tugas ppkn
Post on 18-Feb-2016
26 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA dan KEWARGANEGARAAN
SD KELAS RENDAH
NASIONALISME (CINTA TANAH AIR)
Disusun Oleh :
1. Fauziah (E1E 213 056)
2. Gita Sutistiasari (E1E 213 063)
3. Hilda Risa Nopita (E1E 213 070)
4. Iin Fitria Erlina (E1E 213 080)
5. Ilhamdi (E1E 213 082)
6. Lalu Ari Maulia H (E1E 213 099)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR REGULER SORE
UNIVERSITAS MATARAM
NOVEMBER 2015
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan penulis
kemudahan sehingga dapat menyelesaikan tugas mengenai “Nasionalisme (Cinta
Tanah Air)” ini tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penulis
tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.
Tugas ini disusun untuk memenuhi Tugas mata kuliah ”Pendidikan
Pancasila Dan Kewarganegaraan SD Kelas Rendah”. Penulis sudah berusaha
menyelesaikan tugas ini sebaik mungkin, akan tetapi penulis menyadari ada
banyak kesalahan dan tugas ini masih jauh dari kata sempurna, namun berkat
arahan dan bantuan dari berbagai pihak tugas ini dapat penulis selesaikan.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak dan dosen pembimbing mata kuliah “Pendidikan Pancasila
Dan Kewarganegaraan SD Kelas Rendah”, yaitu Ibu Hairun Nisa M.pd. Semoga
tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan
dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan
sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah yang telah kami selesaikan ini.
Mataram, 20 November 2015
Penulis
Halaman | ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................... i
Kata Pengantar .................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................. iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Nasionalisme........................................................................... 3
B. Nasionalisme di Indonesia.......................................................................... 5
C. Penyebab Memudarnya Nasionalisme..................................................... 7
D. Upaya Menanamkan Nasionalisme Pada Anak......................................... 9
E. Wujud Sikap Nasionalisme.......................................................................13
BAB III Penutup
A. Kesimpulan ............................................................................................. 17
B. Saran ....................................................................................................... 17
Daftar Pustaka
Halaman | iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mencapai kemerdekaan Bangsa Indonesia dahulu para pejuang
bangsa berusaha bersatu untuk merebut kemerdekaan Bangsa Indonesia. Para
pejuang bangsa melakukan apa saja untuk membebaskan negeri dari para
penjajah, Perjuangan mencapai hasilnya, terlihat pada Kongres Pemuda II yang
menghasilkan Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Peristiwa ini merupakan
awal dari tumbuhnya kesadaran untuk membentuk suatu Negara dalam satu ikatan
nasional yang kemudian mendorong proklamasi 17 Agustus 1945 yang
merupakan puncak dari perjuangan dalam merebut kemerdekaan, ini dapat
terwujud karena adanya rasa nasionalisme bangsa pada saat itu. Setelah Bangsa
Indonesia merdeka selama 65 tahun, rasa nasionalisme dirasakan semakin
memudar. Bisa kita lihat dari masyarakat yang lebih menonjolkan kepentingan
pribadi atau golongan, sikap fanatisme yang berlebihan, maraknya unjuk rasa
yang merusak, tidak menghormati simbol-simbol negara dan melecehkan
pimpinan negara, Selain itu juga adanya kemerosotan etika dalam kehidupan
berbangsa, pengabaian pemahaman dan kurangnya penghayatan terhadap nilai-
nilai kebangsaan yaitu Pancasila dan UUD 1945 serta nilai- nilai agama dan
budaya serta adat istiadat dan sikap apatis masyarakat terhadap pemerintahan
Bangsa Indonesia.
Memudarnya nasionalisme, sebagai akibat persoalan internal dan dampak
eksternal atau global tidak dapat dipungkiri seperti masalah yang baru-baru
menimpa Negara Indonesia mulai dari masalah kemiskinan, pengangguran,
terorisme, dan masalah korupsi yang dilakukan oleh pejabat Negara yang
belakangan marak diberitakan. Rasa nasionalisme itu sangat penting sekali bagi
bangsa Indonesia untuk bisa menjadi bangsa yang maju, bangsa yang modern,
bangsa yang aman dan damai, adil dan sejahtera.
