tbc refrat.ika
Post on 18-Feb-2018
236 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/23/2019 Tbc Refrat.ika
http://slidepdf.com/reader/full/tbc-refratika 1/21
Tuberkulosis Pada anak
PENDAHULUAN
TBC merupakan penyakit yang sudah lama dikenal oleh manusia, penyakit ini
sudah ada sejak jaman mesir kuno. Pada tahun 1882 Robert Koh pertama kali
menemukan kuman penyebab TBC, hasil penemuannya ini dipublikasikan dlam jurnal
!Berliner Klinishe "ohenh##$ pada tangga 1% april 1882.1,2
Tuberkulosis merupakan penyakit utama masyarakat dunia pada masa lalu, seiring
dengan penemuan dan pengembangan obat&obat anti tuberkulosis sehingga saat ini angka
kematian akibat penyakit ini dapat ditekan. Tetapi pada kenyataannya tuberkulosis masih
merupakan masalah kesehatan terutama pada negara&negara berkembang ditambah lagi
dengan adanya epidemi '() sekarang ini. *ntuk negara maju angka kejadian
Tuberkulosis telah berkurang tapi belakangan ini dengan adanya '()+(- angka
kejadian meningkat lagi sehingga tuberkulosis disebut dengan Re-emerging disease.1,/
embilan puluh lima persen kasus tuberkulosis terjadi di negara berkembang. -i
(ndonesia TB sendiri masih merupakan masalah kesehatan yang menonjol. -ye dkk
melaporkan bah0a (ndonesia seara global masuk peringkat ke tiga penyumbang kasus
terbanyak setelah Cina dan (ndia./
egara (nsidens BT
positi#
(nsidens seluruh
kasus
Prealens Prealens
seluruh kasus(ndia 8%3.%%% 1.455.%%% 2.182.%%% 6.836.%%%Cina 7/%.%%% 1.6%2.%%% 1.1/2.%%% 2.421.%%%
(ndonesia 272.%%% 38/.%%% 413.%%% 1.7%7.%%%
Tuberkulosis pada anak berbeda dengan Tb pada orang de0asa. Pada anak gejala
Tb sering tidak khas dan sulit mendiagnosis tb pada anak. 'al tersebut sering
menyebabkan terjadinya oerdiagnosis dan underdiagnose serta oertreatment dan
undertreatment. -ipihak lain penangulangan tb anak kurang diperhatikan karena
penanggulangan ditekankan pada pengobatan tb de0asa.1
ISI
ulis usanto
2%% /11 %%21
7/23/2019 Tbc Refrat.ika
http://slidepdf.com/reader/full/tbc-refratika 2/21
Tuberkulosis Pada anak
Epidemiologi
-e0asa ini sepertiga penduduk dunia telah terin#eksi tuberkulosis. da sekitar
delapan juta penderita baru tuberkulosis di seluruh dunia dalam setahunnya, dan hampir
tiga juta orang yang meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. Paling sedikit satu orang
terin#eksi penyakit ini setiap detik, dan setiap sepuluh detik ada yang mati akibat penyakit
ini./
Tuberkulosis anak merupakan masalah penting dinegara&negara berkembang
karena jumlah anak anak berusia diba0ah 13 tahun adalah 6%&3%9 dari jumlah seluruh
populasi. Pada tahun 155% jumlah kematian tb didunia diperkirakan sebesar / juta dan
hampir 5%9 terdapat dinegara berkembang. edang tahun 2%%% jumlah kematian sebesar
/,3 juta. :enurut "'; tahun 1555 jumlah kasus tuberkulosis baru di (ndonesia adalah
38/.%%% dan menyebabkan kematian sebesar 16%.%%% pertahun. "'; memperkirakan
bah0a tb merupakan penyakit in#eksi paling banyak yang menyebabkan kematian pada
anak dan de0asa. <umlah kematian tuberkulosis lebih banyak dari akibat malaria dan
(-. Pada 0anita kematian tuberkulosis lebih bayak dari kematian akibat kehamilan,
persalinan dan ni#as.1,/
Etiologi
Bakteri penyebab tuberkulosis adalah :yobaterium tuberkulosis,
miobaterium bois, dan myobaterium a#rikanum. :yobaterium tuberulosis
panjangnya 1&6 mikron dan lebarnya antara /&7 mikron. Kumantumbuh optimal pada
suhui sekitar /4oC dengan p' optimal pada 7,4 sampai 4,%. *ntuk membelah dari satu
sampai dua =generation time> kuman membutuhkan 0aktu 16&2% jam. Kuman
tuberkulosis terdiri dari lemak dan protein. ?emak merupakan komponen lebih dari /% 9
berat dinding kuman, dan terdiri dari asam stearat, asam mikolik, myosides, sul#olipid,
serta ord #ator. ementara komponen protein utamanya adalah tuberkulo protein./,6,3
Patogenesis
ulis usanto
2%% /11 %%22
7/23/2019 Tbc Refrat.ika
http://slidepdf.com/reader/full/tbc-refratika 3/21
Tuberkulosis Pada anak
Penularan TBC terjadi kekita seseorang menginhalsi droplet yang mengandung
bakteri. Bakteri tumbuh lambat dan bertahan dalam lingkungan intra selular dan dormant
sebelum reaktiasi. Pengertian utama dari patogenesis kuman tb adalah kemampuan
kuman untuk lolos dari mekanisme pertahanan tubuh host., termasuk makro#ag dan
sistem hipersensitiitas tipe lambat.
