tata letak bengkel.docx
Post on 09-Feb-2018
968 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
1/23
TATA LETAK/LAYOUT
BENGKEL/LABORATORIUM
II.TATA LETAK/LAYOUT BENGKEL/LABORATORIUM
1. TUJUAN PEMBELAJARANSetelah selesai materi ini peserta akan dapat :
1). Memahami pengertian tata letak peralatan
2). Menjelaskan tujuan dari tata letak peralatan
3).Menyebutkan/menjelaskan prinsip-prinsip tata letak peralataan di bengkel/laboratorium4). Merencanakan tata letak peralatan dalam bengkel/laboratorium
5). Melakukan tata letak peralatan bengkel/laboratorium dengan baik dan benar
2. MATERI PEMBELAJARAN
a. Pengertian
Tata letak peralatan adalah suatu bentuk usaha pengaturan penempatan peralatan di
bengkel/laboratorium, sehingga bengkel/laboratorium tersebut berwujud dan memenuhi
persyaratan-persyaratan untuk beroperasi.
Kata pengaturan dalam kalimat di atas mengandung makna yang sangat luas, yaitu bahwa dalam
mewujudkan suatu bengkel/laboratorium yang layak operasi diperlukan penempatan peralatan
yang tersusun rapih yang berdasar kepada proses dan langkah-langkah penggunaan / aktifitas
dalam bengkel/laboratorium yang diharapkan, begitu pula dengan daerah kerja (work stations)
harus memiliki luas yang memungkinkan pekerja/operator dapat bergerak bebas, aman dan
http://manajemenbengkel.blogspot.com/2011/11/tata-letaklayout-bengkellaboratorium.htmlhttp://manajemenbengkel.blogspot.com/2011/11/tata-letaklayout-bengkellaboratorium.htmlhttp://manajemenbengkel.blogspot.com/2011/11/tata-letaklayout-bengkellaboratorium.htmlhttp://manajemenbengkel.blogspot.com/2011/11/tata-letaklayout-bengkellaboratorium.html -
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
2/23
nyaman, di samping lalu lintas bahan yang akan digunakan dapat sampai ke tempat kerja dengan
mudah/lancar.
b. Tujuan Tata Letak bengkel/laboratorium
Penataan peralatan di bengkel bertujuan untuk mendapatkan suatu keuntungan yang maksimal
dengan cara mengatur peralatan/penempatan semua fasilitas pada tempat/lokasi yang strategis
dan posisi yang terbaik sehingga dapat mencapai pemanfaatan yang berimbang dari faktor-faktor
manusia, bahan, peralatan/mesin dan pendanaan akan merupakan sesuatu yang sangat dominan
dan selalu harus menjadi perhatian dalam menyelenggarakan suatu kegiatan, tidak terkecuali
dalam kegiatan penataan dengan maksud agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Dengan perkataan lain bahwa penataan peralatan dalam bengkel, laboratorium merupakan suatu
usaha untuk meningkatkan kelancaran di dalam berproduksi dalam hal ini adalah kelancaran
kegiatan Belajar Mengajar.
Lebih terinci lagi bahwa penataan memiliki tujuan sebagai berikut :
1) Mengurangi hambatan dalam upaya melaksanakan suatu pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya
2) Memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pekerja/operator
3) Memaksimalkan penggunaan peralatan
4) Memberikan hasil yang maksimal dengan pendanaan yang minimal
5) Mempermudah pengawasan
c. Prinsip-prinsip penataan bengkel/laboratorium
Banyak diantaran para pengelola bengkel/laboratorium yang melaksanakan penataan bengkelnya
di sekolah, mengabaikan prinsipprinsip penting penataan bengkel, dan menganggapnya tidak
begitu penting untuk diperhatikan.
Beberapa prinsip penataan yang sering terabaikan diantaranya :
1) Anak anak yang melakukan kegiatan sama sekali jangan diberikan keleluasaan mencampuri
kegiatan anak yang lainnya yang juga sedang melaksanakan kegiatan, terkecuali diinstruksikan
oleh guru prakteknya seperti kerja berkelompok.
2) Alur lalu lintas di dalam bengkel harus ditentukan sejalan dengan pelaksanaan perencanaan tata
letak peralatan.
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
3/23
3) Peralatan harus disusun dan diatur dengan berpedoman pada aturan- aturan
keselamatan/kesehatan kerja dan dapat memperlancar lalu lintas barang.
4) Daerah bengkel/laboratorium yang gelap dapat digunakan, tapi hanya untuk tujuan-tujuan
tertentu yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar praktek/materi pelajaran praktek.
Prinsip pertama dengan prinsip yang kedua sangat erat hubungannya, mungkin dapat
direncanakan secara bersamaan.
