analisa manfaat biaya pembangunan ... -...

27
ANALISA MANFAAT BIAYA PEMBANGUNAN JALAN ARTERI RAYA SIRING-PORONG Oleh : Giscal Dwi Sagita 3108.100.641 Dosen Pembimbing : I Putu Artama Wiguna, Ir.MT.PhD Christiono Utomo, ST.MT.PhD TUGAS AKHIR

Upload: dinhphuc

Post on 19-Feb-2018

246 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

ANALISA MANFAAT BIAYAPEMBANGUNAN JALAN ARTERI RAYA

SIRING-PORONG

Oleh :Giscal Dwi Sagita 3108.100.641

Dosen Pembimbing :I Putu Artama Wiguna, Ir.MT.PhDChristiono Utomo, ST.MT.PhD

TUGAS AKHIR

LATAR BELAKANG Kemajuan yang pesat di bidang transportasi merupakan tuntutan dari

kebutuhan akan sarana dan prasana transportasi untuk mengangkut atauuntuk memindahkan barang dan orang.

Kondisi jalan penghubung Surabaya dan Malang saat ini tidak begitu baik,akibat dari bencana lumpur LAPINDO membuat jalan penghubung ini tidakberfungsi optimal.

Seperti kondisi saat ini tentu dibutuhkan alternatif jalan lainnya yaituPembangunan Jalan Arteri Raya Siring-Porong. Jalan ini akanmemperlancar kegiatan pengangkutan/perpindahan barang dan orang.

Biaya pembangunan Jalan Arteri Raya Siring-Porong ini cukup besar,sehingga perlu studi kelayakan agar tidak terjadi keterlanjutanpembangunan dengan menganalisa manfaat proyek tersebut.

Metode rasio manfaat biaya digunakan untuk mengevaluasi proyek-proyekpublik sehingga banyak badan-badan pemerintah lebih mensyaratkanpenggunaan metode Benefit Cost Ratio (BCR)

PERUMUSAN MASALAH

Dalam tugas akhir ini permasalahan yang akan dibahas dapatdirumuskan sebagai berikut : Apa saja yang menjadi cakupan manfaat (benefit), dan

biaya (cost) dari pembangunan Jalan Arteri Raya siring-Porong?

Bagaimana kelayakan proyek tersebut bila dihitungdengan metode Benefit Cost Ratio?

TUJUAN

Adapun yang menjadi maksud dan tujuan dari penulisan tugas akhirini adalah Mengetahui cakupan manfaat (benefit), pengurangan

manfaat (disbenefit) dan biaya (cost) dari pembangunanJalan Arteri Raya Siring-Porong

Dapat mengetahui kelayakan dari proyek tersebutdengan metode Benefit Cost Ratio.

BATASAN MASALAH

Untuk studi kasus dipilih proyek jalan arteri raya Siring-Porong Biaya (total cost) yang dianalisa adalah biaya fisik serta operasional dan

perawatan proyek pembangunan Jalan Arteri Raya Siring-Porong. Mengevaluasi proyek dengan langkah awal memprediksikan volume

lalu lintas yang akan terdistribusi pasca dioperasikannya Jalan ArteriRaya Siring-Porong.

Manfaat dan pengurangan manfaat pembangunan Jalan Arteri RayaSiring-Porong hanya ditinjau pada aspek ekonomi dan biayaoperasional kendaraan.

Metode evaluasi yang dipilih dalam perhitungan adalah metode BenefitCost Ratio (BCR).

Pengertian Analisa Manfaat Biaya (Benefit Cost Ratio): Analisa manfaat biaya adalah suatu analisa proyek yang sangat umum digunakan

untuk mengenal proyek-proyek yang bersifat umum dan dibiayai oleh pemerintahatau biasa disebut sebagai proyek pemerintah.

Metode Benefit Cost Ratio adalah suatu metode pengambilan keputusan terhadapsuatu proyek dengan cara membandingkan manfaat (benefit) dengan total biaya(total Cost) yang telah dikeluarkan .

Untuk melaksanakan analisa manfaat biaya, perlu terlebih dahulumengidentifikasikan terhadap dampak positif atau keuntungan bagi masyarakatumum dan dampak negatif yang akan menjadi konsekuensi bagi masyarakatumum sebagai akibat dari pelaksanaan proyek serta initial cost pengeluaran untukbiaya awal, biaya operasional dan biaya pemeliharaan proyek tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA

Penerapan perhitungan BCR ke dalam nilai sekarang (present value) adalah sebagai berikut :

Nilai B/C yang mungkin : B/C > 1

Berarti manfaat yang ditimbulkan proyek lebih besar dari biaya yang diperlukan secara ekonomi, proyeklayak dilaksanakan.