Beberapa #aktor ilurensi dalam dinding sel myobaterium adalah7@
1. ord #aktor =trehalosa&7,7A&dimikolat, adalah glikolipid pemukaan yang terdapat
hanya pada strain iluren yang dapat menyebabkan kuman tumbuh dengan ara
ord yang melingkar pada initro (Serpentine cord). aktor ini menghambat
migrasi leukosit, menyebabkan granuloma kronis, dan berperan sebagai adjuant
imunologik 6,7
2. ?ipoarabinomannan =?:>, adalah heteropolisakarida yang menginhibisi atiasi
makro#ag dengan inter#eron amma dan menginduksi :akro#ag untuk
mengsekresi T&D yang dapat menyebabkan demam, 0eight loss dan kerusakan
jaringan.1,7
/. highly imunogeni 73 kd :yobaterium tuberulosis.7
-roplet nukleus yang in#eted sangat keil =1&3miron> dan mengandung 1&1%
basil. ekalipun hanya 1 kuman tapi dapat menimbulkan penyakit, dan dibutuhkan 3&2%%
inhalasi untuk dapat terjadi in#eksi yang signi#ikan. *kuran yang keil dari droplet
membuat droplet terduspensi dalam udara selama beberapa 0aktu, dan in#eksi primer
terjadi karena menghirup susspensi trersebut. Resiko in#eksi meningkat pada ruangan
tertutup dan entilasi yang kurang.1,/,7
etelah terhirup kuman terdeposit =biasanya di midline Eone> di bronkiolus
respiratorius distal atau aleolus yang terletak subpleural. Kemudian makro#ag aleolar
akan mem#agosit kuman. amun makro#ag tdk mampu melisiskan bakteri sehingga
bakteri berkembang dalam makro#ag. Kemudian terjadi perpindahan makro#ag yang
berisi myobaterium kekelenjar getah bening regional =penyebaran lim#ogen>
membentuk kompleks primer sedang pada penyebaran hematogen kuman :yobaterium
tuberulosis masuk ke sirkulasi darah dan menyebar keseluruh tubuh.1,/,7 da tiga bentuk
penyebaran hematogen yaitu1@
ulis usanto
2%% /11 %%2/
7/23/2019 Tbc Refrat.ika
http://slidepdf.com/reader/full/tbc-refratika 4/21
Tuberkulosis Pada anak
1. penyebaran hematogenik tersamar =oult hematogeni spread> yaitu kuman
menyebar seara sporadis dan sedikit demi sedikit sehingga tidak menimbulkan
gejala klinis. Kuman kemudian menyebar keseluruh organ tubuh yang
mempunyai askularisasi baik F otak tulang ginjal dan paru sendiri terutama apeks
dan lobus atas. Kuman :yobaterium tuberulosis akan bereplikasi sebelum
imunitas selular terbentuk dan membatasi pertumbuhannya. etelah imunitas
seluler membatasi pertumbuhannya kuman tetap hidup dorman dan berpotensi
untuk reaktiasi =#ous imon>.
2. penyebaran hematogenik generalisata akut =aute generaliEed hematogeni
spread> pada penyebaran ini kuman meyebar dan beredar dalam darah dalam
jumlah besar sehingga menimbulkan manis#estasi klinis penyakit tb seara akut
yang disebut tuberkulosis deseminata. Tuberkulosis deseminata timbul dalam
0aktu 2&7 bulan setelah terjadi in#eksi in#eksi. Tuberkulosis deseminata =milier>
disebabkan tidak adek0atnya imun host =misal pada balita>.
/. protated hematogeni spresd, bentuk penyebaran yang jarang terjadi. Terjadi bila
#okus perkijuan menyebar melalui saluran askular didekatnya. era klinis sulit
dibedakan dengan bentuk penyebaran hematogenik generalisata akut.
:akro#ag akan mengeluarkan kemotaktik #aktor sehingga menarik monosit dalam
sirkulasi ke #okus in#eksi, menuntun di#erensiasi monosit menjadi makro#ag dan
mem#agosit basil yang bebas. -alam tubuh makro#ag ini terjadi logaritma multiplikasi
bakteri :yobaterium tuberulosis di #okus primer.