Adapun untuk prinsip tersebut di bawah ini akan dijelaskan prinsip pengaturan daerah kerja dan
lalulintas atau biasa disebut work station (daerah kerja) dan garis kerja.
Peralatan yang ditata di bengkel, laboratorium meliputi alat-alat utama, alat-alat kelengkapan,
alat-alat penunjang, bahan praktek dan sebagainya.Penyusunan tata letak peralatan tidak ada ketentuan yang baku, tapi disarankan agar hal-hal
berikut diperhatikan :- Memberikan kemudahan untuk bergerak
- Menjamin keselamatan kerja- Memberikan peluang untuk pemeliharaan
- Memanfaatkan penerangan alami semaksimal mungkin
- Peralatan atau mesin terlihat rapi dalam penataan letak peralatan atau mesin ada beberapa sistemantara lain penataan berdasarkan alur proses kerja atau pengerjaan suatu jenis pearalatan
- Penataan berdasarkan jenis, ukuran, maupun keseragaman peralatan
Disamping itu penempatan ruang alat (tool room) agar mudah dan dekat dijangkau dari segala
penjuru bengkel, laboratorium , misalnya tool room agak ditengah-tengah bengkel, laboratorium,demikian juga gudang bahan perlu ditempatkan dilokasi yang aman tetapi mudah dijangkau.
3. LATIHAN
a. Diskusikanlah dengan teman anda bagaimana pendapat masing-masing tentang penempatan
mesin dan trainer di bengkel/laboratorium yang ada sekarang ? Beri komentar apa yang sudah
baik dan apa pula yang masih kurang, hal-hal yang masih kurang perlu dilengkapi dengan saran
perbaikan.
b. Kalau sudah berarti bengkel, laboratorium bengkel/laboratorium anda sudah bagus, seandainya
belum rencanakan bagaimana menurut anda tata letak yang baik ?c. Lakukan penataan mesin/trainer di ruang bengkel/laboratorium se efisien mungkin !
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
4/23
III. PENATAAN DAN PENGATURAN PERALATAN DI BENGKEL,
LABORATORIUM
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir materi pelajaran ini peserta akan dapat :
1). Memahami prinsip penataan peralatan pendukung di bengkel/laboratorium
2). Memahami tata cara penataan peralatan yang baik
3). Melaksanakan penatan peralatan dilaboratorium dengan aman
2. MATERI PEMBELAJARAN
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
5/23
1). Prinsip Penataan Peralatan
Pada dasarnya semua peralatan yang ada di laboratorium adalah milik negara / milik yayasan
yang dipercayakan ke sekolah untuk dikelola dan dipergunakan sesuai dengan program yang
telah dibakukan, di dalam hal ini kegiatan belajar mengajar.
Oleh karena peralatan/mesin-mesin itu harta negara maka keberadaannya harus
dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan atau kebijakan yang berlaku, diantaranya ialah
bahwa semua peralatan yang masuk ke laboratorium harus dilengkapi dengan dokumen
pendukungnya, yang merupakan lampiran dari berita acara serah terima barang yang pada
intinya berisi : hari/tanggal barang tersebut diterima di bengkel, dalam keadaan lengkap
jumlahnya, benar spesifikasinya, dan sesuai kualitasnya.
Setelah barang diterima dan berita acara sudah ditandatangani oleh pihak pengirim, pihak
penerima, maka peralatan/mesin-mesin tersebut dicatat dalam buku inventaris bengkel, dan
dibuat laporannya setiap 3 bulan ke instansi yang lebih atas.
Berdasarkan hal di atas maka sebagai pengelola laboratorium dituntut untuk selalu mengetahui
dengan pasti semua peralatan, yang berada dalam tanggung jawabnya tanpa harus melihat dulu
dokumen -dokumennya terutama peralatan portable dan peralatan multi fungsi yang dalam
pemakainnya bisa dipindah-pindah, sesuai keinginan si pemakai. Agar semua peralatan mudah
didteksi banyak cara yang dapat dilakukan. Salah satu diantaranya ialah dengan menata semua
peralatan pada tempat-tempat tertentu, dengan prinsip :
- Mudah dilihat
- Mudah dijangkau
- Aman untuk alatnya
- Aman untuk pemakainya
2). Tata cara Penataan Peralatan
Dengan berpegang kepada prinsipprinsip penyimpanan peralatan sebagaimana dikemukankan
sebelumnya, berbagai cara dapat dilakukan, diantaranya :
a. Peralatan ditempatkan, ditata dalam satu ruang khusus, biasa disebut tool room, penataannya
dapat dilakukan dengan menggunakan panel, rak, lemari besi,shadow board.
b. Peralatan disimpan dan ditata di dalam kabinet. Kabinet ditempatkan didalam maupun di luar
tool room.
