usul qawaid 1
Post on 04-Jul-2015
729 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Isim Mufrod adalah ;
Artinya : Isim yang bukan tatsniyah (bentuk dua), bukan jamak (banyak), bukan mulhaq (persamaan) dari keduanya, dan bukan asmaul khamsah atau asmaus sittah.
Isim mufrad adalah isim yang digunakan untuk bentuk tunggal/satu, dan akan mempengaruhi terhadap fiil atau amil yang masuk padanya. Isim mufrad yang mu’rob (menerima i’rob) dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu :
Berdasarkan Mudzakar dan Muannatsnya, dibedakan atas ;a. Isim Mufrad Mudzakar (Male), yaitu isim mufrad yang
maknanya menunjukkan laki-laki, baik laki-laki secara hakiki atau laki-laki dalam lafadznya saja sedangkan dalam maknanya tidak jelas atau tidak punya jenis kelamin. Contoh : seorang Laki-laki yang bernama Muhammad), Alloh swt), lafadz alloh dihukumi mudzakar walaupun Alloh bukanlah seorang laki-laki, tetapi lafadznya menunjukkan mudzakar.
b. Isim Mufrad Muannats (Famale), adalah isim mufrad yang maknanya menunjukkan seorang perempuan, baik perempuan secara hakiki atau perempuan dalam lafadznya (muannats Majazi). Contoh : Muannats haqiqi), maunnats majazi).
2. Berdasarkan akhir kalimahnya, isim dibedakan menjadi ;a. Isim Mufrad shoheh akhir, yaitu kalimah isim yang akhirnya
bukan berupa huruf ‘ilat (alif, ya). i’rob pada isim yang sohih akhir adalah jelas dan terlihat tanda i’robnya pada semua i’rob. Contoh :
Rofa’ : Nashob : Jer//Khofd :
b. Isim Mufrad Mu’tal Akhir, dibedakan menjadi ;i. Isim Maqsur, adalah kalimah isim yang akirnya berupa alif, dan sebelumnya berharkat
fathah. Tanda I’rob dalam isim manqus adalah dikira kirakan pada huruf akhirnya.Contoh : Rofa’ : Nashob : Jer//Khofd : Tanda i’rob dalam isim manqus adalah ; rofa ditandai dengan dommah muqoddaroh, Nashob ditandai dengan fathah
muqoddaroh, jer ditandai dengan kasroh muqoddaroh.ii. Isim Manqus, adalah kalimah isim yang akirnya berupa ya, dan sebelumnya berharkat
kasroh. Tanda I’rob dalam isim manqus adalah dikira kirakan pada huruf akhirnya, kecuali pada i’rob nashob.Contoh : Rofa’ : Nashob : Jer//Khofd : Tanda i’rob dalam isim manqus adalah ; rofa ditandai dengan dommah muqoddaroh, Nashob ditandai dengan fathah, jer
ditandai dengan kasroh muqoddaroh.3. Berdasarkan Menerima tanwin dan tidaknya.a. Isim Mufrad munshorif (Menerima tanwin)Contoh : b. Isim mufrad Ghoer Munshorif (tidak menerima tanwin), Lihat penjelasan pada Isim Ghoer Munshorif Contoh :
Tanda I’rob pada isim mufrod adalahRofa : dhommahNashob : fathahJer : Kasroh (Kecuali pada isim munshorif)
Jamak TaksirJamak taksir (banyak tak beraturan) menurut ‘ulama ahli
nahwu adalah
Artinya :Jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya.
Perubahan dalam Jamak taksir ada beberapa macam yaitu :1. Perubahan Dengan ditambah hurufnya, contoh : jamak dari
adalah Perubahan Dengan dikurangi hurufnya, contoh : jamak
dari adalah Perubahan Dengan diganti harkat saja, contoh : jamak dari
adalah Perubahan dengan ditambah hurufnya dan diganti
harkatnya, contoh : jamak dari adalah Perubahan dengan ditambah hurufnya dan sebelumnya
dibuang hurufnya serta diganti harkatnya, contoh : jamak dari adalah
ISIM MAUSHUL (Kata Sambung)
Isim Maushul (Kata Sambung) adalah Isim yang berfungsiuntuk menghubungkan beberapa kalimat atau pokok
pikiran menjadi satu kalimat. Dalam bahasa Indonesia, Kata Sambung semacam ini diwakili oleh kata: "yang".
