analisa kualitatif kation anion

13
BAB II ANALISA KUALITATIF KATION ANION KELOMPOK X BAB III ANALISA KUALITATIF KATION ANION 3.1. TUJUAN PERCOBAAN 1. Melakukan identifikasi terhadap kation anion berdasarkan sifat kelarutan dan hasil yang terjadi. 2. Mengetahui percobaan dan hasil reaksi yang terjadi antara larutan yang mengandung suatu kation anion dengan suatu pereaksi. 3.2. TEORI DASAR Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendekati keberedaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion/kation suatu larutan. Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimasi komponen-komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif, sedangkan langkah estimasinya adalah analisis kauntitatif. Analisis kualitatif dapat dikatakan lebih sederhana, sedangkan analisis LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK TA 2014/2015 20

Upload: mizan-nursiadi

Post on 02-May-2017

257 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Kualitatif Kation Anion

BAB II ANALISA KUALITATIF KATION ANION KELOMPOK X

BAB III

ANALISA KUALITATIF KATION ANION

3.1. TUJUAN PERCOBAAN

1. Melakukan identifikasi terhadap kation anion berdasarkan sifat

kelarutan dan hasil yang terjadi.

2. Mengetahui percobaan dan hasil reaksi yang terjadi antara larutan yang

mengandung suatu kation anion dengan suatu pereaksi.

3.2. TEORI DASAR

Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendekati

keberedaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa

kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari

kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode

analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi

golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk

mengetahui jenis anion/kation suatu larutan.

Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimasi

komponen-komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai

analisis kualitatif, sedangkan langkah estimasinya adalah analisis kauntitatif.

Analisis kualitatif dapat dikatakan lebih sederhana, sedangkan analisis

kuantitatif agak lebih rumit. Analisis kualitatif bertujuan mengidentifikasi

penyusun-penyusn zat, campuran-campuran zat, atau larutan yang biasanya

unsur-unsur penyusunnya bergabung antara yang satu dengan yang lain.

Sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk menentukan banyaknya

penyusun-penyusun suatu zat atau persenyawaan.

Biasanya identifikasi zat dilakukan dengan penambahan zat lain

yang susunannya telah diketahui, sehingga terjadi perubahan (reaksi kimia).

Zat yang susunannya telah diketahui dan yang menyebabkan terjadinya

reaksi tersebut disebut pereaksi (reagen). Analisis kualitatif dapat dilakukan

dengan dua macam cara, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Cara kering

biasanya digunakan pada zat padat, sedangkan cara basah digunakan pada

zat cair (larutan) yang kebanyakan menggunakan pelarut air. Cara kering

hanya menyediakan informasi yang diperlukan dan informasi tersebut

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK TA 2014/2015 20

Page 2: Analisa Kualitatif Kation Anion

BAB II ANALISA KUALITATIF KATION ANION KELOMPOK X

bersifat jangka pendek, sedangkan cara basah dapat digunakan untuk

analisis makro, semi-makro, dan mikro sehingga keuntungan yang didapat,

misalnya reaksi yang terjadi dengan cepat dan mudah dikerjakan.

Perubahan yang terjadi dengan cara basah adalah terjadinya endapan,

perubahan warna larutan, dan timbulnya gas.

Penambahan elektrolit yang mengandung ion sejenis ke dalam

larutan jenuh suatu garam akan menurunkan kelarutan garam tersebut

karena konsentrasi ion bertambah dan kesetimbangan bergeser ke arah

pembentukan garamnya. Untuk mempermudah dalam reaksi identifikasi

kation-anion, maka digunakan metode analisis kualitatif sistematik. Metode

ini merupakan pengklasifikasian kation-kation ke dalam 5 golongan.

Penggolongan kation-kation ini didasarkan pada produk hasil reaksi dengan

suatu pereaksi. Kation biasanya bereaksi dengan reagen tertentu yang

ditandai dengan terbentuknya endapan atau tidak. Jadi, bisa dikatakan

bahwa klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan

kelarutan dari kation tersebut. Klasifikasinya sebagai berikut:

Golongan I

Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida

encer. Kation golongan ini adalah (Pb) timbal, merkuri (Hg) dan

perak (Ag)

Golongan II

Akan memberikan endapan jika direaksikan dengan hidrogen sulfida

dalam suasana asam mineral encer. Kation golongan ini dibedakan

menjadi:

- Kation yang larut di polisulfida: timah(III), arsenik(III),

arsenik(V), timah(II), stibium(III), stibium(V), timah(IV).

