warta 2016-feb-28
Post on 22-Feb-2018
229 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Warta 2016-Feb-28
1/12
Nomor: 14 Th. XIX MINGGU PRAPASKAH III Edisi : Minggu, 28 Februari 2016
Gereja Katolik
Paroki Santo ThomasKelapadua
Jalan Kompleks Ksatrian, KorpsBrimob, Kelapa Dua, Cimanggis16951, Telepon (021) 8715526
Fax. (021) 87706362.Email: sekreparoki@thomas.
keuskupanbogor.or.idWebsite: http://
thomas.keuskupanbogor.or.id
Berita Gereja Ekaristi harian dalam
minggu ini Senin s/dKamis Pukul 05.30 diGereja. Sabtu pukul 06.00di Susteran.
Jumat, 4 Maret : HariJumat Pertama dalambulan Maret. Pukul 12.00
Perayaan Ekaristi untukKaryawan dan Umum.Jalan Salib Pukul 18.30 dilanjutkan PerayaanEkaristi dengan Adorasi
Sabda Yesus Yang Membuatku Subur
Dalam perjalanan kita segalanya berasal dari
sebuah obrolan. Obrolan terjadi dimana saja
kapan saja, tanpa pandang bulu. Ada yang ngobrol
berjam-jam, ada yang ngobrol diwarung kopi, dll.
Semuanya asyik mengobrol dengan varian yang
berbeda-beda. Ada obrolan yang membangkitkan
semangat, ada obrolan yang membangkitkanamarah. Obrolan dengan Yesus diangkat dari
tataran biasa atau pengalaman sehari-hari menuju
pengalaman iman.
Obrolan Yesus
Dalam masa Prapaskah ini, ajakan untuk akrab
dengan Yesus menjadi orientasi sederhana yangdituntut dari olah rohani kita. Keakraban dengan
Yesus ini nampak dalam sikap kita yang
membiarkan diri untuk memiliki banyak waktu
untuk ngobrol bersama Yesus. Obrolan dengan
Yesus nampak dalam doa pribadi dan
mendengarkan firman.
Doa berarti kita mengangkat segala perjuanganhidup kita kepada Yesus secara lebih intens.
Dengan demikian manusia pendoa adalah manusia
yang mencintai Yesus serta mengetahui
keterbatasan dirinya dan menyerahkan
keterbatasan itu pada Yesus yang melengkapinya.
Mendengarkan firman berarti manusia yang
bermati raga itu, yang melakukan olah rohani itu
memiliki kesempatan yang lebih luas untuk
mengobrol dengan Yesus dengan mendalam dan
dirinya dibersihkan, diberi pupuk sebagai
-
7/24/2019 Warta 2016-Feb-28
2/12
halaman2
TGL DAFTAR BACAAN HARIAN
29/2 2Raj. 5:1-15a; Mzm. 42:2,3; 43:3,4; Luk. 4:24-30.BcO Kel. 24:1-18
1/3Dan. 3:25,34-43; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9; Mat. 18:21-35.
BcO Kel. 32:1-6,15-34
2/3Ul. 4:1,5-9; Mzm. 147:12-13,15-16,19-20; Mat. 5:17-19.BcO Kel. 33:7-11,18-23;34:5-9,29-35
3/3 Yer. 7:23-28; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; Luk. 11:14-23.BcO Kel. 34:10-28
4/3Hos. 14:2-10; Mzm. 81:6c-8a,8bc-9,10-11ab,14,17; Mrk. 12:28b-34.BcO Kel. 35:30-36:1; 37:1-9
5/3 Hos. 6:1-6; Mzm. 51:3-4,18-19,20-21ab; Luk. 18:9-14.BcO Kel. 40:16-38.
6/3Yos. 5:9a,10-12; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7; 2Kor. 5:17-21; Luk. 15:1-3,11-32.BcO Im. 8:1-17; 9:22-24
REDAKSIPenanggung Jawab: DPP Paroki St. Thomas - Komsos Penasihat: RD. Yustinus
Joned S Koordinator: K.Tatik Pelaksana: Sekretariat Paroki Sirkulasi/Iklan: Pieter Fernandez -0218715526 Email :warta@thomas.keuskupanbogor.or.id.Tim Warta menerima sumbangan tulisan berita/non berita dengan maksimum panjang tulisan 2000 karaktertermasuk spasi dikirim via email paling lambat hari Rabu. Tim Warta berhak mengedit tulisan atau tidakmenerbitkan jika mengandung SARA atau bertentangan dengan Etika, Moral, Hukum dan HAM.
tambahan kekuatan dirinya dalam menggarungi jaman. Obrolan dengan
Yesus terjadi dengan penerimaan sakramen-sakramen gereja, mengikuti
pendalaman iman masa prapaskah.
