tor semiloknus 19 juli
Post on 06-Jun-2015
398 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
I. PENDAHULUAN
Latar belakang
Indonesia Kini
Kemerdekaan Indonesia yang telah berumur lebih dari
setengah abad masih meninggalkan banyak PR bangsa.
Pendekatan pembangunan yang dilakukan dengan berbagai
metode dari satu kepemimpinan ke kepemimpinan yang lain
masih belum bisa dikatakan memuaskan.
Jika dilihat dari peta Asia Tenggara, maka Indonesia
merupakan negara paling luas wilayahnya dibanding dengan 9
negara lainya yang tergabung dalam ASEAN. Sehingga jumlah
penduduk Indonesia sebanyak 222.052 juta jiwa hampir separuh
dari jumlah penduduk Asia Tenggara yang berjumlah 580 juta
jiwa. Hal yang unik adalah, Indonesia merupakan negara yang
terdiri dari 17.508 pulau. Namun demikian tetap berpayung
pada satu atap yaitu Indonesia. Dari fakta lapangan ini sudah
jelas Indonesia merupakan negara yang mempunyai sumberdaya
alam terbesar di Asia Tenggara. Seharusnya Indonesia mampu
membawa bangsa Asia Tenggara menuju kemakmuran dan
kesejahteraan. Akan tetapi jangankan memberi solusi terhadap
berbagai persoalan sosial yang menimpa Asia Tenggara,
Indonesia sendiri sudah dikategorikan bagian dari masalah itu
sendiri. Potensi lokal yang tersebar dipulau-pulau Nusantara
masih sangat minim dimanfaatkan dan diberdayakan dalam
mencapai kesejahteraan bersama. Dari peta persoalan dan
potensi muncul berbagai model pendekatan solusi. Dari
berbagai model pendekatan solusi tersebut para ahli sepakat
bahwa persoalan kesejahteraan masyarakat bisa diatasi, salah
satunya dengan pemberdayaan ekonomi daerah. Faktor lain
yang tidak bisa dilupakan dari entitas sebuah daerah adalah
pemuda produktif. Pemuda sebagai pewaris jaman juga harus
memiliki kesadaran penuh atas pembangunan daerahnya. Yaitu
generasi yang akan meneruskan pembangunan daerah dan
bangsa demi mewujudkan masyarakat madani.
Revitalisasi semangat Otonomi Daerah dan peranan DPD-
RI
1. Semangat Otonomi daerah
Dengan digulirnya reformasi pada akhir era sembilan
puluhan telah membawa perubahan cukup mendasar terhadap
perubahan sistem politik dan ketatanegaraan serta dalam sistem
penyelenggaraan pemerintahan, baik pemerintahan nasional
maupun daerah. Pelaksanaan otonomi daerah dipandang
sebagai kebutuhan sekaligus solusi untuk menciptakan
kemandirian daerah. Implikasi yang telah dilakukan dengan
perubahan undang – undang nomor 5 tahun 1974 tentang pokok
pemerintahan di daerah yang kemudian diganti dengan undang
– undang no 32 tahun 2003. Secara prinsip telah dilaksanakan
reorientasi penyelenggaraan pemerintahan daerah dari
sentralistik ke pola desentralisasi dengan memberikan
kewenangan yang lebih besar kepada daerah otonom untuk
mengurus dan mengelola pemerintahan daerah secara efektif
dan efisien. Reorientasi pelayanan publik dan implementasi
kebijakan pemerintahan daerah melalui penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksananaan pembangunan dan pembinaan
kemasyarakatan dalam rangka pendekatan berbasis kinerja
telah dilaksanakan, guna mewujudkan kemajuan pembangunan
wilayah dan masyarakat.
Pengembangan sistem atau pola penyusunan kebijakan
dengan melibatkan segenap elemen ( Stakeholders ) dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah merupakan perwujudan
transformasi kedaulatan rakyat untuk menciptakan
pemerintahan daerah yang clean dan good governance menjadi
kebutuhan yang secara nyata harus diwujudkan oleh setiap
pemerintahan daerah. Oleh karena itu peran antara State,
private sektor, civil soceaty perlu diaplikasikan dengan bentuk
pola hubungan dalam suatu ruang/ media yang jelas.
