upaya pengembangan potensi manusia sebagai …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2081/1/pustaka...
Post on 07-Mar-2019
231 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
UPAYA PENGEMBANGAN POTENSI MANUSIA SEBAGAI
PESERTA DIDIK KAJIAN SURAT AL-ISRO’ AYAT 70
SKRIPSI
Disusun Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
MUHAMAMAD LUTFI ASNAWAN
NIM: 111-12-244
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirabbil’alamin dengan rahmat dan hidayah Allah, Skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Bapak dan Ibu yang senantiasa memberikan kasih sayang dari kecil
hingga saat ini dan selalu memberikan nasehat serta mendukung setiap
langkahku.
2. Seluruh saudara dan kawan di PP AL ISLAH yang selalu meluangkan
waktunya untuk membantu dan memberikan semangat yang selalu
memberikan motivasi, serta seluruh teman-temanku yang selalu
mendukung dan bersama dalam setiap langkah.
3. Teman-teman PAI G yang telah memberikan pengalaman hidup yang
luar biasa.
vii
ABSTRAK
Muhammad Lutfi Asnawan. 2017.”Pengambangan Potensi Manusia Sebagai
Peserta Didik Kajian Surat al-Isro’ ayat 70”.Program Studi S1 PAI
Institut Agama Islam Negeri.Pembimbing Dra Ulfah Susilawati, M.SI
Kata Kunci: Perkembangan Potensi, Pendidikan
Para Mufasir berpendapat bahwa makna dari ayat 70 dalam surat al
Isro’ menyatakan bahwa, sesungguhnya Allah telah menciptakan
manusia dengan sebaik-baik ciptaan, Allah memberikan keistimewaan
bagi manusia berupa dikaruniakanya potensi atau kemampuan bagi setiap
indifidu diantaranya potensi fisik yang bagus, potensi berupa kemampuan
berfikir, potensi kecerdasan yang menjadikan kedudukan manusia lebih
tinggi dibanding mahluk lainya, selain itu karunia yang diberikan adalah
di ciptakanya bumi, lautan serta alam seisinya untuk di ambil manfaatnya
bagi manusia. tugas dari manusia adalah mengembangkan kemampuan
yang ada dalam diri mereka serta memanfatkan karunia yang telah
diberikan sebagai jalan untuk menambah ketakwaan terhadap Allah.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah memahami
serta mengetahui adanya proses perkembangan potensi manusia, serta
mengetahui strategi dalam mendidik indifidu agar perkembngan potensi
yang dimiliki dapat berjalan secara optimal.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library
research), maka data yang diperoleh bersumber dari literatur-literatur.
Pengumpulan data-data dengan cara mempelajari, mendalami dan
mengutip teori-teori dan konsep-konsep dari sejumlah literature baik
buku, jurnal, majalah, Koran ataupun karya tulis lainnya yang relevan
dengan topic penelitian.
Hasil penelitian mengenai pendapat para Mufassir diketahui bahwa
setiap indifidu memiliki potensi berupa potensi fisik, potensi berfikir dan
Kecerdasan meliputi kecerdasan matematis, bahasa, musikal, ruang,
gerak, interpersonal, sosial dan spiritual. Peran pendidikan dalam upaya
pengembangan potensi manusia sebagai peserta didik diperlukan. Upaya
yang dilakukan adalah berupa pengarahan dan pendampingan bagi
peserta didik dalam proses belajar. meliputi pendidikan sesui dengan
macam-macam potensi yang dimiliki, pendidikan sesui dengan taraf
perkembangan serta pendidikan yang sesuai dengan bakat dan minat
peserta didik.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan
Nabi Muhammad yang telah kita nanti-nantikan syafa’atnya kelak di yaumul
kiyamah. Segala syukur penulis panjatkan sehingga dapat menyelesaikan tugas
skripsi ini dengan judul “Pengembangan Potensi Manusia sebagai Peserta Didik
Kajian Surat al-Isro’ Ayat 70.
Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan, sehingga dalam menyelesaikannya penulis
menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan lancer. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama
Islam
4. Ibu Dra Ulfah Susilawati, M.SI. selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya dalam
upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
ix
5. Bapak Dr.Mukti Ali,S.Ag.M.Hum. selaku pembimbing akademik.
6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak
membantu selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak, ibu, keluarga, dan seluruh pihak yang selalu mendorong dan
memberikan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat
diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, September 2017
Penulis
Muhammad Lutfi Asnawan
NIM. 111-12-244
x
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ........................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... iii
PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................... iv
MOTTO .................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ..................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR .............................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah ................................................................... 1
B. RumusanMasalah ........................................................................... 8
C. TujuanPenelitian ............................................................................ 9
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 9
E. MetodePenelitian............................................................................ 9
F. SistematikaPenulisan ..................................................................... 10
BAB II KERANGKA TEORI
A. Pengertian Potensi Manusia ........................................................... 13
B. Diskripsi Surat al Isro’ ................................................................... 31
C. Pendidikan Sebagai Upaya Pengoptimalan Potensi Anak ............. 33
D. Ruang Lingkup Pendidikan ............................................................ 36
E. Faktor Pendorong Dalam Upaya Pendidikan Anak ....................... 37
BAB III Diskripsi Surat al Isro’ Ayat 70
A. Diskripsi Surat al Isro’ Ayat 70 Menurut Pendapat Para Mufasir . 40
B. Munasabah Surat al-Isro’ ayat 70 .................................................. 48
xi
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pendapat Para Mufasir Tentang Potensi Manusia Dalam Surat
al Isro’ Ayat 70..................................................................................... 62
B. Upaya Pengembangan Potensi Manusia ........................................ 75
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 94
B. Saran-Saran ................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi
2. Lembar Konsultasi Skripsi
3. Daftar Nilai Skk
4. Curriculum Vitae
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Agama Islam adalah Agama yang ajaranya di wahyukan
kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat jibril, dengan al-
Qur’an sebagai dasar hukumnya.kedudukan al-Qur’an dalam Islam
adalah sebagai pedoman bagi umat Islam. Dalam al-Qur’an terdapat
berbagai hal yang dapat dipelajari, baik itu yang sifatnya sebagai
petunjuk, sebagai hukum, kisah-kisah terdahulu serta ilmu pengetahuan
yang tidak perlu diragukan kebenaranya.
Sebagai bukti nyata bahwa tidak ada keraguan dalam al-Qur’an
telah di jelaskan dalam al-Qur’an, sebagai berikut:
Redaksi ayat :
Artinya:Kitab(al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya,
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.(Qs. al-Baqoroh.2:2)
Al-Qur’an sumber dari semua hukum Islam serta aspek-aspek
kehidupan manusia, termasuk dalam aspek pengetahuan.Sehingga
dengan mempelajari kandungan yang ada dalam al-Qur’an, manusia
akan mendapatkan manfaat yang berguna dalam kehidupan di dunia dan
akhirat. Salah satu hal yang dapat dipelajari dan diambil manfaatnya
bagi manusia adalah bahwa, dalam al-Qur’an dijelaskan mengenai
2
proses penciptaan manusia dengan segala kemampuan dan potensi yang
ada pada diri manusia.
Sungguh Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik-
baiknya penciptaan, Hal ini di jelaskan dalam al-Qur’an sebagai
berikut:
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya.(QS at-Tin.95:4)
Ayat di atas menjelaskan tentang karunia diberikan kepada
manusia, karena manusia diciptakan dengan sebaik-baik ciptaan. Bisa
juga diartikan bahwa kelebihan yang dikaruniakan kepada manusia
yaitu berupa potensi yang ada dalam diri manusia.Hal ini juga
dijelaskan dalam al-Qur’an sebagai berikut:
Artinya:“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada
Para Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang
manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang
diberi bentuk,Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya,
dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah
kamu kepadanya dengan bersujud.(Qs.al-Hijr:15:28-29)
Dari ayat surat al-Hijr kita tahu bahwa, akan diciptakan
makhluk yang dimana Allah memerintahkan kepada malaikat untuk
tunduk dan bersujud. hal ini sebagai gambaran betapa istimewanya
3
penciptaan manusia sehingga, malaikat diperintah untuk sujud kepada
manusia. makna sujud bukan untuk menyembah namun sebagai
penghormatan kepada manusia.
Penjelasan mengenai alasan malaikat diperintahkan untuk
sujud diterangkan dalam al-Qur’an sebagai berikut.
Redaksi ayat :
Artinya: ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para
Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya
dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.(Qs al-
Baqoroh, 2:30)
Ayat di atas menjelaskan tentang manusia sebagai kholifah,
tentunya ada alasan yang mendasari hal tersebut. Artinya manusia di
jadikan sebagai kholifah dengan kelebihan yang ada dalam diri
manusia. Dan hanya pada manusia bukan mahluk yang lain, karena
manusia lah yang bersedia dan memiliki kemampuan untuk
merealisasikan amanah sebagai kholifah, berikut penjelasan dalam al-
Qur’an mengenai keutaman manusia sehingga di jadikan kholifah.
Redaksi ayat :
4
Artinya : Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat
kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan
untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya,
dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu
amat zalim dan amat bodoh.( QS al-Ahzab, 33: 72).
Amanat yang di berikan kepada manusia tentunya tidak mudah,
dalam ayat al-Qur’an yang di paparkan di atas dijelaskan bahkan langit,
gunung, dan bumi tak sanggup untuk memikul amanat sebagai kholifah.
dan kepada manusia amanat itu di berikan. alasan mengapa manusia
mampu untuk memikul amanah tesebut tentunya menjadi hal yang
menarik untuk di pelajari.
Hal-hal yang mendasari kemampuan manusia serta potensi apa
saja yang ada dalam diri manusia sehingga manusia mampu untuk
menjadi kholifah.
Potensi manusia terdiri dari empat pokok utama yaitu: Pertama,
Potensi berfikir artinya manusia memiliki potensi berfikir, karena
manusia memiliki kemampuan dan potensi otaknya untuk berfikir.
Logikaya bahwa manusia setiap manusia memiliki kemampuan untuk
belajar informasi–informasi serta hal baru, menghubungkan berbagai
informasi, serta menghasilkan pemikiran baru.setiap manusia memiliki
Potensi berbeda dalam kemampuan berfikirnya, semakin besar
potensinya maka semakin besar kemampuanya untuk menyerap dan
5
mengembangkan pengetahuanya. Manusia yang memiliki kemampuan
besar dalam potensi ini cenderung akan memiliki kemampuan ilmiah
yang tinggi, mampu membaca lebih cepat dari rata–rata, memiliki
kemampuan yang bagus dalam belajar, mampu berfikir abstrak, mampu
berkomunikasi verbal yang baik.
Kedua, Potensi emosi artinya setiap manusia memiliki potensi
cita rasa, artinya manusia mampu untuk memahami perasaan orang lain,
memahami perasaan mahluk lain, memahami suara alam, ingin
mencintai dan dicintai, memperhatikan, menghargai dan dihargai,
cenderung menyukai keindahan.
Ketiga, Potensi fisik adalah potesi yang terkait dengan raga
manusia, salah satu hal yang melatar belakangi anjuran setiap muslim
belajar memanah, berkuda dan berenang adalah upaya dalam
pengoptimalan potensi fisik. Dalam realitanya banyak manusia yang
mempunyai potensi fisik yang luar biasa sehingga manusia mampu
untuk melakuakan hal-hal diluar kemampuan rata-rata manusia
umumnya. Manusia yang memiliki potensi bagus dalam fisik biasanya
unggul dalam kegiatan yang berhubungan dengan fisik semisal
olahraga.
Keempat, Potensi sosial adalah kemampuan penyesuaian diri
dan mempengaruhi orang lain. Kemampuan ini didasari dengan
kemampuanya belajar dalam ketrampilan dan pengetahuanya. Dalam
bidang kepemimpinan seseorang yang memiliki kemampuan sosial
6
yang baik akan sangat mudah untuk beradaptasai serta mampu
mempengaruhi orang lain untuk mengikuti nya.( Fuad, 2003:89).
Dari pemaparan di atas pokok dari penelitian ini adalah, upaya
dalam pengembangan keempat komponen potensi tersebut dapat
diperinci dalam klasifikasi potensi manusia meliputi potensi otak atau
intelektual, potensiemosi atau kecerdasan emosi, potensi fisik atau
kecerdasan fisik, potensi spiritual atau kecerdasan spiritual.
Dalam al-Qur’an di jelaskan mengenai fitrah pada diri manusia
dalam surat ar-Rumm ayat 30 sebagai berikut:
Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada
agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah.
(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui. (Qs Ar-Rum 30:30)
Manusia dilahirkan dengan segenap aspek jasmani dan rohani
serta kemampuan yang ada pada kedua aspek tersebut. Pengarahan dan
pendidikan diperlukan untuk membentuk dan mengembangkan potensi
yang ada pada diri anak.
Manusia merupakan mahkluk yang tidak bisa terlepas dari
pendidikan, yaitu sebagai pelaku pendidikan itu. Dengan kata lain,
manusia adalah makhluk yang senantiasa terlibat dalam proses
7
pendidikan, baik yang dilakukan terhadap orang lain maupun
terhadap dirinya sendiri (Sukardjo, 2009:1)
Proses pendidikan dapat memberi pengalaman dan pemahaman
hal–hal baru yang belum dimengerti. Pendidikan merupakan sarana
bagi manusia untuk berkembang serta mengembangkan potensi-potensi
yang ada dalam setiap diri indifidu.
Hal yang menarik dalam mempelajeri potensi adalah bahwa
potensi merupakan dasar dari perkembangan manusia, dengan
mengembangkan potensi dalam upaya menjadikan indifidu yang lebih
baik.
hal ini mendasari penulis untuk meneliti tentang upaya
pengembangan potensi manusia melalui pendidikan dengan kajian
Suratal-Isro’ ayat 70, sebagai berikut:
Redaksi ayat :
Artinya :Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam,
Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki
dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.(Qs al-
Isro’,17:70)
Bila dipahami maka dalam Surat al-Isro’ ayat 70, mencakup
mengenai kemulyaan manusia. Serta kelebihan pada diri manusia dari
makhluk lain, kelebihan berupa potensi yang ada dalam diri manusia.
8
Hal ini dijelaskan dalam penafsiran para mufasir menjelaskan mengenai
makna dan tafsir dari Surat al-Isro’ ayat 70 tersebut.
Tafsir Al-Lubab karya M. Quraish Shihab juga menjelaskan
mengenai tafsir Suratal-Isro’ Ayat 70. Bahwa Allah dengan
sumpahNya, Sungguh Allah telah memuliakan anak cucu Adam dengan
bentuk tubuh yang bagus, kemampuan berbicara dan berfikir, serta
berpengetahuan dan memberi mereka kebebasan untuk memilah dan
memilih. Allah mengangkat mereka dari darat dan lautan dengan alat
transportasi yang ditundukan kepada mereka., atau Allah ilhami mereka
pembuatanya agar manusia dapat menjelajai bumi dan angkasa yang
kesemuanya di ciptakan Allah untuk mereka.(Shihab 2012:252)
Karena di ketahui bahwa potensi merupakan fitrah manusia
karena setiap manusia lahir dengan potensi yang ada dalam dirinya.
serta perlunya proses dalam berkembang menjadi maksiamal, maka hal
tersebut yang mendasari pembahasan mengenai upaya pengembangan
potensi manusia sangat diperlukan adanya.
Berdasar latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
meneliti lebih lanjut dengan mengambil tema.
Pengembangan Potensi Manusia sebagai Peserta Didik Kajian
Surat al-Isro’ Ayat 70.
B. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang yang di paparkan maka yang menjadi
pokok pembahasan ini adalah :
9
1. Bagaimana pendapat para mufasir tentang Surat al-Isro’ Ayat 70.
2. Bagaimana pengembangan potensi manusia sebagai peserta didik
sesuai dengan al-Qur’an Surat al-Isro ayat 70.
C. Tujuan Penelitian
1. Manfaat Teoritik
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran bagi pendidik dan bagi orang tua pada
khusunya, terutama mengenaibagaimana mengembangkan potensi
peserta didik.
2. Manfaat Praktik
a) Memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pengembangan
potensi manusia sebagai peserta didik.
b) Memberikaan motivasi dan dorongan serta contoh dalam upaya
mengembangkan potensi manusia sebagai peserta didik.
D. Metode penelitian
Karena jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library
research), maka data yang diperoleh bersumber dari literatur-literatur.
Pengumpulan data-data dengan cara mempelajari, mendalami dan
mengutip teori-teori dan konsep-konsep dari sejumlah literatur baik
buku, jurnal, majalah, koran ataupun karya tulis lainnya yang relevan
dengan topik penelitian. Maka penulis membagi sumber data menjadi
dua bagian:
10
1. Sumber data primer, yaitu al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad
yang berkaitan dengan pengembangan potensi manusia.
2. Sumber data skunder, yaitu tafsir-tafsir al-Qur’an yang berkaitan,
serta karya-karya para ahli yang membahas tentang segala hal
yang berkaitan dengan pembahasan pokok.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting
dalam penelitian, karena tujuan penelitian adalah mendapatkan data.
untuk memperoleh data dalam penelitian ini penulis menggunakan
metode dokumentasi. metode dokumentasi adalah dengan mencari data
mengenai hal-hal, variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.