B/C = 1Berarti manfaat yang ditimbulkan proyek sama dengan biaya yang diperlukan secara ekonomi, proyeklayak untuk dilaksanakan.

B/C < 1Berarti manfaat yang ditimbulkan proyek lebih kecil dari biaya yang diperlukan secara ekonomi, proyektidak layak untuk dilaksanakan.

tInitialCosananceMaOperatingDisbenefitBenefit )int( +−−

B/C=Cost

DisbenefitBenefit − ............................(2.13)

B/C= ..(2.14)

B/C=)(

)(biayaCostmanfaatBenefit >1............................................(2.15)

Dengan : Benefit = Δ B.O.K

= B.O.Kexisting – B.O.Kkondisi baru

TINJAUAN PUSTAKA

Benefit : keuntungan/manfaat yang diterima oleh masyarakat yang dapat diwujudkandalam bentuk uang. Keuntungan ini meliputi : Manfaat lansung (road user benefit) yaitu penghematan biaya operasional kendaraan

(BOK) dengan perhitungan metode Jasa Marga, penghematan waktu perjalanan (timevalue) dengan nilai waktu (Rp/jam) dan peningkatan dalam aspek ekonomi

Disbenefit : kerugian yang ditanggung oleh masyarakat akibat adanya suatu proyek yangdapat diwujudkan dalam bentuk uang. Kerugian ini meliputi: Hilangnya Produksi Pertanian Milik Warga Hilangnya Permukiman Didaerah sekitar Jalan Arteri Lama

Cost (initial cost) : pengeluaran yang harus diadakan untuk pelaksanaan proyek, meliputibiaya konstruksi, perencanaan, pengawasan pembangunan jalan dan biayaoperasional pemeliharaan jalan

TINJAUAN PUSTAKA

METODOLOGI

Deskripsi Proyek :Jalan Raya Porong merupakan penghubung antara kota Surabaya-Malang. Denganadanya bencana lumpur Lapindo Sidoarjo, jalan Raya Porong mengalami penurunantanah sehingga jalan Raya Porong selalu dilakukan peninggian jalan pada keadaansemula untuk menghindari tergenangnya jalan yang mengakibatkan kerusakan jalanRaya Porong. Dengan kondisi jalan Raya Porong tersebut maka dibangun jalan ArteriRaya Siring-Porong guna memperlancar aktifitas dijalan tersebut . Berikut ini data jalan Raya Porong, yaitu :Panjang : 52500 meter Lebar : 30 meter

Jalan Arteri Porong (Jalan Arteri Lama)

Deskripsi Proyek :Nilai Proyek : Rp 170.378.738.000,00Pelaksana Proyek : PT Jasa MargaPanjang total jalan arteri raya Siring-Porong : 7,124 km Paket 1 panjang jalan : 5,091 km

Penyedia jasa : PT.Waskita Karya, PT.Jaya Konstruksi, PT.Nusantara Makmur Sadhana.

Paket 2 panjang jalan : 2,033 kmPenyedia jasa : PT.Adhi Karya, PT Istaka Karya,

PT.Ridlatama Bangun Usaha.

Jalan Arteri Raya Siring-Porong

TAHAPAN PENERAPAN ANALISA MANFAAT BIAYA

Tahapan Analisa Lalu Lintas

Tahapan Perhitungan Kecepatan Rata-rata

Tahapan Perhitungan Penghematan Nilai Waktu

Tahapan Perhitungan Penghematan BOK

Tahapan Perhitungan Peningkatan Ekonomi

Tahapan Perhitungan Hilangnya Produksi Pertanian

Tahapan Perhitungan Hilangnya Permukiman Warga

Tahapan Perhitungan Biaya Operational Maintenance

Tahapan Analisa Manfaat Biaya (Benefit Cost Ratio)

Tahapan Analisa Sensitivitas

Analisa dan Pembahasan

Tahapan Analisa Lalu LintasUntuk mengetahui volume lalu lintas yang akan melewati ruas jalan Arteri Raya Siring Porong di masa yang akandatang, maka dilakukan perhitungan pertumbuhan lalu lintas dengan mencari jam puncak dari Lalu Lintas Harian Rata-rata per golongan, setelah didapat jam puncak dilakukan regresi setiap golongan kendaraan. Berikut contohperhitungannya:

