tugas kuliah tutorial arcgis
Post on 03-Jan-2016
1.663 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
http://laminer10science.blogspot.com/ 1
http://laminer10science.blogspot.com/ 2
Panduan Dasar ArcGis
ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI (Environment
Science & Research Institute) yang merupakan kompilasi fungsi-fungsi dari berbagai
macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS berbasis web.
Software ini mulai dirilis oleh ESRI pada tahun 2000. Produk utama darai ArcGIS adalah
ArcGIS desktop, dimana arcGIS desktop merupakan software GIS professional yang
komprehensif dan dikelompokkan atas tiga komponen yaitu : ArcView (komponen yang
fokus ke penggunaan data yang komprehensif, pemetaan dan analisis), ArcEditor (lebih
fokus ke arah editing data spasial) dan ArcInfo (lebih lengkap dalam menyajikan fungsi-
fungsi GIS termasuk untuk keperluan analisis geoprosesing). Dengan ArcGis, anda
dapat memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan visualisasi, meng-explore,
menjawab query (baik data spasial maupun non spasial)
ArcGIS desktop sendiri teridiri atas 5 aplikasi dasar yakni :
- ArcMap
ArcMap merupakan aplikasi utama yang digunakan dalam ArcGis yang digunakan untuk
mengolah (membuat (create), menampilkan (viewing), memilih (query), editing,
(composing dan publishing) peta.
http://laminer10science.blogspot.com/ 3
(Gambar. Tampilan ArcMap)
- ArcCatalog
ArcCatalog adalah aplikasi yang berfungsi untuk mengatur/mengorganisir berbagai
macam data spasial yang digunakan dalam pekerjaan SIG. Fungsi ini meliputi tool untuk
menjelajah (browsing), mengatur (organizing), membagi (distribution) dan menyimpan
(documentation) data – data SIG.
- ArcToolbox
Terdiri dari kumpulan aplikasi yang berfungsi sebagai tools/perangkat dalam melakukan
berbagai macam analisis keruangan.
- ArcGlobe
aplikasi ini berfungsi untuk menampilkan peta-peta secara 3D ke dalam bola dunia dan
dapat dihubungkan langsung dengan internet.
- ArcScene
ArcScene merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengolah dan menampilkan peta-
peta ke dalam bentuk 3D.
Fungsi Dasar ArcGIS
ESRI (Environmental System Research Institute) yang berpusat di Redlands, California,
adalah salah satu perusahaan yang mapan dalam pengembangan perangkat lunak
untuk GIS. Memulai debutnya dengan produk ArcInfo 2.0 pada awal 1990 an, ESRI terus
memperbaiki produknya untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan dalam pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan. Produk yang paling terkenal dan hingga saat ini
masih banyak digunakan oleh pengguna GIS adalah Arc/Info 3.51 dan ArcView 3.3.
Kedua produk ini masih digunakan karena sifatnya yang ringan, tidak haus memory dan
kelengkapan fasilitasnya cukup memadai. Saat ini, produk terakhir ESRI adalah ArcGIS
versi 10 yang dirilis pada 28 Juni 2010 yang lalu. Dengan bervariasinya kalangan
pengguna GIS, software ArcGIS yang diproduksi oleh ESRI mencakup penggunaan GIS
pada berbagai skala:
http://laminer10science.blogspot.com/ 4
1. ArcGIS Desktop, ditujukan untuk pengguna GIS profesional (perorangan maupun
institusi)
2. ArcObjects, dibuat untuk para developer yang selalu ingin membuat inovasi dan
pengembangan
3. Server GIS (ArcIMS, ArcSDE, lokal), dibuat bagi pengguna awam yang
mengumpulkan data spasial melalui aplikasi di internet
4. Mobile GIS, diciptakan bagi pengguna GIS yang dinamis, software ini
mengumpulkan data lapangan
Setelah sedikit penjelasan di atas mengenai ArcGIS dan komponen-komponen yang
terkait didalamnya,baiklah kita mulai mengoperasikannya.
1.1. Registrasi Image (Reaktifikasi)
Sebagai langkah awal dalam memproduksi data spasial dalam format digital,
peta-peta analog (berupa print out atau cetakan) di-scan ke dalam format yang dapat
dikenali oleh ArcGIS. ArcGIS dapat mengenali hampir seluruh format gambar digital
yang umum digunakan seperti JPG, TIF, BMP, GIF, Img.
Buka program Arc GIS dari Start menu AllPrograms Arc GIS Arc Map.
Pilih A new empty map, klik OK.