Kinerja instansi pemerintah banyak menjadi sorotan
sejak bergulirnya iklim demokrasi dalam era reformasi.
Kebijakan pemberdayaan dan pengembangan potensi lokal
merupakan fokus perhatian masyarakat dengan menjadi
tuntutan publik terhadap hasil kinerja dari hasil kebijakan
tersebut. Alokasi kegiatan pembangunan mengisyaratkan
pengelolaan yang profesional dan responsif diharapkan mampu
menjawab tuntutan kebutuhan masyarakat dalam rangka
kesejahteraan. Oleh karena itu pencapaian hasil
penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan, dan
partisipasi masyarakat menjadi salah satu alat ukur
keberhasilan kinerja pemerintah daerah.
2. DPD-RI untuk rakyat dan daerah
Salah satu perubahan penting dalam amandemen Undang
– Undang Dasar 1945 adalah pembentukan lembaga negara
baru, yaitu Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Pembentukan DPD
senafas dengan semangat otonomi daerah, yaitu perlunya
adanya lembaga negara yang dapat menjembatani kepentingan
pusat dan daerah, serta memperjuangkan kepentingan aspirasi
masyarakat dan daerah dalam kebijakan nasional. Yang menjadi
gagasan dasar pembentukan DPD adalah keinginan untuk
lebih ,mengakomodasi aspirasi daerah dalam proses
pengambilan keputusan politik untuk soal – soal yang terutama
berkaitan langsung dengan daerah.
Keberadaan DPD telah membangkitkan harapan masyarakat
didaerah bahwa kepentingan daerah dan masalah – masalah
yang dihadapi daerah dapat diangkat dan diperjuangkan di
tingkat nasional. Bahwa kebijakan - kebijakan publik baik di
tingkat nasional maupun daerah tidak merugikan dan bahkan
berpihak kepada kepentingan daerah dan kepentingan seluruh
rakyat di tanah air.bahwa DPD akan menjamin kepentingan
kepentingan daerah sebagai bagian yang serasi dari kepntingan
nasional secara serasi akan merangkum kepentingandaerah.
Bahwa kepentingan daerah dan kepentingan nasional tidak
bertentangan dan tidak perlu dipertentangkan.
Poisis penting DPD dalam kerangka otonomi daerah dapat
dilihat dari fungsi yang diamanatkan pasal 22D Undang –
Undang dasar 1945 pada lembaga ini. Namun demikian disadari
bahwa kewenangan DPD dengan rumusan pasal tersebut sangat
lemah. Oleh sebab DPD lahir atas kehendak rakyat dan menjadi
milik seluruh rakyat serta berjuang hanya untuk kepentingan
rakyat. Atas dukungan dari seluruh rakyat Indonesia maka
lembaga ini akan mendapatkan fungsi dan kewengan yang
sesuai dengan tuntutandan kebutuhan masyarakat di daerah.
Landasan Pemikiran
Pemuda merupakan pewaris masa depan bangsa,
sejauh ini belum memberikan peran dan kontribusi yang
signifikan bagi bangsa. Persoalan-persoalan yang muncul dalam
kehidupan berbangsa disikapi pemuda dengan aksi-aksi yang
seringkali bersifat parsial bagi penyelesaian persoalan itu
sendiri. Di sisi lain peran pemuda juga masih di pandang
sebelah mata saat ini, padahal pemuda mampu berkontribusi
lebih secara solutif dan real.
Gerakan-gerakan pemuda yang muncul mulai dari Budi
Utomo (1908) hingga pergerakan pemuda saat ini, yang
terpresentasi dalam gerakan mahasiswa terus mengalami
“metamorfosis” dalam rangka melakukan identifikasi diri dan
aktualisasi diri. Landasan ideologis pemuda dan kemampuan
nyata pemuda saat ini adalah dua hal yang harus dipenuhi
pemuda, dalam istilah proposal ini adalah “patriotik” sebagai
sikap mental pemuda dan kompetensi sebagai keahlian yang
dimiliki pemuda dalam merespon persoalan dan memberikan
alternatif solusi yang tepat.