Respon akhir Cell (mmun :ediated =C:(> tidak menghalangi pertumbuhan
kuman selama 2&/ minggu setelah in#eksi a0al. el T helpler C-6 mengakti#kan
makro#ag untuk menghanurkan bakteri intraseluler dengan membentuk #ormasi
granuloma epiteloid. el T supresor C-8 melisiskan makro#ag yang terin#eksi
myobaterium sehingga terjadi granuloma kaseosa. Bakteri tidak dapat berkembang
dalam lingkungan intraseluler yang asam sehingga in#eksi terkontrol.
okus preimer dapat mengalami komlikasi, komplikasi yang terjadi dapat
disebabkan oleh #okus primer diparu atau dikelenjar lim#e yang regional. okus primer
diparu dapat membesar dan menyebabkan pnemositis dan pleuritis #okal. <ika terjadi
ulis usanto
2%% /11 %%26
7/23/2019 Tbc Refrat.ika
http://slidepdf.com/reader/full/tbc-refratika 5/21
Tuberkulosis Pada anak
nekrosis pengkijuan yang berat, bagian tengah lesi akan menair keluar melalui bronkus
sehingga meninggalkan rongga di jaringan paru =kaitas>. Kelenjar hilus atau paratrakeal
yang a0alnya berukuran normal pada a0al in#eksi akan membesar karena reaksi
in#lamasi yang berlanjut.1
Bronkus dapat terganggu, obstruksi parsial pada bronkus dapat menyebabkan
hiperin#lasi bagian paru distal. ;bstruksi total akan menyebabkan atelektasis. Kelenjar
lim#e yang mengalami in#lamasi dan nekrosis perkijuan dapat merusak dan menimbulkan
erosi pada dinding bronkus, sehingga menyebabkan tuberkulosis endobronkial atau
membentuk #istula. :asa kiju dapat menimbulkan obstruksi komplit pada bronkus
sehingga menyebabkan gabungan pnemonitis dan atelektasis yang ring disebut kolaps
konsolidasi.1
Secara sederhana patogenesis tuberkulosis dapat digambarkan dalam lampiran 1.
Manisfestasi Klinis
Karena patogenesis tuberkulosis sangat kompleks maka manis#estasi klinisnya
sangat berariasi tergantung beberapa #aktor, yaitu #aktor kuman tuberkulosis, host serta
interaksi antara keduanya. aktor kuman bergantung jumlah kuman dan ilurensinya,
#aktor penjamu bergantung pada usia, kompetensi immun, serta krentanan terhadap
terjadinya in#eksi. :ani#estasi klinis tuberkulosis terdiri dari manis#estasi klinis sistemik
=umum+ tidak spesi#ik> dan mani#estasi klinis spesi#ik organ+ lokal.1,/
1. manis#estasi klinis sistemik =*mum+tidak spesi#ik>
& berat badan turun atau malnutrisi tyampa sebab yang jelas, berat badan
tidak naik dalam satu bulan dengan penanganan giEi yang baik.
& a#su makan tidak ada =anoreksia> dengan gagal tumbuh dan berat badan
tidak naik =#ailure to thrie>
& -emam lama atau berulang tampa sebab yang jelas, dapat disertai keringat
malam.
& Pembesaran kelenjar getah beningsuper#isial yang tidakj sakit. Biasanya
multiple, paling sering didaerah leher, aksila dan inguinal.
& ejala respiratorik, pada anak keil tuberkulosis tidak selalu disertai
batuk, dahak atau hemoptisis seperti penderita de0asa. Batuk tidak selalu
ulis usanto
2%% /11 %%23
7/23/2019 Tbc Refrat.ika
http://slidepdf.com/reader/full/tbc-refratika 6/21
Tuberkulosis Pada anak
merupakan gejala umum dan jarang disertai batuk darah. Batuk dapat
terjadi karena iritasi oleh kelenjar yang membesar dan memnekan
bronkus. Pada anak yang lebih besar gejala tuberkulosis dapat seperti
penderita de0asa, yaitu terdapat batuk dengan dahak dan dapat pula
terjadi hemoptisis.
& ejala gastrointestinal. -iare persisten yang tidak sembuh denGgan
pengobatan diare, benjolan+ atau masa pada abdomen, tanda&tanda airan
dalam abdomen
2. mani#estasi klinis spesi#ik organ+ lokal
& kelenjar lim#e, =terbanyak di regio kolli, multiple dan tidak nyeri, dan
saling melekat>
& Tuberkulosis otak dan sara# =meningitis tuberkulosis, tuberkuloma
otak>dengan gejalaF iritabel, kaku kuduk, muntah&muntah dan kesadaran
menurun.
& Tuberkulosis tukang dan sendiF tulang punggung =spondilitis>, tulang
panggul =koksitis>, tulang lutut =gonitis>, tulang kaki dan tangan, spina
entosa =daktilitis>. -engan gejala pembengkakan sendi, gibbus, pinang,
lumpuh, sulit membungkuk.
& Tuberkulosis kulitF skro#uloderma
& Tuberkulosis mata@ konjungtiitis #liktenularis, tuberkel koroid =hanya
terlihat dengan #unduskopi>
& Tuberkulosis organ lainF misal peritonitis tuberkulosis, tuberkulosis ginjal,
dll.
Pemeriksaan penunjang
(. *ji tuberkulin1,/,6,7,4
*ji tuberkulin dapat menunjukan adanya in#eksi tuberkulosis. (n#eksi
:yobaterium tuberulosis membentuk sensitiitas terhadap beberapa
ulis usanto
2%% /11 %%27
7/23/2019 Tbc Refrat.ika
http://slidepdf.com/reader/full/tbc-refratika 7/21
Tuberkulosis Pada anak
komponen antigen basil tuberkulosis yang menjadi bahan pembuatan tuberkulin.
da dua jenis tuberkulin yang dipakai yaitu ;T =old tuberkulin> dan tuberkulin
PP- =puri#ied protein deriate>, dan ada 2 jenis tuberkulin PP- yang dipakai
yaitu PP-& 3T*=seibert> dan PP- RT2/ 2T*. *ji tuberkulin atau :antouH
dilakukan dengan menuntikan %,1ml tuberkulin dibagian olar lenan ba0ah.