Dalam bacaan minggu prapaskah ke tiga ini nampak bagaimana Allahyang ngobrol dengan manusia lewat pengalaman hidup sehari-hari,pengalaman kongkret. Dalam pengalaman terlihat pengalaman iman
dihadirkan, pengalaman kerapuhan ditegakkan, serta disempurnakan secaraistimewa. Keistimewaan nampak dalam sebuah permohonan yangdiungkapkan orang pada saat sedang ngobrol itu biarlah dia ini tumbuhselama satu tahun lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya danmemberi pupuk kepada nya. Maka ngobrol dengan Yesus sebagai upayamenumbuhkan iman, ditengah berbagai macam pengalaman hidup manusiaserta berbagai macam pergulatan hidup bersama dengan saudara yang lain.Obrolan dengan Yesus ini membuat manusia diingatkan kembali akan
Kerahiman Illahi yang menyertai kehidupan manusia serta membuat manusiamenjadi pribadi yang merdeka. Kerahiman Illahi ini nampak dalampengalaman kerapuhan manusia, dimana kerapuhan menggajak manusiauntuk terbuka terhadap kasih Allah yang tidak memperhitungkan besarkecilnya kesalahan manusia, melainkan keberanian manusia untukmengalami kerahiman itu dalam kesehariannya yang menuntunnya padapengalaman kemerdekaan. RD. Albertus Kurniadi
-
7/24/2019 Warta 2016-Feb-28
3/12
PENERIMAAN KPU BULAN JANUARI 2016
WIL LINGKUNGAN Jumlah Kartu Jumlah diterima Januari'16 Keterangan
KK masuk Lingk. 40% Paroki 60%
I 1. St. Pius X 40 23 110.000 170.000
2. St. Antonius 58
3. St. Nikolas 50
4. St. Petrus 64
II 1. St. Yustinus 38 19 82.000 123.000
2. St. Yulius 59 31 179.200 268.800
III 1. St. Matheus 47
2. St. Laurentius 42 19 57.000 86.000
3. St. Aloysius 70 20 100.000 150.000
IV 1. St. Yoh. De Brito 45 30 302.800 454.200
2. St. B. Realino 47 8 204.000 306.000
3. Sta. Sisilia 30 16 60.000 90.000
V 1. Sta. Maria 542. Sta. Maria Goreti 36
3. St. Ign. Loyola 30
VI 1. St. Bartolomeus 29
2. St. Filipus 37
VII 1. Sta. Theresia 34 27 190.000 285.000 Okt-Nop'15
2. Sta. Ursula 31
3. Sta Lusia 40
4. St. Markus 34 9 65.000 162.000
5. St. Carolus 33 16 142.000 213.000
VIII 1. Sta. Katharina 54
2. St. Greg. Agung 34
IX 1. Ratu Pencinta Damai 53
2. Ratu Rosari 55
3. Ratu Para Malaikat 53
X 1. Bunda Kristus 52 10 372.000 558.000 Okt-Des'15
2. Bunda Gereja 34 24 228.000 342.000
3. Bunda Pencipta 564. Bunda Hati Kudus 78
. St.Yoh.Pembaptis 73 12.060.000
XI 1. St. Yakobus 52
2. St. Paskalis 35
3. St. Mikhael 31 22 560.000 840.000
4. Keluarga Kudus 37
5. St. Dionisius 31
XII 1. Sta. Monica 69
2. Sta. Agnes 79
3. Bunda Penebus 59
Total 1883 2.652.000 16.108.000
Melalui KPU anda membantu kehidupan Rumah Tangga Pastoran St. Thomas
-
7/24/2019 Warta 2016-Feb-28
4/12
halaman4
PESONA PRISKAT: PANCA KESAKSIAN SEORANG PRIA SEJATI KATOLIK
Berbicara tentang sebuah pesona tentu menarik untuk disimak. Pengalamanketerpesonaan itulah yang kualami selama mengikuti Camp Pria Sejati Katolik yangdiselenggarakan oleh team dari Keuskupan Bogor. Para pria sejumlah 60 orang di-
gembleng dalam Camp ini sejak tanggal 24 hingga 26 April
2015. Di dalam Camp Pris-kat itu terjadi mukjizat peruba-han. Pada hari pertama terlihat wajah-wajah peserta yangmengguratkan keingin-tahuan tentang apa yang akandisuguhkan oleh panitia. Tidak jarang tampak juga wajahyang enggan dan galau untuk memulai retret, lantaran keikut-sertaan dalam retret ini diceburkan oleh istri terkasih. Selainkarena alasan tercebur, para pria ini adalah orang-orangyang selama ini biasa bekerja saban hari, saban pekan.Week-end sambil bermenung tentang diri sendiri dan relasisuami-istri-anak-mertua amat langka diangkat ke tingkat re-
flektif dalam terang iman katolik dan Firman Tuhan.Suasana hati dan budi para pria ini kemudian berubah menjadi gembira dan
bersukacita tatkala proses retret itu berjalan. Roh Tuhan membuka mata hati dan budimereka. Melalui kesaksian-kesaksian personal, para pria ini merasakan sentuhankasih Tuhan. Pengakuan iman membuncah dari mulut mereka: Tuhan Yesus telah
mengubah hidupku; Terimakasih Tuhan; Maafkan dan ampunilah aku orang ber-dosa ini, Aku mau minta maaf kepada istri dan anakku, mertuaku dan ungkapaniman sejenisnya. Menyaksikan perubahan ini, aku berseru Magnificat anima meaDominum.