Aktifkanlah toolbar yang dibutuhkan seperti pada gambar dibawah ini dengan cara
klik kanan di area kosong atau klik Tools Customize kemudian centang.
http://laminer10science.blogspot.com/ 5
Georeferencing
Fungsi-fungsi icon pada toolbar Georeferencing
1.2. Menampilkan image
Tampilkan peta yang akan diregistrasi, klik icon Add Data
Akan muncul kotak dialog pencarian image yang akan ditampilkan pada view cari
folder tempat penyimpanan yang akan di reaktifikasi klik add (disini yang saya
akan reaktifikasi adalah Peta Administrasi Daerah Istimewa Yogyakarta,
Nama Peta Yang Di Koreksi
Rotasi
Source and Destination
Melihat RMS Error
http://laminer10science.blogspot.com/ 6
saran baiknya buat terlebih dahulu 1 folder khusus untuk Daerah Istimewa
Yogyakarta agar data tidak semrawut dan mudah diatur)
Klik Yes saat muncul kotak dialog yang menanyakan apakah kita ingin membuat
piramid untuk tampilah data raster (building pyramids).
Cat: (Pyramids adalah bentuk lain data raster yang dibuat pada tingkat resolusi/skala yang berbeda untuk mempercepat proses dalam menampilkan data raster. Dengan adanya pyramid, data akan ditampilkan berdasarkan resolusi yang berbeda sesuai skala yang diminta. Contoh praktisnya, saat kita membuka data dengan resolusi (ukuran pixel di lapangan) 5 meter pada skala tampilan 250.000, ArcGIS akan menampilkan versi data raster dengan resolusi yang lebih kecil (misalnya ukuran pixel 100 m). Versi-versi data raster dengan ukuran resolusi yang berbeda inilah yang disebut sebagai pyramid. Pyramid disimpan sebagai suatu file baru berekstensi .rrd (Reduced Resolution Dataset).
1.3. Mengatur Data Frame
Klik menu View Data Frame Properties
Akan muncul jendela Data Frame Properties
http://laminer10science.blogspot.com/ 7
Karena sistem koordinat peta yang akan kita registrasi koordinatnya adalah
koordinat UTM, maka pada pengaturan sistem koordinat juga kita pilih UTM. Tetapi
jika sistem koordinat yang akan kita koreksi Geografis maka juga diatur menjadi
Geografis. Hal ini kita lakukan agar peta output sudah memiliki sistem koordinat
yang jelas dan sesuai dengan sistem koordinat yang digunakan.
Klik tab Coordinate System Pada Select a coordinate system, pilih Predefined
Projected Coordinate Systems UTM WGS 1984 WGS 1984 UTM
Zone 49S, Klik OK. Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar dibawah ini.
http://laminer10science.blogspot.com/ 8
(Gambar. Data Frame Properties)
Selanjutnya adalah melakukan koreksi koordinat (Registrasi) dari data gambar
hasil scan tersebut (koreksi geometri). Untuk Georeferensi membutuhkan minimal 4
(empat) titik dengan menggunakan (add control points) untuk membuat
persamaan faktor transformasi koordinat dari peta raster hasil scan sehingga pada
akhirnya diperoleh peta raster yang memiliki koordinat yang benar. Sistem koordinat
grid yang umum digunakan pada pemetaan adalah Grid UTM dan Grid Geografis.
http://laminer10science.blogspot.com/ 9
Pada proses ini, koordinat yang tertulis pada keempat ujung peta hasil scan adalah
Grid UTM akan dimasukkan sebagai koordinat referensi terhadap koordinat lokal
peta hasil scan.
1.4. Georeferencing
Disini Peta yang akan diregistrasi terlebih dahulu adalah Peta Administrasi DI
Yogyakarta
Klik icon Zoom In pada toolbar Tools bias juga menggunakan Window
Magnifier
Seret mouse mulai dari ujung kiri atas peta hingga sedikit bidang di kanan
bawahnya
Geser peta menggunakan fasilitas Pan agar koordinat dan perpotongan
garis bantu koordinat (grid) terlihat jelas
Klik icon Control Points pada toolbar Georeferencing untuk memulai
membuat titik kontrol
Klik kiri pada sebuah titik di peta yang diketahui koordinatnya (pada
perpotongan grid)
Klik Pada
Titik ini
http://laminer10science.blogspot.com/ 10
Kilik kanan akan muncul suatu jendela, pilih Input X and Y masukkan
koordinat yang sebenarnya (koordinat bumi) pada titik tersebut (lihat pada
grid petanya pertemuan antara garis lintang dan garis bujur)
(Titik Kontrol 1)
Klik OK
Image akan “menghilang” dari view ArcGIS. Image ditempatkan pada posisi yang
sebenarnya, tetapi baru pada titik kontrol yang pertama. Bila image menghilang
klik kanan image raster Zoom To Layer.