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
6/23
c. Peralatan disimpan dan ditata di dalam kabinet. Kabinet ditempatkan didalam atau diluar tool
room.
d. Lemari khusus yang dapat diatur temperaturnya.
Disamping cara penataan diatas beberapa hal yang perlu juga diperhatikan bagi pengelola
peralatan laboratorium :
a). Semua peralatan dipusatkan di suatu ruang dan semua siswa tahu kemana mereka harus mencari
untuk mendapatkannya.
b). Bengkel, laboratorium/ tempat alat harus selalu dikunci, tetapi jangan sampai kuncinya hilang/
lupa sehingga terpaksa harus didobrak.
c). Setiap pelajaran praktek bengkel, perlu ditunjuk salah satu siswa secara bergantian sesuai
(dengan jadwal pembagian tugas) untuk menjadi toolman, yang diberi tanggung jawab melayani
dan pengembalian alat sehingga selesai jam praktek.
d). .Dalam situasi seharihari , ruang alat juga berfungsi melindungi peralatan yang dipinjam secara
tidak sah oleh staf laboratorium (staf pemeliharaan).
e). Ruang alat hanya digunakan untuk keperluan kegiatan belejar mengajar praktek.
f). Pengecekan extra perlu dilakukan untuk peralatan khusus yang dilakukan sewaktu waktu ,
untuk pekerjaan tertentu seperti alatalat instrumen.
g). Bila diperlukan dapat mengangkat orang seperti penjaga ruang yang bertanggung jawab tidak
hanya dalam hal pelayanan keluar masuk peralatan tetapi juga untuk perawatan.
h). Sebaiknya peralatan ditata secara kelompok menurut jenis dan fungsinya.
i). Brosurbrosur atau katalog sebaiknya disimpan baik diruang alat pada tempat khusus.
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
7/23
3. LATIHANa. Diskusikanlah dengan teman anda bagaimana pendapat masing-masing tentang penataan
bengkel/laboratorium yang ada sekarang ? Beri komentar apa yang sudah baik dan apa pula yang
masih kurang, hal-hal yang masih kurang perlu dilengkapi dengan saran perbaikan.
b. Selanjutnya komentari pula penataan ruang peralatan, apakan sudah memenuhi sarat seperti
aman, mudah terlihat, mudah mengambil dan mengembalikannya, dan aman dalam
penggunaannya. Kalau ada hal-hal yang masih kurang berikan saran perbaikan denganargumentasi yang logis.
c. Sekarang rencanakan penempatan peralatan pendukung/instrument di ruang
bengkel/laboratorium sekolah anda sehingga layak disebut sebagai tempat kerja praktik.
a. Penyusunan jadwal pemakaian Bengkel
b. Penyusunan Daftar Pembagian Tugas
IV. TATA LETAK GUDANG BAHAN PRAKTIK
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
8/23
1. Tujuan khusus pembelajaran
Setelah akhir pelajaran ini peserta dapat :
1). Menjelaskan faktorfaktor penting dalam menentukan lokasi gudang bahan.
2). Memahami macammacam gudang untuk gudang.
3). Memahami sifatsifat bahan.
4). Menerapkan tata cara penempatan bahan.
5). Melaksanakan pengamanan gudang.
2. Materi Pembelajaran
1). Menentukan Lokasi Gudang Bahan.
Gudang bahan adalah suatu tempatatau ruang yang berfungsi khusus untuk menyimpan segala
sesuatu yang digunakan untuk suatu keperluan atau dapat diproses menjadi barang /hasil yang
relatif lebih bermanfaat daripada sebelumnya.
Kalimat diatas memiliki makna bahwa bahan yang akan diproses didalam kegiatan belajar
mengajar terdiri dari bermacam macam jenisnya , dan dalam jumlah yang bervariasi. Agar
bahan tersebut dapat diproses dan dapat menghasilkan sesuatu yang berguna diperlukan suatu
penanganan yang sungguh sungguh dalam penempatannya. Untuk penempatan bahan dipilih
satu lokasi yang sekiranya dapat menjamun bahwa bahan yang disimpan / ditata dalam gudang
tidak berubah kualitas maupun kuantitasnya.
Beberapa faktor penting yang dapat dijadikan dalam penentuan lokasi gudang yaitu :
Tempat mudah dicapai oleh alat pengangkut.
Tempat bebas dari banjir dan tidak mudah terbakar.
Memungkin tersedia fasilitas yang diperlukan seperti : Listrik , air dan telepon.
