amylum

21
ANALISIS KUALITATIF SIMPLISIA PATI ( AMYLUM ) I. TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan dari praktikum ini yaitu : 1. Mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan identifikasi macam – macam amylum secara makroskopik, mikroskopik dan kimiawi. II. DASAR TEORI Pati atau amylum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa ( sebagai produk fotosintesis ) dalam jangka panjang. Amylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin. Amilosa memberikan sifat keras sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Analisis Kualitatif Simplisia Pati (Amylum) Page 1

Upload: omiinktrypapillio

Post on 19-Nov-2015

1.255 views

Category:

Documents


107 download

DESCRIPTION

gghh

TRANSCRIPT

ANALISIS KUALITATIF

SIMPLISIA PATI ( AMYLUM )

I. TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan dari praktikum ini yaitu :

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan identifikasi macam macam amylum secara makroskopik, mikroskopik dan kimiawi.II. DASAR TEORIPati atau amylum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa ( sebagai produk fotosintesis ) dalam jangka panjang. Amylum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 28 %) dan sisanya amilopektin. Amilosa memberikan sifat keras sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket.

a) AmilosaTerdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang berikatan dengan ikatan 1,4 glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai rantai terbuka.b) AmilopektinTerdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar mempunyai ikatan 1,4- glikosidik dan sebagian ikatan 1,6-glikosidik, adanya ikatan 1,6-glikosidik menyebabkan terjadinya cabang, sehingga molekul amilopektin berbentuk rantai terbuka dan bercabang. Molekul amilopektin lebih besar dari pada molekul amilosa karena terdiri atas lebih 1000 unit glukosa . Secara umum, amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian yang tidak larut air (amilopektin). Amylum diambil dari farinanya yaitu bentuk pati kasar ditambah air, kemudian disaring. Filtrat yang didapat kemudian diendapkan. Endapan tersebut diambil sebagai amylum setelah dikeringkan.Yang harus diperhatikan pada pengamatan amylum secara mikroskopik adalah : bentuk & ukuran butiran, bentuk dan letak hilus ( titik pusat ), adanya lamella ( lapisan lapisan pati ). Secara organoleptik, amylum berwarna putih, bentuk padatan, tidak berbau, bila ditambah larutan iodium akan berwarna biru.Tanaman dengan kandungan amylum yang digunakan di bidang farmasi adalah padi atau beras (Oryza sativa), gandum ( Triticum vulgare L.), singkong (Manihot utilissima) dan jagung (Zea mays).

1. Amylum oryzae (Pati beras)

Amylum oryzae ( pati beras) adalah amylum yang diperoleh dari biji Oryza sativa L yang berupa serbuk sangat halus dan putih. a. Klasifikasi Tanaman

Nama Simplisia

: Amylum Oryzae

Tanaman Asal

: Oryza sativaDivisi

: Magnoliophyta

Sub Divisi

: Spermatophyta

Kelas

: Liliopsida

Ordo

: Poales

Famili

: Poaceae

Genus

: Oryzae

Spesies

: Oryza Sativa Lb. Morfologi

Tanaman semak semusim ini berbatang basah, tingginya 50cm 1,5 m. batang tegak, lunak, bertuas, berongga, kasar warna hijau. daun tunggal berbentuk pita yang panjangnnya 15-30 cm, lebar mencapai 2 cm, perabaan kasar, ujung runcing, tepi rata, berpelepah, pertulangan sejajar, hijau. bungan majemuk berbentuk malai. Buahnya buah batu, terjurai pada tangkai, warna hijau, setelah tua menjadi kuning. Biji keras, bulat telur, putih atau merah (Dalimartha, 1999).c. SimplisiaSecara mikroskopik berupa butir persegi banyak ukuran 2m sampai 5m, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur ukuran 10m sampai 20 m. Hilus ditengah, tidak terlihat jelas,tidak ada lamela konsentris, di bawah cahaya terpolarisasi, tampak bentuk silang berwarna hitam, memotong pada hilus.

d. Kandungan Kimia

Amilosa dan amilosa perkati, air, abu. e. Khasiat

Bahan penolong untuk sediaan obat dan zat tambahan.

