undecended testis presus

Post on 13-Apr-2016

70 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

rsgshtggtsh

TRANSCRIPT

Undecended Testis (Kriptorkismus)

Pembimbing : dr. Yessi Eldiyani, Sp.BA

Disusun Oleh : Lu’lu Hafiyyani

KEPANITRAAN KLINIK ILMU BEDAH RSPAD GATOT SOEBROTO

PERIODE 19 Oktober – 31 Desember 2015

Identitas Pasien

Nama : BNo. RM : 81xxxxTTL : 31 Agustus 2013Umur : 2 Tahun 2 bulanJenis kelamin : Laki-lakiAlamat : Serui PapuaAgama : IslamTanggal Masuk : Sabtu, 28 oktober 2015 Pukul 07.19

Alloanamnesis dengan ibu pasien pada tanggal 28 Oktober2015.

Keluhan Utama

• Kedua testis tidak teraba di skrotum.

Keluhan Tambahan

• (-)

Riwayat Penyakit Sekarang

• Sejak lahir orang tua tidak melihat testis di skrotum.

Riwayat Penyakit Dahulu

• Setelah Lahir dehidrasi• Umur 1,5 tahun alaria

• Mengalami keluhan yang sama (-)RPK• Obat malaria RPO• G3 P2 A1• Kehamilan kedua Konsumsi obat (-), alkohol (-)• Periksa kehamilan ke bidan atau dokter (+)

Riw. Kehamilan

• 9 bulan lahir spontan dengan bantuan bidan• Bayi lahir langsung menangis• Berat lahir 3800 gram dengan PB 49 cm

Riw. Kelahiran

• BCG (+), Polio (+), campak 1x, hepatitis B 1x, DPT 3x

R Imunisasi

• Berjalan : Usia 2 tahun• Berbicara : belum jelas

R. Perkembanga

n dan pertumbuhan

Pemeriksaan Fisik• Kesadaran : Compos

Mentis• Keadaan Umum: Sakit ringan• Tanda Vital : TD= 110/70,

HR =100x/min, RR= 20x/min, Suhu= 36,5 0C

• Berat badan : 11,5 Kg• Tinggi badan : 84 cm

• Status Generalis – Kepala » Bentuk Kepala : Normal» Rambut : Warna hitam» Mata : Anemis -/-, Ikterik -/-» Hidung : Septum di bagian tengah, hiperemis -/-, secret -/-» Mulut : Mukosa lembab,

sianosis (-)– Leher : KGB tidak membesar• Thorax

PulmoI = Bentuk Normochest, Simetris kanan=kiri,tidak ada lesiP = Vocal fremitus +/+ di seluruh lapang paruP = Sonor +/+ di seluruh lapang paruA = Vesikuler +/+,Ronki -/-,Wheezing-/-

CorI = Iktus kordis (-) terlihatP= Iktus kordis (+), Thrill (-)P= Batas jantung kanan ICS 3-4 parasternal (D) Batas jantung kiri ICS 4-5 midklavikula (S) Pinggang jantung ICS 2 parasternal (S)A= BJ I/II regular, murmur (-), gallop (-)

• AbdomenI = Datar, Supel, terdapat kassa pada daerah luka operasi sepanjang regio abdomen kanan sampai kiri bawah, kasa tidak basahA = BU (+) normalP = Suara timpaniP = Lembut

• Extremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik

• Status lokalis (genitalia) :Inspeksi : Tidak tampak kedua testis di skrotumPalpasi : Teraba kedua testis di regio inguinal

Pemeriksaan penunjang

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

HEMATOLOGI

Hemoglobin 11.5* 13 – 18 g/dL

Hematokrit 35* 40 – 52%

Eritrosit 4.6 4.3 – 6.0 juta / UL

Leukosit 5480 4.800 – 10.800 /UL

Trombosit 359000 150.000 – 400.000 U/L

MCV 77* 80 – 96 fL

MCH 25* 27 – 32 pg

MCHC 33 32 – 36 g/dL

FAAL HEMOSTASIS

KOAGULASI

Waktu pendarahan 2’00’ 1-3 menit

Waktu pembekuan 5’00’ 1-6 menit

KIMIA KLINIK

Glukosa Darah sewaktu 79 < 140 mg/dL

a) Laboratorium Tanggal 14-09-2015

b) USGTanggal 11-09-2015

Testis Kanan : Testis berada diluar skrotum, dekat pangkal penis, echostruktur homogen, tak tampak lesi hyper/hypoechoic didalamnya

Testis Kiri : Testis berada diluar skrotum, dekat pangkal penis, echostruktur homogen, tak tampak lesi hyper/hypoechoic didalamnya

Kesimpulan : UDT Bilateral

Diagnosis

• Undecended Testis Bilateral

Rencana / Tatalaksana medis

• Orchidopexy Bilateral

Tinjauan Pustaka

Anatomi

Embriologi

Undecended Testis

Definisi

• gangguan perkembangan yang ditandai gagalnya penurunan salah satu atau kedua testis secara komplit ke dalam skrotum.