Keterpesonaan lain terletak pada semangat pelayanan para panitia. Merekasecara tertentu sedang menjalani proses menjadi sejati sebagai pria bukan sem-barang pria, tetapi pria sejati katolik. Hal itu tersingkap dalam laku bertanggungjawab, cekatan melayani dan kesungguhan berdoa bagi para peserta. Keteguhan iman
mereka terlihat disini. Aku sebagai uskup mereka merasa berbangga mempunyai te-man seperjalanan mengikuti Yesus Tuhan kita. Selain anggota panitia, para pesertayang semuanya laki-laki ini memperlihatkan proses perubahan yang menarik danmengesankan. Mereka menjadi pria-pria yang menaruh kepercayaan penuh padasesamanya. Tak terpancar kecanggungan untuk berbagi kelemahan, keterbatasan diriserta kelebihannya. Para pria ini digembleng bagai kedua belas rasul Yesus. Suara-suara bariton para lelaki ini menggelegar tatkala semua bernyanyi memuji kebesaran
Tuhan dan menabur kesaksian benar tentang sentuhan kasihNya yang dirasakandalam hidup mereka masing-masing.Tugas Uskup dan pastor: Memberikan dukunganpenuh dalam gerakan awam pria sejati katolik
Setelah mengikuti retret Camp Pria Sejati Katolik pertama dan kedua di Keusku-
-
7/24/2019 Warta 2016-Feb-28
5/12
pan kita ini (Bogor), saya berpendapat bahwa Gerakan Pria sejati Katolik adalahsalah satu diantara sekian banyak gerakan kaum awam katolik yang peduli akan im-plementasi ajaran Gereja Katolik tentang hidup keluarga. Ajaran Gereja Katolik tentanghidup keluarga akan tinggal sebuah teori bila tidak diimplementasikan dalam hidup real-nyata sebuah keluarga. Gerakan ini merupakan usaha-usaha kaum awam untuk men-gimplementasikan ajaran Gereja itu. Gerakan ini bertujuan untuk mendampingi, men-ganimasi, memberi spirit injili, serta menyadarkan laki-laki sebagai bapa keluarga setu-rut terang Firman Tuhan dan Magisterium Gereja. Melalui permenungan, doa, penyem-bahan, puji-pujian, mereka diajak agar semakin berperan sebagai orang utusan Tuhandalam hidup berkeluarga. Gerakan ini membangkitkan semangat bapa-bapa atau pria-pria ini untuk bertobat, lebih bertanggung jawab terhadap keluarganya. Gerakan inimembuat bapa-bapa menyadari peran utama mereka sebagai sumber sukacita bagiistri, anak-anaknya. Gerakan ini membuat bapa-bapa merasakan sentuhan, jamahan,
serta cinta Tuhan. Dengan melihat unsur-unsur ini, saya berpendapat bahwa gerakanini perlu didukung agar denyut penggembalaan Gereja Katolik khususnya di Keusku-pan Bogor di bidang hidup berkeluarga berjalan cepat meluas. Sebab awam-awamkatolik dibutuhkan untuk menjadi penyebar amanat agung Kristus, yang dicanangkanYesus dalam Mat 28:19: Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislahmereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukansegala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu.
