volume pekerjaan jenis material kedalaman perairan...

Post on 07-Feb-2018

238 Views

Category:

Documents

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

  • Pengerukan

    a. Menentukan Peralatan Pengerukan

    Volume pekerjaan

    Jenis material

    Kedalaman perairan

    Tempat pembuangan material

    Karena kedalaman yang ada tidak memenuhi kriteria kedalaman kapal 15000 DWT

    Kedalaman rencana yaitu sedalam -11.00 mLWS.

    Kedalaman perairan yang ada hanya -6.50 mLWS.

    Sehingga diperlukan pengerukan skitar 4,5 m.

    1. Langkah-langkah dalam merencanakan suatu pengerukan yaitu sebagai

    berikut:a.Menentukan peralatan yang digunakan

    b.Menghitung produktivitas

    c.Merencanakan metode Pelaksanaan

    Kenapa ada pengerukan:

  • Pengerukan

    1. Volume Pekerjaan

    Rumus volume kerukan

    V = [0.5 x (A1 + A2) x L]

    volume pengerukan awal = 702662,89 m3.

    Karena tanah bisa memuai (swelling) koefisien tanah untuk lempung = 0,07. Volume total galian = 1,07 x 702662,89 m3 = 751849.2947 m3 > 500000 m3.

    mekanik dan hidrolik

    tanah lanau berlempung yang halus

    3. Kedalaman Perairan

    2. Jenis Material

    Dibuang pada perairan yang dalam

    Karena lokasi pembuangan material relatif lebih jauh,

    alat keruk ber-hopper menjadi kurang efisien dikarenakan travel time yang lama.

    menggunakan barge sebagai pengangkut material hasil pengerukan.

    4.Tempat Pembuangan Material

    Kedalaman perairan -6.5 mLWS

  • Perhitungan Volume Pengerukan

    Pengerukan

  • Pengerukan

    kapal keruk tipe Trailing Suction Dredger. Dan untuk perencanaan ini akan digunakan kapal

    keruk Bali II dari PT. Pengerukan Indonesia dengan kapasitas 5000 m3/jam.

    KAPAL KERUK YANG DIGUNAKAN

    Dari uraian-uraian diatas, maka dapat diambil kesimpulan kapal keruk yang digunakan adalah:

  • Pengerukan

    b.Produktivitas Alat Keruk

    Produktivitas kapal keruk

    Produktivitas barge

    Waktu pengerukan

    1. Produktivitas Kapal Keruk

    Dalam pengerukan hidrolik, besar persentase butiran dalam slurry

    sebanyak 40% dan persentase air 60%.

    Jadi produktivitas dari pengerukan butiran tanah sebesar

    = 40% . 5000 m3/jam = 2000 m3/jam.

  • Produktivitas hopper barge ditentukan oleh:

    2. Produktivitas Barge

    Manuvering time

    Manuvering time dari barge diambil sebesar 5 menit = 0.12 jam.

    Traveling time

    Diasumsikan jarak titik pembuangan 20 km . Dengan kecepatan 7.5 knot = 3.858 m/s.

    t = 1,44 jam

    Jadi total travel time bolak-balik adalah 2.t = 2,88 jam

    Unloading time

    9 detik = 0,0025 jam.

    Total time

    Jadi total cycling time dari barge adalah:

    t = 2,88 + 0,12 + 0,0025 = 3.0025 jam

    Dredge

    tt = 1,44 jam

    tt + tu=

    1,44+0,0025

    =1,4425jam tm=0,12jamb.Produktivitas Alat Keruk

    Total produksi

    Q = V / t = 283,333 m3.jam-1

    Jadi banyak barge yang digunakan adalah:

    N = Q dredge / Q barge = 7,06 8 buah

  • Pengerukan

    b.Produktivitas Alat Keruk

    3.Waktu Pengerukan

    P = Pmax . fd . fa . Fb

    Faktor kelambatan, (fd) = ft . Fw = 0,875 . 0,969 = 0,848

    ft=

    fw=

    Faktor Operasional (fa) = 0,82 (cuaca baik)

    Faktor mekanis (fb) = = 91% = 0.91

    = 2000 m3/jam . 0,848 . 0,82 . 0,91 = 1265,55 m3/jam

    T = V/ P = = 594.089 jam = 75 hari kerja

    Krn waktu pengerjaan yang tidak terlalu lama maka digunakan 1 kapal keruk.

  • Analisa Struktur

    Adanya pengerukan kolam dermaga baru pada sisi barat dermaga

    Dermaga mendapat tambahan baru beban tambatan kapal 15000 DWT pada sisi barat

  • PROSES PENGERUKKAN

    Pengerukan : pekerjaan mengambil tanah (sedimen) dasar laut atau dasar sungai secara mekanis

    (atau hidrolis, atau mekanis-hidrolis) dari perairan laut atau sungai.

    Prinsip pelaksanaan pekerjaan pengerukan terdiri dari rangkaian kerja, lihat gambar 6 :

    a) Memecah struktur tanah

    b) Mengangkut material secara Vertical (transport vertikal)

    c) Mengangkut material secara horizontal (transport horizontal)

    d) Membuang material khasil kerukan (dumping).

    10

  • Gambar 6 proses pengerukan

  • T Suction Dredger mengeruk

    dasar laut

    Barge sudah penuh material

    hasil kerukan

    material hasil kerukan dibuang

    Barge menuju ke T

    suction Dredger

    menuju daerah

    pembuangan

    Siklus Pekerjaan Dredging

top related