06.00 - 07.00 145 122 6706.30 - 07.30 546 270 10507.00 - 08.00 734 293 6207.30 - 08.30 733 313 6608.00 - 09.00 915 311 8208.30 - 09.30 962 442 11909.00 - 10.00 986 435 15509.30 - 10.30 1151 306 13210.00 - 11.00 1172 310 11610.30 - 11.30 928 297 13211.00 - 12.00 760 306 10711.30 - 12.30 739 266 7912.00 - 13.00 880 394 10412.30 - 13.30 902 485 16813.00 - 14.00 895 364 15613.30 - 14.30 907 307 10614.00 - 15.00 752 335 12514.30 - 15.30 949 390 12615.00 - 16.00 1112 447 13515.30 - 16.30 1069 421 14016.00 - 17.00 1448 537 13516.30 - 17.30 1727 443 14117.00 - 18.00 1462 178 14317.30 - 18.30 892 170 14718.00 - 19.00 502 122 13118.30 - 19.30 534 107 12119.00 - 20.00 593 108 15419.30 - 20.30 615 107 20120.00 - 21.00 565 119 22820.30 - 21.30 549 107 21621.00 - 22.00 597 78 20321.30 - 22.30 600 65 16422.00 - 23.00 521 68 11422.30 - 23.30 401 45 12023.00 - 24.00 340 34 13123.30 - 00.30 344 42 12224.00 - 01.00 338 39 11600.30 - 01.30 311 35 14001.00 - 02.00 276 36 15701.30 - 02.30 195 34 12802.00 - 03.00 129 35 11402.30 - 03.20 157 30 13203.00 - 04.00 198 31 14003.30 - 04.30 254 63 18204.00 - 05.00 305 88 25404.30 - 05.30 416 103 31305.00 - 06.00 518 115 359

Gol I Gol IIA Gol IIBPukul

Tabel 4.4 Jumlah LHR Ruas Jalan Porong-Siring (Malang-Surabaya) tiap golongan kendaraan tahun 2009

Jam Puncak

Gambar 4.2 :Kurva regresi pertumbuhankendaraan golongan I

Gambar 4.3 :Kurva regresi pertumbuhankendaraan golongan II

Gambar 4.4 :Kurva regresi pertumbuhankendaraan golongan III

Tahapan Analisa Lalu LintasSetelah dari data Lalu Lintas Harian Rata-rata jam puncak di regresi didapat pertumbuhan lalu lintas di tahun berikutnyasesuai dengan tahun rencana. Berikut ini contoh perhitungan:

Tabel 4.5 Perhitungan LHR Ruas Porong-Siring (Malang- Surabaya) Tahun 2010

GolonganKendaraan

Persamaan RegresiLHR

Nilai LHR tahun 2010 (kend/hari) Dibulatkan

Golongan I y = 110x + 1404 1844 1844

Golongan IIA y = 24.99x + 460.1 560.06 560

Golongan IIB y = 12.6x + 322.6 373 373

2010 1844 560 3732011 1954 585 3862012 2064 610 3982013 2174 635 4112014 2284 660 4232015 2394 685 4362016 2504 710 4492017 2614 735 4612018 2724 760 4742019 2834 785 4862020 2944 810 4992021 3054 835 5122022 3164 860 5242023 3274 885 5372024 3384 910 5492025 3494 935 5622026 3604 960 5752027 3714 985 5872028 3824 1010 6002029 3934 1035 6122030 4044 1060 625

Gol IIB (Kend/hari)Tahun Gol I (Kend/hari) Gol IIA (Kend/hari)

Tabel 4.6 Perkiraan LHR Ruas nilai LHR ruas Porong-Siring (Malang-Surabaya) golongan Kendaraan Tahun 2010-2030

Tahapan Perhitungan Kecepatan Rata-rataPerhitungan kecepatan lalu lintas:

(1) perhitungan arus lalu lintas dan hambatan samping;(2) Perhitungan kecepatan arus bebas dan kapasitas dasar; (3) Kecepatan kendaraan berat dan kendaraan ringan

(1) perhitungan arus lalu lintas dan hambatan samping;

Tabel 4.18 Ruas Lalulintas Ruas Porong-Siring (Malang-Surabaya)

(2) Perhitungan kecepatan arus bebas dan kapasitas dasar;Kelas hambatan samping = H (tinggi)Kecepatan arus bebas kendaraan ringan (LV)FV = (FVO + FVW) x FFVSF x FFVrc

Tabel 4.19 Kecepatan Arus Bebas Kendaraan Ringan (LV) Porong-Siring (Malang-Surabaya)