Melihat keberagaman keberadaan pemuda nusantara,
dari keberagaman karakter, kultur, budaya, dan sebagainya,
dengan meriview ulang kontribusi pemuda dan merekonstruksi
kembali strategi-strategi diharapkan pemuda bisa lebih
signifikan dalam berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Semangat patriotik sebagai landasan dan kompetensi
sebagai “alat” dapat mendorong optimalisasi sumber daya yang
ada. Sumber daya alam yang begitu luar biasa di Indonesia
seharusnya bisa menjadi kunci bagi pemerataan pembangunan
dan kemandirian bangsa. Disinilah pemuda sebagai kunci
penggerak, pioner alternatif dalam melakukan progresifitas
pembangunan kesejahteraan masyarakat di daerah dan
kejayaan bagi bangsa ini.
Menjelang perayaan HUT RI ke-63, kemudian dalam
suasana 100 tahun kebangkitan Nasional dan 10 tahun
reformasi, diharapkan mampu menjadi momentum yang paling
berharga dan penting untuk mengkawal upaya- upaya perbaikan
bangsa dan negara melalui pembangunan daerah yang dengan
penguatan kapasitas dan kompotensi pemerintah daerah dan
lembaga perwakilan daerah (DPD)
Berdasarkan paparan diatas, maka kami komponen
pemuda (generasi muda dari seluruh Indonesia), yang
termediasi dalam Pemuda Indonesia Abad ke-2 Kebangkitan
Nasional (PI-A-2-KN) memiliki satu tekad yang bulat secara
kolektif dengan mengajak seluruh komponen pemuda indonesia
untuk memperbaiki bangsa ini. Dengan semangat kedaerahan
dan kebangsan yang kami miliki, serta gagasan kolektif untuk
merajut potensi-potensi lokal demi kejayaan Negeri. Maka
disepakati secara bersama-sama untuk menyelenggararakan
Seminar dan Lokakarya Nusantara mengangkat tema
“Menggali serta Mengembangkan Potensi Lokal untuk
Kejayaan Masa Depan Nusantara”.tidak ada jalan lain untuk
memajukan negara dan mensejahterakan rakyat indonesia
kecuali dengan mengembangankan dan memajukan daerah.
II. MAKSUD, TUJUAN DAN TARGET
1. Maksud
Penyelenggaraan Seminar dan Lokakarya Nasional
dilaksanakan dengan maksud :
1. Menciptakan kesepakatan dan pemahaman kolektif
seluruh komponen bangsa baik pemerintah, lembaga
legislatif, pendidikan tinggi, dan masyarakat tentang
pentingnya pemberdayaan dan pengembangan sumber
daya daerah demi terwujudnya masa depan bangsa
Indonesia.
2. Menghasilkan Peta/Skenario dan catatan penting lainnya
tentang pengelolaan potensi lokal sesuai kebutuhan,
kondisi, dan potensi pemerintah dan kepentingan seluruh
pihak (stakeholders), baik yang berasal dari unsur
pemerintah, lembaga legistatif, serta lembaga non
pemerintah (swasta, profesi ahli, perguruan tinggi, dan
masyarakat).yang kemudian menjadi konsep perjungan
pemuda secara bersama – sama dan berkelanjutan Untuk
Kebangkitan daerah menuju Kebangkitan Nasional.
2. Tujuan
Memperoleh rumusan dan catatan penting substansi
persoalan dan alternatif, upaya penggelolaan potensi lokal di
Indonesia yang disepakati oleh wakil-wakil dari stakeholders
sebagai konsep dasar kebijakan penyelenggaraan pemerintahan
pusat dan daerah.
Tujuan Umum
(1) Meningkatkan kesadaran pemuda dalam pembangunan
bangsa yang dilandasi semangat patriotik, kepatutan
dan kompetensi.
(2) Membuat landasan ideologi dan model kerja dalam
mendorong pemanfaatan potensi sumber daya lokal
dengan kontribusi pemuda demi kesejahteraan
masyarakat serta kemandirian daerah dan bangsa.
(3) Sebagai media mendorong terwujudnya tata
pengelolaan pemerintah nasional dan daerah yang
berorientasi pada kepentingan rakyat dan kemajuan
daerah dan bangsa.
(4) Sebagai media komparasi kebijakan pemerintah daerah
bagi pengembangan dan pemberdayaan potensi lokal.
(5) Sebagai media untuk mengkomunikasikan posisi tawar
pemerintah daerah dalam penyusunan kebijakan
nasional terkait pengembangan potensi/ aset yang
dimiliki daerah.
