.

NETBEUI, (NETBIOS

Extended User

Interface), suatu

pengembangan dari

NETBIOS yang

digunakan pada produk

Microsoft networking,

seperti Windows NT

dan LAN Manager.

ADSP (AppleTalk

Data Stream Protocol).

PAP (Printer Access

Protocol), yang

terdapat pada printer

Postscript untuk akses

pada jaringan

AppleTalk.

f. Layer Presentation

Layer

presentation dari model

OSI melakukan hanya

suatu fungsi tunggal:

translasi dari berbagai

tipe pada syntax

sistem. Sebagai contoh,

Page 30: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

suatu koneksi antara

PC dan mainframe

membutuhkan konversi

dari EBCDIC

character-encoding

format ke ASCII dan

banyak faktor yang

perlu dipertimbangkan.

Kompresi data (dan

enkripsi yang

mungkin) ditangani

oleh layer ini.

g. Layer Application

Layer ini

adalah yang paling

“cerdas”, gateway

berada pada layer ini.

Gateway melakukan

pekerjaan yang sama

seperti sebuah router,

tetapi ada perbedaan

diantara mereka. Layer

Application adalah

penghubung utama

antara aplikasi yang

berjalan pada satu

komputer dan

resources network

yang membutuhkan

akses padanya. Layer

Application adalah

layer dimana user akan

beroperasi padanya,

protocol seperti FTP,

telnet, SMTP, HTTP,

POP3 berada pada

layer Application.

2.6 Komputer

2.6.1 Pengertian Komputer

Menurut Sutono

(2010 : 1), komputer dapat

didefinisikan sebagai

kumpulan rangkaian

elektronik yang berfungsi

untuk menerima input,

Page 31: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

mengolahnya dan

menghasilkan suatu output.

Input dapat berasal dari

keyboard, mouse, dan

perangkat lainnya.

Pengelolah input berupa

CPU yang terdiri dari

prosesor, motherboard,

memori dan harddisk drive.

Output yang dihasilkan

dapat berupa gambar visual

yang ditampilkan di layar

monitor, printer (hasil

cetakan), speaker dan

media lainnya.

Menurut Mulyono

(2008 : 1), komputer adalah

seperangkat alat elektronik

yang terdiri atas peralatan

input, alat yang mengolah

input, dan peralatan output

yang memberikan

informasi, serta bekerja

secara otomatis. Literatur

terbaru menggolongka

komputer berdasarkan

empat hal, yaitu data yang

diolah, penggunaaan,

bentuk dan ukuran, serta

generasinya.

1. Data yang diolah

a. Komputer Analog

Digunakan

untuk mengolah data

kualitatif, bekerja

secara kontinu dan

paralel. Biasanya

tidak memerlukan

bahaasa perantara.

Contohnya,

komputer yang

digunakan untuk

mengukur suhu,

kecepatan suara, dan

voltase listrik.

b. Komputer Digital

Digunakan

untuk mengolah data

Page 32: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

kuantitatif (huruf,

angka, kombinasi

huruf dan angka,

serta karakter

khusus). Biasanya

memerlukan bahasa

perantara. Salah satu

contohnya adalah

komputer PC.

c. Komputer Hybrid

Kombinasi

antara komputer

analog dan digital,

contohnya faksimile.

2. Penggunaan

a. Komputer untuk

tujuan khusus

(special purpose

computer).

Digunakan

secara umum,

misalnya untuk

pengolahan grafis,

pengolahan

multimedia,

pengolahan data

base, dan

pengolahan program

lainnya.

b. Komputer untuk

tujuan umum (

general purpose

computer)

Digunakan

secara khusus, dan

mempunyai satu

fungsi kerja saja,

misalnya sebagai

server, PC router,

atau terminal dumb.