Halaman | 1
B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Nasionalisme ?
b. Bagaimana Nasionalisme di Indonesia ?
c. Apa penyebab memudarnya Nasionalisme di Indonesia ?
d. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk menanamkan sikap
nasionalisme pada siswa anak (siswa SD) ?
e. Bagaiman wujud dari sikap Nasionalisme (cinta tanah air) ?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui Pengertian Nasionalisme ?
b. Untuk mengetahui Nasionalisme di Indonesia ?
c. Untuk mengetahui penyebab memudarnya Nasionalisme di Indonesia ?
d. Untuk mengetahui Upaya apa yang dapat dilakukan untuk
menanamkan sikap nasionalisme pada siswa sekolah dasar ?
e. Untuk mengetahui wujud dari sikap Nasionalisme (cinta tanah air) ?
Halaman | 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nasionalisme
Secara etimologi Nasionalisme berasal dari kata “nasional” dan“isme” yaitu
paham kebangsaan yang mengandung makna :kesadaran dan semangat cinta
tanah air; memiliki kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan
bangsa; memiliki rasa solidaritas terhadap musibah dan kekurangberuntungan
saudara setanah air, sebangsa dan senegara serta persatuan dan kesatuan.
Adapun nasionalisme menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :
Menurut Ernest Renan, Nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan
bernegara.
Menurut Otto Bauar, Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau
karakter yang.
Menurut Hans Kohn, Nasionalisme secara fundamental timbul dari
adanya National Counciousness. Dengan perkataan lain nasionalisme
adalah formalisasi (bentuk) dan rasionalisasi dari kesadaran nasional
berbangsa dan bernegara sendiri.
Menurut L. Stoddard, Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang
dimiliki oleh sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa
kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu
bangsa.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nasionalisme adalah kecintaan
alamiah terhadap tanah air, kesadaran yang mendorong untuk membentuk
kedaulatan dan kesepakatan untuk membentuk negara berdasar kebangsaan yang
disepakati dan dijadikan sebagai pijakan pertama dan tujuan dalam menjalani
kegiatan kebudayaan dan ekonomi. Jiwa nasionalisme akan tumbuh di tengah
masyarakat ketika ada sesuatu yang mengganggu atau mengancam dirinya. Jiwa
nasionalisme ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah
tertentu dan tak berpindah-pindah. Saat itu, tentu akan tumbuh naluri untuk
Halaman | 3
mempertahankan negerinya, tempat hidupnya, dan menggantungkan diri. Hal
yang serupa juga tampak pada hewan. Saat ada ancaman dari pihak luar yang
hendak menyerang atau mengganggu mereka, maka tumbuhlah semangat untuk
dapat mempertahankan diri dari segala ancaman. Namun, ketika suasanya sudah
kembali aman, semangat itu akan menghilang. Rasa cinta tanah air ini tercermin
dari perilaku membela tanah airnya, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai adat atau budaya
yang ada dinegaranya dengan melestarikannya dan melestarikan alam dan
lingkungan.
Cinta Tanah Air merupakan pengalaman dan wujud dari sila Persatuan
Indonesia yang dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga,
sekolah dan masyarakat. Rasa nasionalisme dapat berupa memelihara dan
mempertahankan potensi alam, budaya daerah, bangga terhadap tanah air, sikap
bela negara dari gangguan-gangguan baik dari dalam maupun dari luar negeri,
rasa nasionalisme juga ditunjukkan dari usaha masyarakat untuk memajukan
negara misalnya di bidang ilmu pengetahuan, olahraga dan banyak lainnya yang
dapat mengangkat bangsa ini di mata dunia. Apabila masyarakat Indonesia
memiliki rasa nasionalisme bukan hal yang susah menjadikan Negara ini menjadi
Negara yang maju.
Ada dua macam nasionalisme, yaitu nasionalisme dalam arti sempit adalah
paham kebangsaan yang berlebihan dengan memandang bangsa sendiri lebih
tinggi (unggul) dari bangsa lain. Paham ini sering disebut dengan
istilah“Chauvinisme”. Chauvinisme pernah dianut di Italia (masa Bennito
Mussolini); Jepang (masa Tenno Haika) dan Jerman (masa Adolf Hitler).
Nasionalisme dalam arti luas yaitu paham kebangsaan yang meletakkan kesetiaan
tertinggi individu terhadap bangsa dan tanah airnnya dengan memandang
bangsanya itu merupakan bagian dari bangsa lain di dunia. Nasionalisme arti luas
mengandung prinsip-prinsip : kebersamaan, persatuan dan kesatuan, dan
demokrasi (demokratis).
Halaman | 4
B. Nasionalisme di Indonesia
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, suku, ras dan
agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa nasionalisme bangsa Indonesia.
