analisa parasetamol metode spektrofotometer uv(2)

7
Analisa Parasetamol Metode Spektrofotometer UV A. ACARA Analisa parasetamol dengan spektrofotometer UV B. PRINSIP Pengukuran kadar parasetamol pada panjang gelombang maksimum setelah sampel diencerkan. C. TUJUAN Mengetahui kadar parasetamol dalam sampel D. DASAR TEORI a. Spektrofotometer Dalam analisis spektrofotometri digunakan sumber radiasi yang menjorok kedalam daerah ulatraviolet spectrum itu. Dari spectrum itu, dipilih panjang-panjang gelombang tertentu dengan lebar pita kurang dari 1 nm. Instrument ini sebenarnya terdiri dari dua instrument dalam satu kotak yaitu sebah spectrometer dan sebuah fotometer.spektrofotometer optis adalah sebuah instrument yang mempunyai system optis yang dapat menghasilkan sebaran (dispersi) radiasi elektromagnetik yang masuk, dan dengan mana dapat dilakukan pengukuran kuantitas radiasi yang diteruskan pada panjang gelombang terpilih dari jangka spectral itu. Sebuah fotometer adalah peranti untuk mengukur intensitas radiasi yang diteruskan atau suatu fungsi intensitas ini, bila digabungkan

Upload: putri-kusuma-wardani

Post on 04-Aug-2015

928 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Parasetamol Metode Spektrofotometer UV(2)

Analisa Parasetamol Metode Spektrofotometer UV

A. ACARA

Analisa parasetamol dengan spektrofotometer UV

B. PRINSIP

Pengukuran kadar parasetamol pada panjang gelombang maksimum setelah sampel diencerkan.

C. TUJUAN

Mengetahui kadar parasetamol dalam sampel 

D. DASAR TEORI

a. Spektrofotometer 

Dalam analisis spektrofotometri digunakan sumber radiasi yang menjorok kedalam

daerah ulatraviolet spectrum itu. Dari spectrum itu, dipilih panjang-panjang gelombang tertentu

dengan lebar pita kurang dari 1 nm. Instrument ini sebenarnya terdiri dari dua instrument dalam

satu kotak yaitu sebah spectrometer dan sebuah fotometer.spektrofotometer optis adalah sebuah

instrument yang mempunyai system optis yang dapat menghasilkan sebaran (dispersi) radiasi

elektromagnetik yang masuk, dan dengan mana dapat dilakukan pengukuran kuantitas radiasi

yang diteruskan pada panjang gelombang terpilih dari jangka spectral itu. Sebuah fotometer

adalah peranti untuk mengukur intensitas radiasi yang diteruskan atau suatu fungsi intensitas ini,

bila digabungkan dalam spektrofotometer, spectrometer dan fotometer itu digunakan secara

gabungan untuk menghasilkan suatu isyarat yang berpadanan dengan selisih antar radiasi yang

diteruskan oleh bahan pembanding dan radiasi yang diteruskan oleh contoh pada panjang-

panjang gelombang yang terpilih.

Nilai E1%1cm merupakan absorbansi suatu senyawa yang diukur pada konsentrasi 1% b/v

(1g/100ml) dan dengan kuvet yang mempunyai ketebalan 1cm pada ketebalan 1cm pada panjang

gelombang dan pelarut tertentu.Nilai E1%1cmuntuk paracetamol adalah 715.

Page 2: Analisa Parasetamol Metode Spektrofotometer UV(2)

Absortivitas (a) merupakan suatu konstanta yang tidak tergantung pada konsentrasi, tebal kuvet,

dan interaksi radiasi yang mengenai sampel. Absortivitas tergantung pada suhu,pelarut,struktur

molekul dan panjang gelombangradiasi. Satuan ditentukan oleh satuan-satuan b (tebal kuvet), c

(konsentrasi). Jika satuan c adalah M (molar) maka absortivitas disebut dengan absortivitas

molar dan disimbolkan dengan e dengan satuan M-1 cm-1atau liter.mol-1 cm-1. Jika c dinyatakan

dengan persen berat/volume (g/100ml) maka absortivitas dapat ditulis dengan E1%1cm dan juga

sering kali ditulis denganA1%1cm.

b. Parasetamol

Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesic dan antipiretik yang populer dan

digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit ringan, dan demam. Digunakan

dalam sebagian besar resep obat analgesic salesma dan flu. Ia aman dalam dosis standar, tetapi

karena mudah didapati, overdosis obat baik sengaja atau tidak sengaja sering terjadi.

Parasetamol (Asetaminofen) merupakan salah satu obat yang paling banyak digunakan

sehari-hari. Obat ini berfungsi sebagai pereda nyeri dan penurun panas. Setelah berpuluh tahun

digunakan, parasetamol terbukti sebagai obat yang aman dan efektif. Tetapi, jika diminum dalam

dosis berlebihan (overdosis), parasetamol dapat menimbulkan kematian. 

