transformasi pendidikan profesi guru (ppg)fe.unj.ac.id/wp-content/uploads/2020/12/draf...2. literasi...
Post on 12-Feb-2021
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
TRANSFORMASI
PENDIDIKAN PROFESI
GURU (PPG)
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Kemendikbud RI
17 Desember 2020
-
Bagian 1: Menuju Keseimbangan Supply and Demand
Bagian 2: Transformasi Pendidikan Profesi Guru
Bagian 3: Kebijakan Kampus Merdeka dan Pendidikan Profesi Guru
-
3
Guru
Baru
Guru
Pensiun
Guru Dalam
Jabatan
???
Menuju keseimbangan supply & demandSetiap guru yang keluar dari sistem harus dapat langsung digantikan oleh guru baru.
Pendidikan
Profesi GuruSekolah
Sejak 2006 sampai sekarang, kebutuhan PPG Dalam Jabatan
telah menjadi salah satu beban signifikan dalam pendidikan guru.
BAHAN DISKUSI INTERNAL UNTUK
MENDAPATKAN MASUKAN
-
4
JENJANG KEBUTUHAN BPNS SELISIH SELISIH %
TK 2,767 10.109 7.342 265%
SD 601,189 441.143 -160.046 27%
SMP 229,498 154.374 -75.124 33%
SMA 83,718 75.226 -8.492 10%
SMK 88,211 56.269 -31.942 36%
SLB 4,537 4.893 356 8%
TOTAL 1,009,920 742.459 -267.906 27%
SELISIH = BPNS - KEBUTUHAN
Profil Kebutuhan Guru Negeri Kebutuhan guru di sekolah negeri sebanyak 1.009.920 di tahun 2021. 85% kebutuhan guru ini
mencakup pendidikan dasar (58% SD dan 27% SMP)
Persentase kebutuhan guru: SD, 58% -- SMP, 27% -- SMA, 3% -- SMK, 12%
(dengan asumsi semua kebutuhan formasi diajukan daerah, lalu disetujui PANRB, dan
semua Guru Honorer lolos seleksi Guru PPPK di tahun 2021)
~70rb guru pensiun 2021; sisanya guru
mengajar multigrade, multisubject
BAHAN DISKUSI INTERNAL UNTUK
MENDAPATKAN MASUKAN
-
Kompleksitas Penyelesaian Kebutuhan Guru di Indonesia:
Dilema kebijakan antara kualitas dan kuantitasSelain supply yang macet karena tata kelola guru yang kompleks akibat desentralisasi, kebutuhan
pelaksanaan PPG Dalam Jabatan mengambil alih perhatian dan energi penyelenggaran PPG ke
PPG Dalam Jabatan. Sampai saat ini tanggung jawab ini masih belum tuntas. Diperkirakan hingga
2 juta guru yang saat ini harus menjalani PPG Dalam Jabatan. Jika tidak ada intervensi, PPG
Dalam Jabatan baru dapat diselesaikan di 2040.
Guru Honorer
Pendidikan Profesi
Guru Dalam
Jabatan (Sertifikasi)
Pendidikan Profesi
Guru Pra Jabatan
(Sertifikasi)
742.459Guru Honorer
267.906Kebutuhan Guru Baru th 2021, termasuk guru pensiun,
(asumsi formasi diajukan, disetujui, dan
semua guru honorer lolos seleksi PPPK)
~ 2 jutaGuru existing belum
disertifikasi termasuk
guru honorer
Kapasitas
Penyelenggara
PPG?
? ? ?
BAHAN DISKUSI INTERNAL UNTUK MENDAPATKAN MASUKAN
-
6
No. Program PPG Prajabatan
Tahun
Jumlah2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 PPG PGSD Berasrama 538 1,162 1,120 2,820
2PPG Basic Science
Berasrama275 357 632
3PPG Terintegrasi
Berkewenangan Tambahan576 352 441 1,369
4 PPG SM3T 2,445 2,529 2,799 2,366 2,955 2,990 16,084
5 PPG SMK Kolaboratif 329 376 705
6 PPG Prajabatan Bersubsidi 4,139 2,186 6,325
Jumlah 538 1,162 1,395 686 2,821 2,529 3,375 2,718 7,535 5,176 27,935
Sejak 2006, PPG Pra Jabatan hanya menghasilkan 27.935 lulusan
Tabel. Jumlah mahasiswa luluisan PPG Pra Jabatan 2006-2018
BAHAN DISKUSI INTERNAL UNTUK MENDAPATKAN MASUKAN
-
Dualisme Pendidikan Guru menjadikan sistem supply tidak efisien.Cakupan pendidikan guru meliputi Program Sarjana Pendidikan (S1) dan PPG (paska S1).