http://laminer10science.blogspot.com/ 11
Ulangi langkah di atas untuk Titik control 2,3 dan Titik control 4
(Titik Kontrol 2)
(Titik Kontrol 3)
(Titik Kontrol 4)
http://laminer10science.blogspot.com/ 12
Periksa nilai RMS Error melalui Link Table
Secara matematis, ketepatan transformasi koordinat peta raster dalam proses
georeferencing dapat dihitung dengan membandingkan posisi koordinat referensi (XMap,
YMap) dengan posisi titik tersebut pada peta raster yang telah ditransformasikan
koordinatnya. Perbedaan posisi antara kedua titik ini disebut sebagai residual error. Total
dari residual error ini dihitung dengan jumlah akar kuadrat rataan dari semua titik yang
menghasilkan nilai RMS Error (Root Mean Square Error). Angka ini menggambarkan
konsistensi transformasi antara titik-titik kontrol yang berbeda.Titik-titik kontrol yang telah
dimasukkan dapat dirubah, dihapus dan diedit kembali melalui Link Table
Klik OK jika yakin bahwa koordinat yang kita masukkan sudah benar.
Klik toolbar Georeferencing Update Georeferencing. untuk menyimpan peta
hasil scan yang sudah ditransformasikan koordinatnya
http://laminer10science.blogspot.com/ 13
Selesai untuk proses Registrasi Image. Lakukan langkah yang sama untuk
melakukan Registrasi pada Peta Tematik Tanah, Hujan dan lereng Daerah
Istimewa Yogyakarta.
1.5. Membuat Layer atau File Geodatabase ArcCatalog
Untuk membuka ArcCatalog klik Star All Programs ArcGIS
ArcCatalog
(Gambar Membuka ArcCatalog)
Setelah ArcCatalog terbuka, masuklah ke dalam folder dimana File Geodatabase
yang akan dibuat ingin disimpan. Pada contoh berikut kita akan menyimpan File
Geodatabase yang telah dibuat sebelumnya di folder “SIG” di drive D.
http://laminer10science.blogspot.com/ 14
Klik kanan jendela sebelah kanan ArcCatalog pada area kosong, kemudian akan
muncul beberapa pilihan, kemudian klik New > pilih Personal Geodatabase.
Kemudian klik 2x Personal Geodatabase yang telah dibuat sebelumnya lalu klik
kanan di area kosong, klik New Feature Dataset Isikan Nama Admin
Next
(Gambar Membuat Feature Dataset)
kemudian pilih proyeksi yang akan kita gunakan Pilih Projected Coordinate
Systems UTM WGS 1984 WGS 1984 UTM Zone 49S kemudian klik Next
hingga Finish.
http://laminer10science.blogspot.com/ 15
(Gambar. Coordinate Systems Proyeksi UTM)
Lakukan langkah yang sama untuk Feature Dataset dengan nama Tematik.
Seperti pada gambar dibawah ini hingga muncul 2 Feature Dataset Admin &
Tematik.
http://laminer10science.blogspot.com/ 16
(Gambar Feature Dataset)
Setelah itu klik 2x Feature Dataset dengan nama Admin kemudian klik kanan
pada area kosong didalam Feature Dataset Admin untuk membuat Feature
Class seperti Nama Kabupaten, Batas Kabupaten & Batas Kecamatan, Jalan
serta Sungai.
Kemudian muncul New Feature Class isikan Nama seperti pada gambar di bawah
ini Nama Batas_Luar Type Polygon Feature klik Next Finish
http://laminer10science.blogspot.com/ 17
Lakukan langkah yang sama untuk Feature Class yang lainnya tentukan jenis
feature di dropdown list Type Seperti Sungai, Jalan, Batas Kabupaten, Nama
Kabupaten.
Catatan: Feature Type atau jenis feature merupakan representasi objek-
objek dalam dunia nyata ke dalam bentuk geometri yang lebih sederhana.
Misalnya untuk objek yang memanjang seperti jalan, sungai batas
administrasi, dan lain-lain direpresentasikan dalam betuk garis (Line
Features/Polyline). Untuk objek-objek yang berbentuk luasan (area) seperti
sawah, kolam, rumah/bangunan Danau, dan lain-lain direpresentasikan
dalam bentuk (Area/Polygon Features). Untuk objek-objek yang berbentuk
titik-titik seperti tower, Rumah Sakit, Ibu kota Kabupaten/Kecamatan, dan
lain lain dipresentasikan dalam bentuk (Titik/Point Features).
