tuberculosis paru

Post on 05-Feb-2016

17 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

BLOK 18

TRANSCRIPT

Tuberculosis Paru

SKENARIO 2

Seorang laki-laki berusia 56 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan batuk darah sekitar setengah gelas air mineral sejak 1 hari yl. Batuk dialami sejak 4 bulan terakhir, terdapat sedikit dahak, tidak ada sesak dan nyeri dada. Pasien merasa semakin kurus dalam 3 bulan terakhir. Pasien belum pernah berobat sebelumnya untuk keluhan tersebut. Pasien juga sering merasa badannya terasa hangat hilang timbul selama 1 bulan terakhir. Riwayat keluarga dan penyakit serupa tidak ada.

Identifikasi Istilah -

Rumusan Masalah laki-laki 56 th keluhan utama batuk darah sekitar

setengah gelas air mineral sejak 1 hari yl. Batuk dialami sejak 4 bulan terakhir, terdapat sedikit dahak, tidak ada sesak dan nyeri dada. Pasien merasa semakin kurus dalam 3 bulan terakhir. Pasien juga sering merasa badannya terasa hangat hilang timbul selama 1 bulan terakhir.

Hipotesis Laki-laki berusia 56th diduga menderita TBC paru

MIND MAP

laki-laki usia 56 th keluhan batuk darah sekitar setengah gelas air mineral sejak 1 hari

yl. Batuk dialami sejak 4 bulan terakhir, terdapat sedikit dahak, tidak ada

sesak dan nyeri dada. Pasien merasa semakin kurus dalam 3 bulan terakhir. Pasien juga

sering merasa badannya terasa hangat hilang timbul

selama 1 bulan terakhir.

anamnesis

Epidemiologi

Prognosis

Diferensial Diagnosis

Etiologi

Komplikasi

Pemeriksaan

Working Diagnosis

Pencegahan penatalaksana

an

Patogenesis

Fisik Penunjang

ANAMNESIS

Identitias : laki-laki 56 th Keluhan utama: keluhan batuk darah sekitar

setengah gelas air mineral sejak 1 hari yl. RPS: Pasien merasa semakin kurus dalam 3 bulan

terakhir, Belum pernah berobat, badannya terasa hangat hilang timbul selama 1 bulan terakhir.

RPD: Batuk dialami sejak 4 bulan terakhir, terdapat sedikit dahak, tidak ada sesak dan nyeri dada.

RPK: Riwayat keluarga dan penyakit serupa tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK

1. Kesadaran 2. TTV

6. Auskultasi 4. palpasi

3. inspeksi

5. perkusi

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan darah

2. Pemeriksaan sputum (BTA +)

3. Tes Tuberkulin

4. Foto thorax

WORKING DIAGNOSIS

TB Paru

PrimerInfeksi prtma oleh

M. Tuberkulosis

lewat jln napas (pd

anak)

Sekunder re-infeksi,

bisa karena relaps, putus

obat, dll.

Adanya infiltrat pada rontgen, pembesaran limfe regional, bisa berkomplikasi ke pleura dan hematogen.

DIFFERENTIAL DIAGNOSISCa Paru Bronkitis kronik Bronkiektasis PPOK

Pengertian pertumbuhan sel-sel kanker  yang tidak dapat terkendali dalam jaringan paru-paru disebabkan sejumlah karsinogen lingkungan terutama asap rokok.

Dinding saluran napas utama terinfeksi dan meradang.

Batuk kronik banyak sputum

keterbatasan aliran udara dalam saluran napas yang tidak sepenuhnya reversibel dan biasanya menimbulkan obstruksi.

