· web viewke dua belah tangan dibawa ke belakang dan dibawah pinggang, punggung tangan kanan...
Post on 23-Mar-2018
340 Views
Preview:
TRANSCRIPT
T anda Harian Gerakan Pramuka
Tanda Harian Gerakan Pramuka berbentuk gambar tunas kelapa, dibuat dari logam berwarna kuning emas, tanpa bingkai dan tanpa dasar.
Tanda Harian Gerakan Pramuka dikenakan pada pakaian sehari-hari, dan tidak dibenarkan pakaian seragam Pramuka, dilekatkan pada leher baju sebelah kiri, atau di dada sebelah kiri kira-kira 4 - 5 cm di atas saku.
Tanda Harian Gerakan Pramuka dikenakan pada pakaian sehari-hari, dan tidak dibenarkan pakaian seragam Pramuka, dilekatkan pada leher baju sebelah kiri, atau di dada sebelah kiri kira-kira 4 - 5 cm di atas saku.
Tanda Tutup Kepala
Tanda Tutup Kepala :
o Tanda Tutup Kepala untuk Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang puteri dipasang pada bagian depan topi, tepat di tengah.
o Tanda Tutup Kepala untuk Pramuka Puteri lainnya serta orang dewasa wanita, dipasang pada pici sebelah kiri depan 2 cm dari sisi depan pici tersebut.
o Tanda Tutup Kepala untuk Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang dan Pramuka Penegak Putera, dipasang pada baret, tepat di atas bingkai baret, disebelah atas pelipis kiri pemakainya.
o Tanda Tutup Kepala untuk Pramuka Pandega dan orang dewasa pria, dipasang pada pici hitam di sebelah kiri depan, 2 cm dari sisi depan dan 1 cm dari sisi atas pici yang bersangkutan.
Tanda Jabatan Pemimpin bagi Peserta Didik
Tanda Pemimpin Barung (Utama) dan Wakilnya :
a. Tanda Pemimpin Barung Utama, Pemimpin Barung dan Wakilnya dibuat dari kain, berbentuk “Janur” (daun kelapa) berwarna hijau, tiap janur berukuran panjang 5 cm lebar 0,7 cm dan jarak tiap janur 0,5 cm.
b. Pemimpin Barung Utama memakai tiga helai janur hijau.
c. Pemimpin Barung memakai dua helai janur hijau.
d. Wakil Pemimpin Barung memakai satu helai janur hijau.
Tanda Pemimpin Regu (Utama) dan Wakilnya :
a. Tanda Pemimpin Regu Utama (Pratama) Pemimpin Regu dan Wakilnya sama dengan di atas, dengan janur berwarna Merah
b. Pemimpin Utama (Pratama) memakai tiga helai janur merah
Pemimpin Regu memakai dua helai janur merah.
Wakil Pemimpin Regu memakai satu helai janur merah.
Tanda Pemimpin Sangga (Utama) dan Wakilnya :
a. Tanda Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga dan Wakilnya sama dengan di atas, dengan janur berwarna kuning.
b. Pemimpin Sangga Utama memakai tiga helai janur kuning.
Pemimpin Sangga memakai dua helai janur kuning.
Wakil Pemimpin Sangga memakai satu helai janur kuning.
Tanda Pemimpin Satuan Pandega (bila diperlukan) :
a. Bahan, bentuk dan ukuran sama di atas, dengan janur berwarna coklat tua.
b. Koordinator Pemimpin Satuan memakai tiga helai janur coklat tua.
Pemimpin Satuan memakai dua helai janur coklat tua.
Wakil Pemimpin Satuan memakai satu helai janur coklat tua
Tanda Penghargaan Bagi Anggota Dewasa
Tanda Penghargaan bagi Peserta Didik
a. Tiska ( Tanda Ikut Serta Kegiatan )b. Tigor ( Tanda Ikut Serta Gotong Royong )
Tanda Jabatan Majelis Pembimbing ( MABI )
Tanda Andalan
Tanda pembina dan pembantu pembina
Tanda Jabatan Dewan Kerja
TKK Wajib, Ukuran dan Bentuk
Tanda Kecakapan Khusus ( TKK)
Tanda Umum Dalam Seragam Pramuka
Tanda Umum yang dipergunakan dalam Pakaian Seragam Pramuka, antara lain :a. Badge Daerah ( Kwartir Daerah )b. Tanda Pelantikan ( Putra dan Putri )c. Tanda Keanggotaan Pandu Dunia/ WOSM ( Putra dan Putri )d. Tanda Wilayah ( Lokasi Kota/ Kabupaten )e. Tanda Satuan Gugus Depan.
Setangan leher dan cara melipat
Trik Mudah Kuasai Semaphore
Sebenarnya ada berbagai macam cara untuk dapat menguasai isyarat semaphore dengan cepat dan mudah.Berikut ini adalah salah satunya, dengan model Jarum Jam, tinggal mengingat angka dan hurufnya. Selamat mencoba..........
PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B)
( Bag. I )
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .
Apa itu Baris Baerbaris ?
1. Baris Berbaris a. Pengertian
Baris berbaris adalah suatu ujud latuhan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
b. Maksud dan tujuan
1. Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
2. Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
3. Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4. Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
5. Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.
2. Aba-aba a. Pengertian
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
b. Macam aba-aba
Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1. Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh:
Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK
Untuk amanat-istirahat di tempat - GERAK
2. Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
Lencang kanan – GERAK (bukan lancang kanan)
Istirahat di tempat - GERAK (bukan ditempat istirahat)
3. Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:
a) GERAK
b) JALAN
c) MULAI
a. GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
Contoh:
jalan ditempat - GERAK
siap - GERAK
hadap kanan - GERAK
lencang kanan - GERAK
b. JALAN : adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Contoh:
haluan kanan/kiri - JALAN
dua langkah ke depan - JALAN
satu langkah ke belakang - JALAN
Catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan – MAJU
Contoh:
maju - JALAN
haluan kanan/kiri - JALAN
hadap kanan/kiri maju - JALAN
melintang kanan/kiri maju - J ALAN
Tentang istilah: “maju”
Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti.
Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI.
Misalnya:
Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju - JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik kana henti-GERAK.
Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.
Tentang aba-aba : “henti”
Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.
Contoh:
Empat langkah ke depan –JALAN, bukan barisan – jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.
c. MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh:
hitung - MULAI
tiga bersaf kumpul - MULAI
3. Cara memberi aba-aba
a. Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.
b. Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
Contoh: Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK
Pelaksanaanya :
Pada waktu memberikan aba-aba mengahdap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan.
Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalm keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna.
c. Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.
d. Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
e. Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
f. Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
g. Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
h. Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG !
Contoh: Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK
Sumber/ Referensi :
1. Pedoman Penyelenggaraan Paskibraka - Depdiknas.
2. Peraturan Baris Berbaris - Pusdiklat TNI-AD
PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B)
( Bag. II )
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris
menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri
di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur
dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .
1. Gerakan Perorangan – Gerakan Dasar
a. Sikap sempurna
Aba-aba : Siap - GERAK.
Pelaksanaanya : ada aba-aba pelaksanaan badan/tubuh berdiri tegap, ke dua tumit rapat, ke dua telapak
kaki membentuk sudut 60…, lutut lurus paha dirapatkan, berat badan di atas ke dua kaki, perut ditarik
sedikit, dada dibusungkan, pundak ditarik sedikit ke belakang dan tidak dinaikkan, lengan rapat pada
badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari tangan menggenggam tidak terpaksa rapat pada paha, ibu jari
segaris dengan jahitan celana, leher lurus, dagu ditarik, mulut ditutup, gigi dirapatkan, mata memandang
tajam ke depan, benafas sewajarnya.
b. Istirahat
Aba-aba : istirahat ditempat – GERAK
2. Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jarak sepanjang telapak kaki
(30cm)
3. Ke dua belah tangan dibawa ke belakang dan dibawah pinggang, punggung tangan kanan di atas
telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan
tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk, ke dua tangan dilemaskan, badan dapat bergerak.
Catatan:
Pasukan dalam keadaan istirahat di tempat, pemimpin atau atasan lainnya datang untuk
memberikan perhatian atau petunjuk-petunjuk, maka atas ucapan pemimpin/atasan dengan
menggunakan kata Perhatian pasukan segera mengambil sikap sempurna tanpa mengucapkan kata
siap, kemudian mengambil sikap istirahat.
Pada kata perhatian, selesai atau sekian, pasukan mengambil sikap sempurna tanpa didahului aba-
aba kemudian kembali ke sikap istirahat di tempat.
Maksud dari sikap siap terakhir ini adalah sebagai jawaban tanpa suara, bahwa petunjuk-petunjuk
yang diberikan akan dijalankan
c. Lencang kanan/kiri : (hanya dalam bentuk bersaf)
Aba-aba : Lencang kanan/kiri - GERAK
Pelaksanaannya:
Gerakan ini dijalankan dalam sikap sempurna.
a. Pada aba-aba pelaksanaan, saf depan mengangkat lengan kanan/kiri ke samping, jari-jari
kanan/kiri menggenggam menyentuh bahu kanan/kiri orang yang berada di sebelah kana/kirinya,
punggung tangan menghadap ke atas, bersamaan dengan ini kepala dipalingkan ke kanan/kiri
tidak berubah tempat masing-masing meluruskan diri
b. Saf tengah dan saf belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan dengan pandangan
mata, ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.
c. Penjuru saf tengan dan belakang mengambil antar ke depan 1 (satu) lengan kanan/kiri ditambah 2
(dua) kepalan tangan dan setelah lurus menurunkan tangan kanan/kiri tanpa menunggu aba-aba.
d. Pada aba-aba tegak-GERAK semua dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka
ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
e. Pada waktu pemimpin pasukan memberikan aba-aba lencang kanan/kiri dan barisan sedang
meluruskan safnya, Pemimpin pasukan yang berada dalam barisan itu memberikan kelurusan saf
dari sebelah kanan/kiri pasukan dengan menitikberatkan pada kelurusan tumit (bukan ujung depan
sepatu).
Catatan:
Untuk menghindarkan keributan pada waktu mengangkat lengan kanan/kiri, hendaknya lengan
diluruskan melalui belakang punggung orang yang berada di samping, kalau jarak 1 (satu)
lengan tidak cukup. Dengan demikian dihindarkan gerakan seolah-olah meninju rekannya
yang berada di smaping.
Kelurusan barisan dilihat dari tumit.
d. Setengah lencang kanan/kiri
Aba-aba : Setengah lencang kanan/kiri - GERAK
Pelaksanaannya:
Seperti pada waktu lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak pinggang) dengan
siku menyentuh lengan orang yang berdiri disebelahnya, pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah
belakang pinggang, empat jari lainnya rapat pada pinggang sebelah depan (khusus saf depan). Pada aba-
aba tegak GERAK dengan serentak menurunkan lengan sambil memalingkan muka ke depan dan
berdiri dalam sikap sempurna.
e. Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar)
Aba-aba : Lencang depan - GERAK
Pelaksanaannya:
1. Penjuru tetap sikap sempurna : nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat
tangan dengan jarak satu lengan ditambah dua kepalan tangan.
2. Saf depan banjar tengah dan kiri mengambil antara satu lengan ke samping kanan, setelah lurus
menurunkan tangan dan memalingkan kepala kembali ke depan dengan serentak tanpa menunggu
aba-aba.
3. Banjar tengah/kiri tanpa mengangkat tangan
f. Cara berhitung
Aba-aba : Hitung – MULAI
Pelaksanaannya:
1. Jika bersaf, pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, saf terdepan memalingkan
mukanya ke kanan.
2. Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut di mulai dari penjuru menyebutkan nomornya sambil
memalingkan muka ke depan.
3. Pengucapan nomor secara tegas dan tepat.
4. Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan semua anggota tetap dalam sikap sempurna.
5. Pada aba-aba pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut-turut ke belakang menyebutkan
nomornya masing-masing.
6. Jika pasukan berbanjar/bersaf tiga, maka yang berada paling kiri mengucapkan : LENGKAP
atau KURANG SATU/KURANG DUA.
2. Perubahan Arah
(dalam keadaan berhenti)
a) Hadap kanan/kiri
Aba-aba : Hadap kanan/kiri – GERAK
1. Kaki kiri/kanan diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri lekukan kaki kanan/kiri berada di ujung
kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan.
2. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90°
3. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
b) Hadap serong kanan/kiri
Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya:
1) Kaki kiri/kanan diajukan ke muka sejajar dengan kaki kanan/kiri
2) Berputarlah arah 45° ke kanan/kiri
3) Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri
c) Balik kanan
Aba-aba : Balik kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya :
1. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki
kanan.
2. Tumit kaki kanan beserta badan diputar ke kanan 180°
3. Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
Catatan:
Dalam keadaan berhenti pada hitungan ke tiga, kaki dirapatkan dan kembali ke sikap sempurna
Dalam keadaan berhenti berjalan pada hitungan ketiga, kaki kanan/kiri tidak dirapatkan
melainkan dilangkahkan 0,5 langkah dengan cara dihentikan.
d) Cara berkumpul
Aba-aba : 3 bersaf/ 3 berbanjar kumpul - MULAI
Pelaksanannya :
1. Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru dan orang yang ditunjuk mengulangi perintah
yang diberikan oleh pelatih.
Contoh:
Sdr.Gatot sebagai penjuru. Aba-aba pelatih : Gatot sebagai penjuru. Oleh orang yang ditunjuk
(dalam sikap sempurna) aba-aba diulangi : Gatot sebagai penjuru.
2. Orang yang ditunjuk tadi lari dan berdiri di depan pelatih ± 4 langkah
3. Setelah aba-aba pelaksanaan MULAI diberikan pelatih, maka orang-orang lainnya berlari dan
berdiri disamping kiri penjuru serta meluruskan diri seperti pada waktu lencang kanan.
4. Pada waktu berkumpul, penjuru melihat ke kiri setelah lurus, penjuru memberikan isyarat dengan
perkataan LURUS, pada isyarat ini penjuru nelihat ke depan, yang lainnya (saf depan)
menurunkan lengannya dan kembali ke sikap sempurna.
e) Cara latihan memberi hormat
Aba-aba : Hormat - GERAK
Pelaksanaannya (dengan tutup kepala, keadaan berhenti)
1) Pada aba-aba pelaksanaan, dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan,
siku-siku 15° serong ke depan, kelima jari rapat dan lurus, telapak tangan serong ke bawah dan kiri
ujung, jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis.
2) Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada
yang diberi hormat.
3) Jika tutup kepala mempunyai klep, maka jari tengah mengenai pinggir klep.
4) Jika selesai menghormat, maka lengan kanan lurus diturunkan secara cepat ke sikap sempurna.
Sumber/ Referensi :
1. Pedoman Penyelenggaraan Paskibraka - Depdiknas.
2. Peraturan Baris Berbaris - Pusdiklat TNI-AD.
PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B)
( Bag. III )
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .
a) Bubar
Aba-aba : Bubar – JALAN
Pelaksanaannya;
Pemberian aba aba tersebut dilaksanakan dalam keadaan sikap sempurna. Setelah melakukan penghormatan kemudian balik kanan dan setelah menghitung dua hitungan dalam hati, lalu bubar.
b) Jalan di tempat
Aba-aba: Jalan ditempat - GERAK
Pelaksaannya:
Gerakan dimulai dengan mengangkat kaki kiri, lutut berganti-ganti diangkat, paha rata-rata, ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai dengan langkah biasa, badan tegak, pandangan mata tetap ke depan, lengan dirapatkan pada badan (tidak melenggang)
Dari jalan ke tempat berhenti.
Aba-aba : Henti – GERAK
Pelaksanaannya:
Pada aba-aba pelaksanaan dapat dijatuhkan kaki kiri/kanan,pada hitungan ke dua kaki kiri/kanan diharapkan pada kaki kiri/kanan dan kembali ke sikap sempurna.
c) Membuka/menutup barisan.
Aba-aba : Buka barisan – JALAN
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah ke samping kanan dan kiri, sedang regu tangah tetap di tempat.
Catatan :
Membuka barisan gunanya untuk memudahkan pemeriksaan.
Aba-aba : tutup barisan – JALAN
Pelaksanannya :
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah kembali ke samping kanan dan kiri, sedang regu tengah tetap ditempat.
Gerakan berjalan dengan panjang tempo dan macam langkah
Macam langkah Panjangnya tempo
Langkah biasa
Langkah tegap
Langkah perlahan
Langkah kesamping
Langkah ke belakang
Langkah kedepan
Langkah di waktu lari
65 cm
65 cm
40 cm
40 cm
40 cm
60 cm
80 cm
120 menit
120 menit
30 tiap menit
70 tiap menit
70 tiap menit
70 tiap menit
165 tiap menit
A. MAJU – JALAN
Dari sikap sempurna Aba-aba : Maju – JALAN
Pelaksanaannya:
1. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diayunkan ke depan, lutut lurus, telapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ± 15 cm, kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak setengah langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
2. Langkah pertama dilakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90°, lengan kiri 30° ke belakang, pada langkah selanjutnya lengan atas dan bawah lurus dilenggangkan ke depan 45°, dan ke belakang 30°.