Selain itu, kami mengamati bahwa Gereja katolik kekurangan media khusus un-
tuk mendampingi kaum pria. Kegiatan Pris-Kat ini merupakan salah satu media pen-dampingan. Para pria perlu dianimasi oleh kaum pria sendiri dalam terang Firman Tu-han dan ajaran Gereja Katolik. Kesadaran pria sebagai pria dan bapa keluarga yangmencintai istri dan anaknya perlu ditanamkan kembali. Jadi inilah media khusus yangperlu dan mesti dikembangkan oleh Gereja Keuskupan Bogor dalam rangka untuk me-maksimalkan peran pria-pria sebagai suami katolik. Buah-buah pertobatan suami-suami ini akan berguna untuk menciptakan Keluarga sebagai sumber sukacita Injilibagi istri-anak-anak, mertua.Point-point yang menarik dan perlu dipelajari lebih lanjutdalam Camp Pria Sejati KatolikAda banyak tema disuguhkan selama retret CampPris-kat ini. Saya akan mengangkat beberapa topik yang penting dalam rangka men-ganimasi peran pria-pria katolik.
Topik pertama berkaitan dengan tema Hukum Maksimal. Melalui topik ini, parapria diajak untuk memaksimalkan diri sebagai seorang pria sejati. Disuguhkan hal-halkonkret yang menghalangi pertumbuhannya secara maksimal. SemboyanKesempurnaan seorang pria dan keserupaan dengan Kristus adalah hal yang sama
ditandaskan agar pria-pria ini berjuang dan berusaha menjadi serupa dengan Kristus.Hal ini diimplementasikan dalam peran mereka sebagai bapa keluarga yang
mencintai, mengasihi dan melindungi istri dan anak-anak mereka. Mereka bukanlahtuan-tuan besar yang hanya memerintah istri dan anak mereka. Sebagai suami,
-
7/24/2019 Warta 2016-Feb-28
6/12
halaman6
mereka harus berusaha menjadi serupa dengan Kristus yang mengasihi Gerejanyadengan pengurbanan yang tulus.
Topik penting lainnya ialah keterbukaan dan kesepuluh perintah Allah. Ditekankanbahwa kesepuluh perintah Allah bukanlah suatu undangan yang boleh diterima atauditolak. Perintah Allah adalah perintah untuk dilaksanakan. Maka para pria dibentukmenjadi serdadu Kristus yang siap melaksanakan Firman Tuhan, seperti hal me-layani, mengasihi, mengampuni. Semangat keterbukaan terhadap istri dan anak perluditerapkan dalam relasi, komunikasi dialogis. Selain itu, para pria ini diarahkan bukansaja menjadi pembaca, pendengar Firman Tuhan, tetapi mereka menjadi pelaksanafirman Tuhan.
Topik penyembuhan dan pembebasan dari luka-luka dosa juga merupakan pointpenting diberikan dalam retret ini. Para pria ini disadarkan akan luka-luka yang merekaalami dan luka-luka batin yang mereka lakukan terhadap istri-anak atau orang tua
mereka. Dalam terang Firman Tuhan, luka-luka ini dikupas, dikuliti untuk dibebaskanoleh Tuhan sendiri. Maka Roh Kasih Tuhan menggerakkan hati para pria ini untukmengakui keberdosaannya dan menyesali, serta bertekad untuk memperbaikinya.Pengampunan masal dihadapan Tuhan dilaksanakan. Kemudian diteruskan denganpenerimaan sakramen Pengakuan Dosa.
Topik penyembahan dan pujian akan kebesaran kasih Tuhan diramu dalam sua-sana doa serta lantunan lagu-lagu pujian, diselingi dengan kesaksian hidup para pe-serta retret. Pentahtaan sakramen Mahakudus di ruang Adorasi memberi warna
tersendiri, sehingga kehadiran Tuhan sungguh dirasakan.Topik menjadi suami bertanggung jawab juga mendapat sorotan berarti. Pria-pria
disadarkan akan peran mereka sebagai imam dalam rumah tangga dan kepala rumahtangga yang bertanggung jawab untuk terus berfungsi sebagai sumber yang baik bagikeluarga (berdoa, mendengarkan, melayani), menjadi penopang bagi istri-anak, men-jadi pengelola hidup bersama (maintainer).Rencana dan Kebijakan Keuskupan Bogor terkait gerakan Pria Sejati KatolikMengembangkan gerakan Pria Sejati Katolik sebagai bagian dari program kerja Ko-misi Keluarga. Komisi Keluarga Keuskupan perlu mendorong para suami dan didukungoleh istri mereka, agar mengembangkan diri melalui gerakan Camp Pris-Kat ini.Dalam membantu misi Komisi Keluarga, gerakan PrisKat dan dikait-eratkan dengangerakan catholic wise woman (pendampingan istri-istri) dipercayakan kepada ParokiMaria Bunda Segala Bangsa Kota Wisata Cibubur. Paroki ini perlu memberikanprioritas pastoral pendampingan suami-suami dan istri-istri. Maka pastoral Keluargadengan pendekatan Pris-Kat dan Catholic Wise Woman dikembangkan oleh paroki