2). Macammacam Gudang
Macam gudang dibedakan atas :
Gudang pusat : ialah gudang utama yang menyimpan barangbarang yang akan disalurkan
kepada gudang khusus , gudang pemakai.
Gudang pemakai: ialah guang yang digunakan untuk menyiapkan barangbarang yang
langsung dipakai.
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
9/23
Gudang khusus : ialah gudang yang digunakan untuk menyimpan barangbarang khusus baik
jenisnya maupun sifatnya seperti bahan kimia, bahan peledak, obatobatan dan lainlain.
3). Tata Letak Barang.
Begitu banyak jenis dan jumlah barang yang biasa digunakan dalam proses belajar mengajar,
sehingga di dalam penyimpanannya perlu penataan yang teratur.
Dalam pengaturan penyimpanan/peralatan bahan hendaknya diperhatikan sifat-sifat barang,
misalnya :
a. Barang-barang berat
b. Barang-barang mewah
c. Makanan
d. Berupa kertas-kertas
e. Berupa kain
f. Berupa bahan kimia
g. Berupa butiran/lempengan
4). Keamanan gudang
Mengingat bahan yang diterima dan digudangkan itu adalah barang milik negara /yayasan yang
harus dipertanggungjawabkan dalam penggunaannya, sehingga perlu dijaga keamanannya.
Keamanan yang dimaksud adalah mencakup keamanan fisik dan keamanan administrasi.
Untuk keamanan administrasi sama halnya dengan administrasi pemeliharaan peralatan.Untuk keamanan secara fisik perlu diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :
Gudang harus dikunci selama tidak ada kegiatan dalam gudang, kunci harus ada duplikasinya,
satu dipegang kepala gudang dan satu lagi dipegang atasannya.
Perlu ada tenaga khusus penjaga keamanan gudang
Bahan yang berharga tinggi perlu disimpan ditempat yang dianggap lebih terjamin keamanannya
Perlu tersedia alat pemadam kebakaran dan anti hama
Konstruksi pintu dan pagar sekeliling dibuat yang kuat, dan pintu masuk terbatas tidak semua
orang, kendaraan keluar masuk
5). Pelaksanaan penyimpanan
Penyimpanan/peralatan harus dikelola sebaik-baiknya agar tercapai efisiensi dan efektivitas
dalam penggunaan tenaga kerja, alat-alat dan tata kerja.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penataan bahan adalah sebagai berikut :
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
10/23
a. Syarat pergudangan yang berlaku
b. Sifat barang yang disimpan
c. Jangka waktu penyimpanan
d. Tenaga yang diperlukan
e. Alat yang diperlukan
f. Dana yang diperlukan
g. Prosedur kerja dan tata kerja
4. LATIHAN1). Jelaskan pertimbangan dalam menentukan lokasi gudang ?
2). Sebutkan macam-macam gudang dan fungsinya ?
3). Bagaimana menyusun barang di gudang ?4). Faktor-faktor apa yang mempengaruhi keamanan barang di gudang ?
V. OPTIMASI PENGGUNAAN BENGKEL/LABORATORIUM1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai materi ini peserta akan dapat :
1). Menjelaskan makna optimasi penggunaan bengkel, laboratorium
2). Menerapkan cara-cara pengoptimasian penggunaan bengkel3). Menghitung efisiensi penggunaan bengkel, laboratorium.
4). Memahami dan mengimplementasikan 5 S
2. MATERI PEMBELAJARAN
1). Pengertian Optimasi Bengkel, laboratorium / Laboratorium
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
11/23
Yang dimaksud dengan optimasi bengkel, laboratorium, adalah suatu usaha untuk
mengoptimasikan pemakaian bengkel, laboratorium sehingga bengkel tersebut secara optimal
memberikan faedah dan penunjang pencapaian tujuan bengkel, laboratorium .
Sebagai bengkel, laboratorium pendidikan yang befungsi sebagai tempat pelatihan siswa dan
bertujuan untuk memberikan keterampilan kejuruan pada siswa, tentu saja bengkel yang
optimum penggunaannya akan memberikan faedah yang sebesar-besarnya kepada siswa yaitu
memberikan ketrampilan kejuruan yang handal.
Agar bengkel, laboratorium dapat optimum digunakan tentu saja bengkel, laboratorium
/laboratorium tersebut harus dikelola dengan baik. Berikut ini disebutkan ciri-ciri atau
karakteristik bengkel, laboratorium yang dikelola dengan baik.