Tujuan Khusus
(1) Meningkatkan kesadaran pemuda terhadap nilai-nilai
kepemimpinan, kompetensi dan manajerial pemuda
dalam pembangunan bangsa melalui daerah.
(2) Merumuskan manifesto gerakan pemuda patriotik
sebagai landasan perjuangan untuk memberikan
kontribusi bagi kemajuan bangsa.
(3) Merumuskan media bersama antara, pemuda
(masyarakat), pendidikan tinggi, pemerintah, legeslatif
dan kelompok peduli lainnya tentang pengembangan
dan pemberdayaan potensi daerah
(4) Meningkatkan sinergisitas fungsi pemuda baik dalam
masyarakat, sektor swasta, pemerintah daerah,
lembaga swadaya masyarakat, dan kelompok peduli
lainnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
di wilayahnya.
3. Target
1. Tercapainya kesepakatan dan kesepahaman kolektif
terutama bagi penyelenggara pemerintahan bersama
pelaku lainnya (swasta, profesi ahli, perguruan tinggi, dan
masyarakat), dengan harapan dapat meningkatkan
kepedulian pemerintah yang bersama-sama dengan
masyarakat meningkatkan pengelolaan potensi lokal
menuju pembangunan daerah dan Masyarakat madani.
2. terwujudnya visi bersama generasi muda untuk
Mengkomunikasikan serta memperjuangkan terwujudnya
konsep Indonesia menjadi negara yang damai, terdepan
dan berkelanjutan dengan masyarakat yang terdidik,
bermartabat, sejahtera, mandiri melalui pemberdayaan
potensi daerah.
3. Terwujudnya program bersama kelompok generasi muda
secara berkelanjutan yang diharapkan menjadi gebrakan
kebijakan nasional untuk lebih mengedapankan
pengembangan dan kemajuan daerah.
4. Terbentuknya media komunikasi generasi muda Indonesia
untuk merumuskan konsep bersama demi memperjuangkan
terwujudnya keinginan pemerintah untuk mengedepankan
pembangunan daerah menuju perbaikan dan kemajuan
bangsa.
III. BENTUK DAN METODE KEGIATAN
BENTUK KEGIATAN :
1. Seminar
2. Lokakarya
METODE KEGIATAN :
1. Seminar
Seminar ini terdiri dari 2 sesi yang masing-masing sesi
memiliki tujuan khusus sendiri. Seminar ini akan mengambil
fokus pada persoalan bangsa sebagai PR-bersama, pemuda
sebagai kontributor pembangunan dan spektrum model
aksiologi yang bisa dilakukan pemuda.
Beberapa hal tersebut diharapkan memberikan
prawacana pandangan alternatif bagi peserta dalam
mendefinisikan model kontribusi apa yang bisa diberikan.
Pemetaan persoalan oleh pembicara dan spektrum model
aksiologi akan memberikan khasanah baru bagi peserta untuk
dapat dirumuskan pada lokakarya selanjutnya. Adapun 2 sesi
seminar tersebut adalah:
Sesi I : Rekonstruksi Model Kontribusi Pemuda Dalam
Pembangunan Nusantara.
Meliputi beberapa pandangan: (1) mengelaborasi persoalan-
persoalan dan tantangan dalam usaha mendorong kedaulatan
bangsa; (2) memberikan alternatif-alternatif model perjuangan
pemuda dari berbagai sudut pandang; (3) mendorong semangat
patriotik pemuda dan kesadaran atas nilai-nilai kelayakan,
kompetensi dalam pemerataan pembangunan daerah dan
bangsa.
Sesi II : Mewujudkan Kejayaan Bangsa melalui
Pengembangan dan Peningkatan Sumberdaya
Lokal
Meliputi beberapa pandangan: (1) pembacaan persoalan-
persoalan praktis yang menghambat pemerataan pembangunan
bangsa; (2) memberikan alternatif model dalam pembangunan
potensi lokal; (3) rencana strategi kebijakan pembangunan
nasional.