Legitimasi hanya untuk program PPG (paska S1).
Program S1 menghasilkan sekitar 300 ribu lulusan setiap tahun.
Program PPG Pra Jabatan hanya menghasilkan 27 ribu lulusan dalam 15 tahun.
“Standar Pendidikan Guru mencakup: a. Program Sarjana Pendidikan; b. Program PPG”(Permenristekdikti 55/2017 tentang Standar Pendidikan Guru, pasal 2)
Program Sarjana Pendidikan (S1)
Program Sarjana Non Pendidikan (S1)
Pendidikan Profesi Guru
(Paska S1)
?
7
BAHAN DISKUSI INTERNAL UNTUK
MENDAPATKAN MASUKAN
-
8
Penyelesaian supply and demand guru harus dilakukan
secara komprehensif
Daya Tarik
(Attraction)
Kapasitas
Kelembagaan
Kualitas Proses
PPGRekrutmen
Competing
Demands
Peminat program
PPG Pra-Jabatan
jumlahnya sedikit
sekali.
Solusi
Tingkatkan daya
tarik profesi guru
Kasus 2019/2020
Kuota: 12.000
Pendaftar: ~9.000
Peserta Tes: ~5.000
Lulus Tes: 1.505
Peserta PPG: 1.043
Jumlah guru
pensiun 50-70
ribu/tahun.
Kapasitas
maksimal LPTK
penyelenggara
PPG: ~32
ribu/tahun
Solusi
Kembangkan
program-program
inovatif termasuk
untuk crash programs
dengan tetap
menjaga kualitas.
Kualitas proses
pembelajaran di
LPTK tidak merata,
perlu penguatan.
Solusi
1. Kembangkan
Standar PPG untuk
peningkatan
kualitas proses
pembelajaran PPG
2. Lakukan sistem
akuntabilitas ketat.
3. Revitalisasi
LPTK
Lulusan PPG
belum tentu
direkrut oleh
Pemerintah
Daerah (PEMDA)
Solusi
Buat regulasi dan
mekanisme
terintegrasi antara
pendidikan profesi
dan perekrutan
guru.
LPTK
penyelenggara
PPG tersita
tenaganya untuk
PPG Dalam
Jabatan
Solusi
Kembangkan
mekanisme baru
PPG Dalam
Jabatan yang lebih
mandiri, efisien
dan efektif.
BAHAN DISKUSI INTERNAL UNTUK
MENDAPATKAN MASUKAN
-
Bagian 1: Menuju Keseimbangan Supply and Demand
Bagian 2: Transformasi Pendidikan Profesi Guru
Bagian 3: Kebijakan Kampus Merdeka dan Pendidikan Profesi Guru
-
VISI PENDIDIKAN
““
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bernalar kritis, kreatif, mandiri, bergotong royong, dan berkebinekaan global
Visi Kemdikbud 2020-2024* adalah
mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
melalui terciptanya Pelajar Pancasila
PELAJAR
PANCASILA
Beriman,
bertakwa kepada
Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
Mandiri
Bernalar
KritisKreatif
Bergotong-
Royong
Berkebinekaan
Global
*Renstra Kemdikbud 2020-2024
BAHAN DISKUSI INTERNAL UNTUK
MENDAPATKAN MASUKAN
10
-
Ujian seleksi yang
terstandarkan secara
nasional
Tahap 1:
1. Penguasaan Konten
2. Literasi dan Numerasi
3. Tes Kepribadian
Tahap 2: Wawancara
Guru
generasi baru
Calon guru
11
1. SELEKSI PESERTA(standar nasional)
3. UJIAN KELULUSAN(standar nasional)
TINDAK LANJUT
TRANSFORMASI PENDIDIKAN PROFESI GURU
Selama proses PPG, calon guru mengembangkan portofolio digital yang berisikan artifak/bukti perkembangan kompetensi calon guru terutama dalam kemampuan menganalisis struktur & alur pengetahuan untuk pembelajaran, mengelola lingkungan kelas yang nyaman dan aman bagi murid belajar, dan kemampuan refleksi terhadap praktik.
