an alisa

33
Praktikum Geologi Struktur Pola Singkapan 9.1. Aplikasi Grafis Pola Singkapan dan Penampang Geologi 9.1.1. Menentukan Pola Singkapan (Crop Line) a. Data Permasalahan 1 Ditemukan singkapan dengan kedudukan sebagai berikut N 24 o E/20 o , pada peta topografi dan gambarkan pola penyebarannya ! b. Prosedur Penggambaran Pola Singkapan 1) Memplotkan titik singkapan pada peta. 2) Membuat simbol singkapan batuan. 3) Membuat garis strike dan perpanjang. 4) Membuat dip direction dari strike tersebut. 5) Membuat garis dip (20 o ) dari dip direction. 6) Membuat interval ketinggian pada dip direction sesuai interval kontur. 7) Membuat garis tegak lurus strike dari interval ketinggian hingga garis dip. 8) Membuat garis sejajar strike dari titik potong pada garis dip tadi hingga memotong garis kontur pada ketinggian yang sama. 9) Memplotkan titik-titik perpanjangannya. 10)Menghubungkan titik-titik perpotongan tersebut hingga membentuk pola sebaran batuan. Agung Kristanto HS H1C112239

Upload: agungkhs

Post on 18-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

WDAAAAAAA

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTURLABORATORIUM GEOLOGIPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

9.1. Aplikasi Grafis Pola Singkapan dan Penampang Geologi9.1.1. Menentukan Pola Singkapan (Crop Line)a. Data Permasalahan 1Ditemukan singkapan dengan kedudukan sebagai berikut N 24o E/20o, pada peta topografi dan gambarkan pola penyebarannya !b. Prosedur Penggambaran Pola Singkapan 1) Memplotkan titik singkapan pada peta.2) Membuat simbol singkapan batuan.3) Membuat garis strike dan perpanjang.4) Membuat dip direction dari strike tersebut.5) Membuat garis dip (20o) dari dip direction.6) Membuat interval ketinggian pada dip direction sesuai interval kontur.7) Membuat garis tegak lurus strike dari interval ketinggian hingga garis dip.8) Membuat garis sejajar strike dari titik potong pada garis dip tadi hingga memotong garis kontur pada ketinggian yang sama.9) Memplotkan titik-titik perpanjangannya.10) Menghubungkan titik-titik perpotongan tersebut hingga membentuk pola sebaran batuan.

c. Perhitungan Strike Line Permasalahan 1Diketahui: Skala = 1 cm : 200 cm Interval garis kontur= 0,5 meter = 50 cmDitanya: Strike line = ...?Jawab: x = strike line

x = = 0,25 cmJadi, strike line yang sesuai dengan interval garis kontur adalah 0,25 cm.

d. Data Permasalahan 2Ditemukan singkapan batugamping dengan kedudukan sebagai berikut N 25o E/20o, pada peta topografi dan gambarkan pola penyebarannya !e. Prosedur Penggambaran Pola Singkapan 1) Memplotkan titik singkapan pada peta.2) Membuat simbol singkapan batuan.3) Membuat garis strike dan perpanjang.4) Membuat dip direction dari strike tersebut.5) Membuat garis dip (20o) dari dip direction.6) Membuat interval ketinggian pada dip direction sesuai interval kontur.7) Membuat garis tegak lurus strike dari interval ketinggian hingga garis dip.8) Membuat garis sejajar strike dari titik potong pada garis dip tadi hingga memotong garis kontur pada ketinggian yang sama.9) Memplotkan titik-titik perpanjangannya.10) Menghubungkan titik-titik perpotongan tersebut hingga membentuk pola sebaran batuan.

f. Perhitungan Strike Line Permasalahan 2Diketahui: Skala = 1 cm : 1000 cm Interval garis kontur= 2 meter = 200 cmDitanya: Strike line = ...?Jawab: x = strike line

x = = 0,2 cmJadi, strike line yang sesuai dengan interval garis kontur adalah 0,2 cm.

g. Data Permasalahan 3Tabel Data Hasil Pengamatan Singkapan di LapanganTabel 9.1.Data Hasil Pengamatan Singkapan di LapanganKoordinat Lokasi(UTMKedudukan SingkapanJenis Batuan SingkapanPerlapisan Batuan Di Atasnya