Nasionalisme Indonesia lahir karena penjajahan yang menyebabkan penderitaan
dan penindasan berkepanjangan terhadap bangsa Indonesia. Kesadaran nasional
bangsa Indonesia dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan dari luar. Faktor dari
dalam adalah keadaan yang tertindas, terbelakang, dan penderitaan yang terus-
menerus sehingga melahirkan keinginan untuk merdeka, bebas, dan maju. Faktor
dari luar adalah kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 dan gerakan
kemerdekaan di negara-negara tetangga, seperti Cina, Turki, India, dan Filipina.
Semangat kebangsaan (nasionalisme) di panggung politik internasional
tumbuh pada awal abad ke-20 yang ditandai dengan kebangkitan dunia Timur
(negara Asia), seperti India, Cina, dan Filipina. Sedangkan di Indonesia ditandai
dengan tumbuhnya berbagai organisasi pergerakan, seperti Budi Utomo, Sarikat
Islam, Indiche Partij, Perhimpunan Indonesia, Partai Nasional Indonesia, dll.
Perkembangan nasionalisme di Indonesia melalui tahap-tahap sebagai
berikut:
1. Masa perintis, yaitu masa mulai dirintisnya semangat kebangsaan melalui
pembentukan organisasi-organisasi pergerakan.
2. Masa penegas, yaitu masa mulai ditegaskannya semangat kebangsaan pada diri
bangsa Indonesia.
3. Masa pencoba, yaitu bangsa Indonesia melalui organisasi pergerakan mencoba
meminta kemerdekaan dari Belanda.
4. Masa Pendobrak, yaitu masa dimana semangat dan gerakan nasionalisme
Indonesia telah berhasil mendobrak belenggu penjajahan dan menghasilkan
kemerdekaan.
Halaman | 5
Nasionalisme Indonesia berarti adanya rasa ingin bersatu, satu perangai dan
nasib, serta persatuan antara orang dan tempat. Bangsa Indonesia adalah seluruh
manusia yang tinggal secara bersama di wilayah Nusantara dari ujung barat
(Sabang) sampai ujung timur (Merauke) dan memiliki Le desir d’etre
ensemble dan character gemeinschaft yang telah menjadi satu.
Nasionalisme Indonesia tidak bersifat internasionalisme yang bermaksud
memperluas wilayah bangsa. Nasionalisme Indonesia tidak bersifat ekspansif
karena hal itu tidak sesuai dengan wilayah bangsa yang memiliki Le desir d’etre
ensemble dan charaktergemeinschft. Nasionalisme Indonesia juga tidak bersifat
sempit (daerahisme, sukuisme, emonasionalisme ) yang hanya mementingkan atau
mengutamakan kelompok, wilayah, atau golongan tertentu dalam diri
bangsa Indonesia.
Faktor-faktor penting bagi pembentukan nasionalisme Indonesia, yaitu :
1. Persamaan nasib, yaitu penderitaan bersama di bawah jajahan bangsa asing
kurang lebih selama 350 tahun.
2. Kesatuan tempat tinggal, yaitu wilayah nusantara yang membentang dari
Sabang sampai Merauke.
3. Keinginan bersama untuk merdeka, melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
4. Cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu
bangsa.
Nasionalisme bangsa dapat ditingkatkan dan dipertahankan melalui
pembentukan alat-alat pemersatu bangsa, di antaranya adalah bahasa persatuan
(bahasa Indonesia), bendera negara (Sang Merah Putih), lagu kebangsaan
Indonesia Raya, lambing negara (Garuda Pancasila), semboyan negara ( Bhineka
Tunggal Ika), dasar falsafah negara (Pancasila), konstitusi negara (UUD 1945),
bentuk negara kesatuan Republik Indonesia yang berkedau-latan rakyat, konsepsi
wawasan nusantara, dan kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai
kebudayaan nasional. Pada prinsipnya nasionalisme Indonesia atau nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan masyarakat Indonesia terhadap
Halaman | 6
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar
bangsa Indonesia senantiasa:
1. Menempatkan persatuan – kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan.
2. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan Bangsa dan Negara
3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia tidak rendah
diri.
4. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa.
5. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia.
6. Mengembangkan sikap tenggang rasa
7. Tidak semena-mena terhadap orang lain
8. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
9. Senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
10. Berani membela kebenaran dan keadilan
11. Merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat
manusia.
