analisa koherensi dan kohesi pada tajuk rencana

20
ANALISIS KOHESI DAN KOHERENSI DALAM TAJUK RENCANA Digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kajian Wacan dengan dosen pengampu Yayuk Eni Rahayu, M. Hum. Oleh Hamdan Nugroho (07201241024 ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 Tajuk Rencana Kondisi “Darurat” Hukum Tanggal 20 Oktober 2009. Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dilantik sebagai presiden- wapres. Usia pemerintahan kini menginjak enam bulan. Dalam enam bulan pemerintahan ini, situasi bangsa terus diwarnai kegaduhan politik yang tak kunjung reda. Seusai perseteruan antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bangsa ini heboh dengan kasus Bank Century. DPR pun

Upload: muhammad-arif

Post on 26-Jun-2015

366 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Koherensi Dan Kohesi Pada Tajuk Rencana

ANALISISKOHESI DAN KOHERENSI DALAM TAJUK RENCANADigunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kajian Wacan dengan dosen pengampu Yayuk Eni Rahayu, M. Hum.

Oleh Hamdan Nugroho (07201241024 )

PROGRAM STUDIPENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAFAKULTAS BAHASA DAN SENIUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2010

Tajuk RencanaKondisi “Darurat” Hukum Tanggal 20 Oktober 2009. Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dilantik sebagai presiden-wapres. Usia pemerintahan kini menginjak enam bulan.Dalam enam bulan pemerintahan ini, situasi bangsa terus diwarnai kegaduhan politik yang tak kunjung reda. Seusai perseteruan antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bangsa ini heboh dengan kasus Bank Century. DPR pun membentuk Panitia Khusus DPR tentang Hak Angket Bank Century yang hasil finalnya telah disampaikan kepada pemerintah.Perseteruan di dalam internal kepolisian pun terjadi pasca-pemberhentian Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji. Susno melakukan safari politik ke sejumlah lembaga, termasuk DPR dan

Page 2: Analisa Koherensi Dan Kohesi Pada Tajuk Rencana

Satuan Tugas Pemberhentian Mafia Hukum. Ia pun mengungkapkan berbagai skandal di lingkungan Mabes Polri atau pun di DIrektorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.Sejumlah orang tersengat oleh nyanyian Susno. Tersebutlah nama pegawai pajak Gayus Tambunan, pengusaha Andi Kosasih, advokat Haposan Panggabean. Belakangan menjuat pula nama Sjahril Djohan yang disebut Susno sebagai “Mister X” yang disebutnya pula sebagai tokoh yang bisa mengatur perkara.Terakhir kali, pengakuan mengejutkan muncul dari Ketua Majelis Hakim Muhtadi Asnun yang menangani perkara Gayus Tambunan. Menurut penjelasan Ketua Komisi Yudisial Busyro Muqoddas, hakim Asnun mengaku telah menerima Rp 50 juta dari Gayus.Busyro pun menyebutkan tiga kesalahan yang dilakukan Asnun. Pertama, memerintahkan panitera menjemput dan mengantarkan Gayus yang sedang berperkara di Pengadilan Negeri Tangerang. Kedua, mengundang terdakwa Gayus ke rumah Asnun, dan ketiga menerima dana Rp 50 juta dari asnun.Dengan tetap menghormati asas praduga tak bersalah, pengakuan Asnun itu menunjukkan menunjukkan potret riil sistem peradilan kita. Pengakuan itu memunculkan pertanyaan, bagaimana mungkin seorang hakim mengundang terdakwa ke rumahnya? Pengakuan itu semakin menginformasikan kepada kita betapa hancurnya sistem hokum dan moralitas para penegak hukum.Sejumlah aktivis mendeklarasikan situasi darurat mafia

Page 3: Analisa Koherensi Dan Kohesi Pada Tajuk Rencana

hukum di negeri. Masalahnya, bagaimana sakit kronisnya dunia peradilan kita yang melibatkan terdakwa, advokat, polisi, jaksa, dan hakim akan diatasi. Apakah cukup dengan legal formal yang selama ini dijalani dan tak menimbulkan efek jera?Menarik apa yang dikatakan Sekretaris Jenderal Transparency Internasional Indonesia Teten Masduki kepada harian ini, Minggu. Ia mengusulkan kepada Mahkamah Agung untuk mencontoh Georgia dengan memecat semua hakim yang terindikasi dan terbukti korupsi dan sesegara mungkin menyeleksi hakim-hakim baru. Untuk mengatasi itu semua, dibutuhkan kepemimpinan efektif yang berani melakukan terobosan.