NE

2512513750N 15o E/20oBatugampingBatulanau

2461514125N 9o E/25oBatulanauBatubara

2500014250N 12o E/18oBatubaraBatulempung

2500014500N 11o E/21oBatulempungBatupasir

Buatlah pola singkapan setiap batuan dari di atas!h. Prosedur Penggambaran pola Singkapan 1 1) Memplotkan titik singkapan pada peta dengan koordinat 25125 N dan 13750 E.2) Membuat simbol singkapan batuan sesuai arah N 15o E.3) Membuat garis strike dan memperpanjang garis tersebut.4) Membuat dip direction dari strike tersebut.5) Membuat garis dip (20o) dari dip direction.6) Membuat interval ketinggian atau strike line pada dip direction sesuai interval kontur (sesuai skala).7) Membuat garis sejajar strike dari titik potong pada garis dip tadi hingga memotong garis kontur di ketinggian yang sama.8) Membuat garis tegak lurus strike dari interval ketinggian hingga garis dip.9) Memplotkan titik-titik perpanjangannya sesuai ketinggian pada peta kontur.10) Menghubungkan titik-titik perpotongan tersebut hingga membentuk pola sebaran batuan.

i. Perhitungan Strike Line Pola Singkapan 1Diketahui: Skala = 1 cm : 3400 cm Interval garis kontur= 5 meter = 500 cmDitanya: Strike line = ...?Jawab: x = strike line

x = = 0,147 = 0,15 cmJadi, strike line yang sesuai dengan interval garis kontur adalah 0,15 cm.

j. Prosedur Penggambaran Pola Singkapan 21) Memplotkan titik singkapan pada peta dengan koordinat 24615 N dan 14125 E.2) Membuat simbol singkapan batuan sesuai arah N 9o E.3) Membuat garis strike dan memperpanjang garis tersebut.4) Membuat dip direction dari strike tersebut.5) Membuat garis dip (25o) dari dip direction.6) Membuat interval ketinggian atau strike line pada dip direction sesuai interval kontur (sesuai skala).7) Membuat garis sejajar strike dari titik potong pada garis dip tadi hingga memotong garis kontur di ketinggian yang sama.8) Membuat garis tegak lurus strike dari interval ketinggian hingga garis dip.9) Memplotkan titik-titik perpanjangannya sesuai ketinggian pada peta kontur.10) Menghubungkan titik-titik perpotongan tersebut hingga membentuk pola sebaran batuan.

k. Perhitungan Strike Line Pola Singkapan 2Diketahui: Skala = 1 cm : 3400 cm Interval garis kontur= 5 meter = 500 cmDitanya: Strike line = ...?Jawab: x = strike line

x = = 0,147 = 0,15 cmJadi, strike line yang sesuai dengan interval garis kontur adalah 0,15 cm.

l. Prosedur Penggambaran Pola Singkapan 31) Memplotkan titik singkapan pada peta dengan koordinat 25000 N dan 14250 E.2) Membuat simbol singkapan batuan sesuai arah N 12o E.3) Membuat garis strike dan memperpanjang garis tersebut.4) Membuat dip direction dari strike tersebut.5) Membuat garis dip (18o) dari dip direction.6) Membuat interval ketinggian atau strike line pada dip direction sesuai interval kontur (sesuai skala).7) Membuat garis sejajar strike dari titik potong pada garis dip tadi hingga memotong garis kontur di ketinggian yang sama.8) Membuat garis tegak lurus strike dari interval ketinggian hingga garis dip.9) Memplotkan titik-titik perpanjangannya sesuai ketinggian pada peta kontur.10) Menghubungkan titik-titik perpotongan tersebut hingga membentuk pola sebaran batuan.

m. Perhitungan Strike Line Pola Singkapan 3Diketahui: Skala = 1 cm : 3400 cm Interval garis kontur= 5 meter = 500 cmDitanya: Strike line = ...?Jawab: x = strike line

x = = 0,147 = 0,15 cmJadi, strike line yang sesuai dengan interval garis kontur adalah 0,15 cm.

n. Prosedur Penggambaran Pola Singkapan 4 1) Memplotkan titik singkapan pada peta dengan koordinat 25000 N dan 14500 E.2) Membuat simbol singkapan batuan sesuai arah N 11o E.3) Membuat garis strike dan memperpanjang garis tersebut.4) Membuat dip direction dari strike tersebut.5) Membuat garis dip (21o) dari dip direction.6) Membuat interval ketinggian atau strike line pada dip direction sesuai interval kontur (sesuai skala).7) Membuat garis sejajar strike dari titik potong pada garis dip tadi hingga memotong garis kontur di ketinggian yang sama.8) Membuat garis tegak lurus strike dari interval ketinggian hingga garis dip.9) Memplotkan titik-titik perpanjangannya sesuai ketinggian pada peta kontur.10) Menghubungkan titik-titik perpotongan tersebut hingga membentuk pola sebaran batuan.

o. Perhitungan Strike Line Pola Singkapan 3Diketahui: Skala = 1 cm : 3400 cm Interval garis kontur= 5 meter = 500 cmDitanya: Strike line = ...?Jawab: x = strike line

x = = 0,147 = 0,15 cmJadi, strike line yang sesuai dengan interval garis kontur adalah 0,15 cm.