Pembaaan dibaasetelah 68&42 jam tapi sekarang dianjurkan setelah 42 jam.
-iameter indurasi 1%mm atau lebih dinyatakan positi#, sedangkan 3&5mm
meragukan dan harus dinilai lagi, diameter kurang dari 3mm dinyatakan negati#.
(munisasi BC juga menyebabkan uji tuberkulin positi#. Tetapi uji
tuberkulin akibat imunisasi BC biasanya tidak kuat reaksinya sehingga 0alau
telah ada parut BC bila uji tuberkulin menunjukan hasil 13mm atau lebih harus
diurigai adanya super in#eksi alami basil tuberkulosis, sehingga perlu diperiksa
lagi untuk kemungkinan tuberkulosis akti#. (n#eksi dengan miobaterium lain
menunjukan reaksi tuberkulin, tapi tidak kuat, dengan diameter 3&5mm.
Kadang diperlukan pengulangan uji tuberkulin untuk memastikan ada atau
tidaknya in#eksi tuberkulosis, tapi sebaliknya uji tuberkulin diulang dengan
tuberkulin yang sama 1&2 minggu kemudian untuk menegah e#ek booster. -apat
di ulang sampai / kali.
*ji tuberkulin positi# dijumpai pada keadaan@
1. in#eksi tuberkulosis alamiah =in#eksi tuberkulosis tanpa sakit, in#eksi
tuberkulosis dan sakit tuberkulosis, pasa terapi tuberkulosis>
2. imunisasi buatan BC
/. e#ek myobaterium atipik+ leprae
*ji tuberkulin negati# pada / kemungkinan keadaan berikut.
1. tidak ada in#eksi tuberkulosis
2. dalam masa inkubasi in#eksi tuberkulosis
ulis usanto
2%% /11 %%24
7/23/2019 Tbc Refrat.ika
http://slidepdf.com/reader/full/tbc-refratika 8/21
Tuberkulosis Pada anak
/. anergi =pada tuberkulosis berat, dalam pengobatan imunosupresi#, atau
sedang menderita in#eksi berat>.
((. Radiologis1,/,7,4
eara rutin dilakukan #oto rogten pada anak yang diurigai Tuberkulosis.
oto rogten organ lain dilakukan sesuai gambaran klinis misal #oto tulang
punggung pada spondilitis. ambaran #oto rongten paru tidak selalu dapat
mendeteksi tuberkulosis akti# karena gambarannya tidak khas. ambaran rongten
yang paling mungkin adalah kalau ditemukan in#iltrat dengan pembesaran
kelenjar hilus atau kelenjar paratrakeal. ambaran rongten paru pada tuberkulosis
dapat berupa milier, atelektasis, in#iltrat dengan pembesaran kelenar hilus atau
kelenjar para trakeal, konsolidasi =lobus>, reaksi pleura dan atau e#usi pleura,
kalsi#ikasi, bronkiektasis, kaitas destroyed lung, dll.
Bila doitemukan ketimpangan =disonurrene> antara gambaran klinis
dan radiologis harus diurigai tuberkulosis. oto rongten paru sebaiknya
dilakukan dalam posisi postero&anterior =P> dan lateral, atau minimal P saja.
CT&san dan :R( tidak indikasi rutin untuk dilakukan bila pada gambaran
rongten thoraH tidak jelas, tapi pada pasien dengan pulmonar tuberkulosis, Ctsan
dan :R( dapat membantu memperlihatkan limpadenopari hilus, endobronkial
tuberkulosis, inasi periardial, early aitations dan bronkiektasis.
(((. erologis =pemeriksaan imunitas selular>1,/,6,4
I?( =enEim linked immunoabsorben assay> dengan menggunakan
pp,7%,/8k-a, lipoalbuminaman =?:> dengan bahan pemeriksaan dari darah,
sputum, airan bronkus, airan peura, airan erebrospinal. ang akhir&akhir ini
diteliti adalah deteksi inter#eron gamma autoantibody =anti (&J> beberapa
pemeriksaan serologis yang ada diantaranyaF PP TB, myodot, (TC dll.
(). :ikrobiologi1,/,6,4
Pemeriksaan bakteriologis merupakan diagnosis pasti TBC. Pemeriksaan
bakteriologis berupa pemeriksaan mikroskopis sediaan langsung untuk
ulis usanto
2%% /11 %%28
7/23/2019 Tbc Refrat.ika
http://slidepdf.com/reader/full/tbc-refratika 9/21
Tuberkulosis Pada anak
menemukan bakteri tahan asam =BT> dan biakan kuman TBC. Pada anak sulit
mendapatkan spesimen pemeriksaan, maka dari itu spesimen diambil dari bilasan
lambung yang diambil / hari berturut&turut. 'asil pemeriksaan mikroskopik pada
anak sebagian negati#. Biakan kuman TB dengan media kultur ?o0enstein&jensen
memerlukan 0aktu 7&8 minggu. -engan siste BTIC dapat diperoleh hasil lebih
epat =1&/ minggu>.