2. Lokakarya
Lokakarya yang dilaksanakan akan dibagi menjadi
beberapa cluster pembahasan. Dari mulai presentasi Potensi
Lokal, catatan poin-poin penting serta rekomendasi usulan
kebijakan hingga merumuskan model gerak Pemuda dalam
pembangunan daerah dan bangsa. Pembahasan dibagi sebagai
berikut :
(1)Narasumber/ Presentator potensi lokal
(2)Diskusi, Pembahasan hasil presentasi Narasumber.
a. Analisis SWOT atas peta persoalan pengembangan
potensi lokal di Indonesia.
b. Analisis kebijakan pemerintah.
c. Analisis potensi sumberdaya manusia (pemuda
daerah).
d. Alternatif solusi dan konsep gerak yang perlu
dilakukan pemuda.
(3)Rumusan konsep bersama
(4)Catatan-catatan penting dan Rekomendasi – rekomendasi.
NARA SUMBER:
1. Seminar
1. Seminar sesi I :
GKR Pembayun ( KeyNote Speach)
Hasanudin Yusuf.( Ketua Umum DPP KNPI )
Anggelina Sondakh.SE ( Anggota Komisi X DPR-RI )
DR. Yudi Latif . (Direktur Eksekutif Reform
Institute)
Faisal Basri. ( Ketua Umum Pergerakan Indonesia )
2. Seminar Sesi II
DR. La ode Ida. (Pimpinan DPD - RI)
Paskah Suzetta ( Kepala BAPPENAS )
Prof. S. Situmorang ( Dirjen OTDA Depdagri.RI )
DR.Fadel Muhammad ( Gubernur Gorontalo )
Prof.Ir.Soedjawardi, M.Eng. Phd ( Rektor UGM
Yogyakarta )
2. Lokakarya :
1. Kepala BAPEDA Provinsi se- Indonesia.
2. Bupati Sragen (Jawa Tengah)
Kebijakan pelayanan publik satu atap
3. Bupati Tabanan (Bali)
Kebijakan pelayanan kesehatan masyarakat dan
pembuatan KTP keliling
4. Bupati Kutai Kartanegara (Kalimantan timur)
Kebijakan Pendidikan murah dan bermutu
5. Bupati Kediri (Jawa Timur)
Kebijakan Pendidikan Kompetensi bahasa asing.
IV. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilaksanakan di Yogyakarta pada tanggal 08 -10
Agusutus 2008, bertempat di :
1. Hotel Inna Garuda ( Seminar )
2. Hotel Satya Nugraha ( Lokakarya )
V. ORGANISASI KERJA
Sistem kerja untuk kegiatan ini terdiri dari Steering Committee
(SC) Sebagai Pengarah dan Organizing Committee (OC) sebagai
panitia, dari Pemuda Indonesia Abad ke-2 Kebangkitan Nasional
( pemuda dari seluruh Indonesia pada kongres Pemuda 100
tahun kebangkitan Nasional.)
VI. PESERTA KEGIATAN
Seminar dan Lokakarya Nusantara ini diikuti pemuda dari 33
provinsi. Dan telah memenuhi persyaratan sebagai berikut :
PERSYARATAN KUALITATIF PESERTA
1. Pemuda berprestasi disetiap daerah dalam bidang
pengembangan dan pemberdayaan potensi lokal
2. Memiliki pengalaman organisasi
3. Memahami kondisi dan potensi daerah
PESERTA ADMINISTRASI:
1. Mengisi formulir pendaftaran dan menyerahkannya paling
lambat pada hari kamis, 07 Agustus 2008 di Sekretariat
Panitia.
2. Membawa surat rekomendasi dari Lembaga dan PEMDA
setempat
3. Membawa foto berwarna 3 x 4 sebanyak 2 lembar
PESERTA UTUSAN
NO NAMA PROVINSI JUMLAH
UTUSAN
1 Nanggroe Aceh Darussalam 2
2 Sumatra Utara 2
3 Sumatera Barat 2
4 Riau 2
5 Riau Kepulauan 2
6 Jambi 2
7 Bengkulu 2
8 Sumatera Selatan 2
9 Lampung 2
10 Bangla Belitung 2
11 Banten 2
12 DKI Jakarta 2
13 Jawa Barat 2
14 Jawa Tengah 2
15 Daerah Istimewa Yogyakarta 2
16 Jawa Timur 2
17 Kalimantan Barat 2
18 Kalimantan Timur 2
19 Kalimantan Selatan 2
20 Kalimantan Tengah 2
21 Nusa Tenggara barat 2
23 Nusa Tenggara Timur 2
24 Sulawesi Utara 2
25 Sulawesi Selatan 2
26 Sulawesi Tengah 2
27 Sulawesi Barat 2
28 Sulawesi Tenggara 2
29 Gorontalo 2
30 Maluku 2
31 Maluku Utara 2
32 Papua 2
33 Papua Barat 2
VII. PENDANAAN
Kegiatan diselenggarakan menggunakan dana sebesar Rp.
