upaya peningkatan motivasi belajar siswa melalui...
Post on 12-Mar-2019
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATA PELAJARAN IPS
DI KELAS V SDN CEMPAKA PUTIH 01
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Ulfiyatul Makiyah
NIM. 1113018300008
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
i
ABSTRAK
ULFIYATUL MAKIYAH (NIM: 1113018300008), Upaya Peningkatan
Motivasi Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Audio Visual Pada Mata
Pelajaran IPS di Kelas V SDN Cempaka Putih 01, (Penelitian Tindakan
Kelas), Skripsi, Jakarta: Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.
Latar belakang penulisan didasarkan pada masih rendahnya motivasi
belajar siswa di kelas V Sekolah Dasar dengan tujuan untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS mengenai materi (Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia) melalui penggunaan media audio visual.
Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan desain Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian dilakukan dari tanggal
07-21 April 2017 di kelas V A SDN Cempaka Putih 01. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui hasil penerapan media
audio visual dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu: kuesioner,
wawancara, observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah cara deskriptif (data diperoleh
dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang
bermacam-macam, dilakukan secara terus menerus sampai data jenuh).
Kemudian, indikator keberhasilan yang harus dicapai yaitu hasil angket motivasi
belajar harus mencapai 80% dan hasil observasi belajar mencapai 100%. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan melalui
penggunaan media audio visual pada mata pelajaran IPS di kelas V SDN
Cempaka Putih 01.
Kata Kunci: Motivasi Belajar, Media Audio Visual
ii
ABSTRACT
ULFIYATUL MAKIYAH (NIM: 1113018300008), Efforts to Improve
Student’s Learning Motivation Throught The Use of Audio Visual Media on
IPS Subject For Five Grade Cempaka Putih 01 Elementary School,
(Classroom Action Research), Skripsi, Jakarta: Department of Islamic
Elementary School Teacher Education, Fakulty of Tarbiyah and Teaching
Science, State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.
The background of research is based on student’s learning motivation in
grade five that very low with purpose is to improve student’s learning motivation
on IPS subject in the material (Proclamation of Indonesian Independence) with
the application of audio visual media.
The method used is classroom action research with Kemmis and Mc
Taggart design . This study was conducted from 7-21 April 2017 in grade five
Cempaka Putih 01 Elementary School. The data collection technique were used to
determine the result of application of audio visual media to improve student’s
learing motivation are the questionnaires, interview, observations, field notes,
and documentation.
Data analysis techniques use descriptive way (data obtained from various
data collection techniques, carried out continuously until the data is saturated).
Then, the indicator of success that must be achieved is the result of questionnaire
motivation learn reach 80% and result of observation learn reach 100%. So it can
be concluded that the motivation to learn can be impoved through the use of audio
visual media on IPS subject for grade five Cempaka Putih 01 Elementary School
Keywords: Learning Motivation, Audio Visual Media
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan anugerah dan nikmat kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad Saw beserta keluarganya dan sahabatnya berikut kita sebagai
umatnya yang mengarapkan syafa’at di yaumil qiyamah.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir kuliah. Dalam penyusunan
skripsi ini terdapat banyak pihak yang telah memberikan bantuan secara moril
maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu membimbing dan
menginspirasi mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
2. Dr. Khalimi, MA, ketua jurusan Prodi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) yang selalu membimbing, menginspirasi, dan
memberikan motivasi kepada seluruh mahasiswa Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah.
3. Asep Ediana Latip, M.Pd, Sekretaris jurusan Prodi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang selalu memberikan motivasi beserta
nasihat-nasihatnya kepada penulis.
4. Dosen pembimbing akademik, Drs. Ja’far Sanusi, MA. yang telah
memberikan bimbingan, nasihat-nasihat dan motivasi pada penulis.
5. Dosen pembimbing penulis, Dr. Siti Masyithoh, M.Pd yang telah banyak
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis dalam
penyusunan skripsi dari awal sampai akhir.
6. Seluruh dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah
memberikan ilmunya, semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan
dan melipat gandakan amal kebaikannya.
iv
7. Kepala SDN Cempaka Putih 01 yaitu Poniron, S.Pd yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah
yang Bapak pimpin.
8. Seluruh guru SDN Cempaka Putih 01, khususnya kepada Ibu Kusdiati,
S.Pd wali kelas V-A, yang telah berkontribusi, memotivasi, dan membantu
penulis, sehingga dapat menyelesaikan penelitian dengan baik.
9. Teruntuk kedua orang tuaku tercinta (H. Saeful Maslul dan Hj. Latifah),
yang selalu memberikan dukungan baik moril dan materil kepada penulis
selama ini dalam hal apapun, motivasi yang sangat luar biasa, nasihat dan
doa-doanya. Semoga Allah selalu memberikan keberkahan dan
perlindungan untuk kedua orangtuaku.
10. Kedua adikku tersayang, Muhammad Ansorullah dan Najwa Syarifah serta
keluarga besarku “Bani Annuroniyyah” yang telah memberikan dukungan
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini
dengan baik.
11. Para guru yaitu abi (KH Bahruddin, S.Ag) dan umi, pimpinan Pondok
Pesantren Daar El-hikam yang tak pernah lelah memberikan nasihat,
dukungan, dan doa-doanya. Semoga abi beserta keluarga selalu dalam
lindungan Allah SWT.
12. Sahabat seperjuangan, mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
angkatan tahun 2013, khususnya PGMI 8 A, dan teruntuk Suaibatul, Feby,
Dhea, Erfa, Qurota, Nike, Risma yang selalu memberikan dukungan,
motivasi selama di bangku kuliah yang takkan terlupakan.
13. Sahabat seperjuangan sekaligus keluarga keduaku yaitu Rachmatullah
Tiflen, Tria, Farikha, Sholihati, Lili, Annisa, Makiyah, Mulyani, Wilda,
Puji, Aisyah, Arsita, Ceu Empah, Dewi, dan Naufal, yang telah
memberikan motivasi, dukungan, doa, dan kebersamaannya.
14. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan
skripsi ini, semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk pembaca dan
menjadi amal jariyah untuk penulis.
v
Semoga segala kebaikan yang telah penulis terima digantikan
dengan kebaikan yang lebih banyak, dan semoga Allah senantiasa
memberikan keberkahan kepada kita semua. Amin
Ciputat, Juli 2017
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Skripsi
Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing Skripsi
Lembar Pengesahan Panitia Ujian
Surat Pernyataan Karya Ilmiah
Abstrak i
Abstact ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Daftar Tabel v
Daftar Gambar vi
Daftar Bagan vii
Daftar Lampiran viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian 3
C. Pembatasan Fokus Penelitian 3
D. Perumusan Masalah Penelitian 4
E. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian 4
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Motivasi Belajar 6
B. Media Audio Visual 12
C. Pembelajaran IPS di SD/MI 20
D. Kerangka Berpikir 24
E. Hasil Penelitian yang Relevan 25
F. Hipotesis Penelitian 27
vii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 28
B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian 29
C. Subjek Penelitian 32
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian 32
E. Tahapan Intervensi Tindakan 32
F. Hasil intervensi yang Diharapkan 36
G. Data dan Sumber Data 37
H. Instrumen Pengumpulan Data 37
I. Teknik Pengumpulan Data 47
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan 47
K. Teknik Analisis Data 48
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan 48
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 49
B. Analisis Data 76
C. Pembahasan 78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 81
B. Saran 81
DAFTAR PUSTAKA 82
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1: Jadwal Penelitian 28
Tabel 3.2: Uji Validitas Instrumen 38
Tabel 3.3: Uji Validitas Instrumen 39
Tabel 3.4: Uji Validitas Reliabilitas 40
Tabel 3.5: Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar (Kuesioner) 41
Tabel 3.6: Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar (Kuesioner) 42
Tabel 3.7: Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan
Pembelajaran Melalui Penggunaan Media
Audio Visual 43
Tabel 4.1: Data Motivasi Belajar (Pretest) 50
Tabel 4.2: Hasil Observasi Siklus I 58
Tabel 4.3: Lembar Angket Siswa Siklus I 62
Tabel 4.4: Hasil Observasi Siklus II 70
Tabel 4.5: Lembar Angket Siswa Siklus II 74
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1: Proses Pembelajaran siklus I 56
Gambar 4.2: Proses Pembelajaran siklus II 68
Gambar 4.3: Proses Pembelajaran siklus II 68
Gambar 4.4: Proses Pembelajaran siklus II 68
Gambar 4.5: Proses Pembelajaran siklus II 69
Gambar 4.6: Proses Pembelajaran siklus II 69
Gambar 4.7: Diagram Presentase Hasil Angket Motivasi
Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II 76
Gambar 4.8: Diagram Presentase Hasil Observasi Siklus I
dan Siklus II 77
x
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1: Rancangan Siklus Penelitian Tindakan Kelas 30
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Profil SDN Cempaka Putih 01
Lampiran 2 Pedoman dan Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa
Lampiran 3 Pedoman dan Hasil Observasi Aktivitas Belajar dan Mengajar
Lampiran 4 RPP Pertemuan 1
Lampiran 5 RPP Pertemuan 2
Lampiran 6 RPP Pertemuan 3
Lampiran 7 RPP Pertemuan 4
Lampiran 8 Pedoman dan Hasil Wawancara Guru
Lampiran 9 Pedoman dan Hasil Wawancara Siswa
Lampiran 10 Materi Pembelajaran Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia
Lampiran 11 Uji Referensi
Lampiran 12 Surat Izin Penelitian
Lampiran 13 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
Lampiran 14 Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan oleh peserta didik
untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Belajar juga dapat membuat
peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu. Menurut Suyono, belajar adalah
suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan
mengokohkan kepribadian1. Pada proses belajar di sekolah peranan guru
sangat penting, karena guru sangat berpengaruh dalam perkembangan
afektif, kognitif, dan psikomotorik siswa. Namun, proses pembelajaran di
sekolah tidak pernah lepas dari masalah yang sampai saat ini masih belum
bisa diatasi sepenuhnya, seperti masalah-masalah pada pembelajaran IPS
di sekolah. Pada hal ini peneliti telah mengetahui beberapa masalah pada
pembelajaran IPS melalui kegiatan wawancara pada guru kelas V A di
SDN Cempaka Putih 01, di antaranya: Siswa sulit mempelajari IPS karena
terlalu banyak materi seperti pada materi sejarah. Pada pembelajaran
sejarah siswa mengalami kesulitan menghafal tanggal, tahun, ataupun
nama tokoh dalam sebuah peristiwa. Hal ini disebabkan karena
pembelajaran IPS berpusat pada guru, siswa hanya mendengarkan
penjelasan guru menyampaikan materi IPS, dan pada pembelajaran IPS
kurangnya penggunaan media pembelajaran sehingga siswa menjadi pasif
dalam belajar. Masalah lain yang ditemukan yaitu jumlah siswa kelas V
terlalu banyak sehingga siswa menjadi kurang konsentrasi dalam belajar,
waktu jam belajar kurang tepat yaitu pembelajaran IPS dilaksanakan pada
jam sebelum istirahat, dan setelah istirahat sampai jam belajar selesai.
Sehingga siswa merasa bosan dan kurang peduli dengan kegiatan
1Suyono, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 9.
2
pembelajan IPS di kelas. Hal ini muncul dikarenakan kurang tertanamnya
rasa semangat dalam belajar sehingga siswa terlihat acuh tak acuh pada
proses pembelajaran atau keadaan ini bisa disebut dengan kurang motivasi
belajar.
Motivasi belajar merupakan sebuah dorongan pada peserta didik
secara sadar ataupun tidak sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu. Siswa usia SD/MI membutuhkan motivasi yang kuat dari orang
sekitar baik dari orangtua di rumah ataupun guru di sekolah, oleh karena
itu sebagai pendidik, guru di sekolah harus mampu menanamkan motivasi
kepada siswa melalui berbagai cara dalam proses pembelajaran. Salah satu
cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menanamkan motivasi belajar
adalah penggunaan media audio visual pada pembelajaran IPS SD/MI,
karena anak usia SD/MI masih berada pada tahap operasional konkret.
Tahap operasional konkret merupakan tahap berpikir siswa yang masih
konkret sehingga dalam suatu pembelajaran di kelas siswa harus
dihadapkan dengan media yang mampu menggambarkan pembelajaran
agar terlihat nyata dan mudah dipahami sehingga pembelajaran menjadi
lebih bermakna. Penggunaan media pada pembelajaran di kelas dapat
membuat siswa belajar secara mandiri dengan mendapatkan informasi atau
ilmu pengetahuan baru melalui media pembelajaran yang telah disediakan
oleh guru, siswa menjadi lebih fokus dalam belajar, dan pembelajaran
menjadi lebih menyenangkan.
Media pembelajaran dikatakan dapat menciptakan pembelajaran
yang menyenangkan karena media pembelajaran dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta
lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efisien dan efektif2. Dalam dunia pendidikan media
pembelajaran sangat banyak macamnya seperti media audio, media visual,
media audio visual, dan lain-lain. Pada penelitian ini, peneliti akan
menggunakan media audio visual berupa video pembelajaran, karena
2Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: GP Press, 2012), hlm. 7-8.
3
menurut peneliti media audio visual lebih menarik ketika diterapkan dalam
pembelajaran IPS. Penggunaan media audio visual pada pembelajaran IPS
dapat membuat peserta didik memiliki motivasi yang lebih banyak dari
sebelumnya sehingga pembelajaran akan berjalan dengan lancar tanpa
hambatan yang tidak diinginkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti terdorong untuk
melakukan penelitian, dan peneliti memberi judul pada penelitiannya
yaitu: “Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui
Penggunaan Media Audio Visual Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V
SDN Cempaka Putih 1”.
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat
diidentifikasikan beberapa fokus penelitian di antaranya:
1. Siswa kelas V kurang motivasi dalam belajar.
2. Siswa kelas V sulit mempelajari materi IPS karena terlalu banyak
materi.
3. Proses pembelajaran berpusat pada guru.
4. Waktu jam belajar IPS kurang tepat sehingga pembelajaran IPS
kurang efektif.
5. Jumlah siswa dalam kelas terlalu banyak sehingga peluang siswa
untuk konsentrasi dalam belajar menjadi sedikit.
C. Pembatasan Fokus Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka pembatasan
fokus penelitiannya, yaitu:
1. Peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
SD/MI.
2. Penggunaan media audio visual.
3. Mata pelajaran IPS SD/MI pada materi proklamasi kemerdekaan
Republik Indonesia.
4
D. Perumusan Masalah Penelitian
1. Apakah terdapat peningkatan motivasi belajar siswa melalui
penggunaan media audio visual pada mata pelajaran IPS SD/MI/?
2. Bagaimana implementasi penggunaan media audio visual pada
mata pelajaran IPS SD/MI?
3. Bagaimana peningkatan motivasi belajar setelah menggunakan
media audio visual pada mata pelajaran IPS SD/MI?
E. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini, adalah:
1. Untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan motivasi belajar
siswa melalui penggunaan media audio visual pada mata pelajaran
IPS SD/MI.
2. Untuk mengetahui bagaimana implementasi penggunaan media
audio visual pada mata pelajaran IPS SD/MI.
3. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan motivasi belajar setelah
menggunakan media audio visual pada mata pelajaran IPS SD/MI.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian
ini, adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
pada pembaca tentang pentingnya penggunaan media pembelajaran
berupa media audio-visual dalam mata pelajaran IPS sebagai alat
bantu yang tepat dan menarik untuk siswa-siswi sekolah dasar atau
mandrasah Ibtidaiyyah (SD/MI).
2. Manfaat Praktis
a) Bagi guru, untuk memberikan masukan kepada guru-guru di
sekolah yang diteliti khususnya, dan guru-guru di sekolah lain
umumnya untuk dapat memanfaatkan media pembelajaran
5
sebagai bahan penyampaian informasi yang menarik kepada
siswa.
b) Bagi siswa untuk menciptakan pembelajaran bermakna,
menjadikan siswa lebih mandiri dalam proses pembelajaran, dan
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, dan menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan.
c) Bagi sekolah, sebagai bentuk peningkatan kuliatas dan mutu
pendidikan agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang
diharapkan.
d) Bagi peneliti, sebagai bahan kajian tentang penerapan media
pembelajaran dan manfaatnya secara langsung untuk
menuntaskan pembelajaran IPS di SD/MI dengan efektif,
efisien, menarik, dan menyenangkan.
6
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi. Pada kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh siswa dalam belajar dapat tercapai.
Dikatakan “keseluruhan”, karena pada umumnya ada beberapa motif
yang bersama-sama menggerakan siswa untuk belajar. Adapun
pengertian motivasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Menurut Ratna Yudhawati dan Dani Haryanto, motivasi dapat
diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan
tingkat persistensi dan antusiasismenya dalam melaksanakan suatu
kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri
(motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).1
Menurut Jeanne Ellis Ormrod, motivasi adalah sesuatu yang
menghidupkan (energize), mengarahkan dan mempertahankan perilaku;
motivasi membuat siswa bergerak, menempatkan mereka dalam suatu
arah tertentu, dan menjaga mereka agar terus bergerak.2 M. Alifus
Sabri mengatakan dalam bukunya bahwa motivasi adalah segala
sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau
mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan.3
1Ratna Yudhawati, dan Dany Haryanto, Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan, (Jakarta:
Prestasi Pustaka Raya, 2011), hlm. 79.
2Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan Membawa Anak Tumbuh dan Berkembang Jilid
2, (Jakarta: Erlangga, 2010), hlm. 58.
3M. Alifus Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta:Pedoman Ilmu Jaya,
2006), hlm. 129.
7
Adapun pengertian motivasi menurut James O Whittaker
mengatakan bahwa motivasi merupakan kondisi-kondisi atau keadaan
yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk
bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi
tersebut.4 Menurut Hoy dan Miskel dalam buku Educational
Administration yang dikutip pada buku Dr, Ngalim Purwanto
mengemukakan bahwa motivasi dapat didefinisikan sebagai kekuatan-
kekuatan yang kompleks, dorongan-dorongan, kebutuhan-kebutuhan,
pernyataan-pernyataan ketegangan (tension states), atau mekanisme-
mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan yang
diinginkan ke arah pencapaian tujuan personal.5 Menurut Murphy dan
Alexander dalam buku Robert E. Slavin mendefinisikan motivasi
sebagai proses internal yang mengaktifkan, menuntun, dan
mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu.6 Thomas L. Good dan
Jere B. Braphy bahwa motivasi merupakan suatu energi penggerak dan
pengarah, yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk
bertingkah laku.7
Berdasarkan pengertian motivasi menurut para ahli, maka dapat
disimpulkan bahwa motivasi belajar merupakan suatu dorongan dalam
kegiatan belajar yang berasal dari dalam diri atau dari luar diri
seseorang secara sadar ataupun tidak sadar untuk melakukan suatu
tindakan dengan tujuan tertentu.
Menurut kebanyakan definisi, motivasi mengandung tiga
komponen pokok, di antaranya:8
a) Menggerakkan, berarti menimbulkan kekuatan pada individu;
4Wasti Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT.Rineka,1990), hlm. 193.
5Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 72.
6Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek, (Jakarta: PT Indeks, 2011), hlm.
99.
7Erwin Widiasworo, 19 Kiat Sukses Membangkitkan motivasi belajar peserta didik, (Depok:
Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 15-16.
8Barnawi dan Mohammad arifin, Etika Dan Profesi Kependidikan, (Jakarta: Ar-Ruzz Media,
2012), hlm. 75-76.
8
memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu.
Misalnya, kekuatan dalam hal ingatan, respon-respon efektif, dan
kecenderungan mendapat kesenangan.
b) Motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku.
Dengan demikian, ia menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah
laku individu diarahkan terhadap sesuatu.
c) Untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar
harus menguatkan (reinforce) intensitas, arah dorongan-dorongan,
dan kekuatan-kekuatan individu.
2. Macam-Macam Motivasi
Menurut Sumadi Suryabrata macam-macam motivasi terbagi
menjadi dua, di antaranya9:
a) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang berfungsi karena
adanya perangsang dari luar, misalnya orang belajar giat karena
diberi tahu bahwa sebentar lagi akan ada ujian, orang membaca
sesuatu karena diberi tahu bahwa hal itu harus dilakukannya sebelum
dia dapat melamar pekerjaan dan sebagainya.
b) Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang fungsinya tidak usah
dirangsang dari luar. Memang dalam diri sendiri individu sendiri
telah ada dorongan tersebut. misalnya orang yang gemar membaca
tidak usah ada yang mendorongnya telah mencari sendiri buku-buku
untuk dibacanya.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal
pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
tingkah laku pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur
yang mendukung.10
Indikator motivasi belajar merupakan acuan atau
tolak ukur dorongan belajar pada siswa. Seseorang yang termotivasi
9Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 72
10
Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hlm.