Tabel 4.20 Kapasitas Jalan Ruas Porong-Siring (Malang-Surabaya

(3) Kecepatan kendaraan berat dan kendaraan ringanKecepatan arus bebas kendaraan berat (HV)FFV = FVO – FV

= 78 – 67,43= 10,57 km/jam

FVHV = (FVHV,O – FFV) x (FVHV,O/FVO)= (65 – 10,57) x (65/78)= 41,14 km/jam

VLV VHV

Prng-Srg 3758 1.259 34 41.14Arah Q Total (smp/jam)

Derajat Kejenuhan (DS)

Kecepatan (km/jam)

Tabel 4.21 Kecepatan Kendaraan Ringan dan Berat Ruas Porong-Siring (Malang-Surabaya)

Kapasitas DasarKapasitas

Co Lebar Jalur Pemisahan arah Hamb. Samping C(smp/jam) FCw FCsp FCsf (smp/jam)

Prng-Srg 3800 1 0.97 0.9 2985.66

ArahFaktor Penyesuaian Untuk Kapasitas

Hamb.Samping Uk. Kota

FVo (km/jam)FVw

(km/jam)(km/jam)

FFVsf FFVrcFV (km/jam)

Prng-Srg 78 0 78 0.91 0.99 67.431

Arah

Kec. arus bebas dasar

Faktor penyesuaian

Fvo + FVw Faktor Penyesuaian Kecepatan arus bebas

Tipe Kendemp arah1 LV 1 HV 1.4 MC 0.5

Arah kend/ jam smp/ jam kend/ jam smp/ jam kend/ jam smp/ jam kend/ jam smp/ jamPrng-Srg 1727 1727 672 940.8 2180 1090 4579.00 3757.80Total 4579 3758

Kendaraan Ringan Kendaraan Berat Sepeda Motor Arus Total Q

Nilai waktu dari berbagai studi diregresi untuk mengetahui nilai waktu tahun saat ini

Nilai waktu hasil regresi menjadi nilai waktu dasar

Nilai Waktu Dasar x koefisien

Nilai waktu dasar yang telah dikalikan dengan koefisien

dibandingkan dengan nilai waktu minimum, diambil nilai max

Nilai max hasil perbandingan= nilai waktu tahun sekarang

Tahapan Perhitungan Penghematan NilaiWaktu

I IIA IIB IIA IIB I IIA IIB

(1) (2) (3) (4) PC (5)Bus+Truk Kecil (6)

(7) (8) (9) = (2x5) + (2x6) (10) = (3) x (7) (11) = (4) x (8) (12) = (8)+(9)+(10)