(Suharsimi, 1993: 234)
Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam
penelitian ini adalah dengan mencari dan mengumpulkan buku
yang menjadi sumber data primer dan sekunder yang relevan. Setelah
data terkumpul maka dilakukan penelaahan serta sistematis dalam
hubungannya dengan masalah yang diteliti, sehingga diperoleh data
atau informasi untuk bahan penelitian.
F. Metode Analisis Data
Untuk melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode
tahlili, Metode tahlili adalah metode tafsir yang menjelaskan ayat-ayat
al-Qur’an dari seluruh aspeknya dan mengungkapkan maksudnya
11
secara terperinci sesuai urutan ayat dan surat dalam mushaf Utsmani.
Mufassir memulai uraiannya dengan mengemukakan arti kosa kata
yang diikuti dengan penjelasan mengenai arti global ayat, dan
menjelaskan hubungan maksud ayat-ayat tersebut satu sama lain,
menbahas asbabunnuzul jika ada, dan menyampaikan dalil-dalil dari
Hadis (Budihardjo, 2012:132)
G. Sistematika Pembahasan
Sistematika penulisan skripsi merupakan suatu cara menyusun
dan mengolah hasil penelitian dari data serta bahan-bahan yang disusun
menurut susunan tertentu, sehingga menghasilkan kerangka skripsi
yang sistematis dan mudah dipahami, sistematikanya disusun sebagai
berikut:
Bab pertama, merupakan pendahuluan yang memaparkan tentang
latar belakang penelitian, rumusan masalah dan tujuan penelitian. Selain
itu juga membahas tentang manfaat penelitian yang diangkat
dalam topik pembahasan dan metode penelitian.
Bab kedua, memaparkan tentang pengertian Surat al-isro’ yang
meliputi penjabaran surat, kandungan ayat,makna potensi, serta potensi
yang dapat dikembangka dan hubungan dengan pengembangan potensi
manusia sebagai peserta didik
Bab ketiga, berisi pengertian Qs. al-Isro’ ayat 70 meliputi
Munasabah ayat, asbabunuzzul dan pendapat para muffasir.
12
Bab keempat, berisi tentang analisis pengembangan potensi
manusia sebagai peserta didik dalam telaah al-Qur’an Surat al-Isro’ ayat
70.
Bab kelima, berisi tentang kesimpulan dan saran atas pembahasan
yang telah diuraikan dalam penelitian, dan diteruskan dengan penutup
serta daftar pustaka.
13
BAB II
.
A. Pengertian Potensi Manusia
Dalam upaya pengembangan potensi manusia perlu di pahami
beberapa upaya serta setrategi yang harus dilakukan, namun sebelum
mengkaji lebih jauh mengenai upaya pengembangan potensi manusia perlu
diketahui tentang penengertian dari potensi manusia serta macam macam
potensi yang dapat di kembangkan. Potensi bisa disebut sebagai kekuatan,
energi atau kemampuan yang terpendam yang dimiliki dan belum
dimanfaatkan secara optimal.(Prihabdi 2004:6)
Potensi manusia secara umum diartikan sebagai kemampuan yang
dimiki manusia yang dapat dikembangkan dan di optimalkan, jadi potensi
dapat juga diartikan sebagai kemampuan dasar yang dimiliki manusia dan
untuk mengoptimalkannya manusia harus mengembangkan serta melatihnya.
Karena potensi dasar setiap indifidu terpendam dalam diri maka perlu
pengalaman serta upaya untuk mengembangkan potensi tersebut salah
satunya melalui pendidikan.
Sesuai dengan penjelasan di atas penulis mencoba untuk mengulas
mengenai potensi yang di berikan kepada manusia dengan dasar salah satu
ayat dalam suratal-Isro’ ayat 70 sebagai berikut:
Redaksi ayat:
14
Artinya : “dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam,
Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari
yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.(Qs. al-
Isro’.17:70)
Kandungan dalam Ayat yang membahas tentang kemulyaan manusia
dengan segenap potensi berupa kelebihan atas kebanyakan makhluk yang
lain. kelebihan yang dimiliki manusia merupakan karunia yang begitu
berharga. selain membekali manusia dengan potensi yang ada dalam diri
manusia, dalam surat al-Isro’ ayat 70 juga di jelaskan mengenai karunia
Allah berupa rizki yang baik.
Allah telah memuliakan anak cucu Adam, mulia di sini adalah
dimana penciptaan manusia dalam satu kesatuan yang utuh dengan bekal
potensi yang ada pada diri manusia,artinya bahwa kemampuan dalam diri
manusia menjadikan manusia lebih unggul bila di bandingkan dengan
makhluk lainya. namun demikian potensi yang unggul dalam diri manusia
hanya dapat dioptimalkan jika manusia itu mau mengembangkan
potensinya. Banyak faktor yang mendukung perkembangan potensi tesebut
meliputi faktor dalam diri manusia seperti kecerdasan dll, adapun faktor
pendukung lainya adalah faktor pendidikan baik itu pendidikan formal di
sekolah maupun informal seperti keluarga, masyarakat dan lingkungan.
15
Penjelasan lain mengenai kemulyaan manusia juga terdapat dalam al-Quran.
Redaksi ayat :
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya .(Qs-at Tin 95:4).
Dalam al-Qur’an juga menjelaskan tentang kedudukan manusia serta
kemulyaan manusia bila di sandingkan dengan makhluk ciptan Allah lainya.
Redaksi ayat :
Artinya: “dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada Para
Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari
tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,
Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup
kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya
dengan bersujud.(Qs. al-Hijr.15:28-29).
Dalam al-Qur’an juga menjelaskan tentang karunia yang di berikan
bagi manusia sebagai bentuk rahmat dan karunia yang Allah beriakan bagi
manusia.
16
Redaksi ayat:
Artinya ;dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit
dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.(Qs- jadsiah. 45:13).
Dalam al-Quran juga dijelaskan kedudukan manusia sebagai khalifa di
muka bumi.
Redaksi ayat :
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:
"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."
mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui."(Qs. al-Baqoroh. 2:30)
Hal yang dapat di ambil dari pemaparan beberapa ayat yang
menjelaskan tentang keistimewaan manusia adalah, meningkatkan rasa
syukur terhadap segala nikmat yang telah diberikan kepada manusia.
sebagai bentuk Kuasa Allah atas segala apa yang telah diciptakan.bentuk
dari rasa syukur terhadap segala nikmat yang diberikan adalah dengan
17
memanfaatkan potensi yang ada dengan baik, artinya sebuah upaya
meningkatkan potensi anak sebagai peserta didik adalah sebuah upaya
pendampingan indifidu dalam memanfaatkan potensi dalam diri anak
hingga mencapai proses pendewaasaan dengan kematangan diri yang
maksimal, serta mampu untuk mandiri..
Potensi dalam diri manusia di katagorikan dalam empat instrumen,
pertama, insting(al- Gharizah), indra (al- Hawas), kognisi (al-‘Aql).serta
fisik
(al-Jasad). Potensi tersebut mampu untuk dikembangkan manusia dalam
mempertajam kemampuanya, hal ini lah yang membuat kemampuan
manusia dapat berbeda beda tergantung sejauh mana manusia tersebut
mampu mengembangkanya.(Hude.2006:95)
a. Instink (al-Gharizah)
Pada saat lahir, tangisan bayi sebagai pertanda bahwa bayi tersebut
hidup. hal yang di perhatiakn bahwa tangisan tersebut terjadi ketikan belum
ada siapapun yang mengajari dan belum pernah dilakuakan sebelumya,
namun hal tersebut terjdi kepada semua bayi yang lahir dengan instink yang
secara sepontan dilakukan oleh bayi tersebut. Dengan tagisan pula bayi
mampu untuk mengkomunikasikan kemauanya kepada orang di sekitarnya,
perkembangan selanjutnya adalah kemampuan untuk menyusu, saat lapar
bayi akan menangis dan merupakan ekspresi khas ketika lapar akan
menangis, dan ketika sang ibu memberikan ASI kepada bayi secara
sepontan bayi akan merespon dengan mengecap dan menyusu pada ibunya
18
tanpa ada yang mengjarinya sebelumnya. Dalam kejadian kejadian di atas
sebagai bukti adanya potensi yang diberiakan kepada manusia berupa
instink. Dalam pandangan psikolog instink dikenal dengan istilah dorongan
dalam diri manusia berupa bawaan lahir dalam melakukan sesuatu, semisal
dorongan untuk bertahan hidup, melahirkan perilaku menghisap ASI
kemudian makan dan minum, dorongan untuk mendapatkan keturunan
kemudian muncul perilaku seksual.(Hude 2006:96)
Dalam al-Qur’an dijelaskan tentang hal ini.
Redaksi ayat :
Artinya : Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan
kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang
banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan
sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah
tempat kembali yang baik (surga) (Qs al-Imron.3:14).
Instink di butuhkan manusia dalam kehidupan untuk mendorong
tingkah laku yang diperlukan sebagai upaya mempertahankan kehidupan.
Instink mendorong manusia berlaku sesuai dengan fitrah manusia yang telah
digariskan. instink merupakan satu dari macam-macam potensi yang sudah
dan langsung mampu di aplikasikan dalam kehidupan, seperti di jelaskan
pada pemaparan di atas yaitu fenomena tangis bayi ketika lahir. Potensi
19
instink ini akan berkembang dengan sendirinya sejalan dengan pertumbuhan
manusia serta pertumbuhan kedewaasaan manusia. dapat diambil
kesimpulan bahwa cara mengembangkan potensi instink ini adalah dengan
mengasah ketajaman instink melalui pengalaman dalam hidup, karena
instink merupakan respons sepontan yang langsung menanggapi
dalamprilaku manusia sehari-harinya.
b. Indra (al hawas)
Potensi kedua yang diberikan pada manusia adalah indra, merupakan
anugrah yang sangat bermanfaat bagi manusia, dengan indra manusia bisa
menjalankan aktifitas sehari hari dengan mudah. Manusia dapat bergerak ke
arah mana saja yang di kehendaki tanpa khawatir akan tersesat dan tak
mampu kembali. mendapatkan berbagai pengalaman berharga serta
pengetahuan dengan berinteraksi dengan lingkunganya. mengenal berbagai
macam rasa serta suara dan sebagainya.(Hude 2006:97)
Pada umunya kita mengenal lima indra pada diri manusia (panca
indra), yaitu pengelihatan, pendengaran, pengecap dan perasa namun
sebenarnya masih ada beberapa indra lagi yang kurang populer seperti indra
keseimbangan yang terletak pada lorong dalam telinga, indra kinestetik di
persendian. dua indra tersebut bermanfat dan berfungsi sebagai
pengorganisasian gerak tubuh kita. berikut merupakan penjelasan dari
kelima indra yang ada dalam diri manusia.Penjelasan mengenai lima indra
adalah sebagai berikut:
20
1) Indra Pengelihatan
Pengelihatan adalah indra yang berperan penting dalam
transformasi pengetahauan. penglihatan normal dapat menyerap
berbagai detail informasi berupa bentuk, jarak, tekstur, warna, yang
kemudian di kirim dan diolah guna memperoleh informasi dalam
otak.(Hude.2006:98)
Dalam al-Qur’an indra pengelihatan dikenal dengan (Al-
Bashor) dalam al-Qur’an di sebutkan.
Redaksi ayat :
Artinya :Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu
dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi
kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur.(Qs.an-Nahl, 16:78)
Hal ini di jelaskan dalam al-Qur’an surat as-Sajdah ayat 17.
Redaksi ayat :
Artinya :“Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat
yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka,
atas apa yang mereka kerjakan.(Qs as-Sajdah 17).
2) Indra Pendengaran
21
Pendengaran merupakan indra yang berguna dalam menyerap
informasi dari sekeliling kita. melalui pendengaran, kita dapat
mengetahui dan membedakan berbagai jenis suara yang muncul
dan merambat melalui telinga. pendengaran menjadi salah satu
istrumen yang penting dalam diri manusia, pendengaran dapat
terjadi melalui mekanisme yang sangat kompleks dalam rongga
telinga. Kemudian informasi yang diterima di kirim keotak
kemudian di olah dan di identifikasi jenis suara yang
diterima.(Hude.2006:102).
Dalam al-Qur’an hal ini dijelaskan.
Redaksi ayat :
Artinya :”Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan
lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat, mereka
menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar
suara) petir,sebab takut akan mati. dan Allah meliputi orang-orang
yang kafir.(Qs.al-Baqoroh.2:19)
3) Indra Penciuman
Penciuman merupakan anugrah yang berfungsi untuk
membedakan bermacam-macam aroma yang ada disekitar serta
aroma di alam sekitar. Dengan potensi indra penciuman ini
22
manusia mampu untuk mengenal dan membedakan bermacam
aroma yang di hirupnya.(Hude.2006:102)
Penjelaskan dalam al-Qur’an mengenai, adanya potensi dari
indra penciuman dalam dii manusia
Redaksi ayat :
Artinya : “Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma
yang mempunyai kelopak mayang.dan biji-bijian yang berkulit dan
bunga-bung yang harum.(Qs. ar-Rahman.55:11-12)
Artinya :”Tatkala kafilah itu telah ke luar (dari negeri
Mesir) berkata ayah mereka: "Sesungguhnya aku mencium bau
Yusuf, Sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu
membenarkan aku)".(Qs.Yusuf.12:94)
Dalam ayat ini dapat mengambil dua poin penting pertama
bahwa dengan karunia dari Allah yang telah memberikan potensi
penciuman sehingga manusia mampu untuk mengenal dan
menganalisa macam macam aroma, poin kedua adalah potensi yang
diberiakan kepada manusia dapat dikembangkan dan di kuatkan
sesuai dengan usaha dari dirimanusia itu sendiri sehingga
kemapuan indra ini bersifat variatif, ada juga dalam sebagian
manusia pilihan yang mendapatkan keistimewaan berupa
kelebiahan seperti mukjizat Nabi Ya’qub As yang memiki daya
penciuman yang luar biasa.
4) Indra Pengecap
23
Potensi indra pengecap merupakan potensi yang dimiliki
manusia dan dan bergurna dalam poses manusia merasakan dan
membedakan bermacam rasa seperti manis, asam, asin, pahit atau
berupa campuran dari rasa tersebut, seringkali terjadi ekspresi
wajah pada saat seseorang mengecap macam-macam rasa, semisal
mengecap rasa asin atau pahit. (Hude.2006:103).
Lidah merupakan anugrah yang diberikan kepada manusia
untuk membedakan rasa, Allah berfirman dalam al-Qur’an.
Redaksi ayat :
Artinya :”Bukankah Kami telah memberikan kepadanya
dua buah mata, lidah dan dua buah bibir.(Qs.al-Balad.90:8-9)
5) Indra Peraba
Adalah indra yang paling luas wilayahnya karena meliputi
seluruh permukaan kulit, oleh sebab itu, disebut juga dengan indra
kulit yang meberikan sensasi pada indra peraba. (Hude.2006:102)
Di dalam al-Qur’an indra peraba di jelaskan sebagai
wilayah yang mendatangkan perasaan.
Redaksi ayat :
24
Artinya :”Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada
ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam
neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka
dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Qs. an-
Nisa. 4:56)
Dalam al-Qur’an juga dijelaskan mengenai indra peraba
yang digambarkan pada kulit tangan, yang merupakan bagian dari
indra peraba yang paling sering digunakan.
Redaksi ayat :
Artinya :”dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di
atas kertas, lalu mereka dapat menyentuhnya dengan tangan
mereka sendiri, tentulah orang-orang kafir itu berkata: "Ini tidak
lain hanyalah sihir yang nyata.".(Qs. al-Anam. 6:7)
Potensi manusia berupa indra baik perasa pengecap pengelihatan
pendengaran dan penciuman. merupakan anugrah yang diberikan sebagai
karunia yang sangat berguna dalam kehidupan sehari hari, diamana
pengalaman kesaharian mampu untuk menjadi pembelajaran karena dari
interaksi kelima indra tersebut manusia mampu memperoleh informasi dan
pengalaman hidup, baik dalam lingkungan alam sekitar maupun interaksi
sosial mampu menghasilkan banyak ekspresi serta penyampaian sesuatu
dalam diri.
c. Kognisi (Al ‘Aql )
25
Dalam al-Qur’an, kata ‘aql tidak ditemukan dalam bentuk kata
benda,tetapi dalam wujud kata benda, baik dalam bentuk lampau(fi’il
madhi) maupun yang sedang dan akan datang (fiil mudori’) ditemukan
dalam 49 tempat. Dapat dipahami bahwa akal haruslah berfungsi, karena
yang bermakna bagi kehidupan adalah aktivitasnya. orang yang tidak mau
untuk mengasah serta menggunakan akalnya dalam menalar termasuk
dalam golongan orang yang merugi. (Hude.2006:106)
Hal ini di jelaskan dalam al-Qur’an sebagai berikut:
Redaksi ayat :
Artinya :”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih
bergantinya malam dan siang, abahtera yang berlayar di laut membawa
apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit
berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-
nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran
angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang
memikirkan.(Qs. al-Baqoroh. 2:164)
Kata akal berasal dari bahasa arab yaitu al-‘aql. kata tersebut
berasal dari ‘iqal (al bai’ir) atau tali kekang onta, yang mengandung arti
mencegah agar orang orang yang berakal sehat tidak lepas dari jalur yang
26
benar.fungsi dari akal sendiri adalah menerima dan menproses berbagai
informasi yang diterima melalui indra, kemudian disimpan dan
dimunculkan kembali saat diperlukan. fungsi ini di kenal dalam wilayah
psikologi dengan kognisi. manusia memiliki potensi sebagai anugrah akal
dengan kemampuan untuk mengenal, mengetahui, dan mengungkap
kembali berbagai hal yang telah diketahui, kemampuan Nabi Adam As
dalam menyebut nama-nama benda (al asma) sebagai tanda yang jelas
bahwa potensi ini dianugrahkan sebagai manusia.