). Patologi natomi1,/,6,4
Pada pemeriksan P didapatkan gambaran khas granuloma yang ukurannya keil,
terbentuk dari agegrasi sel epiteloid yang dikelilingi oleh lim#osit. ranuloma
tersebut mempunyai karakteristik perkijuan atau area nekrosis kaseosa ditengah
granuloma. ambaran khas lainnya adalah ditemukannya iant ell =sel -atia
?anghans>. -iagnostik histopatologi dapat ditegakan bila ditemukannya
perkijuan, sel epiteloid, lim#osit dan sel datia langhans. <aringan yang sering
diperiksa adalah kelenjar lim#e dengan B. Pemeriksan ini mempunyai
peranu yaituF in#eksi :atipik dan lim#adenitis BC yang seara P sulit
dibedakan dengan in#eksi TB.
)(. Biologi :olekuler 1,/,6,7,4
PCR =polymerase hain reation> merupakan pemeriksaan yang sensiti#. PCR
menggunakan - yang spesi#ik yang mampu mendeteksi spesimen meski
hanya 1 mikroorganisme dalam spesimen sputum, bilasan lambung, C, airan
pleura, atau darah. PCR juga dapat mendeteksi adanya resistensi terhadap obat
TBC.
Diagnosis
Kita dapat menegakan diagnosis kerja umumnya dengan hasil uji tuberkulin, #oto
rongten paru dan gambaran klinis, tapi pada kenyataannya menegakan diagnosis TBC
ulis usanto
2%% /11 %%25
7/23/2019 Tbc Refrat.ika
http://slidepdf.com/reader/full/tbc-refratika 10/21
Tuberkulosis Pada anak
pada anak tidak mudah. -agnosis dini biasnya dapat ditegakan kalau dilakukan uji
tuberkulin seara rutin pada setiap anak yang datang berobat., kalau gejala klinis sudah
jelas misalnyaF ada lim#aadenitis dileher, meningitis atau gibbus. -iagnosis pasti bila
ditemukan basil : tuberkulosis pada pemeriksaan mikrobiologi. *KK Pulmologi dan
*nit Kerja (-( jaya telah menyusun alogarima deteksi tuberkulosis anak sbb@
ulis usanto
2%% /11 %%21%
'al&hal yang menurigakan T*BIRK*?;( @
& Ri0ayat kontak dengan pasien tuberkulosis sputum BT positi# & Reaksi epat BC, yaitu timbul kemerahan dilokasi sutikaan dalam
/&4 hari setelah BC.
& Berat badan turun tampa sebab jelas, atau berat badan kurang yangtidak naik dalam 1 bulan 0alau dengan penanganan giEi =ailure to
thrie>.
& -emam lama atau berulang tampa sebab yang jelas.
& Batuk lama lebih dari / minggu& Pembesaran kelenjar lim#e super#isialis yang spesi#ik
& kro#uloderma
& Konjungtiitis #liktenularis
& *ji tuberkulin positi# =1% mm>& ambaran #oto Rongten sugesti# TB
7/23/2019 Tbc Refrat.ika
http://slidepdf.com/reader/full/tbc-refratika 11/21
Tuberkulosis Pada anak
-iagnosis TB sulit dilakukan karena gejalanya tidak khas, maka dibuatlah
kesepakatan oleh para pakar untuk memudahkan penanganan TB seara luas, terutama
ulis usanto
2%% /11 %%211
Bila positif !
Dianggap "B#
Beri $A" o%ser&asi 2
Mem%uruk' tetapMem%aik
"B#
$A" teruskan
Bukan "B# "B# ke%al o%at
(ujuk ke (SPIR'T(
Bila ada tanda bahaya seperti @
kejang, kesadaran menurun, kakukuduk. tau tanda lain sepertiF
benjolan di punggung, pinang,
#enomena papan aturIIR R*<*K KI R
Ialuasi ulang di R rujukan@ ejala klinis, ujituberkulin, #oto rongten thoraH, pemeriksaan
mikrobiologi dan serologi, pemeriksaan P.
7/23/2019 Tbc Refrat.ika
http://slidepdf.com/reader/full/tbc-refratika 12/21
Tuberkulosis Pada anak
daerah peri#er pada #asilitas kesehatan yang tidak memadai. -ibuat lah system soring
dalam memudahkan diagnosis TB.1
Sistem Skoring Diagnosis Tb Anak Pada Sarana Kes Terbatas (lampiran )
Penatalaksanaan1,2,/,3,7,4,8,5
Tujuan dalam tata laksana TB adalah eradikasi kuman TB, menegah resistensi
dan menegah terjadinya komplikasi. Tapi tatalaksana TB merupakan suatu kesatuan
tidak hanya pemberian ;T tetapi juga penataaan giEi, penyuluhan kesehatan terhadap
masyarakat tentang pentingnya minum obat seara teratur dalam jangka 0aktu lama, serta
penga0asan terhadap kepatuhan minum obat.