3. Generasi

Komputer terbagi

menjadi beberapa generasi

sebagai berikut.

a. Komputer generasi

pertama (1946 –

1959)

Page 33: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

b. Komputer generasi

kedua (1959 - 1964)

c. Komputer generasi

ketiga (1964 – 1970)

d. Komputer generasi

keempat (1979 –

sekarang)

e. Komputer generasi

kelima (sekarang)

4. Bentuk dan ukurana

a. Super computer

Jenis

komputer yang

digunakan untuk

menyelesaikan

masalah yang

membutuhkan

perhitungan yang

sangat komplek.

Karena bentuk

daharganya relatif

mahal, komputer ini

jarang kita temui.

Biasanya, digunakan

di Univesitas,

pemerintah, dan

perusahaan besar.

b. Mainframe

Computer

Jenis

komputer yang

digunakan pada

lingkungan ketika

pengguna

memerlukan akses

untuk menjalankan

program, dan

memakai data secara

bersama – sama.

Biasanya, komputer

jenis ini banyak

diguakan sebagai

server e-commerce

yang melayani

transaksi melalui

internet.

c. Mini computer

Page 34: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

Komputer

jenis ini lebih kecil

dari computer

mainframe, tetapi

lebih besar dari jenis

micro computer.

Biasanya, memiliki

beberapa terminal.

Komputer jenis ini

biasanya digunakan

sebagai server

jaringan komputer

atau server internet.

d. Workstation

computer

Computer

single – user

(digunakan oleh satu

orang) yang sangat

powerful. Biasanya

digunakan untuk

aplikasi yang

membutuhkan

perhitungan

kompleks dan

pekerjaan yang

berat, misalnya

pembuatan animasi

komputer.

e. Micro computer /

personal computer

(PC)

Jenis

komputer pribadi

yang digunakan oleh

satu orang, yang

kinerjanya

bergantung pada

kebutuhan. Jenis

komputer ini

mencakup desktop

computer, laptop,

dan PDA.

Jadi dapat

disimpulkan bahwa

komputer memiliki

pengertian sebagai

alat elektronik yang

Page 35: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

menerima input dan

kemudian

memprosesnya

menjadi sebuah

output dalam bentuk

informasi baik yang

berbentuk soft copy

maupun hard copy.

Selain itu komputer

juga bekerja secara

otomatis, komputer

juga terdapat berbgai

macam bentuk dan

ukuran yang

bervariasi

tergantung

kebutuhan dan akan

digunakan untuk

keperluan yang

berbeda pula.

Page 36: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian

3.1.1 Tempat dan Waktu

Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian

dilakukan pada

Laboratorium Pusat

Komputer (PUSKOM)

Universitas Dehasen

Bengkulu.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini

dilakukan dengan dua

tahap yaitu :

a. Pra – Penelitian

Pra – penelitian ini

dilakukan dari

bulan September

2014 sampai

dengan bulan

bulan Januari

2015.

b. Penelitian

Penelitian ini

dilakukan dari

bulan Februari

2015 sampai

dengan bulan

Maret 2015.

3.1.2 Sejarah Berdirinya

Tempat Penelitian

a. Cikal bakal Universitas

Dehasen Bengkulu

adalah Sekolah Tinggi

Manajemen

Informatika dan

Komputer (STMIK)

Dehasen dan Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi

(STIE) Dehasen serta

Akademi Teknologi

Pertanian (ATP)

Dehasen yang

didirikan oleh

Yayasan Dehasen di

Bengkulu.

Page 37: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

b. Berdasarkan

Keputusan Menteri

Pendidikan Nasional

Nomor 39/D/O/2008

tanggal 17 Maret 2008

yang merupakan

penggabungan dan

pengembangan STMIK

Dehasen, STIE

Dehasen dan ATP

Dehasen, kemudian

ditetapkan menjadi

Universitas Dehasen

Bengkulu.

c. Universitas ini

bernama Universitas

Dehasen Bengkulu dan

disingkat Unived.

d. Universitas Dehasen

Bengkulu

berkedudukan di

Bengkulu.

e. Dasar Universitas

Dehasen Bengkulu

adalah Pancasila,

Undang-Undang Dasar

1945 serta kaidah

moral dan keilmuan.