Program Induksi
(2 tahun)Ujian 1: Presentasi
Portofolio di depan panel
penguji independen.
Selain menujukkan bukti
kemampuan praktik, calon
guru mempresentasikan
sebuah studi kasus (case
reasoning) tentang siswa
yang diajarnya.
Ujian 2 (online)
Tes konten dan
pengetahuan pedagogi
Pengembangan model-model .PPG
Pra Jabatan yang inovatif
Kurikulum PPG berbasis praktik
yang dilakukan secara terstruktur
Pengajar PPG khususnya bidang
pedagogi harus memahami dan
menguasai praktik di sekolah
Guru Penggerak/pengajar praktik
sebagai guru pamong
Pemilihan sekolah mitra yang
selektif, yang menguatkan kualitas
proses pembelajaran calon guru
2. PENYELENGGARAAN(diferensiasi model)
Pilot project pada 2 LPTKPerbaikan regulasi untuk
mendorong inovasi
4
BAHAN DISKUSI INTERNAL UNTUK
MENDAPATKAN MASUKAN
Ujian kelulusan yang
terstandarkan secara
nasional
-
Standar Kompetensi Lulusan PPG Pra Jabatan
Standar kompetensi lulusan PPG Pra Jabatan perlu disusun berdasarkan kontinuum perkembangan kompetensi guru. Lulusan PPG adalah guru pemula yang akan terus meningkatkan kompetensinya sepanjang karirnya.
BAHAN DISKUSI INTERNAL UNTUK
MENDAPATKAN MASUKAN
-
Penjabaran Kompetensi Lulusan PPG Pra JabatanBAHAN DISKUSI INTERNAL UNTUK
MENDAPATKAN MASUKAN
-
BAHAN DISKUSI INTERNAL UNTUK
MENDAPATKAN MASUKAN
-
Usulan Standar Pendidikan Profesi Guru1. Standar Kompetensi Lulusan
Semua lulusan PPG Pra Jabatan harus mendemonstrasikan kemampuannya dalam memenuhi standar kompetensi lulusan sesuai standar nasional untuk guru pemula. Penyelenggara PPG dapat memasukkan standar kompetensi tambahan yang menunjukkan kekhasan program PPG Pra Jabatannya.
2. Standar Seleksi MasukSeleksi masuk program PPG Pra Jabatan dilakukan secara nasional. Ujian meliputi 2 tahap: ujian online dan wawancara. Aspek yang diuji dalam ujian online meliputi penguasaan konten, kemampuan literasi dan numerasi, dan kepribadian. Wawancara ditujukan untuk menggali motivasi, nilai, passiondari calon peserta PPG.
3. Standar IsiPenyelenggara PPG Pra-Jabatan harus dapat menunjukkan bagaimana kurikulum programnya dapat memenuhi ekspektasi standar kompetensi lulusan yang dijanjikan. Kurikulum pendidikan guru harus memuat pemahaman tentang keberagaman anak dan tahap perkembangannya, konteks sosiokultural pendidikan Indonesia, prinsip pembelajaran dan asesmen yang efektif, pembelajaran sosial emosional, pengembangan kurikulum dan materi ajar, pemahaman dasar tentang anak berkebutuhan khusus, dan
penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
4. Standar ProsesPenyelenggara PPG Pra Jabatan harus dapat menunjukkan struktur pelaksanaan pendidikan profesi guru yang koheren dan terstruktur sesuai standar isi dan standar kompetensi lulusannya, termasuk dalam memastikan calon guru dapat memenuhi kompetensi sebagai guru pemula sepanjang pelaksanaan program PPG Pra Jabatan.