146.740.000, (Seratus Empat Puluh Enam Juta Tujuh Ratus
Empat Puluh Ribu Rupiah) dengan rencana pendanaan
sebagaimana terlampir.
Sumber Dana
Sumber Dana penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan
berasal dari;
1. Pemerintah Propinsi Seluruh Indonesia
2. Pemerintah Provinsi DIY
3. Sponsorship
4. Donatur yang halal dan tidak mengikat
Penyaluran Bantuan Dana Kegiatan Melalui Rek panitia
( Bendahara ),
No Rekening : 0245-01-025478-50-9
BRI Cab : Katamso, Yogyakarta
Atas nama : Ismar Ramadani
VIII. WAWASAN MATERI.
1. Wawasan Potensi Sumber daya lokal dari sabang –
Merauke
2. Wawasan Kebijakan pemerintah pusat dan daerah
terkait pengelolaan sumberdaya lokal.
3. Wawasan Kepemudaan
IX. FASILITAS PESERTA
1. Penginapan
2. Konsumsi
3. Materi
4. Sertifikat
5. Seminar dan Lokakarya Kit
VIII. PENUTUP
Semoga kegiatan ini dapat dijadikan sebagai inisiatif
bersama yang diharapkan mampu memunculkan alternatif
model kontribusi pemuda dan elemen masyarakat lainnya
terhadap daerah dan bangsa.
Demikian penjelasan proposal ini kami paparkan,
sebagai salah satu bagian dari usaha bersama dalam
membangun Nusantara tercinta.
IX. LEMBAR PENGESAHAN
Yogyakarta, 08 Juli 2008
Panitia Pelaksana
SEMINAR DAN LOKAKARYA NUSANTARA
Ketua Panitia
Sekretaris
Bob Rusdin Abdullah Irwan
Zakaria
BADAN PENGURUS PELAKSANA
PEMUDA INDONESIA ABAD KE-2 KEBANGKITAN NASIONAL
( BPPPI-A-2-KN )
Abd Gani Latuconsina
Sekretaris Jendral
Lampiran 1
STRUKTUR PANITIA PELAKSANA
Pelindung :
Menteri Pemuda dan Olahraga RI
Gubernur se- Indonesia.
Penasehat :
GKR. Pembayun
Reza Aulia Bastian. SE. M.Si.
Ardhy Rahman.YA.
Harico. WS
Penanggung Jawab
Abd Gani Latuconsina Sekjend BPPPI-A-2-KN
Stteering Committee ( SC ) :
Jenius Khadafi Presidium PI-A-2 KN (Kep Sumatera)
Firman Firdaus Presidium PI-A-2 KN (Kep Jawa)
Luqman Salahudin Presidium PI-A-2 KN. Kep Kalimantan)
M.Imam Safi’i Presidium PI-A-2 KN (Kep Nusatenggara &
Bali)
Mukhlis Lamuru Presidium PI-A-2 KN.(Kep Sulawesi )
Haris atid Presidium PI-A-2 KN.(Kep Maluku dan Papua)
Organizing Committee (OC)
Ketua : Bob Rusdin Abddullah
Sekretaris : Irwan Zakaria
Bendahara I : Ismar Ramadani
Bendahara II : Shinta Novratilova
Divisi Administrasi & kesekretariatan :
1. La ode Rabiu Day
2. Mahmud Yulianto
3. Joko Supryadi
4. Zaid ST
5. Verlin.V.P
6. Jeri Lovika
7. Abdul Roshid
8. M. Yusuf
9. Syamsul Hadi Saputro
