tinajuan pustaka
Post on 05-Aug-2015
30 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Apel
Pyrus malus L.
Nama umum
Indonesia: ApelApel
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Rosales
Famili: Rosaceae (suku mawar-mawaran)
Genus: Pyrus
Spesies: Pyrus malus L.
Deskripsi
Pohon apel merupakan pohon yang kecil dan berdaun gugur, mencapai ketinggian 3 hingga
12 meter, dengan tajuk yang lebar dan biasanya sangat beranting.[2] Daun-daunnya berbentuk
lonjong dengan panjang 5 - 12 cm dan lebar 3 - 6 centimeter. Bunga apel mekar di musim
semi, bersamaan dengan percambahan daun. Bunganya putih dengan baur merah jambu yang
berangsur pudar. Pada bunga, terdapat lima kelopak, dan mencapai diameter 2.5 hingga 3.5
cm. Buahnya masak pada musim gugur, dan biasanya berdiameter 5 hingga 9 centimeter. Inti
buah apel memiliki limagynoecium yang tersusun seperti bintang lima mata, masing-masing
berisi satu hingga tiga biji.
Apel (Pyrus malus) dapat hidup subur di daerah yang mempunyai temperatur
udara dingin. Tumbuhan ini di Eropa dibudidayakan terutama di daerah
subtropis bagian Utara. Sedang apel lokal di Indonesia yang terkenal berasal
dari daerah Malang, Jawa Timur. Atau juga berasal dari daerah Gunung
Pangrango, Jawa Barat. Di Indonesia, apel dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik apabila dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian
sekitar 1200 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan apel dikatagorikan
sebagai salah satu anggota keluarga mawar-mawaran dan mempunyai tinggi
batang pohon dapat mencapai 7-10 meter. Daun apel sangat mirip dengan
daun tumbuhan bunga mawar. Berbentuk bulat telur dan dihiasi gerigi-gerigi
kecil pada tepiannya. Pada usia produktif, apel biasanya akan berbunga pada
sekitar bulan Juli. Buah apel yang berukuran macam-macam tersebut
sebenarnya merupakan bunga yang membesar atau mengembang sehingga
menjadi buah yang padat dan berisi.
Penggunaan di masyarakat
Konsumsi oleh manusia
Apel dapat dikalengkan atau dibuat jus. Buah apel digiling untuk memproduksi sider (non-
alkohol dan manis), dan disaring untuk dibuat jus. Apel juga difermentasi untuk
menghasilkan sider(alkoholik dan keras), siderkin, dan cuka. Melalui distilasi, berbagai
minuman beralkohol dapat dibuat, seperti applejack, Calvados, dan wine
apel. Pektin dan minyak biji apel juga dapat dibuat.
Apel merupakan ramuan renting dalam banyak makanan pencuci mulut, seperti pie
apel atau kue apel. Buah ini biasanya dipanggang atau direbus, dan apel juga dapat
dikeringkan dan dimakan atau dibentuk kembali (direndam dalam air, alkohol atau beberapa
cairan lain) untuk penggunaan selanjutnya. Apel Puréed umumnya dikenal sebagai saus apel.
Apel dapat dijadikan sebagaimentega atau agar-agar. Buah ini juga digunakan dalam
hidangan daging.
Di Britania Raya, apel toffee adalah produksi tradisional yang dibuat dengan melapisi
apel dalam toffee panas dan membiarkannya dingin. Bentuk sejenis di AS adalah apel
permen (dibungkus dengan shell keras dari sirup gula yang dikristalkan), dan apel
karamel, dilapisi dengan karamel yang didinginkan.
Apel dimakan dengan madu pada tahun baru Yahudi (Rosh Hashanah) untuk
melambangkan tahun baru yang manis.[41]
Kebu apel mungkin dibuka untuk umum, sehingga pengunjung dapat memetik apel yang
akan mereka beli.[41]
Apel yang diiris menjadi coklat karena terpapar dengan udara akibat konversi bahan fenolik
alami ke melanin karena pemaparan terhadap oksigen. Pemberian air yang ditambah asam
(acidulated water) dapat mencegah efek ini.