Karakteristik bengkel, laboratorium yang dikelola dengan baik:
i. Efektif yaitu peralatan mendukung peningkatan kualitas PBM
ii. Efisien yaitu setting peralatan tidak menyia-nyiakan energi, biaya bahkan
meningkatkan produktivitas kerja
iii. Sehat dan aman yaitu penerangan, ventilasi, sanitasi, air bersih, keselamatan
kerja, lingkungan, semuanya memenuhi persyaratan
iv. Peralatan/fasilitas selalu siap pakai dan aman yaitu semua peralatan / fasilitas
terhindar dari kerusakan, kemacetan dan terlindung dari kehilangan
v. Seluruh aktivitas bengkel mudah dikontrol yaitu dengan adanya administrasi
yang baik, visualisasi informasi yang jelas dan program yang jelas
vi. Memenuhi kebutuhan psikologis yaitu secra visual l menarik dan
menyenangkan, iklim kerja yang baik, dan kesejahteraan lahir dan batin yang memadai
Dengan dikelola secara baikInsya Allah Optimasi Bengkel, laboratorium akan tercapai.
Ciri-ciri bengkel, laboratorium /
laboratorium yang optimal penggunaannyaadalah :
Efisiensi pemakaian bengkel, laboratorium berkisar antara 60 % s.d 80 %
Program Kerja bengkel, laboratorium terlaksana secara tuntas
Siswa puas dengan memperoleh ketrampilan sesuai dengan target kompetensi (kurikulum)
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
12/23
Pengelola dan Staf bengkel, laboratorium mendapat kepuasan
2). Upaya mencapai optimalisasi bengkel / laboratorium
Dalam upaya meningkatkan optimasi bengkel ada beberapa saran yang disampaikan adalah :
a. Penyusunan jadwal pemakaian Bengkel
Agar bengkel, laboratorium dipakai secara tertib dan teratur, tidak terjadi tabrakan antara
pemakai yang satu dengan pemakai yang lain, maka perlu adanya jadwal pemakaian bengkel,
laboratorium .
Untuk dapat menyusun jadwal pemakaian bengkel, laboratorium tersebut, tentu saja perlu
diinventarisasi segala kegiatan yang akan dilakukan di bengkel, laboratorium, misalnya kegiatan
praktik (pelatihan) kegiatan pemeliharaan (M & R) dan sebagainya. Demikian juga perlu
diinventarisasikan personil/orang-orang yang akan melakukan kegiatan tersebut, berapa
jumlahnya, rombongan belajar atau perorangan disamping itu perlu juga diidentifikasi waktu
yang diperlukan untuk melakukan kegiatan dan waktu yang tersedia yaitu waktu buka maupun
tutup bengkel, laboratorium .
Dengan data-data yang lengkap ini maka jadwal penggunaan bengkel, laboratorium dapat
disusun
b. Penyusunan Daftar Pembagian Tugas
Strategi untuk mengatur siswa dalam melaksanakan praktek itu ada bermacam- macamtergantung dari karakteristik bengkel, laboratorium masing-masing. Ada yang diatur secara
kelompok, dan ada yang diatur secara induvidu.Ada yang perlu diatur secara seri yaitu bila materi itu memang harus berurutan atau dapat diatur
secara paralel
c. Papan Informasi tentang Kemajuan PraktikPapan Informasi tentang kemajuan praktik siswa adalah berupa table berapa buah job.pekerjaan
yang harus dikerjakan siswa dan seberapa banyak yang telah dikerjakan oleh masing- masing
siswa. Papan ini berguna bagi guru dalam menentukan kemajuan siswa secara individu dan
berguna pula bagi siswa untuk menilai seberapa banyak pekerjaan yang telah dilakukannya.
3). Perhitungan efisiensi bengkel
Telah disepakati bersama bahwa yang dimaksud dengan efisiensi adalah perbandingan antara
sesuatu yang terpakai dengan sesuatu yang tersedia.
Kita akan mengetahui apakah bengkel kita efisien atau tidak dapat kita hitung apabila kita
mengetahui pemakaiannya. Rumus efisiensi dapat kita susun sebagai berikut :
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
13/23
Ef = Efisiensi pemakaian ruang bengkel, laboratorium / laboratorium
K = kelas/kelompok yang memakai ruang bengkel / laboratorium
R= Ruang (jumlah ruang)
Wp = Jumlah jam praktek tiap-tiap minggu
Ws = jumlah jam kerja sekolah setiap minggu (misal 50 jam pelajaran)
Contoh :
Beberapa efisensi ruang komputer bila ruang tersebut digunakan oleh :
Kelas I selama 3 jam /minggu
Kelas II selama 4 jam/ minggu
Kelas III selama 3 jam/ minggu
Sedang jumlah kelas adalah :
Kelas I sebanyak 4 kelas
Kelas II sebanyak 4 kelasKelas III sebanyak 3 kelas
Jawab :
Kelas I akan memakai selama : 4x3 jam = 12 jam/minggu
Kelas II akan memakai selama : 4x4 jam = 16 jam/minggu
Kelas III akan memakai selama : 3x3 jam = 12 jam/minggu
Ruang praktek (R) hanya 1 ruang
Jam kerja selama (Ws) = 50 jam pelajaran
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
14/23
Ruang / laboratorium ini masih cukup efisien
Sebaliknya dengan rumus efisiensi kita juga dapat menentukan jumlah kebutuhan ruang.
