trauma okuli

Post on 13-Dec-2015

282 Views

Category:

Documents

8 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

2131EQDA

TRANSCRIPT

TRAUMA OKULIDr. Sugiarti Kadarhartono SpM

Penyebab trauma

Trauma tajamTrauma tumpulTrauma kemisTermal Trauma kompresi

Tempat kejadian trauma

Trauma waktu kerjaTrauma lalu lintasTrauma rumah tanggaTrauma olah raga

Cara trauma

Tertusuk benda tajamTrauma tumpul: kontusio, konkusiTerpercik benda asing: batu, kaca, serangga, besiSinarKimia : asam, basa, obat-obatanBenda asing: kaca, besi, aluminium, tembaga.Kompresi

Letak luka

Eksternal : palpebra Intraokular : sklera, konjungtifa, kornea, lensa, badan siliar, retina.Orbita : fraktur tulang orbita perdarahan retrobulbarLuka kornea: superfisial penetrasi perforasi

Anamnesa

Kapan tejadinya traumaBagaimana kejadiannyaKeadaan mata sebelum traumaVisus sebelum traumaAlergi terhadap obat-obatan tertentuApakah sudah mendapat obatJenis obat

Pemeriksaan

Visus kedua mataPemeriksaan eksternal:

– kulit sekitar mata– palpebra:

• margo palpebra• punctum lakrimalis• avulsi• perhatikan jahitan

Segmen anterior: – Konjungtiva– Sklera– Kornea– Badan siliar: iridodialise, siklodialise,prolap– COA: hifema,korteks lensa, benda asing– Lensa: ruptur kapsul, luksasi, katarak– Pupil : mindriasis,refreks cahaya (-).

Perhatian

Pemeriksaan tidak boleh menimbulkan sakit

Bila ada luka perforasi jangan diberi salepTetes antibiotika, tutup, kirim untuk dijahitBeri ATS/ toksoidBeri antibiotika sistemik bila perlu.

Trauma palpebra

Kemungkinan: – Luka sayat– lecet– avulsi

Prinsip: – menutup luka sebaik mungkin – tidak mengganggu fungsi pergerakan kedipan – kosmetik baik

Jahit dengan benang 5-0, 6-0, atau 7-0.Pada margo palpebra perhatikan jahit

– jahitan pertama pada konjungtiva– tarsus dan garis abu-abu dimargo palpebra– kulit tersendiri

Hindari tarikan jahitan akan menyebabkan ektropion/ entrotion

Trauma palpebra

Bila tarsus robek jahit tersendiriBila ada avulsi lakukan jahitan

rekonstruksiJahitan khusus pada robekan pungtum ,

pasang sonde cari lubang pungtum distal dan proksimal -> hubungkan

Trauma konjungtiva

Luka konjungtiva saja < dari 2mm tidak usah dijahit

Luka konjungtiva harus dieksplorasi apakah robekan hanya pada konjungtiva

Daerah lebih dalam: – kapsula Tenon, Episklera– sklera, khoroid– retina

Trauma tajam

Konjungtiva– < 1 cm ----------- > biarkan

– Laserasi lebar-------------> jahit dengan vicril 8-0

Sklera ---------------------> jahit silk 6-0Kornea: penetrasi--------> 2mm jahit perforasi -------> 1mm jahit silk 9.0/10-0 Iris prolaps: - kotor------>gunting, buang - bersih ---->reposisi

Bilik mata depanhifema:

– Parasentesa• bila menimbulkan TIO tinggi

• hifema > tinggi pupil

• black ball hyphema

Masa lensa: aspirasi+ ECCE + IOLBenda asing diambil segera

Trauma Lensa

Ruptur kapsul – < 2mm, korteks utuh -> tunda– > 2mm, korteks di COA -> ekstraksi segera

Katarak tanpa ruptur lensa --> tundaSubluksasi / luksasi lensa

– ke COA --> LE segera– Blok pupil, TIO tinggi --> LE segera– ke vitreus, lensa utuh --> tunda– lensa ruptur--> vitrektomi

Ruptur sklera

Ruptur anteriorRuptur posteriorTanda :

– Hipotoni– COA hifema– Perdarahan subkonjungtiva, khemosis– Gerakan mata terganggu

Tindakan ruptur sklera

EksplorasiUSGSklera anterior, jahit dg dekron/ silk 6-0Sklera posterior < 4mm biarkan Luka sklera > 4 mm dibelakang limbus

– jahit – kauter menghindari retina lepas.

Trauma segmen posterior

Perdarahan vitreusRetina lepas/ ablasio retinaRetina edema, perdarahan retina / subretinaEmboli udaraEdema papil--> atropi papilEdema makula lutea ( Berlin edema )

Kombusio

Termal, sakit sekali– atropin, antibiotika, steroid, awasi symblefaron

Ultra violet, biasanya tidak hebat, salep, bila sakit beri sikloplegik

Listrik, dalam jangka panjang--> katarakKimia:

– basa Ca(OH)4, KOH, kaustik soda.

– asam H2 SO4, HCl

Trauma basa

Akibat trauma basa penetrasi >> asam

Reaksi < asam, tergantung dari : – jenis basa, konsentrasi,lamanya

kontakTindakan

– irigasi secepatnya dengan air bersih

– antibiotika, sikloplegik, steroidAwasi symblefaron

Trauma asam

Reaksi hebat, penetrasi kurang dari basa Tindakan:– Irigasi u/ netralisasi, Sikloplegik, Antibiotika– Steroid

Awas: symblefaron,entropion,--> sumbatan duktus lakrimalis--> mata kering

Trauma tumpul

Kontusio / KonkusioKonjungtiva: perdarahan subkonjungtivaKornea:

– aberasi– ruptur membrana Descemet– vulnus perforasi--> jahit silk / nilon10-0, 9-0

Trauma tumpul

Kerusakan sudut COA:– Iridodialisa, robekan akar iris– Robekan m siliaris longus -----> hifema– Siklodialisa

Hifema: – primer terjadi waktu trauma– sekunder terjadi 3-4 hari post trauma.

Komplikasi:TIO tinggi hemosiderosis kornea ( imbibisi kornea)

Tatalaksana hifema

Konservatif: – baring 2 bantal– sedatifa, – Asam Kaproik oral-> antifibrinolitik

Bila ada TIO tinggi: – azetasol amide– parasentesa

Trauma iris

Reaksi radang : iritis / iridosiklitis Iridoplegi IridodialisaPerforasi kornea + Iris prolaps

Benda asing

Korosif: seng, besi, baja, tembaga, organik tumbuhan---> peradangan hebat ---> tindakan segera.

Inert: emas, perak, platina, aluminium, kaca.---> peradangan tidak nyata , biarkan

Letak benda asing kornea– epitel ambil– stroma biarkan

Benda asing

BA di COA--> ambil segeraLensa --> LESegmen belakang korosif

– USG, ditektor benda asing– magnetik ambil dg magnet– nonmagnetik ---> vitrektomi

Inert ---> biarkan Orbita ---> biarkan

Eviserasi/ enukleasi ?

Indikasi– Bila visus mata yang kena trauma diperkirakan

tidak akan baik– Mengenai daerah berbahaya: iris, badan siliar,

khoroid– Kemungkinan simpatetik oftalmi: peradangan

iris pada mata sebelahnya yang dapat terjadi 9 hari - beberapa tahun

– Profilaksi SO -->eviserasi < 9 hari.

Terima kasih

top related