Seluruh anggota meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang leher. Pada waktu melenggangkan tangan supaya jangan kaku
Dilarang keras : berbicara-melihat kanan/kiri.
B. LANGKAH BIASA
1. Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna. Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut dibengkokkan sedikit (kaki tidak boleh diseret). Kemudian diletakkan ke tanah menurut jarak yang telah ditentukan.
2. Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit diletakkan di tanah selanjutnya lurus ke depan dan ke belakang di samping badan. Ke depan 45°, ke belakang 30°. Jari-jari tangan digenggam, dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menhadap ke atas.
C. LANGKAH TEGAP
1) Dari sikap sempurna
Aba-aba : Langkah tegap – JALAN
Pelaksanaannya :
Mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar setengah langkah, selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo) dengan cara kaki dihentakkan terus menerus tetapi tidak dengan berlebih-lebihan, telapak
kaki rapat dan sejajar dengan tanah, lutut kaki tidak boleh diangkat tinggi. Bersama dengan langkah pertama lengan dilenggangkan lurus ke depan dan ke belakang di samping badan, (lengan tangan 90° ke depan dari 30° ke belakang). Jari-jari tangan digenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.
2) Dari langkah biasa
Aba-aba : Langkah tegap – JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, ditambah satu langkah selanjtnya mulai berjalan seperti tersebut pasa butir 1.
3) Kembali ke langkah biasa
Aba-aba : Langkah biasa – JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa, hanya langkah pertama…….
Catatan :Dalam lsedang berjalan cukup menggunakan aba-aba peringatan : Langkah tegap/langkah biasa-JALAN, pada tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata maju).
D. LANGKAH PERLAHAN
1) Untuk bergabung (mengantar jenazah dalam upacara kemiliteran)
Aba-aba : Langkah perlahan maju – JALAN
Pelaksanaannya :
1. Gerakan dilakukan dengan sikap sempurna
2. Pada aba-aba “jalan”, kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak di tanah segera disusul dengan kaki kanan ditarik ke depan dan ditahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan ditatapkan kaki kanan di depan kaki kiri.
3. Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula.
Catatan :
Dalam keadaan sedang berjalan, aba-aba adalah “langkah perlahan JALAN” yang diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah ditambah selangkah dan kemudian mulai berjalan dengan langkah perlahan.
Tapak kaki pada saat menginjak tanah tidak dihentakkan, tetapi diletakkan rata-rata untuk lebih khidmat.
2) Berhenti dalam langkah perlahan
Aba-aba : Henti – GERAK
E. LANGKAH KE SAMPING
Aba-aba : ……..Langkah ke kanan/kiri – JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri/kanan dilanjutkan ke samping kanan/kiri sepanjang 40 cm. Selanjutnya kaki kiri/kanan dirapatkan pada kaki kiri/kanan.Sikap badan tetap seperti pada sikap sempurna, sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
F. LANGKAH KE BELAKANG
Aba-aba : ……..Langkah ke belakang – JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan, peserta melangkah ke belakang mulai kaki kiri menurut panjangnya langkah dan sesuai dengan tempo yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna. Sebanyka-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
G. LANGKAH KE DEPAN
Aba-aba : …….Langkah ke depan – JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan, peserta melangkahkan kaki ke depan mulai dengan kaki kiri menurut panjangnya langkah dan tempat yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Gerakan kaki seperti gerakan langkah tegap dan dihentikan dan sikap seperti sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
H. LANGKAH DI WAKTU LARI
1) Dari sikap sempurna
Aba-aba : Lari maju – JALAN
Pelaksanaannya:
Aba-bab peringatan ke dua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan di pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap keluar, ke dua siku sedikit ke belakang, badan agak dicondongkan ke depan. Pada aba-aba pelaksanaan, dimulai lari dengan menghentakkan kaki kiri setengah langkah dan selanjutnya menurut panjang langkah dan tempo yang ditentukan dengan kaki diangkat secukupnya. Telapak kaki diletakkan dengan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara tidak kaku.
2) Dari langkah biasa
Aba-aba : Lari – JALAN
Pelaksanaannya:
Aba-aba peringatan pelaksanaannya sama dengan ayat 1. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ke tanah kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya berlari menurut ketentuan yang ada.
3) Kembali ke langkah biasa
Aba-aba : Langkah biasa – JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ke tanah ditambah tiga langkah, kemudian berjalan dengan langkah biasa, dimuali dengan kaki kiri dihentakkan; bersama dengan itu kedua lengan digenggam.
Catatan :
Untuk berhenti dari keadaan berlari aba-aba seperti langkah biasa henti – GERAK. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ke tanah ditambah tiga langkah, selanjutnya kaki dirapatkan kemudian kedua kepal tangan diturunkan untuk mengambil sikap sempurna.
I. LANGKAH MERDEKA
1) Dari langkah biasa
Aba-aba : Langkah merdeka – JALAN
Anggota berjalan bebas tanpa terikat pada ketentuan panjang, tempo dan ketentuan langkah. Atas pertimbangan Pimpinan, anggota dapat dijinkan untuk membuat sesuatu yang dalam keadaan lain terlarang (antara lain berbicara, buak topi, menghapus keringat). Langkah merdeka biasanya dilakukan untuk menempuh jalan jauh/diluar kota/lapangan yang tidak rata. Anggota tetap dilarang meninggalkan barisan.
2) Kembai ke langkah biasa
Untuk melaksanakan gerakan ini lebih dahulu harus diberikan ……………….samakn langkah. Setelah langkah barisan sama, Pemimpin dapat memberikan aba-aba peringatan dan pelaksanaan.
3) Aba-aba : Langkah biasa – JALAN
Pelaksanaannya :
Seperti tersebut pada petunjuk dari langkah tegap ke langkah biasa.
J. GANTI LANGKAH
Aba-aba : Ganti langkah – JALAN
Pelaksanaannya :
Gerakan dapat dilakukan pada waktu langkah biasa/tegap. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri di tanah kemudian ditambah satu langkah. Sesudah ujung kaki kiri/kanan yang sedang di belakang dirapatkan pada badan. Untuk selanjutnya disesuaikan dengan langkah baru yang disamakan. Kemudian gerakan ini dilakukan dalam satu hitungan.
Sumber/ Referensi :
1. Pedoman Penyelenggaraan Paskibraka - Depdiknas.
2. Peraturan Baris Berbaris - Pusdiklat TNI-AD
Bikin Sandi Tak Terbaca
PESAN RAHASIA
Kadang-kadang kita perlu menyampaikan pesan yang sangat rahasia atau ingin membuat surprise
kepada teman Pramuka yang lain.
Sehingga orang yang tidak berkepentingan denga surat/ pesan tersebut tidak bisa membacanya karena nampak seperti tidak ada tulisannya.
Caranya sebagai berikut :
1. Alat dan bahanMangkuk, cangkir, kertas tulis polos, pupen cina (Pit), buah jeruk nipis, obat merah atau air perasan daun pacar cina dan kapas.
2. Caranya :
a. Tuangkan setengah cangkir air ke dalam mangkuk dan tambahkan 10 tetes obat merah atau air perasan daun pacar cina, lalu aduk sampai rata.
b. Potong jeruk nipis dan peras ambil airnya.
c. Ambil kertas tulis polos yang bersih dan tuliskan pesan rahasia dengan “tintanya” air jeruk ipis dan “pulpennya” adalah pit
d. Setelah selesai menulis, keringkan tulisan tadi hingga kering benar.
e. Cara membacanya adalah usapkan kapas yang sudah dicelup air yang dicampur obat merah tadi pada permukaan kertas.
Selamat Mencoba.
PERALATAN KEMAH
Mau berkemah ? Pahami dulu apa tujuan berkemah, apakah sekedar rekreasi atau berkemah dengan banyak acara kegiatan. Lalu apa saja yang harus dibawa ?
Dan perlengkapan tersebut adalah :
1. Ransel, gunakan ransel yang ringan dan anti air.2. Pakaian perjalanan; bawalah pakaian dengan bahan yang kuat dan mempunyai banyak kantong.
3. Pakaian tidur; selain training pack, bawa juga sarung untuk penahan dingin dan sholat, bagi yang beragama islam.4. Jaket tebal, dari bahan nilon berlapis kain dan berponco.5. Kantung tidur (sleeping bag) dan alas tidur (matras).6. Pakaian cadangan; masukan dalam plastic.7. Peralatan makan; piring, sendok, garpu, gelas/mug, tempat air.8. Peralatan mandi; gayung, sabun, sikat gigi, pasta gigi, sandal, handuk.9. Peralatan masak; misting, kompor spiritus, kompor paraffin.10. Sepatu; gunakan sepatu yang menutupi mata kaki.11. Kaos kaki; membawa cadangan kaos kaki dan simpan dalam plastic.12. Sarung tangan; untuk pelindung dan penahan dingin.13. Topi.14. Senter; selain utnuk penerangan, berguna juga untuk memberi isyarat.15. Peluit; berguna untuk berkomunikasi.16. Korek api; baik itu korek api gas atau korek api kayu dan simpan dalam tabung bekas film agar aman.17. Ponco; berguna untuk jas hujan, tenda darurat, alat tidur dan lain-lain. Jika tidak ada ponco, bawalah plastic tebal
selebar taplak meja.18. Obat-obatan pribadi.
Kalo kamu berkemah, ya tentu saja harus bawa tenda dan sebelum berangkat tenda diperiksa dahulu apakah masih bagus atau sudah banyak dengan lubang/ robek. Berapa kebutuhan tali dan pasak serta tongkat/ bambo untuk mendirikan tenda. Jika Kotor tenda harus dicuci dahulu, agar dapat ditempati dengan nyaman dan sehat. Sebelum berangkat, perlengkapan/ barang di cek, jangan ada yang teringgal.
Dalam berkemah harus tahu tujuan, kebutuhan, kondisi dan situasi saat ini. Waktu lama berkemah, dan lokasi tujuan ikut menentukan barang apa saja yang harus dibawa, jadi sebaiknya disesuaikan, tidak semua barang harus dibawa, nanti malah dikira orang mau pindahan rumah ?
M o r s e
Morse sebenarnya nama orang Amerika yang menemukan sebuah cara agar setiap manusia dapat saling berhubungan. Cara tersebut ditemukannya pada tahun 1837 tetapi baru dapat diterima untuk dipergunakan di seluruh dunia tahun 1851 dalam Konferensi Internasional.
Semboyan morse dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
a. Suara, yaitu dengan menggunakan peluit
b. Sinar yaitu dengan menggunakan senter
c. Tulisan yaitu dengan menggunakan titik (.) dan setrip (-)
d. Bendera yaitu dengan bendera morse.
Berikut ini adalah kode morse yang telah disepakati bersama.
Trik cepat hapal morse
Kadang kita kesulitan menghapal atau mengingat kembali isyarat morse, padahal besok mau ikut lomba Galang apalagi jarang berlatih secara periodic. Berikut ini tips menghapal morse dengan cepat. Lihat gambar di bawah ini :
Petunjuk Penggunaan :
1. Gambar di atas terbagi menjadi dua bagian, kanan, dan kiri.2. Cara membacanya dari atas ke bawah.3. Blok putih menunjukkan kode titik ( . ) dan blok hitam kode strip ( - ).4. Contoh sebelah kiri: Jika isyarat menunjukan satu kali putih sama dengan satu kali titik artinya huruf E.
Contoh lain : ( dibaca dari atas, ya ) putih-putih-putih-putih artinya 4 titik ( …. )
Berarti huruf H.
Contoh lagi : hitam-hitam-putih artinya 2 strip 1 titik ( - - . ) berarti huruf G
5. Ingat blok sebelah kiri selalu diawali dengan blok Titik ( Putih ) dan blok kanan selalu diawali dengan blok strip ( Hitam ).
Selamat mencoba, beritahukan teman-temanmu dan ajaklah belajar morse bersama
Menara Pandang
Sebelum Mempraktekan betulan membuat menara pandang, sebaiknya Kakak pembina membimbing peserta didiknya dengan membuat maket/ menara pandang mini. Hal tersebut mengajarkan bahwa sebelum kita membuat/ membangun suatu bangunan besar atau gedung sebaiknya merancang dalam bentuk kecil/ maket.
Tentu saja untuk membuat menara pandang ini dibutuhkan bambu yang sudah dipersiapkan dengan ukuran kecil dan benang kasur secukupnya. Nah untuk jenis simpul atau ikatannya tentunya anda bisa melihat di bab pionering. Membuat menara pandang termasuk salah satu kegiatan ketrampilan pionering.
MENAKSIR
a. Menaksir Tinggi Tehnik Menaksir Tinggi
Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan sebagai berikut :
1. Metode Segi tiga
Keterangan :
X = Tinggi yang ditaksir
C = Tinggi tongkat
A = Jarak tongkat dan tinggi yang diukur
B = Jarak tongkat dan pengamat
Rumus perhitungan :
X = C (A+B)
B
Dapat pula dilakukan dengan metode segitiga berikut :
Rumus :
X = A
Keterangan :
X = Tinggi yang ditaksir
A = Jarak dengan pengamat
2. Metode bayangan
Dapat dilakukan apabila ada sinar matahari dan keadaan memungkinkan.
Keterangan :
A = Tinggi tongkat
B = Tinggi yang ditaksir
A’= Bayangan tongkat
B’= Bayangan tinggi yang ditaksir
Rumus :
B = D x A
A
b. Menaksir berat
Tehnis Menaksir Berat
Untuk mengetahui berat diperlukan salah satu barang yang telah kita ketahui beratnya misalkan botol berisi air. Gambar penaksiran beratnya sebagai berikut :
dimana :
X = berat yang ditaksir
Y = berat yang diketahui
Rumus :
X = Y x
c. Menaksir kecepatan arus Tehnik menaksir Arus.
Menaksir Arus
Dilakukan dengan metode berikut ini :
Di mana S adalah jarak yang telah ditentukan :
Rumus :
Kecepatan Arus =
Maaf , rumus belum komplit nih.
d. Menaksir lebar
Metode menaksir lebar yang dapat dipergunakan antara lain :
1. Melempar Tali
Cara ini bisa dikatakan mudah apabila sungai atau lebar yang diukur tidak terlalu lebar sehingga mudah untuk melemparkan tali ke seberang. Kemudian tali yang ditandai untuk mengukur tersebut diukur panjangnya.
2. Cara Segitiga
Cara ini digambarkan sebagai berikut :
Rumus :
Jika A = B maka
C = D
dimana C adalah lebar sungai yang dapat diukur dari panjang D
atau cara segitiga berikut :
Pionering
Bidang Tali Temali
Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.
Macam simpul dan kegunaannya
1. Simpul ujung tali
Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
2. Simpul mati
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
3. Simpul anyam
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
4. Simpul anyam berganda
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
5. Simpul erat
Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
6. Simpul kembar
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin
7. Simpul kursi
Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
8. Simpul penarik
Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar
9. Simpul laso
Untuk gambar macam-macam simpul dapat dilihat di bawah ini
Macam Ikatan dan Kegunaannya
1. Ikatan pangkal
Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga digunakan untuk memulai suatu ikatan.
2. Ikatan tiang
Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
3. Ikatan jangkar
Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
4. Ikatan tambat
Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
5. Ikatan tarik
Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian mudah untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon
6. Ikatan turki
Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher
7. Ikatan palang
8. Ikatan canggah
9. Ikatan silang
10. Ikatan khaki tiga
Untuk gambar macam-macam ikatan dapat dilihat di bawah ini.
Peta lapangan
Peta Pita
Peta Panorama
Tujuan dari pembuatan peta panorama ini adalah untuk menggambarkan keadaan suatu daerah dengan range atau sudut pandang tertentu.
Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta panorama ini adalah :
1. Pensil Teknik 2B2. Penggaris panjang3. Kertas buffalo4. Kompas bidik5. Meja kerja
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan peta panorama ini adalah :
1. Arah Pandang atau Sudut Pandang Batas sudut pandang yang diberikan dalam pembuatan peta panorama dapat berupa satu sudut atau dua sudut sebagai arah untuk penggambaran panorama atau pemandangannya. Untuk dua sudut pandang tidak akan menjadi masalah yang berarti karena kita tinggal membidik sudut yang telah ditetapkan tersebut untuk batas penggambaran panorama. Untuk satu sudut pandang maka untuk menentukan batas sudut pandang yang akan kita gunakan untuk menggambar panorama kita harus menambahkan sudut tersebut dengan 30 untuk daerah kanan dan mengurangi sudut tersebut dengan 30 untuk daerah kiri. Kemudian baru menggambar peta panoramanya.
2. Penggambaran Batas Daerah
Setelah diketahui batas daerah yang akan digambar, maka langkah selanjutnya adalah membuat sket batas daerah satu dengan daerah lainnya, antara satu perbukitan dengan perbukitan atau perumahan dan lain sebagainya. Untuk penggambaran sket ini dibuat setipis mungkin karena hanya untuk pembatas dalam pembatas dalam penafsiran nanti.