2010 857,460.00 260,427.90 173,445.00 285.1764 285.1764 210.2772 133.2136 978,109,386.02 109,524,102.95 46,210,456.87 1,133,843,945.84 1,069,664,099.85 2011 908,610.00 272,048.25 179,304.00 285.1764 285.1764 210.2772 133.2136 1,036,456,475.21 114,411,092.44 47,771,453.54 1,198,639,021.18 1,066,784,461.72 2012 959,760.00 283,668.60 185,163.00 285.1764 285.1764 210.2772 133.2136 1,094,803,564.39 119,298,081.93 49,332,450.21 1,263,434,096.53 1,060,803,630.28 2013 1,010,910.00 295,288.95 191,022.00 285.1764 285.1764 210.2772 133.2136 1,153,150,653.58 124,185,071.42 50,893,446.87 1,328,229,171.87 1,052,081,910.37 2014 1,062,060.00 306,909.30 196,881.00 285.1764 285.1764 210.2772 133.2136 1,211,497,742.77 129,072,060.90 52,454,443.54 1,393,024,247.21 1,040,948,753.73 2015 1,113,210.00 318,529.65 202,740.00 285.1764 285.1764 210.2772 133.2136 1,269,844,831.96 133,959,050.39 54,015,440.20 1,457,819,322.55 1,027,705,097.49 2016 1,164,360.00 330,150.00 208,599.00 285.1764 285.1764 210.2772 133.2136 1,328,191,921.15 138,846,039.88 55,576,436.87 1,522,614,397.90 1,012,625,536.62 2017 1,215,510.00 341,770.35 214,458.00 285.1764 285.1764 210.2772 133.2136 1,386,539,010.33 143,733,029.37 57,137,433.54 1,587,409,473.24 995,960,341.90 2018 1,266,660.00 353,390.70 220,317.00 285.1764 285.1764 210.2772 133.2136 1,444,886,099.52 148,620,018.86 58,698,430.20 1,652,204,548.58 977,937,333.74 2019 1,317,810.00 365,011.05 226,176.00 285.1764 285.1764 210.2772 133.2136 1,503,233,188.71 153,507,008.34 60,259,426.87 1,716,999,623.92 958,763,621.96 2020 1,368,960.00 376,631.40 232,035.00 285.1764 285.1764 210.2772 133.2136 1,561,580,277.90 158,393,997.83 61,820,423.54 1,781,794,699.27 938,627,220.38 2021 1,420,110.00 388,251.75 237,894.00 285.1764 285.1764 210.2772 133.2136 1,619,927,367.08 163,280,987.32 63,381,420.20 1,846,589,774.61 917,698,545.07 2022 1,471,260.00 399,872.10 243,753.00 285.1764 285.1764 210.2772 133.2136 1,678,274,456.27 168,167,976.81 64,942,416.87 1,911,384,849.95 896,131,804.18 2023 1,522,410.00 411,492.45 249,612.00 285.1764 285.1764 210.2772 133.2136 1,736,621,545.46 173,054,966.30 66,503,413.54 1,976,179,925.29 874,066,286.74 2024 1,573,560.00 423,112.80 255,471.00 285.1764 285.1764 210.2772 133.2136 1,794,968,634.65 177,941,955.79 68,064,410.20 2,040,975,000.64 851,627,557.60 2025 1,624,710.00 434,733.15 261,330.00 285.1764 285.1764 210.2772 133.2136 1,853,315,723.83 182,828,945.27 69,625,406.87 2,105,770,075.98 828,928,564.76 2026 1,675,860.00 446,353.50 267,189.00 285.1764 285.1764 210.2772 133.2136 1,911,662,813.02 187,715,934.76 71,186,403.54 2,170,565,151.32 806,070,665.45 2027 1,727,010.00 457,973.85 273,048.00 285.1764 285.1764 210.2772 133.2136 1,970,009,902.21 192,602,924.25 72,747,400.20 2,235,360,226.66 783,144,576.35 2028 1,778,160.00 469,594.20 278,907.00 285.1764 285.1764 210.2772 133.2136 2,028,356,991.40 197,489,913.74 74,308,396.87 2,300,155,302.00 760,231,253.48 2029 1,829,310.00 481,214.55 284,766.00 285.1764 285.1764 210.2772 133.2136 2,086,704,080.58 202,376,903.23 75,869,393.54 2,364,950,377.35 737,402,706.51 2030 1,880,460.00 492,834.90 290,625.00 285.1764 285.1764 210.2772 133.2136 2,145,051,169.77 207,263,892.71 77,430,390.20 2,429,745,452.69 714,722,752.15

Total Penghematan (Rp) 19,371,926,720.34

(P/F,6%,n)Jumlah LHR dari

LHRT Golongan Kendaraan (kend/thn) Penghematan Nilai Waktu (Rp/kend) Penghematan Nilai Waktu(Rp) Total Penghematan (Rp)I

Lampiran 6 : Perhitungan Penghematan Nilai Waktu

Tahapan Perhitungan Penghematan BiayaOperasional Kendaraan (BOK)

I IIA IIB IIA IIB I IIA IIB

(1) (2) (3) (4) PC (5) Bus+Truk Kecil (6) (7) (8) (9) = (2x5) + (2x6) (10) = (3) x (7) (11) = (4) x (8) (12) = (8)+(9)+(10)