12. Menganggap pentingnya sikap saling menghormati dan bekerja sama
dengan bangsa lain.
C. Penyebab Memudarnya Nasionalisme (Cinta Tanah Air) di Indonesia
Rasa nasionalisme (cinta tanah air) pada anak-anak indonesia sekarang ini
sudah memudar dan tentunya orang tua selaku ujung tombak untuk membimbing
anak-anaknya sekarang sudah kurang peduli lagi.
Berikut ini beberapa penyebab memudarnya nasionalisme (cinta tanah air) :
1. Faktor Internal
a) Pemerintahan pada zaman reformasi yang jauh dari harapan para anak,
sehingga membuat mereka kecewa pada kinerja pemerintah saat ini.
Terkuaknya kasus-kasus korupsi, penggelapan uang Negara, dan
Halaman | 7
penyalahgunaan kekuasaan oleh para pejabat Negara membuat para
pemuda enggan untuk memerhatikan lagi pemerintahan.
b) Sikap keluarga dan lingkungan sekitar yang tidak mencerminkan rasa
nasionalisme dan patriotism (cinta tanah air), sehingga para anak
meniru sikap tersebut. Para anak merupakan peniru yang baik terhadap
lingkungan sekitarnya.
c) Demokratisasi yang melewati batas etika dan sopan santun dan
maraknya unjuk rasa, telah menimbulkan frustasi di kalangan anak dan
hilangnya optimisme, sehingga yang ada hanya sifat malas, egois dan
emosional.
d) Tertinggalnya Indonesia dengan Negara-negara lain dalam segala
aspek kehidupan, membuat para pemuda tidak bangga lagi menjadi
bangsa Indonesia.
e) Timbulnya etnosentrisme yang menganggap sukunya lebih baik dari
suku-suku lainnya, membuat anak lebih mengagungkan daerah atau
sukunya dari pada persatuan bangsa.
2. Faktor Eksternal
a) Cepatnya arus globalisasi yang berimbas pada moral pemuda. Mereka
lebih memilih kebudayaan negara lain, dibandingkan dengan
kebudayaanya sendiri, sebagai contohnya para pemuda lebih memilih
memakai pakaian minim yang mencerminkan budaya barat
dibandingkan memakai batik atau baju yang sopan yang
mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Para pemuda kini dikuasai
oleh narkoba dan minum-minuman keras, sehingga sangat merusak
martabat bangsa Indonesia.
b) Paham liberalisme yang dianut oleh Negara-negara barat yang
memberikan dampak pada kehidupan bangsa. Anak cenderung meniru
paham libelarisme, seperti sikap individualisme yang hanya
memikirkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan keadaan sekitar dan
sikap acuh tak acuh pada pemerintahan.
Halaman | 8
D. Wujud Sikap Nasionalisme (Cinta Tanah Air)
Warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk cinta terhadap tanah air
Indonesia. Cinta tanah air bukan untuk dihafal, tetapi harus diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari melalui berbagai kegiatan sesuai dengan bidang dan
keahlian masing-masing. Seorang pelajar, mahasiswa, buruh, petani, pedagang,
pegawai negeri, karyawan, atau pejabat tinggi harus berperilaku mencintai tanah
air. Cinta tanah air diartikan suatu sikap yang mementingkan kepentingan bangsa
dan negara serta rela berkorban demi kejayaan bangsa dan negara. Jika cinta tidak
terbina pada diri setiap warga maka negara akan mudah dilanda kekacauan,
pembangunan tidak behasil, pendapatan negara menurun, da pada akhirnya ingkat
kesejahteraan dan kesehatan warga sendiri yang akan hancur.
Individu yang memiliki rasa cinta pada tanah airnya akan berusaha dengan
segala daya upaya yang dimilikinya untuk melindungi, menjaga kedaulatan,
kehormatan dan segala apa yang dimiliki oleh negaranya. Rasa cinta tanah air
inilah yang mendorong perilaku individu untuk membangun negaranya dengan
penuh dedikasi. Oleh karena itu, rasa cinta tanah air perlu ditumbuhkembangkan
dalam jiwa setiap individu yang menjadi warga dari sebuah negara atau bangsa
agar tujuan hidup bersama dapat tercapai.