3.Pembuatan Arsiran
Untuk pembuatan arsiran ini merupakan tahapan penting dalam membuat peta panorama. Yang perlu diperhatikan adalah untuk daerah yang dekat dengan pandangan kita maka arsirannya dibuat berdekatan
sekali, demikian seterusnya sampai pada daerah terjauh atau lapis paling atas dibuat renggang. Arsiran horisontal dipergunakan untuk daerah lautan, arsiran tegak atau vertikal untuk gunung, sedangkan untuk daerah yang landai (seperti perumahan, pepohonan) maka arsirannya dibuat agak miring (mendekati horisontal), untuk daerah yang agak curam (seperti perbukitan atau jurang terjal) maka arsiran dibuat miring mendekati tegak.
4.Pembuatan Arah UtaraArah utara ini diperlukan untuk mengetahui posisi menggambar kita dan juga sekaligus sebagai koreksi apakah arah yang digambar itu sudah benar. Biasanya arah utara dibuat pada posisi pojok kiri atas dengan gambar anak panah dan arahnya disesuaikan dengan arah kompas
5.Penulisan Sudut Batas dan Keterangan Batas
Untuk sudut pandang sebelah kiri dan kanan hendaknya dicantumkan sekaligus dengan keterangan gambar yang sesuai dengan keadaan kemudian jangan lupa untuk memberikan penomeran pada masing-masing daerah sehingga mempermudah untuk pemberian keterangan nantinya.
Untuk lebih jelasnya kita lihat contoh berikut ini.
CONTOH PETA PANORAMA :
KOMPAS
Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain :
1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam.
2. Visir, yaitu pembidik sasaran
3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka
4. Jarum penunjuk
5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut
ibu jari untuk menopang kompas pada saat membidik.
Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya
North = Utara = 0
North East = Timur Laut = 45
East = Timur = 90
South East = Tenggara = 135
South = Selatan = 180
South West = Barat Daya = 225
West = Barat = 270
North West = Barat Laut = 325
Cara Menggunakan Kompas
1. Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet.
2. Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca pembesar, kira-kira 50 di mana berfungsi untuk membidik ke arah visir dan mengintai angka pada dial.
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar
TKU PENGGALANG
a. Semua TKU untuk Pramuka Penggalang dibuat dari kain,
b. Tanda tingkat Penggalang Ramu :
1) berbentuk huruf V, dengan sisi pendek 1,3 cm dan sisi panjang kaki 4,5 cm, dan kedua kaki itu membentuk sudut 120 derajat, berwarna dasar merah. Sisi panjang kaki-kaki hurf V itu lurus.
2) di dalam kedua kaki huruf V itu terdapat gambar
mayang terurai (bertangkai bunga tiga buah) dan berwarna putih
3) Garis tepi dari huruf V berwarna hitam
4) Jumlah bentuk huruf V : satu buah
c. Tanda tingkat Penggalang Rakit :
1) bentuk, ukuran, gambar dan warnanya sama dengan tanda Tingkat Penggalang Ramu.
2) Jumlah bentuk huruf V : dua buah
d. Tanda tingkat Penggalang Terap 1) bentuk, ukuran, gambar dan warnanya sama
dengan tanda Tingkat Penggalang Ramu 2) Jumlah bentuk huruf V : tiga buah
e. Dikenakan pada lengan baju seragam Pramuka sebelah kiri, dengan kedudukan seperti huruf V menghadap ke atas, di bawah Tanda Regunya
TKU SIAGA
1) berbentuk jajaran genjang, dengan sisi pendek 1,3 cm dan sisi panjang 5 cm, warna dasar hijau tua, letaknya miring 300 ke kanan atas
2) di dalam jajaran genjang tersebut terdapat gambar kelopak bunga kelapa yang sudah mulai terbuka, berwarna putih
3) Garis tepi jajaran genjang berwarna hitam4) Jumlah jajaran genjang : satu buah
a. Tanda tingkat Siaga Bantu :1. bentuk, ukuran, gambar dan warnanya sama
dengan tanda Tingkat Siaga Mula Jumlah jajaran genjang : dua buahb. Tanda tingkat Siaga Tata :
1. bentuk, ukuran, gambar dan warnanya sama dengan tanda Tingkat Siaga Mula
2. Jumlah jajaran genjang : tiga buah
ATRIBUT DI AMBALAN
Merupakan Atribut yang dipergunakan dilingkungan Golongan Penegak, antara lain:1. Badge Ambalan.2. Tanda Jabatan Pradana, Peminpin Sangga, wakil Pemimpin Sangga.3. Tanda Jabatan Dewan Ambalan 4. Tanda Sangga.5. Tanda Kecakapan Umum Penegak : Bantara ( Laksana Blm Tercantum
TANDA KECAKAPAN PRAMUKA GARUDA
Tanda Jabatan Pelatih dan Dewan Pelatih
A. Tanda Jabatan Pelatih
B. Tanda Jabatan Korps Pelatih
Tanda Jabatan Pimpinan Saka Wanabakti
Tanda Jabatan Pimpinan Saka Dirgantara
Tanda Jabatan Pimpinan Saka Bakti Husada
Tanda Jabatan Pimpinan Saka Bhayangkara
Tanda Jabatan Pimpinan Saka Bahari
Tanda Jabatan Pimpinan Saka Taruna Bumi
Tanda Jabatan Pimpinan Saka Kencana
Tanda Jabatan Dewan Saka
ANEKA LOGO JAMNAS
Lambang Pendidikan Pramuka
Pernahkah anda tahu bahwa lembaga pendidikan memiliki lambang pendididkan bagi anggota dewasa,
seperti tampak pada gambar disamping ini. Terdiri dari bagian/ bentuk seperti mata rantai, Juluran lidah api,
bintang, jantung yang berbentuk perisai dengan warna merah putih, garis tebal katulistiwa dan lain – lain yang
masing masing memiliki arti/ makna.
Di dalam lambang tersebut juga dicantumkan semboyan/ motto yang berbunyi “ Ikhlas Bakti Bina Bangsa
Ber Budi Bawa Laksana “, artinya : Ikhlas berbakti yakni dengan murni dan suci hati memberi, menyumbang,
menderma, yang baik dalam upaya ikut serta membina, membangun bangsa dengan jalan meluberkan,
membeberkan, menumpahkan, melimpahkan budi serta kewajiban dalam melaksanakan budi serta kewajiban
dalam melaksanakan daya upaya tersebut.
Tanda sangga penegak
Tanda Sangga Pramuka Penegak
Tanda sangga berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm. bergambar sesuai dengan pilihan anggota sangga yang bersangkutan. Tanda sangga dapat mengambil :
1) nama tahap perjuangan bangsa Indonesia, seperti Perintis, Pencoba, Penegas, Pendobrak dan Pelaksana, dengan gambar dan warna seperti contoh terlampir.
2) angka romawi sebagai nomor sangga, berwarna hitam diatas
dasar berwarna kuning.
3) gambar siluet bunga berwarna hitam di atas dasar berwarna kuning (khusus untuk sangga puteri).
4) gambar lain yang diciptakan sendiri oleh sangga yang bersangkutan.
Tanda Pelantikan Seumur Hidup
Tanda Pelantikan disematkan pada saat pertama kali seseorang menjadi anggota Pramuka. Selama itu pula berrlaku seumur hidup.
Jadi setiap ada Acara Pelantikan, tidak perlu harus menyematkan lagi tanda ini, dan cukup dengan mengucapkan Ulang Janji Tri Satya/ Dwi Satya
Tanda Pelantikan Putra Tanda Pelantikan Putri
Pita Nomor Gudep
a. Pita nomor berbentuk segi empat, dengan tinggi 1,5 cm, dan panjang 3 cm.
b. Dalam segi empat tersebut terdapat angka yang diatur sebagai berikut :
1) Dua angka terdepan merupakan angka kode ranting, yaitu angka 01, 02, 03, 04, dan seterusnya.
2) Dua angka atau lebih dibelakangnya, yaitu :
a) angka 01, 02, 03, 04 dan seterusnya, menunjukkan nomor urut gugusdepan di wilayah ranting yang bersangkutan, untuk para anggota gugusdepan dan majelis pembimbing gugusdepan yang bersangkutan.
b) tinggi angka maksimum 1 cm.
3) Nomor kode ranting dan gugus depan diatur oleh kwartir cabang yang bersangkutan.
4) Nomor ganjil untuk gugusdepan putera dan nomor genap untuk gugusdepan puteri.
c. Pita nomor berwarna dasar putih dengan angka merah.
d. Andalan, staf kwartir, pamong satuan karya dan majelis pembimbing di tingkat cabang, daerah dan nasional tidak menggunakan pita nomor.
e. Pita nomor dipasang di bawah pita wilayah
Ukuran Bendera Tunas Kelapa
Ukuran untuk tingkat :
Nasional : 200 cm X 300 cm
Daerah : 150 cm X 225 cm
Cabang : 90 cm X 135 cm
Ranting : 60 cm X 90 Cm
Gudus Depan : 60 cm X 90 Cm
Ukuran Tanda Pengurus Dewan Ambalan
Lencana dari kain berbentuk belah ketupat dengan panjang sisi masing-masing 5 cm, berwarna dasar biru tua. Pada belah ketupat ini terdapat gambar roda gigi dengan 10 buah gigi, dan dua buah tunas kelapa berpasangan di dalam roda gigi tersebut, yang menyangga sebuah bintang bersudut lima.
Ukuran gambar sama . Warna roda gigi dan tunas kelapa : kuning. Tanda Pengurus Dewan Ambalan terdiri atas dua jenis :
a. Lencana dari logam berbentuk roda gigi dengan 10 buah gigi, dan
b. dua buah tunas kelapa berpasangan di dalam roda gigi tersebut, yang menyangga sebuah bintang bersudut lima.
Garis tengah lingkaran luar lencana : 4,5 cm
Garis tengah terluar roda gigi : 3,5 cmGaris tengah terdalam roda gigi : 2,9 cmGaris tengah bintang bersudut lima : 0,6 cmWarna dasar lingkaran dalam : biru tuaWarna roda gigi, bintang dan tunas kelapa : kuning emas
Mengatur Letak Bendera
Tata cara penggunaan Bendera Kebangsaan Merah Putih sudah
diatur melalui Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1958.
Bendera Kebangsaan memiliki kedudukan lebih tinggi dibanding
dengan bendera lainnya seperti bendera organisasi organisasi di
Indonesia termasuk bendera Gerakan Pramuka.
Karena itu dalam lingkungan Gerakan Pramuka pengaturan
sedemikian rupa sehingga tidak merubah kedudukan Bendera
Kebangsaan yakni Bendera Merah Putih.
Biasanya Bendera Merah putih diletakkan paling kanan dengan
tiang lebih tinggi. Jika memiliki standar bendera tunggal, lebih baik
digunakan. Namun apabila hanya punya satu standar bendera
dengan banyak tempat ( Lubang Tempat Bendera ) dapat diatur
seperti tampak dalam gambar. Dimanapun dan kapanpun, Merah
Putih selalu mendampingi setiap gerak langkah Pramuka.
BILA TALI BENDERA PUTUS
Jadi petugas Pengibar Bendera dalam suatu upacara nampaknya memiliki suatu beban tersendiri. Tanggung
jawab yang mereka miliki adalah bagaimana dapat menjalankan tugas tersebut dengan baik , lancar dan sempurna.
Mengibarkan bendera Merah Putih di tiangnya yang tinggi dan tampak berkibar dengan bebasnya ketika ditiup
angin. Begitulah kira-kira harapan mereka setiap melaksanakan tugasnya sebagai Sang Pengibar Bendera.
Lalu bagaimana apabila terjadi sesuatu di luar dugaan, disaat tali tiang ditarik tiba tiba tali bagian atas putus
atau roda pada ujung tiang bendera macet, tidak mau berputar bahkan yang sering terjadi yakni tali tiang bendera
keluar dari relnya/ roda. Padahal sebelumnya semua sudah diperiksa dan di uji coba berkali-kali.
Panik ? Tidak perlu. Jalankan saja Prosedur Tetap (Protap) yang kedua.
Apabila mengalami hal semacam ini,tindakan yang dilakukan adalah :
1. Berusaha menangkap/ memegang bendera agar tidak jatuh ke tanah.
2. Bentangkan bendera di depan tiang sampai upacara selesai.
3. Setelah upacara selesai baru kemudian dibetulkan, kibarkan bendera seperti biasanya.
Hal demikian bisa dialami siapa saja namun sebaiknya tidak usah panik, kepanikan selain dapat mengurangi
kekhimatan jalannya upacara juga menunjukkan bahwa petugas kurang siap dan kurang pengalaman.
Tidak pernah terbayangkan tetapi harus tetap nampak sigap, segala kemungkinan bisa saja terjadi, walaupun diluar
kesengajaan.
Warna dan Arti Warna
Dalam Lingkungan Gerakan Pramuka kita mengenal beberapa warna termasuk arti warnanya. Warna yang
memiliki arti kiasan sangat membantu dalam menciptakan sebuah gambar agar lebih bermakna dan memberikan
motivasi bagi penggunanya.
Berikut ini beberapa jenis warna dan arti warna di dalamnya :
ARTI WARNA
NO JENIS WARNA
1 Merah
a. keberanianb. dinamikac. wanitad. surya (matahari)e. kasih sayang
2 PutihP
a. kemurnianb. kebersihanc. kesuciand. kewajibane. prasahajaanf. priag. Candera (bulan)
3 Kuninga. kejayaanb. kebesaranc. keemasan
4 Hijaua. keagunganb. kesejahteraanc. kebijaksanaand. kecerdasan
5 Birua. daratanb. kemakmuranc. keta’atand. taqwa
6 Biru tuaa. lautb. kesetiaanc. ketekunand. ketabahan
7 Hitam a. kedalamanb. kesungguh-sungguhan
Sumber : Lampiran I Kepres RI No. 448 tahun 1961
Papan Nama Pramuka Kwartir dan Ukuran
Cara Mengambil dan Kembalikan Bendera
Tahukah anda ada tata cara tertentu di saat seorang anggota
Pramuka akan mengambil Bendera Merah Putih maupun
mengembalikannya ke dalam standar / tempat Bendera.
Yakni dengan cara memberikan sikap penghormatan sebelum
mengambil dan juga di saat setelah mengembalikannya ke tempat
semula. Untuk membawanyapun dengan cara langkah Tegap.
SIAPAKAH BELIAU ? Sri Sultan Hamengkubuwono IX ( Sompilan Ngasem, Yogyakarta, 12 April 1912 - Washington, DC, AS, 1 Oktober 1988 ) adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1961 - 1974)
BiografiLahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, HamengkubuwonoIX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda (”SultanHenkie”).Hamengkubuwono IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar “Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan HamengkubuwonoSenopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panotogomo Kholifatulloh Ingkang Kaping Songo”. Beliau merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat “Istimewa”. Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin.Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Minggu malam pada 1 Oktober 1988 ia wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri.
Huruf Alphabetic.
Pada saat mengikuti kegiatan JOTA ( Jambore On The Air) sering kita mengalami kesulitan
dalam berkomunikasi ketika mendengarkan pengiriman data berupa voice / suara yang kurang
begitu jelas. Hal ini biasanya dipengaruhi antara lain karena jarak yang dekat-jauh, letak geografis
seperti pegunungan dan dataran rendah sehingga arus gelombang / frekwensi radio yang
dikeluarkan oleh lewat pemancar tidak dapat diterima dengan sempurna. Untuk mempermudah
komunikasi maka perlu digunakan kepanjangan berupa kata dari setiap huruf, yang kita kenal
dengan Alphabetik, seperti pada contoh di bawah ini :
A : Alpha N : November
B : Bravo P : Papa
D : Delta Q : Quebec
E : Echo R : Romeo
F : Foxtrot S : Siera
G : Golf T : Tango
H : Hotel U : Uniform
I : Indian V : Violet
J : Juliet W : Wisky
K : Kilo X : Xray
L : Lima Y : Yankee
M : Mike Z : Zulu
Tunas Kelapa Terbesar di Indonesia
Tunas Kelapa terbesar ini karya adik-adik Penggalang dari Gudep Kota Semarang 02.001-
02.002 Pangkalan SD Jatingaleh 1-2-3 Semarang. Dipimpin oleh Pembina mereka Kak Fitri dan
dibantu 4 orang anggota TNI dari Yon Arhanudse-15 Semarang. Tunas Kelapa tersebut dikerjakan
dalam waktu 39 hari dengan ukuran sebagai berikut :
Tinggi : 800 Cm / 8 Meter.
Panjang : 750 Cm/ 7,5 Meter.
Lebar : 425 Cm/ 4,25 Meter.
Diameter : 325 Cm/ 3,25 Meter
Sedangkan bahan utamanya dari Sabut Kelapa serta bambu dan tali.
Pada tanggal 22 Agustus 2006 mendapatkan penghargaan dari MURI ( Museum Rekor Indonesia)
dan dinyatakan sebagai Tunas Kelapa Terbesar di Indonesia.
Selamat.