2010 857,460.00 260,427.90 173,445.00 3,357.39 4,536.69 3,595.96 5,765.25 6,768,856,838.30 1,404,731,719.53 1,499,930,447.01 9,673,519,004.84 9,125,961,325.32 2011 908,610.00 272,048.25 179,304.00 3,357.39 4,536.69 3,595.96 5,765.25 7,172,638,970.74 1,467,411,156.86 1,550,598,338.78 10,190,648,466.39 9,069,640,856.52 2012 959,760.00 283,668.60 185,163.00 3,357.39 4,536.69 3,595.96 5,765.25 7,576,421,103.18 1,530,090,594.19 1,601,266,230.56 10,707,777,927.93 8,990,456,826.72 2013 1,010,910.00 295,288.95 191,022.00 3,357.39 4,536.69 3,595.96 5,765.25 7,980,203,235.62 1,592,770,031.52 1,651,934,122.33 11,224,907,389.47 8,891,178,013.63 2014 1,062,060.00 306,909.30 196,881.00 3,357.39 4,536.69 3,595.96 5,765.25 8,383,985,368.05 1,655,449,468.85 1,702,602,014.11 11,742,036,851.01 8,774,333,003.01 2015 1,113,210.00 318,529.65 202,740.00 3,357.39 4,536.69 3,595.96 5,765.25 8,787,767,500.49 1,718,128,906.18 1,753,269,905.88 12,259,166,312.56 8,642,228,509.04 2016 1,164,360.00 330,150.00 208,599.00 3,357.39 4,536.69 3,595.96 5,765.25 9,191,549,632.93 1,780,808,343.51 1,803,937,797.66 12,776,295,774.10 8,496,966,390.31 2017 1,215,510.00 341,770.35 214,458.00 3,357.39 4,536.69 3,595.96 5,765.25 9,595,331,765.36 1,843,487,780.84 1,854,605,689.43 13,293,425,235.64 8,340,459,450.35 2018 1,266,660.00 353,390.70 220,317.00 3,357.39 4,536.69 3,595.96 5,765.25 9,999,113,897.80 1,906,167,218.17 1,905,273,581.21 13,810,554,697.18 8,174,446,105.76 2019 1,317,810.00 365,011.05 226,176.00 3,357.39 4,536.69 3,595.96 5,765.25 10,402,896,030.24 1,968,846,655.50 1,955,941,472.98 14,327,684,158.73 8,000,503,999.52 2020 1,368,960.00 376,631.40 232,035.00 3,357.39 4,536.69 3,595.96 5,765.25 10,806,678,162.67 2,031,526,092.83 2,006,609,364.76 14,844,813,620.27 7,820,062,631.92 2021 1,420,110.00 388,251.75 237,894.00 3,357.39 4,536.69 3,595.96 5,765.25 11,210,460,295.11 2,094,205,530.16 2,057,277,256.54 15,361,943,081.81 7,634,415,076.67 2022 1,471,260.00 399,872.10 243,753.00 3,357.39 4,536.69 3,595.96 5,765.25 11,614,242,427.55 2,156,884,967.50 2,107,945,148.31 15,879,072,543.35 7,444,728,845.34 2023 1,522,410.00 411,492.45 249,612.00 3,357.39 4,536.69 3,595.96 5,765.25 12,018,024,559.98 2,219,564,404.83 2,158,613,040.09 16,396,202,004.90 7,252,055,958.93 2024 1,573,560.00 423,112.80 255,471.00 3,357.39 4,536.69 3,595.96 5,765.25 12,421,806,692.42 2,282,243,842.16 2,209,280,931.86 16,913,331,466.44 7,057,342,281.58 2025 1,624,710.00 434,733.15 261,330.00 3,357.39 4,536.69 3,595.96 5,765.25 12,825,588,824.86 2,344,923,279.49 2,259,948,823.64 17,430,460,927.98 6,861,436,167.70 2026 1,675,860.00 446,353.50 267,189.00 3,357.39 4,536.69 3,595.96 5,765.25 13,229,370,957.29 2,407,602,716.82 2,310,616,715.41 17,947,590,389.52 6,665,096,470.22 2027 1,727,010.00 457,973.85 273,048.00 3,357.39 4,536.69 3,595.96 5,765.25 13,633,153,089.73 2,470,282,154.15 2,361,284,607.19 18,464,719,851.07 6,468,999,954.76 2028 1,778,160.00 469,594.20 278,907.00 3,357.39 4,536.69 3,595.96 5,765.25 14,036,935,222.17 2,532,961,591.48 2,411,952,498.96 18,981,849,312.61 6,273,748,161.15 2029 1,829,310.00 481,214.55 284,766.00 3,357.39 4,536.69 3,595.96 5,765.25 14,440,717,354.60 2,595,641,028.81 2,462,620,390.74 19,498,978,774.15 6,079,873,751.23 2030 1,880,460.00 492,834.90 290,625.00 3,357.39 4,536.69 3,595.96 5,765.25 14,844,499,487.04 2,658,320,466.14 2,513,288,282.52 20,016,108,235.69 5,887,846,379.01

Total Penghematan (Rp) 161,951,780,158.71

(P/F,6%,n)Jumlah LHR dari

LHRT Golongan Kendaraan (kend/thn) Penghematan BOK (Rp/kend) Penghematan BOK (Rp) Total Penghematan (Rp)I

Tahapan Perhitungan Penghematan BiayaOperasional Kendaraan (BOK)

Tabel 4.38 Total Penghematan BOK Tahun 2010

Perhitungan Peningkatan EkonomiDengan dibangunnya jalan Arteri Raya Siring-Porong diharapkan dapat meningkatkan

pertumbuhan ekonomi, khususnya disektor akibat transportasi yang terpengaruh dampak Lumpur