23
9
memiliki ciri-ciri yang bermacam-macam yang dapat dikatakan
sebagai indikator motivasi belajar, salah satunya tidak mudah putus asa
dalam mengerjakaan pekerjaan atau aktivitas yang dilaksanakan, selalu
ingin meningkatkan prestasi yang dimilikinya, dan lain-lain. Berikut ini
merupakan ciri-ciri indikator motivasi belajar yang dikemukakan oleh
beberapa ahli, di antaranya:
Menurut sardiman ciri-ciri motivasi belajar, di antaranya: (1)
tekun menghadapi tugas, (2) ulet menghadapi kesulitan, (3)
menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah, (4) lebih senang
bekerja mandiri, (5) cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, (6) dapat
mempertahankan pendapatnya, (7) tidak mudah melepaskan hal yang
diyakini itu, (8) senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.11
Menurut Hamzah B. Uno, indikator motivasi belajar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan
berhasil, (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya
harapan dan cita-cita masa depan, (4) adanya penghargaan dalam
belajar, (5) adanya keinginan yang menarik dalam belajar, (6) adanya
lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang
siswa dapat belajar dengan baik.12
Berdasarkan indikator di atas, maka dalam penelitian ini
penulis menggunakan beberapa indikator motivasi belajar dari
beberapa pendapat para ahli, di antaranya: tekun menghadapi tugas,
menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah, ulet
menghadapi kesulitan, dan lebih senang bekerja mandiri, dan dapat
mempertahankan pendapatnya.
3. Peran Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran
Pada kegiatan belajar, motivasi sangat dibutuhkan dan berperan
penting, karena tanpa adanya motivasi dalam kelangsungan belajar,
11Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo,
2014), hlm. 83.
12
Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hlm.
23.
10
peserta didik tidak akan mencapai tujuan yang harus dicapai. Semakin
tepat motivasi yang diberikan atau muncul pada diri seseorang, maka
akan semakin berhasil pula pelajaran yang dapat dicapai. Motivasi
pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan
perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang
melaksanakan kegiatan belajar. Ada beberapa peranan penting dari
motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain:13
a) Menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar.
b) Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai.
c) Menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar.
d) Menentukan ketekunan belajar.
4. Faktor-faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi motivasi belajar, yaitu
sebagai berikut:14
a) Kecemasan.
Kecemasan adalah sensasi yang tidak menyenangkan
sebagai perasaan kekhawatiran dan iritabilitas. Kecemasan dapat
muncul apabila kebutuhan fisik maupun psikis individu tidak
terpenuhi. Misalnya, kebutuhan rasa aman. Peserta didik yang
ketakutan karena guru killer cenderung memilki motivasi belajar
yang rendah
b) Rasa ingin tahu.
Rasa ingin tahu ialah aktivitas kognitif seseorang ketika
menyadari konflik antara apa yang ia percayai dengan apa yang
sebenarnya terjadi. Belajar yang baik adalah berasal dari rasa ingin
tahu.peserta didik dengan rasa ingin tahu yang besar biasanya
memilki motivasi yang tinggi untuk belajar.
c) Persepsi
13Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hlm.
27.
14
Barnawi dan Mohammad arifin, Etika Dan Profesi Kependidikan, (Jakarta: Ar-Ruzz Media,
2012), hlm. 76-77.
11
Pandangan seseorang atau persepsi akan mempengaruhi
tingkah laku. Pada gilirannya nanti akan memengaruhi
kesuksesannya. Biasanya peserta didik yang berprestasi akan
mempersepsikan kegagalannya sebagai akibat dari kurangnya
usaha yang dilakukan. Sebaliknya peserta didik yang bermotivasi
rendah akan berpandangan bahwa kegagalan sebagai takdir dari
Tuhan.
d) Harapan
Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar ialah harapan.
Apabila peserta didik masih memilki harapan, maka motivasi akan
tetap ada. Misalnya peserta didik memilki keyakinan bahwa ia
mampu mengerjakan soal-soal gurunya, peserta didik belajar
dengan giat karena berharap ingin lulus dengan nilai terbaik, dan
peserta didik blajar karena kelak ingin menjadi guru.
5. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Pada umunya motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha
dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena
adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan
menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha
yang tekun yang didasari adanya motivasi, maka peserta didik akan
melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan
sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya, sehingga
motivasi memiliki fungsi yang sangat penting dalam proses belajar.
Adapun fungsi motivasi dalam belajar, di antaranya:15
a) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak
15Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2014),
hlm. 85.
12
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut. seseorang siswa yang akan menghadapi ujian
dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar
dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau
membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka motivasi belajar yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah dorongan semangat belajar pada
siswa yang ditandai dengan rasa ingin tau yang tinggi, tekun dalam
belajar, memiliki minat belajar, dan memilki sikap mandiri sehingga
siswa menjadi antusias dalam belajar, dan lebih memahami pelajaran.
B. Media Audio Visual
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara
harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Dalam bahasa
Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan.16
Menurut AECT (Association Of Education
and Communication Tecnology) media merupakan segala bentuk dan
saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.17
Menurut Schram, media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (perluasan dari guru).18
Menurut Santoso media adalah semua bentuk perantara yang dipakai
orang menyebarkan ide atau gagasan itu sampai pada penerima.19
16Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 3.
17
Ibid., hlm. 3.
18
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Bandung: FIP UPI, 2008), hlm. 5
19
Hiryanto, dkk, Pengembangan Media Audio Visual Panduan Praktis Pola Hidup Sehat Bagi
Lansia, (Yogyakarta: UNY, 2013), hlm. 4.
13
Menurut Rumampak media diartikan sebagai bentuk
peralatan yang biasanya dipakai untuk memindahkan informasi antara
orang-orang.20
Burden dan Byrd mendefinisikan media pembelajaran
sebagai alat yang menyediakan fungsi-fungsi pembelajaran dalam
pendidikan terutama dalam mengantarkan informasi dan sumber ke
penerima, yang dapat memfasilitasi dan meningkatkan kualitas belajar
siswa.21
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana
sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan
efektif22
.
Berdasarkan pengertian media menurut para ahli, maka dapat
disimpulkan bahwa media merupakan sebuah perantara yang digunakan
untuk menyampaikan informasi kepada orang lain, dapat dilihat secara
nyata, yang salah satu kegunaannya pada dunia pendidikan untuk
menciptakan pembelajaran yang bermakna, efektif dan efisien.
2. Ciri-Ciri Media
Gearlach dan Ely mengemukakan tiga ciri media, dia antaranya:23
a) Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksikan suatu peristiwa
atau objek. Suatu objek yang telah diambil gambarnya (direkam)
dengan kamera atau video kamera dengan mudah dapat
direproduksi dengan mudah kapan saja diperlukan. Dengan ciri
fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau
objek yang terjadi pada pada satu waktu tertentu ditransportasikan
tanpa mengenal waktu. Ciri ini amat penting bagi guru karena
20Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS, (Jakarta: Prenadamedia Grup,2014), hlm.
313.
21
Ibid., hlm. 313.
22
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: GP Press, 2012), hlm. 7-8.
23
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 12-14.
14
kejadian-kejadian atau objek yang telah direkam atau disimpan
dengan format media yang ada dapat digunakan setiap saat.
b) Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan
karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan
waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu
berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga
menit dengan teknin pengambilan gambar time-lapse recording.
Disamping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat
pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman video.
c) Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau
kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan
kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan
stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.
Dalam hal ini distribusi media tidak hanya terbatas pada suatu kelas
atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah di dalam suatu wilayah
tertentu, tetapi juga dalam media, misalnya rekaman video, audio,
disket komputer dapat di sebar ke seluruh penjuru tempat yang
diinginkan kapan saja.
3. Manfaat Media
Dalam dunia pendidikan media sangat dibutuhkan dalam proses
pembelajaran, dengan adanya media dalam pembelajaran dapat
meningkatkan motivasi pada siswa, memudahkan siswa menyerap
pembelajaran yang sulit dipahami melalui penyampaian materi secara
lisan yang dilakukan oleh guru. Dengan adanya media, siswa dapat
belajar dengan baik melalui penglihatan maupun pendengaran secara
langsung objek yang akan dipelajari. Media memiliki manfaat yang
sangat berpengaruh dalam pembelajaran.
15
Encyclopedia of Educational Research dalam hamalik
mencirikan manfaat media pendidikan, di antaranya:24
a) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu
mengurangi verbalisme.
b) Memperbesar perhatian siswa.
c) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar,
oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
d) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri di kalangan siswa.
e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama
melalui gambar hidup.
f) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu
perkembangan kemampuan berbahasa.
g) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara
lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak
dalam belajar.
Adapun menurut Dr. Azhar Arsyad, manfaat media
pembelajaran, di antaranya:25
a) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses
dan hasil belajar.
b) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,
interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan
kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan
kemampuan dan minatnya.
c) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan
waktu.
24Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 25.
25
Ibid., hlm. 26
16
4. Media Audio Visual
Media audio visual adalah media penyampai informasi yang
memiliki karakteristik audio (suara) dan visual (gambar).26
Menurut
Hujair AH Sanaky, Media audio visual adalah seperangkat alat yang
dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara.27
Menurut
Suprijanto media audio visual adalah bahan atau alat yang
dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata
yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.28
Ahmad Susanto mengatakan dalam bukunya bahwa media audio visual
merupakan media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.29
Media audio visual sebagaimana dikemukakan oleh Amir
Hamzah dalam jurnal penelitian Maria bahwa media atau alat-alat audio
visual adalah alat-alat “audible” artinya dapat didengar dan alat-alat
“visible” artinya dapat dilihat.30
Menurut Wingkel yang dikutip dalam
jurnal Joni Purwono mengatakan bahwa media audio visual adalah
media kombinasi antara audio dan visual yang diciptakan sendiri seperti
slide yang dikombinasikan dengan kaset audio.31
Menurut Wina
Sanjaya media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara
dan unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman, video, slide,
suara, dan sebagainya.32
Berdasarkan pengertian media audio visual menurut para ahli,
maka dapat disimpulkan bahwa media audio visual merupakan
seperangkat alat berbentuk suara dan gambar yang digunakan oleh
26Sapto Haryoko, “Efektifitas Pemanfaatan Media Audio Visual sebagai Alternatif Optimalisasi
Model Pembelajaran”, Jurnal Edukasi, Vol.5, No.1 Maret 2009, hlm. 3.
27
Riduan Saberan, “Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa”, Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. 07, No. 02, hlm. 22.
28
Ibid., hlm. 22.
29
Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS, (Jakarta: Prenadamedia Grup, 2014),
hlm. 317.
30
Maria Goretti Sri Wahyuningsih, dkk, “Penerapan Media Audio Visual dalam Pembelajaran
Bahasa Inggris”, Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 2, No. 1, hal 84.
31
Joni Purwono, dkk, “Penggunaan Media Audio Visual Pada Mata Pelajaran IPA di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan”, Jurnal teknologi, pendidikan dan pembelajaran, Vol. 2,
No.2, hlm. 130
32
Ibid., hlm. 130.
17
seseorang untuk menyampaikan suatu informasi agar mudah diingat
dan dipahami dengan baik.
Media audio-visual ini dapat dibagi menjadi dua jenis. Jenis
pertama, dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit,
dinamakan media audio-visual murni, seperti film gerak (movie)
bersuara, televisi, dan video. Jenis kedua adalah media audio visual
tidak murni yakni apa yang kita kenal dengan slide, opaque, OHP, dan
peralatan visual lainnya bila diberi unsur suara dari rekaman kaset yang
dimanfaatkan secara bersamaan dalam satu waktu atau satu proses
pembelajaran.33
Pada penelitian kali ini, peneliti akan menggunakan media audio
visual berupa film atau gambar hidup mengenai pembelajaran IPS di
kelas. Peneliti menggunakan jenis audio visual gerak (media yang dapat
menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara
atau video cassett) dan jenis audio visual murni (unsur suara maupun
gambar berasal dari satu sumber seperti film video cassatte). Peneliti
menggunakan media ini karena peneliti meyakini bahwa media audio
visual (video pembelajaran) merupakan hal yang sangat tepat dijadikan
solusi pada masalah yang telah dikemukakan di atas karena penggunaan
media audio visual (video pembelajaran) pada proses pembelajaran
melibatkan indera siswa (penglihatan dan pendengaran) yang harus
benar-benar aktif agar bisa menyerap informasi secara mandiri,
sehingga media ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam
frame di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor
secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Film
bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual
yang kontinu.34
33Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta, GP Press, 2012), hlm. 113-114.
34
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 49.
18
Menurut Arief S. Sadiman dkk., pesan yang disajikan melalui
video bisa bersifat fakta (kejadian atau peristiwa penting, berita)
maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif,
edukatif, maupun instruksional. Dengan demikian pesan melalui
televisi, video-VCD, sound slide dan film sangat diperlukan karena
dapat memanipulasi waktu dan ruang serta mengajak siswa melanglang
buana meskipun dibatasi oleh dinding ruang kelas.35
5. Keuntungan dan Keterbatasan Film dan Video
Adapun keuntungan dari film dan video menurut Azhar arsyad,
di antaranya:36
a) Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar
dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktik, dan lain-
lain. Film merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat
menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti
cara kerja jantung ketika berdenyut.
b) Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang
sangat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
Misalnya, langkah-langkah dan cara yang benar dalam berwhudu.
c) Di samping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video
menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya. Misalnya, film
kesehatan yang menyajikan proses berjangkitnya penyakit diare atau
eltor dapat membuat siswa sadar terhadap pentingnya kebersihan
makanan dan lingkungan.
d) Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat
mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.
bahkan, film dan video, seperti slogan yang sering didengar, dapat
membawa dunia ke dalam kelas.
35Riduan Saberan, “Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa”, Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. 07, No. 02, hlm. 21.
36
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 49-50.
19
e) Film dan video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya bila
dilihat secara langsung seperti lahar gunung berapi atau perilaku
binatang buas.
f) Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau
kelompok kecil, kelompok yang heterogen maupun perorangan.
g) Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar frame demi
frame, film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu
minggu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit saja, misalnya
bagaimana kejadian mekarnya kembang mulai dari lahirnya kuncup
bunga hingga kuncup itu mekar.
Menurut Yudhi Munadi keuntungan dari media audio visual, di
antaranya:37
a) Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.
b) Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan.
c) Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat.
d) Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa.
e) Mengembangkan imajinasi peserta didik.
f) Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang
lebih realistik.
Adapun Keterbatasan dari film dan video, di antaranya:38
a) Pengadaan film dan video umumnya memerlukan biaya mahal dan
waktu yang banyak.
b) Pada saat film dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus
sehingga tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin
disampaikan melalui film tersebut.
c) Film dan video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan belajar yang diinginkan, kecuali film dan video itu
dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.
37 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta, GP Press, 2012), hlm. 127.
38
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 50.
20
6. Manfaat Media Audio Visual
Menurut suprijanto ada beberapa manfaat media audio visual
dalam pengajaran, antara lain: membantu memberikan konsep pertama
atau kesan yang benar; mendorong minat; meningkatkan pengertian
yang lebih baik; melengkapi sumber belajar yang lain; menambah
variasi metode mengajar; menghemat waktu; meningkatkan
keingintahuan intelektual; cenderung mengurangi ucapan dari
pengulangan kata yang tidak perlu; membuat ingatan terhadap pelajaran
lebih lama; dan dapat memberikan konsep baru dari sesuatu di luar
pengalaman biasa.39
Berdasarkan uraian mengenai media audio visual di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa media audio visual sangat cocok diterapkan
dalam pembelajaran di kelas karena dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa, memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran
dan siswa dapat lebih mudah memahami pelajaran.
C. Pembelajaran IPS di SD/MI
1. Pengertian Hakikat Pembelajaran IPS di SD/MI
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari
berbagai cabang ilmu-ilmu sosial dan humaniora, yaitu sosiologi,
sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. 40
Istilah “Ilmu
Pengetahuan Sosial”, disingkat IPS, merupakan nama mata pelajaran di
tingkat sekolah dasar.41
Kemudian, IPS dapat diartikan dengan
penelaahan atau kajian tentang masyarakat. Dalam mengkaji
masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif
sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi,
sosiologi, antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial
39Riduan Saberan, “Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa”, Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. 07, No. 02, hlm.24.
40
Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS, (Jakarta: Prenadamedia Grup, 2014),
hlm. 6.
41
Sapriya, Pendidikan IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), hlm.19.
21
yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.42
Menurut
Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah
perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia
merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi,
antropologi, budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik,
dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional
dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.43
Menurut Nu’man Soemantri IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial
yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA.
Penyederhanaan mengandung arti: a) menurunkan tingkat kesukaran
ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi
pelajaran yang sesuai dengan kematangan berpikir siswa-siswi sekolah
dasar dan lanjutan; b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka
cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi
pelajaran yang mudah dicerna.44
S Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang
merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan
bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan
dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai
subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi
sosial.45
Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan
bidang studi yang menghormati, mempelajari, mengolah, dan
membahas hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah human
relationship hingga benar-benar dapat dipahami dan diperoleh
pemecahannya. Penyajiannya harus merupakan bentuk yang terpadu
42Irfan tamwifi, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1 Edisi Pertama, (Jakarta: Learning Asistance
Program for Islamic Schools, 2009), hlm. 9.
43
Ibid., hlm. 10.
44
Ibid, hlm. 10.
45
Ibid, hlm. 10.
22
dari berbagai ilmu sosial yang telah terpilih, kemudian disederhanakan
sesuai dengan kepentingan sekolah-sekolah.46
Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran IPS merupakan sebuah pembelajaran cabang ilmu sosial
yang berisi kajian mengenai masyarakat yang dipelajari diseluruh
tingkatan pendidikan dari SD sampai tingkat universitas.
Pelajaran IPS di SD mengajarkan konsep-konsep esensi ilmu
sosial untuk membentuk subjek didik menjadi warga negara yang baik.
istilah IPS mulai digunakan secara resmi di Indonesia sejak tahun 1975.
Istilah Indonesia untuk Social Studies di Amerika. Kita mengenal
beberapa istilah seperti ilmu sosial, studi sosial, dan ilmu pengetahuan
sosial. Pertama, ilmu sosial tekanannya kepada keilmuan yang
berkenaan dengan kehidupan masyarakat atau kehidupan sosial. Secara
khusus dipelajari dan dikembangkan di tingkat pendidikan tinggi dan
dikembangkan di beberapa fakultas.47
2. Tujuan Pembelajaran IPS
Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi
disebutkan bahwa tujuan pendidikan IPS, yaitu:48
a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungan.
b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, ra ingin
tahu, inquiry, pemecahan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
c) Memiliki komoitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
46Irfan tamwifi, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1 Edisi Pertama, (Jakarta: Learning Asistance
Program for Islamic Schools, 2009), hlm. 10.
47
Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS, (Jakarta: Prenadamedia Grup, 2014),
hlm. 7.
48
Ibid., hlm. 31
23
d) Memilki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan kompetisi
dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan
global.
Sementara itu, Mutaqin mengatakan bahwa tujuan utama
mengajarkan IPS pada peserta didik adalah menjadikan warga negara
baik, melatih kemampuan berpikir matang untuk menghadapi
permasalahan sosial dan agar mewarisi dan melanjutkan budaya
bangsanya.49
Secara umum tujuan pendidikan IPS di SD untuk
membekali peserta didik dalam bidang pengetahuan sosial. Adapun
secara khusus tujuan pendidikan IPS di SD adalah sebagai berikut:50
a) Pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya.
b) Kemampuan mengidentifikasikan, menganalisis, dan menyusun
alternatif pemecahan masalah nasional yang terjadi dalam
kehidupan di masyarakat.
c) Kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan
berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian.
d) Kesadaran sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap
pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan
tersebut.
e) Kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS
sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu
pengetahuan, dan teknologi.
3. Ruang Lingkup Kajian IPS
Secara mendasar pembelajaran IPS berkenaan dengan
kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan
kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia memenuhi
kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, dan
kejiwaannya. Singkatnya, IPS mempelajari, menelaah, dan mengkaji
sistem kehidupan manusia di permukaan bumi ini dalam konteks
49 Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS, (Jakarta: Prenadamedia Grup, 2014),
hlm. 31
50
Ibid., hlm. 31-32.
24
sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan
pertimbangan bahwa manusia dalam konteks sosial demikian luas,
pengajaran IPS pada jenjang pendidikan harus dibatasi sesuai dengan
kemampuan peserta didik tiap jenjang, sehingga ruang lingkup
pengajaran IPS pada jenjang pendidikan dasar berbeda dengan jenjang
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. pada jenjang pendidikan
dasar, ruang lingkup pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan
masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah.
Terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada di
lingkungan sekitar peserta didik MI/SD.
Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa yang dipelajari
dalam IPS adalah manusia sebagai anggota masyarakat dalam konteks
sosialnya; ruang lingkup kajian IPS, meliputi: (a) substansi materi
ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan masyarakat dan (b) gejala,
masalah, dan peristiwa sosial tentang kehidupan masyarakat. kedua
lingkup pengajaran IPS ini harus diajarkan secara terpadu karena
pengajaran IPS tidak hanya menyajikan materi-materi yang akan
memenuhi ingatan peserta didik, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan
sendiri sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. oleh karena
itu, pengajaran IPS harus menggali materi-materi yang bersumber pada
masyarakat. dengan kata lain, pengajaran IPS yang melupakan
masyarakat atau yang tidak berpijak pada kenyataan di dalam
masyarakat tidak akan mencapai tujuannya.51
D. Kerangka Berpikir
Berdasarkan beberapa uraian yang telah dikemukakan di atas,
maka peranan guru sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran karena
guru merupakan salah satu yang berperan penting dalam memajukan mutu
pendidikan.
51Irfan tamwifi, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1 Edisi Pertama, (Jakarta: Learning Asistance
Program for Islamic Schools, 2009), hlm. 11-12.
25
Mutu pendidikan dapat unggul dan maju jika suatu proses
pembelajaran dapat terciptakan dengan baik. Jika pembelajaran IPS
SD/MI dilakukan hanya melalui metode ceramah maka tentu akan
menimbulkan pembelajaran yang kurang bermakna, kurang
menyenangkan, pembelajaran bersifat abstrak, siswa akan sulit memahami
pelajaran karena pembelajaran mengedepankan hapalan, siswa kurang
motivasi dalam belajar sehingga menyebabkan siswa merasa bosan dalam
belajar yang akhirnya akan menimbulkan gagalnya dalam mencapai tujuan
belajar yang diinginkan. Namun, jika proses pembelajaran IPS SD/MI
dilakukan menggunakan media pembelajaran (media audio visual: video
pembelajaran) maka akan terciptakan pembelajaran yang bermakna, siswa
menjadi lebih mandiri dalam belajar, siswa lebih paham mengenai materi
pelajaran yang disajikan oleh guru, pembelajaran menjadi menyenangkan,
akan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar karena adanya rasa ingin
tahu maupun dorongan-dorongan lain yang timbul akibat dari penggunaan
media audio visual (video pembelajaran).
Dengan demikian, setelah mengkaji uraian teori motivasi belajar
dan media audio visual, maka diduga kuat penggunaan media audio visual
(video pembelajaran) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
mata pelajaran IPS SD/MI.
E. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ika Risqi Citra Primavera dan Iwan
Permana Suwarna Program Studi Fisika, Jurusan Pendidikan IPA,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, tahun 2014. Penelitian dalam bentuk jurnal dengan judul
“Pengaruh Media Audio Visual (Video) Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas XI Pada Konsp Elastisitas” yang menunjukkan bahwa: terdapat
pengaruh media audio visual (video) terhadap hasil belajar siswa pada
konsep elastisitas, hal ini dibuktikan dengan selisih nilai posttest dan
pretest antara kedua kelas, kelas eksperimen yang menggunkana media
26
audio visual (video) lebih unggul sebesar 8,73 dibanding kelas kontrol
yang hanya menggunakan pembelajaran konvensional.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ana Murni Suryani Jurusan Pendidikan
Pra Sekolah dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Yogyakarta, tahun 2014. Penelitian dengan judul “Peningkatan
Prestasi Belajar IPS menggunakan Media Video Pada Siswa Kelas V
SD Negeri Kalongan, Depok Sleman” yang menunjukkan bahwa:
penggunaan media video dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa
kelas V. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata siswa dinyatakan
bahwa peningkatan prestasi belajar pada siklus I sebesar 7,27 (dengan
pra tindakan 56,82 pada siklus I meningkat menjadi 64,09) dan pada
siklus II sebesar 22,73 (dengan pra tindakan 56,82 pada siklus II
meningkat menjadi 79,55).
3. Penelitian yang dilakukan oleh Mufti Mirandra Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
tahun 2012. Penelitian dengan judul “Penggunaan Media Audio Visual
Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas
III B MI Sananul Ula Piyungan Bantul” yang menunjukkan bahwa:
prestasi belajar siswa setelah penggunaan media audio visual dalam
pembelajaran IPA pada siswa kelas III B MI Sananul Ula Piyungan
Bantul mengalami peningkatan. Hal ini
Persamaan hasil penelitian yang relevan di atas dengan penelitian
yang saya laksanakan, adalah sama-sama meneliti variabel penggunaan
media audio-visual, dan sama-sama menggunakan mata pelajaran IPS.
Perbedaan penelitian saya dengan hasil penelitian relevan terletak pada
variabel lain yang saya gunakan, jika saya menggunakan motivasi belajar
dan hasil penelitian yang relevan menggunakan hasil belajar dan prestasi
belajar.
27
F. Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini, maka peneliti berhipotesis bahwa terdapat
peningkatan motivasi belajar pada peserta didik setelah belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial atau IPS menggunakan media audio visual.
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Cempaka
Putih 1 pada kelas 5 A. Sekolah ini beralamat di Jalan Jambu No. 1
RT.7/ RW.5 Cempaka Putih, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan,
Provinsi Banten.
2. Waktu Penelitian
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni Jul
i
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Persiapan
Observasi
Studi
Pustaka
Penyusunan
Proposal
Perbaikan
Proposal
Pelaksanaan
Siklus I dan
Refleksi
Pelaksanaan
29
B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian
1. Metode
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh
pendidik atau calon pendidik di dalam kelasnya sendiri secara
kolaboratif atau partisipatif untuk memperbaiki kinerja pendidik
menyangkut kualitas proses pembelajaran, dan meningkatkan hasil
belajar peserta didik, baik dari aspek akademik maupun non akademik
melalui tindakan reflektif dalam bentuk siklus (daur ulang).1
Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah desain PTK Kemmis dan Mc Taggart. model ini
terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan (planning),
1Saur Tampubolan, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 19.
Siklus II
dan
Refleksi
Penulisan
Laporan
Penelitian
Perbaikan
Laporan
Penelitian
Penulisan
Laporan
Penelitian
Secara
Final
Ujian
Skripsi
30
pelaksanaan (action), pengamatan (observing), dan refleksi
(reflection).2
Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah untuk
meningkatkan dan memperbaiki proses pembelajaran di kelas, ada
tujuan penyerta yang dapat dicapai sekaligus berupa terjadinya proses
latihan dalam jabatan selama proses penelitian tindakan kelas
berlangsung.3
2. Rancangan Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)4
Bagan 3.1 Model PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart
2Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), Cet ke-14, hlm. 135.
3Suyanto, Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), (Jakarta, Dirgen Dikti
Depdikbud Proyek Pendidikan Tenaga Akademik Bagian Pengembangan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (BP3GSD), 1997), hlm. 8.
4Saur Tampubolan, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 27.
Refleksi
Refleksi
?
Perencanaan
Pengamatan
SIKLUS I
Perencanaan
Pelaksanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Pelaksanaan
31
Tahapan-tahapan yang terdapat pada PTK model Kemmis dan Mc
Taggart di antaranya:
a) Perencanaan
Dalam penelitian tindakan kelas tahapan yang pertama
perencanaan, pada tahapan ini peneliti menjelaskan tentang apa,
mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut
akan di lakukan. Biasanya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut peneliti harus mempersiapkan beberapa hal di antaranya:
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), instrumen penelitian, media
pembelajaran, bahan ajar, dan aspek-aspek lain yang sekiranya
diperlukan.
b) Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan adalah kegiatan mengimplementasikan atau
menerapkan perencanaan yang telah dibuat, peneliti harus mentaati apa
yang telah dirumuskan pada tahap perencanaan agar hasil yang
diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan.
c) Observasi
Dalam tahap observasi yang melakukannya adalah pengamat,
kegiatan ini berlangsung bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan.
Tahapan ini adalah mengamati bagaimana proses pelaksanaan
berlangsung, serta mengetahui dampak apakah yang dihasilkan dari
proses pelaksanaan.
d) Refleksi
Tahapan refleksi ini adalah tahapan kita dapat mengetahui
kelemahan apa saja yang terjadi dari proses pelaksanaan, sehingga
dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya, apabila proses siklus sudah
selesai maka tahapan ini bisa dijadikan tahapan untuk menarik
kesimpulan dari keseluruhan kegiatan.
32
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V semester genap di SD
Negeri Cempaka Putih 1 tahun pelajaran 2016/ 2017 dengan jumlah siswa
38 siswa yang terdiri dari 29 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Peran dan posisi peneliti saat penelitian berlangsung:
1. Peneliti sebagai pelaksana penelitian (sebagai guru).
2. Peneliti sebagai observer bagi siswa pada saat pembelajaran.
3. Peneliti sebagai dokumentator (memfoto siswa pada saat kegiatan
pembelajaran)
Pada saat penelitian berlangsung, peneliti berkolaborasi dengan
guru kelas V yang bertindak sebagai observer bagi peneliti, siswa, dan
efektivitas media pembelajaran yang digunakan pada saat pembelajaran di
kelas.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan terdiri dari beberapa siklus,
tergantung pada tingkat penyelesaian masalah. Berikut adalah gambaran
mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan
kelas:
1. Persiapan Pra Penelitian, yaitu:
a) Orientasi lapangan melalui wawancara terhadap guru mata pelajaran
IPS yang mengajar di kelas V tahun ajaran 2016/ 2017 untuk
menjaring permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran
IPS sebelum penelitian tindakan dilakukan.
b) Menganalisis hasil wawancara dengan menentukan fokus
permasalahan yang akan diteliti.
c) Mendiskusikan rancangan penelitian berdasarkan fokus
permasalahan yang akan diteliti dengan pembimbing, ahli, dan
teman sejawat.
33
d) Mengkaji literatur dari hasil-hasil penelitian yang serupa.
2. Siklus I, dilakukan dengan susunan kegiatan sebagai berikut:
1) Tahapan Perencanaan Tindakan (Planning)
1) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses
belajar mengajar.
2) Merancang strategi dan skenario pembelajaran yang akan
dilaksanakan melalui pemanfaatan media audio visual (video
pembelajaran) pembelajaran.
3) Menemukan indikator-indikator ketercapaian keberhasilan dalam
pembelajaran.
4) Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator.
5) Menyusun instrumen penelitian untuk proses pengumpulan data
untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar siswa, dan
tanggapan terhadap kegiatan pembelajaran.
6) Menentukan fokus observasi dan aspek-aspek yang akan diamati
sebagai pedoman lembar observasi.
7) Mempersiapkan alat atau media pembelajaran serta sumber-
sumber belajar yang dibutuhkan seperti laptop, Infocus, Flasdisk,
film mengenai pembelajaran.
2) Tahapan Pelaksanaan Tindakan
1) Guru memberikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran yang
akan diberikan kepada peserta didik
2) Guru membagikan angket motivasi siswa pada awal pembelajaran
3) Guru mengadakan kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan
media audio visual dalam bentuk film. Kegiatan yang dilakukan,
antara lain:
a. Kegiatan menyimak video pembelajaran
1. Guru mengadakan pembagian kelompok kecil dengan
membagi siswa kedalam 7 kelompok, tiap kelompok terdiri
dari 5-6 siswa yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Guru membimbing siswa dengan memberikan arahan.
34
3. Guru mulai memutarkan video pada kegiatan pembelajaran.
4. Siswa melakukan pengamatan atau menyimak film yang
disajikan pada saat kegiatan pembelajaran.
5. Siswa mengomunikasikan hasil pengamatan dalam bentuk
diskusi kelompok.
6. Observer melaksanakan tugasnya yaitu melakukan
observasi berdasarkan aspek-aspek yang terdapat pada
lembar observasi.
3) Pengamatan (Observasi)
1) Peneliti dan observer mencatat semua data dan informasi
mengenai aktivitas motivasi belajar siswa yang dapat terlihat
secara langsung selama diskusi dan menyimak video sesuai
dengan lembar observasi.
2) Peneliti dan observer melakukan diskusi mengenai kegiatan
pembelajaran yang sudah berlangsung.
4) Refleksi Siklus I
1) Melakukan evaluasi tindakan dengan menganalisis seluruh data
pada siklus I melalui lembar observasi, instrumen skala motivasi
belajar.
2) Merefleksikan kekurangan pada siklus I, dengan menentukan
kendala-kendala berdasarkan temuan di kelas dan merencanakan
tindakan selanjutnya berdasarkan hasil analisis reflektif yang
dilakukan secara kolaboratif.
3. Siklus II, dilakukan dengan susunan kegiatan sebagai berikut:
a) Tahapan Perencanaan Tindakan (Planning)
1) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses
belajar mengajar.
2) Merancang strategi dan skenario pembelajaran yang akan
dilaksanakan melalui pemanfaatan media audio visual (video
pembelajaran).
35
3) Menemukan indikator-indikator ketercapaian keberhasilan dalam
pembelajaran.
4) Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator.
5) Menyusun instrumen penelitian untuk proses pengumpulan data
dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar
siswa, dan tanggapan terhadap kegiatan pembelajaran.
6) Menentukan fokus observasi dan aspek-aspek yang akan diamati
sebagai pedoman lembar observasi.
7) Menyusun hand out untuk mendukung penerapan media audio
visual (video pembelajaran).
8) Mempersiapkan alat atau media pembelajaran serta sumber-
sumber belajar yang dibutuhkan, seperti laptop, infokus, dan
flasdisk.
b) Tahapan Pelaksanaan Tindakan
1) Guru memberikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran yang
akan diberikan kepada peserta didik.
2) Guru mengadakan kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan
media audio visual dalam bentuk film. Kegiatan yang dilakukan,
antara lain:
a. Kegiatan menyimak video pembelajaran
1. Guru mengadakan pembagian kelompok kecil dengan
membagi siswa kedalam 7 kelompok, tiap kelompok terdiri
dari 5-6 siswa yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Guru membimbing siswa dengan memberikan arahan.
3. Guru mulai memutarkan video pada kegiatan pembelajaran.
4. Siswa melakukan pengamatan atau menyimak video yang
disajikan pada saat kegiatan pembelajaran.
5. Siswa mengomunikasikan hasil pengamatan dalam bentuk
diskusi kelompok.
6. Guru memberikan games untuk menjaring pemahaman
siswa.
36
7. Siswa memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran
yang telah dilakukan.
8. Observer melaksanakan tugasnya yaitu melakukan
observasi berdasarkan aspek-aspek yang terdapat pada
lembar observasi.
9. Guru memberikan angket untuk mengatahui sejauh mana
tingkat motivasi belajar siswa pada akhir siklus II.
c) Pengamatan (Observasi)
1) Peneliti dan observer mencatat semua data dan informasi
mengenai aktivitas motivasi belajar siswa yang dapat terlihat
secara langsung selama diskusi dan menyimak video sesuai
dengan lembar observasi.
2) Peneliti dan observer melakukan diskusi mengenai kegiatan
pembelajaran yang sudah berlangsung.
d) Refleksi Siklus II
1) Melakukan evaluasi tindakan dengan menganalisis seluruh daya
pada siklus II melalui instrumen lembar observasi, instrumen
skala motivasi belajar, dan angket tanggapan siswa terhadap
pembelajaran.
2) Merefleksikan kekurangan pada siklus II, dengan menentukan
kendala-kendala berdasarkan temuan di kelas dan merencanakan
tindakan selanjutnya berdasarkan hasil analisis reflektif yang
telah dilakukan secara kolaboratif.
F. Hasil intervensi yang Diharapkan
Hasil intervensi yang diharapkan pada kegiatan penelitian, yaitu:
1. Peningkatan motivasi belajar siswa pada setiap siklus, berdasarkan hasil
angket motivasi siswa, jumlah siswa yang memiliki motivasi tinggi dan
sangat tinggi sebesar 80% sesudah intervensi tindakan dilakukan.
2. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media audio visual berhasil
100%.
37
G. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini yaitu data kualitatif yang meliputi: hasil
lembar wawancara, hasil lembar observasi, angket motivasi belajar,
catatan lapangan, dan hasil dokumentasi berupa foto pada kegiatan
pembelajaran, sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah siswa
dan guru IPS.
H. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen adalah bagian-bagian dari tahapan penelitian yang
dijadikan sumber data untuk memperkuat hasil dari suatu penelitian.
Untuk memperoleh data yang diperlukan tersebut, maka terlebih dahulu
dibuat instrumen penelitian yang terdiri dari:
1. Instrumen dan Kisi-Kisi Motivasi Belajar (Lembar Kuesioner)
a. Definisi Konseptual
Motivasi belajar adalah suatu dorongan pada siswa dalam
kegiatan belajar yang berasal dari dalam diri atau dari luar diri
siswa secara sadar ataupun tidak sadar untuk melakukan suatu
tindakan dengan tujuan tertentu yang ditandai dengan indikator
rasa ingin tahu yang tinggi, tekun dalam belajar, memiliki minat
belajar, dan memilki sikap mandiri dalam belajar.
b. Definisi Operasional
Skor yang didapat setelah melakukan pengukuran motivasi
belajar dengan menggunakan kuesioner yang ditandai dengan
indikator rasa ingin tahu yang tinggi, tekun dalam belajar,
memiliki minat belajar, dan memilki sikap mandiri dalam belajar
dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari 4 alternatif
jawaban, di antaranya selalu, sering, kadang-kadang dan tidak
pernah berhasil mencapai 80%.
38
c. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Angket Motivasi Belajar
1) Uji Validitas
Tabel 3.2
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Keterangan
item1 83.14 77.231 ,366 ,534 Valid
item2 82.70 84.104 -.111 .510 Tidak Valid
item3 82.86 76.787 ,430 ,529 Valid
item4 82.81 74.713 .378 .444 Valid
item5 82.70 71.826 .502 .423 Valid
item6 82.68 78.281 ,405 .534 Valid
item7 82.62 78.908 ,507 .516 Valid
item8 82.86 81.065 .032 .491 Tidak Valid
item9 82.86 80.120 .426 . 441 Valid
item10 83.14 77.231 .366 .534 Valid
item11 83.03 80.305 .456 .434 Valid
item12 83.35 77.623 ,368 .536 Valid
item13 83.38 74.742 .426 .441 Valid
item14 83.11 79.321 .144 .476 Tidak Valid
item15 82.76 83.245 .456 434 Valid
item16 83.08 79.965 ,430 ,529 Valid
item17 82.95 80.164 .388 .439 Valid
item18 83.32 79.392 .434 .474 Valid
item19 82.92 76.688 .254 .460 Tidak Valid
item20 83.16 82.195 .502 .423 Valid
item21 83.16 83.362 .693 .872 Valid
item22 83.30 84.770 .507 .516 Valid
item23 83.32 80.336 .693 .872 Valid
item24 83.19 79.324 .172 .473 Tidak Valid
item25 83.11 78.877 .456 .434 Valid
item26 82.97 79.083 .155 .475 Tidak Valid
item27 83.16 87.417 .502 .423 Valid
item28 83.24 77.245 .430 ,529 Valid
item29 83.22 73.674 .456 .434 Valid
item30 83.38 80.908 .071 .485 Tidak Valid
item31 83.03 73.638 .388 .423 Valid
item32 83.16 82.862 .368 .536 Valid
item33 82.97 87.471 .405 .534 Valid
39
item34 82.68 79.614 .693 .872 Valid
item35 82.27 80.980 .378 .482 Valid
item36 82.81 82.324 -.025 .498 Tidak Valid
item37 82.81 87.324 ,430 ,529 Valid
item38 82.62 84.686 .502 .423 Valid
item39 82.35 80.290 .378 .444 Valid
item40 82.65 82.790 ,366 ,534 Valid
Berdasarkan tabel 3.2, dari jumlah soal sebanyak 40
terdapat 8 soal yang tidak valid, di antaranya: 2, 8, 14, 19, 24,
26, 30, 36. Maka dari itu peneliti harus menindak lanjut
dengan mengganti pernyataan soal yang tidak valid dengan
yang lebih valid.
Tabel 3.3
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Keterangan
item1 83.14 77.231 ,366 ,534 Valid
item2 82.86 76.787 ,430 ,529 Valid
item3 82.81 74.713 .378 .444 Valid
item4 82.70 71.826 .502 .423 Valid
item5 82.68 78.281 ,405 .534 Valid
item6 82.62 78.908 ,507 .516 Valid
item7 82.86 80.120 .426 . 441 Valid
item8 83.14 77.231 .366 .534 Valid
item9 83.03 80.305 .456 .434 Valid
item10 83.35 77.623 ,368 .536 Valid
item11 83.38 74.742 .426 .441 Valid
item12 82.76 83.245 .456 434 Valid
item13 83.08 79.965 ,430 ,529 Valid
item14 82.95 80.164 .388 .439 Valid
item15 83.32 79.392 .434 .474 Valid
item16 83.16 82.195 .502 .423 Valid
item17 83.16 83.362 .693 .872 Valid
item18 83.30 84.770 .507 .516 Valid
item19 83.32 80.336 .693 .872 Valid
item20 83.11 78.877 .456 .434 Valid
40
Berdasarkan tabel 3.3 Soal pernyataan telah valid. Maka
dari itu peneliti dapat menggunakan instrumen motivasi belajar.
2) Uji Reliabilitas
Tabel 3.4
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.787 32
Berdasarkan tabel 3.4 diatas harga r alpha 0,787 > 0,60.