- Kation yang tidak larut dalam polisulfida: bismuth, tembaga,

sulfida dan kadmium.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK TA 2014/2015 21

Page 3: Analisa Kualitatif Kation Anion

BAB II ANALISA KUALITATIF KATION ANION KELOMPOK X

Golongan III

Kation golongan III akan membentuk endapan jika direaksikan

dengan ammonium sulfida dalam suasan netral (amoniak). Kation

golongan III tidak dapat dapat bereaksi dengan H2S atau HCl encer.

Kation golongan ini adalah kobalt(II), nikel(II), besi(II),

kromium(III), alumunium, seng dan mangan

Golongan IV

Kation golongan ini tidak bereaksi dengan pereaksi golongan I,II,

dan III. Kation-kation ini membentuk endapan dengan adanya

ammonium klorida, dalam suasana netral atau asam. Kation

golongan ini adalah kalsium, strontium, dan barium

Golongan V

Kation golongan V tidak bereaksi dengan pereaksi golongan I,II,III,

dan IV. Kation yang termasuk dalam golongan ini adalah

magensium, natrium, kalium, ammonium, litium, dan hidrogen.

Pada analisis anion diawali dengan uji pendahuluan untuk

memperoleh gambaran ada tidaknya anion tertentu atau kelompok anion

yang memilii sifat yang sama. Lalu di ikuti dengan proses analisis yang

merupakan uji spesifik dari anion tertentu. Pemisahan secara fisik dari

anion umumnya tidak penting, karena uji spesifik anion hanya peka

terhadap anion tertentu dan tidak peka untuk anion lainnya. Hanya bila

terjadi interferensi atau gangguan alam suatu analisis anion oleh anion

lain, maka diperlukan langkah awal proses pemisahan. Jika zat yang tak

diketahui tidak larut dalam air, harus dilakukan perlakuan tertentu dengan

pereaksi kimia agar larut.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK TA 2014/2015 22

Page 4: Analisa Kualitatif Kation Anion

BAB II ANALISA KUALITATIF KATION ANION KELOMPOK X

3.3. METODELOGI PENELITIAN

3.3.1. SKEMA PROSES

3.3.2. PENJELASAN SKEMA PROSES

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan.

2. Reaksikan sampel dengan pereaksinya, caranya masukkan lima

tetes sampel dan lima tetes pereaksi ke tabung reaksi, untuk

kuantitas tetes dari sampel dan pereaksi tidak harus lima tetes,

yang penting perbandingannya sama.

3. Analisa larutan dengan melihat warna larutan, bau larutan,

serta ada tidaknya endapan.

4. Buat analisa dan tarik kesimpulan.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK TA 2014/2015 23

Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

Buat analisa dan tarik kesimpulan

Reaksikan sampel dengan pereaksinya (masukkan 5 tetes sampel dan 5 tetes

pereaksi ke tabung reaksi)

Analisa berupa warna larutan, bau, serta endapan

Gambar 3.1 Skema Proses Analisa Kualitatif Kation Anion

Page 5: Analisa Kualitatif Kation Anion

BAB II ANALISA KUALITATIF KATION ANION KELOMPOK X

3.3.3. GAMBAR PROSES

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK TA 2014/2015 24

Gambar 3.2 Gambar Proses Analisa Kualitatif Kation Anion

Ambil sampel

Masukkan ke tabung reaksi

Ambil pereaksi

Masukkan ke tabung reaksi yang sama dengan sampel

Analisa dan tarik kesimpulan

Page 6: Analisa Kualitatif Kation Anion

BAB II ANALISA KUALITATIF KATION ANION KELOMPOK X

3.4. ALAT DAN BAHAN

3.4.1. ALAT

Tabung reaksi

Pipet tetes

Gelas kimia 300 ml

Rak tabung reaksi

Labu ukur 50 ml

3.4.2. BAHAN

NaOh

NH4Cl

K2CrO4

NaCl

FeSO4

Al2(SO4)3

MgSO4

NH4Cl

Na2S2O3

CH3COONa

NaCO3

H2SO4

Amonia (NH3)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK TA 2014/2015 25