3.1.3 Struktur Organisasi

Suatu organisasi

akan berjalan dengan baik

apabila memiliki tujuan

yang jelas. Tujuan

organisasi merupakan

landasan bagi organisasi

yang bersangkutan

sehingga tujuan tersebut

menjadi pedoman dalam

megambil suatu kebijakan

yang akan menentukan

macam-macam tugas

pekerjaan dan aktivitas

yang dilakukan. Untuk

lebih jelasnya struktur

organisasi terdapat pada

lampiran.

Page 38: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

3.1.4 Tugas dan Wewenang

A. Kepala Pusat

Komputer

Tugas dan

wewenang kepala

pusat komputer

(puskom) adalah

sebagai berikut :

1. Menyusun rencana

induk teknologi

informasi Unived.

2. Menyelenggarakan

perkuliahan dan

praktikum

komputer.

3. Melakukan

perencanaan

standar peralatan

teknologi

informasi,

pengoperasian,

pendayagunaan,

dan pemeliharaan

jaringan

dilingkungan

Unived.

4. Memasyarakatkan

layanan teknologi

informasi kepada

pengguna dan

calon pengguna.

5. Melakukan

pengendalian

keamanan dan

keandalan kinerja

jaringan baik dari

sisi hardware

maupun software

sesuai dengan

kemajuan

teknologi.

6. Melaksanakan

pengelolaan

layanan teknologi

informasi yang

antisipatif

terhadap

kebutuhan

Page 39: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

Universitas dan

responsive

terhadap keluhan

pengguna.

7. Menetapkan

kualifikasi dan

memberikan

pertimbangan

dalam rekruitmen

dan penerimaan

teknisi teknologi

informasi pada

semua unit

dilingkungan

Unived.

8. Melakukan

koordinasi dan

memberikan

konsultasi teknis

jaringan secara

berkala kepada

para teknisi

teknologi

informasi

dilingkungan

Unived.

9. Mengelola dan

menjamin

kelancaran akses

informasi ke

jaringan lokal

Universitas dan

jaringan global

bagi semua

pengguna.

10. Membuat laporan

secara periodic

kepada pimpinan

Unived.

B. Staf Administrasi

1. Menyusun RKAT

pusat computer

2. Mewakili tugas

kepala pusat

komputer

3. Melaksanakan

urusan keuangan

Page 40: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

4. Melakukan

tatalaksana dan

kepegawaian

5. Melaksanakan

urusan rumah

tangga

6. Melaksanakan

sosialisasi layanan

puskom

7. Melaksanakan

administrasi

layanan puskom

8. Membina

kelompok tenaga

ahli

9. Membuat laporan

pelaksanaan

kegiatan puskom

10. Melaksanakan

tugas lain yang

diberikan oleh

pimpinan

C. Ka.Unit Pelaksana

1. Pengampu

matakuliah wajib

Unived

2. Menyiapkan

fasilitas

perkuliahan

dan/atau

praktikum

komputer

D. Ka.Unit Teknologi

Informasi

1. Menyusun RKAT

di lingkungan

layanan teknologi

informasi

2. Layanan e-mail

dan web server

3. Layanan aplikasi

teknologi

informasi

4. Bantuan teknis

operasional sistem

informasi

manajemen

Page 41: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

5. Sistem

pencadangan data

(backup system)

6. Layanan instalasi

software aplikasi

7. Mengembangkan

software teknologi

informasi

8. Melaksanakan

pelatihan

operasional

software

manajemen

informasi

dilingkungan

Unived

E. Staf Jaringan

1. Menyusun RKAT

di lingkungan

seksi layanan

jaringan komputer

2. Memelihara

hardware,

software, dan

sistem operasi

komputer

3. Cabling dan

Switching

4. Routing, Bandwith

Management, dan

firewall

5. Penataan/

pemetaan

(topologi) jaringan

6. Melakukan

pelatihan

pengoperasian

jaringan di

lingkungan

Unived.

F. Staf Teknisi Operator

1. Membantu kepala

pusat komputer

dalam menyusun

kegiatan

pemeliharaan dan

perawatan teknisi

Page 42: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

komputer di

Unived.