Maka instrumen motivasi belajar dianggap reliabilitas dan baik
digunakan dalam penelitian.
item21 83.16 87.417 .502 .423 Valid
item22 83.24 77.245 .430 ,529 Valid
item23 83.22 73.674 .456 .434 Valid
item24 83.03 73.638 .388 .423 Valid
item25 83.16 82.862 .368 .536 Valid
item26 82.97 87.471 .405 .534 Valid
item27 82.68 79.614 .693 .872 Valid
item28 82.27 80.980 .378 .482 Valid
item29 82.81 87.324 ,430 ,529 Valid
item30 82.62 84.686 .502 .423 Valid
item31 82.35 80.290 .378 .444 Valid
item32 82.65 82.790 ,366 ,534 Valid
41
d. Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar (Kuesioner)
1) Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar Setelah diuji Validitas dan
Reliabilitas.
Tabel 3.5
No Variabel
Penelitian Indikator
Nomor Butir Soal Soal
Valid
Soal
Tidak
Valid
Jumlah Positif Negatif
1
Motivasi
Belajar
Tekun 1, 2, 3, 4,
5, 6, 9 7, 8,10
1, 3, 4, 5,
6, 7, 9,
10
2, 8 10
2 Minat Belajar
11, 12,
15, 18,
20, 21,
22, 23,
24
13, 14
16, 17,
19, 25
11, 12,
13, 15,
17, 18,
20, 21,
22, 23,
25
14, 19,
24 15
3
Ulet
menghadapi
Kesulitan
27, 28,
29
26, 30,
31
27, 28,
29, 30 26, 30 6
4 Mandiri 34, 35 32, 33 32, 33,
34, 35 4
5
Dapat
mempertahan
kan
pendapatnya
36, 37,
38 39, 40
37, 38,
39, 40 36 5
Jumlah Soal 24 16 32 8 40
42
Tabel 3.6
K
i
s
i
-
k
i
s
i
e. Validasi Instrumen
Validasi instrumen motivasi belajar disusun
berdasarkan teori yang relevan dan berdasarkan fakta-fakta
empiris yang telah terbukti, serta dilakukan uji validitas
melalui konsultasi ahli dan menggunakan aplikasi SPSS.
f. Instrumen yang digunakan
Instrumen yang digunakan ditandai dengan indikator
rasa ingin tahu yang tinggi, tekun dalam belajar, memiliki
minat belajar, dan memilki sikap mandiri dalam belajar dengan
menggunakan skala likert yang terdiri dari 4 alternatif
jawaban, di antaranya selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak
pernah pada lembar kuesioner atau angket.
No Variabel
Penelitian Indikator
Nomor Butir Soal Jumlah
Positif Negatif
1
Motivasi
Belajar
Tekun 1, 2, 3, 4,
5, 7 6, 8 8
2 Minat Belajar
9, 10, 12,
15, 16, 17,
19
11, 13, 14,
18, 20 12
3 Ulet menghadapi
Kesulitan 21, 22, 23 24 4
4 Mandiri 27, 28 25, 26 4
5
Dapat
mempertahankan
pendapatnya
29, 30 31, 32 4
Jumlah Soal 20 12 32
43
2. Instrumen dan Kisi-Kisi Media Audio Visual (Lembar Observasi)
a. Definisi Konseptual
Media audio visual adalah alat berbentuk suara dan gambar
dalam pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan suatu
informasi agar mudah dipahami. Media audio visual pada
penelitian ini adalah (video) mengenai pembelajaran IPS SD/MI.
b. Definisi Operasional
Skor yang didapat setelah melakukan pelaksanaan
pembelajaran menggunakan media audio visual dinyatakan
berhasil 100% apabila hasil pengamatan yang dilakukan oleh
observer terhadap peneliti dan aktivitas belajar siswa memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan.
c. Kisi-Kisi Instrumen Pengamatan Tindakan Kelas pada Media
Audio Visual
Tabel 3.7
Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Melalui
Penggunaan Media Audio Visual
Kegiatan
Pembelajaran Aspek yang diamati
Hasil
Pengamatan
Melakukan proses
pembelajaran dengan
menggunakan media
audio visual (video
pembelajaran)
Aktivitas Guru Ya Tidak
A. Apersepsi dan Motivasi
1. Guru menghubungkan materi
pelajaran sebelumnya dengan
materi pelajaran yang akan
dipelajari
2. Guru mengajukan pertanyaan
mengenai materi yang akan
dipelajari
44
3. Guru menyampaikan manfaat dan
tujuan pembelajaran
B. Menyampaikan Kompetensi dan
Rencana Kegiatan.
4. Guru menyampaikan indikator
yang harus dicapai oleh siswa
5. Guru menyampaikan rencana
kegiatan misalnya belajar secara
individu, kelompok dan kegiatan
mengamati video pembelajaran
C. Kegiatan Inti
6. Guru menyampaikan materi
Pelajaran
7. Guru mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan
dengan kehidupan nyata
8. Guru menyajikan video
Pembelajaran
D. Penerapan Pendekatan atau
Strategi Pembelajaran
9. Guru melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai
10.Guru melaksanakan pembelajaran
secara runtut
11.Guru menguasai kelas
12.Guru melaksanakan pembelajaran
secara kelompok
13. Guru melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu yang
45
direncanakan
14. Guru melaksanakan pembelajaran
yang aktif dan partisipatif siswa
15.Guru memfasilitasi kegiatan yang
memuat komponen eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi
16.Guru membagi siswa menjadi 7
Kelompok
E. Pemanfaatan sumber
belajar/media pembelajaran
17.Guru menunjukkan keterampilan
dalam menggunakan media audio
visual (video pembelajaran)
18.Guru dapat menghasilkan pesan
yang menarik dari penggunaan
media audio visual (video
pembelajaran)
19.Guru melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media audio visual
(video pembelajaran)
F.Penilaian proses dan hasil
Belajar
20.Guru memantau kemajuan
belajar/ indikator pencapaian
21.Guru melakukan penilaian akhir
sesuai dengan kompetensi
G. Penutupan Pembelajaran
22.Guru melakukan refleksi atau
membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa
46
23.Guru melakukan tindak lanjut
dengan memberi arahan kegiatan
berikutnya atau tugas sebagai
kegiatan pengayaan
Aktivitas Siswa
A. Perlibatan Siswa dalam Belajar
1.Siswa merespon penggunaan media
audio visual (video pembelajaran)
2. Siswa terlibat aktif dalam
Pembelajaran
3. Siswa antusias dalam proses
Pembelajaran
4. Siswa bertanya dengan bahasa
yang sopan
5. Siswa telibat kerjasama dalam
Kelompok
6. Siswa mengikuti proses
pembelajaran dengan tertib
7. Siswa memiliki keberanian dalam
bertanya pada proses pembelajaran
8. Siswa mengerjakan tugas dengan
Tertib
Jumlah
Prosentase
d. Validasi Instrumen
Validasi instrumen penggunaan media audio visual
disusun berdasarkan teori yang relevan dan berdasarkan fakta-
fakta empiris yang telah terbukti, serta dilakukan uji validitas
melalui konsultasi ahli.
47
e. Instrumen yang digunakan
Instrumen yang digunakan pada penggunaan media
audio visual yaitu lembar observasi.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian
tindakan yaitu:
1. Kuesioner atau angket
Kuesioner atau angket digunakan oleh peneliti untuk mengetahui
motivasi belajar siswa.
2. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan yang dilakukan melalui tanya jawab
antara peneliti dengan siswa untuk memperkuat data yang telah
didapattkan oleh peneliti.
3. Observasi
Observasi adalah kegiatan mengamati dan pencatatan informasi
mengenai aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran.
4. Catatan Lapangan
Catatan lapangan dibuat dengan tujuan untuk mengetahui
hambatan-hambatan yang terjadi saat pelaksanaan tindakan
berlangsung.
5. Dokumentasi Peneliti
Dokumentasi pada penelitian ini berupa kamera yang digunakan
untuk membantu menggambarkan apa yang terjadi di kelas pada waktu
pembelajaran berlangsung baik berupa foto ataupun video.
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Sebelum instrumen penelitian digunakan dalam mengumpulkan
informasi yang dibutuhkan oleh peneliti, peneliti terlebih dahulu
melakukan uji coba kepada responden yang berada diluar subjek yang
48
sudah ditetapkan yakni para ahli, tujuannya untuk memenuhi syarat
validitas dan reabilitas instrumen.
K. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan yaitu diarahkan untuk
menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan
dalam proposal. Karena datanya kualitatif, maka teknik analisis data
menggunakan cara deskriptif, data diperoleh dari berbagai sumber dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam dilakukan
secara terus menerus sampai datanya jenuh.5
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Pada penelitian ini, peneliti membuat pengembangan perencanaan
tindakan agar dapat menjadi referensi bagi guru atau pembaca seperti
peneliti menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar
observasi, lembar wawancara, angket motivasi belajar, RPP, video
pembelajaran, dan lembar evaluasi pembelajaran. Penelitian ini berakhir
apabila peneliti telah berhasil menguji penggunaan media audio visual
(video pembelajaran) dalam meningkatkan motivasi belajar IPS siswa.
5Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & B. (Bandung: Alfabeta,2010)
hlm. 273.
49
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V A SDN Cempaka Putih 01
yang beralamat di Jalan Jambu No. 1 RT.7/ RW.5 Kelurahan Cempaka
Putih, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi
Banten. Sebelum diadakan penelitian, peneliti melaksanakan kegiatan
wawancara kepada observer (wali kelas V A) dan observasi yang
dilaksanakan pada tanggal 05 April 2017. Tujuan dari kegiatan wawancara
dan observasi adalah untuk mengetahui gambaran kegiatan pembelajaran
yang biasa dilakukan, respon siswa terhadap pembelajaran, dan hambatan-
hambatan yang dialami oleh siswa ketika belajar. Adapun waktu
pelaksanaan penelitian dimulai dari tanggal 7 April sampai 28 April 2017
dengan II siklus. Siklus I terdiri dari dua pertemuan yang dilaksanakan
pada tanggal 7 dan 8 April 2017, dan siklus II dilaksanakan dua kali
pertemuan pada tanggal 21 dan 28 April 2017.
Berdasarkan kegiatan wawancara dan observasi yang dilakukan
oleh peneliti, maka kesimpulannya adalah siswa masih belum maksimal
mengikuti kegiatan pembelajaran IPS dan masih tergolong rendah
motivasi belajarnya di kelas.
1. Deskripsi dan Hasil Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS
Sebelum Penerapan Media Audio Visual (pretest).
Kegiatan Pretest bertujuan untuk mengetahui keadaan motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran IPS sebelum dilakukan tindakan.
Berikut ini tabel pretest motivasi belajar siswa:
50
Tabel 4.1
Data Motivasi Belajar Peserta Didik Sebelum dilakukan Tindakan
(Pretest)
No
Nama
Pretest
Presentase
1 S.1 70 55%
2 S.2 63 49%
3 S.3 81 63%
4 S.4 70 55%
5 S.5 55 43%
6 S.6 70 55%
7 S.7 71 55%
8 S.8 75 59%
9 S.9 70 55%
10 S.10 60 47%
11 S.11 55 43%
12 S.12 75 59%
13 S.13 63 49%
14 S.14 50 39%
15 S.15 70 55%
16 S.16 61 48%
17 S.17 65 51%
18 S.18 70 55%
19 S.19 65 51%
20 S.20 75 59%
21 S.21 71 55%
22 S.22 60 47%
23 S.23 70 55%
24 S.24 63 49%
25 S.25 81 63%
26 S.26 50 39%
27 S.27 75 59%
28 S.28 61 48%
29 S.29 55 43%
30 S.30 75 59%
31 S.31 50 39%
51
32 S.32 70 55%
33 S.33 55 43%
34 S.34 71 55%
35 S.35 75 59%
36 S.36 50 39%
37 S.37 61 48%
2. Deskripsi dan Hasil Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS
Setelah Penerapan Media Audio Visual (Posttest: Pelaksanaan Siklus I)
Siklus I terdiri dari beberapa tahapan yang meliputi:
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus I, peneliti menyiapkan
perangkat pembelajaran yang akan digunakan ketika penelitian,
seperti: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal
untuk evaluasi belajar, dan instrumen penelitian yang terdiri dari
lembar observasi guru dan siswa, lembar angket motivasi belajar
siswa, lembar wawancara, serta alat dokumentasi.
Pada tahap ini, sebelum dibuatnya Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), peneliti terlebih dahulu melakukan kegiatan
diskusi dengan wali kelas dan dosen pembimbing. Lembar observasi
ditujukan kepada observer (wali kelas V) yang digunakan untuk
mengetahui ketercapaian proses pembelajaran yang dilakukan oleh
peneliti. Lembar angket digunakan untuk mengetahui motivasi
belajar siswa pada setiap pertemuan setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran di kelas. Lembar wawancara digunakan untuk
mengetahui informasi dari wali kelas V mengenai proses kegiatan
pembelajaran sebelum dilakukannya pelaksanaan tindakan.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pertemuan Pertama (Jumat, 7 April 2017)
Pada pertemuan pertama, guru membuka pembelajaran
dengan mengucapkan salam dan dilanjutkan dengan membaca
doa. Kemudian guru memperkenalkan diri serta mengecek
52
kehadiran siswa kelas V A dengan menyebutkan nama siswa satu
persatu agar guru bisa mengenal siswa. Setelah mengecek
kehadiran siswa, guru mengondisikan kelas dengan mengajak
siswa melakukan ice breaking beberapa tepukan yang bertujuan
untuk mengetahui konsentrasi siswa sebelum belajar dan
mempersiapkan mental siswa agar nyaman dalam mengikuti
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang harus dicapai, dan model pembelajaran
yang akan digunakan yaitu Grup Investigation. Kemudian,
dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi yang bertujuan untuk
memacu interaksi positif antara guru dan siswa dan mengetahui
pengetahuan awal yang dimiliki siswa. Pada kegiatan apersepsi
terdapat respon positif dari siswa, karena pada saat guru
memberikan stimulus dengan memberikan pertanyaan, ada
beberapa siswa yang mau menjawab pertanyaan tersebut,
walaupun masih banyak siswa yang belum mau dan belum berani
menjawab pertanyaan guru.
Guru menyampaikan materi mengenai Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia secara singkat sebagai
pengantar pembelajaran. Kemudian setelah guru menyampaikan
materi, guru membentuk siswa menjadi 7 kelompok dengan cara
meminta siswa untuk berhitung, dan setiap kelompok terdiri dari
5-6 orang kemudian guru menjelaskan prosedur pembelajaran
yang akan dilaksanakan. Setelah itu, guru menampilkan video
pembelajaran berupa sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
dan peristiwa Rengasdengklok. Setelah siswa mengamati video
pembelajaran, guru meminta setiap kelompok untuk
mendiskusikan dan menuliskan hasil pengamatan mengenai video
pembelajaran yang telah diamati secara bersama sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Selama kegiatan diskusi
berlangsung guru berkeliling mengawasi proses pembelajaran
53
siswa pada setiap kelompok dan menyampaikan pesan bagi
kelompok tercepat yang menyelesaikan diskusinya akan
mendapatkan reward berupa bintang ceria. Setelah waktu diskusi
habis, guru meminta perwakilan pada setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Setelah itu
guru memberikan siswa latihan soal sebagai bentuk evaluasi dan
penguatan pada pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru dan
siswa menyimpulkan pembelajaran secara bersama dan menutup
pembelajaran dengan mengucapkan hamdalah dan dilanjutkan
dengan salam.
Berdasarkan kegiatan pembelajaran pada pertemuan
pertama yang telah diuraiakan di atas maka catatan lapangannya
adalah sebagai berikut:
Nomor : 01
Pengamat : Ulfiyatul Makiyah (Peneliti)
Hari/ Tanggal Pengamatan : Jumat/ 07 April 2017
Waktu Pengamatan : 08.15-08.25 WIB
Siklus : I
Pertemuan : Pertama
Fokus Pengamatan : Awal, pertengahan dan Akhir
Pembelajaran
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti
saat kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama, peneliti
membuat catatan lapangan dengan tujuan untuk mengetahui
hambatan-hambatan yang terjadi saat pembelajaran di kelas. Pada
awal dan pertengahan pembelajaran terdapat beberapa siswa yang
asik mengobrol dengan teman sebangkunya karena tidak memiliki
semangat untuk mengikuti pembelajaran IPS dan malas
mengamati video pembelajaran IPS, kemudian terjadi kegaduhan
54
saat pembentukkan kelompok karena ada beberapa siswa yang
harus pindah tempat duduk sesuai kelompok yang telah dibentuk.
Kemudian pada akhir pembelajaran terdapat beberapa siswa yang
mengalami kesulitan saat mengisi lembar evaluasi yang
disebabkan karena tidak memperhatikan video pembelajaran yang
telah disajikan oleh guru, kemudian pada pertemuan pertama
pembelajaran guru sedikit terburu-buru saat detik-detik menjelang
waktu belajar habis sehingga pembelajaran kurang efektif. Hal ini
disebabkan karena guru masih kurang mampu membagi waktu
antara menyampaikan materi pelajaran, kegiatan mengamati
video pembelajaran, dan kegiatan diskusi sehingga alokasi waktu
belajar tidak sesuai dengan yang telah ditentukkan sebelumnya.1
Solusi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki pertemuan
pertama, yaitu: guru harus memiliki ketegasan apabila ada siswa
yang tidak tertib saat belajar, dan guru harus bisa membagi waktu
agar tidak terjadinya keterlambatan selesainya pembelajaran di
kelas.
2) Pertemuan Kedua (Sabtu, 8 April 2017)
Pada pertemuan kedua, guru mengawali kegiatan dengan
mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk berdoa bersama.
Kemudian guru mengecek kehadiran siswa kelas V A. Setelah
mengecek kehadiran siswa, guru mengondisikan siswa dengan
melakukan ice breaking yang bertujuan untuk mengetahui
konsentrasi, dan kesiapan siswa sebelum belajar. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai, dan
model pembelajaran yang akan digunakan yaitu Picture and
Picture. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi kepada
siswa yang bertujuan untuk memacu interaksi positif antara guru
dan siswa dan mengetahui pengetahuan yang dimiliki siswa. Pada
kegiatan apersepsi terdapat respon positif dari siswa, karena pada
1CL 01
55
saat guru memberikan stimulus dengan memberikan pertanyaan,
terdapat beberapa siswa yang menjawab pertanyaan guru dengan
berbagai macam jawaban.
Guru meriview materi pelajaran IPS sebelumnya dan
menyampaikan materi mengenai Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia secara singkat sebagai pengantar
pembelajaran. Kemudian setelah guru menyampaikan materi,
guru membentuk siswa menjadi 7 kelompok dengan cara
meminta siswa untuk berhitung, dan setiap kelompok terdiri dari
5-6 orang dan dilanjutkan dengan penjelasan guru mengenai
prosedur pembelajaran yang akan dilaksanakan. Setelah itu, guru
membagikan sebuah puzzle yang berisi gambar tokoh proklamasi
yang masih belum berurutan kepada setiap kelompok. Kemudian
guru mengajak siswa untuk mengamati video pembelajaran
mengenai yang berhubungan dengan puzzle tokoh proklamasi.
Setelah siswa mengamati video pembelajaran, guru meminta
setiap kelompok untuk mengurutkan puzzle dengan benar dan
mendiskusikan serta menuliskan peranan tokoh proklamasi dari
puzzle yang telah mereka susun dengan waktu yang telah
ditentukan. Selama kegiatan diskusi berlangsung guru berkeliling
mengawasi proses pembelajaran siswa pada setiap kelompok, dan
menyampaikan pesan bagi kelompok tercepat akan mendapatkan
reward berupa bintang ceria. Setelah waktu diskusi habis, guru
meminta perwakilan pada setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Setelah itu
guru memberikan siswa latihan soal sebagai bentuk evaluasi dan
penguatan pada pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru dan
siswa menyimpulkan pembelajaran secara bersama dan menutup
pembelajaran dengan mengucapkan hamdalah dan dilanjutkan
dengan salam.