Lapindo Sidoarjo. Pertumbuhan ekonomi di Sidoarjo sebesar 5,17%, sehingga dengan dibangunnya

jalan Arteri Raya Siring-Porong dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar :

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur akibat adanya jalan Arteri sebesar Rp11.000.000.000.000,00

Pertumbuhan Ekonomi daerah Sidoarjo 5,17 %

Sehingga Peningkatan Ekonomi Sebesar :

5,17% x Rp 11.000.000.000.000,00 = Rp 568.700.000.000.00

Sehingga benefit yang dihasilkan dengan adanya pembangunan Jalan Arteri Raya Siring-Porong adalah :Penghematan Nilai Waktu Rp 19.371.926.720,34Penghematan BOK Rp 161.951.780.158,71Peningkatan Ekonomi Rp 568.700.000.000,00

Perhitungan Hilangnya Produksi Pertanian

Pembangunan jalan Arteri Raya Siring-Porong juga memerlukan area lahan untuk dibebaskan,

sehingga biaya produksi hasil panen dari pertanian menjadi hilang, berikut perhitungan dari

hilangnya produksi pertanian akibat lahan yang digunakan sebagai pembangunan jalan tersebut.

Luas Lahan = 25m x 7,124km = 178100 m2

= 17,81 ha

Produksi sawah per ha = Rp 26.082.000,00

Sehingga hilangnya produksi pertanian akibat pembangunan jalan Arteri Raya Siring-Porong

= 17,81 ha x Rp 26.082.000,00 = Rp 464.520.420,00

Perhitungan Hilangnya Permukiman WargaDengan adanya jalan Arteri Raya Siring-Porong mengakibatkan turunya kelas jalan arteri lama, sehinggaberdampak pada hilangnya permukiman disekitar jalan arteri lama tersebut. Permukiman yang terdampakakibat adanya jalan Arteri Raya Siring-Porong yaitu desa Besuki, Kedungcangkring dan Penjarakandengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4.41 Data Permukiman

Sumber : BPLS

Sehingga disbenefit yang dihasilkan dengan adanya pembangunan Jalan Arteri Raya Siring-Porong adalah Hilangnya produksi dari sawah milik warga Rp 464.520.420,00 Hilangnya Permukiman Rp 245.299.691.520,

Tahapan Perhitungan Biaya Operational Maintenance

KedalamanPenurunan Tanah

(cm) (Rp)2011 2.22012 2.72013 3.32014 3.82015 4.42016 4.92017 5.52018 6.02019 6.62020 7.12021 7.72022 8.22023 8.82024 9.32025 9.9 Overlay 8,149,261,418.20 2,855,043,140.16 2026 10.4 Overlay 8,149,261,418.20 2,693,436,924.67 2027 11.0 Overlay 8,149,261,418.20 2,540,978,230.83 2028 11.5 Overlay 8,149,261,418.20 2,397,149,274.36 2029 12.1 Overlay 8,149,261,418.20 2,261,461,579.59 2030 12.6 Overlay 8,149,261,418.20 2,133,454,320.37

Total Biaya Pemeliharaan Rp 38,863,409,364.69

Tahun Keterangan Biaya Pemeliharaan

8,149,261,418.20

Overlay

Overlay

Overlay

Overlay

Overlay

8,149,261,418.20

(P/F,6%,n)

5,112,947,431.08

4,292,929,256.26

8,149,261,418.20

3,400,402,060.62

3,026,345,728.56

8,149,261,418.20

8,149,261,418.20

8,149,261,418.20

2008 0.6 cm2009 0.9 cm2010 1.7 cm

Tahun Penurunan Tanah Satuan

Tabel 4.41 Data penurunan tanah per-tahun

Gambar 4.6 : Kurva regresi Penurunan tanah

Tabel 4.43 Perhitungan Biaya Pemeliharaan

Tahapan Analisa Manfaat Biaya(Benefit Cost Ratio)

Setelah dilakukan perhitungan data-data pada langkah sebelumnya maka langkah terakhir dari analisa dataini adalah menentukan nilai benefit cost ratio (BCR), dimana dari perhitungan sebelumnya seluruh analisadiekivalenikan ke dalam nilai sekarang tahun 2010 dengan tingkat suku bunga sebesar 6%, dan 20 tahun umurrencana jalan, dengan rekapitulasi hasil sebagai berikut :

- Cost present worth sebesar Rp 170.378.738.000,00- Benefit present worth sebesar Rp 750.023.706.879,056- Disbenefit present worth sebesar Rp 245.299.691.520,00- Operational Maintenance present worth sebesar Rp 38.863.409.364,69

Nilai BCR > 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan proyek pembangunan Jalan Arteri Raya Siring-Porong dikatakan layak.