2. Membuat lapoaran

kepada kepala

pusat komputer

tentang

pemeliharaan dan

perawatan

komputer di

Unived

3. Melakukan

pemeliharaan dan

perawatan

komputer

4. Melaksanakan

tugas yang

diberikan oleh

kepala pusat

komputer

G. Ka.Unit Hardware

1. Menyusun RKAT

di lingkungan

labortorium

hardware

2. Menyiapkan

semua kebutuhan

praktikum yang

berkenaan dengan

hardware.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang

digunakan adalah metode

eksprimen. Pada penelitian ini

dilakukan percobaan dan

implementasi mengenai kinerja

dari point to point protokol over

ethernet (PPPoE) dalam hal

keamanan saat menggunakan

jaringan. Hasil eksprimen

selanjutnya didokumentasikan

untuk melakukan analisa sehingga

dihasilkan rekomendasi yang tepat

untuk pemanfaatan point to point

protokol over ethernet (PPPoE).

Dari hasil analisa tersebut nantinya

akan mendapatkan kesimpulan

mengenai manfaat serta fungsi

yang lebih detail lagi dari PPPoE

Page 43: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

terutama dari segi kerahasiaan data

dan dari segi keamanan dan dapat

terhindar dari program pemotong

jaringan seperti NetCut pada

jaringan komputer.

3.3 Instrumen Perangkat Lunak dan

Perangkat Keras

Dalam pembuatan point to

point protokol over ethernet

(PPPoE) untuk menjaga

kerahasiaan (secure) dalam

jaringan local pada jaringan ini,

alat dan bahan yang digunakan

meliputi perangkat lunak

(Software), dan perangkat keras

(Hardware).

1. Perangkat Lunak (Software)

Adapun perangkat lunak

(software) yang digunakan

dalam penelitian ini adalah :

a. Mikrotik Operating System

b. Winbox

2. Perangkat Keras (Hardware)

Adapun spesifikasi dari

perangkat keras (hardware)

dapat dilihat pada tabel berikut

ini :

Tabel 3.1 Perangkat keras (hardware)

No Jenis Spesifikasi 1 Laptop Acer2 Mikrotik

RouterBoardRB750

3 Switch Tp-Link

3.4 Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik

pengumpulan data yang digunakan

dalam penyusunan laporan

penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Studi pustaka

Mempelajari buku-

buku, e-book dan artikel

tentang komputer, jaringan

komputer, keamanan dalam

jaringan local menggunakan

PPPoE, dan fungsi PPPoE

sehingga dapat membantu

penulis menyelesaikan

penelitian ini. Buku – buku

Page 44: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

yang digunakan tersebut

didapat dari perpustakaan

Universitas Dehasen

Bengkulu, ada juga buku yang

sengaja dibeli dan

mendownload e-book serta

artikel yang berhubungan

dengan penelitian yang

penulis lakukan.

2. Studi Laboratorium

Data penelitian

dikumpulkan dengan

melakukan percobaan di

Laboratorium Komputer

Universitas Dehasen

Bengkulu.

3.5 Metode Perancangan Sistem

3.5.1 Blok Diagram Global

Blok diagram global

yang digunakan dalam

perancangan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Blok Diagram

Global

Pada gambar 3.1

blok diagram global diatas ,

terdapat sebuah

routerboard yang menjadi

gateway untuk terhubung

ke internet serta

routerboard ini juga yang

akan menjadi server

PPPoE. Routerboard ini

dikonfigurasi dengan

menggunakan salah satu

jenis point to point (PPP)

yaitu PPPoE untuk

membuat koneksi yang

secure (rahasia). Setelah

Page 45: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

Persiapan Alat dan Bahan

Konfigurasi Ip Address Pada Notebook

Konfigurasi Mikrotik RouterBoard

Implementasi Point to Point Protokol Over Ethernet

(PPPoE)

Pengujian dan Analisa

Hasil Pengujian dan Analisa

konfigurasi pada router

selesai, maka kedua client

di setting sebagai PPPoE

client sehingga kedua client

ini dapat mengakses

internet melalui router yang

sudah dikonfigurasi. Saat

menggunakan sambungan

PPPoE kedua client akan

mendapatkan ip secara

otomatis dari Router.