Analisis KohesiPafagraf ke-1Tanggal 20 Oktober 2009, Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dilantik sebagai presiden-wapres. Usia pemerintahan kini menginjak enam bulan.Referensi Endoforik Anaforis (di dalam teks dan telah disebutkan sebelumnya)1. Kata pemerintahan dalam kalimat “Usia pemerintahan kini menginjak enam bulan.” merujuk kepada Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.2. Kata kini dalam kalimat “Usia pemerintahan kini menginjak enam bulan.” merujuk kepada Tanggal 20 Oktober 2009.Pafagraf ke-2Dalam enam bulan pemerintahan ini, situasi bangsa terus

Page 4: Analisa Koherensi Dan Kohesi Pada Tajuk Rencana

diwarnai kegaduhan politik yang tak kunjung reda. Seusai perseteruan antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bangsa ini heboh dengan kasus Bank Century. DPR pun membentuk Panitia Khusus DPR tentang Hak Angket Bank Century yang hasil finalnya telah disampaikan kepada pemerintah.1. Referensi Endoforik Anaforis (di dalam teks dan telah disebutkan sebelumnya) terdapat dalam frase pemerintahan ini dalam kalimat “Dalam enam bulan pemerintahan ini, situasi bangsa terus diwarnai kegaduhan politik yang tak kunjung reda.” Kata tersebut merujuk kepada Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dalam paragraf sebelumnya.2. Referensi Endoforik Kataforis (di dalam teks dan mengacu atau menunjuk pada hal-hal lain yang dijelaskan sesudahnya) terdapat dalam penggalan kata terus diwarnai kegaduhan politik yang tak kunjung reda. Penggalan kata tersebut mengacu kepada kalimat selanjutnya, yaitu “Seusai perseteruan antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bangsa ini heboh dengan kasus Bank Century. DPR pun membentuk Panitia Khusus DPR tentang Hak Angket Bank Century yang hasil finalnya telah disampaikan kepada pemerintah.”3. Kohesi leksikal atau perpaduan leksikal repetisi (pengulangan) terdapat pada frase dalam enam bulan dalam kalimat ‘Dalam enam bulan pemerintahan ini, situasi bangsa terus diwarnai kegaduhan politik yang tak kunjung reda.’ Frase tersebut merujuk kepada kalimat “Usia pemerintahan kini menginjak enam bulan.” dalam paragraf sebelumnya.

Page 5: Analisa Koherensi Dan Kohesi Pada Tajuk Rencana

4. Kohesi leksikal atau perpaduan leksikal ekuivalensi (keadaan yang sama; keadaan yang sebanding (selaras)) terdapat pada frase DPR pun membentuk Panitia Khusus DPR dalam kalimat DPR pun membentuk “Panitia Khusus DPR tentang Hak Angket Bank Century yang hasil finalnya telah disampaikan kepada pemerintah.” Frase tersebut ekuivalen kepada kalimat “Seusai perseteruan antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bangsa ini heboh dengan kasus Bank Century.” dalam paragraf yang sama.Pafagraf ke-3Perseteruan di dalam internal kepolisian pun terjadi pasca-pemberhentian Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji. Susno melakukan safari politik ke sejumlah lembaga, termasuk DPR dan Satuan Tugas Pemberhentian Mafia Hukum. Ia pun mengungkapkan berbagai skandal di lingkungan Mabes Polri atau pun di DIrektorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.1. Kohesi leksikal atau perpaduan leksikal ekuivalensi (keadaan yang sama; keadaan yang sebanding (selaras)) terdapat pada penggalan kalimat Perseteruan di dalam internal kepolisian pun terjadi dalam kalimat “Perseteruan di dalam internal kepolisian pun terjadi pasca-pemberhentian Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji.” Penggalan kalimat tersebut ekuivalen kepada paragraf sebelumnya.2. Kohesi leksikal atau perpaduan leksikal repetisi (pengulangan) terdapat pada nama Susno dalam kalimat “Susno melakukan safari politik ke sejumlah lembaga,