2. Amylum Tritici ( Pati Gandum )

Pati gandum adalah pati yang diperoleh dari biji Triticum vulgare L. ( familia Poaceae ). a. Klasifikasi Tanaman Asal

: Triticum vulgare LDivisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Sub Divisi

: CommelinidaeKelas

: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)Ordo

: Poales

Famili

: Poaceae (suku rumput-rumputan)Genus

: TriticumSpesies

: Triticum aestivum L.,Triticum vulgare (Vill.)b. Morfologi biji gandum

Pada umumnya, kernel berbentuk ofal dengan panjang 68 mm dan diameter 23 mm. Seperti jenis serealia lainnya, gandum memiliki tekstur yang keras. Biji gandum terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kulit (bran), bagian endosperma, dan bagian lembaga (germ). Bagian kulit dari biji gandum sebenarnya tidak mudah dipisahkan karena merupakan satu kesatuan dari biji gandum tetapi bagian kulit ini biasanya dapat dipisahkan melalui proses penggilingan.c. Simplisia

Terdiri dari butir butir tunggal/majemuk. Bentuknya bulat, ada yang besar 30 40 m, ada yang kecil 10 20 m. Hilus dan lamela tidak jelas.d. Kandungan Kimia

Amilosa dan amilopektin,air, abu.e. KhasiatBahan penolong bahan sediaan obat.3. Amylum Manihot ( Pati Singkong )

Pati yang diperoleh dari umbi akar Manihot utilissima Pohl (familia Euphorbiaceae) yang berupa serbuk sangat halus dan putih. a. Klasifikasi Tanaman Asal

: Manihot utilissima PohlDivisi

: Magnoliophyta

Sub Divisi

: SpermatophytaKelas

: Magnoliopsida

Ordo

: Malpighiales

Famili

: Euphorbiaceae

Spesies

: manihot utilissimab. Morfologi Tanaman ini bisa mencapai 7 meter tinggi, dengan cabang agak jarang. Akar tunggang dengan sejumlah akar cabang yang kemudian membesar menjadi umbiakar yang dapat dimakan. Ukuran umbi rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari klon/kultivar. Bagian dalam umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin.c. Simplisia Secara mikroskopik amylum manihot berupa butir tunggal dan jarang berkelompok, agak bulat atau persegi banyak, berbentuk topi baja, butir kecil berdiameter 5 sampai 10 m, butir besar berdiameter 20-35 m. Hilus ditengah berupa titik, garis lurus atau bercabang tiga, lamela tidak jelas, konstentris, butir majemuk sedikit, terdiri dari 2 atau 3 butir tunggal yang tidak sama bentuknya.d. Kandungan Kimia

Amilosa dan amilopektin.e. KhasiatBahan penolong untuk sediaan obat.4. Amylum Maydis ( Pati Jagung)

Pati maydis adalah pati yang diperoleh dari biji zea mays L yang berupa serbuk sangat halus dan putih.a.Klasifikasi

Tanaman Asal

: Zea maysDivisi

: SpermatophytaSub Divisi

: AngiospermaeKelas

: MonokotiledonaeOrdo

: Poales

Famili

: PoaceaeGenus

: ZeaSpesies

: Zea Maysb. Morfologi

Rumput berumah satu, tegak, dengan sistem perakaran terdiri dari akar serabut. Batang biasanya tunggal. Daun tumbuh berseling pada sisi yang berlainan pada buku, dengan helaian daun yang bertumpang tindih, aurikel diatas; helaian daun memita-memanjang. Perbungaan jantan dan betina terpisah pada satu tumbuhan yang sama; bunga jantan merupakan malai terminal. Perbuahan yang masak dalam bentuk tongkol.Bijinya biasanya lonjong, warna bervariasi dari putih hingga kuning, merah atau keunguan hingga hitam.c. Simplisia