9.1.2. Membuat Peta Geologi (Penampang Horizontal)a. Data PermasalahanMenyatukan (menjiplak) pola-pola singkapan hasil yang didapatkan pada data permasalahan 3 yang merupakan zona Pola Singkapan, menggambarkan bentuk sebaran batuan yang sesuai dengan soal menjadi peta geologi (penampang horizontal).b. Prosedur Penggambaran Peta Geologi 1) Menggambarkan kotak peta geologi dengan jarak-jarak penampangnya pada kertas kalkir. 2) Menggambarkan Zona Pola Singkapan dari (25125 N dan 13750), (24615 N dan 14125 E), (25000 N dan 14250 E) serta (25000 N dan 14500 E).3) Menggambarkan pola singkapan batugamping dengan kedudukan N 15o E/20o dan batulanau sebagai perlapisan batuan diatasnya.4) Menggambarkan pola singkapan batulanau dengan kedudukan N 9o E/25o dan batubara sebagai perlapisan batuan diatasnya.5) Menggambarkan pola singkapan batubara dengan kedudukan N 12o E/18o dan batulempung sebagai perlapisan batuan diatasnya.6) Menggambarkan pola singkapan batulempung dengan kedudukan N 11o E/21o dan batupasir sebagai perlapisan batuan diatasnya.7) Menggambarkan simbol serta mewarnai sesuai dengan sebaran batuannya.

9.1.3. Membuat Sayatana. Data Permasalahan 1Buatlah sayatan berdasarkan koordinat 25000 N, 14000 E 25000 N, 14750 E (A-A). Hitunglah luas batubara.b. Prosedur Penggambaran Sayatan1) Membuat garis sayatan sesuai koordinat.2) Membuat pola sayatan sesuai dengan ketinggian atau interval kontur. Pola sayatan yang dibuat sesuai dengan batas sayatan.3) Memberi tanda pola singkapan batubara yang terlewati pada pola singkapan.4) Menghubungkan titik-titik ketinggian yang telah dibuat.5) Membuat garis batas batuan dengan mengukur apparent dip dari tiap titik singkapan yang mengenai sayatan.6) Menghitung luas dan volume batubara.

c. Analisa Data 1) Singkapan 3 (N 12o E/18o) Tan Apparent Dip = tan true dip x sin bearing = tan 18o x sin 78o= arc 0,317Apparent Dip= 19,652) Singkapan 4 (N 11o E/21o)Tan Apparent Dip = tan true dip x sin bearing= tan 21o x sin 79o= arc 0,416Apparent Dip= 22,59o

d. Data Permasalahan 2Buatlah sayatan berdasarkan koordinat 24750 N, 14000 E 24750 N, 14750 E (B-B). Hitunglah luas batubara.e. Prosedur Penggambaran Sayatan1) Membuat garis sayatan sesuai koordinat.2) Membuat pola sayatan sesuai dengan ketinggian atau interval kontur. Pola sayatan yang dibuat sesuai dengan batas sayatan.3) Memberi tanda pola singkapan batubara yang terlewati pada pola singkapan.4) Menghubungkan titik-titik ketinggian yang telah dibuat.5) Membuat garis batas batuan dengan mengukur apparent dip dari tiap titik singkapan yang mengenai sayatan.6) Menghitung luas dan volume batubara.

