tugas bahasa indonesia hikayat patani (kelompok 6)

Post on 15-Dec-2014

3.423 Views

Category:

Education

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Hikayat Patani

TRANSCRIPT

Anastasia S. Y. S.(02)

Hadiati S. I. P.(16)

Asni A.(04)

Ika N. S. C. D.(20)

Tena M. A.(31)

Nungki K.(25)

Alkisah terdapat suatu kerajaan yang di kuasai oleh raja Paya Tu Kerub Mahajana. Setelah raja tersebut meninggal, ia dikantikan anaknya, yaitu Paya Tu Naqpa. Paya Tu Naqpa adalah seseorang raja yang suka berburu. Suatu hari ia mendengar berita bahwa daerah tepi laut mempunyai banyak binatang untuk diburu.

Lalu Paya Tu Naqpa pun pergi kedaerah sana dengan beberapa hulubalangnya untuk berburu. Namun, tak ada satupun binatang yang nampak oleh rombongan raja tersebut. Kemudian dua jam lamanya, anjing rombongan tersebut menggonggong, lalu raja bertanya tanya apa yang di gonggong oleh anjing itu. Ternyata adalah rusa putih yang gilang gemilang warnanya. Tetapi rusa itu berlari kesuatu arah dan hilanglah rusa tersebut.

Sinopsis Hikayat

Unsur Intrinsik

Nilai – Nilai

Rombongan raja pun berusaha mengejar tetapi tak ada rusa yang dicari, namun raja bertemu dengan sebuah rumah sepasang suami istri. Lalu si lelaki tersebut menceritakan asal muasal tempat yang ada rusa putihnya tersebut. Setelah mendengar cerita si lelaki, raja pun tertarik untuk memindahkan negrinya kesana, Selama dua bulan, selesailah negeri tersebut, dan dinamakan, Patani Darussalam. Yang berarti negeri yang sejahtera.

Beberapa tahun lamanya Paya Tu Naqpa bertahta, datang lah suatu penyakit berat yang menyerangnya. Tak ada satu tabib pun yang dapat mengobatinya. Lalu raja pun mengeluarkan pengumuman melalui anak buahnya, yaitu siapa yang bisa mengobati penyakit raja, maka ia akan diambil sebagai menantu.

Sinopsis Hikayat

Unsur Intrinsik

Nilai – Nilai

Tak lama kemudian, datanglah Syekh Sa’id untuk menyembuhkan raja, tetapi dengan syarat raja akan menganut agama Islam jika raja sembuh. Lalu raja pun menerima perjanjian tersebut. Tujuh hari lamanya raja di obati, maka penyakit rajapun hilang, tetapi ia melanggar janjinya kepada Syekh Sa’id, raja enggan memeluk agama Islam.

Setelah dua tahun lamanya, ternyata penyakit raja datang lagi, lalu raja meminta Syekh Sa’id untuk mengobatinya, dan aja berkata akan sungguh sungguh melaksanakan janji nya, lalu dengan kemuliaan hati Syekh Sa’id mengobati raja tersebut.

Sinopsis Hikayat

Unsur Intrinsik

Nilai – Nilai

Setelah dua bulan, sembuhlah penyakit raja tersebut. Tetapi lagi lagi raja melanggar janjinya itu. Setahun sesudah itu, raja didatangi sakit itu lagi, bahkan lebih parah, raja pun memanggil Syekh Sa’id untuk mengobatinya, tetapi Syekh Sa’id ingin benar benar raja menepati janjinya itu, jikalau tidak, raja tidak akan diobati lagi oleh Syekh Sa’id tersebut. Setelah duapuluh hari lamanya, maka sembuhlah penyakit raja tersebut.

Lalu kemudian, raja pun memanggil Syekh Sa’id untuk mengajarkan untuk masuk  Islam. Lalu raja diajarkan membaca kalimat syahadat, lalu Syekh Sa’id mengganti nama raja dengan sultan Ismail Syah Zilullah Fi I’alam. Lalu ketiga anaknya pun berganti nama pula agar makin terasa sempurna keIslamannya.