Setelah semua feature class yang dibutuhkan selesai dibuat seperti pada gambar
dibawah ini
http://laminer10science.blogspot.com/ 18
Setelah semua Feature class Admin selesai, selanjutnya Feature Class Tematik
seperti Tanah, Hujan & Lereng langkahnya hampir sama ketika membuat feature
class Admin, Namun Feature Type yang digunakan hanyalah Polygon Features
(Gamabar Feature Class Tematik)
Pembuatan Feature Class di ArcCatalog selesai semua, maka buka kembali
Launch ArcMap untuk melakukan proses pembuatan peta Digital dari data Raster
ke data Vektor.
1.6. Digitasi
http://laminer10science.blogspot.com/ 19
Setelah File Geodatabase dibuat, selanjutnya siap untuk dilaksanakan proses
digitasi. Buka kembali ArcMap, kemudian tambahkan File Geodatabase yang telah
dibuat sebelumnya yang akan di digitasi, mengunakan tombol Add Data
Blok seluruh data dan klik Add.
Untuk memulai digitasi, pilih menu Editor > Start Editing
Memulai Digitasi
http://laminer10science.blogspot.com/ 20
Pada Menu utama pilih View > Toolbars > Editor, kemudian pilihlah layer yang
akan didigitasi di dropdown list Target. Misalnya layer jalan, pada dropdown list
Task pastikan Anda memilih Create New Feature. Kemudian pilih tombol Sketch
Tool, seperti pada gambar dibawah ini :
Untuk memulai digitasi arahkan mouse ke objek “jalan” dalam gambar, klik pada
sebuah titik permulaan, kemudian ikuti sepanjang jalan tersebut dengan mouse, klik
pada tiap-tiap belokan atau persimpangan jalan (setiap klik akan menghasilkan
vertex), sehingga tergambar garis hasil digitasi tersebut.
Proses Digitasi:
1. Digitasi Line
(Gambar. Digitasi Jalan)
http://laminer10science.blogspot.com/ 21
• Lakukan langkah yang sama untuk Jalan yang lain hingga semua proses
digitasi untuk jalan selesai
• Begitupun untuk layer-layer yang lain yang feature-nya Garis (PolyLine
Features) jangan lupa ganti Target digitasi
2. Digitasi Polygon
• Untuk memulai degitasi polygon pilih Task “ Create New Feature” Pilih
Target “Libureng” yang bentuk Feature-nya Area (Polygon). Digitasi keliling
hingga kembali ketitik awal digitasi kemudian double klik mouse di akhir
digitasi atau tekan (F2) seperti pada gambar di bawah ini
(Gambar Proses Degitasi Polygon Selesai)
http://laminer10science.blogspot.com/ 22
• Setelah seluruh area D.I.Yogyakarta berubah 1 warna itu artinya proses
degitasi selesai, catatan dalam satu Provinsi terdiri atas beberapa
Kabupaten dan Kota. Untuk membuat batas-batas Kabupaten/Kota tersebut
gunakan “Cut Polygon Features” yang ada pada toolbar Editor Task
seperti pada gambar di bawah ini:
• Pastikan bahwa Area Provinsi D.I.Yogyakarta tersebut dalam keadaan
terselect(terselect apabila di sekeliling area Libureng ditandai munculnya
garis terang), bila tidak klik tanda berbentuk panah dan
arahkan ke polygon “Yogyakarta”
• Sebelum memulai Proses Cut Polygon munculkan Toolbars Effects dengan
cara klik menu Tools Customize beri tanda centang Effects Close
http://laminer10science.blogspot.com/ 23
Pilih Layer Batas_Luar Adjust Transparency atur hingga 35%, agar
lebih mudah dan jelas dalam proses digitasi
• Setelah itu lakukanlah proses “Cut Polygon Features” untuk membagi-bagi
(memotong) kabupaten/kota yang ada di Kec.Libureng tersebut.
(Gambar. Proses Cut Polygon)
• Lakukan langkah yang sama untuk proses yang lain hingga seluruh
Kabupaten dan Kota yang ada di D.I.Yogyakarta selesai terbagi.
(Gambar. Hasil Cut Polygon)
• Bila sudah selesai jangan lupa Save Edit dan ganti Target yang lain yang
ada pada Layer
3. Digitasi Point
http://laminer10science.blogspot.com/ 24
• Digitasi point tidak begitu rumit seperti digitasi Polygon ataupun Cut Polygon
hanya sekali klik untuk titik-tikik sesuai keinginan anda seperti pada gambar
dibawah ini digitasi pointnya adalah titik Ibu Kota Provinsi D.I. Yogyakarata
(Kota Yogyakarta)
• Lakukan langkah yang sama untuk titik-tikik yang lainya seperti titik Ibu Kota
Kabupaten.