Kognisi atau akal sebagai instrumen yang menjadi modalitas bagi
manusia, karena dalam kehidupan yang di jalani apa yang telah dipelajari,
dialami, pengalaman yang dilakukan menjadi modal dalam menjalani
hidup manusia.sementara semua itu tak dapat dilakukan tanpa adanya
kognisi dalam diri manusia. berbagai inforamasi yang telah di dapat
disimpan dalam memori otak sehingga akan tersimpan dan dapat
dimunculkan kembali ketika diinginkan. Dalam al-Qur’an di jelaskan
mengenai peran ingatan dalam memahami sesuatu.
Redaksi ayat :
Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad)
Maka kamu tidak akan lupa, (Qs. al-A’la.87:6)
27
Menurut Quraish Shihab, akal memiliki tiga daya sebagaimana
dapat dipahami dari penuturan dalam al-Qur’an, pertama, daya untuk
memahami dan menggambarkan sesuatu, kedua dorongan moral adalah
daya untuk mengikuti nilai nilai moral. ketiga, untuk mengambil pelajaran
dan hikmah.Dalam al-Qur’an juga dijelaskan tentang bagaimana
seharusnya manusia harus menggunakan akalnya agar terhindar dari
perbuatan dosa.(Shihab 1996:294-295).
Penjelasan mengenai potensi akal dijelaskan pula dalam al-Qur’an sebagai
berikut:
Redaksi ayat :
Artinya :”Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan
atas kamu oleh Tuhanmu Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan
sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan
janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan,
Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah
kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di
antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh
jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu
(sebab) yang benar. demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya
kamu memahami(nya)”.(Qs.al-Annam. 6:151).
28
Akal erat kaitanya dengan kecerdasan (intellegence). Kecerdasan
merupakan salah satu anugrah besar yang diberikan kepada
manusia.menjadikan sebagai satu kelebihan manusia dibanding mahluk
lainya. karena dengan kecerdasan ini manusia dapat terus meningkatkan
kemampuanya dalam menjalani kehidupan.
Kecerdasan merupakan kemampuan menghadapi dan
menyesuaikan diri terhadap situasibaru secara cepat dan efektif. Sementara
pandangan lain mengemukakan bahwa kecerdasan meliputi tiga hal yaitu
kemapuan untuk belajar, keseluruhan pengetahuan yang diperoleh serta
kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru dan lingkungan yang
baru.pada mulanya kecerdasan hanya berbatas pada kemampuan individu
yang berhubungan dengan aspek kognitif atau bisa disebut dengan
kecerdasan Intelektual. namun lebih lanjut muncul teori baru yaitu
Multiple Intelligence yang menyatakan bahwa setiap anak memiliki
beberapa potensi kecerdasan yaitu meliputi:
1) Kecerdasan Matematis (Logical Mathematical Intelligence).
Kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk mendeteksi
pola, berfikir deduktif, berfikir logis. kemampuan ini sering
diasosiasikan dengan berfikir secara ilmiah dan
matematis.Kecerdasan logis-matematis terlihat dari ketertarikan
anak mengolah halyang berkaitan dengan matematika dan peristiwa
ilmiah.(Kumiasih.2010:16)
2) Kecerdasan Bahasa (Linguistik Intelligence)
29
Kecerdasan bahasa adalah kecerdasan untuk menguasai hal
hal yang berkaitan dengan bahasa. kemampuan ini termasuk dalam
kemampuan dalam memanipulasi bahasa dalam mengkspresikan
diri mereka secara retoris. (Kumiasih.2010:17)
3) Kecerdasan Ruang (Spatial Intelligence)
Anak dengan kecerdasan spatikal cenderung berfikir secara
visual, kaya dengan khayalan internal sehingga cenderung
imajinatif dan kreatif. mereka mampu memanipulasi dan
menciptakan gambar di dalam pikiran mereka.(Kumiasih.2010:18)
4) Kecerdasan musikal (Musical Intelegence).
Adalah salah satu kecerdasan yang dimana dapat dikenali
dengan ciri-ciri yaitu, anak dengan mudah dapat mengenal nada,
dapat mentransformasikan kata menjadi lagu, memahami jenis-
jenis suara, terlihat sangat menikmati bermain musik, serta terampil
dan mudah mengingat syair dengan baik.
5) Kecerdasan Gerak (Bodly-Kinesthetic Intelligence).
Gerak tentunya berhubungan dengan fisik yang merupakan
himpunan dari keseluruhan anggota gerak, fisik merupakan organ
yang ada dalam diri manusia yang mampu diberdayakan dalam
kebutuhan hidupnya. kecerdasan gerak adalah kemampuan dalam
mendaya gunakan fisik dengan baik.
6) Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intelligence).
30
Kecerdasan ini adalah kemampun untuk menjalin relasi
sosial dengan orang lain. Anak dengan kecerdasan ini mampu
untuk menggunakan berbagai cara untuk berinteraksi. Memiliki
empati, toleransi sehingga dapat merasakan perasaan,
pikiran,tingkah laku serta harapan orang lain. (Kumiasih.2010:23)
7) Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence)
Ciri Kecerdasan ini adalah bahwa Anak memiliki pemahan
dan kendali yang baik mengenai diri sendiri. Mereka tahu apa yang
di dapat dan tidak dapat dilakukan dengan lingkungan
sosial.Kecerdasan intrapesonal secara lebih lanjut merupakan
kecerdasan anak dalam mengatur emosi dalam diri anak.
(Kumiasih.2010:25)
8) Kecerdasan Spiritual (Spiritual Intelligence)
Kecerdasan spiritualadalah kemampuan dalam mengenal
dan mencintaiciptaanTuhan. kemampuan ini di rangsang melalui
penanaman nilaimoral.(Kusmiasih.2010:27).
Dilihat dari segi bahasa kecerdasan spiritual di kenal juga
dengan (al-Qalb).Kata al-Qalb, diserap dalam bahasa indonesia
menjadi kalbu, dirambil dari akar kata yang bermakna membalik,
karena seringkali berbolak balik,suatu saat senang dan suatu saat
susah, suatu saat setuju dan suatu saat menolak. (Hude.2006:113)
d. Potensi Fisik (al-Jasadu)
31
Potensi fisik adalah potesi yang terkait dengan raga manusia, salah
satu hal yang melatar belakangi anjuran setiap muslim belajar memanah,
berkuda dan berenang adalah upaya dalam pengoptimalan potensi fisik.
Dalam realitanyabanyak manusia yang mempunyai potensi fisik yang
luar biasa sehinga manusia mampu untuk melakuakan hal-hal diluar
kemampuan rata-rata manusia umumnya. Manusia yang memiliki
potensi bagus dalam fisik biasanya unggul dalam kegiatan yang
berhubungan dengan fisik semisal olahraga.(Fuad, 2003:89).
B. Diskripsi Surat al-Isro’
Surat al- Isro’ termasuk dalam golongan surat makiyyah.
dianamakan surat al-Isro’ karena memiliki makna perjalanan di malam
hari, berhubungan dengan peristiwa perjalanan Isra’ nabi Muhammad dari
masjidilharam di makkah menuju masjidilaqsa di baitulmaqdis. Dalam
kisah Isro’ Nabi Muhammad pada permulaan surat ini mengandung isyarat
bahwa Nabi Muhammad beserta umatnya kelak akan mencapai martabat
yang tinggi dan menjadi umat yang besar.
Surat ini juga di namai dengan surat bani isra’il yang artinya kisah
dari keturunan bani israil yang di jelaskan dalam permulaan surat ini, yaitu
dalam ayat pertama sampai ayat ke delapan. kemudian di jelaskan lagi
dalam ayat ke 101 sampai dengan ayat 104 dalam surat ini. Allah
menyebutkan dalam surat bahwa kaum Bani isra’il adalah bangsa yang
kuat dan besar namun kemudian runtuh diakibatkan menyimpang dari
32
ajaran islam. Dihubungkan lagi bahwa surat ini memberikan gambaran
bahwa umat islam akan menjadi kuat dan besar bila mengamalkan dan taat
serta patuh tehadap syariat Allah yaitu agama Islam. Pokok isi dalam
keseluruhan surat ini terdapat beberapa hal selain kisah bani israil yaitu
tentang keimanan, hukum-hukum, kisah-kisah dan lainya.(
Syahin.2008:18)
Para Ulama berpendapat bahwa ajaran utama dalam surat ini
adalah ajaran menuju kehadirat Allah. Surat ini merupakan wahyu al-
Quran yang kelima puluh yang diterima atau diwahyukan kepada Nabi
Muhammad. surat ini turu setelah surat al-Qashash dan sebelum surat
Yunus. Jumlah ayat dalam surat al- Isro’ adalah 111 ayat, menurut
perhitungan ulama Kufah. dan menurut perhitungan ulama Madinnah
sebanyak 110 ayat.( Syihab. 2009:4)
Al-Qur’an sumber dari semua hukum Islam serta aspek-aspek
kehidupan manusia, termasuk dalam aspek pengetahuan. Sehingga dengan
mempelajari kandungan yang ada dalam al-Qur’an, manusia akan
mendapatkan manfaat yang berguna dalam kehidupan di dunia dan akhirat.
Salah satu hal yang dapat di pelajari dan diambil manfaatnya bagi
manusia. dalam hubungannya dengan pembahasan penelitian mengenai
upaya pengembangan potensi manusia kajian surat al-Isro’ ayat 70, maka
penulis akan memaparkan diskripsi dari surat al- Isro’ ayat 70 sebagai
berikut:
Redaksi ayat:
33
Artinya : Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak
Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka
rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan
yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan.(Qs.al-Isro’.17:70)
Pelajaran yang dapat diambil dalam surat al isro’ ayat 70 ini adalah
Bahwa sungguh Allah telah mengutamatan penciptaan manusia dengan
bentuk yang indah serta keistimewaan lain berupa akal, kecerdasan, ilmu
dan pemahaman sebagai bekal manusia dalam hidup. Serta dijelaskan pula
tentang diangkutnya manusia dari darat dengan kendaran darat serta lautan
dengan perahu dan karunia berupa makanan yang lezat dan bergizi .
Penjelasan mengenai karunia yang diberikan kepada manusia
berupa kesempurnaan serta bekal potensi berupa akal, kecerdasan, ilmu
dan pemahaman ini lah yang menjadi acuan penulis untuk membahas
mengenai pengembangan potensi manusia sebagai peserta didik kajian
surat al-Isro’ ayat 70.
C. Pendidikan Sebagai Upaya Pengembangan Potensi Anak.
Pada prinsipnya pendidikan adalah usaha memanusiakan
manusia,Artinya dengan pendidikan manusia dapat menemukan jati diri
sebagai sorang kemanusia. Dalam upaya meningkatkan kualitas manusia
dalam hal ketampilan serta pengembangan potensi diri mereka, Proses
34
pendidikan menjadi penting. Pendampingan serta pengarahan Orang Tua
serta pendidik atau guru dapat menentukan sejauh mana kualitas diri
seorang anak. karena tanpa pengarahan yang tepat maka proses
pembelajaran dan peningkatan potensi yang dimiliki tidak akan berjalan
maksiamal. Dalam riwayat hadist di sebutkan bahwa:
بيع بن سبرة الجهني عن حد ثنا علي بن حجر اخبرنا حرملة بن عبد العزيز بن الر
بيع بن سبرة عن ابيه ع ه عبدالملك بن الر ن خده قال قال رسولهلل صل هللا عليه عم
ابن سبعسنين واضر بوه عليها ابن عشر قال : وفي وسلم : علموا الصبيالصالة
الباب عن عبد هللا عمرو.
Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, harmalah bin abdul aziz
bin ar-Rabi’ bim Sabrah Al juhani memberitahukan kepada kami dari
pamanya- Abdul malik bin Sabrah dari ayahnya. dari kakeknya, iya
berkata Rosullullah bersabda,
Ajarkan kepada anak kecil untuk melaksanakan shalat, ketika
berumur tujuh tahun, dan pukullah karena meninggalkan shalat ketika
berumur sepuluh tahun.
ia berkata, “Dalam bab ini terdapat hadist Abdullah bin
Amr.(Shahih Sunan at-thirmidzi 407:342)
Dijelaskan bahwa manusia memerlukan pengajaran dan
pendidikan agar mengetahui suatu hal, dalam hadis diatas sebagai contoh
dalam upaya mengajarkan perintah sholat pada anak.
Dalam al-Qur’an dijelaskan tentang keutamaan mencari ilmu,
sebagai upaya dalam menambah pengetahuan dan belajar hal baru.
Redaksi ayat :
35
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan
kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan.( Qs al-Mujaadilah 58:11)
Begitu mulianya orang yang berilmu, Dengan ilmu manusia akan
memperoleh kebahagian dan kemudahan dalam hidupnya, hal ini
tercermin dalam penjelasan ayat di atas, dimana Allah memerintahkan
manusia untuk terus belajar serta mengembangkan potensi yang ada
dalam diri mereka. hal ini yang kiranya mendasari penulis dalam
membahas mengenai upaya pengembangan potensi manusia sebagai
peserta didik. sebagai salah satu upaya nyata pendidik dalam tujuan
menjadikan setiap indifidu menjadi manusia yang berkualitas dan tinggi
derajatnya dihadapan Allah.
Peran pendidikan dalam upaya mengoptimalkan peseta didik
dengan segenap potensi yang ada dalam diri mereka. Pendidikan akan
menjadi maksimal jika, pendidik benar benar memahami, kebutuhan serta
pemahaman tentang potensi apa saja yang ada dalam diri peserta didik,
36
sehingga akan memudahkan dalam proses pendidikan. Penjelasan
mengenai hal yang di lakukan dalam meningkatkan potensi manusia
sebagai berikut :
1. Ruang Lingkup Pendidikan
Sesuai dengan tema penelitian yaitu pengoptimalan potensi
manusia sebagai peserta didik, tentunya proses pendidikan ruang
lingkupnya adalah dalam lingkungan sekolah yang dimana peran pendidik
menjadi orang tua kedua sekaligus sebagai fasilitator dalam mendampingi
anak belajar.pendidikan yang di lakukan di sekolah memiliki tujuan utama
yaitu mengembangkan aspek kognitif, afektif, psikomotorik
anak.(Sriyanti.2014:18)
Dalam tujuan konsep pendidikan islam dikemukakan bahwa tujuan
pendidikan pendidikan dalam konsep islam adalah upaya dalam
mengembangkan dan membentuk manusia muslim yang sempurna dari
segala aspek. dari segi aspek moral, segi emosional, rasioanal, spiritual dan
akhlak yang dialandasi dengan nilai-nilai islami.(Huda 2009:20)
Berdasar dari pemahahaman peran dan fungsi pendidikan dalam
mendidik serta mengoptimalkan potensi manusia. pendidikan juga
merupakan proses yang berkesinambungan hal inilah yang mendasari
bahwa pendidikan selayaknya memiliki tujuan dan visi misi yang jelas.
Secara garis besar tugas dan tanggung jawab guru adalah
mengembangkan kecerdasan yang ada dalam setiap diri indifidu anak
37
didiknya. tujuan dikembangkanya potensi adalah agar anak tumbuh
menjadi manusia yang cerdas dan siap menghadapi masa depan. diantara
kecerdasan yang dikembangkan oleh pendidik adalah sebagai berikut :
a. Pengoptimalan Kecerdasan Intelektual
b. Pengoptimalan Kecerdasan Emosional
c. Pengoptimalan Kecerdasan Spirtual
Dari ketiga aspek tersebut merupakan hal yang perlu diperhatiakan
dalam mendidik anak, tanggung jawab guru adalah mengoptimalkan ketiga
macam kecerdasan tersebut agar maksiamal.(Azzet,2011:21)
2. Faktor Pendorong Keberhasilan Pendidik Dalam Meningkatkan
Kualitas Pendidikan Pada Anak
Agar proses pendidikan berjalan dengan baik sebaiknya pendidik
juga harus memperhatiakan beberapa hal dalam proses pendidikan yang
akan berlanngsung adalah meliputi :
a. Melihat kondisi anak
Dalam proses pendidikan seharusnya pendidik menyadari bahwa
setaip anak memiliki ciri dan sifat yang berbeda, pendidik harus mampu
untuk mensikapi hal tersebut dengan bijak.Dalam proses pembelajaran
misalnya, setiap anak pasti memiliki tingkat pemahaman yang berbeda
antara satu anak dengan lainya, pendidik diharapkan bijak dalam
mensikapi hal tersebut, serta mencari pemecahan masalah atas hal tersebut,
38
karena dalam hasil belajar pendidik tidak bisa memukul rata, artinya
pendidik tidak bisa menyatakan anak tersebut cerdas jika nilainya baik,
dan bodoh jika hasil nilainya buruk, pendidik harus memahami faktor
yang mengakibatkan nilai anak tesebut buruk. hal inilah yang disebut
dengan memamami kondisi anak.
b. Mengkomunikasikan pendidikan kepada anak.
