analisa media massa - brexit

Dukungan Penolakan Brexit MenguatHarian Bisnis Indonesia

Kamis, 21 April 2016Faisal Alfiansyah – 1506698570

David C. Setionegoro - 1506698526

Kebijakan Ekonomi Indonesia / Analisis Berita Media Massa Terkait Perdagangan Internasional


Ringkasan Berita• Pemerintah Inggris berencana menggelar referendum untuk memutuskan posisi Inggris di Uni Eropa, yang dikenal sebagai Brexit atau British Exit.

• “Inggris perlu Eropa dan sebaliknya juga, saya tentu sangat ingin agar Inggris tetap di Eropa,” Villeroy de Galhau – Kepala Bank Sentral Prancis.

• Menteri Ekonomi Prancis, Emanuel Macron, menyampaikan dua strategi yang akan dilakukan dan dapat merugikan Inggris bila Brexit terlaksana, yaitu :

- Mengakhiri kendali di perbatasan dan membiarkan ribuan migran bergerak ke Inggris- Melarang/membatasi keleluasaan bank-bank yang berbasis di Inggris untuk beroprasi di UE

• Sekretaris Jendreral Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), Stefan Kapferer, menyebutkan bahwa negara-negara kawasan UE menyumbang 53% impor dan 48% ekspor dalam perekonomian Inggris.

• Dari pihak swasta, Li ka-Shang (investor berkebangsaan Hong Kong) menyampaikan bahwa salah satu daya tarik Inggris adalah keikutsertaannya dalam UE. Ia bersama dengan pejabat eksekutif lain dari Nissan Motor Co., Ford Motor Co., serta Daimler AG sama-sama menolak opsi Brexit, karena akan membahayakan nilai tukar Poundsterling dan Euro.

• Peringatan dari AS, yang memiliki kepentingan mengamankan keuntungan ekonomi yang diperolehnya dari keanggotaan Inggris di UE, yang juga berguna dalam mengendalikan UE dari intervensi Rusia.


Analisis Pertumbuhan Ekonomi

“International trade plays a role in determining aggregateoutput because net exports are component of aggregate Demand,” Mishkin (2004).

Apabila yang terjadi adalah net imports maka berlakuKebalikannya.

Faktor-faktor yang mengakibatkan perubahan permintaanaggregate (Yad) sebagai respon dari perubahan output (Y),disebutkan oleh Mishkin (2004), antar lain


Perekonomian Terbuka (Faisal Basri, 2010)

Identitas pendapatan nasional dari suatu perekonomian terbuka terdiri atas pendapatan (Y), konsumsi (C), investasi (I), pengeluaran pemerintah (G), pajak (T), tabungan (S), ekspor (X) dan impor (M) dituliskan sebagai berikut:

Y = C +I + G + (X – M).....................Persamaan (1)

Nilai persamaan (1) setara dengan

Y = C + S + T....................................Persamaan (2) Kedua persamaan tersebut masing-masing ditinjau dari alokasi output dan pendapatan, dan keduanya memiliki nilai yang sama. Sehingga apabila digabungkan akam memperoleh persamaan:

(I – S) + (G – T) = (M – X)...............Persamaan (3)

Brexit tidak hanya mengakibatkan penurunan aktivitas perdagangan internasional (M-X), namun juga mengurangiarus investasi masuk (I-S). Akibatnya, opsi kebijakan yang dimiliki pemerintah untuk menyeimbangkan perekonomianterbatas, diantaranya dengan menekan pengeluaran (biaya) atau menaikan pajak.


Gejolak Dalam NegeriMankiw (2007) mengungkapkan bahwa terdapat dua kelambanan dalam pelaksanaan kebijakan stabilisasi :

- Kelambanan dalam (inside lags) : waktu antara guncangan terhadap perekonomian dan tindakan kebijakan dalam menghadapinya. Kelambanan ini muncul karena para pembuat kebijakan membutuhkan waktu untuk menyadari bahwa sebuah guncangan terlah terjadi dan kemudian mengeluarkan kebijakan yang tepat.

- Kelambanan Luar (outside lags) : waktu antara tindakan kebijakan dan pengaruhnya terhadap perekonomian. Kelambanan ini muncul karena kebijakan yang dibuat tidak segera mempengaruhi pengeluaran, pendapatan, dan kesempatan kerja.

Akibat adanya dua pelambanan ini, maka Brexit akan berdampak pada gejolak dalam negeri.

EksternalitasBrexit juga akan menyebabkan eksternalitas lain selain dampak ekonomi, diantaranya dikucilkannya Inggris dari pergaulanRegional dan menurunnya peran dan pengaruh politik Inggris di kawasan.


Terimakasih

analisa media massa - brexit

Documents