10. Dwi Astuti
Divisi Acara :
1. Ferdi Tamarindang
2. Nabila Sabban
3. Ade Nasution
4. Joko Supriyadi
5. Ismet hadi
6. Tirta
7. Achmad Jaka Mirdinata
8. Ramli Bagy
9. Edi Suhendar
10. M Najib kholili
11. Ali Akbar
12. Edie
Divisi PubDekDok :
1. Yayang Sadirman
2. Guslim
3. I Dewa Putu Gede Wiyata Putra
4. Najib Holil
5. Muhammad Alif Widio
6. Fifin Hidayat
7. Irwanto Djasman
8. Faiq Azhari Koerniawan
9. Edi Damhudi, S.HI
10. Hance
11. Rusdi
12. Rismayadi Reuben Jeremian Abrani
13. Suprianto Djoko
14. Muhadi
Divisi Usaha Dana :
1. Asep Robby Sugara
2. Wa ode Sri Wahyuni
3. Febri Yati Mahyuni
4. Novia Sandra Dewi
5. Kasriadi
6. Fadri Togihon Sibarani
7. Joko Suprianto
8. Hendra Syah Putra Manurung
9. Patriona Melodia Vanga
10. Guslim
11. Kurniawan
12. Ria Putri Palupijati
13. Christo Arvian
14. I Ketut Supena
15. Dwi Hariyanto
16. Eko Agus Saputra
17. Suryanto Jumantris
Sekretariat Panitia :
Asrama Mahasiswa Nusa Tenggara Barat (NTB)
Jl. Batikan, Celeban, UH III/543, Kotamadya Yogyakarta.
Phone: 08179404814 (Bob Rusdin) dan 085260609030
(J.Khadafi)
E-mail: ila_2005chick@yahoo.com
Lampiran 2. Manual Acara
Hari ke-1
07.00 – 08.00 : Registrasi Peserta
08.00–09.00 : Acara Pembukaan :
Sambutan Panitia
Sambutan Sekjen PI-A-2-KN
Sambutan Gubernur DIY
Sambutan Menpora-RI Sekaligus Membuka acara.
Seminar Nusantara
09.00–11.30.WIB : Sesi I
“ Rekontruksi model Kontribusi Pemuda Bagi
Pembangunan Nusantara “
Keynote Speech : GKR Pembayun
Moderator : Reza Aulia Bastian.SE.Msi
Pembicara : 1. Hasanudin Yusuf
2. Anggelina Sondakh.SE
3. DR.Yudi Latif.
4. Faisal Basri.
11.30-13.30 Ishoma
13.30 -15.30. Sesi II
“ Mewujudkan Kejayaan Bangsa Melalui Pengembangan
dan Peningkatan Potensi Sumber daya Lokal “
Moderator : Pimpinan DPD KNPI Yogyakarta
Pembicara :1. Kepala BAPPENAS
2. Pimpinan DPD - RI
3. Dirjen Otonomi Daerah
4. Gubernur Gorontalo
5. Rektor UGM
15.30-16.00. Kesimpulan dan Penutupan Seminar
16.00-18.30 Ishoma
Lokakarya Nusantara : Presentasi Potensi lokal di
Indonesia
Moderator : Pusat Study Strategi dan Perencanan Lokal
UGM
18.30–20.30 Sesi 1
Narasumber BAPPEDA Provinsi NAD
Narasumber BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara
Narasumber BAPPEDA Provinsi Sumatera Barat
Narasumber BAPPEDA Provinsi Jambi
Narasumber BAPPEDA Provinsi Bangka Belitung
20.30-21.00 Coffe Break
21.00–23.00 Sesi 2.