Untuk mendigitasi layer-layer yang lain, ganti nama layer pada menu Target di
toolbar menu Editor.
Untuk menghentikan digitasi, cukup double click pada titik akhir digitasi atau tekan
F2.
Menyimpan Hasil Digitasi
Untuk menyimpan hasil digitasi, klik menu Editor > Save Edits. Untuk
menghentikan digitasi pilih Stop Editing. Proses degitasipun selesai.
Lakukan langkah yang sama untuk Proses digitasi Peta Tematik seperti Hujan,
Tanah & Lereng
1.7. Pengelolaan Attribute Tabel
Attribute Table berguna untuk mengatur, menyimpan dan mengedit data atau
metadata pada atribut yang dibuat, termasuk dalam hal ini adalah data vector yang
telah kita buat sebelumnya dimana hasil digitasi belum memiliki attribute. Contohnya:
Vector Polygon Batas_Luar disini kita akan tambahkan nama-nama Kabupaten/Kota
http://laminer10science.blogspot.com/ 25
yang terdapat di Provinsi Yogyakarta. Berikut ini adalah ilustrasi dan penjelasan cara
melakukan penambahan data pada attribute table (contoh dengan vektor Layer
Batas_Luar)
Cara menambahkan data Nama Kabupaten/Kota dengan Klik Kanan Pada Layer
Batas_Luar > Open Attribute Table
Maka kemudian akan muncul layar Attribute Table yang belum memiliki attribute
pada layar ArcMap sbb:
(Gambar. Attributes of Libureng yang belum memiliki Data)
Kemudian klik Options > Add Field seperti pada gambar dibawah ini
http://laminer10science.blogspot.com/ 26
Akan muncul layar (dialog box) Add Field, ketik Nama_Kabupaten pada Name,
pilih Type: Text dan pada Field Properties – Length (Penentuan Jumlah Karakter
Huruf yang akan diisi) akan muncul angka otomatis 50. Ubah jumlah karakter
menjadi 30 saja dengan asumsi nama Kabupaten di Provinsi D.I. Yogyakarta
umumnya tidak lebih dari 30 karakter. Setelah itu klik OK
NB:
i. Short Integer : 1, 2, 3, 4 …
ii. Long Interger : bilangan jutaan (kapasitas penyimpanan yang besar)
iii. Float : bilangan real
iv. Double : decimal
v. Text : string atau karakter
vi. Date : tanggal
Setelah itu akan muncul kolom baru yang belum memiliki data pada attributes of
Batas_Luar
http://laminer10science.blogspot.com/ 27
Untuk mengisi data pada kolom, pertama-tama Klik Editor Start Editing,
maka layar
Attributes of Batas_Luar akan aktif.
Masukkan Data nama Kabupaten sesuai Polygon (ditandai dengan munculnya
Polygon bergaris terang) yang telah di Cut Polygon sebelumnya di attributes of
Batas_Luar. Contoh pada gambar di bawah ini Kabupaten GUNUNGKIDUL &
SLEMAN, isikan nama kabupaten yang lain sesuai dengan Data.
http://laminer10science.blogspot.com/ 28
(Gambar.Nama Kabupaten Selesai)
Setelah semua Nama Kabupaten Terisi jangan lupa Simpan di Editor Save
Edits Stop Editing
Selesai untuk Pemberian Attribute Table Nama Desa.
1.8. Symbology (Memunculkan Data Pada Peta)
Berikut adalah penjelasan tentang cara memunculkan data yang telah diisi pada
attribute table vector sebelumnya yaitu Nama Kabupaten dengan memanfaatkan
fasilitas symbology.
Klik kanan data vector Batas_Luar pada layer Klik Properties, maka akan
muncul Layer Properties, klik Symbology Categories Unique Values
Value Field Nama Kabupaten
http://laminer10science.blogspot.com/ 29
Lanjutkan dengan klik Add All Values Uncheck Symbol <All Other Values>
gunakan Color Ramp (mengganti warna sesuai keinginan anda) kemudian
klik OK
Maka polygon Nama_Kabupaten akan berubah warna sesuai nama Kabupaten
masing-masing.
Kini tambahkan label nama pada Kabupaten tersebut dengan cara hampir sama
seperti pada Symbology Klik Kanan Layer Batas_Luar Properties
Labels (pada kolom Label Field) Pilih Nama_Kabupaten Check Label
features in this layer Atur Text Symbol OK. Atau seperti pada gambar di
bawah ini.
http://laminer10science.blogspot.com/ 30
Maka hasilnya akan nampak pada layar ArcMap sbb :
(Gambar. Provinsi D.I. Yogyakarta dengan Label)
Dengan demikian anda telah menyelesaikan pembuatan data vector peta
D.I.Yogyakarta. Namun tahap ini belumlah selesai karena belum sampai pada
tahap pembuatan Layout peta sesuai dengan tema yang diinginkan.