Tugas pemuda adalah untuk tetap menjaga Pancasila dan menjalankan amanat
yang terkandung didalamnya. Tentunya,bagaimana menjalankan yang
diamanatkan oleh Pancasila tersebut tidaklah hanya mengetahui saja dan
menghafalnya, akan tetapi mengimplementasikannya dalam kehidupan kita
sehinga menjadi Pancasila yang hidup. Pemuda harus terdepan menyatakan
penghormatan terhadap kemajemukan di negeri ini, terdepan dalam menghormati
toleransi, dan banyak hal lagi yang dilakukan pemuda dalam
mengimplementasikan Pancasila, satu hal penting yang harus disadari pemuda
adalah bahwa pemuda tidak dapat melepaskan diri dari tanggung jawab atas
problematika bangsa yang dihadapi saat ini.
Halaman | 9
Sikap nasionalisme dapat diwujudkan dalam banyak hal. Wujud sikap
nasionalisme (cinta tanah air) antara lain sebagai berikut:
1. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri
Mencintai dan menggunakan produk-produk dalam negeri merupakan
bagian dari cinta tanah air. Dengan menggunakan produk dalam negeri berarti kita
memberi keuntungan kepada warga Indonesia sendiri. Baik pembuatnya ataupun
pedagangnya. Berarti juga memberi keuntungan kepada negara. Sebenarnya
produk-produk dalam negeri tak takkalah dengan produk luar negeri. Bahkan
banyak produk-produk asli buatan Indonesia yang ditiru orang luar negeri.
2. Tidak merusak lingkungan hidup
Lingkungan hidup haruslah dijaga kelestariannya. Merusaknya berarti kita
tidak mencintai tanah air. Lingkungan hidup yang rusak akan merugikan manusia
sendiri.
3. Ikut serta memelihara fasilitas umum
Fasilitas umum merupakan sarana yang disediakan oleh pemerintah untuk
kebutuhan masyarakat. Contohnya adalah telepon umum, jembatan, halte, kereta
api dan lain-lainnya. Jika kita merusak fasilitas umum akan merugikan orang lain
dan negara. Kita sendiri juga tidak dapat menggunakannya lagi.
4. Ikut serta dalam pembangunan bangsa
Negara kita harus terus membangun agar lebih maju dan kehidupan
rakyatnya lebih baik. Bila kita ingin mencintai tanah air, maka kita harus ikut serta
dalam pembangunan. Ikut serta dalam pembangunan bisa diwujudkan dengan taat
membayar pajak, menjadi pegawai yang baik, dan sebagainya.
5. Mentaati peraturan yang ada
Peraturan dibuat agar masya-rakat tertib dan nyaman. Jika kita melanggar
peraturan akan merugikan diri kita sendiri. Bahkan orang lain dan negara juga
Halaman | 10
akan dirugikan. Berarti jika kita melanggar peraturan berarti kita tidak cinta tanah
air.
6. Melestarikan budaya bangsa
Budaya bangsa merupakan kekayaan bangsa. Menjaga kelestarian budaya
bangsa berarti mencintai bangsa dan tanah air. Kita harus Bangga dan
melestarikan kekayaan budaya yang di miliki bangsa ini dalam kehidupan sehari-
hari. Orang asing saja banyak yang mengagumi budaya bangsa kita. Termasuk
melestarikan budaya bangsa adalah berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Demi terciptanya persatuan dan kesatuan yang di miliki bangsa Indonesia, yang
saat ini mengalami krisis kepribadian akibat pengaruh budaya luar, perkembangan
zaman dan teknologi.
7. Belajar dan Berprestasi
Kita harus mengarumkan nama sang Merah Putih ini dengan prestasi kita,
sampai kita bisa memmbanggakan Negara ini dan masyarakat seisinya. Membuat
suatu prestasi-prestasi yang membanggakan baik dalam bidang science, olahraga,
tekologi dan sebagainya, karena dengan prestasi tersebut akan membuat negara
ini disegani oleh negara-negara lain didunia ini dan bukan lagi dianggap sebagai
negara para pecundang.
E. Upaya Menanamkan Nasionalisme (Rasa Cinta Tanah Air) pada anak
Rasa nasionalisme dapat berupa memelihara dan mempertahankan potensi
alam, budaya daerah, bangga terhadap tanah air, sikap bela negara dari gangguan-
gangguan baik dari dalam maupun dari luar negeri, rasa nasionalisme juga
ditunjukkan dari usaha masyarakat untuk memajukan negara misalnya di bidang
ilmu pengetahuan, olahraga dan banyak lainnya yang dapat mengangkat bangsa
ini di mata dunia. Apabila masyarakat Indonesia memiliki rasa nasionalisme
bukan hal yang susah menjadikan Negara ini menjadi Negara yang maju.