Implementasi 5S
Istilah 5S sangat sering kita dengar terutama bagi mereka yang berprofesi sebagai karyawan
industri manufaktur. Secara harfiah 5S berasal dari 5 kata dalam bahasa jepang yaitu, Seiri,
Seiton, Seisou, Seiketsu, dan Shitsuke. Jika kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia ia akan
menjadi Pemilahan, Penataan, Pembersihan, Pembiasaan, Pendisiplinan. Sehingga dalam
beberapa pabrik, kosa kata 5S ini sudah diubah ke dalam bahasa Indonesia menjadi 5P atau
dalam konteks lain ia berubah menjadi 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) walaupun
untuk yang terakhir ini terkesan sedikit memaksa, tetapi masih memiliki semangat yang sama
dengan 5S.
Secara umum orang mengenal 5S sebagai sebuah cara atau filosofi yang merupakan cara me-
manage,cara mengelola area kerja baik dari pola kerja yang efisien dan efektif, pola melakukan
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
15/23
perbaikan terus-menerus dengan mengikis segala bentuk pemborosan, memperbaiki alur kerja,
serta memangkas proses-proses yang tidak perlu dan tidak rasional, selain itu 5S juga
mengajarkan kepada kita tentang pola kedisiplinan yang tidak pernah mengenal lelah apalagi
menyerah.
Semangat 5S dan sekaligus target sasaran 5S adalah perubahan moralitas kerja ketika kita berada
diarea kerja kita, keselamatan kerja, dan efisiensi dalam setiap hal pekerjaan yang kita lakukan.
Sebab dengan pelaksanaan 5S, kita bisa dengan mudah melihat perbedaan setiap jenis barang di
tempat dan lokasi yang berbeda pula, lebih mudah mengakses dan menemukan sesuatu yang kita
cari karena petunjuk lokasi dan tempat yang sudah jelas, lebih hemat waktu dalam mengerjakan
sesuatu karena petunjuk yang jelas dan standar kerja yang sudah baku disesuaikan dengan
kebutuhan kerja, lebih merasa aman dan nyaman dalam bekerja karena semua karyawan telah
melakukan hal yang sama dan standar.
Untuk itu, singkatkita kaji satu persatu dari 5 kata S diatas
1. Seiri (), PemilahanPastikan setiap barang yang berbeda jenis dan keperluannya terpisah. Tidak mencampurkan jenis
produk yang sama dalam satu keranjang atau karton box yang sama sebab hal ini berpotensi
terkirim sampai ke pelanggan. Pisahkan pula produk yang dinyatakan OK dengan produk yang
dinyatakan NG atau BS demikian juga dengan produk yang belum diperiksa, semuanya
harus benar-benar jelas memiliki tanda dan terpisah. Pastikan tools, alat-alat yang bisasadigunakan untuk bekerja tidak tercampur dengan alat-alat yang sudah rusak dan tidak bisa
digunakan lagi.
2. Seiton(), PenataanSetelah kita memilah barang yang berbeda jenis, berbeda keperluannya, dan berbeda tujuan,
maka langkah berikutnya adalah menatasetiap barang tersebut dengan pemberian identitas yang
jelas agar benar-benar tidak tercampur, menatanya dengan pola penyimpanan yang rapi, dari
warna box yang dibedakan, misalnya warna biru untuk box produk OK warna merah untuk
produk NG dan warna kuning untuk produk yang belum diperiksa. Atau kita tata alat ukur
yang biasa digunakan di lapangan produksi dengan gelang berwarna untuk setiap periode
kalibrasi yang kita tetapkan, misalnya gelang kuning untuk alat ukur yang sudah dikalibrasi pada
periode semester genap dan gelang warna hijau untuk alat ukur yang dikalibrasi pada periode
semester ganjil. Jika masa kerja kita telah memasuki semester ganjil sementara masih ada alat
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
16/23
ukur yang menggunakan gelang warna kuning, maka hal ini dengan mudah bisa dideteksi dan
segera dilakukan perbaikan dengan melakukan kalibrasi atas alat ukur tersebut.