Page 6: Analisa Koherensi Dan Kohesi Pada Tajuk Rencana

termasuk DPR dan Satuan Tugas Pemberhentian Mafia Hukum.” Nama tersebut repetisi dari nama dalam kalimat “Perseteruan di dalam internal kepolisian pun terjadi pasca-pemberhentian Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji.”3. Referensi Endoforik Anaforis (di dalam teks dan telah disebutkan sebelumnya) terdapat dalam bentuk Ia dalam kalimat “Ia pun mengungkapkan berbagai skandal di lingkungan Mabes Polri atau pun di DIrektorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.” Bentuk tersebut merujuk kepada Komisaris Jenderal Susno Duadji dalam kalimat sebelumnya.Pafagraf ke-4Sejumlah orang tersengat oleh nyanyian Susno. Tersebutlah nama pegawai pajak Gayus Tambunan, pengusaha Andi Kosasih, advokat Haposan Panggabean. Belakangan menjuat pula nama Sjahril Djohan yang disebut Susno sebagai “Mister X” yang disebutnya pula sebagai tokoh yang bisa mengatur perkara.1. Referensi Endoforik Kataforis (di dalam teks dan mengacu atau menunjuk pada hal-hal lain yang dijelaskan sesudahnya) terdapat dalam penggalan kata sejumlah orang. Penggalan kata tersebut mengacu kepada kalimat selanjutnya, yaitu “Tersebutlah nama pegawai pajak Gayus Tambunan, pengusaha Andi Kosasih, advokat Haposan Panggabean. Belakangan menjuat pula nama Sjahril Djohan yang disebut Susno sebagai ‘Mister X’ yang disebutnya pula sebagai tokoh yang bisa mengatur perkara.”2. Referensi Endoforik Anaforis (di dalam teks dan telah

Page 7: Analisa Koherensi Dan Kohesi Pada Tajuk Rencana

disebutkan sebelumnya) terdapat dalam bentuk nyanyian Susno dalam kalimat “Sejumlah orang tersengat oleh nyanyian Susno.” Bentuk tersebut merujuk kepada bagian paragraf sebelumnya.3. Kohesi leksikal atau perpaduan leksikal repetisi (pengulangan) terdapat pada nama Susno dalam kalimat “Sejumlah orang tersengat oleh nyanyian Susno.” Nama tersebut repetisi dari nama dalam salah satu kalimat yang terdapat dalam paragraf sebelumnya.Pafagraf ke-5Terakhir kali, pengakuan mengejutkan muncul dari Ketua Majelis Hakim Muhtadi Asnun yang menangani perkara Gayus Tambunan. Menurut penjelasan Ketua Komisi Yudisial Busyro Muqoddas, hakim Asnun mengaku telah menerima Rp 50 juta dari Gayus.1. Kohesi leksikal atau perpaduan leksikal ekuivalensi (keadaan yang sama; keadaan yang sebanding (selaras)) terdapat pada kalimat “Terakhir kali, pengakuan mengejutkan muncul dari Ketua Majelis Hakim Muhtadi Asnun yang menangani perkara Gayus Tambunan.” Kalimat tersebut ekuivalen kepada paragraf sebelumnya.2. Kohesi leksikal atau perpaduan leksikal repetisi (pengulangan) terdapat pada nama hakim Asnun dan Gayus dalam kalimat “Menurut penjelasan Ketua Komisi Yudisial Busyro Muqoddas, hakim Asnun mengaku telah menerima Rp 50 juta dari Gayus.” Nama tersebut repetisi dari nama dalam salah kalimat ”Terakhir kali, pengakuan mengejutkan muncul dari Ketua Majelis Hakim Muhtadi Asnun yang menangani perkara Gayus Tambunan.”Pafagraf ke-6