Penanaman rasa nasionalisme dapat dilakukan di lingkungan sekolah, keluarga
dan masyarakat.
Halaman | 11
1. Upaya Menanamkan Rasa Cinta Tanah Air di Sekolah
a) Melaksanakan Upacara Bendera
Rasa Cinta Tanah Air dapat ditanamkan kepada anak sejak usia
dini agar rasa terhadap cinta tanah air tertananam di hatinya dan
dapat menjadi manusia yang dapat menghargai bangsa dan
negaranya misalnya dengan upacara sederhana setiap hari Senin
yang di lakukuan di sekolah dengan menghormat bendera Merah
Putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan penuh bangga,
dan mengucapkan Pancasila dengan semangat. Kegiatan seperi ini
bisa diarahkan pada lima aspek perkembangan sikap perilaku
maupun kemampuan dasar. Pada aspek sikap perilaku, melalui
cerita bisa menghargai dan mencintai Bendera Merah Putih,
mengenal cara mencintai Bendera Merah Putih dengan merawat
dan menyimpan dengan baik, menghormati bendera ketika
dikibarkan.
b) Melatih Siswa Untuk Aktif Dalam Berorganisasi.
Kegiatan anak di luar belajar formal jg melatih inisiatif. Anak yang
melibatkan dirinya dlm organisasi, akan berusaha menjadi pribadi
yang berguna. Inilah sebabnya, anak menjadi pribadi yang
berinisiatif tinggi krn ia merasa diperlukan oleh organisasinya.
Anak yang berorganisasi juga cenderung lebih obyektif dalam
menilai sesuatu. Ia terbiasa dengan perbedaan dan lebih mudah
menerimanya. Anak juga lebih mudah menerima konflik yang
biasa terjadi dalam organisasi.
c) Melalui Acara Memperingati Hari Besar Nasional.
Kegiatan lain adalah memperingati hari besar nasional dengan
kegiatan lomba atau pentas budaya, mengenalkan aneka
kebudayaan bangsa secara sederhana dgn menunjukkan miniatur
candi dan menceritakannya, gambar rumah dan pakaian adat,
mengenakan pakaian adat pada hari Kartini, serta mengunjungi
museum terdekat, mengenal para pahlawan melalui bercerita atau
Halaman | 12
bermain peran.
Bisa jg diintegrasikan dlm tema lain melalui pembiasaan sikap dan
perilaku, misalnya mnjga kebersihan dan kelestarian lingkungan,
menyayangi sesama penganut agama, menyanyangi sesama dan
makhluk Tuhan yang lain, tenggang rasa dan menghormati orang
lain. Menciptakan kedamaian bangsa adalah juga perwujudan rasa
cinta tanah air.
d) Melalui Lagu-Lagu Nasional
Yang tidak kalah menariknya adalah menanamkan rasa cinta tanah
air melalui lagu. Dengan menyanyi apalagi jika diiringi dengan
musik, anak akan merasa senang, gembira, serta lebih mudah hafal
dan memahami pesan yang akn disampaikan guru.
e) Memberikan Pendidikan Moral
Membentuk moral anak bisa dilakukan lewat story telling
(dongeng). Kegiatan membaca dongeng dan berdiskusi antara guru
dan anak, ini dapat dilakukan di sekolah maupun di rumah.
Anak tentu saja menjadi anugerah terindah bagi setiap orangtua.
Namun, ketika sang buah hati beranjak remaja atau dewasa, bisa
jadi anak yang telah dibesarkan dan dididik sebaik mungkin,
menjadi anak yang tidak mengerti nilai-nilai moral dlm kehidupan.
f) Memberikan pelajaran tentang pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan.
Pancasila adalah jati diri bangsa indonesia, sebagai falsafah,
ideologi, dan alat pemersatu bangsa indonesia. Pancasila
merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa
indonesia yang majemuk. Mengapa begitu besar pengaruh
pancasila terhadap bangsa dan negara indonesia? Kondisi ini dapat
terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas keberadaan
bangsa indonesia.
2. Upaya Menumbuhkan Cinta tanah air Pada Anak di Keluarga.
Halaman | 13
a) Mendidik anak untuk mencintai budaya, dan alam indonesia
dengan mengajarkan dan mengenalkan permainan tradisional.