Upaya mengkomunikasikan pendidikan adalah dengan cara
memberikan arahan atau bimbingan dalam belajar, diusahakan pendidik
menyampaikan dengan mengajak diskusi anak, jangan memberikan arahan
yang sifatnya memaksa tanpa memperdulikan kemauan anak, dengan
metode diskusi maka akan tercipta suasana tanpa tekanan, karena
seringkali karna kemauan pendidik yang terlalu keras justru membuat anak
jadi tertekan dan berakibat buruk pada hasil belajanya.
c. Melihat faktor usia anak.
Dalam menyampaikan pendidikan atau bimbingan kepada anak
haruslah memperhatikan dan menyesuaikan dengan taraf usia anak. hal ini
diperlukan karena masing masing fase usia anak memiliki strategi sendiri
dalam proses pendidikanya.
d. Mengetahui serta memberi kebutuhan anak.
Proses pendidikan membutuhkan sarana prasarana maupun
kebutuhan lainya, pendidik diharapkan mampu untuk memberikan serta
39
mefasilitasi hal tersebut, diharapkan dengan tepenuhinya hal tersebut akan
berpengaruh positif terhadap hasil belajarnya.
Dengan terpenuhinya empat aspek tersebut diharapkan pendidik
mengetahui secara pasti serta memberikan pendidikan yang tepat kepada
anak sehingga proses pengoptimalan potensi manusia melalui pendidikan
ini mendapat hasil yang maksimal.(Indragiri,2010:46-48)
Dengan memahami pemaparan mengenai peran pendiddikan dalam
upaya mendidik anak untuk mengoptimalkan potensi diri yang dimiliki,
serta memahami hakikat pendidikan, strategi dan faktor faktor
pendukungnya diharapkan upaya peningkatan potensi diri peserta didik
akan berjalan dan memperoleh hasil yang maksiamal. penjelasan mengenai
proses pendidikan, strategi serta target pendidikan dalam upaya
peningkatan potensi individu anak akan dijabarkan secara rinci pada bab
selanjutnya.
40
BAB III
DISKRIPSI SURAT
A. Diskripsi Surat al- Isro’ ayat 70
Al-Qur’an sumber dari semua hukum Islam serta aspek-aspek
kehidupan manusia, termasuk dalam aspek pengetahuan. Sehingga dengan
mempelajari kandungan yang ada dalam al-Qur’an, manusia akan
mendapatkan manfaat yang berguna dalam kehidupan di dunia dan akhirat.
Salah satu hal yang dapat di pelajari dan diambil manfaatnya bagi
manusia.
Redaksi ayat:
Artinya : Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak
Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka
rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan
yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan.(Qs.al-Isro’.17:70)
Pelajaran yang dapat diambil dalam surat al-Isro’ ayat 70 ini adalah
Bahwa sungguh Allah telah mengutamatan penciptaan manusia dengan
bentuk yang indah serta keistimewaan lain berupa akal, kecerdasan, ilmu
dan pemahaman sebagai bekal manusia dalam hidup. Serta dijelaskan pula
tentang diangkutnya manusia dari darat dengan kendaran darat serta lautan
dengan perahu dan karunia berupa makanan yang lezat dan bergizi .
41
Penjelasan mengenai karunia yang diberikan kepada manusia berupa
kesempurnaan serta bekal potensi berupa akal, kecerdasan, ilmu dan
pemahaman ini lah yang menjadi acuan penulis untuk membahas
mengenai pengembangan potensi manusia sebagai peserta didik kajian
surat al- Isro’ ayat 70.
a Asababunuzul surat al-Isro’ ayat 70.
Asbābun al-nuzūl secara bahasa terdiri dari dua kata asbāb dan
nuzūl. Asbāb bentuk jama’ dari sabab yang berarti sebab, Sedangkan kata
nuzūlberasal dari akar kata nazala-yanzilu-nuzulan yang artinya turun,
menurunkan sesuatu. (Budihardjo, 2012:21). Sedangkan Asbābunnuzūūl
menurut istilah adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan turunnya
ayat, dimana ayat tersebut menjelaskan pandangan al-Qur’an tentang
peristiwa yang terjadi atau mengomentarinya (Shihab, 2012:3).
Pengetahuan mengenai Asbabun nuzul atau sejarah turunnya ayat-
ayat al-Qur’an. Pada umumnya, fungsi dari Asbābun nuzūl, adalah
mempermudah para mufassir dalam menemukan tafsir dan pemahaman
dibalik kisah diturunkanya ayat tersebut. Asbabunnuzul diperlukan bagi
seseorang yang ingin memperdalam pengertian mengenai ayat-ayat al-
Qur’an. Dengan mengetahui latar belakang turunnya ayat, maka seseorang
dapat menggambarkan situasi dan kondisi saat ayat tersebut diturunkan,
sehingga memudahkan untuk memahami apa yang terkandung di balik
teks ayat tersebut. Dalam ayat al-Isro’ ayat 70 tidak ditemukan
42
Asbabunuzul.karena memang tidak semua ayat dalam al-Qur’an dapat
ditemukan Asbabu nuzulnya.
Kendati demikian penulis memberikan uraian mengenai penafsiran
surat al-Isro’ dari para mufassir sebagai berikut :
1. Tafsir Muyassar karya ‘Aidh al Qarni menjelaskan mengenai tafsiran
surat al-Isro’ Ayat 70 sebagai berikut:
Bahwa Allah telah memuliakan keturunan Adam dibandingkan
dengan makhluk lainya, dengan diberi pikiran, diturunkan kitab-kitab,
diutusnya rasul-rasul, dan diberikan ilmu pengetahuan. Allah
menundukan bagi mereka segala sesuatu yang ada di alam ini. Sebagai
contoh Allah menundukan bagi mereka hewan-hewan gembalaan di
darat, ataupun perahu-perahu di lautan untuk alat transportasi serta
mencari nafkah, Allah juga memberikan rizki atas mereka dengan
makanan dan pakaian dan minuman. Allah mengunggulkan keturunan
Adam dari seluruh makhluk lain, Allah angkat drajatnya di atas semua
makhluk yang ada di bumi. manusia adalah makluk yang paling mulia
sebelum mereka kafir sebab jika kafir maka kedudukanya sebaliknya.
Qarni(2007:509-510).
Kesimpulan yang dapat di ambil dari tafsir ‘Aidh al Qarni dalam
surat al-isro’ ayat 70 ini, adalah tentang keistimewaan yang di berikan
kepada manusia berupa dikaruniakanya pemikiran yang tidak
43
diberikan kepada makhluk lainya,serta ditundukannya semua makhluk
yang ada di bumi untuk diambil manfaatnya oleh manusia.
2. Dalam tafsir al Lubab karya M.Quraish Shihab juga di jelaskan
mengenai tafsir surat al-Isro’ ayat 70.
Ayat 70 dalam suratal-Isro’ menjelaskan tentang sebab di
turunkanya anugrah kepada manusia.karena manusia merupakan
makhluk yang unik dan memiliki kehormatan dalam kedudukanya
sebagai manusia, baik yang taat beragama maupun tidak. Dalam surat
al-Isro’Ayat 70, menjelaskan bahwa Allah dengan sumpahnya
sungguh Allah telah memuliakan anak cucu Adam dengan bentuk
tubuh yang bagus, kemampuan berbicara dan berfikir, serta
berpengetahuan dan memberi mereka kebebasan untuk memilah dan
memilih. Allah mengangkat mereka dari darat dan lautan dengan alat
transportasi yang ditundukan kepada mereka., atau Allah ilhami
mereka pembuatanya agar manusia dapat menjelajahi bumi dan
angkasa yang kesemuanya di ciptakan Allah untuk mereka. Allah juga
memberi rizki yang baik sesuai dengan kebutuhan mereka, lagi lezat
dan bermanfaat untuk pertumbuhan fisik dan jiwa.dan Allah lebihkan
atas mereka dan sempurnakan mereka atas banyak makhluk ciptaan-
Nya.(Shihab 2012:252).
Hal yang ditekankan dalam tafsir al Lubab ini adalah kebebasan
manusia dengan potensi yang ada pada dirinya untuk memilah mana
44
yang baik dan lebih baik untuk di manfaatkan dalam kehidupan
manusia.
3. Tafsir al Azhar
Banyak sekali kemulyaan yang diberikan kepada anak Adam.
yang terutama adalah diberi akal dan fikiran, diberi khayal untuk
memikirkan zamanya yang lampau, yang sekarang dan masa depan
dan diberi ilham. Ath-Thabari mengatakan Manusia makan dengan
jarinya, tidak mulutnya yang langsung tercecah ke tanah. Adh-
Dhahhak mengatakan manusia pandai berkata kata dan membedakan.
‘Atha’ mengatakan tegak manusia lurus,’’Yaman mengatakan rupa
manusia cantik. Ath-thabari mengatakan manusia dapat memeritah
semua mahluk.“dan kami beri mereka kendaraan di darat dan laut”.
kendaran sejak dari biduk, sekunar, jung, perahu, bahtera sampai
kapal modern. sebagai yang telah disebutkan dalam Ayat yang lalu,
bahwa Allah amat sayang pada manusia. Di darat ada kuda, dan
kendaraan modern. sampai kendaraan di udara, dan Kami beri mereka
rizki yang baik-baik. buah-buahan yang lezat, daging yang empuk, air
susu dan makan yang dimasak.“Kami lebihkan dari pada makhluk
Kami, dan sebenar benar kelebihan”. dapat diartikan sebagai
kemajuan hidup manusia, bertahan lama dan bertambah maju, dari gua
batu, sampai bertani, menangkap ikan sampai berniga ke pulau-pulau,
benua-benua sampai terbang ke udara, menyelam di lautan dan
mencapai bulan.(Hamka.102-103).
45
Dalam penafsiran Prof.Dr.Hamka di jelaskan tentang betapa besar
karunia Allah yang di berikan kepada manusia, sebagai wujud maha
besar Allah dengan membekali manusia segala potensi baik potensi
fisik yang sempurna serta bekal akal dan fikiran pada diri manusia
yang dapat di kembangkan dan bermanfaat dalam kehidupan. di
jelaskan juga posisi manusia sebagai kholifah karena manusia mampu
untuk memerintah memimpin semua mahluk, di jelaskan pula proses
perkembangan adaptasi manusia dari jaman ke jaman yang semakin
maju, hal ini sejalan dengan tema skripsi ini tentang perkembangan
potensi manusia.
4. Tafsir al Maraghi
Sesunguhnya Kami telah memuliakan anak cucu Adam dengan
rupa yang indah, tinggi dan tumbuh dengan akal yang sedang,
sehingga dapat mengetahui bermacam-macam bahasa. bisa berfikir
dengan baik tentang cara-cara mencari kehidupan dan megeksplor apa
yang ada di bumi. serta menundukan apa saja yang berada di alam
atas maupun dibawah, dan kami angkut atas mereka dari binatang
binatang, kereta-kereta, pesawat terbang, balon dan bahtera. Kami
anugrahkan pada meraka rizki, berupa makan nabati dan hewani, dan
kami lebihkan mereka dari sebagianmakluk Kami dengan
kemenangan, kehormatan serta kemulyaan,maka dengan itu wajiblah
bagi mereka untuk tidak mempersekutukan sesutu dengan Tuhan
mereka, dan membuang jauh peribadatan selain kepada Allah yang
46
mereka lakukan selama ini, seperti pada patung dan berhala.(Marahgi.
1987:146)
Dalam tafsir al Maraghi menjelaskan tentang apa saja
keistimewaan yang di karuniakan kepada manusia, sebagai contoh
adalah diciptakanya rupa yang indah, indah di sini bisa dimaknai
sebagai sempurna dan enak di pandang dan bila kita sadari manusia di
bila dibandingkan dengan mahluk lain memang memiliki rupa yang
paling baik, dijelaskan juga tentang pertumbuhan manusia dengan
akal pada diri manusia, hal ini memperjelas tentang apa yang di bahas
oleh penulis mengenai potensi yang ada pada diri individu akan
tumbuh dan berkembang sejalandengan waktu, tentang ditundukanya
apa yang ada di darat dan lautan sebagai karunia bagi manusia agar
manusia mampu mengambil manfaat demi keberlangsungan
kehidupan manusia Dari semua yang telah di berikan manusia di
tuntut untuk mempertanggung jawabkan apa saja yang telah
dilakukanya selama hidupnya.
5. Tafsir al Misbah karya M.Quaraish Shihab .
Setelah menggambarkan Anugrah-Nya ketika berada di lautan
dan daratan. Ayat ini juga menjelaskan mengenai sebab anugrah yang
diberikan kepada manusia, dikarenakan manusia merupakan makhluk
yang unik dan memiliki kehomatan serta kedudukan sebagai manusia.
Dengan bersumpah sambil mengukuhkan perkataanya dengan kata
(qod), Ayat ini menyatakan bahwa Kami Allah bersumpah bahwa
47
sesungguhnya telah Kami muliakan anak cucu adam dengan bentuk
yang bagus,kesempurnaan berbicara dan berfikir, serta
berpengetahuan dan Kami beri mereka kebebasan untuk memilah dan
memilih. “Dan kami angkat dari daratan dan lautan’’. dengan aneka
alat transpotasi yang Kami ciptakan dan tundukan bagi mereka, atau
yang Kami ilhami mereka untuk mebuatnya. agar mereka mampu
mengarungi lautan dan bumi yang Kami ciptakan untuk mereka. Kami
beri rizki yang terbaik bagi mereka, lagi bermanfaat dalam
pertumbuhan fisik serta perkembangan jiwa mereka. “ dan kami
lebihkan atas mereka dari siapa makhluk yang telah kami ciptakan”.
Dengan kelebihan yang sempurna, Kami lebihkan mereka dari hewan
dengan akal dan daya cipta, sehingga menjadi mahluk yang
bertanggung jawab. Kami lebihkan yang taat diantara mereka atas
malaikat karena ketaan manusia melalui ujian dan perjuangan
melawan setan dan hawa nafsu, sedang ketaan malaikat tanpa
tatangan, Demikian seterusnya dan masih banyak lainya. Dalam ayat
70 merupakan penjelasan dari dikaruniakanya kemulian pada manusia
dari sejak kelahiranya, tanpa membedakanya. dalam salah satu riwayat
mengisahkan bahwa Nabi Muhammad menghormati jenazah seorang
yahudi, sementra sahabat bertanya dengan sikab beliau tersebut, dan
Rosul menjawab: “Bukankah mereka juga manusia?. Hal ini sebagai
tanda bahwa manusia adalah mahluk yang mulia dan di hormati
keberadaanya walau sudah meninggal dunia. (Shihab.2002:514).
48
b Munasabah Surat
Munasabah berasal dari kata nasaba-yansibu-munasabah, kata
tersebut bentuk tsulatsi mujarad dari nasaba yang berarti hubungan
sesuatu dengan sesuatu yang lain. Munāsabāh berarti muqārabāh atau
kedekatan dan kemiripan. Hal tersebut dapat terjadi pada dua hal atau
lebih, sedangkan kemiripan dapat terjadi pada seluruh unsur-unsur atau
pada sebagiannya saja. Secara istilah munāsabāh adalah adaya kecocokan,
kepantasan, keserasian antara ayat dengan ayat atau surat dengan surat,
atau munāsabāh adalah kemiripan yang terdapat pada hal-hal tertentu
dalam al-Qur’an baik pada surat maupun pada ayatnya yang
menghubungkan uraian satu dengan yang lain (Budihardjo, 2012: 39).
1. Munasabah Surat Dengan Surat.
Dalam al-Qur’an surat aliso’ memiliki munasabah satu dengan yang
lainya, penjelasannya sebagi berikut.
Redaksi ayat :
Artinya : Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam,
Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki
dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.( Qs al
Isro’.17:70)
a. Munasabah dengan ayat 66 dalam surat al-Isro’.
Redaksi ayat:
49
Artinya :Tuhan-mu adalah yang melayarkan kapal-kapal
di lautan untukmu, agar kamu mencari sebahagian dari karunia-
Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyayang
terhadapmu.(Qs. al-Isro’.17:66)
Ayat inimenjelaskan mengenai ramat dan kasih sayang
Nya, sekaligus membuktikan keesaan dalam memelihara dan
menjaga alam raya ayat ini mengatakan bahwa; Tuhan memelihara
dan selalu berbuat baik kepada kamu dan hanya Alah yang
melayarkan secara mudah kapal-kapal di lautan dan sungai-sungai
untuk kemanfaatanmu dengan jalan menciptakan hukum-hukum
alam agar kapal dapat berlayar, agar kamu mencari dengan
sungguh–sungguh karunia yang di berikan bagi kamu,dan supaya
kamu memperoleh kemudahan dalam transportasi dan
perdagangan. Sesungguhnya Dia bagi kamu khususnya bagi orang
mukmin adalah maha penyayang.(Shihab,2002:509)
Makna dari ayat ini adalah pejelasan dari ayat 70 bahwa
Allah, telah memberi fasilitas kepada manusia untuk bertahan
hidup di dunia, salah satunya adalah memberikan mereka kapal-
kapal yang berlayar ke lautan agar manusia mencari sebagian dari
rizki yang telah disediakan bagi manusia.