Analisa SensitivitasUntuk melakukan analisa sensitivitas, perlu terlebih dahulu menentukan dan memilih variabel apa yang sangatsignifikan terpengaruh oleh suatu perubahan yang akan mengakibatkan berkurangnya benefit (nilai B/C) yangdiharapkan dan mempengaruhi kelayakan proyek. Disini dipilihlah variable yang langsung dapat mempengaruhisuatu jalan dan variable yang dapat mempengaruhi perjalanan masa depan perekonomian bangsa Indonesia yanglebih baik.

1. Analisa Sensitivitas dengan Variable LHRBerdasarkan hasil perhitungan denganmengurangi 50% jumlah LHR yang akan melintas di jalan arteri raya siring-porong pada tiap tahunnya dari hasil prediksi yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :

- Cost present worth sebesar Rp 170.378.738.000,00- Benefit present worth sebesar Rp 659.361.853.439,53-Dibenefit present worth sebesar Rp 245.299.691.520,00- Operational Maintenance present worth sebesar Rp38.863.409.364,69

Dari perhitungan analisa sensitivitas dengan perubahan variable jumlah LHR yang akan melintas pascadioperasikannya jalan arteri raya siring-porong lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 10 dan ternyata nilai B/Cyang semula 2,73 aman dari pengaruh kenaikan dan penurunan jumlah LHR hingga batas maksimum + 50% danminimum -50%yang dapat dilihat pada grafik 4.7.

Analisa Sensitivitas

2. Analisa Sensitivitas dengan Variable Suku BungaBerdasarkan hasil perhitungan pengurangan suku bunga menjadi 12% diperoleh hasil sebagai berikut :

- Cost present worth sebesar Rp 170.378.738.000,00- Benefit present worth sebesar Rp 673.555.218.585,68- Disbenefit present worth sebesar Rp 264.682.890.576,09- Operational Maintenance present worth sebesar Rp58.278.213.555,67

Dari perhitungan analisa sensitivitas dengan perubahan variable tingkat suku bunga pasca pembangunan jalan arteriraya siring-porong lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 12 dan ternyata nilai B/C yang semula 2,73 sangataman dari pengaruh kenaikan suku bunga menjadi 10% dan 12% yang dapat dilihat pada grafik 4.9.

Kesimpulan

Hasil akhir dari penelitian ini adalah merupakan jawaban dari permasalahan yang ada pada bab awal

Tugas Akhir ini, yaitu:1. Manfaat (benefit) yang diterima dengan adanya jalan Arteri Raya Siring – Porong

• Penghematan biaya operasional kendaraan (BOK) yang dapat dirasakan langsung oleh pihak pengguna jalan (roaduser) sebesar Rp161.951.780.158,71

• Penghematan waktu perjalanan (time value akibat travel time) sebesar Rp 19.371.926.720,342. Pengurangan manfaat (disbenefit) yang diterima dengan adanya jalan Arteri Raya Siring – Porong

• Hilangnya produksi panen dari hasil sawah milik warga sebesar Rp 464.520.420,00• Hilangnya permukiman didaerah sekitar jalan arteri lama sebesar Rp 245.299.691.520,00

3. Biaya total pembangunan Jalan Arteri Raya Siring-Porong biaya konstruksi, yang dikeluarkankan pada pelaksanaanproyek sebesar Rp 170.378.738.000,00. Biaya operasional dan pemeliharaan rutin pasca pembangunan(dioperasikannya) Jalan Arteri Raya Siring-Porong sebesar Rp 38.863.409.364,69.

4.Dengan metode BCR didapatkan rasio perbandingan B/C sebesar 2.73 sehingga dapat disimpulkan bahwapelaksanaan proyek pembangunan Jalan Arteri Raya Siring-Porong dikatakan layak.

5. Hasil analisa sensitivitas dengan mengurangi variable jumlah LHR sebesar 50% diperoleh nilai BCR sebesar 2,20dan dengan adanya kenaikan tingkat suku bunga menjadi 12% diperoleh nilai BCR sebesar 2,40. hal inimenunjukkan bahwa proyek pembangunan jalan Arteri Raya Siring-Porong cukup aman terhadap perubahan variablejumlah LHR dan tingkat suku bunga

SEKIAN DAN

TERIMA KASIH