3.5.2 Prinsip Kerja Sistem

Point to Point

Protokol Over Ethernet

(PPPoE) ini bekerja dengan

sistem point to point,

koneksi PPPoE terdiri dari

client dan Access

Concentrator (AC) atau

lebih sering disebut dengan

PPPoE Server. Komputer

client bertindak sebagai

PPPoE client sedangkan

router gateway bertindak

sebagai PPPoE Server atau

AC. Dalam pemanfaatan

PPPoE ini, hampir seluruh

komputer personal ataupun

notebook sudah

mendukung koneksi

PPPoE, sehingga tidak

kesulitan untuk menjadi

PPPoE client.

3.5.3 Rencana Kerja

Rencana kerja sistem

Analisa pemanfaatan Point

to Point Protokol Over

Ethernet adalah sebagai

berikut :

Gambar 3.2 Rencana Kerja

Page 46: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

Keterangan :

1. Persiapan alat dan

bahan

Adapun alat

dan bahan yang

harus disiapkan,

antara lain sebagai

berikut :

a. Mikrotik

RouterBoard

b. Software

pendukung

seperti winbox

c. Komputer /

Laptop

d. Kabel UTP

e. Konektor

f. Switch

g. Tang

Crimmping

2. Konfigurasi IP

address pada

Notebook

Dalam

tahapan ini yang

perlu dilakukan

adalah membuat

konfigurasi pada IP

address di

notebook / laptop

yang nantinya akan

digunaka untuk

mengkonfigurasi

routerboard

mikrotik.

3. Konfigurasi

Mikrotik

RouterBoard

Adapun

konfigurasi yang

dilakukan pada

tahap ini adalah

sebagai berikut :

a. Setting IP pada

RouterBoard

Mikrotik.

Page 47: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

b. Setting

Interface pada

masing –

masing port

pada mikrotik.

c. Setting NAT

agar dapat

terhubung ke

internet.

d. Setting Route

untuk

menentukan

jalur yang akan

digunakan.

4. Implementasi Point

to Point Protokol

Over Ethernet

(PPPoE)

Untuk

mengimplementasik

an PPPoE dalam

jaringan local

(LAN), maka ada

beberapa

pengaturan yang

harus dibuat,

adapun pengaturan

yang harus

dilakukan adalah

sebagai berikut :

a. Setting PPPoE

server pada

RouterBoard

Mikrotik

b. Setting PPPoE

client pada

masing –

masing host

atau client.

5. Pengujian dan

Analisa

Adapun

pengujian dan

analisa yang

dilakukan pada

sistem ini adalah

sebagai berikut :

Page 48: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

a. Keamanan

konektifitas

dalam jaringan

1. Menggun

akan

aplikasi

NetCut

dengan

PPPoE

client

2. Menggun

akan

aplikasi

NetCut

tanpa

PPPoE

client

b. PING antar

client

1. Client

dengan

PPPoE

client.

2. Client

tanpa

PPPoE

client

c. T

roubleshooting

6. Hasil Pengujian

Pada tahapan

ini, merupakan hasil

dari pengujian dan

analisa yang

dilakukan yang

nantinya akan

disajikan dalam

bentuk tabel

pengujian.

3.6 Perancangan Pengujian

Pengujian ini dilakukan

dengan metode blackbox, yaitu 

sebuah  metode  yang digunakan

untuk  menemukan  kesalahan dan

mendemonstrasikan fungsional

aplikasi saat dioperasikan, apakah

input diterima dengan benar dan 

Page 49: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

output  yang  dihasilkan  telah 

sesuai  dengan yang diharapkan,

sehingga dapat membuktikan

kebenarannya.