50
b. Munasabah dengan ayat 67 dalam surat al-Isro’.
Redaksi ayat:
Artinya : Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan,
niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia, Maka tatkala
Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling. dan
manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih. (Qs al-Isro’.17:67)
Ayat ini melanjutkan uraian pemeliharaan dan
anugrahNya, dengan pernyatan “dan apabila kamu di timpa
bahaya di lautan , niscaya hilanglah dari ingatan kamu siapa yang
selama ini kamu arahkan harapan dan doa-doa bagi mereka,
hilanglah semua itu kecuali hanya kepada sehingga seluruh
harapanmu tertuju padanya.namun takala menyelamatkanmu,
kamu berpaling atas kuasaNya
Ayat ini menunjukan bahwa tidak mungkin dalam hidup,
manusia tidak mengharap dari karunia, Manusia akan tetap terus
berdoa selama rasa takut dan cemas masih ada dalam diri manusia,
yang merupakan naluri manusia.(Shihab 2002:511).
c. Munasabah dengan ayat 68 dalam surat al-Isro’.
Redaksi ayat :
51
Artinya :Maka Apakah kamu merasa aman (dari hukuman
Tuhan) yang menjungkir balikkan sebagian daratan bersama kamu
atau Dia meniupkan (angin keras yang membawa) batu-batu kecil?
dan kamu tidak akan mendapat seorang pelindungpun bagi kamu.
(Qs.al Isro’.17:68)
Sikap kaum musrikin yang ingkar memang nyata adanya,
sehingga dalam ayat ini ada pertanyaan yang bertujuan untuk
mengancam “apakah setelah mengantarkan dan menyelamatkan
mereka ke daratan, maka apakah kamu sudah meras aman dari
bahaya dan menduga telah terbebas dari ancaman, sementara
Allah mampu untuk menjungkir balikan kamu di daratan, atau Dia
mengirim bagimu angin yang berhembus kuat”. Bahkan apakah
kamu masih merasa aman ketika dikembalikan ke laut sekali lagi.
dan sesungguhnya tak ada tempat berharap selain Allah, ini sebagai
peringatan bagi orang kafir. (Shihab 2002:512).
d. Munasabah dengan ayat 69 dalam surat al Isro’.
Redaksi ayat :
Artinya: Atau, Apakah kamu merasa aman dari
dikembalikan-Nya kamu ke laut sekali lagi, lalu Dia meniupkan
atas kamu angin taupan dan ditenggelamkan-Nya kamu
disebabkan kekafiranmu. dan kamu tidak akan mendapat seorang
penolongpun dalam hal ini terhadap (siksaan) kami.(Qs al-
Isro’.17:69).
Penjelasan dalam ayat ini mencerminkan bahwa manusia
seringkali lalai dalam kehidupanya dan mereka ingkar terhadap ke
52
Esaan Allah, sehingga balasan bagi mereka kaum kafir adalah
bencana baik di dunia dan di akhirat. makna “lalu Dia meniupkan
atas kamu angin taupan dan ditenggelamkan-Nya kamu
disebabkan kekafiranmu. menunjukan bahwa balasan atas
perbuatan manusia di berikan di dunia, terlebih di akhirat kelak.
e. Munasabah dengan ayat 99 dalam surat al- Isro’.
Redaksi ayat :
Artinya : Dan Apakah mereka tidak memperhatikan
bahwasanya yang menciptakan langit dan bumi adalah Kuasa
(pula) menciptakan yang serupa dengan mereka, dan telah
menetapkan waktu yang tertentu. bagi mereka yang tidak ada
keraguan padanya? Maka orang-orang zalim itu tidak
menghendaki kecuali kekafiran.(Qs al-Isro’. 17:99)
Penjelasan mengenai ingkarnya manusia terhadap Allah, di
perjelas lagi dalam ayat ke 99. Bawasanya Allah telah menciptakan
bumi dan langit sebagai bukti kekuasaanNya namun, masih banyak
diantara manusia yang ingkar atas hal tersebut.
2. MunāsabāhSurat Dengan Surat
a. Surat al-Isro’ dan surat an-Nahl
Jika dalam Surat al-Isro’ ayat 70 menjelaskan tentang
karunia yang di berikan pada manusia, hal tersebut juga di
jelaskan dalam Surat an-Nahl.
53
Pada Surat an-Nahl dijelaskan menegenai awal mula
penciptaan manusia dalam ayat 4:
Redaksi ayat :
Artinya: Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-
tiba ia menjadi pembantah yang nyata.(Qs an-Nahl.16:4)
Bahwa Allah telah menciptakan manusiadari air mani yang
sangat remeh kemudian mereka berubah menjadi pembantah yang
nyata, yaknu sangat gemar membantah terhadap hakikat diri
mereka sendiri.dan tentang tuhan lagi manusia sangat keras
kepala (Shihab2002:187).
Dapat di ambil kesimpulan bahwa sesungguhnya awal mula
kejadian manusia hanya dari barang yang remeh yaitu, air mani.
Namun di jelaskan lagi dalam surat an-Nahl ini bahwa, sifat
kedurhakaan manusia memang terjadi karena manusia ingkar atas
Kekuasaan Allah.
Sifat pembantah atas kekuasan Allah dalam surat an-Nahl
ayat ke 4 berhubungan dengan al-Isro’ ayat 60.
Redaksi ayat:
54
Artinya: dan (ingatlah), ketika Kami wahyukan kepadamu:
"Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi segala manusia". dan
Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan
kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu
pula) pohon kayu yang terkutuk dalam al-Qur’an. dan Kami
menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah
menambah besar kedurhakaan mereka.(Qs al-Isro’.17:60)
Dalam Surat an-Nahl menjelaskan tentang karunia
kepada manusia.
Redaksi ayat :
Artinya:dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk
kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-
bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan.(Qs an-
Nahl.16:5)
Sungguh Alah telah menciptakan hewan guna dapat
diambil kemanfaatanya bagi kehidupan manusia di dahulukan
kata “sebagiannya kamu makan” ini menunjukan bayak lagi
kenikmatan yang Alah beriakan selain itu. hal ini mengisyaratkan
kesinambungan manusia untuk terus bersyukur.(
Shihab.2002:186)
55
Dijelaskan pula tentang rizki bagi manusia berupa hewan
sebagai kendaraan dalam ayat 8 dalam surat an-Nahl.
Redaksi ayat :
Artinya: dan (dia telah menciptakan) kuda, bagaldan keledai,
agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. dan
menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.(Qs an-
Nahl.16:8)
Allah telah memfasilitasi kehidupan manusia baik itu alat
transportasi maupun perhiasan bagi manusia, apa yang tidak kamu
ketahui sekarang namun kelak kamu akan mengetahui jika kamu
mau untuk berfikir serta mengerahkan segenap potensi yang ada.
juga menciptakan hal-hal yang sama sekali tidak kamu ketahui
hingga kamu melihat dan ketahui.(Shihab.2002:190)
Dijelaskan pula dalam surat an-Nahl tentang karunia lainya
dalam ayat 10-16.
Munasabah dengan ayat ke 10 dalam surat an-Nahl.
Redaksi ayat :
Artinya: Dia-lah, yang telah menurunkan air hujan dari
langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan
sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada
(tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.(Qs.an-
Nahl,16:10)
56
Ayat ini mengisyaratkan agar manusia senantiasa bersyukur
dan memanfaatkan nikmat nya dengan baik (Shihab 2002:195)
Munasabah dengan ayat ke 11 dalam surat an-Nahl.
Redaksi ayat:
Artinya: Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan
itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam
buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
memikirkan.(Qs an-Nahl,16:11)
Tanda kekuasan ciptaan Allah ini berguna bagi mereka
yang mau berfikir terhadap nikmat ,bagaimana dari sumber air
yang sama (hujan) mampu menumbuhkan aneka rupa dan rasa
tumbuhan yang berbeda beda kemanfaatanya.(Shihab.2002:196)
Munasabah dengan ayat ke 12 dalam surat an-Nahl.
Redaksi ayat :
Artinya : dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari
dan bulan untukmu. dan bintang-bintang itu ditundukkan
(untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
kaum yang memahami (Nya).(Qs an-Nahl,16:12)
57
Selain dari anugrah yang telah di berikan kepada manusia
Allah, juga menundukan bintang, bulan dan hewan yang
dikembangkan, hal ini sebagai bukti nyata kuasa Allah atas segala
ciptaanya.( (Shihab.2002:198).
Munasabah dengan ayat ke 13-14 dalam surat an-Nahl.
Redaksi ayat :
Artinya:dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan
untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.dan Dia-
lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat
memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu
mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan
kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu
mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu
bersyukur.(Qs.an-Nahl 16:13-14).
Di jelaskan di sini bahwa Allah memberikan karunia berupa
di layarkannya kapal-kapal untuk manusia, agar manusia mencari
rahmat serta nikmat rizki yang disiapkan bagi manusia. Dalam ayat
ini juga di jelaskan perlunya usaha dalam meraih segala sesuatu
yang di inginkan, hal ini berhubungan dengan tema penelitian yang
meliputi usaha dalam pengembangan potensi yang telah di
58
karuniakan bagi manusia agar manusia mau belajar. Dijelaskan
pula tentang kasih sayang yang begitu besar bagi manusia.
3. Munasabah Dengan Surat al-Hijr
Penjelasan dari penciptaan manusia di jelaskan dalam surat
Al Hijr ayat 26.
Redaksi ayat:
Artinya:dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur
hitam yang diberi bentuk..(Qs al-hijr.15:28)
Dalam surat al-Hijr terdapat pandangan lain mengenai
penciptaan manusia yaitu manusia di ciptakan dari tanah sementara
dalam surat an Nahl disebutkan bahwa manusia berasal dari mani.
hal ini sebagai penjelasan tersirat bahwa sesungguhnya awal
penciptaan manusia (Adam) memang dari tanah, namun manusia
seterusnya (keturunan) maka Allah menciptakan manusia dari
keturunan Adam dari air mani.
Dijelaskan dalam surah al-Hijr tentang manusia sebagai
khalifa di bumi dengan bentuk yang sempurna dalam ayat 28-29.
Redaksi ayat :
59
Artinya:dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada
Para Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang
manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam
yang diberi bentuk.Maka apabila aku telah menyempurnakan
kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku,
Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.(Qs al-
Hijr.15:28-29)
Sesungguhnya nikmat yang dikaruniakan manusia di bumi
sudah cukup untuk menggambarkan keesaan, serta mendorong
manusia untuk bersyukur, tapi sebagian orang tidak sadar. Maka
ayat ini menggambarkan kenikmatan yang lebih besar lagi yaitu
keutaman yang di anugrahkan .serta menjelaskan sebab
kedurhakaan. Ayat ini sebagai penjelas pada ayat sebelumnya 26-
27.(Shihab 2002:120)
Dalam surat al-Isro’ dijelaskan karunia rizki di darat dan lautan
bagi manusia.
Redaksi ayat :
60
Artinya : dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-
anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami
beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka
dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang
telah Kami ciptakan.(Qs al-isro’,17:70).
Karunia rizki dari darat dan lautan bagi manusia di jelaskan dalam
surat al-Hijr ayat 19-20.
Redaksi ayat :
Artinya : dan Kami telah menghamparkan bumi dan
menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan
padanya segala sesuatu menurut ukuran.dan Kami telah
menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan
(kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali
bukan pemberi rezki kepadanya.(Qs al-Hijr.16:19-20)
Dalam ayat ini maksudnya adalah memudahkan bagi anak
Adam dalam kehidupan di dunia dengan segala yang telah
diberikan dan pemenuhan segala kebutuhan serta pengangkutan-
pengangkutan di daratan dan di lautan untuk memperoleh
penghidupan. Serta menggambarkan tentang karunia yang
di.hamparkan di bumi, telah menyiapkan segala sesuatu guna
kenyamanan kehidupan manusia di permukaan
bumi.(Shihab2002:109).
Al-Qur’an merupakan landasan utama bagi umat islam yang di
mana bila kita mengkaji isi serta makna yang terkandung dalam al-quran
61
maka kita dapat memperoleh informasi serta tuntunan dalam kehidupan
baik di dunia maupun akhirat kelak. Kandungan yang terdapat dalam al-
Qur’an meliputi segala aspek yang ada dalam kehidupan ini, salah satunya
adalah aspek pendidikan yang berhubungan dengan upaya pengoptimalan
potensi peserta didik.
62
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pendapat para Mufasir tentang potensi manusia dalam kajian surat al-Isro’
ayat 70.
6. Penjelasan dalam Tafsir al Misbah karya M.Quraish Shihab .
menyebutkan bahwa :
Redaksi ayat 70 dalam surat al-Isro’ ayat 70.
Artinya : Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak
Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri
mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan. (Qs al-Isro’ 17:70)
Setelah menggambarkan Anugrah-Nya ketika berada di lautan dan
daratan. Ayat ini juga menjelaskan mengenai sebab anugrah yang
diberikan kepada manusia, dikarnakan manusia merupakan makhluk
yang unik dan memiliki kehomatan serta kedudukan sebagai manusia.
Dengan bersumpah sambil mengukuhkan perkataanya dengan kata )قد)
qod, Ayat ini menyatakan bahwa Kami Allah bersumpah, bahwa
sesungguhnya telah Kami muliakan anak cucu adam dengan bentuk
yang bagus, kesempurnaan berbicara, berfikir, serta berpengetahuan
dan Kami beri mereka kebebasan untuk memilah dan memilih. “Dan
kami angkat dari daratan dan lautan’’. dengan aneka alat transpotasi
yang Kami ciptakan dan tundukan bagi mereka.atau Kami ilhami
63
mereka untuk mebuatnya. Agar mereka dapat menjelajahi bumi dan
angkasa yang kesemuanya Kami ciptakan untuk mereka. Kami beri
rizki dari yang baik-baik sesuai kebutuhan mereka, lagi bermanfaat
dalam pertumbuhan fisik serta perkembangan jiwa mereka. “ dan kami
lebihkan mereka atas banyak mahluk dari siapa yang telah kami
ciptakan dengan kelebihan yang sempurna”. Kami lebihkan mereka
dari hewan, dengan akal dan daya cipta, sehingga menjadi mahluk
yang bertanggung jawab. kami lebihkan yang taat dari mereka atas
malaikat karena ketaatan manusia melalui perjuangan melawan setan
dan hawa nafsu, sedang ketaatan malaikat tanpa tantangan. demikian
seterusnya dan masih banyak lainya. (Shihab 2002:514)
Kata ( نام كر ) karramna terambil dari dasar kata yang terdiri dari
huruf kaf, ra, dan mim, yang mengandung makna kemulyaan serta
kesempurnaan pada objeknya. Terdapat perbedaan antara (فضلن)
fadhdhalna yang terambil dari kata (فضل) fadhl yakni bermakna
kelebihan, dan ini mengacu pada penambahan dari apa yang
sebelumnya telah dimiliki secara sama oleh orang lain. Rizki misalnya,
dijamin dan di anugrahkan Allah kepada semua mahluk. Kelebihan
rizki kepada seseorang menjadikan ia memiliki rizki yang diberikan
kepada orang lain. Adapun dalam kata ( نام كر ) seperti telah
dikemukakan di atas bahwa anugrah yang diberikan berupa
keistimewaan yang sifatnya internal. Dalam konteks ayat ini manusia
64
dianugrahi dengan kelebihan yang tidak dianugrahkan pada makhluk
lainya, dan inilah yang menjadikan manusia mulia serta harus
dihormati dalam kedudukanya sebagai manusia. Anugrah-Nya itu
untuk semua manusia dan lahir bersama dengan kelahiranya sebagai
manusia, tanpa mebedakan manusia satu dengan yang lain. Dalam ayat
di atas tidak menjelaskan kehormatan, kemulyaan, dan keistimewaan
yang dianugrahkan Allah kepada anak cucu adam. itu agaknya
mengisyaratkan kehormatan tersebut banyak dan tidak khusus untuk
ras atau generasi tertentu, tidak juga berdasar agama atau keturunan,
tatapi dianugrahkan kepada seluruh anak cucu Adam. sehingga diraih
oleh orang-perorang, pribadi demi pribadi. (Shihab 2002:514)
Ada beberapa kesan yang timbul berkaitan dengan firman-Nya
yaitu dalam kata (ناوفضل هم عل كثير ممن خلقن ) pertama dalam
penggalan ayat ini tidak menyatakan bahwa Allah melebihkan atas
semua ciptaan atau kebanyakan ciptaan-Nya, tetapi banyak diantara
ciptaan-Nya. kedua ayat ini mengisyaratkan bahwa kelebihan itu
dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah dari siapa yang telah di
ciptakan-Nya. kata dari siapa merupakan terjemahan dari kata ( ممن)
mimman yang terdiri dari kata ( ن م ) min dan kata ( ن م ) man. Kata man
bisa di tunjukan pada makhluk yang berakal. Dari kata ini kita dapat
menyimpulkan bahwa Allah telah melebihkan manusia atas banyak
Mahluk yang berakal. Dalam al-Qur’an juga dijelaskan bahwa Allah
65
menciptakan bumi dan alam raya beserta seluruh isinya di ciptakan dan
ditundukan kepada manusia. (Shihab2002:515)
Disebutkan dalam surat al jatsiyah ayat 45 tentang ditundukanya
bumi, lautan dan seisinya bagi manusia.