Gejala batuk terus menerus, berdarah, sesak, anoreksia, sakit kepala, malaise

demam ada/tdk, nafPas kasar, batuk siang, dini hati kuat, daya tahan rendah, anoreksia, malaise.

batuk kronik, sputum banyak purulen pd pagi hari, pilek, demam, wheezing, sianosis, infeksi berulang sulit dibedakan dgn bronkitis kronik.

denyut jantung abnormal, napas sesak dan tak teratur, batuk menahun dan produktif.

patof NSCLC: berkembang di paru metastasis diorgan lain. SCLC: berkembang dengan stadium 0-4.

infeksi virus, asap rokok, polutan, GERDmembuat inflamasi saluran napas hipersekresi.

radangsilia tdk berfungsiada bagian nekrotik, dan elastic dinding bronkus lemah dan melebar tak teratur.

rokokperadangan kronikmerusak struktur penunjang parukoleps alveoliventilasi berkurangKlasifikasi: derajat I-IV (ringan, sedang, berat, sangat berat)

Diagnosa Rontgen dan CT scan. pemeriksaan fisik, rontgen paru, sputum.

terdapat ronki basah sedang sampai kasar.

peningkatan jumlah neutrofil (didalam lumen saluran nafas), makrofag (lumen saluran nafas, dinding saluran nafas, dan parenkim), limfosit CD 8+ (dinding saluran nafas dan parenkim)

Terapi pembedahan & kemoterapi

simtomatik antimiroba, drainase postural, bronkodilator.

bronkodilator, steroid, obat2 tambahan lain.

ETIOLOGI

Mycobacterium tuberculosis

EPIDEMIOLOGI

Sebagian besar dari kasus TB ini (95%) dan kematiannya (98%) terjadi di negara-negara yang sedang berkembang.

Indonesia adalah negeri dengan prevalensi TB ke-3 tertinggi di dunia setelah China dan India.

PATOFISIOLOGI

TB terhidup ke alveoli

Ditangkap magrofag

dibawa ke sel T

Proses radang menghasilkan nodul tuberkel

primer

Nodul jadi perkijuan

Bagian nekrotik tengah

mengapur/mencair

Fto torak hanya nodul

perkapuran (tuberkel ghon)

GEJALA KLINIS

Demam Batuk berdarah Sesak nafas Nyeri dada Malaise

PENATALAKSANAAN

Obat Utama TB: INH, Rifampisin, Pirazinamid, Streptomisin, dan Etambutol

obat tambahan: Kanamisin, Amikasin, Kuinolon, dan lain sebagainya.

DOSIS PEMAKAIAN OBAT TB PARU

Berobat > 4 bulan

BTA -

Tidak ada perbaikan OAT

dihentihan.

BTA +

Pengobatan dr awal, obat

kuat, dan lebih lama

Berobat < 4 bln

BTA +

Pengobatan dr awal, obat kuat, dan lebih lama

BTA -

foto toraks positif TB, maka OAT harus diteruskan uji resistensi terhadap OAT.

KOMPLIKASI

Komplikasi dini: pleuritis, efusi pleura, empiema, laringitis, Poncet’s arthropathy.

Komplikasi lanjut: Obstruksi jalan napas SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis), kerusakan parenkum berat fibrosis paru, sindrom gagal napas dewasa (ARDS), sering terjadi pada TB milier dan kavitas TB.

PROGNOSIS

Kekambuhan 0%-14% pengobatan selesai + DOT.

Negara TB rendah kekambuhan 12 bln.

Bonam Malam

PROMOTIF & PREVENTIF

Vaksinasi BCG: umur 2 bln, intramuskular, 0,05ml.

Kemoprofilaksis: dipakai INH dengan dosis 10mg/kgBB/- hari selama 1 tahun. Primer: mencegah infeksi pd anak dgn kontak

tuberkulosis. Sekunder diberikan utk:

mencegah infeksi jdi penyakit anak uji tuberkulin (+) tanpa kelainan radiologis. uji tuberkulin (-)(+)

KESIMPULAN

Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri tahan asam Mycobacterium tuberculosis. Bakteri masuk ke tubuh manusia melalui inhalasi, sehingga sebagian besar manifestasinya adalah di paru. Diagnosis TB paru meliputi pemeriksaan mikroskopik sputum, pemeriksaan radiologis, dan uji tuberkulin. Penatalaksanaan farmakologis TB sangat bergantung pada status pasien, apakah pasien merupakan kasus TB baru, pernah memiliki riwayat pengobatan, dan sebagainya. Penatalaksanaan TBC yang seksama dan tepat dapat meminimalkan kemungkinan timbulnya resistensi terhadap obat.

top related