<enis obat ;T
1. (soniaEid =('>
Bersi#at bakterisid, dapat membunuh 5%9 populasi kuman dalam beberapa
hari pengobatan pertama. ;bat ini sangat e#ekti# terhadap kuman dalam keadaan
metabolit akti# =kuman yang sedang berkembang>. -osis harian yang dianjurkan 3&
13mg+kgBB dosis maksimal /%%mg+hari diberikan dalam dosis tunggal. I#ek samping
berupa@ hepatitis %,3 9 penderita =bila terjadi ikterus hentikan obat sampai ikterus
membaik>, kesemutan, nyeri otot, gatal&gatal. Pada keadaan tersebut dosis (' harus
disesuaikan.
2. Ri#ampisin
Bersi#at bakterisid, dapat membunuh kuman semi dorman =persisten> yang
tidak dapat dibunuh oleh isoniaEid. -osis 1%&13mg+kgBB+hari dosis maksimal 7%%mg
dan diberikan sebelum makan. e#ek samping berupa hepatitis, urin atau keringat
ber0arna merah atau jingga, mual serta trombositopenia. Bila Ri#ampisin diberikan
bersama (' dosisnya dikurangi maksimal 1%mg+kgBB+hari, untuk mengurangi
resiko hepatotoksisitas.
/. PiraEinamid
ulis usanto
2%% /11 %%212
7/23/2019 Tbc Refrat.ika
http://slidepdf.com/reader/full/tbc-refratika 13/21
Tuberkulosis Pada anak
Bersi#at bakterisid dan dapat membunuh kuman yang berada dalam sel dengan
suasana asam. -osis 13&/%mg+kgBB+hari dengan dosis maksimal 2g+hari. I#ek
samping yang utama adalah hepatitis dapat juga nyeri, serangan atritis gout. Kadang
terjadi reaksi hipersensiti#itasF demam, mual, kemerahan dan reaksi kulit lain.
6. treptomisin
Bersi#at bakterisid dan bakteriostatik, dosis harian 13L6%mg+kgBB+hari
maksimal 1 g+hari im. I#ek samping utama streptomisin adalah kerusakan ranialis
)((( yang berkaitan dengan keseimbangan dan pendengaran. treptomisin juga
bersi#at ne#rotoksik.
3. Itambutol
Bersi#at bakteriostatik dosis harian yang dianjurkan 13&2%mg+kg+hari, dosis
maksimal 1,23 g+hari, dengan dosis tunggal. Itambutol dapat menyebabkan gangguan
penglihatan dengan berkurangnya ketajaman penglihatan, buta 0arna untuk merah
dan hijau, neuritis toksik.
Paduan ;bat Tuberkulosis
Prinsip dasar pengobatan tuberkulosis adalah minimal 2 maam obat dan
diberikan dalam 0aktu relati# lam =7&12 bulan>. Pengobatan dibagi menjadi 2 #ase. aitu
#ase intensi# =2 bulan pertama> dan sisanya sebagai #ase lanjutan. Tujuannya adalah untuk
membunuh kuman intraseluler dan ekstra seluler serta mengurangi kemungkinan
terjadinya resistensi dan relaps. -iba0ah ini di perlihatkan tabel paduan obat tuberkulosis
!atatan" Tbc ekstra pulmonal" #eningitisT$% Tbc tulang% sendi% usus% dll.
Resistensi ;bat
ulis usanto
2%% /11 %%21/
R'M R'% 2 7
"%) paru
R'M R' R '
% 2 7 12
RM'I R' %2 12
Limfadenopati ser&ikal
"%) ekstra pulmonal *
milier
7/23/2019 Tbc Refrat.ika
http://slidepdf.com/reader/full/tbc-refratika 14/21
Tuberkulosis Pada anak
;bat&obat diatas merupoakan obat lini pertama pada pengobatan tuberkulosis.
pabila terjadi resistensi atau terdapat masalah dalam pengunaan obat lini pertama dapat
digunaka obat lini kedua antara lain@ sipro#loksasin, kanamiin, para aminosalisilat,
tiasetason, etionamid, sikloserin, kapreomiin. ;bat lini kedua ini e#ektiitasnya lebih
rendah tapi toksisitasnya lebih tinggi dibanding ob at lini pertama.
Penghentian pengobatan
1. bila setelah 7 bulan pengobatan dilakukan ealuasi@
& batuk menghilang
& perbaikan klinis
& peningkatan berat badan
2. Bila 7 bulan pertama tidak ada perbaikan kemungkinan@
& :-R =multi drug resisten>
& ;bat perlu diganti atau ditambah
& -iagnosis bukan tb
Pen)ega+an1,/,4
1. BC
(munisasi BC diberikan pada sebelum usia 2 bulan. -osis untuk bayi sebesar
%,%3 ml dan untuk anak %,1 ml, diberikan intrakutandidaerah insersi otot deltoid
kanan =penyuntikan lebih mudah dan lemak subkutis lebih banyak ulkus tudak
mengganggu stuktur otot dantanda baku>. Bila BC dilakukan pada usia lebih dari /
bulan dilakukan uji tuberkukin dulu. BC dapat menegah milier, meningitis dan
spondilitis tb pada anak. I#ek samping BC berupa ulkus lokal dan limpadenitis.