Epidemiologi

• Bayi laki-laki aterm 3,4 %• Bayi laki-laki preterm 30%• Dapat turun sendiri dalam usia 3 sampai 6 bulan

Etiologi

• Abnormalitas Gubernakulum testis (INSL3 (Leydig insulin-like hormone 3) dan gen GREAT (G protein-coupled receptor affecting testis descent))

• Defek Interinsik testis (tidak sensitive thd hormon gonadotropin)• Defisiensi Stimulasi hormonal / endokrin

Patofisiologi

• Sekitar minggu ke-28 intrauterine, testis turun dari dinding posterior abdomen menuju anulus inguinalis internus.

• Mekanisme yang berperan dalam proses turunnya testis belum sepenuhnya dimengerti, dibuktikan untuk turunnya testis ke skrotum memerlukan aksi androgen yang memerlukan aksis hipotolamus-hipofise-testis yang normal. Mekanisme aksi androgen untuk merangsang turunnya testis tidak diketahui, tetapi diduga organ sasaran androgen kemungkinan gubernakulum

• Androgen akan merangsang nervus genitofemoral untuk mengeluarkan CGRP yang menyebabkan kontraksi ritmis dari gubernaculum.

• Faktor mekanik yang turut berperan pada fase ini adalah tekanan abdominal yang meningkat yang menyebabkan keluarnya testis dari cavum abdomen, di samping itu tekanan abdomen akan menyebabkan terbentuknya ujung dari processus vaginalis melalui canalis inguinalis menuju skrotum.

• Defek pada gubernakulum, defek interinsik testis, dan defisiensi stimulasi hormonal/ endokrin diduga merupakan penyebab dari UDT / kriptorkismus.

Klasifikasi

UDT Sesungguhnya

Pabable

Abdominal inguinal Suprascotal

Non- Pabable

Testis Ektopik Testis Retraktil

1. Cari adanya tanda-tanda sindrom tertentu seperti hipospadia

2. Dengan 2 tangan yang hangat dimulai dari SIAS menyusuri kanalis inguinalis ke-arah medial dan skrotum (gambar 3).

3. Bila teraba testis tentukan lokasi, ukuran & tekstur testis

4. testis harus dicoba untuk diarahkan ke-skrotum

5. Lihat apakah testis kembali atau tidak

Pemeriksaan fisik

USGCT-SCANMRI

Pemeriksaan penunjang

Terapi HormonalhCG, gonadotropinreleasing hormone (GnRH)atau LH-releasing hormone (LHRH)

Pembedahan 1. Orchidopexy (pabable)2. Laparoskopi (non-pabable)

Terapi

Orchidopexy• Tindakan operasi sebaiknya dilakukan sebelum pasien usia

2 tahun, bahkan beberapa penelitian menyarankan pada usia 6 – 12 bulan. Penelitian melaporkan spermatogonia akan menurun setelah usia 2 tahun.

• British Association of ahli bedah Pediatri, British Association of Paediatric Urology Surgeons, Asosiasi Pediatrik Dokter-dokter anestesi dan Komite Screening Inggris Nasional, telah meninjau bukti tentang waktu operasi dan risiko anestesi potensial di sebuah konsensus berpendapat bahwa operasi harus terjadi sekitar usia 12 bulan.

resiko infertilKeganasan testis

Komplikasi

PEMBAHASAN

• An. B 2 tahun 2 bulan tidak teraba testis ketika lahir. sesuai dengan gambaran klinis dari Undecended Testis (UDT).

• Pada pasien ini tidak ada keluarga yang memiliki keluhan atau penyakit yang sama dengan pasien.

• Selama hamil, ibu tidak mengkonsumsi obat-obatan. An. B lahir cukup bulan pada usia kehamilan 9 bulan dan lahir dengan berat 3800 gram.

Pembahasan

• Diagnosis kriptorkismus dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan bahwa testis berada di jalur penurunan testis normal yaitu di inguinal. Diperkuat dengan hasil pemeriksaan penunjang yaitu USG yang memperlihatkan lokasi testis berada di inguinal.

• Pada pasien ini operasi orkidopeksi bilateral telah selesai dilakukan.

• Selama hamil, ibu tidak mengkonsumsi obat-obatan Insiden malformasi anorektal tinggi pada ibu yang sewaktu hamil mengkonsumsi lorazepam.

• An. MP lahir prematur pada usia kehamilan 8 bulan dan lahir dengan berat 2000 gram sesuai dengan literatur dimana insiden malformasi anorektal lebih tinggi pada bayi prematur dan bayi dengan berat lahir rendah.

• Diagnosis malformasi anorektal dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

• Pada pasien ini ketiga tahap operasi telah selesai dilakukan.

top related