untung dan rugi pada sediaan obat
Post on 26-Dec-2015
31 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Untung dan Rugi pada sediaan Obat
Oleh :Dody Eka Setiawan
091.0211.010
Klasifikasi BSO
Cair Setengah padat
Padat
Padat
Pulvis
Tablet
Pil
Supposituria
Kapsul
Pulveres
Aerosolum
Jamu
Bacilla
Untung dan ruginya penggunaan serbuk
• Untung :Sbg campuran bahan obat sesuai
kebutuhan.Dosis lebih tepat• Rugi :
Kurang baik untuk BO yg mudah rusak/terurai dg adanya kelembaban/kontak dg udara.
BO yg pahit muntah, mual, yg korosif sulit diatasi.
Peracikannya relatif lama
Untung dan rugi penggunaan pil
• Untung : Mdh digunakan/ditelan.Menutup rasa obat yg tdk enak.Relatif > stabil dibanding bentuk sediaan serbuk
& solutio.Sangat baik utk sediaan yg penyerapannya
dikehendaki lambat.• Rugi :Obat yg dikehendaki memberikan aksi yg cepatObat yg dlm keadaan larutan pekat dpt
mengiritasi lambungBO padat/serbuk yg voluminous & BO cair dlm
jumlah besar
Untung Ruginya penggunaan Tablet
• Untung:– Berupa unit dose system– Praktis :
• Waktu: peresepan dan pelayanan diapotek cepat• Lebih mudah dibawa dan disimpan
– Mudah ditelanRugi :
– Menyulitkan terapi individual– Sasaran kadar obat dalam plasma lebih sulit tercapai
Untung Ruginya Penggunaan Kapsul
• Daya tahan obat ini kurang begitu baik lantaran lapisannya terbuat dari gelatin. Gelatin sangat mudah menarik air hingga menjadi basah. Obat jadi mudah terkontaminasi jamur dan bakteri. Tak heran, daya tahan kapsul hanya beberapa minggu atau bulan. Kondisi ini umumnya disiasati produsen obat dengan mengemas kapsul dalam plastik hingga bisa disimpan bertahun-tahun.
• Kelebihan kapsul di antaranya tidak menimbulkan rasa pahit juga bau tidak enak. Bentuknya yang lonjong membuatnya mudah ditelan. Masa kedaluwarsa kapsul bisa dilihat dari beberapa hal, misalnya, dengan pengamatan secara fisik. Kapsul yang kedaluwarsa umumnya mengalami perlengketan. Masing-masing kapsul berhimpitan satu sama lain. Bisa juga dengan cara melihat warna obat yang ada di dalam salah satu kapsul. Jika warnanya berubah bisa dipastikan kapsul itu berbahaya jika dikonsumsi.
Sabun
Salep mata
Salep (ungueta)
Pasta
Setengah padat
Linimeta
Krim
Gel
Kelebihan dan Kekurangan penggunaan obat setengah padat
Salep merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Salep dapat juga dikatakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.
Krim, yaitu salep yang banyak mengandung air, mudah diserap oleh kulit, merupakan tipe yang mudah dicuci oleh air.
Jelly, yaitu salep yang lunak, umumnya berbentuk cair, mengandung sedikit atau tanpa lilin.
Pasta, yaitu salep yang mengandung lebih dari 50% bahan padat, sehingga konsistennya lebih keras daripada salep.
Emulsi
Suspensi
Mixtura agitanda
Mixturae
Solutiones Cair
Saturasi
Netralisasi
Infusa
Guttae
Injection
Irigasi
Inhalasi
Kekurangan dan Kelebihan Obat cair
Kelebihan obat ini mudah diserap tubuh. Obat langsung dibawa pembuluh darah ke seluruh tubuh. Cuma, harga obat cair relatif lebih mahal ketimbang tablet atau puyer. Daya simpannya pun relatif lebih pendek. Setelah segel tutup obat dibuka, maka obat cair paling banter aman digunakan sampai satu bulan. Bahkan, khusus obat cair antibiotika daya tahannya hanya sampai 7 hari. Pasalnya, obat antibiotika mudah tercemar jamur dan bakteri lain atau rusak jika obat tidak ditutup rapat.
Kelebihan dan kekurangan Obat semprot/hirup
• Karena obat langsung mengenai target, dosis yang digunakan pun sangat kecil hingga efek sampingnya pun hampir tidak ada. Ini berbeda dengan obat tablet, puyer, kapsul, dan lain-lain dari bahan obat sejenis yang umumnya memiliki dosis besar sehingga kesehatan bisa terganggu jika obat-obatan itu dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
• Obat hirup dapat digunakan kapan pun begitu serangan penyakit datang. Berbeda dengan jenis obat lain yang harus dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Cuma, obat hirup umumnya relatif lebih mahal ketimbang obat lainnya. Disamping itu cara penggunaannya pun cukup rumit. Penggunaan yang salah membuat efektivitas obat tidak optimal.
Daftar PustakaKatzung, Bertram G. Farmakologi Dasar dan Klinik. Ed.1. Jakarta : Salemba
Medika, 2001.Buku Ajar Farmasi Kedokteran. Departemen Farmakologi dan Farmasi FK
UPN. 2007Farmakologi dan Terapi FKUI. Ed.5. 2008www.nakita.com, dengan konsultasi ahli :DR. dr. Ernie H. Purwaningsih, MS,
dari Departemen Farmasi FKUI, Jakarta
Thanks 4 attention
See u
top related