Page 8: Analisa Koherensi Dan Kohesi Pada Tajuk Rencana

Busyro pun menyebutkan tiga kesalahan yang dilakukan Asnun. Pertama, memerintahkan panitera menjemput dan mengantarkan Gayus yang sedang berperkara di Pengadilan Negeri Tangerang. Kedua, mengundang terdakwa Gayus ke rumah Asnun, dan ketiga menerima dana Rp 50 juta dari asnun.1. Kohesi leksikal atau perpaduan leksikal repetisi (pengulangan) terdapat pada nama Busyro dan Asnun dalam kalimat “Busyro pun menyebutkan tiga kesalahan yang dilakukan Asnun.” Kedua nama tersebut repetisi dari nama dalam salah satu kalimat yang terdapat dalam paragraf sebelumnya.2. Elipsis (penghilangan/pelesapan) terdapat dalam dau kalimat, yaitu “Pertama, memerintahkan panitera menjemput dan mengantarkan Gayus yang sedang berperkara di Pengadilan Negeri Tangeran. Kedua, mengundang terdakwa Gayus ke rumah Asnun, dan ketiga menerima dana Rp 50 juta dari asnun.”. Kedua kalimat tersebut menghilangkan subjeknya yaitu, Asnun.Pafagraf ke-7Dengan tetap menghormati asas praduga tak bersalah, pengakuan Asnun itu menunjukkan menunjukkan potret riil sistem peradilan kita. Pengakuan itu memunculkan pertanyaan, bagaimana mungkin seorang hakim mengundang terdakwa ke rumahnya? Pengakuan itu semakin menginformasikan kepada kita betapa hancurnya sistem hokum dan moralitas para penegak hukum.1. Referensi Endoforik Anaforis (di dalam teks dan telah disebutkan sebelumnya) terdapat pada pengakuan Asnun

Page 9: Analisa Koherensi Dan Kohesi Pada Tajuk Rencana

itu dalam ketiga kalimat di paragraf tersebut. Frase tersebut merujuk kepada penjelasan dalam paragraf-pafagraf sebelumnya.Pafagraf ke-8Sejumlah aktivis mendeklarasikan situasi darurat mafia hukum di negeri. Masalahnya, bagaimana sakit kronisnya dunia peradilan kita yang melibatkan terdakwa, advokat, polisi, jaksa, dan hakim akan diatasi. Apakah cukup dengan legal formal yang selama ini dijalani dan tak menimbulkan efek jera?1. Kohesi leksikal atau perpaduan leksikal hiponim (hubungan bagian atau isi) terdapat pada penggalan kalimat darurat mafia hukum dalam kalimat “Sejumlah aktivis mendeklarasikan situasi darurat mafia hukum di negeri.” Penggalan kalimat tersebut berhiponim dari paragraf-paragraf sebelumnya.Pafagraf ke-9Menarik apa yang dikatakan Sekretaris Jenderal Transparency Internasional Indonesia Teten Masduki kepada harian ini, Minggu. Ia mengusulkan kepada Mahkamah Agung untuk mencontoh Georgia dengan memecat semua hakim yang terindikasi dan terbukti korupsi dan sesegara mungkin menyeleksi hakim-hakim baru. Untuk mengatasi itu semua, dibutuhkan kepemimpinan efektif yang berani melakukan terobosan.1. Referensi Eksoforik (di luar teks) terdapat dalam bentuk harian ini dalam kalimat “Menarik apa yang dikatakan Sekretaris Jenderal Transparency Internasional Indonesia Teten Masduki kepada harian ini, Minggu.” Bentuk tersebut merujuk kepada Surat Kabar Harian

Page 10: Analisa Koherensi Dan Kohesi Pada Tajuk Rencana

Kompas yang menerbitkan Tajuk Rencana ini.2. Referensi Endoforik Anaforis (di dalam teks dan telah disebutkan sebelumnya) terdapat dalam bentuk Ia dalam kalimat “Ia mengusulkan kepada Mahkamah Agung untuk mencontoh Georgia dengan memecat semua hakim yang terindikasi dan terbukti korupsi dan sesegara mungkin menyeleksi hakim-hakim baru.” Bentuk tersebut merujuk kepada Sekretaris Jenderal Transparency Internasional Indonesia Teten Masduki dalam kalimat sebelumnya.3. Referensi Endoforik Anaforis (di dalam teks dan telah disebutkan sebelumnya) terdapat dalam bentuk untuk mengatasi itu semua dalam kalimat “Untuk mengatasi itu semua, dibutuhkan kepemimpinan efektif yang berani melakukan terobosan.” Bentuk tersebut merujuk kepada penjelasan permasalahan dalam paragraf-paragraf sebelumnya.