56
Gambar 4.1 Suasana pembelajaran siklus I, siswa masih
terlihat kurang antusias mengamati media audio visual
(video pembelajaran)
Berdasarkan kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua
yang telah diuraiakan di atas, maka catatan lapangannya adalah
sebagai berikut:
Nomor : 02
Pengamat : Ulfiyatul Makiyah (Peneliti)
Hari/ Tanggal Pengamatan : Sabtu/ 08 April 2017
Waktu Pengamatan : 08.40-08.50 WIB
Siklus : I
Pertemuan : Kedua
Fokus Pengamatan : Pertengahan Pembelajaran
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti
saat kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua, peneliti
57
membuat catatan lapangan dengan tujuan untuk mengetahui
hambatan-hambatan yang terjadi saat pembelajaran di kelas. Pada
pertengahan pembelajaran terdapat beberapa siswa yang
mengobrol dengan teman sebangkunya saat kegiatan mengamati
video pembelajaran dan kegiatan diskusi karena tingkat motivasi
belajarnya masih rendah dan siswa tersebut masih belum bisa
menyesuaikan kegiatan belajar dengan mengamati video
pembelajaran. Kemudian pada saat kegiatan memprsentasikan
hasil pengamatan video ada beberapa siswa yang masih malu
untuk maju ke depan karena kurang percaya diri dan kurangnya
motivasi pada dirinya sendiri.2
Solusi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki pertemuan
pertama, yaitu: guru harus memiliki ketegasan apabila ada siswa
yang tidak tertib saat belajar, dan guru harus bisa memberikan
motivasi yang kuat agar siswa merasa senang belajar IPS melalui
kegiatan mengamati video pembelajaran dan percaya diri
mempresentasikan hasil diskusinya.
c. Pengamatan/ Observasi
1) Pengamatan
Pada tahapan ini, peneliti membuat catatan lapangan yang
berisi mengenai kondisi siswa ketika pembelajaran berlangsung.
Adapun isi catatan lapangan tersebut antara lain:
a) Pada pertemuan pertama terdapat beberapa siswa yang
mengobrol, dan tidak memperhatikan video pembelajaran
dengan baik.
b) Pertemuan selanjutnya siswa mulai bisa menyesuaikan diri
ketika mengamati video pembelajaran dan kegiatan diskusi
kelompok di kelas walaupun masih ada beberapa siswa yang
tidak tertib saat pembelajaran.
c) Siswa masih gaduh saat pembentukkan kelompok.
2CL 02
58
d) Ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan ketika
mengerjakan latihan soal karena tidak memperhatikan video
pembelajaran.
e) Pada pertemuan pertama dan kedua terdapat beberapa siswa
yang masih malu untuk mempresentasikan hasil diskusinya
dan malu bertanya mengenai materi yang kurang dipahami.
f) Guru belum mampu membagi waktu antara menyajikan video
pembelajaran, kegiatan diskusi dan kegiatan lainnya saat
pembelajaran di kelas, sehingga terjadinya ketidaksesuaian
waktu belajar di kelas dengan alokasi waktu yang telah
ditentukan sebelumnya.
2) Hasil Observasi
Observasi dilakukan ketika pelaksanaan tindakan
berlangsung. Pengamatan kondisi belajar siswa dilakukan oleh
peneliti dalam bentuk catatan lapangan, dan pengamatan yang
dilakukan oleh observer (wali kelas V A) digunakan untuk
mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan
kondisi siswa saat belajar sesuai dengan yang telah tertulis di
lembar observasi.
a) Lembar Observasi
Tabel 4.2
Hasil Observasi Siklus I
Kegiatan
Pembelajaran Aspek yang diamati
Hasil
Pengamatan
Melakukan proses
pembelajaran dengan
menggunakan media
audio visual (video
pembelajaran)
Aktivitas Guru Ya Tidak
A. Apersepsi dan Motivasi
1. Guru menghubungkan materi
pelajaran sebelumnya dengan
materi pelajaran yang akan
dipelajari
√
59
2. Guru mengajukan pertanyaan
mengenai materi yang akan
dipelajari
√
3. Guru menyampaikan manfaat dan
tujuan pembelajaran √
B. Menyampaikan Kompetensi dan
Rencana Kegiatan.
4. Guru menyampaikan indikator
yang harus dicapai oleh siswa √
5. Guru menyampaikan rencana
kegiatan misalnya belajar secara
individu, kelompok dan kegiatan
mengamati video pembelajaran
√
C. Kegiatan Inti
6. Guru menyampaikan materi
Pelajaran √
7. Guru mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan
dengan kehidupan nyata
√
8. Guru menyajikan video
pembelajaran √
D. Penerapan Pendekatan atau
Strategi Pembelajaran
9.Guru melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai
√
10.Guru melaksanakan pembelajaran
secara runtut √
11.Guru menguasai kelas √
12. Guru melaksanakan pembelajaran √
60
Secara kelompok
13. Guru melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan
√
14. Guru melaksanakan pembelajaran
yang aktif dan partisipatif siswa √
15.Guru memfasilitasi kegiatan yang
memuat komponen eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi
√
16.Guru membagi siswa menjadi 7
Kelompok √
E. Pemanfaatan sumber
belajar/media pembelajaran
17.Guru menunjukkan keterampilan
dalam menggunakan media audio
visual (video pembelajaran)
√
18.Guru dapat menghasilkan pesan
yang menarik dari penggunaan
media audio visual (video
pembelajaran)
√
19.Guru melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media audio visual
(video pembelajaran)
√
F.Penilaian proses dan hasil
Belajar
20.Guru memantau kemajuan
belajar/indikator pencapaian √
21.Guru melakukan penilaian akhir
sesuai dengan kompetensi √
G. Penutupan Pembelajaran
61
22.Guru melakukan refleksi atau
membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa
√
23.Guru melakukan tindak lanjut
dengan memberi arahan kegiatan
berikutnya atau tugas sebagai
kegiatan pengayaan
√
Aktivitas Siswa
A. Keterlibatan Siswa dalam
Belajar
1.Siswa merespon penggunaan media
audio visual (video pembelajaran) √
2. Siswa terlibat aktif dalam
Pembelajaran √
3. Siswa antusias dalam proses
Pembelajaran √
4. Siswa bertanya dengan bahasa
yang sopan √
5. Siswa telibat kerjasama dalam
Kelompok √
6. Siswa mengikuti proses
pembelajaran dengan tertib √
7. Siswa memiliki keberanian dalam
bertanya pada proses pembelajaran √
8. Siswa mengerjakan tugas dengan
Tertib √
Jumlah 26
Prosentase 83%
62
Berdasarkan tabel 4.2 mengenai hasil observasi pada
siklus I, guru dan siswa telah mengikuti aspek yang terdapat pada
lembar observasi dan mengikuti langkah-langkah yang ada pada
RPP, namun masih ada beberapa langkah yang mengalami
hambatan sehingga tidak tercapai. Hasil observasi pada siklus I
mencapai jumlah 26 dari 31 soal pernyataan dan jumlah
presentase mencapai 83%, maka hasil observasi siklus I belum
mencapai target yang diharapkan karena belum mencapai rata-rata
100%.
3) Hasil Angket Siswa pada siklus I
Tabel 4.3
Lembar Angket Siswa
No
Nama
Rata-Rata
1 S.1 117
2 S.2 70
3 S.3 76.5
4 S.4 111.5
5 S.5 116
6 S.6 93
7 S.7 71
8 S.8 108.5
9 S.9 101.5
10 S.10 92.5
11 S.11 95.5
12 S.12 70
13 S.13 107
14 S.14 116
15 S.15 97
16 S.16 76.5
17 S.17 105.5
18 S.18 76.5
19 S.19 104
20 S.20 105.5
21 S.21 84.5
22 S.22 114
63
23 S.23 76.5
24 S.24 117
25 S.25 77
26 S.26 106.5
27 S.27 113
28 S.28 70
29 S.29 101.5
30 S.30 70.5
31 S.31 101
32 S.32 89
33 S.33 78
34 S.34 112
35 S.35 76.5
36 S.36 93
37 S.37 76.5
Jumlah 3467,5
Presentase 73 %
Keterangan Baik
Berdasarkan tabel 4.2 terkait motivasi belajar siswa melalui
penggunaan media audio visual pada mata pelajaran IPS
menunjukkan bahwa rata-rata presentase motivasi belajar siswa
pada siklus I adalah 73% dengan keterangan baik, namun dalam
hal ini masih banyak siswa yang memiliki motivasi belajar yang
rendah dan belum mencapai indikator yang diharapkan yaitu 80%,
karena pada saat pembelajaran di kelas siswa mengalami kesulitan
yang disebabkan oleh keterbiasaan siswa saat belajar, yaitu siswa
belum terbiasa mengikuti pembelajaran di kelas melalui
pengamatan video pembelajaran.
d. Refleksi
Setelah peneliti melaksanakan proses pembelajaran IPS
selama dua pertemuan dengan menggunakan media audio visual
dalam bentuk video pembelajaran, maka peneliti meminta siswa
untuk mengisi lembar angket mengenai proses pembelajaran yang
telah dilakukan yang bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar
64
siswa pada mata pelajaran IPS setelah dilakukan pelaksanaan
tindakan. Hasil angket motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
IPS di siklus I adalah 73%, hal ini menunjukkan bahwa hasil
tindakan yang diharapkan masih belum tercapai karena belum
mencapai 80%. Kemudian hasil observasi yang dilakukan oleh
observer pada siklus I mencapai 83%. Maka hasil observasi pun
belum dikatakan mencapai target yang diharapkan karena belum
mencapai rata-rata 100%. Hal ini terjadi karena peneliti dan siswa
mengalami hambatan-hambatan yang terjadi saat proses
pembelajaran berlangsung, hambatan-hambatan tersebut antara lain:
1) Pembelajaran kurang kondusif saat belajar di kelas karena siswa
mengobrol, dan tidak memperhatikan video pembelajaran dengan
baik.
2) Siswa masih gaduh saat pembentukkan kelompok.
3) Ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan ketika
mengerjakan latihan soal karena tidak memperhatikan video
pembelajaran.
4) Siswa tidak berani dan malu untuk mempresentasikan hasil
diskusinya karena kurangnya semangat dan percaya dalam
dirinya.
5) Siswa malu bertanya pada guru mengenai materi yang belum
dipahami.
6) Guru belum mampu membagi waktu antara menyajikan video
pembelajaran, kegiatan diskusi dan kegiatan lainnya saat
pembelajaran di kelas, sehingga terjadinya ketidaksesuaian proses
pembelajaran dengan alokasi waktu yang telah ditentukan
sebelumnya.
Berdasarkan hambatan yang telah dijelaskan di atas maka
perlu adanya pelaksanaan tindakan lanjutan karena pelaksanaan
tindakan yang telah dilakukan sebelumnya membuktikan bahwa
hasil angket motivasi belajar siswa dan hasil observasi pada siklus I
65
belum mencapai indikator yang diharapkan, oleh karena itu peneliti
harus lebih membimbing, mengarahkan siswa ketika belajar
menggunakan media audio visual, agar siswa dapat maksimal dan
lebih semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemudian,
guru pun harus bisa memanage waktu dengan baik agar
pembelajaran pada siklus selanjutnya dapat berjalan dengan lancar
tanpa adanya hambatan.
3. Deskripsi dan Hasil Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS
Setelah Penerapan Media Audio Visual (Posttest: Pelaksanaan
Siklus II)
Siklus II terdiri dari beberapa tahapan yang meliputi:
a. Perencanaan
Pada perencanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan
perencanaan pada siklus I, yaitu peneliti menyiapkan RPP, lembar
soal untuk evaluasi belajar, dan instrumen penelitian yang terdiri dari
lembar observasi guru dan siswa, lembar angket motivasi belajar
siswa, lembar wawancara, serta alat dokumentasi. Adapun untuk
materi pelajaran masih sama dengan siklus I yaitu mengenai
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pertemuan ketiga (Jumat, 21 April 2017)
Pada pertemuan ketiga, guru mengawali kegiatan belajar
dengan mengucapkan salam dan bedoa bersama. Kemudian guru
mengecek kehadiran siswa kelas V A. Setelah mengecek
kehadiran siswa, guru mengondisikan siswa dengan melakukan
ice breaking dan guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai, serta model pembelajaran yang akan digunakan
yaitu Word Square. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan
apersepsi dan guru meriview materi pelajaran IPS pada pertemuan
sebelumnya serta menyampaikan materi mengenai Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia secara singkat sebagai
66
pengantar pembelajaran. Kemudian guru meminta siswa untuk
duduk sesuai kelompoknya masing-masing, dan dilanjutkan
dengan penjelasan mengenai prosedur pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Guru mengajak siswa untuk mengamati video
pembelajaran, dan dilanjutkan dengan kegiatan diskusi kelompok.
Selama kegiatan diskusi berlangsung, guru berkeliling mengawasi
proses pembelajaran siswa pada setiap kelompok, dan
menyampaikan pesan bagi kelompok tercepat akan mendapatkan
reward berupa bintang ceria. Setelah waktu diskusi habis, guru
meminta perwakilan pada setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Setelah itu
guru memberikan siswa latihan soal berupa teka-teki silang
sebagai bentuk evaluasi dan penguatan pada pembelajaran yang
telah dilaksanakan. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran
secara bersama dan menutup pembelajaran dengan mengucapkan
hamdalah dan dilanjutkan dengan salam.
3) Pertemuan Keempat (Jumat, 28 April 2017)
Pada pertemuan kedua, guru mengawali kegiatan dengan
mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk berdoa bersama.
Kemudian guru mengecek kehadiran siswa kelas V A. Setelah
mengecek kehadiran siswa, guru mengondisikan siswa dengan
melakukan ice breaking yang bertujuan untuk mengetahui
konsentrasi, dan kesiapan siswa sebelum belajar. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai, dan
model pembelajaran yang akan digunakan yaitu, Snowball
Throwing. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi
kepada siswa yang bertujuan untuk memacu interaksi positif
antara guru dan siswa dan mengetahui pengetahuan yang dimiliki
siswa. Pada kegiatan apersepsi terdapat respon positif dari siswa,
karena pada saat guru memberikan stimulus dengan memberikan
67
pertanyaan, terdapat beberapa siswa yang menjawab pertanyaan
guru dengan berbagai macam jawaban.
Guru meriview materi pelajaran IPS sebelumnya dan
menyampaikan materi mengenai Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia secara singkat sebagai pengantar
pembelajaran. Kemudian setelah guru menyampaikan materi,
guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompoknya masing-
masing, dan dilanjutkan dengan penjelasan guru mengenai
prosedur pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kemudian guru
mengajak siswa untuk mengamati video pembelajaran IPS.
Setelah siswa mengamati video pembelajaran, guru menyiapkan
bola kertas yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai materi
yang telah diamati pada video pembelajaran. Guru meminta siswa
untuk mengoper bola kertas ke arah temannya yang disamping
dengan diringi lagu nasional, ketika bola kertas berhenti pada satu
siswa saat lagu yang dinyanyikan telah habis maka siswa tersebut
mendapatkan kertas soal yang ada pada bola kertas tersebut,
begitu seterusnya sampai kertas pertanyaan habis. Siswa yang
benar menjawab soal yang terdapat pada bola kertas tersebut akan
mendapatkan poin berupa bintang ceria untuk kelompoknya
masing-masing. Setelah itu guru memberikan siswa latihan soal
sebagai bentuk evaluasi dan penguatan pada pembelajaran yang
telah dilaksanakan. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran
secara bersama dan menutup pembelajaran dengan mengucapkan
hamdalah dan dilanjutkan dengan salam.
68
Gambar 4.2 Suasana pembelajaran siklus II, siswa antusias
mengamati video pembelajaran
Gambar 4.3 Siswa antusias Gambar 4.4 Kegiatan
mengerjakan Soal Evaluasi Presentasi Kelompok
69
Gambar 4.5 dan 4.6 Siswa antusias mengikuti kegiatan
diskusi kelompok
c. Pengamatan/ Observasi
1) Pengamatan
Pada tahapan ini, peneliti membuat catatan lapangan yang
berisi mengenai kondisi siswa ketika pembelajaran berlangsung.
Adapun isi catatan lapangan tersebut antara lain:
a) Pada pertemuan ketiga dan keempat siswa sudah bisa
mengikuti pembelajaran di kelas dengan tertib.
b) Siswa mulai tertib saat pembentukkan kelompok.
c) Siswa yang mengalami kesulitan saat mengerjakan latihan soal
pada pertemuan sebelumnya mulai percaya diri dan yakin saat
mengisi latihan soal.
d) Siswa sudah mulai berani dan percaya diri mempresentasikan
hasil diskusinya di depan kelas dan bertanya pada guru
mengenai materi pelajaran IPS yang belum dipahami.
70
e) Guru mulai mampu membagi waktu antara menyajikan video
pembelajaran, kegiatan diskusi dan kegiatan lainnya saat
pembelajaran di kelas.
2) Hasil Observasi
Observasi dilakukan ketika pelaksanaan tindakan
berlangsung. Pengamatan kondisi belajar siswa dilakukan oleh
peneliti dalam bentuk catatan lapangan, dan pengamatan yang
dilakukan oleh observer (wali kelas V A) digunakan untuk
mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan
kondisi siswa saat belajar sesuai dengan yang telah tertulis di
lembar observasi.
3) Lembar Observasi Guru
Tabel 4.4
Hasil Observasi Siklus II
Kegiatan
Pembelajaran Aspek yang diamati
Hasil
Pengamatan
Melakukan proses
pembelajaran dengan
menggunakan media
audio visual (video
pembelajaran)
Aktivitas Guru Ya Tidak
A. Apersepsi dan Motivasi
1. Guru menghubungkan materi
pelajaran sebelumnya dengan
materi pelajaran yang akan
dipelajari
√
2. Guru mengajukan pertanyaan
mengenai materi yang akan
dipelajari
√
3. Guru menyampaikan manfaat dan
tujuan pembelajaran √
B. Menyampaikan Kompetensi dan
Rencana Kegiatan.
71
4. Guru menyampaikan indikator
yang harus dicapai oleh siswa √
5. Guru menyampaikan rencana
kegiatan misalnya belajar secara
individu, kelompok dan kegiatan
mengamati video pembelajaran
√
C. Kegiatan Inti
6. Guru menyampaikan materi
Pelajaran √
7. Guru mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan
dengan kehidupan nyata
√
8. Guru menyajikan video
Pembelajaran √
D. Penerapan Pendekatan atau
Strategi Pembelajaran
9.Guru melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai
√
10.Guru melaksanakan pembelajaran
secara runtut √
11.Guru menguasai kelas √
12.Guru melaksanakan pembelajaran
secara berkelompok √
13. Guru melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan
√
14. Guru melaksanakan pembelajaran
yang aktif dan partisipatif siswa √
15.Guru memfasilitasi kegiatan yang √
72
memuat komponen eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi
16.Guru membagi siswa menjadi 7
Kelompok √
E. Pemanfaatan sumber
belajar/media pembelajaran
17.Guru menunjukkan keterampilan
dalam menggunakan media audio
visual (video pembelajaran)
√
18.Guru dapat menghasilkan pesan
yang menarik dari penggunaan
media audio visual (video
pembelajaran)
√
19.Guru melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media audio visual
(video pembelajaran)
√
F.Penilaian proses dan hasil
Belajar
20.Guru memantau kemajuan
belajar/indikator pencapaian √
21.Guru melakukan penilaian akhir
sesuai dengan kompetensi √
G. Penutupan Pembelajaran
22.Guru melakukan refleksi atau
membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa
√
23.Guru melakukan tindak lanjut
dengan memberi arahan kegiatan
berikutnya atau tugas sebagai
kegiatan pengayaan
√
73
Aktivitas Siswa
A. Keterlibatan Siswa dalam
Belajar
1.Siswa merespon penggunaan media
audio visual (video pembelajaran) √
2. Siswa terlibat aktif dalam
Pembelajaran √
3. Siswa antusias dalam proses
Pembelajaran √
4. Siswa bertanya dengan bahasa
yang sopan √
5. Siswa telibat kerjasama dalam
Kelompok √
6. Siswa mengikuti proses
pembelajaran dengan tertib √
7. Siswa memiliki keberanian dalam
bertanya pada proses pembelajaran √
8. Siswa mengerjakan tugas dengan
Tertib √
Jumlah 31
Prosentase 100%
Berdasarkan tabel 4.4 mengenai hasil observasi pada
siklus II, guru dan siswa telah mengikuti aspek yang terdapat
pada lembar observasi dan mengikuti langkah-langkah yang ada
pada RPP dengan baik. Hasil observasi pada siklus II meningkat
dari siklus sebelumnya, yakni mencapai jumlah 31 dari 31 soal
pernyataan dan jumlah presentase mencapai 100%, maka hasil
observasi siklus II sudah mencapai target yang diharapkan dengan
keterangan sangat baik.
74
4) Hasil Angket Siswa pada siklus II
Tabel 4.5
Lembar Angket Siswa
No
Nama
Rata-Rata
1 S.1 103
2 S.2 119
3 S.3 104
4 S.4 109
5 S.5 117
6 S.6 103
7 S.7 121
8 S.8 112
9 S.9 105
10 S.10 103
11 S.11 103
12 S.12 108
13 S.13 104
14 S.14 114
15 S.15 103
16 S.16 122
17 S.17 103
18 S.18 117
19 S.19 103
20 S.20 112
21 S.21 103
22 S.22 116
23 S.23 103
24 S.24 121
25 S.25 104
26 S.26 105
27 S.27 115
28 S.28 103
29 S.29 103
30 S.30 119
31 S.31 104
32 S.32 103
33 S.33 128
75
34 S.34 110
35 S.35 122
36 S.36 103
37 S.37 118
Jumlah 4065
Presentase 86%
Keterangan Sangat Baik
Berdasarkan tabel 4.5 mengenai motivasi belajar siswa pada
siklus II, terdapat peningkatan dibanding siklus sebelumnya, yakni
meningkat menjadi 86% dengan keterangan sangat baik.
d. Refleksi
Pada siklus II secara keseluruhan hasil angket motivasi
belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya yaitu
sebesar 13% dan hasil observasi mengalami peningkatan dari siklus
sebelumnya yaitu 17%, hal ini disebabkan karena siswa mengikuti
pembelajaran IPS menggunakan media audio visual (video
pembelajaran) dengan baik, penuh semangat, dan tertib.