5. Standar Pengalaman KeprofesianPenyelenggara PPG memilliki kerjasama formal dengan sekolah mitra untuk pelaksanaan Praktik Lapangan (PL) yang berisikan pengalaman keprofesian calon guru yang terencana, terstruktur, dan bertahap serta deskripsi tugas dan tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PL.
6. Standar Penjaminan MutuPenyelenggara PPG memiliki sebuah benchmark berkelas dunia dan proses internal dalam pengumpulan, analisis dan evaluasi data untuk peningkatan program secara berkelanjutan menjuju tercapainya benchmark tersebut. Penyelenggara PPG juga berpartisipasi dalam proses penjaminan mutu PPG secara nasional.
BAHAN DISKUSI INTERNAL UNTUK MENDAPATKAN MASUKAN
-
Contoh desain PPG PGSD
SEMESTER 1 (1) (Blended Learning)
TES A:
Ujian Masuk
Semester 1 (2)(Blended Learning)
Semester 2 (1)(Blended Learning)
Semester 2 (2)(Blended Learning)
TES B:
Kelulusan
MATA KULIAH (18 SKS)
1. Psikologi Pendidikan: Refleksi tentang belajar dan murid
(Praktik Lapangan/PL 1) — 4 SKS
2. Konteks sosiokultural pendidikan Indonesia — 3 SKS
3. Prinsip pembelajaran dan asesmen yang efektif
(Praktik Lapangan/PL 2) — 4 SKS
4. Pembelajaran terintegrasi di Sekolah Dasar (Literasi dan
Numerasi) — 4 SKS
5. Teknologi Baru dalam Pembelajaran — 3 SKS
MATA KULIAH (20 SKS)
1. Pembelajaran Sosial Emosional — 3 SKS
2. Pengantar Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus
— 3 SKS
3. Pembelajaran Terintegrasi di Sekolah Dasar (IPA dan IPS)
— 4 SKS
4. Inkuiri dan Praktik Profesional
(Praktik Lapangan/PL 3 & 4) — 8 SKS
5. Presentasi Portofolio — 2 SKS
8 minggu 8 minggu 8 minggu 8 minggu
PRAKTIK LAPANGAN 1
(Kemampuan inkuiri & refleksi)
2 minggu di sekolah
| Pengamatan Siswa
PRAKTIK LAPANGAN 2
(Kemampuan inkuiri & refleksi)
4 minggu di sekolah | Belajar
Mengajar Mata Pelajaran
PRAKTIK LAPANGAN 3
(Kemampuan inkuiri & refleksi)
6 minggu di sekolah | Projek
Inovasi Pengajaran
PRAKTIK LAPANGAN 4
(Kemampuan inkuiri & refleksi)
6 minggu di sekolah | Projek Studi
Kasus Siswa yang Bermasalah
Total 18
minggu
pengalaman
praktik
D I G I T A L P O R T F O L I O
instruktur
Kelas PPG
Guru Pamonginstruktur
Pendamping Praktik
Calon Guru
PL1: Observing Teaching PL 2: Assisting Teaching PL 3: Collaborating Teaching PL 4: Leading Teaching
Sekolah
PenggerakProgram
Penyelenggara PPG
Catatan:
Praktik Lapangan
(PL) dilaksanakan
secara
terstruktur,
bertahap dan
terintegrasi
dengan Mata
Kuliah yang
relevan.
-
Usulan Transformasi Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan
• Perlu dikembangkan sistem pembelajaran dan asesmen yang mandiri dalam pelaksanaan PPG Dalam Jabatan. Semua guru dapat langsung mengikuti proses PPG Dalam Jabatan, tanpa adanya kuota.
• Ada 2 asesmen PPG Dalam Jabatan: Ujian Masuk dan Ujian Kelulusan.
• Ujian Masuk terdiri dari tes penguasaan konten dan tes literasi dan numerasi.
• Jika tidak lulus, guru dapat melakukan pembelajaran mandiri yang disiapkan Ditjen GTK supaya dapat mempersiapkan diri lebih baik lagi.
• Guru mengambil Ujian Masuk kembali. Proses ini dapat dilakukan berkali-kali sampai guru lulus.
• Jika guru lulus Ujian Masuk, ia akan mengikuti proses pembelajaran PPG Dalam Jabatan, yang dilakukan dengan pendekatan problem-based learning dan project-based learning.