Secara mikroskopik amylum maydis yaitu tidak punya lamella (tidak terlihat), Bentuk amylum maydis ini berupa butir bersegi banyak, bersudut, atau butir bulat, kemudian terdapat butir pati dan hilus yang berupa rongga atau celah.d. Kandungan Kimia

Karbohidrat, vitamin A, Serat, Air dan Fosfat.e. KhasiatZat tambahan dan penolong obat.

III. ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum yaitu :

1. Mikroskop

2. Objek glass

3. Cover glass

4. Pipet tetes

5. Kaca arloji3.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum yaitu :

1. Amylum oryzae

2. Amylim tritici

3. Amylum manihot

4. Amylum maydis

5. Aquadest6. Larutan iodiumIV. PROSEDUR

Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing masing kelompok dari 5 orang. Setiap kelompok melakukan :

A. Identifikasi Amylum secara Makroskopik :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.2. Ambil sedikit amylum oryzae.3. Amati warna dan baunya.4. Catat hasil pengamatan.5. Ulangi percobaan diatas ( percobaan 1,2,3,4 ) untuk amylum tritici, amylum manihot dan amylum maydis.B. Identifikasi Amylum secara Mikroskopik :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Ambil sedikit amylum oryzae dan meletakannya pada objek glass.3. Tambahkan 1-2 tetes aquadest kemudian segera menutup dengan cover glass.

4. Amati di bawah mikroskop.5. Catat dan gambar hasil pengamatan yang meliputi : bentuk & ukuran butiran, bentuk & letak hilus dan lamella.

6. Ulangi percobaan di atas ( percobaan 1,2,3,4,5 ) untuk amylum tritici, amylum manihot dan amylum maydis.C. Identifikasi Amylum secara kimiawi

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.2. Ambil sedikit amylum oryzae dan letakkan pada kaca arloji.

3. Tambahkan 1-2 tetes larutan iodium, amati.

4. Catat hasil pengamatan.

5. Ulangi percobaan di atas ( percobaan 1,2,3,4 ) untuk amylum tritici, amylum manihot dan amylum maydis.V. HASIL PENGAMATANA. Identifikasi Amylum secara Makroskopik

No.Amylum

Hasil Pengamatan

1.Amylum OryzaeWarna : serbuk sangat halus dan putihBau : tidak berbau

2.Amylum TriticiWarna : serbuk sangat halus dan putih

Bau : tidak berbau

3.Amylum ManihotWarna : serbuk sangat halus dan putih

Bau : tidak berbau

4.Amylum MaydisWarna : serbuk sangat halus dan putih

Bau : tidak berbau

B. Identifikasi Amylum secara MikroskopikNo.AmylumHasil Pengamatan

Gambar

1. Amylum OryzaeBentuk : butir bersegi banyak

Ukuran : 5 mHilus : ditengah tidak terlihat

Lamella: tidak ada lamella konsentris TanamanAsal : Oryza sativaFamili : Poaceae

2.

Amylum Tritici

Bentuk : bentuk berupa lensa bundar atau jorong

Ukuran : 20 mHilus : ditengah tidak jelas berupa titik atau celah

Lamella : lamella titik jelas

Tanaman asal : Triticum vulgare L.