Tabel 3.2 Pengujian dan analisa

No

Jenis

Pengu

jian

Kriteri

aHasil

Ke

1 Keamanan konektifitas dalam jaringan

Mengg

unakan

aplikasi

NetCut

dengan

PPPoE

Client

Mengg

unakan

aplikasi

NetCut

tanpa

PPPoE

client

2 Ping antar client

Client

dengan

PPPoE

client

Client

tanpa

PPPoE

client

3 Troubl Kesalah

eshooting

an saat instalasi, konfigurasi dan kesalahan saat penggunaan

Page 50: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Point to Point Protocol

Over Ethernet (PPPoE)

Berdasarkan penguraian

pada bab sebelumnya tentang

rencana kerja dalam penelitian ini,

pada bab ini akan dijelaskan

mengenai hasil dari implementasi

penelitian yang penulis lakukan.

Penelitian yang penulis lakukan ini

adalah mengimplementasikan

point to point protocol over

ethetnet (PPPoE) dan menganalisa

manfaat dari PPPoE tersebut.

Berikut ini adalah hasil

implementasi dari point to point

protocol over ethernet (PPPoE).

Adapun hasil dari implementasi

tersebut dapat dilihat pada gambar

dibawah ini :

Gambar 4.1 Hasil Point to Point Protocol Over Ethetnet (PPPoE)

Pada gambar 4.1, terlihat

dua user yang sedang aktif, dua

user ini dapat dilihat pada menu

active connection karena kedua

user ini telah menggunakan atau

terhubung melalui PPPoE. Dengan

menggunakan jalur PPPoE, kedua

user ini mendapatkan address yang

sama sebab, pada PPPoE hanya

akan dikenal IP address yang

sudah di konfigurasi pada PPPoE

service, dengan cara inilah PPPoE

akan mengamankan semua user

yang terhubung melalui PPPoE,

karena semua user akan

mendapatkan called id dan address

yang sama sehingga sulit untuk

menggandakan ataupun

memutuskan koneksi dari masing -

Page 51: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

masing user terutama dari serangan

aplikasi seperti NetCut.

4.2 Pembahasan

Pada subbab ini akan dibahas

mengenai alur kerja yang akan

dilakukan pada penelitian ini.

Adapun renca kerja pada penelitian

ini adalah sebagai berikut :

A. Persiapan Alat dan Bahan

Adapun alat dan

bahan yang harus

disiapkan, antara lain

sebagai berikut :

a. Perangkat keras

PC / Notebook

b. Mikrotik

RouterBoard

RB750

c. Switch

d. Tang Crimping

e. Kabel UTP beserta

konektornya

4.3.1 Hasil Pengujian dan

Analisa

Tabel 4.1 Hasil pengujian dan analisa

No

Jenis

Pengu

jian

Krite

ria

Hasi

l

Keter

anga

n

1 Keama

nan

konekt

ifitas

dalam

jaringa

n

Meng

gunak

an

aplika

si

NetC

ut

denga

n

PPPo

e

client

Aktif

Kom

pute

r

clien

t

yang

terh

ubun

g

mela

lui

PPP

oE

tidak

bisa

di

cut

off

oleh

Net

Cut

PPPo

E

sanga

t

berfu

ngsi

untuk

meng

aman

kan

jaring

an

dari

NetC

ut

Meng

gunak

an

aplika

Kom

pute

r

clien

Tanpa

adany

a

NetC

Page 52: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

si

NetC

ut

tanpa

PPPo

E

client

t

yang

tidak

terh

ubun

g

mela

lui

PPP

oE

bisa

di

cut

off

oleh

Net

Cut

ut

client

akan

denga

n

muda

h di

cut

off

oleh

Aplik

asi

NetC

ut

2 Ping antar client

Client

denga

n

PPPo

E

client

Dap

at

terk

onek

si

deng

an

baik

Denga

n

adany

a

PPPo

E

ataup

un

tdak

ada

PPPo

E,

client

akan

tetap

Client

tanpa

PPPo

E

client

Dapat terkoneksi dengan baik

bisa

terhu

bung

ke

router

.