Sinopsis Hikayat

Unsur Intrinsik

Nilai – Nilai

Kemudian raja menghadiahi Syekh Sa’id dengan harta yang banyak, namun Sy’ekh Sa’id tak mau dan meminta untuk pulang ke negri pasai nya.

Tidak lama setelah itu, banyak pulalah rakyat yang masuk Islam. Mereka mendirikan shalat dan tidak makan babi lagi. Walaupun begitu, raja tetap melakukan pekerjaan yang bertentangan dengan Islam.

Sinopsis Hikayat

Unsur Intrinsik

Nilai – Nilai

Tema cerita Hikayat Patani adalah Keagamaan.

Sinopsis Hikayat

Unsur Intrinsik

Nilai – Nilai

Tema Alur Latar AmanatPenokohan

1. Paya Tu Naqpa: a) Suka berburu.b) Suka mengingkari janji, dapat kita temukan

saat ia terus menerus mengingkari janjinya dengan Syaikh Sa’id.

2. Syaikh Sa’id:a) Baik hati, karena bersedia mengobati Paya Tu

Naqpa beberapa kali.b) Tidak menginginkan harta atau pun tahta

(material), dapat dilihat saat ia mengatakan bahwa ia tidak ingin menjadi menantu raja, namun iahanya ingin menolong raja, dengan syarat raja mau masuk Islam.

Sinopsis Hikayat

Unsur Intrinsik

Nilai – Nilai

Tema Alur Latar AmanatPenokohan

Alur yang digunakan adalah alur maju, karena cerita ini terus menceritakan tentang kejadian kedepannya dan bukan menceritakan tentang masa lalu.

Sinopsis Hikayat

Unsur Intrinsik

Nilai – Nilai

Tema Alur Latar AmanatPenokohan

1. Tempat: a) Di kerajaanb) Daerah tepi lautc) Di negeri Patani

Darussalam2. Waktu:

a) Pada masa pemerintahan Paya Tu Naqpa.

Sinopsis Hikayat

Unsur Intrinsik

Nilai – Nilai

Tema Alur Latar AmanatPenokohan

1. Kita harus menepati janji kita kepada orang lain!

2. Jika ingin membantu orang lain, tidak usah mengharapkan imbalan!

3. Kita tidak boleh mengiming – imingi seseorang dengan harta dan tahta!

Sinopsis Hikayat

Unsur Intrinsik

Nilai – Nilai

Tema Alur Latar AmanatPenokohan

1. Seorang Syaikh Sa’id yang mengajak raja dan para keluarganya masuk Islam, dan bukan menyembah berhala. Serta dia tidak mengharap imbalan ketika menyembuhkan raja.

2. Perbuatan seorang Raja yang ingkar janji untuk masuk Islam, demi penyakitnya agar cepat sembuh.

3. Seorang yang berprilaku sombong dan angkuh karena menggap dirinya yang paling berkuasa.

4. Perbuatan seorang raja yang menganggap semua perbuatan dengan imbalan yang berupa harta.

Sinopsis Hikayat

Unsur Intrinsik

Nilai – Nilai

Moral Agama Sosial

Sinopsis Hikayat

Unsur Intrinsik

Nilai – Nilai

Moral Agama Sosial

1. Seorang Raja yang lebih menyembah berhala dibanding menyembah Tuhan.

2. Perbuatan Raja ketika ia menepati janjinya kepada Syaikh Sa’id untuk membawa agama Islam, maka dia pun masuk islam, tetapi perbuatan untuk menyembah berhala dan memakan babi pun masih dilakukannya.

3. Perilaku raja yang meremehkan janjinya untuk membawa agama Islam kekehidupannya.

Sinopsis Hikayat

Unsur Intrinsik

Nilai – Nilai

Moral Agama Sosial

1. Seorang raja yang kurang membaur kepada rakyatnya, sehingga ketika ia sakit tak satupun orang yang ada di daerah negeri itu mengacuhkannya.

2. Perilaku yang tidak bertanggung jawab membawa agama Islam kepada rakyat dan para mentrinya.

top related