Kandungan
KHASIAT DAN KANDUNGAN BUAH APEL
Mungkin kita sangat sering mengkonsumsi buah apel, tetapi tahukah kita kandungan yang
terdapat dalam buah apel? Berbagai kandungan yang terdapat dalam buah apel antara lain
adalah protein, karbohidrat, lemak, energi, kalsium, fosfor serat, vitamin A, besi, vitamin B1,
vitamin B2, vitamin C, niacin serta berbagai kandungan nutrisi lainya. Buah aple
mengandung banyak sekali nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan, konsumsi buah apel
secara rutin tentu saja akan sangat membantu organ serta bagian tubuh bekerja secara
maksimal karena kebutuhan nutrisinya tercukupi.
Sinonim
Apel obat alami
Apel
(Pyrus malus, Linn)
Sinonim :
= Malus sylvestris, Mill
Familia :
Rosaceae
Uraian :
Apel (Pyrus malus) dapat hidup subur di daerah yang mempunyai
temperatur udara dingin. Tumbuhan ini di Eropa dibudidayakan
terutama di daerah subtropis bagian Utara. Sedang apel lokal di
Indonesia yang terkenal berasal dari daerah Malang, Jawa Timur. Atau
juga berasal dari daerah Gunung Pangrango, Jawa Barat. Di Indonesia,
apel dapat tumbuh dan berkembang dengan baik apabila dibudidayakan
pada daerah yang mempunyai ketinggian sekitar 1200 meter di atas
permukaan laut. Tumbuhan apel dikatagorikan sebagai salah satu
anggota keluarga mawar-mawaran dan mempunyai tinggi batang pohon
dapat mencapai 7-10 meter. Daun apel sangat mirip dengan daun
tumbuhan bunga mawar. Berbentuk bulat telur dan dihiasi gerigi-gerigi
kecil pada tepiannya. Pada usia produktif, apel biasanya akan berbunga
pada sekitar bulan Juli. Buah apel yang berukuran macam-macam
tersebut sebenarnya merupakan bunga yang membesar atau
mengembang sehingga menjadi buah yang padat dan berisi.
Nama Lokal :
Apel (Indonesia, Malang), Apple (Inggris), Appel (Perancis);;
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Buah apel (Pyrus malus) selain mempunyai
kandungan senyawa pektin juga mengandung zat gizi, antara lain (per
100 gram) : - Kalori 58 kalori - Hidrat arang 14,9 gram - Lemak 0,4
gram - Protein 0,3 gram - Kalsium 6 mg - Fosfor 10 mg - Besi 0,3 mg -
Vitamin A 90 SI - Vitamin B1 0,04 mg - Vitamin C 5 mg - dan Air 84
%
1. Diabetes Mellitus
Bahan: 1 biji buah apel berukuran sedang.
Cara membuat : dibelah menjadi 4 bagian dan direbus dengan air 3-4
gelas sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.
Cara menggunakan : diminum pagi-sore, dan dilakukan secara rutin.
2. Diare
Bahan: buah apel yang belum begitu masak.
Cara menggunakan: dimakan biasa.
Wortel
Wortel
Daucus carota L.Nama umum
Indonesia: Wortel
Inggris: Carrot
Wortel
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Apiales
Famili: Apiaceae
Genus: Daucus
Spesies: Daucus carota L.
Sistematika Tanaman Wortel
Dalam sistem tumbuh-tumbuhan (taksonomi) , tanaman wortel diklasifikasikan sebagai
berikut :
Devisio : Spermatophyta
Sub devisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledon
Ordo : Umbelliferales
Family : Umbelliferae
Genus : Daucus
Species : Daucus carota L . (Cahyono, 2002 dalam (Pohan, 2008)).
Susunan tubuh tanaman wortel terdiri atas daun dan tangkainya, batang dan akar. Secara
keseluruhan wortel merupakan tanaman setahun, ang tumbuh tegak hingga 30-100 cm atau
lebih (Cahyono, 2002 dalam (Keliat, 2008)).
2. Morfologi Tanaman Wortel.
2.1. Daun
Daun wortel bersifat majemuk menyirip ganda dua atau tiga, anak-anak daun berbentuk
lanset (garis-garis). Setiap tanaman memiliki 5-7 tangkai daun yang berukuran agak panjang.