3. Seisou ( ),PembersihanAktifitas bersih-bersih bukanlah merupakan aktifitas khusus dalam pekerjaan kita, melainkan
menyatu dengan keseharian jadwal kerja. Dengan seisou, kita pastikan bahwa area kerja kita
tetap bersih setelah pekerjaan selesai sama seperti ketika memulai pekerjaan, hal ini bertujuan
agar jika terjadi kesalahan atau hal-hal aneh selama bekerja bisa terdeteksi pada saat akhir
bekerja, misalnya setiap selesai bekerja semua toolsdikembalikan ke kotaknya dan dibersihkan
dari kotoran jika ditemukan tools yang sudah rompal dan tidak bisa digunakan, maka dengan
segera kita tahu bahwa toolsyang dimaksud harus diganti. Selanjutnya perlu segera dilakukan
orderuntuk penjagaan level stock. Dalam hal lain, kita bersihkan meja kerja kita setiap selesai
pekerjaan, mengembalikan file-file yang digunakan kepada tempatnya dimana kita pertama kali
mengambil. Merapikan meja kerja dan sekelilingnya dari kerja dari dokumen-dokumen yang
berceceran dan sampah-sampah lain lalu membuang sampah ke tong sampah dan menyimpan
dokumen pada tray dokumen sesuai kebutuhannya. Kegiatan ini menyatu dalam keseharian
jadwal kerja kita kapanpun dan dimanapun. Jika hal ini dilakukan maka dengan mudah kita bisa
menemukan dokumen yang kita perlukan karena tinggal mengambil di tempat yang sudahditetapkan bersama, demikian pula halnya dengan tools yang kita butuhkan akan selalu pasti
tersedia dalam level stock yang aman untuk digunakan dan dalam kondisi yang bisa pakai.
Dalam keseharian habitsorang jepang sering kita dengar istilahjunbi (Ed: jumbi: persiapan) dan
katazuke (rapi-rapi) setiap mereka selesai bekerja, hal ini tidak lain adalah proses seisou yang
telah menjadi karakter pribadi setiap orang jepang. Dalam kondisi normal, mereka tidak akan
mungkin meninggalkan meja kerjanya berantakan tanpa berusaha melakukan katazuke sebelum
meninggalkan tempat kerjanya
4. Seiketsu (), PembiasaanIstilah seiketsu ini sering kali diterjemahkan sebagai pembiasaan walaupun maknanya lebih
dekat pada Standarisasi. Bahwa setiap kita dituntut untuk melaksankan 3S diatas dalam proses
sehari-hari, bukan lagi sebagai aktifitas dadakan yang menyita waktu dan energy apalagi tetapi
tidak memberikan dampak berarti dalam pekerjaan. Rangkaian aktifitas 4S dilaksanakan dengan
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
17/23
konsisten dalam keseharian kerja kita, dilaksanakan oleh semua orang tanpa kecuali sebagai
sebuah standar baku yang menyatu dengan pekerjaan inti.
5. Shitsuke (), PendisiplinanIni adalah fase terakhir dari rangkaian Pilah-Tata-Bersihkan-Biasakan. Penetapan
pendisiplinan diri merujuk pada proses panjang yang berkelanjutan. Maka Seiketsusebagai S ke-
5 menjadi penyempurnaan dari 4S sebelumnya. Pada konsep pendisiplinan ini diharapkan pula
bukan sekedar mempertahankan kondisi yang ada tetap rapih, bersih, dan standar saja melainkan
perlu ada perbaikan berkelanjutan tanpa perubahan berhenti berinovasi. Sebab hanya dengan cara
itulah perusahaan dapat mempertahankan kondisinya untuk tetap survive ditengah era persaingan
global saat ini.
Tabel di bawah ini menjelaskan tentang 5 S tersebut.
INDONESIA PENGERTIAN
SEIRIPEMILAHAN
PILAH yang diperlukan
dengan yang tidak
diperlukan
PILAH barang yang OK
(Bisa Pakai) dengan NG
(Tidak bisa pakai)
PILAH setiap barang yang
berbeda jenisnya
SEITONPENATAAN
TATA setiap barang agarmudah dicari
TATA setiap barang sesuai
keperluannya
TATA setiap barang agar
indah dilihat
SEISOUPEMBERSIHAN
BERSIH-kan tempat
kerjamu agar jika ada hal
aneh mudah dideteksi
BERSIH-kan setiap barang
agar selalu terawat
BERSIH-kan sekelilingmu
agar tetap BERSIH
SEIKETSUPEMBIASAAN
BIASA-kan dirimu bekerja
sesuai STANDAR
BIASA berlaku benar
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
18/23
adalah STANDAR
BIASA berbuat sesuai
STANDAR adalah BENAR
SHITSUKEPENDISIPLINAN
DISIPLIN-kan Kebiasaan
3S pada keseharianmu
DISIPLIN-kan Kebiasaan
baik agar menjadi
KARAKTER
DISIPLIN-kan Berperilaku
sesuai Standard
3. LATIHAN
1). Buatlah format untuk merencanakan kebutuhan alat dan bahan praktik selama satu semester,
kemudian diskusikan dengan teman anda format yang paling baik harus memuat apa saja ?