Bentuk asal/dasar dari Isim Maushul adalah: yang). Perhatikan contoh penggunaan Isim Maushul dalam
menggabungkan dua kalimat di bawah ini:
Kalimat I
datang guru itu Kalimat II guru itumengajar Fiqh Kalimat III
datang guru yang mengajar Fiqh
Kalimat III menghubungkan Kalimat I dan II dengan IsimMaushul:
Bila Isim Maushul itu dipakai untuk Muannats maka: menjadi:
datang guru (pr) yang mengajar Fiqh itu Bila IsimMaushul itu digunakan untuk Mutsanna (Dual) maka:
1) menjadi: sedangkan menjadi:datang dua orang guru (lk)
yang mengajar Fiqh itu
datang dua orang guru (pr) yang mengajar FiqhBila Isim Maushul itu dipakai untuk Jamak maka:
1) menjadi: sedangkan: menjadi:
datang guru-guru (lk) yang mengajar Fiqh itu
datang guru-guru (pr) yang mengajar Fiqh itu
Isim-isim Tanya (
bermakna siapa), biasanya digunakan untukmenanyakan manusia/yang dianggap
manusia(yang berakal)
untuk menanyakan manusia, benda,
sama dengan isim “Contoh:
apa yang kamu naiki?
bermakna kapan), biasanya digunakan untukmenanyakan waktu
artinya kapan), biasanya digunakan untukmenanyakan peristiwa yang besar/dahsyat
Contoh:kapan hari kiamat?
artinya dimana), digunakan untukmenanyakan tempat
Contoh:dimana sekolah?
untuk menanyakan keadaan
untuk menanyakan kapan, keadaan, darimana
untuk menanyakan jumlah
untuk menanyakan kejelasan/pilihan
bermakna apakah, (bisa menanyakan pilihan
bermakna apakah (tidak bisa dipakai untukmenanyakan pilihan)
apakah kamu yusuf?
Pengertian Idhafah/Susunan Mudhaf dan Mudhof Ilaih adalah: Penisbatan secara Taqyidiyah (pembatasan) di antara dua lafazhyang mengakibatkan lafazh terakhir selalu di-jar-kan.
Contoh kita mengatakan:
KITABUN* = Kitab/Buku *Lafazh KITAABUN di sini masih bersifat Mutlak/umum belum
ada Taqyid/pembatasan. Contoh apabila kita berkata:
KITAABU ZAIDIN* = Kitab/Buku Zaid Lafazh KITAABU = Mudhof Lafazh ZAIDIN = Mudhaf Ilaih Dengan demikian terjadilah Taqyid/pembatasan sebab Idhafah
yakni memudhofkan
Syarat-Syarat Idhofah)
Syarat-syarat idhofah ada 3:
1. Mudhof tidak boleh ditanwin. Contoh:
mudhof
mudhof ilaihi
Susunan idhofahnya adalah,
Tas Muhammad)
mudhof
mudhof ilaihi
Susunan idhofahnya adalah:
Handphone Muhammad)
2. Membuang nun mutsanna atau jama’ pada mudhof. Contoh:mudhofmudhof ilaihi
Susunan idhofahnya adalah,Kitab Muhammad)mudhof
mudhof ilaihiSusunan idhofahnya adalah,
Para pengajar ma’had)3. Membuang alif lam dari mudhofContoh:
mudhofmudhof ilaihi
Susunan idhofahnya adalah,Rasulullah)
mudhofmudhof ilahi
Susunan idhofahnya adalah,Pintu Masjid
top related