Foto - Foto kaKwarnas
Sri Sultan Hamengkubuwono IX Letjen. Sarbini
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
masa bhakti 1961 – 1974 masa bakti 1974 - 1978
Letjen. Mashudi Letjen. Himawan Sutanto Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
masa bakti 1978 - 1993 masa bakti 1993- 1998
Letjen. Rivai Harahap Frof. Dr. Azrul Azwar, MPH
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
masa bakti 1998 - 2003 masa bakti 2003 - sekarang
Ikrar Bagi Pembina/ Anggota Dewasa
Pada Acara Pelatikan atau pengukuhan bagi anggota Dewasa/ Pembina maka dilakukan pengucapan menandatangani dengan yang disebut ikrar. Isi Ikrar adalah sebagai berikut :
IKRAR
Dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang, dan dengan penuh kesadaran
serta rasa tanggung jawab atas kepentingan bangsa dan negara, kami Pembina Pramuka/Pelatih
Pembina Pramuka/Pembina Profesional/ Pamong Saka/Instruktur Saka/Pimpinan Saka/Andalan/
Anggota Majelis Pembimbing …………..*) Gerakan Pramuka seperti tersebut dalam keputusan
kwartir …………*)/Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka nomor ….…tahun ………
menyatakan bahwa kami :
- menyetujui isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka dan
- akan bersungguh-sungguh melaksanakan tugas kewajiban kami sebagai Pembina
Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/ Pembina Profesional/Pamong Saka/Instruktur Saka/Pimpin-an
Saka/Andalan/Anggota Majelis Pembimbing ………..*) sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
untuk mengantarkan kaum muda Indonesia ke masa depan yang lebih baik.
……...……………, … ….…….. …..
Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/ Pembina
Profesional/Pamong Saka/ Instruktur Saka / Pimpinan
Saka / Andalan / Anggota Majelis Pembimbing
………………..*)
Misi Kepramukaan
Pada World Scout Conference yang bersidang di Durban, Afrika Selatan, pada bulan
Juli 1999, telah diterima secara bulat oleh seluruh organisasi kepramukaan sedunia,
rumusan Pernyataan Misi Kepramukaan. Pernyataan ini, didasarkan pada Konstitusi
(Anggaran Dasar) WOSM, dimaksudkan untuk menegaskan kembali peran
kepramukaan sekarang ini.
Pernyataan Misi Kepramukaan adalah sebagai berikut:
Misi Kepramukaan adalah turut menyumbang pada pendidikan
kaum muda, melalui suatu sistem nilai yang didasarkan pada Satya
dan Darma Pramuka, guna membantu membangun dunia yang lebih
baik, di mana orang-orangnya adalah pribadi yang dirinya telah
berkembang sepenuhnya dan memainkan peran konstruktif di dalam
masyarakat.
Hal ini dicapai dengan:
melibatkan kaum muda dalam proses pendidikan nonformal selama tahun-tahun
pembentukan kepribadiannya, menggunakan metode khusus yang membuat masing-
masing pribadi menjadi penggerak utama dalam pengembangan dirinya sendiri, untuk
menjadi orang yang mandiri, siap membantu sesamanya, bertanggungjawab dan
merasa terpanggil,
membantu mereka dalam membentuk suatu sistem nilai yang didasarkan pada asas-
asas spiritual, sosial dan personal, sebagaimana dinyatakan dalam Satya dan Darma
Pramuka.
BAGAIMANA CARANYA MENJADI ANGGOTA GERAKAN PRAMUKA ???
Menjadi anggota Gerakan Pramuka caranya sangat mudah dan secara umum melalui tahapan
sebagai berikut :
Menjadi Pramuka Siaga
Datang ke Gugusdepan menyatakan ingin menjadi Pramuka.Diterima di Perindukan Siaga
dengan status sebagai tamu Perindukan.
1. Mengikuti latihan di perindukan berpakaian bebas. Kalau memakai seragam Pramuka belum boleh
memakai tutup kepala, tanda pelantikan dan setangan leher.
2. Menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Siaga Mula, status sebagai calon Pramuka
Siaga.
3. Apabila telah menyelesaikan SKU dan lulus, maka calon Pramuka Siaga berhak dilantik oleh
pembina Siaga. Pelantikan dilaksanakan dengan upacara dan setelah calon siaga
mengucapkan janji Dwi Satya, ia berhak menggunakan tutup kepala, setangan leher dan
tanda pelantikan.
4. Setelah dilantik ia berstatus sebagai Pramuka Siaga Mula dan menjadi anggota Gerakan
Pramuka yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Anggota (KTA) yang dikeluarkan oleh Kwartir
cabang.
5. Tugas selanjutnya ialah melanjutkan kecakapan umumnya dan meraih kecakapan khusus
sebanyak-banyaknya sebelum batas usia Siaga berakhir.
6. Apabila ia telah menjadi Pramuka Siaga disuatu gugusdepan, karena sesuatu hal ingin
pindah ke gugusdepan lain caranya adalah : Minta surat keterangan pindah dan keluar dari
Gugusdepan yang di tuju. Menyerahkan surat keterangan tersebut kepada Pembina
Gugusdepan yang di tuju.
7. Setelah diproses dan diterima dalam suatu upacara maka nomor Gugusdepan yang lama
dilepas dan diganti nomor Gugusdepan yang baru, demikian pula Kartu Tanda Anggotanya.
8. Pramuka Siaga yang usianya telah lewat dari 10 tahun oleh Pembinanya akan di lepas
dalam suatu upacara dan pindah ke golongan Pramuka Penggalang.
Pengorganisasian Pasukan Penggalang
Pasukan merupakan satuan yang diperuntukan bagi peserta didik berusia 11 s/d 15 tahun yang
disebut golongan pramuka Penggalang
Pembentukan pasukan penggalang bertujuan untuk memudahkan penghimpunan, pengelolaan dan
pengarahan peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan pramuka Penggalang dalam mencapai
tujuannya.
Pasukan Penggalang
a. Pasukan terdiri atas paling banyak 40 orang Pramuka Penggalang
b. Pasukan Penggalang dibagi dalam satuan-satuan kecil yang dinamakan ‘regu’ yang masig-
masing terdiri atas 5 sampai dengan 10 orang Pramuka Penggalang.
c. Pembentukan regu dilakukan oleh para Pramuka Penggalang sendiri, dan bila diperlukan
dapat dibantu oleh Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka Penggalang.
d. Tiap regu memakai nama yang dipilih sendiri, yaitu untuk regu putera digunakan nama
hewan, dan regu puteri nama tumbuh-tumbuhan atau bunga.
e. Tiap regu ditandai dengan bendera regu bergambar yang sesuai dengan nama-nama regu.
Pembina Penggalang
a. Pasukan dipimpin oleh seorang Pembina Penggalang yang berusia sedikitnya 23 tahun,
dibantu oleh tiga orang Pembantu Pembina Penggalang yang berusia sedikitnya 21 tahun.
b. Pembina dan Pembantu Pembina Penggalang Putera harus dijabat oleh pria, sedangkan
Pembina dan Pembantu Pembina Penggalang Puteri harus dijabat oleh wanita.
Pimpinan Regu
1. Regu dipimpin secara bergilir oleh seorang Pemimpin yang dipilih oleh dan dari para
anggota regu.
2. Untuk membantu Pemimpin Regu ditunjuk Wakil Pemimpin Regu dari para anggota regu.
3. Oleh dan dari para pemimpin Regu dipilih seorang untuk melaksanakan tugas ditingkat
pasukan yang disebut Pemimpin Regu Utama, dipanggil Pratama.
4. Untuk pendidikan kepemimpinan para Pramuka Penggalang, diadakan Dewan Pasukan
Penggalang, disingkat Dewan Penggalang, yang terdiri atas para Pemimpin Regu, Wakil
Pemimpin Regu, Pemimpin Regu Utama dan Pembina Penggalang dan para pembantunya.
Dewan Penggalang
1) Dewan Penggalang mengadakan rapat sebulan sekali.
2) Ketua Dewan Penggalang adalah Pratama, sedangkan jabatan Penulis dan Bendahara
Dewan Penggalang dipegang secara bergilir oleh para anggota Dewan Penggalang.
3) Dewan Penggalang bertugas mengurus dan mengatur kegiatan-kegiatan Pasukan
Penggalang.
4) Dalam Rapat Dewan Penggalang, Pembina dan Pembantunya bertindak sebagai penasehat,
pengarah, pembimbing, serta mempunyai hak mengambil keputusan terakhir.
Dewan Kehormatan
Untuk membina kepemimpinan dan rasa tanggung jawab para Pramuka Penggalang, diadakan
Dewan Kehormatan Pasukan Penggalang, yang terdiri atas para Pemimpin Regu, Wakil Pemimpin
Regu, Pemimpin Regu Utama dan Pembina Penggalang dan para pembantu Pembina.
1. Dewan Kehormatan Penggalang bersidang dalam hal terjadi peristiwa yang menyangkut
tugas Dewan Kehormatan Penggalang.
2. Hasil keputusan sidang dilaporkan kepada Pembina Gugusdepan.
3. Ketua dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan Penggalang adalah Pembina Penggalang dan
Pembantunya, sedang Sekretaris Dewan adalah alah seorang Pemimpin Regu.
- Dewan Kehormatan Penggalang
berkewajiban untuk menentukan:
i. pelantikan, pemberian TKK, tanda
penghargaan dan lain-lain kepada Pramuka Penggalang yang berjasa dan berprestasi.
ii. pelantikan Pemimpin dan Wakil
Pemimpin Regu serta Pratama.
iii. tindakan terhadap pelanggaran kode
kehormatan
iv. rehabilitasi anggota Pasukan
Penggalang.
Hubungan Pembina dan Peserta Didik di Pasukan Penggalang adalah seperti hubungan Kakak
dengan adiknya. Karena itu para Pembina sehari-hari dipangil Kakak atau disingkat Kak.
Hati-hati Bina Siaga
Pramuka Siaga biasanya memiliki sikap peniru dan penurut kepada yanda/ bundanya. Seperti apa yang tertuang dalam Dwi Darmanya.Ini merupakan pengalaman yang tak terlupakan disaat menyaksikan suatu peristiwa mengharukan.Adalah seorang Pelatih Senior di saat melatih Seorang Pramuka Siaga yang menjadi Pemimpin Upacara besar, peringatan Hari Pramuka. Dalam Gladi bersih semua nampak lancar, Siaganya juga melaksanakan tugasnya sesuai yang diintruksikan oleh pelatihnya.Adalah sedikit instruksi yang nampaknya benar tapi kurang dipahami oleh seorang anak yang berusia pramuka Siaga. Kesalahan kecil yang akhirnya membuat sang pelatih menyalahkan dirinya sendiri akibat kecerobohannya, si Pelatih tertunduk lesu dan matanyapun berkaca-kaca, , dia meminta maaf kepada sang Pemimpin kecil itu. Kesalahan bukan pada dirimu nak, tapi yahdamu ini, kata si Pelatih.Bagainama awal mulanya ?Pada latihan upacara seperti biasanya Pelatih memberikan berbagai instruksi dan latihan, termasuk arahan bahwa setiap laporan pemimpin upacara kepada kepada Pembina Upacara pada awal dan akhir upacara, harus menirukan apa yang dikatakan Pembina Upacara, yakni contoh apabila Pembina Upacara mengatakan ”Lanjutkan” maka kata itu harus diucapkan/ diulang kembali oleh Pemimpin Upacara dengan kata yang sama ”lanjutkan...! ” laksanakan ” maka di ulang ”laksanakan....! ”. Jadi setiap apa yang diucapkan Pembina upacara harus di ucapkan atau ditirukan lagi.Intruksi tersebut sudah benar, dalam gladi bersihpun juga lancar. Tetapi diluar dugaan bisa saja terjadi.Disaat Pemimpin Upacara ( anak Siaga ) laporan di akhir upacara, bahwa upacara telah selesai. Pembina Upacara mengucapkan ” Terima kasih dan kembali ke tempat ” , lalu apa kata yang diucapkan kembali oleh Pemimpin upacara . Sebagai seorang anak siaga yang penurut pasti melaksanakan sesuai intruksi si Pelatihnya. Nah, si Pemimpin Upacara tentunya mengucapkan kembali yang dikatakan oleh Pembina Upacaranya. ” Terima kasih dan kembali ke tempat... ! ”.Dari peristiwa ini banyak yang dapat kita ambil hikmahnya dan dijadikan pelajaran. Namun ada sisi lain yang disoroti selain yang dianggap lebih penting :1. Siaga adalah awal pembentukan watak kepribadian, jiwa peniru dan penurut selalu
melekat. Menteladani Perilaku Yahda atau Bundanya. Betapa tidak mudah dan cukup berat sebenarnya tanggung jawab menjadi seorang Pembina Siaga.
2. Membimbing anak Siaga membutuhkan kesabaran yang tinggi dan penuh kasih sayang, membuka jalan pikiran seorang anak menuju usia remaja yang mulai banyak tantangan dan godaan.
3. Menampakan sosok di depan yang harus tetap ceria, pandai bercerita, pandai bergaul seperti motto amongnya, ” Ing ngarsa sung Tulada ”.
Andakah sosok yang kami cari ???????
4 Kunci Kata Santun.
Dalam pergaulan sehari hari tentunya kita berusaha bersikap sopan kepada siapa saja.
Sikap sopan wajib dilakukan oleh angota pramuka, dalam bertutur kata. Tidaklah
berat bila kita mengucapkannya sebagai dasar cara berkaul kita dan bertutus kata.
Malah akan mendapatkan simpati dari orang lain. 4 kunci kata santun yakni :
1. Salam.
2. Maaf.
3. Tolong.
4. Terima kasih
Nah, tidak asing lagi bagi kita bukan ? Tidak perlu diuraikan satu persatu maknanya,
yang penting dapat kita lakukan sehari hari dalam berkomunikasi maupun bertutur
kata. Tidak usah gengsi, karena manusia tidak ada yang sempurna.Oke... Selamat
menjadi orang yang dapat menghargai diri sendiri dan orang lain.
10 Kualitas Pribadi yang Disukai
1. Ketulusan
Menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai, karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.
2. Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendahan hati justru mengungkapkan kekuatan.
Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk.Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain.Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang dibawahnya tidak merasa minder.
3. Kesetiaan
Sudah menjadi barang langka dan sangat tinggi harganya.Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janjinya, mempunyai komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.
4. Orang yang bersikap positif
Selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dsb.
5. Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh, tapi sikap hati.
Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.
6. Orang yang bertanggung jawab
akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan, bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.
7. Rasa percaya diri
memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru.
Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.
8. Kebesaran jiwa
dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.
9. Orang-orang yang “Easy Going” menganggap hidup ini ringan.
Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada diluar kontrolnya.
10. Empati
adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik, tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.
Menggali Potensi
Kamu pasti sering mendengar istilah kata “potensi”. Tahukah kamu apa artinya ? Potensi adalah
kemauan terpendam yang dimiliki seseorang karena kemampuan itu masih ‘terpendam’, maka
seseorang harus berusaha menggalinya agar kelihatan. Lalu bagaimana menggali potensi ? antara
lain melalui :
1. Mengenal diri sendiri.
Buatlah daftar untuk pertanyaan untuk diri sendiri apa yang membuat saya bahagia ?, apa saja
kelebihan dan kelemahan saya? Apa sebenarnya minat dan bakat saya ?
Jawablah pertanyaan pertanyaan tersebut dengan sejujurnya, kalau perlu minta bantuan
keluargamu atau sahabat untuk menilai kelebihan. Kelemahan, minat dan bakat kamu.
2. Kenali Motivasi Hidup.
Setiap orang memiliki motivasi ( dorongan dari dalam diri sendiri ) untuk mencapai tujuan
hidupnya. Cobalah mengenal apa motivasi hidup kamu. Misalnya apa yang bisa memacu
semangat kamu untuk melakukan hal hal terbaik dalam hidupmu ? Dengan begitu kamu
memiliki kekuatan dan dukungan dari dalam diri sendiri untuki menghasilkan karya dan
prestasi yang terbaik.
3. Jangan Mengadili Diri.
Mungkin kamu telah berusaha melakukan segala daya untuk mencapai suatu tujua. Tetapi
ternyata mengalami kegagalan. Jangan terlalu menyesali dan mengadili kesalahan diri sendiri.
Hal ini hanya akan membuang-buang waktu dan energ. Lebih baik waktu dab energi kamu
manfaatkan untuk bangkit kembali. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan pelajaran
berharga untuk mencapai keberhasilan yang tertunda.
Selamat menggali potensi diri sendiri........ !!!!!!