Berdasarkan pembelajaran pada siklus II hasil yang telah
dicapai sudah sangat baik karena mengalami peningkatan dari siklus
sebelumnya, hal ini dibuktikan dengan hasil angket motivasi belajar
yang meningkatkan dari jumlah rata-rata 73% menjadi 86% dan hasil
observasi pun mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya
dengan jumlah rata-rata 83% menjadi 100%. Maka hasil angket
motivasi belajar dan hasil observasi berhasil mencapai intervensi
yang diharapkan oleh peneliti, sehingga penelitian dianggap berhasil
dan cukup sampai siklus II.
76
B. Analisis Data
Tahapan analisis dimulai dengan membaca dan mengkaji
keseluruhan data yang telah didapat dari kegiatan penelitian, antara lain:
1. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa
Perolehan presentasi hasil angket motivasi belajar siswa pada
siklus I dan II dapat digambarkan dengan diagram, sebagai berikut:
Gambar 4.1 Diagram Presentase Hasil Angket
Motivasi Belajar Siswa (Pretest, Siklus I dan Siklus II)
Berdasarkan Diagram 4.1 memperlihatkan bahwa motivasi
belajar siswa pada saat pretest 51%, kemudian pada siklus I belum
mencapai indikator yang diharapkan karena jumlah presentase
mencapai 73%, namun setelah melakukan kegiatan penelitian pada
siklus II motivasi belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 86%.
Hal ini membuktikan bahwa indikator yang diharapkan telah tercapai.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
PRETEST (51%) SIKLUS I (73%) SIKLUS II (86%)
77
2) Hasil Observasi Guru
Lembar observasi guru dan siswa yang diberikan kepada
observer (wali kelas V) pada siklus I dan II dapat disajikan pada
diagram berikut ini:
Gambar 4.2 Diagram Presentase Hasil Observasi
Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan Diagram 4.2 memperlihatkan bahwa hasil
observasi pada siklus I belum mencapai indikator yang diharapkan
karena jumlah presentase mencapai 83%, namun setelah melakukan
kegiatan penelitian pada siklus II hasil observasi mengalami
peningkatan menjadi 100%. Hal ini membuktikan bahwa indikator yang
diharapkan telah tercapai.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
SIKLUS I (83%) SIKLUS II (100%)
Grafik Presentase Hasil Observasi
Siklus I dan Siklus II
SIKLUS I (83%)
SIKLUS II (100%)
78
C. Pembahasan
Pada pelaksanaannya penelitian ini telah dilakukan dengan dua
siklus yang terdiri dari dua pertemuan pada setiap siklusnya dan penelitian
dimulai dari tanggal 07-28 April 2017, dari kedua siklus yang telah
dilaksanakan terlihat adanya peningkatan motivasi belajar siswa melalui
penggunaan media audio visual pada mata pelajaran IPS, hal ini diperkuat
dengan peningkatan dari hasil angket motivasi belajar siswa sebelumnya
pada siklus I yang diperbaiki pada pembelajaran siklus II. Angket motivasi
belajar siswa memiliki jumlah 32 soal yang terdiri dari soal positif dan
negatif yang diberikan kepada siswa setiap pertemuan setelah
dilakukannya tindakan penelitian, dan hasil observasi guru dan siswa
diberikan kepada observer (wali kelas V) untuk mengetahui ketercapaian
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa di kelas.
Pada awal siklus I belum ada peningkatan dari hasil motivasi
belajar siswa karena beberapa faktor, di antaranya: pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung masih ada beberapa siswa yang mengobrol
dengan teman dan tidak memperhatikan saat guru menjelaskan dan
menyajikan video pembelajaran mengenai Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia, siswa masih belum terbiasa belajar menggunakan
media audio visual (video pembelajaran) sehingga motivasi belajar siswa
masih tergolong rendah, kurang adanya ketegasan dari guru ketika terdapat
siswa yang tidak tertib saat pembelajaran berlangsung, guru masih belum
mampu membagi waktu dengan tepat antara menyampaikan materi
pelajaran IPS, menyajikan video pembelajaran, dan kegiatan diskusi
kelompok sehingga terjadinya ketidaksesuaian waktu pembelajaran
dengan alokasi waktu yang telah ditentukkan sebelumnya. Dengan adanya
evaluasi siklus I dan perbaikan pada siklus II, maka terdapat peningkatan
pada motivasi belajar siswa. Hal ini terlihat pada presentasi motivasi
belajar siswa pada siklus I mencapai 73% dan motivasi belajar siswa pada
siklus II mencapai 86%. Hasil penelitian yang telah ditulis oleh penulis
sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Dr. Azhar Arsyad bahwa
79
media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.3
Pada penelitian ini terdapat pula peningkatan pada hasil lembar
observasi aktivitas guru dan siswa di kelas. Lembar observasi aktivitas
guru terdiri dari 7 aspek yang meliputi kegiatan awal guru mengajar
sampai kegiatan penutup. Kemudian lembar observasi aktivitas siswa
terdapat beberapa aspek yang meliputi keaktifan belajar, ketertiban belajar,
motivasi belajar siswa, dan keberanian dalam bertanya. Semua aspek yang
tertera pada lembar observasi aktivitas guru dan siswa mengalami
peningkatan dari siklus sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan perolehan
rata-rata pada setiap siklusnya, yaitu hasil observasi pada siklus I sebesar
83% dan siklus II sebesar 100%. Maka hasil ini membuktikan bahwa
kegiatan guru dalam menerapkan penggunaan media audio visual (video
pembelajaran) pada pelajaran IPS dinilai baik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya yang masih terkait dengan penggunaan media audio
visual yang menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual pada
mata pelajaran IPS di kelas V dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
SDN Cempaka Putih 01. Di antaranya: Penelitian yang dilakukan oleh
Nissa Estika Zahrina Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Maulana Malik Ibrahim
tahun 2016 dengan judul skripsi: “Penggunaan Media Audio Visual Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas V di
MI Al-Falah Pagu Wates Kabupaten Kediri” yang menunjukkan bahwa:
terdapat peningkatan pada motivasi belajar siswa yang terlihat dari nilai
observasi motivasi dan nilai post test pertama dan ulangan harian. Pada
pertemuan pertama, nilai motivasi menunjukkan pada angka rata-rata 2,1.
Pertemuan kedua menunjukkan peningkatan nilai motivasi sebesar 3,1.
3Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 26.
80
Selanjutnya pada pertemuan ketiga menunjukkan nilai rata-rata motivasi
3,8.
Berdasarkan pembahasan mengenai hasil penelitian yang telah
diuraikan di atas, maka target yang telah ditentukan oleh peneliti tercapai
yaitu 100% untuk hasil observasi guru dan siswa dan 80% untuk motivasi
belajar siswa melalui penggunaan media audio visual (video
pembelajaran) yang telah didapat pada siklus II dan termasuk kedalam
kategori sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang telah
diajukan sebelumnya bahwa: “Terdapat Peningkatan Motivasi Belajar
Siswa Melalui Penggunaan Media Audio Visual Pada Mata Pelajaran IPS
di SDN Cempaka Putih 01”, telah terbukti secara ilmiah atau hipotesis
diterima. Oleh sebab itu, peneliti mengambil keputusan bahwa kegiatan
penelitian dihentikan.
81
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai
penggunaan media audio visual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
pada mata pelajaran IPS mengenai materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
di kelas V SDN Cempaka Putih 01. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan
hasil motivasi belajar siswa pada setiap siklusnya. Motivasi belajar siswa pada
siklus I sebesar 73% dan pada siklus II 86% sehingga hasil intervensi yang
diharapkan telah tercapai yaitu 80%. Begitupun dengan hasil observasi
aktivitas guru dan siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya dengan
perolehan, siklus I mencapai rata-rata 83% dan siklus II 100% sehingga hasil
observasi pun mencapai target yang telah ditentukkan. Maka hipotesis tindakan
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual
pada mata pelajaran IPS dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
B. Saran
Berdasarkan proses penelitian yang telah berhasil dilakukan oleh
peneliti mengenai peningkatan motivasi belajar siswa melalui penggunaan
media audio visual pada mata pelajaran IPS di kelas V SDN Cempaka Putih
01, maka peneliti memberikan saran kepada pihak sekolah untuk menyediakan
sarana dan prasana yang lengkap pada setiap kelas seperti infokus dengan
tujuan agar guru dapat menggunakannya ketika mengajar di kelas, agar
terciptanya pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Kemudian peneliti
juga memberikan saran kepada guru untuk menggunakan media pembelajaran
dalam menyampaikan pelajaran kepada peserta didik seperti menggunakan
media audio visual dan guru juga harus lebih rajin mengikuti pelatihan media
pembelajaran yang variatif agar dapat digunakan untuk mengajar karena
penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan di kelas sangat bermanfaat
untuk keberhasilan belajar peserta didik.
82
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Cet ke-
14. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Barnawi dan Mohammad arifin. 2012. Etika Dan Profesi Kependidikan. Jakarta:
Ar-Ruzz Media.
Haryoko, Sapto. Efektifitas Pemanfaatan Media Audio Visual sebagai Alternatif
Optimalisasi Model Pembelajaran. Jurnal Edukasi.Vol.5/ No.1/ Maret
2009/ hlm. 3.
Hiryanto, dkk. 2013. Pengembangan Media Audio Visual Panduan Praktis Pola
Hidup Sehat Bagi Lansia. Yogyakarta: UNY.
Munadi, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran. Jakarta: GP Press.
Ormrod, Jeanne Ellis. 2010. Psikologi Pendidikan Membawa Anak Tumbuh dan
Berkembang Jilid 2.Jakarta: Erlangga.
Purwanto, Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Purwono Joni, dkk. “Penggunaan Media Audio Visual Pada Mata Pelajaran IPA
di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan”, Jurnal teknologi,
pendidikan dan pembelajaran, Vol. 2, No.2, hlm. 130.
Saberan, Riduan.Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Motivasi
dan Hasil Belajar Siswa.Jurnal Ilmiah Kependidikan.Vol. 07, No.
02,Desember 2012, hlm. 21.
Sabri, M Alifus. 2006. Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan.
Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.
Sadiman Arief, dkk. 2005. Media Pendidikan. Jakarta.
Sapriya. 2010. Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Slavin, E. Robert. 2011. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek, (Jakarta: PT
Indeks, 2011), hlm. 99.
Soemanto, Wasti. 1990. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka.
Sugiyono.2010.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & B.Bandung:
Alfabeta.
83
Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Suyanto. 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta:
Dirgen Dikti Depdikbud Proyek Pendidikan Tenaga Akademik Bagian
Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (BP3GSD).
Suyono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Susanto, Ahmad. 2011. Pengembangan Pembelajaran IPS. Jakarta: Prenadamedia
Grup.
Susilana Rudi dan Cepi Riyana. 2008. Media Pembelajaran. Bandung: FIP UPI.
Tampubolan, Saur. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga.
Tamwifi, Irfan dkk.2009.Ilmu Pengetahuan Sosial 1 Edisi Pertama.Jakarta:
Learning Asistance Program for Islamic Schools.
Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Wahyuningsih , Maria Goretti Sri, dkk. Penerapan Media Audio Visual dalam
Pembelajaran. Bahasa Inggris. Jurnal Teknologi Pendidikan dan
Pembelajaran.Vol. 2, No. 1, hlm.12.
Widiasworo, Erwin.2012. 19 Kiat Sukses Membangkitkan motivasi belajar
peserta didik. Depok: Ar-Ruzz Media.
Yudhawati Ratna, dan Dany Haryanto. 2011. Teori-Teori Dasar Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya.
Lampiran 1
PROFIL SEKOLAH
A. VISI SDN CEMPAKA PUTIH 01
Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di
sekolah. Sekolah sebagai unit penyelenggara pendidikan juga harus
memperhatikan perkembangan dan tantangan, antara lain yaitu :
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Globalisasi yang sangat cepat arus perubahan dan mobilisasinya
3. Era informasi yang bebas terus bertambah maju
4. Pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia
5. Berubahnya kesadaran masyarakat terhadap pendidikan
6. Era perdagangan bebas
Dengan hal-hal tersebut harus direspon dengan sekolah kami, sehingga
visi sekolah diharapkan sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Visi
merupakan citra moral dan perkembangan profil sekolah yang diinginkan dimasa
datang (cita-cita). Namun demikian visi sekolah harus tetap dalam koridor
kebijakan pendidikan nasional. Visi juga harus memperhatikan dan
mempertimbangkan :
1. Potensi yang dimiliki sekolah
2. Harapan masyarakat
Dalam merumuskan visi, pihak-pihak yang terkait yang berhubungan dengan
sekolah bermusyawarah, sehingga visi sekolah mewakili aspirasi berbagai
kelompok masyarakat (wali murid). Visi pada umumnya dirumuskan dengan
kalimat filosoft, khas, dan mudah diingat berikut merupakan visi yang telah
dirumuskan oleh kami, SDN Cempaka Putih 01 Kecamatan Ciputat Timur.
“Membentuk Insan yang mulia, menguasai Ilmu Pengetahuan dan
Berwawasan Lingkungan Sekolah Sehat”.
Kami memilih visi ini untuk tujuan sekolah jangka panjang, jangka
menengah dan jangka pendek. Visi ini menggambarkan warga sekolah kami
untuk selalu termotivasi mewujidkan setiap saat dan berkelanjutan dalam
mencapai tujuan sekolah.
Visi terebut mencerminkan profil sekolah yaitu :
1. Membimbing siswa untuk melaksanakan ajaran agamanya
2. Membudayakan senyum, sapa, salam, sopan, santun
3. Membiasakan siswa gemar membaca dengan mengadakan bulan bahasa
sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu
4. Mengembangkan sikap toleransi dan tenggang rasa
5. Mengadakan pentas seni sebagai wujud cinta kebudayaan Indonesia
6. Membiasakan hidup bersih dan lingkungan sehat
7. Mengembangkan lingkungan sekolah sebagai sumber pembelajaran
8. Mewujudkan lingkungan yang hijau dan asri
Pada setiap saat melakukan kegiatan dilingkungan pendidikan maupun
masyarakat, kami selalu menumbuhkan disiplin sesuai dengan aturan bidang
kerja masing-masing, saling menghormati, saling percaya dan saling menjaga
hubungan kerja yang harmonis dengan berdasarkan pelayanan prima, kerjasama,
dan silaturahmi.
B. MISI SDN CEMPAKA PUTIH 01
Pada setiap saat melakukan kegiatan lingkungan pendidikan maupun
masyarakat, kami selalu menumbuhkan disiplin sesuai dengan aturan bidang
kerja masing-masing, saling menghormati, saling percaya dan saling menjaga
hubungan kerja yang harmonis dengan berdasarkan pelayanan prima, kerjasama
dan saliturahmi.
Penjabaran Misi diatas meliputi :
1. Menumbuhkan disiplin berdasarkan komitmen bersama
2. Membimbing menciptakan dan memelihara kebersihan lingkungan
3. Meningkatkan provesionalisme tenaga kependidikan melalui
pelatihan/workshop/studi banding
4. Menyiapkan kelulusan yang mampu mengimbangi perkembangan Dunia
dalam IMTAQ dan IPTEK
5. Mengoptimalkan penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar dalam
proses kegiatan Belajar Mengajar
6. Mengembangkan potensi, minat, dan bakat peserta didik agar memiliki daya
saing yang tinggi, terampil, produktif disiplin dan mandiri
7. Memfasilitasi peserta didik untuk belajar aktif, kreatif, inovatif dan sesuai
perkembangan
8. Membangun citra sekolah sebagai mitra percaya dimasyarakat
9. Membenahi manajemen / administrasi sekolah
10. Memberdayakan komite sekolah dalam meningkatkan peran serta orang tua
wali murid/masyarakat dan instansi yang terkait dalam penyelenggaraan
pendidikan berdasarkan prinsip otonomi daerah
11. Mempersiapkan peserta didik agar mampu mengembangkan diri sejalan
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Misi merupakan jangka panjang yang masih perlu diuraikan menjadi
beberapa kegiatan yang memiliki tujuan yang lebih detail dan jelas.
C. TUJUAN SEKOLAH
Tujuan Sekolah merupakan jabaran dari visi dan misi sekolah agar
komunikatif dan bisa diukur tingkat keberhasilan Tujuan Sekolah kami sebagai
berikut :
1. Siswa sehat jasmani dan rohani
2. Siswa mampu menjalankan kehidupan yang taat beragama dan berakhlak
mulia.
3. Siswa mampu mengenal dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Siswa mampu memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan
keterampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih
tinggi.
5. Siswa mampu menghasilkan prestasi yang terbaik dibandingkannya dan
mencapai mutu kelulusan yang maksimal.
6. Siswa mampu mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat, dan
kebudayaannya.
7. Siswa mampu melanjutkan kejenjang sekolah unggulan minimal 30%.
8. Siswa mampu kreatif dan bekerja untuk dapat mengembangkan diri secara
terus menerus.
9. Siswa mampu melaksanakan hidup bersih dimanapun dia berada.
10. Siswa mampu melaksanakan sadar lingkungannya.
Tujuan Sekolah kami tersebut secara bertahap akan dimonitoring,
dievaluasi, dan di kendalikan setiap waktu tertentu, untuk mencapai Stadar
Kompetensi Lulusan (SKL) Sekolah Dasar yang dilakukan secara Nasional,
sebagai berikut :
1. Menjalankan pola hidup bersih dan sehat
2. Meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama yang diyakini dalam
kehidupan
3. Memahami dan menampilkan jiwa Patriotisme
4. Meyakini dan memahami cara-cara berkarya dan memanfaatkan
lingkungan secara bertanggung jawab
5. Memahami dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi
6. Berfikir secara kritis, kreatif dalam memecahkan masalah
7. Menyenangi dan menghargai seni budaya Bangsanya.
D. KEADAAN SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SDN Cempaka Putih 01
2. NSS : 101280310061
3. NPSN : 20614208
4. Akreditasi : A
Nomor SK :
Tanggal : 9 November 2011
5. Alamat Sekolah : Jl. Jambu No.1
6. Telp./Fax : (021) 7493879
7. Kelurahan : Cempaka Putih
8. Kecamatan : Ciputat Timur
9. Kota : Tangerang Selatan
10. Provinsi : Banten
11. Kelompok Sekolah : SD Inti
12. Pelaksanaan KBM : Pagi
13. Status Tanah : Milik Pemerintah
14. Luas Tanah : 2300 M2
15. Bangunan Sekolah : Milik Sendiri
16. Ruang Kelas : 10 Ruang
17. Ruang Perpustakaan : 1 Ruang
18. Ruang Komputer : 1 Ruang
19. Ruang Kep Sekolah : 1 Ruang
20. Ruang Guru : 1 Ruang
21. Jumlah Siswa : 423 Siswa
22. Banyak Rombel : 12 Rombel
23. Jumlah Guru PNS : 7 orang
24. Jumlah Guru Honda : 12 orang
26. Jumlah GBS : Tidak Ada
27. Penjaga Sekolah PNS : 1
28. Penjaga Sekolah Sukwan : 1
a. Bangunan, ruangan, sarana prasarana, dan peralatan yang ada.