3 Troubleshooting

Kesal

ahan

saat

instal

asi,

konfi

gurasi

dan

kesala

han

saat

pengg

unaan

1. C

lient

tidak

bisa

terh

ubun

g

deng

an

PPP

oE

Serv

er.

2. T

idak

bisa

mela

kuka

n

PIN

1. Me

ng-

hubun

gkan

router

denga

n

intern

et dan

mema

stikan

user

dan

passw

ord

yang

dimas

ukkan

benar.

2. Me

non-

aktifk

an

firew

all

pada

Page 53: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

G

antar

kom

pute

r

clien

t

windo

ws.

Dari hasil pengujian dan

analisa pada table 4.1, terlihat

bahwa penggunaan Point to Point

Protokol Over Ethernet (PPPoE)

dapat mengamankan jaringan dari

serangan aplikasi NetCut. Dengan

memanfaatkan PPPoE ini, client

yang terhubung kedalam jaringan

akan di hiden identitasnya, dalam

sebuah komputer indentitas ini

berupa MAC-Address. Proses

konektifitas dalam jaringan

komputer tidak akan terganggu

walaupun komputer client itu

terhubung melalui PPPoE.

Penggunaan PPPoE sangat baik

untuk mengamankan proses

komunikasi data dalam jaringan

komputer.

Page 54: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

4.3 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang

dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa :

1. Pemanfaatan Point to Point

Protocol Over Ethetnet

(PPPoE) dapat digunakan

sebagai solusi keamanan dari

serangan aplikasi NetCut.

2. Pemanfaatan PPPoE tidak

mengganggu proses

komunikasi data dalam

jaringan komputer.

3. Dalam mengamankan jaringan

PPPoE membuat id dan

address yang sama pada tiap

user, sehingga id dan address

setiap user akan aman.

4.4 Saran

Setelah melakukan

penelitian, penulis ingin

menyarankan kepada pembaca

pada umumnya, jika ingin

membuat point to point protocol

over ethernet (PPPoE), ada

baiknya lebih di tingkatkan lagi

seperti digabung dengan firewall

dan buatlah keamanan yang lebih

baik lagi dari pada penelitian yang

penulis lakukan, karena penulis

yakin kemajuan akan

perkembangan teknologi akan

semakin pesat.

Untuk tempat penulis

melakukan penelitian yaitu Pusat

Komputer Universitas Dehasen

Bengkulu, dalam jaringan yang

sifatnya rahasia ada baiknya

menggunakan PPPoE ataupun

jenis dari PPP lain seperti PPTP.

Karena dengan membuat jalur

khusus seperti itu, maka proses

komunikasi data dalam jaringan

akan lebuh aman.

Page 55: ANALISA PEMANFAATAN POINT TO POINT PROTOKOL OVER ETHERNET (PPPoE)

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Anang, 2007, Strategi Six Sigma, Elex Media Komputindo, Jakarta, 256 Halaman

Mulyono, Hasyim, 2008, Buku Pintar Komputer. Kriya Pustaka, Jakarta. 228

Halaman.

Sofana, iwan, 2011, Teori & Modul Praktikum Jaringan Komputer. Modula, Bandung. 376 halaman

Sutono, 2010,Perangkat Keras Komputer dan Tools Pendukungnya. Modula,

Bandung. 208 halaman.

Towidjojo, Rendra, 2013, Mikrotik Kung FU Kitab 2, Jasakom, Jakarta, 261 Halaman

Towidjojo, Rendra, 2014, Mikrotik Kung FU Kitab 3 Kitab Manajemen Banwith, Jasakom, Jakarta, 321 Halaman

Utomo, 2011, Membangun Jaringan Komputer dan Internet. Mediakom, Yogyakarta.

Wagito, 2007, Jaringan Komputer Teori dan Implementasi Berbasis Linux. Gava Media, Yogyakarta. 231 halaman

Wikipedia, (2013, 16 Agustus). Analisis, Diperoleh 5 Agustus 2014, dari http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis