tanaman merupakan organisme autotrof
Post on 04-Jan-2016
6 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP PROSES
FOTOSINTESIS
Tanaman merupakan organisme autotrof, yaitu organisme yang dapat
menyediakan makanannya sendiri dengan cara melakukan fotosintesis. Menurut
(Rasyid, 2009), proses fotosintesis tumbuhan adalah suatu proses yang menjadi
dasar bagi terbentuknya berbagai zat – zat organik di alam. Sedangkan menurut
sumber lain fotosintesis adalah proses sintesis karbohidrat dari bahan – bahan
anorganik (CO2 dan H2O) pada tumbuhan berpigmen dengan bantuan energi
cahaya matahari sebagai suber energy pada proses fotosintesis (Ai, 2012).
Dalam proses fotosintesis, tanaman membutuhkan unsur hara, air, cahaya
matahari dan CO2 sebagai bahan utama dalam prosesnya. Unsur hara yang
dipakai oleh tanaman diperoleh kebanyakan dari tanah dan hanya sebagian kecil
yang diperoleh dari udara. Penyerapan unsur hara dilakukan oleh akar tanaman
bersamaan dengan penyerapan air yang juga menjadi bahan penting bagi tanaman
untuk melakukan fotosintesis. Gas karbon dioksida adalah unsur yang diambil
dari udara oleh tanaman melalui stomata, gas ini merupakan unsur penting lain
dalam proses fotosintesis tanaman. Hasil dari fotosintesis yang dilakukan melalui
tahapan menyerap air dan CO2 dan dengan adanya bantuan klorofil serta energy
yang diperoleh dari sinar matahari akan menghasil karbohidrat dan O2 serta uap
air, Dalam prosesnya, tumbuhan menggunakan intensitas cahaya matahari secara
baik sehingga pembentukan karbohidrat meningkat yang digunakan untuk
pertumbuhan (Istiqomah, dkk, 2010).
Peranan sinar matahari sangatlah besar bagi seluruh mahluk hidup
khususnya bagi tumbuhan. Karena dalam pembentukan zat – zat organik didalam
daun yang biasa disebut fotosintesis atau asimilasi karbon sangat membutuhkan
sinar matahari (Praoya, 2000). Cahaya matahari yang diambil akan diubah oleh
tanaman menjadi energi kimia, sehingga dapat dipakai dalam proses fotosintesis
karena sinar matahari tidak bisa langsung dipakai.
Sinar matahari yang dipakai oleh tanaman tidaklah semuanya melainkan
hanya cahaya dengan panjang gelombang 360 hingga 720 µm yang dapat dipakai
dalam proses fotosintesis (Ashari, 1995). Di bawah atau di atas panjang
gelombang tersebut tidak bisa dipakai oleh tanaman dan akan memantul kembali
ke udara. Sedangkan cahaya yang didapat oleh tanaman tidak semua dari cahaya
matahari, melainkan melalui beberapa penyaringan di atmosfer, oleh karena itu
intensitas maksimum cahaya matahari yang cerah untuk berbagai tujuan seperti
proses fotosintesis bergantung pada konstanta matahari, kerapatan pengaliran
radiasi sinar pada batas luar atmosfer bumi (Fitter dan Hay, 1992).
Setiap cahaya yang dipancarkan dari matahari memiliki panjang
gelombang dan warna yang berbeda sehingga tanaman juga akan berbeda
pengaruh pada masing – masing panjang gelombang. Pigmen klorofil yang
dimiliki tanaman menyerap lebih banyak cahaya tampak berwna biru dengan
panjang gelombang 400 hingga 500 µm dan cahaya merah tampak dengan
panjang gelombang 650 hingga 700 µm dibandingkan dengan cahaya hijau yang
memiliki panjang gelombang 500 hingga 600 µm (Pertamawati, 2010)
Penyinaran yang cukup bagi tanaman akan membuat tanaman bisa
melakukan proses fotosintesis dengan maksimal sehingga produksi karbohidrat
akan sangat baik bagi pertumbuhan tanaman (Nurshati, 2011). Tanaman akan
tumbuh dengan optimal jika proses fotosintesisnya berjalan dengan optimal juga.
Tetapi sebaliknya, dengan adanya naungan yang menghalangi sinar matahari ke
tanaman akan mengakibatkan proses fotosintesis berkurang sehingga tanaman
menjadi lemah dan kecil karena tidak ada metabolisme yang terjadi dalam tubuh
tanaman (Tjitrosomo, 1990). Tidak adanya sinar matahari yang didapat oleh
tanaman akan menjadikan tanaman mengalami etiolasi dimana tanaman akan
tumbuh dengan cepat tetapi dengan ukuran batang yang kecil dalam rangka
penghematan energi oleh tanaman (Pertamawati, 2010).
Fotosintesis ( photo = cahaya, synthesis = pengolahan ) adalah proses
pembuatan makanan yang dilakukan oleh organisme autotrof yang berlangsung
dengan bantuan cahaya matahari dengan menggunakan unsur hara, air dan karbon
dioksida sebagai bahannya dan klorofil sebagai tempatnya.