Kontra indikasi pemberian imunisasi BC F de#isiensi imun, in#eksi berat, luka bakar.
2. Kemopro#ilaksis
ulis usanto
2%% /11 %%216
7/23/2019 Tbc Refrat.ika
http://slidepdf.com/reader/full/tbc-refratika 15/21
Tuberkulosis Pada anak
*ntuk kemopro#ilaksis diberika (' 3&1% mg+kgBB+hari. Terdapat dua jenis
pro#ilaksis@
& Pro#ilaksis primer
diberikan pada anak yang kontak erat dengan penderita tb dengan BT positi#
& Pro#ilaksis sekunder
diberikan selam 1 tahun pada anak dengan in#eksi tb, yaitu uji tuberkuli positi#
tapi klinis baik@
*sia -iba0ah 3 Tahun
oto Thorak ormal
:enderitya Penyakit (n#eksi )irus =:orbili -an )arisela>
:endapat Terapi (munosupresi# ?ama =teroid, itostatik>
*sia Pubertas
(n#eksi Baru Tb =N 12 bulan atau koersi baru uji tuberkulin>
Strategi D$"S1,2,/
-;T = Directl& 'bsered Treatment Shortcourse> adalah strategi yang
direkomendasikan "'; dalam pelaksanaan program penanggulangan tuberkulosis,
strategi ini dilakukan di (ndonesia sejak tahun 1553. -;T terdiri dari lima
komponen@
1. komitmen politis dari para pengambil keputusan termasuk dukungan dana
2. diagnostik tb dengan pemeriksaan dahak seara mikroskopis
/. pengobatan deng panduan obat anti tuberkulosis =;T> jangka pendek dengan
penga0asan oleh penga0as menelan obat =P:;>
6. kesinambungan persedian ;T jangka pendek dengan mutu terjamin.
3. penatatan dan pelaporan seara baku untuk memudahkan pemantauan ealuasi progam penanggulangan tb.
ulis usanto
2%% /11 %%213
7/23/2019 Tbc Refrat.ika
http://slidepdf.com/reader/full/tbc-refratika 16/21
Tuberkulosis Pada anak
ngka kesembuhan pasien tuberkulosis dinegara&negara yang mengikuti
strategi -;T dapat menapai 539. "'; menargetkan bah0a tahun 2%1%
mendatang sedikitnya 4%9 kasus tuberkulosis didunia dapat didiagnosis dan diobati
dengan angka kesembuhan setidaknya 839.
ulis usanto
2%% /11 %%217
7/23/2019 Tbc Refrat.ika
http://slidepdf.com/reader/full/tbc-refratika 17/21
Tuberkulosis Pada anak
KESIMPULAN
1. TBC merupakan penyakit yang sudah lama dikenal oleh manusia, penyakit
ini sudah ada sejak jaman mesir kuno.
2. -e0asa ini sepertiga penduduk dunia telah terin#eksi tuberkulosis
/. <umlah kematian tuberkulosis lebih banyak dari akibat malaria dan (-.
Pada 0anita kematian tuberkulosis lebih bayak dari kematian akibat kehamilan,
persalinan dan ni#as.1,/
6. Bakteri penyebab tuberkulosis adalah :yobaterium tuberkulosis,
miobaterium bois, dan myobaterium a#rikanum
3. patogenesis kuman tb adalah kemampuan kuman untuk lolos dari
mekanisme pertahanan tubuh host., termasuk makro#ag dan sistem hipersensitiitas
tipe lambat.
7. manis#estasi klinis tb dapat berupa manis#estasi klinis sistemik
=*mum+tidak spesi#ik>, mani#estasi klinis spesi#ik organ+ lokal
4. Pemeriksaan penunjang untuk diagnosis tb antara lainF *ji tuberkulin,
Radiologis, erologis =pemeriksaan imunitas selular>, :ikrobiologi, Patologi
natomi, danBiologi :olekuler.
8. Tujuan dalam tata laksana TB adalah eradikasi kuman TB, menegah
resistensi dan menegah terjadinya komplikasi. ;bat& obat yang digunakan antara
lainF (soniaEid =('>, Ri#ampisin, PiraEinamid, treptomisin, Itambutol.
5. Penegahan yang dapat dilakukan untuk menegah in#eksi Tb antara lainF
imunisasi BC dan kemopro#ilaksis.
1%. -;T = Directl& 'bsered Treatment Shortcourse> adalah strategi yang
direkomendasikan "'; dalam pelaksanaan program penanggulangan tuberkulosis
ulis usanto
2%% /11 %%214
7/23/2019 Tbc Refrat.ika
http://slidepdf.com/reader/full/tbc-refratika 18/21
Tuberkulosis Pada anak
KEPUS"AKAAN
1. Rahajoe , Basir -, : :akmurim, Kartasasmita CB @ Pedoman asional
Tuberkulosis nak. *KK Pulmonologi PP (-(. <akarta, juni 2%%3. hal 1&63
2. ditama T, upandi PM @ Tuberkulosis -iagnosis, Terapi dan :asalahnya. Idisi@
(((. ?ab :ikrobiologi R*P Persahabatan+ "'; Collaborating Center #or
Tuberkulosis. :aret 2%%%. hal 1&43.