Sebenarnya permainan tradisional sangat baik untuk melatih fisik
dan mental anak. Secara tidak langsung anak-anak akan dirangsang
kreatifitas, ketangkasan, jiwa kepemimpinan, kecerdasan, dan
keluasan wawasannya melalui permainan tradisional.
Berbeda dengan permainan berteknologi tinggi, permainan
tradisional memberikan banyak pembelajaran bagi anak-anak yang
pada akhirnya mampu membentuk pribadi yang tidak egois.
Pasalnya, permainan tradisional mengajarkan anak-anak untuk
selalu patuh pada aturan (hukum), tidak egois, dan mengajarkan
anak untuk selalu menjalin hubungan baik dengan sesama teman.
Tak ada satupun permainan tradisional yang bisa dilakukan
sendirian di rumah. Karena untuk bermain, anak2 butuh seorang
atau beberapa orang yang bisa dijadikan partner maupun lawannya.
b) Memberikan arahan pada anak bahwa indonesia adalah negara
yang kuat, besar dan kaya.
Sejak dini perlu di tanamkan pada anak bahwa setiap warga negara
dan masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama dalam
menjaga dan membangun negara Indonesia tercinta yang penuh
akan kekayaan tanpa melihat status, golongan ataupun jabatan.
Hal tersebut seharusnya tidak hanya diucapkan melalui kata-kata
atau sebuah wacana tanpa mempraktekannya dalam kehidupan
sehar-hari. Siapapun dapat melakukan tanggung jawabnya sesuai
peran apapun yang diambilnya.
c) Mengajarkan anak untuk mencintai lingkungan dan menjaga
lingkungan.
Mengajarkan anak bagaimana menjaga lingkungan akan sangat
baik sebagai bekal dan wawasan kedinian bagi anak-anak, mereka
akan menyadari peran mereka dalam menjaga lingkungan
merupakan fondasi yang kuat untuk memberikan pemahaman yang
Halaman | 14
ideal. Karena kesadaran yang terbangun sejak dini akan sangat
membekas bagi mereka.
d) Mengajarkan dan mencontohkan pada anak untuk mandiri dan
bangga dengan produk dalam negeri.
Di era globalisasi ini banyak anak yang sudah mulai lupa dengan
identitas bangsanya sendiri. Anak-anak cenderung lebih suka hal-
hal yang kebarat-baratan, orang tuapun lebih suka mengajak
anakya makan di restoran fast food daripada makan di restoran
Indonesia. Hal ini juga membuat anak cenderung terbiasa dengan
makanan barat daripada makanan Indonsia. Sebagai orang tua
harus mendidik dan memperkenalkan identitas bangsa indonesia
pada anak sehingga anak akan lebih mencintai dan mengenal
bangsanya sendiri. Mengajarkan anak untuk mencintai sesama dan
memiliki rasa empati terhadap sesamanya. Cinta sesama
ditanamkan pada anak haruslah dengan mengajarkan perilaku-
perilaku menolong. Namun untuk mengajarkannya, tak perlu kita
sampai menyediakan waktu khusus tapi cukup dari keseharian.
Misal, ibu tengah sibuk menenangkan adik bayi yang rewel
sementara si kakak minta dibacakan cerita. Nah, si ayah yang
menyaksikan hal itu harusnya tanggap, "Ayah saja, ya, yang
bacain. Kan, Ibu lagi repot ngurus adik."
e) Mengenalkan semangat kepahlawanan pada anak.
Banyak cara untuk mengenalkan semangat kepahlawanan pada
anak, diantaranya adalah dengan berdongeng, mendongeng dapat
membangun emosi, imaginasi, mengembangankan logika dan
adaya khayal, dan juga pengembangan tata bahasa. Orang tua dapat
menceritakan bagaimana sulitnya para pejuang untuk
memperjuangkan bangsa ini. Penyampaian pesan-pesan melalui
berdongeng akan lebih cepat ditangkap oleh anak.