Mengapa dipanggil Kakak dan Adik
Dalam Proses Pendidikan Kepramukaan hubungan Pembina dengan peserta didik adalah :
a. Hubungan antara Pembina dengan peserta didik adalah seperti hubungan antara :
1) Ibu dengan anaknya
2) Bapak dengan anaknya
3) Guru dengan muridnya
4) Kakak dengan adiknya
5) Sesama sahabat
b. Hubungan antara Pembina dengan peserta didik diwujudkan dalam panggilan sebagai berikut :
1) Ibunda atau Ayahanda, disingkat Bunda atau Yanda untuk Pembina Siaga
2) Bucik atau Pakcik untuk Pembantu Pembina Siaga
3) Kakak disingkat Kak untuk Pembina Penggalang dan para pembantunya
4) Kakak disingkat Kak untuk Pembina Penegak dan para pembantunya
5) Kakak disingkat Kak untuk Pembina Pandega
Ternyata mana panggilan tersebut dianggap sebagai metoda yang paling ampuh dalam menjaga
hubungan antar sesama, penuh dengan pertalian, kerukunan dan persaudaraan. Tidak membedakan
Harta, Strata maupun Kasta apalagi yang berbau Sara. Sistem panggilan Kakak- Adik ini telah
diatur dengan Dasar : SK Kwarnas Nomor : 137 Tahun 1987 tentang Penyempurnaan PP Gudep
Gerakan Pramuka.
Tanda Nama Diri
Tanda Nama Diri, dibuat dari kain berbentuk segi-empat panjang, berwarna dasar coklat muda,
dengan ukuran : sisi panjang : maksimal 10 cm, sisi pendek/lebar : 1,5 cm. diberi garis bingkai selebar lk 1 mm, berwarna hitam.
Tata cara pemakaian :
a. Tanda Nama Diri dipakai pada pakaian seragam Pramuka :
Untuk anggota Putera dikenakan pada baju seragam Pramuka, tepat di atas tutup saku kanan.
Untuk Pramuka Siaga Putera dan Puteri, serta semua anggota Pramuka Puteri dikenakan pada
baju seragam Pramuka, di atas lipatan hias; atau kira-kira di tempatyang sama pada baju
seragam Pramuka bagi orang dewasa puteri.
b. Pemakaian Tanda Nama Diri pada baju jaket, baju kaos, dan lain-lain disesuaikan dengan pemakaian pada baju seragam Pramuka tersebut di atas.
Lencana Wilayah/ Badge Kwartir Nasional – Daerah
a. Lencana wilayah untuk tingkat nasional berbentuk perisai, berwana dasar hitam, bergambar lambang Garuda Pancasila, yang warnanya sesuai dengan ketentuan warna dan perbandingan ukuran gambar lambing Garuda Pancasila. Pada bagian atas lencana wilayah tingkat nasional ini terdapat tulisan INDONESIA di atas lambing Garuda Pancasila.
b. Lencana wilayah tingkat nasional dan tingkat daerah berbentuk perisai, dengan panjang sisi lurus mendatar 6 cm, panjang garis tinggi 8 cm. Bagian yang melengkung berjari-jari kelengkungan 4,2 cm, dengan pusat kelengkungan berjarak 4 cm dari sisi mendatar dan 1,8 cm dari sisi kiri/kanan.
c. Gambar, warna dan arti lencana wilayah untuk semua kwartir daerah, dikeluarkan dengan keputusan kwartir nasional, daerah yang bersangkutan.
d. Gambar lencana wilayah untuk semua kwartir daerah diusahakan :1. cukup menarik, sederhana, serasi, dan indah, tidak terlalu penuh
gambar2. memberi gambaran cirri khas daerah atau lambing daerahnya3. diberi warna yang cukup serasi/selaras, dan tidak terlalu banyak
menggunakan warna, sebanyak-banyaknya 4 warna tidak termasuk warna putih.1. Pada sisi atas lencana wilayah untuk semua kwartir daerah,
dicantumkan nama daerahnya, tanpa menyebut daerah istimewa atau daerah khusus ibukota berwarna merah.
2. Tidak digunakan lencana tingkat cabang, lencana tingkat ranting dan lencana tingkat gugusdepan, agar tidak terlalu banyak menggunakan lencana wilayah pada pakaian seragam Pramuka.
3. Lencana wilayah dipasang di tengah lengan baju sebelah kanan, di bawah pita wilayah dan pita nomor.
Tugas Petugas Upacara ( Bag.I )
Dalam Upacara kita mengenal dan harus memahami perangkat apa saja yang dibutuhkan sesuai
dengan kepentingan dan tujuan acara Upacara tersebut. Antara lain terdiri atas :
1. Perangkat Upacara Bendera
a. Pembina Upacara, Pengatur Upacara b. Pemimpin Upacarac. Pemandu Acarad. Pembaca Doae. Pembaca Naskah Pembukaan UUD 1945f. Pembaca Naskah Janji Siswag. Pemimpin Lagu (dirigen)h. Pendamping Pembina Upacarai. Pengibar bendera (3 orang)j. Pemimpin Kelompok Paduan Suarak. Pemimpin Kelompok Peserta Upacaral. Kelompok Paduan Suaram. Kelompok-kelompok Peserta Upacara
2. Perlengkapan Upacara Bendera
a. Tiang Bendera lengkap dengan talinyab. Bendera Merah Putihc. Naskah Pembukaan UUD 1945d. Naskah Pancasilae. Naskah Susunan Acaraf. Pengeras Suarag. Tanda-tanda Penjuru untuk barisanh. Tugas Pejabat Upacara dan Petugas Upacara
3. Untuk melakukan upacara harus ditentukan pejabat-pejabat upacara dan para petugas yang
membantu kelancaran upacara. Karena pengertian inilah UPACARA adalah UPA = Rangkaian
dan CARA= Tindakan/gerakan, maka upacara berarti Tindakan dan gerakan yang dirangkai
serta ditata dengan tertib dan disiplin.
Para pejabat dan petugas harus mengetahui dengan pasti apa peran dan tugasnya dalam upacara. Tanggung jawab masing-masing pejabat/petugas dari kerjasama yang terpadu diantara mereka akan menhasilkan upacara yang lancer, tertib, khidmat, dan mengena sasaran.
PEMBINA UPACARA (dalam TUM : Inspektur Upacara)
Pembina Upacara adalah pejabat dalam upacara yang kepadanya disampaikan penghormatan yang
tertinggi oleh peserta yang hadir mengikuti atau melakukan upacara.
Tugas Pokok :
Mensahkan upacara serta melakukan ketentuan dalam rencana pelaksanaan dengan mengingat
keadaan, peserta dan tempat upacara.
1. Menerima laporan Pengatur Upacara sebelum upacara dimulai.
2. Menerima penghormatan dari peserta upacara
3. Menerima laporan Pemimpin Upacara
4. Memberi aba-aba penghormatan kepada Sang Merah Putih (bila dikehendaki)
5. Memimpin Mengheningkan Cipta
6. Membacakan teks Pancasila yang diulang oleh seluruh peserta upacara
7. Menyampaikan Amanat
8. Dapat melimpahkan sebagai tugasnya kepada Pemimpin Upacara
9. Penanggungjawab terakhir pelaksanaan upacara
PEMIMPIN UPACARA (dalam TUM : Komandan Upacara)
Pemimpin upacara adalah pejabat bertugas memimpim peserta upacara dengan jalan memberikan
aba-aba. Tugas Pokok :
menyiapkan dan mengatur peserta upacara
1. menerima penghormatan dari Pemimpin Kelompok peserta upacara
2. menerima laporan dari Pemimpin kelompok peserta upacara
3. memimpin dan memberikan aba-aba penghormatan dari peserta kepada Pembina upacara
4. menyampaikan laporan keadaan/kekuatan peserta upacara
5. menerima pelimpahan wewenang yang diberikan dari Pembina upacara
6. bertanggung jawab kepada Pembina upacara dan kepada atasan yang memberikan perintah
dalam hal kesiapan dan tertibnya upacara
7. membubarkan peserta upacara bila acara selesai
PENGATUR UPACARA (dalam TUM : Perwira Upacara)
Pengatur upacara adalah pejabat yang bertugas menyiapkan rencana acara upacara (secara tertulis) serta segala sesuatunya yang bertalian dengan pelaksanaan upacara baik perlengkapan maupun petugas-petugasnya.
Tugas Pokok :
1. mengajukan rencana urutan acara upacara kepada Pembina upacara untuk memperoleh
pengesahannya dan persetujuannya
2. menentukan/menunjuk petugas-petugas pelaksanaan upacara
3. menyiapkan/memeriksa tempat dan perlengkapan upacara
4. memeriksa, mengatur serta mengendalikan jalannya upacara
5. melapor atau memberikan informasi kepada Pembina upacara tentang segala sesuatunya
sesaat sebelum upacara dimulai
6. bertanggung jawab terhadap jalannya upacara kepada Pembina upacara
PEMANDU ACARA (dalam TUM : Protokol)
Pemandu acara adalah pejabat yang membacakan urutan acara upacaraTugas Pokok :
1. membantu pengatur upacara dalam hal membacakan acara demi acara sesuai urutan
dan saat-saat yang telah ditentukan
2. Dapat menyesuaikan dengan keadaan dan kemampuan para petugas pelaksanan
3. mengetahui dengan tepat siapa-siapa petugas pelaksana
4. bertanggung jawab kepada pengatur upacara
PETUGAS UPACARA ( Bag. II )
Petugas upacara memiliki tugas yang dibebankan kepadanya antara lain terdiri dari :
1. Pembawa teks Pancasila, sekaligus pendamping Pembina upacara bertugas :
a. Membawa Teks Pancasila dan Teks Amanat Pembina upacara b. Menyerahkan Teks tersebut kepada Pembina upacara dan menerimanya kembali pada saat
yang telah ditentukan.
2. Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945 dan/ atau Teks Naskah lain (Janji Siswa, Dasa Darma
Pramuka, Sumpah Pemuda, Kode Etik Organisasi dan sebagainya) bertugas :
a. Membawa serta membacakan teks tersebut pada saat dan tempat yang telah ditentukan
b. Mengetahui dengan jelas isi dari teks tersebut.Catatan : Dalam Gerakan Pramuka diperbolehkan dilakukan dengan pengucapan/ Tanpa teks. (mis : Pembukaan UUD 1945, Dasa Darma, Dwi Darma)
3. Pembaca Doa bertugas :
a. Menyusun teks doa sesuai dengan maksud upacara b. Membawa serta membacakan doa tersebut pada saat dan tempat yang telah ditentukan
4. Pemimpin Lagu/Dirigen bertugas :
a. Mengambil nada dengan cara menyanyikan baris terakhir dari lagu kebangsaan Indonesia
Raya untuk kemudian mulai menyanyi dan memimpinnya sampai selesai lagu
b. Mengetahui dengan pasti lagu-lagu lain yang akan dinyanyikanc. Melaksanakan tugas ini ditempat serta pada saat yang telah ditentukand. Menentukan nada lagu yang dapat dinyanyikan oleh paduan suara peserta upacara
5. Petugas Bendera bertugas :
a. Sebelum upacara dimulai, mengetahui dengan jelas keadaan tiang, tali dan
bendera yang akan dikibarkan
b. Menyiapkan dan melipat dengan tepat bendera yang akan dikibarkanc. Mengibarkan Bendera Kebangsaan atau menurunkan serta menyimpannya
kembali ke tempat semulad. Melaksanakan tugas ini ditempat serta pada saat yang telah ditentukan dengan
cermat dan khidmat.Sandi Ambalan/ Racana
Sandi ambalan / Racana
Pengertian.Sandi Ambalan yaitu karangan atau ungkapan bebas berisi kode kehormatan dan gambaran pernyataan
kata hati para pramuka penegak atau pandega di ambalan/ racana.
Cipta, rasa, karsa dan cita-cita terasa bermakna bagi para anggotanya, maka dengan adanya sandi
ambalan/ racana dapat menunjukan sikap positif dan kreatif dalam kehidupan sehari – hari bagi ambalan/
racana tersebut.
Menciptakan sandi :
1. Sandi ambalan/ racana diciptakan oleh penegak/ pandega dan diterima oleh seluruh anggotanya.
2. Penetapan sandi ambalan/ racana dilakukan dalam musyawarah ambalan/ racana.
3. Sandi ambalan/ racana yang telah ditetapkan menjadi milik ambalan/ racana dan ditentukan masa
berlakunya.
4. Sandi ambalan/ racana dibaca di depan anggota pada saat diperlukan, antara lain dalam rangkaian
upacara pembukaan dan penutupan latihan. Demikian pula sesuai adat istiadat yang telah ditetapkan.
Tulisan Sandi ambalan dapat ditulis dalam selembar kertas saja atau kain yang digulung, dan lainnya
sesuai kreatifitas ambalan/ racana tersebut.
Berikut contoh Sandi Ambalan/ Racana :Sandi Racana
Dengarlah saudara – saudaraku
Beracana adalah bersaudara
Pramuka sedia berbhakti
Berkatalah yang nyata bukan berarti dua
Tepatilah jati diri ucapan mulut adalah kehendak hati
Sabdo Pandito Ratu
Sadarlah dalam berlatih kepada mereka yang lebih dari dirimu
Bukan karena dipuji dan untuk dipuji
Cintailah sesamamu
Baik manusia maupun binatang adalah temanmu
Setiap pramuka adalah saudaramu
Tertawalah dalam duka tenanglah dalam suka
Tabahlah dalam tuduh dan sangka
Satrialah mereka yang sopan santun, bertindak adil dan bijaksana
Pandang tenang hari datang
Sempurnakan yang ada
Pandirlah mereka yang memuaskan hati
Rajailah dirimu
Diam dalam usaha
Jiwa memancar budi mengembang
Suci karena cita – cita tinggi
Berhati-hatilah dalam bertindak pikir dan kata
“ SAYEG SAEKO PROYO “
Dengan demikian sandi ambalan/ racana merupakan gambaran watak dan pedoman kehidupan sehari-hari sebagai pegangan kehidupan di lingkungan di ambalan/ racana tersebut.
Pembacaan Pancasila Dalam Upacara
Dalam penyelenggaraan Upacara Bendera, pada acara Pembacaan Pancasila, telah diatur cara pengucapan Pancasila oleh Pembina Upacara dan Peniruan oleh peserta Upacara dilakukan sebagai berikut :
Pengucapan olehPembina Upacara
Peniruan olehPeserta Upacara
Pancasila Satu Ketuhanan Yang Maha Esa Dua Kemanusiaan yang adil dan
beradab Tiga Persatuan Indonesia Empat Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan Dalam permusyawaratan/
perwakilan Lima Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
Pancasila Satu Ketuhanan Yang Maha Esa Dua Kemanusiaan yang adil dan
beradab Tiga Persatuan Indonesia Empat Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan Dalam permusyawaratan/
perwakilan Lima Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
Dengan demikian selain memperlancar dalam berkomunikasi juga menghindari terjadinya
kekeliruan dalam memahami sebuah informasi
SANDI RACANAGERAKAN PRAMUKA
Gugus depan Jember 02101 – 02102Damarwulan Srikandi
Pangkalan Universitas Jember
Sandi Racana
Dengarlah saudara – saudaraku
Beracana adalah bersaudara
Pramuka sedia berbhakti
Berkatalah yang nyata bukan berarti dua
Tepatilah jati diri ucapan mulut adalah kehendak hati
Sabdo Pandito Ratu
Sadarlah dalam berlatih kepada mereka yang lebih dari dirimu
Bukan karena dipuji dan untuk dipuji
Cintailah sesamamu
Baik manusia maupun binatang adalah temanmu
Setiap pramuka adalah saudaramu
Tertawalah dalam duka tenanglah dalam suka
Tabahlah dalam tuduh dan sangka
Satrialah mereka yang sopan santun, bertindak adil dan bijaksana
Pandang tenang hari datang
Sempurnakan yang ada
Pandirlah mereka yang memuaskan hati
Rajailah dirimu
Diam dalam usaha
Jiwa memancar budi mengembang
Suci karena cita – cita tinggi
Berhati-hatilah dalam bertindak pikir dan kata
“ SAYEG SAEKO PROYO “
Tanda umum dalam seragam pramuka
Tanda Umum yang dipergunakan dalam Pakaian Seragam Pramuka, antara lain :1. Badge Daerah ( Kwartir Daerah )2. Tanda Pelantikan ( Putra dan Putri )3. Tanda Keanggotaan Pandu Dunia/ WOSM ( Putra dan Putri )4. Tanda Wilayah ( Lokasi Kota/ Kabupaten )5. Tanda Satuan Gugus Depan
Satuan Karya Wira Kart ika ( Rintisan )
Kodam IV/ Diponegoro dan Kwartir Daerah Jawa Tengah telah melakukan langkah
cepat dalam upaya mewujudkan Saka Wira Kartika di Jawa Tengah. Berdasarkan
Peraturan bersama Kasad dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor
182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam
usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan serta
Sprint Kasad dan SK Kwarda Jateng, maka secara resmi Pimpinan Satuan Karya
Pramuka Wira Kartika Jawa Tengah dikukuhkan.
Para Pimpinan Saka yang berupaya dan kerkewajiban merintis berdirinya Saka di Jawa Tengah itu, telah
memperkenalkan bendera Satuan Karya Wira Kartika dengan warna dasar hijau tua, seperti tampak pada gambar,
juga badge Saka maupun Tanda Jabatan.
