tugas ujian2
Post on 23-Jan-2016
213 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Tugas ujian dr Robiana, Sp. Kukel Nama : Yayuk Ruwaidah
1. Mengapa pada usia tua sering terjadi herpes zoster ?
Jawab :
Karena pada usia tua terjadi penurunan fungsi imun terhadap virus varicella zoster
seiring dengan bertambahnya usia, sehingga HZ banyak diderita oleh orang tua.
Virus laten mampu mengalami reaktivasi, reaktivasi berlangsung sporadik (tanpa
pola yang jelas). Mekanisme yang menyebabkan reaktivasi masih belum jelas tapi
ada beberapa faktor yang berperan dalam reakvitasi ini. Contohnya adalah
imunosupresif pada penderita AIDS, konsumsi obat-obatan imunosupresif dan
glukokortikoid, radiasi medula spinalis, dan keracunan logam berat.
Ketika sistem imun tubuh turun menurun sampai di bawah batas kritis, virus akan
teraktivasi. Virus akan bermultiplikasi dan menyebar di dalam ganglion. Ini
mengakibatkan necrosis sel saraf dan inflamasi yang diikuti oleh neuralgia. VZV
kemudian akan menyebar secara antidromikal lewat serat sensori dan dilepaskan
pada ujung saraf bebas dikulit. Di kulit, VZV akan mengakibatkan timbulnya
vesikel-vesikel. Selama reaktivasi, ada juga VZV uang menyebar lewat darah
sehingga menimbulkan lesi di luar dermatom primer.
2. Gejala klinis H. zoster
Jawab :
a. Stadium prodromal : gatal/rasa nyeri pada dermatom yang disertai dengan panas,
malaise, nyeri kepala.
b. Stadium erupsi : mula-mula timbul papel atau plakat berbentuk urtikar yang
setelah 1-2 hari akan timbul gerombolan vesikula diatas kulit yang eritematous
sedangkan kulit diantaragerombolan tetap noemal. Usia lesi pada satu
gerombolan adalah sama. Sedangkan usia lesi pada gerombolan lain adalah tidak
sama.
c. Stadium krustasi
Vesikula menjadi purulen, mengalami krustasi dan lepas dalam waktu 1-2
minggu. Sering terjadi neuralgia pascaherpetika, terutama pada orang tua yang
dapat berlangsung berbulan-bulan parestesi yang bersifat sementara.
3. Gejala klinis variola
Inkubasinya 2-3 minggu, terdapat 4 stadium :
a. Stadium inkubasi erupasi (prodomal)
Terdapat nyeri kepala, nyeri tulang dan sendi disertai demam tinggi,
menggigil, lemas, dan muntah-muntah, yang berlangsung selama 3-4
hari.
b. stadium makulo-papular
Timbulnya makula-makula eritematosa yang cepat menjadi papul-papul,
terutama di muka dan ekstrimitas, termasuk telapak tangan dan telapak
kaki. Pada stadium ini suhu tubuh normal kembali dan penderita merasa
sehat kembali dan tidak timbul lesi baru.
c. Stadium vesikulo-pustulosa
Dalam waktu 5-10 hari timbul vesikel-vesikel yang kemudian menjadi
pustul-pustul dan pada saat ini suhu tubuh meningkat lagi. Pada kelainan
tersebut timbul umbilikasi.
d. Stadium resolusi
Stadium ini berlangsung dalam 2 minggu, timbul krusta-krusta dan suhu
tubuh mulai turun. Kemudian krusta-krusta terlepas dan meninggalkan
sikatrik-sikatrik yang atropi. Kadang-kadang dapat timbul perdarahan
yang disebabkan depresi hemopoitik dan disebut sebagai black variola
yang sering fatal. Mortalitas variola bervariasi di antara 1-50%.
4. Upaya untuk mencegah terjadinya neuralgia pasca herpetika
Jawab :
Neuralgia pasca herpetika adalah ras nyeri yang timbul pada daerah bekas
penyembuhan lebih dari satu bulan setelah penyakit sembuh. Nyeri dapat
berlangsung sampai beberapa bulan bahkan bertahun-tahun dengan gradasi nyeri
yang bervariasi
Untuk pencegahan pemberian kortikosteoid peroral akan sangat membantu.
Pengeobatan dapat dilakukan dengan beberapa cara :
a. Obat-obatan lokal yang mengandung champhor atau menthol
b. Suntikan larutan triamcinolon 2% dalam garam fisiologis secara subkutan di
daerah yang terkena.
c. Infus larutan 50 CC prokain 1% dalam NACl 500 cc dengan kecepatan 40-60
tetes permenit.
d. Suntikan alkohol pada ganglion Gasseri
5. Akibat yang muncul pada bayi jika ibunya terkena Varicella pada trimester ke-
III masa kehamilan
Jawab :
Pada bayi tersebut akan timbul neonatal varicella (setelah 10 hari dilahirkan ). Hal
ini terjadi karena adanya transmisi virus dari ibu ke bayi pada masa akhir kehamilan.
Gejala klinis yang muncul adalah demam tinggi, vesikel hemoragik yang
berkepanjangan disertai dengan infeksi pada oragan dalam yang lain (misalnya
pneumonia. Mortalitasnya 31%. Tingkat keparahan munculnya lesi tergantung pada
banyaknya antibodi maternal yang ditranmisikan oleh ibu ke anak saat masih di
dalam kandungan.
top related