Redaksi ayat :
Artinya : dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di
langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-
Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir. (QS al-
Jatsiyah 45:13)
Dalam al Qur’an dijelaskan tentang beberapa makhluk lain
yang berakal yaitu Jin dan Malaikat, dengan kata lain manusia
memiliki kelebihan dibandingkan makhluk yang berakal lainya. yang
penulis maksud adalah hal itu terjadi hanya bagi manusia yang taat,
karena di dalam al-Qur’an juga di jelaskan bahwa :
Redaksi ayat :
Artinya : atau Apakah kamu mengira bahwa kebanyakan
mereka itu mendengar atau memahami. mereka itu tidak lain,
hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya
(dari binatang ternak itu). (Qs al-Furqan 25:44)
66
Dijelaskan dalam ayat ini bahwa bagi manusia yang
mengetahui atau bisa diartikan mereka yang beriman yang memiliki
kelebihan terhadap makhluk berakal lainya, sementara bagi mereka
yang durhaka maka kedudukanya tidak lebih baik dari binatang ternak.
Ayat ini merupakan salah satu dasar yang menyangkut hak asasi
manusia. Semua manusia punya hak yang sama untuk dihormati,
memiliki hak berbicara dan berserikat, beragama dan lain-lain
mencakup seluruh hak asasi manusia, yang sesuai dengan tuntunan
agama Nya.
Dengan kelebihan yang sempurna, Kami lebihkan mereka dari
hewan dengan akal dan daya cipta, sehingga menjadi mahluk yang
bertanggung jawab. Kami lebihkan yang taat diantara mereka atas
malaikat karena ketaan manusia melalui ujian dan perjuangan melawan
setan dan hawa nafsu, sedang ketaan malaikat tanpa tatangan,
Demikian seterusnya dan masih banyak lainya. Dalam ayat 70
merupakan penjelasan dari dikaruniakanya kemulian pada manusia
dari sejak kelahiranya, tanpa membedakanya. dalam salah satu riwayat
mengisahkan bahwa Nabi Muhammad menghormati jenazah seorang
yahudi, sementara sahabat bertanya dengan sikab beliau tersebut, dan
Rosul menjawab: “Bukankah mereka juga manusia?. Hal ini sebagai
tanda bahwa manusia adalah mahluk yang mulia dan di hormati
keberadaanya walau sudah meninggal dunia. (Shihab.2002:514).
67
Penjelasan dari tafsir al-Misbah yang berhubungan terhadap
upaya pengembangan potensi manusia meliputi beberapa pokok
pendapat diantaranya :
a) Penjelasan mengenai adanya potensi fisik. “Dengan bersumpah
sambil mengukuhkan perkataanya dengan kata (qod), Ayat ini
menyatakan bahwa Kami Allah bersumpah bahwa sesungguhnya
telah Kami muliakan anak cucu adam dengan bentuk yang bagus”
b) Penjelasan mengenai potensi akal dalam diri manusia.
“kesempurnaan berbicara dan berfikir, serta berpengetahuan dan
Kami beri mereka kebebasan untuk memilah dan memilih”
c) Kemulyaan bagi manusia dibanding makhluk Allah yang berakal
lainya semisal Jin dan malaikat, bagi mereka yang beriman
sedangkan bagi manusia yang ingkar dan durhaka terhadap Allah
sesungguhnya kedudukanya sama dengan hewan peliharaan
bahkan lebih buruk.
7. Tafsir Muyassar kaya ‘Aidh al Qarni menjelaskan mengenai tafsiran
surat al-Isro’ Ayat 70 sebagai berikut :
Bahwa Allah telah memuliakan keturunan Adam dibandingkan
dengan makhluk lainya, dengan diberi pikiran, diturunkan kitab-kitab,
diutusnya rasul-rasul, dan diberikan ilmu pengetahuan. Allah telah
menundukan bagi mereka segala sesuatu yang ada di alam ini. Sebagai
contoh Allah menundukan bagi mereka hewan-hewan gembalaan di
68
darat, ataupun perahu-perahu di lautan untuk alat transportasi serta
mencari nafkah, Allah juga memberikan rizki atas mereka dengan
makanan dan pakaian dan minuman. Allah mengunggulkan keturunan
Adam dari seluruh makhluk lain, Allah angkat drajatnya di atas semua
makhluk yang ada di bumi. manusia adalah makluk yang paling mulia
sebelum mereka kafir sebab jika kafir maka kedudukanya sebaliknya.
Qarni (2007:509-510).
Analisis mengenai potensi yang ada dalam diri manusia telaah
dari pendapat mufassir pendapat dari ‘Aidh Al Qarni dalam tafsir
Muyassar bahwa :
a) Potensi berupa akal dan kemampuan berfikir bagi manusia. hal ini
di paparkan dalam tafsir muyassar. Diberikanya pikiran kepada
manusia merupakan pertanda bahwa manusia memiliki
kemampuan atau potensi untuk berfikir dan mengembangkan
fikiranya.
b) Diturunkanya kitab-kitab sebagai petunjuk bagi manusia. Hal ini
di paparkan dalam tafsir muyassar. Dengan di turunkanya kitab
kitab kepada manusia adalah sebagai gambaran bahwa manusia
mampu untuk mempelajari tuntunan dalam kitab tersebut, seperti
diketahui bahwa dalam al-Qur’an dijelaskan bahwa :
69
Redaksi ayat :
Artinya : (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al
Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang
bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri
tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada
bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.
dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah
kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepadamu, supaya kamu bersyukur. (Qs-al Baqorah 2:185)
Diberikanya ilmu pengetahuan bagi manusia, merupakan
potensi yang menjadikan manusia memiliki pemahaman terhadap
hal-hal baru serta mempelajarinya, hal ini sebagai wujud
diberikanya kemampuan kepada manusia untuk terus berusaha
menambah wawasan pengetahuanya dengan terus belajar.
Penjelasan mengenai keutamaan diberikanya ilmu bagi manusia
dijelaskan dalam al-Qur’an :
70
Redaksi ayat :
Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan
kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.( Qs al-mujadilah 58: 11)
Dalam ayat ini menjelaskan tenatang perintah bagi manusia
untuk belajar dalam majelis-majelis ilmu, yang merupakan usaha dari
manusia untuk mengembangkan pengetahauan serta ilmu yang
dimiliki, karena dijelaskan pula bahwa Allah akan meninggikan drajat
bagi mereka yang beriman dan berilmu.
8. Penjelasan Dalam tafsir al Lubab karya M.Quraish Shihab mengenai
tafsir surat al-Isro’ ayat 70.
Ayat 70 dalam surat al-Isro’ menjelaskan tentang sebab di
turunkanya anugrah kepada manusia. karena manusia merupakan
makhluk yang unik dan memiliki kehormatan dalam kedudukanya
sebagai manusia, baik yang taat beragama maupun tidak. Dalam surat
al-Isro’ ayat 70, menjelaskan bahwa Allah dengan sumpahnya
sungguh Allah telah memuliakan anak cucu Adam dengan bentuk
tubuh yang bagus, kemampuan berbicara dan berfikir, serta
71
berpengetahuan dan memberi mereka kebebasan untuk memilah dan
memilih. Allah mengangkat mereka dari darat dan lautan dengan alat
transportasi yang ditundukan kepada mereka., atau Allah ilhami
mereka pembuatanya agar manusia dapat menjelajai bumi dan
angkasa yang kesemuanya di ciptakan Allah untuk mereka. Allah juga
memberi rizki yang baik sesuai dengan kebutuhan mereka, lagi lezat
dan bermanfaat untuk pertumbuahan fisik dan jiwa. dan Allah
lebihkan atas mereka dan sempurnakan mereka atas banyak makhluk
ciptaan-Nya. (Shihab 2012:252).
Penjelasan dari tafsir tafsir al Lubab karya M.Quraish Shihab
yang berhubungan terhadap upaya pengembangan potensi manusia
dalam surat al Isro’ ayat 70, dapat diambil beberapa hal pokok,
diantaranya :
a) Dijelaskan dalam tafsir al Lubab bahwa sungguh Allah telah
memberikan karunia berupa fisik yang bagus. artinya setiap manusia
memiliki potensi fisik, Dengan upaya pengembangan potensi
manusia yang salah satunya adalah upaya untuk mengembangkan
potensi fisik.
b) Dalam tafsir al Lubab dijelaskan pula tentang karunia Allah berupa
kemampuan berbicara dan berfikir. dalam hubungan pengembangan
potensi manusia kemampuan berbicara termasuk dalam salah satu
potensi indara dalam diri manusia, serta kemampuan berfikir temasuk
dalam potensi akal dalam diri manusia.
72
c) Dalam tafsir al lubab dijelaskan pula tentang kemampuan manusia
yaitu memiliki pengetahuan serta kebebasan dalam memilah dan
memilih.
9. Penjelasan dalam Tafsir al Azhar karya Hamka mengenai tefsir dari
surat al- Isro’ ayat 70
Banyak sekali kemulyaan yang diberikan kepada anak Adam.
yang teutama adalah diberi akal dan fikiran, diberi khayal untuk
memikirkan zamanya yang lampau, yang sekarang dan yaman depan
dan diberi ilham. Ath-Thabari mengatakan Manusia makan dengan
jarinya, tidak mulutnya yang langsung tercecah ke tanah. Adh-
Dhahhak mengatakan manusia pandai berkatakata dan
membedakan.‘Atha’ mengatakan tegak manusia lurus,’’Yaman
mengatakan rupa manusia cantik. Ath-thabari mengatakan manusia
dapat memeritah semua mahluk. “dan kami beri mereka kendaraan di
darat dan laut”. kendaran sejak dari biduk, sekunar, jung, perahu,
bahtera sampai kapal modern. sebagai yang telah disebutkan dalam
Ayat yang lalu, bahwa Allah amat sayang pada manusia. Di darat ada
kuda, dan kendaraan modern. sampai kendaraan di udara, dan Kami
beri mereka rizki yang baik-baik. buah-buahan yang lezat, daging
yang empuk, air susu dan makan yang dimasak. “Kami lebihkan dari
pada makhluk Kami, dan sebenar benar kelebihan”. dapat diartiakan
sebagai kemajuan hidup manusia, bertahan lama dan bertambah maju,
dari gua batu, sampai bertani, menangkap ikan sampai berniga ke
73
pulau-pulau, benua-benua sampai terbang ke udara, menyelam di
lautan dan mencapai bulan.( Hamka.102-103).
Penjelasan dari tafsir al-Azhar yang berhubungan terhadap
upaya pengembangan potensi manusia meliputi beberapa pokok
pendapat diantaranya :
a) Dijelaskan tentang potensi akal dan fikiran, hal ini dipaparkan
dalam tafsir al Azhar bahwa “banyak sekali karunia yang diberikan
kepada anak adam yang terutama adalah diberi akal dan fikiran”.
b) Dijelaskan tentang kesempurnaan dibanding makhluk lain,
c) Dipaparkan bawa manusia cantik yang artinya kesempurnaan
dalam segi fisik.
10. Penjelasan dalam Tafsir al Maraghi karya Ahmad Mustafa al Maraghi
mengenai tefsir dari surat al- Isro’ ayat 70 adalah :
Sesunguhnya Kami telah memuliakan anak cucu Adam dengan
rupa yang indah, tinggi dan tumbuh dengan akal yang sedang,
sehingga dapat mengetahui bermacam-macam bahasa. bisa berfikir
dengan baik tentang cara-cara mencari kehidupan dan megeksplor apa
yang ada di bumi. serta menundukan apa saja yang berada di alam atas
maupun di bawah, dan kami angkut atas mereka dari binatang
binatang, kereta-kereta, pesawat terbang, balon dan bahtera. Kami
anugrahkan pada meraka rizki, berupa makan nabati dan hewani, dan
kami lebihkan mereka dari sebagian makluk Kami dengan
kemenangan, kehormatan serta kemulyaan, maka dengan itu wajiblah
74
bagi mereka untuk tidak mempersekutukan sesutu dengan Tuhan
mereka, dan membuang jauh peribadatan selain kepada Allah yang
mereka lakukan selama ini, seperti pada patung dan berhala.(Marahgi.
1987:146)
Penjelasan dari tafsir al Maraghi yang berhubungan terhadap
upaya pengembangan potensi manusia meliputi beberapa pokok
pendapat diantaranya :
a) Potensi berupa fisik dipaparkan dalam tafsir al Maragi berupa
Sesunguhnya Kami telah memuliakan anak cucu Adam dengan rupa
yang indah, tinggi dan tumbuh.
b) Potensi akal juga di paparkan dalam tafsir al Maraghi berupa
dengan akal yang sedang, sehingga dapat mengetahui bermacam-
macam bahasa. bisa berfikir dengan baik tentang cara-cara mencari
kehidupan dan mengenal apa yang ada di bumi”.
Kesimpulan yang dapat diambil dari pemaparan mengenai
analisis pendapat para mufassir tentang makna dari surat al isro’ ayat
70 adalah bahwa dalam surat al Isro’ ayat 70 dijelaskan tentang
kemulyaan penciptaan manusia yang meliputi kemulyaan penciptaan
serta karunia yang diberikan kepada manusia, hal yang menjadi
pembahasan dalam penelitian ini adalah memahami pengkajian dari
pendapat para mufasir kandungan makna dari surat al Isro’ ayat 70
tentang keistimewaan penciptaan manusia berupa karunia potensi
75
yang ada dalam diri manusia sebagai wujud dari keistimewaan
penciptaan manusia serta karunia yang di berikan bagi manusia.
B. Upaya pengembangan potensi manusia sebagai peserta didik sesuai
dengan Surat al-Isro’ Ayat 70.
Dalam upaya pengembangan potensi manusia, Peran serta pendidik
sangat diperlukan. Potensi akan berkembang bersamaan dengan upaya
belajar serta pembelajaran yang di terima anak dalam perjalanan hidupnya.
hal ini yang mendasari peranan penting memahami dan mengembangkan
potensi diri manusia, agar menjadi indifidu yang berkualitas.
Shinichi suzuki berpendapat bahwa anak mampu mengembangkan
kemampuanya dengan baik melalui pendidikan yang baik dan benar.
Kemampuan seorang anak dapat mencapai taraf yang tinggi, sesuai dengan
keadaan lingkungan, cara orang tua dalam membesarkanya. (Suzuki,1989
:04)
a Macam Macam Potensi Manusia serta upaya pengembangan dalam
kajian tafsir surat al isro’ ayat 70
Dalam pembahasan pada bab sebelumnya telah di uraikan
mengenai macam-macam potensi serta jenisnya, diantaranya adalah
telah di uraikan mengenai adanya potensi fisik yang meliputi adanya
indra dalam tubuh manusia, seperti indra penglihatan, pengecap,
penciuman, pendengaran, dan indra peraba. dari masing-masing
potensi fisik tersebut dapat dimanfaatkan manusia dalam kehidupan
sehari-harinya. potensi lain yang telah di paparkan adalah adanya
76
potensi akal atau potensi kecerdasandi sebutkan dalam teori multiple
intellegence bahwa manusia memiliki 8 macam kecerdasan. yaitu
:kecerdasan linguistik, kecerdasan logis, kecerdasan spasial,
kecerdasan kinestetik, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal,
kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan naturalis. serta telah
dipaparkan mengenai adanya potensi spiritual. Potensi ini berhubungan
dengan perasaan atau kalbu manusia, dan berhubungan dengan potensi
jiwa, batin dan rohani seseorang.
Upaya pendidikan dibutuhkan guna membantu pekembangan anak,
artinya setiap indifidu yang lahir harus mendapatkan pendidikan dari
orang tua dan lingkungan sekitarnya, adapun Tujuan umum dari
mendidik adalah mendampingi anak dalam meraih kedewasaan secara
utuh dan maksimal, peran pendidik sangat diperlukan karena walau
anak memiliki potensi bawaan dalam diri mereka tanpa arahan dari
orang dewasa atau lebih tepatnya pendidik yang membimbingnya
maka pengembangan potensi anak tersebut tidak akan maksimal dan
utuh. Dasar dari perlunya upaya pendidikan untuk membentuk pribadi
anak terdapat dalam hadis Rosul sebagai berikut:
ال ق صلى الل على الفطرة عليه وسلم كل مولود يولد قال رسول الل
بل من رانه كما تناتج ال دانه وينص بهيمة جمعاء هل تحس فأبواه يهو
أفرأيت من يموت وهو صغير قال الل من جدعاء قالوا يا رسول الل
))رواه أبو داو أعلم بما كانوا عاملين
77
Artinya : Menceritakan kepada kami Al-Qa’nabi dari Malik
dari Abi Zinad dari Al–A’raj dari Abu Hurairah berkata Rasulullah
saw bersabda : “Setiap bayi itu dilahirkan atas fitroh maka kedua
orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasroni sebagaimana
unta yang melahirkan dari unta yang sempurna, apakah kamu melihat
dari yang cacat?. Para Sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah
bagaimana pendapat tuan mengenai orang yang mati masih kecil?”