Narasumber BAPPEDA Provinsi Riau
Narasumber BAPPEDA Provinsi Kepulauan Riau
Narasumber BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan
Narasumber BAPPEDA Provinsi Bengkulu
Narasumber BAPPEDA Provinsi Lampung
23.00-06.00 Istirahat
Hari Ke-2
07.00-08.00 Coffe Morning
08.00-10.00 Sesi 3
Narasumber BAPPEDA Provinsi Banten
Narasumber BAPPEDA Provinsi DKI Jakarta
Narasumber BAPPEDA Provinsi Jawa Barat
Narasumber BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah
Narasumber BAPPEDA Provinsi DIY
10.00-10.30 Coffe Break
10.30 -12.30 Sesi 5
Narasumber BAPPEDA Provinsi Jawa Timur
Narasumber BAPPEDA Provinsi Kalimantan Barat
Narasumber BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur
Narasumber BAPPEDA Provinsi Kalimantan
Tengah
Narasumber BAPPEDA Provinsi Kalimantan
Selatan
12.30-13.00 Ishoma
13.00-15.00 Sesi 6
Narasumber BAPPEDA Provinsi Bali
Narasumber BAPPEDA Provinsi Nusa Tenggara
Barat
Narasumber BAPPEDA Provinsi Nusa Tenggara
Timur
Narasumber BAPPEDA Provinsi Sulawesi Selatan
Narasumber BAPPEDA Provinsi Sulawesi Tengah
15.0-15.30 Coffe Break
15.30-17.30 Sesi 7
Narasumber BAPPEDA Provinsi Sulawesi Barat
Narasumber BAPPEDA Provinsi Sulawesi Tenggara
Narasumber BAPPEDA Provinsi Sulawesi Utara
Narasumber BAPPEDA Provinsi Gorontalo
17.30-18.00. Ishoma
18.00-20.00 Sesi 7
Narasumber BAPPEDA Provinsi Maluku
Narasumber BAPPEDA Provinsi Maluku Utara
Narasumber BAPPEDA Provinsi Papua
Narasumber BAPPEDA Provinsi Papua Barat
20.00-20.30. Coffe Breeak
20.30-21.30 Sesi Rumusan hasil analisa Lokakarya
21.30-23.00 Rekomendasi
Catatan penting dan penutupan Lokakarya.
23.00-06.00 Istirahat
Hari ke-3
07.00-08.00 Coffe Morrning
08.00-11.00 Pentas Seni Budaya Nusantara
11.00-12.00 Penutupan Seminar dan Lokakarya Nusantara
Formulir PesertaSeminar dan Lokakakarya Nusantara
Yogyakarta 08 – 10 Agustus 2008
A. Identitas
Nama
TTL
Asal Provinsi
Alamat asal
StatusPekerjaan
Hobi
Telp/Hp
B. Data PendidikanNo Jenjang
Pendidikan
Nama Lembaga Pendidikan
Tahun
1 SD2 SMP
3 SMA4 S-15 S-26 S-3
C.Pengalaman OrganisasiNo Nama Amanah yang di emban Tahun123456
D.Pelatihan dan Pendidikan yang pernah diikuti
No Pelatihan Tahun123456
E. Prestasi yang pernah di Raih
No Prestasi Tahun123456
Motto Hidup :
Dengan ini menyatakan bahwa data yang saya isi diatas benar – benar dapat dipertanggung jawabkan
............ 2008Nama dan Tanda Tangan
Contak Person Panitia :
SC : Jenius Khadafi : 085260609030: Nabilla Sabaan :085292228808
PendaftaranBob Rusdin Abdullah : 08179404814Ismar Ramadani : 085228636364
FOTO
TEAM WORK SEMILOKNUS
PEMUDA INDONESIA ABAD KE-2 KEBANGKITAN
NASIONAL.
Waktu kerja ( 15 – 23 juli 2008 )
1. Team Work I
Kesekretariatan ( Undangan dan pengiriman ke Daerah,
dll )
PJ : Ismet hadi dan Joko Supryadi
( 15 Juli – 22 Juli 2008 )
2. Team Work II
Audiens/ Link ( Pemda dan UGM,dll )
PJ : Bob Rusdin dan jenius Khadafi
( 21 Juli – 23 Juli 2008 )
3. Team Work III
Pemantapan Pembicara + Materi SEMILOKNUS
PJ : Abd Gani Latuconsina dan Ramli Bagi
( 21 Juli – 23 Juli 2008 )
4. Team Work IV
Sponsorship/ Kerjasama
PJ : M. Syafi’i dan Ismar Ramadani
( 21Juli – 23 Juli 2008 )
Penting ( mengingat waktu pelaksanan kegiatan )
1. diharapkan Panitia (PI-A-2-KN ) menyesuaikan Team Work
2. Evaluasi Rabu, 23 pukul 14.00.WIB di Kantor YAB, nDalem
Probeyo
3. Pra Kegiatan Panitia Sabtu, 26 Juli 2008 Pukul 17.00 di YAB,
Probeyo
top related