Pengorganisasian Saka binaan TNI-AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan Karya pada umumnya. Namun
Demikian Saka Wira Kartika ini memiliki Program Pendidikan yang dibentuk dalam Satuan Krida antara Lain :
1. Krida Survival
2. Krida Pioneer
3. Krida Mountainering
4. Krida Navigasi Darat
5. Krida Bintal Juang
Tiap Krida memiliki Spesifikasi materi pendidikan yang berbeda dengan krida
lainnya.
Sudah barang tentu, di wilayah lainnya akan segera menyusul pembentukan
Saka Wira Kartika. Generasi ini membutuhkan pendidikan dan latihan dalam
upaya menghadapi tantangan ke depan, berpacu dengan kemajuan jaman dan
tehnologi yang ternyata juga memiliki dampak dan pengaruh negatif yang sama
cepatnya. Wassalam.
TNI AD IKUT BINA GERAKAN PRAMUKA29 Okt 2007
TNI AD melakukan kerja sama pembinaan serta pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan dengan Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Djoko Santoso dan Ketua Kwarnas Azwar Anas menandatangani naskah kerja sama di Kodam Jaya, Jakarta, Minggu (28/10).
Menurut KASAD, TNI AD membentuk "Saka Wira Kartika" sebagai wadah gerakan pramuka di jajarannya. Pasalnya, hampir satu dasawarsa ini harus diakui keikutsertaan AD secara langsung dalam membina pramuka belum mengemuka.
Pembentukan ini juga menindaklanjuti pencanangan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang revitalisasi gerakan pramuka Indonesia. "TNI AD mengambil peran dalam rangka pembinaan generasi muda melalui gerakan pramuka agar menjadi generasi muda berkarakter dan siap menjadi kader-kader pemimpin bangsa," ujar KASAD.
Untuk tahap awal, koordinasi dengan kwartir masih sebatas tingkat kabupaten (Komando Distrik Militer/Kodim). Ke depan akan dikembangkan setingkat kecamatan, bahkan kelurahan dan desa. Dengan langkah ini, TNI AD mengkonkritkan kembali perannya sebagai kekuatan pertahanan negara, sekaligus kekuatan moral dan kekuatan kultural bangsa.
Untuk mengefektifkan pembinaan kepramukaan, KASAD menjelaskan, akan memerintahkan komandan satuan di jajaran TNI AD membentuk dan membangun gugus depan teritorial. Saat ini, telah ada 115 gugus depan yang dibantu TNI AD."Gugus depan satuan tersebut akan membantu personel, materiil, moril, organisatoris, fasilitas, dan peralatan untuk membantu gerakan pramuka," ucap KASAD. Secara konkret hal ini akan dibicarakan dalam rapat koordinasi teknis (rakornis) Asisten Teritorial KASAD dan para Danrem, Selasa (30/10) mendatang.
Rapat tersebut, sekaligus memberi pembekalan dan orientasi pramuka, sehingga komandan satuan memahami benar tentang kepramukaan. KASAD membantah langkah ini sebagai upaya penambahan kekuatan TNI AD. Katanya, hal ini semata-mata untuk membangun kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan semangat kebangsaan sejak dini.
"Sama sekali bukan upaya penambahan kekuatan angkatan darat. Kalau orang mempunyai nasionalisme dan bela negara yang tinggi otomatis akan memperkuat pertahanan negara. Itu modal yang sangat strategis dalam pertahanan," ujar KASAD.
Gambar - Logo Satuan Karya
Seragam Khusus Upacara Anggota Dewasa Pengertian
Pakaian Seragam Khusus Upacara adalah pakaian yang dikenakan oleh anggota dewasa Gerakan Pramuka secara
khusus untuk upacara memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan RI dan Hari Pramuka, dan acara resmi
kepanduan di luar negeri, serta kegiatan-kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh Kwarnas Gerakan Pramuka.
Siapakah yang menggunakan seragam ini ?
Untuk sementara Seragam Khusus Upacara bagi Anggota Dewasa Gerakan Pramuka itu diperuntukkan bagi para
Andalan dan Anggota Majelis Pembimbing pada tingkat Kwartir Nasional, Kwartir Daerah, dan Kwartir Cabang
Gerakan Pramuka.
Pakaian Seragam Khusus Upacara merupakan salah satu jenis pakaian seragam Pramuka dan diatur sesuai Petunjuk
Penyelenggaraan Kwartir Nasional nomor : 187 Tahun 2006
Warna pakaian seragam
Warna pakaian pada dasarnya sama dengan warna seragam Pramuka pada umumnya hanya yang menarik seperti
kancing pakaian diberi buah baju warna kuning emas berlogo tunas kelapa. Baik untuk seragam putra maupun
putri.
Di bawah ini contoh Pakaian Seragam Khusus Upacara anggota Dewasa Putera:
Contoh Pakaian Seragam Khusus Upacara anggota Dewasa :
Putra
Putri
KODE ETIK PEMBINA PRAMUKA
1. Pengertian
Kode Etik Pembina adalah suatu pedoman dari sikap, jiwa serta
kehormatan seorang Pembina Pramuka dalam kehidupannya sebagai
Pembina Pramuka maupun dalam kehidupannya sebagai seorang
anggota masyarakat. Dengan demikian diharapkan seorang Pembina
Pramuka senantiasa dapat mengendalikan dirinya dan menjiwai serta
menjunjung tinggi nilai-nilai etika dalam penampilannya sebagai
seorang Pembina Pramuka.
2. Maksud dan Tujuan Ditetapkan Kode Etik Pembina Pramuka memiliki maksud dan tujuan sebagai upaya agar harkat dan
nilai serta kewibawaan seorang Pembina Pramuka dapat dijunjung tinggi dan tetap dipertahankan.
3. Aspek-aspek Yang Dituntut Dari Seorang Pembina Pramuka a. Segi Kepribadian : 1) Memiliki ruang lingkup pergaulan yang luas. 2) Mampu berkomunikasi dengan orang lain. 3) Memiliki jiwa kepribadian. b. Segi Sikap :
1) Batiniah:Berpandangan luas, memiliki perhatian pada orang lain berorientasi ke depan, kreatif, berpendirian, humoris memiliki jiwa pengabdian, obyektif, demokratis, adil, tidak memihak, jujur, kritis, ulet, sabar, disiplin, percaya diri, mau meningkatkan diri.
2) Lahiriah:Sopan, ramah, lemah lembut, komunikatif, tegas, tidak kaku, simpatik, menarik, mantap, dewasa, luwes, dinamis, cerdik, teliti, sigap, tangkas, cekatan, lincah.
3) Segi Kemampuan:Sebagai manajer, nara sumber, pendorong, pembaharu,peneliti, pendidik, pengajar, pelatih.
5. Bentuk Kode Etik Pembina Pramuka Ialah Pembina Pramuka yang berkualitas adalah Pembina Pramuka yang tidak hanya bersikap sebagai pamong dan contoh hidup manusia Pancasila, tetapi juga harus menjadi Pembina Pramuka yang efektif, yaitu :a. Terbuka dan mau menerima serta melaksanakan perubahan karena tuntutan zaman.b. Mempunyai visi jauh ke depan dan cakrawala yang luas.c. Mandirim kreatif inovatif dan disiplin.d. Mau memberi dan menerima gagasan-gagasan baru.e. Menyadari bahwa kepramukaan itu oleh dan untuk peserta didik dengan bimbingan dan
tanggungjawab Pembina Pramuka.f. Memahami dan menghayati dan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan serta Sistem Among.g. Memahami dan menghayati watak, sikap laku, cita, citra serta karsa generasi muda saat ini.
h. Selalu berupaya membina dan mengembangkan diri, sehingga benar-benar kompeten dalam melaksanakan tugasnya.
6. Pelaksanaan Kode Etik Pembina 1. Setiap Pembina Pramuka berkewajiban untuk senantiasa berusaha menjaga sikap, jiwa serta kehormatannya
dengan seoptimal mungkin melaksanakan Kode Etik Pembina Pramuka.2. Setiap Pembina Pramuka hendaknya menyadari bahwa Kode Etik Pembina Pramuka bersifat mengikat, baik
dalam kehidupannya sebagai Pembina Pramuka maupun sebagai anggota masyarakat.
MEMBINA PESERTA DIDIK
Membina adalah suatu Upaya :
1. Pendidikan
2. Peningkatan
3. Improvisasi
4. Memajukan
yang menjadi target obyeknya adalah orang.
Membina Pramuka
Adalah sebagai proses pendidikan berisi kegiatan memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing dan mengembangkan :
a. Dasar kepribadian yang seimbang, utuh dan selaras.
b. Pengetahuan dan ketrampilan yang sesuai bakat.
c. Keinginan serta kemampuan yang merupakan bekal dalam hidup dan kehidupannya.
Pembinaan Kepada Peserta Didik, sesuai dengan minat dan bakat nya untuk mengabdi dan berkarya
Hal tersebut dilakukan dengan proses :
a. Learning by doing
b. Lerning to earn
c. Earning to live
d. Living to serve
e. Learning by teaching
Tahukah anda artinya …..? Penerapan Pembinaan dengan kegiatan dapat melalui :
Bagaimanakah peran dan sikap dalam Proses pembinaan kepada anak didik, Untuk itu seorang Pembina hendaknya :
1. Menerapkan sistim Among
2. Melaksanakan PDK dan MK dalam setiap Kegiatan Kepramukaan.
3. Menguasai benar mengenai metode yang akan diterapkan, yaitu sebelumnya perlu mengetahui bakat, minat dan keadaan , kemampuan serta kebutuhan peserta didik.
4. Menciptakan kegiatan yang menarik dan menyenangkan / Tidak membosankan
5. didasarkan atas kesukarelaan.
6. Memperlakukan peserta didik sebagai subyek pendidikan, melibatkan dalam penyusunan kegiatan sesuai manfaat dan kebutuhan.
7. Kegiatan yang disajikan sesuai dengan perkembangan jasmani dan rohani serta golongan usia peserta didik.
8. Memperhatikan faktor lingkungan pendidikan, karena faktor lingkungan memiliki pengaruh besar bagi peserta didik.
9. Seorang pembina hendaknya menguasai bahan latihan dan dapat pula mengunakan tenaga orang lain yang lebih ahli/ menguasai materi latihan.
Membina adalah seni, dan tehnik membina yang tepat adalah dengan cara memiliki pengalaman yang didapat
yaitu melakukan kegiatan bersama anak didik. Dalam berkarya seorang pembina harus memiliki semboyan.
Semboyan seorang Pembina adalah :
” IKHLAS BHAKTI BINA BANGSA BER BUDI BAWA LAKSANA ”
Lambang Pramuka
1. Lambang Pramuka adalah tanda pengenal gerakan Pramuka yang mengkiaskan tentang sifat, keadaan,
nilai dan norma yang dimiliki oleh setiap anggota Pramuka.
2. Lambang Pramuka adalah gambar silhoued atau bayangan tunas kelapa.
3. Penemu lambang Pramuka adalah Bapak Soenardjo Admodipuro, dari Bogor yang bekerja pada
Departemen Pertanian.
4. Tunas kelapa disepakati sebagai lambang Pramuka pada tanggal 9 Maret 1961, maka hari tunas diperingati
tangga l 9 Maret setiap tahun.
5. Tunas kelapa digunakan sebagai lambang Pramuka sejak 14 Agustus 1961, tapi baru disyahkan oleh
KWARNAS pada tanggal 31 Januari 1972 dengan Surat Keputusan No.06/KN/72
6. Pohon kelapa merupakan pohon serba guna dari akar hingga ujung daunnya, hal ini melambangkan bahwa
setiap anggota Pramuka adalah manusia yang serba guna bagi bangsa, negara, orang tua, dan umat manusia.
ARTI KIASAN LAMBANG PRAMUKA
1. Buah nyiur dalan keadaan tumbuh (dinamakan cikal bakal) : mengkiaskan bahwa setiap anggota
Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
2. Buah nyiur tahan lama : mengkiaskan bahwa anggota Pramuka adalah manusia yang rohani dan
jasmaninya kuat, sehat, dan ulet serta besar tekadnya.
3. Nyiur dapat tumbuh di mana saja : mengkiaskan bahwa setiap anggota Pramuka dapat menyesuaikan
diri dalam masyarakat dimanapun dan dalam situasi bagaimanapun keadaannya.
4. Nyiur tumbuh lurus ke atas dan merupakan pohon tertinggi : mengkiaskan bahwa setiap anggota
Pramuka mempunyai cita-cita tinggi, jujur, dan mulia serta tidak mudah terpengaruh.
5. Akar nyiur tumbuh kuat dan erat : mengkiaskan tentang besarnya tekad dan keyakinan untuk berpegang
teguh pada dasar-dasar yang baik, benar, kuat, dan nyata.
6. Nyiur adalah pohon yang serba guna : mengkiaskan bahwa setiap anggota Pramuka adalah manusia
yang berguna dan membaktikan diri kepada tanah air, bangsa dan negara serta kepada umat manusia.
Bendera Merah Putih
A. Pengertian Bendera Merah Putih
Bendera nasional Indonesia adalah sebuah bendera simpel dengan dua warna yang dibagi menjadi dua bagian secara horizontal. Warnanya diambil dari warna Kerajaan Majapahit. Bendera yang dinamakan Sang Saka - atau lebih seringnya Merah Putih - ini pertama kali digunakan oleh para pelajar dan nasionalis-nasionalis pada awal abad ke-20 di bawah kekuasaan Belanda. Setelah Perang Dunia II berakhir, Indonesia merdeka dan mulai menggunakan bendera ini sebagai bendera resmi.Kemiripan dengan Bendera Negara Lain. Bendera ini mirip dengan bendera negara Bendera Monako dan Solothum yang mempunyai warna sama namun rasio yang berbeda, selain itu bendera ini juga mirip dengan Bendera Polandia yang mempunyai warna yang sama namun warnanya terbalik.
B. Fungsi dan Kedudukan Bendera
1. Merupakan identitas dan jati diri bangsa 2. Merupakan kedaulatan bangsa 3. Merupakan lambang tertinggi Bangsa
C.Peraturan Bendera Merah Putih
PUU No. 4 th. 1950 tentang bendera kebangsaan Indonesia. Hal – hal yang penting terdapat dalam peraturan pemerintah tentang Pusaka.
1. Bendera Pusaka adalah bendera kebangsaan yang di kibarkan pada Upacara Proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
2. Duplikat Bendera Pusaka hanya dapat di kibarkan pada tanggal 17 Agustus. 3. Pada waktu penaikan / penurunan semua yang hadir berdiri tegak. 4. Pada saat akan dikibarkan / diturunkan bendera tidak boleh menyentuh tanah atau air. 5. Bendera kebangsaan tidak boleh di tempel lencana cukup dengan dua warna saja.
D. Perlakuan Terhadap Bendera Merah Putih Yang Rusak / Tidak Di Pakai
1. Di pisahkan antara kain merah dan putih2. Bendera Yang sudah rusak hendaklah dimusnahkan / di bakar dengan
cara yang benar dengan membakar bendera tersebut secara tertutup tanpa menunjukkan rasa tidak hormat kepada bendera tersebut
3. Disimpan pada tempat yang aman4. Bendera tidak seharusnya digunakan untuk mengalas meja atau
menutup sesuatu kecuali digunakan dalam upacara Pemakaman Kenegaraan.
E.Ukuran Bendera Merah Putih
Menurut PP yang menentukan bendera Indonesia yaitu PERPU No. 40 th 1950 ukuran bendera di tentukan : 1. Ukuran Maximal 300 cm x 200 cm 2. Ukuran Minimal 30 cm x 20 cm
F.Penempatan Posisi Bendera Merah Putih 1. Kapal Perang Letaknya di bagian belakang agar tidak di kenali musuh dan tidak mudah rusak kena angin atau air. 2. Mobil Kedutaan Besar dan Mobil Pejabat Penting Letaknya di depan sebelah kanan. 3. Organisasi Dunia PBB Letaknya sesuai abjad 4. Organisasi – organisasi Letak bendera Merah Putih di sebelah kanan bendera organisasi
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
I. PENDAHULUAN
P3K secara harfiah merupakan tindakan yang dapat diberikan / dilakukan oleh orang yang terlatih atau memahami tentang seluk-beluk anatomi-kesehatan dasar. Kemampuan dasar ini dapat diperoleh melalui pendidikan umum formal, pelatihan ataupun pengalaman.
Pertolongan pertama mempunyai makna tindakan yang pertama sebelum korban dibawa ke fasilitas kesehatan yang lebih baik, sehingga tujuan dari P3K sesungguhnya adalah: mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah, menghentikan perdarahan, mencegah nyeri dan menjamin fungsi saluran napas, sehingga korban dapat terselamatkan dari bahaya maut semaksimal mungkin. Ada juga korban tidak hanya mengalami trauma sejenis, tetapi juga kompleks sehingga penolongpun diharuskan untuk mampu memberikan pertolongan sekaligus ataun sesuai prioritas yang mengancam nyawa.