/. "ibo0o Iddy. Tuberkulosis pada nak@ -iagnosis dan Tatalaksana. Pediatri
*pdate. (katan -okter nak (ndonesia Cabang <akarta. 2%%/ hal 74&47
6. <a0ets, :elnik O delberg. :ikrobiologi Kedokteran. Idisi@ 2%. IC. <akarta
1557. hal /%2&/1/
3. <e##rey R. trake@ Tuberulosis, elson teHtbook o# pediatris. 13th ed. edited by
Rihard I. Behrman, Robert :. Kliegman, nn :. rinF senior editor, "aldo I.
elson.elson. Chapter 155. C-&R;:.
7. Tolan Robert ", "indle :ary ?@ Tuberulosis. 000.emediine.om
4. Rahajoe @ Berbagai :asalah Tuberkulosis dan Tata laksana Tuberkulosis
nak. 'al 171&181.
8. Treatment o# Tuberulosis and Tuberulosis (n#etion in dults and Children@
merian Thorai oiety.155/
5. iahino R, ?orusdo @ Tuberulosis in Children. <ournal o# Preentie
:ediine and 'igene 2%%2,6/@ 41&42.
ulis usanto
2%% /11 %%218
7/23/2019 Tbc Refrat.ika
http://slidepdf.com/reader/full/tbc-refratika 19/21
Tuberkulosis Pada anak
ampiran 1
PA"$,ENESIS "UBE(KUL$SIS
#atatan-
Pen.e%aran +ematogen dapat %ersifat -
& $))ult +ematogenik spread
& A)ute generali/ed +ematogeni) spread
& "ra)ted +ematogeni) spread
ulis usanto
2%% /11 %%215
Komplikasi kompleks primerKomplikasi pen.e%aran +ematogen
Komplikasi pen.e%aran limfogen
Imunitas seluler
Infeksi "BSakit "B
Uji tu%er)ulin 0Komplek primer
"er%entuk imunitas spesifik seluler
Pem%entukan fo)us primer
pen.e%aran limfogen
pen.e%aran +ematogen
Kuman +idup*
%erkem%ang%iak
Kuman mati1agositosis ole+ makrofag
al&eolus paru
Infeksi Mycobacterium tuiberkulosis
Sakit "BSem%u+meninggal
Reaktivasi
Reaktivasi/ infeksi
Masa inku%asi 23
42 minggi
7/23/2019 Tbc Refrat.ika
http://slidepdf.com/reader/full/tbc-refratika 20/21
Tuberkulosis Pada anak
ampiran
istem koring -iagnosis Tb nak Pada arana Kes Terbatas
Parameter % 1 2 /
Kontak Tb Tidak
<elas
?aporan Keluarga, Bta
=&> tau Tidak Tau
Kaitas =>, Bta
Tdk <elas
Bta=>
*ji Tuberkulin egati# Positi# =Q
1%mm, tau
Q3mm PadaKeadaan
(munosupresi
Berat Badan+ iEi -iba0ah aris :erah
=Kms> tau Bb+*N 8%9
Klinis iEi
Buruk=BuN7%9>
-emam Tanpa ebab
<elas
Q 2 :inggu
Batuk Q / :inggu
Pembesaran Kelemjar?im#e Koli, ksila,
(nguinal
Q 1 Cm, <umlah 1Tidak yeri
Pembengkakan Tulang+
endi Panggul, ?utut,
alang
da Pembengkakan
Ro ThoraH ormal+Tidak
<elas
1. (n#iltrat2. Pembesaran Kel
/. Konsolidasi
egmental+ ?obular 6. telektasis
1. Kalsi#ik asi
(n#iltrat
2. Pembesaran Kel
(n#iltrat
Catatan@
1. -iagnosis system soring ditegakan oleh dokter 2. jika dijumpai skro#uloderma pasien langsung didiagnosis tuberulosis
/. berat badan dinilai saat pasien dating
6. jika memungkinkan penilaian giEibedasarkan BB+TB seperti pada saranakesehatan yang memadai.
3. demam dan batuk tidak ada respon terhadap terapi sesuai baku puskesmas
7. #oto rongten bukan alat diagnosis utama pada tb
4. semua anak dengan reaksi epat BC harus diealuasi dengan system skoting tbanak
ulis usanto
2%% /11 %%22%
7/23/2019 Tbc Refrat.ika
http://slidepdf.com/reader/full/tbc-refratika 21/21
Tuberkulosis Pada anak
8. anak didiagnosis tb jika jumlah skor Q 7=maksimal 16> Cut o## point ini bersi#at
tentatie+ sementara, nilai de#initie menunggu hasilpenelitian yang sedang
dilaksanakan5. pasien usia balitamendapat skor 3, dirujuk kr R untuk ealuasi lebih lanjut.
ulis usanto21
top related