Tangkai daun kaku dan tebal dengan permukaan yang halus, sedangkan helaian daun lemas
dan tipis.
2.2. Batang.
Batang tanaman wortel sangat pendek sehingga hampir tidak nampak, batang bulat,
tidakberkayu, agak keras, dan berdiameter kecil (sekitar 1-1,5 cm). Pada umumnya batang
berwarna hijau tua. Batang tanaman tidak bercabang, namun ditumbuhi oleh tangkaidaun
yang berukuran panjang, sehingga kelihatan seperti bercabang.
2.3. Akar.
Tanaman wortel memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Dalam pertumbuhannya
akar tunggang akan mengalami perubahan bentuk dan fungsi menjadi tempat penyimpanan
cadangan makanan. Bentuk akar akan berubah menjadi besar dan bulat memanjang, hingga
mencapai diameter 6 cm dan panjang sampai 30 cm, tergantung varietasnya. Akar tunggang
yang telah berubah bentuk dan fungsi inilah yang sering disebut atau dikenal sebagai “Umbi
Wortel”.
2.4. Bunga.
Bunga tanaman wortel tumbuh pada ujung tanaman, berbentuk payung berganda, dan
berwarna putih atau merah jambu agak pucat. Bunga memiliki tangkai yang pendek dan
tebal. Kuntum-kuntum bunga terletak pada bidang yang sama. Bunga wortel yang telah
mengalami penyerbukan akan menghasilkan buah dan biji-biji yang berukuran kecil dan
berbulu (Cahyono, 2007 dalam (Keliat, 2008)).
2.5. Umbi.
Wortel merupakan tanaman sayuran umbi semusim, berbentuk semak yang dapat tumbuh
sepanjang tahun, baik pada musim hujan maupun kemarau. Batangnya pendek dan berakar
tunggang yang fungsinya berubah menjadi bulat dan memanjang. Warna umbi kuning
kemerah-merahan, mempunyai karoten A yang sangat tinggi, Umbi wortel juga mengandung
vitamin B, Vitamin c dan mineral (setiawan, 1995dalam (Pohan, 2008)).
Cahyono (2002) dalam (Rini, 2010) mengatakan bahwa pada awalnya hanya dikenal
beberapa varietas wortel, namun dengan berkembangnya peradaban manusia dan teknologi,
saat ini telah ditemukan varietas-varietas baru yang lebih unggul daripada generasi-generasi
sebelumnya. Varietas-varietas wortel terbagi menjadi tiga kelompok yang didasarkan pada
bentuk umbi, yaitu tipe Imperator, Chantenay, dan Nantes.
Tipe Imperator memiliki umbi berbentuk bulat panjang dengan ujung runcing (menyerupai
kerucut), panjang umbi 20-30 cm, dan rasa yang kurang manis sehingga kurang disukai oleh
konsumen.
Tipe Chantenay memiliki umbi berbentuk bulat panjang dengan ujung tumpul, panjang
antara 15-20 cm, dan rasa yang manis sehingga disukai oleh konsumen.
Tipe Nantes memiliki umbi berbentuk peralihan antara tipe Imperator dan tipe Chantenay,
yaitu bulat pendek dengan ukuran panjang 5-6 cm atau berbentuk bulat agak panjang
dengan ukuran panjang 10-15 cm.
Dari ketiga kelompok tersebut, varietas yang termasuk ke dalam kelompok chantenay yang
dapat memberikan hasil (produksi) paling baik, sehingga paling banyak dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, S. D. (2008). Analisis Sistem Pemasaran Wortel. (Skripsi). Medan: Universitas
Sumatera Utara.
Manalu, H. (2007). Analisis Finansial Usaha Tani Wortel. (Skripsi). Medan: Universitas
Sumatera Utara.
Pohan, R. A. (2008). Analisis Usaha Tani dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pendapatan Petani Wortel. (Skripsi). Medan: Universitas Sumatera Utara.
Rini, D. K. (2010). Respon Penawaran Wortel (Daucus carota) Di Kabupaten
Boyolali. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
top related