ini ke seluruh paroki di Keuskupan ini.Gerakan Priskat itu perlu dilakukan dengan spirit inklusif, dalam artian aktivis-
aktivis Pris-Kat perlu membangun kerjasama dengan gerakan awam lainnya yang ber-basis perhatian kepada keluarga, seperti ME, Catholic Wise Woman, Wanita Bijak, dll;
-
7/24/2019 Warta 2016-Feb-28
7/12
serta gerakan awam berbasis Alkitab, seperti KEP (Kursus Evangelisasi Pribadi), SEP(Sekolah Evangelisasi Pribadi) dan KPKS (Kursus Pendalaman Kitab Suci).Gerakan-gerakan animasi hidup berkeluarga seturut Firman Tuhan seperti ME, Pris-Kat, Catholic Wise Woman, Wanita Bijak dll, perlu mendapat dukungan moril dan fi-nansial dari paroki-paroki. Artinya, pastor paroki dan dewan pastoral paroki perlu mer-encanakan dan menata agar keluarga-keluarga di parokinya pernah mengikuti retretyang bertujuan pemantapan hidup berkeluarga. Subsidi finansial perlu diatur oleh De-wan Keuangan Paroki agar pengalaman perubahan yang disediakan oleh gerakan-gerakan ini dapat dirasakan oleh banyak keluarga-keluarga di Keuskupan ini, yangkebanyakan pendapatan ekonominya hanya cukup untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan primer hidup keluarga yang normal, seperti kebutuhan sandang-pangan,biaya sekolah. Sedangkan untuk kegiatan pemantapan hidup rohani mereka, tam-paknya keuskupan dan paroki perlu membantunya.
Konklusi: Panca Kesaksian Priskat: Aku bersaksi sebagai Pria Sejati KatolikMengikuti dinamika retret Pris-Kat serta menyaksikan animo para pria ini, saya meru-muskan apa yang kami sebut Panca Kesaksian Priskat. Panca kesaksian ini meru-pakan penegasan tekad para pria ini untuk menjadi saksi-saksi Kristus. Mereka bu-kan lagi sebagai penonton, tetapi sebagai pelaksana perintah Kristus dalam peranmereka sebagai suami-suami Katolik.
Panca-kesaksian Priskat itu berbunyi:
1. Aku bersaksi bahwa Tuhan Yesus menjamah, mengasihi aku.2. Aku bersaksi bahwa aku adalah imam keluarga yang mesti berperan sebagai sum-ber yang baik, penopang, pengelola hidup keluargaku.3. Aku bersaksi bahwa Persatuan suami istri adalah harga mati yang harus kuper-juangkan dengan penuh kasih dan pengurbananku.4. Aku bersaksi bahwa istriku adalah hadiah terindah dari Tuhan dan Aku bertanggungjawab terhadap keselamatan fisik-rohani istri dan anak-anakku.5. Aku bersaksi hukum cintakasih Yesus adalah pedoman keluargaku.
Mgr. Paskalis Bruno Syukur
Perayaan Ekaristi besama Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFMRD. JM Ridwan Amo (Moderator Priskat Bogor) &
RD. Robertus Eeng Gunawan (Pendamping Priskat St. Thomas)Hari : Jumat, 11 Maret, Pukul : 18.30 WIB (didahului dengan Jalan Salib)
Tempat : Gereja St. Thomas Kelapadua DepokAcara ini di selenggarakan oleh :
Panitia Cam 4 Priskat Keuskupan Bogor
-
7/24/2019 Warta 2016-Feb-28
8/12
halaman8
PERAYAAN-PERAYAAN LITURGIS SELAMA PEKAN SUCI DAN TRIHARI PASKAH (1)
Oleh: C.H. Suryanugraha, OSC
Institut Liturgi Sang Kristus Indonesia (ILSKI), Bandung
PRAWACANA
Sebelum memasuki masa Trihari Paskah (Triduum Paschale, TP) Gereja mengalami suatumasa tobat dan puasa yang disebut dengan Masa Prapaskah (Tempus Quadragesimae, TQ).
Pada hari-hari terakhir Masa Prapaskah dan menjelang Trihari Paskah masih terdapat suatu
masa yang cukup penting, yakni Pekan Suci (Hebdomada Sancta, HS). Pekan Suci diawali de-
ngan Misa Pengenangan Sengsara Tuhan pada perayaan Minggu Palma atau Minggu Seng-
sara. Kamis Putih menjelang Misa Perjamuan [Malam] Tuhan sekaligus merupakan akhir
Masa Prapaskah dan Pekan Suci. Selama Trihari Paskah Gereja merayakan misteri-misteri
terbesar karya penebusan. Perayaan Trihari Paskah merupakan puncak Tahun Liturgi. Rang-
kaian Trihari Paskah itu dimulai dengan Misa Perjamuan Tuhan pada Kamis Putih sore dan
berakhir dengan Ibadat Sore II Hari Minggu Paskah. Saat-saat itu Gereja mengenangkanperistiwa penyaliban (sengsara), pemakaman (wafat), dan kebangkitan Kristus. Ada satu
garis ritual yang utuh: awal, puncak, dan penutup.
