tatakelola pengelolaan penyakit tidak menular...

Post on 05-Nov-2020

1 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PENGELOLAAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DALAM MEMBANGUN

GENERASI UNGGUL MASA DEPAN

Disampaikan oleh:

dr. Anung Sugihantono

DIREKTUR JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

Hotel Grand Sahid, Jakarta

Sabtu, 3 November 2018

PTM

2

Penyakit Menular masihmerupakan masalah danPTM semakin meningkat

Usia produktif dan usialanjut meningkat yang rentan terhadap PTM

Masalah gizi buruk / kurang, kurus danpendek (Stunting), kegemukan danobesitas pada anak, remaja dan dewasa

Kurang bergerak, konsumsirendah serat dan tinggi GGL, merokok, alkohol, stres.

TANTANGAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

PTM

MASALAH UTAMA

KESEHATAN

PENYEBAB KEMATIAN

UTAMA

BANYAK PENDERITA USIA MUDA

BIAYA YANKES TINGGI

SEBAGIAN BESAR TIDAK

TERDETEKSI

BEBAN MASALAH PTM

3

Sumber : SRS Indonesia (Balitbangkes Kemenkes RI)

PTM SEBAGAI PENYEBAB UTAMA KEMATIAN

4

4,409

1,626

1,538

742

215

180

126

48

8,884

6,938

2,784

2,469

1,155

448

255

188

100

14,337

7,423

2,586

2,295

1,274

476

230

182

119

14,585

JANTUNG

GAGAL GINJAL

KANKER

STROKE

THALASEMIA

SIROSIS HEPATIS

LEUKEMIA

HEMOFILIA

TOTAL

0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000

2016

2015

2014

Biaya Pelayanan Kesehatan Penyakit Katastropik

yang ditanggung JKN tahun 2014-2016

(dalam Miliaran Rupiah)

BEBAN BIAYA PTM

5

• Hanya 3 dari 10 penderita PTM

yang terdeteksi, selebihnya tidak

mengetahui bahwa dirinya sakit

karena PTM tidak ada gejala dan

tanda sampai terjadi komplikasi ;

• Dari 3 penderita PTM tersebut

hanya 1 orang yang berobat teratur.

PTM SEBAGAI PRIORITAS

6

AGENDA GLOBAL

Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dibutuhkan SDM yang sehat, berkualitas dan berdaya saing

Target SDGs 3.4 : Penurunan 1/3 kematian dini akibat PTM pada tahun 2030

NAWACITA PRESIDEN-WAPRES

Agenda 5 : Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui program Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja dan Indonesia Sejahtera

PROGRAM INDONESIA SEHAT

Diwujudkan dengan 3 pilar : Paradigma Sehat, Penguatan PelayananKesehatan dan JKN

Paradigma Sehat dilaksanakan melalui Promotif-Preventif, PemberdayaanMasyarakat dan Keterlibatan Lintas Sektor serta Pendekatan Keluarga

7

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

PTM

TARGET GLOBAL

RPJMN

REN-STRA

RAN PTM

PIS-PK

SPM

GERMAS

KEBIJAKAN NASIONAL

8

GERAKAN MASYARAKAT

HIDUP SEHAT (INPRES No.1/2017)

Fokus Kegiatan

• Peningkatan Aktifitas Fisik

• Konsumsi Buah dan Sayur

• Deteksi Dini

Tujuan

• Meningkatkan produktivitas

• Menurunkan beban biaya

pelayanan kesehatan

• Memperbaiki kualitas hidup

masyarakat

Latar Belakang

Riskesdas 2013 :

• 26,1% penduduk ≥10 th

kurang aktivitas fisik.

• Hanya 36,8% penderita

Hipertensi (usia ≥ 18 th) dan

30,4% penderita DM (usia

≥15 th) yang terdeteksi.

• 93,5% penduduk ≥10 th

kurang konsumsi buah dan

sayur.

9

10

Penurunan Prevalensi Tekanan DarahTinggi (Hipertensi) usia ≥ 18 th dari25,8% (2013) menjadi 23,4% (2019)

Pengendalian Obesitas usia ≥ 18 thtetap 15,4%

Penurunan Prevalensi Merokok usia ≤ 18 th dari 7,2% (2013) menjadi 5,4%

(2019)

11

50 % Puskesmas melaksanakan Pengendalian Terpadu PTM (PANDU PTM)

50 % Desa/Kelurahan melaksanakan Posbindu PTM

50 % Perempuan usia 30-50 tahun dideteksi dini kanker serviks dan payudara

50 % Kab/Kota melaksanakan Kebijakan KTR minimal 50% sekolah

12

2019

2019

2019

2019

PANDU PTM

KTR

POSBINDU PTM

KONSELING

UBM

PEMBATASAN

KONSUMSI GGL

KAMPANYE

CERDIK

IVA & SADANIS

INDERA & FUNGSIONAL

PROGRAM UNGGULAN SEBAGAI STRATEGI P2PTM

13

PANDU PTM SEBAGAI PENDEKATAN FAKTOR

RISIKO PTM TERINTEGRASI DI FKTP

Peningkatan tatalaksana faktor risiko utama (Konseling Upaya

Berhenti Merokok, Hipertensi, Dislipidemia, Obesitas dll) di

fasilitas kesehatan tingkat pertama (Puskesmas, Dokter

Keluarga, Klinik/Praktek Swasta).