Famili : Poaceae

3.Amylum

Manihot

Bentuk : berupa butir tunggal, agak bulat atau bersegi banyak butir kecilUkuran : 20 m

Hilus : ditengah berupa titik, garis lurus atau bercabang tigaLamella :lamella titik jelas

Tanaman Asal : Manihot utilissima

Famili : Euphorbiaceae

Hilus

4.Amylum maydisBentuk : berupa butir bersegi banyak

Ukuran : 20 m

Hilus : ditengah berupa rongga yang nyata

Lamella : tidak ada lamella

Tanaman Asal : Zea mays L.Famili : Graminaceae

hilus

C. Identifikasi Amylum secara Kimiawi No.AmylumPerlakuanReaksi PositifHasil Pengamatan

1.Amylum OryzaeAmylum oryzae

+

larutan IodiumTerbentuk warna biruTerbentuk warna coklat kehitaman Gambar :

2.Amylum tritici

+

larutan IodiumTerbentuk warna biruTerbentuk warna coklat kehitaman

Gambar :

3Amylum manihot +

larutan Iodium

Terbentuk warna biruTerbentuk warna coklat kehitaman

Gambar :

4Amylum Maydis +

larutan IodiumTerbentuk warna biruTerbentuk warna coklat kehitaman

Gambar :

VI. PEMBAHASANAmilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Amilum sering disebut juga dengan sebutan pati. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Amilum mempunyai rumus molekul (C6H10O5)n, densitas 1.5 g/cm3. Dalam air dingin amilum tidak akan larut tetapi apabila suspensi dalam air dipanaskan akan terjadi suatu larutan koloid yang kental, memberikan warna ungu pekat pada tes iodin dan dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa.

Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Pati atau amilum berbentuk butiran-butiran kecil mikroskopik dengan diameter berkisar antara 5-50 nm, banyak terkandung dalam beras, gandum, jagung, biji-bijian seperti kacang merah atau kacang hijau dan banyak juga terkandung dalam berbagai jenis umbi-umbian seperti singkong, kentang atau ubi.

Secara umum, amilum terdiri atas hilus dan lamella. Hilus atau hilum merupakan titik initial atau permulaan terbentuknya amilum, sedangkan lamella merupakan garis-garis yang mengelilingi hilus. Lamella ini terbentuk karena perbedaan kadar air selama perkembangan amilum, sehingga terlihat seperti garis melengkung. Amilum tiap tumbuhan memiliki karakteristik tersendiri yang menjadi ciri tiap tumbuhan. Berdasarkan letak hilusnya, amilum dapat dibedakan menjadi amilum kosentris, jika hilus berada di tengah, dan amilum eksentris, jika hilus berada di tepi. Berdasarkan jumlah hilusnya, amilum dapat dibedakan menjadi butir amilum tunggal, setengah majemuk, dan majemuk. Disebut butir amilum tunggal jika pada sebutir amilum terdapat sebuah hilus, disebut butir amilum setengah majemuk jika terdapat dua hilus yang masing-masing dikelilingi oleh lamella, tetapi kemudian terbentuk lagi lamella yang mengelilingi seluruhnya, dan disebut amilum majemuk jika tiap butir mempunyai lebih dari satu hilus dan hilus-hilus ini dikelilingi oleh lamella masing-masing. Karakteristik ini dapat diketahui dengan melakukan identifikasi terhadap amilum.

Pada percobaan ini, dilakukan identifikasi terhadap amilum dari secara makroskopik, mikroskopis dan kimiawi. Secara makroskopik bertujuan untuk mengetahui warna dan bau amylum pada masing - masing sampel. Secara mikroskopik bertujuan untuk mengetahui bentuk, ukuran, hilus, lamella, gambar dan tipe amylum pada masing-masing sampel. Identifikasi ini dilakukan dengan mengamati serbuk pati yang telah diberi aquadest menggunakan mikroskop. Sedangkan secara kimiawi, bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai macam kandungan zat yang terdapat dalam amylum masing-masing sampel. Sampel yang diidentifikasi amylumnya adalah amylum oryzae (pati beras), amylum tritici (pati gandum),amylum manihot (pati singkong), dan amylum maydis (pati jagung). Identifikasi secara makroskopik dilakukan dengan menggunakan tanpa alat, cukup dengan mengamati warna dan bau pada masing - masing amylum. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa amylum oryzae, amylum tritici, amylum manihot, dan amylum maydis mendapatkan hasil yang sama yaitu warna putih dan tidak berbau.