Tulisan ini hanya ingin menyampaikan kekayaan perayaan-perayaan liturgis Pekan Suci dan
Trihari Paskah itu dalam cara yang amat sederhana. Sebuah bagan (lihat berikut ini) akan
membantu kita untuk lebih dapat memahami tempat Pekan Suci dan Trihari Paskah (Hari
Liturgis) dalam konteks penghitungan waktu profan, waktu sebagaimana kebanyakan orang
memahaminya (Hari Umum). Masih banyak yang kurang tepat dalam menghitung. Hari-hariapa saja sesungguhnya yang termasuk dalam masa Pekan Suci dan Trihari Paskah? Kapan
Pekan Suci dan Trihari Paskah itu dimulai dan diakhiri?
Jenis-jenis kegiatan umat, baik yang liturgis maupun paraliturgis, juga kami cantumkan
(Kegiatan Liturgis/Paraliturgis. Jenis-jenis kegiatan yang sebaiknya dilakukan pada hari-hari
tertentu karena mengandung makna yang selaras, tidak rancu, dan menjaga alur perayaan
selama beberapa hari liturgis yang istimewa itu. Yang ideal memang tidak atau belum selalu
berarti yang dipraktikkan juga oleh umat atau Gereja di paroki-paroki selama Pekan Suci dan
Trihari Paskah. Kegiatan-kegiatan liturgis selama Pekan Suci dan Trihari Paskah amat be-ragam dan kaya simbolisme. Tanpa mengecilkan arti keberadaan yang lain, kegiatan liturgis
utama, yang biasanya dibanjiri umat tentu amat perlu kita perhatikan secara khusus.
Uraian dari hari ke hari selama Pekan Suci dan Trihari Paskah dapat diikuti dalam bagian-
bagian berikut. Perayaan-perayaan liturgis Pekan Suci dan Trihari Paskah yang akan diu-
tamakan karena memang hanya itulah cakupan tulisan ini.
A. MINGGU PALMA: MISA PENGENANGAN SENGSARA TUHAN
1. Makna:
a. Pekan Suci dimulai pada hari Minggu Prapaskah VI atau biasa disebut dengan Minggu
Palma atau Minggu Sengsara, karena untuk mengenangkan sengsara Tuhan. Minggu Palma
adalah pintu masuk Pekan Suci. Pada hari-hari selama Pekan Suci kita diajak mengenangkan
-
7/24/2019 Warta 2016-Feb-28
9/12
satu peristiwa penebusan lewat sengsara, wafat, dan kebangkitan sekaligus. Setiap
perayaan liturgis tetap mengandung unsur-unsur penebusan itu.
b. Perayaan Ekaristi diadakan sebagai pengenangan akan sengsara Tuhan, namun pewar-
taan sengsara Tuhan itu dikaitkan dengan perayaan kejayaan-Nya sebagai seorang Raja.
Misa Pengenangan Sengsara Tuhan itu diawali dengan pengenangan akan peristiwa Kristus
memasuki kota Yerusalem sebagai Almasih.
c. Bagi orang kristiani Masa Prapaskah harus menuju suatu perjalanan menuju Yerusalem,yakni menghadapi kematian dan kebangkitan Kristus. Masa Prapaskah ibarat suatu eksodus
baru, meninggalkan tanah pembuangan menuju Yerusalem, menyongsong Paskah Kristus.
2. Ketentuan liturgis:
a. Misa sudah dapat diselenggarakan pada Sabtu sore.
b. Warnaliturgi: merah.
c. Tempatnyadi luar dan kemudian di dalam gedung gereja. Ritus perarakan meriah dilaku-
kan di luar gedung dan Liturgi Sabda hingga Ritus Penutup di dalam gedung gereja. Untuk
ritus perarakan sederhana dapat dilangsungkan dari bagian depan gedung gereja.d. Perarakan dari luar gereja menurut cara I (Perarakan) diselenggarakan satu kali saja, teru-
tama pada kesempatan yang dihadiri paling banyak umat.
e. Untuk cara II (Meriah) dapat dilaksanakan mulai dari pintu atau bagian depan gereja, lalu
perarakan berlangsung di dalam gedung gereja.