Dalam kesempatan ini akan dibahas P3K secara praktis pada kasus-kasus darurat yang sering kita amati dan alami di sekitar kita.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KASUS TENGGELAM
Kasus tenggelam merupakan kasus yang sering terjadi pada wilayah perairan seperti di Indonesia, terutama daerah sungai atau pantai. Perlu diketahui adanya perbedaan media air sebagai sumber persoalan; air asin atau air tawar. Tetapi pada prinsipnya dalam P3K kasus tenggelam adalah sesegera mungkin mengangkat korban tenggelam ke permukaan air atau daratan. Hal ini tentu akan dilakukan oleh orang yang sangat terlatih dalam hal berenang, sehingga penolongpun tidak menjadi korban berikutnya. Setelah korban tenggelam ini dapat di keluarkan dari air maka mengusahakan untuk membebaskan fungsi pernapasan; dan mengeluarkan air yang sudah terminum dengan cara merangsang terjadinya refleks muntah (bagi pasien sadar), sedangkan bagi korban tak sadar/ koma kita harus menghindari terjadinya aspirasi( masuknya air dalam saluran napas) serta sesegera mungkin dibawa ke fasilitas kesehatan yang memadai. Kegawatan pada korban tenggelam adalah terjadinya kegagalan fungsi pernapasan akibat masuknya cairan(air tawar/ asin) ke dalam jaringan paru yang dapat menyebabkan gangguan fungsi respirasi. Semakin cepat diketahui/ ditolong korban tenggelam maka semakin lebih baik dan mudah untuk penanganan selanjutnya.
PERTOLONGAN PADA LUKA BAKAR
Terpenting dalam pertolongan pertama pada luka bakar adalah segera membebaskan korban dari sumber luka bakar kemudian mengatasi nyeri. Terbakarnya permukaan tubuh membuat sensasi nyeri yang sangat hebat, terutama pada luka bakar yang tidak terlalu dalam, sehingga syaraf-syaraf nyeri banyak mengalami rangsangan. Selain itu juga perlu mendapat perhatian sumber penyebab luka bakar itu apa? Api dan air/ uap panas sangat berbeda, begitu juga dengan lokasi tubuh yang terbakar. Sangat berbahaya adalah mengirup uap panas, hal ini akan segera menyebabkan udema jaringan saluran napas, sehingga terjadi obstruksi saluran napas.
Mengurangi perasaan nyeri yang paling ideal adalah air bersih yang dingin. Seringkali terjadi kesalahan dalam penanganan luka bakar pada tahapan ini. Penggunaan bahan selain air bersih merupakan hal yang sangat tidak menguntungkan bagi korban, karena selain air yang bersih dapat menyebabkan semakin kotornya permukaan luka, mempersulit
pembersihannya pada saatnya nanti dan dapat menambah rangsangan nyeri itu sendiri. Kalau memungkinkan berikanlah siraman air mengalir.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA GIGITAN BINATANG
Sebagai pedoman dasar pada setiap luka gigitan, maka yang utama dilakukan adalah mengeluarkan racun yang sempat masuk ke dalam tubuh korban dengan menekan sekitar luka sehingga darah yang sudah tercemar sebagian besar dapat dikeluarkan dari luka tersebut. Seringkali luka yang ditimbulkan tidak sampai mengeluarkan darah, seyogyanya luka tersebut diperlebar secukupnya sampai penolong dapat mengeluarkan darah yang tercemar itu. Tidak dianjurkan mengisap tempat gigitan, hal ini dapat membahayakan bagi pengisapnya, apalagi yang memiliki luka walaupun kecil di bagian mukosa mulutnya. Sambil menekan agar racunnya keluar juga dapat dilakukan pembebatan( ikat) pada bagian proksimal dari gigitan, ini bertujuan untuk mencegah semakin tersebarnya racun ke dalam tubuh yang lain. Selanjutnya segera mungkin dibawa ke pusat kesehatan yang lebih maju untuk perawatan lanjut.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA PATAH TULANG
Dalam penanganan patah tulang (fraktur) yang penting diperhatikan adalah ; mencegah komplikasi lebih parah, mencegah perdarahan, mencegah infeksi. Secara teoritis patah tulang dibagi menjadi 2; patah tulang terbuka dan patah tulang tertutup. Penanganan pertama pada patah tulang secara prinsipil adalah menghindari gerakan-gerakan/gesekan-gesekan pada bagian yang patah. Tindakan ini dapat dilakukan pembidaian/ pasang spalk dengan menggunakan kayu atau benda yang dapat menahan agar kedua fraksi yang patah tidak saling bergesekan. Selain itu, khusus pada patah tulang terbuka, maka penolong juga mencegah agar luka tersebut tidak terkontaminasi dengan kotoran/ infeksi. Pada patah tulang vertebra, yang perlu diperhatikan adalah saat pengangkatan korban harus dalam keadaan vertebranya lurus, artinya korban harus diletakkan pada alas kasur yang keras, untuk menghindari cedera saraf pada vertebra. Patah tulang vertebra termasuk yang sangat gawat apabila daerah frakturnya sekitar leher, karena dapat menyebabkan kelumpuhan total pada seluruh anggota badan. Fraktur pada tulang tengkorak dapat menyebabkan kematian mendadak, sehingga seringkali pertolongan pertamapun tidak sempat dilakukan.
KOMPLEKSITAS PADA PERTOLONGAN PERTAMA
Tidak jarang terjadi korban kecelakaan dengan multiple injury, sehingga mempersulit bagi penolong. Pada keadaan demikian ini berlaku “ skala prioritas”. Terpenting adalah menjaga system saluran pernapasan dan detak jantung berfungsi dengan baik, sehingga kita masih dapat menyelamatkan nyawa korban. Pada kecelakaan massal seperti kecelakaan pesawat terbang, tanah longsor, kebanjiran dan sebagainya maka dikenal adanya “Samaritan law”, yaitu penolong berhak menilai korban yang masih layak untuk ditolong dengan kemungkinan harapan hidup masih tinggi, setelah meraka teratasi, barulah korban-korban yang berikutnya. Hal ini tergantung juga dari jumlah personil penolong.
Setiap usaha pertolongan berarti diawali dengan niat yang baik, sehingga untuk menghasilkan hasil yang baik diperlukan ketrampilan serta pengetahuan yang cukup agar tidak terjadi kesalahan dalam bertindak. Tidak jarang di Emergency suatu Rumah Sakit tertentu para korban yang sudah kita tolong justru sudah meninggal, hal ini berarti kita tidak berhasil. Paling tidak usaha kita sudah maksimal disertai dengan kecermatan saat-saat kita menolong korban, tetapi tidak juga berhasil maka bukan berarti kita gagal, tetapi memang proses perjalanan kehidupan sudah sampai waktunya.
Sejarah pramuka dunia
A. Sejarah Hidup Lord Bodden PowellPencetus berdirinya Gerakan Pramuka sedunia adalah Lord Bodden Powell. Beliau dilahirkan pada tanggal 22 Februari 1857 di
London, Inggris. Nama sesungguhnya ialah Robert Stepenshon Smyth. Ayahnya adalah seorang Profesor Geometri di Universitas
Oxford bernama Boden Powell yang meninggal ketika Stepenshon masih kecil.
Lahirnya pendidikan Gerakan Pramuka diilhami oleh pengalamanpengalaman semasa hidupnya diantaranya adalah :
a. Ditinggal ayahnya sejak kecil dan mendapat pembinaan watak dari ibunya.
b. Latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olahraga dan lain lainnya didapat dari kakak-kakaknya.
c. Boden Powell sangat disenangi teman-temannya karena selalu gembira, lucu, cerdas, suka bermain musik, bersandiwara,
mengarang dan menggambar.
d. Pengalaman di India sebagai Letnan Ass (pembantu Letnan) pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda
yang hilang. Dan ditemukan di puncak gunung, serta keberhasilan melatih panca indra kepada Kimball O’Hara.
e. Pengalaman terkepung Bangsa Boer di Kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
f. Pengalaman mengalahkan Kerajaaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
Semua pengalaman hidupnya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul ‘Aids to Scouting’. Buku ini sebenarnya berisikan
petunjuk petunjuk kepada tentara muda inggris agar dapat melakukan tugas penyelidikan dengan baik. Buku ini sangat menarik
bukan hanya bagi para pemuda bahkan juga orang dewasa.
Seorang pemimpin Boys Brigade di Inggris yang bernama tuan William Smyth meminta beliau untuk melatih anggotanya sesuai
dengan cerita-cerita pengalaman beliau yang terdapat dalam buku ‘Aids to Scouting’. Akhirnya dipanggillah 21 pemuda dari
Boys Brigade dari berbagai wilayah negeri Inggris untuk diajak berkemah dan berlatih di pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli
1907 selama 8 hari. Pada tahun 1901 beliau meminta pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jendral. Pada tahun
1929, beliau mendapat titel Lord dari Raja George. Beliau menikah dengan Olave St Clair Soames dan dianugrahi 3 orang anak.
Beliau meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
B. Tahun-tahun Penting Dalam Sejarah Kepramukaan Dunia
a. Awal tahun 1908 Bodden Powell menulis pengalamannya dalam sebuah buku yang berjudul ‘Scouting For Boys’, buku ini
sebagai pembungkus acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Pada mulanya latihan ini ditujukan kepada anak laki-laki usia
penggalang yang disebut Boys Scout. Tetapi kemudian atas bantuan Agnes adik perempuannya didirikan sebuah organisasi
kepramukaan putri yang diberi nama Girl Guides yang kemudian dilanjutkan oleh Nyonya Boden Powell.
b. Tahun 1914 Bodel Powell mulai menulis petunjuk untuk kursus pembina Pramuka. Rencana ini baru dapat dilaksanakan pada
tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F.de Bois Macleren, Boden Powell mendapat sebidang tanah di Chingford, yang
digunakan sebagai tempat pendidikan pembina Pramuka. Tempat ini terkenal dengan nama Gillwel Park.
c. Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga yang disebut CUB (Anak Serigala) dengan buku The Jungle Book, berisi
tentang cerita Mowgli anak didikan rimba (anak yang dipelihara di hutan oleh induk serigala) karangan Rudy Kipling sebagai
cerita pembungkus kegitan CUB tersebut.
d. Tahun 1918 Boden Powell membentuk Rover Scout (Pramuka usia penegak).
e. Tahun 1920 diselenggarakan Jambore se-Dunia yang pertama di Arena Olympia, London. Boden Powell telah mengundang
pramuka dari 27 negara yang pada saat itu Boden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia.
f. Tahun 1922 Boden Powell menerbitkan buku ‘Rovering to Success’ (Mengembara menuju bahagia), yang berisi petunjuk bagi
pramuka penegak dalam menghadapi hidupnya.
g. Pada tahun 1920 dibentuk dewan internasional dengan 9 orang anggota dan biro sekretariatnya berada di London, Inggris.
h. Pada tahun 1958 Biro Kepramukaan se Dunia (putra) dipindahkan dari London ke Ottawa di Kanada.
i. Tanggal 1 Mei 1968 Biro Kepramukaan se Dunia (putra) dipindahkan lagi ke Genewa, Swiss. Sejak tahun 1920 sampai 1965
kepala Biro Kepramukaan se Dunia ini dipegang berturut-turut oleh Hubert Martin (Inggris), Kol J.S. Wilson (Inggris), Mayjen
D.C Spry (Canada). Tahun 1965 DC Spray diganti oleh R.T Lund dan sejak 1968 sampai sekarang dipegang oleh DR. Lasza Nagy
sebagai sekjen. Biro Kepramukaan sedunia (putra) hanya mempunyai 40 orang tenaga staf yang ada di Genewa dan di 5 kantor
kawasan, yaitu di Costa Rica, Mesir, Philipine, Swiss dan Nigeria. Biro Kepramukaan sedunia putri sampai sekarang tetap
berada di London dan juga mempunyai kantor di 5 kawasan yaitu Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.
Sejarah Kepramukaan Indonesia
Gagasan Boden Powell mendirikan wadah pendidikan untuk anak-anak diluar sekolah sebelumnya hanya dilaksanakan di inggris, karena sangat menarikakhirnya dilaksanakan juga dinegara-negara lain. Diantaranya adalah di Nederland,negeri Belanda dengan nama Padvinder Padvinderij. Oleh orang belanda gagasanBoden Powell ini dibawa ke negeri-negeri jajahannya. Karena pada waktu itunegara Indonesia sedang dijajah oleh Belanda mereka pun di Indonesia mendirikanorganisasi yang bernama NIPV (Nenderland Indische Padvinders Vereniging) atau Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda.Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional Indonesia gagasan Boden Powel ini dimanfaatkan. Maka dibentuklah organisasi-organisasi kepanduan yang bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia yang baik, yaitu menjadi kader pergerakan nasional. Organisasi-organisasi kepanduan yang didirikan oleh pemimpin pergerakan nasional Indoensia antara lain :A. JPO (Javaanse Padvinders Organizatie)B. JJP (Jong Java Padvindery)C. NATIJP (Nationale Islamitiche Padvindery)D. SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery)E. HW (Hisbul Wathon)Melihat banyaknya kelahiran organisasi kepanduan ini pemerintah Belanda merasa prihatin dan takut. Akhirnya pemerintah Belanda melarang kepada organisasi-organisasi kepanduan untuk menggunakan istilah Padvindery. Maka oleh K.H Agus Salim istilah Padvinder dan Padvinderij diganti dengan istilah Kepanduan.Dengan meningkatnya kesadaran Nasional pada tahun 1930 para tokoh pergerakan nasional mulai mempersatukan gerakan kepanduan yang ada diIndonesia, yaitu dengan adanya INPO (Indonesische Padvinders Organizatie), PK(Pandu Kesultanan) dan PPS (Pandu Pemuda Sumatera) berdiri menjadi satu organisasi yaitu KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Pada tahun 1931 dibentuk satu federasi yang dinamakan PAPI (Persatuan Antar Pandu-pandu Indonesia).Pada tahun 1938 PAPI berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia). Pada masa penjajahan Jepang organisasi kepanduan indonesia dilarangadanya. Tokoh-tokoh pandu banyak yang masuk dalam organisasi Sainendan,Keibodan dan PETA.Sesudah proklamasi kemerdekaan indoneisa diwaktu berkobarnya perang kemerdekaan dibentuklah organisasi kepanduan yang berbentuk kesatuan yakni Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Solo, sebagai satusatunya organisasi kepanduan di wilayah negara RI. Setelah pengakuan kedaulatan maka di dalam alam liberal terbukalah kesempatan bagi siapapun untuk membentuk organisasi kepanduan. Berdirilah bermacam-macam kepanduan Indonesia seperti : HW, SIAP, KBI, Pandu Islam Indonesia dan lain-lain.Menjelang tahun 1961 kepanduan Indonesia telah terpecah-pecah menjadi lebih dari 100 organisasi kepanduan, suatu keadaan yang terasa sangat lemah, meskipun sebagaian daripada organisasi itu terhimpun dalam 3 federasi organisasi kepanduan yaitu satu federasi kepanduan putra dan dua federasi kepanduan putri yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia, dibentuk 13 September 1951), POFFINDO (Persatuan Organisasi Pandu Putra Indonesia,, dibentuk 1945), dan PKPI (Perserikatan Kepanduan Putri Indonesia). Tahun 1955 IPINDO berhasil menyelenggarakan Jambore Nasional 1 di Pasar Minggu, Jakarta.Mengalami kelemahan itu, maka ketiga federasi tersebut melebur diri menjadi satu federasi yang diberi nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia) akan tetapi hanya kira-kira 60 buah saja dari 100 lebih organisasi kepanduan itu yang ikut dalam federasi PERKINDO dan jumlah keseluruhan lebih kurang hanya 500.000 orang. Lagi pula didalam federasi itu sebagian dari 60 organisasi-organisasi PERKINDO terutama yang berada dibawah organisasi politik da organisasi massa satu dengan yang lainnya saling berhadapan. Inilah yang membuat Gerakan Kepanduan Indonesia menjadi lemah. Oleh Perkindo dibentuklah suatu panitia untuk memikirkan suatu jalan keluar. Panitia ini menyimpulkan bahwa selain lemah terpecah-pecah, gerakan kepanduan Indonesia itu lemah karena terpaku dalam cengkraman gaya lama yang tradisionil dari kepanduan Inggris yang tidak sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat Indonesia. Maka ketika itu kepanduan kurang memperoleh tanggapan dari masyarakat Indonesia.Kepanduan hanya berjalan di Kota-kota besar saja, itupun hanya terdapat pada lingkungan orang-orang yang sedikit banyak sudah berpindidikan barat. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia dipergunakan oleh pihak komunis sebagai alasan untuk memaksa gerakan kepanduan di Indonesia menjadi gerakan pioner muda seperti yang terdapat dalam negara-negara komunis.Akan tetapi perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana menteri Juanda maka perjuangan mereka menghasilkan keputusan presiden Republik Indonesia No 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 mei 1961 ditandatangani oleh Ir Juanda sebagai penjabat Presiden RI. Pada waktu itu presiden sedang pergi ke Jepang. Gerakan pramuka adalah suatu perkumpulan yang berstatus nongovermental (bukan badan pemerintah) dan yang berbentuk kesatuan. Gerakan Pramuka diselenggarakan menurut jalan demokrasi dengan pengurusnya dipilih di dalam musyawarah. Semua organisasi-organisasi kepanduan kecuali yang diselenggarakan oleh komunis melebur diri dalam Gerakan Pramuka.Didalam Kepres No 238 th 1961 diatas, Gerakan Pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan diwilayah RI yang diperbolehkan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda Indonesia. Organisasi-organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan Gerakan Pramuka dilarang adanya.