No Kepemilikan Keadaan
Ket Baik Sedang Rusak Jumlah
1 Bangunan Sekolah 1
1
2 Ruang Kelas 1-6 (A dan B) 12
12
3 Ruang Perpustakaan
1 1
4 Ruang Mushola
1
1
5 Karpet Mushola 5
5
6 Meja Ruang Kepsek 2
2
7 Kursi Ruang Kepsek 6
6
8 Lemari Ruang Kepsek 4
4
9 Filing Kabinet Ruang Kantor 2
2
10 Komputer Ruang Kepsek 1
1
11 Meja Ruang Guru 13
13
12 Kurisi Ruang Guru 22 2
24
13 Lemari Ruang Guru 4 1
5
14 Komputer Ruang Guru 3
3
15 Loker Ruang Guru 5
5
16 Televisi Ruang Guru 1
1
17 Printer Ruang Guru 2
2
18 Meja Ruang Guru Kelas 8
8
19 Kurisi Ruang Guru Kelas 11
11
20 Ruang LAB. Komputer 1
1
21 Komputer LAB. Komputer
8 8
22 Ruang Dapur Guru
1 1
23 Ruang Gudang Sekolah
1 1
24 WC Murid 2 1 1 4
25 WC Guru 1
1
26 Meja Pingpong 2
2
27 Gawang Futsal 2
2
28 Tape Rekorder
1 1 2
29 Bell Sekolah 1
1
30 Infokus 1
1 2
31 Layar Slide Infokus 1 1
2
b. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
No Jabatan PNS GBS HONDA SUKWAN JUMLAH
1 Kepala Sekolah 1 1
2 Guru Kelas 7 4 11
3 Guru Agama 2 2
4 Guru Penjaskes OR 1 1
5 Guru MULOK 5 5
6 Penjaga Sekolah 1 1 2
JUMLAH 22
c. Keadaan Peserta Didik 2016/2017
KELAS Laki-laki Perempuan Jumlah Rombel
I 39 34 73 2
II 32 33 65 2
III 43 42 85 2
IV 33 46 79 2
V 47 27 73 2
VI 35 32 67 2
Jumlah 229 214 443
E. LINGKUNGAN SEKOLAH
SDN Cempaka Putih 01 berdekatan dengan SDN Cempaka Putih 02,
dalam satu lokasi dengan luas tanah 2300M2, dan luas halaman 850 M
2. Letak
bangunan sekolah sangat strategis mudah dijangkau dengan kendaraan umum
dan sangat memiliki pontensi untuk mengembangkan daya tampung pendidikan
siswa-siswi yang ingin mendaftarkan ke SDN Cempaka Putih 01
F. KEADAAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
Orang tua/wali siswa SDN Cempaka Putih 01 ini, berada dalam lingkungan
masyarakat yang sosial ekonominya termasuk golongan menengah kebawah,
oleh karena itu masih perlu mendapat subsidi dari Pemerintah.
G. KERJASAMA DENGAN INSTANSI LAIN YANG TERKAIT
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan siswa, SDN Cempaka Putih
01 menjalin kerjasama dengan lembaga lain diantaranya;
1. Menyelenggarakan TRY OUT bersama sekolah lain, dan atau
berkerjsama dengan SLTP Negeri/Swasta unggulan.
2. Untuk mata pelajaran Bahasa lnggris ada beberapa siswa yang
mengikuti pembelajaran tambahan/kursus diluar sekolah.
3. Berkerjasama dengan lembaga kursus belajar terdekat melalui diskusi
sesama pengajar dan saling tukar informasi mengenai perkembangan
peserta didik.
Lampiran 2
ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA SETELAH UJI VALIDITAS
Nama :
Kelas :
Petunjuk:
1. Sebelum mengisi pernyataan berikut, bacalah terlebih dahulu petunjuk
pengisiannya.
2. Bacalah pernyataan dengan teliti sebelum menanggapi pernyataan yang telah
disediakan, dan jawablah dengan jujur.
3. Berilah tanda ceklis (√) pada pilihan jawaban yang kamu pilih.
Pilihlah jawaban yang disediakan berikut ini:
Selalu Kadang-kadang
Sering Tidak Pernah
No Pernyataan
Pilihan Jawaban
Selalu Sering Kadang-
kadang
Tidak
Pernah
Tekun:
1 Saya rajin membaca buku IPS sebelum
pembelajaran dimulai.
2 Saya rajin mengerjakan latihan soal
pelajaran IPS tanpa diperintah oleh guru.
3 Saya memperhatikan video pembelajaran
IPS yang disajikan oleh guru.
4 Saya mengerjakan tugas IPS dengan
sungguh-sungguh.
5 Saya menyelesaikan tugas IPS dengan
tepat waktu.
6 Saya mengulang pelajaran IPS yang sudah
dipelajari di kelas.
7 Saya malas mengikuti pelajaran IPS
meskipun guru menampilkan video
pembelajaran.
8 Saya malas mengerjakan latihan soal
pelajaran IPS tanpa diperintah oleh guru.
9 Setiap ada tugas IPS saya langsung
mengerjakannya.
10 Saya malas mengulang pelajaran IPS yang
sudah dipelajari di kelas.
Minat belajar:
11 Pembelajaran IPS melalui kegiatan
pengamatan video sangat menarik untuk
dipelajari.
12 Saya semangat ketika belajar pelajaran
IPS.
13 Saya merasa bosan jika melihat video
pembelajaran IPS.
14 Saya tidak menyukai pelajaran IPS dengan
mengamati video pembelajaran.
15 Ketika kegiatan diskusi di kelas saya
mengemukakan pendapat.
16 Saya malas mengikuti pelajaran IPS
walaupun guru menggunakan media
pembelajaran berupa video.
17 Saya lebih senang ngobrol dengan teman
saat pembelajaran berlangsung.
18 Saya menyukai kegiatan belajar IPS yang
dilakukan dengan diskusi/kerja kelompok.
19 Saya lebih senang membaca buku sendiri
ketika guru meminta siswa mengamati
video pembelajaran.
20 Saya bertanya kepada teman yang lebih
pandai mengenai materi IPS yang belum
dipahami.
21 Saya merasa lebih mudah memahami
materi IPS melalui pengamatan video
pembelajaran.
22 Saya tidak bisa memahami materi
pelajaran IPS jika pembelajaran dilakukan
dengan pengamatan video.
23 Saya tertarik mengikuti pelajaran IPS
apabila guru menggunakan media
pembelajaran berupa video.
24 Saya paham materi pelajaran IPS setelah
mengmati video pembelajaran dan diskusi
kelompok.
25 Ketika kegiatan diskusi di kelas saya malas
mengemukakan pendapat.
Ulet Menghadapi Kesulitan
26 Saya tidak yakin tugas yang sulit bisa saya
kerjakan dengan baik.
27 Saya bertanya kepada guru ketika
mengalami kesulitan pada pelajaran IPS.
28 Saya yakin tugas yang sulit bisa saya
kerjakan dengan baik.
29 Saya berusaha menyelesaikan tugas IPS
ketika menghadapi kesulitan.
30 Saya malas menyelesaikan tugas IPS
ketika menghadapi kesulitan.
31 Saya tidak pernah bertanya pada guru
ketika ada pelajaran IPS yang belum
dipahami.
Mandiri
32 Saya tidak dapat mengerjakan tugas IPS
sendiri tanpa adanya bantuan dari teman/
orang lain.
33 Saya rajin membaca buku IPS sebelum
pembelajaran dimulai.
34 Saya lebih yakin dengan mengerjakan
tugas sendiri dari pada mencontoh
pekerjaan teman.
35 Saya tidak mencontoh jawaban milik
teman karena saya percaya dengan
jawaban saya ketika mengerjakan tugas
IPS.
Dapat Mempertahankan Pendapatnya
36 Jika ada pendapat yang berbeda saya
mempertahankan pendapat saya
37 Saya berusaha mempertahankan pendapat
saat diskusi.
38 Jika ada pendapat yang berbeda, maka
saya akan menanggapinya.
39 Saya malas mempertahankan pendapat saat
diskusi.
40 Jika ada pendapat yang berbeda, maka
saya akan diam.
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU DAN SISWA
Kegiatan
Pembelajaran Aspek yang diamati
Hasil
Pengamatan
Melakukan proses
pembelajaran dengan
menggunakan media
audio visual (video
pembelajaran)
Aktivitas Guru Ya Tidak
A. Apersepsi dan Motivasi
1. Guru menghubungkan materi
pelajaran sebelumnya dengan
materi pelajaran yang akan
dipelajari
2. Guru mengajukan pertanyaan
mengenai materi yang akan
dipelajari
3. Guru menyampaikan manfaat dan
tujuan pembelajaran
B. Menyampaikan Kompetensi dan
Rencana Kegiatan.
4. Guru menyampaikan indikator
yang harus dicapai oleh siswa
5. Guru menyampaikan rencana
kegiatan misalnya belajar secara
individu, kelompok dan kegiatan
mengamati video pembelajaran
C. Kegiatan Inti
6. Guru menyampaikan materi
pelajaran
7. Guru mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan
dengan kehidupan nyata
8. Guru menyajikan video
pembelajaran
D. Penerapan Pendekatan atau
Strategi Pembelajaran
9. Guru melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai
10.Guru melaksanakan pembelajaran
secara runtut
11.Guru menguasai kelas
12.Guru melaksanakan pembelajaran
secara kelompok
13. Guru melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan
14. Guru melaksanakan pembelajaran
yang aktif dan partisipatif siswa
15.Guru memfasilitasi kegiatan yang
memuat komponen eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi
16.Guru membagi siswa menjadi 7
Kelompok
E. Pemanfaatan sumber
belajar/media pembelajaran
17.Guru menunjukkan keterampilan
dalam menggunakan media audio
visual (video pembelajaran)
18.Guru dapat menghasilkan pesan
yang menarik dari penggunaan
media audio visual (video
pembelajaran)
19.Guru melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media audio visual
(video pembelajaran)
F.Penilaian proses dan hasil
Belajar
20.Guru memantau kemajuan
belajar/ indikator pencapaian
21.Guru melakukan penilaian akhir
sesuai dengan kompetensi
G. Penutupan Pembelajaran
22.Guru melakukan refleksi atau
membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa
23.Guru melakukan tindak lanjut
dengan memberi arahan kegiatan
berikutnya atau tugas sebagai
kegiatan pengayaan
Aktivitas Siswa
A. Keterlibatan Siswa dalam
Belajar
1. Siswa merespon penggunaan media
audio visual (video pembelajaran)
2. Siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran
3. Siswa antusias dalam proses
pembelajaran
4. Siswa bertanya dengan bahasa
yang sopan
5. Siswa telibat kerjasama dalam
Kelompok
6. Siswa mengikuti proses
pembelajaran dengan tertib
7. Siswa memiliki keberanian dalam
bertanya pada proses pembelajaran
8. Siswa mengerjakan tugas dengan
Tertib
Jumlah
Prosentase
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Cempaka Putih 01
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/ II
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Tahun Pelajaran : 2016/2017
Pertemuan ke- : 1
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
C. Indikator Pembelajaran
2.3.1 Menjelaskan peristiwa proklamasi beserta para tokohnya yang
berperan dalam peristiwa tersebut.
2.3.2 Menyebutkan tokoh yang berperan dalam peristiwa proklamasi.
2.3.3 Mengidentifikasi hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka cara
menghargai jasa dan peranan tokoh pejuangan dalam
memproklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan pengamatan video pembelajaran siswa dapat
menjelaskan peristiwa proklamasi beserta para tokohnya yang berperan
dalam peristiwa tersebut dengan tepat.
2. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab siswa dapat menyebutkan
tokoh yang berperan dalam peristiwa proklamasi dengan tepat.
3. Melalui kegiatan penjelasan guru dan pengamatan video, siswa dapat
mengidentifikasi hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka cara
menghargai jasa dan peranan tokoh pejuangan dalam memproklamasikan
Kemerdekaan Republik Indonesia dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran
“Proklamasi Kemerdekaan Indonesia”(Terlampir)
F. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Student Centered
2. Model : Grup Investigation
3. Metode : Ceramah, Diskusi, Penugasan, Tanya Jawab.
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan
1. Guru membuka pembelajaran
dengan salam.
2. Guru mengajak semua siswa
membaca basmalah untuk
membuka kegiatan
pembelajaran.
3. Guru melakukan komunikasi
tentang kehadiran siswa.
4. Guru memberikan motivasi
kepada siswa dan mengajak
siswa untuk ice breaking.
5. Guru menginformasikan
1. Siswa menjawab salam
2. Siswa mengikuti arahan guru
untuk membaca basmalah.
3. Siswa yang dipanggil
namanya berkata “Hadir atau
Hadhiroh”.
4. Siswa mendengarkan
motivasi dari guru dan
mengikuti guru melakukan
kegiatan ice breaking.
5. Siswa mendengarkan
penjelasan guru.
5 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
kegiatan yang akan dilakukan
dan menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
Inti
Tahap Eksplorasi :
1. Guru melakukan tanya jawab
dengan siswa yang berkaitan
dengan peristiwa proklamasi.
2. Guru menjelaskan materi
proklamasi kemerdekaan
sebagai pengantar
pembelajaran IPS.
3. Guru memberi informasi
tentang media pembelajaran
yang akan digunakan dalam
pembelajaran IPS.
1. Siswa mencoba menggalin
pikirannya kembali terkait
peristiwa proklamasi dan
menjawab pertanyaan guru
secara lisan.
2. Siswa menyimak penjelasan
guru dan mengumpulkan
informasi yang didapat.
3. Siswa menyimak informasi
dari guru terkait media
pembelajaran. 90
Menit Tahap Elaborasi :
1. Guru membentuk siswa
menjadi 7 kelompok dengan
cara meminta siswa untuk
berhitung, dan setiap
kelompok terdiri dari 5-6
orang.
2. Guru menyiapkan media
pembelajaran yang akan
digunakan.
3. Guru menyajikan video
pembelajaran peristiwa
1. Siswa membentuk kelompok
dengan bantuan guru.
2. Siswa dan kelompoknya
antusias dengan media
pembelajaran yang telah
disiapkan oleh guru.
3. Siswa bersama kelompoknya
mengamati video
pembelajaran yang telah
disajikan oleh guru.
4. Siswa melakukan kegiatan
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
proklamasi dan meminta
setiap siswa pada kelompok
untuk mengamati video
pembelajaran yang disajikan
oleh guru.
4. Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan dan
menuliskan hasil pengamatan
video pembelajaran selama
15 menit. (Bagi kelompok
yang telah menyelesaikan
terlebih dahulu/tercepat, akan
mendapatkan bintang prestasi
untuk kelompoknya).
5. Guru meminta beberapa
kelompok tercepat untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas.
diskusi dengan kelompoknya
selama 15 menit.
5. Siswa lain memperhatikan
kelompok yang sedang
mempresentasikan hasil
diskusinya.
Tahap Konfirmasi :
1. Guru memberikan
pengetahuan sebagai
penguatan kepada siswa
mengenai pelajaran yang
telah didapat oleh peserta
didik dari kegiatan diskusi
dan mengklarifikasi jika ada
pemahaman siswa yang
masih keliru.
1. Siswa menyimak penjelasan
guru.
2. Siswa masih dalam keadaan
berkelompok, namun pada
saat kuis tiap anggota tidak
diperkenankan untuk
bekerjasama.
3. Siswa menuliskan jawaban
kuis pada selembar kertas
dan dikumpulkan kepada
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
2. Guru meminta setiap siswa
untuk mengerjakan kuis
sebanyak 5 soal uraian
sebagai bentuk evaluasi
pembelajaran.
3. Guru memberikan waktu
selama 5 menit kepada
siswa untuk menjawab kuis
tersebut.
guru.
Penutup
1. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya apabila ada
hal-hal yang belum
dipahami.
2. Guru bersama siswa
membuat kesimpulan
mengenai materi yang
sudah dipelajari.
3. Guru mengajak siswa
berdo’a untuk menutup
pembelajaran.
1. Guru mengakhiri
pembelajaran dengan salam.
1. Siswa melontarkan
pertanyaan terkait materi
yang belum dipahami.
2. Siswa menyampaikan
pendapatnya tentang materi
yang sudah dipelajari.
3. Siswa berdo’a.
4. Siswa menjawab salam
guru.
10
Menit
H. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Infokus, speaker dan video pembelajaran
“Sejarah Indonesia
(http://www.youtube.com/sejarahindonesia/durasi:7menit)
dan Peristiwa Rengasdengklok
(http://www.youtube.com/peristiwarengasdengklok16Agus
tus1945/durasi:4menit)”
2. Alat : ATK, Papan Tulis
3. Sumber Belajar :
a) Reni Yulianti dan Ade Munajat, 2008, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SD dan MI Kelas V, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
b) Widiyastuti Yuni Pamungkas,dkk, 2012, Ilmu Pengetahuan Sosial 5
untuk Kelas V SD/MI, Surakarta: Ultima.
I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a) Teknik Penilaian : Non Tes
b) Instrumen Penilaian : Lembar Observasi
No Nama Siswa
Aspek yang diamati
Keaktifan Peduli Tanggung
Jawab Disiplin
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
Keterangan : Diisi dengan ceklis (√)
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik
x 4 = Nilai yang diperoleh
Sikap
Modus Predikat
4.00 SB (sangat baik)
3,00 B (baik)
2,00 C (cukup)
1,00 K (kurang)
2. Penilaian Pengetahuan
a) Teknik Penilaian : Tes
b) Instrumen Penilaian : Uraian Singkat
Keterangan Pengolahan Nilai Pengetahuan:
x100 = Nilai yang diperoleh
Kompetensi Dasar Indikator Nomor Butir
Soal
2.3 Menghargai jasa
dan peranan tokoh
perjuangan dalam
memproklamasikan
kemerdekaan
Indonesia.
2.3.1 Menjelaskan peristiwa
proklamasi beserta para
tokohnya yang berperan
dalam peristiwa tersebut. Terlampir
2.3.2 Menyebutkan
tokoh yang berperan dalam
peristiwa proklamasi.
Nama :
Kelas : V- A
1. Proklamasi kemerdekaan Indonesia terjadi pada tanggal ....
2. Pada tanggal berapa terjadinya peristiwa Rengasdengklok ....
3. Mengapa golongan muda mengasingkan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta ke
Rengasdengklok ....
4. Naskah proklamasi ditandatangani oleh .... dan ....
5. Sebutkan tokoh-tokoh yang termasuk golongan muda ...
Latihan Soal
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Cempaka Putih 01
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/ II
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Tahun Pelajaran : 2016/2017
Pertemuan ke- : 2
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
C. Indikator Pembelajaran
2.3.1 Menjelaskan peristiwa proklamasi beserta para tokohnya yang
berperan dalam peristiwa tersebut.
2.3.2 Menyebutkan tokoh yang berperan dalam peristiwa proklamasi.
2.3.3 Mengidentifikasi hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka
cara menghargai jasa dan peranan tokoh pejuangan dalam
memproklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan pengamatan video pembelajaran siswa dapat
menjelaskan peristiwa proklamasi beserta tokoh yang berperan dalam
peristiwa tersebut dengan tepat.
2. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab siswa dapat menyebutkan
tokoh dalam peristiwa proklamasi beserta perannya dengan tepat.
3. Melalui kegiatan penjelasan guru dan pengamatan video, siswa dapat
mengidentifikasi hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka cara
menghargai jasa dan peranan tokoh pejuangan dalam memproklamasikan
Kemerdekaan Republik Indonesia dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran
“Proklamasi Kemerdekaan Indonesia” (Terlampir)
F. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Student Centered
2. Model : Picture and Picture
3. Metode : Ceramah, Diskusi, Penugasan, Tanya Jawab.
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan
1. Guru membuka pembelajaran
dengan salam.
2. Guru mengajak semua siswa
membaca basmalah untuk
membuka kegiatan
pembelajaran.
3. Guru melakukan komunikasi
tentang kehadiran siswa.
4. Guru memberikan motivasi
kepada siswa dan mengajak
siswa untuk ice breaking.
5. Guru menginformasikan
1. Siswa menjawab salam
2. Siswa mengikuti arahan guru
untuk membaca basmalah.
3. Siswa yang dipanggil
namanya berkata “Hadir atau
Hadhiroh”.
4. Siswa mendengarkan
motivasi dari guru dan
mengikuti guru melakukan
kegiatan ice breaking.
5. Siswa mendengarkan
penjelasan guru.
5 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
kegiatan yang akan dilakukan
dan menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
Inti
Tahap Eksplorasi :
1. Guru melakukan tanya jawab
dengan siswa yang berkaitan
dengan peristiwa proklamasi.
2. Guru menjelaskan materi
proklamasi kemerdekaan
sebagai pengantar
pembelajaran IPS.
3. Guru memberi informasi
tentang media pembelajaran
yang akan digunakan dalam
pembelajaran IPS.
1. Siswa mencoba menggalin
pikirannya kembali terkait
peristiwa proklamasi dan
menjawab pertanyaan guru
secara lisan.
2. Siswa menyimak penjelasan
guru dan mengumpulkan
informasi yang didapat.
3. Siswa menyimak informasi
dari guru terkait media
pembelajaran. 90
Menit Tahap Elaborasi :
1. Guru membentuk siswa
menjadi 7 kelompok dengan
cara meminta siswa untuk
berhitung, dan setiap
kelompok terdiri dari 5-6
orang.
2. Guru menyiapkan media
pembelajaran yang akan
digunakan.
3. Guru membagikan puzzle
yang belum berurut berupa
1. Siswa membentuk kelompok
dengan bantuan guru.
2. Siswa dan kelompoknya
antusias dengan media
pembelajaran yang telah
disiapkan oleh guru.
3. Siswa duduk rapi bersama
kelompoknya dan menerima
puzzle berupa gambar tokoh
yang berperan dalam
peristiwa proklamasi yang
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
gambar tokoh yang berperan
dalam peristiwa proklamasi
dengan tokoh yang berbeda
pada tiap kelompoknya.
4. Guru menyajikan video
pembelajaran peristiwa
proklamasi, dan tokoh yang
berperan dalam peristiwa
tersebut, kemudian meminta
setiap siswa pada kelompok
untuk mengamati video
pembelajaran yang disajikan
oleh guru.
5. Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan dan
menuliskan hasil pengamatan
video pembelajaran yang
berhubungan dengan puzzle
yang didapat selama 15
menit. (Bagi kelompok yang
telah menyelesaikan terlebih
dahulu/tercepat, akan
mendapatkan bintang prestasi
untuk kelompoknya).
6. Guru meminta beberapa
kelompok tercepat untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas.
belum berurut.
4. Siswa bersama kelompoknya
mengamati video
pembelajaran yang telah
disajikan oleh guru.
5. Siswa melakukan kegiatan
diskusi dengan kelompoknya
selama 15 menit.
6. Siswa lain memperhatikan
kelompok yang sedang
mempresentasikan hasil
diskusinya.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Tahap Konfirmasi :
1. Guru memberikan
pengetahuan sebagai
penguatan kepada siswa
mengenai pelajaran yang
telah didapat oleh peserta
didik dari kegiatan diskusi
dan mengklarifikasi jika ada
pemahaman siswa yang
masih keliru.
2. Guru meminta setiap siswa
untuk mengerjakan kuis
sebanyak 5 soal sebagai
bentuk evaluasi
pembelajaran.
3. Guru memberikan waktu
selama 5 menit kepada
siswa untuk menjawab kuis
tersebut.
1. Siswa menyimak penjelasan
guru.
2. Siswa masih dalam keadaan
berkelompok, namun pada
saat kuis tiap anggota tidak
diperkenankan untuk
bekerjasama.
3. Siswa menuliskan jawaban
kuis pada selembar kertas
dan dikumpulkan kepada
guru.
Penutup
1. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya apabila ada
hal-hal yang belum
dipahami.
2. Guru bersama siswa
membuat kesimpulan
mengenai materi yang
sudah dipelajari.
1. Siswa melontarkan
pertanyaan terkait materi
yang belum dipahami.
2. Siswa menyampaikan
pendapatnya tentang materi
yang sudah dipelajari.
3. Siswa berdo’a.
4. Siswa menjawab salam
guru.
10
Menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
3. Guru mengajak siswa
berdo’a untuk menutup
pembelajaran.
4. Guru mengakhiri
pembelajaran dengan salam.
H. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Infokus, video pembelajaran “Proklamasi dan
Terbentuknya NKRI (http://www.youtube.com/
ProklamasidanterbentuknyaNKRI/durasi11menit
35detik), dan Dokumenter tokoh proklamasi
kemerdekaan Indonesia (http://www.youtube.com/
Dokumentertokohproklamasikemerdekaan
Indonesia/durasi:6menit)”dan puzzle tokoh
proklamasi.
2. Alat : ATK, Papan Tulis
3. Sumber Belajar :
a) Reni Yulianti dan Ade Munajat, 2008, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SD dan MI Kelas V, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
b) Widiyastuti Yuni Pamungkas,dkk, 2012, Ilmu Pengetahuan Sosial 5
untuk Kelas V SD/MI, Surakarta: Ultima.
I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a) Teknik Penilaian : Non Tes
b) Instrumen Penilaian : Lembar Observasi
No Nama Siswa
Aspek yang diamati
Keaktifan Peduli Tanggung
Jawab Disiplin
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Keterangan : Diisi dengan ceklis (√)
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik
x 4 = Nilai yang diperoleh
Sikap
Modus Predikat
4.00 SB (sangat baik)
3,00 B (baik)
2,00 C (cukup)
1,00 K (kurang)
2. Penilaian Pengetahuan
a) Teknik Penilaian : Tes
b) Instrumen Penilaian : Uraian Singkat
Keterangan Pengolahan Nilai Pengetahuan:
x100 = Nilai yang diperoleh
Pengetahuan
Skor Rata-
rata Huruf
3,65-4,00 A
3,51-3,84 A-
3,18-3,50 B+
2,85-3,17 B
2,51-2,84 B-
2,18-2,50 C+
1,85-2,17 C
1,51-1,84 C-
1,18-1,50 D+
1,00-1,17 D
Kompetensi Dasar Indikator Nomor Butir
Soal
2.3 Menghargai jasa
dan peranan tokoh
perjuangan dalam
memproklamasikan
kemerdekaan
Indonesia.
2.3.1 Mengetahui
peristiwa proklamasi beserta
para tokohnya yang berperan
dalam peristiwa tersebut. Terlampir
2.3.2 Menyebutkan
tokoh yang berperan dalam
peristiwa proklamasi.
Nama :
Kelas : V- A
1. Siapakah yang mengetik teks naskah proklamasi?
2. Dari manakah pemuda Indonesia mengetahui kekalahan jepang oleh
sekutu?
3. Dimanakah Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi?
4. Sebutkan tokoh yang terlibat dalam peristiwa proklamasi! (minimal 5)
5. Siapakah nama tokoh sang pengibar bendera pusaka pada peristiwa 17
Agustus 1945?
Latihan Soal
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Cempaka Putih 01
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/ II
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Tahun Pelajaran : 2016/2017
Pertemuan ke- : 3
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
C. Indikator Pembelajaran
2.3.1 Menjelaskan peristiwa proklamasi beserta para tokohnya yang
berperan dalam peristiwa tersebut.
2.3.2 Menjelaskan cara menghargai jasa para pahlawan bangsa.
2.3.3 Menyebutkan tokoh dalam peristiwa proklamasi.
2.3.4 Mengidentifikasi hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka
cara menghargai jasa dan peranan tokoh pejuangan dalam
memproklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan pengamatan video pembelajaran siswa dapat
menjelaskan peristiwa proklamasi beserta tokoh yang berperan dalam
peristiwa tersebut dengan tepat.
2. Melalui kegiatan pengamatan video pembelajaran siswa dapat
menjelaskan cara menghargai jasa para pahlawan bangsa dengan tepat.
3. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab siswa dapat menyebutkan
tokoh dalam peristiwa proklamasi dengan tepat.
4. Melalui kegiatan pengamatan video dan penjelasan guru, siswa dapat
mengidentifikasi hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka cara
menghargai jasa dan peranan tokoh pejuangan dalam memproklamasikan
Kemerdekaan Republik Indonesia dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran
“Proklamasi Kemerdekaan Indonesia”(terlampir)
F. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Student Centered
2. Model : Word Square
3. Metode : Ceramah, Diskusi, Penugasan, Tanya Jawab.
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan
1. Guru membuka pembelajaran
dengan salam.
2. Guru mengajak semua siswa
membaca basmalah untuk
membuka kegiatan
pembelajaran.
3. Guru melakukan komunikasi
tentang kehadiran siswa.
4. Guru memberikan motivasi
kepada siswa dan mengajak
1. Siswa menjawab salam
2. Siswa mengikuti arahan guru
untuk membaca basmalah.
3. Siswa yang dipanggil
namanya berkata “Hadir atau
Hadhiroh”.
4. Siswa mendengarkan
motivasi dari guru dan
mengikuti guru melakukan
kegiatan ice breaking.
5 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
siswa untuk ice breaking.
5. Guru menginformasikan
kegiatan yang akan dilakukan
dan menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
5. Siswa mendengarkan
penjelasan guru.
Inti
Tahap Eksplorasi :
1. Guru melakukan tanya jawab
dengan siswa yang berkaitan
dengan peristiwa proklamasi.
2. Guru menjelaskan materi
proklamasi kemerdekaan
sebagai pengantar
pembelajaran IPS.
3. Guru memberi informasi
tentang media pembelajaran
yang akan digunakan dalam
pembelajaran IPS.
1. Siswa mencoba menggalin
pikirannya kembali terkait
peristiwa proklamasi dan
menjawab pertanyaan guru
secara lisan.
2. Siswa menyimak penjelasan
guru dan mengumpulkan
informasi yang didapat.
3. Siswa menyimak informasi
dari guru terkait media
pembelajaran.
90
Menit
Tahap Elaborasi :
1. Guru membentuk siswa
menjadi 7 kelompok dengan
cara meminta siswa untuk
berhitung, dan setiap
kelompok terdiri dari 5-6
orang.
2. Guru menyiapkan media
pembelajaran yang akan
digunakan.
1. Siswa membentuk kelompok
dengan bantuan guru.
2. Siswa dan kelompoknya
antusias dengan media
pembelajaran yang telah
disiapkan oleh guru.
3. Siswa bersama kelompoknya
mengamati video
pembelajaran yang telah
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
3. Guru menyajikan video
pembelajaran mengenai
tokoh yang berperan dalam
peristiwa proklamasi dan
cara menghargai jasa para
pahlwan kemudian meminta
setiap siswa pada kelompok
untuk mengamati video
pembelajaran yang disajikan
oleh guru.
4. Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan dan
menuliskan hasil pengamatan
video pembelajaran selama
15 menit. (Bagi kelompok
yang telah menyelesaikan
terlebih dahulu/tercepat, akan
mendapatkan bintang prestasi
untuk kelompoknya).
5. Guru meminta beberapa
kelompok tercepat untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas.
disajikan oleh guru.
4. Siswa melakukan kegiatan
diskusi dengan kelompoknya
selama 15 menit.
5. Siswa lainnya
memperhatikan kelompok
yang sedang
mempresentasikan hasil
diskusinya.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Tahap Konfirmasi :
1. Guru memberikan
pengetahuan sebagai
penguatan kepada siswa
mengenai pelajaran yang
telah didapat oleh peserta
didik dari kegiatan diskusi
dan mengklarifikasi jika ada
pemahaman siswa yang
masih keliru.
2. Guru meminta setiap
kelompok untuk
mengerjakan kuis sebanyak
5 soal teka-teki sebagai
bentuk evaluasi
pembelajaran.
3. Guru memberikan waktu
selama 5 menit kepada
setiap kelompok untuk
menjawab kuis tersebut.
1. Siswa menyimak penjelasan
guru.
2. Siswa bersama kelompoknya
masing-masing
mendiskusikan soal teka-teki
mengenai pembelajaran yang
sudah dipelajari.
3. Siswa menuliskan jawaban
soal teka-teki pada kertas
yang telah disediakan oleh
guru.
Penutup
1. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya apabila ada
hal-hal yang belum
dipahami.
2. Guru bersama siswa
membuat kesimpulan
mengenai materi yang
1. Siswa melontarkan
pertanyaan terkait materi
yang belum dipahami.
2. Siswa menyampaikan
pendapatnya tentang materi
yang sudah dipelajari.
3. Siswa berdo’a.
4. Siswa menjawab salam
10
Menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
sudah dipelajari.
3. Guru mengajak siswa
berdo’a untuk menutup
pembelajaran.
4. Guru mengakhiri
pembelajaran dengan salam.
guru.
H. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Infokus, speaker, video pembelajaran Menghargai
Jasa pahlawan (http://www.youtube.com/
Menghargaijasapahlawan/duras5menit),dan
Tokoh proklamasi dan peranannya
(http://www.youtube.com/tokohproklamasidan
peranannya /durasi3menit)
2. Alat dan bahan : ATK, Papan Tulis, lembar teka-teki.
3. Sumber Belajar :
a) Reni Yulianti dan Ade Munajat, 2008, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SD dan MI Kelas V, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
b) Widiyastuti Yuni Pamungkas,dkk, 2012, Ilmu Pengetahuan Sosial 5
untuk Kelas V SD/MI, Surakarta: Ultima.
I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a) Teknik Penilaian : Non Tes
b) Instrumen Penilaian : Lembar Observasi
No Nama Siswa
Aspek yang diamati
Keaktifan Peduli Tanggung
Jawab Disiplin
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Keterangan : Diisi dengan ceklis (√)
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik
x 4 = Nilai yang diperoleh
Sikap
Modus Predikat
4.00 SB (sangat baik)
3,00 B (baik)
2,00 C (cukup)
1,00 K (kurang)
2. Penilaian Pengetahuan
a) Teknik Penilaian : Tes
b) Instrumen Penilaian : Uraian Singkat
Kompetensi Dasar Indikator Nomor Butir
Soal
2.3 Menghargai jasa
dan peranan tokoh
perjuangan dalam
memproklamasikan
kemerdekaan
Indonesia.
2.3.1 Mengetahui
peristiwa proklamasi beserta
para tokohnya yang berperan
dalam peristiwa tersebut. Terlampir
2.3.3 Menyebutkan tokoh
dalam peristiwa proklamasi
beserta perannya.
Nama kelompok :
Kelas : V- A
R E N G A S D E N G K L O K Z
B S U K A R N I A H A R T A M
C O R S G U J B M A T A R A M
P E G A N G S A A N T I M U R
E K I N K A L K P F A T I M A
R A H M A D S U B A R J O L O
S R A Y S D F W D X J I K A L
U N T B A R A T I M U R C B A
G O L O U A N I T R A M A H R
S U T A N S Y A H R I R E L I
Mendatar:
1. Dimanakah tempat diasingkannya Ir. Soekarno dan Moh. Hatta?
2. Proklamasi dibacakan di Jalan ................ No. 56, Jakarta.
3. Salah satu tokoh golongan tua yang menjadi penengah antara golongan
muda dan golongan tua adalah?
4. Siapakah tokoh muda yang pertama kali mendengar kekalahan jepang
oleh sekutu?
Menurun:
5. Siapakah tokoh proklamator yang menjadi presiden pertama Republik
Indonesia?
Latihan Soal
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Cempaka Putih 01
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/ II
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Tahun Pelajaran : 2016/2017
Pertemuan ke- : 4
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
C. Indikator Pembelajaran
2.3.1 Menjelaskan peristiwa proklamasi beserta para tokohnya yang
berperan dalam peristiwa tersebut.
2.3.2 Menyebutkan tokoh dalam peristiwa proklamasi beserta perannya.
2.3.3 Mengidentifikasi hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka cara
menghargai jasa dan peranan tokoh pejuangan dalam
memproklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan pengamatan video pembelajaran siswa dapat mengetahui
peristiwa proklamasi beserta tokoh yang berperan dalam peristiwa
tersebut dengan tepat.
2. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab siswa dapat menyebutkan
tokoh dalam peristiwa proklamasi beserta perannya dengan tepa
3. Melalui kegiatan pengamatan video dan penjelasan guru, siswa dapat
mengidentifikasi hal-hal yang hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka
cara menghargai jasa dan peranan tokoh pejuangan dalam
memproklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran
“Proklamasi Kemerdekaan Indonesia”
F. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Student Centered
2. Model : Snowball Throwing
3. Metode : Ceramah, Diskusi, Penugasan, Tanya Jawab.
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan
1. Guru membuka pembelajaran
dengan salam.
2. Guru mengajak semua siswa
membaca basmalah untuk
membuka kegiatan
pembelajaran.
3. Guru melakukan komunikasi
tentang kehadiran siswa.
4. Guru memberikan motivasi
kepada siswa dan mengajak
siswa untuk ice breaking.
5. Guru menginformasikan
1. Siswa menjawab salam
2. Siswa mengikuti arahan guru
untuk membaca basmalah.
3. Siswa yang dipanggil
namanya berkata “Hadir atau
Hadhiroh”.
4. Siswa mendengarkan
motivasi dari guru dan
mengikuti guru melakukan
kegiatan ice breaking.
5. Siswa mendengarkan
penjelasan guru.
5 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
kegiatan yang akan dilakukan
dan menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
Inti
Tahap Eksplorasi :
1. Guru melakukan tanya jawab
dengan siswa yang berkaitan
dengan peristiwa proklamasi.
2. Guru menjelaskan materi
proklamasi kemerdekaan
sebagai pengantar
pembelajaran IPS.
3. Guru memberi informasi
tentang media pembelajaran
yang akan digunakan dalam
pembelajaran IPS.
1. Siswa mencoba menggalin
pikirannya kembali terkait
peristiwa proklamasi dan
menjawab pertanyaan guru
secara lisan.
2. Siswa menyimak penjelasan
guru dan mengumpulkan
informasi yang didapat.
3. Siswa menyimak informasi
dari guru terkait media
pembelajaran. 90
Menit Tahap Elaborasi :
1. Guru membentuk siswa
menjadi 7 kelompok dengan
cara meminta siswa untuk
berhitung, dan setiap
kelompok terdiri dari 5-6
orang.
2. Guru menyiapkan media
pembelajaran yang akan
digunakan.
3. Guru menyajikan video
pembelajaran peristiwa
1. Siswa membentuk kelompok
dengan bantuan guru.
2. Siswa dan kelompoknya
antusias dengan media
pembelajaran yang telah
disiapkan oleh guru.
3. Siswa bersama kelompoknya
mengamati video
pembelajaran yang telah
disajikan oleh guru.
4. Siswa duduk rapi bersama
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
proklamasi, dan tokoh yang
berperan dalam peristiwa
tersebut, kemudian meminta
setiap siswa pada kelompok
untuk mengamati video
pembelajaran yang disajikan
oleh guru.
4. Guru menyaiapkan bola
kertas yang terdiri dari
beberapa soal dan
menjelaskan ketentuan-
ketentuan mengenai
pembelajaran yang akan
dilaksanakan di kelas.
5. Guru meminta siswa untuk
menyanyikan lagu nasional
ketika memindahkan bola
kertas dari satu kelompok ke
kelompok lain.
6. Guru memberi kesempatan
kepada siswa yang
memegang bola kertas ketika
lagu yang dinyanyikan
berhenti.
7. Siswa yang berhasil
menjawab pertanyaan dari
bola kertas akan
mendapatkan poin untuk
kelompoknya dan
mendengarkan penjelasan
guru.
5. Siswa antuis mengikuti
proses pembelajaran.
6. Siswa menjawab pertanyaan
yang didapat dari bola kertas.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
kelompoknya.
Tahap Konfirmasi :
1. Guru memberikan
pengetahuan sebagai
penguatan kepada siswa
mengenai pelajaran yang
telah didapat oleh peserta
didik dari kegiatan diskusi
dan mengklarifikasi jika ada
pemahaman siswa yang
masih keliru.
2. Guru meminta setiap siswa
untuk mengerjakan soal
sebanyak 5 soal uraian
sebagai bentuk evaluasi
pembelajaran.
3. Guru memberikan waktu
selama 5 menit kepada
siswa untuk menjawab kuis
tersebut.
1. Siswa menyimak penjelasan
guru.
2. Siswa masih dalam keadaan
berkelompok, namun pada
saat kuis tiap anggota tidak
diperkenankan untuk
bekerjasama.
3. Siswa menuliskan jawaban
soal pada selembar kertas
dan dikumpulkan kepada
guru.
Penutup
1. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya apabila ada
hal-hal yang belum
dipahami.
2. Guru bersama siswa
membuat kesimpulan
mengenai materi yang
1. Siswa melontarkan
pertanyaan terkait materi
yang belum dipahami.
2. Siswa menyampaikan
pendapatnya tentang materi
yang sudah dipelajari.
3. Siswa berdo’a.
4. Siswa menjawab salam
10
Menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
sudah dipelajari.
3. Guru mengajak siswa
berdo’a untuk menutup
pembelajaran.
1. Guru mengakhiri
pembelajaran dengan salam.
guru.
H. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Infokus, video pembelajaran “Peristiwa proklamasi
Kemerdekaan (http://www.youtube.com/Peristiwa
proklamasi kemerdekaan/duras7menit) dan
Sejarah indonesia (Proklamasi Kemerdekaan RI)
(http://www.youtube.com/SejarahIndonesia
(Proklamasi KemerdekaanRI)/durasi:3menit
35detik)”dan bola kertas.
2. Alat : ATK, Papan Tulis
3. Sumber Belajar :
a) Reni Yulianti dan Ade Munajat, 2008, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SD dan MI Kelas V, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
b) Widiyastuti Yuni Pamungkas,dkk, 2012, Ilmu Pengetahuan Sosial 5
untuk Kelas V SD/MI, Surakarta: Ultima.
I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a) Teknik Penilaian : Non Tes
b) Instrumen Penilaian : Lembar Observasi
No Nama Siswa
Aspek yang diamati
Keaktifan Peduli Tanggung
Jawab Disiplin
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
Keterangan : Diisi dengan ceklis (√)
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik
x 4 = Nilai yang diperoleh
Sikap
Modus Predikat
4.00 SB (sangat baik)
3,00 B (baik)
2,00 C (cukup)
1,00 K (kurang)
2. Penilaian Pengetahuan
a) Teknik Penilaian : Tes
b) Instrumen Penilaian : Uraian Singkat
Keterangan Pengolahan Nilai Pengetahuan:
x100 = Nilai yang diperoleh
Pengetahuan
Skor Rata-
rata Huruf
3,65-4,00 A
3,51-3,84 A-
3,18-3,50 B+
2,85-3,17 B
2,51-2,84 B-
2,18-2,50 C+
1,85-2,17 C
1,51-1,84 C-
1,18-1,50 D+
1,00-1,17 D
Kompetensi Dasar Indikator Nomor Butir
Soal
2.3 Menghargai jasa
dan peranan tokoh
perjuangan dalam
memproklamasikan
kemerdekaan
Indonesia.
2.3.1 Menjelaskan peristiwa
proklamasi beserta para
tokohnya yang berperan
dalam peristiwa tersebut. Terlampir
2.3.2 Menyebutkan tokoh
dalam peristiwa proklamasi
beserta perannya.
top related