Nabi menjawab: “Allah lah yang lebih tahu tentang apa yang ia
kerjakan”. (H.R. Abu Dawud)
Dari hadis di atas dapat di fahami bahwa orang tua lah yang
membentuk pribadi seorang anak, dalam arti lain bahwa sorang anak
lahir dengan keadaan yang firah atau suci, kedua orang tuanya lah yang
menjadikanya menjadikanya yahudi, nasrani. artinya pola asuh serta
pendidikan yang diperoleh anak dari orang tua yang membentuk
pribadi anak. Dalam upaya pengembangan potensi-potensi diri manusia
meliputi beberapa hal yaitu :
1. Pengembangan Potensi Fisik
Dalam aspek pengemban potensi fisik sesuai dengan
penjelasan dalam tafsir Tafsir al Misbah karya M.Quaraish Shihab
dipaparkan bahwa “Dengan bersumpah sambil mengukuhkan
perkataanya dengan kata (qod), Ayat ini menyatakan bahwa Kami
Allah bersumpah bahwa sesungguhnya telah Kami muliakan anak
cucu adam dengan bentuk yang bagus” . (Shihab 2012:252).
Potensi fisik meliputi beberapa aspek yaitu aspek gerak, aspek
kesehatan serta fungsi bagian-bagian tubuh.upaya pendidikan dan
pengoptimalanya adalah :
78
a) Memahamkan anak terhadap fungsi dari masing masing bagian
tubuh
b) Memberikan sarana olahraga dan sarana penunjang lainya yang
berhubungan dengan pelatihan kecerdasan fisik
c) Memberikan pelatihan olahraga
d) mengajarkan kbersihan dan gaya hidup sehat.(yusuf 2013:54)
2. Pengembangan Potensi Intelektual
Penjelasan dalam Tafsir al Maraghi karya Ahmad Mustafa al
Maraghi mengenai tefsir dari surat al- Isro’ ayat 70 dalam aspek
potensi intelektual adalah :
Sesunguhnya Kami telah memuliakan anak cucu Adam dengan
rupa yang indah, tinggi dan tumbuh dengan akal yang sedang,
sehingga dapat mengetahui bermacam-macam bahasa. bisa berfikir
dengan baik tentang cara-cara mencari kehidupan dan megeksplor apa
yang ada di bumi. serta menundukan apa saja yang berada di alam
atas maupun dibawah.(Marahgi. 1987:146)
Dalam aspek pendidikan intelektual meliputi kreativitas, Daya
pikir, Daya cipta serta bakat.
a) Mengenalkan anak pada lingkungan serta memberikan informasi
kepada anak tentang macam-macam pengetahuan yang bermanfaat
serta membantu mengembangkan keilmuan anak.
79
b) Mengajarkan anak untuk menggali informasi dari berbagai sumber
seperti buku bacaan serta informasi dari media lain seperti internet
dan lain lain.
c) Mengajarkan baca dan tulis sejak dini
d) Melatih anak untuk berfikir tentang sebab dan akibat
e) Membiasakan anak untuk berani dalam menyampaikan gagasan
dan pendapatnya
f) Melatih problem solving misalnya dengan metode tanya jawab,
serta melatih anak agar dapat memecahkan masalah.
g) Mendorong kemandirian anak semisal menyelesaikan tugas di
sekolah dan PR di rumah.
h) Mengembangkan kemampuan imajinatif anak semisal dengan
mengajarkan menggambar, lukis, mengarang, dan penelitian
sederhana.
i) Mengadakan kegiatan yang mengajarkan anak untuk berkompetisi
semisal dengan mengadakan perlombaan.
j) Mengidentifikasi kecerdasan anak melalui tes kecerdasan dan
memberikan layanan bimbingan kepada anak.
k) Mengenalkan anak kepada teknologi yang bermanfaat bagi
perkembangan pengetahuanya.(Yusuf. 2004:56)
11. Upaya Melatih Dan Mengembangkan Emosi Atau Kecerdasan
Emosional Anak
80
sesuai dengan Tafsir Muyassar kaya ‘Aidh al Qarni menjelaskan
mengenai tafsiran surat al-Isro’ Ayat 70 sebagai berikut : Bahwa Allah
telah memuliakan keturunan Adam dibandingkan dengan makhluk
lainya, dengan diberi pikiran, diturunkan kitab-kitab, diutusnya rasul-
rasul, dan diberikan ilmu pengetahuan. Allah telah menundukan bagi
mereka segala sesuatu yang ada di alam ini. (Qarni 2007:509-510).
disampaikan dalam tafsir muyasar tentang adanya kemampuan
berfikir hal ini menunjukan bawa kemampuan berfikir merupakan
bukti adanya kecerdasan yang ada dalam tiap diri manusia, salah satu
kecerdasan itu adalah kecerdasan emosi. dalam upaya pengembangan
potensi kecerdasan emosi meliputi beberapa hal yaitu :
a) Menciptakan situasi yang mengajarkan anak tentang sikap Ramah,
kasih sayang, serta toleran terhadap sesama.
b) Melatih sikap tolong menolong
c) Melatih tentang sikap saling menyayangi antar sesama.
d) Melatih anak agar bertutur kata dengan baik dan sopan.
e) Mengajarkan tentang norma norma kebaikan dalam kehidupan
f) Memberikan apresiasi positif terhadap hasil kerja serta karya anak,
hal ini penting untuk melatih anak untuk sikap saling
menghargai.(Yusuf 2004:57)
12. Upaya melatih kecerdasan sosial anak.
Dalam tafsir al Azhar karya Hamka disebutkan bahwa “Kami
lebihkan dari pada makhluk Kami, dan sebenar benar kelebihan”. dapat
81
diartiakan sebagai kemajuan hidup manusia, bertahan lama dan
bertambah maju, dari gua batu, sampai bertani, menangkap ikan
sampai berniga ke pulau-pulau, benua-benua sampai terbang ke udara,
menyelam di lautan dan mencapai bulan.( Hamka.102-103).
seperti telah di jelaskan dalam al-Qur’an tentang perintah bagi
manusia untuk saling bersosialisasi dan saling mengenal satu sama lain
Redaksi Ayat :
Artinya : Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.(Qs-al
Hujarat 49:13)
Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kecerdasan sosial
anak, meliputi pelatiahan kedisiplinan, toleransi, tolong menolong,
sikap kooperatif atau kerjasama. Hal yang dilakuakan yaitu :
a) Melatih anak mematuhi tata tertib di sekolah
b) Melatih sikap saling menghormati, menolong, dan rasa
persaudaraan.
c) Melatih anak untuk mengenal keberagaman dalam kehidupan
semisal keberagaman agama, budaya, serta keberagaman dalam
masyarakat.
d) Mengenalkan tata krama dan asas kesusilaan
82
e) Membiasakan anak dalam berdikusi dan kerja kelompok.(yusuf
2004:57)
3. Upaya Melatih Kecerdasan Spiritual
Penjelasan dalam Tafsir al Azhar karya Hamka menyebutkan
bahwa Dan kami lebihkan mereka dari sebagian makluk Kami dengan
kemenangan, kehormatan serta kemulyaan, maka dengan itu wajiblah
bagi mereka untuk tidak mempersekutukan sesutu dengan Tuhan
mereka, dan membuang jauh peribadatan selain kepada Allah yang
mereka lakukan selama ini, seperti pada patung dan berhala.(Marahgi.
1987:146)
Menurut komarodin, ada sepuluh panduan yang bisa diikuti untuk
menumbuhkan dan mengembangkan kecerdasan spiritual.
a) Ajarkan kepada anak bahwa Tuhan memperhatikan kehidupan
kita. melalui latih anak dalam berdoa dan pembinaan ritual akan
bisa memperhalus perasaan dan pembiasaan.hal ini di harapkan
mampu memperhalus perasaan dan mencerdaskan spiritualitas
anak.
b) Ajarkan kepada anak bahwa hidup dan kehidupan itu
berhubungan. tak mungkin manusia hidup sendiri dan mencukupi
kehidupanya sendiri.
c) Jadilah pendidik yang menjadi pendengar yang baik
d) Ajarkan anak untuk bertutur kata yang baik. Hal ini bisa
dilakukan dengan mengajari anak untuk mmilih bahan bacaan
83
yang bagus selain dengan memberi contoh secara langsung kepada
sang anak.
e) Dorong anak untuk berimajinasi pada masa depan. Imajinasi akan
membawa anak keluar dari logika batas materi sehinga, mampu
mencerdaskan spiritualitasnya.
f) Ajakan anak untuk selalu mensyukuri apa yang telah dia lakukan.
g) Berikan ruang kepada anak untuk berkreasi, menentukan program,
dan jadwal kegiatan. Karena hal tersebut akan menimbulkan
inisiatif dari anak.
h) Jadialah cerminan positif bagi anak. Posisikan diri pendidik
sebagai aktor yang etiap tingkah lakunya selalu menjadi tontonan
dan ditirukan peserta didiknya.
i) Sesekali ciptakan suasana yang benar benar santai, melepas diri
dari kepenatan fisik maupun pesikis.
j) Selalu ciptakan suasana baru dalam kegiatan belajar. (Kurniasih
2010:111)
b Upaya Mengoptimalkan Potensi Sesuai Bakat dan Minat Peserta Didik.
Upaya mengengal kecerdasan anak adalah langkah pertama yang
dapat dilakukan sebelum memulai membimbing anak dalam mencapai
kecerdasan optimalnya. tujuan utamanya adalah agar pendidik mampu
untuk benar-benar memahami serta mengenali potensi yang dimiliki
setiap peserta didik. sehingga dapa memudahkan pendidik dalam
mengarahkan serta memebimbing untuk mengembangkan potensi peserta
didiknya. cara atau strategi yang dapat dilakukan pendidik untuk
84
mengenali potensi peserta didiknya dapat dilakuakan dengan beberapa
hal, diantaranya:
1. Mengamati perilaku keseharian anak.
Dalam keseharian anak didik seringkali mencerminkan
tentang kecerdasan yang dimiliki anak. semisal dalam keseharian
anak cenderung aktif dan tak bisa diam, bisa dikatakan anak
tersebut memiliki kecerdasan kinestetik atau jasmani yang bagus.
bila pendidik mengetahui hal tersebut tentunya pendidik akan
lebih mudah dalam mengarahkan anak untuk mengembangkan
potensi kinestetik yang peserta didik miliki sehingga pencapaian
potensinya menjadi maksiamal.
2. Mengamati bagaimana anak dalam menghabiskan waktu luang.
Aktifitas yang dilakukan peserta didik menggambarkan
bagaimana cara mereka belajar. Semisal anak dengan kecerdasan
sosial yang tinggi, cenderung akan berkumpul dan berinteraksi
dengan teman-temanya saat ada waktu luang.
3. Mengamati anak saat bereaksi.
Kesulitan untuk mengenali potensi atau kecerdasan
anak memang kadang dialami pendidik, semisal karena
keterbatasan waktu untuk mengamati serta banyaknya jumlah
peserta didik yang diamati. namun ada satu cara lagi yang bisa di
lakukan yaitu dengan eksperimen atau memberikan tes percobaan.
semisal memberikan suatu masalah kepada anak kemudian lihat
85
bagaimana mereka menyelesaikanya. maka dari situ pendidik
dapat mengamati langsung macam-macam ekspresi yang di
lakukan anak, semisal anak dengan kecerdasan intrapersonal yang
baik akan cenderung tenang dalam menanggapi masalah.. jika
ketiga hal tersebut dilakukan seorang pendidik maka pendidik
akan mudah dalam mengenali ciri kececerdasan anak meliputi:
1. Anak dengan kecerdasan bahasa ciri cirinya :
a) Mempunyai perbendaharaan kosakata yang luas
b) Mudah dalam menghafal nama-nama dan istilah
c) Menyukai kegiatan menulis
d) Mampu menyusun kisah fiksi dengan baik
e) Memiliki kegemaran membaca
f) Cepat dalam mempelajari bahasa semisal bahasa asing
g) Unggul dalam berdialog dan pidato (indragiri 2010:85)
2. Anak dengan kecerdasan logis ciri cirinya :
a) Mahir dalam perhitungan yang melibatkan angka-angka.
b) Mampu memecahkan masalah yang berhubungan dengan
logika.
c) Mampu mengelompokan macam-macam benda sesuai
dengan jenisnya.
d) Anak dengan kecerdasan ini umumnya unggul dalam
mata pelajaran matematika dan ipa.(indragiri 2010:86)
3. Anak dengan kecerdasan spasial-visual :
86
a) Memiliki ketertarikan dalam dunia seni
b) Hobi menggambar
c) Mahir dalam membuat sketsa
d) Suka berimajinasi
e) Mampu menjelaskan dan menggambarkan denah dan
visual ruang,(Indragiri 2010:87)
4. Anak dengan kecerdasan musik ciri-cirinya :
a) Anak mudah dalam mengenal berbagai jenis suara
b) Mudah membedakan nada
c) Mudah menghafal lagu
d) Biasanya mahir dalam memainkan instrumen
musik.(Indragiri 2010:87)
5. Anak dengan kecerdasan sosial ciri- cirinya :
a) Mudah dalam bergaul
b) Memiliki banyak teman
c) Mampu bekerjasama dengan baik
d) Mudah dalalam beradaptasi dengan lingkungan
e) Memiliki empati yang baik
f) Sifat penolong yang menonjol
g) Memiliki jiwa kepemimpinan yang baik (Indragiri
2010:88)
6. Anak dengan kecerdasan interpersonal ciri-cirinya :
a) Memiliki tanggung jawab yang bagus.
87
b) Memiliki jiwa mandiri.
c) Memiliki kemauan dan tekat yang kuat.
d) Memiliki ambisi yang kuat.
e) Mampu menyelesaikan tugas indifidu dengan
baik.(Indragiri 2010:89)
7. Anak dengan potensi jasmani yang unggul ciri- cirinya :
a) Menyukai kegiatan olahraga dan kegiatan fisik
b) Mudah dalam memahami sesuatu dengan memegang,
menyentuh atau mempraktekan secara langsung.
c) Pandai dalam menirukan gerakan.
d) Mampu mengkoordinasikan gerak fisik dengan baik.
e) Cekatan, terampil dan cepat dalam bertindak.
8. Anak dengan kecerdasan spiritual yang baik ciri-cirinya :
a) Menyadari dan mengetahui keberadaan sang pencipta.
b) Rajin dalam beribadah tanpa menuggu perintah.
c) Memiliki akhalak yang baik.
d) Memiliki sifat sabar, penolong dan pemaaf.
e) Menjadi teladan dalam bersikap dan berperilaku.
f) Bersifat jujur dan tanggung jawab
g) Menekuni kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan
dan bersosial tehadap lingkungan.(Indragiri 2010:90)
c Upaya Pendidikan Sesuai Taraf Usia dengan Taraf Perkembangan
Anak.
88
Sorang pendidik memiliki kewajiban dalam hal mengarahkan
dan mendampingi proses pendidikan anak. Hal tersebut harus
memperhatikan usia serta taraf perkembangan seorang anak. tidak
akan maksiamal dan sia-sia jika pendidik salah dalam menerapkan
proses tersebut. Semisal sorang guru taman kanak-kanak mengajarkan
pelajaran setingakat SLTA pada sang anak, tentunya hal tesebut
sangat tidak memungkinkan. degan demikin perlunya pemahaman
pendidik tentang usia serta tahapan dan taraf perkembangan
anak.(Syafi 2006: 14)
1. Upaya Pendidikan Pada Usia Sekolah.
Masa ini berlangsung antara 6-13 tahun. Pada usia ini anak
sudah saatnya untuk masuk dalam usia sekolah, Karena mereka sudah
dapat menyesuaikan diri dengan aturan dan tata tertib yang di lakukan
di sekolah. Di samping itu secara jasmani dan rohani mereka sudah
siap. Kondisi psikis seperti intelektual, perasaan yang sudah
berkembang dan merupakan saat yang tepat untuk mulai memasuki
masa sekolah. Anak dalam usia ini sudah saatnya mendapat
bimbingan, pengarahan dari guru yang mendidik. Apabila kesempatan
ini tidak di manfaatkan dengan sebaik- baiknya maka dikhawatirkan
akan membawa dampak yang kurang baik untuk masa masa
berikutnya.
2. Usia Sekolah dan Ciri-Cirinya
89
Drs. Sumadi Suryobroto membagi masa keserasian sekolah
ini dalam dua masa yaitu:
a) Masa kelas rendah sekolah dasar pada usia 6/7-9/10 tahun)
b) Masa kelas tinggi sekolah dasar pada usia 9/10-13 tahun. pada
akhir masa kelas tinggi sekolah dasar anak sudah mengalami
masa pubertas.