Penentuan waktu operasional (operating time)

Penentuan waktu operasional (operating time) bertujuan untuk mengetahui waktu

pengukuran yang stabil. Waktu operasional ditentukan dengan mengukur hubungan antara waktu

pengukuran dengan absorbansi larutan. Pada saat awal terjadi reaksi, absorbansi senyawa yang

berwarna meningkat sampai waktu tertentu hingga diperoleh absorbansi yang stabil. Semakin

lama waktu pengukuran, maka ada kemungkinan senyawa yang berwarna tersebut menajdi rusak

atau terurai sehingga intensitas warnanya turun, akibatnya absorbansinya juga turun. Karena

alasan inilah maka untuk pengukuran senyawa berwarna (hasil suatu reaksi kimia) harus

dilakukan pada saat waktu operasional.

Page 3: Analisa Parasetamol Metode Spektrofotometer UV(2)

Pemilihan panjang gelombang

Panjang gelombang yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah panjang gelombang

yang mempunyai absorbansi maksimal. Untuk memilih panjang gelombang maksimal, dilakukan

dengan membuat kurva hubungan antara absorbansi dengan panjang gelombang dari suatu

larutan baku pada konsentrasi tertentu.

E. ALAT DAN BAHAN 

1. Alat 

Spektrofotometer UV

Neraca analitik

Spatula

Labu ukur

Pipet volume

Batang pengaduk

corong gelas

Beaker glass

2. Bahan

Parasetamol murni

Methanol

Aquadest

D. PROSEDUR

a. Membuat larutan standar (15 mg/L)

Pembuatan larutan standar didasarkan nilai E1%1cm parasetamol dalam air adalah 715

sehingga untuk memberi absorbansi 0,2-0,8 dibutuhkan konsentrasi 0,015 sampai dengan

0,054. Penimbangan minimal 10 mg sehingga untuk awalnya 15 mg paracetamol standar

dilarutkan dalam 10 ml metanol, kemudian ditambahkan aquades hingga 100 ml

kemudian disaring. Lalu dipipet 1 ml di add 10 ml sehingga diperoleh konsentrasi 15

ppm. Kemudian dipipet kembali 1 ml di add 10 ml dan diperoleh konsentrasi 1,5 ppm.

Page 4: Analisa Parasetamol Metode Spektrofotometer UV(2)

b. Pembuatan kurva baku kadar

Kurva baku standar paracetamol ditentukan dengan membuat kurva kalibrasi regresi

linier antara absorbansi larutan dengan konsentrasi paracetamol dengan kadar bertingkat.

Dari larutan dengan konsentrasi 1,5 ppm diambil 1 ml di add 10 ml dan diperoleh 0,15

ppm kemudian diambil 1 ml add 10 ml untuk konsentrasi 0,015 ppm, 2 ml add 10 ml

untuk konsentrasi 0,03, 3 ml add 10 ml untuk konsentrasi 0,045.

Dari larutan konsentrasi 1,5 ppm diambil 3 ml ad 25 ml diperoleh konsentrasi 0,18 ppm.

Lalu dari larutan tersebut diambil 2 ml ad 10 ml dengan konsentrasi 0,036 ppm dan juga

diambil 3 ml ad 10 ml dengan konsentrasi 0,054 ppm. Dari konsentrasi 0,054 ppm

diambil 5 ml ad 10 ml dengan konsentrasi 0,027 ppm.

c. Menetapkan panjang gelombang maksimum

Dari larutan dengan konsentrasi 1,5 ppm diambil 1 ml di add 10 ml dan diperoleh 0,15

ppm kemudian diambil 2 ml add 10 ml untuk konsentrasi 0,03 dan dibaca absorbansinya

pada panjang gelombang 190-380 nm .

d. Menetapkan waktu reaksi (operating time)

Diambil larutan standar yang telah diencerkan dan dibaca absorbansinya pada panjang

gelombang maksimum yang didapat dengan interval waktu 5, 10, 15, 30 menit.

e. Perhitungan bobot rata-rata

20 tablet parasetamol ditimbang satu persatu kemudian dihitung bobot rata-ratanya

sehingga diperoleh bobot rata-rata y mg.

f. Preparasi sampel

20 tablet parasetamol digerus hingga homogen, sebanyak Z mg ( y500

x 15mg) serbuk

dilarutkan dalam 10 ml methanol kemudian ditambah aquades sampai diperoleh volume

100 ml. Lalu dipipet 1 ml di add 10 ml sehingga diperoleh konsentrasi 15 ppm.

Kemudian dipipet kembali 1 ml di add 10 ml dan diperoleh konsentrasi 1,5 ppm. Dari

Page 5: Analisa Parasetamol Metode Spektrofotometer UV(2)

larutan dengan konsentrasi 1,5 ppm diambil 1 ml di add 10 ml dan diperoleh 0,15 ppm

kemudian diambil 2 ml add 10 ml untuk konsentrasi 0,03 ppm.

Selanjutnya sampel dibaca absorbansinya pada spektrofotometer dan dilakukan

penghitungan kadar parasetamol dengan rumus

y−ab×5000 ( fp )×100(volume lar . stok)

y500(kadar parasetamol)

×100 %

E. DAFTAR PUSTAKA 

Basset, J - Denney, R.C – Jeffery, G.H – Mendham, J. BUKU AJAR VOGEL

KIMIA ANALISIS KUANTITATIF ANORGANIK. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran ECG 

Modul PJJ SPEKTROFOTOMETRI 2008 

http://www.wartamedika.com/2008/02/keracunanparasetamol.html>Keracunan

Parasetamol