f. Untuk cara III (Sederhana), karena tanpa perarakan, maka cukup diawali dengan nyanyian
pembukaan dan dilanjutkan dengan Seruan Tobat, lalu Doa Pembuka Misa.
g. Untuk ritus perarakan Imam Selebran mengenakan korkap atau kasula warna merah. Jika
mengenakan korkap, maka setelah perarakan-menjelang liturgi Sabda harus berganti, me-makai kasula merah.
h. Secara historis daun palma, daun zaitun, daun lainnya, dan juga ranting-ranting dibawa
umat dalam perarakan. Hingga kini jenis daun apa pun tidaklah dilarang untuk dibawa demi
memeriahkan perarakan tersebut. Setelah Misa daun-daun itu dapat dibawa pulang dan
disimpan di rumah masing-masing sebagai tanda kejayaan Kristus. Biasanya kemudian di-
pasang pada salib-salib Kristus di rumah.
i. Sebelum dibawa dalam perarakan, sebaiknya daun-daun itu dikumpulkan pada satu meja
untuk diberkati. Setelah diberkati barulah dibagikan kepada umat yang hendak berarak
mengikuti rombongan Imam.j. Para pastur dan penanggung jawab liturgi harus berusaha sungguh-sungguh untuk menja-
min agar perarakan itu dipersiapkan dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga dapat ber-
makna bagi hidup umat.
k. Jika terpaksa tidak dapat diselenggarakan Misa, maka dapatlah diadakan Ibadat Sabda
saja, dengan tema Yesus memasuki Yerusalem dan kesengsaraan-Nya.
3. Susunan liturgi:
- Ritus Pembuka: Perarakan masuk, Tanda Salib-Salam, Pengantar, Pemberkatan Palma, Bait
Pengantar Injil, Bacaan Injil, Homili Singkat, Perarakan Palma menuju gereja, Doa Pembuka
di dalam gereja
- Liturgi Sabda: Bacaan I, Mazmur Tanggapan, Bacaan II, Bait Pengantar Injil, Pewartaan Injil,
Homili, Syahadat (Credo), Doa Umat
-
7/24/2019 Warta 2016-Feb-28
10/12
halaman
Hari/Tanggal Pkl. Koor Pemandu Umat Tata Bunga
WILAYAH
LAURENTIUS
W3
JUMAT, 26/2 18.30 KEP LEGIO MARIA
STASI , 26/2 19.00 YOH. PEMBAPTIS W10 PHS
SAB, 27/2 18.00 OMK W4 KATARINA W7
MGG, 28/2 06.00 IGN. LOYOLA W5 ALOYSIUS W3
MGG, 28/2 08.00 PETRUS W1 RATU ROSARI W9
MGG, 28/2 18.00 LUCIA W7 OMK W1
MGG, 28/2-
STASI07.00 MONIKA W12 BHK W10
- Liturgi Ekaristi
- Ritus Penutup
4. Bacaan:
1. RitusPerarakan Palma:
Injil: Kisah Yesus masuk Yerusalem.
Tahun A: Matius 21:1-11; B: Markus 11:1-10 atau Yohanes 12:12-16; C: Lukas 19:28-40.2. Misa- Liturgi Sabda:
a. Yesaya 50:4-7: Hamba Yahwe yang rela disiksa dan tabah.
b. Filipi 2:6-11: Yesus yang merendahkan diri dan dimuliakan Allah.
c. Injil: Kisah Sengsara Yesus Kristus Tuhan kita.
Tahun A: Matius 26:14-27:66 (panjang) atau 27:11-54 (singkat);
B: Markus 14:1-15:47 (panjang) atau 15:1-39 (singkat);
C: Lukas 22:14-23:56 (panjang) atau 23:1-49 (singkat).
5. Unsur khas:a. Ritus Perarakan Palma menjadi Ritus Pembuka. Di dalamnya, sebelum perarakan diba-
cakan Injil yang mengisahkan peristiwa Yesus masuk Yerusalem. Sebelum pembacaan Injil
ada pemberkatan daun-daun palma, baik dengan tanda salib maupun air suci.
b. Perarakan Yesus masuk Yerusalem dikenangkan dengan cara perarakan meriah dihiasi
daun-daun palma yang dibawa oleh umat, mengikuti rombongan Imam dan para petugas
liturgis lainnya.
c. Selama perarakan semua yang hadir menyanyikan lagu-lagu yang sesuai dengan tema,
teristimewa dari Mazmur 23 dan 46, nyanyian khusus untuk menghormati Kristus sebagaiRaja.