Peningkatan Respons Cepat Kegawatdaruratan PTM di

masyarakat dan fasilitas kesehatan tingkat pertama .

Tatalaksana terintegrasi Hipertensi dan Diabetes melalui

pendekatan Faktor Risiko.

Prediksi risiko penyakit Jantung dan Pembuluh Darah dengan

Charta WHO PEN.

14

PROGRAM INDONESIA SEHAT

DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)

(PERMENKES NO. 39 TAHUN 2016)

A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:

1 Keluarga mengikuti KB

2 Ibu bersalin di faskes

3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap

4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan

5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan

B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:

6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar

7 Penderita hipertensi berobat teratur

8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan

C Perilaku dan kesehatan lingkungan:

9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok

10 Keluarga memiliki/memakai air bersih

11 Keluarga memiliki/memkai jamban sehat

12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes

15

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

BIDANG KESEHATAN

(PERMENKES 43 TAHUN 2016)

1. Pelayanan kesehatan ibu hamil

2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin

3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir

4. Pelayanan kesehatan balita

5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar

6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif

7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut

8. Pelayanan kesehatan penderita Hipertensi

9. Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus

10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat

11. Pelayanan kesehatan orang dengan TB

12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV

16

Tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan

secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa

dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan

berperilaku sehat.

Tujuan : untuk meningkatkan produktivitas, menurunkan

beban biaya pelayanan kesehatan dan memperbaiki

kualitas hidup masyarakat.

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

(GERMAS)(Instruksi Presiden Republik Indonesia No.1/2017)

17

GERMAS dilakukan melalui :

(1) Peningkatan aktifitas fisik.

(2) Peningkatan perilaku hidup sehat.

(3) Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan

gizi.

(4) Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit.

(5) Peningkatan kualitas lingkungan, dan

(6) Peningkatan edukasi hidup sehat.

FOKUS KEGIATAN• Aktifitas Fisik

• Konsumsi Buah dan Sayur• Deteksi Dini Penyakit

• Tidak Merokok• Kesehatan Lingkungan

18

SIAPA YANG MELAKSANAKAN ?SELURUH LAPISAN MASYARAKAT

19

Keluarga

Mempraktekkan pola hidup sehat sehari-hari

MasyarakatIndividu

Dunia UsahaAkademisi

Menggerakkan institusi dan organisasi masing-masing

Organisasi Masyarakat

PemerintahPusat dan

Daerah

Menyediakan : kurikulum pendidikan, fasilitas olahraga, sayur dan buah, fasilitas kesehatan, transportasi, Kawasan Tanpa Rokok, taman untuk beraktivitas, Iklan Layanan Masyarakat, car free day, dsb

MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK

20

Sekolah Tempat kerjaRumah Perjalanan Tempat umum

Minimal 30 menit sehari

DAPAT DILAKUKAN DIMANA SAJA, KAPAN SAJA ...

MENGONSUMSI SAYUR DAN BUAH

21

TERSEDIA DALAM MENU SEHARI-HARI

CEK

TEKANAN

DARAH

CEK

KADAR

GULA

DARAH

CEK

LINGKAR

PERUT

CEK

KOLES-

TEROL

TES DARAH

LENGKAP

DI LABO-

RATORIUM

DETEKSI

DINI

KANKER

LEHER

RAHIM

UNTUK WUS

22

MEMERIKSAKAN KESEHATAN BERKALA

TIDAK MEROKOK

MEMBERSIHKAN LINGKUNGAN

P E N U T U P

Upaya P2PTM sebagai bagian dari Program P2P diarahkan

pada upaya-upaya Detect, Prevent dan Response melalui

Pendekatan Keluarga dalam siklus kehidupan dan

pendekatan institusi (sekolah, fasum, tempat kerja dll).

Pencegahan dan Pengendalian PTM dilakukan melalui

upaya promotif dan preventif dengan pendekatan faktor

risiko PTM, penemuan dini penyakit dan pencegahan

kecacatan serta penatalaksanaan yang adekuat.

SPM, Pendekatan Keluarga dan Germas dapat memperluas

cakupan pengendalian faktor risiko penyakit.

Promotif dan preventif sebagai upaya pencegahan dan

pengendalian PTM dilakukan di FKTP melalui Pelayanan

Terpadu (Pandu) PTM.

25

26

top related