1.9. Digitasi Peta Tematik
Proses digitasi peta tematik Hujan,Tanah & Lereng mengikuti peta dasar yang
telah diberikan. Karena ketiga peta tematik yang nantinya akan di lakukan proses
overlay sehinga data Batas_Luar polygonya harus sama.
http://laminer10science.blogspot.com/ 31
Untuk memudahkan proses digitasi gunakan Trace Tool (bergaris merah)
atau seperti pada gambar di bawah ini
Dimana pada gambar diatas kita menggunakan Batas_Luar dari Layer
Administrasi yang telah didigitasi sebelumya untuk di jadikan acuan pada
Batas_Luar Peta Tematik (Hujan,Tanah & Lereng)
Proses digitasinya menggunakan Cut Polygon untuk memisahkan
(memotong)
Lakukan langkah yang sama untuk batas_luar peta Tanah, & Lereng
1.10. Pengisisan attribute table Peta Tematik
Untuk pemberian attribute table (data) pada 3 peta tematik yakni Hujan, Tanah, &
Lereng hampir sama ketika pemberian attribute table pada Peta Administrasi
yang telah dijelaskan sebelumnya (lihat halaman sebelumnya pengelolaan
Attribute Table) yang menjadi catatan adalah ketika pemberian skor untuk setiap
parameter feature typenya adalah Float (angka).
http://laminer10science.blogspot.com/ 32
(Gambar. Attribute table Hujan)
(Gambar. Attribute table Tanah)
http://laminer10science.blogspot.com/ 33
(Gambar. Attribute table Lereng)
setelah semua pengisisan attribute table pada ke 3 peta tematik selesai dengan
tentunya mengikuti parameter yang telah di tentukan seperti pada gambar di
atas. Selanjutnya kita akan melakukan proses analisis overlay (Tumpang Susun)
untuk menghasilkan peta Arahan Lahan Provinsi D.I.Yogyakarta
1.11. Overlay
Setelah Data table sudah lengkap maka selanjutnya adalah overlay peta dengan
menggunakan Arc Toolbox
Arc Toolbox, Kemudian Klik Analysis Tools, Klik Overlay, Klik Intersect
Setelah Intersect tampil input ketiga Features Polygon yang telah memiliki
data (Hujan,Tanah & Lereng) seperti pada gambar dibawah ini
http://laminer10science.blogspot.com/ 34
Jangan lupa tentukan tempat penyimpanan hasil Overlay. Kemudian klik OK
Setelah semua data bergabung di layer Overlay kemudian buat kolom baru
dengan nama Skor_Total untuk menjumlahkan setiap skor dari ketiga peta
tematik tersebut.
Klik kanan Layer Overlay Open Attribute Table Options Add Field
masukkan nama Skor_Total Type Float OK
kemudian klik kanan di kolom nama Skor_Total Field Calculator
kemudian jumlahkan semua skor yang ada pada data ke 3 peta tematik
tersebut dengan cara klik 2 kali skor yang ada pada kolom fields atau seperti
pada gambar dibawah ini
http://laminer10science.blogspot.com/ 35
selanjutnya tambahkan kolom baru untuk Arahan Fungsi Lahan caranya sama
ketika menambahkan kolom baru pada Skor_Total namun type yang di
gunakan adalah Text
kita akan melakukan pengklasifikasian untuk menentukan arahan fungsi lahan
dari parameter yang telah ditentukan dengan cara
klik kanan layer Overlay Open Attribute Table Options Select By
Attributes atau seperti pada gambar di bawah ini yakni menggunakan kriteria
yang pertama skor total 0-124 dan lereng <= dari 8%
Maka hasilnya akan terselect sesuai perintah yang diberikan.
Berikut ini kriteria yang digunakan dalam penetuan arahan fungsi lahan
a. Kawasan budidaya tanaman semusim dan permukiman criteria:
skor total 0-124 dan lereng <= dari 8%
b. Kawasan budidaya tanaman tahunan criteria:
skor total 0-124 dan lereng >= dari 8%
c. Kawasan penyangga kriteria:
skor total 125 – 175
http://laminer10science.blogspot.com/ 36
d. Kawasan lindung kriteria:
skor total >175
lakukan langkah yang sama untuk kriteria yang berikutnya hingga semua
criteria dan pengklasifikasian selesai.