3. Upaya Menumbuhkan Cinta tanah air dalam lingkungan masyarakat.
Halaman | 15
Upaya menanamkan cinta tanah air dilingkungan masyarakat dapat
dilakukan dengan cara mengadakan berbagai kegiatan social
kemasyarakatan, misalnya kerja bakti. Anak mungkin masih belum
banyak membantu suksesnya kerja bakti mengingat tenaga mereka
belum kuat namun anak dapat melakukan pekerjaan yang ringan
misalnya membuang sampah dan sebagainya. Yang didapatkan oleh
anak adalah semangat gotong royong yang merupakan implementasi
pancasila sila ketiga. Upaya lainnya adalah dengan mengajarkan anak
untuk mencintai lingkungannya. Mencintai lingkungan dapat dilakukan
dengan idak membuang sampah sembarangan, menanam pohon atau
merawat tanaman dengan baik. Jika lingkungan bersih dan sehat, maka
akat tercipta lingkungan yang aman untuk ditempati. Hal lainnya juga
dapat dilakukan dengan mengikutsertakan anak dalam kegiatan-kegiatan
seperti lomba-lomba tujuh belasan. Selain dapat berinteraksi dan
bersosialisasi dengan anggota masyarakat lainnya anak juga akan
memahami semangat kebersamaan dan kekeluargaan dalam lingkungan
masyarakat.
Halaman | 16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nasionalisme adalah rasa cinta terhadap tanah air, kesadaran yang
mendorong seseorang untuk membentuk kedaulatan dan kesepakatan membentuk
negara berdasar kebangsaan dan dijadikan sebagai pijakan pertama dan tujuan
dalam menjalani kegiatan kebudayaan dan ekonomi. Nasionalisme Indonesia
muncul karena adanya kolonialisme. Penjajahan dan penderitaan yang dialami
memunculkan semangat untuk bersatu melawan segala bentuk pejajahan.
Berdirinya Boedi Oetomo (1908) menjadi tanda kebangkitan nasionalisme
Indonesia yang kemudian diikuti organisasi-organisasi nasional lainnya. Pada
kurun waktu 1945-1950, jiwa nasionalisme diperteguh oleh semangat
mempertahankan kemerdekaan, serta persatuan dan kesatuan Indonesia.
Nasionalisme (rasa cinta tanah air) dapat diwujudkan pada kehidupan
sehari-hari. Misalnya merawat bendera negara, memakai bahasa nasional, belajar
dengan giat dan lain sebagainya. Perwujudan dapat ditanamkan dalam di sekolah,
keluarga, dan lingkungan masyarakat. Menanamkan rasa cinta tanah air dilakukan
pada anak usia dini agar anak memiliki jiwa patriot dalam menjaga dan
mengharumkan nama bangsa.
B. Saran
Halaman | 17
Rasa cinta tanah air (nasionalisme) seharusnya kita terapkan di lingkungan
keluarga, kampus, tempat tinggal kita, bahkan di manapun kita berada. Misalnya :
kita amalkan sikap dan tingkah laku hemat, disiplin dan bertanggung jawab dalam
mewujudkan keutuhan dan kebersamaan agar tercapai kebahagiaan lahir batin, di
kampus, mewujudkan rasa persatuan dan cinta tanah air dapat kita wujudkan
melalui kegiatan-kegiatan sosial, kegiatan-kegiatan mahasiswa yang bersifat
positif, dll. kegiatan-kegiatan tersebut dapat berupa gerakan penghijauan,
kebersihan, karya wisata, dll. Semangat persatuan dan kesatuan di lingkungan
masyarakat dapat kita lakukan melalui kegiatan-kegiatan seperti siskamling, kerja
bakti, dll. Dan kegiatan ini seperti itu telah diprogramkan melalui organisasi-
organisasi pemuda misalnya Karang Taruna dan KNPI. Sebagai generasi penerus
bangsa hendaknya kita dapat mewujudkan sikap dan tingkah laku yang
bermanfaat bagi kepentingan masyarakat yang merugikan diri sendiri atau
merugikan masyarakat, misalnya dengan cara menjauhkan diri dari pengaruh
narkotika, obat-obatan terlarang, minum-minuman keras, dan perkelahian. Karena
hal itu dapat menghancurkan masa depan bangsa dan Negara.
Halaman | 18
DAFTAR PUSTAKA
Indra.2008.Pengertian Nasionalisme.(online)
(http://bangsaku-indonesiaku.blogspot.com/2008/10/pengertian-nasionalisme.html
Diakses pada tanggal 20 November 2015.
Okirisa.2013.menanamkan rasa nasionalisme di era globalisasi.(online)
(http://okirisa.blogspot.co.id/2013/12/menanamkan-rasa-nasionalisme-di-
era.html). Diakses pada tanggal 17 November 2015.
Wartawarga.2010. Pengertian dan Manfaat Cinta Tanah Air. (Online),
(http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/pengertian-dan-manfaat-cinta-tanah-
air/), diakses pada 17 November 2015.
Halaman | 19
top related