d.Pembawaan Kisah Sengsara harus diberi tempat istimewa dengan cara menyanyikannya
atau membacakannya seturut cara tradisional, yakni oleh tiga orang (sebagai Kristus,
Rakyat, Pencerita). Jika dinyanyikan peran Kristus sebaiknya dibawakan oleh Imam Selebran,
diakon, atau petugas yang layak. Bila dibacakan, maka peran Kristus harus dibawakan oleh
Imam.
e. Pembawaan Kisah Sengsara tanpa didampingi lilin dan dupa, juga tanpa tanda salib pada
Buku Injil dan diri masing-masing. bersambung minggu depan
-
7/24/2019 Warta 2016-Feb-28
11/12
INFO PASKAH
P A R O K I
1. Donor Darah akan dilaksanakan hari Minggu, 13 Maret pukul 09.00 di Aula.
2. Pengumpulan data para lansia Jompo (sakit, tidak bisa apa-apa/kemana-mana)
paling lambat tanggal 28 Februari 2016.
3. Umat Paroki yang ingin berpartisipasi dalam Aksi Sosial dengan memberikan
sumbangan berupa sembako atau apapun, silahkan mengubunggi posko panitia
paskah 2016 di depan aula.
4. Penghitungan Amplop APP, Minggu, 28 Februari oleh Wilayah III (St. Paulus)
Pukul 20.00 di Ruang Koperasi
S T A S I
1. Pemeriksaan Kesehatan dilaksanakan hari Minggu, 28 Februari Pukul 08.30 di
Stasi BMR
2. Seksi Lomba Panitia paskah mengadakan lomba-lomba: Lomba Rangking
Pertama, Lomba Cerdas Cermat, Lomba Mewarnai, Lomba Menggambar, Lomba
Mencari Telur Paskah, Lomba Menghias dan Membuat Telur Paskah.3. Informasi Cp ; Sdr. Aldi (081295178601), Sdr. Helga (082126067259)
4. Selasa, 1 Maret, Pukul 19.00 Gladi Bersih Kamis Putih di Stasi
5. Rabu, 2 Maret, Pukul 19.00 Gladi Bersih Jumat Agung di Stasi
6. Kamis, 3 Maret, Pukul 19.00 Gladi Bersih Malam Paskah di Stasi
7. Minggu, 6 Maret, Pukul 17.00 Lomba Ranking Pertama di Stasi
LOWONGAN KERJA
Kantor Notaris di Depok, membutuhkan Staf Administrasi
Minimal SMA / Sederajat, Bisa komputer (MS, XL), Melimiki SIM C
Kirim lamaran ke :
Perumahan Permata Puri I, Jalan Wilam III Blok 63/3
Telp : 0811 820 175 / 0811 8070 460
-
7/24/2019 Warta 2016-Feb-28
12/12
halaman
SEKSI
KERASULAN
KELUARGA
Kursus Persiapan Perkawinan di St.Thomas
- Jumat, 4 Maret pukul 19.30- Sabtu, 5 Maret pukul 08.0017.00
- Minggu, 6 Maret pukul 10.0017.00
Pendaftaran di Sekretariat Setiap jam kerja.
KATEKESE
Baptis Anak Bulan MARET
Minggu I : 6 Maret 2016, rekoleksi orangtua & wali baptis pukul
10.00, di Ruangan Aula Atas
Minggu II : 13 Maret 2016, Baptisan Bayi puku 10.00 di Gereja
KEP Telah di buka pendaftaran KEP Angkatan VIII, Pendataran di
depan Aula setelah misa hari Sabtu dan Minggu
LANSIA Pertemuan Rutin Pagutuban Lansia Simeon HannaHari : Sabtu, 5 Maret pukul 09.00Agenda : Ibadat Sabda dilanjutkan pemeriksaaan Kesehatan
IBADAT SYUKUR TAIZE :Sabtu, 5 Maret 2016Pukul : 20.15 wib
Tempat : Aula Atas Paroki St.Thomas
Dalam Rangka memeriahkan Pesta PerakParoki St. Thomas Kelapadua, maka
Panitia Pesta Perak mengadakanbeberapa kegiatan
Minggu, 20 Maret 10.00 Lomba Mengupas Telur Puyuh (TK atau PAUD)
Lomba Mengupas Telur Putuh (SD kelas 13)
Lomba Membuat Puisi, tema dari panitia(SD kelas 4-6)
Minggu, 3 April 10.00 Lomba Thomas Got Talent
Minggu, 17 April 10.00 Lomba Umat & Senam Gamufamire
Sabtu, 23 April 05.30 Family Fun Bike
17.00 Perayaan Ekaristi dengan Mgr. Paskalis Bruno SyukurOFM. dilanjutkan Pesta Umat
Pendaftaran lomba dan informasi lebih lanjut dapat menghubungiPanitia Pesta Perak di Posko Panitia setelah misa.
top related