Fotosintesis memiliki fungsi sebagai penghasil zat makana yang berupa
glukosa. Glukosa glukosa merupakan bahan utama bagi tebentuknya zat makanan
lain yang berupa lipid dan protein yang merupakan bahan pembentuk sel tubuh
tumbuhan itu sendiri. Selain menghasilkan zat makanan, tumbuhan juga
membersihkan udar dengan mengolah karbon dioksida menjadi oksigen yang
digunakan oleh mahluk hidup untuk bernafas.
Proses fotosintesis secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut :
6H2O + 6CO2 C6H12O6 (glukosa) + 6O2
namun, pada aslinya proses fotosintesis terjadi melalui dua tahapan yaitu reksi
terang dan reaksi gelap. Pada reaksi terang, tempat terjadinya adalah di dalam
membran tilakoid di grana. Grana adalah sebuah struktur yang dibentuk oleh
membran tilakoid yang terbentuk dalam stroma, yaitu salah satu ruangan yeng
berada dalam kloroplas. Didalam grana terdapat pigmen yang berperan dalam
proses fotosintesis yaitu klorofil. Pada reaksi terang terjadi proses penyerapan
energi dari cahaya matahari yang kemudian diubah menjadi energi kimia serta
terjadi juga penguraian molekul air menjadi oksigen dan hidrogen.
Proses selanjutnya yaitu reaksi gelap, reaksi ini terjadi didalam stroma.
Pada proses ini terbentuk gula dari baha dasa CO2 yang diambil tanaman dari
udara dan mendapatkan energi dari reaksi terang. Reaksi ini tidak membutuhkan
cahaya matahri namun tidak akan berjalan tanpa adanya reaksi terang. Pada reaksi
ini teedapat dua macam siklus, yaitu siklus Calin-Benson dan siklus hatch-Slack.
Pada siklus Calin-Benson, tanaman menghasilkan senyawa yang memiliki jumlah
atom karbon tiga, yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim
rubisco. Pada siklus hatch-Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa yang memiliki
jumlah atom karbon empat. Enzim yang berperan dalam siklus ini adalah
phosphoenolpyruvate carboxylase. Hasil akhir dari siklus gelap adalah glukosa
yang dipakai tanaman untuk aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan
makanan dalam bentuk buah, umbi dan sebagainya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah cahaya,
konsentrasi CO2, suhu, air, dan klorofil. Pertama, cahaya merupakan sumber
energi untuk tanaman melakukan fotosintesis. Energi cahaya yang diserap oleh
tumbuhan tergantung pada intensitas cahaya, panjang gelombang cahaya, dan
lama penyinaran.semakin banyak cahaya matahari maka energi yang didapat juga
semakin banyak sehingga laju fotosintesis menjadi semakin cepat. Namun jika
intensitas cahaya terlalu tinggi maka akan merusak klorofil dari tanaman.
Kedua, konsentrasi karbon dioksida merupakan bahan yang akan diolah
oleh tanaman untuk bisa menghasilkan zat makanan yang berupa glukosa.
Semakin tinggi konsentrasinya jika cahaya juga tinggi maka laju fotosintesis juga
akan meningkat. Yang ketiga adalah suhu, suhu mempengaruhi kerja dari enzim
yang membantu fotosintesis. Pada suhu tertentu, enzim yang membantu proses
fotosintesis bisa meningkat hingga 2 kali lipat. Namun, suhu juga bisa mearusak
enzim apabila terlalu tinggi.
Faktor selanjutnya adalah air, air akan dipecah oleh tanaman menjadi
oksigen dan hidrogen yang membantu dalam proses fotosintesis pada sreaksi
terang. Yang terakhir adalah kandungan klorofil yang dimiliki oleh tanaman.
Semakin banyak klorofil yang dimiliki maka kecepatan fotosintesis juga semakin
menimgkat, begitu juga sebaliknya jika klofilnya sedikit maka fotosintesis juga
lambat.
Setiap cahaya yang dipancarkan dari matahari memiliki panjang
gelombang dan warna yang berbeda sehingga tanaman juga akan berbeda
pengaruh jika mendapat cahaya yang berbeda. Pigmen klorofil yang dimiliki
tanaman menyerap lebih banyak cahaya tampak berwna biru dengan panjang
gelombang 400 hingga 500 µm dan cahaya merah tampak dengan panjang
gelombang 650 hingga 700 µm dibandingkan dengan cahaya hijau yang memiliki
panjang gelombang 500 hingga 600 µm. sehingga dapat disimpulkan bahwa
warna cahay tampak yang bagus untuk fotosintesis adalah merah dan nila.
Faktor – faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah cahaya,
konsentrasi CO2, suhu, air dan klorofil. Cahaya yang diterima oleh tanaman
memiliki panjang gelombang yang berbeda sehingga respon dari tanaman juga
berbeda – beda.
top related