Identifikasi secara mikroskopis dilakukan dengan membasahi serbuk pati dengan aquadest pada objek glass dan ditutup dengan cover glass kemudian diamati menggunakan mikroskop. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa amylum oryzae (pati beras) memiliki bentuk butir bersegi banyak, ukurannya 5 m. Tipe hilusnya adalah ditengah tidak terlihat dan tidak ada lamella konsentris. Pada amylum tritici (pati gandum) menghasilkan bentuk berupa lensa bundar atau jorong, ukurannya 20 m. Hilus berada ditengah tidak jelas berupa titik atau celah dan lamella titik jelas. Pada amylum manihot (pati singkong) dengan bentuk berupa butir tunggal, agak bulat atau bersegi banyak butir kecil, ukurannya 20 m. Pada hilusnya terdapat ditengah berupa titik, garis lurus atau bercabang tiga dan lamella titik jelas. Pada amylum maydis (pati jagung) yaitu berupa bentuk berupa butir bersegi banyak, ukurannya 20 m. Pada hilusnya terdapat ditengah berupa rongga yang nyata dan tidak ada lamella. Tujuan dilakukannya identifikasi amilum secara mikroskopis agar lebih mengetahui bentuk-bentuk yang khas dari masing-masing amylum pada sampel sehingga kedepannya akan lebih memudahkan dalam membuat sediaan farmasi.Pada identifikasi secara kimiawi, serbuk pati sampel diletakkan pada kaca arloji dan ditambahkan beberapa tetes larutan Iodium (I2). Penambahan ini berfungsi untuk mengidentifikasi ada tidaknya kandungan karbohidrat dalam amylum sampel. Parameter adanya karbohidrat ditandai dengan perubahan warna larutan menjadi biru hingga biru kehitaman. Semakin banyak kandungan karbohidrat dalam amylum, maka warnanya semakin biru kehitaman. Timbulnya warna ini disebabkan karena terbentuknya kompleks antara amilum pada sampel dengan iodium yang menyebabkan warna larutan yang mengandung karbohidrat berubah menjadi biru. Pada sampel amylum yang diidentifikasi, amylum oryzae, amylum tritici, amylum manihot, dan amylum maydis menghasilkan perubahan warna menjadi coklat kehitaman setelah ditetesi larutan I2. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat amylum yang terkandung di dalamnya berada dalam keadaan rusak sehingga tidak menunjukkan perubahan warna yang sesuai dengan teorinya.Fungsi amilum dalam dunia farmasi tergolong banyak dan penting. Sebagai bahan pembantu dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi bahan pengisi tablet, bahan pengikat, dan bahan penghancur. Sementara suspensi amylum dapat diberikan secara oral sebagai antidotum terhadap keracunan iodium dam amylum gliserin biasa digunakan sebagai emolien dan sebagai basis untuk supositoria.

Sebagai amylum normal, penggunaanya terbatas dalam industri farmasi. Hal ini disebabkan karakteristiknya yang tidak mendukung seperti daya alir yang kurang baik, tidak mempunyai sifat pengikat sehingga hanya digunakan sebagai pengisi tablet bagi bahan obat yang mempunyai daya alir baik atau sebagai musilago, bahan pengikat dalam pembuatan tablet cara granulasi basah. VII. KESIMPULANDari percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara amylum tumbuhan satu dengan yang lainnya. Bentuk amylum ada yang kosentris atau eksentris, selain itu ada yang tunggal, setengah majemuk, dan majemuk. Macam-macam bentuk amilum ini biasa digunakan dalam bidang farmasi, misalnya sebagai bahan pengisi tablet, bahan pengikat, dan bahan penghancur. Karakteristik amylum dapat diketahui dengan melakukan identifikasi baik secara makroskopik, mikroskopis dan kimiawi.

Analisis Kualitatif Simplisia Pati (Amylum)Page 2