f. Analisa Data1) Singkapan 2 ( N 9o E/25o) Tan Apparent Dip = tan true dip x sin bearing= tan 25o x sin 81o= arc 0,571Apparent Dip= 29,73o 2) Singkapan 3 (N 12o E/18o)Tan Apparent Dip = tan true dip x sin bearing= tan 18o x sin 78o= arc 0,357Apparent Dip= 19,65o3) Singkapan 4 (N 11o E/21o)Tan Apparent Dip = tan true dip x sin bearing= tan 21o x sin 79o= arc 0,416Apparent Dip= 22,59o

g. Data Permasalahan 3Buatlah sayatan berdasarkan koordinat 24875 N, 14000 E 24875 N, 14750 E (C-C). Hitunglah luas batubara.h. Prosedur Penggambaran Sayatan1) Membuat garis sayatan sesuai koordinat.2) Membuat pola sayatan sesuai dengan ketinggian atau interval kontur. Pola sayatan yang dibuat sesuai dengan batas sayatan.3) Memberi tanda pola singkapan batubara yang terlewati pada pola singkapan.4) Menghubungkan titik-titik ketinggian yang telah dibuat.5) Membuat garis batas batuan dengan mengukur apparent dip dari tiap titik singkapan yang mengenai sayatan.6) Menghitung luas dan volume batubara.

i. Analisa Data1) Singkapan 3 (N 12o E/18o)Tan Apparent Dip = tan true dip x sin bearing= tan 18o x sin 78o= arc 0,357Apparent Dip= 19,65o2) Singkapan 4 (N 11o E/21o)Tan Apparent Dip = tan true dip x sin bearing= tan 21o x sin 79o= arc 0,416Apparent Dip= 22,59o

9.4.4. Analisa Perhitungan a. Perhitungan Luas BatubaraDiketahui:Diperoleh SV = 2500, SH = 3400Luas 1 kotak millimeter blok (1cm2) = SV x SH = 2500 x 3400 = 2.975 m21) Analisa Sayatan (A-A)Luas Batubara = Luas 1 kotak millimeter blok x Jumlah Petak= 2.975 m2 x 131= 389.725 m22)Analisa Sayatan (B-B)Luas Batubara = Luas 1 kotak millimeter blok x Jumlah Petak= 2.975 m2 x 89= 264.775 m23) Analisa Sayatan (C-C)Luas Batubara = Luas 1 kotak millimeter blok x Jumlah Petak= 2.975 m2 x 10= 368.900 m2

2) Perhitungan Volume BatubaraDiketahui :a) Luas batubara pada sayatan (A-A) 389.725 m2b) Luas batubara pada sayatan (B-B) 264.775 m2.c) Luas batubara pada Sayatan (C-C) 368.900 m2Ditanya : Volume total batubaraJawab:Jarak Vertikal (AA-BB) = 25000 N 24750 N = 250 mV1 = x Jarak Vertikal

= x 250 m

= 17.850 m2 x 250 m = 81.812.500 m3Jarak Vertikal (AA-CC) = 25000 N 24685 N = 250 mV2 = x Jarak Vertikal = x 250 m = 379.312 m2 x 250 m = 94.828.125 m3Jadi, untuk estimasi perhitungan Volume total batubara adalah : Vtotal = V1 + V2 = 81.812.500 m3 + 94.828.125 m3 = 176.640.625 m3

9.5. KesimpulanKesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini antara lain :1. Pola singkapan adalah bentuk penyebaran batuan jika singkapan batuan yang sama dihubungkan dengan batas yang jelas.1. Singkapan adalah kenampakan lapisan batuan yang tersingkap di muka bumi.1. Dalam pembuatan pola pada peta crop line, apabila kontur yang searah dengan dip direction maka itu menunjukkan ketinggian kontur turun, begitu juga sebaliknya.1. Dalam menentukan jenis batuan pada peta crop line, apabila berada di belakang strike maka itulah jenis batuannya. 1. Besar dan bentuk dari pola peyebaran atau dari singkapan tergantung dari beberapa jenis, yaitu : 0. Tebal lapisan 0. Topografi atau morfologi 0. Besar kemiringan lapisan 0. Bentuk struktur lipatan 1. Hukum V adalah menyatakan hubungan antara lapisan yang mempunyai kemiringan dengan bentuk topografi berelief akan menghasilkan suatu pola singkapan yang beraturan. 1. Pengamatan singkapan batuan biasanya dilakukan dengan mengambil jalur disekitar aliran sungai yang disepanjang aliran sungai ini bisa dijumpai singkapan batuan dengan baik. 1. Volume total batubara adalah 176.640.625 m3

Praktikum Geologi StrukturPola Singkapan

Agung Kristanto HSH1C112239PENAMPANG VERTIKAL SAYATAN A A

Banjarbaru, 30 November 2012 Asisten 1 Asisten 2

Gindang Rain Pratama Mitha Afryana H1C109048 H1C108053

Banjarbaru, 22 November 2012 Asisten 1 Asisten 2

Gindang Rain Pratama Mitha Afryana H1C109048 H1C108053Johan Eka SaputraH1C111208