(Gambar. Table Arahan Fungsi Lahan)
http://laminer10science.blogspot.com/ 37
(Peta Arahan Fungi Lahan D.I.Yogyakarta)
1.12. Layout Peta
Sebelum menampilkan atau mencetak peta harus dilakukan layout
terlebih dahulu. Layout digunakan untuk mengatur tampilan peta dan
menambahkan kelengkapan atau atribut-atribut peta agar sesuai dengan kaidah-
kaidah kartografi. Kelengkapan-kelengkapan tersebut misalnya skala, legenda,
sistem proyeksi, arah mata angin, grid, dan keterangan-keterangan lainnya yang
diperlukan. Pada ArcGIS proses layout ini dilakukan melalui jendela Layout
dengan cara mengaktifkan fasilitas (ekstensi) Layout (seperti terlihat pada
gambar di bawah). Pada jendela Layout ini kita bisa menambahkan kelengkapan-
kelengkapan seperti yang disebutkan di atas.
Untuk menampilkan data di view layout, kita klik di menu View dan pilih
Layout View atau klik pada bawah tampilan windowsnya, kemudian
toolbar Layout akan muncul. Tool ini dapat digunakan untuk navigasi di
sekitar layout peta.
http://laminer10science.blogspot.com/ 38
a. Mengatur Ukuran Kertas
Untuk mengatur ukuran kertas klik kanan pada area kertas, pilih Page and Print Setup atau pilih File Page and Print Setup.
Pilih ukuran kertas A4, orientasi Landscape, klik OK
Area Peta
Area Kertas
Margin Kertas
http://laminer10science.blogspot.com/ 39
Atur border peta agar berada didalam area kertas dengan jarak yang
sama dari tepi kertas, klik pada area peta, border akan berubah putus-
putus dan muncul kotak pada sisi peta.
Tekan dan geser pada kotak tersebut. Sesuaikan ukuran kotak yang berisi
peta dengan ukuran kertas, sisakan ruang yang cukup untuk menaruh
koordinat dan garis batas pada tepi peta
b. Membuat Grid
Untuk menambahkan grid pada peta, klik kanan mouse pada posisi area
peta pilih properties
Pilih Tab Grid
Klik New Grid
Pilihan yang disediakan:
Graticule: membuat koordinat geografi atau longitute-latitute
Measured Grid: membuat koordinat UTM
Reference Grid: membuat indek peta
http://laminer10science.blogspot.com/ 40
Karena kita menggunakan grid UTM maka pilih yang ke 2 measured grid
seperti pada gambar di atas Next
Kemudian atur intervals X axis 30000 & Y axis 30000 Next Finish
maka hasilnya akan muncul seperti pada gambar di bawah ini
http://laminer10science.blogspot.com/ 41
c. Mengatur Label
Klik Properties Tab Label, pada label orientation conteng Left dan Right
agar label yang ada di sebelah kiri dan kanan menjadi vertikal, klik OK
d. Menambahkan Unsur Peta
Selanjutnya, menambahkan judul, legenda, skala dan arah mata angin
pada layout peta, dari Menu Pilih Insert
a
b c
d
e
f
g
h
i j
http://laminer10science.blogspot.com/ 42
Keterangan :
a. Untuk menambahkan peta yang lain yang dapat digunakan sebagai insert
b. Untuk membuat judul peta
c. Untuk labeling / anotasi
d. Membuat garis tepi yang mengelilingi obyek
e. Untuk menampilkan legenda
f. Untuk menampilkan orientasi/arah mata angin
g. Menampilkan skala grafik
h. Menampilkan skala dalam bentuk text
i. Menambahkan gambar (misalnya logo)
j. Menambahkan obyek lain baik berupa gambar maupun format yang lain
(tabel,grafiik,dll)
Judul peta dapat ditambahkan ke dalam layout dengan mengklik menu Insert
dan memilih Title. Sebuah text box akan muncul di halaman. Di dalamnya,
sebuah default title akan tampil. Kita dapat menuliskan judulnya dalam text box
dan tekan Enter. Setelah itu, kita dapat mengedit judul dengan melakukan
double-klik pada judul dan mengedit text properties. Font, Ukuran, Bentuk, atau
Warna huruf dari judul dapat diubah menggunakan toolbar Draw.
North Arrow ditambahkan dengan mengklik menu Insert dan memilih tombol
pilihan North Arrow. Dalam dialog box North Arrow Selector yang muncul, kita
dapat memilih berbagai macam north arrows dan mengubah properties arrow
yang dipilih. Begitu arrow sudah dipilih, properties-nya sudah dispesifikan, klik
tombol OK north arrow akan ditambahkan dalam map layout. Kita dapat me-
resize dengan meng-klik dan men-dragg pada salah satu pojoknya. Selain itu,
kita dapat memindahkan north arrow ke tempat yang diinginkan.