Page 7: Analisa Kualitatif Kation Anion

BAB II ANALISA KUALITATIF KATION ANION KELOMPOK X

3.5. DATA PENGAMATAN

SAMPELWARNA BAU ENDAPAN

ANION KATION

Fe2+Biru

kehitaman-

Biru

kehitaman

Mg2+ Putih - -

Cl- Bening - -

S2O34-

Bening

kekuningan- -

CrO4- Kuning pekat - -

CH3COO- orange - -

3.5.1. PERSAMAAN REAKSI

KATION

ANION

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK TA 2014/2015 26

Tabel 3.1 Tabel Pengamatan Analisa Kualitatif Kation Anion

Page 8: Analisa Kualitatif Kation Anion

BAB II ANALISA KUALITATIF KATION ANION KELOMPOK X

3.6. ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada percobaan analisis kualitatif yang tujuannya mengidentifikasi

penyusun-penyusun zat, campuran-campuran zat, atau larutan-larutan yang

biasanya unsur-unsur penyusunnya bergabung antara yang satu dengan yang

lain kita mengidentifikasi kation dan anionnya. Analisa kualitatif kali ini

menggunakan cara basah karena semua bahan yang digunakan adalah

larutan, cara basah ini dipilih akrena reaksi yang terjadi saat dilarutkan dapat

terjadi dengan cepat dan cara basah relatif mudah dikerjakan. Proses

pengerjaan pada percobaan kali ini pengerjaan dengan mengambil lima tetes

sampel dan lima tetes pereaksi (reagen) lalu dimasukkan ke tabung reaksi,

hal ini dilakukan agar terjadi kesetimbangan larutan.

Pada percobaan ini analisis kualitatif untuk kation digunakan

larutan FeSO4 sebagai sampel untuk mengetahui kation Fe2+ dan pereaksi

yang digunakan adalah amonia (NH4OH), setelah direaksikan larutan

berubah warna menjadi biru kehitaman dan pada sisi-sisi tabung raksi

terdapat endapan, endapan ini menempel disisi tabung saat proses membuat

larutan menjadi homogen yaitu dengan menggoyang-goyangkan tabung

reaksi, endapan yang terbentuk berwarna biru kehitaman. Endapan ini

terjadi jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan.

Unutk percobaan kedua analisi kualitatif kation yang digunakan adalah

MgSO4 dan pereaksinya adalah NaOH untuk mengidentifikasi kation Mg2+,

pada pelarutan ini warna larutan yang dihasilkan adalah putih, tidak

menghasilkan bau dan tidak menghasilkan endapan.

Untuk percobaan analisis anion, anion yang dianalisis adalah Cl-

dengan mereaksikan NaCl dengan H2SO4 menghasilakn Na2SO4 dan HCl

yang tidak berbau, berwarna bening, dan tidak ada endapan yang terjadi.

Analisa anion yang kedua adalah anion S2O34- dengan mereaksikan Na2S2O3

dan FeCl3 dengan warna larutan bening keuning-kuningan, tidak berbau, dan

tidak terjadi endapan. Analisa anion yang selanjutnya adalah CrO4- dengan

mereaksikan K2CrO4 dengan H2SO4 menghasilkan K2SO4+H2CrO4 berwarna

kuning pekat dan tidak berbau serta tidak menghasilkan endapan. Analisa

anion yang terakhir adalah CH3COO-, analisa anion ini dilakukan dengan

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK TA 2014/2015 27

Page 9: Analisa Kualitatif Kation Anion

BAB II ANALISA KUALITATIF KATION ANION KELOMPOK X

mereaksikan CH3COONa dengan FeCl3 dan menghasilkan warna larutan

orange, tidak berbau dan tidak menghasilkan endapan, perubahan-perubahan

yang terjadi ini mengidentifikasikan adanya kation maupun anion dalam

larutan tersebut.

3.7. KESIMPULAN DAN SARAN

3.7.1. KESIMPULAN

Analisa kualitatif terhadap anion dan kation dilakukan dengan

cara basah.

Analisa yang dilakukan dengan melihat perubahan warna

larutan, bau, serta warna endapan.

Dengan menambahkan pereaksi untuk melihat ada atau

tidaknya kation atau anion.

Perbandingan antara pereaksi dan sampel harus sama ketika

melarutkan.

Endapan yang terjadi karena larutan menjadi jenuh.

3.7.2. SARAN

Saat mengamati bau tidak boleh dilakukan secara kangsung,

akan tetapi lebih baik dikibas-kibaskan saja baunya, hal ini

terkait dengan sampel yang diamati, bisa saja sampel beracun.

Perbandingan antara larutan sampel dengan larutan pereaksi

jumlahnya harus berimbang ketika meraksikan keduanya.

Pipet tetes yang digunakan harus selalu bersih ketika

mereaksikan larutan yang lain.

Berikan label nama pada tabung reaksi agar tidak

membingungkan proses pengambilan data pengamatan.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK TA 2014/2015 28