Sejarah Bendera Merah Putih
Bendera Indonesia terdiri daripada dua jalur mendatar yang seimbang, warna merah
di atas dan putih di bawah. Warna merah-putih ini berasal daripada panji-panji Kerajaan
Majapahit. Bendera yang diberi gelar Sang Saka Merah Putih ini pertama kali digunakan
oleh pelajar-pelajar dan pendukung nasionalisme pada awal abad ke-20 semasa
Indonesia berada di bawah pemerintahan Hindia Timur Belanda. Setelah berakhirnya
Perang Dunia II, pejuang-pejuang kemerdekaan memproklamirkan kemerdekaan
Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan pada masa itu juga bendera Sang Saka Merah
Putih dikibarkan secara resmi.
KEWAJIBAN DAN HAL-HAL YANG MUNGKIN TERJADI SEWAKTU UPACARA BENDERA DILAKSANAKAN
Kewajiban pada waktu dilaksanakan upacara bendera di sekolah semua guru, siswa, staff yang berada dihalaman sekolah yang kebetulan tidak mengikuti upacara pengibaran/penurunan bendera mereka diwajibkan mengambil sikap sempurna mengarah kearah bendera dan memberikan penghormatan.
Gangguan pada saat upacara bendera
Kerekan macet Upacara berjalan terus dan setelah selesai kerekan dibetulkan.
Tali kerekan putus Kelompok pengibar bendera berusaha menangkap bendera tegak lurus sampai upacara selesai kemudian bendera dilipat sesuai ketentuan untuk disimpan.
Tiang bendera roboh Kelompok pengibar bendera berusaha menegakkan/menangkap tiang bendera yang roboh bila tidak mungkin dipertahankan laksanakan seperti pada sebelumnya.
Cuaca buruk/hujan Apabila sebelum dilaksanakan upacara, cuaca buruk/hujan maka upacara penaikan bendera dibatalkan. Tetapi apabila sudah dilaksanakan upacara, cuaca buruk/hujan maka upacara tetap dilaksanakan sampai bendera berada dipuncak dan lagu selesai dinyanyikan.
PERATURAN BARIS BERBARIS (PBB)
A. Pengertian
Suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata cara hidup suatu organisasi masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya perwatakan tertentu.
B. Maksud dan Tujuan Maksud dari PBB dibagi dua yaitu :
Maksud Umum adalah suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan hak dan kewajiban
Maksud Khusus adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa semangat kebersamaan .
Tujuan dari PBB adalah menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk tugas pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa persatuan adalah rasa senasib sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas. Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.
c. GERAKAN DASAR
1. Sikap sempurna 2. Hadap serong kanan 3. Hadap serong kiri 4. Hadap kanan 5. Hadap kiri 6. Balik kanan 7. Lencang kanan 8. Lencang depan 9. Jalan di tempat 10. Hormat 11. Berhitung 12. Istirahat di tempat
Lambang Negara Indonesia
Keterangan Gambar :
Bulu Sayap berjumlah 17 artinya tanggal kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Bulu Ekor berjumlah 8 artinya bulan kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Bulu di antara ekor dan badan berjumlah 19, dan Bulu Leher berjumlah 45 artinya tahun Kemerdekaan Bangsa Indonesia (17-08-1945).
Lambang negara kita adalah Burung Garuda dengan semboyan: Bhinneka Tunnggal Ika, yang berarti: "Walaupun berbeda-beda tetapi satu jua"
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Panca Sila. Masing-masing sila tersebut adalah :
1. Ketuhanan yang Maha Esa2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia4. Kebangsaan5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
ASEAN dan Sejarahnya
ASEAN adalah kepanjangan dari Association of South East Asia Nations. ASEAN disebut juga sebagai Perbara
yang merupakan singkatan dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Gedung sekretarian ASEAN berada
di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia. ASEAN didirikan tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. ASEAN
diprakarsai oleh 5 menteri luar negeri dari wilayah Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina
dan Singapura :
1. Perwakilan Indonesia : Adam Malik
2. Perwakilan Malaysia : Tun Abdul Razak
3. Perwakilan Thailand : Thanat Koman
4. Perwakilan Filipina : Narcisco Ramos
5. Perwakilan Singapura : S. Rajaratnam
Sedangkan terdapat negara-negara lain yang bergabung kemudian ke dalam ASEAN sehingga total menjadi 11
negara, yaitu :
1. Brunei Darussalam tangal 7 Januari 1984
2. Vietnam tangal 28 Juli 1995
3. Myanmar tangal 23 Juli 1997
4. Laos tangal 23 Juli 1997
5. Kamboja tangal 16 Desember 1998
6. Timor Leste
Daftar Nama Pahlawan Revolusi Korban Kekejaman Peristiwa Gerakan 30 September PKI 1965 G/30S/PKI Gestapu - Sejarah Indonesia
7 Korban kebiadaban PKI disiksa dan dibunuh tanggal 1 oktober 1965 ditemukan pada sumur tua di
daerah lubang buaya jakarta timur. Setiap tanggal 1 oktober diperingati sebagai hari kesaktian pancasila.
Nama-nama pahlawan revolusi :
1. Ahmad Yani, Jend. Anumerta2. Donald Ifak Panjaitan, Mayjen. Anumerta3. M.T. Haryono, Letjen. Anumerta4. Piere Tendean, Kapten CZI Anumerta5. Siswono Parman, Letjen. Anumerta6. Suprapto, Letjen. Anumerta7. Sutoyo Siswomiharjo, Mayjen. Anumerta
Korban tewas lain peristiwa G 30S PKI :
1. Katamso Dharmokusumo, Brigjen. Anumerta2. Sugiyono Mangunwiyoto, Kolonel. Anumerta3. Karel Sasuit Tubun, AIP II4. Ade Irma Suryani Nasution putri Jend. A.H. Nasution
Tokoh-Tokoh Proklamasi 17 Agustus 1945 Dan Perannya Pada Persiapan Pelaksanaan Proklamasi
Berikut ini adalah daftar orang yang memiliki peran serta dalam mempersiapkan pelaksanaan proklamasi pada 17 agustus 1945 jam 10.00 wib di jl. pegangsaan timur no.56 jakarta. Berikut ini adalah nama tokoh tersebut beserta aktivitasnya pada waktu itu yaitu :
1. Soekarno dan M. HattaKedua tokoh pahlawan Negara Indonesia itu merumuskan naskah proklamasi bersama dengan Soebardjo. Sukarno dan Bung Karno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia dan M.Hatta sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia pertama.
2. Sayuti MelikBeliau adalah tokoh yang mengetik naskah teks proklamasi setelah disempurnakan dari naskah tulisan tangan asli.
3. SukarniSukarni adalah tokoh pemuda yang sebelumnya pernah memimpin asrama angkatan baru yang berlokasi di menteng raya 31.
4. B.M. DiahBeliau merupakan tokoh yang berperan sebagai wartawan dalam menyiarkan kabar berita Indonesia Merdeka ke seluruh penjuru tanah air.
5. Latif Hendraningrat, S. Suhud dan Tri MurtiMereka berperan penting dalam pengibaran bendera merah putih pada acara proklamasi 17-08-1945. Tri Murti sebagai petugas pengibar pemegang baki bendera merah putih.
6. Frans S. MendurBeliau seorang wartawan yang menjadi perekam sejarah melalui gambar-gambar hasil bidikannya pada peristiwa-peristiwa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia bersama kawan-kawannya di Ipphos (Indonesia Press Photo Service).
7. SyahrudinAdalah seorang telegraphis pada kantor berita Jepang yang mengabarkan berita proklamasi kemerdekaan Negara Indonesia ke seluruh dunia secara sembunyi-sembunyi ketika personil jepang istirahat pada tanggal 17 agustus 1945 jam 4 sore.
8. SoewirjoBeliau adalah walikota Jakarta Raya yang mengusahakan kegiatan upacara proklamasi dan pembacaan proklamasi berjalan aman dan lancar.
Makna Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia :
1. Telah lahir sebuah negara dan bangsa baru yang merdeka dan berdaulat.
2. Adanya revolusi untuk memindahkan kekuasaan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
3. Bebas dari segala bentuk janji muluk kemerdekaan dari pemerintah Jepang.
Sejarah Detik-Detik Proklamasi Dan Makna Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Pelaksanaan acara proklamasi hari kemerdekaan Bangsa dan Negara Indonesia dilaksanakan pada tanggal 17
Augustus 1945 di Jl. Pegangsaan Timur No.56 Jakarta pukul 10.00 wib. Setelah bendera sang merah putih
berkibar, para hadirin dengan spontan dan serentak menyanyikan lagu Indonesia Raya ciptaan W.R. Supratman.
Jadwal Acara Proklamasi 17-08-1945 :
1. Pembacaan proklamasi yang kemudian dilanjutkan dengan pidato singkat Ir. Soekarno.
2. Pengibaran Sang Bendera Merah Putih.
3. Kata Sambutan dari Suwiryo.
4. Sambutan dari Dr. Muwardi selaku panitia keamanan.
Makna Proklamsi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia :
1. Telah lahir sebuah negara dan bangsa baru yang merdeka dan berdaulat.
2. Adanya revolusi untuk memindahkan kekuasaan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
3. Bebas dari segala bentuk janji muluk kemerdekaan dari pemerintah Jepang.
SEJARAH LAGU KEBANGSAAN INDONESIA
PENDAHULUAN
Setiap bangsa di dunia ini memiliki lagu kebangsaannya. Lagu kebangsaan itu bukanlah sekedar merupakan lagu untuk keindahan belaka, tetapi merupakan ungkapan dan cetusan cita-cita nasional bangsa yang bersangkutan. Ia merupakan sublimasi api perjuangan bangsa dalam mencapai cita-cita nasional dan mempertahankan kemerdekaan dan kehormatan bangsa.
a. Setiap bangsa gembira, bersemangat dan bangga apabila mendengar lagu kebangsaannya dinyatakan dan didengungkan dan mereka menghormatinya dengan khidmat.
b. Suatu insiden antara dua bangsa akan terjadi apabila suatu bangsa mempermainkan atau menghina lagu kebangsaan bangsa lain. Penghinaan terhadap suatu lagu kebangsaan dirasakan sebagai penghinaan terhadap bangsa pemilik lagu kebangsaan itu. Dalam hubungan internasional antara bangsa-bangsa di dunia, maka setiap bangsa berkewajiban untuk menghormati bangsa lain.
c. Lagu kebangsaan Indonesia Raya adalah milik bangsa Indonesia. “Indonesia Raya” merupakan ungkapan dan cetusan cita-cita nasional bangsa Indonesia. Ia merupakan sublimasi api perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan dan Negara Indonesia. Ia merupakan pula pemersatu bangsa dan tekad bangsa Indonesia.
d. “Indonesia Raya” yang berkumandang di seluruh pelosok tanah air Indonesia selama perang kemerdekaan di Indonesia, telah mengorbankan semangat dan keberanian rakyat dan pemuda Indonesia untuk bertempur sampai titik darah penghabisan dalam mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan, meskipun mereka hanya menggunakan bambung runcing untuk melawan tentara colonial yang bersenjata modern. Oleh karena itu bagi bangsa Indonesia, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan bendera kebangsaan Sang Merah Putih adalah kehormatan bangsa dan Negara Indonesia.
e.. Gerakan Pramuka mempunyai tugas untuk menjadikan setiap Pramuka Indonesia sebagai patriot bangsa yang sanggup dan berani mempertahankan serta mempunyai rasa hormat yang tinggi terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya.
f.. Oleh karena itu, kepada setiap Pramuka Indonesia harus ditanamkan dan ditumbuhkan rasa cinta dan rasa hormat terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya. Untuk itu, maka setiap Pramuka Indonesia harus mengetahui dan menghayati arti dan sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam perjuangan bangsa Indonesia merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Setai Pramuka harus mampu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan benar dan baik serta memiliki rasa hormat terhadapnya.
g. Tugas Pembina Pramuka antara lain adalah untuk membina setiap Pramuka menjadi patriot yang memiliki rasa hormat kepada dan kesanggupan berkorban demi abadinya Lgu Kebangsaan Indonesia Raya di bumi Indonesia.
h. Untuk suksesnya tugas itu, maka setiap Pembina Pramuka pertama-tama harus menjadikan dirinya sebagai patriot yang memiliki rasa hormat kepada dan kesanggupan berkorban demi abadinya Lagu Kebangsaan Indonesia Raya di bumi Indonesia. Dia adalah contoh hidup bagi setiap pramuka.
i. Uraian tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya beserta sejarahnya ini hanya sekedar pegangan bagi para Pembina Pramuka dalam melaksanakan tugasnya. Namun demikian, setiap Pembina Pramuka berkewajiban untuk berusaha mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan Lagu kebangsaan Indonesia Raya.
SEJARAH LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA
“Indonesia Raya” sebelum 17 Agustus 1945.
1. Lagu “Indonesia Raya” adalah gubahan komponis Muda Indonesia bernama Wage Rudolph Soepratman.
2. Almarhum Wage Rudolph Soepratman adalah seorang guru dan juga pernah menjadi wartawan surat kabar “Kaoem Moeda” dan pengarang buku. Sejak kecil Soepratman gemar sekali bermain biola.
3. Wage Rudolph Soepratman adalah putra seorang sersan Instruktur Mas Senen Sastrosoehardjo. Soepratman dilahirkan di Jatinegara pada tanggal 9 Maret 1903 dan meninggal dunia pada malam selasa tanggal 16 Agustus di Surabaya.
4. Semangat nasional telah mengisi seluruh jiwa Soepratman pada waktu itu. Semangat yang berwujud kemauan ingin menciptakan Lagu Kebangsaan. Akhirnya ia dapat menciptakan Lagu Indonesia Raya.
Lagu Indonesia Raya tiu dipersembahkan oleh Soepratman kepada masyarakat di dalam konggers Pemuda
Indonesia tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesiche Club, Jln.Kramat 106 Jakarta. Lagu Indonesia Raya
untuk pertama kali diperdengarkan dalam Konggres itu sesuai pula dengan semangat Persatuan Pemuda yang
menyala-nyala pada waktu itu, maka ketika Lagu Indonesia Raya diperkenalkan kepada peserta konggres, dengan
serta merta lagu itu mendapat sambutan yang hangat sekali.
Sejak tiu pada tiap-tiap pertemuan Pemuda Indonesia selalu dibuka dan ditutup dengan Lagu Indonesia Raya.
Semua Organisasi Rakyat Indonesia, Partai Politik, Organisasi Pemuda, Wanita, Kepanduan (Kepramukaan),
seluruh rakyat Indonesia yang sadar, mengakui lagu Indonesia Raya sebagai Lagu Kebangsaan.
Pada jaman penjajahan, Lagu Indonesia Raya sering dilarang, dihalang-halangi oleh Pemerintahan Kolonial
Belanda oleh suatu ketika Pemerintah Jepang di Indonesia. Pemerintah Belanda telah pula meminta agar kata-kata
dalam lagu Indonesia Raya diubah. Akan tetapi berkat semangat perjuangan dan Peraturan Rakyat dan Pemuda
Indonesia segala rintangan itu dpata dilenyapkan
“Indonesia Raya” setelah 17 Agustus 1945.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, Lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai Lagu
Kebangsaan. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya selama perang Kemerdekaan telah merupakan sublimasi
pengorbanan perjuangan rakyat dan Pemuda Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan serta
menegakkan Kemerdekaan.
Dalam Undang-Undang Dasar sementara Republik Indonesia tahun 1950 pasal 3 ayat 2 Lagu Indonesia Raya
ditetapkan dengan resmi sebagai Lagu Kebangsaan Indonesia.
GAMBAR TANDA JABATAN GERAKAN PRAMUKA TANDA JABATAN PEMIMPIN SATUAN TERKECIL
Pemimpin Barung Utama
( Sulung)
Pemimpin Barung
Wakil Pemimpin Barung
Pemimpin Regu Utama ( Pratama)
Pemimpin Regu
Wakil Pemimpin Regu
Pradana Ambalan Pemimpin Sangga
Wakil Pemimpin Sangga
Pradana Racana Pemimpin Reka
Wakil Pemimpin Reka
KoordinatorPemimpin Krida
Pemimpin Krida
Wakil Pemimpin Krida
baden
Tongkat pramuka
Tongkat Pramuka adalah ”senjata” nya Pramuka, sering melekat disetiap kegiatan terutama anggota Pramuka Penggalang. Tongkat Pramuka dapat terbuat dari bambu atau kayu dengan ukuran panjang 160 cm dan diameter 5 Cm.
Untuk meningkatkan semangat regunya, tiap regu boleh mewarnai tongkatnya sesuai dengan daya kretifitasnya masing masing.
top related