• Dalam menjalankan proses pembelajaran ini, guru akan didampingi 1 instruktur PPG dari perguruan tinggi dan 1 instruktur PPG dari praktisi (diutamakan guru penggerak, atau pengajar praktik Pendidikan Guru Penggerak).
• Proses pembelajaran PPG Dalam Jabatan dilakukan di sekolah guru ybs.
1. Tahap 1 (problem-based learning)Guru mengidentifikasi permasalahan praktik profesionalnya yang akan dijadikan fokus pembelajarannya. Guru mengeksplorasi berbagai sumber untuk melakukan analisis tentang kemungkinan solusi pemecahan permasalahan yang sudah diidentifikasi. Hasil analisis ini dipresentasikan kepada instruktur dan rekan sejawat untuk mendapat umpan balik.
2. Tahap 2 (project-based learning)Guru mengimplementasikan hasil analisisnya di tahap 1 ke dalam praktik profesionalnya. Data evaluasi hasil implementasi dikumpulkan dan dianalisis. Hasil analisis ini dipresentasikan dalam sebuah forum publik yang beranggotakan instruktur PPG lainnya, rekan sejawat, praktisi pendidikan, dan anggota masyarakat pemangku kepentingan lainnya.
3. Tahap 3: Ujian Kelulusan, Presentasi PortofolioGuru mempresentasikan kepada instruktur PPG artifak-artifak yang dihasilkannya yang menunjukkan adanya peningkatan kompetensinya selama program PPG Dalam Jabatan
-
Bagian 1: Menuju Keseimbangan Supply and Demand
Bagian 2: Transformasi Pendidikan Profesi Guru
Bagian 3: Kebijakan Kampus Merdeka dan Pendidikan Profesi Guru
-
Usulan 1 PPG Kampus Merdeka: Kolaborasi LPTK dan Non LPTK
• Kebijakan Kampus Merdeka membuka ruang kolaborasi antara universitas
• LPTK dan Non LPTK dapat bekerjasama dalam meningkatkan kualitas pendidikan profesi guru.
Konten —> Non LPTK
Pedagogi —> LPTK
• Contoh kolaborasi LPTK dan non LPTK di masa lalu: — PPG Basic Science (Univ. Andalas, dan UNP)— Pemenuhan kebutuhan guru lulusan D2/D3/D4 di tahun 1990an
-
Usulan 2PPG Kampus Merdeka: Crash Program untuk Pemenuhan Guru di Daerah-Daerah Khusus (desa terpencil, 3T)
• Mahasiswa semester 7 dan 8 PTN dan PTS dapat ikut dalam program Kampus Mengajarterutama di daerah-daerah khusus seperti desa terpencil atau 3T.
• Struktur Programnya— 4 hari mengajar di sekolah fulltime dan 1 hari kuliah online/offline— Ada dosen PPL yang merupakan praktisi handal: Guru Penggerak/Pengajar Praktik— 2 mata kuliah berorientasi praktik: pedagogi umum dan pedagogi terkait konten(pedagogical content knowledge)
• Tes Pendaftaran Program PPG Kampus Merdeka: tes konten, tes literasi numerasi, dan wawancara.
• Di akhir program, selain mengikuti tes kelulusan di program S1, mahasiswa dapatmengikuti tes akhir PPG. Jika lulus tes PPG ini, ia dapat langsung mendapat sertifikasidan dapat langsung melamar menjadi guru (PPPK di sekolah negeri atau guru sekolahswasta).
-
Usulan 3Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta dapat mengembangkanprogram-program inovasi dengan memanfaatkan matching fund dan competitive fund
• Dengan matching fund: PTN dan PTS dapat mengembangkan kerjasama dengan mitra berkelasdunia dalam mengembangkan program inovasi. Misalnya dengan universitas dengan program pendidikan guru unggul ataupun lembaga internasionalseperti IB, Cambridge, dll.
• Dengan competitive fund: PTN dan PTS dapat meningkatkan aspek-aspek dari program pendidikangurunya (tata kelola, relevansi lulusan, daya saing, dsb).
-
24
Lampiran-Lampiran
-
Kementerian Pendidikan dan KebudayaanKementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Terima kasih
top related