Analisis KoherensiPafagraf ke-1Tanggal 20 Oktober 2009, Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dilantik sebagai presiden-wapres. Usia pemerintahan kini menginjak enam bulan. Hubungan aditif waktu (beruntun)Hubungan beruntun terlihat dalam paragraf tersebut. Kalimat pertama menyebutkan saat pelantikan dan kalimat kedua menyebutkan sudah seberapa lama cabinet berjalan.Pafagraf ke-2Dalam enam bulan pemerintahan ini, situasi bangsa terus diwarnai kegaduhan politik yang tak kunjung reda. Seusai

Page 11: Analisa Koherensi Dan Kohesi Pada Tajuk Rencana

perseteruan antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bangsa ini heboh dengan kasus Bank Century. DPR pun membentuk Panitia Khusus DPR tentang Hak Angket Bank Century yang hasil finalnya telah disampaikan kepada pemerintah. Hubungan generik-spesifikHubungan ini terlihat dalam penggalan kata terus diwarnai kegaduhan politik yang merupakan generik (hal umum). Hal khusus (spesifik) terlihat dalam terusannya, yaitu “Seusai perseteruan antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bangsa ini heboh dengan kasus Bank Century. DPR pun membentuk Panitia Khusus DPR tentang Hak Angket Bank Century yang hasil finalnya telah disampaikan kepada pemerintah.” Hubungan alasan-sebabSebabnya yaitu “…Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bangsa ini heboh dengan kasus Bank Century.”Akibatnya yaitu “DPR pun membentuk Panitia Khusus DPR tentang Hak Angket Bank Century…” Hubungan aditif waktu (simultan)Hubungan simultan terlihat dalam bagian “Seusai perseteruan antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bangsa ini heboh dengan kasus Bank Century. DPR pun membentuk Panitia Khusus DPR tentang Hak Angket Bank Century yang hasil finalnya telah disampaikan kepada pemerintah.”Pafagraf ke-3Perseteruan di dalam internal kepolisian pun terjadi pasca-pemberhentian Kepala Badan Reserse Kriminal

Page 12: Analisa Koherensi Dan Kohesi Pada Tajuk Rencana

Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji. Susno melakukan safari politik ke sejumlah lembaga, termasuk DPR dan Satuan Tugas Pemberhentian Mafia Hukum. Ia pun mengungkapkan berbagai skandal di lingkungan Mabes Polri atau pun di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Hubungan aditif waktu (beruntun)Hubungan beruntun terlihat dalam kalimat “Perseteruan di dalam internal kepolisian pun terjadi pasca-pemberhentian Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji.” Hubungan beruntun itu ditunjukkan dengan kata pasca yang terdapat dalam kalimat tersebut. Hubungan identifikasiHubungan identifikasi terlihat dalam paragraf ini. Kata perseteruan dijelaskan lebih rinci dalam kalimat-kalimat lainnya. Pafagraf ke-4Sejumlah orang tersengat oleh nyanyian Susno. Tersebutlah nama pegawai pajak Gayus Tambunan, pengusaha Andi Kosasih, advokat Haposan Panggabean. Belakangan menjuat pula nama Sjahril Djohan yang disebut Susno sebagai “Mister X” yang disebutnya pula sebagai tokoh yang bisa mengatur perkara. Hubungan identifikasiHubungan identifikasi terlihat dalam paragraf ini. Kata sejumlah orang dijelaskan lebih rinci dalam kalimat-kalimat lainnya. Hubungan aditif waktu (beruntun)Hubungan beruntun terlihat dalam kalimat “Tersebutlah