Scale Bar dapat ditambahkan dengan
mengklik menu Insert dan memilih tombol
pilihan Scale Bar. Bentuk scale bar yang
diinginkan dapat dipilih dan propertiesnya
dapat diedit dalam dialog box Scale Bar
Selector. Jika tombol OK sudah di-klik,
scale bar yang terpilih akan secara
http://laminer10science.blogspot.com/ 43
otomatis muncul dalam layout peta. Kita
dapat mengklik dan drag scale bar ke
lokasi yang diinginkan.
Legenda dapat ditambahkan dengan mengklik menu Insert menu dan memilih
opsi Legend. Kemudian dialog box Legend Wizard akan muncul. Secara
default, legenda mencakup semua layer dalam peta, dan jumlah kolom legenda
menjadi satu. Kita dapat memilih layer mana yang akan ditampilkan dalam
legenda dengan memilih layer dari Map Layer box dan klik tanda panah kanan
(>>).
Layer yang terpilih akan ditampilkan dalam box Legend Items. Sesuaikan urutan
layer seperti pada gambar dibawah, Kota Kabupaten, hingga Sungai Kecil.
Jika sudah memilih, tombol Next di-klik. Frame wizard yang kedua akan muncul
seperti pada gambar di bawah ini, disinilah anda bisa mengatur text yang anda
inginkan.
http://laminer10science.blogspot.com/ 44
Dalam frame ini, kita memasukan judul legenda, mengatur properties, dan
mengatur posisi judul. Kemudian tekan tombol Preview untuk melihat sampel
legenda yang tampil di peta. Kita harus mengklik tombol Preview lagi sebelum ke
frame dialog legend wizard berikutnya. Setelah semua parameter terpilih, klik
Next.
Dalam frame ini, kita dapat memilih Legend Frame border, background color, dan
drop shadow. Jika sudah, tekan Next. Frame berikutnya akan muncul.
http://laminer10science.blogspot.com/ 45
Dalam frame ini, kita dapat mengubah size dan shape dari patch simbol yang
digunakan untuk menampilkan kembali feature garis dan poligon dalam legenda.
Jika sudah, tekan Next. Frame terakhir akan muncul.
Dalam frame ini, kita dapat mengubah spasi antara komponen yang berbeda dari
legenda. Kemudian klik tombol Finish. Tampilan layout akan ter-update, dan kita
dapat me-resize dan memindah box legenda ke lokasi yang diinginkan. Berikut
hasil gambar dari Legenda yang telah dibuat
http://laminer10science.blogspot.com/ 46
e. Menambahkan Inset
Untuk membuat inset, klik menu Insert Data Frame, akan muncul frame baru
Atur posisi frame pada bagian legenda peta
Tambahkan peta Pulau Jawa sebagai Inset Provinsi D.I.Yogyakarta
Berilah grid
(Gambar Peta Inset Pulau Jawa)
f. Mengekspor Peta ke format lain
Setelah siap dengan layout peta, jangan lupa untuk menyimpan layout peta
(Layout.mxd) karena selanjutnya user akan mengekspor peta yang dibuat ke
format lain. Misalnya, peta akan diekspor untuk keperluan presentasi dengan
MS Powerpoint.
http://laminer10science.blogspot.com/ 47
Dari menu utama File klik Export Map atau seperti pada gambar dibawah
ini
Pilih JEPG /.jpg sebagai tipe file output (Save as Type)
Beri nama file sebagai Nama Administrasi Yogyakarta
Atur resolusi ke 300 dpi, (Semakin tinggi dpi semakin besar Resolusi &
Kualitasnya)
Atur Output Image Quality (Resample Ratio) ke tingkat Best untuk
mendapatkan hasil terbaik
Format umum yang digunakan untuk mengekspor peta dari ArcMap adalah:
Nama Tipe File Ekstensi Keterangan
Portable Document
Format
.pdf Format dokumen dari Adobe. File diubah
menjadi gambar yang kompak
JPEG .jpg Format gambar umum dengan resolusi
sedang
Enhanced
Metafile
.emf Baik untuk tampilan presentasi. Vektor tidak
diubah menjadi raster (citra)
Adobe Illustrator .ai Format vektor untuk Adobe Illustrator
Scalable Vector
Graphic
.svg Format vektor yang dapat di zoom
menggunakan SVG Viewer
Windows Bitmap .bmp Format gambar umum dari windows
http://laminer10science.blogspot.com/ 48
(Gambar. Peta Administrasi D.I.Yogyakarta)
Sekian & Terima Kasih
http://laminer10science.blogspot.com/ 49
top related