2). Buatlah daftar penggunaan bengkel kemudian diskusikan dengan teman anda apakah jadwal ini
tersebut sedah baik ?
3). Buat pula daftar pembagian tugas setiap guru yang ada di bengkel/laboratorium tersebut ?
4). Buatlah papan informasi yang berisi daftar kemajuan pekerjaan siswa tentang suatu praktik yang
berlangsung di bengkel/laboratorium ?
5). Hitunglah efisiensi penggunaan bengkel di sekolah saudara ?6). Pahami makna dan filosopi 5 S untuk dapat diterapkan di Sekolah saudara ?
Lampiran 1
Contoh-contoh Format yang DigunakanSMK..
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
19/23
.Unit Kerja :.
..
BUKTI PENERIMAAN BARANGNomor: tanggal..
Berdasarkan:1. Surat pengantar tanggal :..Nomor:2. Berita Acara Penerimaan Barang, tanggal Nomor:
Menurut surat permintaan dari Tanggal Nomor..Barang-barang tersebut dibawah ini telah diterima di gudang ..
No. Nama barangKode brg
inventSatuan
Harga
satuanBanyaknya Keterangan
GUDANGBAGIAN
PEMBUKUANCATATAN
Barang diterima :Tanggal:Dimasukkan persediaan
oleh :
.
Dimasukkan oleh:
Faktu diterima
oleh :..Mengetahui :Kepala Gudang,
Lampiran 2
SMK...
NAMA STOCK : UNIT KERJA :GOLONGAN : SATUAN:..
GUDANG :
KARTU BARANG
DITERIMA dari: .
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
20/23
Nama barang : Kode inventaris No..
Tanggal
penerimaan/pen
geluaran dari
gudang
NOMOR JumlahSisa/Ketera -
nganBukti
penerima-
an
Bukti
pengeluar -
anDiterima Dikeluarkan
Lampiran 3
SMK.. Unit Kerja :.
BERITA ACARA PENERIMAAN/PENYERAHAN BARANGNomor:.
Pada hari ini : Hari .. Tanggal.Bertempat di ..
Sesuai dengan surat pemberian/permintaan dari ..
tanggal . No
Telah terjadi Penyerahan/Penerimaan barang antara :
1. Nama :
2. Jabatan :
3. Alamat : ..
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
21/23
Sebagai pihak yang menyerahkan
1. Nama : 2. Jabatan :
3. Alamat : ..
Sebagai pihak yang menerima barang-barang tersebutdi bawah ini : .
Setelah diperiksa yang disaksikan oleh pihak ke 3 ternyata terdapat/tidak terdapat :
.20
Yang menyerahkan,
Saksi pihak ke 3 ..
1. ..2. .. Yang menerima,
Lampiran 4
SMK.. Unit Kerja :.
SURAT PERINTAH MENGELUARKAN BARANGNomor:tanggal
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
22/23
Untuk : ..Alamat : .. Kepada
Yth. Bendaharawan
Perlengkapan/ Kepala Gudang.
di
..
Harap diserahkan/dikirimkan kepada
Untuk disampaikan kepada alamat di atas barang-barang sebagai tersebut di bawah ini:
No. Nama barang Banyaknya
Kode petiinventaris
Kode petibungkusan
Hargasatuan No. stock
Keterangan
. ..20Tembusan: Pejabat yg berwenang
1. ..
2. .3.
4. dst .
Lampiran 5
-
7/22/2019 TATA LETAK bengkel.docx
23/23
SMK.. Unit Kerja :.
KARTU PERSEDIAANNama barang :
Tgl. Uraian pemasukandan pengeluaran
No. fakturdll Masuk Keluar Sisa Keterangan
DAFTAR PUSTAKA
1. Ahyari, Agus,Efisiensi Persediaan Bahan, BPFE Yogyakarta, 1977
2. Abdullah, S,Pengelolaan Fasilitas,Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, 2003.
3. Baily, Peter, Succesful Stock Control by Manual System, Gower Press Ltd. Great Britain, 1971
4. Dipohusodo, Istimawan,Manajemen Proyek dan Konstruksi 1, Kanisius, Yogyakarta, 1996.
5. Suradji, Gatot, Pedoman Teknis Administrasi Perlengkapan, Proyek Peningkatan Kemampuan
Pengelolaan Teknis Pendidikan, 19776. Takashi Osada Buku Sikap Kerja 5S
top related