Masing-masing masa diatas memiliki ciri dan sifat khas. beberapa
ciri dan sifat menurut Drs. Sumadi Suryobroto sebagai berikut:
a) Adanya korelasi yang tinggi antara kondisi fisik dengan
prestasi sekolah.
b) Sifat tunduk pada peraturan peraturan.
c) Pola kecenderungan memuji diri sendiri.
d) Suka membandingka dirinya dengan orang lain.
e) Jika tidak dapat menyelesaikan sesuatu maka akan muncul
tanggapan bahwa persoalan tersebut tidak penting.
f) Pada masa ini terutama pada usia 6 sampai 8 tahun, anak
tanpa kebedulian untuk mengingat apakah prestasinya penting
atau tidak.
Sedangkan sifat khas dari masa kelas tinggi sekolah dasar adalah :
a) Adanya kecenderungan untuk membantu kegiatan praktis
karena mulai muncul perhatian kepada kehidupan sehari-hari
yang konkrit.
90
b) Amat realistik,ingintahu, ingin belajar.
c) Menjelang akhir masa ini telah ada minat pada hal-hal dan
mata pelajaran khusus.
d) Pada usia kira-kira 11 tahun anak membutuhkan bantuan guru
atau orang di sekitarnya untuk menyelesaikan tugasnya.dan
memenuhi keinginanya.
e) Mulai umur kira-kira 12 tahun anak menghadapi tugas dengan
bebas dan berusaha menyelesaikan sendiri.
f) Pada masa ini anak gemar dalam membentuk kelompok –
kelompok dalam pertemanan.
Adapun masa menjelang akhir dari fase usia 13 tahun biasanya
mulai timbul gejala puber pada anak. Ciri-ciri khas dari timbulnya
gejala puber dapat digambarkan dalam beberapa contoh seperti:
1. Mulai timbul sikap ingin diperhatikan, mulai mengklompok-
klompok dan bertingkah laku dengan maksud menjadi ndividu
yang kuat.
2. Rasa diri dan penerimaan otoritas (kekuasaan orang dewasa).
Anak yang mengalami fase puber umumnya di juluki sebagai
si jahil atau si tukang jual aksi. Namun di sisi lain juga
dijuluki sebagai si pengecut, dikarenakan masi ada banyak
kehawatiran dan gejolak jiwa yang masi labil.
3. Aktivitas yang dilakukan biasanya merupakan kegiatan yang
memakan banyak tenaga, Dikarenakan hormon vitalitas yang
91
melimpahruah sehingga disalurkan dalam banyak kegiatan
yang menguras banyak tenaga anak. Selain itu dikarenakan
sifatnya yang objektif, realistis dan ekstravers mendorong
anak untuk menjelajahi tempat tempat baru yang belum
dikenalnya.(Uhbayati 2009: 64)
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan
yang cukup nyata terjadi pada masa anak sebelum dan sesudah
mengalami masa pubertas. penanganan serta pendampingan anak pun
harus berbeda dikarenakan perbedaan sifat yang ada. Dengan
mengetahui secara rinci tentang apa saja tanda tanda serta
perkembangan pertumbuhan seorang anak akan memudahkan seorang
pendidik untuk memetakan pengajaran apa yang tepat dalam
pendidikan dengan tujuan untuk mengoptimalkan perkembangan
potensi dalam diri peserta didik sebagai manusia.
Tindakan yang terapkan Pendidik guna memaksimalkan
berjalanya proses pendidikan anak pada usia sekolah. adalah pendidik
harus mengetahui apa yang dibutuhkan peserta didiknya dalam
belajar sebagai berikut:
1. Perasaan kasih sayang.
setiap anak harus merasa disayangi. Kehilangan rasa kasih
sayang akan membuat anak terhambat dalam pertumbuhan
kejiwaanya. Kurangnya rasa kasih sayang bisa membuat anak
menjadi merasa terasingkan, Sehingga timbul gejala seperti anak
92
menjadi nakal, keras kepala, cerewet dan bandel. Namun bentuk
kasih sayang yang di berikan harus memperhatikan kebutuhan
anak, Artinnya jangan sampai berlebihan, Dikarenakan bentuk rasa
kasih sayang yang berlebihan justru terkadang menjadikan anak
menjadi manja dan kurang mandiri.
2. Merasa aman.
Anak harus merasa aman di rumah dan sekolah.jangan
terlalu mencampuri urusan anak sehingan anak merasa terganggu.
Berilah ruang bagi sang anak untuk belajar, tugas pendidik adalah
mendampingi, mengawasi proses perkembanganya dalam belajar.
3. Merasa bebas.
Anak harus diberikan rasa bebas artinya, jangan terlalu
memerintah, melarang, menerapkan berbagai macam aturan yang
dirasa tidak perlu.
4. Merasa sukses.
Berilah anak pekerjaan yang sesuai dengan kemampunnya
sehingga anak merasa berhasil.
5. Merasa punya harga diri.
Anak anak sangat membutuhkan rasa dihargai, Dengan
begitu anak akan memiliki semangat serta kepercayaan diri yang
baik.
6. Merasa tahu.
93
Dalam proses perkembangan anak diikuti dengan rasa
ingin tahu yang besar pada diri anak. Bimbinglah sang anak
dengan baik, jangan biarkan rasa ingin tahu sang anak menjadi
pupus diakibatkan pengarahan pendidik yang kurang tepat semisal,
Karena rasa ingin tahunya yang besar kemungkinan anak akan
bertanya banyak hal. Jangan sampai pendidik memarahi dengan
alasan karena menggangu atau karena capek menanggapi. karena
hal tersebut dapat memupus semangat belajarnya. (Ukhbayati
2009:64)
94
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Pendapat para Mufasir Potensi Manusia dalam Kajian Surat al-
Isro’ Ayat 70.
a Manusia dimulyakan oleh Allah dengan dibekali berbagai
potensi yang ada pada diri manusia.
b Kemulyaan berupa diberikanya potensi diri meliputi potensi
fisik, potensi akal fikiran, serta potensi kecerdasan, hati dan
spiritual.
2. Upaya pengembangan potensi manusia sebagai peserta didik sesuai
dengan al-Qur’an surat al isro’ ayat 70, meliputi :
a Upaya pendidikan dan pengembangan sesuai dengan macam-
macam potensi diri yang dimiliki peserta didik.
b Upaya pengembangan potensi yang disesuaikan dengan usia
perkembangan peserta didik.
c Pengarahan pengembngan potensi yang disesuaikan dengan
bakat dan minat peserta didik.
B. SARAN
1. Bagi pendidik
Pemahaman mengenai peran pendidik sebagai pendamping
dalam proses pengoptimalan potensi peserta didik harus benar-
95
ben0ar dipahami oleh setiap pendidik. Pemahaman yang wajib
diketahui bagi seorang pendidik adalah memahami tujan dari
pendidikan, mengenai peran seorang pendidik dalam upaya
pendidikan peseta didiknya, strategi yang diterapkan dalam proses
belajar mengajar, solusi yang dilakukan agar proses pendidikan
berjalan maksiamal, memahami fase perkembangan peseta didik
dan penerapan pendidikan yang akan di terapkan bagi peserta
didiknya.
2. Dalam Dunia Penelitian
Hasil kajian dari penelitian mengenai upaya pengembangan
potensi manusia sebagai peserta dalam kajian surah al-Isro’ ayat
70, belum lah sempurna karena keterbatasan ruang lingkup dan
aspek pembahasan, maka bagi peneliti diharapkan agar mampu
mengkaji dalam lingkup yang lebih luas lagi mengenai hasil
penelitian ini.
Daftar Pustaka
Al Maragi, Akhamad Mustafa,1993. Tafsir Al Maragi Juz XII, Semarang :
Toha Putra.
Al Qarni, A’idh, 2008. Tafsir Muyassar, jakarta timur : Qisthi Press.
Armstrong, Thomas, 2005. Panduan Membantu Anak Belajar Dengan
memanfaatkan Multiplel Intelligencenya,Jakarta :Gramedia
PustakaUtama.
Arikunto, Suharsimi. 1993. prosedur penelitia suatu pendekatan praktek,
Jakarta : Rineka Cipta.
Azzet, Akhmad Muhaimin. 2011. Menjadi Guru Faforit, Yogyakarta : Ar
Ruzz Media.
Budiharjo,2012. Ilmu-Ilmu al-Qur’an.Yogyakarta : Tiara Wacana Group.
Departemen Agama RI. 2010. Al-Qur’an dan Tafsirnya, Jilid. IX,
Jakarta: Lentera Abadi
Giri, Indra, 2010. Cara Ampuh Memaksimalkan Kecerdasan Anak, Sleman,
Yogyakarta : Star Books.
Hasbi, Teungku Muhammad, 2000. Tafsir Al-Qur’anul Majid An Nuur,
Semarang : Pustaka Rizki Putra.
Hamka, 1992. Tafsir Al Ashar Juz’ 15, Jakarta: PT Pustaka Panjimas.
Huda, Dr. H. Miftahudin, 2009. Idealitas Pendidikan Anak, Malang : Uin
Malang Pres.
Hude, M Darwis, 2006. Penjelajahan Tentang Religio Psikologi Tentang
Emosi Manusia Dalam Al- Qur’an, Jakarta : Penerbit Erlangga.
Hidayatullah.M.Furqon,2010. Pendidikan Karakter Membangun Perdaban
Bangsa, Kadipiro Surakarta:Yuma Pustaka.
Lutfiah,Zeni.2011. Pendidikan Agama Islam, Jl.Samudra Pasai No 47,
Kleco, Kadipiro Surakarta :Yuma Pustaka.
Munandar, Utami, 2012. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat,Rineka
Cipta.
Mudlofir, Dr Ali, 2012. Pendidik Provesiona, Jakarta : Pt Raja
GrafindoPersada.
Kurniasih, Imas, 2010. Mendidik Anak Menurut Nabi Muhammad,.
Yogyakarta : Gedung Galang Press Center.
Nashori, H Fuad, 2003. Potensi-Potensi Manusia, Yogyakarta: Pustaka
Fajar.
Nata, H.Abudin, 2013, Pemikiran Pendidikan Islam Dan Barat, Jakarta:
Rajawali Pers.
Prihabdi, Endra K, 2014.My Potensi.Jakarta : Elex Media Komputindo.
Purnamawati, Nila dan Widianto Seiono.2014. Temukan Bakat Anak Anda,
Cianjur Jagakarsa: Panda Media.
Said, Hasani Akmad, 2014. Mengungkap Tadisi Tafsir Nusantara Tinjauan
Kritis Terhadap Konsep Dan Penerapan Munassabah Dala Tafsir
Al Misbah, Jakarta : Lentera Press.
Safaria, Aan T, 2010. Mengembangkan Kecerdasan Anak, Yogyakarta :
Percetakan Pohon Cahaya.
.
Setiawan, Bukik, 2015. Anak Bukan Kertas Kosong, Jakarta : Panda Media.
Sriyanti, Lilik. 2014, Psikologi Belajar. Salatiga : STAIN Salatiga Press.
Shihab, M Quraish,2012. Tafsir Al Lubab, Makna Tujuan Dan Tujuan
Pelajaran Dari Surah-Surah al-Qur’a,. Lentera Hati.
Syafei. M Sahlan, 2002. Bagaimana Mendidik Anak, Bogor : PT Rehal
Publika.
Sukarjo, Ukim Komarudin, 2009.Landasan Pendidikan, Konsep Dan
aplikasinya. Kelapa Gading Permai, Jakarta: Pt Raja Grafindo
Persada.
Suzuki, Shinichi, 1989. Mengembangkan Bakat Anak Sejak Lahir, Jakarta :
PT Gramedia.
Uhbayati, Dra. Hj. Nur, 2009. Pendidikan Anak Sejak Dalam Kandungan
Hingga Lansia, Semarang : Walisongo Press.
Zuhali, Wahbah, 2008. Buku Pintar Al-Qur’an Seven In One, Al Mahira.
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Muhammad Lutfi Asnawan
NIM : 111-12-244
Jurusan : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Fakultas : TARBIAH DAN ILMU KEGURUAN
No Tanggal Kegiatan Penyelenggara Sebagai Nilai
1 07
September
2012
OPAK STAIN Salatiga DEMA STAIN
Salatiga
Peserta 3
2 08-09
September
2012
OPAK JurusanTarbaiah
STAIN Salatiga
HMJ
Syari’ahSTAINSalatiga
Peserta 3
3 10
September
2012
OrientasiDasarKeislaman CEC dan ITTAQO Peserta 2
4 11September
2012
Seminar
Entrepreneurship
danKoperasi
Mapala MITAPASA
dan KSEI STAIN
Salatiga
Peserta 2
5 12
September
2012
Achievment Motivation
Training
JQH dan LDK STAIN
Salatiga
Peserta 2
6 13
September
2012
Library User Education UPT Perpustakaan
STAIN Salatiga
Peserta 2
7 20-21
September
2012
Intelektual Muda
Muslim,Genggam Dunia
Gapai Akhirat
Seminar Nasional
OlehLDK STAIN
Salatiga
Peserta 2
8 4 November Dauroh marhallah 1 KAMMI Semarang Peserta 2
2012
9 29 november
2012
Peran Lembaga
Perbankan Syariah
Dengan Adanya Otoritas
Jasa Keuangan(Uu No.21
Tahun 2011 Tentang
OJK)
HMJ Syari’ah STAIN
Salatiga
Peserta 8
10 10
November
2012
Dialog Publik Dan
Silaturahmi Nasional
“Kemanakah Arah
Kebijakan Bbm?
Mendorong Subsidi
Untuk Rakyat”
PMII KOTA
SALATIGA
Peserta 8
11 1Desember
2012
Tafsir Tematik Dalam
Upaya Menjawab
Persoalan Israel Dan
Palstina, Landasan Qs.
Al-Fath :26-27.
JQH STAIN Salatiga Peserta 2
12 5 Desember
2012
Bedah Buku “24 Cara
Mendongkrak IPK.
UPT
PerpustakaanSTAIN
Salatiga
Peserta 2
13 23 Febuari
2013
SEMINAR NASIONAL
dalam rangka Plantikan
Pegurus HMI
HMI Salatiga Peserta 8
14 5 April 2013 Bedah Buku “ Berhenti
Kerja Semkin Kaya”
Bersama Aqua Dwi
Payana.
Komunitas Pegusaha
Muslim Salatiga
Peserta 2
15 4 Mei 2013 Tafsir Tematik Dengan
Tema “ Sihir Dalam
JQH STAIN Salatiga Peserta 2
Perspektif Al-Qur’an
Dan Hukum Negara”
16 16 Agustus
2013
HUT Desa Dawung Karang Taruna Desa
Dawung
Peserta 2
17 14 Mei 2014 Pendidikan Dan
Pelatihan“Mencerahkan
Duna Pendidikan
Melalui Kreatifitas
Guru’’
HMJ Tarbiah Peserta 2
18 12 Agustus
2014
Achivement Motifasin
Treining
CEC Dan JQH STAIN
Salatiga
Peserta 2
19 22 Agustus
2014
Workshop
Entrepreneurship
K SEI-SSC STAIN
Salatiga
Peserta 2
20 19
Sebtember
2014
TALK SHOW Al Khidmah Kampus
Kotasalatiga
Peserta 2
21 24-25
Oktober
2014
Training UTS Semester
Ganjil 2014
CEC Dan ITTAQO Peserta 2
22 5 November
2014
Gebyar Seni Qur’aniyy JQH STAIN Salatiga Peserta
Lomba
2
23 7 Desember
2014
PAD AL KHIDMAH
KAMPUS
KOTASalatiga
Panitia 2
24 17 Agustus
2015
Peringatan HUT RI Karang Taruna Desa
Susukan
Peserta 2
25 01-04 Maret
2016
Training Dan Field Trip Pesantren For Peace Peserta 2
26 30 April
2016
Workshop Inovasi
Pembelajaran Pendidikan
Biro Tazkia Peserta 2
Agama Islam Dan
Sosialisasi UMPTKIN
2016
27 26 Mei 2016 SEMINAR NASIONAL
PIK SAHAJA
PIK SAHAJA Peserta 8
28 08 Mei
2016
NUSANTARA
MENGAJI
JQH STAIN Salatiga Peserta 2
29 01-04 Juni
2016
Training Of Trainers Pesantren For Peace Peserta 2
30 4 Juni 2016 Workshop Tahfidz JQH AL-FURQON
IAIN SALATIGA
Peserta 2
31 06-10 Dan
26 Juni 2016
SEMINAR NASIONAL
Ngaji Akbar Jurnalistik
YASAN WALI Peserta 8
32 19 Juni 2016 Dialog Nasional DEMA IAIN Salatiga Peserta 8
33 06
Sebtember
2016
SEMINAR NASIONAL
Sinau Politik
Mengembangkan Kader
Politik Yang Profesional
SEMA IAIN
SALATIGA
Peserta 8
34 31 Ooktober
2016
Dialog Interaktif
dengantema “Peneguhan
Kaum Intelektual Dalam
Menolak Paham
Radikalisme Dan
Intoleransi”
SEMA IAIN
SALATIGA
Peserta 2
35 16
November
2016
SEMINAR NASIONAL
“Mencapai
Kesejahteraan
Masadepan Dengan
Asuransi Syariah”
HMJ SI Perbankan
Syariah
Peserta 8
36 23
November
2016
Penyerapan Aspirasi
Masarakat Oleh Badan
Pengkajian
Majelis
Permusyawaratan
Rakyat Republik
Indonesia
Peserta 4
JUMLAH 124
top related