Page 13: Analisa Koherensi Dan Kohesi Pada Tajuk Rencana

nama pegawai pajak Gayus Tambunan, pengusaha Andi Kosasih, advokat Haposan Panggabean. Belakangan menjuat pula nama Sjahril Djohan yang disebut Susno sebagai “Mister X” yang disebutnya pula sebagai tokoh yang bisa mengatur perkara.” Hubungan beruntun itu ditunjukkan dengan kata Belakangan yang terdapat dalam kalimat tersebut.Pafagraf ke-5Terakhir kali, pengakuan mengejutkan muncul dari Ketua Majelis Hakim Muhtadi Asnun yang menangani perkara Gayus Tambunan. Menurut penjelasan Ketua Komisi Yudisial Busyro Muqoddas, hakim Asnun mengaku telah menerima Rp 50 juta dari Gayus. Hubungan aditif waktu (beruntun)Hubungan beruntun terlihat dalam kalimat “Terakhir kali, pengakuan mengejutkan muncul dari Ketua Majelis Hakim Muhtadi Asnun yang menangani perkara Gayus Tambunan.” Hubungan beruntun itu ditunjukkan dengan kata terakhir kali yang terdapat dalam kalimat tersebut. Hubungan amplikatifTerdapat kalimat yang memperkuat atau memperjelas kalimat lainnya. Yaitu kalimat “Menurut penjelasan Ketua Komisi Yudisial Busyro Muqoddas, hakim Asnun mengaku telah menerima Rp 50 juta dari Gayus.” memperjelas kalimat “Menurut penjelasan Ketua Komisi Yudisial Busyro Muqoddas, hakim Asnun mengaku telah menerima Rp 50 juta dari Gayus.”.Pafagraf ke-6Busyro pun menyebutkan tiga kesalahan yang dilakukan

Page 14: Analisa Koherensi Dan Kohesi Pada Tajuk Rencana

Asnun. Pertama, memerintahkan panitera menjemput dan mengantarkan Gayus yang sedang berperkara di Pengadilan Negeri Tangerang. Kedua, mengundang terdakwa Gayus ke rumah Asnun, dan ketiga menerima dana Rp 50 juta dari asnun. Hubungan amplikatifTerdapat dua kalimat yang memperkuat atau memperjelas kalimat lainnya. Yaitu dua kalimat tersebut “Pertama, memerintahkan panitera menjemput dan mengantarkan Gayus yang sedang berperkara di Pengadilan Negeri Tangerang. Kedua, mengundang terdakwa Gayus ke rumah Asnun, dan ketiga menerima dana Rp 50 juta dari asnun.” memperjelas kalimat “Busyro pun menyebutkan tiga kesalahan yang dilakukan Asnun.”.Pafagraf ke-7Dengan tetap menghormati asas praduga tak bersalah, pengakuan Asnun itu menunjukkan menunjukkan potret riil sistem peradilan kita. Pengakuan itu memunculkan pertanyaan, bagaimana mungkin seorang hakim mengundang terdakwa ke rumahnya? Pengakuan itu semakin menginformasikan kepada kita betapa hancurnya sistem hukum dan moralitas para penegak hukum. Hubungan sebab-akibatSebab terdapat dalam “Pengakuan itu memunculkan pertanyaan, bagaimana mungkin seorang hakim mengundang terdakwa ke rumahnya? Pengakuan itu semakin menginformasikan kepada kita betapa hancurnya sistem hukum dan moralitas para penegak

Page 15: Analisa Koherensi Dan Kohesi Pada Tajuk Rencana

hukum.”Akibat terdapat dalam “…pengakuan Asnun itu menunjukkan menunjukkan potret riil sistem peradilan kita.”Pafagraf ke-8Sejumlah aktivis mendeklarasikan situasi darurat mafia hukum di negeri. Masalahnya, bagaimana sakit kronisnya dunia peradilan kita yang melibatkan terdakwa, advokat, polisi, jaksa, dan hakim akan diatasi. Apakah cukup dengan legal formal yang selama ini dijalani dan tak menimbulkan efek jera? Hubungan sarana-hasilSarana terdapat dalam “…dengan legal formal yang selama ini dijalani dan tak menimbulkan efek jera?”Hasil terdapat dalam “Masalahnya, bagaimana sakit kronisnya dunia peradilan kita yang melibatkan terdakwa, advokat, polisi, jaksa, dan hakim akan diatasi.”Pafagraf ke-9Menarik apa yang dikatakan Sekretaris Jenderal Transparency Internasional Indonesia Teten Masduki kepada harian ini, Minggu. Ia mengusulkan kepada Mahkamah Agung untuk mencontoh Georgia dengan memecat semua hakim yang terindikasi dan terbukti korupsi dan sesegara mungkin menyeleksi hakim-hakim baru. Untuk mengatasi itu semua, dibutuhkan kepemimpinan efektif yang berani melakukan terobosan.